KELOMPOK 1

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK 1

Memahami Supply Chain, Supply Chain Management

Oleh :1. Zulfa Deselfa081011526300652. Nesia Darmiati091011526303073. Wilmondo Maha Putera091011526302374. Rahmi Marlinis081011526300475. Tasnim Muchra08101152630376

IF6

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia PadangTahun Ajaran 2011/2012

Memahami Supply Chain, Supply Chain Management

PendahuluanPelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur adalah tidak cukup.Peran serta supplier, perusahaan transportasi dan jaringan distributor adalah dibutuhkan. Kesadaran akan adanya produk yang murah, cepat dan berkualitas inilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu Supply Chain Manajement ( SCM )A. Pengertian Supply Chain supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto supply chain adalah suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya.

Struktur SC yang sederhana

Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng. Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah :1) penghasil gandum 2) penghasil tebu 3) penghasil garam 4) penghasil aluminium 5) pabrik tepung terigu 6) pabrik gula 7) distributor garam 8) pabrik kaleng 9) pabrik biscuit 10) distributor biskuit 11) supermarket 12) perusahaan transportasi dan pergudangan.

Skema hubungan yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut :

B. Pengertian Supply Chain Management Supply Chain Management adalah suatu rantai pengadaan barang kepada pelanggan dalam rangka menjamin ketersediaan material dan meminimalisasikan biaya. Supply Chain Management (SCM) adalah integrasi beberapa kunci proses bisnis dari end user hingga para pemasok yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang menjadi nilai tambah untuk para pelanggan dan stakeholder (Douglas M. Lambert et el).

C. Tujuan Supply ChainTujuan supply chain manajemen berdasarkan definisi diatas adalah:1. Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan di gudang dan pendistribusiannya ke sentra penjualan.2. Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.D. Latar Belakang Supply Chain ManagementMunculnya SCM di latar belakangi oleh 2 hal :1. Praktek manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial pada era modern ini sudah tidak relevan lagi, karena tidak dapat menciptakan keunggulan kompetitif2. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang semakin ketat.

E. Fungsi Supply Chain Manajement ( SCM ). SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir. SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut.

F. Tujuh prinsip dalam SCMo Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.o Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan mpelanggan yang berbeda.o Dengarkan signal pasar .o Deferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumeno Kelola sumber-sumber suplai secara strategis..o Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply chain .o Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan.

G. Area Cakupan SCM Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-keiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah : kegiatan merancang produk baru (product development ) kegiatan mendapatkan bahan baku(procurement) kegiatan merencanakan produksi dan persediaan ( planning and control ) kegiatan melakukan produksi( production ) kegiatan melakukan pengiriman( distribution )Bagian Cakupan kegiatan antara lain

Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru

Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier

Perencanaan dan PengendalianDemand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan

ProduksiEksekusi produksi, pengendalian kualitas

DistribusiPerencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di riap pusat distribusi

H. Tantangan Yang Dihadapi Dalam Implementasi Supply Chain Management Tantangan 1 : Kompleksitas struktur Supply ChainAdanya kompleksitas yang melibatkan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-bedaInternal perusahaan contoh : antara bagian marketing dengan produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan jadual produksi secara tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan mendadak.Dengan eksternal misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai.Disisi lain perusahaan menghendaki fleksibilitas yang tinggi dengan mengubah jumlah, spesifikasi maupun jadual pengiriman bahan baku yang dipesan. Perusahaan juga menginginkan supplier menggunakan JIT yaitu mengirimkan produk dalam waktu yang tepat dan kuantitasnya kecil-kecil. Kompleksitas yang lain adalah dalam pembayaran, budaya dan bahasa.

Tantangan 2 : Ketidakpastian ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri terhadap rencana yang dibuat. Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan pengaman di sepanjang supply chain. Pengaman ini bisa berupa safety stock, safety time, atau kapasitas produksi maupun transportasi.

Sumber ketidakpastian yaitu :1. ketidakpastian pembeli, 2. ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, harga, kualitas maupun kuantitas, 3. ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi

I. Peranan Teknologi Informasi Dalam Supply Chain Management!a. kegiatan merancang produk baru (product development ) - kegiatan Imendapatkan bahan baku (procurement)b. kegiatan merencanakan produksi dan persediaan ( planning and control ) - kegiatan melakukan produksi ( production )c. kegiatan melakukan pengiriman ( distribution Ukuran performansi SCM :1. Kualitas (tingkat kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, ketepatan pengiriman) 2. Waktu (total replenishment time, business cycle time)3. Biaya (total delivered cost, efisiensi nilai tambah) 4. Fleksibilitas (jumlah dan spesifikasi) SCM juga bisa diartikan jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke hilir (downstream), dalam proses yang berbeda dan menghasilkan nilai dalam bentuk barang/jasa di tangan pelanggan terakhir (ultimate customer/end user).

J. Peran Teknologi InternetAplikasi internet dalam konteks Supply Chain Manajement yaitu :

1. Electronic Procurement ( e-Procurement )Salah satu model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek adalah e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.

2. Electronic Fulfillment ( e-Fulfilment ) Fulfilement adalah pemenuhan pesanan pelanggan. Menerima order dari pelanggan, bisa melalui email atau web based ordering Mengelola transaksi. Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persedian produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum. Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan, dukungan teknis dsb. Kegitan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari pelanggan.