29
Pembimbing : Dr. Agustin W, Sp.M LABORATORIUM ILMU PENYAKIT MATA RSD MARDI WALUYO BLITAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

katarak senilis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus katarak senilis by septian

Citation preview

Pembimbing :

Dr. Agustin W, Sp.M 

LABORATORIUM ILMU PENYAKIT MATA RSD MARDI WALUYO BLITARFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. MJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 56 TahunAlamat : BlitarPendidikan : Tamat SDPekerjaan : Buruh BangunanStatus : MenikahSuku Bangsa : JawaTanggal Periksa : 12 Januari 2015

Status Penderita

AnamnesaAnamnesa

1. Keluhan Utama : Penglihatan mata kiri terasa kabur

2. Riwayat Penyakit Sekarang:Pandangan mata kiri kabur sejak ± 8 bulan yang lalu. Awalnya hanya sedikit kabur dan tidak terlalu mengganggu, Kemudian semakin lama semakin kabur. Untuk melihat jarak jauh sudah tidak bisa, tetapi untuk jarak dekat masih bisa. Sekitar 2 bulan ini kabur dirasa semakin berat bahkan pasien sudah tidak bisa bekerja lagi. Pasien juga mengeluhkan silau apabila mata terkena cahaya matahari atau terkena sorotan lampu sepeda motor atau mobil.

1. Keluhan Utama : Penglihatan mata kiri terasa kabur

2. Riwayat Penyakit Sekarang:Pandangan mata kiri kabur sejak ± 8 bulan yang lalu. Awalnya hanya sedikit kabur dan tidak terlalu mengganggu, Kemudian semakin lama semakin kabur. Untuk melihat jarak jauh sudah tidak bisa, tetapi untuk jarak dekat masih bisa. Sekitar 2 bulan ini kabur dirasa semakin berat bahkan pasien sudah tidak bisa bekerja lagi. Pasien juga mengeluhkan silau apabila mata terkena cahaya matahari atau terkena sorotan lampu sepeda motor atau mobil.

• Riwayat penyakit dahulu : penyakit serupa (-), kencing manis (-), Tekanan darah tinggi(-)

• Riwayat penyakit keluarga : penyakit serupa dengan pasien, ayah kencing manis (-), darah tinggi (-)

• Riwayat pengobatan: Pasien belum pernah dibawa berobat kemanapun untuk keluhan saat ini.

• Riwayat kebiasaan: merokok sebanyak sekitar 1 pak perhari.

• KU : cukup• Kesadaran : composmentis,

GCS 456• Status gizi : cukup • Vital sign :

Nadi : 90 x/menit RR : 20 x/menit

Status General

OD OS

OS Katarak senilis matur

DiagnosaDiagnosa

PENATALAKSANAAN

Informed consent

Pro OS fakoemulsifikasi+ IOL dengan anestesi lokal

KIE :

• Menjelaskan pada penderita dan keluarga bahwa pandangan mata kiri yang kabur disebabkan katarak pada lensa mata.

• Menjelaskan tentang pentingnya operasi ekstraksi katarak, persiapan, jenis tindakan, kelebihan dan kekurangan, serta komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi.

• Menjelaskan tentang komplikasi yang akan terjadi bila tidak dioperasi.

Informed consent

Pro OS fakoemulsifikasi+ IOL dengan anestesi lokal

KIE :

• Menjelaskan pada penderita dan keluarga bahwa pandangan mata kiri yang kabur disebabkan katarak pada lensa mata.

• Menjelaskan tentang pentingnya operasi ekstraksi katarak, persiapan, jenis tindakan, kelebihan dan kekurangan, serta komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi.

• Menjelaskan tentang komplikasi yang akan terjadi bila tidak dioperasi.

ANATOMI LENSA

• Katarak setiap keadaan kekeruhan pada lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya.

• Katarak Senilis semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.

• Katarak setiap keadaan kekeruhan pada lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya.

• Katarak Senilis semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.

Epidemiologi

• Prevalensi katarak di Indonesia pada (2001) 4,99%

• Jawa-Bali 5,48%

• Studi cross-sectional :o prevalensi katarak pada usia 65-74 50%o prevalensi meningkat hingga 70% pada usia

> 75 tahun.

• Prevalensi katarak di Indonesia pada (2001) 4,99%

• Jawa-Bali 5,48%

• Studi cross-sectional :o prevalensi katarak pada usia 65-74 50%o prevalensi meningkat hingga 70% pada usia

> 75 tahun.

Etiologi dan katarak masih belum jelas

Faktor yang mempengaruhi: usia, diabetes mellitus, nutrisi, radiasi UV, dan merokok.

Etiologi dan katarak masih belum jelas

Faktor yang mempengaruhi: usia, diabetes mellitus, nutrisi, radiasi UV, dan merokok.

Patofisiologi

Usia ↑ perub. protein & air dalam lensa lensa bagian

tengah lebih padat daya akomodasi lensa ↓

Usia ↑ lapisan kortikal baru nukleus lensa terdesak &

mengeras perub. Protein lensa & pembentukan pigmen

nukleus transparansi lensa ↓ pupil putih/keabu-abuan

penglihatan buram

DM hiperglikemi aktivitas metabolisme glukosa ↑

penimbunan sorbitol tekanan osmose ↑ lensa bengkak

kekeruhan lensa glare/silau

Klasifikasi Age-Related Cataract

• Katarak nuklear• Katarak kortikal• Katarak subkapsular

Katarak nuklear

Katarak kortikal

Katarak subkapsular

Katarak Senilis InsipienKatarak Senilis ImaturKatarak Senilis MaturKatarak Senilis Hipermatur

Katarak Senilis InsipienKatarak Senilis ImaturKatarak Senilis MaturKatarak Senilis Hipermatur

INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan Lensa

Normal Bertambah (air masuk)

Normal Berkurang (air + masa lensa keluar)

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata Depan

Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik Mata

Normal Sempit Normal Terbuka

Iris shadow Test

Negatif Positif Negatif Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaucoma

Penegakan Diagnosis

Pandangan kabur

Penglihatan silau

Perubahan sensitifitas

terhadap kontras

Miopisasi

Diplopia monokuler

AnamnesaAnamnesa

Pemeriksaan visus untuk mengetahui kemampuan melihat pasien.

Pemeriksaan visus sebelum pembedahan untuk melihat apakah kekeruhan sebanding dengan turunnya visus

Slit lamp palpebra, konjungtiva, dan kornea dBn. Iris, pupil, dan COA terlihat normal. Pada lensa pasien katarak, didapatkan lensa keruh.

• Intra-Capsular Cataract Extraction (ICCE)

• Extra-Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Konvensional Phacoemulsification

• Intra-Capsular Cataract Extraction (ICCE)

• Extra-Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Konvensional Phacoemulsification

Teknik Operasi Katarak

IOL

• Operasi Akomodasi hilang koreksi kacamata afakia tebal, lensa katarak tipis atau IOL

• IOL: lensa jernih berupa plastik fleksibel yang difiksasi ke dalam mata atau dekat dengan posisi lensa alami yang mengiringi ECCE

• Kontraindikasi implantasi IOL o uveitis berulang,o retinopati diabetik progresif,o rubeosis iridis dano glaukoma neovaskuler.

Katarak senilis biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun

Namun jika katarak dapat dengan cepat terdeteksi serta mendapatkan pengobatan dan pembedahan katarak yang tepat maka 95 % penderita dapat melihat kembali dengan normal.

PROGNOSA

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

IOL

• Setelah pembedahan katarak biasanya dipasang lensa intraokuler. Lensa ini ada yang diletakkan di depan iris dan ada juga yang diletakkan di belakang iris. Pemasangan ini merupakan solusi yang terbaik saat ini untuk memperbaiki penglihatan dikarenakan afakia akibat operasi ekstraksi katarak.

I O L