Upload
nasir
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk pembahasan “BAB I AKTIVA ” tepat pada
waktunya.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi II. Dan juga kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Arlis Dewi K, SE, Ak M.Ak selaku dosen mata kuliah Pengantar Akuntansi II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini.
2. Seseorang yang selalu ada di hati kami, terima kasih atas kesetiaanmu serta nasihat dan motivasi yang
telah diberikan.
3. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun
sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca.
Jakarta, Maret 2014
Penyusun
BAB IAKTIVA TETAP
PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka
panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam
mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas
penjualan tersebut. Pengertian aktiva tetap berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli
sebagai berikut :
Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang sifatnya
relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam
jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah
aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih
dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan dalam operasional
perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun yang sifatnya
relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca
indera.
KARAKTERISTIK AKTIVA TETAP :
1. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,artinya tetap dimiliki untuk digunakan dalam
operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali (barang dagangannya),atau investasi.
2. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan,dan nilai
manfaatnya dapat diukur.
3. Mempunyai nilai yang cukup material,artinya nilai/harga aktiva tersebut cukup tinggi. Misalnya
tanah,bangunan,mesin-mesin,inventaris,peralatan,kendaraan. Sedang aktiva yang nilainya
relative kecil,walaupun dapat digunakan dalam jangka panjang,tidak digolongkan sebagai
aktiva. Misalnya: pulpen,kalkulator,gunting.
4. Memiliki wujud fisik.
PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP
Aktiva Tetap Berwujud
Adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakandalam
kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang
bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam-
macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dapat alat-alat, kendaraan, mebel dan
lain-lain. Dari macam-macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan
pengelompokan sebagai berikut :
Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan
peternakan.
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias
diganti dengan aktiva yang sejenis.
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat
diganti dengan aktiva yang sejenis.
Klasifikasi Aktiva Tetap Berdasarkan Jenis
Aktiva tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1.Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung
perusahaan. Perbaikan tanah, seperti jalan-jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangun
oleh perusahaan, tempat parkir, dan pagar.
2.Gedung, seperti kantor, toko, pabrik, dan gudang.
3,Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan mebel.
Aktiva Tetap dapat di bagi :
(Sudut Substansi)
1.Tangible Assets atau Aktiva berwujud seperti Lahan, Mesin, Gedung dan Peralatan.
2.Intangible Assets atau Aktiva yang tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill, Patents,
Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.
(Sudut Disusutkan Atau Tidak)
3.Depreciated Plant asset yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan),
Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris dan lain-lain.
4.Undepreciated Plant Asset yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan seperti Land (Lahan).
PEROLEHAN AKTIVA TETAP - AKTIVA TETAP BERWUJUD
Perolehan Aktiva Tetap / Sewa Aktiva TetapUntuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan
bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus
dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai
masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :
1. Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam
rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam
rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen
seperti :
a. Harga beli
b. Komisi pembelian
c. Bea balik nama
d. Biaya penelitian tanah
e. Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
f. Biaya merobohkan bangunan lama
g. Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
h. Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
2. Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan
gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
a. Harga beli
b. Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
c. Komisi pembelian
d. Bea balik nama
e. Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
3. Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
a. Harga beli
b. Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
c. Biaya angkut
d. Asuransi selama dalam perjalanan
e. Biaya pemasangan
f. Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin
4. Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat – alat tangan
5. Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan
Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam
rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
6. Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi
produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng –
masing fungsi tersebut.
7. Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi
yang berbeda
8. Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Aktiva Tetap Tidak BerwujudAktiva tetap tidak berwujud (intangible assets) adalah aktiva yang umurnya panjang dan
memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak memiliki bentuk fisik. Yang termasuk
aktiva tetap tidak berwujud antara lain: hak paten, hak cipta, merek dagang, franchise, goodwill.
Pengurangan nilai harga perolehan aktiva tidak berwujud selama umur ekonomisnya
disebut amortisasi. Amortisasi aktiva tidak berwujud dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Berdasarkan masa manfaatnya, aktiva tetap tidak berwujud digolongkan sebagai berikut :
A. Aktiva tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh
undang-undang/peraturan :
1.Hak paten
Hak paten adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orang atau badan yang
menemukan hal yang baru, untuk melakukan pembuatan, penjualan atau pengawasan terhadap
penemuannya selama jangka waktu tertentu. Masa penggunaan hak paten dibatasi selama 17
tahun dan setelah habis masa pengguanaannya dapat diperbaharui atau diperpanjang. Hak
paten dapat digunakan sendiri atau dijual kepada pihak lain.
Harga perolehan hak paten meliputi :
- biaya penelitian
- biaya percobaan
- biaya pengembanga
- biaya pendaftaran, dll
Amortisasi dalam hak paten, di jurnal penyesuaian :
Beban amortisasi paten Rp xxx
Paten Rp xxx
2.Hak cipta
Hak cipta (copy rights) adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orang atau
badan (pengarang, pencipta lagu/music, seniman) untuk menerbitkan/mempublikasikan,
menjual atau mengawasi ciptaannya. Masa penggunaan hak cipta dibatasi selama 28 tahun
dan dimungkinkan untuk perpanjangan selama 28 tahun lagi. hak cipta dapat diperoleh dengan
penemuan sendiri atau dengan membeli dari pihak lain. Jika diperoleh dari penemuan sendiri,
maka biaya utnuk memperoleh hak cipta tidak begitu besar, sehingga bisa diperlakukan
sebagai beban pada periode perolehan. Jika hak cipta diperoleh dari membeli dari pihak lain
harga perolehannya cukup besar, maka perlu dikapitalisasikan sebagai aktiva tetap tidak
berwujud dan diamortisasikan selama umur ekonomis.
Harga perolehan hak cita adalah semua pengeluaran biaya yang berhubungan dengan usaha
memperoleh hak tersebut, seperti :- Biaya peninjauan
- Biaya perizinan
- Biaya pengerjaan
- Biaya biaya pendaftaran dll.
Harga perolehan hak cipta yang diperoleh dengan membeli dari pihak lain adalah sebesar
harga belinnya.
3.Franchise
Franchise atau hak monopoli atauwara laba adalah hak-hak istimewa yang diberikan
pemerintah kepada suatu pihak, untuk menggunakan fasilitas milik Negara bagi penyediaan
jasa-jasa kepentingan umum, misalnya untuk penimbunan sampah dan transportasi umum.
Franchise dapat juga diberikan kepada suatu perusahaan untuk menggunakan fungsi bisnis
tertentu, untuk mengkomersialkan produk, proses, teknik atau resep tertentu. Misalnya,
franchise yang dijual oleh Kentucky fried chicken, mac Donald, pizza hut dll. Franchise
diberikan dalam batas waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
Harga perolehan franchise adalah semua pengeluaran biaya yang berhubungan dengan usaha
memperoleh hak tersebut, seperti biaya administrasi dan biaya lain-lain.
B.Aktiva tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas
1.Merek dagang
Merek dagang (trade merk) adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orangn
atau badan usaha yang menggunakan cap, nama atau lambang usaha. Apabila biaya untuk
memperoleh merek dagang tidak material maka biaya itu bisa diperlakukan sebagai beban
pada periode diperolehnya. Tetapi jika biaya cukup besar, maka dikapitalisasikan sebagai
aktiva tetap tidak berwujud dan diamortisasikan setiap tahun.
Harga prolehan merek dagang yang dibuat sendiri oleh prusahaan adalah semua biaya yang
berhubungan dengan usaha pembuatan dan pendaftarannya. Sementara merek dagang yang
diperoleh dengan pembelian darr pihak lain, harga perolehannya adalah sebesar harga belinya.
2.Goodwill
Goodwill adalah nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang timbul karena adanya
kelebihan dalam beberapa factor, seperti nama yang terkenal, staf dan personalia yang
berkemampuan tinggi atau lokasi perusahaan yang menguntungkan. Goodwill hanya bisa
dicatat atau diakui apabila pindah dari perusahaan lain melalui pembelian perusahaan lain
pada harga yang lebih tinggi dari nilai wajaraktiva nettonya. Kelebihan harga diatas nilai wajar
itulah yang diakui sebagai harga perolehan goodwiil.
Contoh :
PT Astina membeli PT Alengka dengan harga Rp 15.000.000.000. nilai wajar aktiva PT Alengka
pada saat transaksi Rp 24.000.000.000 dan nilai seluruh utangnya Rp 10.000.000.000,
maka nilai goodwill dihitung :
Harga beli PT Alengka Rp 15.000.000.000
Nilai wajar aktiva netto Rp 24.000.000.000
Nilai utang (Rp 10.000.000.000)
Total modal PT Alengka (Rp 14.000.000.000)
Nilai goodwill Rp 1.000.000.000
Transaksi tersebut dicatat dengan jurnal :
Macam-macam aktiva Rp 24.000.000.000
Goodwill Rp 1.000.000.000
Macam-macam utang Rp 10.000.000.000
Kas Rp15.000.000.000
Goodwill diamortisasikan selama umur ekonomisnya. Misalnya diamortisasikan selama 20
tahun, maka setiap tahun = Rp 1.000.000.000 : 20 = Rp 50.000.000
Jurnal penyesuaian setiap akhir periode akuntansi adalah :
Beban amortisasi goodwiil Rp 50.000.000
Goodwill Rp 50.000.000
CARA – CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan
akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga
perolehan.
1.Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan
jumlah sebesar uang yang dikeluarkan.
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva
yang bersangkutan.
2.Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat-surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan,
dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar
Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut “tukar
tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis
pertukaran yaitu :
Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
3.Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva
tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang
dari prinsip harga perolehan.
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat
dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau
pegawai yang masih diam.
PELEPASAN AKTIVA TETAP
Pelepasan Aktiva Tetap ( fixed asset ) merupakan kegiatan pengurangan jumlah aktiva
yng dilakukan perusahaan karena berbagai alasan. Pertimbangan efisiensi telah menjadi acuan
penting dalam memutuskan kebijakan aktiva. Ketika fixed asset kurang/ tidak berguna bagi
perusahaan, maka perusahaan dapat melakukan 3 hal dibawah ini:
1. Discarded (Dibuang)
Aktiva yang dibuang berarti sudah diakhiri masa tugasnya dan nilai bukunya kalau masih ada
dinyatakan dihapus.
a. Suatu equipment diperoleh dengan nilai $25.000 telah didepresi secara penuh pada tanggal
14 Feb.
Equipment tersebut sudah tidak lagi digunakan oleh perusahaan.
- Akum. depr. equipment 25.000
Equipment 25.000
b. Equipment, harga beli $6.000 didepresi menggunakan garis lurus dimana penyusutan per
tahun besarnya sama, dengan rate 10%. Setelah jurnal penyesuaian maka akumulasi
penyusutan untuk Equipment adalah $4.750. Aktiva tidak lagi digunakan oleh perusahaan pada
tanggal 24 Maret.
- Mencatat biaya depresiasi tahun berjalan
Depresiation expensess 150 di dapat dari (6000 x 10%) x 3/12
Akum. depresiation 150
- Menghapus Equipment
Akum. Depresiation 4.900 di dapat dari 4.750 + 150
Loss on disposal equipmet 1.100
Equipment 6.000
* Loss on disposal equipment adalah kerugian atas pembuangan aktiva tetap
2. Sale fixed asset (penjualan aktiva tetap)
Harga equipment (peralatan) $10.000 didepresi 10% garis lurus. Equipment dijual tanggal 12
Okt.
Akumulasi penyusutan samapi akhir tahun kemarin adalah $7.000. Jika nilai equipment:
1) 2.250
2) 1.000
3) 2.800
Jawab:
- Mencatat biaya depresiasi tahun berjalan
Depr. expensess 750 didapat dari (10.000 x 10%) x 9/12
Akum. depr 750
- Menghapus Equipment
1) Kas 2.250
Akum. depr 7.750 didapat dari 7000 + 750
Equipment 10.000
2) Kas 1.000
Akum. depr 7.750
Loss on disposal equipment 1.250
Equipment 10.000
3) Kas 2.800
Akum. depr 7.750
Equipment 10.000
3. Exchanged of similar fixed asset
Pertukaran aktiva sejenis adalah sesama aktiva yang mempunyai karateristik dan kegunaaan
yang sama dipertukarkan dengan cara-cara menguntungkan dan kedua belah pihak bukan
sama-sama pedagang.
1) Seperangkat peralatan untuk mendaur ulang besi yang dibeli pada tanggal 3 Jan 2003
seharga $240.000 memiliki estimasi umur manfaat 10 tahun, estimasi nilai sisa $15.000 dan
disusutkan dengan metode garis lurus.
a. Berapa nilai buku peralatan itu pada tanggal 31 Des 2006 akhir tahun fiskal?
b. Dengan mengasumsikan bahwa peralatan tersebut dijual pada tanggal 1 Juli 2007 seharga
$135.000, buatlah ayat jurnal untuk mencatat:
- penyusutan untuk 6 bulan s.d tanggal penjualan
- penjualan peralatan tersebut
Jawab:
1) Diketahui:
Umur aktiva : 240.000
Residu : 15.000
Masa manfaat : 10 thn
Penyusutan = umur aktiva - residu
masa manfaat
= 240.000 - 15.000
10
= 22.500
a. Tahun 3 Jan 2003 - 31 Des 2006 = 22.500 x 4 = 90.000
Nilai buku pada akhir tahun 2006 = 240.000 - 90.000 = 150.000
b. Tahun 2007 1 Jan - 31 Jun = 6/12 x 22.500 = 11.250
Akum. depr s.d Jun 2007 = 90.000 + 11.250 = 101.250
Nilai buku per 31 Jun 2007 = 240.000 - 101.250 = 138.750
Ayat jurnal:
Kas 135.000
Akum. depr 101.250
Loss on disposal equipment 3.750
Equipment 240.000
P ENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya
selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian
aktiva.
Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk
memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi
menurunnya kemampuan ini adalah pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas yang
tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya kapasitas berarti
berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan dan hal ini perlu dicatat dan dilaporkan.
Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud ini disebut penyusutan ( depreciation)
. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan dalah debit biaya penyusutan dan
kredit akumulasi penyusutan. Perkiraan akumulasi penyusutan digunakan untuk mencatat
secara akumulatif jumlah penyusutan yang telah dilakukan .Selisih antara harga perolehan
dengan akumulasi penyusutan merupakan bagian dari harga perolehan yang belum disusutkan.
Selisih ini disebut nilai buku
( book value) aktiva tetap.
Metode Penyusutan
Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai aktiva tetap yang
digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran manfaat. Dasar
penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai buku. Untuk menghitung penyusutan,
taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
1. Metode garis lurus ( Straight line ),
Biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu ,dalam jumlah yang
sama,sepanjang masa manfaat aktiva tetap.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
Contoh :
tarif penyusutan dengan taksiran manfaat 5 tahun , maka tarifnya 100% : 5 = 20 %
harga kendaraan Rp 12.500.000 ,nilai sisa diperkirakan Rp 1.550.000 ,maka biaya
penyusutannya = 20% (Rp.12.500.000 – Rp.1550.000) = Rp.2.190.000
Thn Harga Perolehan Biaya
Penyusutan
Ak. Penyusutan Nilai Buku
1 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.2.190.000 Rp.10.310.000
2 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.4.380.000 Rp. 8.120.000
3 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.6.570.000 Rp. 5.930.000
4 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.8.760.000 Rp. 3.740.000
5 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.10.950.000 Rp. 1.550.000
2. Metode saldo menurun ( Declining balance ), biaya penyusutan akan merata sepanjang umur
aktiva tetap dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke tahun selama taksiran masa
manfaat dikarenakan semakin tua, kapasitas aktiva dalam memberikan jasanya juga akan
semakin menurun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode
Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan metode
saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
Metode unit produksi,dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas
produksi yang dapat dihasilkan.Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk
unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian atau unit unit kegiatan yang lain. Harga
perolehan dikurangi nilai sisa merupakan dasar penyusutan.
3. Metode Jumlah Angka-angka Tahun (sum of the year digits)
Metode ini juga akan menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahuntahun
awal dan semakin kecil pada tahun-tahun akhir (metode depresiasi yang
dipercepat)
Metode ini disebut sebagai Jumlah Angka-angka Tahun karena depresiasinya
didasarkan pada suatu pecahan yang :
1. Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa sejak awal
tahun ini
2. Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama hingga tahun
pemakaian yang terakhir
4. Metode Satuan Kegiatan (units of activity)
Dalam metode ini masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu
melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang
bersangkutan.
Metode in cocok digunakan dalam depresiasi mesin pabrik. Metode ini sering juga
disebut sebagai metode satuan hasil
PELAPORAN AKTIVA TETAP
Laporan aktiva tetap disusun berdasarkan data yang di kumpulkan melalui proses akuntansi,
terdiri atas :
1. Laporan Aktiva Tetap Dalam Keadaan Rusak
Diperlukan untuk pembuatan pertimbangan dan keputusan pihak manajemen dalam
menentukan apakah aktiva tetap diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
2. Laporan Aktiva Tetap Yang Sedan diperbaiki / di service
Diperlukan untuk perencanaan aktivitas perusahaan, baik dalam masa perbaikan maupun
setelah aktiva tetap tersebut selesai di perbaiki. Laporan ini memberikan informasi mengenai
kondisi aktiva tetap.
3. Laporan Aktiva yang di gunakan
Laporan ini memuat informasi mengenai aktiva tetap dalam kondisi baik atau siap di gunakan
dalam kegiatan operasi perusahaan. Dalam perusahaan Manufaktur, laporan ini di gunakan
sebagai perencanaan produksi, di hubungkan dengan produk yang harus di hasilkan, laporan
dapat pula di gunakan sebagai pertimbangan perlu atau tidaknya penambahan mesin
4. Laporan Penyusutan Aktiva Tetap
Memuat besarnya penyusutan tiap tahun, harga buku, dan sisa usia penggunaan untuk tiap
jenis aktiva, Laporan ini di perlikan dalam pembuatan rencana pembelian aktiva tetap.
Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai
bukunya, maka aktiva tersebut dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat
ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicata sebagai kerugian.
Dalam laporan keuangan, aktiva tetap dirinci menurut jenisnya, seperti tanah, gedung, mesin-
mesin, peralatan dan lain-lain.
Contoh penyajian kelompok aktiva tetap di neraca apabila akumulasi penyusutan dikurangkan
secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Aktiva tetap :
Peralatan kantor Rp. 30.000.000
Peralatan toko Rp. 50.000.000
Kendaraan Rp. 25.000.000
Gedung Rp. 105.000.000
Tanah Rp. 20.000.000 +
Rp. 230.000.000
Akumulasi penyusutan ( Rp. 52.500.000 )
Total aktiva tetap,neto Rp. 177.500.000
SUMBER
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-aktiva-tetap-berwujud/
http://lalanurmala-lalanurmala.blogspot.com/2013/04/makalah-akuntansi-aktiva-tetap.html
http://widyasachi.blogspot.com/2013/11/pengertian-dan-karakteristik-aktiva_27.html
http://riqikudanzi.blogspot.com/2012/07/aktiva-tetap-tidak-berwujud.html
http://losiqjasunta.blogspot.com/2012/11/pelepasan-aktiva-tetap.html
http://www.slideshare.net/alifasya/laporan-aktiva-tetap