4
Kejang Demam Definisi Kejang yang terjadi pada anak yang berusia 6 bulan sampai dengan 5 tahun (puncak : 9-20 bulan) dan berhubungan dengan demam serta tidak didapatkan infeksi / kelaian yang jelas di intrakranial Klasifikasi Kejang demam dibagi atas kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang Demam Sederhana Adalah kejang yang terjadi pada umur antara 6 bulan sampai 5 tahun, berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang bersifat umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam. Frekwensi kejang kurang dari 4x/tahun, dan biasanya kejang timbul dalam 16 jam sesudah kenaikan suhu. Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang demam Kejang Demam Kompleks Adalah kejang demam yang berlangsung lebih dari 15 menit, atau berulang dalam 24 jam. Kejang bersifat fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.6 Perbedaan kejang demam sederhana (KDS) dan kompleks (KDK) dapat dilihat pada tabel berikut 4: Tabel 1. Perbedaan kejang demam sederhana dan kompleks Faktor Resiko 1. Faktor demam

Kejang Demam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kejang demam

Citation preview

Kejang Demam

Definisi

Kejang yang terjadi pada anak yang berusia 6 bulan sampai dengan 5 tahun (puncak : 9-20 bulan) dan berhubungan dengan demam serta tidak didapatkan infeksi / kelaian yang jelas di intrakranial

Klasifikasi

Kejang demam dibagi atas kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.

Kejang Demam Sederhana

Adalah kejang yang terjadi pada umur antara 6 bulan sampai 5 tahun, berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang bersifat umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam. Frekwensi kejang kurang dari 4x/tahun, dan biasanya kejang timbul dalam 16 jam sesudah kenaikan suhu. Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang demam

Kejang Demam Kompleks

Adalah kejang demam yang berlangsung lebih dari 15 menit, atau berulang dalam 24 jam. Kejang bersifat fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.6

Perbedaan kejang demam sederhana (KDS) dan kompleks (KDK) dapat dilihat pada tabel berikut 4:

Tabel 1. Perbedaan kejang demam sederhana dan kompleks

Faktor Resiko

1. Faktor demam

2. faktor usia

3. Riwayat Keluarga

4. Faktor prenatal, perinatal, dan post natal

Patgen dan Patfis

Demam

Fungsi Inhibisi Terganggu

Merusak neuron GABA-ergik

Mengganggu Pompa K+ / Na+ ATPase

Metabolisme anaerob, 1

molekul glukosa -> 2 ATP

Hipoksia jaringan (otak)

Kebutuhan O2 dan,

glukosa ↑

Metabolisme basal ↑

Reseptor eksitator lebih aktif

dibanding inhibitor

Pembentukan reseptor lebih awal

dari reseptor inhibitor

CRH ↑ di hipocampus Mengganggu

perkembangan otak

Faktor prenatal, perinatal, postnatal

Usia

↓Reuptake Glutamat

Timbunan glutamat ekstrasel ↑

Na+ intrasel ↑

Kejang Demam

Aktivasi Listrik berubah di neuron otak

Pelepasan Neurotransmitter ↑

Pelepasan muatan listrik

Depolarisasi

Demam Kejang Mengantuk (after convulsion)

Diagnosis

Anamnesis:

- Adanya kejang, jenis kejang , kesadaran, lama kejang

- Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak pasca

kejang

- Penyebab demam di luar infeksi susunan saraf pusat (gejala infeksi saluran napas

akut/ISPA, infeksi saluran kemih/ISK. Otitis media akut/OMA, dll)

- Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga

- Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya diare/muntah yang mengakibatkan

gangguan elektrolit, sesak yang mengakibatkan hipoksemia, asupan kurang yang

dapat menyebabkan hipoglikemia)

Pemeriksaan fisik:

- Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran

- Suhu tubuh: apakah terdapat demam

- Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, Bruzinski I dan II, Kernique, Lasuque dan

pemeriksaan nervus cranial

- Tanda peningkatan tekanan intrakranial: ubun ubun besar (UUB) membonjol, papil

edema

- Tanda infeksi di luar susunan saraf pusat seperti infeksi saluran pernapasan,

faringitis, otitis media, infeksi saluran kemih dan lain sebagainya yang merupakan

penyebab demam

- Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik, reflex fisiologis, reflex patologis

Pemeriksaan Lab : untuk mengetahui penyebab demam

EEG

Pungsi Lumbal

CSF

Diagnosis Banding

1. abses otak

2. Meningitis

3. Ensefalitis

4. Epilepsi

Komplikasi

Faktor resiko kejang berulang Faktor resiko epilepsi Kerusakan sel otak Penurunan IQ bila kejang demam > 15 menit