39
KATA PENGANTAR Modul Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan mengenai pembinaan teknis dan menyiapkan penyelenggaraan pembinaan teknis penyediaan perumahan. Buku ini disusun dalam 4 (empat) bab, meliputi: Pendahuluan; Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP); Pembinaan Teknis Penyelenggaraan PKP; dan Penutup. Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta pelatihan. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam Penyelenggaraan Penyediaan Perumahan. Bandung, Desember 2018 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan I

KATA · Web viewSetiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi. Latihan atau evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta diklat setelah mempelajari

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Modul Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan mengenai pembinaan teknis dan menyiapkan penyelenggaraan pembinaan teknis penyediaan perumahan.

Buku ini disusun dalam 4 (empat) bab, meliputi: Pendahuluan; Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP); Pembinaan Teknis Penyelenggaraan PKP; dan Penutup.

Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta pelatihan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam Penyelenggaraan Penyediaan Perumahan.

Bandung, Desember 2018

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan I

UCAPAN TERIMA KASIH

TIM TEKNIS

Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng (Kepala Pusdiklat JP3IW)Hasto Agoeng Sapoetro, S.ST.MT (Kepala Bidang TM Perkim)

Deva Kurniawan, ST,M.Sc. (Kasubbid TM Perkim)

TIM PENYUSUN

Ir. Guratno Hartono,MBC (Widyaiswara)Merlina Rubiati, S.Sos, MCP (Praktisi)

NARASUMBER

Sesditjen Penyediaan Perumahan

Direktur Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan

Diterbitkan Oleh:Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan

Pengembangan Infrastruktur WilayahBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bandung, Desember 2018

II Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................I

DAFTAR ISI...........................................................................................................III

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................V

DAFTAR TABEL.....................................................................................................VI

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.....................................................................VII

A. Deskripsi............................................................................................vii

B. Persyaratan.......................................................................................vii

C. Metode.............................................................................................vii

D. Alat Bantu/Media..............................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................9

A. Latar Belakang..................................................................................10

B. Deskripsi Singkat...............................................................................11

C. Kompetensi Dasar.............................................................................11

D. Indikator Hasil Belajar.......................................................................11

F. Estimasi Waktu.................................................................................12

BAB 2 PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (PKP)................13

A. Indikator Keberhasilan......................................................................14

B. Pengertian........................................................................................14

C. Dasar Hukum....................................................................................15

D. Latihan..............................................................................................15

E. Rangkuman.......................................................................................15

BAB 3 Pembinaan TeKNIS PENYELENGGARAAN PKP.........................................17

A. Indikator Keberhasilan......................................................................18

Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan III

B. Pengertian Pembinaan Teknis...........................................................18

C. Pembinaan Perencanaan..................................................................19

D. Pembinaan Pengaturan....................................................................20

E. Pembinaan Pengendalian.................................................................20

F. Pembinaan Pengawasan...................................................................20

G. Tata Cara Pembinaan Teknis.............................................................21

H. Proses Penyiapan Pembinaan Teknis................................................22

J. Rangkuman.......................................................................................24

BAB 4 PENUTUP..................................................................................................25

A. Simpulan.................................................................................................26

B. Tindak Lanjut..........................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................28

GLOSARIUM........................................................................................................29

BAHAN TAYANG..................................................................................................31

IV Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Penyelenggaraan Perumahan............................................................17

Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan V

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Cara pembinaan teknis.........................................................................22

VI Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Deskripsi

Mata pelatihan ini memberikan pengenalan dan pemahaman kepada peserta pelatihan mengenai pembinaan teknis dan menyiapkan penyelenggaraan pembinaan teknis penyediaan perumahaan. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini sangat diperlukan karena materi ini menjadi dasar pemahaman sebelum mengikuti pembelajaran modul-modul berikutnya. Hal ini diperlukan karena masing-masing modul saling berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi. Latihan atau evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta diklat setelah mempelajari materi dalam modul ini.

B. Persyaratan

Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan peraturan perundangan dan pedoman yang terkait dengan materi pembinaan teknis penyediaan perumahan.

C. Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber). Dalam kegiatan pembelajaran juga diberikan kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

D. Alat Bantu/Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan alat bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu : 1. LCD/projector;2. Laptop;3. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya;4. Flip chart;5. Bahan tayang;

Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan VII

6. Modul dan/atau Bahan Ajar.7. Laser pointer

VIII Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

BAB 1

PENDAHULUAN

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 9

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Urusan penyelenggaran perumahan dan permukiman menjadi tanggung jawab negara yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Sejauh ini, pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan perumahan dan kawasan perumukiman oleh pemerintah dan pemerintah daerah masih meninggalkan sejumlah masalah. Di satu sisi terdapat sejumlah fakta bahwa masih ada kesenjangan pelayanan di bidang perumahan, terutama berkaitan dengan masih terbatasnya peluang bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memperoleh pelayanan dan kesempatan memperoleh rumah lalyak huni. Selain itu masih ada kebijakan yang dapat memicu konflik kepentingan sebagai akibat perumusan dan implementasi kebijakan yang belum sepenuhnya memberikan perhatian dan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Undang-Undang No. 24 Tahun 2014 Lampiran D yang mengatur urusan pemerintahan melalui pembagian kewenangan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman disebutkan bahwa Pemerintah Pusat berwenang dalam penyediaan rumah bagi MBR, dan pengembangan sistem pembiayaan perumahan bagi MBR.

Dalam hal ini, pemerintah berkewajiban untuk mengatasi permasalahan dalam penyelenggaraan perumahan melalui sejumlah program dan kegiatan sesuai amanat Undang-Undang 1 No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dari sisi penyediaan perumahan, Pemerintah menyelenggarakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),

10 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), Rumah Khusus, Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Perumahan, dan sebagainya, dari aspek pembiayaan, Pemerintah telah menyelenggarakan program Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), serta Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Untuk mendukung akselerasi pelaksanaan urusan penyelenggaran perumahan dan permukiman yang menjadi kewenangan pemerintah pusat tersebut, maka penguatan kapasitas baik pemerintah dan pemerintah daerah diperlukan dalam pelaksanaan pembinaan bidang perumahan. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah diamanatkan bahwa menteri teknis dan kepala lembaga pemerintah non kementerian melakukan pembinaan yang bersifat teknis terhadap teknis penyelenggaran urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah provinsi.

B. Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan mengenai penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) dan pembinaan teknis penyelenggaraan perumahaan dan kawasan permukiman. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, presentasi dan diskusi kelompok yang dilengkapi dengan media LCD projector, powerpoint, modul, dll. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta pelatihan dinilai dari beberapa aspek, yaitu kehadiran kelas, keaktifan, latihan soal berupa pre test dan post test.

C. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelatihan ini, peserta pelatihan diharapkan mampu memahami pembinaan teknis dan menyiapkan penyelenggaraan pembinaan teknis penyediaan perumahan.

D. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan:

1. Mampu menjelaskan Penyelengaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 11

2. Mampu menjelaskan Pembinaan Teknis Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, berdasarkan aspek dan caranya;

3. Mampu menerapkan berbagai cara pembinaan teknis.

E. Materi Pokok dan Submateri Pokok

Materi dan submateri pokok dalam mata Diklat ini adalah:

a. Materi pokok : 1) Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

2) Pembinaan Teknis Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

b. Submateri Pokok : 1) Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan

Permukimana. Pengertian;b. Dasar Hukum.

2) Pembinaan Teknis Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukimana. Aspek Pembinaan Teknis;b. Cara Pembinaan Teknis;c. Matriks Cara Pembinaan Teknis;d. Proses Penyiapan Pembinaan Teknis.

F. Estimasi Waktu

Untuk mempelajari mata pelatihan pembinaan teknis bidang perencanaan penyediaan perumahan, dialokasikan waktu sebanyak 135 menit (3 JP).

12 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

BAB 2

PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (PKP)

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 13

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)

A. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan mampu memahami penyelenggaraan Perumahan da Kawasan Permukiman (PKP).

B. Pengertian

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman telah secara tegas menyebutkan negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah. Pembinaan dimaksud dilaksanakan oleh Menteri pada tingkat Nasional, gubernur pada tingkat provinsi, dan bupati/walikota pada tingkat kabupaten/kota. Pembinaan tersebut meliputi aspek-aspek perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan. Dalam melaksanakan Pembinaan ini Menteri diberi wewenang untuk melakukan koordinasi lintas sectoral, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan, baik vertikal dan horizontal.

Maksud dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman adalah kegiatan perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, pengendalian, pengembangan kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu.

Tujuan dari penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, sebagai berikut:

a. Memberikan kepastian hukum;

b. Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang proporsional untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi mbr;

c. Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan;

14 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

d. Memberdayakan para pemangku kepentingan;

e. Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya; dan

f. Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

C. Dasar Hukum

Peraturan perundang-undangan yang mendasari pembinaan dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan, meliputi:

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

3. Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

4. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

5. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan.

D. Latihan

1. Jelaskan yang dimaksud dengan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman!

2. Jelaskan tujuan dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman!

E. Rangkuman

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman telah secara tegas menyebutkan negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah. Pembinaan dimaksud dilaksanakan oleh Menteri pada tingkat Nasional, gubernur pada tingkat provinsi, dan bupati/walikota pada tingkat kabupaten/kota. Pembinaan tersebut meliputi aspek-aspek perencanaan, pengaturan, pengendalian,

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 15

dan pengawasan. Dalam melaksanakan Pembinaan ini Menteri diberi wewenang untuk melakukan koordinasi lintas sectoral, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan, baik vertikal dan horizontal.

Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah diamanatkan bahwa menteri teknis dan kepala lembaga pemerintah non kementerian melakukan pembinaan yang bersifat teknis terhadap teknis penyelenggaran urusan pemerintahan yang diserahkan ke daerah provinsi.

16 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

BAB 3

PEMBINAAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PKP

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 17

Pembinaan Teknis Penyelenggaraan PKP

A. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan mampu menjelaskan pembinaan teknis penyelenggaraan PKP, berdasarkan aspek dan caranya serta mampu menerapkannya dengan berbagai cara pembinaan teknis.

B. Pengertian Pembinaan Teknis

Pengertian pembinaan teknis menurut Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, adalah upaya yang dilakukan oleh Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya, untuk mewujudkan rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

Pembinaan teknis Penyenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dilaksanakan secara berjenjang dari :

a. Menteri kepada gubernur, bupati/walikota, dan pemangku kepentingan;

b. Gubernur kepada bupati/walikota dan pemangku kepentingan; dan

c. Bupati/walikota kepada pemangku kepentingan.

Pembinaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dilakukan terhadap aspek perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan sebagaimana digambarkan di bawah:

18 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

Gambar 1. Diagram pengaturan pembinaan PKP

C. Pembinaan Perencanaan

Aspek perencanaan disebutkan merupakan satu kesatuan yang utuh dari rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Perencanaan ini diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat. Perencanaan disusun pada tingkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota yang dimuat dan ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana tahunan. Rencana pada tingkat nasional menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi. Dan selanjutnya perencanaan pada tingkat provinsi menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

Sementara itu, Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Provinsi disusun untuk menjadi pedoman sektor perumahan pada tingkat tingkat kabupaten/kota.

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 19

D. Pembinaan Pengaturan

Dalam hal pengaturan, pembinaan dilakukan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dilakukan terhadap aspek penyediaan tanah; pembangunan; penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan; pengelolaan; peningkatan kualitas; kelembagaan; dan pendanaan dan pembiayaan.

Pembinaan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dilakukan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

E. Pembinaan Pengendalian

Pembinaan pengendalian dilakukan terhadap rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian dan kawasan permukiman.

Pembinaan pengendalian dilakukan terhadap perijinan, penertiban, dan penataan di bidang perumahan dan kawasan permukiman.

Pembinaan pengendalian dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada stakeholder dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

F. Pembinaan Pengawasan

Pembinaan pengawasan dilakukan melalui:

1. Kegiatan pemantauan merupakan kegiatan untuk melakukan pengamatan dan pencatatan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

2. Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan menilai dan mengukur hasil penyelenggaran perumahan dan kawasan permukiman;

3. Kegiatan koreksi merupakan kegiatan untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap hasil evaluasi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.

20 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

G. Tata Cara Pembinaan Teknis

Pembinaan Teknis Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dilaksanakan dengan cara:

1. Koordinasi;

2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan;

Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah kegiatan penyebarluasan informasi mengenai peraturan perundang-undangan termasuk norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) kepada pemerintah daerah dan para pemangku kepengingan di bidang perumahan dan kawasan permukiman, agar sesuai dengan tujuan peraturan perundang-undangan tersebut.

3. Pemberian Bimbingan, Supervisi dan Konsultasi;

4. Pendidikan dan Pelatihan;

Pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

Pendidikan dan pelatihan mencakup materi teknis manajerial, penyelenggaraan dan kawasan permukiman, dan/atau keahlian perencanaan dan perancangan rumah serta perencanaan prasarana, sarana dan utilitas.

Pembinaannya dilakukan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan oleh pemerintah daerah ke pemangku kepentingan.

5. Penelitian dan Pengembangan;

6. Pendampingan dan pemberdayaan; dan/atau;

7. Pengembangan sistem layanan informasi dan komunikasi

Pengembangan sistem layanan informasi dan komunikasi dalam rangka memberikan informasi di bidang perumahan dan kawasan permukiman kepada pemangku kepentingan.

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 21

Informasi publik tersebut meliputi:

a. teknologi rancang bangun;

b. bahan bangunan;

c. produk hukum;

d. data perumahan; dan

e. pengaduan masyarakat.

Untuk lebih mudah menggambarkan cara pembinaan teknis berdasarkan pada aspeknya, dapat dilihat pada matriks dibawah ini:

Tabel 1. Cara pembinaan teknis

H. Proses Penyiapan Pembinaan Teknis

Dalam rangka menyiapkan Pembinaan teknis penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, ada beberaoa tahapan sebagai berikut:

1. Analisis Kebijakan Dan Strategi Pembinaan

a. Merumuskan target intansi/stakeholder pembinaan dan target dari upaya pembinaan

22 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

b. Menganalisa cara pembinaan yang paling sesuai

c. Merinci pentahapan pelaksanaan pembinaan beserta target setiap tahapan

d. Menghitung kebutuhan biaya setiap tahunnya, dan menuangkannya dalam dokumen anggaran

2. Persiapan Operasional Pembinaan

Pada tahapan operasional Pembinaan, hal yang perlu dilakukan sebagai berikut:

a. Menyiapkan proposal dan Surat Keputusan (panitia, peserta, narasumber)

b. Menyiapkan materi, peralatan, bahan pembinaan dan alat peraga.

3. Pelaksanaan Pembinaan

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 23

I. Latihan

1. Jelaskan pengertian pembinaan teknis penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang Saudara ketahui!

2. Jelaskan tata cara pembinaan teknis!

3. Jelaskan proses penyiapan pembinaan teknis!

J. Rangkuman

Dalam hal perencanaan, pembinaan yang dilakukan berupa Pembinaan penyusunan rencana program pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan serta rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Dalam hal pengaturan, pembinaan yang dilakukan meliputi penyediaan tanah, pembangunan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta pendanaan dan pembiayaan. Dalam hal pengendalian, Pembinaan yang dilakukan meliputi pengendalian rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman. Sedangkan untuk pengawasan, pembinaan yang dilakukan meliputi pemantauan, evaluasi, dan koreksi.

Dalam rangka menyiapkan pembinaan teknis penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu, analisis kebijakan dan strategi pembinaan, persiapan operasional Pembinaan dan pelaksanaan pembinaan.

24 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

BAB 4

PENUTUP

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 25

Penutup

A. Simpulan

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman telah secara tegas menyebutkan negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah. Pembinaan dimaksud dilaksanakan oleh Menteri pada tingkat Nasional, gubernur pada tingkat provinsi, dan bupati/walikota pada tingkat kabupaten/kota. Pembinaan tersebut meliputi aspek-aspek perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan. Dalam melaksanakan Pembinaan ini Menteri diberi wewenang untuk melakukan koordinasi lintas sectoral, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan, baik vertical dan horizontal.

2. Aspek-aspek pembinaan dimaksud diuraikan lebih lanjut dalam pengaturan yang lebih spesifik. Mengenai perencanaan disebutkan merupakan satu kesatuan yang utuh dari rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Perencanaan ini diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat. Perencanaan disusun pada tingkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota yang dimuat dan ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana tahunan. Rencana pada tingkat nasional menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi. Dan selanjutnya perencanaan pada tangka provinsi menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

3. Dalam hal pengaturan, pembinaan yang dilakukan meliputi penyediaan tanah, pembangunan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta pendanaan dan pembiayaan. Dalam hal pengendalian, Pembinaan yang dilakukan meliputi pengendalian rumah, perumahan, permukiman, lingkungan

26 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

hunian, dan kawasan permukiman. Sedangkan untuk pengawasan, pembinaan yang dilakukan meliputi pemantauan, evaluasi, dan koreksi.

4. Dalam rangka menyiapkan pembinaan teknis penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu, analisis kebijakan dan strategi pembinaan, persiapan operasional Pembinaan dan pelaksanaan pembinaan.

5. Sampai saat ini peraturan pemerintah terkait Pembinaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman masih dalam bentuk draft dan diharapkan dengan ada nya aturan pembinaan akan mendorong akselerasi (percepatan) pembangunan perumahan dan kawasan permukiman karena perumusan kebijakan, koordinasi, dan pengarahan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dapat dilakukan secang langsung, teratur, terukur, dan terarah.

B. Tindak Lanjut

Pelatihan ini perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan berikutnya terkait materi pembinaan teknis di bidang perencanaan, penyediaan rumah susun, penyediaan rumah khusus, penyediaan rumah swadaya dan penyediaan prasarana, sarana dan utilitas (PSU).

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 27

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan

28 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

GLOSARIUM

Perumahan dan Kawasan Permukiman

Satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyeleggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan serta peran masyarakat.

Perumahan Adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

Peyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman

Adalah kegiatan perencanaan, pembangunan, pemanfaatan dan pengendalian, termasuk didalamnya pengembangan kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan serta peran msayarakat yang terkoordinasi dan terpadu.

Rumah Adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

Perencanaan Adalah proses mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Penyediaan Adalah kegiatan menyediakan rumah untuk

Pembinaan Teknis Bidang Penyediaan Perumahan 29

Perumahan memenuhi kebutuhan hunian layak huni, didukung dengan sarana, prasarana, utilitas yang memadai dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui fasilitas PSU rumah umum, penyediaan rumah susun, dan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni.

Pembinaan Teknis

Pemangku kepentingan

upaya yang dilakukan oleh Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya, untuk mewujudkan rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan

antara lain swasta, lembaga keuangan, pengembang, kontraktor, akademisi perguruan tinggi, serta masyarakat secara umum

30 Pembinaan Teknis Bidang Perencanaan Penyediaan Perumahan

BAHAN TAYANG