1
Kantor itu Kosong setelah Kasus Melinda Muncul NESTY T PAMUNGKAS K ELUARGA meminta polisi mengautopsi ulang jenazah Irzen Octa, 50. Pasalnya autopsi yang dikeluarkan dr Ade Firmansyah S dari Depar- temen Ilmu Kedokteran Fo- rensik dan Medikologal RSCM ternyata ganda. Hal itu diungkapkan OC Ka- ligis, selaku kuasa hukum kelu- arga Irzen Octa, kemarin. Hasil autopsi pertama menyebut- kan ada lembam pada bagian belakang tubuh mayat; bahu mayat pada rahang dan jari ta- ngan kaku; sekat hidung bagian luar terdapat luka lecet; kedua lubang hidung keluar darah; wajah dan jaringan di bawah kuku jari tangan maupun kaki berwarna ungu. Hasil tes narko- tika dinyatakan negatif. Hasil autopsi kedua me- nyebutkan pada sekat hidung bagian luar terdapat luka lecet; kedua bagian lubang hidung mengeluarkan darah; wajah berwarna ungu gelap; jaringan di bawah kuku jari tangan dan kaki berwarna ungu; terdapat pendarahan di bawah selaput keras otak, terdapat bekuan darah di bilik otak, dan memar pada batang otak. Ada kecurigaan salah satu dari hasil autopsi tersebut akan digunakan untuk meringankan tersangka debt collector Henry Waslinton dan Donald Haris Bakara maupun Arief Lukman dari Citibank. Oleh karena itu, Kaligis mem- pertanyakan hasil autopsi yang berbeda tersebut kepada dokter bersangkutan. ‘’Ada tidaknya upaya rekayasa, kami serahkan pada tim penyidik. Kami hanya ungkapkan fakta bahwa ada ha- sil autopsi ganda,’’ tandasnya. Sebagai dokter ahli forensik dalam kasus pembunuhan, lan- jut Kaligis, seharusnya dokter Ade Firmansyah tidak menge- luarkan hasil yang kontradiktif. “Kami sudah ke RSCM dan ber- temu dokter Ade Firmansyah, tapi sampai sekarang tidak ada konrmasi balik,’’ sesalnya. Ditemui terpisah, Dokter Ade Firmansyah mengatakan dua surat hasil autopsi yang ditun- jukan pengacara keluarga Irzen Octa adalah bagian dari proses pemeriksaan forensik. “Sama seperti kalau kita berobat pasti ada pemeriksaan penunjang. Makanya kenapa disebut hasil pemeriksaan se- mentara karena hasil nalnya ada pada visum et repertum,” paparnya. Disupervisi Polda Namun untuk mendapatkan kepastian, keluarga meminta polisi melakukan autopsi ulang jenazah Irzen Octa, tapi dilaku- kan dokter forensik berbeda. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar mengatakan hanya penyidik yang berhak meminta autopsi ulang. “Pihak keluarga bisa mengajukan ulang jika me- nemukan hal-hal yang salah, tapi tetap menunggu persetu- juan penyidik,” jelasnya. Sejak awal, keluarga sudah mencurigai banyak hal yang salah dalam kematian Irzen Octa. Penyidik pun terlihat ter- tekan. Sehingga ada permintaan dari pihak keluarga agar kasus ini diambil alih Mabes Polri. Mereka menyampaikan per- mintaan itu saat audensi dengan komisi XI DPR. Terkait dengan permintaan keluarga itu, Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan pihaknya belum melihat urgensinya. “Kita per- cayakan dulu kepada Kapolda Metro Jaya. Kasus ini masih ditangani Polres Jaksel dengan supervisi Polda Metro Jaya,” ujarnya. (AW/VB/*/J-1) [email protected] Sejak awal, keluarga sudah mencurigai banyak hal yang salah dalam kematian Irzen Octa. Keluarga Irzen Octa Minta Autopsi Ulang SEPI: Suasana kantor PT Sarwahita Global Management (SGM) yang sepi di Menara Anugerah, Mega Kuningan, Jakarta, kemarin. Napi Kabur akibat Kesalahan Petugas Jelajah Nusantara dengan Motor KABURNYA empat narapidana (napi) Rumah Tahanan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, pada Senin (11/4) dini hari merupakan kelalaian petugas sipir jaga. Me- reka tidak menjalankan prosedur pengamanan yang benar. Penegasan ini dikemukakan Dirjen LP Kemenkumham Untung Sugiono saat ditemui wartawan seusai pembukaan Raimuna Pemasyarakatan 2011, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, kemarin. “Dari informasi awal, saya menduga petugas telah lalai menjalankan prosedur penga- manan. Informasi ini masih dalam pemeriksaan,” ujarnya. Empat napi yang kabur itu yakni Anang Syahputra, Herman Syahputra alias Jono, Muhamad Iqbal, dan Wahidin alias Wahid bin Lakoni. Mereka kabur de- ngan bantuan kain sarung yang digunakan untuk menuruni tembok setinggi 20 meter. Saat ini lima petugas jaga piket Rutan Cipinang dinonak- tifkan sementara. Mereka juga sedang menjalani pemeriksaan dari tim inspektorat terkait de- ngan kaburnya empat napi itu. Menurut Untung, bila terbuk- ti ada tindak pidana, pihaknya akan segera menyerahkan me- reka ke polisi. Ia menambah- kan, faktor lain yang menjadi penyebab lolosnya para napi itu ialah perbandingan jumlah tahanan dengan satuan penga- man atau sipir yang jauh tim- pang. Jumlah tahanan di rutan tersebut memang terlalu ba- nyak bila dibandingkan dengan sipir yang tersedia. Di Blok A Rutan Cipinang, tempat keempat tahanan kabur, terdapat sekitar 1.200 tahanan, sedangkan petugas yang jaga hanya empat orang. Lemahnya pengawasan yang terjadi saat pergantian petugas dimanfaat- kan napi untuk melarikan diri. Kabag Humas Polres Jakarta Timur AKP Didi Heryadi me- ngatakan terus mengejar empat napi yang kabur.” (Faw/J-2) IMPIAN selama 10 tahun Youk Tanzil akhirnya diwujudkan da- lam sebuah ekspedisi bertajuk Ring of Fire Adventure. Youk bersama putranya akan men- jelajahi lima pulau besar dan pulau-pulau kecil di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Youk mengaku ekspedisi ini berawal dari kecintaannya terhadap Indonesia baik dari alam maupun kebudayaan- nya. Tahap pertama ekspedisi ini dimulai dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, kemudian mengarah ke barat melalui 9 provinsi sampai mencapai batas akhir di Provinsi DKI Jakarta. Diperkirakan, perjalanan tahap pertama ini menempuh 6.000 km. Perjalanan dimulai pada 30 April 2011 dan diperkirakan memakan waktu 45 hari. “Ini benar-benar mimpi saya 10 tahun yang menjadi ke- nyataan, anugerah dari Tuhan. Dan saya bersyukur persiapan- nya lama, sekitar 13 bulan,” ujar Youk Tanzil dalam konferensi pers ekspedisi Ring of Fire di Rolling Stone Cafe, Jakarta, kemarin. Youk dan putranya men- jalankan ekspedisi ini dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki jenis D Trackery 250 cc yang dipasangi dua tas di bagian kiri-kanan belakang motor. Side bag ini terbuat dari alu- minium. Di luar negeri harga satu tasnya mencapai Rp15 juta. Kita bisa menyimpan perala- tan masak dan pakaian, bekal makanan, tenda, dan lainnya,” jelas Youk. Youk tidak hanya berdua menjalani ekspedisi ini. Karena niat awalnya untuk mendo- kumentasikan perjalanan dan budaya Indonesia, ekspedisi ini diikuti oleh satu tim penuh yang mencakup fotografer, juru kamera, dan pengemudi yang akan membawa perlengkapan dokumentasi. Youk menyatakan bahwa tahap pertama dimulai dari kawasan timur karena kehidu- pan yang ada di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali bervariasi. “Karena kulturnya ganti, aga- manya ganti, bahasanya ganti, wajahnya ganti. Jadi beragam sekali,” ujarnya. Youk sengaja memilih nama Ring of Fire sebagai nama ekspedisinya dengan pertim- bangan Indonesia merupakan penghuni terbesar kawasan cincin api di dunia. Hasil dokumentasi ekspedisi ini akan diwujudkan dalam be- berapa program televisi, film dalam bentuk DVD serta buku dan koleksi foto. (NY/J-2) B ERBEDA dengan kantor-kantor lainnya, tidak ada aktivitas yang terlihat di salah satu kantor yang terletak di lantai 16 Menara Anugerah, Mega Kuningan, Jakarta. Tidak ada seorang pun pegawai ataupun petugas cleaning service yang terlihat di kantor tersebut. Dari luar pintu kaca bergagang kayu yang terkunci rapat, bagian dalam kantor terlihat gelap. Tidak ada satu pun lampu di dalam ruangan yang dinyalakan. Namun, pantulan cahaya dari lorong jalan yang menembus pintu kaca memperlihatkan kosongnya ruangan. Tidak ada meja maupun kursi resepsionis yang biasa terlihat di sebuah kantor, begitu juga dengan plang nama perusahaan. Ruangan kosong itu tak lain adalah kantor PT Sarwahita Global Management (SGM), perusahaan yang selama ini disebut-sebut sebagai tempat ‘penitipan’ dana nasabah Citibank yang digelapkan oleh Inong Malinda alias Melinda Dee. Pemandangan tersebut berbeda dengan kantor yang berada tepat di seberangnya yang ramai oleh lalu lalang pegawai dan tamu. Resepsionis kantor tersebut mengatakan PT SGM memang tidak seperti kantor- kantor pada umumnya. “Di sana jarang ada aktivitas, tidak seperti kita-kita ini yang masuk terus,” tukas perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu. Dia mengatakan sejak kasus penggelapan dan pencucian uang yang dilakukan oleh salah satu komisaris PT SGM terungkap di media massa, pegawai perusahaan tersebut segera membersihkan atribut kantor termasuk plang nama perusahaan. Petugas keamanan di Menara Anugerah pun membenarkannya. Pria yang juga menolak disebutkan namanya itu menjelaskan beberapa kali ada orang yang mengangkut barang dari kantor itu. “Sebagian barangnya masih ada. Semalam ada wanita yang ke sana, tapi saya tidak tahu siapa,” ujarnya Lebih lanjut petugas keamanan itu menuturkan, sebelum kasus penggelapan tersebut mencuat, ia kerap melihat Melinda keluar masuk kantor tersebut. Ia mengatakan PT SGM telah berkantor kurang lebih selama setahun di gedung tersebut. Sementara itu, pihak manajemen PT SGM meminta agar PT SGM tidak disangkutpautkan dengan aksi Melinda yang juga menjabat sebagai relation manager di Citibank cabang Landmark, Jakarta Selatan. Managing Director PT SGM Andrea Pereshtu menuturkan pemberitaan media tentang PT SGM memengaruhi stabilitas perusahaan itu. “Saya tidak mau memberikan pernyataan lagi. Jangan menyangkutpautkan perusahaan dengan masalah ini. Saya harus menghidupi banyak kepala. Pernahkah membayangkan sebesar apa dampak pemberitaan selama ini. Biarkan kami tenang dan damai, kami harus recovery keadaan,” ujarnya dengan nada tinggi saat dihubungi, kemarin. Berdasarkan penyidikan Polri, Melinda mengalirkan dana salah satu nasabah Citibank sebesar Rp2 miliar ke rekening PT SGM. Namun, rekening perusahaan itu hanya dijadikan tempat pencucian uang. Dana tersebut diambilnya kembali secara tunai dan transfer untuk kepentingan pribadinya. (Rita Ayuningtyas/J-3) Penjual Solar Bersubsidi Dibekuk POLDA Metro Jaya membekuk pelaku penggelapan bahan ba- kar jenis solar bersubsidi milik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Imam Bonjol, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. Mereka menjual solar bersubsidi kepada opera- tor alat berat. “Tersangka menjual solar untuk keperluan pengurukan,” kata Kepala Sub Direktorat III Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Eko Saputro, di Jakarta, kemarin. Para tersangka itu adalah operator SPBU berinisial R dan W, J (sopir alat berat), S (bagian keuangan perusahaan pengurukan lahan), O (koordi- nator lapangan proyek), dan M (pemborong proyek). Eko mengatakan tersangka R dan W menjalankan modus menjual solar liter untuk alat berat kepada pekerja penguruk- an lahan di area Perumahan Metland, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Polisi sebelumnya sudah mengendus adanya kegiatan bongkar solar sebanyak 150 liter menggunakan tangki truk bernomor polisi F-8908-SH melalui jeriken di area Peruma- han Metland, Cibitung, Bekasi, Senin (28/3). Selanjutnya, polisi menangkap beberapa tersangka yang diduga terlibat penggela- pan solar bersubsidi tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka R dan W menjual solar milik SPBU bernomor seri 3417505 sebanyak 1,5 ton per hari kepada O, S, dan M de- ngan imbalan Rp30 ribu setiap pembelian. Melalui jasa sopir berinisial J, para tersangka membeli solar untuk bahan bakar alat berat yang menguruk lahan tanah Perumahan Metland. “Opera- tor R dan W menerima pesanan pembelian solar sebanyak tujuh kali dalam sehari,” ujar Eko. Para tersangka dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman penjara minimal lima tahun. Sementara itu, hingga kini para operator di SPBU tidak tampak aktif mengarahkan pengemudi mobil untuk mengisi BBM jenis pertamax yang tidak mendapat subsidi. Mereka tetap saja me- layani pengisian BBM sesuai permintaan pengemudi. (*/J-2) 6 RABU, 13 APRIL 2011 M EGA POLITAN MI/RITA AYUNINGTIYAS EKSPEDISI RING OF FIRE ADVENTURE: (dari kanan) Pemimpin Ekspedisi Ring of Fire Adventure Youk Tanzil, Marketing Director Kawasaki Motor Indonesia Okada San, President Director Panasonic Gobel Indonesia Ichiro Suganuwa saat konferensi pers kemarin. MI/RAMDANI

Keluarga - ftp.unpad.ac.id fileluar terdapat luka lecet; kedua lubang hidung keluar darah; wajah dan jaringan di bawah kuku jari tangan maupun kaki berwarna ungu. Hasil tes narko-

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keluarga - ftp.unpad.ac.id fileluar terdapat luka lecet; kedua lubang hidung keluar darah; wajah dan jaringan di bawah kuku jari tangan maupun kaki berwarna ungu. Hasil tes narko-

Kantor itu Kosong setelah Kasus Melinda Muncul

NESTY T PAMUNGKAS

KELUARGA meminta polisi mengautopsi ulang jenazah Irzen Octa, 50. Pasalnya

autopsi yang dikeluarkan dr Ade Firmansyah S dari Depar-temen Ilmu Kedokteran Fo-rensik dan Medikologal RSCM ternyata ganda.

Hal itu diungkapkan OC Ka-ligis, selaku kuasa hukum kelu-arga Irzen Octa, kemarin. Hasil autopsi pertama menyebut-kan ada lembam pada bagian belakang tubuh mayat; bahu mayat pada rahang dan jari ta-ngan kaku; sekat hidung bagian luar terdapat luka lecet; kedua lubang hidung keluar darah; wajah dan jaringan di bawah kuku jari tangan maupun kaki berwarna ungu. Hasil tes narko-tika dinyatakan negatif.

Hasil autopsi kedua me-nyebutkan pada sekat hidung bagian luar terdapat luka lecet; kedua bagian lubang hidung mengeluarkan darah; wajah berwarna ungu gelap; jaringan di bawah kuku jari tangan dan kaki berwarna ungu; terdapat pendarahan di bawah selaput keras otak, terdapat bekuan darah di bilik otak, dan memar pada batang otak.

Ada kecurigaan salah satu dari hasil autopsi tersebut akan digunakan untuk meringankan tersangka debt collector Henry Waslinton dan Donald Haris Bakara maupun Arief Lukman dari Citibank.

Oleh karena itu, Kaligis mem-pertanyakan hasil autopsi yang berbeda tersebut kepada dokter bersangkutan. ‘’Ada tidaknya upaya rekayasa, kami serahkan pada tim penyidik. Kami hanya ungkapkan fakta bahwa ada ha-sil autopsi ganda,’’ tandasnya.

Sebagai dokter ahli forensik dalam kasus pembunuhan, lan-jut Kaligis, seharusnya dokter Ade Firmansyah tidak menge-luarkan hasil yang kontradiktif. “Kami sudah ke RSCM dan ber-temu dokter Ade Firmansyah, tapi sampai sekarang tidak ada konfi rmasi balik,’’ sesalnya.

Ditemui terpisah, Dokter Ade Firmansyah mengatakan dua surat hasil autopsi yang ditun-jukan pengacara keluarga Irzen Octa adalah bagian dari proses pemeriksaan forensik.

“Sama seperti kalau kita berobat pasti ada pemeriksaan penunjang. Makanya kenapa disebut hasil pemeriksaan se-mentara karena hasil fi nalnya ada pada visum et repertum,” paparnya.

Disupervisi Polda Namun untuk mendapatkan

kepastian, keluarga meminta polisi melakukan autopsi ulang jena zah Irzen Octa, tapi dilaku-kan dokter forensik berbeda.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar mengatakan hanya penyidik yang berhak meminta autopsi ulang. “Pihak keluarga bisa mengajukan ulang jika me-nemukan hal-hal yang salah, tapi tetap menunggu persetu-juan penyidik,” jelasnya.

Sejak awal, keluarga sudah mencurigai banyak hal yang salah dalam kematian Irzen Octa. Penyidik pun terlihat ter-tekan. Sehingga ada permintaan dari pihak keluarga agar kasus ini diambil alih Mabes Polri. Mereka menyampaikan per-mintaan itu saat audensi dengan komisi XI DPR.

Terkait dengan permintaan keluarga itu, Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan pihaknya belum melihat urgensinya. “Kita per-cayakan dulu kepada Kapolda Metro Jaya. Kasus ini masih ditangani Polres Jaksel dengan supervisi Polda Metro Jaya,” ujarnya. (AW/VB/*/J-1)

[email protected]

Sejak awal, keluarga sudah mencurigai banyak hal yang salah dalam kematian Irzen Octa.

Keluarga Irzen Octa Minta

Autopsi Ulang

SEPI: Suasana kantor PT Sarwahita Global Management (SGM) yang sepi di Menara Anugerah, Mega Kuningan, Jakarta, kemarin.

Napi Kabur akibatKesalahan Petugas

Jelajah Nusantara dengan Motor

KABURNYA empat narapidana (napi) Rumah Tahanan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, pada Senin (11/4) dini hari merupakan kelalaian petugas sipir jaga. Me-reka tidak menjalankan prosedur pengamanan yang benar.

Penegasan ini dikemukakan Dirjen LP Kemenkumham Untung Sugiono saat ditemui wartawan seusai pembukaan Raimuna Pemasyarakatan 2011, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, kemarin.

“Dari informasi awal, saya menduga petugas telah lalai menjalankan prosedur penga-manan. Informasi ini masih dalam pemeriksaan,” ujarnya.

Empat napi yang kabur itu yakni Anang Syahputra, Herman Syahputra alias Jono, Muhamad Iqbal, dan Wahidin alias Wahid bin Lakoni. Mereka kabur de-ngan bantuan kain sarung yang digunakan untuk menuruni tembok setinggi 20 meter.

Saat ini lima petugas jaga piket Rutan Cipinang dinonak-

tifkan sementara. Mereka juga sedang menjalani pemeriksaan dari tim inspektorat terkait de-ngan kaburnya empat napi itu.

Menurut Untung, bila terbuk-ti ada tindak pidana, pihaknya akan segera menyerahkan me-reka ke polisi. Ia menambah-kan, faktor lain yang menjadi penyebab lolosnya para napi itu ialah perbandingan jumlah ta hanan dengan satuan penga-man atau sipir yang jauh tim-pang. Jumlah tahanan di rutan tersebut memang terlalu ba-nyak bila dibandingkan dengan sipir yang tersedia.

Di Blok A Rutan Cipinang, tempat keempat tahanan kabur, terdapat sekitar 1.200 tahanan, sedangkan petugas yang jaga hanya empat orang. Lemahnya pengawasan yang terjadi saat pergantian petugas dimanfaat-kan napi untuk melarikan diri.

Kabag Humas Polres Jakarta Timur AKP Didi Heryadi me-ngatakan terus mengejar empat napi yang kabur.” (Faw/J-2)

IMPIAN selama 10 tahun Youk Tanzil akhirnya diwujudkan da-lam sebuah ekspedisi bertajuk Ring of Fire Adventure. Youk bersama putranya akan men-jelajahi lima pulau besar dan pulau-pulau kecil di seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

Youk mengaku ekspedisi ini berawal dari kecintaannya terhadap Indonesia baik dari alam maupun kebudayaan-nya. Tahap pertama ekspedisi ini dimulai dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, kemudian mengarah ke barat melalui 9 provinsi sampai mencapai batas akhir di Provinsi DKI Jakarta. Diperkirakan, perjalanan tahap

pertama ini menempuh 6.000 km. Perjalanan dimulai pada 30 April 2011 dan diperkirakan memakan waktu 45 hari.

“Ini benar-benar mimpi saya 10 tahun yang menjadi ke-nyataan, anugerah dari Tuhan. Dan saya bersyukur persiapan-nya lama, sekitar 13 bulan,” ujar Youk Tanzil dalam konferensi pers ekspedisi Ring of Fire di Rolling Stone Cafe, Jakarta, kemarin.

Youk dan putranya men-jalankan ekspedisi ini dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki jenis D Trackery 250 cc yang dipasangi dua tas di bagian kiri-kanan belakang motor.

“Side bag ini terbuat dari alu-minium. Di luar negeri harga satu tasnya mencapai Rp15 juta. Kita bisa menyimpan perala-tan masak dan pakaian, bekal makanan, tenda, dan lainnya,” jelas Youk.

Youk tidak hanya berdua menjalani ekspedisi ini. Karena niat awalnya untuk mendo-kumentasikan perjalanan dan budaya Indonesia, ekspedisi ini diikuti oleh satu tim penuh yang mencakup fotografer, juru kamera, dan pengemudi yang akan membawa perlengkapan dokumentasi.

Youk menyatakan bahwa tahap pertama dimulai dari

kawasan timur karena kehidu-pan yang ada di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali bervariasi.

“Karena kulturnya ganti, aga-manya ganti, bahasanya ganti, wajahnya ganti. Jadi beragam sekali,” ujarnya.

Youk sengaja memilih nama Ring of Fire sebagai nama ekspedisinya dengan pertim-bangan Indonesia merupakan penghuni terbesar kawasan cincin api di dunia.

Hasil dokumentasi ekspedisi ini akan diwujudkan dalam be-berapa program televisi, film dalam bentuk DVD serta buku dan koleksi foto. (NY/J-2)

BERBEDA dengan kantor-kantor lainnya, tidak ada aktivitas

yang terlihat di salah satu kantor yang terletak di lantai 16 Menara Anugerah, Mega Kuningan, Jakarta. Tidak ada seorang pun pegawai ataupun petugas cleaning service yang terlihat di kantor tersebut.

Dari luar pintu kaca bergagang kayu yang terkunci rapat, bagian dalam kantor terlihat gelap. Tidak ada satu pun lampu di dalam ruangan yang dinyalakan. Namun, pantulan cahaya dari lorong jalan yang menembus pintu kaca memperlihatkan kosongnya ruangan. Tidak ada meja maupun kursi resepsionis yang biasa terlihat di sebuah kantor, begitu juga dengan plang nama perusahaan.

Ruangan kosong itu tak lain adalah kantor PT Sarwahita Global Management (SGM), perusahaan yang selama ini disebut-sebut sebagai tempat ‘penitipan’ dana nasabah Citibank yang digelapkan

oleh Inong Malinda alias Melinda Dee.

Pemandangan tersebut berbeda dengan kantor yang berada tepat di seberangnya yang ramai oleh lalu lalang pegawai dan tamu. Resepsionis kantor tersebut mengatakan PT SGM memang tidak seperti kantor-kantor pada umumnya. “Di sana jarang ada aktivitas, tidak seperti kita-kita ini yang masuk terus,” tukas perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu.

Dia mengatakan sejak kasus penggelapan dan pencucian uang yang dilakukan oleh salah satu komisaris PT SGM terungkap di media massa, pegawai perusahaan tersebut segera membersihkan atribut kantor termasuk plang nama perusahaan.

Petugas keamanan di Menara Anugerah pun membenarkannya. Pria yang juga menolak disebutkan namanya itu menjelaskan beberapa kali ada orang

yang mengangkut barang dari kantor itu. “Sebagian barangnya masih ada. Semalam ada wanita yang ke sana, tapi saya tidak tahu siapa,” ujarnya

Lebih lanjut petugas keamanan itu menuturkan, sebelum kasus penggelapan tersebut mencuat, ia kerap melihat Melinda keluar masuk kantor tersebut. Ia mengatakan PT SGM telah berkantor kurang lebih selama setahun di gedung tersebut.

Sementara itu, pihak manajemen PT SGM meminta agar PT SGM tidak disangkutpautkan dengan aksi Melinda yang juga menjabat sebagai relation manager di Citibank cabang Landmark, Jakarta Selatan. Managing Director PT SGM Andrea Pereshtu menuturkan pemberitaan media tentang PT SGM memengaruhi stabilitas perusahaan itu.

“Saya tidak mau memberikan pernyataan lagi. Jangan menyangkutpautkan

perusahaan dengan masalah ini. Saya harus menghidupi banyak kepala. Pernahkah membayangkan sebesar apa dampak pemberitaan selama ini. Biarkan kami tenang dan damai, kami harus recovery keadaan,” ujarnya dengan nada tinggi saat dihubungi, kemarin.

Berdasarkan penyidikan

Polri, Melinda mengalirkan dana salah satu nasabah Citibank sebesar Rp2 miliar ke rekening PT SGM. Namun, rekening perusahaan itu hanya dijadikan tempat pencucian uang. Dana tersebut diambilnya kembali secara tunai dan transfer untuk kepentingan pribadinya.(Rita Ayuningtyas/J-3)

Penjual Solar Bersubsidi DibekukPOLDA Metro Jaya membekuk pelaku penggelapan bahan ba-kar jenis solar bersubsidi milik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Imam Bonjol, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. Mereka menjual solar bersubsidi kepada opera-tor alat berat.

“Tersangka menjual solar untuk keperluan pengurukan,” kata Kepala Sub Direktorat III Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Eko Saputro, di Jakarta, kemarin.

Para tersangka itu adalah operator SPBU berinisial R dan W, J (sopir alat berat), S (bagian keuangan perusahaan pengurukan lahan), O (koordi-nator lapangan proyek), dan M (pemborong proyek).

Eko mengatakan tersangka R dan W menjalankan modus menjual solar liter untuk alat berat kepada pekerja penguruk-an lahan di area Perumahan Metland, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Polisi sebelumnya sudah mengendus adanya kegiatan bongkar solar sebanyak 150 liter menggunakan tangki truk bernomor polisi F-8908-SH melalui jeriken di area Peruma-han Metland, Cibitung, Bekasi, Senin (28/3). Selanjutnya, polisi menangkap beberapa tersangka yang diduga terlibat penggela-pan solar bersubsidi tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka R dan W menjual solar milik SPBU bernomor seri 3417505 sebanyak 1,5 ton per hari kepada O, S, dan M de-ngan imbalan Rp30 ribu setiap pembelian.

Melalui jasa sopir berinisial J, para tersangka membeli solar untuk bahan bakar alat berat yang menguruk lahan tanah Perumahan Metland. “Opera-tor R dan W menerima pesanan pembelian solar sebanyak tujuh kali dalam sehari,” ujar Eko.

Para tersangka dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman penjara minimal lima tahun.

Sementara itu, hingga kini para operator di SPBU tidak tampak aktif mengarahkan pengemudi mobil untuk mengisi BBM jenis pertamax yang tidak mendapat subsidi. Mereka tetap saja me-layani pengisian BBM sesuai permintaan pengemudi. (*/J-2)

6 RABU, 13 APRIL 2011MEGAPOLITAN

MI/RITA AYUNINGTIYAS

EKSPEDISI RING OF FIRE ADVENTURE: (dari kanan) Pemimpin Ekspedisi Ring of Fire Adventure Youk Tanzil, Marketing Director Kawasaki Motor Indonesia Okada San, President Director Panasonic Gobel Indonesia Ichiro Suganuwa saat konferensi pers kemarin.

MI/RAMDANI