Ke Sling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan lingkungan

Citation preview

PowerPoint Presentation

Upaya Kesehatan LingkunganDisusuun Oleh :Fiska RahmawatiH2A010017Guruh Aryo SenoH2A010022Maria UlfahH2A010032Shofia RachmawatiH2A010047

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang2014FaktorLingkunganFisik, Kimia,BiologiFaktorPerilaku Sos-budFaktorPelayananKesehatanFaktorGenetika(Keturunan)DerajatKesehatanPendekatan A: Teori H.L. Blum (1974):Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat KesehatanDefinisi Upaya Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula (Soekidjo, 2007).

Ruang lingkup kesehatan lingkungan :

1. Menurut WHO a. Penyediaan air minum b. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran c. Pembuangan sampah padat d. Pengendalian vektor e. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia f. Higiene makanan, termasuk higiene susu

g.Pengendalian pencemaran udara h. Pengendalian radiasi i. Kesehatan kerja j. Pengendalian kebisingan k. Perumahan dan pemukiman l. Aspek kesling dan transportasi udara

m. Perencanaan daerah dan perkotaan n. Pencegahan kecelakaan o. Rekreasi umum dan pariwisata p. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan q. epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk. r. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

2. Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut : Penyehatan air dan udara Pengamanan Limbah padat/sampah Pengamanan Limbah cair Pengamanan limbah gas Pengamanan radiasi Pengamanan kebisingan Pengamanan vektor penyakit

TujuanUmum:Meningkatkan mutu derajat kesehatan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal melalui peningkatan mutu upaya kesehatan lingkungan dan pelestarian lingkungan yg dinamis serta meingkatkan peran serta masy dlm upaya kesehatan lingkunganKhusus:Merubah, mengendalikan/ menghilangkan semua unsur fisik & lingkungan di masy yg dapat memberi pengaruh jelek thd kualitas kesehatan Kegiatan PokokMeningkatkan mutut Penyediaan Air Bersih (PAB)Menaingkatkan mutu pembuangan kotoranSanitasi tempat2 umum (STTU)Tempat pembuatan & penjualan makanan/ minuman (TP2M)Tempat penympanana, Penjualan Pestisida (TP3)Pengawasan vektor penyakit dan tikusPenyuluhanPenyediaan Air Bersih (PAB)Kegiatannya meliputi:Pengaturan dan pembakuan kualitas airPengawasan kualitas airPerbaikan kualitas airPembinaan pemakai airKegiatan pendukung seperti pembinaan dan pengembangan tenaga kerja, penyediaan dan pengembangan peralatan teknis dan pengelolaannyaPeningkatan Mutu Pembuangan KotoranPembuangan sampahPembuangan kotoran hewanPembuangan air limbahPembuangan kotoran manusia

Sanitasi Tempat-Tempat UmumSasarannya:Sarana pariwisata: hotel, kolam renag, tempat rekreasiSarana perhubungan: terminal, pelabuhan, stasiun, tempat pelayanan posSarana komersial: salon kecantikan< panti pijat, pasar, tempat usaha.Sarana sosial: masjid, geraja, sekolahPelaksanaannya berupa pengawasan dan pemeriksaan:Surat ijin HOPenyediaan air bersihPembuangan kotoran (sampah, spal, jamban)Pencahayaan dan ventilasiLantai, dinding, langit-langitKebersihan halaman dan tempat parkirP3K dan pemadam kebakaranToiletKamarganti pakaian dan karyawan

Tempat Pembuatan dan Penjualan Makanan/ MinumanPelaksanaannya meliputi pengawasan da pemeriksaan:Lokasi dan bangunanPengolahanPenyimpananPengangkutanPenggolongan konsumenPengusaha, penanggungjawab dan tenagaIjin HOTempat Penyimpanan dan Penjualan PestisidaKegiatannya berupa pengawasan dan pemeriksaan:Tempat penyimpanan dan penjualanKelengkapan alat2 proteksiSurat ijinPerumahan SehatKegiataannya meliputi pengawasan dan pemeriksaan:Ketersediaan air bersihPembuangan kotoran dan limbahKelayakan bangunanKecukupan pencahayaan dan ventilasiIndikator keberhasilan :persentase rumah sehatpersentase keluarga yang memiliki akses air bersih dan air minum jamban sehatsaluran pembuangan air limbahtempat pembuangan sampah serta Tempat-Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TTUPM) (Dinkes Dumai,2008)

Sumber Daya Upaya Kesehatan Lingkungan1. Tenaga PelaksanaAdapun tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan program kesehatan lingkungan adalah terdiri dari tenaga inti dibidang kesehatan lingkungan seperti sanitarian atau diploma III kesehatan lingkungan. Disamping itu dalam pelaksanaan program kesehatan lingkungan ini juga dibutuhkan tenaga pendukung yang telah ditunjuk oleh pimpinan puskesmas dalam pelaksanaan program.

2. Sarana Dan Prasaranaruangan sebagai tempat petugas kesehatan lingkungan melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan, konsultasi, konseling, demonstrasi, pelatihan atau perbaikan sarana sanitasi dasar dan penyimpanan peralatan kerja. Peralatan-peralatan kesehatan lingkungan berupa alat-alat peraga penyuluhan, cetakan sarana air bersih dan jamban keluarga, alat pengukur kualitas lingkungan (air, tanah dan udara), lembar chek list untuk inspeksi pada tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan serta alat transportasi untuk mendukung kegiatan program kesehatan lingkungan yang dilaksanakan. Alat peraga dan media penyuluhan yang digunakan dalam melaksanakan program kesehatan lingkungan antara lain berupa maket, media cetak, sound system, media elektronik dan formulir untuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan.

Sumber DanaUntuk mendukung tercapainya cakupan program kesehatan lingkungan dibutuhkan dana, adapun dana ini diperoleh dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, BLN (Bantuan Luar Negeri), kemitraan dan swadaya masyarakat. Besarnya dana yang dibutuhkan sangat berbeda dimasing-masing puskesmas, tergantung masalah kesehatan lingkungan yang ditangani di wilayah kerja puskesmas (Depkes RI, 2000).

Keberhasilan ProgramKeberhasilan program kesehatan lingkungan ini dapat ditunjukan dengan : Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan, persentase keluarga menggunakan air bersih, persentasi keluarga menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dan persentase tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan minuman yang sehat.Penurunan angka kejadian penyakit berbasis lingkungan seperti ISPA, DBD,diare, penyakit kulit, malaria. Terciptanya hubungan kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas sector diwilayah kerja puskesmas

Daftar Pustaka1. Pedoman praktis pelaksanaan kerja di puskesmas. Balai Pelatihan Kesehatan. Salaman, Magelang : 2000.2. World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari : http://www.WHO.int. diakses pada tanggal 10 januari 2014.3. Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan. 2010.4. Dinas Kesehatan Kota Dumai. Profil P2PL Kota Dumai. 2008.5. Notoadmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. 2007.