Upload
vucong
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Disampaikan pada The 5th INAHEA, 2 November 2018
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN
ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Dr. dr. Yout Savithri, MARSDIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Pelaksanaan SJSN dalam RPJMN 2015-2019
Arah Kebijakan dan Strategi :Memantapkan Pelaksanaan SJSN melaluia. Peningkatan cakupan kepesertaan melalui KISb. Peningkatan jumlah Faskes yang menjadi penyedia layanan sesuai standar
antara lain melalui kerjasama antara Pemerintah dgn swastac. Peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan dalam bentuk
penyempurnaan dan koordinasi paket manfaat, insentif penyedia layanan, kendali mutu & biaya, pengembangan HTA & Monev
d. Penyempurnaan sistem pembayaran untuk penguatan pelayanankesehatan dasar, kesehatn ibu dan anak, insentif tenaga kesehatan di DTPK dan peningkatan upaya promotif dan preventif perorangan
e. Pengembangan berbagai regulasi termasuk standar guideline pelayanankesehatan;
f. Peningkatan kapasitas kelembagaan untuk mendukung mutu pelayanan; dan
g. Pengembangan pembiayaan pelayanan kesehatan kerjasama pemerintahswasta
Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional untuk Mencapai UHC pada Tahun 2019
Agenda utamanya adalah menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin.
PETA JALAN ASPEK PELAYANAN KESEHATAN
Rencana aksipengembangan faskes,nakes, sistem rujukan
& infrastruktur
Kajian berkala BPJS Kesehatan terhadap fasyankes (pemberi pelayanan kesehatan) terhadap standar yang ditetapkan
Peningkatan upaya kesehatan promotif preventif baikmasyarakat maupun perorangan
• Distribusi blmmerata
• Kualitas bervariasi• Sistem rujukan blm
optimal• Cara Pembayaran
blm optimal
-Perluasan & Pengemb. faskes &nakes secara komprehensif
-Evaluasi & penetapan pembayaran
•Jumlah mencukupi• Distribusi merata• Sistem rujukan berfungsi
optimal• Pembayaran dg cara
prospektif dan harga keekonomian untuk semua penduduk
KEGIATAN-KEGIATAN:
Implementasi roadmap: pengembangan dan pemantauan faskes, nakes, sistem rujukan, infrastruktur lainnya.
Penyusunan Standar, prosedur
dan pembayaran
faskesImplementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta penyesuaian
besaran biaya dua tahunan dengan harga keekonomian3
Kepesertaan belum optimal (78.9% dari total penduduk)
Beban pembiayaan terbesar salah satunya berasal dari penyakit katastrofik
Maldistribusi kompetensi fasilitas kesehatan
Pemanfaatan kompetensi fasilitas kesehatan yang belum optimal
Pencegahan dan Pengendalian kecurangan/fraud belum berjalan optimal
1
2
3
4
5
TANTANGAN PELAKSANAAN JKN
DISPARITAS KONDISI PERUMAHSAKITAN DI INDONESIA
SUPPLY - DEMAND
SARANA PRASARANA
SUMBER DAYA MANUSIA
MUTU
BIAYA
AKSES SEBARAN
KELAS RUMAH
SAKIT
MUTU SEBARAN
CAPAIAN AKREDITASI
KEBUTUHAN
PELAYANAN
KESEHATAN TIDAK TERPENUHI
BIAYA LEBIH MAHAL
UNTUK BISA
MEMENUHI KEBUTUHANNYA
PREMI SAMA,
KOMPENSASI BELUM JELAS
wilayah timur dan DTPK
VARIASI FISKAL
VARIASI PAD
Kelas RS Wilayah
Indonesia Barat
Wilayah Indonesia
Timur
Kelas A 61 10
Kelas B 334 67
Kelas C 1101 297
Kelas D 576 162
Non Kelas 150 78
Total 2.222 614
BEBAN DAN KEMAMPUAN PEMBIAYAAN
PENYELENGGARAAN JKN
beban
kemampuan
Pengeluaran• Manfaat• Tarif• Operasional• Utilisasi• Rujukan – rujuk balik• Kelas RS• Kecurangan• Tata kelola
Penerimaan• Premi• Talangan• Iur• Penerimaan lain
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
Regulator
BPJS Kesehatan
Peserta
Jaminan Kes
Fasilitas
KesehatanMencari Pelayanan
Memberi Pelayanan
Regulasi Sistem Pelayanan
Kesehatan (rujukan, dll)
Regulasi (standarisasi) Kualitas
Yankes, Obat, Alkes
Regulasi Tarif Pelayanan
Kesehatan
Ken
dali
Bia
ya &
kua
litas
Yan
kes
Pemerintah
Sistem Rujukan
1. Kesadaran dan memahami prinsipsekarang bukan fee for service (FFS) tapi kearah paket kendalimutu dan biaya
2. Transformasi pelayanankesehatan Inovasi
3. era disrupsi teknologi informasi(IT)
4. Efisiensi dengan menerapkan IT 5. Konsep tata kelola klinis dan
kelola organisasi yg baik
Membuat regulasi terhadap: • Tarif INA CBGs• Sistem Rujukan• Pemanfaatan IT• Petunjuk Klaim• Gawat Darurat• Audit Klinis• Pengendalian Fraud• Penerapan Tata Kelola Klinis dan
Managemen RS• Standar Klasifikasi RS• Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan• Inovasi pelayanan kesehatan sebagai
legal aspek
RUMAH SAKIT = PROVIDER
KEMENTERIAN KESEHATAN = REGULATOR
MUTU PELAYANAN KESEHATAN
REGULASI UNTUK KEBERLANGSUNGAN JKN
KESELAMATAN PASIEN KEPUASAN PASIEN
Ditetapkan Menteri Kesehatan
Dikaji Kemenkes
Diusulkan BPJS
PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
SISTEM PELAYANAN PERPRES 82/2018
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN PERPRES 82/2018
DIUSULKAN BPJS
Ditetapkan BPJS
PersetujuanMENTERI KESEHATAN
12
a. Kredensial Fasilitas Kesehatanb.Survei Kepuasan Pesertac. Pemantauan dan Pengawasan
Pemanfaatan
Berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga Terkait
BPJS KESEHATAN KENDALI MUTU DAN BIAYA
13
14 (empat belas) Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan
11 (sebelas) Peraturan BPJS
2 (dua) Peraturan Menteri Dalam Negeri
3 (tiga) Peraturan Menteri Keuangan
1 (satu) Peraturan Kepala BKKBN
PERATURAN PELAKSANAAN PERPRES 82 TAHUN 2018
Harmonis dan Saling Mendukung
DELEGASI DALAM PERMENKES/KEPMENKES
No Delegasi Permenkes Pasal
1 Jenis pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu 48
2
Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobiyang membahayakan diri sendiri, pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikansebagai percobaan atau eksperimen, dan kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
52
3Pelayanan kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan,dan pelayanan rujuk balik pelayanan kesehatan 55
4 Kriteria gawat darurat 63
5Pemberian kompensasi dalam hal di suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatanyang memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta 64
6 Persyaratan fasilitas kesehatan dapat menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan 67
No Delegasi PMK Pasal
7 Standar tariff pelayanan kesehatan di FKTP dan FKRTL 69
8Penetapan pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan, besarandan tata cara pengenaan Urun Biaya 80
9 Penilaian teknologi kesehatan 85
10 Kendali mutu dan kendali biaya pelayanan Jaminan Kesehatan 88
11 Cara penyelesaian sengketa melalui Dewan Pertimbangan Klinis 91
12Upaya pencegahan dan penanganan Kecurangan (fraud) dan pengenaan sanksiadministrasi 95
RINCIAN DELEGASI
DELEGASI DALAM PERMENKES/KEPMENKES
REGULASI PERDIRYAN BPJS KESEHATAN
• berdampak pada penurunan mutu pelayanan dan mengganggu program patient safety.
• merugikan masyarakat karena adanya pembatasan manfaat pelayanan kesehatan.
• terjadinya benturan di tingkat rumah sakit karena sosialisasi ke masyarakat yang sangat kurang.
• BPJS Kesehatan tidak mempunyai kewenangan dalam membuat peraturan yang mengatur ranah medis/kedokteran. Peraturan yang mengenai teknis medis adalah ranah Kementerian Kesehatan yang melibatkan Organisasi Profesi.
terjadi penolakan dariorganisasi profesi dokter dan
asosiasi rumah sakit
1. Melakukan Audit Medik SC,Katarak, dan TindakanRehabilitasi Medik untukmenilai kepatutan/appropriateness dariindikasi yang digunakan danmengidentifikasi upayaperbaikan yang dapatdilakukan.
2. Iur biaya pada pelayananpotensi moral hazard
KEMENTERIAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI RUJUKAN ONLINE DALAM PROGRAM JKN
• Rujukan online menyebabkan Rujukan terkuncipada RS kelas C dan RS Kelas D, sehinggaberakibat pada kasus-kasus tertentu yang cukupberat/darurat tidak dapat langsung dirujuk ke kelasB atau Kelas A, sehingga proses rujukan tidaksesuai kebutuhan penyakit pasien;
• Rujukan online belum mendukung programnasional/global, seperti HIV, TB karena memerlukanrujukan ke RS kelas B dan Kelas C dari FKTP;
• Karena diberlakukan langsung (tidak bertahap),diperkirakan ada RS yang akan segera collaps,seperti kelas B dan RS Khusus;
• Jika sosialisasi tidak intensif, maka peserta akangaduh karena sistem rujukan yang berubah akibatrujukan online.
BEBERAPA INFORMASI PERMASALAHAN DARI RUMAH SAKIT TERKAIT RUJUKAN ONLINE
Seharusnya Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian/Lembaga Terkait
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN(Permenkes 001 Tahun 2012)
Pelayanankesehatan
dilaksanakan secaraberjenjang
AksesbilitasEfektifitasPelayananKesehatan
Fasilitas PelayananKesehatan Terdekat
Kebutuhan Medis
Keselamatanpasien
Rujukan Vertikaldan
RujukanHorizontal
Penerima Rujukanbertanggungjawab sejak
menerima rujukan
Informasi dan Komunikasi
Pembinaan dan Pengawasan
Tindakan Administrasi : teguran, pencabutan ijin
(praktek/operasional)
BERBASIS KOMPETENSI FASKES
ARAH PERUBAHAN
• SDM• Sarana Prasarana dan Alat
Kesehatan• Penunjang Diagnosa • Obat-Obat• Kewenangan Klinis
Kewenangan KlinisPPK IPPK IIPPK III
Bukan HanyaKetersediaan Dokter
Spesialis
REVISI 001 (Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Berbasis Kompetensi Fasilitas
Kesehatan
ORGANISASI PROFESI
Permenkes 56 Tahun 2014
• SDM
• Sarana Prasarana danAlat Kesehatan
• Penunjang Diagnosa
• Obat-Obat
Keberhasilan Rujukan banyak faktoryang dipertimbangkan dan sangattergantung pada :
a. Pemenuhan Kebutuhan Medispasien yang sangat terkaitdengan
b. Kemudahan Akses (Waktu, Biayadan Keterlambatan LayananKesehatan)
c. Portabilitas.d. Kendali Mutu Kendali Biaya Ex :
HTA, Formularium Nasional, dlle. Mutu dan Keselamatan Pasien
Sistem Kendali Mutu Kendali Biaya (KMKB) dalam Pelayanan JKN
Standar Pelayanan(PPK, PNPK, Clinical
Pathway)
Review Utilisasi
Credentialing
Health Technology Assessment (HTA)
KMKB
Pencegahan Fraud
Audit Medik
Efisiensi Pelayanan
MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN PADA TIAP LEVEL FASKES PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER
• Standar fasilitas medik• Standar fas non medik• Standar SDM• HTA• Tarif• MUTU (Akreditasi)
• PNPK
• PPK
• CP
• Angka kematian
• Keadaan pasien
pulang
• Komplain
Input OutputProses
EFISIENSI COST EFFECTIVENESS INDIKATOR MUTU PELAYANAN
HTA
MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN
SMART HOSPITAL
GREEN HOSPITAL
Pemanfaatan IT
Leadership
Efektif Efisiensi
Inovatif
Produktifitas
•SMART HOSPITAL
DIGITALISASI IT(SISRUTE)
TUJUAN
Memperoleh gambaran secara riil klasifikasi RS sesuai peraturan perun&g-un&gan dalam rangka optimalisasi mutu pelayanan kesehatan
Memperoleh gambaran sebaran dokter spesialis & sub spesialis sehingga dapat memenuhi sesuai kelas RS.
Memperoleh gambaran sebaran SDM tenaga kesehatan & non Kesehatan di RS
Memberikan kemudahan dalam mapping sistem rujukan nasional
REVIEW KELAS
Teknis Pelaksanaan Review Kelas RS
1. Kementerian Kesehatan membuat surat edaran Dirjen terkait review kelas RS.
2. RS mengisi Update Aplikasi RS Online (versi 2/ terbaru) & ASPAK
3. RS mengirimkan data dukung:soft copy (format pdf) atauhard copy ke Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten & Kota dengan tembusan ke Kemkes: a. Profil RS b. Copy Surat Perizinan, SK Penetapan Kelas, Sertifikat
Akreditasi, SIP SDM) serta sertifikat kompetensi SDM c. Soft copy Rekapan Data SDM yang dalam bentuk
Excell.
4. Penilaian kesesuaian klasifikasi RS a. Tim Review Kelas Kemkes melakukan penilaian
kesesuaian klasifikasi RS melalui:b. Kriteria klasifikasi kelas RS yaitu pelayanan, sumber
daya manusia, & bangunan, prasarana, & peralatanc. menggunakan instrument self assement RS dari PMK
56 Thn 2014 untuk RS Umum & PMK No 340 Thn2010 untuk RS Khusus
d. Penilaian kesesuaian klasifikasi kelas RS berdasarkanskoring Nilai.
e. Bagi RS yang telah sesuai dengan standar langsungakan dilakukan penetapan ulang kelas RS oleh pejabatyang berwenang.
Lanjutan...
INSTRUMEN REVIEW KELAS
REVIEW KELAS RS
ASPAK
RS ONLINE Versi 2
(Terbaru)
• pelayanan, • SDM
• Bangunan• prasarana• peralatan
PMK 56 TAHUN 2014
Strategi Pengendalian Kecurangan (Fraud) dalam JKN
Perpres No.82 Tahun 2018Pasal 92-95
Peserta
BPJS Kesehatan
Faskes / pemberi PelayananKesehatan
Penyedia Obat dan Alat Kesehatan
Regulator / Pemangku KepentinganLainnya
1
2
4
5
3
Pasal 92 ayat (2) secara spesifik menyatakan“kecurangan (fraud) termasuk penyalahgunaanpelayanan kesehatan yang disebabkan karena
perilaku pemberi pelayanan kesehatan”
Penguatan di Fasilitas Kesehatan danOrganisasi Profesi
Pelaku Fraud
Tim Bersama (KPK – Kemenkes – BPJS Kes)sebagai pelaksana Pencegahan, Deteksi
dan Penyelesaian
Revisi Permenkes no. 36 tahun 2016 tentang Pencegahan Fraud dalam JKN
GOOD CLINICAL
GOVERNANCE
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
PASAL 36“SETIAP RUMAH SAKIT
HARUS MENYELENGGARAKAN
TATA KELOLARUMAH SAKIT DANTATA KELOLA KLINIS
YANG BAIK”
TATA KELOLA RUMAH SAKIT MENURUT UNDANG-UNDANG RS
PENERAPANFUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN KLINIS
PENERAPANFUNGSI-FUNGSIMANAJEMEN RS
RENSPONSIBILITAS
TRANSPARAN
KESETARAAN
AKUNTABILITAS
KEWAJARAN
INDEPENDENSI
30