Upload
walda
View
89
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kegiatan Subdit Kerawanan Sosial. Oleh: Subdit. Statistik Kerawanan Sosial. Direktorat Statistik Ketahanan Sosial. Subdit Stat istik Ketahanan Wilayah. Subdit Statistik Lingkungan Hidup. Subdit Stat istik Politik & keamanan. Subdit Statistik Kerawanan Sosial. Statistik kemiskinan - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
KEGIATANSUBDIT KERAWANAN SOSIAL
Oleh:Subdit. Statistik Kerawanan Sosial
1
STRUKTUR ORGANISASI
2
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial
Subdit Stat istik Ketahanan
Wilayah
Subdit Statistik Lingkungan Hidup
Subdit Stat istik Politik &
keamanan
Subdit Statistik Kerawanan Sosial
1Statistik kemiskinan
2Statistik Kerawanan Sosial Baru
SEKSI STATISTIK KEMISKINAN
Kemiskinan ada 2 jenis: 1. Kemiskinan makro dihitung dari hasil Susenas (provinsi dan kabupaten/kota) - Provinsi: Maret, Juni, September dan
Desember - Kabupaten: Tahunan 2. Kemiskinan Mikrosurvei PSE, PPLS - Dilakukan setiap 3 tahun sekali (2005, 2008
dan 2011). 3
DATA MAKRO & DATA MIKRO
Istilah makro dan mikro merujuk pada bagaimana suatu data disajikan.
a. data makro disebut juga data aggregate (jumlah) atau data yang dijumlahkan.
b. data mikro disebut juga data tingkat individu atau data yang mengandung informasi individu (http://3stages.org/glossary).
Contoh: data sensus, maka yang disebut - data makro : jumlah individu menurut
kelompok umur, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan, wilayah tempat tinggal, dan sebagainya.
- data mikro terdiri dari data individu
4
Perbedaan antara Kemiskinan Makro dan Kemiskinan Mikro
Keterangan
Kemiskinan Makro(Geographic
Targeting)
Kemiskinan Mikro (Individual/Household
Targeting)
1. Metodologi
- Konsep: pendekatan kebutuhan dasar (pendekatan Moneter)
- Pendekatan non moneter
2. Cakupan - Penduduk miskin- Penduduk/rumah tangga
miskin dan hampir/rentan miskin.
3. Sumber Data
- Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan setiap tahun.
- PSE 2005, PPLS 2008, dan PPLS 2011
4. Diseminasi
- Perkiraan agregat (nasional/ provinsi/ kab/kota)
- Level rumah tangga/individu (by name by adress) 5
SEKSI STATISTIK KERAWANAN SOSIAL BARU
Jenis kerawanan sosial: kemiskinan, kematian ibu, kematian bayi, buta aksara, perceraian, penggangguran, kawasan kumuh, IPM, tidak kriminal dsb
Jenis Kerawanan Sosial Baru 1. Kekerasan dalam rumah tangga 2. Kekerasan terhadap perempuan 3. Kekerasan terhadap anak 4. Perdagangan orang 5. Anak jalanan (2011), 6. dsb
6
7
KONSEP KEMISKINANKONSEP KEMISKINAN
Konsep yang dipakai BPS adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach)
“Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)”
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita perbulan lebih kecil dari Garis Kemiskinan.
Konsep yang dipakai BPS adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach)
“Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)”
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita perbulan lebih kecil dari Garis Kemiskinan.
8
PENGUKURAN KEMISKINAN (1)
• Kemiskinan absolut merupakan standar kehidupan minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhaan dasar yang diperlukan, baik makanan maupun non makanan– Menyatakan jumlah dan persentase penduduk miskin: penduduk dengan
pengeluaran di bawah batas minimal hidup layak = garis kemiskinan– Garis kemiskinan: uang untuk membayar kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan minimal untuk hidup layak– Ukuran: a. Head Count Ratio [% penduduk miskin], b. Poverty Gap (rata2 kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap GK) c. Severity Index (penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin
9
PENGUKURAN KEMISKINAN (2)
Kemiskinan relatif standar kehidupan yang ditentukan dan ditetapkan secara subyektif oleh masyarakat setempat dan bersifat lokal serta mereka yang berada dibawah standar penilaian tersebut dikategorikan sebagai miskin secara relatif exp: membandingkan dgn distribusi income
• Kemiskinan kronik dan transient–Kronik: poorest of the poor –Transient: kelompok masyarakat yang rentan terhadap kebijakan yang menyebabkan kenaikan biaya hidup
KARAKTERISTIK KEMISKINAN INDONESIA
10
0
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
GK 1.5GK 1.7GK
Penduduk
% miskin
Sumber: Susenas 2010
Jika GK dinaikkan 60% maka penduduk miskin menjadi 40%, yang berarti 27% penduduk rentan miskin
36.10 35.1039.30 37.17 34.96 32.53 31.02 30.02 29.13
16.66 15.9717.75 16.58 15.42 14.15 13.33 12.49 11.96
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
Pe nduduk miskin (juta) % Penduduk Miskin
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (1)●TARGET 2014 angka kemiskinan 8-10%;
Perpres No 15 Tahun 2010: Pembentukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dipimpin langsung Wakil Presiden
●Salah satu prioritas TNP2K: perbaikan penargetan program perlindungan sosial (program klaster 1),- merealisasikan sistem penargetan nasional,
semua program klaster-1 menggunakan database yang sama (unifikasi) melalui PPLS2011 11
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (2)
PROGRAM KLUSTER I
Program Keluarga Harapan (PKH), Beras untuk masyarakat miskin
(raskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),
Bantuan sosial untuk pengungsi/korban bencana,
Bantuan untuk penyandang cacat, Bantuan untuk kelompok lansia, dan
lain sebagainya.12
..OLEH SEBAB ITU DIPERLUKAN PROGRAM ANTI-KEMISKINAN DAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
• Hampir setengah penduduk Indonesia rentan terhadap kemiskinan dan menghadapi banyak risiko (tingkat individu maupun komunitas) yang dapat membuat semakin miskin maupun jatuh miskin
• Pertumbuhan ekonomi memang diperlukan tetapi tidak cukup, belanja untuk program perlindungan sosial bisa menjadi instrumen meningkatkan pertumbuhan ekonomi
• Perlindungan sosial yang mengandalkan keluarga (family-based social protection) telah memudar/melemah karena:1. Berubahnya struktur keluarga, kebiasaan kerja dan nilai-nilai
budaya2. Urbanisasi 3. Globalisasi (semakin terintegrasinya ekonomi lokal ke dalam
ekonomi pasar nasional and internasional)
13
APA ITU PPLSPPLS (Pendataan Program Perlindungan
Sosial): merupakan kegiatan pendataan rumah tangga by name by address untuk program bantuan dan perlindungan sosial.
Sejarah data by name by address dari PSE ke PPLS
● PSE 2005: Daftar RTS untuk distribusi BLT; dasar usulan toga/tomas dan BPS melakukan verifikasi yang berhak memperoleh BLT => 19,1 juta RTS
● PPLS 2008: Updating PSE 2005 dilengkapi data anggota RTS; 17,5 juta RTS dan 60,4 juta art
● PPLS 2011: Unifikasi data targeting untuk berbagai program bantuan dan perlindungan sosial [klaster-1] 25,2 dan 96,8 juta art 14
TUJUAN PPLS 2011
●Menghasilkan data base tunggal Rumah Tangga dan Keluarga untuk sasaran pelbagai program bantuan dan perlindungan sosial:
- menurut nama dan alamat Kepala Ruta Sasaran (RTS)/keluarga sasaran,
- mencakup 40 % kelompok masyarakat menengah bawah (masyarakat miskin dan rentan miskin), dengan persentase berbeda untuk setiap provinsi/ kabupaten/kota sesuai intensitas kemiskinan
- memuat informasi eligibilitas program yang diluncurkan oleh Kementerian/Lembaga
15
PPLS 2011: APA DAN BAGAIMANA
● Data hasil PPLS 2011 akan menjadi data base penerima program bantuan dan perlindungan sosial, baik oleh K/L maupun pemerintah daerah:
- BLSM, Raskin, Jamkesmas, PKH, program beasiswa dll
● PPLS 2011 mencakup 40% rumahtangga/keluarga dengan pengeluaran terendah nasional (miskin dan rentan miskin)
● Pemanfaatan data hasil SP2010 untuk menentukan individu rumahtangga yang tercakup [Povtar]
● Secara metodologi lebih mudah, mekanisme pendataan lapangan akan lebih nyaman
16
TAHAPAN KEGIATAN PPLS 2011
●Penetapan Eligible rumah tangga yang akan didata
●Pendataan rumah tangga sebagai rumah tangga sasaran (RTS)
●Pengolahan data dan verifikasi data
●Penyiapan database RTS yang telah terurut secara ascending
17
TAHAPAN PENETAPAN ELIGIBLE RTS
18
Prelisted RTS per
SLS
KAJIAN LITERATUR: Identifikasi variabel
prediksi pendapatan
DATASP 2010
DATA SUSENAS
2008-2010
Membangun model dan penetapan target RTS per
kab/kota, kecamatan,desa, sls
Replikasi model prediksi pendapatan dengan data sensus
DATASP 2010
Test dan
seleksi model
Running model
Prediksi pendapata
n ≤ 1.6*GK
Siap dipergunakan
untuk Pendataan
KUOTA PPLS 2011 MENURUT PROVINSI
19
Provinsi Perkiraan RTS Persentase Provinsi Perkiraan RTS Persentase
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
1. Aceh 585,175 54.90 18. Nusa Tenggara Barat 768,124 61.37
2. Sumatera Utara 1,128,386 37.16 19. Nusa Tenggara Timur 596,816 58.89
3. Sumatera Barat 454,622 39.50 20. Kalimantan Barat 441,563 43.17
4. Riau 426,720 32.21 21. Kalimantan Tengah 180,405 31.50
5. Jambi 247,450 32.26 22. Kalimantan Selatan 273,623 28.06
6. Sumatera Selatan 840,885 46.40 23. Kalimantan Timur 292,174 33.58
7. Bengkulu 189,475 43.87 24. Sulawesi Utara 261,952 45.03
8. Lampung 971,356 50.34 25. Sulawesi Tengah 294,617 47.51
9. Bangka Belitung 75,815 24.41 26. Sulawesi Selatan 957,516 51.84
10. Kepulauan Riau 104,187 23.63 27. Sulawesi Tenggara 307,326 61.29
11. DKI Jakarta 322,361 12.98 28. Gorontalo 147,163 60.37
12. Jawa Barat 4,392,737 38.25 29. Sulawesi Barat 141,184 54.63
13. Jawa Tengah 4,326,650 49.72 30. Maluku 180,937 57.16
14. D.I. Yogyakarta 486,612 47.09 31. Maluku Utara 78,440 36.62
15. Jawa Timur 4,860,675 47.93 32. Papua Barat 104,521 62.45
16. Banten 905,237 34.94 33. Papua 481,352 73.81
17. Bali 283,783 27.60 Total 26,109,839 42.91
KUOTA KAB/KOTA PPLS 2011: CONTOH BANTEN DAN PAPUA
20
Kabupaten KabupatenJumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (1) (2) (3)BANTEN PAPUAPANDEGLANG 133,162 48.52 MERAUKE 24,799 53.08LEBAK 151,027 51.02 JAYAWIJAYA 41,597 86.01TANGERANG 173,382 24.66 JAYAPURA 17,818 68.37SERANG 96,892 29.86 NABIRE 20,778 67.28TANGERANG 126,683 25.81 KEPULAUAN YAPEN 16,037 100.00CILEGON 17,081 18.57 BIAK NUMFOR 21,974 79.83SERANG 21,074 16.41 PANIAI 24,055 65.97TANGERANG SELATAN 62,260 18.00 PUNCAK JAYA 24,510 87.50
MIMIKA 30,864 72.37BOVEN DIGOEL 9,117 67.38MAPPI 16,025 92.47ASMAT 17,116 94.66YAHUKIMO 41,280 99.17PEGUNUNGAN BINTANG 16,358 100.00TOLIKARA 19,490 73.96SARMI 4,994 67.59KEEROM 6,473 55.47WAROPEN 4,677 91.40SUPIORI 2,884 100.00MAMBERAMO RAYA 3,390 100.00NDUGA 16,018 90.10LANNY JAYA 32,447 87.37MAMBERAMO TENGAH 8,977 90.24YALIMO 9,826 89.58PUNCAK 17,654 75.00DOGIYAI 14,466 70.31INTAN JAYA 5,736 71.53DEIYAI 12,576 74.65JAYAPURA 26,508 42.45
Kuota Kuota
METODOLOGI PENDATAAN●Cakupan:
- Wilayah: 33 Provinsi, 497 Kabupaten/Kota 6.699 Kecamatan, 77.062 desa/kelurahan, ± 1,2 juta SLS
- Rumah tangga: ± 26,1 juta (42 % penduduk)
●Mekanisme Pendataan [kunjungan ke SLS/rumahtangga]- verifikasi keberadaan calon RTS pada Ketua SLS - konsultasi di ruang tertutup dengan 3 rumahtangga miskin =>
menambah rumahtangga miskin [exclusion error] - pencacahan pada Calon RTS; [inclusion error]
●Khusus Papua dan Papua Barat- Kunjungan ke SLS/rumahtangga untuk area yang mudah dijangkau- Verifikasi di meja untuk area yang sulit dijangkau, dan % sasaran
sangat besar; delete PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN/BUMD 21
VARIABEL YANG PPLS (1)
Keterangan Sosial Ekonomi ART: 1. Hub dengan KRT, 2. Hub kpl keluarga, 3. Jenis kelamin 4. Jenis kecacatan 5. Jenis penyakit kronis 6. Umur 7. Status perkawinan 8. Kepemilikan kartu identitas 9. Kehamilan 10. Parsisipasi sekolah 11. Pekerjaan
22
VARIABEL YANG PPLS (2)
Keterangan Pokok Rumah Tangga: 1. Status rumah, 2. Luas lantai, 3. Jenis lantai 4. Jenis dinding 5. Jenis atap 6. Sumber air minum dan cara memperolehnya 7. Sumber penerangan utama 8. Bahan bakar untuk memasak 9. Fasilitas tempat buang air besar 10. Tempat pembuangan akhir tinja 11. Kepemilikan aset (mobil, motor, tabung gas
dsb)
23
TAHAPAN PENDATAAN
24
Prelisted RTS
per SLS
RTS miskin
Konfirmasi keberadaan RTS pada Ketua SLS
Konsultasi tambahan
RTS
KONSULTASI DENGAN SI MISKINKeliling SLS,
SWEEPINGUpdated lists RTS
1 2
3
Ketua SLS
Data Entry
Validasi dan
kompilasi propinsi
Kompilasi Pusat
Evaluasi final
kelayakan RTS
VERIFIKASI
TUGAS PCL DI LAPANGAN
25
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari-4-13
Hari ke-14
Hari-30
SLS #11.Verifikasi keberadaan rumah tangga pada Ketua SLS 2.Konsultasi dengan 3 rumah tangga menengah ke bawah3.Pencacahan rumah tangga dengan PPLS2011.RT4.Penyisiran rumah tangga menengah ke bawah
1.Menyelesaikan pencacahan di SLS # 1
2.Penyisiran rumah tangga menengah ke bawah di SLS # 1
SLS #21.Verifikasi keberadaan rumah tangga pada Ketua SLS 2.Konsultasi dengan 3 rumah tangga menengah ke bawah3.Pencacahan rumah tangga dengan PPLS2011.RT4.Penyisiran rumah tangga menengah ke bawah
dstPertemu-an pcl dengan PMLMelanjut-kan pencacah-an
stop
Memastikan bahwa tidak ada rumah tangga yang diduga RTSM berada pada kelompok non RTSM.
Memperbaiki data PPLS 2011 untuk beberapa variabel utama dari rumah tangga PPLS 2011 terpilih
TUJUAN VERIFIKASI
TAHAPAN VERIFIKASI
27
Preprented RTS per
Desa
RTS miskin
Ijin melakukan verifikasi
PPLS2011 ke ketua SLS
Data PPLS 2011
Verifikasi RTS PPLS
2011
Updated lists RTS
Poverty Targeting: 40% RTS menengah kebawah
1 2
- Kunjungan ke Ruta terpilih - Verifikasi pre-prented RTS hasil Pendataan PPLS 2011 dgn
PPLS2011.VER
Ketua SLS
Database PPLS 2011 Final
Data Entry
3
Berdasarkan model Proxy Mean Test (PMT), diperoleh estimasi pengeluaran konsumsi setiap rumah tangga .
Rangking/urutan rumah tangga dilakukan berdasarkan nilai estimasi pengeluaran per kapita per bulan (Ascending Order) pada tingkat kabupaten
Rangking/Urutan Rumah Tangga
dimana:yij = pengeluaran konsumsi per kapita /bulan dari rumah tangga ke I kabupaten ke j
α = intercept β = estimasi koefisien dari karakteristik rumah tangga Xij = vektor dari indikator karakteristik rumah tangga ke i kabupaten j θ = estimasi koefisien dari (transformasi rangking) wealth index Zj = rangking (index komposit) dari wealth index
28
' 'ˆ ˆˆˆ expij ij ijy x β z θ
29
PROXY MEAN TEST [PMT]Prediksi pengeluaran per kapita RTS berdasarkan keterangan
karakteristik sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan rumah tangga
Model matematika yang secara statistika diuji validitas, kecocokan [fit], dan signifikansinya [minimum error]
Ln(Ykap)=∑[aijXij+ bYik] = a1X1 +….+ anXn + bY1 +….+ bYm
Ykap = pengeluaran per kapita a, b = koeffisien persamaan/model; i = 1, 2, …, 497; j = 1, 2, … n; k = 1, 2, … m. X = variabel sosial ekonomi, Y = variabel rangking Wealth Index
497 model berbeda untuk setiap kabupaten/kota
Database terdiri dari data/informasi mengenai rumah tangga dan informasi anggota rumah tangga
Sebagian wilayah dari Propinsi Papua dan Papua Barat, database diperoleh dari data SP 2010
Jumlah rumah tangga : 25.219.883 Rumah tangga danJumlah anggota rumah tangga : 96.771.968 Penduduk
Struktur database rumah tangga dan struktur database anggota rumah tangga mempunyai struktur database masing-masing
Database RTS PPLS 2011
30
Propinsi Ruta ART
(1) (2) (3)
Aceh 634.967 2.632.966
Sumatera Utara 1.103.281 4.678.936
Sumatera Barat 416.102 1.813.972
Riau 375.558 1.567.920
Jambi 254.114 993.110
Sumatera Selatan 759.410 3.026.467
Bengkulu 179.755 708.492
Lampung 934.904 3.607.897
Bangka Belitung 78.052 288.925
Kepulauan Riau 94.970 377.192
DKI Jakarta 317.196 1.348.085
Jawa Barat 4.311.900 16.260.690
Jawa Tengah 4.244.206 15.758.436
DI Yogyakarta 476.744 1.669.788
Jawa Timur 4.606.587 15.338.972
Banten 873.116 3.710.926
Bali 270.997 1.078.141
Jumlah Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga
Menurut Provinsi , PPLS 2011
Propinsi Ruta ART
(1) (2) (3)
Nusa Tenggara Barat 802.313 2.778.691
Nusa Tenggara Timur 638.001 2.924.497
Kalimantan Barat 402.165 1.701.585
Kalimantan Tengah 161.156 623.118
Kalimantan Selatan 272.369 944.237
Kalimantan Timur 219.958 892.157
Sulawesi Utara 218.708 890.585
Sulawesi Tengah 293.927 1.252.415
Sulawesi Selatan 913.762 3.820.721
Sulawesi Tenggara 287.911 1.273.100
Gorontalo 138.334 605.492
Sulawesi Barat 142.858 649.217
Maluku 169.218 832.527
Maluku Utara 73.328 361.200
Papua Barat 93.246 423.569
Papua 460.770 1.937.942
PERMASALAHAN DALAM PENDATAAN
• PRINSIP DASAR:– MENENTUKAN RTS YANG AKAN DIBERIKAN JAMINAN SOSIAL
[dimulai jaminan kesehatan]
• KESALAHAN NOMINASI RTS PRE-PRINTED
• PEMAHAMAN RTS SASARAN PPLS 2011– Salah persepsi: penetapan layak tidaknya RTS yang
dinominasi tidak berkaitan dengan apakah miskin atau tidak miskin
– Kelompok sasaran adalah kelompok menengah dan bawah, yang benar adalah kelompok 40% terbawah (nasional) atau XX% terbawah (wilayah masing2)
– Pada dasarnya yang perlu dicoret adalah nominasi RTS yang sudah memiliki jaminan kesehatan (ASKES, JAMSOSTEK, ASABRI, asuranasi lainnya)
– % penduduk miskin turun => jumlah target RTS mestinya turun
32
TERIMA KASIH
33