9
POISONING SEVERITY SCORE, GLASGOWCOMA SCALE, CORRECTED QT INTERVAL IN ACUTE ORGANOPHOSPHATE POISONING Analisa Jurnal

kelompok 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kelompok 1

POISONING SEVERITY SCORE, GLASGOWCOMA SCALE, CORRECTED QT INTERVAL IN ACUTE ORGANOPHOSPHATE POISONING

Analisa Jurnal

Page 2: kelompok 1

Identitas jurnal

Judul : Poisoning severity score, Glasgowcoma scale, corrected QT interval in acute organophosphate poisoning (Keracunan skor keparahan, Glasgow skala koma, dikoreksi dengan interval QT pada keracunan organofosfat akut).

Tanggal terbit: 29 Mei Tahun terbit : Tahun 2010 Penerbit : Sage

Page 3: kelompok 1

Halaman : 419-425 Pengarang : Okhan Akdur, Polat Durukan, Seda

Ozkan, Levent Avsarogullari , Alper Vardar, Cemil Kavalci dan Ibrahim Ikizceli.

Responden : Okhan Akdur, Departemen of Emergency Medicine, Canakkale Onsekiz Mart Universitas Fakultas Kedokteran, Canakkale, Turki. Email: [email protected]

Page 4: kelompok 1

Tujuan penulisan jurnal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas skor keparahan dengan interval (QTc) dalam memprediksi hasil di organofosfat keracunan akut.

Untuk mengetahui keracunan dengan skala Glasgow koma (GCS) dan dikoreksi QT untuk menyelidiki efektifitas ness dari skala koma PSS

untuk menggambarkan karakteristik klinis OP kasus keracunan dewasa dirawat di rumah sakit.

Page 5: kelompok 1

Pembahasan

Keracunan organofosfat (OP) adalah masalah kesehatan global utama dengan kematian tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah parameter klinis yang dapat diperoleh dengan cepat pada keracunan OP bisa membantu penentuan tingkat keparahan keracunan OP. Peneliti menganalisis gambaran klinis serta temuan PSS, GCS, EKG. Menurut data demografis, keracunan OP ditemukan terjadi biasanya pada usia 20-40 tahun dengan alasan ingin bunuh diri. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua jenis kelamin. Sistem penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi keparahan kasus dan mengelola pasien dengan tanda klinis. PSS dan GCS yang paling umum digunakan dalam keracunan.

Page 6: kelompok 1

Rata skor PSS laki-laki dan wanita adalah 1,8 + 1,0. Tidak ada korelasi yang signifikan hubungan antara skor PSS dan perbedaan jenis kelamin (P> .05). Tidak ada korelasi yang signifikan secara statistik adalah ditemukan antara interval PSS dan QTc kasus. Periode rawat inap rata-rata adalah 6,7 + 3,7. Di sana tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara periode ini dan PSS (p> .05; Tabel 6). Ada tujuh (13%) kasus yang diperlukan entuba- tion dan mekanis dukungan ventilasi. PSS di tiga (5,6%) kasus adalah 4 dan empat (7,4%) kasus 3. Selama studi, 3 (5,6%) kasus yang fatal. PSS dari ketiga kasus itu 4.

hasil

Page 7: kelompok 1

kesimpulan

Terdapat dua hasil yang mencolok dalam penelitian ini yaitu :

GCS adalah parameter yang membantu dokter untuk mengidentifikasi dengan canggih pasien keracunan kelas OP dalam penilaian awal di UGD

Hasil penting kedua adalah bahwa EKG seperti selang QTc berkepanjangan, tidak efektif dalam penentuan prognosis jangka pendek dan menunjukkan ada hubungan dengan PSS.

Page 8: kelompok 1

Kelebihan jurnal Abstraknya jelas, yaitu

menggambarkan secara rinci bagian-bagian dari jurnal mulai dari tujuan,metode, dan hasil dari jurnal tersebut, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami bahasan dari jurnal tersebut.

Jurnal ini telah didukung oleh penelitian sebelumnya

Jurnal ini juga telah menggunakan metode yang jelas dan jumlah sampel yang jelas ,dimana ditetapkn berdasarkan kriteria eksklusi dalam menunjang efektivitas dari hasil yang didapat

Jurnal ini juga didukung oleh jurnal dan sumber-sumber lainnya

Pada jurnal ini juga didapatkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnyakelebihan jurnal

Page 9: kelompok 1

Kekurangan jurnal

Dalam jurnal ini tidak ditemuinya penggunaan diagram dalam penyajian hasil penelitiannya,dimana sebaiknya digunakan agar memudahkan pembaca memahami

Pada jurnal ini tidak dijelaskan intervensi lebih lanjut dari keracunan tersebut