8
UJME 5 (1) (2016) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme Info Artikel Abstract © 2016 Universitas Negeri Semarang p-ISSN 2252-6927 e-ISSN 2460-5840 KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN MATH BOOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII S Amalludin , E Pujiastuti, R B Veronica Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Gedung D7 Lt.1, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229 Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2015 Disetujui Agustus 2015 Dipublikasikan Maret 2016 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan Problem Based Learning berbantu Fun Math Book terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pangkah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, diperoleh kelas VIII I sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data meliputi metode tes, observasi, dokumentasi, dan angket. Analisis data yang digunakan adalah uji proporsi, dan uji ketidaksamaan dua rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 75% dari jumlah siswa di kelas, dan rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Problem Based Learning berbantu Fun Math Book efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII. Alamat korespondensi: E-mail: [email protected] The purpose of this study was to determine the effectiveness of Problem Based Learning Math Fun Book assisted on problemsolving ability eighth graders. The method used in this research is quantitative research methods. The population in this study is the eighthgrade students of SMP Negeri 1 Pangkah. The population in this study is the eighthgrade students of SMP Negeri 1 Pangkah. Sampling was carried out by random sampling technique, is obtained as an experimental class in eighth grade I and the eighth grade class H as a control. Data collection methods include tests, observation, documentation, and questionnaires. Analysis of the data used is the proportion test, and test two average inequality. The results showed that the test result graders problem solving capabilities experiments achieve classical completeness is more than or equal to 75% of the total number of students in the class, and the average test students' problemsolving abilities experimental class better than the average results of the test solving abilities issue control class. The final conclusion is that the Problem Based Learning Math Fun Book assisted effectively to the problemsolving ability eighth graders. Kata kunci: Fun Math Book; Kemampuan Pemecahan Masalah; Problem Based Learning

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

UJME 5 (1) (2016)

Unnes Journal of Mathematics Educationhttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme

Info Artikel Abstrak

Abstract

© 2016 Universitas Negeri Semarang p-ISSN 2252-6927e-ISSN 2460-5840

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN MATH BOOKTERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

S Amalludin, E Pujiastuti, R B Veronica

Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, IndonesiaGedung D7 Lt.1, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229

Sejarah Artikel:Diterima Agustus 2015 Disetujui Agustus 2015 Dipublikasikan Maret 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan Problem Based Learningberbantu Fun Math Book terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelasVIII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPNegeri 1 Pangkah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik randomsampling, diperoleh kelas VIII I sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H sebagaikelas kontrol. Pengumpulan data meliputi metode tes, observasi, dokumentasi,dan angket. Analisis data yang digunakan adalah uji proporsi, dan ujiketidaksamaan dua rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil teskemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasanklasikal lebih dari atau sama dengan 75% dari jumlah siswa di kelas, dan rata-ratahasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baikdaripada rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol.Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Problem Based Learning berbantu FunMath Book efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII.

Alamat korespondensi:E-mail: [email protected]

The purpose of this study was to determine the effectiveness of Problem Based LearningMath Fun Book assisted on problem­solving ability eighth graders. The method used in thisresearch is quantitative research methods. The population in this study is the eighth­gradestudents of SMP Negeri 1 Pangkah. The population in this study is the eighth­gradestudents of SMP Negeri 1 Pangkah. Sampling was carried out by random samplingtechnique, is obtained as an experimental class in eighth grade I and the eighth grade classH as a control. Data collection methods include tests, observation, documentation, andquestionnaires. Analysis of the data used is the proportion test, and test two averageinequality. The results showed that the test result graders problem solving capabilitiesexperiments achieve classical completeness is more than or equal to 75% of the total numberof students in the class, and the average test students' problem­solving abilities experimentalclass better than the average results of the test solving abilities issue control class. The finalconclusion is that the Problem Based Learning Math Fun Book assisted effectively to theproblem­solving ability eighth graders.

Kata kunci:Fun Math Book;Kemampuan PemecahanMasalah;Problem Based Learning

Page 2: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

S Amalludin et al / UNNES Journal of Mathematics Education 5 (1) (2016)

PENDAHULUANMatematika merupakan pengetahuan

yang memiliki peran sangat penting dalammembentuk manusia yang berkualitas tinggi.Sejalan dengan hal itu, matematika menjadisalah satu mata pelajaran yang diajarkan diseluruh jenjang pendidikan. Menurut BSNP(2006) tentang standar kompetensi untukSMP/MTS, salah satu tujuan yang ingin dicapaimelalui pembelajaran matematika di sekolahadalah agar siswa memiliki kemampuanmemecahkan masalah yang meliputikemampuan memahami masalah, merancangmodel matematika, menyelesaikan model, danmenafsirkan solusi yang diperoleh.

Pemecahan masalah merupakan bagiandari kurikulum matematika, dalam prosespembelajaran siswa dimungkinkan memperolehpengalaman menggunakan pengetahuan sertaketerampilan yang sudah dimiliki untukditerapkan pada pemecahan masalah yangbersifat tidak rutin (Suherman et al., 2003).Akan tetapi, kemampuan pemecahan masalahsiswa di Indonesia masih lemah khususnya padamateri bangun ruang. Hal ini ditunjukkan olehlaporan Dinas Pendidikan, Pemuda, danOlahraga (DIKPORA) Kabupaten Tegal terkaitpersentase penguasaan materi soal matematikasiswa ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014baik ditingkat kabupaten, provinsi, dan nasionaldalam menyelesaikan masalah yang berkaitandengan luas permukaan bangun ruang berturut-turut 47,25%, 47,75%, dan 60,11%, serta dalammenyelesaikan masalah yang berkaitan denganvolume bangun ruang berturut-turut 49,45%,49,11%, dan 57,06%.

SMP N 1 Pangkah dalampembelajarannya kembali menggunakankurikulum 2006 (KTSP). Salah satu materimatematika dimana siswa merasa kesulitandalam memecahkan masalah adalah materibangun ruang kubus dan balok khususnya yangberhubungan dengan luas permukaan danvolume kubus dan balok yang dikarenakankurang mampunya siswa dalam menentukancara yang sesuai dalam memecahkan masalahterkait materi tersebut. Berkaitan dengankesulitan siswa dalam memecahkan masalah,nilai ulangan harian matematika beberapa siswapada aspek kemampuan pemecahan masalahbelum mencapai KKM. Demikian juga denganketuntasan hasil tes ulangan akhir semestergasal tahun pelajaran 2014/2015 pada matapelajaran matematika hanya 55,74% dari 296

siswa kelas VIII. Padahal, ketuntasan klasikalyang ditetapkan 75%, dengan KriteriaKetuntasan Minimum (KKM) senilai 75. Halini dikarenakan pembelajaran matematika yangselama ini diterapkan yaitu model pembelajaranekspositori yang terkadang diselingi dengandiskusi kelompok dan pembelajaran matematikaoutdoor masih belum menitikberatkan padakemampuan pemecahan masalah siswameskipun kondisi siswa dalam pembelajaransudah cukup aktif. Agar kemampuanpemecahan masalah siswa dapat lebih terlatih,maka perlu adanya penerapan model dan mediapembelajaran yang dapat mengasahkemampuan pemecahan masalah siswa. Modelpembelajaran yang dapat digunakan yaituProblem Based Learning, sedangkan media yangdimaksud adalah Fun Math Book.

"Problem Based Learning adalah modelpembelajaran yang berdasarkan pada masalah-masalah yang dihadapi siswa terkait dengan KDyang sedang dipelajari siswa" (Kosasih, 2014).Menurut Akinoglu & Tandogan (2007), model(Problem Based Learning) ini memungkinkansiswa untuk memperoleh pengetahuan barudalam pemecahan masalah. Problem BasedLearning adalah model pembelajaran yangmendorong siswa untuk belajar danbekerjasama dalam kelompok untuk mencaripemecahan masalah-masalah di dunia nyatasehingga kemampuan siswa seperti pemecahanmasalah, berpikir, bekerja kelompok,komunikasi dan informasi berkembang secarapositif. Demikian juga hasil penelitian Dzulfikar(2012) yang menunjukkan rata-rata kemampuanpemecahan masalah siswa yang diajar denganProblem Based Learning mencapai ketuntasanbelajar.

Menurut Hamalik sebagaimana dikutipoleh Arsyad (2005), pemakaian mediapembelajaran dalam proses belajar mengajardapat membangkitkan keinginan dan minatbaru, membangkitkan motivasi dan rangsangankegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Fun MathBook adalah media pembelajaran dalam bentukbuku yang berisi soal-soal pemecahan masalahmatematika yang dijadikan sebuah ceritaberkesinambungan untuk melatih siswa agarlebih tertarik dalam memecahkan soal-soalpemecahan masalah. Fun Math Book merupakanbentuk lain dari media kartu soal/kartumasalah, dimana adanya berbagai macamvariasi soal di kartu masalah diharapkan siswa

70

Page 3: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

S Amalludin et al / UNNES Journal of Mathematics Education 5 (1) (2016)

dapat tertarik dan aktif untuk menemukansolusi pemecahannya sehingga dapat membantumengasah kemampuan pemecahan masalahmatematik siswa (Rahmawati, 2013).

Tujuan penggunaan Fun Math Book iniadalah untuk membantu mengembangkanketerampilan dan kemampuan pemecahanmasalah siswa melalui soal-soal pemecahanmasalah yang terdapat di dalamnya, sertamenjadikan pembelajaran matematika lebihmenyenangkan dengan adanya unsur cerita dankarakter-karakter cartoon menarik, sehinggapembelajaran yang terjadi seperti berada dalamalur cerita Fun Math Book. Fun Math Bookdidesain agar bersifat komunikatif dan memilikitampilan yang bervariasi. Contoh desain FunMath Book dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

(a)

(b)

Gambar 1. Bagian Desain Fun Math BookLangkah-langkah Problem Based Learning

berbantu Fun Math Book pada penelitian inidisusun berdasarkan langkah-langkah ProblemBased Learning menurut Ibrahim, Nur, danIsmail sebagaimana dikutip oleh Rusman (2012)yang meliputi: (1) orientasi siswa pada masalah;(2) mengorganisasi siswa untuk belajar; (3)membimbing pengalaman

individual/kelompok; dan (4) mengembangkandan menyajikan hasil karya.

Kemampuan pemecahan masalahdalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya.Menurut Polya (1971), empat langkah yangharus dilakukan untuk memecahkan suatumasalah meliputi understanding the problem(memahami masalah), devising a plan(merencanakan penyelesaian atau pemecahanmasalah), carying out the plan (memecahkanmasalah sesuai rencana), looking back (meninjaukembali pekerjaan dan menafsirkan solusi).

Rumusan masalah dalam penelitian iniadalah apakah Problem Based Learning berbantuFun Math Book efektif terhadap kemampuanpemecahan masalah siswa kelas VIII?.Sedangkan tujuan penelitian ini untukmengetahui keefektifan Problem Based Learningberbantu Fun Math Book terhadap kemampuanpemecahan masalah siswa kelas VIII.

Indikator keefektifan yang dimaksuddalam penelitian ini adalah (1) hasil teskemampuan pemecahan masalah siswa kelaseksperimen mencapai ketuntasan klasikal lebihdari atau sama dengan 75% dari jumlah siswa dikelas, (2) rata-rata hasil tes kemampuanpemecahan masalah siswa kelas eksperimenlebih baik daripada rata-rata hasil teskemampuan pemecahan masalah siswa kelaskontrol.

METODEMetode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitiankuantitatif. Peneliti menggunakan posttest onlycontrol design, dimana terdapat dua kelompokdengan kelompok pertama diberi perlakuanyang disebut kelompok eksperimen, dankelompok kedua tidak diberi perlakuan yangdisebut kelompok kontrol (Sugiyono, 2013).Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 1berikut.

Tabel 1. Desain Penelitian

71

Page 4: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

S Amalludin et al / UNNES Journal of Mathematics Education 5 (1) (2016)

Populasi dalam penelitian ini adalahsiswa kelas VIII SMP N 1 Pangkah KabupatenTegal tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkanpengambilan sampel menggunakan teknikrandom sampling dengan mengacak kelas padapopulasi yang bersifat homogen. Pada kelasekperimen siswa diajarkan dengan Problem BasedLearning berbantu Fun Math Book, dan padakelas kontrol siswa diajarkan dengan modelpembelajaran ekspositori berbantu Fun MathBook.

Variabel yang digunakan dalampenelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabelterikat. Variabel bebas dalam penelitian iniadalah model pembelajaran dan media yangdigunakan dalam pembelajaran yaitu ProblemBased Learning berbantu Fun Math Book danmodel pembelajaran ekspositori berbantu FunMath Book dan variabel terikat adalahkemampuan pemecahan masalah.

Metode pengumpulan data dalampenelitian ini meliputi metode tes, metodeobservasi, metode dokumentasi, dan metodeangket. Metode tes yang digunakan berupa teskemampuan pemecahan masalah dalam bentukuraian untuk memperoleh data tentangkemampuan pemecahan masalah siswa kelasVIII dengan menggunakan kriteria Polya yangakan dianalisis sebagai jawaban daripermasalahan yang dirumuskan serta untukmenguji hipotesis yang telah diajukan. Soal tesyang akan diberikan terlebih dahuludiujicobakan pada kelas uji coba dan dianalisisuntuk mengetahui tingkat kesahihan dankeabsahan tes yang meliputi validitas,reliabilitas, tingkat kesukaran dan dayapembeda dari tiap-tiap butir soal. Metodeobservasi digunakan untuk mengetahuipembelajaran dengan Problem Based Learningberbantu Fun Math Book dan modelpembelajaran ekspositori berbantu Fun MathBook. Metode dokumentasi digunakan untukmendapatkan data awal kemampuan siswa, danmetode angket digunakan untuk mengetahuitanggapan siswa kelas eksperimen terhadappembelajaran yang dilaksanakan.

Analisis data akhir nilai kemampuanpemecahan masalah digunakan untuk mengujikebenaran hipotesis penelitian. Uji hipotesispertama adalah uji ketuntasan klasikalmenggunakan uji proporsi dengan uji satu pihak(pihak kanan). Uji hipotesis kedua adalah ujibeda rata-rata dengan uji t satu pihak (pihak

kiri). Uji beda rata-rata tersebut dilakukanuntuk menentukan pembelajaran yang lebihbaik.

HASIL DAN PEMBAHASANPembelajaran di kelas sampel

dilaksanakan empat kali pertemuan denganrincian dua kali pertemuan untuk mempelajarimateri, satu kali pertemuan untuk latihan soaldan kuis, dan satu kali pertemuan untuk teskemampuan pemecahan masalah. Pembelajaranuntuk mempelajari materi dan latihan soal dikelas eksperimen dilaksanakan denganmenerapkan Problem Based Learning berbantuFun Math Book, sedangkan di kelas kontroldilaksanakan dengan menerapkan modelpembelajaran ekspositori berbantu Fun MathBook. Pembelajaran yang dilaksanakan jugamenerapkan pendidikan karakter yang meliputinilai religius, nilai disiplin, nilai kreatif, nilaikomunikatif, nilai demokratis, nilaitanggungjawab, dan nilai menghargai prestasiyang pelaksanaannya berpanduan padaRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yangtelah disusun.

Pada pembelajaran di kelas eksperimen,dalam kegiatan awal pembelajaran siswa aktifbereksplorasi melatih kekreativitasannyamenjawab pertanyaan-pertanyaan dari guruyang berkaitan dengan masalah kontekstualmengenai materi yang akan dipelajari. Konseppenemuan rumus dipelajari oleh siswa secaraberkelompok dan diaplikasikan langsung dalammenyelesaikan soal-soal pemecahan masalahdengan menggunakan langkah-langkahpemecahan masalah menurut Polya. Pada tahapini, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakanmelatih siswa melakukan penemuan konsep danmenyelesaikan permasalahan, serta mendukungterjadinya belajar yang bermakna sebagaimanadiungkapkan oleh teori belajar Ausubel agarmateri yang dipelajari dapat melekat lebih lamadi memori siswa.

Dalam berdiskusi kelompok baik dipertemuan pertama, kedua maupun ketiga,tahap belajar siswa secara simbolik sebagaimanadiungkapkan oleh Brunner telah nampak, siswamampu memanipulasi simbol-simbol ataulambang-lambang suatu objek dalampermasalahan pada Fun Math Book sehinggadapat mempermudah mereka dalammenyelesaikannya. Selain itu, sejalan dengan

72

Page 5: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

S Amalludin et al / UNNES Journal of Mathematics Education 5 (1) (2016)

pelaksanaan hukum latihan (law exercise)sebagaimana diungkapkan oleh Thorndike,dalam pembelajaran dilakukan denganpemberian latihan soal tambahan yang jugaterdapat pada Fun Math Book. Pada tahap inikonsep transfer of training terjadi pada siswadalam menyelesaikan permasalahan denganmengaitkan pengetahuan yang dimilikinyauntuk memecahkan masalah dan menyusunhasil karya kelompoknya dengan secara kreatif.

Pada pembelajaran di kelas kontrol,pengetahuan siswa terkait materi bergantungpada penjelasan guru, sehingga siswa tidakterlatih dalam kegiatan penemuan konsepsecara mandiri. Hukum latihan (law exercise)sebagaimana diungkapkan oleh Thorndike, jugadilaksanakan dengan pembentukkan kelompokdiskusi siswa yang disertai pemberian latihansoal tambahan pada Fun Math Book untukdidiskusikan secara berkelompok. Pada tahapini konsep transfer of training terjadi pada siswadalam menyelesaikan permasalahan denganmengaitkan pengetahuan yang dimilikinyauntuk memecahkan masalah dan menyusunhasil diskusi kelompoknya.

Baik di kelas eksperimen maupun dikelas kontrol, dalam kegiatan diskusi, kesulitanyang kebanyakan siswa alami dalammenggunakan langkah-langkah pemecahanmasalah menurut Polya yaitu pada langkahmenuliskan perencanaan penyelesaian ataupemecahan masalah. Selain itu, dalampelaksanaan diskusi kelompok siswa juga masihcenderung ramai, dan masih ada beberapasiswa yang belum terlalu aktif berkomunikasidalam melaksanakan diskusi. Hal ini jugadiatasi oleh guru dengan pemberianpertanyaan-pertanyaan kepada masing-masingkelompok yang mengarah pada perencanaanpenyelesaian atau pemecahan masalah dan jugamengharuskan guru lebih mampu mengontrolkegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatandiskusi kelompoknya.

Pendidikan karakter yang diterapkandisetiap pertemuan pembelajaran dianalisisdengan menghitung rata-rata dari masing-masing nilai karakter yang diperoleh darilembar observasi pendidikan karakter siswa.Berikut disajikan hasil observasi pendidikankarakter siswa disetiap pertemuanpembelajaran.

Gambar 2. Hasil Observasi Pendidikan

Karakter Siswa Kelas Eksperimen

Gambar 3. Hasil Observasi Pendidikan

Karakter Siswa Kelas KontrolBerdasarkan Gambar 2 dan Gambar 3,

menunjukkan bahwa rata-rata nilai religius dannilai menghargai prestasi senilai 4 pada ketigapertemuan baik di kelas eksperimen maupunkelas kontrol, berarti nilai religius yangdikembangkan dalam pembelajaran pada ketigapertemuan baik di kelas eksperimen maupunkelas kontrol sangat baik. Hal ini dikarenakanpada setiap pembelajaran siswa dibiasakanberdoa dan memberikan salam baik sebelummaupun sesudah pelaksanaan pembelajaran dansiswa sadar akan manfaat dari berdoa. Selainitu, banyaknya siswa yang menerapkan karaktermenghargai prestasi dikarenakan dalampembelajaran siswa jarang diberikankesempatan untuk mempresentasikan hasildiskusi kelompok, sehingga dengan adanyasiswa mempresentasikan hasil diskusimerupakan hal yang sangat membanggakanyang mendorong siswa lain untukmenghargainya dengan cara bertepuk tangan.

Nilai disiplin mencapai rata-rata senilai3,5 pada pertemuan pertama dan kedua, danrata-rata senilai 4 pada pertemuan ketiga. Halini berarti nilai disiplin yang dikembangkandalam pembelajaran pada ketiga pertemuanbaik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol

73

Page 6: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

S Amalludin et al / UNNES Journal of Mathematics Education 5 (1) (2016)

juga sangat baik. Peningkatan nilai rata-rata dipertemuan ketiga dikarenakan siswa sudahmulai terbiasa memecahkan masalah dalamtugas kelompok, sehingga dalam pemberiantugas kelompok, maupun mengerjakan kuis dipertemuan ketiga lebih dari 75% siswa mampumenyelesaikannya sesuai dengan waktu yangditentukan.

Untuk nilai kreatif terdapat perbedaanjumlah indikator, yaitu adanya penambahanindikator siswa kreatif dalam menyajikan hasildiskusi kelompoknya untuk nilai kreatif siswakelas eksperimen. Pada pertemuan pertamakelas eksperimen mencapai rata-rata senilai 3yang berarti nilai kreatif yang dikembangkandalam pembelajaran baik, dan mengalamipeningkatan pada pertemuan kedua dan ketigadengan nilai rata-rata 3,5 yang berarti nilaikreatif yang dikembangkan dalampembelajaran sangat baik. Peningkatan nilairata-rata dikarenakan peningkatan jumlah siswayang semakin kreatif dalam menentukanpenyelesaian masalah sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polyakhususnya pada tahap merencanakanpemecahan masalah untuk setiap permasalahanyang terdapat pada Fun Math Book, serta ikutandil dalam pembuatan hasil karya kelompok.Pembuatan hasil karya tidak hanya dikerjakanoleh satu atau dua anggota kelompok,melainkan secara bergantian ataupunbersamaan semua anggota kelompok ikutdalam proses pembuatan hasil karya.Sedangkan di kelas kontrol, rata-rata nilaikreatif di setiap pertemuan senilai 3, yangberarti nilai kreatif yang dikembangkan dalampembelajaran baik. Hal ini dikarenakan padaindikator siswa kreatif dalam bereksplorasiterkait masalah kontekstual yang berhubungandengan materi belum mencapai 75% siswa yangaktif dalam bereksplorasi.

Rata-rata nilai komunikatif di kelaseksperimen pada ketiga pertemuanmenunjukkan bahwa nilai komunikatif yangdikembangkan dalam pembelajaran pada ketigapertemuan sangat baik dengan rata-ratapertemuan pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut senilai 3,25, 3,5, dan 3,5. Sedangkan padakelas kontrol rata-rata nilai komunikatif padapertemuan pertama senilai 3 yang berarti nilaikomunikatif yang dikembangkan baik, danmengalami peningkatan pada pertemuan ketigadengan nilai rata-rata 3,25 yang berarti nilaikomunikatif yang dikembangkan sangat baik.

Rata-rata nilai komunikatif siswa di kelaseksperimen lebih tinggi dari rata-rata nilaikomunikatif siswa di kelas kontrol dikarenakansiswa di kelas eksperimen sangat aktif dalambertanya terkait hal-hal apa saja yang belumdipahaminya. Selain itu, siswa juga sangatdetail dalam menanggapi hasil karya siswa yangdipresentasikan di papan tulis.

Nilai demokratis yang dikembangkandalam pembelajaran di kelas kontrol padaketiga pertemuan dan di kelas eksperimen padapertemuan pertama dan kedua diperoleh rata-rata senilai 3 yang berarti nilai demokratis yangdikembangkan dalam pembelajaran sangat baik.Dalam melaksanakan diskusi kelompok,beberapa siswa masih cenderung ada yangkurang peduli dengan sesama teman dalammenggali pengetahuan untuk menyelesaikansoal pemecahan masalah. Pada pertemuanketiga kelas ekperimen mengalami kenaikanrata-rata senilai 4 yang berarti nilai demokratisyang dikembangkan dalam pembelajaran sangatbaik, hal ini dikarenakan kesadaran siswa akanpentingnya melakukan berdiskusi secarademokratis pada kemampuan pemecahanmasalahnya sendiri juga didorong karena akanadanya kuis dalam pembelajaran.

Untuk nilai tanggungjawab, di kelaseksperimen pada ketiga pertemuandikembangkan dalam pembelajaran dengansangat baik dengan rata-rata masing-masingpertemuan senilai 4. Sedangkan di kelas kontrolpada pertemuan pertama rata-rata nilaitanggungjawab senilai 3 yang berarti nilaidemokratis yang dikembangkan dalampembelajaran baik, dan mengalami kenaikanrata-rata senilai 4 pada pertemuan kedua danketiga yang berarti nilai tanggungjawab yangdikembangkan dalam pembelajaran sangat baik.Tanggungjawab siswa untuk ikut mengerjakantugas yang diberikan guru dalam kegiatanpembelajaran memang sangat baik, siswa lebihantusias dalam memecahkan masalahdikarenakan siswa merasa senang denganadanya media Fun Math Book yangmenimbulkan rasa penasaran akan jawaban darisetiap permasalahannya sehingga memotivasisiswa untuk mengerjakannya.

Dari hasil observasi kinerja guru yangtelah dilakukan, pelaksanaan pembelajaranyang dilakukan oleh peneliti sebagai guru dikelas eksperimen dan kelas kontrol sudah sesuaidengan rencana pelaksanaan pembelajaran yangtelah direncanakan. Berdasarkan hasil

74

Page 7: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

S Amalludin et al / UNNES Journal of Mathematics Education 5 (1) (2016)

pengamatan, terdapat perbedaan antara kinerjaguru di kelas eksperimen dan kinerja guru dikelas kontrol. Perbedaan yang terjadi tidaklahterlalu jauh berbeda, karena kinerja guru darisetiap pertemuan mengalami peningkatan dansama-sama tergolong dalam kriteria yang baikdan sangat baik.

Setelah melaksanakan pembelajaranpada kelas eksperimen dan kelas kontrol sertamelakukan evaluasi dengan instrumen tesuraian sebanyak 5 butir soal, diperoleh dataakhir berupa nilai kemampuan pemecahanmasalah dengan materi bangun ruang kubusdan balok. Hasil tes kemampuan pemecahanmasalah menunjukkan bahwa pada kelaseksperimen dengan jumlah siswa 33, diperolehrata-rata nilai 84,30 dengan nilai tertinggi 98dan nilai terendah 62. Pada kelas kontroldengan jumlah 32 siswa, diperoleh rata-ratanilai 79,56 dengan nilai tertinggi 94 dan nilaiterendah 60. Hasil analisis dari data tersebutmenunjukkan bahwa data berdistribusi normaldan homogen.

Berdasarkan hasil analisis uji proporsidiperoleh bahwa bahwa hasil tes kemampuanpemecahan masalah siswa yang diajarkandengan Problem Based Learning berbantu FunMath Book dapat mencapai ketuntasan klasikalsebesar 84,85% lebih dari ketuntasan klasikalyang ditentukan yaitu 75%. Hal ini disebabkanpada pembelajaran di kelas eksperimen (1)siswa diberi kesempatan untuk membentukpengetahuannya sendiri, sehingga materi yangdipelajari dapat melekat lebih lama di memoridan guru disini hanya bertugas sebagaifasilitator, (2) penggunaan Fun Math Book dapatmelatih siswa dalam mengerjakan berbagai jenissoal-soal pemecahan masalah yang berbeda, (3)kerjasama antar siswa yang baik dalamkelompok menentukan keberhasilan dari prosesdiskusi, (4) mengaitkan pengetahuan barudengan pengetahuan lama yang telah merekapelajari membuat pembelajaran menjadi lebihbermakna, (5) siswa mampu menggunakanlangkah-langkah pemecahan masalah menurutPolya, sehingga mereka tahu apa yang harusdilakukan dalam menyelesaikan soal-soalpemecahan masalah, (6) siswa lebih aktif daripembelajaran biasanya, terutama dalammencoba dan mengerjakan soal-soalpemecahan masalah, sehingga berpengaruhpada pencapaian keberhasilan siswa.

Selain itu, berdasarkan hasil analisis ujiketidaksamaan dua rata-rata pada hasil teskemampuan pemecahan masalah siswa kelaseksperimen dan kelas kontrol, diperoleh bahwarata-rata hasil tes kemampuan pemecahanmasalah siswa kelas eksperimen yang diajarkandengan Problem Based Learning berbantu FunMath Book lebih baik daripada rata-rata hasil teskemampuan pemecahan masalah siswa kelaskontrol yang diajarkan dengan modelpembelajaran ekspositori berbantu Fun MathBook. Hal ini disebabkan dalam Problem BasedLearning berbantu Fun Math Book pembelajaranmenjadi lebih bermakna dengan siswamembentuk pengetahuan sendiri sehinggamateri yang dipelajari dapat melekat lebih lamadi memori. Selain itu, pembelajaran lebihdifokuskan pada kegiatan pemecahan masalahmelalui diskusi kelompok yang memunculkanhasil karya sehingga menuntut siswa untukberfikir kreatif dalam menentukan rencanapenyelesaian masalah secara lengkap dan jelaspada langkah-langkah pemecahan masalahmenurut Polya untuk setiap permasalahan yangterdapat pada Fun Math Book. Hal ini sesuaidengan hasil penelitian Akinogl & Tandogan(2007) yang menunjukkan kelompok siswadengan Problem Based Learning dapat melakukantahapan pemecahan masalah dengan baik, sertaterdapat perubahan yang positif terhadapkemampuan pemecahan masalah siswa.

Tanggapan siswa kelas eksperimen padapembelajaran yang dilaksanakan yaitu ProblemBased Learning berbantu Fun Math Book terhadapkemampuan pemecahan masalah, berdasarkanhasil analisis angket tanggapan siswa padapembelajaran diperoleh persentase senilai79,89%, yang berarti pembelajaran yangdilaksanakan dapat diterima siswa dengansangat baik. Berdasarkan angket tersebut,tanggapan siswa dari segi penerapan ProblemBased Learning terhadap kemampuanpemecahan masalah menunjukkan persentasesenilai 78,6% yang berarti tanggapan siswasangat baik. Sedangkan tanggapan siswa darisegi penggunaan Fun Math Book sebagai mediapembelajaran menunjukkan persentase senilai82,2% yang juga berarti tanggapan siswa sangatbaik. Penggunaan media Fun Math Book dalampembelajaran dapat diterima dengan sangatbaik oleh siswa karena membuat pembelajaranpemecahan masalah lebih menyenangkan danmendukung untuk melatih kemampuanpemecahan masalah siswa sehingga membuat

75

Page 8: KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU FUN …lib.unnes.ac.id/33105/1/PDF_KEEFEKTIFAN_PROBLEM_BASED... · 2019. 10. 29. · volume bangun ruang berturut-turut 49,45%, 49,11%,

S Amalludin et al / UNNES Journal of Mathematics Education 5 (1) (2016)

siswa semakin berminat dan bersemangatdalam belajar pemecahan masalah dalammatematika.

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa Problem Based Learningberbantu Fun Math Book efektif terhadapkemampuan pemecahan masalah siswa kelasVIII SMP Negeri 1 Pangkah tahun pelajaran2014/2015 yang ditunjukkan oleh: (1) hasil teskemampuan pemecahan masalah siswa kelaseksperimen mencapai ketuntasan klasikal lebihdari atau sama dengan 75% dari jumlah siswa dikelas; (2) rata-rata hasil tes kemampuanpemecahan masalah siswa kelas eksperimenlebih baik daripada rata-rata hasil teskemampuan pemecahan masalah siswa kelaskontrol.

Ucapan Terima KasihPenulis mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Ali Komsakum, S.Pd. M.Pd.,selaku kepala SMP N 1 Pangkah dan IbuHartini Rochyati, S.Pd., selaku guru pamongyang telah membantu terlaksananya penelitianini, segenap teman-teman PendidikanMatematika angkatan 2011, serta segenapcivitas jurusan matematika dan FMIPAUNNES.

Daftar PustakaAkinoglu, O. dan R.O. Tandogan. 2007. The

Effect of Problem Based Active Learningin Science Education on Students’Academic Achievement, Attitude andConcept Learning. Eurasia Journal ofMathemathics, science & TechnologyEducation, 3(1): 71-81.

Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan KompetensiDasar SMP/MTs. Jakarta: BSNP.

Dzulfikar, A. 2012. Keefektifan Problem BasedLearning dan Model Eliciting Activitiesterhadap Kemampuan PemecahanMasalah. Unnes Journal of MathematicsEducation vol 1 no 1 2012.

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar danPembelajaran Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: Yrama Widya.

Polya, G. 1971. How to Solve It: A New Aspect ofMathematics Method. New Jersey: PricetonUniversity Press.

Rahmawati, N.T. 2013. Keefektifan ModelPembelajaran SSCS Berbantuan KartuMasalah terhadap KemampuanPemecahan Masalah Siswa. Unnes Journalof Mathematics Education vol 2 no 3 2013.

Rusman. 2012. Model­Model PembelajaranMengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung: JICA.

Suherman et al. 2003. Strategi PembelajaranMatematika Kontemporer. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

76