Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    1/20

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT

    INFEKSI

    CIRI-CIRI FISIOLOGIS

    Kelompok 1

    260110140078 Ayu Aprilini Pembahasan

    260110140079 Putri Raraswati Pembahasan

    260110140080 Ummi Habibah Teori Dasar

    260110140081 Ayyu Widyazmara Data Pengamatan, Prosedur

    260110140082 Anggia D. Amaliah Tujuan, Prinsip, Simpulan,

    Revisi,dan Kirim.

    HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 30 SEPTEMBER 2015

    ASISTEN :1. BETHARY K.

    2. HIMMATUL ULYA

    LABORATORIUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2015

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    2/20

    CIRI-CIRI FISIOLOGIS BAKTERI

    I.  Tujuan

    Mengamati secara langsung atau tidak langsung produk kegiatan enzimatik.

    II.  Prinsip

    1.  Uji Biokimia

    Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan

    spesies kuman yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki

    sifat biokimia yang berbeda sehingga tahapan uji biokimia ini sangat

    membantu proses identifikasi. Setelah sampel diinokulasikan pada media

    differensial atau selektif, kemudian koloni kuman diinokulasikan pada

    media uji biokimia. Ada 12 jenis uji yang sering digunakan dalam uji

     biokimia walaupun sebenarnya masih banyak lagi media yang dapat

    digunakan (Adam, 2001).

    2. 

    Sifat Fisiologis Bakteri

    Bakteri merupakan organisme bersel tunggal dan mampu bereproduksi

    sendiri. Bakteri tidak memiliki inti sel. Bakteri terdiri dari sitoplasma yang

    dikelilingi oleh sebuah dinding sel yang kaku terbuat dari peptidoglikan,

    didalam sitoplasma terdapat materi genetik (Waluyo, 2007).

    3. 

    Inkubasi

    Inkubasi yaitu perlakuan terhadap bakteri yang dilakukan pada suhu

    optimum untuk pertumbuhan bakteri (350C – 

     370C)dan kelembapan udara

    yang mengandung CO2 sekitar 3  –  5% (Pelczar, 1986).

    4.  Teknik Aseptis

    Teknik aseptis adalah suatu metode dalam memindahkan atau mentransfer

    kultur bakteri dari satu tempat ke tempat lain agar tidak terjadi

    kontaminasi oleh mikroba lain dalam medium kultur (Curtis, 1999).

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    3/20

    5.  Uji gula-gula

    Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kuman memfermentasi

    masing-masing gula diatas membentuk asam. Media gula-gula ini terpisah

    dalam 5 tabung yang berbeda dan media yang digunakan adalah masing-

    masing gula dengan konsentrasi 1% dalam pepton. Masing-masing gula

    gula ditambahkan indikator phenol red (Adam,2001).

    6.  Uji TSIA

    Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan kuman untuk

    memfermentasikan karbohidrat. Pada media TSIA berisi 3 macam

    karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa. Indikatornya adalah phenol

    red yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi

    kuning dalam suasana asam. Glukosa berada di dasar media sedangkan

    laktosa dan sukrosa berada di bagian lereng (Buchanan, 2003).

    III.  Teori Dasar

    Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai ciri-ciri Fisiologis

    Bakteri. Tujuan dari praktikum ini yaitu mengamati secara langsung atau

    tidak langsung produk. kegiatan enzimatik bakteri. Prinsip yang gunakan

    adalah Uji Biokimia, sifat Fisiologis Bakteri, Inkubasi ,Teknik Aseptis, Uji

    gula-gula, Uji TSIA.

    Uji fisiologis biasanya identik dengan uji biokimia. Uji-uji

     biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau

    mikroorganisme yaitu antara lan uji koagulase, uji katalase, uji nitrit,

    hidrolisis gelatin, uji hidrogen sulfida (H2S) dan lain-lain. Pengujian

     biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam dunia

    mikrobiologi (Lim, 1998)

    a.  Uji katalase.

    Diletakkan 2 tetes H2O2 pada kaca objek yang bersih. Isolat bakteri

    diambil menggunakan jarum ose, kemudian dipindahkan ke atas kaca

    objek dan dicampurkan. Uji positif ditandai dengan terbentuknya

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    4/20

    gelembung-gelembung oksigen yang menunjukkan bahwa organisme

    yang bersangkutan menghasilkan enzim katalase yang mengubah

    hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen (Hadioetomo, 1993). Fungsi

    uji katalase pada bakteri berbentuk kokus adalah untuk membedakan

    antara stsphylococcus dan streptococcus, dimana kelompok

    staphylococcus bersifat katalase positif. Katalase merupakan enzim

    yang mengkatalisa penguraian hidrogen peroksida menjadi H O dan O .

    2 2Hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap sel karena bahan ini

    menginaktifkan enzim dalam sel. Hidrogen peroksida terbentuk

    sewaktu metabolisme aerob, sehingga mikroorganisme yang tumbuh

    dalam lingkungan aerob pasti menguraikan bahan tersebut . Menurut

    Schliefer semua galur staphylococcus adalah katalase positif (Dewi,

    2013).

     b. 

    Uji motilitas

    Isolat bakteri ditusukkan ke dalam media SIM semi padat pada

    tabung reaksi menggunakan jarum ose tusuk steril. Kemudiandiinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC. Uji positif ditandai dengan

     pertumbuhan bakteri yang menyebar, maka bakteri tersebut bergerak

    (motil) dan bila pertumbuhan bakteri tidak menyebar hanya berupa satu

    garis, maka bakteri tersebut tidak bergerak (non motil) (Sudarsono,

    2008).

    Uji positif ini dapat dilihat dengan adanya pertumbuhan koloni bakteri

    yang menyebar. isolat yang positif motil ditunjukkan dengan penyebaran

    isolat ke seluruh media (Tantu, Tumbol & Longdong. 2013).

    c.  Uji Indol

    Diambil satu koloni terpisah dengan menggunakan jarum ose, kemudian

    diinokulasi ke dalam media SIM dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu

    37ºC. Setelah inkubasi ditambahkan 10-12 tetes reagen Kovac. Uji

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    5/20

     positif ditandai dengan terbentuknya lapisan berwarna merah di

     bagian atas biakan (Hadioetomo, 1993).

    Indol merupakan senyawa yang mengandung nitrogen yang terbentuk

    sebagai hasil pemecahan amino tryphosphat. Pentingnya uji indol ini

    adalah karena hanya beberapa jenis bakteri saja yang dapat

    membentuk indol dan produk ini dapat diuji sehingga dapat digunakan

    sebagai identifikasi (Yulvizar, 2013).

    d. 

    Uji MR

    Diambil satu koloni terpisah dengan menggunakan jarum ose, kemudian

    diinokulasi ke dalam media MR-VP dan diinkubasi selama 24 jam pada

    suhu 37ºC. Pada uji MR, ditambahkan3-4 tetes indikator merah metil.

    Uji positif ditandai dengan perubahan warna medium menjadi merah,

    artinya terbentuk asam (Hadioetomo, 1993).

    uji merah : metil (methyl red test) bertujuan untuk mengetahui

    kemampuan bakteri untuk mengoksidasi glukosa dengan memproduksi

    asam dengan konsentrasi tinggi sebagai hasil akhirnya. Jika media

    MR-VP akan menjadi merah setelah ditambahkan merah metil

    menunjukkan bahwa hasil uji positif, sedangkan jika media tetap berwarna

    kuning menunjukkan hasil uji negatif (Yulvizar, 2013).

    e.  Uji Simmons Citrate.

    Diambil satu koloni terpisah dengan menggunakan jarum ose dan

    diinokulasikan pada media Simmons Citratelalu diinkubasi pada

    temperatur 37ºC selama 24 jam. diamati adanya perubahan warna

     pada medium biakan (Hadioetomo, 1993). Uji positif ditandai dengan

     berubahnya warna medium menjadi biru (Sudarsono, 2008).

    f.  Uji TSIA.

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    6/20

    Diambil sebagian kecil koloni bakteri dengan menggunakan ose dan

    diinokulasikan pada media TSIA, kemudian dilakukan dengan cara

    menusuk tegak lurus pada bagian butt (tusuk) dan cara zig zag pada

     bagian slant (miring). Diinkubasi pada temperatur 37ºC selama 24 jam.

    Diamati perubahan warna medium yang terjadi. Apabila bagian slant

     berwarna merah dan butt berwarna kuning maka bakteri mampu

    memfermentasi glukosa, sedangkan apabila bagian slant dan butt

    keduanya berwarna kuning maka bakteri mampu memfermentasi

    sukrosa dan laktosa (Yusuf, 2009).

    Uji TSIA ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari suatu

     bakteri dalam memfermentasi gula untuk menghasilkan asam atau gas.

    Warna merah pada agar menunjukkan reaksi basa, sedangkan warna

    kuning menunjukkan reaksi asam. Warna merah pada permukaan agar

    dan kuning di bagian bawah agar menunjukkan bahwa terjadinya

    fermentasi glukosa. Warna kuning pada bagian permukaan dan bawah

    tabung menunjukkan terjadinya fermentasi laktosa dan sukrosa (Yulvizar,2013).

    IV.  Alat dan Bahan

    Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu suspensi

     bakteri x, Biakan bakteri x dalam trypticase soy broth (TSB), Biakan

     bakteri x dalam agar miring trypticase soy agar (TSA), tabung Durham

     berisi kaldu glucose dengan indikator merah fenol, indol reagen Kovac,

    kertas plumbum asetat, tabung, kaldu urea, tabung medium MR-VP (Methyl

    Red-Voges Proskauer), tabung agar miring sitrat Siminons, reagen Barritt.

    V.  Prosedur

    Untuk melakukan praktikum uji fisioligi kali ini, prosedur yang

    dilakukan adalah memijar kawat ose lalu mengoleskan suspensi bakteri

    kepada 12 media yang telah disiapkanya itu motil, glukosa, laktosa, manosa,

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    7/20

    maltose, sakarosa, indol, H2S, urea, MR, VP dan Simon sitrat. Lalu setelah

    suspensi bakteri dioleskan pada media, maka media tersebut diinkubasi

    dalam inkubator dengan suhu 370Cdan dibiarkan selama 18  –   24

     jam.Diamati perubahan warna yang terjadi dan di bandingkan dengan

     persyaratan. 

    VI.  Data Pengamatan

    No Perlakuan Hasil

    1 Dilakukan pemijaran ose untuk

    mensterilisasi

    Ose telah steril dari kontaminasi

    mikroba

    2 Pengolesan suspense bakteri ke

    media motil

    Sebelum di inkubasi :

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    8/20

    Setelah diinkubasi selama 22 jam:

    3 Pengolesan suspense bakteri ke

    media glukosa

    Sebelum di inkubasi :

    Setelah diinkubasi selama 22 jam:

    4 Pengolesan suspense bakteri ke

    media laktosa

    Sebelum di inkubasi :

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    9/20

    Setelah diinkubasi selama 22 jam:

    5 Pengolesan suspense bakteri ke

    media manosa

    Sebelum di inkubasi :

    Setelah diinkubasi selama 22 jam:

    6 Pengolesan suspense bakteri ke

    media maltosa

    Sebelum di inkubasi :

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    10/20

    Setelah diinkubasi selama 22 jam:

    7 Pengolesan suspense bakteri ke

    media sakarosa

    Sebelum di inkubasi :

    Setelah diinkubasi selama 22 jam

    8 Pengolesan suspense bakteri ke

    media indol

    Sebelum di inkubasi :

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    11/20

    Setelah diinkubasi selama 22 jam

    9 Pengolesan suspense bakteri ke

    media H2S

    Sebelum di inkubasi :

    Setelah diinkubasi selama 22 jam

    10 Pengolesan suspense bakteri ke

    media urea

    Sebelum di inkubasi :

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    12/20

    Setelah diinkubasi selama 22 jam

    11 Pengolesan suspense bakteri ke

    media MR

    Sebelum di inkubasi :

    Setelah diinkubasi selama 22 jam

    12 Pengolesan suspense bakteri ke

    media VP

    Sebelum di inkubasi :

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    13/20

    Setelah diinkubasi selama 22 jam

    13 Pengolesan suspense bakteri ke

    media Simon sitrat

    Sebelum di inkubasi :

    Setelah diinkubasi selama 22 jam

    VII. 

    Pembahasan

    Pada praktikum uji fisiologi baketri ini bertjuan untuk mengamati

    secara langsung atau tidak langsung produk kegiatan enzimatik bakteri..

    Dalam praktikum ini dilakukan identifikasi dengan uji biokimia dengan uji

    motil,uji gula-gula (glukosa, laktosa, maltosa, mannose dan sukrosa), uji

    indol, uji H2S, uji hidrolisis urea, uji MR, uji VP, dan uji simon sitrat.

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    14/20

      Ciri fisiologi ataupun biokimia merupakan kriteria yang amat

     penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tak dikenal karena

    secara morfologis biakan atau pun sel bakteri yang berbeda dapat tampak

    serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organik

    yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan.

    Karakteristik dan klasifikasi sebagian mikroba seperti bakteri berdasarkan

     pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada

     beberapa tipe media memproduksi tipe metabolit tentunya yang dideteksi

    dengan interaksi mikroba dengan reagen test yang mana menghasilkan

     perubahan warna reagen (Murray, 2003)

    Sebelum melakukan semua uji terlebih dahulu lakukan fiksasi

    .Fiksasi adalah proses pengawetan dan pelekatan atau penempelan struktur

    sel mikroorganisme pada suatu posisi. Selain itu fiksasi juga berfungsi

    untuk menonaktifkan enzim lytic sehingga bakteri tidak mengalami lisis

    dan berubah bentuk pada saat diamati. Fiksasi yang digunakan pada

     percobaan kali ini adalah fiksasi panas, yaitu dengan cara melewatkan Osedan tabung yang berisi suspensi bakteri di atas api. Fiksasi dilakukan

    sampai kawat ose bewarna merah terasa hangat apabila ditempelkan pada

     punggung tangan. Fiksasi yang dilakukan tidak boleh terlalu panas dan

    lama, karena bakteri yang ada pada preparat bisa hangus terpanggang dan

    terjadi perubahan bentuk dan penyusutan sel.

    Ose berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu

    mikrobia ke media yang akan digunakani. Ose terdiri dari ose lurus untuk

    menanam dan ose bulat untuk menggores yang biasanya berbentuk zig-

    zag.Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum

    sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat

     berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer

    loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.

    Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    15/20

    sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara

    tusukan pada agar tegak .

    Uji pertama yang dilakukan adalah uji motil ,mengambil suspense

     bakteri dengan ose lurus kemudian menginokulasi ke dalam media cair

     pertumbuhan dalam tabung reaksi.

    Dari hasil pengamatan uji motil emnunjukkan hasil negatif yang

    ditandai dengan tidak berubahnya cairan menjadi keruh yang artinya tidak

    terjadi pergerakan pada bakteri. Motilitas merupakan salah satu ciri

     penting pengkarakterisasian bakteri. Sifat ini diakibatkan oleh adanya alat

    moler cambuk yang disebut flagella sehingga sel bakteri dapat berenang

    didalam lingkungan air.

    Uji selanjutnya yaitu uji gula-gula, mengambil suspense bakteri

    dengan menggunakan ose bulat yang sebelumnya telah difiksasi kemudian

    dimasukkan dalam tabung reaksi yang didalamnya terdapat tabung

    Durham . Tabung Durham merupakan alat yang digunakan di duniamikrobiologi untuk mendeteksi produksi gas yang dihasilkan dari

    mikroorganisme.Alat ini berukuran sangat kecil, ditempatkan pada tabung

    reaksi yang telah berisi cairan pertumbuhan mikroorganisme dan zat

    indikator yang dapat menandai terjadinya perubahan warna karena adanya

     perubahan derajat keasaman dan gas yang dihasilkan.Produksi gas

    dicirikan dengan terdapatnya gas di ujung tabung durham setelah

    mikroorganisme diinokulasi dan diinkubasi.Uji gula disini yaitu

    diantaranya ujiglukosa, laktosa, maltosa, mannose dan sukrosa .Hasil

     positif bila terjadinya perubahan warna larutan uji dari semula berwarna

    merah menjadi larutan berwarna kuning, dan untuk hasil negative tidak

    akan ada perubahan warna pada larutan, artinya bakteri uji tersebut tidak

    melakukan fermentasi pada sakarosa. Pada hasil percobaan menunjukan

    adanya perubahan warna menjadi larutan berwarna kuning, sehingga

    sampel bakteri yang diuji adalah jenis bakteri yang dapat melakukan

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    16/20

    fermentasi membentuk asam dan gas, gas terlihat jelas pada tabung

    durham yang terapung keatas.

    Pengujian yang selanjutnya adalah uji indol. Dalam uji indol ini

    media yang dipakai adalah pepton 1%. Uji indol digunakan untuk

    mengetahui apakah sampel bakteri memiliki enzim triptophanase sehingga

     bakteri tersebut dapat mengoksidasi asam amino tryptophan membentuk

    indol. Tryptophan merupakan asam amino esensial yang dapat mengalami

    oksidasi dengan cara kegiatan enzimatik oleh beberapa bakteri. Hasil

     positif akan menunjukan terbentuknya lapisan cincin berwarna merah pada

     permukaan biakan dan sebaliknya pada hasil negative tidak terbentuk

    lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan. Pada hasil

     percobaan menunjukan bahwa uji indol yang dilakukan adalah negative

    karena tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan

     biakan ini dapat diartikan bahwa sampel bakteri tidak membentuk indol

    dari tryptophan sebagai sumber karbon.

    Pengujian yang berikutnya yaitu uji hydrogen sulfide. Pada uji

    hydrogen sulfide dikatakan positif bila terjadi perubahan warna menjadi

    hitam kecoklatan, dan untuk hasil negative bila tidak terjadi perubahan

    warna menjadi hitam kecoklatan. Hasil percobaan menunjukan hasil yang

     positif karena terjadi perubahan warna menjadi hitam kecoklatan, artinya

    terjadi ikatan antara media H2S dengan plumbum asetat menghasilkan

     plumbum sulfide yang berwana hitam kecoklatan.

    Pengujian yang selanjutnya adalah uji hidrolisis urea. Tujuan dari uji

    ini adalah untuk mengetahui apakah sampel bakteri yang diuji mempunyai

    enzim urease yang dapat menguraikan urea membentuk amoniak.

    Interpretasi hasil negative apabila tidak terjadi perubahan warna media

    menjadi pink atau merah jambu sedangkan interpretasi hasil positif adalah

    terjadinya perubahan warna media menjadi pink atau merah jambu. Hasil

    yang diperoleh pada saat percobaan adalah negative karena tidak terjadi

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    17/20

     perubahan warna media menjadi pink atau merah jambu, artinya sampel

     bakteri yang diuji tidak memecah urea membentuk amoniak.

    Pengujian yang berikutnya adalah uji MR. Uji MR adalah pengujian

    yang bertujuan untuk mengetahui adanya fermentasi asam campuran

    metilenglikol. Hasil positif menunjukan bila pada media terjadi perubahan

    warna menjadi merah setelah ditambahkan metilen red 1%, sebaliknya bila

     pada media tidak terjadi perubahan warna menjadi warna merah berarti uji

    MR ini negative. Hasil yang diperoleh dari percobaan adalah

    negative,karena tidak terjadinya perubahan warna menjadi merah, artinya

    sampel bakteri yang uji tidak menghasilkan campuran asam metilenglikol.

    Pengujian yang selanjutnya adalah uji VP. Tujuan dari uji ini adalah

    untuk mengetahui pembentukan asetil metal karbinol (asetoin) dari hasil

    fermentasi glukosa. Bila terjadi perubahan warna menjadi warna merah

    artinya pengujian berjalan positif, dan sebaliknya bila tidak terjadi

     perubahan warna menjadi merah berarti pengujian berjalan negative. Hasil

    yang diperoleh dari percobaan adalah negative karena tidak adanya

     perubahan warna menjadi merah, artinya sampel bakteri uji tidak

    membentuk asetil metal karboinol (asetoin).

    Pengujian yang terakhir adalah pengujian menggunakann simon

    sitrat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel

     bakteri uji menggunakan sitrat sebagi sumber karbon. Didalam media

    simon sitrat berisi indicator BTB (Brom Tymol Blue), apabila bakteri

    menggunakan sitrat sebagai sumber karbon maka media berubah menjadi

     basa dan berubah menjadi biru. Hasil percobaan menunjukan hasil positif

    karena terjadinya perubahan pada media menjadi warna biru.

    Dari semua hasil pengujian fisiologis diatas dapat disimpulkan

     bahwa sampel bakteri uji yang digunakan adalah Eschericia freundii.

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    18/20

    VIII.  Simpulan

    Berdasakan data dan hasil pengamatan dapat disimpulkan identifikasi

     bakteri dengan uji biokimia menggunakan uji motil,uji gula-gula (glukosa,

    laktosa, maltosa, mannose dan sukrosa), uji indol, uji H2S, uji hidrolisis

    urea, uji MR, uji VP, dan uji simon sitrat, menunjukkan hasil yang positif.

    Kemudian dapat dilakukan perkiraan bakteri yang digunakan adalah

    Eischerichia freundii.

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    19/20

    DAFTAR PUSTAKA

    Adam,MR. 2001.  Microbiology of Fermented Food   .Elsivier Applied Science

    Publisher,Ltd. New York.

    Buchanan,RE. & Gibbons,NE.2003.  Bergey’s Manual of Determinative

     Bacteriology. The William & Wilkins Company Baltimore.USA.

    Curtis, Helena. 1999. Biology 5 th edition. New York : Worth Publisher Inc.

    Dewi, Amalia Krishna. 2013. Isolation, Identification and Sensitivity test of

    Staphylococcus aureusagains Amoxi cillinof the Milk Sample in the

    Mastitis Crossbreed Ettawa Goat at Girimulyo Area, Kulonprogo,

    Yogyakarta. JS  31 (2).

    Hadioetomo RS. 1993.  Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan

     Prosedur Dasar Laboratorium. Jakarta : Gramedia.

    Lim, D. 1998. Microbiology. WCB Mcgraw-Hill. Missouri.

    Murray, R.K. dkk. 2003. Biokimia Klinik Edisi 4. Jakarta :EGC.

    Pelczar MJ, Chan E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.

    Sudarsono A. 2008.  Isolasi dan Karakterisasi Bakteri pada Ikan Laut dalam

    Spesies Ikan Gindara (Lepidocibium flavobronneum).  Bogor: Institut

    Pertanian Bogor.

    Tantu. W., Tumbol, R. A., Longdong, S.N.J. 2013. Deteksi keberadaan bakteri

    Aeromonas sp pada ikan nila yang dibudidayakan di karamba jaring apung

    danau Tondano. Budidaya Perairan. Vol. 1 No. 3: 74-80.

    Waluyo, L. 2007.  Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah

    Malang.

    Yulvizar, Cut. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik pada Rastrelliger

    sp.Isolation and Identification of Probiotic Bacteria in Rastrelliger sp.

     Biospecies. Vol. 6 No.2, Juli 2013, hal. 1-7.

  • 8/19/2019 Kelompok 1 (78-82)_Ciri-Ciri Fisiologis

    20/20

    Yusuf RW.2009. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Gram Negatif pada Luka Ikan

     Maskoki (Carassius auratus) Akibat Infeksi Ektoparasit Argulus sp.

    Surabaya: Unversitas Erlangga.