7
1. Hylarana Erythraea Deskripsi: Katak hijau berukuran sedang, dengan lipatan darsolateral yang besar dan jelas dengan warna kuning gading, kadang-kadang dibatasi oleh pinggitan warna hitam. Jari kaki dan tangan memiliki piringan pipih yang jelas. Selaput terdapat hampir di seluruh bagian, kecuali bagian luar dari jari kaki. Jantan lebih kecil dari betina. Ukuran: Jantan 30-45 mm; betina 50-75 mm. Tekstur kulit: Licin, dengan lipatan dorsolateral yang jeIas dan menonjol serta lebar, lipatan supratimpanik lemah, permukaan bawah licin. Warna: Biasanya berwarna hijau zaitun dengan sepasang daerah dorsolateral kuning dan lebar. Spesimen muda mungkin hijau kekuningan. Garis ini mungkin dikelilingi oleh warna hitam pada beberapa spesimen. Kaki-kaki dengan garis-garis yang tidak beraturan. Perkembangbiakan: Telur-telur berpigmen, diletakkan dalam satu kelompok tunggal dalam air yang menggenang. Habitat: Biasanya ditemukan dalam genangan seperti danau, telaga, sawah di daratan yang rendah (biasanya kurang dari 250 m), tapi dapat juga sampai ketinggian 1100 m. Jumlah kromosom: 2N=26, terdiri dari lima pasang yang besar dan delapan pasang yang lebih kecil. 2. Hylarana Nicobariensis

KATAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembelajaran

Citation preview

Page 1: KATAK

1. Hylarana Erythraea

Deskripsi: Katak hijau berukuran sedang, dengan lipatan darsolateral yang besar dan jelas

dengan warna kuning gading, kadang-kadang dibatasi oleh pinggitan warna hitam. Jari kaki dan

tangan memiliki piringan pipih yang jelas. Selaput terdapat hampir di seluruh bagian, kecuali

bagian luar dari jari kaki. Jantan lebih kecil dari betina.

Ukuran: Jantan 30-45 mm; betina 50-75 mm.

Tekstur kulit: Licin, dengan lipatan dorsolateral yang jeIas dan menonjol serta lebar, lipatan

supratimpanik lemah, permukaan bawah licin.

Warna: Biasanya berwarna hijau zaitun dengan sepasang daerah dorsolateral kuning dan lebar.

Spesimen muda mungkin hijau kekuningan. Garis ini mungkin dikelilingi oleh warna hitam pada

beberapa spesimen. Kaki-kaki dengan garis-garis yang tidak beraturan.

Perkembangbiakan: Telur-telur berpigmen, diletakkan dalam satu kelompok tunggal dalam air

yang menggenang.

Habitat: Biasanya ditemukan dalam genangan seperti danau, telaga, sawah di daratan yang

rendah (biasanya kurang dari 250 m), tapi dapat juga sampai ketinggian 1100 m.

Jumlah kromosom: 2N=26, terdiri dari lima pasang yang besar dan delapan pasang yang lebih

kecil.

2. Hylarana Nicobariensis

Deskripsi: Katak berukuran kecil, perawakan ramping, kaki panjang dan ramping, jari kaki

setengahnya berselaput.

Ukuran: Jantan dewasa 35-45 mm, betina dewasa 45-50 mm.

Tekstur kulit: Berbintil tetapi halus, tanpa tanda adanyà bintil atau tonjolan, lipatan dorsolateral

yang halus.

Warna: Dorsum dan kaki biasanya coklat muda sampai tua, dengan beberapa gambar yang lebih

gelap, khususnya di sekeliling bagian selangkang, kadang-kadang terdapat dua garis

paravertebral yang agak kabur sejajar dengan ruas tulang belakang. Sisi-sisinya biasanya

berwarna lebih gelap sampai hitam, memanjang dari antara mata dan hidung sampai ke

selangkang.

Perkembangbiakan: Telur dengan hemisfer lebih gelap, dalam gumpalan bergelatin. Formula

geligi I: 1+1/II. Deretan terakhir sangat pendek.

Page 2: KATAK

Habitat: Biasanya terdapat di perbatasan hutan di daerah yang terganggu, sekeliling air yang

mengalir lambat atau yang menggenang. Di Jawa, lebih terbatas di dataran tinggi sampai 1500

m, dan tidak terdapat di dekat permukaan laut.

Jumlah kromosom: 2N=26, terdiri dari lima pasang besar dan delapan pasang yang Iebih kecil.

3. Hylarana Picturata

Deskripsi: Katak berukuran kecil sampai sedang, kepala segitiga sama dengan badan,tympanum

sangat jelas, lebih dari separuh kaki belakang berselaput.

Ukuran: Jantan dewasa 33-47 mm danbetina 49-68 mm.

Tekstur kulit: Tekstur kulit halus, dengan permukaan tubuh bagian atas dan anggota gerak

berwarna hitam dengan bercak-bercak berwarna kuning terang.

Warna: Katak ini warna kulitnya menyerupai motif kulit macan, belang oranye dengan

kombinasi hitam dan ada juga yang mirip motif kulit macan tutul. Warna lainnya adalah coklat

tua atau kehitaman dengan bintik-bintik putih atau oranye. Garis tipis berwarna oranye

memanjang dari sisi mulutnya ke belakang tubuh. Tulang punggungnya tidak kelihatan. Keempat

kakinya juga bergaris oranye. Perut katak ini berwarna abu-abu terang sampai coklat tua dengan

bercak kuning kecil.

Perkembangbiakan: Reproduksi katak ini melalui proses perkawinan kemudian bertelur

menjadi berudu atau kecebong berwarna hitam dengan penampilan berkilau kebiruan.

Habitat: Habitat katak macan adalah di rawa-rawa terutama di air yang tenang atau mengalir

pelan yang terdapat banyak tumpukan daun. Berkembang biaknya sama seperti katak lainnya

yaitu bertelur kemudian menetas menjadi berudu lalu melakukan metamorforse untuk menjadi

katak dewasa.

4. Odorana Hosii

Deskripsi: Katak ramping berukuran sedang sampai sangat besar, kaki belakang panjang dan

ramping, jari kaki dan tangan dengan piringan datar yang jelas, jari kaki yang berselaput sampai

ke dasarnya. Kulit dengan kelenjar racun yang mennberikan bau busuk.

Ukuran: Jantan dewasa 45-65 mm, betina dewasa 85-100 mm.

Page 3: KATAK

Tekstur kulit: Berbintil-bintil halus tanpa ada bintil-bintil yang menonjol, Lipatan dorsolateral

lemah tetapi jelas, jari kaki berselaput tinggi sampai piringan jari, jari kaki dan tangan dengan

ujung yang melebar dan jelas. Tidak terdapat lipatan supratimpanik.

Warna: Berwarna seragam hijau zaitun gelap sampai hijau kecoklatan. Sisi biasanya lebih gelap

hingga hitam, memanjang dari antara mata dan hidung sampai ke selangkang. Anggota tubuh

mempunyai garis-garis silang yang jelas. Beberapa spesimen berwarna agak keabu-abuan

daripada hijau. Spesimen yang kebiru-biruan pernah terlihat. Spesimen Jawa biasanya berwarna

seragam dan bahkan sisinya sama hijaunya dengan punggung.

Perkembangbiakan: Telur berwarna krem tanpa bulatan yang lebih gelap, berudu belum

diketahui.

Habitat: Selalu berkaitan dengan parit atau sungai dalam hutan primer dan sekunder. Spesimen

biasanya beristirahat di atas pinggiran atau tumbuhan sepanjang sungai, jarang terdapat di lantai

hutan.

jumlah kromosom: 2N=26, terdiri dari lima pasang besar dan delapan pasang lebih kecil.

5. Fejerfarya Limnocaris

Deskripsi: Jenis kecil, kepala runcing, pendek, jari kaki setengah berselaput, tepat sampai pada

ruas terakhir. Mempunyai sepasang bintil metatarsal. Jenis identik dengan Fejervarya nou. sp.

(jenis baru), kulit berbintil-bintil panjang jelas, ukuran lebih besar sedikit dari yang pertama.

Ukuran: Jantan sampai 50 mm, betina sampai 60 mm.

Tekstur kulit: Berkerut, tertutup oleh bintil-bintil panjang yang tampak tipis. ini biasanya

memanjang, paralel dengan sumbu tubuh.

Warna: Kotor seperti Lumpur dengan bercak-bercak yang lebih gelap yang kurang jelas tetapi

simetris, kadang-kadang dengan warna kehijauan dan sedikit semu kemerahan,

Perkembangbiakan: Bertelur sebanyak beberapa ratus butir, umumnya di malam gelap dalam

air tergenang seperti di sawah.

Habitat: Jenis ini menghuni sawah dan padang rumput di dataran rendah, jarang sampai 700 m,

kadang-kadang sedikit lebih tinggi, di mana ada sawah.

Jumlah kromosom: 2N=26, terdiri dari lima pasang yang besar dan delapan pasang yang lebih

kecil.

Page 4: KATAK

6. Limnonectes Blytii

Deskripsi: Katak yang sangat besar dengan kepala besar, terutama pada spesimen jantan, kulit

halus, dengan beberapa bintil kecil di sana sini, bagian belakang pelupuk mata terdapat bintil-

bintil, jari kaki berselaput sampai ujungnya.

Ukuran: Spesimen dewasa bervariasi dari 100 mm sampai 150 min.

Tekstur Kulit: Halus, hanya terdapat sedikit sekali bintil-bintil bertebaran.

Warna: Secara seragam berwarna coklat kemerahan sampai coklat kehitaman.

Perkembangbiakan: Dalam suatu musim bertelur dapat mengeluarkan 1000 telur dalam satu

gumpalan bergelatin, diletakkan di dalam kolam-kolam di samping sungai, biasanya pada malam

bulan tidak tampak gelap). Jantannya dapat terlihat di tepi sungai. Berudu berwarna kecoklatan,

ekor Iebih muda warnanya dengan garis-garis bersilangan pendek-pendek pada bagian berotot.

Terjadi kesimpang siuran mengenai identitas jenis ini. Kebanyakan laporan dari luar jawa

memasukkan jenis lain dalam jenis ini.

Habitat: Jenis ini dilaporkan terdapat di sepanjang sungai atau Sungai-sungai kccil yang jernih.

Bangkong dewasa dapat ditemukan di sepanjang tepi sungai, dan siap melompat apabila

diganggu.

Jumlah kromosom: 2N=24, terdiri dari enam pasang besar dan enam pasang lebih kecil, semua

meta- dan hanya Sedikit submetasentrik.

7. Polypedates Leucomystax

Deskripsi: Katak pohon berukuran sedang, berwarna coklat kekuningan, satu warna atau dengan

bintik hitam atau dengan enam garis yang jelas memanjang dari kepala sampai ujung tubuh. Jari

tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata. Kulit kepala menyatu dengan tengkorak. Jari

tangan setengahnya berselaput, jari kaki hampir sepenuhnya berselaput.

Ukuran: Jantan dewasa sampai 50 mm, betina dewasa sampai 80 mm.

Tekstur kulit: Seluruhnya halus tanpa indikasi adanya bintil-bintil atau lipatan. Bagian bawah

berbintil granular yang jelas. Kulit kepala menyatu dengan tengkorak.

Warna: Biasanya coklat keabu-abuan. Terdapat dua penggantian warna yang kadang-kadang

dikira merupakan dua jenis yang erat berkerabat. Kedua perubahan warna tersebut terdapat

dalam satu kelompok. Pasangan yang sedang kawin sering berasal dari bentuk warna yang

berbeda. Bentuk warna pertama terdiri dari individu yang berwarna coklat gelap atau coklat

Page 5: KATAK

kekuningan dengan empat atau enam garis gelap mcmbentang dari kepala sampai selangkang.

Bentuk warna kedua biasanya coklat keabu-abuan gelap atau kekuningan dengan bercak yang

lebih gelap tersebar di seluruh tubuh.

Perkembangbiakan: Pasangan membuat sarang berbusa di atas tetumbuhan di atas kolam.

Setelah menetas, berudu akan bergerak menggeliat dan membuat busa mencair, membuat jalan

masuk ke bagian bawahnya. Dalam satu musim bertelur menghasilkan lebih dari 100 telur.

Habitat: Sering ditemukan di antara tetumbuhan atau di sekitar rawa dan bekas tebangan hutan

sekunder. Jenis ini sering mendekati hunian manusia, karena tertarik oleh serangga di sekeliling

lampu.

Jumlah kromosom: 2N=26, terdiri dari enam pasang besar dan tujuh pasang yang lebih kecil,

semua tipe adalah meta- dan submetasentrik.