Upload
ririnvidiastuti
View
13
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Ikatan Kimia
Citation preview
1. ELEKTRON, PROTON, NEUTRON
1.1 Elektron
Elektron adalah partikel dasar bermuatan listrik negatif. Elektron ditemukan
oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali
dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan
bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling
yang diletakkan di antara katode dan anode. Elektron memiliki muatan – 1,6 x
10-19 C dan massa 9,11 x 10-31 kg. Elektron beredar mengelilingi inti.
1.2 Proton
Proton adalah partikel inti atom yang bermuatan positif. Proton ditemukan oleh
Eugen Goldstein melalui percobaan Tabung Crookes. Proton adalah partikel
subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 × 10-19 coulomb dan massa 938
MeV (1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1836 kali massa sebuah elektron).
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di
bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti
tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan
jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan
menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah
nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi
atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
1.3 Neutron
Neutron adalah partikel inti atom yang tidak bermuatan. Neutron ditemukan
oleh James Chadwick melalui percobaan penembakan unsur berilium oleh
partikel alfa yang berkecepatan tinggi. Neutron memiliki massa 1,67 x 10 -27 kg,
lebih berat dari proton. Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki
waktu paruh sekitar (waktu yang dibutuhkan untuk jumlah tersebut berkurang
menjadi setengah dari nilai awal) 10 menit, meluluh dengan memancarkan
elektron dan antineutrino untuk menjadi proton. Metode peluruhan yang sama
Ikatan Kimia 1
Kelompok : 1Suprihatin (06111010001)Ariska Andraini (06111010006)Ririn Vidiastuti (06111010015)Susianah (06111010016)
(peluruhan beta [peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel beta
(elektron atau positron).
2. PRINSIP KERJA DARI PERCOBAAN THOMPSON, MILIKAN, DAN
RUTHERFORD TENTANG PENEMUAN PROTON, ELEKTRON, DAN
NEUTRON
2.1 Prinsip Kerja Percobaan Thompson
Prinsip kerja dari tabung sinar katoda gambar diatas akan diuraikan sebagai
berikut. Tabung dari gelas yang hampir hampa udara di dalamnya dipasang dua
elektroda, yaitu katoda dan anoda. Katoda merupakan tempat elektron
terpancar sedangkan anoda merupakan elektroda yang potensialnya positif dan
dijaga tetap tinggi. Elektron yang terpancar dari katoda akan membentur anoda,
tetapi sebagian bergerak lurus melewati lubang kecil pada anoda. Berkas kecil
elektron akan bergerak terus ke daerah yang terletak antara pelat yang
bermuatan positif dan negatif. Setelah melewati pelat ini elektron akan
membentur ujung tabung yang menyebabkan pendaran cahaya.
Jika atom diberi energi maka elektron akan mengalami eksitasi, dengan kata
lain elektron akan berpindah ke kulit terluar yang memiliki energi lebih rendah.
Saat energi telah habis, elektron tersebut akan kembali ke posisi semula sambil
melepaskan energi dalam bentuk cahaya.
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat
dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat
partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.
Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya
disebut elektron.
Ikatan Kimia 2
J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa
elektron (e/m) sebesar 1,76 × 108 C/g. Dari penemuannya tersebut, J.J.
Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal dengan teori atom
Thomson, yaitu:
Model Atom Thomson
Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron yang bermuatan negatif. Karena tersebarnya elektron-elektron di
dalam atom bagaikan kismis, sehingga disebut juga model atom roti kismis.
2.2 Prinsip Kerja Percobaan Milikan
Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago, berhasil
menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10 -19 C. Dengan
demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga
perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m).
Nilai e/m = 1,76 x 108 C/g, maka
Massa 1 elektron =9.11 x 10-28 g
Gambar percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.
Ikatan Kimia 3
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik
grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan
minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik.
Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan
massa elektron 0.
2.3 Prinsip Kerja Percobaan Rutherford
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian
penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan
positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada
yang diteruskan/ menembus lempeng sehingga mincullah istilah inti atom.
Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911)
menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC.
Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford
dapat digambarkan sebagai berikut.
Ikatan Kimia 4
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom
tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak
seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapt
diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford menyatakan bahwa atom adalah
bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun dari inti
atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan
massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan
teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi
elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan
jatuh ke dalam inti.
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Penelitian Gelombang Elektromagnetik Dilakukan pada Sinar Tampak dan
Kaitannya dengan Elektron.
Gelombang elektromagnetik merupakan :
- Gelombang transversal
- Gelombang yang dapat merambat dengan kecepatan 3 x 108 m/s
- Gelombang yang dapat merambat di ruang hampa tanpa medium, contohnya
cahaya matahari.
Ikatan Kimia 5
Dapat disimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik adalah perambatan secara
transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah yang satu sama
lain saling tegak lurus.
Cahaya merupakan gelombang eloktromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya
adalah medan listrik dan medan magnet. Berdasarkan jenisnya, cahaya dibedakan
menjadi cahaya yang tampak dan cahaya yang tidak tampak. Cahaya tampak adalah
cahaya yang jika mengenai benda maka benda tersebut akan dapat dilihat oleh
manusia, contoh cahaya matahari.
Cahaya tampak digunakan untuk penelitian gelombang elektromagnetik karena
spectrum cahaya tampak adalah satu-satunya spektrum gelombang
elektromagmnetik yang dapat dilihat semuanya terdiri dari tujuh spektrum warna
yaitu merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila dan ungu. Spektrum frekuensi sinar
tampak berisi frekuensi dimana mata manusia peka terhadapnya. Frekuensi sinar
tampak membentang antara 40.000 dan 80.000 GHz (1013) atau bersesuaian
dengan panjang gelombang antara 380 dan 780 nm (10-9).
Seperti penjelasan di atas bahwa cahaya tampak memiliki spectrum gelombang
elektromagnetik. Jika atom diberi energy, maka electron akan berpindah ke kulit
terluar yang memiliki tingkat energy lebih rendah dari posisi semula. Ketika energy
yang diberikan telah habis, electron akan kembali ke posisi semula dengan
Ikatan Kimia 6
memancarkan energy dalam bentuk cahaya. Spektrum yang dihasilkan dari
perpindahan electron pada setiap atom berbeda, karena energy yang dilepaskan
electron dalam bentuk cahaya memiliki panjang gelombang berbeda sehingga kita
mampu melihat perbedaan warna setiap atom. Dengan kata lain, spectrum pada
cahaya tampak yang merupakan salah satu gelombang elektromagnetik terjadi
karena adanya pergerakan electron saat diberi energy.
Ikatan Kimia 7
REFERENSI
Nursyamsiah . 2009. Prinsip Kerja Percobaan Thompson, Milikan Rutherford, (online),
(http://hjciah27.blogspot.com/2009/11/laporan-e-m.html, diakses 25 September
2013)
Ann. 2013. Spektrum Sinar Tampak, (online),
(http://annucigema.blogspot.com/2013/06/spektrum-sinar-tampak.html, diakses 25
september).
Helin, Monica Nanda. 2012. Cahaya, (online),
(http://ulangan-ipa1-18.blogspot.com/2012/12/cahaya.html, diakses 25 september
2013).
Wijaya El. 2013. Gelombang Elektromagnetik, (online),
(http://www.slideshare.net/eljovkusnowijaya/gelombang-elektromagnetikx21-
16523441, dikases 25 September 2013).
Ikatan Kimia 8