Upload
ik-ben-echa-cakti
View
126
Download
49
Embed Size (px)
Citation preview
KELAINAN BAWAAN YANG BERSIFAT LOKAL
ANGGOTA GERAK ATAS
1. Jari picu (TRIGGER THUMB)
Kelainan ini disebabkan oleh kaarena konstriksi congenital dari selaput fibrosa tendo fleksor
polisis longus ibu jari tangan disertai pembesaran. Gangguan ini menyebabkan ganggguan
ekstensi aktif dari sendi interfalangeal yang kadang-kadang secara pasif tak dapat dilakukan yang
menimbulkan gejala yang disebut trigger phenomenon.
Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan dengan cara operasi membebaskan tendo dengan insisi longitudinal
pada selaput fibrosa.
2. Sindaktili
Sindiktili merupakankelainan bawaan yang palingb sering ditemukan pada jari-jari
tangan,dimana jari-jari tidak terpisah dan bersatu dengan yang lain. Dapat terjadi satu,dua atau
lebih hubungan pada jari-jari. Hubungan pada jari-jari dapat terjadi hanya pada kulit dan
jaringan lunak saja,tapi dapat pula terjadi hubungan tulang dengan tulang.
Pengobatan
Dilakukan tindakan operasi dengan memisahkan jari-jari yang kemungkinan diperlukan skin
graft.
3. Polidaktili
Polidaktili adalah terjadinya duplikasi jari-jari tangan melebihi dari biasanya. Kelainan dapat
terjadi mulai dari duplikasi yang berupa jaringan lunak sampai diplikasi yang disertai dengan
metacarpal dan falang sendiri. Selain itu hubungan pada jari tangan yaitu pada metacarpal dapat
mempunyai sendi atau tanpa sendi . pemeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan
tindakan yang akan dilakukan.
Pengobatan
Dilakukan eksisi,kadangkala diperlukan transfer tendo dari jari yang berlebih. Operasi dilakukan
setelah anak berumur beberapa tahun dan sebaiknya sebelum sekolah.
4. Ektrodaktili
Hilangnya satu atau lebih jari tangan. Apabila fungsi tangan cukup,maka tidak perlu tindakan
apa-apa. Dapat dipertimbangkan polisasi dari salah satu jari-jari dengan bedah mikro.
5. Constriction band syndrome
Constriction band syndrome adalah kelainan dimana terjadi cekikan pada jari-jari atau dapat pula
terjadi pada lengan bawah. Tindakan dilakukan sesuai dengan tingkat cekikan.
6. Radial clubhand
Kelaian ini berupa hipoplasia atau aplasia dari radius,skafoid,trapezium,metacarpal 1 dan tidak
terbentuknya ibu jari serta struktur-struktur yang melekat padanya yaitu otot,saraf dan pembuluh
darah.
Pemeriksaan radiologis
Ditemukan aplasia atau hipoplasia dari radius disertai dengan hilangnya komponen jari pertama.
Pengobatan
Pada tingkat awal (bayi)dilakukan manipulasi serta pemasangan bidai. Pada tingkat lanjud
dilakukan koreksi jaringan lunak serta sentralisasi dari tulang karpal (sebelum umur 3 tahun).
Koreksi permanen dapat dilakukan dengan polisasi dari jari kedua untuk memberikan fungsi
maksimal pada tangan.
7. Sinostosis radio-ulna
Sinostosis radio-ulna adalah kelainan dimana terjadi hubungan sinostosis yang congenital antara
radius dan ulna di bagian proksimal pada daerah sendi radio-ulna. Kelainan ini jarang ditemukan.
Gambaran klinis
Lengan bawah dalam posis sedikit pronasi dimana terjadi fiksasi yang rigid pada ulna dan radius
sehingga sulit dilakukan gerakan pronasi dan supinasi.
Pemeriksaan radiologis
Terlihat adanya hubungan berupa sinostosis pada radius dan ulna proksimal.
Pengobatan
Biasanya kelainan ini tidak memberikan gangguan yang berarti,sehingga tidak diperlukan
tindakan operasi.
8. Amputasi kongenital
Amputasi congenital dapat terjadi mulai dari jari-jari tangan ke proksimal pada pergelangan
tangan dan pada lengan. Amputasi congenital sering disertai dengan constriction band syndrome.
Pengobatan
Sebaiknya dilakukan pemasangan protesis yang sederhana pada anak yang mulai merangkak dan
pada waktu anak mulai sekolah diperlukan pemakaian protesis seperti pada orang dewasa.
9. Deformitas sprengel
Scapula pada masa pertumbuhan embrional mengalami penurunan. Pada keadaan ini scapula
tidak turun sesuai dengan biasanya sehingga letaknya lebih tinggi. Kelainan ini disertai dengan
kelainan vertebra servikal dimana terjadi hubungan ligament antara prosesus spinosus vertebra
servikal bagian bawah dan bagian permukaan medial scapula yang disebut ligament
omovertebra. Ligament ini dapat mengalami osifikasi sehingga berupa tulang yang disebut
tulang omovertebral. Scapula di samping letaknya tinggi juga lebih kecil dari biasanya serta
posisi rotasi interna (adduksi) yang menyebabkan gangguan gerakan abduksi dari scapula.
Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan hanya bersifat kosmetik,yaitu dengan melakukan reseksi sepertiga
bagian atas scapula serta pengeluaran tulang omovertebral.
ANGGOTA GERAK BAWAH
1. METATARSUS PRIMUS VARUS
Terjadi varus/adduksi pada metatarsus satu terhadap metatarsus lainnya. Bagian medial
dari ibu jari menjauh terhadap metatarsus kedua sehingga terdapat ruangan diantaranya.
Pengobatan
Pengobatan dengan cara memberikan gips bertahap.
2. METATARSUS VERUS (METATARSUS ADDUKTUS)
Terjadi varus dan adduksi dari kelima metatarsal. Seluruh kaki bagian depan tidak saja
mengalami adduksi,juga supinasi. Keadaan ini biasa disertai dengan torsi tibial interna.
3. PLANTAR FLEKSI KONGGENITAL (VERTIKAL)TALUS
Kelainan ini walaupun jarang ditemukan,tetapi merupakan suatu kelainan congenital dari
kaki,dimana talus terfiksasi dalam posisi ekuinus,sedangkan bagian depan kaki juga
sangat rigid dalam posisi dorsofleksi dan eversi sehingga memberikan gambaran terbalik
dari arkus longitudinal kaki yang normal.
4. SPASMODIC FLATFOOT (RIGID FLAT FOOT)
Kelainan ini sebenarnya tidak memberikan gambaran kaki ceper tetapi memberikan
gambaran abnormal kaki dalam keadaan eversi dan spasme pada otot. Kelaian ini dapat
disebabkan oleh dua hal,yaitu plantar fleksi congenital (vertical)talus dan tarsal coalition.
Kedua kelainan ini dapat dibedakan dengan pemeriksaan foto rontgen leteral pada kaki.
5. TARSAL COALITION (RIGID VALGUS FOOT)
Pada keadaan ini terjadi coalition atau jembatan antara tulang tarsal yang biasanya terjadi
antara tulang talokalkanea atau kalkaneonavikular. Pada waktu lahir dan masa kanak-
kanak hubungan ini berupa tulang rawan (sinkondrosis),tetapi pada waktu dewasa
mengalami ossifikasi (sinostosis). Adanya jembatan antara kedua tulang tarsal,akan
memberikan keterbatasan gerakan sendi kaki.
Pengobatan
Pengobatan pada rigid valgus foot tergantung dari kelainan yang ditemukan yaitu dengan
melakukan eksisi pada jembatan kedua tulang atau artrodesis tripel bila keadaan sudah
lanjud.
6. TARSAL NAVIKULAR ASESORIS (OS TIBIALE EXTERNUM)
Tulang navikular tarsal pada waktu lahir merupakan tulang rawan. Dibagian medial dari
tulang ini biasa ditemukan tulang navikular yang berupa tulang kecil yang asesoris selain
tulang navikular yang asli. Antara kedua tulang ini biasanya tidak melekat,tetapi bersendi
dimana melekat muskulus tibialis posterior.
Gambaran klinis
Ditemukan adanya benjolan pada daerah medial kaki pada daerah tarsal navikular yang
terasa nyeri terutama bila lari atau jalan cepat. Sering menggangu dalam pemakaian
sepatu.
Pemeriksaan radiologis
Pada foto rontgen terlihat tulang kecil terpisah dari tulang navikular yang disebut tulang
navikular asesoris.
Pengobatan
Apabila ditemukan secara kebetulan dan tidak ada gejala-gejala nyeri,maka tidak perlu
dilakukan tindakan apa-apa . apabila gejala-gejala menonjol dan mengganggu pada
pemakaian atau terasa nyeri,maka dapat dilakukan eksisi.
7. TALIPES EKSUINOVARUS KONGENITAL (CONGENITAL CLUBFOOT)
Merupakan suatu kelainan bawaan yang sering ditemukan pada bayi baru lahir,mudah
didiagnosis,tapi koreksi sepenuhnya sulit dilakukan. Sering ditemukan karena
ketidaktahuan keluarga penderita,sehingga kelainan menjadi terbengkalai.
Etiologi
Penyebab kelainan ini belum diketahui dengan pasti. Pada beberapa kelainan adanya
kelainan perkembangan defek fetal dimana terjadi ketidak seimbangan otot invertor dan
evertor.
Insidens
Insidens talipes ekuinovarus congenital adalah dua dari setiap 1.000 kelahiran hidup.
Lebih sering ditemukan pada bayi laki-laki daripada perempuan (2:1). Tiga puluh persen
bersifat bilateral.
Patologi
Ditemukan adanya kaki dalam keadaan posisi adduksi dan inverse pada sendi
subtalar,midtarsal dan sendi-sendi tarsal depan . terdapat ekuinus atau fleksi plantar pada
tumit. Juga pada kebanyakan kasus terlihat adanya pengecilan dari otot-otot betis dan
peroneal.
Gambaran klinis
Kelainanini bias bersifat bilateral atau unilateral. Kelainan yang ditemukan berupa :
inversi pada kaki depan
adduksi atau deviasi interna dari kaki depan terhadap kaki belakang
ekuinus atau plantar fleksi
pengecilan dari otot-otot betis dan peroneal
kaki tidak dapat digerakan secara pasif pada batas eversi dan dorsofleksi normal
pengobatan
1. pengobatan konservatif
kelainan ini apabila dilakukan tindakan sedini mungkin,maka hasil yang dicapai cukup
memuaskan. Pengobatan harus dimulai pada hari-hari pertama kelahiran bayi dan oleh
karenanya diagnosis dini sangat diperlukan. Dengan pengobatan dini 70% penderita tidak
memerlukan tindakan operasi dikemudian hari.
Semua penderita yang datang dalam 6 minggu pertama sebaiknya dicoba dengan
pemasangan gips secara bertahap selama 3-4 bulan yang diganti setiap 1-2 minggu agar
tidak mengganggu pertumbuhan kaki.
Apabila setelah 6 minggu deformitas masih ad,maka dilakukan operasi pada struktur-
struktur medial dan belakang kaki.
Pada pemeriksaan awal penderita,sudah dapat dinilai apakah kelainan ini bersifat mobile
atau rigid sehingga sudah dapat diperkirakan bahwa tindakan koreksi dengan gips
bertahap tidak akan berhasil sehingga diperlukan tindakan operasi yang lebih awal.
2. Pengobatan operatif
Apabila penderita datang terlambat atau ditemukan adanya talipes ekuinovarus congenital
yang bersifat rigid maka perlu dilakukan operasi sedini mungkin. Operasi yang dilakukan
pada bayi-bayi adalah dengan melakukan pemanjangan tendo Achilles,pembebasan
kapsul posterior dan komponen medial yaitu pemanjangan tendo tibialis posterior,fleksor
digitorum komunis serta fleksor halusis longus serta komponen-komponen medial kaki
lainnya yang kaku. Setelah operasi tetap dipasang gips selama 3-4 bulan dan dilanjudkan
dengan pemasangan bidai dari denis browne. Padapenderita umur 5-10 tahun apabila
terdapat deformitas oleh karena kelainan terbengkalai,maka dipertimbangkan operasi
dengan mengeluarkan bagian-bagian tulang pada bagian lateral,yaitu operasi menurut
Evans dengan melakukan artrodesis sendi kalkaneo-kuboid. Pada umur 12-15 tahun
diperlukan tindakan operasi yang lebih radikal berupa fusi dari tiga sendi yaitu kalkaneo-
kuboid,subtalar,talo-navikular yang disebut sebagai artrodesis tripel.
MAKRODAKTILI
Kelainan ini berupa pembesaran jari-jari kaki,terutama ditemukan pada ibu jari kaki.
Penyebabnya biasanya disebabkan oleh fibrolipoma yang difus pada jari kaki tetapi
disamping itu juga terjadi pembesaran dari tulang-tulang metatarsal.
POLIDAKTILI
Polidaktili pada jari-jari kaki lebih jarang ditemukan daripada jari-jari tangan. Berbeda
pada jari tangan,polidaktili pada jari kaki biasanya disertai dengan barisan metatarsal.
EKTRODAKTILI
Ektrodaktili adalah keadaan dimana jari-jari kakiberkurang dari biasanya,bias kurang satu
atau lebih
TALIPES KALKANEUS VALGUS KONGENITAL
Talipes kalkaneus valgus kongenital berlawanan dengan talipes ekuinovarus
congenital,dimana kaki mengalami eversi dan dorsofleksi.kelainan ini tidak begitu serius
disbanding dengan talipes ekuinovarus kongenital.
Etiologi
Penyebab kelainan ini tidak diketahui,sebagian oleh karena kelainan postural dalam masa
kehamilan.
Gambaran klinis
Satu atau kedua kaki dapat terkena. Kaki dalam posisi eversi dan dorsofleksi yang
menetap. Terdapat ketegangan pada jaringan lunak dorsolateral sehingga kaki sulit
diturunkan kedalam inversi dan ekuinus.
Pengobatan
Pada umumnya dapat berhasil dengan manipulasi secara pasif yang berulang-ulang .
apabila tidak berhasil dapat dilakukan kureksi secara operasi.
PSEUDOARTROSIS TIBIA
Kelainan ini jarang ditemukan merupakan kelainan congenital dimana terjadi
pseudoartrosis pada tibia sejak lahir. Kelainan ini diketahui penyebabnya sebagian oleh
karena adanya neurofibromatosis.