Upload
esteraryantisiburian
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
1/23
Kebijakan Program Imunisasi Di Indonesia
1. Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta dan
masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait.
2. Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran
masyarakat maupun sasaran wilayah.
3. Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu.
4. Mengupayakan kesinambungan penyelengaraan melalui perencanaan program
dan anggaran terpadu.
. Pehatian khusus diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit !"#$% dan
daerah&daerah sulit secara geogra'is
(asar hukum penyelenggaraan program imunisasi )
a. *ndang&undang +o. 23 tahun 12 tentang "esehatan.
b. *ndang&undang +o. 4 tahun 1-4 tentang abah Penyakit Menular.
c. *ndang&undang +o. 1 tahun 1/2 tentang "arantina #aut.d. *ndang&undang +o. 2 tahun 1/2 tentang "arantina *dara.
e. "eputusan Menkes +o. 1/110Menkes0"0I02 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi.
'. "eputusan Menkes +o. 1/2/0 Menkes0"0II02 tentang Pedoman Pemantauandan Penanggulangan "ejadian Ikutan Paska Imunisasi !"IPI%
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
2/23
*lasan)
Program imunisasi pada dasarnya dibuat untuk mengurangi angka kematian dan
kesakitan bayi di Indonesia. +amun kebijakan ini belum terealisasi dengan baik karenakurangnya pengetahuan ibu. (ari beberapa kenyataan yang terjadi di Indonesia ketika orang tua
dating ke posyandu untuk memeriksakan bayinya justru bukan mementingkan kesehatan yang
utama, tetapi banyak para ibu yang hanya dating untuk maksud tertentu. "urang perdulinya ibu
dalam hal pemberian imunisasi terhadap anak justru menyebabkan banyak orangtua yang
menyesali kelalaiannya ketika anak sakit. $eberapa waktu yang lalu, misalnya, orangtua panik
karena banyak anak di Indonesia terkena Polio. (emikian juga saat terjadi "ejadian #uar $iasa
(P di 5awa imur yang mengancam jiwa beberapa anak dan bayi. Imunisasi sangat diperlukan
untuk memberikan perlindungan, pencegahan, sekaligus membangun kekebalan tubuh terhdap
berbagai penyakit menular maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan
tubuh bahkan kematian. +amun kurangnya pengetahuan sang ibu akan pentingnya program
tersebut menjadi landasan utama masih tingginya angka kesakitan dan kematian pada bayi yang
belum diberikan imunisas
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
3/23
aatnya Pemerintah 67aluasi Program Imunisasi (asar
Pemerintah harus segera melakukan e7aluasi program imunisasi dasar, terkait maraknya kejadian
luar biasa !"#$% atas penyakit campak dan di'teria di sejumlah daerah akhir&akhir ini.
8"ondisinya saat ini seperti menyimpan bom waktu yang bisa 8meledak8 kapan saja ke seluruh
Indonesia,8kata ri 9e:eki ;adinegoro, sta' pengajar Ilmu "esehatan
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
4/23
(an yang tak kalah penting, lanjut ri 9e:eki, adalah edukasi ke masyarakat tentang pentingnya
program imunisasi dasar pada anak. Mengingat 3 persen dari anak yang ada sekarang ini nanti
menentukan arah dan tujuan negara ini. *ntuk itu dibutuhkan generasi muda yang cerdas dan
sehat. !%
9e'erensi) http)00kebijakankesehatanindonesia.net02&berita0berita0221&saatnya&pemerintah&
e7aluasi&program&imunisasi&dasar
http://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasarhttp://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasarhttp://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasarhttp://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/2251-saatnya-pemerintah-evaluasi-program-imunisasi-dasar
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
5/23
Imunisasi
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan tubuh seseorang
terhadap suatu penyakit tertentu dengan jalan memasukkan 7aksin ke dalamtubuh."egiatan imunisasi di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1/, dan pertama kali waktu
itu adalah imunisasi cacar.Man'aat imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan terhadap suatu
jenis penyakit tertentu. Pada anak yang sudah diimunisasi akan terhindar dari serangan penyakit
sesuai dengan 7aksin yang diberikan. (engan imunisasi maka akan menurunkan angka kematian
dan kesakitan secara luas. "ekebalan yang diperoleh seorang anak dari imunisasi bisa memutus
mata rantai penularan penyakit, baik kepada anak lain atau kepada orang dewasa yang hidup
sehari&hari bersama.
Imunisasi aktif dan Imunisasi Pasif
ontoh imunisasi pasi' ialah
pemberian
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
6/23
ibunya melalui darah uri !plasenta%, misalnya :at anti terhadap penyakit campak ketika bayi
masih dalam kandungan ibu.
Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi akti' dan imunisasi pasi' ialah) !1% *ntuk
memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah :at anti dalam tubuh harus meningkatA pada
imunisasi akti' diperlukan waktu yang agak lebih lama untuk membuat :at anti itu dibandingkan
dengan imunisasi pasi'. !2% "ekebalan yang terdapat pada imunisasi akti' bertahan lama
!bertahun&tahun%, sedangkan pada imunisasi pasi' hanya berlangsung untuk 1 B 2 bulan.
Imunisasi akti') tubuh anak sendiri membuat :at anti yang akan bertahan selama bertahun&tahun.
Imunisasi pasi') tubuh anak tidak membuat sendiri :at anti. i anak mendapatnya dari luar tubuh
dengan cara penyuntikan bahan0serum yang telah mengandung :at anti. "ekebalan yang
diperoleh dengan imunisasi pasi' tidak berlangsung lama.
Pemberian imunisasi pada anak biasanya dikerjakan dengan cara imunisasi akti', karena
imunisasi akti' akan memberi kekebalan yang lebih lama. Imunisasi pasi' diberikan hanya dalam
keadaan yang sangat mendesak, yaitu bila diduga tubuh akan belum mempunyai kekebalan
ketika terin'eksi oleh kuman penyakit yang ganas. "adang&kadang imunisasi akti' dan pasi'
diberikan dalam waktu yang bersamaan, misalnya pada penyakit tetanus. $ila seorang anak
terluka dan diduga akan terin'eksi kuman tetanus, maka ia memerlukan pertolongan sementara
yang harus cepat dilakukan. aat itu belum pernah mendapat imunisasi tetanus, karena itu ia
diberi imunisasi pasi' dengan penyuntikan serum anti tetanus. *ntuk memperoleh kekebalan
yang langgeng, saat itu juga sebaiknya mulai diberikan imunisasi akti' berupa penyuntikan
toksoid tetanus. "ekebalan pasi' yang diperoleh dengan penyuntikan serum anti tetanus hanya
berlangsung selama 1 B 2 bulan.
ecara alamiah imunisasi akti' mungkin terjadi, sehingga tanpa disadari sebenarnya
tubuh si anak telah menjadi kebal. "eadaan demikian pada umumnya hanya terjadi pada
penyakit yang tergolong ringan, tetapi jarang sekali pada penyakit yang berat. Misalnya penyakitti'us, yang pada anak tidak tergolong penyakit berat. anpa disadari seorang anak dapat menjadi
kebal terhadap penyakit ti'us secara alamiah. Mungkin ia telah mendapat kuman ti'us tersebut
dalam jumlah yang sangat sedikit, misalnya dari makanan yang kurang bersih, jajan dan
sebagainya.
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
7/23
untuk diperhatikan bahwa jaminan imunisasi terhadap tertundanya anak dari suatu penyakit,
tidaklah mutlak 1C. (engan demikian mungkin saja anak anda terjangkit di'teria, meskipun ia
telah mendapat imunisasi di'teria.
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
8/23
pertama saat kunjungan pertama ke posyandu atau lembaga terkait lainnya. "emudian berturut&
turut akan diberikan ketika bayi berusia 2, 4 dan / bulan dan diulang kembali setelah berumur 1-
bulan dan ketika anak berusia tahun.
Imunisasi DTP
Imunisasi (P ini sekaligus akan mencegah timbulnya tiga macam penyakit yaitu (i'teri,
etanus, dan Pertusis. Imunisasi (P akan diberikan pertama setelah bayi berumur lebih dari /
minggu, kemudian secara berturut&turut akan diberikan ketika anak berusia 4 bulan, / bulan, 1-
bulan, tahun dan terakhir ketika berusia 12 tahun, atau ketika usia ( kelas enam.
Keterangan jadwal imunisasi rekomendasi IDAI, periode 200!
"mur #aksin Keterangan
aatlahir
;epatiti
s $&1
o ;$&1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir,
dilanjutkan pada umur 1 dan / bulan. ?
o $>? dapat diberikan sejak lahir. ? akan
diberikan pada umur F 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin
terlebih dahulu dan $>? diberikan apabila uji tuberkulin negati'.
http://id.wikipedia.org/wiki/Poliohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayihttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tuberkulin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Poliohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bayihttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_Calmette-Gu%C3%A9rinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tuberkulin&action=edit&redlink=1
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
9/23
2
bulan
(P&1
o (P&1 diberikan pada umur lebih dari / minggu, dapat
dipergunakan (wp atau (ap. (P&1 diberikan secara kombinasi
dengan ;ib&1 !P9P&%
;ib&1
o ;ib&1 diberikan mulai umur 2 bulan dengan inter7al 2
bulan. ;ib&1 dapat diberikan secara terpisah atau dikombinasikan
dengan (P&1.
Polio&1o Polio&1 dapat diberikan bersamaan dengan (P&1
4
bulan
(P&2 o (P&2 !(wp atau (ap% dapat diberikan secara
terpisah atau dikombinasikan dengan ;ib&2 !P9P&%.
;ib&2 o ;ib&2 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan
dengan (P&2
Polio&2o Polio&2 diberikan bersamaan dengan (P&2
/
bulan
(P&3 o (P&3 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan
dengan ;ib&3 !P9P&%.
;ib&3 o ampak
&1
o >ampak&1 diberikan pada umur bulan, campak&2
merupakan program $I
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
10/23
bulan ;ib&4o ;ib&4 diberikan pada 1 bulan !P9P& atau P9P&GMP%.
1-
bulan
(P&4 o (P&4 !(wp atau (ap% diberikan 1 tahun setelah
(P&3.
Polio&4o Polio&4 diberikan bersamaan dengan (P&4.
2
tahun
;epatiti
s <
o Daksin ;ep< direkomendasikan pada umur F 2 tahun,
diberikan dua kali dengan inter7al /&12 bulan.
2&3
tahuni'oid
o Daksin ti'oid polisakarida injeksi direkomendasikan
untuk umur F 2 tahun. Imunisasi ti'oid polisakarida injeksi perlu
diulang setiap 3 tahun.
tahun
(P&o (P& diberikan pada umur tahun !(wp0(ap%
Polio&o Polio& diberikan bersamaan dengan (P&.
/
tahun.MM9
o (iberikan untuk catch-up immunization pada anak yang
belum mendapatkan MM9&1.
1
tahun
d0 o Menjelang pubertas, 7aksin tetanus ke& !d atau %
diberikan untuk mendapatkan imunitas selama 2 tahun.
Dariselao Daksin 7arisela diberikan pada umur 1 tahun.
9e'erensi) https)00'atkhudianhusada.wordpress.com0imunisasi&30
http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin_MMRhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin_MMR
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
11/23
Permasalahan Imunisasi Dalam Masyarakat
22
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
12/23
diimunisasi.
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
13/23
keamanan dan kehalalan 7aksin yang beredar. Pemerintah menjamin semua 7aksin yang beredar
sesuai kaidah&kaidah yang berlaku. Pada kasus kontro7ersi 7aksin meningitis untuk jemaah haji,
kami mengikuti saran M*I,J katanya.
Persoalan black campaign dari 7aksin ternyata juga ditemui di negara&negara lain, misalnya di
=ilipina. Menurut 6nriLue ayag, President o' Philliphine =oundation 'or Daccination, kelompok
anti7aksin juga menjadi tantangan. $agaimanapun masyarakat harus diingatkan man'aat 7aksin
untuk kesehatan anak jauh lebih besar daripada e'ek samping yang ditakutkan,J katanya dalam
kesempatan yang sama
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
14/23
autisma, juga tak terbukti. 5adi,tak ada alasan untuk menolak pemberian 7aksin selama si kecil
dalam kondisi sehat, pertumbuhannya baik, dan tidak memiliki riwayat alergi imunisasi.
Imunisasi
esuai dengan program organisasi kesehatan dunia ;G !$adan "esehatan (unia%, pemerintah
mewajibkan lima jenis imunisasi bagi anak&anak, yang disebut Program Pengembangan
Imunisasi !PPI%. edangkan tujuh jenis lainnya dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh
terhadap beberapa jenis penyakit. ajib itu artinya semua anak yang tinggal di Indonesia wajib
diberikan lima jenis imunisasi untuk mencegah tujuh jenis penyakit
Meski penting, namun pemerintah tak mewajibkan semua jenis imunisasi. ;anya ada jenis
imunisasi yang wajib diberikan kepada anak yaitu imunisasi $>? !$acillus >almette&?uerin%,
hepatitis $, (P !(i'teri etanus Pertusis%, Polio, dan campak. edangkan imunisasi yang lain
si'atnya hanya dianjurkan. $ukan benyakit yang hendap dicekalnya tergolong tak berbahaya,
melainkan karena harganya yang relati' mahal dan tak terjangkau oleh banyak keluarga di
Indonesia.
5enis Imunisasi
• $>? Daksin $>? diberikan pada bayi sejak lahir, untuk mencegah penyakit $>. 5ika
bayi sudah berumur lebih dari tiga bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. $>?
dapat diberikan apabila hasil uji tuberkulin negati'.
• ;epatitis $ ;epatitis $ diberikan tiga kali. Kang pertama dalam waktu 12 jam setelah
lahir. Imunisasi ini dilanjutkan saat bayi berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi saat 3&/
bulan.
• Polio Imunisasi yang satu ini belakangan sering didengung&dengungkan pemerintah
karena telah memakan korban cukup banyak. arget pemerintah membebaskan anak&anak
Indonesia dari penyakit polio. Polio& diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir.
elanjutnya 7aksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan / bulan. Pemberian 7aksin ini
dulang pada usia 1- bulan dan tahun.
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
15/23
• (P (P diberikan untuk mencegah tiga macam penyakit sekaligus, yaitu (i'teri,
etanus, dan Pertusis. Daksin ini diberikan pertama kali saat bayi berumur lebih dari enam
minggu. #alu saat bayi berumur 4 dan / bulan. *langan (P diberikan umur 1- bulan dan
tahun. Pada anak umur 12 tahun, imunisasi ini diberikan lagi dalam program $Iampak >ampak pertama kali diberikan saat anak umur bulan. >ampak&2 diberikan
pada program $ID% mencegah penyakit paru&paru dan radang otak. Daksin diberikan
mulai umur 2 bulan dengan inter7al dua bulan, sebanyak 3 kali. Imunisasi ;ib kemudian diulang
saat anak berumur 1&1- bulan, sedangkan P>D diulang saat anak berusia 12&1 bulan.
• Daksin In'luen:a dapat diberikan setahun sekali sejak umur / bulan. Daksin ini dapat
terus diberikan hingga dewasa. MM9 merupakan pengulangan 7aksin campak, ditambah dengan
?ondongan dan 9ubela !>ampak 5erman%. (iberikan saat anak usia 1 bulan dan diulang saat
anak berusia / tahun.
• Daksin lain yang dianjurkan adalah i'oid untuk mencegah ypus, ;epatitis
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
16/23
5ika dimasukkan kuman atau 7irus lain dalam imunisasi, maka tubuhnya akan bekerja sangat
berat, sehingga kekebalan yang terbentuk tidak tinggi. (alam kondisi penyakit ringan seperti
diare, batuk&pilek biasa, bukan merupakan indikasi kontra atau diperbolehkan untuk imunisasi.
api batuk&pilek atau penyakit dengan demam tinggi, sebaiknya jangan diberikan imunisasi.
;arus diwaspadai pada anak yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Misalnya anak
tewrin'eksi $>,
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
17/23
mempro7okasi. "ebebasan memilih tentu merupakan hak setiap orang tua apakah anaknya akan
diimunisasi atau tidak.
5ika anda merasa yakin anak anda sehat tentu imunisasi polio hanya sebuah pilihan dan bukan
merupakan kewajiban. api jika anda awamJ tentang pengetahuan mengenai kesehatan buah
hati anda, maka imunisasi adalah suatu kewajiban. $ukankah dianjurkan untuk menyerahkan
sesuatu hal pada ahlinyaJ. Muhammad
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
18/23
$abu, %& 'eptember 20%0 &
ara kerjanya begini. aat sebuah sistem kekebalan seperti tubuh manusia terpaparkan pada
molekul asing, ia akan memberi respon kekebalan. +amun di saat yang sama, ia juga mampu
mengembangkan kemampuan merespon dengan cepat berdasarkan pengalaman, jika ia sudah pernah berhadapan dengan molekul asing tersebut. Imunisasi bertujuan memperkenalkan
molekul asing tersebut agar tubuh segera belajar cara mengatasinya bila molekul asing tersebut
datang lagi.
"edengarannya cara ini aneh, karena akibat pertama bukannya lebih berbahayaH idak bila
dengan molekul asing yang telah dijadikan lemah. Ia sangat lemah tapi masih mampu memicu
sistem kekebalan tubuh untuk belajar. Molekul asing ini biasanya bakteri atau 7irus penyakit
tertentu. Istilah medisnya adalah 7aksinasi. (engan kata lain, 7aksin sesungguhnya adalahkuman itu sendiri yang telah dilemahkan atau bagian dari kuman tersebut yang diambil
sedemikian rupa sehingga justru mengajarkan tubuh menghadapi temannya yang kuat seandainya
datang di masa depan. idak heran kalau pada awalnya banyak kontro7ersi dan ketakutan
terhadap 7aksinasi. Daksin ada yang bersi'at akti' dan pasi'. Imunisasi termasuk 7aksinasi akti'.
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
19/23
http)00www.'aktailmiah.com0210010imunisasi.htmlKasus
P a p u a M a s u k D a e r a h " e n ! a h # a k u p a n I m u n i s a s i
5? dan
lain&lain. eiring dengan perkembangan teknologi semakin banyak ditemukan 7aksin&7aksin
yang dapat mencegah penyakit berbahaya yang menimbulkan wabah, kecacatan ataupun
kematian, diantaranya yaitu penyakit tuberkulosis, polio, di'teri, pertusis atau batuk rejan,
tetanus, hepatitis, campak, pneumonia, meningitis dan lain&lain.
http://www.faktailmiah.com/2010/09/15/imunisasi.htmlhttp://www.faktailmiah.com/2010/09/15/imunisasi.html
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
20/23
Mulai 5uli 213 ini, guna mempercepat penurunan angka kematian bayi dan anak dalam rangka
pencapaian M(?s, pemerintah juga melakukan introduksi 7aksin baru berupa 7aksin penta7alent
!(P0;$0;ib% menggantikan 7aksin (P&;$. Daksin ;aemophilus in'luen:a tipe b !;ib%
diberikan dalam 7aksin kombinasi (P0;$0;ib pada usia yang sama dengan pemberian 7aksin
(P0;$. Daksin ini berguna untuk mencegah penyebaran bakteri ;ib di dalam darah
!bakteriemia%, in'eksi saluran na'as berat !pneumonia%, dan radang otak !meningitis%.
trategi untuk mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, yang telah dicanangkan oleh
pemerintah Indonesia sejak 21 lalu melalui suatu gerakan nasional yang dikenal dengan
?erakan I !?I%. ;al ini juga sejalan dengan
kesepakatan Pemerintah Indonesia bersama dengan negara&negara 9egional
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
21/23
"etimpangan "ebijakan
(ari kasus yang kami amati masih terdapat ketimpangan&ketimpangan kebijakan pada
program imunisasi khususnya pada sektor kesehatan di wilayah Papua, diantaranya )
1. 9endahnya cakupan imunisasi
9endahnya cakupan imunisasi dalam hal ini di artikan bahwa masih banyak sekali daerah
daerah di Papua yang masih belum tersentuh dan mendapatkan imunisasi. (alam kasus di atas
dijelaskan bahwa daerah yang belum tersentuh atau terdapat program imunisasi adalah daerah
yang wilayah nya masih terpencil dan sulit terjangkau oleh 'asilitas kesehatan. $ahwasanya
imunisasi di indonesia harus dilakukan dan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia baik itu di
desa maupun di kota sesuai dengan target *ni7ersal >hild Immuni:ation yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal -C secara merata pada bayi 1C di desa atau kelurahan pada tahun 21 hal
ini juga sesuai dengan sasaran imunisasi yang di kelurkan oleh Menteri "esehatan dalam
"eputusan Menteri "esehatan 9epublik Indonesia +omor
10M6+"60"0I024. *ni7ersal >hild Immuni:ation itu sendiri adalah suatu keadaan
tercapainaya imunisasi dasar pada semua bayi ! anak dibawah umur 1 tahun% dan berdasarkan
9P5M Pemerintah berkomitmen untuk mencapai targt 1C desa mencapai *>I pada tahun
214. (ari kasus diatas kita dapat melihat bahwa target dari *ni7ersal >hild Immuni:ation dan
"eputusan Menteri "esehatan 9epublik Indonesia belum tercapai dan terlaksana dengan baik
pada tahun 213 hal ini karena di tahun 213 di daerah Papua belum semua derah mendapatkan
cakupan program imunisasi.
(engan demikian, cakupan wilayah yang masih rendah atau dengan kata lain wilayah yang
masih terpencil dan sulit terjangkau seharusnya bukan menjadi alasan tidak tersediaanya
program imunisasi di wilayah Papua tersebut.
2. "urangnya komitmen dan kerjasama dari pemerintah dan pihak swasta serta masyarakat dalammelaksanakan program imunisasi di Papua
"omitmen merupakan kesepakatan yang harus ada dan dilaksanakan oleh 2 orang atau lebih
untuk mencapai tujuan tertentu. ebuah komitmen yang sudah di sepakati harus dilaksanakan
dengan baik agar tujuan yng dikehendaki bisa terwujud. eperti halnya pada kasus yang terjadi
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
22/23
di Papua, Pemerintah daerah sebagai stakeholder dan pembuat serta pelaksana kebijakan tidak
mempunyai komitmen dalam melaksanakan program imunisasi di Papua, serta tidak adanya
kerjasama antar lintas sektoral . *ntuk mencapai target imunisasi lengkap minimal -C secara
merata pada bayi 1C di desa atau kelurahan maka diperlukan akselerasi atau kegiatan
percepatan dari seluruh komponen masyarakat baik pemerintah,+?G0#M maupun swasta
bersama&sama untuk menggerakan masyarakat luas untuk berpatisipasi akti' mendorong ibu
untuk membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi, hal ini sesuai dengan yang tercantum
dalam "eputusan Menteri "esehatan 9epublik Indonesia +omor 4-20M6+"60"0ID021
tentang ?erakan hild Immuni:ation 21&
214!?I 21&214%.
Pemerintah daerah sebagai lembaga negara kurang berkontribusi dalam melaksnakan program
imunisasi di daerah Papua padahal menurut *ndang&*ndang 9I +omor 22 tahun 1 tentang
Pemerintah (aerah , bahwa pemerintah pusat telah memberikan otonomi luas kepada
kabupaten0kota dan otonomi terbatas pada pro7insi, sehingga pemerintah daerah akan semakin
leluasa menentukan prioritas pembangunan sesuai kondisi daerah. Gleh sebab itu daerah harus
memiliki kemampuan mengidenti'ikasi masalah sampai dengan memilih prioritas maslah
kesehatan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan daerah, seeta mencari sumber&sumber
dana yang dapat digunakan untuk menyelsaikan maslah. (alam hal ni imunisasi merupakan
upaya prioritas yang dapat dipilih oleh semua wilayah mengingat bahwa imunisasi merupakan
upaya yang e'ekti' dan diperlukan oleh semua daerah.
(alam program pengembangan imunisasi pemerintah atau menteri "esehatan republik
indonesia telah membentuk suatu badan yang disebut dengan badan "omite Penasehat
8/17/2019 Kebijakan Dan Strategi Program Imunisasi
23/23
disebabkan salah satu nya adaah oleh rendahnya alokasi