Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    1/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Jika sebelum diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang

    pemerintahan daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan Pusat dan Daerah maka segala sesuatu yang biasanya

    menjadi urusan dari daerah itu sendiri diatur oleh pemerintah pusat. Akan

    tetapi setelah diberlakukannya melalui pintu otonomi daerah, dengan

    terbaginya pengelolaan potensi ke daerah-daerah yang ada

    (desentralisasi). Beralihnya pola pemerintahan tersebut telah melahirkan

    sebuah konsep pembangunan yang arahnya adalah meningkatkan peran

    serta masyarakat untuk pembangunan. Pemberian kewenangan penuh

    untuk mengelola, mengatur dan memanfaatkan keuangan daerah menjadi

    peluang sekaligus tantangan bagi daerah. Ketimpangan pembangunan

    pada masa orde baru, diyakini berbagai pihak dipicu sebagai akibat

    pembagian jatah daerah yang timpang pula.

    Peluang ini menjadi kesempatan bagi Pemerintah Daerah

    (Pemda) untuk membangun daerah-daerah tertinggal, dan mendorong

    percepatan pertumbuhan ekonomi yang saat ini diyakini sebagai indikator

    yang sahih mengukur tingkat kemakmuran.

    Buruknya tata kelola keuangan negara pada masa Orde Baru

    adalah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya krisis ekonomi

    Indonesia pada tahun 1997-1998. Belum terwujudnya transparansi dan

    akuntabilitas fiskal sekaligus merupakan salah satu faktor penyebab dan

    belum terwujudnya Good Governance, karena selama ini kapabilitas dan

    efektifitas pemerintah daerah dirasakan masih terlalu lemah.

    Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

    Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah sebagaimana telah diubah

    dengan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, telah

    membuka seluasnya kesempatan bagi para pejabat daerah untuk

    mengeksploitasi potensi kekayaan daerah. Pengeksploitasian potensikekayan daerah, yang seyogyanya dipergunakan untuk memperoleh

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    2/15

    2

    pendanaan bagi daerah dalam bentuk penggalian potensi-potensi yang

    ada sebagai sumber keuangan daerah sudah selayaknya dalam

    pengelolaannya dipertanggung jawabkan secara transparan kepada

    masyarakat.

    Akan tetapi jika berbicara Pengelolaan Keuangan Daerah maka

    peraturan yang diberlakukan adalah Peraturan Pemerintah Republik

    Indonesia No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keungan Daerah yang

    akan menjadi pokok bahasan dalam makalah kali ini.

    I.2 Rumusan Masalah

    1. Bagaimanaruang lingkup keuangan daerah?

    2. Apa saja yang menjadi asas-asas umum dalam pengelolaan

    keuangan daerah?

    3. Siapa saja pemegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan

    daerah?

    I.3 Tujuan

    1. Menjelaskan ruang lingkup dari keuangan daerah

    2. Menjelaskan asas-asa umum dalam pengelolaan keuangan daerah

    3. Mejelaskan emegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan

    daerah

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    3/15

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1 Ruang Lingkup Keuangan Daerah

    Ruang Lingkup Keuangan Daerah sebagaimana yang

    tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bagian Kedua Pasal 2 yaitu:

    a. hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta

    melakukan pinjaman;

    b. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan

    daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;

    c. penerimaan daerah;

    d. pengeluaran daerah;

    e. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa

    uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat

    dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada

    perusahaan daerah;

    f. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam

    rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau

    kepentingan umum.

    II.2 Asas-Asas Umum Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah

    Asas-asas umum dalam pengelolaan keuangan daerah

    sebagaimana yang terdapat dalam pasal 4 Bagian Ketiga Peraturan

    Pemerintah No. 58 Tahun 2005 meliputi:

    (1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan

    perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

    bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan,

    dan manfaat untuk masyarakat.

    (2) Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang

    terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun

    ditetapkan dengan peraturan daerah.

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    4/15

    4

    II.3 Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    1. Kepala Daerah

    Gubernur/Bupati/Walikota selaku kepala pemerintah daerah

    adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan

    mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah

    yang dipisahkan. selaku pemegeng kekuasaan pengelolaan keuangan

    daerah kepala daerah mempunyai kewenangan:

    a. Menetapkan jebijakan tentang pelaksanaan APBD

    b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah

    c. Menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang

    d. Menetapkan bendahara pemerintah dan atau bendahara

    pengeluaran

    e. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemunagutan

    penerimaan daerah

    f. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang

    dan puitang daerah

    g. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan

    barang milik daerah

    h. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas

    tagihan dan memerintahkan pembayaran

    Selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan

    daerah kepala daerah melimpahkan sebagian atau seluruh

    kekuasaannya berupa perencanaan, pelaksanaan, penatausahaaan,

    pelaporan, dan pertanggung jawaban serta pengawasan keuangan

    daerah kepada:

    a. Sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah

    b. Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah selaku

    Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

    c. Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) selaku

    pengguna anggaran

    2. Sekretaris Daerah

    Jabatan sekretaris daerah selaku koordinator adalah terkait

    dengan peran dan fungsi sekretaris membantu kepala daerah dalam

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    5/15

    5

    memyusun kebijakan dan mengkoordinasikan penyelengaraan urusan

    pemerintahan daerah termasuk pengelolaan keuangan daerah.

    Sekretris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan

    daerah dalam konteks penyusutan pelaksanaan dan penatausahaan

    keuangan daerah mempunyai tugas koordinasi di bidang penyusutan

    dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD, menyiapkan

    pedoman pelaksaaan APBD, dan memberikan persetujuan

    pengesahan DPA-SKPD. Selaku koordinator pengelolaan keuangan

    daerah bertanggung jawab atas pelaksaaan tugasnya kepada kepala

    daerah.

    Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan

    keuangan daerah mempunyai tugas koordinasi di bidang:

    a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD

    b. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang

    daerah

    c. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD

    d. Penyusunan Ranperda APBD, perubahan APBD

    e. Tugas-tugas pejabat perencana daerah , PPKD, dan pejabat

    pengawas keuangan daerah

    f. Penyusunan pelaporan keuangan daerah dalam rangka

    pertanggung jawaban APBD

    Selain tugas-tugas sebagaimana dimaksud koordinator

    pengelolaan keuangan daerah juga mempunyai tugas:

    a. Memimpin tim anggaran pemerintah daerah (TAPD)

    b. Menyiapkan pedoman pelaksaan APBD

    c. Mentiapkan pedoman pengelolaan barang daerah

    d. Memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD

    e. Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan

    daerah lainnya berdasarkan kuasa yang di limpahkan oleh kepala

    daerah.

    3. Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD)

    Kepala satuan kerja pengelolaan keuangan daerah

    mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD, dan bentukkekayaan daerah lainnya serta bertindak sebagai Bendahara Umum

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    6/15

    6

    Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya kepala pejabat pengelola

    keuangan daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui

    koordinator pengelola keuangan.

    Kepala PPKD selaku Pengelola APBD mempunyai tugas

    sebagai berikut:

    a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan

    daerah.

    b. Menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD

    c. Melaksanakan pemungutan pajak daerah yang telah di tetapkan

    dengan peraturan daerah

    d. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah

    e. Menyusun laporan keunagan daerah dalam rangka pertanggung

    jawaban pelaksanaan APBD

    f. Melaksanakan tugas lainya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan

    oleh kepala daerah

    PPKD selaku BUD berwenang:

    a. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD

    b. Mengesahkan DPA-SKPD

    c. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD

    d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan

    pengeluaran kas daerah

    e. Melaksanakan pemungutan pajak daerah

    f. Memantau pelaksanaa penerimaan dan pengeluaran APBD oleh

    bank atau lembaga kuangan lainnnya yang telah di tunjuk

    g. Mengusahakan dan mengatur dana yang di perlukan dalam

    pelaksanaan APBD

    h. Menyimpan uang daerah

    i. Menetapkan SPD

    j. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelolah atau

    menatausahakan investasi

    k. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat

    pengguna anggaran atas beben rekening kas umum daerah

    l. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atasnama pemerintah daerah

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    7/15

    7

    m. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah

    n. Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah

    o. Melakukan penagihan piutang daerah

    p. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah

    q. Menyajikan informasi keuangan daerah

    r. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta

    penghapusan barang milik daerah

    4. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

    Kepala satuan kerja perangkat daerah terdiri dari kepala

    dinas, badan, sekretaris daerah, sekretaris DPRD, kepala lembaga

    teknis, camat, dan lurah.

    Kepala satuan kerja perangkat daerah sebagai pengguna

    anggaran bertanggung jawab atas tertib panatausahaan anggaran

    yang dialokasikan pada satuan kerja yang dipimpinnya, kepala satuan

    kerja perangkat daerah disebut pengguna anggaran, apabila

    mempunyai anggaran tersendiri dalam hal ini dokumen pelaksana

    anggaran satuan kerja perangkat daerah (DPA-SKPD). Dalam konteks

    penyusunan palaksanaan dan penatausahaan, pengguna anggaran

    mempunyai tugas dan wewenang antara lain:

    a. Menyusun RKA-SKPD

    b. Menyusun DPA-SKPD

    c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas

    beban anggaran belanja

    d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya

    e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan

    pembayaran

    f. Melalukan pemungutan penerimaan bukan pajak

    g. Mengadakan ikatan atau perjanjian kerja sama dengan pihak lain

    dalam batas anggaran yang telah di tepakan

    h. Menandatangani SPM

    i. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD

    yang dipimpinnya

    j. Mengelola barang milik daerah atau kekayaan daerah yangmenjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    8/15

    8

    k. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang

    dipimpinnya

    l. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya

    m. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran atau pengguna

    barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala

    daerah

    n. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala

    daerah melalui sekretaris daerah.

    Dalam melaksanakan tugasnya kepala SPKPD sebagai

    pengguna anggaran melimpahkan dan di bantu oleh:

    a. Pejabat kuasa pengguna anggaran

    b. Pejabat pelaksanaan teknis kegiatan

    c. Pejabat piata usaha keuangan

    d. Bendahara

    5. Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran

    Pejabat pengguna anggaran dalam melaksanakan

    tugas-tugas dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada

    selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

    Pelimpahan sebagian kewenangan berdasarkan besaran

    SKPD, besaran jumlah uang yang dikelolah, beban kerja, lokasi,

    kompetensi dan rentang kendali, dan pertimbangan objektif lainnya.

    Berdasarkan pertimbangan tersebut penetapan pejabat kuasa

    pengguna anggaran dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan

    pertimbangan kepala SKPD sebagai pengguna anggaran.

    Kuasa pengguna anggaran adalah kepala unit pada SKPD

    atau jabatan setingkat dibawah kepala SKPD dan merupakan

    penanggung jawab program. Kuasa pengguna anggaran pada

    Sekretaris daerah adalah asisten dan kepalah biro/bagian. Pada dinas

    adalah subdin dan kepala bagian. Pada badan/lembaga teknis adalah

    kepala bidang.

    Penunjukan kuasa pengguna anggaran dilaksanakan oleh

    kepala daerah berdasarkan usul Kepala SKPD selaku pengguna

    anggaran. Kuasa pengguna anggaran bertanggung jawab ataspelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran.

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    9/15

    9

    Pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah dan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah tidk diatur tugas dan

    wewenang kuasa pengguna anggaran sehingga tugas dan wewenang

    KPA berdasarkan pelimpahan wewenang dari pengguna anggaran.

    6. Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan

    Pejabat pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran

    dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada

    SKPD selaku pejabat pelaksanaan teknis kegiatan(PPTK) yang

    mempunyai tugas antara lain:

    a) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan

    b) Melaporkan pengembangan pelaksanaan kegiatan

    c) Menyimpan dokumen anggaran atas beban pengeluaran

    pelksanaan kegiatan

    d) Membuat surat permintaan pembayaran.

    PPTK ditetapkan oleh pengguna anggaran dengan

    mempertimbangkan usul dari kuasa pengguna anggaran.

    Penunjukan PPTK berdasarkan pertimbangan kompetensi

    jabatan, jumlah anggaran pendapan, beban kerja, lokasi dan rentang

    kendali, dan pertimbnagn objektif lainnya. PPTK diberi wewenang

    melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai

    dengan bidan tugasnya. PPTKbertanggung jawab kepada pejabat

    pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.

    Pengguna anggaran yang tidak melimpahkan

    kewenangannya kepada kepala unit pada SKPD sebagai kuasa

    pengguna anggaran maka kedudukan kepala unit kerja (kepala biro

    subdin,kepla bidng,kepala bagian) adalah sebagai pejabat

    pelaksanaan teknis kegiatan.

    7. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD

    Dalam rangkah melaksanakan wewenang atas

    penggunaan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala SKPD

    menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha

    keuangan pada SKPD, disebut pejabat penatausahaan keuanganSKPD (PPK-SKPD).

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    10/15

    10

    PPK-SKPD dilaksanakn oleh pejabat kasub

    keuangan,apabilah pada organisasi SKPD tersebut belum terdapat

    jabatan kasubag keuangan maka ditunjuk pejabat yang akan

    melaksanakan fungsi tersebut.

    PPK SKPD Mempunyai tugas antara lain:

    a. Meliputi kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa

    b. Meneliti kelengkapan SPP- UP, SPP-GU,SPP-TU dan SPP-LS

    gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang diajukan

    oleh bendahara pengeluaran

    c. Melakukan verufikasi SPP

    d. Menyiapkan SPM

    e. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan

    f. Melaksanakan akuntasi SKPD dan

    g. Menyiapkan laporan keuangan SKPD

    PPK-SKPD dilarang menerapkan sebagai pejabat yang

    bertugas melakukan pemungutan penerimaan Negara, bendahara,

    dan PPTK.

    Berdasarka tugas tersebut tugas dari PPK SKPD yaitu

    melakukan verifikasi,akuntansi dan penyesuaian laporan keuangan

    sehingga PPK SKPD mempunyai tugas yang sama dengan bagian

    keuangan dan akuntansi pada perusaahaan (bisnis).

    8. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran

    Kepalah daerah atas usul PPKD menetapkan

    bendahara peneriamaan dan bendahara pengeluaran untuk

    melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan

    anggaran pada SKPD.

    Bendahara penerimaan adalah pejabat fungsional yang

    ditunjuk untuk menerima,menyimpan menyetor,menata usaha dan

    mempertanggung jawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka

    pelaksanaan APBD pada SKPD. Bendahara pengeluaran adalah

    pejabat fungsional yangditunjukkan uang untuk keperluan belanja

    daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    11/15

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    12/15

    12

    b. Apabilah melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga)

    bulan harus ditunjuk beberapa penerimaan/pengeluaran dan

    diadakan berita acara serah terima.

    c. Apabilah bendahara penerimaan/pengeluaran sudah 3 (tiga) bulan

    belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang

    bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan

    sebagai bendahara penerimaan/pengeluaran dan oleh karena itu

    segera diusulkan penggantinya.

    9. Tanggung jawab atas Pengelolaan Keuangan Daerah

    Tanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah diatur

    pada:

    a. Pasal 18 ayat (3) undang-undang No.1 Tahun 2004 tentang

    perbendaharaan Negara.

    b. Pasal 86 ayat (2) Peratutan penerimaan No.13 Tahun 2005 tentang

    pengelolaan keuangan daerah.

    c. Pasal 184 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006

    tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, menyatakan:

    1. Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara

    penerima/pengeluaran dan orang atau badan yang menerima

    atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah, wajib

    menyelenggarakan penatausaan sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan.

    2. Pejabat yang menanda tangani dan mengesahkan dokumen

    yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar

    penerimaan dan pengeluaran atas pelaksanaan APBD

    bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang

    timbul dari penggunaan surat bukti tersebut.

    Berdasarkan ketentuan diatas terdapat tanggung jwab

    tentang (bersama-sama) mulai dari penggunaan, kuasa pengguna

    anggaran, pejabat pelaksanaa teknis kegiatan,panitia penerimaan

    barang, dan panitia tender.

    Bendahara penerimaan dan pengeluaran bertanggung jawab

    secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. Sehinggaapabilah terjadi kesalahan pembayaran baik mengenai jumlah maupun

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    13/15

    13

    peneriamaannya menjadi tanggung jawab bendahara pengeluaran

    demikian halnya apabila terdapat ketekoran kas.

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    14/15

    14

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 Kesimpulan

    Dalam menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan

    daerah maka pengelola keuangan daerah perlu melakukan

    pengorganisasian dengan baik. Pengelolaan Keuangan Daerah dapat

    diklasifikasikan pada 4 aturan kegiatan utama, yaitu: 1)perencanaan

    anggaran yang mencakup penyusunan dan penetapan anggaran, 2)

    pelaksanaan anggaran, 3) perubahan anggaran, 4) pertanggungjawaban

    pelaksanaan anggaran. Terhadap empat kegiatan utama tersebut juga

    diatur ketentuan tentang pengelolaan kas, penatausahaan dan akuntansi

    serta pelaporan keuangan daerah. Sedangkan untuk pengawasan

    pelaksanaan anggaran diatur dengan ketentuan tersendiri dan

    dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengawas Daerah.

    Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta

    kewenangan pada jabatan struktural dan penetapan jabatan fungsional

    pada Bendahara Umum Daerah, Kuasa Bendahara Umum Daerah,

    Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah SKPD (PPK-SKPD) dan

    Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

    III.2 Saran

    Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa

    mengambil manfaat tentang Kekuasaan Dalam Pengelolaan Keuangan

    Daerah dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan

    bermasyarakat..

  • 7/27/2019 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

    15/15

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemeri

    ntah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdf

    http://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-

    pengelolaan.html

    http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdfhttp://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdfhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://uniunhii.blogspot.com/2013/04/kekuasaan-dan-organisasi-pengelolaan.htmlhttp://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdfhttp://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemerintah/pp2005_58(kelolaKeuDae).pdf