32
Kelompok 4 Adhito Karistomo 1102009008 Dyana Pastria Utami 1102010084 Muhammad Ichsan 1102009185 Rahmi Rahma Andini 1102010229 Pembimbing: dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DiplDK

Kelompok empat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

empat kelompok

Citation preview

Page 1: Kelompok empat

Kelompok 4

Adhito Karistomo 1102009008Dyana Pastria Utami 1102010084

Muhammad Ichsan 1102009185Rahmi Rahma Andini 1102010229

Pembimbing:

dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DiplDK

Page 2: Kelompok empat

Berdasarkan data-data tersebut didapatkan berbagai macam permasalahan yaitu :

1.Diare pada BALITA2.Gizi buruk pada BALITA3.Pola makan dan asupan gizi yang tidak seimbang4.Perilaku BAB tidak pada tempatnya5.Pengetahuan tentang pelayanan kesehatan6.6. Ketersediaan jamban Keluarga7.Sarana air bersih yang tidak memenuhi standar kesehatan8.Jamban air bersih yang tidak memenuhi standar kesehatan9.Yankes

Page 3: Kelompok empat

Peneliti Pertama :

Diare pada keluarga binaanPrilaku BAB yang tidak baik pada keluarga binaanSanitasi lingkungan yang kurang baikKesadaran diri akan kesehatan kurangGizi buruk pada keluargaKurangnya mencuci tangan menggunakan sabun

Page 4: Kelompok empat

Peneliti Kedua :

Diare pada balitaKebiasaan mencuci tangan yang burukBelum memadai fasilitas pelayanan kesehatanKurangnya kesadaran dalam merawat kebersihan jambanKesadaran diri akan kesehatan kurangKebiasaan merokok dalam rumah

Page 5: Kelompok empat

Peneliti Ketiga :

Kurang ventilasi udara dalam rumahDiare pada keluarga binaanPengetahuan tentang pola asuh anak yang kurang baikBertempat tinggal yang padat penghuniSanitasi lingkungan yang kurang baikKetersediaan air bersih yang kurang

Page 6: Kelompok empat

Peneliti Keempat :

Faktor ekonomi kurangKurangnya kesadaran tentang pentingnya kebersihan mencuci tangan sebelum makanLingkungan rumah yang kotorTingkat pendidikan orang tua yang rendahDiare pada keluarga binaanKurangnya pengetahuan tentang mencuci tangan yang bersih

Page 7: Kelompok empat

Peneliti Kelima :

Riwayat diare berulang pada keluargaKeadaan sarana air bersih yang tidak baikKeadaan dalam rumah yang tidak bersihKeadaan jamban dan kamar mandi yang tidak memenuhi standarKurangnya pengetahuan mengenai sanitasi lingkungan yang baikPerilaku mencuci tangan sebelum makan tanpa menggunakan sabun.

Page 8: Kelompok empat

Peneliti Keenam :

Kurangnya pengetahuan tentang manfaat asi eksklusifPerilaku pembuangan sampah yang kurang baikKurangnya pengetahuan tentang makanan pendamping asiGizi buruk pada keluargaDiare pada balita

Page 9: Kelompok empat

Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya.Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas.

Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya.Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas.

Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang akan diputuskan.Proses penetapan Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari penyelesaiannya. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.

Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang akan diputuskan.Proses penetapan Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari penyelesaiannya. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.

Page 10: Kelompok empat

Berikut ini merupakan proses Metode Delphi :

Page 11: Kelompok empat

Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan

keluarga binaan untuk menentukan area masalah.

Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas

dan hasil penentuan prioritas masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih

area permasalahan yaitu : Penyakit Diare Pada Balita.

Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan

keluarga binaan untuk menentukan area masalah.

Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas

dan hasil penentuan prioritas masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih

area permasalahan yaitu : Penyakit Diare Pada Balita.

Page 12: Kelompok empat

Dengan berbagai pertimbangan berikut :

Semua keluarga binaan memiliki penyakit Diare yang diderita oleh anggota keluarga yang berusia kurang dari lima tahun sehingga menurut kami masalah ini merupakan masalah terbesar yang dihadapi keluarga-keluarga binaan kami.Penyakit Diare tersebut dipengaruhi oleh beberapa perilaku anggota keluarga binaan, diantaranya terdapat anggota keluarga yang tidak mengetahui kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan menggunakan sabun, penyediaan air bersih yang kurang, pengelolahan sampah yang tidak baik, keadaan rumah yang padat, berdebu, dan jarang dibersihkan.Perilaku dari anggota keluarga binaan yang tidak memanfaatkan fungsi dari jamban dengan benar, contohnya yaitu sering membuang tinja bayi tidak benar dan tidak membersihkan.

Page 13: Kelompok empat

Berdasarkan dari data-data yang telah dikumpulkan mengenai pengetahuan penduduk

terhadap pentingnya ketersediaan air bersih, merupakan salah satu faktor penyebab

terjadinya suatu masalah yaitu timbulnya penyakit berupa Diare. Hal tersebut

berhubungan dengan masih tingginya angka kejadian terjadinya Diare di desa Tanjung Pasir.

Berdasarkan dari data-data yang telah dikumpulkan mengenai pengetahuan penduduk

terhadap pentingnya ketersediaan air bersih, merupakan salah satu faktor penyebab

terjadinya suatu masalah yaitu timbulnya penyakit berupa Diare. Hal tersebut

berhubungan dengan masih tingginya angka kejadian terjadinya Diare di desa Tanjung Pasir.

Page 14: Kelompok empat

TINJAUAN PUSTAKA

Page 15: Kelompok empat

DEFINISI

Diare adalah kondisi dimana terjadi

frekuensi defekasi yang abnormal (lebih

3X/hari) serta perubahan dalam isi

(lebih dari 200 gram/24 jam atau

lebih dari 10 gr/kgbb/24 jam) dan

konsistensi feses cair. (Suzanne C.Smeltzer,

2001).

Diare adalah kondisi dimana terjadi

frekuensi defekasi yang abnormal (lebih

3X/hari) serta perubahan dalam isi

(lebih dari 200 gram/24 jam atau

lebih dari 10 gr/kgbb/24 jam) dan

konsistensi feses cair. (Suzanne C.Smeltzer,

2001).

Menurut Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD – RSHS (2005) maka yang dimaksud dengan diare akut adalah buang air besar dengan konsistensi lebih encer/cair dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari, dapat/tidak disertai dengan lendir/darah yang timbul secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu (14 hari).

Menurut Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD – RSHS (2005) maka yang dimaksud dengan diare akut adalah buang air besar dengan konsistensi lebih encer/cair dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari, dapat/tidak disertai dengan lendir/darah yang timbul secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu (14 hari).

American Academy of Pediatrics (AAP)

mendefinisikan diare akut dengan karakteristik

peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi defekasi, dapat disertai atau tanpa gejala dan

tanda seperti mual, muntah, demam atau

sakit perut yang berlangsung selama 3

– 7 hari.

American Academy of Pediatrics (AAP)

mendefinisikan diare akut dengan karakteristik

peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi defekasi, dapat disertai atau tanpa gejala dan

tanda seperti mual, muntah, demam atau

sakit perut yang berlangsung selama 3

– 7 hari.

Menurut World Gastroenterology

Organization global guidelines 2005, diare

akut didefinisikan sebagai pasase tinja

yang cair/lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal,

berlangsung kurang dari 14 hari

Menurut World Gastroenterology

Organization global guidelines 2005, diare

akut didefinisikan sebagai pasase tinja

yang cair/lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal,

berlangsung kurang dari 14 hari

Page 16: Kelompok empat

Diare merupakan penyakit yang umum terjadi pada hampir semua kelompok usia dan merupakan penyakit kedua tersering setelah influenza (common cold) / ISPA. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia termasuk Negara berkembang seperti Indonesia yang menyebabkan satu juta kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunnya.

Pada tahun 2003, diperkirakan 1,87 juta anak di bawah 5 tahun meninggal karena diare. 8 dari 10 kematian ini terjadi pada dua tahun pertama kehidupan. Rata-rata, anak-anak di bawah 3 tahun pada negara berkembang mengalami tiga episode diare setiap tahunnya.

Cara penularan diare pada umumnya adalah secara oro-fecal melalui 1) makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh enteropatogen, 2) kontak langsung tangan dengan penderita atau barang-barang yang telah tercemar tinja penderita, atau tidak langsung melalui lalat. Di dalam bahasa Inggris maka terdapat 5 F di dalam cara penularan diare ini yaitu food (makanan), feces (tinja), finger (jari tangan), fluid (cairan), and fly (lalat). (Sunoto, 1991).

Page 17: Kelompok empat

Menurut Widjaja (2002), diare disebabkan oleh:Faktor infeksi

Infeksi enteral (bakteri, virus, parasit) Infeksi parenteral

Faktor malabsorbsiFaktor makananImunodefisiensiDefek anatomisFaktor psikologis

Page 18: Kelompok empat
Page 19: Kelompok empat
Page 20: Kelompok empat
Page 21: Kelompok empat

Menurut Widjaja (2000), gejala-gejala diare adalah sebagai berikut :

a.Tinja encer, berlendir atau berdarah dengan frekuensi ≥ tiga kali.b.Pada bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisahc.Suhu badan meninggid.Lecet pada anus khususnya pada bayi/anake.Gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurangf.Muntah sebelum dan sesudah diareg.Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah)h.Dehidrasi (kekurangan cairan).

Page 22: Kelompok empat

Pemeriksaan tinja Pemeriksaan gangguan keseimbangan

asam basa dalam darah (AGD) Pemeriksaan kadar ureum dan

kreatinin untuk mengetahui faal ginjal Pemeriksaan elektrolit

Page 23: Kelompok empat

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada teori blum (1983), yang menerangkan bahwa status kesehatan ditentukan oleh interaksi dinamis antara determinan lingkungan ( fisik, biologis, sosial, kultural ), determinan prilaku ( sikap, gaya hidup), determinan herediter ( pertumbuhan penduduk, distribusi, genetik), dan determinan pelayanan kesehatan ( kebijakan pelayanan kesehatan dan operasional pelayanan dalam promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada teori blum (1983), yang menerangkan bahwa status kesehatan ditentukan oleh interaksi dinamis antara determinan lingkungan ( fisik, biologis, sosial, kultural ), determinan prilaku ( sikap, gaya hidup), determinan herediter ( pertumbuhan penduduk, distribusi, genetik), dan determinan pelayanan kesehatan ( kebijakan pelayanan kesehatan dan operasional pelayanan dalam promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).

Page 24: Kelompok empat
Page 25: Kelompok empat

Berdasarkan teori sebelumnya, dapat dibuat suatu kerangka konsep yang berhubungan dengan area permasalahan yang terjadi pada keluarga binaan di Kampung Gaga Sukamana Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kerangka konsep ini terdiri dari variabel independen dari kerangka teori yang dihubungkan dengan area permasalahan

Berdasarkan teori sebelumnya, dapat dibuat suatu kerangka konsep yang berhubungan dengan area permasalahan yang terjadi pada keluarga binaan di Kampung Gaga Sukamana Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kerangka konsep ini terdiri dari variabel independen dari kerangka teori yang dihubungkan dengan area permasalahan

Page 26: Kelompok empat

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

Page 27: Kelompok empat
Page 28: Kelompok empat
Page 29: Kelompok empat
Page 30: Kelompok empat
Page 31: Kelompok empat
Page 32: Kelompok empat