Upload
others
View
70
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Kelas XII, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami informasi dari
berbagai laporan
1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
1.2 Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik
dan saran
Berbicara
2. Mengungkapkan gagasan,
tanggapan, dan informasi dalam
diskusi
2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis
dalam diskusi
2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan
bahasa yang efektif dalam diskusi
Membaca
3. Memahami artikel dan teks
pidato
3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui
kegiatan membaca intensif
3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat
Menulis
4. Mengungkapkan infomasi
dalam bentuk surat dinas,
laporan, resensi
4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan
struktur
4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format yang baku
4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar
hadir
4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku
Mendengarkan
5. Memahami pembacaan novel
Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi,
dan penghayatan
Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan
novel
Berbicara
6. Mengungkapkan pendapat
tentang pembacaan puisi
6.1 Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
Membaca
7. Memahami wacana sastra
puisi dan cerpen
7.1 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi,
penghayatan dan ekspresi yang sesuai
7.2 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
Menulis
8. Mengungkapkan pendapat,
informasi, dan pengalaman
dalam bentuk resensi dan
cerpen
8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur
resensi
8.2 Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku,
peristiwa, latar)
2
Kelas XII, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
9. Memahami informasi dari
berbagai sumber yang
disampaikan secara lisan
9.1 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan
secara langsung
9.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan
melalui radio/televisi
Berbicara
10. Mengungkapkan informasi
melalui presentasi
program/proposal dan pidato
tanpa teks
10.1 Mempresentasikan program kegiatan/proposal
10.2 Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap
yang tepat
Membaca
11. Memahami ragam wacana
tulis melalui kegiatan
membaca cepat dan membaca
intensif
11.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300-
350 kata per menit
11.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola
paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif
Menulis
12 Mengungkapkan pikiran,
pendapat, dan informasi dalam
penulisan karangan berpola
12.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola
pengembangan deduktif dan induktif
12.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola
pengembangan pembuka, isi, dan penutup
Mendengarkan
13 Memahami pembacaan teks
drama
13.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang dididengar
melalui pembacaan
13.2 Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama
Berbicara
14 Mengungkapan tanggapan
terhadap pembacaan puisi
lama
14.1 Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam
gurindam
14.2 Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari
Membaca
15 Memahami buku kumpulan
puisi kontemporer dan karya
sastra yang dianggap penting
pada tiap periode
15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui
kegiatan membaca buku kumpulan puisi komtemporer
15.2 Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui
membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap
periode
Menulis
16 Mengungkapkan pendapat
dalam bentuk kritik dan esai
16.1 Memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai
16.2 Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk
mengomentari karya sastra
3
MATERI BAHASA INDONESIA
KELAS XII SEMESTER 1 TP. 2018-2019
Mendengarkan
1. Memahami informasi dari
berbagai laporan
1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
1.2 Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik
dan saran
A. Kalimat Fakta dan Opini
Ciri Ciri Kalimat Fakta dan Opini beserta Contohnya
Dalam sebuah berita atau wacana terdapat banyak informasi yang terkandung didalamnya. Namun tidak
semua informasi yang terkandung itu merupakan sebuah fakta. Tak jarang penyaji berita atau penulis
wacana tersebut mengikut sertakan opini mereka terhadap sesuatu hal yang dibahas. Maka, sebagai
pembaca, kita harus dapat membedakan antara fakta dan opini, sehingga informasi yang diperoleh tidak
bercampur aduk antara fakta/kenyataan dengan sebuah opini/pendapat.
Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan
terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan
terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang didalamnya
terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Sedangkan opini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdiri dari 3 pengertian yakni
pendapat, pikiran dan pendirian. Atau dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat, pikiran seseorang
yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini merupakan lawan/kebalikan
dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi
hasil gagasan, pendapat, atau perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok.
Jenis jenis Kalimat Fakta a. Fakta umum
Kalimat fakta umum adalah kalimat fakta di mana kebenarannya berlaku selamanya atau sepanjang
zaman.
Contoh : Matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat.
b. Fakta khusus
Kalimat fakta khusus adalah kalimat fakta yang kebenarannya hanya berlaku sementara atau dalam
kurun waktu tertentu.
Contoh : Saat ini Doni duduk di kelas 3 SMP Negeri 1 Semarang.
Ciri ciri Kalimat Fakta a. dapat dibuktikan kebenarannya
b. berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan)
c. mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya
d. dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya
e. bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar
objek
f. biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H
g. menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi
h. informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya
Contoh Kalimat Fakta 1. Negara Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
2. Indonesia terdiri atas 5 pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa.
4
Jenis jenis Kalimat Opini 1. Opini perorangan/individu
Kalimat opini perorangan/individu adalah kalimat opini yang pendapat atau gagasannya dikemukakan
oleh satu individu tertentu.
Contoh : Sepertinya nanti sore akan turun hujan.
2. Opini Umum
Kalimat opini umum adalah kalimat opini yang pendapat atau gagasannya diakui banyak orang atau
semua orang.
Contoh : Sering mandi di malam hari dipercaya dapat menyebabkan penyakit rematik.
Ciri ciri Kalimat Opini a. tidak dapat dibuktikan kebenarannya
b. bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan
c. tidak memiliki nara sumber
d. berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi
e. menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari
f. merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok
g. informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya
h. biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya,
sebaiknya
Contoh kalimat opini:
1. Sepertinya nanti sore akan turun hujan deras yang disertai dengan angin kencang.
2. Mungkin aku tidak bisa menghadiri acara ulang tahun perusahaan bulan depan karena dalam masa
dinas di luar kota.
Berbicara
2. Mengungkapkan gagasan,
tanggapan, dan informasi dalam
diskusi
2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis
dalam diskusi
2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan
bahasa yang efektif dalam diskusi
B. MENYAMPAIKAN TANGGAPAN DAN GAGASAN DALAM DISKUSI
Diskusi merupakan suatu bentuk bertukar pikiran yang teratur dan terarah baik dalam kelompok kecil
maupun kelompok besar. Beberapa pendapat akan muncul dalam diskusi. Pendapat merupakan gagasan,
pikiran, atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa). Jika mengajukan pendapat dalam diskusi, anda
harus memiliki argumentasi. Argumentasi adalah alasan, contoh, dan bukti sehingga peserta diskusi
membenarkan pendapat, gagasan, dan sikap.
Agar anda mampu mengemukakan pendapat dengan alasan yang logis, dilakuakan langkah-langkah
berikut:
1. Berfikir kritis dan logis
2. Menjauhkan emosi dan subjektivitas
3. Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sulit dibantah.
Dalam suatu diskusi, pendapat yang disampaikan peserta diskusi belum tentu diterima oleh peserta diskusi
lainnya. Sebaliknya, peserta lain dapat menolak atau menyanggah dan mengajukan pendapat sendiri.
Pesertujuan dan penolakan suatu pendapat harus bersifat objektif dan disertai alasan yang logis.
Contoh kalimat persetujuan pendapat:
Saya sependapat dengan pendapat saudara bahwa salah satu faktor yang menyebabkan hasil produksi padi
semakin berkurang adalah konversi lahan pertanian. Dengan adanya konversi lahan pertanian maka lahan
yang digunakan untuk menanam padi pun berkurang. Akibatnya, produksi padi menurun.
5
Contoh kalimat penolakan pendapat:
Aya kurang sependapat dengan pertanyan yang anda sampaikan. Konversi lahan pertanian tidak dapat
dijadikan faktor yang mempengaruhi menurunnya produksi padi karena lebih banyak faktor alam yang
menyebabkan produksi padi menurun. Misalnya hujan, banjir atau hama yang menyerang tanaman padi.
Ketika hendak menolak atau menyanggah pendapat oarng lain, anda harus mengingat hal-hal berikut:
1. Emosi marah dan prasangka negative harus dihindari
2. Sanggahan harus objektif, logis dan jujur
3. Menunjukan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat meyakinkan peserta lain.
4. sSanggahan atau penolakan disampaikan secara urut, teliti dan tidak berbelit-belit. Dengan demikian
sanggahan mudah dimengerti.
5. Jangan menyinggung atau menjelekan oarng lain.
Persetujuan dan penolakan pendapat merupakan salah satu wujud tanggapan. Tanggapan adalah sambutan
terhadap hal, peristiwa, masalah, ucapan, pendapat, atau gagasan yang berupa kritik, komentar atau yang
lain. Tanggapan dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju, suka atau tidak suka. Tanggapan yang
dikeluarkan peserta diskusi harus bersifat objektif dan disertai alas an yang logis. Selain tanggapan dalam
diskusi juaga dapat mengajukan pertanyaan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
mengemukakan pertanyaan dan tanggapan.
Cara mengemukakan pertanyan atau tanggapan yaitu:
1. Pertanyaan atau tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan
2. Pertanyaan atau tanggapan yang dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan
pemecahan masalah.
3. Pertanyaan atau tanggapan yang tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain
4. Pertanyaan atau tanggapan yang disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat
5. Pertanyaan atau tanggapan yang disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.
6. Pertanyaan atau tanggapan yang dapat didukung atau diperjelas dengan gerak, mimic, nada suara,
tekanan dan intonasi.
C. Resensi Buku
Resensi adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata resensi sendiri berasal dari
bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”, “menimbang”, atau “menilai”.
Unsur-unsur Resensi
1. Judul Resensi Buku
2. Data Buku, data buku biasanya disusun sebagai berikut:
• Judul buku
• Pengarang
• Penerbit
• Tahun terbit beserta cetakannya
• Tebal buku
• Harga buku
3. Pembukaan Resensi (lead)
4. Isi Resensi Buku
5. Penilian Kelebihan dan Kekurangan Buku
6. Penutup Resensi Buku
6
Langkah-Langkah Meresensi Buku
1. Mengenali semua aspek buku yang diresensi mulai dari tema, deskripsi isi buku, hingga jenis buku
tersebut.
2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian
yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menilai kualitas buku yang diresensi.
Saat menilai kualitas sebuah buku yang diresensi, berikut ini ialah sejumlah hal yang menjadi indikator
penilaian.
• Organisasi atau kerangka penulisan. Dalam hal ini, kita harus memerhatikan bagaimana sistematika
buku tersebut, seperti penyusunan bab dan subbabnya.
Contoh kalimat yang berhubungan dengan organisasi dan kerangka penulisan: Buku ini mempunyai
sistematika yang baik karena setiap bab disusun secara terstruktur sehingga pembaca lebih mudah
mengikuti alur pemikiran dari penulisnya.
• Isi pernyataan. Dalam hal ini, kita menilai bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas
penulisnya dalam menulis buku tersebut.
Contoh kalimat yang berhubungan dengan isi pernyataan resensi: Penulis buku ini mampu
menampilkan ide-ide yang unik karena bukunya lebih banyak menonjolkan aspek kearifan lokal.
• Dalam hal ini, kita mengkritisi bagaimana pemakaian ejaan, penulisan kata, dan penyusunan
kalimat di buku tersebut.
Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek kebahasaan buku: Buku ini tidak cocok dibaca
oleh kalangan remaja karena di dalamnya terdapat banyak istilah-istilah akademik yang hanya
bisa dipahami oleh kalangan mahasiswa atau dosen.
• Aspek teknis. Dalam hal ini, kita mencermati bagaimana tata letak buku.
Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek teknis buku: Dari tata letaknya kita dapat
mencermati bahwa buku ini disusun dengan cermat karena dipenuhi oleh ilustrasi yang mendukung
penjelasan penulisnya.
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita membuat semacam garis besar (outline)
resensi itu. Outline membantu kita ketika menulis, mengoreksi, dan merevisi hasil resensi.
7
Contoh Soal
Soal 1
Berikut ini yang bukan termasuk langkah-langkah meresensi buku, yaitu ....
A. pengenalan terhadap buku yang diresensi
B. membaca buku yang akan diresensi secara cermat dan teliti
C. menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus
D. membuat sinopsis buku yang akan diresensi
E. mendiskusikan isi buku dengan penulisnya
Jawaban: E
Pembahasan:
Pilihan E bukan langkah dalam melakukan resensi karena penulis resensi tidak perlu mendiskusikannya
kepada penulis asli. Semua itu dilakukan agar resensi yang dihasilkan bersifat lebih objektif.
Soal 2
Cermatilah kutipan resensi berikut.
Bahasa yang ditampilkan oleh penulis Gao Xin Jian sebetulnya mudah dipahami. Semua itu terjadi lantaran
Gao memakai ungkapan sehari-hari yang umum dijumpai dalam obrolan masyarakat. Namun demikian, di
situ juga terdapat banyak ungkapan bahasa daerah yang perlu mendapat catatan agar pembaca dari daerah
lainnya dapat memahaminya.
Unsur yang dominan dari penggalan resensi tersebut adalah ....
A. identitas buku
B. sinopsis cerita
C. kebahasaan pengarang
D. keunggulan dan kelemahan
E. kepengarangan
Jawaban: C
Pembahasan: Dalam kutipan tersebut sudah terlihat bahwa aspek kebahasaan lebih banyak disoroti.
Pengertian Resensi Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang
memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan “recensie”
sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “review”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Ada pula yang
beranggapan bahwa resensi adalah ulasan/penilaian/ pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku,
film, atau karya yang lain. Tugas dari penulis resensi adalah memberikan gambaran secara garis besar
8
kepada pembaca mengenai suatu karya baik itu film maupun buku agar dipertimbangkan untuk dibaca
maupun ditonton. ecara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah
hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan
kritikan terhadap karya tersebut.
Tujuan Resensi Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut:
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya
lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis
lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan
substansi buku
Jenis-jenis Resensi Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan
umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya
diterapkan secara bersamaan.
Unsur-unsur Resensi Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas
dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan
memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku.
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya,
keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku
tersebut ditujukan.
Tahap Penulisan Resensi Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku
tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih
9
dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di
dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
Menentukan judul resensi.
Membuat ringkasan secara garis besar.
Memberikan penilaian buku.
Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
F. Tips Menulis Resensi Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama
penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar
atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak
dibaca atau tidak.
Contoh Resensi
Resensi buku
1. Identitas Buku
a. Judul Buku: Dahsyatnya Hypnoparenting
b. Editor: Yoan Destarina
c. Penerbit: Penebar Plus+
d. Cetakan: I. Jakarta 2010, II. Jakarta 2010
e. Tebal: iv + 116 Halaman
f. ISBN: 978-602-8661-23-2
2. Ulasan Buku
Kesuksesan berangkat dari keluarga. Dari keluargalah seseorang dibentuk karakternya. Namun dalam
perjalanannya, banyak orang tua yang menemui berbagai kesulitan dalam mendidik anak. Anak malas
belajar, tidak suka makan, kurang percaya diri, anak yang nakal, dan masih banyak lagi. Hypnoparenting
adalah salah satu solusi bagi para orang tua yang menemui kesulitan tersebut. Hypnoparenting berasal dari
hipnosis dan parenting. Hipnosis bukan sihir, hipnosis adalah pengetahuan dan teknik berkomunikasi
dengan sistem kerja otak. Sedangkan parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas
orang tua dalam mendidik anak. Hypnoparenting menggunakan prinsip kerja hypnosis (komunikasi dengan
otak) dengan pengetahuan tentang bagaimana mendidik anak dan menjadi orang tua yang mampu
memahami perkembangan anak untuk menuju kehidupan yang baik, sukses dan bahagia.
Orang tua menjadi pelaku penting dalam hypnoparenting ini. Dalam prakteknya, hypnoparenting adalah
proses sugestif dengan menanamkan kalimat-kalimat yang bersifat positif, contohnya, “kamu pintar dan
rajin. Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik.” Waktu paling efektif untuk
memasukkan sugesti adalah menjelang tidur, saat bangun tidur, pada waktu emosi anak meningkat, dan
ketika anak dalam keadaan terkejut. Agus Sutiyono selaku penulis sudah mulai membisikkan kalimat
sugestif terhadap anaknya, Citra Amalia Putri Sutiyono. Kalimat yang selalu ia bisikkan setiap bangun
tidur sejak Citra berusia 6 bulan tersebut yaitu, “Terima kasih, ya Allah, aku sehat, aku bahagia, aku pintar,
dan baik hati.” Sugesti yang diberikan pada saat yang tepat ini ternyata membentuk betul perilakunya.
Citra tumbuh dengan emosi yang seimbang dan disenangi teman-teman.
10
Dalam hypnoparenting, orang tua harus memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang
tinggi untuk membantu anak-anak mengoptimalkan kemampuan. Anak sebaiknya tidak dididik agar cerdas
tapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif, dan mempunyai emosi yang stabil. Kreativitas orang tua
dibutuhkan dalam menggunakan kalimat sugesti yang tepat untuk anak.
Buku ini merupakan hasil belajar sang penulis di fakultas Magister Manajemen IPMI Jakarta dengan
spealisasi program Manajemen Sumber Daya Manusia Pada tahun 1996. Selain itu, penulis juga mengikuti
Indonesia-Australia Specialist Project II, Human Rights Program-University Of Sidney (UTS), Australia
pada tahun 2003. Ditulis dengan bahasa yang lugas nan santai dan berorientasi ke dalam keluarga, buku ini
sangat cocok dibaca oleh para orang tua. Kalimat-kalimat sugestif dalam buku ini sangat beragam dan telah
diterapkan oleh penulisnya sendiri yang memang berhasil membentuk perilaku anaknya. Selain mendapat
ilmu tentang cara mendidik, mengubah atau membentuk perilaku anak, orang tua juga bisa mendapat
berbagai ilmu pengetahuan yang bisa mereka ajarkan kepada anak-anak mereka, seperti pengertian
hipnotis, mekanisme kerja otak dan lain sebagainya. Buku ini juga cocok dibaca oleh kalangan remaja.
Kalimat-kalimat sugestif yang ada pada buku ini sangat bermanfaat dan dapat mereka terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Desain gambar animasi yang banyak terdapat dalam buku ini justru menjadi kekurangan karena buku ini
berorientasi dalam kehidupan keluarga yang ditujukan untuk dibaca orang tua. Selain itu, ada banyak
istilah-istilah dalam bahasa asing yang umumnya sukar dipahami oleh para orang tua. Namun, terlepas dari
kekurangan yang ada, buku ini layak dimiliki oleh semua kalangan khususnya orang tua yang
menginginkan anaknya menjadi pribadi yang baik. Mendidik anak layaknya menanam pohon, jika kita
benar secara perlakuannya, maka kita juga yang akan memetik dan menikmati hasilnya. Sungguh
Dahsyatnya Hypnoparenting.
Membaca
3. Memahami artikel dan teks
pidato
3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui
kegiatan membaca intensif
3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat
D. Ide Pokok Artikel
Cara Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel
Cara Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel Kegiatan membaca sangat bermanfaat.
Dengan membaca Anda akan memperoleh beragam pengetahuan dan wawasan. Sumber bacaan bermacam-
macam, salah satunya adalah artikel. Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah, surat kabar, atau media
cetak lain.
Dari membaca artikel seseorang akan memperoleh wawasan pengetahuan, memahami (permasalahan)
aktual, dan menentukan alernatif solusi terhadap suatu permasalahan. Setelah membaca suatu artikel
hendaknya Anda dapat menemukan ide pokok dalam artikel tersebut.
Artikel umumnya disusun dalam bentuk paragraf-paragraf. Anda dapat menemukan ide pokok tiap
paragraf dari artikel. Ide pokok merupakan kalimat inti atau pokok paragraf. Ide pokok disebut juga
gagasan pokok atau kalimat utama. Ide pokok didukung oleh ide-ide penjelas dalam paragraf. Anda dapat
menentukan ide pokok setiap paragraf dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Bacalah setiap paragraf dalam bacaan dengan cermat.
2. Cermati kalimat pertama hingga terakhir. Bacalah kalimat demi kalimat hingga Anda menemukan ide
pokok paragraf. Dalam suatu paragraf, ide pokok bisa terletak pada awal, pada akhir, atau awal dan akhir
paragraf.
1. Ide pokok pada awal paragraf, disebut paragraf deduktif.
2. Ide pokok pada akhir paragraf, disebut paragraf induktif.
3. Ide pokok pada awal dan akhir paragraf, disebut paragraf deduktif - induktif (campuran).
4. Ide pokok tersirat dalam setiap kalimat, disebut paragraf deskriptif atau naratif.
11
E, Pengertian Lafal, Tekanan, Intonasi, Jeda dan Contohnya
Pada artikel ini saya akan membahas tentang Pengertian Lafal, Tekanan, Intonasi, Jeda dan
Contohnya. Dalam membaca, keempat unsur ini harus diperhatikan karena jika tidak mengerti tentang tata
bahasa, maka bahasa tersebut tidak enak di dengar saat dibacakan. Bagi kamu yang suka membaca puisi,
lafal, intonasi, tekanan dan jeda mungkin sudah tidak asing lain karena tanpa mengenal keempat poin
penting ini. Puisi yang dibacakan tidak indah lagi. Apalagi puisi yang dibacakan puisi seseorang. Berikut
penjelasan tentang pengertian lafal, intonasi, tekanan dan jeda. Kamu juga bisa membaca pengertian
pantun, jenis, struktur dan contohnya, yang telah saya bahas beberapa waktu lalu.
Pengertian Lafal, Tekanan, Intonasi, Jeda dan Contohnya
1. Pengertian Lafal Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa
Indonesia meliputi Vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.
Dalam tuntunan bahasa, ada sejumlah vonem yang dilafalkan tidak sesuai dengan lafal yang tepat sehingga
lafal tersebut tidak baku.
Contoh :
� Ijin = Izin
� Pitnah = Fitnah
� Rejeki = Rezeki
2. Pengertian Tekanan Tekanan atau nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada berfungsi untuk
member tekanan khusus pada kata-kata tertentu.
Contoh :
Saya membaca buku Bahasa Indonesia.
Pada kalimat di atas yang ditekankan adalah kata "saya". kalimatnya mengandung pengertian bahwa
pelaku yang membaca buku adalah saya, bukan yang lainnya.
3. Pengertian Intonasi Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.
Contoh :
� Apa maksudnya?
� Kita harus rajin belajar.
� Tutup pintunya!
� "Besok pagi tugas ini harus selesai," kata kakak
Dari kalimat diatas kita bisa memperhatikan lagu kalimat, kita dapat menentukan intonasinya sebagai
berikut:
� Naik
� Datar
� Naik
� Turun
4. Pengertian Jeda Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam 3 jenis yaitu :
� Jeda panjang ( . ) titik
� Jeda sedang ( , ) koma
� Jeda pendek ( _ ) spasi
Contoh:
� Kata ayah. Ibu cantik.
12
� Kata ayah, ibu cantik.
� Kata ayah ibu cantik.
Demikian artikel Pengertian Lafal, Tekanan, Intonasi, Jeda dan Contohnya ini saya tulis. Mohon maaf
jika ada kekurangan. Silahkan berkomentar untuk menambah kekurangan artikel ini. Jangan lupa share
artikel ke sosial media untuk memberitahukan teman-teman kamu tentang artikel ini.
Menulis
4. Mengungkapkan infomasi
dalam bentuk surat dinas,
laporan, resensi
4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan
struktur
4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format yang baku
4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar
hadir
4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku
F. Langkah cara membuat surat lamaran kerja yang efektif agar mudah diterima
Ketika Anda sedang mencari pekerjaan, tentu saja yang perlu buat ketika melamar kerja adalah surat
lamaran kerja. Surat lamaran kerja merupakan poin penting yang menentukan apakah Anda diterima kerja
pada tempat yang Anda lamar atau tidak. Anda tentu harus mempromosikan diri Anda secara benar tanpa
perlu mengada-ada yang tentu saja menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang akan menerima kerja.
Anda tentu harus menulis surat lamaran kerja dengan baik agar kemungkinan diterima di perusahaan yang
Anda inginkan semakin besar. Hal ini dikarenakan begitu banyak orang yang memerlukan pekerjaan
namun lapangan kerja yang tersedia tidak memadai. Sehingga untuk memasuki perusahaan yang Anda
inginkan bisa saja menjadi susah karena persaingan yang ketat.
Berikut tips menulis surat lamaran kerja agar peluang Anda diterima semakin besar.
1. Baca dengan baik persyaratan yang dibutuhkan dalam lowongan pekerjaan tersebut. Hal ini
dibutuhkan agar isi surat lowongan pekerjaan Anda tidak keluar dari konteks.
2. Tulislah surat lamaran kerja dengan kata yang merupakan bahasa baku menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
3. Gunakanlah kata-kata yang mudah dipahami, singkat, padat, jelas, sopan, dan menarik.
4. Tujuan surat harus jelas. Nama yang dituju harus Anda pastikan benar ejaan namanya, gelar, dan
jabatan, begitu pula dengan alamat perusahaan.
5. Setelah Anda selesai menulis surat lamaran kerja. Baca sekali lagi, pastikan tidak ada salah ketik.
Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar, serta tidak ada kata yang sering diulang-ulang.
6. Baik surat lamaran kerja yang ditulis tangan maupun diketik, pastikan kertas yang Anda pakai bersih.
Tidak ada kotoran, bekas terlipat, bekas dihapus, bekas tip-ex, atau kotoran apapun itu.
7. Jika Anda menulis surat lamaran kerja dengan tulisan tangan, pastikan tulisan Anda dapat terbaca.
Hindari menggunakan tulisan tegak bersambung. Alasi tangan Anda menggunakan tisu ketika menulis
agar kertas tidak kotor maupun tiba-tiba terlipat.
Setelah Anda mengetahui tips-tips menulis surat lamaran kerja agar peluang diterima lebih besar, simak
cara menulis surat lamaran kerja di bawah ini.
Cara menulis surat lamaran kerja
Umumnya cara menulis surat lamaran kerja untuk diajukan kemanapun sama saja isinya. Baik cara
membuat surat lamaran kerja online, cara membuat surat lamaran kerja di bank, maupun cara membuat
surat lamaran pekerjaan di perusahaan
Langkah-langkah membuat surat lamaran kerja :
1. Tempat dan tanggal penulisan surat.
2. Kepada Yth. nama orang beserta gelar dan jabatannya atau perusahaan yang dituju. Alamat lengkap
perusahaan.
3. Salam hormat
4. Kata pengantar / pembukaan
13
Dalam kata pengantar atau pembuka dalam surat lamaran kerja wajib Anda cantumkan di mana Anda
mendapatkan informasi mengenai lowongan kerja yang dibuka pada perusahaan yang Anda tuju.
Baik dari surat kabar maupun internet, atau teman Anda.
Sebutkan posisi jabatan pekerjaan yang Anda pilih jika dalam perusahaan tersebut membutuhkan
banyak sekali karyawan baru.
5. Biodata pribadi
Tuliskan nama lengkap Anda, tempat dan tanggal lahir, alamat lengkap, nomor telepon atau
nomor handphone, E-Mail, Pendidikan (tidak wajib)
Jika Anda ingin menulis latar belakang pendidikan Anda, tulis saja latar belakang pendidikan
tertinggi Anda.
6. Pengalaman kerja dan kemampuan Anda
Jika sebelumnya Anda pernah bekerja, tulisan pekerjaan Anda sebelumnya. Jika belum pernah
bekerja (fresh-graduate) tidak usah. Tulis juga kemampuan Anda yang sekiranya dibutuhkan dalam
perusahaan tersebut.
7. Penutup
Dalam penutup ini tulislah untuk pembaca Anda bahwa Anda mempunyai keinginan kuat agar
diterima di perusahaan tersebut. Jangan lupa mengucapkan Terima kasih.
8. Lampiran surat lamaran kerja
Agar perusahaan yang Anda tuju semakin yakin untuk menerima Anda, lampirkan juga hal-hal yang
dapat menambah nilai Anda. Hal yang sebaiknya ada sebagai lampiran adalah :
• Pas foto (foto terbaru)
• Fotokopi KTP
• Daftar riwayat hidup
• Fotokopi ijazah terakhir
• Fotokopi sertifikat kompetensi (kursus atau pelatihan yang pernah Anda ikuti)
9. Hormat saya, (Tanda tangan dan nama lengkap Anda)
Setelah Anda mengetahui cara membuat surat lamaran pekerjaan, Anda bisa melihat contoh-contoh
surat lamaran pekerjaan di bawah ini.
G. Menulis Surat Dinas Berdasarkan Isi, Bahasa, dan Format yang Baku
Meskipun teknologi sudah berkembang sangat pesat dan berbagai alat komunikasi canggih telah
diciptakan, kedudukan surat sebagai sarana komunikasi belum sepenuhnya tergantikan. Apalagi, dalam
urusan kedinasan yang bersifat resmi, surat menyurat masih sangat di butuhkan. Selain sebagai sarana
komunikasi, surat juga berfungsi sebagai dokumen, arsip, atau bukti yang dibutuhkan untuk berbagai
keperluan. Surat dinas adalah surat yang dikirimkan oleh instansi/lembaga/ organisasi/badan/institusi
(terutama pemerintahan) kepada seseorang atau instansi lain. Surat dinas berisi berbagai hal yang
berhubungan dengan kepentingan administrasi pemerintahan. Beberapa jenis surat yang termasuk
surat dinas adalah sebagai berikut:
1. Surat Permohonan
Surat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak lain. Misalnya permohonan
kepada seseorang untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar, permohonan kepada pejabat untuk
meresmikan suatu acara, Permohonan untuk menyebarluaskan suatu informasi, Permohonan izin,
Permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan peminjaman sesuatu. Surat permohonan lazimnya
dikirimkan kepada instansi yang secara structural organisasi lebih tinggi. Sementara untuk instansi atau
pejabat yang lebih rendah, lebih tepat disebut sebagai surat permintaan atau penugasan Dalam surat
permohonan harus disebutkan pokok pokok sebagai berikut:
a) Identitas pemohon.
b) Isi permohonan.
c) Tujuan dan alasan memohon.
d) Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.
e) Pernyataan kesungguhan dalam memohon.
14
2. Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru yang perlu diketahui oleh
pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk
ditanggapi dalam bentuk surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut.
a) Bagian pembuka, berisi masalah pokok surat
b) Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah pokok yang akan
diberitahukan.
c) Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang disampaikan.
3. Surat Keterangan
Surat keterangan berisi keterangan resmi tentang status/kondisi seseorang atau barang yang dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang. Misalnya, surat berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas dari
narkoba, surat keterangan tidak mampu, dan surat keterangan pengalaman kerja. Surat ini biasanya dibuat
oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu institusi atas permintaan seseorang vang berkepentingan
dengan isi keterangannya. Dalam surat keterangan ini, harus disebutkan:
a) data pribadi dan jabatan pihak vang membuat keterangan;
b) data pribadi pihak vang diterangkan;
c) isi keterangan;
d) keterangan tanggal berlakunya surat; dan
e) pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.
4. Memo dan Nota Dinas
Memo merupakan singkatan dari kata memorandum, yang berasal dari kata memory yang berarti ingatan.
Istilah nota berasal dari kata note yang berarti catatan. Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang
dipakai antar pejabat di lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan memo
pribadi. Memo pribadi dipakai oleh perseorangan dan dapat dikirim kepada siapa saja asal orang yang
dituju sudah kenal baik dengan pengirim memo pribadi itu.
Contoh surat permohonan :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta
No. Telepon (021) 5711144 (hunting)
Nomor : 015315/A1/LL/Vl/2007
Lampiran : 1 lembar berisi susunan acara
Hal : Pagelaran Gamelan Bali dalam
Rangka Hardiknas 2007
Jakarta, 13 April 2018
Kepada
Yth. Kepala SD, SMP, SMA, SMKpar Santa
Laurensia
di Serpong, Banten
Dengan hormat,
Kami sampaikan bahwa dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2007 akan
diadakan acara penyerahan Arsip Depdiknas kepada Kantor Arsip Nasional bertempat di Kantor Pusat
Departemen Pendidikan Nasional Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, dilanjutkan dengan acara pagelaran
kesenian. Berkenaan dengan acara tersebut, kami mengharapkan peran serta pada acara kesenian dimaksud
dengan menampilkan gamelan Bali. Geladi belsih akan diadakan pada:
hari : Senin,
tanggal : 30 Mei 2007
pukul : 08.30 WIB.
Demiikianlah kami sampaikan. Atas partisipasi Bapak/lbu. Kami mengucapkan terima kasih
Ketua Seksi Upacara Bendera,
Protokol dan Ziarah Hardiknas 2007
I Dewa Gde Oka Wiwaha, SH
15
Contoh surat keterangan:
PT Sinar Gemilang Kinerja Jln. Kepatihan VII NO. aB
Yogyakarta
SURAT KETERANGAN PENGAI-AMAN BEKERJA
No. 105/KODE. B/IVIII/2007
Yang berlanda tangan di bawah ini:
nama : Ir. Cosmas Supriyatna
jabatan : Direktur PT Sinar Gemilang Kinerja
alamat : Jl. Kepatihan VII NO.28
Yogyakarta
Menerangkan dengan sesungguhnva bahwa:
nama : Andika Putra Surnantri
alamat : Jl. Pakubuwono VII Sleman Yogyakarta 12120
Benar telah bekerja pada perusahaan yang kami pimpin sejak tanggal 17 juli 2001sampai dengan 17 Juni
1997 dengan jabatan terakhir Asisten Manajer Marketing. Selama menjadi karyawan pada perusahaan
kami, Saudara Andika Putra Sumantri telah rmenunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan. Ia
mengundurkan diri atas kemauannya sendiri.
Demikian surat keterangan ini kami buat agar pihak yang berkepentingan memakluminya.
Cairo, 12 April 1997
Direktur
Ir. Cosmas Supriyatna
Contoh Memo:
PT JASA MANDIRI
Kcpada : Kabag Pemasaran
Dari : Direktur Pemasaran
Hal : Promosi
Sesuai dengan undangan seminar dari panitia pameran buku IKAPI, kami minta agar Saudara
mempersiapkan rnakalah dan brosur yang akan dibagikan.
Terirna kasih
Jakarta. 3 Februari 2005
Joko Sumbogo
16
H. Notulen
Notulen adalah sebuatatan tentang perjalanan suatu kegiatan baik rapat, seminar, diskusi, atau sidang yang
dimulai dari awal sampai akhir acara yang ditulis oleh seorang Notulis, yang akan dilaporkan oleh Ketua
kegiatan, dan akan dipertanggung jawabkan suatu saat pada seluruh anggota atau peserta acara.
Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara (kegiatan) mulai dari pembukaan,
pembahasan masalah, sampai dengan pengambilan keputusan, serta penutupan.
Notulen sekurang-kurangnya berisi: Tujuan kegiatan
Pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan
Saran dan keputusan dalam kegiatan
Waktu pelaksanaan
Pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan.
1. Susunan Notulen Susunan kepala notulen dilakukan agar para notulis dapat dengan mudah mengerti bagaimana cara
penulisan notulen dengan baik dan benar. Selain itu, juga agatr notulen dapat tersusun dengan rapi dan
sistematis.
a. Kepala Notulen
Kepala Notulen merupakan bagian-bagian yang pertamakali harus diingat dalam penulisan tanpa tertinggal.
Adapun kepala notulen terdiri atas :
1. Nama atau tema yang akan dibahas
2. Hari dan tanggal acara dilaksanakan
3. Waktu (Jam) pelaksanaan acara
4. Tempat pelaksanaan acara
5. Acara saat berlangsung
6. Unsur-unsur yang terlibat dalam rapat, yaitu :
� Ketua dan Wakil Ketua
� Sekretaris
� Notulis
� Peserta
2.. Isi Notulen
Isi Notulen merupakan suatu bagian dari susunan notulen yang isinya berupa hal-hal yang dianggap
penting dalam kegiatan tersebut, tanpa ada yang tertinggal.Maksud dari pembuatan isi notulen adalah agar
dapat membedakan dari susunan matematis dalam notulen tersebut.
Adapun susunan sistimatika dalam penulisan notulen adalah :
� Kata pembukaan
� Pembahasan
� Pembacaan Keputusan dari Hasil
� Waktu (Jam) penutupan
C. Bagian Akhir Notulen Bagian Akhir dari notulen merupakan penulisan atau penjelasan tentang hal-hal yang berada pada akhir
penulisan notulen. Namun, walaupun letaknya diakhir, pengertian dan kedudukannya sangat penting dalam
penulisan notulen.
Susunan sistematika dari bagian akhir notulen adalah :
� Nama Jabatan
� Tanda tangan
� Nama pejabat, pangkat, dan NIP
3. Penandatanganan Penandatanganan merupakan kumpulan tanda tangan orang-orang yang dianggap penting terhadap
pertanggung jawaban acara yang dilaksanakan.
17
Berikut adalah penjelasan tentang penandatanganan :
Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat dilingkungan sekretariat daerah dibuat dalam kertas ukuran folio
dengan menggunakan kop naskah dinas sekretariat. Notulen yang ditanda tangani oleh pejabat
dilingkungan satuan organisasi dibuat dalam kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas
satuan organisasi yang bersangkutan. Notulen ditanda tangani oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan
Notula.
Mendengarkan
5. Memahami pembacaan novel
a. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal,
intonasi, dan penghayatan
b. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan
novel
Pengertian Novel
Pernahakah anda membaca Novel? Ketika kita membaca novel dengan sungguh-sungguh seolah-olah kita
dapat merasakan apa yang ada di dalam novel, dan terkadang membuat hati kita tersentuh, seakan-akan kita
ikut larut dalam cerita di dalam novel. Novel merupakan karaya sastra yang berbentuk prosa dengan cerita
yang sangat panjang. Unsur pembangun novel adalah unsur yang dapat memeperindah novel itu sendiri.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai unsur pembangun novel dari dalam, alangkah lebih baik kita
mengetahui pengertian novel terlebih dahulu. Perhatikan pernyataan berikut.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat
setiap pelaku.
Unsur Intrinsik Novel dan Penjelasannya Lengkap
unsur-unsur instrinsik novel sebagai berikut
1. Tema Tema yaitu masalah atau gagasan utma yang menjiawi seluruh cerita novel. Tema merupakan
unsur paling penting darai karya satra apapun karena tanda adanya tema di dalam karya sastra maka
karya sastra tidak dapat dinikmati keindahannya.
2. Alur/plot Alur yaitu rangkaian peristiwa-peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Alur terdiri dari beberapa
tahap, yaitu sebagi berikut.
a. Pengenalan atau eksposisi, biasanya pada tahap ini penulis akan memperkenalkan tokoh-tokoh
yang ada dalam cerita novel, karakter-karakter tokoh dan lingkungan tokoh.
b. Pertentangan atau konflik, pada tahap ini biasanya tokoh utam mengalami konflik dengan tokoh
lain, diri sendiri, maupun dengan lingkungan tempat ia tinggal.
c. Pertumbuhan atau penanjakan, pada tahap ini biasanya konflik yang dialami tokoh semakin
melebar dan terjadi beberapa pertentangan antar tokoh.
d. Klimak atau puncak ketegangan, pada tahap ini terjadi ketegangan yang memuncak atau masalah
yang memuncak sehingga memunculkan kejutan-kejutan yang tidak disangka-sangka oleh pembaca.
e. Antiklimaks, pada tahap ini ketegangan sudah cukup mereda
f. Ending, pada tahapan ini terjadi penyelesaian konflik yang biasanya ditunggu-tunggu oleh
pembaca, ada dua penyelesaian dalam cerita novel, yaitu happy ending (berakhir bahagia), dan sad
ending (berakhir sedih).
Ada tiga jenis alur dalam cerita novel yaitu,
a. Alur maju atau progresif merupakan alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa secara kronologis
atau berurutan. Dalam alur ini cerita diawali dengan tahap pengantar dan di akhiri tahap penyelesaian.
b. Alur mundur atau regresif merupakan alur yang menceritakan peristiewa-peristiwa secara
terbalik. Dalam alur ini cerita tidak dimulai dari tahap pengantar
c. Alur campuran merupakan perpaduan dari alur maju dan dan alur mundur.
18
3. Penokohan Penokohan atau perwatakan yaitu penggambaran mengenai tokoh cerita. Ada dua cara
menggambarkan watak tokoh dalam cerita novel. Yaitu sebagai berikut.
a. Analitik/langsung, yaitu pengarang langsung menggambarkan keadaan atau pelukisan bentuk fisik
seorang tokoh, seperti bagaiman bentuk wajah, hidung, mata, rambut, dan sebagainya
b. Dramatik/tidak langsung, yaitu pengarang mengungkapkan watak tokoh dengan hal-hal yang
berhubungan dengan tokoh. Misalnya pelukisan jalan pkikran tokoh, cara berdandan, cara berpakaian,
cara bicara, cara bergaul dan sebagainya. Tokoh dalam cerita ada tiga macam yaitu protagonis (tokoh
yang baik), antagonis (tokoh yang jahat), dan tirtagonis (tokoh penengah).
4. Latar
Latar atau setting, yaitu tempat dan waktu yang melatar belakangi terjadinya peristiwa dalam
suatu cerita. Setting biasanya mencakup hal-hal berikut.
a. Setting tempat berhubungan dengan ruang waktu, misalnya di Jawa, di kota Semarang tahun
berapa, hari apa.
b. Setting waktu berarti kejadian itu terjadi pada waktu tertentu misalnya, pagi, siang sore, malam ,
fajar.
5. Suasana Suasana, yaitu suasana hati yang ditimbulkan oeh suatu karya sastra seperti novel. Misalnya
suasana sedih, senang, benci, cinta, dan lainsebagainya. Dalam menciptakan suasana yang benar-benar
dapat menyentuh hati para pembaca seorang penulis harus totalisan dalam penulisan sebuah novel.
Biasanya banyak penulis novel yang menceritakan kisahnya berdasarkan pengalaman pribadi.
6. Sudut Pandang
Sudut Pandang atau point of view, yaitu cara pandang pengarang dalam menceritakan
kisahnya. Cara pengarang membawakan ceritanya ada dua yaitu, cara bercerita orang
pertama (memakai kata aku atau saya) dan cara bercerita orang ketiga (memakai kata dia, ia, dan
nama orang).
7. Amanat Amanat yaitu pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Dalam menuliskan
maksud pesan biasanya pengarang mengungkapkan secara tersirat maupu tersurat. Amanat merupakan
unsur yang sangat penting dari sebuah karya sastra.
Unsur Ekstrinsik Novel
Unsur ekstrinsik novel adalah unsur yang membangun novel dari novel. Unsur ekstrinsik novel tidak
terdapat didaam novel, namun sangat mempengaruhi hasil sebuah karya sastra. Berikut ini adalah
unsur ekstrinsik novel beserta penjelasannya.
1. Unsur Biografi
Unsur boigrafi ini adalah latar belakang pengarang. Latar belakang cukup berpengaruh dalam
pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya berasal dari keluarga miskin, maka
jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para pembacanya, yang terbawa dari latar belakang
penulis sehingga mampu dikesankan dalam sebuah puisi.
2. Unsur Sosial
Unsur sosial sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu dibuat. Misalkan puisi itu
dibuat ketika masa orde baru menjelang berakhir. Pada saat itu kondisi masyarakat itu sedang sangat
kacau dan keadaan pemerintahan pun sangat carut marut, sehingga puisi yang dibuat pada saat itu
adalah puisi yang mengandung sindiran-sindiran terhadap masyarakat.
3. Unsur Nilai
Unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik,
sosial,budaya, adat-istiadat, hukum, dan lain-lain. Nilai yang terkandung dalam puisi menjadi daya
tarik tersendiri sehingga sangat mempengaruhi baik atau tidaknya puisi.
Dalam membaca dan memahami sebuah novel, pembaca harus penuh konsentrasi dan benar-benar
menjiwai, menghayati setiap kata, kalimat dan cerita dalam sebuah novel. Dengan begitu pesan/amanat
19
yang hendak disampaikan oleh pengarang dapat diterima oleh pembaca. Dalam penghayatan
sebuah novel diperlukan adanya keterkaitan antara hati dan fikiran. Nah demikianlah 7 Unsur Intrinsik
Novel dan Penjelasannya Lengkap, sekian yang dapat mimin sampaikan semoga bermanfaat.
Berbicara
6. Mengungkapkan pendapat
tentang pembacaan puisi
6.1 Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat
Membaca
7. Memahami wacana sastra
puisi dan cerpen
7.1 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi,
penghayatan dan ekspresi yang sesuai
7.2 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
Menulis
8. Mengungkapkan pendapat,
informasi, dan pengalaman
dalam bentuk resensi dan
cerpen
8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur
resensi
8.2 Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku,
peristiwa, latar)
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen
Cerpen merupakan satu dari karya sastra dalam bidang seni tulis. Cerpen (cerita pendek) adalah jenis karya
sastra yang disajikan dalam bentuk tulisan yang mana berisikan kisah atau cerita pendek yang di uraikan
secara singkat dan jelas. Cerpen biasanya hanya berisikan suatu konflik atau masalah saja dan disertai
penyelesaian konflik/masalahnya. Cerpen atau kependekan dari cerita pendek memiliki aturan penulisan
tertentu untuk membentuk alur ceritanya sehingga menghasilkan sebuah karya yang baik untuk pembaca.
Cerpen dibentuk dari sebuah ide seorang penulis tentang tema utama cerita lalu dibuat sesuai alur
penulisan cerpen dengan memperhatikan unsur-unsur didalaamnya.
Ciri Ciri Cerpen Beberapa ciri dari sebuah cerpen adalah sebagi berikut :
• Jumlah kata dalam cerpen pendek, biasanya tidak lebih dari 10 ribu kata.
• Isi dari cerpen harus singkat, jelas dan padat
• Tema atau ceritanya berisikan pengalaman hidup sehari-hari baik pengalaman hidup penulis sendiri
ataupun orang lain
• Karakter tokoh dalam cerpen tidak dibahas secara mendalam
• Konflik yang timbul dalam cerita hanya satu konflik saja
• Adanya penyelesaian konflik dalam cerita
• Cerita dalam cerpen bersifat fiksi
Dalam pembuatan sebuah cerpen terdapat dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua
unsur ini terikat kuat dalam pembuatan cerpen agar terlihat baik dan dapat membawa pembaca menikmati
alur ceritanya dengan baik.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra, dalam hal ini cerpen dari dalam karya
sastra itu sendiri. Unsur intrinsik dalam cerpen terdiri dari :
1. Tema Tema merupakan suatu pokok masalah yang mendasari sebuah cerita (gagasan pokok). Tema biasanya
tidak disajikan secara langsung namun tersirat dan dapat disimpulkan sendiri oleh pembaca.
2. Tokoh Penokohan adalah pemberian watak pada tokoh dalam cerita. Pemberian sifat/ watak atau karakter tiap
tokohnya akan terlihat dari tingkah laku, fikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu. Metode
penokohan terdapat dua jenis, yaitu metode analitik dan metode dramatik.
• Metode analitik merupakan penokohan yang dipaparkan secara langsung seperti baik hati, pemarah,
keras kepala, jahat, dan lain sebagainya.
20
• Sedangkan metode dramatik merupakan penokohan yang dipaparkan secara tidak langsung yaitu
melalui dialog antar tokoh, penggambaran sifat dan perilaku atau cara fikir.
Selain dua hal diatas penokohan juga dibedakan menurut penampilan tokohnya yaitu protagonis dan
antagonis.
• Protagonis adalah tokoh yang memerankan watak jujur, baik, suka menolong, dan lainnya yang
baik baik.
• Antagonis adalah tokoh yang memerankan watak licik, tidak jujur, jahat, pembohong, dan lainnya
yang buruk buruk.
• Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah atau penghubung antara protagonis dan antagonis.
karakter tritagonis mengarah sama seperti protagonis.
3. Setting/ latar Setting atau latar dalam sebuah cerita bisa berupa tempat, suasana, atau waktu. Terdapat tiga unsur utama
dalam setting/latar yaitu :
• Latar tempat, terkait tempat terjadinya peristiwa dalam cerpen
• Latar waktu, terkait kapan peristiwa tersebut terjadi
• Latar suasana, terkait suasana atau perasaan dalam suatu peristiwa
4. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pandang pengarang dalam menceritakan sebuah cerita. Sudut pandang mampu
menempatkan pengarang maupun pembaca untuk menjadi tokoh utama atau orang lain dalam cerita.
Terdapat 3 kata ganti orang dalam sudut pandang :
• Sudut pandang orang pertama, yaitu pandangan penulis seolah-olah ia terjun langsung sebagai
tokoh utama dalam ceritanya. Contoh : aku, saya, gue (tunggal) ; kami, kita (jamak)
• Sudut pandang orang kedua, yaitu pandangan penulis seolah-olah penulis sedang bercerita. Contoh :
kamu (tunggal), kalian (jamak)
• Sudut pandang orang ketiga, pandangan penulis seolah-olah penulis merasakan, mengetahui,
mengalami apa yang terjadi pada tokoh cerita tersebut. Contoh : dia (tunggal), mereka (jamak)
5. Alur atau plot
Alur atau plot merupakan jalannya sebuah cerita. Urutan cerita biasanya berdasarkan waktu, kejadian sebab
akibat, atau lainnya. Secara garis besar dan yang paling umum, alur cerita dimulai dengan perkenalan atau
pertemuan antar tokoh, munculnya konflik, konflik memuncak, puncak konflik atau klimaks, penyelesaian
konflik, lalu akhir (perpisahan atau hasil dari solusi konflik). Alur juga bisa dimodifikasi sesuai dengan
keinginan penulis misal kisah akibat-sebab atau plot maju mundur antara sebab dan akibat. Dalam sebuah
cerita, alur dibuat oleh penulis untuk membuat tahapan-tahapan dalam cerita, sehingga isi cerita tidak
membinggungkan pembaca. Alur cerita yang digunakan terbagi beberapa jenis, yaitu :
• Alur Maju atau alur progresif, yaitu alur yang bergerak maju dengan tahapan cerita yang
menceritakan kejadian secara berurutan, mulai dari awal, tengah dan akhir. Biasanya dimulai dari
pengenalan masing-masing karakter tokoh, timbulnya konflik, puncak dari konflik, pemecahan
konflik, penyelesaian konflik.
• Alur Mundur atau alur regresif, yaitu tahapan cerita yang menceritakan kejadian akhir sebuah
cerita, kemudian mundur kebelakang mengingat kembali bagaimana kisah itu terjadi.
• Alur Campuran atau alur gabungan, yaitu kombinasi dari alur maju dan alur mundur, tahapan dalam
cerita bisa berurutan kemudian disisipi kisah mundur kebelakang atau selang seling dari alur maju
dan mundur.
6. Amanat Amanat merupakan ajaran atau pesan yang tersirat dalam isi cerita, sehingga dibutuhkan pemahaman dari
pembaca. Ajaran/pesan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif.
7. Gaya bahasa Gaya bahasa adalah ciri khusus penulis dalam menggambarkan atau melukiskan isi ceritanya dengan
penggunaan kata, uangkapan, majas, yang digunakannya.
21
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada diluar sebuah karya sastra (cerpen), namun secara tak
langsung mempengaruhi isi dari karya sastra tersebut. Beberapa unsur ekstrinsik yang berkaitan dengan
pembuatan sebuah karya sastra, diantarnya :
1. Latar Belakang Pembuatan/Penciptaan Latar belakang pembuatan sebuah cerita adalah dasar yang bermaksud/bertujuan memberikan pemahaman
kepada pembaca apa dan mengapa sebuah karya sastra dibuat. Atau memberi pemahaman apa yang ingin
penulis sampaikan kepada pembaca.
2. Latar belakang Pengarang Latar belakang pengarang juga merupakan hal paling berpengaruh terhadap pembuatan cerita. Latar
belakang pengarang berupa :
• Biografi : biografi tentang riwayat hidup penulis, tentang pendidikannya
• Aliran sastra : seorang penulis memiliki aliran sastranya sendiri yang menjadi ciri khasnya. Latar
belakang penulis juga disertai aliran cerita yang disukainya.
• Kondisi Psikologis : Suatu keadan psikologis pengarang yang berupa pemilihan tema, bahasa yang
digunakan, alur yang dipakai, pandangan hidup pengarang, keyakinan dan lain sebagainya.
3. Situasi/Keadaan Masyarakat Situasi yang sedang berkembang atau terjadi di tengah-tengah masyarakat, seperti ideologi, politik, sikap
sosial, budaya, dan juga kondisi perekonomian masyarakat. Latar budaya masyarakat muncul dalam cerita
dapat dituliskan dalam bentuk setting maupun muncul dalam dialog tokoh, atau pada narasi penulis.
22
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XII
SEMESTER 2
Mendengarkan
9. Memahami informasi dari
berbagai sumber yang
disampaikan secara lisan
9.1 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan
secara langsung
9.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan
melalui radio/televisi
Berbicara
10. Mengungkapkan informasi
melalui presentasi
program/proposal dan pidato
tanpa teks
10.1 Mempresentasikan program kegiatan/proposal
10.2 Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap
yang tepat
PENGERTIAN PROPOSAL, JENIS, UNSUR, TUJUAN, SERTA FUNGSI PROPOSAL
PENGERTIAN PROPOSAL SECARA UMUM
Proposal berasal dari bahasa inggris to Propos yang berarti mengajukan. Secara sederhana proposal dapat
diartikan permohonan atau pengajuan baik itu berupa ide gagasan, pemikiran, maupun rencana terhadap
pihak lain untuk mendapat persetujuan yang bersifat izin, permohonan bantuan dana, dan lain-lain.
Proposal dapat didefinisikan sebagai sebuah tulisan yang dibuat oleh penulis untuk menjelaskan atau
menjabarkan suatu rencana atau kegiatan kepada pembaca.
PENGERTIAN PROPOSAL MENURUT PARA AHLI
Proposal dari Sudut Pandang Dunia Ilmiah Defnisi proposal adalahrancangan dari sebuah usulan suatu penelitian dan akan dilakukan oleh peneliti
terhadap hasil penelitiannya. Dalam pendapat tersebut proposal dapat diartikan sebagai usulan, bahkan ada
yang menyatakan bahwa proposal adalah suatu permintaan atau dapat juga disebut sebagai saran yang
ditujukan kepada perseorangan, organsasi, suatu kelompok atau suatu badan untuk melaksnakan suatu
tujuan dalam pekerjaan.
Proposal Menurut KBBI (2002) Menurut pandangan KBBI proposal adalah rencana yang dituangkan kedalam bentuk rancangan kerja,
rencana secara sistematis, teliti dan matang yang dibuat oleh peneliti sebelum dilaksanakannya peneltaian
baik penelitian diperpustakaan (Library Research) maupun penelitian dilapangan (Field Research). Kita
harus memiliki ketrampilan dalam menulis proposal, agar kita terbiasa berfikir sistematis atau logis sesuai
langkah-langkan dalam menulis proposal.
Jay (2006 : 1) Yang disebut proposal adalah alat Bantu menejemen standar agar sisem menejemen dapat berfungsi
dengan efisien.
Hasnun Anwar (2004 :73) Menurut pendapat beliau proposal adalah rencana yang disusun untuk suatu kegiatan tertentu.
JENIS-JENIS PROPOSAL
Secara mum proposal dibagi menjadi 4 jenis yakni :
1. Proposal Kegiatan Proposal kegiatan adalah suatu pengajuan rencana sebuah kegiatan atau acara baik itu bersifat
perseorangan maupun kelompok. Contohnya kegiatan ulang tahun desa.
2. Proposal Bisnis Proposal bisnis merupakan proposal yang erat kaitannya dengan dunia usaha baik individu ataupun
kelompok. Contohnya kerjasama antar perusahaan.
23
3. Proposal Penelitian Proposal jenis ini biasanya digunakan dalam bidang akademisi, contohnya peneletian untuk pembuatan
makalah, skripsi dan lain-lain. Isi proposal tersebut tentang pengajuan kegiatan penelitian.
Baca Juga : Pengertian Drama, Sejarah, Ciri - Ciri dan Unsur - Unsur Drama (Lengkap)
4. Prposal Proyek Pada proposal jenis ini hanya menjangkau dunia kerja yang isinya serangkaian rencana bisnis atau
komersil. Contohnya proyek pembangunan gedung atau pembangunan ruko.
PROPOSAL BERDASARKAN BENTUK
Proposal dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Proposal bentuk semi formal – hanya mencangkup beberapa bagian saja.
2. Proposal bentuk nonformal – hampir sama dengan roposal bentuk semi formal, hanya mencakup
beberapa bagian saja, biasanya proposal tersebut berisi permohonan, pemecahan masalah, dan saran.
3. Proposal bentuk formal – Sedangkan proposal bentuk ini berbeda dengan bentuk proposal
sebelumnya, proposal bentuk formal terdiri dari 3 bagian yang utama yaitu :
� Pendahuluan yang terdiri atas halaman judul dan sampul
� Kata pengantar (surat pengantar), Ikhtisar
� Isi yang terdiri atas pembatasan masalah, latar belakang, pemikiran dasar, tujuan ruang lingkup,
fsilitas, metodologi, susunan panitia (personalia), keuntungan, kerugian, waktu serta biaya.
� Dan Pengesahan permohonan
� Penutup yang berisi tabel, daftar pusaka, lampiran dan lain sebagainya tergantung kebutuhan.
TUJUAN PROPOSAL
� Tujuan Diajukannya proposal adalah sebagai berikut :
� Untuk mendapatkan Izin suatu acara
� Untuk mendapatkan bantuan dana
� Untuk mendapat dukungan
� Untuk mendapat sponsor
UNSUR-UNSUR PROPOSAL
Latar Belakang Masalah Pada umunya pada latar belakang dilampirkan secara ringkas mengenai teori, hasil penelitian, kesimpulan
dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman pribadi yang berkaitan dengan pokok masalah yang sedang diteliti.
Dengan tujuan masalah yang akan diteliti memiliki dasar yang lebih kuat.
2. Hipotesis Biasanya hipotesis diajukan dengan jawaban yang bersifat sementara agar masalah yang akan diteliti
dengan jawaban setelah penelitian akan lebih jelas. Rumusan hipotesis seharusnya dikemukakan dalam
bentuk singkat, padat dan jelas, serta menyatakan tautan antara variabel atau lebih.
3. Rumusan Masalah Pada umumnya rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk surat yang berupa beberapa pertanyaan yang
akan dijawab. Lebih baik rumusan masalah disusun dengan singkat, padat dan jelas dan dituangkan dalam
bentuk pertanyaan atau kalimat tanya.
4. Tujuan Penelitian
Baca Juga : Pengertian Resensi, Unsur, jenis dan tujuan resensi
Unsur proposal yang selanjutnya adalah tujuan penelitian, dalam hal ini harus ditekankan pada sasaran
yang menjadi tujuan dalam penelitian. Tujuan penelitian tertuju pada rumusan masalah serta berupa
pertanyaan.
5. Manfaat Penelitian Pada manfaat penelitian ditujukan pada seberapa pentingnya penelitian terutama pelaksanaan
pembangunan dan pembangunan ilmu. Hendaknya bagian ini berisi alasan atas layaknya masalah yang
diteliti.
6. Definisi Operasional
24
Definisi operasional merupakandefinisi yang dibuat atas dasar hal yang diamati oleh peneliti. Yang harus
kita ketahui bahwa definisi operasinal bukanah definisi menurut para ahli atau berdasarkan kamus.
7. Ruang Lingkup dan keterbatasan penelitian Dalam hal ini penelitian akan dikemukakan karena sering mendapati lesulitan atau batasan-batasan ruang
lingkup kajian dan harus terpaksa dilakukan karena beberapa alasan prosedural, alasan logistik maupun
teknik penelitian. Sedangkan keterbatasan penelitian karena kendala yang berasal dari etika, kepercayaan,
adat serta tradisi yang tidak dapat dicari oleh peneliti.
FUNGSI PROPOSAL
� Proposal untuk mengadakan acara pelatihan, seminar, dan diskusi
� Proposal untuk mengajukan tender dari lembaga swasta atau lembaga pemerintah
� Proposal untuk membangun usaha kecil, menengah maupun usaha yang besar
� Proposal untuk mengajukan kredit pada Bank
� Proposal untuk melakukan penelitian dalam jangkauan luar seperti agama,politis, sosial , budaya,
ekonomi dan lain-lain
Membaca
12. Memahami ragam wacana
tulis melalui kegiatan
membaca cepat dan membaca
intensif
11.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300-
350 kata per menit
16.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola
paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif
A. Menenttukan Ide Pokok Paragraf
Gagasan pokok atau ide pokok merupakan pernyataan yang menjadi inti pembahasan atau inti sebuah
paragraf. Gagasan pokok paragraf terdapat dalam kalimat utama paragraph.
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah perlunya sikap kritis terhadap layanan kesehatan(pilihan jawaban
B). Gagasan pokok tersebut terdapat pada kalimat pertama paragraf dan diperjelas oleh kalimat-kalimat
selanjutnya. Kalimat kedua dan selanjutnya menjelaskan alasan perlunya sikap kritis terhadap layanan
kesehatan
Ide pokok atau gagasan pokok adalah gagasan utama atau gagasan yang paling penting dalam paragraf. Ide
pokok terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok dan kalimat utama berfungsi memberitahu pembaca
tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu dan menjadi sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam
paragraf itu.
Langkah-langkah menentukan ide pokok adalah sebagai berikut.
1. Menentukan kalimat utama dalam paragraf
Cara menentukan kalimat utama dalam paragraf, yaitu dengan membandingkan kalimat-kalimat dalam
paragraf.
Ciri kalimat utama dalam paragraf sebagai berikut.
a. memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu;
b. memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yang akan dibicarakan;
c. sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat pengembang
2. Menentukan inti kalimat dari kalimat utama
Untuk menemukan ide pokok paragraf kita harus memahami inti kalimat utama. Inti kalimat adalah satuan
proporsi singkat yang terbentuk di dalam sebuah kalimat yang kompleks. Umumnya inti kalimat dibentuk
oleh pasangan fungsi gramatik minimal yaitu subjek dan predikat; atau subjek, predikat, dan objek pada
kalimat dengan verba transitif.
Contoh
Kalimat utama: Sikap kritis masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis
masih sangat diperlukan
Inti kalimat:
25
a. Sikap kritis terhadap layanan kesehatan diperlukan. atau
b. Sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan.
3. Mengubah inti kalimat yang ditemukan menjadi frasa
Contoh
Inti kalimat: sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan
Ide pokok : perlunya sikap kritis terhadap layanan kesehatan.
Contoh menentukan ide pokok paragraf
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Calon
penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
Bantuan pembangunan rumah atau bangunan disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang
rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat
bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta.
a. Kalimat utama: Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada
korban gempa.
b. Inti kalimat utama: Pemerintah memberikan bantuan kepada korban gempa.
c. Ide pokok: Bantuan pemerintah kepada korban gempa.
B. Ide Pokok dari Berbagai Jenis Paragraf
Ide pokok merupakan gagasan yang menjadi pokok pengembangan dalam sebuah paragraf. Ide pokok
memiliki sinonim seperti pokok pikiran, pikiran utama, dan gagasan utama.
Ide pokok sering ditemukan dalam sebuah wacana, lebih tepatnya lagi dalam sebuah paragraf. Paragraf
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa kalimat gagasan dimana salah satunya terdapat gagasan
pokok/ide pokok, dan gagasan selain ide pokok, yang disebut sebagai gagasan penjelas.
Kalimat utama adalah pokok pikiran yang dituangkan secara khusus dalam sebuah kalimat. Artinya,
kalimat utama merupakan kalimat yang di dalamnya memuat ide pokok.
Beberapa jenis paragraf berdasarkan letak ide pokoknya:
1. Paragraf deduktif: Kalimat utama sekaligus ide pokoknya terletak di awal paragraf. (Menjelaskan dari
hal umum ke hal khusus).
Contoh:
Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila
produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. ”Kami sudah
memanggil RIM yang sudah bekerja sama dengan enam operator di Indonesia,” kata Tifatul di Jakarta,
Selasa. Ia mengatakan, bila ternyata konten pornografi Internet masih dapat diakses melalui Blackberry,
pihaknya akan dengan tegas memberikan teguran kepada pabrikan ponsel pintar tersebut. Menteri
menyatakan tidak akan segan-segan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila RIM menolak
memblokir pornografi.
Kalimat utamanya adalah Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di
Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. Ide
pokoknya adalah ancaman Menkominfo Tifatul Sembiring.
2. Paragraf induktif: Ide pokok terletak di akhir paragraf. (Menjelaskan dari hal khusus ke hal umum).
Contoh:
Orang yang sekali melakukan dosa dan ia enggan bertobat, maka ia akan tergoda untuk melakukan yang
kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya. Lalu dosa-dosanya itu akan semakin bertumpuk-tumpuk sehingga
mengalahkan amal baiknya. Ibarat racun dalam tubuh, dosanya akan menggerogoti kesehatannya dari ke
26
hari, sehingga tubuhnya kian lemah dan penuh penyakit. Sesungguhnya dosa besar maupun kecil bila
dilakukan secara terus-menerus akan berdampak sangat buruk bagi pelakunya.
Kalimat utamanya adalah Sesungguhnya dosa besar maupun kecil bila dilakukan secara terus menerus
akan berdampak sangat buruk bagi jiwa dan raga pelakunya. Ide pokoknya adalah dampak buruk dosa.
3. Paragraf campuran: Ide pokok terletak di awal dan akhir kalimat.
Contoh:
Olahraga secara teratur bisa membuat tubuh menjadi sehat dan bugar. Hal ini dikarenakan olahraga
membantu proses metabolisme di dalam tubuh kita, sehingga semua makanan tecerna dengan sempurna.
Sempurnanya proses pencernaan makanan ini akan menghasilkan energi yang cukup untuk
mendukung segala aktivitas yang kita lakukan sehingga tubuh menjadi bugar sepanjang hari. Berolahraga
yang teratur juga menyebabkan tubuh menjadi sehat dan kebal terhadap penyakit yang mengintai. Bahkan
ada pepatah asing yang mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Oleh sebab
itu, tidak dapat dipungkiri bahwa olahraga merupakan aktivitas yang menyehatkan.
Kalimat utamanya adalah Olahraga secara teratur bisa membuat tubuh menjadi sehat dan bugar dan Oleh
sebab itu, tidak dapat dipungkiri bahwa olahraga merupakan aktivitas yang menyehatkan. Ide pokoknya
adalah olahraga bisa membuat kita sehat.
4. Paragraf deskriptif: Ide pokoknya terdapat di sepanjang paragraf.
Contoh:
Pantai itu mempunyai pasir yang sangat halus, luas, dan memanjang. Bibir pantai yang jauh membuat
pengunjung dapat puas bermain dipinggir pantai, airnya jernih dengan ombak yang tenang pada waktu-
waktu tertentu. Disepanjang pantai terdapat warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman,
ada juga yang menjual peralatan renang, aksesoris, pakaian dan souvenir khas pantai atau daerah tersebut.
Terdapat pula tempat penyewaan alat renang seperti ban dan pelampung, bagi pengunjung yang ingin
bermain juga disediakan kanau, flying fish, banana boat, dan permainan air lainnya. Pengunjung juga bisa
menyewa perahu untuk berkeliling pulau yang ada di tengah pantai dengan pemandangan yang sangat
indah. Pengunjung dapat menyelam dan bermain dengan ikan-ikan kecil yang ada di laut atau sekedar
melihat-melihat terumbu karang, dipulau juga terdapat tempat yang cocok untuk bersantai dengan pasir
yang halus, pohon-pohon yang rindang, angin sejuk dan ombak pantai yang tenang.
Kalimat utamanya terdapat di sepanjang paragraf. Ide pokoknya adalah keindahan pantai.
Mendengarkan
13 Memahami pembacaan teks
drama
13.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang dididengar
melalui pembacaan
13.2 Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama
B. Drama dan Unsur-unsurnya
Pada kesempatan kali ini admin akan membahas mengenai Pengertian Drama, Struktur Drama, Ciri-Ciri
Drama, Jenis Drama, dan Unsur Drama.
Drama ialah sebuah jenis karya sastra yang menerangkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama
menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang
ditampilkan. Kisah dan cerita dalam drama menempatkan konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan
untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk
dapat dinikmati oleh penonton.
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
1. Balthazar Vallhagen, Drama merupakan seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam
gerakan.
2. Ferdinand Brunetierre, Drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.
27
3. Moulton, Drama ialah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam
tindakan).
4. Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan
setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
5. Seni Handayani, Drama merupakan wujud komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan
seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan
drama dipentaskan.
6. Wildan, Drama merupakan komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi
menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
7. Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam
manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
8. Anne Civardi, Drama ialah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
� Prolog (adegan pembukaan).
� Dialog (percakapan).
� Epilog (adegan akhir atau penutup).
Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:
� Harus ada konfliks
� Harus ada aksi
� Harus dilakonkan
� Tempo masa kurang daripada 3 jam
� Tiada ulangan dalam satu masa
jenis-jenis drama indonesia
Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya
digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan
keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis,
yaitu:
� Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
� Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
� Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
� Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
� Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
� Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi
hanya melakukan gerakan-gerakan.
� Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
� Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
� Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
� Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat
diraba.
� Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
� Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
� Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh
penikmat.
� Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa
orang.
Jenis drama selanjutnya ialah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama
berdasarkan ini, antara lain:
� Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
� Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
28
Unsur-unsur drama
1. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
2. Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
3. Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau
peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
4. Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku)
baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani,
pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku)
jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan
sebagainya
5. Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama
6. Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama
atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Drama, Struktur Drama, Ciri-Ciri Drama, Jenis Drama, dan
Unsur Drama.
Contoh teks drama:
Zaman
Karya : Sri Kuncoro Sumber di copy dari : www.crayonpedia.org/...
Ibu : Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali. Di
Ayah : Tenanglah Bu. Mereka, ‘kan sudah dewasa.
Ibu : Tapi, ‘kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung
Ayah : Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
Ibu : Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah : Ah, Ibu juga selalu begitu!
(Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
Ibu : Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak 2 : Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah : Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak 2 : Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa.
(Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).
Ibu : Kau mau kemana lagi, Man?
Anak 2 : Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu : Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
Anak 2 : Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri.
Ibu : Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak 2 : Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah
Ayah : Man, jangan kasar kepada ibumu!
(Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke
Anak 2 : Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
Anak 1 : Reseh, lu!
Anak 1 : Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah : Keadilan macam apa?
Anak 1 : Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan umum
Ibu : Kau berurusan dengan polisi?
Anak 1 : Demi keadilan, Bu.
Ibu : Jangan macam-macam kamu, ya,!
Anak 1 : Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!
mana anak-anak?
begini dahsyat.
bukan balita lagi.
sofa)
Ibu : Dari mana kau, Martha?
29
sudah dimanipulasi oleh kepentingan golongan dan orang-orang tertentu.
Tadi, ya, seandainya tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa
menembus gedung yang angkuh itu.
Setelah membaca kutipan naskah di atas maka kita dapat mengetahui unsur-unsur intrinsiknya, yaitu :
• Tema : kehidupan sosial
• Tokoh : Ayah, Ibu, Anak 1(Maman), Anak 2 (Martha)
• Watak tokoh : Ibu berwatak khawatir dan penyayang, Martha berwatak pembela keadilan
• Amanat : jika ingin beraktivitas setelah pulang sekolah (kuliah) sebaiknya izin dahulu kepada
orang tua agar mereka tidak khawatir
• Latar : Dalam rumah ketika hujan akan turun
Berbicara
14 Mengungkapan tanggapan
terhadap pembacaan puisi
lama
14.1 Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam
gurindam
14.2 Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari
C. Gurindam
Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) “kirindam” yang diartikan sebagai perumpamaan. Gurindam
adalah bagian dari kekayaan sastra. Karya pendek ini dibawa oleh orang India yang tentunya juga diilhami
oleh pengaruh kesusastraan Hindu. Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang ditandai dengan dua baris
kalimat ber-rima sama namun dalam satu kesatuan. Secara definisi, gurindam diartikan sebagai karya
sastra lama yang berbentuk seperti puisi dan terdiri dari dua baris kalimat dengan sajak (rima) yang sama.
Biasanya gurindam terdiri lebih dari satu bait. Pada baris pertama, gurindam berisi sebuah persoalan atau
syarat, sedangkan pada baris kedua gurindam menjawab persoalan pada baris pertama.
Gurindam diidentikan dengan pantun nasehat. Padahal, pada dasarnya kedua karya sastra ini berbeda.
Gurindam terdiri dari dua larik saja dalam satu bait, sedangkan pantun bisa lebih dari empat larik. Berikut
ini adalah beberapa ciri khas gurindam yang dapat membedakannya dari karya sastra yang lain.
Ciri-Ciri Gurindam
• Pada tiap baris bersajak A-A, B-B, dan seterusnya.
• Gurindam hanya terdiri dari dua baris, tidak lebih pada tiap baitnya. Selain itu jumlah kata per baris
hanya sekitar 10 kata saja.
• Gurindam berisi nasehat hidup
• Pada tiap baris gurindam mempunyai hubungan sebab-akibat.
• Baris kedua berupa isi.
Sama seperti beberapa jenis karya sastra pada umumnya yang dikategorikan berdasarkan ciri khas, begitu
juga dengan gurindam. Menurut baris yang dimiliki terdapat dua jenis atau bentuk dari gurindam. Jenis
gurindam akan dipaparkan seperti pada penjelasan dibawah ini.
Jenis-Jenis Gurindam
1. Gurindam Berangkai, adalah bentuk gurindam yang ditandai dengan kata yang sama pada baris
pertama tiap baitnya. Contoh :
o Lakukan saja yang menurutmu benar
Lakukan saja yang menurutmu pantas
Hidup hanya bergantung hati
Hidup hanya sesaat dan kemudian mati
2. Gurindam Berkait, adalah gurindam yang ditandai dengan adanya keterkaitan antara bait pertama
dengan bait-bait seterusnya.
Contoh :
o Siapa tak ingin sesat dunia akhirat
Maka cepatlah taubat sebelum terlambat
30
o Tapi siapa yang lekas bertaubat sebelum kiamat
Maka didapatlah itu yang namanya selamat
Pengarang gurindam yang karyanya sangat dikenang hingga saat ini bernama Raja Ali Haji dengan karya
yang berjudul Gurindam Dua Belas. Konon Raja Ali Haji masih memiliki hubungan persaudaraan dengan
Raja Ali, Raja muda yang memimpin wilayah Riau sekitar tahun 1844 hingga 1857. Berikut ini adalah
bunyi Gurindam Dua belas yang melegenda itu.
Contoh Gurindam
Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji (Pasal 1 sampai 12)
Pasal 1 • Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Maknanya, berupa nasehat bahwa sebagai manusia haruslah berpedoman pada agama, karena jika
tidak arah hidup orang tersebut tidak akan berguna.
• Barang siapa mengenal yang empat
Maka dia itulah orang yang ma’rifat
Maknanya, bahwa dalam kehidupan terdapat empat tingkatan yang harus dikenal oleh manusia yaitu
Syariat, Tarekat, Hakekat, dan Ma’rifat. Jadi, jika seseorang telah mengenal tingkat yang keempat
maka dia akan mengenal Tuhannya.
• Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Maknanya, seseorang yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan taat pada perintah Allah.
• Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Maknanya, seseorang yang telah mengenal dirinya sendiri, maka ia akan mengenal kekuasaan Tuhan
yang sesungguhnya.
• Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang terpedaya
Maknanya, seseorang yang mengetahui akan kebahagiaan duniawi, maka ia akan tahu bahwa semua
hanyalah kesemuan saja.
• Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia melarat
Maknanya, seseorang yang mengetahui akhirat, dirinya akan mengetahui kekekalan akhirat dan dunia
hanya sesaat saja.
Pasal 2 • Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia akan makna takut
Maknanya, seseorang yang takut akan Allah, akan patuh pada perintah dan menjauhi larangan Allah.
• Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tanpa tiang
Maknanya, seseorang yang tiada melakukan sembahyang, hidupnya akan terombang-ambing tidak
kokoh seperti tiang.
• Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Maknanya, seseorang yang tidak menjalankan ibadah puasa, maka hidupnya tidak akan mengenal
baik dan buruk.
• Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Maknanya, sebesar apapun harta yang dimiliki, bila tidak berzakat akan susah terkumpul.
• Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Maknanya, siapapun yang punya harta tapi enggan berhaji, maka ia sudah lupa terhadap rejeki yang
datang dari Allah.
31
Pasal 3 • Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Maknanya, seseorang yang menjaga pandangannya mampu mengendalikan diri.
• Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Maknanya, seseorang yang menjaga pendengarannya dari segala hal buruk, maka dirinya tidak akan
mendapat masalah.
• Apabila memelihara lidah
Niscaya akan mendapat faedah
Maknanya, seseorang yang mampu menjaga setiap ucapannya maka akan mendapat manfaat yang
baik.
• Bersungguh-sungguh engkau pelihara tangan
Daripada segala berat dan ringan
Maknanya, agar seseorang berhati-hati dalam melakukan sesuatu.
• Bila perut terlalu penuh
Maka keluarlah fi’il yang tiada senonoh
Maknanya, segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang buruk.
• Anggota tengah hendaklah ingat
Disitulah banyak orang hilang semangat
Maknanya, bahwa segala sesuatu harus dijalankan dengan sepenuh hati.
• Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Maknanya, seseorang yang berhati-hati mengambil keputusan, maka jalannya akan baik.
Pasal 4 • Hati kerajaan didalam tubuh
Jikalau dzalim segala anggota pun roboh
Maknanya, seseorang yang mempunyai hati yang jahat akan menuju kesengsaraan.
• Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Maknanya, seseorang yang mempunyai rasa dengki akan menuju pada sebuah penderitaan.
• Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Disitulah banyak orang tergelincir
Maknanya, bahwa setiap orang haruslah memikirkan setiap akibat yang diterima saat ia hendak
melakukan sesuatu agar tidak menyesal.
• Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Maknanya, seseorang yang melakukan segalanya dengan emosi, akan membuat pikirannya tidak bisa
menghasilkan kebaikan.
• Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
Maknanya, seseorang yang berbohong akan mendapat balasan yang setimpal.
• Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Maknanya, bahwa seseorang yang tidak mengakui dan sadar akan aibnya sendiri jelas akan menuai
penyesalan.
• Bakhil jangan diberi singgah
Itupun juga perampok yang amat gagah
Maknanya, seseorang yang memiliki sifat buruk haruslah diubah karena itu bisa menimbulkan
penderitaan.
• Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Maknanya, bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan tidak boleh bertindak semaunya.
32
• Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketur
Maknanya, penilaian yang buruk akan diberikan pada seseorang yang suka berkata buruk.
• Dimana tahu salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Maknanya, diri sendiri dapat dinilai dari pendapat orang lain.
Pasal 5 • Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Maknanya, seseorang yang berbudi pekerti baik dapat dilihat dari prilakunya.
• Jika hendak mengenal orang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Maknanya, setiap orang yang berbahagia pasti tidak akan menyia-nyiakan yang dimiliki.
• Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Maknanya, seseorang yang kelakuannya baik pasti memiliki akhlak yang baik.
• Jika hendak mengenal orang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Maknanya, seseorang yang berilmu tinggi dapat dilihat dari keinginan belajarnya yang tinggi
• Jika hendak mengenal orang yang berakal
Didalam dunia mengambil bekal
Maknanya, setiap orang yang memiliki akal, pasti berpikir untuk kehidupannya di akhirat.
• Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Maknanya, sosialisasi yang baik dengan banyak orang bisa menunjukkan bahwa seseorang itu baik
Pasal 6 • Cari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Maknanya, mencari sahabat haruslah yang selalu ada disetiap saat
• Carilah olehmu seorang guru
Yang boleh tahu tiap seteru
Maknanya, mencari seorang guru haruslah yang mampu membimbing kita dengan pengalaman yang
baik.
• Carilah olehmu seorang istri
Yang boleh menyerahkan diri
Maknanya, pasangan yang baik adalah pasangan yang rela berkorban
• Carilah olehmu seorang kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Maknanya, mencari seorang teman haruslah teman yang setia
• Carilah olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
Maknanya, mencari seseorang yang dapat dipercaya adalah mencari orang yang baik budinya.
Pasal 7 • Apabila banyak berkata
Disanalah banyak jalan masuk dusta
Maknanya, biasanya orang yang banyak bicara adalah seseorang yang suka berdusta
• Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itulah tanda hampir duka
Maknanya, seseorang yang suka dengan hal secara berlebihan, semakin dekat ia dengan petaka
• Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak tersesat
Maknanya, bahwa dalam menjalankan pekerjaan harus berpikir dengan matang dan berhati-hati.
• Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya letih
33
Maknanya, seorang anak yang dewasa tanpa bimbingan, ketika besar akan melawan orang tuanya
• Apabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Maknanya, seseorang yang suka mencela orang lain tidak akan sadar kekurangannya
• Apabila orang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Maknanya, hendaklah orang memanfaatkan waktunya di dunia dengan hal yang baik agar tidak
menjalani hidup yang sia-sia
• Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Maknanya, seseorang dalam menghadapi sebuah kenyataan haruslah wajib bersabar.
• Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Maknanya, jika seseorang tengah membicarakan keburukan orang lainb wajibnya tidaklah dihiraukan
• Apabila perkataan lemah lembut
Lekaslah orang segera mengikut
Maknanya, seseorang hendaklah mengikuti prilaku yang baik
• Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Maknanya, seseorang yang suka bicara keras, hanya akan dianggap sebagai pembawa masalah bagi
orang lain.
• Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
Maknanya, setiap pekerjaan yang didasari niat baik, akan menang melawan apapun kejahatan.
Pasal 8 • Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Maknanya seseorang yang berbohong pada diri sendiri sudah pasti pada orang lain demikian.
• Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripada syirik mengaku kuasa
Maknanya, seseorang tidak boleh pamer yang telah dia lakukan
• Kejahatan diri disembunyikan
Kebaikan diri didiamkan
Maknanya, menampilkan sisi yang baik dari diri sendiri dan menutup aib diri sendiri
• Keaiban orang jangan suka dibuka
Keaiban diri hendaklah disangka
Maknanya, seseorang yang baik hendaklah menyadari kekurangan diri dan tidak membahas
kekurangan orang lain.
Pasal 9 • Tahu pekerjaan tak baik tetap dikerjakan
Bukannya manusia itulah syetan
Maknanya, seseorang yang tahu perbuatannya salah dan tetap dilakukan tidak ada bedanya dengan
setan
• Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Maknanya, orang yang jahat adalah pengikut dari iblis
Pasal 10 • Dengan bapa jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka
Maknanya, seseorang haruslah patuh terhadap orang tuanya agar mendapat ridho dari Allah
• Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Maknanya, seseorang jika ingin selamat dunia dan akhirat haruslah menghormati seorang ibu
34
• Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Maknanya, jika ingin membawa anaknya dalam kesuksesan hendaklah membimbing sedari kecil
• Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kafil
Maknanya, menjadi orang baik haruslah berbuat adil pada siapa saja
Pasal 11 • Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Maknanya, sebagai warga negara yang baik haruslah siap membela dan berbakti pada negara.
• Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela
Maknanya, jadilah seorang pemimpin yang baik dan amanat
• Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Maknanya, jalankan segala amanat dengan penuh tanggung jawab
• Hendak marah
Dahulukan hajat
Maknanya, ketika seseorang ingin mencapai sebuah keinginan hendaklah menahan emosinya
• Hendak dimulai
Jangan melalui
Maknanya, janganlah pernah menunda suatu hal
• Hendak ramai
Mudahkan perangai
Maknanya, jika ingin memiliki banyak kawan hendaklah berbuat yang baik
Pasal 12 • Raja mufakat dengan materi
Seperti kebun berpagarkan duri
Maknanya, kerja sama adalah bentuk upaya untuk kesatuan yang sangat kuat
• Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Maknanya, seseorang yang selalu patuh terhadap perintah pimpinannya
• Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
Maknanya, seorang pemimpin haruslah menegakkan keadilan
• Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Maknanya, seseorang yang berilmu jalan hidupnya akan dipermudah
• Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Maknanya, berkawan dengan orang yang pandai akan membawa dampak yang baik
• Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Maknanya, lakukanlah segala hal yang baik sebelum kita mati
• Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
Maknanya, seseorang yang sadar dan memahami agama pasti yakin bahwa akhirat itu kekal
Gurindam memang seringkali berisi nasehat kehidupan, sehingga ciri khas inilah yang jelas
membedakannya dengan beberapa karya pendek lain seperti pantun, atau puisi. Gurindam terkenal pada
masa lalu sebagai bagian dari sastra Melayu lama yang banyak digunakan untuk pembelajaran budi pekerti.
35
Membaca
15 Memahami buku kumpulan
puisi kontemporer dan karya
sastra yang dianggap penting
pada tiap periode
15.1 Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui
kegiatan membaca buku kumpulan puisi komtemporer
15.2 Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui
membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap
periode
D. Mengindetifikasi Tema Dan Ciri-Ciri Puisi Kontemporer Melalui Kegiatan Membaca Buku Kumpulan Puisi Kontemporer
Seoarng penyair menciptakan puisi pada hakikatnya karena ingin mengabadikan apa yang dilihat, didengar,
derasakan, dan dipikirkannya. Proses pengimajinasian atau pengembangan pengalaman lahir batin tersebut
merupakan awal proses kreatif. Proses kreatif kemudian di lanjutkan dengan pengekspresian imajinasi
kedalam rangkaian kata-kata yang di sebut puisi.
Ketika puisi tersebut dibaca, pembaca bisa mengidentifikasi cirri-cirinya berdasarkan kata-kata
yang digunakan penyair untuk mengekspresikan hasil proses kreatifnya. Hasil pengindetifikasian
memberikan kesimpulan kepada pembaca baqhwa puisi yang satu dengan puisi yang lain berbeda.
Walaupun demikian, antara beberapa puisi bisa mempunyai tingkat kemiripan yang tinggi. Biasanya terjadi
pada puisi yang di ciptakan pada kurun waktu yang sama.
Tahun 1980-an lahir puisi kontemporer, yaitu puisi yang mempunyai kekhasan dibandingkan
dengan puisi lain. Slah satu puisi kontemporer yang terkenal adalah puisi “Mbeling”, puisi nakal yang
mengungkapkan kenyataan di masyarakat secara terbuka dan bebas, tanpa melihat persyaratan penulisan
yang menurut mereka “muluk-muluk”.
Kutipan 1
TANAH AIRMATA
( Sutardji Calzoum Bachri )
Tanah airmata tanah tumpah darahku
Mata air airmata kami
Airmata tanah air kami
Di sinilah kami berdiri
Menyanyikan airmata kami
Di balik gembur subur tanahmu
Kami simpan perih kami
Di balik etalase megah gedung-gedungmu
Kami coba sembunyikan derita kami
Kami coba simpan nestapa
Kami coba kuburkan duka lara
Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merebak kemana-mana
Bumi memang tak sebatas pandang
Dan udara luas menunggu
Namun kamu takkan bisa menyingkir
Kemanapun melangkah
Kamu pijak airmata kami
36
Kemana pun terbang
Kamu khan hinggap di airmata kami
Kemanapun berlayar
Kamu arungi airmata kami
Kamu sudah terkepung
Takkan bisa mengelak
Takkan kemana pergi
Menyerahlah pada kedalaman airmata kami
Kutipan 2
COMMUNICATION GAP
( Remy Sylado )
Ya
TUHAN
Tuhan Tuhan Tuhan
Tuhan
Tu
Han
Tu
Han
Tu
Hantu
Hantu Hantu
Hantu Hantu Hantu
HANTU
Ay
Jika di perhatikan sekilas, puisi pada kutipan 1 bertemakan nasionalisme, dan kutipan 2 bertemakan
ketuhanan ( puisi religius ). Jika di perhatikan temanya memang tepat, tapi setelah di pahami tema yang
tepat adalah kritik terhadap keadaan yagn berkebalikan dengan nasionalisme dan ketuhanan.
Puisi kutipan 1 bertema kritikan terhadap kesewenangan – wenangan Negara pada potensi alam dan
sumber daya alam yang dilakukan oleh warga Negara yang tidak bertanggung jawab akibatnya timbulkan
alam yang serba menyedihkan dan menyengsarakan rakyat. Perhatikan bagian puisi berikut :
”Disinilah kami berdiri
Menyanyikan airmata kami
Di balik gembur subur tanahmu
Kami simpan perih kami
Di balik eltase megah gedung-gedungmu
Kami coba sembunyikan derita kami ”
Dari bagian ini berartikan tanah air yang subur akhirnya menjadi tanah yang tidak menyejahterakan,
rakyat menderita karena pembangunan fisik yang tidak memperhatikan lingkungan.
Puisi kutipan 2 mempunyai tema ketidakselarasan hubungan manusia dengan tuhan karena
rendahnya keimanan manusia. Usaha manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada tuhan sangat minim,
akibatnya terkadang bagi manusia seperti itu tuhan jusatru menjadi hantu.
37
Tu
Han
Tu
Han
Tu
Hantu
Kedua puisi di atas bertemakan kritik, dan itulah tema umum puisi kontemporer. Adapun dapat di
temukan ciri – ciri puisi kontemporer yaitu :
1. Ungkapannya berupa kelakar dan tidak ada maksud yang di sembunyikan
2. Objek yang di kelakarkan bebas
3. Kebanyakan kelakar tersebut mengandung kritik (sosial)
4. Memerhatikan peran kata secara maksimal untuk berekspresi
5. Memanfaatkankan arti, bunyi, dan tipografi secara maksimal
6. Tipografi / bentuk penulisan bebas
7. Menyampaikan kritik terhadap pejabat dan anggota mesayarakat yang mempunyai sikap moral
tidak baik
8. Mengandung ejekan tehadap penyair lain yang di sebut “penyair serius “
Puisi kontemporer pada awalnya muncul sebagai puisi dengan ganre ( jenis ) yang berbeda, lain
dari pada yang lain di banding puisi pada umumnya. Puisi ini lebih menekankan peran kata baik segi arti,
bunyi, maupun bentuknya. Kata dianggap sarana paling ampuh untuk menyampaikan maksud penyair
kepada pembaca. Puisi kontemporer secara fisik terlihat memakai kata dan mengambil struktur puisi
seolah-olah secara semaunya. Justru itu yang di inginkan penyair, dengan segala arti, bunyi, dan bentuk
tampilan secara inkonvensional ( tidak berstuktuk dan tidak terikat atau bebas ), kata mampu
menyampaikan pesan secara maksimal. Sutarji menyebut kata adalah “mantra”.
Jika ingin mengetahui maksud isi puisi kontemporer, pembaca di tuntut menjiwai puisi,
adapun maksud puisi kontemporer secara umum adalah :
a. Mendobrak cara penulisan puisi yang konvensional
b. Menyampaikan kritik
c. Kritik dimaksudkan untuk mengajak pembaca melakukan perenungan.
d. Kritik digunakan untuk mengajak pembaca melakukan refleksi dan selanjutnya melakukan perbaikan.
Jadi dalam pengentifikasikan tema / ciri – ciri puisi dengan cara :
1. Membaca puisi tersebut
2. Memahami puisi tersebut
3. mengaitkan puisi tersebut dengan unsur-unsur puisi pada umumnya seperti Diksi (pilihan kata), Rima
dan Ritma, serta Pengimajinasian
4. setelah di kaitkan timbul perbedaan, maka itulah puisi kontemporer dari segi bentuk dan bunyi
5. setelah di dapatkan demikian, maka pembaca dapat mengetahui karakter puisi tersebut dan itulah ciri-
cirinya, dari ciri-ciri pembaca tinggal memahami alur maksud dari puisi.
6. setelah di pahami, maka pembaca dengan sendirinya dapat menentukan tema, perasaan, nada atau
suasana serta amanat dari puisi karena puisi kontemporer memakai kata dan mengambil stuktur puisi
secara bebas jadi untuk penentuan tema dan ciri-ciri puisi, pembaca tinggal memahami dan
memperhatikan kata – kata yang terdapat pada puisi
38
G. Menemukan Perbedaan Karakteristik Angkatan Melalui Membaca Karya Sastra Yang Di
Anggap Penting Pada Tiap Periode
Pembabakan (periodisasi) karya sastra Indonesia sejak abad ke-20 dapat dibedakan menjadi
Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan ’45 dan Angkatan ’66. Pembabakan tersebut
didasari pada urutan waktu ( lebih dari 1 dekade), perbedaan situasi dan kondisi, dan estetika.
1. Angkatan Balai Pustaka ( 1920 – 1933 )
Adalah penamaan yang di berikan terhadap karangan – karangan yang di terbitkan bali Pustaka,
yaitu muncul pada tahun 1920-an
Ciri-ciri karangan Balai Pustaka yaitu
a. Tema yang di angkat adalah masalah adat istiadat
b. Gaya bercerita yang bertele-tele
c. Berisi nasihat
d. Gaya bahasanya Melayu keseharian masyarakat Indonesia saat itu.
Karya-karya angkatan ini berupa Puisi, Prosa dan Roman-Roman (Novel), namun lebih banyak karya
berupa Roman, adapun ciri-ciri roman pada angkatan ini :
1. Berisi kritikan terhadap adat yang di nilai sudah tidak relevan dengan zaman
2. Bertema kebanyakan suatu pertentangan
3. Gaya bahasa dan komposisi cerita menyerupai hikayat – hikayat lama
4. Melalui tokoh utama, pengarang sering menyampaikan nasihat panjang-panjang
5. Sebelum menuju akahir cerita, tokoh mengalami pertualangan.
2. Angkatan Pujangga Baru ( 1933 – 1942 )
Adalah penamaan bagi karangan-karangan para pengarang yang berkecimpung atau beriringan
dengan terbitnya majalah Pujangga Baru
Ciri-ciri karangan angkatan pujangga baru :
a. Bentuk karya sastranya lebih beragam, bukan saja roman yang lebih berani tetapi ada juga puisi dan
Drama yang menunjukkan pertentangan
b. Tema yang di angkat tentang emansipasi wanita, kehidupan masyarakat kota dan segala
problematikanya serta kebebasan menentukan nasib sendiri di tengah persaingan, kebangkitan
nasionalisme dan cita-cita nasional mencapai kemerdekaan
c. Karya sastranya bersifat tendensius ( jelas, tidak bertele – tele ) dan didaktis ( menuntut suatu
perubahan ) serta gaya bahasa mulai lepas dari struktur gaya bahasa Melayu
3. Angkatan ’45 ( 1942 – 1966 )
Adalah penamaan bagi karangan-karangan para pengarang pada tahun 1940-an yaitu pada zaman
penjajahan jepang dan zaman kemerdekaan Indonesia.
Ciri-ciri angkatan ’45 yaitu
a. Temanya merupakan kebebasan individu
b. Bahasa yang di gunakan adalah bahasa sehari-hari
c. Keberanian dan kebebasan mengembangkan visi
d. Terpengaruh dunia Internasional
Karya-karya yang di buat pada angkatan ini yaitu berupa puisi – puisi yang bebas, prosa yang jelas dan
Roman ( Novel ) yang mempunyai karakter yaitu :
1. memperlihatkan corak baru pada zamannya berupa kebebasan naturalisme baik dari bahasa, cerita
yang di kemukakan dan cara mekukiskan pelaku-pelakunya.
2. dalam cerita di lukisakan berupa fikiran pelaku jadi pembaca dituntut untuk berfikir aktif dalam
mencari unsur-unsur ceritanya
3. telah terlepas dari unsur-unsur tradisi lama dalam sastra
39
4. pada angkatan ini roman mulai di sebut sebagai novel.
4. Angkatan ‘66
Adalah penamaan yang diberikan kepada karangan-karangan pengarang yang giat menulis sastra
dalam majalah-majalah dan kebudayaan dari tahun 1955-an sampai Sekarang
Ciri-ciri angkatan ini yaitu
a. Gaya bahasa sehari - hari, bebas, dan campuran, bahkan gaya bahasa asing
b. Tema tidak lagi terikat, tegantung dengan keinginan pengarang
c. Lebih menekankan pendidikan bagi masyarakat ( berbagi ilmu sastra )
d. Penulisan, maksud dan tujuan mudah di mengerti bagi pembaca.
Karya-karyanya sama dengan angkatan-angkatan sebelumnya namun lebih di kembangkan unsur-unsur
instriktiknya agar mudah di mengerti dan bebas, suatu cerita yang di tulis di buku tidak lagi di sebut roman
melainkan di sebut Novel.
Jadi dalam pengindentifikasian karakter tiap periode dalam karya sastra yaitu dengan cara :
1. Pembaca mengetahui karya sartra yang ingin diketahui,terletak pada periode apa?, biasanya di suatu
karya di terangkan dan di bubuhkan kapan pembuatannya dari situ pembaca tahu karya itu terletak
pada periode apa…
2. Selanjutnya pembaca membaca dan memahami karya sastra yang mau di ketahui
3. Setelah di baca dan dipahami pembaca membuat suatu kritik sastra yang berupa aspek-aspek analisis,
interpretasi, dan evaluasi
4. Setelah diketemukan hasil dari kritik sastra maka pembaca dapat dengan mudah menentukan (
mengindentifikasikan) ciri-ciri, tema dan apapun yang terdapat pada karya sastra ( karakteristik )
5. untuk melakukan pengindentifikasian pembaca di tuntut untuk memiliki kecerdasan bahasa yang
tinggi.
Menulis
16 Mengungkapkan pendapat
dalam bentuk kritik dan esai
16.1 Memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai
16.2 Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk
mengomentari karya sastra
E. Penulisan Esai
Jenis-Jenis Esai, Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya – Dalam dunia tulis menulis, menulis
sebuah karangan tentu bukanlah hal yang asing lagi bagi kita semua. Karangan ada yang berupa karya fiksi
ada pula karya non fiksi. Salah satu karangan non fiksi yang tidak asing bagai kalangan civitas akademika,
salah satunya adalah esai. Mungkin hampir semua orang, baik secara sadar ataupun tidak pasti pernah
membaca sebuah esai. Dalam membuat esai ada beberapa kaidah yang harus dituruti. Selain itu, esai juga
memiliki berbagai macam jenis, tergantung tujuan esai itu ditulis. Dalam artikel kali ini, akan dibahas
mengenai jenis jenis esai – pengertian, ciri-ciri, struktur dan contohnya.
Pengertian Esai Merujuk pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ‘esai’ diartikan sebagai suatu karangan atau
karya tulis yang termasuk dalam prosa yang membahas suatu masalah (kajian) secara sekilas dari sudut
pandang pribadi sang penulis. Hal serupa juga dikemukakan ahli, Soetomo, yang mendefinisikan esai
sebagai suatu karangan pendek berdasarkan cara pandang seseorang dalam menyikapi suatu masalah.
Berdasarkan dua definisi yang dijelaskan sebelumnya, dapat kita simpulkan jika esai sangat dipengaruhi
sudut pandang penulis dalam menilai suatu masalah, sehingga tulisan pada esai pastilah mengandung opini
yang bersifat subjektif serta argumentatif. Meskipun bersifat subjektif, namun argumen yang disampaikan
dalam esai tetaplah harus bersifat logis, dapat dipahami dengan baik, serta berdasarkan pada teori atau data
40
serta fakta yang ada di lapangan. Dengan begitu, esai tidak hanya menjadi tulisan fiktif atau imajinasi dari
sang penulis saja. Secara umum, esai memiliki kesamaan dengan tajuk rencana yang terdapat pada surat
kabar, yakni memiliki tujuan untuk meyakinkan masyarakat terhadap sudut pandang penulis mengenai
suatu isu, atau dengan kata lain menggiring opini publik. Bedanya, tajuk rencana hanya ditulis oleh seorang
kepala editor, sedangkan esai dapat ditulis oleh siapa saja.
Ciri-Ciri Esai Sama seperti halnya dengan semua karya tulis, untuk membedakannya dari karangan lainnya, esai
memiliki beberapa ciri ciri, di antaranya :
1. Berupa karangan pendek. Esai merupakan jenis prosa yang berbentuk tulisan. Esai ditulis dengan jumlah kalimat yang pendek. Hal
ini karena esai terdiri atas sebuah kajian singkat yang padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh
khalayak umum.
2. Memiliki gaya bahasa yang khas. Karena sangat dipengaruhi sudut pandang penulisnya, tentu gaya penulisan masing masing penulis esai
akan berbeda dan membawa ciri khas mereka masing masing. Esai dapat ditulis oleh semua yang ingin
menanggapi suatu permasalahan atau mengangkat isu isu tertentu untuk diperbincangkan, dengan demikian
setiap esai akan berbeda gaya penulisannya satu individu dengan individu lain.
Struktur Esai Agar esai yang ditulis nantinya baik dan mudah dipahami, ketika menulis kita perlu memperhatikan
struktur-struktur pembentuk esai, sebagai berikut :
1. Pendahuluan Pendahuluan merupakan struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan biasanya akan
mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat pada keseluruhan esai. Pada bagian ini
pula, dijabarkan latar belakang yang mendasari penulisan esai tersebut, biasanya dapat berupa data atau
fakta di lapangan. Selain itu, pada bagian ini penulis juga mengungkapkan sedikit pendapatnya tentang
tema yang akan dibahas lebih lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi pengantar atau gambaran
pembaca agar dapat memahami topik yang akan dibawakan suatu esai, sehingga pembaca akan mudah
memahami isi esai yang akan disampaikan pada bagian selanjutnya.
2. Isi atau Pembahasan Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian ini, topik atau tema yang telah
dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail. Di pembahasan, menulis
akan menjabarkan opininya serta argumennya secara kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis
nantinya bersifat koheren. Dalam isi juga dijelaskan tentang dasar dasar dari penyusun argument tersebut,
seperti teori para ahli yang dikombinasikan dengan data dan fakta fata yang ada di lapangan. Teori, data,
dan fakta inilah yang akan lebih meyakinkan pembaca untuk mempercayai opini penulis yang disampaikan
dalam esai.
3. Penutup atau Kesimpulan Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam menyusun sebuah esai. Bagian ini
berisi kesimpulan yang berupa kalimat yang merangkum poin-poin utama yang telah disampaikan
sebelumnya di bagian pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan harusnya bersifat singkat, padat, dan
jelas, serta tidak melebar ke topik lainnya. Beberapa esai juga menambahkan saran penulis bagi pihak
ketiga untuk menyikapi permasalahan yang di bahas pada bagian penutup.
Selain mengikuti struktur penulisan esai seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ini ada pula
beberapa langkah yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menulis esai, yakni
• Menentukan tema atau isu yang akan diangkat.
• Menbuat garis besar dari ide pokok yang akan dikembangkan dalam paragraf pembahasan.
• Mengembangkan ide pokok pada paragraf pembahasan disertai dengan pendapat penulis terhadap
gagasan tersebut. Dalam penulisan pendapat harus didasarkan pada teori, pendapat ahli, data data, maupun
fakta yang ada.
• Menyimpulkan pokok atau inti dari gagasan yang telah disampaikan sebelumnya.
Jenis-Jenis Esai Esai dibedakan menjadi beberapa jenis. Di antaranya esai dibedakan menjadi berdasarkan tujuan
penulisannya dan serta keragaman permasalahan yang diangkat.
41
(1-5) Jenis Esai Berdasarkan Tujuan Penulisan Berikut ini pemaran jenis jenis esai berdasarkan tujuan penulisannya beserta masing masing penjelasannya,
1. Esai Cerita
Esai cerita merupakan esai yang bertujuan untuk melukiskan, atau menghadirkan baik barang, seseorang,
maupun sesuatu lainnya agar mampu dibayangkan oleh pembaca. Esai ini bertujuan agar pembaca seolah-
olah melihat bentuk, mendengar suara, mengecap rasa, maupun mencium bau dari suatu barang, atau
seseorang, atau sesuatu lainnya yang dihadirkan dalam isi esai. Atau dengan kata lain, esai cerita bertujuan
untuk memberikan kesan utama yang ingin disampaikan penulis terhadap suatu benda maupun seseorang
atau sesuatu lain kepada pembaca.
2. Esai Paparan
Esai ini bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan lebih rinci suatu hal kepada pembaca. Tujuan
utama esai ini untuk mengedukasi maupun memberikan informasi kepada pembaca.
3. Esai Argumentatif
Esai jenis ini, bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap, maupun
kepercayaan penulis terhadap suatu isu atau permasalahan. Esai argumentative akan berusaha
mengungkapkan kebenaran dari suatu ide dengan motif agar nantinya pembaca pada akhirnya akan
berpihak pada penulis dan berbuat sesuatu berdasarkan opini yang terdapat dalam esai tersebut.
4. Esai Lukisan
Esai lukisan merupakan karangan yang isinya menggambarkan sesuatu dengan tujuan untuk membantu
pembaca memahami hal yang ingin disampaikan.
5. Esai Ajakan
Esai ajakan hampir mirip tujuannya dengan esai argumentatif, hanya saja esai jenis ini mempunyai tujuan
lebih spesifik yakni mengajak pembaca untuk mengikuti penulis dalam melakukan suatu atau sebaliknya
mengajak pembaca untuk menghentikan melakukan suatu hal.
(6-12) Jenis Esai Berdasarkan Keragamaan Permasalahan yang Muncul 6. Deskriptif
Esai deskriptif merupakan esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda. Permasalahan atau hal yang
diangkat pada esai ini adalah sebuah benda, seperti rumah, alat elektronik, hewan, maupun sesorang.
7. Tajuk
Tajuk, merupakan jenis esai yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi tempat untuk menyalurkan
pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya terhadap suatu peristiwa yang sedang berkembang
di lingkungan masyarakat tersebut. Esai jenis ini mengangkat isu isu yang sedang hangat diperbincangkan
di masyarakat seperti gejolak politik, keadaan perekonomian saat ini dan lain sebagainya. Tajuk tidak
hanya memuat isu isu berat, namun apa saja yang sedang menjadi tren saat ini di masyarakat juga dapat
menjadi pokok bahasan dalam tajuk, misal model fashion terkini, bahkan hingga fenomena “Om Telolet,
Om” yang marak diperbincangkan akhir akhir ini.
8. Cukilan Watak
Esai jenis ini, memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan cukilan (cuplikan) dari watak seseorang
terhadap isu terkait kepada pembaca. Esai ini tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh,
melainkan hanya mengungkapkan sepenggal watak atau sifat yang dimiliki seorang tokoh yang terkait
dalam isu atau cerita yang diangkat dalam esai tersebut.
9. Pribadi
Esai pribadi hampir mirip dengan esai cukilan watak. Hanya saja yang membedakan esai jenis ini dengan
esai cukilan watak ialah watak atau sifat yang dihadirkan dalam esai merupakan sepenggal watak atau sifat
dari penulis itu sendiri. Pada esai pribadi, penulis secara frontal mengungkapkan pendapatnya terhadap isu
yang diangkat dalam esai.
10. Reflektif
Esai ini merupakan esai yang ditulis untuk merenungkan suatu isu politik, kebijakan pemerintah, dan
lainnya yang biasanya ditulis oleh seorang pakar/ahlinya guna menanggapi isu isu tersebut.
11. Kritik
Esai kritik merupakan esai yang menilai baik atau buruk, bermanfaat atau tidaknya, kelebihan atau
kekurangan suatu hal, baik berupa karya seni maupun karya sastra. Kritik akan membicarakan dan menilai
berbagai unsut yang membentuk karya tersebut dan dikemas dalam sebuah esai.
42
12. Artikel Penelitian
Artikel penelitian merupakan jenis esai yang berisi tentang hasil hasil yang diperoleh dari sebuah
penelitian. Artikel jenis ini umumnya akan menambah pengetahuan baru di bidangnya atau mencek ulang
penelitian yang ada sebelumnya dengan kondisi riil saat ini.
Cara Membuat Esai yang Baik dan Contoh Karangan Esai - Esai adalah sebuah tulisan yang mengandung
opini, pandangan, atau ekspresi pribadi mengenai sebuah hal yang sedang berlangsung di masyarakat. Agar
maksud yang ingin disampaikan dalam sebuah esai bisa tesampaikan dengan baik, maka sebuah esai harus
ditulis dengan sebaik mungkin. Berikut ini adalah cara membuat esai yang baik :
1. Tentukan tema yang menarik Sebelum menulis sebuah esai, tentukan terlebih dahulu esai apa yang ingin Anda tulis. Sebuah tema yang
bagus akan mempengaruhi isi keseluruhan esai tersebut. Oleh karena itu, pilihlah tema yang sedang hangat
– hangatnya terjadi, sehingga para pembaca mau meluangkan waktunya untuk membaca esai yang akan
Anda tulis.
2. Lakukan research Setelah mendapatkan tema, lakukanlah research melaui buku atau internet tentang tema tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mendukung argument – argument yang ingin Anda tulis di dalam esai, sehingga pendapat
Anda akan semakin kuat. Jika esai Anda didukung dengan data seperti, fakta, contoh, teori, dan lain – lain,
maka esaay tersebut akan menjadi bagus. Sebaliknya, jika esai Anda tidak memiliki data – data pendukung,
tulisan Anda ini akan dianggap omong kosong dan orang – orang tidak akan percaya dengan esai yang
Anda buat.
3. Membuat outline Membuat kerangka atau outline sangat berguna ketika membuat sebuah karya tulis. Hal ini dilakukan
untuk menyususn ide – ide yang ingin diungkapkan. Selain itu, dengan outline, tulisan Anda tidak akan
keluar dari ide atau tema, sehingga esai Anda akan koherence dan logis.
4. Memperhatikan pemilihan kata Esai yang baik adalah esai yang menggunakan bahasa yang baik, karena esai adalah karya tulis formal.
Oleh karena itu gunakanlah bahasa – bahasa yang formal. Disamping itu, Anda juga perlu
mempertimbangkan siapa calon pembaca esai. Jika calon pembaca esai Anda adalah para intelektual,
gunakanlah bahasa intelektual pula. Sebaliknya, jika calon pembaca adalah masyarakat umum, gunakanlah
bahasa umum, tetapi tetap menggunakan bahasa formal. Hal ini dilakukan untuk membuat esai Anda selain
bagus secara struktur, juga baik secara konteks, karena mudah dipahami.
5. Kerjakan Setelah hal – hal di atas telah selesai dilakukan, mulailah menulis. Dalam menulis esai ada tiga hal yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Introduction
Introduction adalah bagian awal esai, Bagian ini mengungkapkan hal yang akan dibahas di dalam sebuah
esai. Selain itu, di dalam introduction juga terdapat statement Anda tentang suatu pemasalahan yang akan
dibahas, tulislah statement tersebut dengan bahasa yang bisa menimbulkan pertanyaan dan keingintahuan
dari pembaca untuk mencari tahu alasan – alasan tentang statement tersebut.
b.Isi
Bagian selanjunya adalah isi. Bagian ini mengandung garis besar keseluruhan isi esai. Tulislah dengan
mengacu pada point – point pada outline yang telah dibuat. Kembangkanlah point – point tersebut dan
jangan lupa untuk memberikan pendukung berupa data agar opini Anda tidak lemah.
c.Penutup
43
Bagian selanjutnya adalah penutup. Bagian ini berupa konklusi atau kesimpulan dari esai. Tulislah kembali
point – point pada bagian isi dengan bahasa lain dan dalam satu kalimat. Sebuah kesimpulan harus
mewakili isi esai tersebut dan janganlah memunculkan ide atau topik baru pada bagain penutup.
6. Judul Judul juga penting dalam membuat esai. Judul yang baik adalah judul yang bisa memikat perhatian orang
lain, sehingga mereka tertarik untuk membacanya.
Contoh esai sastra:
Mari Mencintai Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional. Bahasa ini wajib dikuasai seluruh masyarakat Indonesia
tanpa terkecuali. Bahkan tidak hanya dikuasai, namun juga harus dipraktekkan dengan baik dan benar,
salah satunya digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari. Ini penting karena fungsi bahasa Indonesia
adalah sebagai alat pemersatu bangsa karena kita telah tahu bahwa bangsa kita ini terdiri atas bermacam-
macam suku, adat, dan bahasa.
Bahasa Indonesia memiliki suatu peranan penting dalam kehidupan rakyat Indonesia karena bahasa
Indonesia adalah bahasa nasional. Bahasa Indonesia digunakan dalam berkomunikasi ke luar dengan
masyarakat lain di daerah lain di Indonesia. Namun tetap dengan catatan, bahasa daerah masing-masing
yang dimiliki wajib dilestarikan keberadaanya.
Di dalam masyarakat perkotaan besar, tentu bahasa wajib adalah menggunakan bahasa Indonesia, lalu
bagaimana dengan masyarakat di pedesaan? Pasti mereka masih menggunakan bahasa daerah untu
berkomunikasi dan sebagian dari mereka terkadang masih belum bisa berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia. Dalam hal ini melestarikan bahasa daerah adalah sangat perlu, namun tidak bisa dipungkiri
penggunaan bahasa Indonesia tentu penting juga sebagai sesuatu kesadaran berbangsa satu, yakni bangsa
Indonesia dan untuk keperluan bergaul ke dunia luar.
Daftar Pustaka
Hikmat Ade. (2013).Bahasa Indoneia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indoneia.
https://www.studiobelajar.com/penulisan-daftar-pustaka/