21
 KEBIJAKAN GLOBAL: PEMBANGUNAN KESEHATAN Hanny Rasni

Kebijakan Global

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kebijakan Global

Citation preview

  • KEBIJAKAN GLOBAL: PEMBANGUNAN KESEHATANHanny Rasni

  • Dampak globalisasiKejadian penyakit dan pola penyakitBiaya untuk pelayanan kesehatan semakin mahal?Sistem kesehatan: deteksi dini, asuransi kesehatanRiset dan profesi mengalami internasionalisasiinterdependensi

  • Dampak globalisasi Lee (2004)Secara spasialPerubahan temporerPerubahan kognitif

    Tahun 2001 WHO membentuk komisi makro ekonomi: masyarakat yang sehat akan memberikan sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi suatu negara dan sebaliknya

  • PERKEMBANGAN INTERNASIONALPergerakan pengembangan kesehatan global telah dimulai tahun 1970 dengan WHO melaksanakan forum internasional untuk memaparkan konsep sehat untuk semua (Mc Pherson, 1992)

    4 Fase inisiasi WHO: Fase Pelayanan kesehatan primer (declaration of Alma Ata pada akhir 1970Fase Gaya hidup dan konsep perilaku sehat pada awal tahun 1980 dengan peran penting untuk penkes dan pengenalan peran mediasi antara sosial-lingk fisik- dan kesehatan individuFase kesehatan baru pada masy di pertengahan - akhir 1980 Fase kesehatan ekologikal pada masyarakat di akhir 1980

  • ADELAIDE CONFRENCE (1988)Kebijakan kesmas: kebijakan yang dinyatakan mengenai kepedulian untuk kesehatan dan terencana dlm segala area, menciptakan dukungan bagi lingkungan, membuat peningkatan kesehatan lingkungan sosial dan fisik, kerjasama intersektoral, akontabilitas untuk konsekuensi kesehatan dari keputusan kebijakan

  • ADELAIDE CONFRENCE (1988)Nilai sehat: terencana, terakses dan ada pengembangan, akontabilitas untuk kesehatan, proses pergerakan pelayanan kesehatan, penciptaan panter dalam proses kebijakan, membangun aliansi kesehatan baru, komit untuk kesmas global

  • ADELAIDE CONFRENCE (1988)4 area untuk tindakan: mendukung kesehatan untuk perempuan, ketersediaan makanan dan nutrisi, penghindaran penggunaan tembakau dan alkohol, menciptakan lingkungan yang mendukung

  • Agenda Kesehatan GlobalPemberdayaan masy untuk menyediakan informasi kesehatan terakhir dan peluang pembuatan keputusanPenguatan sistem lokal untuk pelayanan kesehatan primerPemberian program pendidikan dan pelatihan dalam promosi dan prevensi kesehatanPenerapan iptek untuk mengkritisi masalah kesehatanMenggunakan pendekatan baru untuk masalah resistenPemberian bantuan dukungan kultural untuk pengembangan negara, pemantapan proses pengujian tantangan untuk perbaikan kesehatan pada masyarakat

  • Agenda WHO 2001 untuk negara-negara Asia TenggaraPenyakit menular dan tidak menular: pengendalian lepra, penanggulangan DHF, pengendalian malaria, penanggulangan DHF, startegi kedaerahan, mencegah kebutaan, stop TBC, penanganan polio, pengendalian vektor, pengendalian penyakit parasit, resistensi vektor nyamuk, penanganan penyakit infeksi

  • Kesehatan keluarga dan masyarakatKesehatan anak-anak dan dewasaKesehatan genderKemanan untuk kehamilanPerubahan peran RS: pendekatan keluargaKesehatan reproduksi dan HIV,pencegahan kematian ibu, kesehatan reproduksi, keamanan peran ibu, manajemen anak sakit

  • bidang kesehatan dan pengaturan kelahiranIndikator AngkaHarapan Hidup (AHH) waktu lahir penduduk Indonesia tercatat 65,1 tahun.6 Jikadibandingkan dengan negara-negara ASEAN, seperti Malaysia (72 tahun) dan Thailand(68,8 tahun), maka AHH penduduk Indonesia masih jauh ketinggalan. Rendahnya AHHtersebut erat kaitannya dengan masih tingginya indikator Angka-Kematian Bayi (AKB) diIndonesia. AKB tercatat sebesar 48 per 1000 kelahiran hidup (Susenas, 1999) sedangkantarget Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang hak-hak anak sedunia pada tahun 2000adalah 42 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2000

  • bidang kesehatan dan pengaturan kelahiranGambaran yang umum adalahbahwa anak balita perempuan cenderung meninggal dunia lebih tinggi resikonyadibanding laki-laki, sedangkan angka harapan hidup perempuan sekitar 1-2 tahun lebihpanjang dibanding laki-laki. Indikator kesehatan dan keselamatan perempuan yangmemberikan gambaran lebih umum tentang kualitas perempuan jalah angka kematianmaternal (AKM). Selama ini AKM selalu disitir berdasarkan laporan survei kematian tahun1995, yakni tercatat sekitar 373 per 100.000 kelahiran hidup.

  • bidang kesehatan dan pengaturan kelahiranBerdasarkan laporan tahunan Badan Pendanaan Kependudukan Dunia (UNFPA) tanggat 20 september tahun 2000, AKM di Indonesia adalah 450 per 100.000 kelahiran. Angka tersebut sangat tinggi dibanding dengan negara-negara tetangga kita, misalnya AKM Malaysia adalah sepersepuluh dari angka untuk negara kita (39 per 100.000 kelahiran). Hanya Laosnegara di Asia yang memiliki angka sekitar 650 per 100.000 kelahiran, sedangkan Thailand dan Vietnam masing-masing 44 dan 160 per 100.000 kelahiran hidup. AngkaAKM terendah di Asia adalah Singapura, yakni 6 per 100.000 kelahiran.

  • bidang kesehatan dan pengaturan kelahiranTingginya AKM tersebut erat kaitannya dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan pemeriksaan selama kehamilan. Hal ini tercermin dari masih rendahnya pertolongan persalinan yang dibantu tenaga kesehatan(46%). Meskipun pelayanan bidan sudah mencakup seluruh desa, persalinan yang ditolong oleh bidan masih rendah. Hal ini antara lain disebabkan oleh faktor usia bidan yang relatif muda, komunikasi dengan masyarakat belum lancar, serta keterbatasandalam kemampuan penyesuaian diri dengan kondisi sosial budaya setempat ikut mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bidan. Dibalik proses kematian ibu waktu melahirkan, sesungguhnya keterlambatan dalam mengambil keputusan, keterlambatanpergi ke tempat pelayanan, dan terlambat mendapat pelayanan adalah penyebab yang sangat kompleks, yang kesemuanya tidak terjadi apabila kedudukan perempuan tidak marjinal

  • Pengembangan lingkungan sehatHaki dan pengob tradisionalJaminan mutuAkibat kemiskinan pd: TBC dan malariaKesehatan pada kel rentanNutrisiKeracunan pestisidaMedia dan pengembangan kesehatanpenkes, Peran PTSanitasi lingkunganTransisi kesmasKetahanan panganInfrastruktur pel kesehatanKeamanan kimiaKesehatan kerjaKontaminasi arsenikIptek dan kesehatan

  • Perubahan sosial dan kesehatan mentalPencegahan injuriPengendalian tembakauPromosi gaya hidup sehatPromosi kesehatan RSKesehatan lansiaPromosi kesehatan sekolah

  • Tekhnologi kesehatan dan farmasiPeluang dalam penanganan HIVKemanan darahPengembangan vaksinPengobatan dasar bagi pelayanan kesehatan primerReformasi sektor kesehatan

  • Informasi untuk kebijakan

    Kesepakatan menentukan kecendrungan kesehatanInformasi kesehatan dan biomedisDampak pada kesehatan saat krisisekonomiSurvelans epidemiologiEkonomi kesehatanKerjasama dg pusat WHO

  • Agenda kajian Indonesia: adaptabel terhadap globalisasi ?Isu dampak globalisasi terhadap pemerataan sosekSistem pelayanan kesehatan yang adaptable terhadap isu : pemecahan RS,harga obat, tekhnologi, sistem rujukan. Kedatangan tenaga kesehatan luar negeriSistem kesmas: masuknya faktor risiko baru: penyakit borderless, regulasi kesehatan internasional, karantina kesehatan

  • Agenda kajian Indonesia: adaptabel terhadap globalisasi ?Sistem pembiayaanKesiapan sumber daya manusia dengan bahasa internasionalPeraturan perundangan yang pro kel miskin

  • TERIMAKASIH