13
KELOMPOK 3 ANGGOTA DESRI LESTARI DEVI KURNIA DEVI SETRIANI EKO FEBRIANDI OLIVIA OKTAVIANI PRAGO KAIPUR RISALAH HANDAYANI SILVY RISKA ILAHI SUNDARY USSI MARTINA LILI KIKI JAYANTI SYAHRIANI

KELOMPOK 3 ft.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmakoterapi III

Citation preview

KELOMPOK 3

KELOMPOK 3ANGGOTA DESRI LESTARIDEVI KURNIADEVI SETRIANIEKO FEBRIANDI OLIVIA OKTAVIANIPRAGO KAIPURRISALAH HANDAYANISILVY RISKA ILAHISUNDARYUSSI MARTINALILIKIKI JAYANTISYAHRIANIhepatomegaliApa itu hepatomegali?

Pembesaran Hati (Hepatomegali) adalah membesarnya hati melebihi ukurannya yang normal.

KASUSSeorang Mahasiswa TR yang berusia 20 tahun mengeluh kedokter karna sudah 1 minggu putih matanya berwarna kuning. Mahasiswa TR ini juga mengeluh tentang demam nya yang sudah 10 hari tetapi tanpa mengigil dan disertai mual dan muntah. Dan juga mahasiswa ini mengeluh tentang rasa lelah letih dan lemas yang dialaminya, TR juga mengaku bahwa akhir-akhir ini urin nya gelap dan tidak seperti biasanya. TR juga mengaku bahwa perut kanan atasnya terasa sakit dan perut terasa penuh. TR juga bercerita kalau teman satu kosnya mengalami gejala yang sama setelah diperiksa temannya menderita hepatitis. Kasus ini semakin diperkuat dengan pengakuanTR yang sering makan sembrangan . pembahasanDari kasus diatas dapat kita ketahui bahwa TR mengalami hepatitis. hal itu diperkuat dengan gejala-gejala yang dialami TR yaitu putih matanya berwarna kuning,demam,mual,muntah,lemas dan urin yang gelap. Dan untuk mengetahui Hepatitis apa yang dialami TR maka perlu tes anti HAV. Sedangkan pada gejala perut kanan atas yang terasa sakit perlu pemeriksaan yang lebih lanjut untuk mengetahui bahwa TR mengalami hepatomegali atau tidak.

Setelah dilakukan tes anti HAV pada TR ternyata hasil dari tes anti HAV positif. Pada tes ini dilakukan juga diagnosis pembandingnya yaitu malaria,hepatitis B,demam tifoid dan beberapa kelaianan hati lainya.

Dan pada pemeriksaan hepatomegali nya dilakukan beberapa tes yaitu :rontgen perut.CT scan perut.tes fungsi hati.Dan didapatkan bahwa tes positif hepatomegali.

Hepatitis A adalah adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA) penyebarannya melalui kotoran/ tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi (fekal-oral), bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah.

Etiologi.HAV adalahvirus RNA tidak berkapsul, ukuran 27 nm, ikosahedral, kubik simetris. Merupakan anggota familiPicornaviridae, genusHepatovirus.Virus ini stabil dalam panas dan asam. Transmisi melalui fekal-oral; penyebaran utama paling sporadis adalah dari ekskresi orang sakit ke orang sehat. Antigennya HAV antigen; antibodinya adalah anti HAV. Virio mengandung 4 polipeptida kapsid yang ditandai VP1-VP4 yg dihasilkan dari pembelahan produk poliprotein suatu genom nukleotida 7500 pasca translasi. Masa inkubasi kurang lebih 4 mgg (10-50 hari; rata-rata 25-30).

Manifestasi Klinis.Manifestasi klinik dari hepatitis A dapat ikterik atau non ikterik. Pada fase pra-ikterik (fase prodromal) terdapat sedikit demam, anoreksia, mual, muntah-muntah dan nyeri perut, lelah; lamanya beberapa hari sampai dua minggu. Fase ikterik biasanya timbul sesudah gejala demam dan gejala gastrointestinal mereda, sklera menjadi ikterus, kencing warna gelap, pembesaran hati disertai rasa nyeri, splenomegali. Kira-kira 5-10% menunjukkan gejala seperti penyakit serum yang disebabkan komplek imun daripada virus yang bersirkulasi, yaitu sakit sendi, nyeri otot, demam danrash.Permulaan penyakit daripada hepatitis A biasanya akut.

Patogenesis.Berawal karena timbulnya jejas, tanpa memandang mekanisme jejas awal terhadap hati, cedera akibat hepatitis virus nyata dalam 3 cara: merupakan refleksi jejas pada hepatosit, yang melepaskan ALT dan AST ke dalam aliran darah. ALT lebih spesifik pada hati daripada AST yang juga bisa naik ketika cedera eritrosit, otot skelet, sel miokardium. hepatitis virus juga disertai ikhterus kolestatis, dimana kadar bilirubin direk and indireknya naik. ikhterus akibat obstruksi aliran saluran empedu dan cedera terhadap hepatosit. kenaikan alkali fosfatase serum, 5-nukleotidase, gama-glutamil transpeptidase, dan urobilonogen serum merefleksikan cedera terhadap system biliaris.

Penegakan Diagnosis.DenganAnamnesis mengenai: adanya riwatyat ikterus pada teman dekat, gejala mulai dari asimptomatis sampai simptomatic berupa: demam, malaise, nausea, vomitus, anoreksia, diare pada anak, konstipasi pada dewasa, nyeri kuadran kanan aas perut, urin gelap. Lalu dengan pemeriksaan fisik ada hepatomegali. Pemeriksaan Penunjang yaitu tes darah hati: menunjukan kelainan hepatoselular akut( kenaikan predominan dari SGOT, dengan kenaikan bilirubin dan fosfatase alkali yang lebih tidakjelas), pemeriksaan feses ditemukan HAV sekitar 1-2 minggu, pemeriksaan serologis: Anti HAV timbul dalam fraksi IgM selama fase akut, Ig-G anti HAV timbul setelah onset penyakit dan bertahan selama sepuluh tahun; dan tes ELIZAPenatalaksanaanTerapi non farmakologinya :- tirah baring selama stadium akut pasien di anjurkan isthirahat di tempat tidur sampai hampir bebas dari ikterik dan transaminase serum sudah menurun mendekati normal- diet yang bergiziyaitu diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat selama periode anoreksia pasien di beri makan sediklit-sedikit tapi sering, bila terus menerus muntah makanan di beri secara intravena. Bila nafsu makan telah pullih gizi dengan protein tinggi dapat mempercepat pemulihan.

Terapi farmakologinya :Ranitidine 3X1Ranatidin merupakan golongan obat Antagonis Histamin H2. golongan ini bekerja memblok reseptor histamin. Histamin adalah senyawa dari dalam tubuh yang bisa memicu sekresi asam lambung. Jika resptor dibloke, maka histamin tidak bisa bekerja, dan diproduksi asam lambung berkurang.Pada kasus ini raniditin digunakan untuk mengurangi mual muntah yang dialami pasien.paracetamol 500 mg untuk demam.Obat analgesik dan atipiretik yang digunakan untuk menurunkan demam yang dialami pasien.

DATA BASE1. Indentitas pasien Nama: Terryagama: islampekerjaan: mahasiswajenis kelamin: perempuan2. Riwayat penyakit terdahulu- belum pernah menderita penyakit Hepatitis.3. Pengobatan terdahulu - tidak ada pengobatan terdahulu4. Riwayat penyakit keluarga : - tidak ada riwayat penyakit keluarga 5. Anamnesa:keluhan : putih mata berwarna kuning, mual, muntah, demam, lesu, lemas, letih,urin gelap,perut atas kanan terasa sakit dan perut terasa penuh.

6. Pemeriksaan fisik Suhu tubuh: 37,8 derajat celciusBerat badan: 56 kg

7. Pemeriksaan labor Tes anti HAV positifTes rotgen perut menunjukan pembesaran hatiTes fungsi hati

8. DiagnosisHepatitis A

9. Pemberian obat Ranitidin tablet 150 mgIndikasi:Tukak lambung dan usus 12 jari.Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison.Dosis:diberikan 3x1 hari dalam kasus ini,setelah mual dan muntah berkurang pengobatan dapat dihentikan .Peringatan :Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

Efek samping:. berupa diare, nyeri otot, pusing, dan timbul ruam kulit, malaise,nausea.. Konstipasi. Penurunan jumlah sel darah putih dan platelet ( pada beberapa penderita). Sedikit peningkatan kadar serum kreatinin ( pada beberapa penderita). Beberapa kasus ( jarang ) reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, demam, ruam, urtikaria, eosinofilia.

-Interaksi obat:hasil penelitian terhadap 8 penderita yang diberikan ranitidin menunjukkan perbedaan dengan simetidine, ranitidine tidak menghambat fungsi oksidasi obat pada mikrosom hepar.terhadap 5 penderita normal yang diberikan dosis warfarin harian secara subterapeutik, dengan penambahan dosis ranitidine menjadi 200mg, 2 kali sehari selama 14 hari tidak menunjukkan adanya perubahan pada waktu protrombin atau pada konsentrasi warfarin plasma.

Kontra indikasi:. Penderita gangguan fungsi ginjal. wanita hamil dan menyusui

b. Paracetamol 500 mg

Indikasi:. Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal..Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.

Kontra Indikasi:Hipersensitif terhadap parasetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat dehidroganase.tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

Dosis .3x1 hari untuk dewasa

II. DRP/ASSMENT

Obat yang diberikan sudah lengkap karena pasien mengalami Hepatitis A.

Adanya efek samping pada penggunaan raniditin pada kelainan fungsi hati, sehingga raniditin digunakan untuk mengatasi mual dam muntah .

Pada dosis yang diberikan pada obat raniditin 3x1 hari dapat dihentikan jika pasien tidak muntah mual lagi.

III. SARANPada kasus penyakit hepatitis A ini disarankan :Memperbanyak istirahat,agar tubuh mengalami energi yang cukup untuk melawan infeksi virus ini.Meminum obat anti mual dan muntah sesuai dosis,agar tubuh dapat mengkonsumsi asupan makanan yang baik. Dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bersih.Kurangi fungsi hati .