163
KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis Dzikir Al-Khidmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah dalam Hukum Islam Oleh: Khoirul Anam NIM : 211 11 017 JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR

(Studi Atas Peran Majelis Dzikir Al-Khidmah dalam

Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah dalam Hukum Islam

Oleh:

Khoirul Anam

NIM : 211 11 017

JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARI'AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

ii

Page 3: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

iii

Page 4: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

iv

Page 5: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

v

MOTTO

“Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah dengan ilmu,

barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah dengann ilmu,

dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan

pada keduanya maka haruslah

dengan ilmu juga”

(HR. Ibnu as-Asakir)

Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain

Berjuang dan berkhidmah (melayani) di jalan kebajikan merupakan kunci

keberkahan hidup di dunia dan di akhirat (Khoirul Anam)

Page 6: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

vi

PERSEMBAHAN

“Sebagai Ungkapan Rasa Syukurku dan tanda Bakti Kepada

Kedua Orang Tuaku”

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Pertama

Kedua orang tuaku tercinta Ibundaku “SUSILOWATI” dan Ayahandaku

“SURATMAN” yang senantiasa membimbing, mendorong, mendukung dengan penuh

kesabaran,

keikhlasan, kegigihan dan tidak henti-hentinya mendoakan

anak-anaknya supaya menjadi orang yang sholih,

bermanfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa.

Amiin Yaa Rabbal’alamiin.

Ke-dua

Kyai saya Simbah KH. Fachrur Rozi Midkhol, Abah KH. Saiful Hadi, AH. Simbah

Kyai Slamet Idris, Ustadz Asyiq Ma’ruf, Ustadz Nur Hudaya, Ustadz Farid Abdullah

dan Abah KH. Mudzakir AH. yang selalu

mendoakan dan mebemri nasihat-nasihat

yang Bermanfaat untuk saya.

Ke-tiga

Adikku tersayang SITI MUNAWAROH dan calon pendamping hidupku

yang ku sayang neng LAILA

yang ikut serta memberi dorongan, semangat dan doanya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ke-empat

Yang terakhir dan yang terspesial

Almamaterku Fakultas Syari’ah Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Page 7: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa

terhaturkan dan tercurahkan kepada Khatamul Anbiya’ wal Mursalin (penutup

para Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, shahabat

dan pengikutnya serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumil qiyamah.

Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman,

Islam, Ihsan, istiqamah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan

pada akhirnya jika kita di panggil menghadap Allah SWT menetapi ‘ala ar-Ridha

wa khusnil khatimah. Amin yaa Rabbal ‘Alamiin.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Syari’ah Hukum Islam pada Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kebodohan dan keterbatasan, akhirnya

penulis dapan menyelesaikan skripsi yang berjudul “KELUARGA SAKINAH

DAN DZIKIR” (Studi Atas Peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam

Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten Semarang) dengan baik. Sebagai

hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam

Page 8: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

viii

menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan moril

maupun materil. Oleh karenanya dengan kerendahan hati perkenankan penulis

untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi. M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga.

3. Bapak Syukron Makmun, S.HI., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ahwal Al-

Syakhshiyyah IAIN Salatiga.

4. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesantunan, kesabaran, keikhlasan

dan kebijakan.

5. Ibu Evi Ariyani, SH., MH. selaku dosen Pembimbing Akademik selama

kuliah di jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah IAIN Salatiga yang selalu memberi

motivasi belajar bagi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh civitas akademika IAIN Salatiga terlebih

kepada dosen-dosen di jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah IAIN Salatiga yang

banyak berjasa kepada penulis.

7. Jama’ah Majelis Dzikir Al khidmah yang telah berkenan menjadi obyek

penelitian untuk penulisan skripsi ini. Terutama kepada pengurus dan

Jama’ah Al Khidmah Kabupaten Semarang dan sekitarnya.

8. Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA Kota Salatiga dan

perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, terima kasih atas bantuan

penyediaan buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 9: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

ix

9. Pengelola beasiswa BIDIK MISI IAIN Salatiga Tahun 2011 yang telah

memberi kesempatan kepada saya mendapatkan beasiswa tersebut dan

semoga bermanfaat.

10. Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada

Ibundaku tercinta beliau ibu Susilowati dan ayahandaku beliau bapak

Suratman yang penulis mulayakan dan banggakan. Berkat kesabaran dan

ketulusan beliau dalam membimbing, memberi dukungan, pengorbanannya

serta tidak henti-hentinya selalu mendoakan setiap hari untuk anak-anaknya.

Penulis berharap semoga seluruh amal dan jerih payah beliau tercatat sebagai

amal sholih yang bisa mendapatkan ridho dari Allah SWT, dan bisa

menghantarkan keharibaan Allah SWT. Teruntuk kepada adikku tersayang

Siti Munawaroh, semoga kamu bisa menjadi kebanggaan kedua orang tua

yang selalu mendoakannya dan semoga menjadi anak yang sholihah. Amiin.

11. Pengasuh Pon-Pes Al-Faqih Kauman Selo Tawangharjo simbah KH. Fachrur

Rozi, Abah KH. Saiful Hadi. AH yang telah membimbing dan mengajarkan

ilmu-ilmunya, sehingga sekarang bermanfaat bagi penulis. kepada guru MTs

dan MA Diniyyah Sunniyyah Selo Ustadz Khumaidi yang berkenan

membiayai selama belajar dan selalu menasihatiku unuk menjadi orang yang

berguna bagi masyarakat. Tidak lupa juga kepada para sesepuh sekaligus

pengasuh Pon-Pes Al-Ishlah simbah Kyai Slamet Idris, simbah KH. Moh.

Zainal Abidin, Ustadz Asyiq Ma’ruf dan Ustadz Nur Hudaya, Ustadz Farid

Abdullah beserta keluarganya yang meberikan semangat belajar, mendoakan

dan memberikan bimbingannya untuk selalu menjadi insan yang berakhlak

Page 10: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

x

mulia dan berkepribadian luhur. Semoga beliau-beliau diberi umur panjang,

berkah hidupnya, diberi kesabaran membimbing santri-santinya dan pada

akhirnya kelak jika sowan keharibaan Allah SWT menetapi Alar Ridha

wakhusnil khatimah, ma’anaili syafa’atil udzma mirrosulillahhi SAW. Amin.

12. Bapak M. Zaenuri selaku ketua Al Khidmah Kabupaten Semarang beserta

jajaran kepengurusan dan juga para jama’ah Majelis Dzikir Kabupaten

Semarang yang bersedia meberikan informasi, data-data dan arahan-

arahannya sehingga mempermudah penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Mas Mirza Faishol., S.Pd.I. dan mas M. Irsyad., S.Pd.I selaku Pembina Al

Khidmah Kampus Kota Salatiga yang selalu memberi motivasi dan masukan-

masukan dalam menyelesaiakan skripsi ini.

14. Dinda Layla yang ikut membantu dan selalu meberikan semangat supaya

cepat dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kamu juga cepat

menyelesaikan studinya di D3 Perbankan dan cepat meyelesaikan Tugas

Akhirnya.

15. Mbah Kasman dan keluarganya yang telah menyediakan rumahnya untuk

ditempati dan sebagai tempat proses terselesaikannya skripsi ini. Semoga

amal baik panjenengan di terima dan mendapat ridho dari Allah SWT. Amiin

16. Mas Amir Yusuf dan kang Ali Muhtadin yang berkenan berbagi pengalaman

dalam pembuatan skripsi ini, dan meluangkan waktunya menemani ke

perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk mencari buku-buku

sebagai referensi pembuatan skripsi ini dan juga sudah diajak melihat

keindahan malam kota pelajar tersebut.

Page 11: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

xi

17. Sahabat-sahabat penulis yang menemani belajar di IAIN Salatiga yang berada

di Kota yang sejuk ini. Kota Salatiga yang penuh suka-duka dan penuh

kenangan indah ini sebagai kebanggaan tersendiri. Teriama kasih kepada

teman-teman Bidik Misi 2011, kang Imam, kang Sunarnoto, kang Salim,

kang Rokhim, gus Afif, kang Tisna, kang Sahal, kang Habban, kang Hanafi,

kang Rofiq, kang Syukron, kang Majid, kang Idris, kang Angga, mbak

Annur, mbak Azalia, mbak Uswah, mbak Nanik, mbak Amel, mbak Anis,

mbak pipit, mbak Puput, Mbak Rif’ah, mbak Fadhilah, mbak, mbak Khusnul,

mbak Dina, mbak Fajar, mbak, Ana, mbak Atin, mbak Yani, mbak Mujiati,

mbak Munziroh, dan mbak Ayuk. Sekali lagi terima kasih atas

kebersamaannya selama IAIN Salatiga. Semoga kelak jika ada yang menjadi

orang yang sukses jangan lupakan kebersamaan Bidik Misi (YA

BISMILLAH 2011).

18. Gus Anas Habibi dan teman-teman Pon-Pes Al-Ishlah Tingkir Lor, yang telah

banyak memberi semangat dan motivasi selama belajar di Pondok. Semoga

kelak panjenengan semua bisa menjadi kyai atau tokoh masyarakat dan

menjadi panutan bagi masyarakat luas.

19. Teman-teman Al Khidmah Kampus Kota Salatiga saya ucapkan terima kasih

kekompakannya, ketulusannya, keakrabannya dan kesantunannya lebih-lebih

atas doanya sehingga skripsi ini bisa penulis selesaikan dengan baik. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada mbak Nikmah, mbak Ella, mbak

Niswah, mbak Zahro, kang Qorib, kang Zainudin, mbak Puji, mbak Yeni,

mabk Dian dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Page 12: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

xii

20. Semua teman-teman satu angkatan 2011 Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah

yang telah bersama-sama berjuang dan belajar bersama selama kuliah di IAIN

Salatiga dengan didukung oleh Kota yang sejuk nan indah ini.

21. Yang terkhir teruntuk siapapun yang belum penulis sebutkan satu persatu.

Teruntuk semuanya Jazakumullahu ahsanal jazaa’ syukran katsiraan.

semoga skripsi ini bermanfaat. Amiin

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif dari

semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan. Penulis

berharap skripsi ini dapat dijadikan acuan dan bahan referensi oleh pihak

siapapun. Maka dari itu penulis minta dukungan dan sarannya kepada siapapun

yang membaca skripsi ini untuk berkelajutan yang lebih baik lagi nantinya.

Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulis dari Allah SWT. Tanpa

adanya kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT, skripsi ini tidak mungkin

terselesaikan dengan baik dan hanya kepada Allah-lah semua urusan di

kembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca yang budiman

pada umumnya. Iyyakana’budu waiyyaka nasta’iin. Amiin.

Salatiga, 26 September 2015

Penulis

Khoirul Anam

NIM: 211 11 017

Page 13: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

xiii

ABSTRAK

Anam, Khoirul. 2015. Keluarga Sakinah dan Dzikir (Studi Atas Peran Majelis

Dzikir Al Khidmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten

Semarang). Skripsi. Fakultas Syari’ah Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Kata Kunci: Keluarga Sakinah, Dzikir, Majelis Dzikir Al Khidmah.

Keluarga sakinah merupakan suatu hal yang didambakan oleh setiap orang

yang sudah berumah tangga supaya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah

dan rahmah. Banyak persoalan yang muncul dalam keluarga yaitu kurang

terpenuhinya faktor ekonomi, kurangnya pemahaman tentang agama sehingga

mudah marah dan hatinya tidak tenang. Dari faktor tersebut akan berdampak pada

ketidak harmonisan keluarga. Karena tujuan dari suatu pernikahan adalah untuk

mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah. Salah satu upaya untuk

mengatasi ketidak tenangan jiwa yaitu dengan memperbanyak berdzikir dan

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah merupakan salah satu jalan dan

wadah untuk berdzikir kepada Allah SWT. Majelis Dzikir tersebut semata-mata

untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendoakan kepada kedua orang tua,

guru-guru, sesepuh masyarakat, dan para Salafuna al-Shalih. Dengan berdzikir

diharapkan dapat menjadi pribadi yang shalih-shalihah sabar dan tenang dalam

menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan. Hal tersebut selaras dengan

visi dan misi Al Khidmah yaitu membentuk Keluarga yang shalih-shalihah

sejahtera lahir dan batin. Atas dasar tersebut penulis ingin meneliti dan

mendeskripsikan bagaimana peran dan keterkaitannya Majelis Dzikir Al Khidmah

dalam pembentukan keluarga yang sakinah. Penulis juga mendeskripsikan

kegiatan, amaliyah-amaliyah dan pengalaman para jama’ah majelis Dzikir Al

Khidmah di Kabupaten Semarang.

Atas dasar latar belakang di atas penulis melakukan penelitian tentang

peran Majelis Dzikir Al khidmah dalam pembentukan keluarga sakinah, dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitis

denganmengunakan pendekatan sosiologis dan fenomenologis. kemudian

menganalisis dengan jenis penelitian lapangan (field research) dan mengambil

data-data dengan melakukan observasi dan interview secara langsung. Metode

pengumpulan data yang digunakan berupa participant observation dan

indepthinterview sebagai metode pengumpulan data utama.

Hasil penelitian bahwa kegiatan dan amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah

berpengaruh dalam pembentukan keluarga sakinah yitu timbulnya kasih sayang

antara orang tua kepada anak, anak kepada orang tua ataupun semua anggota

keluarga. Pengalaman jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah memberikan dorongan

lebih baik dan meningkatnya kualitas beribadah. Peran Majelis Dzikir Al

Khidmah Kabupaten Semarang mampu memberikan ketenangan, kenyamanan,

kesabaran serta membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah serta

sejahtera secara lahir dan batin kepada para jama’ah.

Page 14: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

NOTA PEMBIMBING ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................... iv

MOTTO ..................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................. xiii

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

D. Metode Penelitian .............................................................................. 8

1. Manfaat Teoritis .......................................................................... 8

2. Manfaat Praktis ............................................................................ 8

E. Penegasan Istilah ................................................................................ 9

1. Keluarga Sakinah dan Dzikir ...................................................... 9

2. Majelis Dzikir Al Khidmah ...................................................... 10

F. Telaah Pustaka ................................................................................. 11

G. Moetode Penelitian .......................................................................... 15

Page 15: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

xv

1. Jenis Penelitian ......................................................................... 15

2. Sifat Penelitian .......................................................................... 16

3. Sumber Data ............................................................................. 16

4. Tektik Pengumpulan Data ........................................................ 17

5. Analisis Data ............................................................................. 19

H. Sistematika Pembahasan .................................................................. 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 22

A. Keluarga Sakinah ............................................................................. 22

1. Pengertian Perkawinan ................................................................ 22

2. Tujuan Perkawinan ...................................................................... 24

3. Pengertian Keluarga Sakinah ...................................................... 27

4. Konsep Keluarga Sakinah dalam Islam ....................................... 31

5. Kriteria Keluarga Sakinah ........................................................... 35

B. Dzikir ................................................................................................ 40

1. Pengertian Dzikir ....................................................................... 40

2. Keutamaan Dzikir ...................................................................... 45

3. Manfaat Dzikir ........................................................................... 51

4. Macam-Macam Dzikir ............................................................... 58

BAB III TINJAUAN UMUM MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH .. 62

A. Sejarah Majelis Dzikir Al Khidmah ................................................ 62

1. Tinjauan Historis ....................................................................... 62

Page 16: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

xvi

2. Visi dan Misi Al Khidmah ........................................................ 67

3. Dasar Pemikiran Lahirnya Al Khidmah ................................... 68

4. Al Khidmah Sebagai Wadah ..................................................... 70

5. Lambang, Makna dan arti simbolik Al Khidmah ..................... 73

6. Perkembangan Al Khidmah ...................................................... 74

7. Susunan Pengurus Al Khidmah Kabupaten Semarang ............. 78

B. Kegiatan dan Amaliyah Al Khidmah ............................................... 82

1. Kegiatan Al Khidmah ............................................................... 82

2. Amaliyah Al Khidmah .............................................................. 83

3. Bentuk Amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah ......................... 93

4. Bentuk Amaliyah Majelis Khushusy ........................................ 101

C. Standart Operating Prosedure (SOP) Kegiatan Al Khidmah ......... 107

1. Penetapan Tempat Majelis Khushusy ...................................... 107

2. Pelaknaa Majelis Khushusy ..................................................... 108

3. Penyelenggaraan Majelis Dzikir, Maulid, Manakib dan Ta’lim

……………………………………………………….108

D. Pengalaman jama’ah Al Khidmah Membentuk Keluarga Sakinah 109

1. Bapak Kyai Mohammad Zaenuri ............................................ 112

2. Bapak KH. Masykur ............................................................... 114

3. Bapak Amir Mahmud ............................................................. 115

4. Bapak Amir Safrudin .............................................................. 116

5. Bapak Guritno ......................................................................... 117

6. Mas Mohammad Irsyadi, S.Pd.I. ............................................ 119

Page 17: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

xvii

7. Bapak Mohammad Suhudi ...................................................... 120

8. Bapak Muhamad Turkhamun ................................................. 121

9. Mas M. Abdul Aziz ................................................................ 122

BAB IV ANALISIS PERAN MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH DALAM

PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH DI KABUPATEN

SEMARANG ..................................................................................... 124

A. Pembentuk Keluarga Sakinah Melalui Tarbiyah Ruhiyah dan

Tarbiyah Imaniyah ...................................................................... 124

B. Pembentukan Keluarga Sakinah Melalui Kegiatan dan Amaliyah

Dzikir Al Khidmah ...................................................................... 128

C. Pembentukan Keluarga Sakinah Melalui Pembersihan Hati ....... 131

D. Pembentukan Keluarga Sakinah Melalui Muidhoh Hasanah....... 131

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 138

B. Saran-saran .................................................................................. 139

1. Kepada Pengurus .................................................................... 130

2. Kepada Jama’ah ...................................................................... 131

3. Kepada Pemerintah ................................................................. 131

4. Kepada Masyarakat ................................................................. 132

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 133

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 18: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan merupakan salah satu ajaran agama Islam yang

menganjurkan bagi yang telah memiliki kemampuan untuk melaksanakannya,

sehingga akan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera. Dalam

perkawinan tentunya seseorang menginginkan keluarganya menjadi keluarga

yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Keluarga sakinah merupakan suatu hal

yang didambakan oleh setiap orang yang sudah berkeluarga atau berumah

tangga supaya menjadi keluarga yang harmonis. Akan lebih harmonis lagi

jika dalam pembentukan keluarga itu selalu dihiasi dengan berdzikir,

bersholawat dan melakukan ibadah-ibadah lain yang dapat mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

Tanpa perkawinan, manusia tidak dapat melanjutkan sejarah hidupnya,

karena keturunan dan perkembangbiakkan manusia disebabkan oleh adanya

perkawinan. Jika perkawinan manusia tanpa didasarkan pada hukum Allah,

sejarah dan peradaban manusia akan hancur oleh bentuk-bentuk perzinaan.

Dengan demikian, manusia tidak berbeda dengan binatang yang tidak berakal

dan hanya mementingkan hawa nafsunya (Saebani, 2001: 16-17). Sangat

penting sekali bagi umat manusia untuk selalu menjaga keturunan generasi

selanjutnya. Tetapi semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan

diridhai Allah SWT. Dalam masalah ini, dibolehkannya berhubungan antar

Page 19: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

2

seorang laki-laki dan seorang perempuan tidak lain harus dengan suatu akad

perkawinan yang sah.

Dijelaskan di dalam Al-Qur'an, bahwa Allah SWT telah menciptakan seorang

laki-laki dan perempuan agar dapat berhubungan satu sama lain, saling mencintai,

menghasilkan keturunan, dan hidup berdampingan secara damai dengan perintah

Allah SWT dan petunjuk Rasulullah.

Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an Surat al-Rum ayat 21 yaitu:

Artinya: “Dan diantaratanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu

rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapal tanda-tanda gagi kaum yang berfikir”.

(Departemen Agama RI, 2006:572).

Dalam Undang-Undang No. l Tahun 1974 tentang Perkawinan

memberikan pengertian perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang

pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

Yang Maha Esa. Hal tersebut merupakan rumusan arti dan tujuan

perkawinan. Oleh Karena itu perkawinan tidak hanya cukup dengan adanya

ikatan lahir atau ikatan batin saja, tetapi harus kedua-duanya.

Dijelaskan juga dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 2 dan 3

perkawinan adalah akad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalizhan untuk

Page 20: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

3

mentaati perintah Allah SWT dan melaksanakannya merupakan ibadah

(Saebani, 2001: 15). Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga

yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Ketika rumah tangga sudah bisa

mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah, maka secara

otomatis kehidupannya akan menjadi semakin lebih baik. Dengan begitu

ketengan jiwa seseorang akan selalu terjaga dan akan lebih dekat kepada

Allah SWT.

Dalam kenyataannya pada masyarakat masih banyak fenomena-

fenomena perceraian. Penyebab perceraian itu diantaranya kurang adanya

keharmonisan dalam keluarga, fartor ekonomi, kurangnya akhlak, moralitas,

kurangnnya tanggung jawab dan lain-lain. Dalam berumah tangga terciptanya

keluarga sakinah sangatlah penting karena bisa menentramkan hati dan jiwa

untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Dari keluarga

sakinah inilah kelak akan terwujud masyarakat yang rukun, damai, tentram,

makmur material dan spiritual.

Baik dalam Islam maupun sistem hukum di Indonesia tujuan

perkawinan adalah pada intinya membentuk sebuah keluarga yang sakinah.

Untuk mencapai tujuan tersebut banyak sekali hal-hal yang harus dipenuhi

dalam membentuk keluarga sakinah. Keluarga sakinah adalah suatu keluarga

yang dibina atas keluarga yang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual

dan material secara layak dan seimbang, meliputi suasana kasih sayang antara

para anggota keluarga dan lingkungannya secara selaras, serasi, serta mampu

mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan,

Page 21: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

4

ketakwaan dan akhlak mulia (Departemen Agama RI, 2005:13). Dari

pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa keluarga sakinah yaitu

keluarga yang terbentuk atas keseimbangan hidup antara urusan dunia dan

urusan akhirat.

Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan lahir maupun batin.

Akan tetapi kebutuhan itu tidak semuanya bisa terpenuhi karena kemampuan

manusia itu terbatas. Manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yaitu

agama. Manusia merasa lebih memiliki ketenangan jiwa dengan

melaksanakan berbagai ritual keagamaan, salah satunya adalah dzikir.

Dengan berdzikir mampu mengingatkan manusia bahwa yang membuat dan

menentukan sesuatu hanyalah Allah SWT semata.

Salah satu upaya yang dilakukan seorang hamba untuk mengingat Allah

adalah dengan berdzikir. Dzikir adalah upaya seseorang untuk

menghubungkan diri seorang hamba secara langsung dengan Allah SWT.

baik dengan lisan dan hati, ataupun dengan memadukan keduanya. Banyak

pakar-pakar ahli yang sudah membuktikan dan menyatakan bahwa dzikir

merupakan perwujudan komitmen keagamaan seseorang. Sedangkan

keimanan seseorang merupakan kekuatan spiritual yang dapat dikembangkan

dan mampu mengatasi penyakit seseorang yang dideritanya. Terlebih pada

penyakit rohaniyah maupun penyakit bathiniyah.

Dalam keseharianya manusia tidak lepas dari dua kebutuhan yaitu

kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani atau yang biasa

disebut dengan kebutuhan duniawiyah adalah kebutuhan manusia yang

Page 22: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

5

bersifat fisik seperti makan, minum, kesehatan, dan kebutuhan yang bersifat

material lainya. Sedangkan kebutuhan rohani atau kebutuhan ukhrawiyah

adalah kebutuhan manusia yang berhubungan dengan jiwa atau hati, seperti

ketentraman jiwa, kedamaian hati dan kesejahteraan hidup. Urgensi dari

terpenuhinya dua kebutuhan tersebut adalah tercapainya kebahagiaan dunia

dan akhirat. Salah satu upaya untuk mewujudkan ketenangan jiwa dan hati

salah satunya adalah dengan berdzikir. Seperti dijelaskan dalam firman Allah

dalam al-Qur’an surat ar-Ra'du ayat 28 yaitu:

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-

lah hati menjadi tenteram (Departemen Agama RI, 2006:341).

Majelis dzikir adalah sebagai sarana mengkaitkan hati seorang hamba

dengan Allah SWT. Majelis dzikir juga dapat melunakkan hati dan

menjernihkan pikiran dari sifat keduniawian. Di dalam majelis dzikir tidak

sedikit seseorang yang meneteskan air matanya karena terhanyut oleh

dorongan rohani dan sanubarinya yang mengharapkan kelak di akhirat bisa

bertemu dengan Dzatnya Allah SWT.

Seorang yang secara intensitas melakukan dzikir maka akan merasakan

manfaat dan keutamaan spesifik dari dzikir yaitu: a. dzikir akan

menghidupkan hati; b. dengan dzikir hati akan tentram; c. dzikir membawa

pelakunya dekat kepada Allah; d. dengan dzikir, sedih dan khawatir tidak

akan pernah singgah (Sholikin, 2008:24). Selain itu majelis dzikir banyak

sekali fadhilah (keutamaan), diantaranya yaitu sebab turunnya rahmah,

Page 23: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

6

ketengangan batin, dikelilingi oleh para malaikat dan akan di puji oleh Allah

SWT di hadapan para malaikat-Nya. Tidak hanya itu saja, majelis dzikir juga

bisa memberikan siraman rohani yang sangat dibutuhkan oleh setiap

pasangan suami istri. Dzikir juga merupakan jalan alternatif untuk

mendekatkan diri kepada Allah. Jika dzikir dilakukan dengan bersungguh-

sungguh maka seorang hamba dapat mengingat akan kemulyaan, keagungan,

kekuasaan dan keberadaan Allah yang sangat dekat dengannya dan begitu

juga pastinya Allah akan mengingatnya. Allah berfirman dalam al-Qur’an

Surat al-Baqarah ayat 152 yaitu:

Artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)

kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu

mengingkari (nikmat)-Ku." (Departemen Agama RI, 2006:29).

Jama'ah Al Khidmah merupakan majelis dzikir yang menyelenggarakan

kegiatan lebih kompleks karena mempunyai ritual-ritual yang jarang sekali

ditemukan di majelis dzikir lainnya. Majelis dzikir Al Khidmah tidak hanya

orang yang yang sudah ikut tarekat saja, tetapi sudah merambah mulai

pelajar, remaja dan orang yang sudah tua. Sebagian dari Jama'ah dzikir Al

Khidmah ada yang sudah menikah lama dan ada juga yang baru menikah.

Bagi seseorang yang sudah menikah tersebut selalu berusaha untuk

mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah dengan cara

mengikuti majelis dzikir tersebut dan berharap keinginannya untuk

menciptakan keluarga sakinah dapat terwujud.

Page 24: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

7

Berdasarkan pada latar belakang di atas penulis ingin melakukan

penelitian dan menyusun sebuah skripsi yang berjudul "KELUARGA

SAKINAH DAN DZIKIR" (Studi Atas Peran Majelis Dzikir Al Khidmah

dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten Semarang).

B. Rumusam Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dideskripsikan di atas,

penulis akan merumuskan beberapa pokok masalah. Pokok permasalahan

tersebut yaitu:

1. Bagaimana kegiatan dan amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah?

2. Bagaimanakah pengalaman jama'ah Majelis Dzikir Al Khidmah

Kabupaten Semarang dalam pembentukan keluarga sakinah?

3. Bagaimana peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam membentuk keluarga

sakinah?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjawab pertanyaan dari

rumusan pokok masalah yang telah disebutkan di atas, adalah:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kegiatan dan amaliyah Majelis

Dzikir Al Khidmah.

2. Untuk mengetahui pengalaman jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah

Kabupaten Semarang dalam membentuk keluarga sakinah.

3. Untuk menjelaskan peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam pembentukan

keluarga sakinah.

Page 25: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

8

D. Manfaat Penelitian

Adapun dalam penelitian ini ada dua manfaat yang dapat diperoleh,

yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangsih dan kontribusi pada Fakultas Syari'ah

khususnya Jurusan Ahwal Al-Syakshiyyah di bidang fikih munakahat

dan akhlak tasawuf.

b. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam menerapkan

konsep-konsep dan mengembangkan pemikiran tentang keluarga

sakinah.

c. Menambah wawasan khasanah keilmuan sekaligus bisa dijadikan

bahan acuan dalam penulisan lebih lanjut yang kritis dan representatif.

d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan referensi bagi para

peneliti di bidang akhlak tasawuf, fikih dan pendidikan keagamaan.

2. Manfaat Praktis

a. Mengetahui konsep keluarga sakinah melaalui Majelis Dzikir Al

Khidmah.

b. Penelitian ini memberikan kontribusi kajian dan pengetahuan tentang

pembentukan keluarga sakinah.

c. Mengetahui peran dzikir dalam pembentukan keluarga sakinah

melalui Majelis Dzikir Al Khidmah.

Page 26: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

9

d. Bagi para anggota Majelis Dzikir Al Khidmah, hasil penelitian ini

dapat membantu dan menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah

dan rahmah.

e. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk

memberikan pendidikan Hukum Islam bagi lembaga dan mahasiswa

IAIN Salatiga.

f. Bagi peneliti, untuk memotivasi diri dan menjadikan bekal hidup

dalam bermasyarakat, beribadah kepada Allah SWT dan berharap

menjadi hamba yang beruntung di dunia dan di akhirat.

E. PenegasanIstilah

Untuk menghindari kesalahfahaman dan penafsiran makna pada skripsi

ini, maka penulis menjelaskan terlebih dahulu maksud dari istilah-istilah yang

ada dalam judul skripsi. Dalam memberikan beberapa pengertian dan

gambaran pada judul skripsi ini yang nantinya mudah dipahami secara

konkrit dan lebih operasional. Penegasan istilah yang penulis ingin jelaskan

yaitu:

1. Keluaga Sakinah dan Dzikir

a. Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah adalah dambaan setiap orang yang hidup

berumah tangga. Yaitu rumah tangga yang damai dan bahagia, karena

kata sakinah itu berarti damai bahagia (Ulfatmi, 2011: 8). Jadi maksud

dari keluarga sakinah adalah keluarga yang setiap anggota keluarganya

senantiasa merasa aman, tentram, damai dan bahagia. Dalam

Page 27: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

10

keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman,

perlindungan, keberkahan, kehormatan dan dirahmati oleh Allah SWT.

b. Dzikir

Secara etimologi, dzikir berakar pada kata , artinya

mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran,

mengenal atau mengerti. Di dalam Ensiklopedi Islam menjelaskan

bahwa istilah dzikir memiliki multi interpretasi, diantara pengertian-

pengertian dzikir adalah menyebut, menuturkan, mengingat, menjaga

atau mengerti perbuatan baik (Masyhudi dan Wahyu, 2006:7). Jadi

yang dimaksud majelis dzikir disini adalah tempat untuk duduk atau

tempat berkumpul dalam rangka mendekatkan diri pada Allah SWT.

2. Majelis Dzikir Al-Khidmah

a. Majelis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan

pengertian tentang arti kata majelis yaitu rapat, pertemuan,

perkumpulan, bangunan atau ruangan tempat untuk sidang (Fajri, dan

Senja, 2004:542). Tetapi arti majelis yang di maksud penulis adalah

duduknya dan berkumpulnya seorang hamba karena berdzikir kepada

Allah (dzikrullah), besholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan

mengerjakan amalan-amalan shalih (perbuatan baik) lainnya.

b. Al-Khidmah

Al-Khidmah dari asal kata bahasa Arab yaitu

khadama,yakhdimukhidmatan yang artinya secara bahasa “melayani”

Page 28: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

11

orang-orang yang membantu atau dalam bahasa jawa ngeladeni (PP Al

Khidmah Pelajar dan Mahasiswa, 2013:15). Jama'ah Al Khidmah

berarti suatu jama'ah atau sekumpulan orang-orang yang tanpa ikatan

tertentu, secara suka rela membantu orang yang perlu dibantu, baik

sesama maupun untuk orang yang lebih mulia (guru). Majelis dzikir Al

Khidmah juga sebagai sarana beribadah mendekatkan diri kepada

Allah SWT seperti Istighatsah (minta pertolongan), dzikir tahlil,

pembacaan Manakib dan Maulidurrasul SAW dengan bertujuan

melestarikan (istiqamah) ritual para Salafuna as-Shalih.

F. Telaah Pustaka

Secara spesifik sudah banyak buku-buku, penelitian, maupun judul

skripsi yang berhubungan tentang dzikir dan keluarga sakinah. Berdasarkan

tinjauan pustaka tersebut antara lain:

Pertama, skiripsi yang di susun oleh Khusnul Chotimah mahasiswa

jurusan syari'ah program studi Ahwal Al Syakhshiyyah STAIN Salatiga tahun

2009. Skripsi tersebut berjudul "Peran Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Membina Keluarga Sakinah di Kota

Salatiga Tahun 2008." Skripsi tersebut memberikan kesimpulan BP4 di

Salatiga merupakan lembaga resmi yang bertugas membamtu Departemen

Agama Kota Salatiga dalam meningkatkan mutu perkawinan dengan

mengembangkan gerakan keluarga sakinah. BP4 Kota Salatiga juga

memberikan penataran atau penyuluhan pranikah kepada calon suami istri

agar mempunyai bekal tentang pengetahuan arti penting perkawinan dan

Page 29: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

12

membantu menyelesaikan permasalahan suami istri dengan memberikan

nasihat-nasihat yang berhubungan dengan konflik yang dihadapinya.

Kedua, Skripsi yang disusun oleh Muhammad Faiz Fuadi Jurusan Al-

Ahwal Asy-Syakhsiyah Fakultas Syaria’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta dengan judul “Peran Majelis Dzikir dan Sholawat An-Najah

Krapyak Yogyakarta Terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah.” tahun 2012.

Dalam penelitian tersebut memberi kesimpulan bahwa peran majelis dzikir

dan sholawat An-Najah terhadap jama’ah memberikan shock teraphy dan

memberikan solusi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi terutama

dalam pembentukan keluarga sakinah. Dilihat dari tinjauan hukum Islam

majelis dzikir dan sholawat an-Najah Krapyak Yogyakarta itu selaras dengan

tujuan pembentukan keluarga sakinah karena berdasarkan dalil-dalil yang

jelas baik dari Al-Qur’an maupun Hadis.

Ketiga, Skripsi yang disusun oleh Sigit Purwanto Mahasiswa STAIN

Salatiga jurusan Tarbiyah program studi Pendidikan Agama Islam pada tahun

2013 dengan judul "Kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon

Dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun

2014." Dalam skripsi tersebut memberi kesimpulan bahwa majelis ilmu dzkir

ajeg Seloso Kliwon merupakan lembaga non formal yang berperan dalam

membina jamaah yang terdiri dari sebagian Mahasiswa STAIN Salatiga

tentang keagamaan, khususnya dalam bidang akhlak. Yaitu melalui dzikir

tahlil dengan bacaan surat fatihah, al-ikhlas, al- Falaq, an Nas, al-Baqarah

ayat 1-5 dan ayat 255. Kemudian disambung kalimat istighfar

Page 30: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

13

(Astaghfirullahal Adzim), bacaan sholawat (Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina

Muhammad), kalimat Tahlil (Laa Ilaaha Illallah). Serta dzikir ditutup dengan

do’a dan Sholawat Asyraqal. Sholawat-sholawat dari Selasa Kliwon diiringi

dengan musik dengan memadukan alat musik dari perkusi, alat-alat elektrik

dan alat-alat musik khas jawa yaitu saron dan demung. Kemudian dilanjutkan

dengan paparan materi sesuai dengan tema dan diskusi. Selain diskusi

dilakukan Tanya jawab tentang permasalahan keagamaan. Do’a bersama

menjadi penutup dalam majelis ilmu dzikir ajeg Seloso Kliwon. Kemudian

dilanjutkan dengan jabat tangan antar jama’ah untuk mengakhiri majelis ilmu

dzikir ajeg Seloso Kliwon.

Keempat, skripsi yang berjudul "Hubungan Keaktifan Mengikuti

Majelis Dzikir Dengan Sikap Sabar Jama'ah Al Khidmah Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga Tahun 2013" disusun oleh Nur Ikhsan Ari Wibowo mahasiswa

STAIN Salatiga tahun 2013 jurusan Tarbiyah program studi Pendidikan

Agama Islam. Dalam skripsi tersebut menyimpulkan adanya implementasi

sikap sabar pada jama'ah Al Khidmah Kecamatan Tingkir Kota Slatiga Tahun

2013, tergolong dalam ketegori tinggi, terbukti dari 35 responden yang

mengisi angket. Dengan demikian ada pengaruh signifikan antara mengikuti

majelis dzikir dengan sikap sabar pada jama'ah Al Khidmah Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Tahun 2013. Adanya hubungan signifikan tersebut,

jama'ah Al Khidmah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang mengikuti

majelis dzikir mengetahui secara mendalam makna, tujuan, manfaat dzikir

dan profil Al Khidmah.

Page 31: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

14

Kelima, skripsi yang di susun oleh Ana Syarifah mahasiswa STAIN

Salatiga tahun 2012 jurusan Tarbiyah program studi Pendidikan Agama Islam

dengan judul "Pengaruh Intensitas mengikuti kegiatan Majlis Dzikir Terhadap

Kecerdasan Emosional Jama'ah Dzikir Al Hikmah Desa Pedut Kelurahan

Wonodoyo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun 2012." Di dalam

skripsi tersebut memberikan kesimpulan bahwa intensitas mengikuti majelis

dzikir di Desa Pedut Pada tahun 2012 mempunyai kategori tingkat

kecerdasan emosional pada taraf yang baik, cukup dan taraf kurang. Dengan

adaya tingkatan taraf tersebut kecerdasan emosional jama'ah majlis dzikir

pada tahun 2012 tergolong pada taraf cukup yaitu mencapa 56,66%. maka

dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan "ada pengaruh antara

intensitas mengikuti majlis dzikir terhadap kecerdasan emosional jama'ah

dzikir Al-Hikmah di desa Pedut" dinyatakan diterima berdasarkan uji analisis.

Pada penelitian-penelitian di atas secara global memberikan kesimpulan

bahwa majelis dzikir meberikan kontribusi besar pada masyarakat. Karena

setiap majelis dzikir mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh

karena itu penulis mencoba untuk melakukan penelitian yang berbeda dengan

penelitian-penelitian di atas. Dalam skripsi ini penulis akan menjelaskan tata

cara dan amaliyah Al Khidmah, pengalaman Jama’ah Majelis Dzikir Al

Khidmah Kabupaten Semarang serta peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam

pembentukan keluarga sakinah. Karena pada Majelis Dzikir Al Khidmah bagi

penulis mempunyai keunikan yang berbeda dengan majelis-majelis dzikir

lainnya. Diantara keunikannya yaitu bagi jama'ah Majelis Dzikir Al Khidmah

Page 32: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

15

diharapkan memakai pakaian serba putih-putih, tidak diperbolehkan

membawa perkara yang berhubungan dengan partai politik apalagi menjelek-

jelekan orang atau organisasi lain.

G. Metode Penelitian

Untuk penulisan skripsi ini, penulis memerlukan sebuah metode

penelitian untuk memperoleh data yang akan dikaji lebih mendalam. Supaya

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah yang dapat menjelaskan dan

menyimpulkan obyek pembahasannya.

Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

penelitian karena berhasil tidaknya suatu penelitian sangat ditentukan oleh

bagaimana peneliti memilih metode yang tepat (Arikunto, 1996: 22). Metode

penelitian yang di gunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1.Jenis Penelitian

Penulis dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif

atau merupakan penelitian lapangan (field research). Karena data yang

dikumpulkan lebih banyak dari data kualitatif, yakni yang disajikan dalam

bentuk data verbal bukan dalam bentuk angka. Jadi dalam penelitian ini

akan mengetahui peranan Majelis Dzikir Al Khidmah terhadap

pembetukan keluaga sakinah.

Disamping itu, penelitian kualitatif juga ditandai dengan penggunaan

metode pengumpulan data yang berupa participant

Page 33: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

16

observation(pengamatan terlibat) dan indepthinterview (wawancara

mendalam) sebagai metode pengumpulan data utama (Susanto, 2006,15).

2.Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu penelitian yang

menuturkan menganalisa dan mengklasifikasikan kualitatif. Metode

deskritif analitik itu dapat diartikan sebagai prosdur pemecahan masalah

yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagai mana adanya

(Chotimah, 2009:16). Dalam penelitian ini menggambarkan kegiatan

(amaliah) Majelis Dzikir Al Khidmah, peran Majelis Dzikir Al-Khidmah

tentang keluarga sakinah kemudian dianalisis kaitanya dengan

pembentukan keluarga sakinah.

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data dari

beberapa literatur pustaka sebagai bahan teoritik dan untuk memperoleh

informasi yang nyata. Metode Pendekatan penelitian ini menggunakan

data primer dan skunder yaitu:

a. Termasuk data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara

(interview) dengan jama'ah Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten

Semarang yang terlibat langsung sebagai jama'ah dari majelis tersebut

dan pihak-pihak lain yang sekiranya memberikan informasi dan data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Khususnya yang berhubungan

dengan dzikir dan kekeluargaan.

Page 34: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

17

b. Sedangkan untuk data skunder, yaitu data yang diperoleh dari studi

pustaka, majalah, hasil penelitian, makalah dan buku-buku lain yang

berhubungan dengan permasalahan di atas sebagai bahan pendukung

dari penelitian skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaanya, penelitian ini menggali informasi dan data

dari pengurus jama'ah Al Khidmah Kabupaten Semarang dan dari

beberapa keluarga yang mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah.

Data tersebut akan dikumpulkan melalui riset kepustakaan dengan

membaca dan menelaah buku-buku, tulisan-tulisan yang masih ada

kaitannya dengan variabel yang akan diteliti. Selain itu data dikumpulkan

melalaui riset lapangan dengan mencari informasi dan data tentang

masalah yang diteliti ke objek penelitian.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunanakan beberapa

teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang akurat dan valid.

Dalam hal ini peneliti menggunakan beberapa tektik dalam pengumpulan

data diantaranya:

a. Interview (Wawancara)

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarka tujuan

tertentu (Maslikhah, 2013:321). Metode wawancara adalah tektik

Page 35: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

18

pengumulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan

keteranga-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan

muka untuk melakukan tanya jawab dengan orang yang dapat

memberikan keterangan pada peneliti (Chotimah, 2009:17). Dalam

penelitian ini penulis akan melakukan wawancara secara langsung pada

pihak yang terkait, yaitu dari para jama'ah Majelis Dzikir Al Khidmah

di Kabupaten Semarang yang sudah berkeluarga.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu menacari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat agenda, dan sebagainya (Arikunto, 1996: 234).

Dengan tersebut maka, memudahkan bagi penulis untuk memperoleh

data secara tertulis yang kaitannya dengan peran Majelis Dzikir Al

Khidmah dalam pembentukan keluarga sakinah. Metode ini juga

digunakan untuk melengkapi dan mencari data sesuai yang ada di

lapangan yang diperoleh dari observasi, interview (wawancara), foto-

foto kegiatan, buku-buku dan kitab-kitab amaliyah Majelis Dzikir Al

Khidmah.

c. Observasi

Metode observasi atau metode pengumpulan data dengan cara

mencari data melalui pengamatan dan pencatatan yang sistematis

mengenai fenomena-fenomena yang diteliti. Supaya tidak adanya upaya

penulis untuk memanipulasi data-data yang ada di lapangan, maka

Page 36: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

19

dalam observasi ini penulis melihat dan mengamati sendiri, kemudian

mencatat dan mengikuti kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah tersebut

secara langsung. Tujuan dari metode ini agar bisa diperoleh dan

diketahui data yang semestinya. pada Majelis Dzikir jama'ah Al-

Khidmah di Kabupaten Semarang yang berkaitan dengan tata cara dan

amaliyah Al Khidmah, pengalaman para jama’ah dan peran Majelis

Dzikir Al Khidmah dalam pembentukan keluarga sakinah.

5.Analisis Data

Analisa data adalah proses pencarian dan penyusunan secara

sistematis semua daftar wawancara dan bahan-bahan lain yang telah

dikumpulkan untuk memperoleh pemahaman mengenai apa yang diteliti

dan mengungkapkan atau mempresentasikan apa yang telah ditemukan

orang lain (Susanto, 2006:17). Metode analisis data yang dipakai adalah

metode kualitatif secara induktif. Metode ini dilakukan dengan cara data

dikumpulkan, disusun dan diklarifikasikan ke dalam tema-tema yang akan

disajikan kemudian dianalisis dan dipaparkan dengan kerangka peneliti

lalu diberi interpretasi sepenuhnya dengan jalan dideskripsikan apa adanya

(Fuadi, 2012: 15). Maka langkah-langkah yang digunakan penulis dalam

analisis data tersebut dengan cara mengumpulkan data-data yang didapat

pada saat observasi, interview dan data dokumen. Menyusun data yang

diperoleh sesuai dengan urutan pembahasan dan melakuakan intrepretasi

data yang sudah disusun untuk menjawab rumusan masalah.

Page 37: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

20

H. Sistematika Pembahasan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis akan menjelaskan sintematika

pembahasannya supaya lebih fokus dan lebih komprehensif. Pada penelitian

ini penulis membagi dalam lima bab, sebagaimana di uraikan dalam

rangakaian berikut:

Bab pertama, merupakan gambaran umum sebagai pendahuluan yang

terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah, telaah pustaka, metode penelitian, dan

sitematika pembahasan.

Bab kedua, kajian pustaka yang berisi tentang tinjauan umum tentang

keluarga sakinah dan dzikir, terdiri dari beberapa sub bab, diantaranya yaitu

pengertian perkawinan, tujuan perkawinan, pemgertian keluarga sakinah,

konsep keluarga sakinah, dan kriteria keluarga sakinah. Sedangkan tentang

dzikir meliputi pengertian, keutamaan, manfaat dan macam-macam dzikir

Bab ketiga, menjelaskan tentang uraian data-data yang didapat dari

lapangan yaitu gambaran umum Majelis Dzikir Al Khidmah meliputi Sejarah

Majelis Dzikir Al Khidmah, visi dan misi Al Khidmah, dasar pemikiran

lahirnya Al Khidmah, Al Khidmah sebagai wadah, lambing, makna dan arti

simbolik Al Khidmah, perkembangan Al Khidmah susunan pengurus Al

Khidmah Kab. Semarang dan kegiatan serta bentuk amaliah-amaliah Al

Khidmah. Standart Operating Prosedure (SOP) Kegiatan Al Khidmah dan

pengalaman jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah.

Page 38: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

21

Bab keempat, menjelaskan tentang analisissosiologis yang di peroleh

dari lapangan yaitu tentang Majelis Dzikir Al Khidmah dalam konteks

pembentukan keluarga sakinah, kemudian dikaitkan dengan pandangan-

pandangan peran majelis Dzikir Al Khidmah dalam pembentukan keluarga

sakinah.

Bab kelima yaitu penutup, dalam bab ini penulis menarik kesimpulan

dengan menjawab rumusan masalah yang ada, saran-saran kepada pemabaca

yang bermanfaat dan membangun kemudian diakhiri dengan lampiran-

lampiran.

Page 39: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

22

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Keluarga Sakinah

1. Pengertian Perkawinan

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang No. l Tahun 1974

tentang Perkawinan memberikan pengertian perkawinan adalah ikatan

lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan

kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, keluarga

yang dibentuk dari perkawinan tersebut merupakan keluarga bahagia dan

sejahtera atau keluaga sakinah.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat

Islam dan Haji Nomor: D/71/1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah Bab III Pasal 3 menyatakan bahwa

keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan

seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan

lingkungannya dengan selaras, serasi, serta mampu mengamalkan,

menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlak

mulia (Departemen Agama RI, 2005:23). Jadi keimanan, kataqwaan dan

akhlak mulia sangat penting peranannya untuk membangun keluarga yang

sakinah sejahtera lahir dan batin setiap jiwa manusia.

Page 40: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

23

Menurut bahasa pernikahan terambil dari kata nakaha, yankihu,

nakahan, wanikaahan,yang mempunyai arti berhimpun, bersatu dan

berkumpul. Dalam kamus bahasa Indonesia nikah diartikan sebagai

perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri dengan

resmi. Adapula yang mengartikan nikah dengan istilah perkawinan secara

kiasan disebut dengan hubungan seks (Fadlillah, 2014: 2-3). Bagi suami

istri yang sudah terikat dengan suatu akad pernikahan diperbolehkan

melakukan hubungan fisik untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya.

Tetapi kebutuhan yang terpenting adalah melangsungkan keturunan dan

menciptakan suatu keluarga yang harmonis dengan didasari ketakwaan

kepada Allah SWT.

Pernikahan (perkawinan) dalam bahasa Arab berati az-Zawaj yang

menunjukkan pertemuan dua perkara. Maksudnya adalah roh itu

dipertemukan dengan badan supaya ia bangkit dan hidup. Karena kata az-

Zawaj menunjukkan pada pertemuan, maka dapat dikatakan akad nikah

berati pertemuan antara pria dan wanita (Ahid, 2010: 73). Maka dari itulah

pentingnya suatu akad perkawinan yang mempertemukan antara laki-laki

dan perempuan untuk menjalin hubungan asmara. Dari jalinan tersebut

diharapkan bisa menjadi keluarga yang harmonis tanpa ada tekanan dari

pihak lain.

Sedangkan menurut istilah pernikahan atau perkawinan adalah akad

yang menghalalkan pergaulan atau hubungan seksual antara seorang laki-

laki dan perempuan yang bukan mahram, sehingga menimbulkan hak dan

Page 41: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

24

kewajiban antara keduanya. Bisa juga dikatakan sebagai perjanjian

seorang pria dan seorang wanita untuk menjadi suami istri dengan tujuan

membina rumah tangga yang harmonis, bahagia penuh rasa cinta dan kasih

sayang, serta mendapat ridha dari Allah SWT.

Pengertian di atas senada dengan pendapat Dr. Soejono Sukanto, SH.

MA., yang mengatakan bahwa pernikahan atau perkawinan adalah suatu

proses yang telah melembaga dimana pria dan wanita memulai dan

memelihara suatu hubungan timbal balik yang merupakan dasar bagi suatu

keluarga, sehingga timbullah hak dan kewajiban, baik di antara pria dan

wanita maupun anak-anak yang kemudian dilahirkan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa inti dari

sebuah pernikahan adalah mempersatukan dua sejoli (pria dan wanita

bukan mahram) menjadi satu dalam ikatan yang sah sesuai dengan

ketentuan syari'at agama dan Undang-Undang pemerintah dalam rangka

membina keluarga yang sakinah, mawaddah,warahmah lahir dan batin

untuk menggapai ridha Allah SWT (Fadlillah, 2014: 3).

2. Tujuan Perkawinan

a. Melaksanakan Perintah Allah SWT dan Rasul-Nya

Tujuan pertama dan yang paling utama dalam sebuah pernikahan

adalah untuk melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Orang

yang telah mampu melaksanakan pernikahan berarti ia telah

melaksanakan apa yang dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasulullah

SAW. Bahkan seandainya ada orang yang belum menikah, kita

Page 42: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

25

diperintahkan untuk menikahkannya atau mencarikan pasangan untuk-

nya. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam al-Qur’an Surat

an-Nur ayat 32 yaitu:

Artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu,

dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba

sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang

perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan

mereka dengan arrunia-Nya. dan Allah Maha luas

(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Departemen

Agama RI, 2006:494).

Selain melaksanakan anjuran Allah nikah juga termasuk perintah

Rasulullah, seperti sabdanya:

.

Artinya: “Pernikahan adalah sunnahku, barang siapa yang benci kepada

sunnahku, bukanlah ia termasuk umatku.” (HR. Bukhari dan

Muslim).

b. Melestarikan Keturunan yang Baik dan Berkualitas

Tujuan yang selanjutnya dari sebuah pernikahan atau perkawinan

yaitu untuk membina rumah tangga yang bahagia dan sejahtera yang

dapat memberikan keturunan yang baik, banyak dan berkualitas dalam

mengabdikan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT

dalam al-Qur’an Surat an-Nahl ayat 72 yaitu:

Page 43: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

26

Artinya: “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu

sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu,

anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang

baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang

bathil dan mengingkari nikmat Allah?" (Departemen

Agama RI, 2006:374).

c. Menjaga Kehormatan (kemaluan) dari Berzina

Pernikahan dimaksutkan untuk menjaga kesucian diri seseorang

dari perbuatan zina yang sangat dilaknat oleh Allah SWT. Oleh

karenanya, orang yang telah memiliki kemampuan dianjurkan untuk

segera melaksanakan pernikahan, supaya tidak terjerumus ke dalam

lembah kemaksiatan. Allah SWT telah berfirman di dalam al-Qur’an

Surat al-Mu’minun ayat 1-6 yaitu:

Artinya: 1). Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, 2).

(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, 3). Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan

perkataan) yang tiada berguna, 4). Dan orang-orang yang

menunaikan zakat, 5). Dan orang-orang yang menjaga

kemaluannya, 6). Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau

budak yang mereka miliki Maka Sesungguhnya mereka dalam

hal ini tiada terceIa.” (Departemen Agama RI, 2006:475).

Page 44: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

27

Tujuan yang tertinggi dalam perkawinan adalah memelihara

regenerasi manusia, memelihara gen manusia dan masing-masing suami

istri mendapat ketenangan jiwa karena kecintaan dan kasih sayangnya

dapat disalurkan. Demikian juga pasangan suami istri sebagai tempat

peristirahatan disaat-saat lelah dan tegang, keduaya dapat

melampiaskan kecintaan dan kasih sayangnya selayaknya sebagai

suami istri (Azzam, 2009:36). Perlu diketahui bahwa mewujudkan

keluarga yang bahagia sejahtera itu tidaklah mudah. Karena setiap

pribadi seseorang mempunyai tujuan dan karakter yang berbeda-beda.

Tetapi dalam membentuk keluarga jika menginginkan atau tercapainya

keluarga sakinah maka perlu mempersatukan tujuan dalam perkawinan

tersebut.

3. Pengertian Keluarga Sakinah

Di dalam buku yang berjudul Bimbingan Keluarga & Wanita Islam

mengungkap Rahasia Isu Emansipasi karya Husain ‘Ali Turkamani

(1992:30) terjemahan dari buku “The Center of Stability” menjelaskan

yang dimaksud keluarga adalah unit dasar dan unsur fundamental

masyarakat, yang dengan itu kekuatan-kekuatan yang tertib dalam

komunitas sosial dirancang dalam masyarakat. Ikatan perkawinan adalah

indikasi tahap awal yuridiksi hukum dalam masyarakat. Perpaduan mental

dan sprirtual antara pria dan wanita membentuk sebuah organisme yang

bagian-bagiannya saling melengkapi satu sama lain.tujuan organisme ini

adalah menegakkan keadilan dan menciptakan peradaban.

Page 45: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

28

Pengertian keluarga menurut etimologi berasal dari dua kata yakni

kawulan dan warga, kawulan berarti hamba dan warga berarti anggota.

Sedangkan menurut terminologi keluarga adalah satu kesatuan (unit) di

mana anggota-anggotanya mengabdikan diri kepada kepentingan dan

tujuan unit tersebut. Keluarga juga terdiri dari beberapa pengertian antara

lain menurut Hurlock (1999:220) Keluarga adalah ”Lingkungan

pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluarga juga berfungsi sebagai

transmater budaya atau mediator sosial anak.

Menurut Sayekti, keluarga suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama

atau seoarang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian atau

tanpa anak-anak, baik anak sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah

rumah tangga (Ulfatmi, 2011:19). Keluarga merupakan suatu unit, terdiri

dari beberapa orang masing-masing mempunyai kedudukan dan peranan

tertentu. Keluarga itu dibina oleh sepasang suami dan istri yang telah

sepakat untuk mengarungi hidup bersama dengan tulus dan setia, didasari

kenyakinan yang dikukuhkan melalui pernikahan, dipateri dengan kasih

sayang, ditujukan untuk saling melengkapi dan meningkatkan diri dalam

menuju ridha Allah SWT.

Istilah keluarga adalah “sanak saudara yang bertalian dengan

perkawinan atau sanak keluarga yang bertalian dengan keturunan”. Atau

yang dimaksud dengan keluarga adalah masyarakat terkecil yang terdiri

dari suami istri yang terbentuk melalui perkawinan yang sah, baik

Page 46: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

29

mempunyai anak maupun tidak sama sekali. Sedangkan sakinah menurut

arti bahasa adalah tenang atau tentram. Keluarga sakinah berarti keluarga

yang tenang, damai dan tidak banyak konflik, dan mampu menyelesaikan

problem-problem yang dihadapi (WJS, 1995:675). Permasalahan yang ada

pada keluarga jika bisa diselesaiakan dan dikendalikan dengan

kebijaksanaan dan merasa memiliki tanggung jawab bersama maka

kesakinahan dalam berumah tangga akan mudah dicapai.

Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga diartikan dalam berbagai arti

ada yang kaitannya dengan hubungan darah dan ada kaitannya dengan

hubungan sosial. Baik keluarga yang didasarkan pada hubungan darah

maupun hubungan sosial dapat kita temukan dalam arti luas dan dalam arti

sempit.

Keluarga dalam arti luas yaitu keluarga yang berkaitan dengan

hubungan yang meliputi semua pihak yang ada hubungan darah.

Sedangkan keluarga dalam arti sempit yaitu keluarga yang di dasarkan

pada hubungan darah yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang dijuluki

dengan istilah keluarga inti (Solaeman, 1994:6). Pengertian keluarga

dalam arti luas maupun sempit semuanya mempunyai tujuan yang sama

yaitu bisa membangun keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah sejahtera

lahir dan batin.

Dari penjelasan tersebut di atas keluarga sakinah berarti keluarga

yang bahagia atau juga keluarga yang diliputi rasa cinta-mencintai

(mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). Dasar pembentukan keluarga

Page 47: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

30

tersebut Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an Surat ar-Rum ayat 21

yaitu:

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu

rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir

(Departemen Agama RI, 2006:572).

Istilah keluarga sakinah merupakan dua kata yang saling

melengkapi. Kata sakinah sebagai kata sifat, yaitu untuk mensifati atau

menerangkan kata keluarga. Keluarga yang tenang, tenteram bahagia dan

sejahtera. Dengan demikian dari teori dan ayat di atas, bahwa keluarga

sakinah dapat berarti keluarga yang tangguh dan di dalamnya setiap

anggota menemukan ketenangan dan ketenteraman jiwa. Keluarga sakinah

tidak lain adalah keluarga yang bahagia lahir batin, penuh diliputi cinta

kasih mawaddah dan rahmah (Subhan, 2004:6).

Keluarga adalah kelompok sosial kecil yang terdiri dari suami, istri

dan anak-anak. Keluarga lazimnya disebut rumah tangga yang merupakan

unit terkecil dalam masyarakat sebagai wadah dalam pergaulan hidup

(Murtiningsih, 2008:6). Sakinah adalah bermakna tenang, tentram dan

tidak gelisah, mawaddah bermakna penuh cinta dan rahmah adalah saling

mencintai dan saling berkasih sayang antara suami istri dan anak-anaknya,

yang tenang, yang tenang damai, damai saling mencintai dan menyayangi.

Page 48: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

31

Untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah bukanlah suatu

hal yang mudah, tetapi sangatlah sulit dan benar-benar harus dicari untuk

mencapai tujuan hidup yang sejahtera. Karena jalan menuju hal tersebut

banyak duri dan batu sandung yang harus dihilangkan lebih dahulu

(Chotimah, 2009:31). Tetapi sesulit apapun dalam berkeluarga jika bisa

menyatukan tujuan dan persepsi yaitu menikah dengan di dasari iman,

taqwa dan niat ibadah maka semua urusan keluarga yang sulit akan jadi

mudah.

4. Konsep Keluarga Sakinah Dalam Islam

Allah menciptakan makhluk serba berpasangan, demikian juga

manusia, jadi berkeluarga adalah fitrah hidup. Telah menjadi Sunnatullah,

bahwa setiap orang yang memasuki pintu gerbang pernikahan, apakah ia

pria atau wanita, apakah ia tua atau muda pada dasarnya semuanya ingin

menciptakan pernikahan itu menjadi sebuah rumah tangga dan keluarga

yang bahagia dan sejahtera. Pasangan secara konsepsional harus

melahirkan harmoni atau dinamika, salah satu konsep hidup berkeluarga

adalah keluarga sakinah, yakni keluarga yang berlangsung dengan

mengikuti panduan agama Islam. Rumah tangga itu tidak seindah seperti

yang kita duga kalau tidak tahu rumusnya. Rumah tangga yang kurang

harmonis salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya pemahaman

dan ilmu, sehingga visinya tidak jelas akan dibawa kemana. Ada yang

arahnya hanya duniawi saja dimana alat ukurnya hanya harta atau

kedudukan. Justru karena alat ukur yang salah menyebabkan cara

Page 49: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

32

menilainya pun menjadi salah, anak yang pendidikannya kurang tinggi

dianggap tidak sukses, bapak yang penghasilannya sedikit dianggap gagal.

Begitulah yang terjadi kalau alat ukurnya salah.

Keluarga yang baik pastilah merupakan suatu masyarakat yang

ideal. untuk mewujudkan cita-cita yang baik dan melahirkan amal shalih.

Di dalam keluarga seperti ini akan ditemukan kehangatan dan kasih sayang

yang wajar, tiada rasa tertekan, tiada ancaman, dan jauh dari saling

sengketa dan perselisihan. Jika si anak telah mencapai usia sekolah dan

belajar dengan baik, maka seluruh potensinya dapat tumbuh dan

berkembang seoptimal mungkin, ia belajar dengan penuh semangat dan

gairah. Dalam keluarga semacam ini akan tumbuh ketenangan batin bagi

seluruh anggotanya, sehingga akan tercipta sakinah atau ketenangan yang

diliputi dengan mawaddah dan rahmah atau cinta dan kasih sayang.

Membina rumah tangga menuju sebuah keluarga yang sakinah,

mawaddah, dan rahmah, jelas tidak semudah yang dibayangkan.

Membangun sebuah keluarga sakinah adalah suatu proses. Keluarga

sakinah bukan berarti keluarga yang diam tanpa masalah, namun lebih

kepada adanya keterampilan untuk mengelola konflik yang terjadi di

dalamnya (Chotimah, 2009:47-48). Dengan demikian suatu proses

pembinaan keluarga sangatlah penting bagi pasangan suami istri. Ketika

sudah terbiasa menyelesaikan masalah bersama, maka lambat laun

kebahagian akan mudah dicapai.

Page 50: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

33

Kehidupan keluarga, apabila diibaratkan sebagai satu bangunan,

demi terpeliharanya bangunan itu dari hantaman badai dan guncangan

gempa, maka ia harus didirikan di atas satu pondasi yang kuat dengan

bahan bangunan yang kokoh serta jalinan perekat yang lengket. Pondasi

kehidupan kekeluargaan adalah ajaran agama, disertai dengan kesiapan

fisik dan mental calon-calon ayah dan ibu (Ahid, 2010:78). Kebahagiaan

akan muncul dalam rumah tangga jika didasari ketakwaan, hubungan yang

dibangun berdasarkan percakapan dan saling memahami, urusan yang

dijalankan dengan bermusyawarah antara suami, istri, dan anak-anak.

Semua anggota keluarga merasa nyaman karena pemecahan masalah

dengan mengedepankan perasaan dan akal yang terbuka. Apabila terjadi

perselisihan dalam hal apa saja, tempat kembalinya berdasarkan

kesepakatan dan agama, karena syariat dalam hal ini bertindak sebagai

pemisah.

Dalam al-Qur’an Surat an-Nisa’ ayat 57, Allah SWT berfirman:

Artinya: “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka

kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul

(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan

hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan

lebih baik akibatnya” (Departemen Agama RI, 2006:113).

Keluarga yang beriman adalah keluarga yang mengambil jalan

tengah, tidak bersikap berlebihan juga tidak minim berinteraksi. Keadilan

Page 51: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

34

yang tidak membebani pemimpin keluarga dan tidak mendorong untuk

merusak pengatur rumah tangga. Ada perbedaan yang sangat besar antara

merasakan kenikmatan Allah dalam batas yang wajar dan pemborosan atau

kebahilan. Apabila pemborosan merusak kebanyakan rumah tangga,

kebahilan juga sangat berpotensi menghancurkan hubungan kekeluargaan.

Sering di dapatkan seorang istri meminta cerai suaminya karena alasan

bahil. Berapa banyak para suami yang merasa sempit akibat tingkah laku

istrinya yang bahil. Sikap tengah sebagaimana yang diterangkan

merupakan metode terbaik dan cara terpenting

(http://qultummedia.com/55-kabar-qultum/review/701-konsep-

membangun-keluarga-sakinah-dan-sejahtera).

Oleh karena itu keluarga mempunyai kedudukan sebagai

penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial. Agar

anak dapat melakukan bersikap selektif dan aruf dalam menyaring norma

sosial. Keluarga harus terlebih dahulu memiliki dasar dan keyakinan yang

kuat atau komitmen moral yang tinggi. Keluarga yang melaksanakan

fungsi sosialisasi ini akan dapat membentuk pola pikir, idealism, karakter

dan kepribadian anak yang terintegritas, sehingga mengantarkannya dapat

menegakkan eksistensi dirinya sebagai seorang individu yang memiliki

kecerdasan sosial dan menemukan tempat dalam kehidupan sosial.

Salah satu kebutuhan yang fundamental dalam diri manusia adalah

kasih sayang. Suami isteri yang mendapatkan kasih sayang yang cukup

dari pasangannya akan memberi kontribusi positif dalam diri pasangannya

Page 52: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

35

untuk menjadi setia dan lebih besemangat dalam melakukan kewajibannya

terhadap anggota keluarga. Sebaliknya isteri atau suami yang tidak

mendapatkan cinta dan kehangatan yang cukup dari pasangannya akan

mudah beralih hati kepada lawan jenis yang memberikan perhatian dan

kasih sayang kepada dirinya (Ulfatmi, 2011:23). Jadi pernikahan yang baik

adalah mampu menjaga sebuah ikatan seumur hidup. Islam memandang

potret keluarga yang ideal adalah keluarga yang dapat menggabungkan

antara sakinah, mawaddah dan rahmah sebagai satu kesatuan dan dapat

merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari

5. Kriteri Keluarga Sakinah

Islam telah menjadikan rumah tangga sebagai biduk untuk berlayar

dengan nama-nama (asma) Allah yang akan melewati jalur dan kebiasaan,

yakni melalui panasnya gelombang kehidupan yang bergelora. Dengan

ketinggian jalan iman, mereka tidak akan tenggelam, bahkan

mengantarkannya kepuncak kemuliaan membawa amanah dan

mendatangkan sebuah misi, sehingga mengeluarkan mereka dari

kesempitan dunia dan membimbingnya menuju alam akhirat yang penuh

dengan keadilan.

Membina rumah tangga Islami adalah kewajiban setiap muslim.

Kewajiban suami istri untuk memperbaiki kehidupannya, kewajiban ibu

bapak untuk mendidik anak-anaknya agar taat kepada Allah dan Rasul-

Nya agar menjadi belahan jiwa dan tumpuan harapan (Kisyik, 2015:8).

Page 53: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

36

Sangat diperlukan sekali adanya saling mengerti antara suami istri dan

diharapkan juga bisa timbulnya cinta kasih dan sayang.

Syahrin Harahap (1996:164) merumuskan kriteria keluarga bahagia

(sakinah) setidaknya memiliki sepuluh ciri, yaitu:

a. Saling menghormati dan saling menghargai antara suami isteri,

sehingga terbina kehidupan yang rukun dan damai.

b. Setia dan saling mencintai sehingga dapat dicapai ketenangan dan

keamanan lahir batin yang menjadi pokok kekalnya hubungan.

c. Mampu menghadapi segala persoalan dan segala kesukaran dengan arif

dan bijaksana, tidak terburu-buru, tidak saling menyalahkan dan

mencari jalan keluar dengan kepala dingin.

d. Saling mempercayai, tidak melakukan hal yang menimbulkan

kecurigaan dan kegelisahan.

e. Saling memahami kelebihan dan kekurangan.

f. Konsultatif dan musyawarah, tidak segan minta maaf jika bersalah.

g. Tidak menyulitkan dan menyiksa pikiran tetapi secara lapang dada dan

terbuka.

h. Dapat mengusahakan sumber penghasilan yang layak bagi seluruh

keluarga.

i. Semua anggota keluarga memenuhi kebahagiaannya.

j. Menikmati hiburan yang layak.

Page 54: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

37

Menurut Dadang Hawari (1996:117) mengutip pemikiran Nick

Stinnet dan John De Prain dari Universitas Nebraska, AS. dalam studinya

berjudul The National Study of Family Strenght, ada enam kriteria untuk

mewujudkan keluarga sakinah, yaitu:

a. Ciptakan kehidupan religius dalam keluarga. Sebab dalam agama

terdapat nilai-nilai moral atau etika kehidupan yaitu antara lain kasih

sayang, cinta mencintai dan kasih mengasihi dalam arti yang baik.

b. Tersedianya waktu untuk bersama-sama keluarga. harus ada acara

keluarga, tidak ingin diganggu urusan kantor, organisasi dan lain-lain.

c. Keluarga harus menciptakan hubungan yang baik antar anggota.

artinya, terjadi segi tiga interaksi, komunikasi yang baik, demokratis

dan timbal balik antara ayah, ibu dan anak.

d. Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak.

e. Jika mengalami masalah, prioritas utama adalah keutuhan keluarga,

maka disini diperlukan kesadaran masing-masing anggota keluarga

untuk saling pengertian, lebih mengutamakan kebersamaan dan tidak

egois.

f. Keluarga sebagai unit terkecil antara ayah, ibu dan anak adanya

hubungan yang erat dan kuat.

Sedangkan menurut Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji

dalam Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah

(Departemen Agama RI, 2005:23-25) disusun kriteria-krteria umum

kelurga sakinah yang terdiri dari keluarga Pra sakinah, Keluarga Sakinah I,

Page 55: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

38

Kelurga Sakinah II, Keluarga Sakinah III, dan Keluarga Sakinah III plus

yang dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi masing-

masing daerah. Uraian masing-masing kriteria sebagai berikut:

a. Keluarga Pra Sakinah

Keluarga pra sakinah yaitu keluarga-keluarga yang dibentuk

bukan melalui ketentuan perkawinan yang sah, tidak dapat memenuhi

kebutuhan dasar spiritual dan material secara minimal, seperti

keimanan, shalat, zakat fitrah, puasa, sandang, pangan, papan dan

kesehatan.

b. Keluarga Sakinah I

Keluarga sakinah I yaitu keluarga-keluarga yang dibangun atas

perkawinan yang syah dan telah dapat memenuhi kebutuhan spiritual

dan material secara minimal tetapi masih belum dapat memenuhi

kebutuhan sosial psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan,

bimbingan keagamaan dalam keluarganya, mengikuti interaksi sosial

keagamaan dengan lingkungannya.

c. Keluarga Sakinah II

Keluarga Sakinah II yaitu keluarga-keluarga yang dibangun atas

perkawinan yang sah dan disamping telah dapat memenuhi kebutuhan

kehidupannya juga telah mampu memahami pentingnya pelaksanaan

ajaran agama serta bimbingan keagamaan dalam keluarga serta mampu

mengadakan interaksi sosial keagamaan dengan lingkungannya, tetapi

belum mampu menghayati serta mengembangkan nilai-nilai keimanan,

Page 56: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

39

ketaqwan dan akhlaqul karimah, infaq, zakat, amal jariah, menabung

dan sebagainya.

d. Keluarga Sakinah III

Keluarga Sakinah III yaitu keluarga-keluarga yang dapat

memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan, akhlaqul karimah

sosial psikologi, dan pengembangan keluarganya, tetapi belum mampu

menjadi suri tauladan bagi lingkungannya.

e. Keluarga Sakinah III Plus

Keluarga sakinah III Plus yaitu keluarga-keluarga yang telah

dapat memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketakwaan dan akhlak

al-Karimah secara sempurna, kebutuhan sosial psikologis, dan

pengembangannya serta dapat menjadi suri tauladan bagi

lingkungannya.

Dari penjelasan di atas bahwa untuk mewujudkan keluarga

sakinah maka perlu adanya kerja sama yang baik antara suami dan istri

yaitu terutama dalam hal akhlak al-Karimah. Karena untuk

mewujudkan keluarga sakinah maka peran dan pengetahuan tentang

agama menjadi penting. Ajaran agama itu tidak cukup dengan diketahui

dan dipahami, akan tetapi harus dengan dihayati dan diamalkan oleh

setiap anggota keluarga. Maka dengan hal tersebut akan lebih mudah

dalam memujudkan dan mencerminkan kehidupan yang penuh dengan

ketentraman, keamanan dan kedamaian yang dilandasi oleh ketakwaan.

Ketakwaan menjadi hal penting dalam kehidupan demi mewujudkan

Page 57: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

40

kesakinahan sebuah keluarga. Setiap anggota keluarga harus senantia

mendekatkan diri dan selalu ingan kepada Allah SWT. dengan

menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan

mendekatkan diri kepada Allah SWT akan tumbuh dan terwujudnya

nilai-nila keimanan dan ketakwaan yang dapat mempermudah

penyelesaian urusan atau permasalahan dalam rumah tangga. Salah satu

upaya untuk menjadikan kehidupan dan keluarga yang sakinah adalah

dengan cara mingingat Allah SWT (dzikrullah). Karena inti dari

kebahagiaan dalam kehidupan seseorang adalah dengan cara

memperbanyak berdzikir.

B. Dzikir

1. Pengertian Dzikir

Secara etimologi, dzikir berakar pada kata , artinya

mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal

atau mengerti. Di dalam Ensiklopedi Islam menjelaskan bahwa istilah

dzikir memiliki multi interpretasi, diantara pengertian-pengertian dzikir

adalah menyebut, menuturkan, mengingat, menjaga atau mengerti

perbuatan baik (Masyhudi dan Wahyu, 2006:7). Adapun menurut istilah

fiqh dzikrullah sering dimaknai sebagai amal qauliyah (ucapan) melalui

bacaan-bacaan tertentu. Dzikir memiliki cakupan makna yang sangat luas,

karena setiap amalan baik yang dilakukan karena Allah merupakan bagian

dari berdzikir kepada-Nya. (Amin dan Al-Fandi, 2013:1). Dzikir juga

dapat dimaknai sebagai doa dan wirid, atau melafalkan suatu bacaan-

Page 58: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

41

bacaan yang baik dan mengucapkannya itu bernilai ibadah sebagaiman

yang telah diajarkan Rasulullah SAW.

Dalam kitab al-Adzkar karangan Imam Nawawi (631-676 H),

dijelaskan dzikir itu bisa dengan hati bisa dengan lisan. Dan yang tebaik

adalah dengan hati dan dengan lisan sekaligus. Kalau harus memilih

diantara keduanya, maka dzikir denga hati saja lebih baik dari dzikir

dengan lisan saja (Bisri, 1999:169). Dzikir dapat berarti ingat atau eling.

Perbuatan apa saja tanpa ingat/eling akan menimbulkan kecelakaan,

kesengsaraan, bahkan dapat menimbulkan bencana. Ingat adalah sumber

dari keselamatan, apa lagi ingat/dzikir kepada Allah SWT. Dalam dzikir

kita akan menjadi lebih berhati-hati dan waspada (Soetjipto, 1986:1).

Kata dzikir dalam berbagai bentuknya ditemukan dalam al-Qur’an

tidak kurang dari 280 kali. Kata tersebut pada mulanya digunakan oleh

pengguna bahasa Arab dalam arti antonim lupa. Ada juga sebagian pakar

yang berpendapat bahwa kata itu pada mulanya berarti mengucapkan

dengan lidah/menyebut sesuatu. Makna ini kemudian berkembang menjadi

“mengingat”, karena mengingat sesuatu sering kali mengantar lidah

menyebutnya. Demikian juga, menyebut dengan lidah dapat mengantar

hati untuk mengingat lebih banyak lagi apa yang disebut-sebut itu (Shihab,

2008:11)

Dzikir menurut syari’at adalah setiap ucapan yang dilakukan bagi

tujuan memuji dan berdoa yaitu lafadz yang digunakan untuk beribadah

kepada Allah SWT, berkaitan dengan mengagungkan-Nya dengan

Page 59: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

42

menyebut nama-nama-Nya atau sifat-sifat-Nya, memuliakan dan

mentauhidkan-Nya, bersykukur dan mengagungkan dzat-Nya, membaca

kitab-Nya dan berdoa kepada-Nya (Wibowo, 2013:21). Wawasan al-

Qur’an tentang dzikir dan doa, karangan M. Quraish Shihab (2008: 128).

Dalam teorinya beliau menjelaskan bahwa dzikir ada dampak bagi

kehidupan manusia. Beliau juga menyimpulkan betapapun mewahnya,

tidak akan menyenangkan jika dibarengi dengan ketentraman hati baru

dapat dirasakan bila manusia yakin dan percaya bahwa ada sumber yang

tidak terkalahkan yang selalu mendampingi dan memenuhi harapan. Yang

berdzikir merenung dan mengingat Allah SWT selalu akan merasa ramai

walau sendirian, kaya walau hampa tangan, dan berani walau tanpa kawan.

Dzikir secara literal berarti mengingat, pada dasarnya merupakan

amaliah yang selalu terkait dengan berbagai ibadah ritual dalam Islam.

Dalam pengertian ini, dzikir berarti suatu bentuk kesadaran yang dimiliki

oleh seorang makhluk akan hubungan yang menyatukan seluruh

kehidupannya dengan sang pencipta (Subandi, 2009: 33). Dzikir bisa pula

berupa doa, mengingat para Rasul-Nya, Nabi-Nya, wali-Nya, melalui

sarana dan perbuatan tertentu seperti membaca, mengingat, bersyair,

menyanyi, ceramah, dan bercerita (Al-Sakandari, 2000:29).

Berdzikir merupakan suatu amalan yang diperintahkan oleh Allah

dan Rasul-Nya sebagai salah satu sarana dan metode untuk mendekatkan

diri seorang hamba kepada Allah SWT. Dalam al-Qur’an Surat Ali Imran

ayat 41 Allah SWT berfirman yaitu:

Page 60: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

43

Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta

bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari" (Departemen

Agama RI, 2006:69).

Menurut Abubakar Aceh (1996: 276) dzikir adalah ucapan yang

dilakukan dengan lidah atau mengingat akan Allah SWT dengan hati

dengan ucapan atau ingatan yang mempersucikan Allah SWT dan

membersihkannya dari sifat-sifat tercela selanjutnya memuji dengan

pujian-pujian dan sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat-sifat

yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian.

Dzikir dalam pengertian mengingat Allah SWT sebaiknya di lakukan

setiap saat, baik secara lisan maupun dalam hati. Artinya kegiatan apapun

yang dilakukan oleh seorang muslim sebaiknya jangan sampai melupakan

Allah SWT. Dimanapun seorang muslim berada, sebaiknya selalu ingat

kepada Allah SWT sehingga akan menimbulkan cinta beramal shalih

kepada Allah SWT, serta malu berbuat dosa dan maksiat kepada-Nya.

Menurut Syeh Ibnu Athaillah al-Sakandari (2010:123-124) dalam

kitabnya al-Hikam dijelasakan bahwa dzikir itu sebenarnya tidak hanya

dengan lisan. Setiap perilaku, tindakan untuk mengingat Allah boleh

disebut dzikir. Ada dzikir dengan hati, ada dengan lisan, ada dengan

pikiran, dan ada dengan perbuatan. Boleh dzikir dengan berjalan, dengan

duduk, dengan bekerja, dengan berbaring, atau dzikir dengan tegak, duduk,

dan beberapa cara selama tidak bertentangan dengan sunah Nabi

Page 61: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

44

Muhammad SAW. Hal tersebut dijelaskan di dalam al-Qur’an Surat Ali

Imran ayat 191, yaitu:

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau

duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan

kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha

Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

(Departemen Agama RI, 2006:96).

Sedangkan dzikrullah sebagai proses pengingatan akan Allah adalah

dengan mengerjakan segala bentuk ketaatan, sehingga hal ini tidak hanya

meliputi peribadatan pribadi, namun juga meliputi majlis taklim, majlis

dzikir berjama’ah, sidang-sidang atau forum dialog yang membicarakan

persoalan umat, semua termasuk dalam kerangka dzikrullah, semua

aktivitas yang menghasilkan jalan mengingat Allah SWT, mengenang dan

menghampiri Allah SWT itulah dzikrullah (Sholikin, 2008:5).Pada

akhirnya dari definisi-definisi di atas, bahwa dzikir merupakan sarana

untuk menempuh perjalanan menuju dan menghamba pada Allah SWT

dan merupakan wujud keimanan bagi orang Islam.

2. Keutamaan Dzikir

Seandainya tidak ayat al-Qur’an atau hadits Nabi yang menerangkan

tentang dzikrullah, maka dzikir yang hakiki kepada Yang Maha Pemberi

Page 62: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

45

nikmat ini tetaplah sangat penting. Sebab, kita adalah hamba-Nya, maka

kita harus selalu mengingat-Nya jangan sampai melalaikan-Nya. Dialah

Yang Maha Pemberi yang telah memberi nikmat dan kebaikan yang tidak

terhitung banyaknya tanpa batas waktu. Karena itu, berdzikir kepada Allah

dan mensyukuri karunia-Nya merupakan sesuatu yang fitrah bagi seorang

hamba (al-Kandalawi, 2003: 357).

Dzikir juga menumbuh-suburkan rahmat Allah, dan menghapus

dosa-dosa kecil. Keterangan tersebut termaktub dalam al-Qur’an Surat al-

Ahzab ayat 43yaitu:

Artinya: Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya

(memohonkan ampunan untukmu), supaya dia mengeluarkan kamu

dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah dia Maha

Penyayang kepada orang-orang yang beriman (Departemen Agama

RI, 2006:599).

Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan akan melimpahkan

rahmatnya kepada orang-orang yang berdzikir, dan malaikat juga

memohon kepada-Nya, supaya dosa-dosa orang yang berdzikir diampuni

dan dikeluarkan dari kehidupan gelap (tanpa cahaya), kepada kehidupan

yang penuh cahaya (nur)-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

Page 63: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

46

Artinya: “Setiap kali ada sekelompok kaum yang berkumpul untuk

berdzikir kepada Allah, dan dengan majelis dzikir ini mereka

hanya bertujuan untuk Allah semata, niscaya mereka akan

dipanggil oleh Dzat yang memanggil dari langit, “berdzikirlah

kalian sementara dosa-dosa kalian sudah diampuni, Aku telah

mengganti kejelekan kalian dengan kebaikan” (HR. Ahmad,

Abu Ya’la dan ath-Thabrani), (Al-Ghazali, 1998:11).

Penegasan Allah SWT tersebut menunjukkan, adanya perlakuan

khusus Allah SWT dan para malaikat kepada orang-orang yang banyak

berdzikir. Perlakuan khusus tersebut, diberikan oleh Allah dan para

malaikat, sebagai suatu petunjuk bahwa kegiatan dzikrullah, merupakan

suatu ibadah wajib yang memiliki kekhususan tersendiri, dibandingkan

dengan ibadah-ibadah yang lain, dan karenanya kepada pelaksanaan

ibadah tersebut, akan diberikan berbagai keutamaan (Majid dan Aziz,

2004: 19).

Dzikrullah adalah amalan yang sangat tinggi nilainya dan sangat

mulia dalam pandangan Allah. Dzikrullah juga menjadi pembeda antara

orang yang dikasihi oleh Allah SWT dan orang yang dibenci-Nya.

Sebagaimana dikisahkan bahwa : “Nabi Musa a.s, bertanya : “Ya Allah

bagaimana cara mengetahui perbedaan antara kekasih-Mu dengan

kebencian-Mu? Jawab Allah; Hai Musa bagi kekasih-Ku ada dua tanda

bukti, yaitu:

a. Mudah berdzikir kepada-Ku, sehingga akupun dzikir kepadanya di alam

malakut langit - bumi.

b. Terpelihara dari segala yang haram dan kemarahan-Ku, sehingga ia

selamat dari siksa dan marah-Ku.

Page 64: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

47

Demikian pula bagi kebencian-Ku ada tanda bukti, yaitu:

a. Mudah lupa dzikir kepada-Ku

b. Mudah menuruti nafsu, sehingga terjerumus kedalam kancah

kemungkaran dan haram, akhirnya mereka disiksa.

Syaikh al-Faqih Abul Laits as-Samarqandi dalam kuliahnya

mengatakan: “Dzikir kepada Allah adalah amal ibadah yang paling unggul,

setiap ibadah di tentukan kapasitasnya (kadarnya) dan waktunya, bahkan

terkadang ada yang dilarang jika tidak menepati waktunya atau melebihi

ketentuan yang berlaku, tetapi dzikir kepada Allah, tiada ketentuan batas

waktunya dan berapa jumlahnya (Al-Aziz, 1978:186-187). Sebagaimana

Firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surat al-Ahzab ayat 41yaitu:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut

nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” (Departemen

Agama RI, 2006:599).

Betapa mulianya bila seorang mampu selalu mengingat Allah SWT

dalam dzikirnya. Orang yang berdzikir akan diingat Allah SWT, bahkan

dalam diri Allah SWT itu sendiri, sebagaimana yang disebutkan dalam

hadits qudsi, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman,

yaitu:

Page 65: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

48

.

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA. Bahwa Rasulullah SAW. Bersabda,

Allah berfirman: Aku (Allah) bersama prasangka hamba-Ku

kepada-Ku, dan bersama jika mengingat-Ku ,kalau ia

mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku akan ingat dia dalam

diri-Ku, jika ia menyebut nama-Ku dalam suatu perkumpulan,

maka Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik

dari mereka. jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku

akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku

sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa, jika ia

datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku

mendatanginya dengan berjalan cepat” (HR. Bukhari dan

Muslim).

Dzikir adalah cara mengingat Allah SWT yang sebaik-baiknya.

Allah SWT akan ingat kepada orang yang ingat kepada-Nya, mengingat

Allah dalam keadaan apa saja, saat berdiri, duduk, berjalan dan lain-lain.

Apabila kita mengingat Allah SWT ditengah kerumunan orang ramai,

maka Allah akan mengingat kita di dalam kerumunan yang lebih baik dari

mereka.

Sebuah hadits menyebutkan bahwa tanda-tanda mencintai Allah

SWT adalah mencintai dzikirullah, Abu Darda r.a. Berkata, “Barang siapa

lidahnya senantiasa basah karena dzikir kepada Allah, ia akan masuk

surga dengan tersenyum”. Dari Abu Darda’ Rasulullah Saw bersabda,”

Page 66: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

49

,.(

Artinya:“Maukah kamu aku beritahu tentang amal yang baik, paling mulia

dan paling suci disisi Allah, dan paling tinggi derajatnya, lebih

berharga dari menginfakkan emas dan perak, dan bila bertemu

musuh maka kalian akan memenggal lehernya,” para sahabat

bertanya, “apa itu ya Rasulullah?”, dzikir kepada Allah.” (HR.

Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah) (Soejtipto, 1986: 5-6).

Setiap muslim tentu mengetahui, betapa utamanya berdzikir itu dan

betapa besar manfaatnya, dzikir merupakan pekerjaan yang mulia dan

sangat bermanfaat, sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah

SWT. Para ulama’ dan shalihin (orang-orang yang shalih) telah

menguatkan keutamaan dzikir ini, dengan menyatakan, seorang yang dapat

memadukan antara tafakkur (hatinya tentang siksa, nikmat, dan

kesempurnaan kekuasaan Allah SWT, dengan sikap hati-hati (wara’) dari

mendekati sesuatu yang haram dan syubhat (perkara yang belum jelas

halam dan haram) serta menerima ketentuan-ketentuan-Nya, dan dzikir

kepada Allah SWT, maka sesungguhnya ia mendekati tindakan para wali,

para shiddikin (orang-orang yang benar), dan Muqarrabin (orang-orang

yang dekat dengan Allah).

Sebagian para ulama’ menafsirkan dengan beberapa interpretasi

sebagai berikut :

Pertama, sesungguhnya dzikir kepada Allah SWT lebih besar dari

segala sesuatu, dzikir adalah taat yang paling utama. Arti taat disini adalah

menegakkan dzikir kepada-Nya, sedang dzikir adalah ketaatan dan daya

Page 67: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

50

ketaatan itu sendiri. Kedua, sesungguhnya jika kamu sekalian, kaum

muslimin, ingat kepada-Nya, maka Allahpun akan ingat kepadamu,

sedangkan dzikir Allah SWT kepadamu lebih besar daripada dzikir kamu

kepada-Nya. Ketiga, sesungguhnya dzikir kepada Allah SWT adalah lebih

besar daripada tetapnya fakhsya’ (perbuatan keji) dan kemungkaran.

Bahkan jika dzikir dibaca secara sempurna, ia akan dapat menghilangkan

segala kesalahan dan maksyiat. Keempat, sesungguhnya amal shaleh, bila

ingin diterima oleh Allah SWT, harus diakhiri dengan dzikir, jika tidak

diakhiri dengan dzikir dan pujian maka amal itu akan sia-sia belaka.

Dengan demikian, manakala seseorang berdzikir kepada Allah,

dengan tasbih, tahlil, takbir atau berdzikir dalam keadaan sholat, berdo’a,

membaca al-Qur’an atau dalam segala aktivitas hidupnya, maka Allah juga

akan ingat kepadanya dengan dzikir yang lebih besar daripada dzikir yang

mereka lakukan kepada Allah SWT. Allah SWT pun akan membanggakan

itu kepada para malaikat, maka turunlah hidayah rahmat, dan maghfirah

(ampunan) kepada sang dzakir (orang yang berdzikir). Ia akan diberi

keistimewaan sepanjang hidupnya dan menjadi orang pilihan hingga pada

hari kiamat.

Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyah bahwa dzikir adalah ibadah

paling mudah, namun paling agung dan utama, karena gerakan lisan adalah

gerakan anggota tubuh yang paling ringan dan mudah. Selain itu,

dzikrullah merupakan amal yang paling dapat menyelamatkan manusia

dari siksa Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yaitu:

Page 68: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

51

(

Artinya: “Tidak ada amal yang dapat dilakukan oleh anak adam (manusia)

untuk menyelamatkannya dari siksa kubur, kecuali berdzikir

kepada Allah.”(HR. Imam Ahmad).

Dan dengan dzikir pula, hati dapat menjadi mengkilap, menjadi bersih

dari segala kotoran. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiapsesuatu ada alat pembersihnya, dan yang

membersihkan hati itu ialah dzikir kepada Allah (ingat pada

ajaran tuntunan Allah) (Soetjipto, 1986:7).

3. Manfaat Dzikir

Menurut Abu Yusuf (2009: 27) menyatakan bahwa diantara sebab-

sebab terbesar mendapatkan kelapangan dada dan kelapangan jiwa adalah

memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Sebab dzikir memiliki pengaruh

yang menakjubkan dalam melapangkan dan memperbaiki ketentraman

dalam dada, serta menghilangkan kesedihan dan kegundahan.

Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an Surat ar-Ra’du ayat 28

yaitu:

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan

mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Departemen

Agama RI, 2006:599).

Dengan demikian mengingat Allah SWT (dzikrullah) mempunyai

pengaruh yang besar sekali bagi ketenangan hati dan jiwa bagi seorang

Page 69: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

52

hamba akan mendapat keistimewaan pahala yang agung dan lebih-lebih

akan mendapatkan ridho Allah SWT. Karena pokok dan tujuan dalam

berdzikir bagi seorang hamba adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari penjelasan tersebut di atas, maka berdzikir mempunyai manfaat

yang banyak sekali bagi seorang hamba. Manafaat berdzikir yang hendak

dicapai bagi seorang hamba diantaranya yaitu:

a. Dzikir Menjadikan Cerdas

Kebanyakan orang meyakini bahwa untuk mencapai kecerdasan,

baik kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual, harus diraih

dengan belajar giat dan pantang menyerah. Padahal, tuntunan agama

memberikan banyak kemudahan. Dengan kata lain, kecerdasan akan

datang jika dalam ikhtiar atau belajar diikuti dengan dzikir sebagai

senjata utamanya.

Dzikir yang dilandasi dengan kesadaran pikiran serta kesucian

hati, yang merupakan entitas (quantum), mengandung daya yang sangat

tinggi sehingga mempu menyetrum yang bersangkutan dari lubuk hati

yang paling dalam dan membuat perbuatan lahiriyah dengan pemikiran

yang orisinal dan brilian (Suyadi. 2008: 44). Berdzikir kepada Allah

merupakan suatu rangka dari rangkaian iman dan Islam yang mendapat

perhatian khusus dan istimewa dari Al-Qur’an dan Sunnah. Dzikrullah

merupakan peringkat doa yang paling tinggi, yang di dalamnya

tersimpan hikmah serta manfaat yang besar bagi hidup dan kehidupan

dunia dan juga di akhirat (Amin dan Al-Fandi, 2013:2).

Page 70: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

53

b. Dzikir Mengundang Rahmat Allah

Dzikir mempunyai fadhilah yang luar biasa, salah satunya

mengundang kasih sayang atau rahmat dari Allah SWT. Sesuai dengan

sabda Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai

berikut.

Artinya: “Manakala suatu kelompok duduk bersama, seraya berdzikir

kepada Allah SWT, niscaya para malaikat akan mengelilingi

mereka dan mereka pun akan diliputi rahmah dan Allah SWT

akan menyebut mereka diantara siapa saja yang berada dari

sisi-Nya” (Al- Ghazali. 1994: 19).

Dengan berdzikir maka, rahmat, ketengangan jiwa dan

keberkahan dalam berumah tangga akan diperoleh bagi seseorang yang

benar-benar melakukannya dengan rasa khusyu’ dan tawadhu’.

c. Dzikir Membersihkan Hati

Membersihkan hati bermakna menghapus darinya kecintaan pada

dunia dan hal-hal duniawi serta menghilangkan darinya segenap

kesedihan, kedukaan dan kekhawatiran atas segala sesuatu yang tidak

berguna.

Setiap manusia terkadang merasakan gelisah dan terfokus hanya

kepada permasalahan dunia semata. Namun jika seseorang mampu

memutuskan dirinya dari berbagai kesedihan dan ketakutan dunia, dan

Page 71: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

54

mencurahkan perhatiannya pada dzikir, maka hijab-hijab pun akan

tersingkap dari hatinya. Orang yang senantiasa berdzikir, maka maka

Allah membebaskan hatinya dari semua belenggu keduniawian

(Valiuddin, 1997:46). Dzikir memberikan sinaran kepada hati dan

menghilangkan kekeruhan jiwa, juga dapat melepaskan diri dari resah

dan gelisah (Amin dan Al-Fandi, 2013:3). Pada dasarnya dzikir akan

lebih utama jika dilakukan dengan istiqamah dan penuh kesopanan.

Ditambah lagi dengan nilai-nilai di dalam al-Qur’an yang dicontohkan

oleh Rasulullah SAW yaitu dilakukan dengan rendah hati dan merasa

hina dihadapan Allah SWT.

d. Dzikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis

Dipandang dari kesehatan, dzikir mengandung unsur

psikoterapeutik yang mendalam. Psikoreligius terapi ini sangatlah

penting karena mengandung kekuatan spiritual/kerohanian yang

membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme. Dua hal ini, yaitu

rasa percaya diri (self confident) dan optimisme, merupakan dua hal

yang amat esensial bagi penyembuhan suatu penyakit, di samping obat-

obatan dan tindakan medis yang diberikan.

Dr. Dale A. Matthews dari Universitas Georgetown, Amerika

Serikat mengatakan dalam pertemuan tahunan “The American

Psychiatric Assotiation”, antara lain bahwa mungkin suatu saat para

dokter akan menuliskan doa dan dzikir pada kertas resep, selain resep

obat pada pasien. Dikatakan bahwa dari 212 studi yang telah dilakukan

Page 72: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

55

oleh para ahli, ternyata 75% menyatakan bahwa komitmen agama (doa

dan dzikir) menunjukkkan pengaruh positif pada pasien (Hawari, 1997:

8). Sangat dahsyat sekali kekuatan atau energi dzikir pada diri manusia.

Jika berdoa dan dzikir sudah ditanamkan pada diri seseorang mulai

sejak dini, kemungkinan besar manusia akan tahan dari penyakit

dhahiriyah maupun bathiniyah.

M. Quraish Shihab mengutip pendapat, bahwa Imam Ghozali

menyebutkan ada empat puluh manfaat, dua puluh di dunia dan dua

puluh lainnya di akhirat. Diantara manfaat yang diraih oleh pedzikir di

dunia antara lain:

1) Dia akan disebut-sebut atau di ingat, dipuji dan di cintai Allah

SWT.

2) Allah SWT menjadi wakil dalam menangani segala urusannya.

3) Allah akan menjadi teman yang menghibur.

4) Memiliki harga diri sehingga tidak merasa butuh kepada siapapun

selain Allah SWT.

5) Memiliki semangat yang kuat, kaya hati, dan lapang dada.

6) Memiliki cahaya kalbu yang menerangi guna meraih pengetahuan

dan hikmah.

7) Memiliki wibawa yang mengesankan.

8) Meraih mawaddah atau kecintaan pihak lain.

9) Keberkahan dalam jiwa, ucapan perbuatan, pakaian, bahkan tempat

melangkah dan duduk.

Page 73: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

56

10) Pengabul doa (Shihab, 2008: 131-132).

11) Memperoleh rahmat dan inayah Allah SWT.

12) Memberikan sinar kepada hati serta menghilangkan kekacauan jiwa

dan kegelisahan pikiran.

13) Menghsilkan ampunan dari Allah SWT.

14) Menjadi ukuran derajat yang diperoleh di sisi Allah SWT.

15) Di jaga dan dikawal oleh malaikat.

16) Memelihara diri dari setan dan perbuatan maksiat.

17) Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

18) Mendapat sebutan dari Allah SWT dihadapan hamba-hamba yang

pilihan.

19) Menegakkan dan menguatkan iman.

20) Menjadikan berderajat tinggi di sisi Allah SWT (Soejtipto,

1986:78).

Menurut Ibnul Qoyyim al-Jauziah (2002:50) menjelaskan bahwa

manfaat dzikir salah satunya adalah dzikir akan dapat memalingkan

lidah dari menggunjing, mengadu domba, berbohong, berkata jorok,

dan kebatilan.

Beliau juga menambahkan bahwa tidak ada sesuatu jalan

selamatpun kecuali dengan dzikir kepada Allah SWT. Realita dan

praktik telah membuktikannya. Barang siapa lidahnya telah terbiasa

berdzikir kepada Allah SWT, maka ia akan terjaga dari perkataan yang

batil dan sia-sia. Dan barang siapa lidahnya kering dari mengingat

Page 74: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

57

Allah SWT, maka akan basah dengan segala kebathilan, perkataan sia-

sia dan kejelekan.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dzikrullah sangat

perlu bagi kehidupan manusia. Oleh karenanya perlu adanya keserasian

dan menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Kesucian

hati atau pembersihan hati mampu menghapus dari kecintaan pada

duniawiyah yang berlebihan. Disinilah perlu adanya menumbuhkan

sifat qana’ah (menerima atas pemberian-nya) dan sifat sabar dalam

kehidupan, lebih-lebih dalam rumanh tangga. Karena sifat qana’ah dan

sabar perlu ditumbuh kembangkan dalam keluarga. Karena sifat

qana’ah dan sifat sabar seorang suami atau istri akan merasa rela dan

cukup atas apa yang dimilikimya dan dapat menyadari bahwa semua

yang dimilikinya hanyalah titipan dari Allah SWT semata.

Dimasa modern dan era globalisasi seperti sekarang ini yang

ditandai banyaknya tuntutan-tuntutan kebebasan setiap individu yang

lebih menonjolkan sifat materialistis di tengah masyarakat itu akan

berdampak dan akan menimbulkan perpecahan bahkan dapat

mengancam ketentraman dan kesejahteraan keluarga. Karena itulah

sifat qana’ah dan sifat sabar harus dijadikan sebuah benteng untuk

menjaga dan mewujudkan kehidupan dan keluarga yang sakinah serta

dapat membendung keretakan dan kehancuran dalam rumah tangga.

4. Macam-Macam Dzikir

Page 75: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

58

Menurut pendapat Moh. Saefullah al-Aziz (1978:193-194) di dalam

bukunya Risalah memahami ilmu tasawwuf secara umum dzikir dibagi

menjadi dua macam, yaitu dzikir dengan hati dan dzikir dengan lisan.

Masing-masing dari keduanya terbagi pada dua arti, yaitu:

a. Dzikir dari arti ingat dari yang tadinya lupa

b. Dzikir dalam arti kekal ingatannya

Sedangkan yang dimaksud dengan dzikir lisan dan hati adalah sebagai

berikut:

a. Dzikir dengan lisan berarti menyebut Nama Allah SWT, berulang-ulang

kali, sifat-sifat-Nya berulang-ulang kali pula atau pujian-pujian kepada-

Nya. Untuk dapat kekal dan senantiasa melakukannya, hendaknya

dibiasakan atau dilaksanakan berkali-kali atau berulang-ulang kali.

b. Dzikir kepada Allah dengan hati, ialah menghadirkan kebesaran dan

keagungan Allah di dalam diri dan jiwanya sendiri sehingga mendarah

daging.

Kerjasama antara lisan (lidah) dan qalb (hati) dalam hal dzikir ini

sangatlah baik, sebab bilamana seseorang telah mengamalkan dan

melakukan dengan disiplin, dengan sendirinya akan meningkat menjadi

dzikir a’dha’a, artinya seluruh badannya akan terpelihara dari berbuat

maksiat kepada Allah SWT. Bagi seorang yang hatinya telah bening dan

jernih akan dapat mengontrol anggota badannya untuk tetap disiplin,

ucapannya akan sesuai dengan perbuatannya, lahiriyahnya akan sesuai

dengan batiniyahnya.

Page 76: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

59

Dzikir bisa dilakukan dengan lisan, hati, anggota badan, ataupun

dengan ucapan yang terdengar menggabungkan semua unsur tersebut

berarti telah melakukan dzikir secara sempurna. Setiap dzikir memiliki

pengaruh tertentu. Dzikir yang disertai kesiapan akan bisa membuka tirai,

tetapi hal itu disesuaikan dengan kondisi orang yang melakukannya. Al-

Hasan pernah berkata “dzikir itu ada dua macam, yaitu berdzikir kepada

Allah SWT di antara disi sendiri dengan Allah SWT. Tetapi dzikir yang

lebih utama (afdhal) adalah berdzikir kepada Allah SWT ketika Dia tidak

memberikan apa yang kita inginkan (Al-Ghazali, 1998:7). Menurut Imam

al-Ghazali, hakikat dzikir adalah berkuasanya Allah di dalam kalbu

disertai kesirnaan dzikir itu sendiri. Namun dalam pandangan beliau, ia

memiliki tiga kulit atau lapisan yang salah satunya lebih dekat kepada inti

(lubb) daripada yang lainnya. Inti (lubb) tersebut berada dibalik tiga tadi.

Kuit-kulit itu adalah sebagai jalan menuju inti (lubb). Kulit yang paling

luar adalah dzikir lisan semata (Al-Sakandari, 2000:30-32). Itulah

pentingnya berdzikir bagi setiap orang yang tidak dilakukan dengan lisan

saja, tetapi harus bisa direalisasikan dengan prilaku yang baik.

Imam Nawawi berkata, dzikir dilakukan dengan lisan dan hati secara

bersama-sama. Kalau hanya salah satu saja yang berdzikir, maka dzikir

hati lebih utama. Seseorang tidak boleh meninggalkan dzikir lisan hanya

karena takut riya’ (pamer). Berdzikirlah dengan keduanya dan niatkan

hanya mencari ridha Allah SWT semata. Suatu hari saya mengunjungi Al-

Fadhil untuk menanyakan orang yang meninggalkan amal perbuatan

Page 77: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

60

karena takut riya’ dihadapan manusia. Beliau menjawab, ”kalau seseorang

menyempatkan diri memperhatikan tanggapan orang lain padanya, berhati-

hati atas persangkaan jelek mereka, maka pintu-pintu kebaikan tidak

terbuka lebar untuknya. Ia telah menghilangkan bagian agama yang sangat

vital. Ini bukan jalan yang ditempuh orang-orang bijak” (Mahmud,

2004:78).

Hal ini dengan simpel dan sederhana di sampaikan syaikh Ibnu

Athaillah r.a. Beliau berkata : ”janganlah engkau tinggalkan dzikir semata-

mata karena tidak adanya kehadiran hatimu bersama Allah SWT di

dalamnya. Sebab kelalaian hatimu (kepada Allah) tanpa adanya dzikir

adalah lebih berbahaya daripada kelalaian hatimu di dalam dzikir.

Barangkali Allah SWT akan mengangkatmu dari dzikir yang lalai menuju

dzikir dengan sadar, dari dzikir yang sadar menuju dzikir yang hadir.

Allah SWT dalam al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 20 yaitu:

Artinya: “Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi

Allah”.(Departemen Agama RI, 2006:348), (Ghozali,

2006:183).

Sedangkan menurut ahli tashawuf, dzikir itu terbagi menjadi tiga

bagian, yaitu:

a. Dzikir lisan atau disebut juga dzikir nafi isbat, yaitu ucapan La Ilaaha

Illallah. Pada kalimat ini terdapat hal yang menafikan yang lain dari

Allah dan mengisbatkan Allah. Dzikir nafi isbat ini dapat juga disebut

Page 78: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

61

dzikir yang nyata karena ia diucapkan dengan lisan secara nyata, baik

dzikir bersama-sama maupun dzikir sendirian.

b. Dzikir qalbu atau hati, disebut juga dzikir: Asal dan kebesaran,

ucapannya Allah, Allah. Dzikir qalbu ini dapat juga disebut dzikir

ismu dzat karena ia langsung berdzikir dengan menyebut nama Dzat.

c. Dzikir sirri atau rahasia, disebut juga dzikir isyarat dan nafas, yaitu

berbunyi; Hu, Hu. Dzikir ini adalah makanan utama sir (rahasia). Oleh

karena itu ia bersifat rahasia, maka tidaklah sanggup lidah

menguraikannya, tidak ada kata-kata yang dapat melukiskannya (al-

Aziz, 1978:194-195).

BAB III

TINJAUAN UMUM MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH

A. Sejarah Majelis Dzikir Al Khidmah

1. Tinjauan Historis

Sejarah Al Khidmah tidak lepas dari seorang tokoh ulama sufi

kharismatik di wilayah Surabaya Jawa Timur. Pendiri Al Khidmah dan

sekaligus seoarang Pengasuh Pondok Pesantren Al Fitrah Surabaya yakni

KH. Ahmad Asrori al-Ishaqi. Beliau adalah salah satu pasangan putra dari

KH. Utsman al-Ishaqy dan Nyai Qomariyah binti kyai Munaji. Kata al-

Ishaqi dinisbatkan kepada maulana Ishaq, ayah dari Sunan Giri. Kyai

Page 79: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

62

Asrori merupakan putra ke lima dari Sembilan bersaudara. Kyai Utsman

merupakan seorang murid Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah

penerus dari mursyid sebelumnya yakni KH. Romli Tamim Jombang Jawa

Timur (Yusuf, 2014:20-21).Dalam dunia Islam, tarekat Naqsyabandiyah

dikenal sebagai tarekat yang penting dan memiliki penyebaran paling luas;

cabang-cabangnya bisa ditemukan di banyak negeri antara Yugoslavia dan

Mesir di belahan barat serta Indonesia dan Cina di belahan timur.

Sepeninggal Kiai Utsman tahun 1984, atas penunjukan langsung Kiai

Utsman, Kiai Ahmad Asrori meneruskan kedudukan mursyid ayahnya.

Tugas sebagai mursyid dalam usia yang masih muda ternyata bukan

perkara mudah. Banyak pengikut Kyai Utsman yang menolak mengakui

Kyai Asrori sebagai pengganti yang sah. Sebuah riwayat menceritakan

bahwa para penolak itu, pada tanggal 16 Maret 1988 berangkat

meninggalkan Surabaya menuju Kebumen untuk melakukan baiat kepada

Kyai Sonhaji. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana sikap Kyai Asrori

terhadap aksi tersebut namun sejarah mencatat bahwa Kyai Asrori tak

surut. Ia mendirikan pesantren Al-Fithrah di Kedinding Lor, sebuah

pesantren dengan sistem klasikal, yang kurikulum pendidikannya

menggabungkan pengetahuan umum dan pengajian kitab kuning. Ia juga

seorang penggagas Al Khidmah, sebuah jama’ah yang sebagian

anggotanya adalah pengamal Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.

Jamaah ini menarik karena sifatnya yang inklusif, ia tidak memihak salah

satu organisasi sosial manapun. Meski dihadiri tokoh-tokoh ormas politik

Page 80: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

63

dan pejabat negara, majelis-majelis yang diselenggarakan Al Khidmah

berlangsung dalam suasana murni keagamaan tanpa muatan-muatan politis

yang membebani. Kyai Asrori seolah menyediakan Al Khidmah sebagai

ruang yang terbuka bagi siapa saja yang ingin menempuh perjalanan

mendekat kepada Allah SWT tanpa membedakan baju dan kulit luarnya.

Pelan tapi pasti organisasi ini mendapatkan banyak pengikut. Saat ini

diperkirakan jumlah mereka jutaan orang, tersebar luas di banyak provinsi

di Indonesia, hingga Singapura, Malaisia, Thailan, Saudi Arabia dan

Filipina. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang luar biasa, kyai

Asrori terbukti mampu meneruskan kemursyidan yang ia dapat dari

ayahnya. Bahkan lebih dari itu, ia berhasil mengembangkan Tarekat

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ke suatu posisi yang mungkin tidak pernah

ia bayangkan.

Kyai Asrori adalah pribadi yang istimewa. Pengetahuan agamanya

dalam dan kharisma memancar dari sosoknya yang sederhana. Tutur

katanya lembut namun seperti menerobos relung-relung di kedalaman hati

pendengarnya. Menurut keluarga dekatnya, sewaktu muda Kyai Asrori

telah menunjukkan keistimewaan-keistimewaan. Mondoknya tidak teratur,

Ia belajar di Rejoso satu tahun, di Pare satu tahun, dan di Bendo satu

tahun. Di Rejoso ia malah tidak aktif mengikuti kegiatan ngaji. Ketika hal

itu dilaporkan kepada pimpinan pondok, Kyai Mustain Romli, ia seperti

memaklumi, “biarkan saja, anak macan akhirnya jadi macan juga”.

Meskipun belajarnya tidak tertib, yang sangat mengherankan, kyai Asrori

Page 81: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

64

mampu membaca dan mengajarkan kitab Ihya’ Ulum al-Din karya Imam

al-Ghazali dengan baik. Di kalangan pesantren, kepandaian luar biasa yang

diperoleh seseorang tanpa melalui proses belajar yang wajar semacam itu

sering disebut ilmu Laduni (ilmu yang diperoleh langsung dari Allah

SWT). Adakah kyai Asrori mendapatkan ilmu Laduni sepenuhnya itu

adalah rahasia Allah SWT, (wallahu a’lam). Ayahnya sendiri juga kagum

atas kepintaran anaknya. Suatu ketika kyai Utsman pernah berkata

“seandainya saya bukan ayahnya, saya mau kok ngaji kepadanya.”

Barangkali itulah yang mendasari kyai Utsman untuk menunjuk kyai

Asrori (bukan kepada anak-anaknya yang lain yang lebih tua) sebagai

penerus kemursyidan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah padahal saat

itu Kyai Asrori masih relatif muda, yaitu 30 tahun.

(http://alkhidmahrobayan.blogspot.com/2012/06/kh.html).

Konon jauh sebelum nama Al Khidmah muncul sekitar tahun 1980-

an KH. Ahmad Asrori waktu masih muda sering bergaul untuk mendekati

para pemuda di Gresik. Pemuda yang pertama di dekati KH. Achmad

Asrori waktu itu adalah bernama Syamsul Hadi atau panggilannya

“Puyuh”. ia adalah salah satu anak jalanan “anak embongan” juga seorang

seniman yang sering mangkal di Terminal Bundar Kota Gresik. Puyuh

setiap malam suka maksiat, sering minum-minuman keras dan sebagainya.

KH. Ahmad Asrori akhirnya mulai mendekati Puyuh nama panggilannya

anak jalanan tadi, sambil membimbing dan mengerahkan dengan penuh

kesabaran, keuletan, pelan tapi pasti dan akhirnya Puyuh lambat laun

Page 82: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

65

bertaubat dan akhirnya pengikut jama’ah KH. Ahmad Asrori dan bersedia

untuk dibimbing menuju jalan yang benar. Dari sinilah kemudian Puyuh

mengajak temannya yang lain untuk diajak gabung mengikuti arahan dari

KH. Ahmad Asrori seperti halnya dirinya. Akhirnya Puyuh berhasil

mengumpulkan sekitar 15 orang temannya untuk mengadakan suatu

perkumpulan anak-anak muda yang kegiatannya berdzikir mendekatkan

diri kepada Allah SWT. Kemudian lambat laun dari 15 orang pemuda

tersebut merasa antusias dalam mengikuti perkumpulan majelis dzikirnya

KH. Ahmad Asrori. Sampai kemudian dari 15 pemuda tadi berhasil

mengajak pemuda lainnya yakni sekitar 500 orang pemuda untuk

mengadakan Majelis Dzikir dalam skala yang lebih besar dan sempat

menyewa sebuah wisma di daerah Kota Gresik. Akhirnya KH. Ahmad

Asrori memberi nama perkumpulan pemuda yang suka berdzikir tersebut

dengan sebuah nama Orong-orong.Orong-orong (hewan sejenis jangkrik)

atau hewan kecil yang muncul di waktu gelap yang mencari cahaya

dimalam hari dan mengelilinginya. Dengan nama itulah kyai Asrori

mengkiaskan hal itu, yakni mengajak para pemuda yang awalnya

kehidupannya gelap penuh dengan perbuatan maksiat dan dosa dibimbing

menuju kehidupan cahaya kebenaran dengan Ahklak al-Karimah. Sekitar

tahun 1984-an kyai Ahmad Asrori yang ketika itu masih belum menikah

berinisiatip untuk mendirikan Mushalla (tempat untuk shalat) yang berada

tepat disamping rumahnya di daerah kedinding Surabaya. Disana kyai

Ahmad Asrori mulai mengajak santri-santri lama untuk mengikuti kegiatan

Page 83: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

66

majelisan dan pengajain setiap hari malam jum’at. Kegiatan tersebut

meneruskan dari amaliah ayahanya yaitu kyai Utsman yang sebelumnya

pernah juga menghadiri mejelis-majelis yang sama di berbagai tempat.

Kemudian dari tempat tinggal ini, selanjutnya menjadi awal cikal bakal

tempat ia mendirikan Pondok Pesantren yang diberi nama Al-Fitrah

(Yusuf, 2014:22-24).

Awalnyanama Al Khidmah muncul, ketika para santri Pondok

Pesantren Al-Fitrah setiah kali menulis undangan majelisan untuk

disebarkan kepada jama’ah, mereka tidak lupa menulis di bagian pojok

kanan bawah kertas undangan tersebut, ditului dengan kata “Al Khidmah”

yang berarti pelayan atau melayani. Konon dari kebiasaan santri dalam

menulis undangan mereka senantiasa mencantumkan kata Al Khidmah,

akhirnya warga atau orang-orang dilingkungan pondok yang mendapat

undangan dari santri Pondok Pesatren Al-Fitrah menyebut acara majelis

dzikir itu dengan nama Majelis Al Khidmah. Sehingga nama itu sampai

sekarang terkenal dengan sebutan nama Al Khidmah yakni majelis dzikir

yang dipimpin oleh Kyai Ahmad Asrori (Yusuf, 2014:24-25).

2. Visi dan Misi Al Khidmah

a. Visi Al Khidmah

Mewujukan generasi yang shalih shalihah sejahtera lahir dan

batin, yang pandai bersyukur, dapat menyenangkan hati keluarganya,

orang tuanya, guru-gurunya hingga Nabi Besar Muhammad SAW

Page 84: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

67

sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan hadis serta tuntunan ahklak para

Salafuna as-Shalih.

b. Misi Al Khidmah

1) Mewujudkan keluarga yang shalih shalihah sejahtera lahir dan

batin, yang senang berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan

manaqib serta kirim doa kepada orang tua.

2) Mewujudkan masyarakat yang shalih shalihah sejahtera lahir dan

batin, yang senang berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan

manaqib serta kirim doa kepada orang tua.

3) Mewujudkan pejabat yang shalih shalihah sejahtera lahir dan batin,

yang senang berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan manaqib

serta kirim doa kepada orang tua.

4) Mewujudkan pengurus jama’ah Al Khidmah yang mampu

memfasilitasi terselenggaranya majlis dzikir, maulid dan manaqib

serta kirim doa kepada orang tua.

5) Mewujudkan pengurus Al Khidmah di seluruh tanah air dan

dibeberapa Negara tetangga.

6) Mewujudkan usaha-usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, sehingga lebih istiqamah beribadah (Pengurus Pusat

Al Khidmah. 2014:4).

3. Dasar Pemikiran Lahirnya Al Khidmah

Dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah ini dibentuk karena untuk

membentengi generasi muda Indonesia dari maraknya ajaran-ajaran yang

Page 85: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

68

menyimpang dari ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Diatara munculnya

dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah yaitu:

a. Makin susah dan beratnya memegang teguh aqidah, keyakinan, dan

perjalanan agama yang benar, tegak dan lurus, seperti menggenggam

bara api dalam telapak tangan.

b. Makin berkurangnya sikap menyayangi dan menghargai sesama, akibat

berkurang atau tiada rasa malu.

c. Makin banyaknya orang sering mencampuri urusan-urusan dan hak-hak

orang lain, sehingga sering timbul dan bangkit kesalahpahaman dan

salah pengertian, sampai ke perpecahan dan permusuhan.

d. Ahlul amanah dikhiyanati, sebaliknya Ahlul khiyanah dipercaya,

menjadikan yang dekat menjadi yang jauh, sebaliknya yang jauh

menjadi dekat.

e. Makin terselubung dan kaburnya persoalan, sehingga sulit

membedakan antara yang hak dengan yang bathil, akibat karena

beraninya selalu membawa-bawa nama: “Demi Allah, demi Rasulullah

SAW, demi agama dan demi kebenaran yang mutlak serta demi bangsa

dan negara”.

f. Makin terbaliknya pemikiran dan sudut pandang, yang baik dikatakan

mungkar sebaliknya yang mungkar dikatakan baik.

g. Persoalan Ijtihadiyah, Khilafiah dan Furu’iyyah yang seharusnya untuk

saling mengerti, menyayangi, menghargai, memulyakan dan menaungi

Page 86: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

69

serta melindungi sesama umat, lebih-lebih umat Islam, disejajarkan

dengan persoalan mungkar dan ditduh sebagai perkara bid’ah yang

sesat dan menyesatkan, yang menimbulkan makin jauhnya persatuan

dan kesatuan umat, lebih-lebih ukhuwah islamiyah.

h. Makin terjeratnya hanya oleh daya pikiran dan wawasan, dan tersekap

hanya oleh kemampuan ilmu pengetahuan, tanpa disadari hampa dan

kosongnya rahasia dan cahaya dari Allah SWT, yang mengiringi,

menuntun dan memimbing kearah satu titik “Sidqu at-Tawajjuh”

(kebenaran, ketepatan, kemantapan, dan kesungguhan) dalam mengabdi

dan berkhidmah kepada Allah SWT.

i. Makin berani dalam menangani persoalan, menduduki kedudukan dan

dalam menguasai segala kekuasaan, lebih-lebih yang berkaitan dengan

persoalan agama, di luar ilmu, keahlian dan kemampuannya.

j. Makin banyak yang membanggakan dan mengagungkan pikiran,

wawasan dan pendapatnya sendiri, seakan-akan yang paling benar

secara mutlak.

k. Makin banyak yang men-Tuhankan dan mengedepankan hawa nafsu

dan kepentingan pribadi dan kelompok-kelompok, golongan-golongan.

l. Makin sedikit dan berkurangnya para tokoh agama, tokoh masyarakat

dan para pemimpin yang shalih, yang menjadi suri tauladan dan

panutan yang baik, secara lahir dan batin.

Page 87: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

70

m. Makin banyak kelompok-kelompok, golongan-golongan yang sesat dan

menyesatkan, dengan terang-terangan menampakkan dirinya dengan

segala aneka warna yang mengaburkan dan mensilaukan, dan dengan

segala macam raut muka yang berbeda-beda (PP Al Khidmah Pelajar

dan Mahasiswa, 2013:15-16).

4. Al Khidmah Sebagai Wadah

Sadar bahwa manusia tidak akan hidup di dunia selamanya, kyai

Asrori telah berfikir jauh ke depan untuk keberlangsungan pembinaan

jama’ah yang sudah jutaan jumlahnya. Perkembangan jumlah murid cukup

menggembirakan ini sekaligus mengundang kekawatiran. Banyaknya

murid yang berbaiat di Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah Al-

Utsmaniyah menunjukkan bahwa ajaran ini memiliki daya tarik tersendiri.

Apalagi murid-murid yang telah berbaiat terus dibina melalui berbagai

majelis, sehingga amalan-amalan dari sang guru tetap terpelihara.

Di sisi lain banyaknya murid juga mengundang kekhawatiran sang

guru. Karena mereka tidak terurus dan terorganisir dengan baik, sehingga

pembinaannya pun kurang termonitor. Kondisi inilah yang mendorong

beberapa murid senior memiliki gagasan untuk perlunya membentuk

wadah di samping dorongan yang cukup kuat dari kyai Asrori sendiri,

sehingga diharapkan dengan terbentuknya wadah bagi para murid-

muridnya dapat lebih mudah melaksanakan amalan amalan dari gurunya.

Maka dibentuklah wadah bernama “Jama’ah Al Khidmah”.

Organisasi ini resmi dideklarasikan tanggal 25 Desember 2005 di

Page 88: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

71

Semarang Jawa Tengah, dengan kegiatan utamanya ialah

menyelenggarakan Majelis Dzikir, Majelis Khotmil al-Qur’an, Maulid dan

Manaqib serta kirim do’a kepada orang tua dan guru-gurunya. Kemudian

menyelenggarakan Majelis Sholat Malam, Majelis Ta’lim, Majelis

Lamaran, Majelis Akad nikah, Majelis Tingkepan, Majelis Memberi nama

anak dan lain lain.

Jika diruntut, Kyai Ahmad Asrori memiliki darah keturunan hingga

Rasulullah SAW yang ke 38, yakni Ahmad Asrori putra kyai Utsman al-

Ishaqi. Namanya dinisbatkan pada Maulana Ishaq ayah Sunan Giri. Karena

kyai Utsman masih keturunan Sunan Giri. kyai Utsman berputra 13 orang.

berikut silsilahnya :

Ahmad Asrori al-Ishaqi-Muhammad Utsman-Surati-Abdullah-

Mbah Deso-Mbah Jarangan-Ki Ageng Mas-Ki Panembahan Bagus-Ki

Ageng Pangeran Sedeng Rana-Panembahan Agung Sido Mergi-Pangeran

Kawis Guo-Fadlullah Sido Sunan Prapen-Ali Sumodiro-Muhammad Ainul

Yaqin Sunan Giri-Maulana Ishaq-Ibrahim Al Akbar-Ali Nurul Alam-

Barokat Zainul Alam-Jamaluddin Al Akbar Al Husain-Ahmad Syah

Jalalul Amri-Abdullah Khan-Abdul Malik-Alawi-Muhammad Shohib

Mirbath-Ali Kholi’ Qasam-Alawi-Muhammad-Alawi-Ubaidillah-Ahmad

Al Muhajir-Isa An Naqib Ar Rumi-Muhammad An Naqib-Ali Al Uraidli-

Ja’far As Shodiq-Muhammad Al Baqir-Ali Zainal Abidin-Hussain bin Ali-

Ali bin Abi Thalib/Fathimah binti Rasulullah SAW.

(http://alkhidmahrobayan.blogspot.com/2012/06/kh.html).

Page 89: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

72

Bapak H. Hasanuddin, S.H. (ketua Al Khidmah pusat masa

khidmah 2006-2014) menjelaskan, organisasi Al Khidmah sengaja

dibentuk bukan karena latah apalagi berorientasi ke politik praktis, akan

tetapi semata mata agar pembinaan jama’ah lebih terarah dan teratur.

Siapapun bisa menjadi anggotanya, baik yang sudah baiat atau yang

belum baiat. Banyak kalangan orang umum baik dari kalangan pejabat

maupun rakyat kecil mengikuti acaranya Al Khidmah. Al Khidmah adalah

organisasi yang tidak berepihak pada golongan dan partai manapun.

Seperti yang telah ditekankan oleh KH. Ahmad Asrori dalam sebuah

catatan khusus bahwa berdirinya dan terbentuknya jama’ah Al Khidmah

sekali lagi bukan sebagai cikal bakal awal berdirinya suatu partai atau

pendukukng dan pembela salah satu organisasi partai. Organisasi Al

Khidmah ini jangan dibawa kemana-mana, tetapi selalu berada dimana-

mana (al-Ishaqi, 2011:31).

5. Lambang, Makna dan Arti Simbolik Al Khidmah

a. Lambang Al Khidmah

Gambar 1.1. Lambang/simbul jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah

Lambang Al Khidmah terdiri dari gambar, yaitu:

1) Pena sebagai alat untuk menulis

2) Arah pena yang menunjuk ke arah bawah

Page 90: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

73

3) Kitab, 4 buah

4) Bintang, 3 buah

5) Tasbih

6) Pentolan tasbih yang mengarah ke dalam lingkaran

7) Pentolan tasbih yang panjang yang berada di bawah, mengarah ke

atas.

b. Lambang Al Khidmah mengandung arti dan makna :

1) Menjujung tinggi kefitrahan

2) Mengabdi keharibaan Allah SWT

3) Meneladani Rasulullah SAW

4) Menegakkan dan meneruskan jejak Salafuna as-Shalih

5) Berbakti demi Nusa dan Bangsa

6) Dalam naungan dan lindungan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

c. Arti Simbolik dari lambang Al Khidmah :

1) Pena sebagai lambang mencari ilmu.

2) Arah pena ke bawah, melambangkan menuntut ilmu semenjak lahir

hingga masuk liang lahat (sampai wafat).

3) Empat buah kitab, merujuk dan mengembalikan semua itu atas

dasar al-Qur’an, al-Hadis, al-Ijma’ dan al-Qiyas.

4) Tiga buah bintang melambangkan: menegakkan dan

membesarkan al-Islam, al-Iman dan al-Ihsan.

5) Tasbih melambangkan mengikuti ketetapan dan amaliah para

ulama’ Salafuna as-Shalih.

Page 91: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

74

6) Pentolan tasbih yang mengarah ke dalam menunjukkan

kesungguhan dan keikhlasan dalam mengabdi kepada Allah SWT.

7) Pentolan tasbih yang panjang yang berada di bawah, mengarah ke

atas, melambangkan bersikap rendah hati agar mawas diri dan

toleransi serta arif , bijaksana demi meraih rahmat dan ridha serta

keutamaan dan kemuliaan di sisi Allah SWT.

6. Perkembangan Al Khidmah

Perkembangan Al Khidmah dari waktu ke waktu telah mengalami

kemajuan yang sangat pesat dan menyebar ke luar negeri (Malaysia,

Thailand, Singapura, Arab Saudi, Brunai Darussalam, dan lain-lain).

Kemajuan tersebut telah menjadikan Al Khidmah menembus dan

menyentuh ke berbagai golongan dan kelompok masyarakat, bahkan

institusi pemerintahan dan negara. Al Khidmah Kabupaten Semarang

mengadakan kegiatan selapanan, maupun majelis yang lain berupa

tasyakuran haji/umroh, Walimatul Aqiqah, Walimatunnikah, dan kegiatan

peringatan hari besar Islam. Dalam perkembangannya Al khidmah juga

masuk di perguruan tinggi dengan nama Al Khidmah kampus. Al

Khidmah kampus tidak jauh berbeda dengan Al Khidmah yang dimaksud,

hanya saja para mahasiswa sebagai panitia pelaksana. Al Khidmah kampus

sendiri sudah tersebar di ± 93 Peguruan Tinggi di Indonesia seperti UI,

UII, IAIN, UDINUS, STAIN, UIN, UNDIP, UNES, POLINES, ITB dan

lain-lain) dan Universitas luar negeri seperti Malaysia, Singapura,

Thailand. Organisasi ini adalah cikal bakal bagi civitas akademika kampus

Page 92: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

75

untuk mewujudkan kehidupan kampus yang berpedoman pada ajaran

Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Gambar 1.2. Jambore Nasional Al Khidmah Indonesia di Yogyakarta dan Majelis Dzikir

Haul Akbar di Country home, Rawang, Malaysia.

7. Sejarah Masuknya Al Khidmah ke Kabupaten Semarang

Al Khidmah masuk ke Kabupaten Semarang diperkenalkan kepada

masyarakat oleh KH. Abdul Wahab (pengasuh Pondok Pesantren Al-

Mansur Ungaran) dan KH. Hasanudin, SH. Pada tahun 2003. Awal

mulanya mengadakan majelis-majelis tahlil (iklilan)dari masjid ke masjid

secara berkeliling (safari) dengan ruang lingkup Kota Ungaran dan

sekitarnya. Al Khidmah waktu itu berpusat di kantor Radio Rasika Jl.

Semanggka No. 7 Ungaran Timur yang pimpinannya adalah bapak H.

Hasanudin SH.

Berkembangnya para jama’ah di Kota Ungaran dan mendapat

dukungan dari masyarakat maka Majelis Dzikir Al Khidmah dibentuklah

sebuah kepengurusan. Terpilihlah ketua umum pertama jamaa’ah Majelis

Dzikir Al Khidmah yaitu bapak Budiono (Anggota TNI aktif pada saat

itu). Pada rintisan dan kepenguruan tersebut diselenggrakanlah majelis

Khushushiyah yang masih menginduk di Masjid Baitur Rahman Simpang

Page 93: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

76

Lima Semarang dan mengadakan mejelis manakib selapanan di Masjid-

masjid Kota Ungaran.

Pada tanggal 25 Desember tahun 2005 Hadratus Syekh KH Ahmad

Asrori al-Ishaqi r.a. mendeklarasikan jama’ah Al Khidmah di Meteseh

Semarang. Sekarang dijadikan Pondok Pesantren Assalafi Al-Fitrah dan

sebagai pusat kegiatan majelis manakib selapanan tingkat Jawa Tengah.

Dalam deklarasi sekaligus acara sarasehan jama’ah Al Khidmah Indonesia

dan Asia di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Semarang

menyetujui dan menyepakati secara resmi bapak H. Hasanudin terpilih

sebagai ketua umum pertama. Jadi terbentukya kepengurusan Majelis

Dzikir Al Khidmah di Ungaran itu sebelum deklarasi Al Khidmah

Indonesia.

Setelah deklarasi di Meteseh, kemudian kepengurusan di Ungaran

yang masih di ketuai bapak Budiono diadakanlah pemilihan ketua atau

kepengurusan yang baru. Melalui Musyawarah Daerah (Musda) ke I,

terpilihlah ketua yang baru yaitu bapak Drs. Imam Sunaryo. Pada

kepengurusannya bapak Imam Sunaryo tersebut kegiatan Al Khidmah

mulai merambah dan berkembang di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten

Semarang. Majelis Khusushusi juga bertambah menjadi 5 tempat, 30

majelis iklilan dan manakib dengan estimasi jama’ah sekitar 5. 000 orang.

Pada akhirnya di tahun 2006 menyelenggarakan majelis Haul Akbar yang

pertama Kabupaten Semarang di Masjid Ikatan Persatuan Haji Indonesia

Page 94: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

77

(IPHI) Ungaran Timur, yang sekarang di jadikan pusat majelis manakib

selapanan Kabupaten Semarang.

Pada tanggal 06 Mei 2009 Pengurus Pusat Al Khidmah

mengamanatkan kepada team 9 untuk melakukan reshuffle kepada

pengurus Al Khidmah Kabupaten Semarang masa Khidmah tahun 2007-

2010. Setelah mendapat amanat secara langsung dari Pengurus Pusat Al

Khidmah kemudian di tindak lanjuti dengan mengadakan Musayawarah

Daerah (MUSDA) ke II Kabupaten Semarang di Masjid Jabal Khoir

kampus UNDARIS Ungaran. Hasil MUSDA tersebut terpilihlah bapak

kyai M. Zaenuri sebagai ketua umum masa khidmah tahun 2010-2013.

Pada fase pengembangan yang kedua ini, jama’ah Majelis Dzikir Al

Khidmah tumbuh dan berkembang yang semula hanya ada 5 kecamatan di

Kabupaten Semarang menjadi 16 kecamatan diantaranya yaitu Kecamatan

Ungaran Timur, Ungaran Barat, Prengapus, Bergas, Tuntang, Pabelan,

Bringin, Susukan, Suruh, Tengaran, Bawen, Bandungan, Banyubiru,

Sumowono, Bancak dan Kaliwungu. Juga di tambah lagi di dua

Kecamatan Kota Madya Semarang yaitu Gunung Pati dan Banyumanik

(Pudak Payung). Mulai tahun 2006 sampai 2012 Al Khidmah Kabupaten

Semarang sudah menyelenggarakan Haul Akbar sebanyak 7 kali.

Bertambah dan berkembangnya Al Khidmah pada tahun 2013

terdapat 75 tempat majelis Iklilan/Manakiban yang tersebar di 19

Kecamatan. Kemudian pengurus Al Khidmah Kabupaten Semarang pada

tanggal 03 Februari 2013 mengadakan Rakerda yang ke 6, di MI Ma’arif

Page 95: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

78

Keji, Ungaran Barat. Para peserta Musda ke 6 tersebut masih memberi

kepercayaan kepada kyai M. Zaenuri yang terpilih kembali menjadi Ketua

Umum masa khidmah tahun 2013-2016. Hingga sekarang majelis dzikir Al

Khidmah dari bebagai acara di beberapa kecamatan sudah menyebar luas

di masyarakat dan di berbagai kalangan yang tidak membedakan-bedakan

jabatan, kedudukan, kekayaan dan partai politik manapun. Organisasi Al

Khidmah telah tercatat secara resmi di Kementrian Hukum dan HAM

Republik Indonesia dengan Nomor Akte AHU 25 AH 01.06 Tahun 2011.

(wawancara dengan bapak kyai M. Zaenuri).

8. Susunan Pengurus Al Khidmah Kabupaten Semarang

Jama’ah majelis dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang derdiri

dari Dewan Penasihat, Dewan Pengawas Keuangan, Dewan Pengurus dan

Bidang-bidang diantaranya yaitu:

a. Dewan Penasehat

Dewan penasehat majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten

Semarang terdiri dari penasehat di beberapa kecamatan atau sebagai

imam Khushusy atau sebagai perwakilan. Diantanya penasehat tersebut

adalah:

1) KH. Hasanuddin, SH.

2) KH. Mashudi

3) KH. Asyifudin

4) Kyai Kabul

5) Kyai Masykur

Page 96: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

79

6) Kyai Syamsudin

7) Kyai Zuhri al-Hafidz

8) Gus Indana Zulfa

9) KH. Nur Kholis

10) KH. Fatkhur Rahman

11) KH. Aris As’ad Nasution

12) KH. Fathan

13) KH. Agus Masna Sofa Fauza

14) KH. Zaenal Muttaqin Wahab

15) Kyai Mahsun

16) Kyai Muhdi Taufiq Wahab

17) H. Nurseri

18) Drs. Imam Sunaryo

19) Drs. H. Abdul Kholiq Rifa’i

20) H. Sumarno Atmojo, SE.

b. Dewan Pengawas Keuangan

Dewan Pengawas keuangan bertugas untuk mengawasi dan

mengoreksi kas masuk dan kas keluar sebagai controlling. Dewan

Pengawas Keuangan terdiri dari:

1) Abdullah Maskur, SE., M.SI.

2) H. M. Pujiyanto.

3) H. Nur Budiarso.

c. Dewan Pengurus

Page 97: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

80

Dewan pengurus berarti sebagai pelaksana atau mengurusi

dalam suatu ornanisasi untuk menjalakan program kerja yang telah

ditetapkan melalu Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kabupaten

Semarang. Kepengurusan dibatasi waktu masa khidmah empat tahun

dan bisa terpilih lagi setelah diadakn Rakerda berikutnya. Susunan

kepengurusan jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah masa Khidmah

2014-2018 adalah sebagai berikut:

1) Ketua : M. Zaenuri

2) Wakil Ketua I : H. M. Aris Muji Widodo, SH, M.Hum.

Wakil Ketua II : Kardiman

3) Sekretaris : Syahrul Munir, SE.

a) Wakil Sekretaris : Ali Sujiono, S,Pd.

b) Wakil Sekretaris : M. Solihin, ST.

4) Bendahara : M. Nur Kholis

a) Wakil Bendahara : M. Sutrisno

b) Wakil Bendahara : M. Sholeh

d. Bidang-Bidang

1) Kepala Bidang Organisasi : Supriyono, S.Pd.

Anggota : Shohibul Makmun, S.Pd.

2) Kepala Bidang Penyelenggaraan Majelis : Ustadz Faqih Al Hafidz

Anggota : Ustadz Harisun, Ust adz Mukhlasin

3) Kepala Bidang Pelajar & Mahasiswa : Abdul Ghoni, S.Pd.I.

Anggota : Adli Hidayat, SH.

Page 98: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

81

4) Kepala Bidang Dana & Usaha : Roni Pujiyanto

Anggota : Pintoko Ariwibowo, H. As’ad, M. Qosim.

5) Kepala Bidang Pendidikan : Sasmito

Anggota : M. Sokhib, Rokan, Gus Birun

6) Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan : ibu Siti Rohmah

Anggota : Ibu Wahyu, ibu Muthomimah, Titik Indriyana, S.

Sos.I, dan ibu Ihsan.

7) Kepala Bidang Humas/ Kominfo : M. Ardiyanto

Anggota : Bambang Riyanto, SH. Aris, Fatin, M. Soleh,

8) Kepala Bidang Mobilisasi Jama’ah : Mukhlisin

Anggota : Rohmiyadi, Sutrisno, Warseno, Dulrohman, Amir Bener,

Tohir, Hanafi Faiz.

9) Kepala Bidang Kesekretariatan : Muh Kamadun

Anggota : H. Imam Rosyidi, Beny Setiawan Gundong, Agusnanto,

Wagiman, Mohayen, Mujiono, Ahmad Rodli, Rohman, Hidlayat

Jawas (Dokumen Al Khidmah Kabupaten Semarang).

B. Kegiatan dan Amaliah Al Khidmah

Kegiatan dan amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah sudah tercantum di

dalam buku Pedoman Kepemimpinan, Kepengurusan dalam Kegiatan,

Amaliyah Ath-Thoriqoh dan Al Khidmah tentang Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga AD/ART. Di dalam AD/ART tersebut berisi

tentang kegiatan-kegiatan Al Khidmah, diantaranya yaitu:

Page 99: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

82

1. Kegiatan Al khidmah

a. Bidang Agama

1) Menyelenggarakan majelis dzikir, Maulid dan manakib serta kirim

doa kepada orang tua dan guru-gurunya.

2) Menyelenggarakan majelis Shalat malam

3) Menyelenggarakan Majelis Ta’lim

4) Menyelenggarakan majelis lamaran atau Khitbah

5) Menyelenggarakan majelis Akad nikah

6) Menyelenggarakan majelis Tingkepan atau selamatan tujuh bulan

kandungan

7) Menyelenggarakan majelis memberi nama anak atau Walimah at-

Tasmiyyah

8) Menyelenggarakan majelis Sunatan atau Khitanan

9) Menyelenggarakan majelis Khotmil al-Qur’an

10) Menyelenggarakan Majelis Sya’ban dan lain-lain.

b. Bidang pendidikan

1) Proses belajar mengajar dengan sistem Pondok Pesantren as-Salafi.

2) Menyelenggarakan pendidikan formal (TK s/d Universitas).

c. Bidang Sosial berfungsi untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan

masyarakat.

d. Bidang Ekonomi

1) Mengupayakan tumbuhnya ekonomi kerakyatan

Page 100: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

83

2) Mendorong tumbuh kembangnya KOPERASI masyarakat (al-

Ishaqi, 2003:17).

2. Amaliyah Al Khidmah

Rangkaian amaliyah yang dilakukan oleh jama’ah Majelis Dzikir

Al Khidmah dalam berbagai majelis sangatlah banyak sekali. Majelis

tersebut dilakukan di beberapa daerah mulai tingkat Desa, tingkat

Kecamatan, tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi dan sampai tingkat

Manca Negara. Amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah diantaranya

meliputi:

b. Majelis dzikir, Maulid, Manakib dan Ta’lim

Majelis Dzikir, Maulid, Manakib serta ta’lim adalah mejelis

yang mengamalkan bacaan al-Fatihah, Istighatsah, Maulid Nabi

Muhammad SAW. dan Manakib Syekh Abdul Qadir al-Jailani r.a.

majelis ini dipimpin oleh Imam Majelis Dzikir, maulid dan manakib

serta ta’lim.

Adapun urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Membaca surat al-Fatihah (hadharah)

2) Membaca Istighatsah

3) Membaca surat Yasin

4) Membaca Manakib Syekh Abdul Qadir al-Jailani r.a

5) Doa manakib

6) Tahlil

7) Doa tahlil

Page 101: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

84

8) Mauidzoh hasanah

9) Doa (Al-Ishaqi, 2011:88).

c. Majelis dzikir, Maulid, Manakib Kubro serta Majelis Ta’lim

Adalah kegiatan gabungan dari majelis yag sama dari beberapa

tempat dan daerah atau wilayah, pada waktu dan tempat yang telah

diputuskan bersama dengan para pengurus Thariqah dan para pengrus

Al Khidmah.

1) Membaca surat al-Fatihah (hadharah)

2) Membaca Istighatsah

3) Membaca surat Yasin

4) Membaca Manakib Syekh Abdul Qadir al-Jailani r.a

5) Doa Manakib

6) Tahlil

7) Doa tahlil

8) Maulidurrasul SAW (Fihubby/Asyraqal)

9) Sambutan shohibul bait/pinisepuh

10) Sambutan mewakili pejabat

11) Mauidhah hasanah

12) Penutup doa Maulidurrasul SAW (Al-Ishaqi, 2011:91).

Page 102: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

85

Gambar 1.3. Sambutan Bapak Emil Sanif Tarigan (ketua Al Khidmah Pusat)

dan para sesepuh Al Khidmah bersama Bapak Mohammad Nuh

(mantan Menteri Pendidikan RI).

d. Majelis Haul atau Haul Akbar

Majelis Haul Akbar adalah majelis dzikir, Maulidurrasul SAW

dan kirim doa kepada guru-guru, Ibadillahisshalihin (hamba-hamba

Allah yang shalih-shalih), serta untuk kirim doa kepada orang tua,

pinisepuh, juga kepada Arwahul Muslimin wal Muslimat wal

Mu’minin wal Mu’minat. Majelis ini dilaksanakan dalam kawasan

wilayah terbatas, pada waktu dan tempat yang telah diputuskan

bersama oleh para dewan penasihat, pengurus Thariqah dan pengrus

Al Khidmah yang disampaikan kepada guru Thariqah (al-Ishaqi,

2011:93).

Adapun urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Membaca Surat al-Fatihah (hadharah)

2) Membaca Istighatsah

3) Membaca Surat Yasin

4) Membaca doa Surat Yasin

5) Manakib

6) Doa manakib

7) Tahlil

8) Doa tahlil

9) Maulidurrasul SAW (Fihubby/Asyraqal)

Page 103: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

86

10) Sambutan shohibul bait/pinisepuh

11) Sambutan mewakili pejabat

12) Mauidhah hasanah

13) Penutup doa MaulidurrasulSAW. (Dokumen rangkaian amaliah

jama’ah Al Khidmah dalam berbagai majelis).

Gambar. 1.4. Haul Akbar di halaman kantor Kec. Susukan Kab. Semarang.

e. Majelis khotmil Qur’an

Urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Membaca surat al-Fatihah (hadharah)

2) Membaca Istighatsah

3) Membaca al-Qur’an bersama-sama, setiap orang mebaca satu juz

dengan diakhiri membaca surat al-Fatihah satu kali surat al-

Ihklash tujuh kali. Bagi para jama’ah yang tidak membaca al-

Qur’an satu juz maka dimohon untuk membaca surat al-Ihklash

sebanyak-banyaknya sampai khatam membaca al-Qur’an.

4) Doa Khotmil al-Qur’an

Page 104: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

87

5) Tahlil dzikir bersama

6) Doa tahlil

7) Doa Birrul Walidain

8) Doa Bihaqqil Fatihah (al-Ishaqi, 2011:97).

f. Shalat Malam

Urutan acaranya sebagai berikut:

1) Membaca surat al-Fatihah (hadharah)

2) Istighatsah

3) Khotmil Qur’an atau baca surat Yasin

4) Doa pendek khotmil Qur’an

5) Tahlil lengkap (Iklil)

6) Shalat tasbih

7) Shalat hajat

8) Doa shalat tasbih.

Gambar 1.5. Majelis sholat tasbih dan ramah tamah di Masjid Subulus Salam,

Nyatnyono, Ungaran Barat.

g. Majelis as-Syuro (Sepuluh Muharam)

1) Shalat Magrib

2) Sholat tasbih

Page 105: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

88

3) Membaca Surat al-Ihklash 1000 kali atau semampunya

4) Doa Sholat tasbih dan doa hari as-syura’ (al-Ishaqi, 2011:98).

h. Majelis akhir dan awal tahun Hijriyah

1) Akhir tahun

a) Membaca surat al-Fatihah (hadharah)

b) Membaca Istighatsah

c) Membaca surat Yasin

d) Membaca doa Surat Yasin

e) Membaca Tahlil

f) Doa akhir tahun (dibaca tiga kali secara bersama).

2) Awal tahun

a) Sholat magrib sampai selesai

b) Shalat tasbih dan doa shalat tasbih

c) Dzikir

d) Doa awal tahun (dibaca tiga kali secara bersama)

e) Istirahat diselingi makan hidangan

f) Shalat isya’.

3) Sambutan Shohibul bait/pinisepuh

4) Sambutan mewakili pejabat

5) Mauidhah hasanah

6) Penutup doa Maulidurrasul SAW. (Dokumen rangkaian amaliah

jama’ah Al Khidmah dalam berbagai majelis).

i. Acara Dies Natalis Perguruan Tinggi

Page 106: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

89

Urutan acaranya sebagai berikut:

1) Membaca surat Al-Fatihah (hadharah)

2) Istighatsah

3) Khotmil Qur’an

4) Membaca shalawat ‘Ibadallah

5) Membaca shalawat Yaa Arhamarrohimin

6) Dzikir dan nadhoman

7) Doa tahlil

8) Maulidurrasul SAW

9) Sambutan-sambutan

10) Mauidhah hasanah

11) Doa penutup.

j. Acara Majelis Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabi’ul

awal

Urutan acaranya sebagai berikut:

1) Al-Fatihah (hadharah)

2) Istighatsah (tidak memakai dzikir dan tahlil, setelah membaca

Yaa Arhamarrohimin langsung membaca maulid)

3) Maulidurrasul SAW/Mahalul qiyam (dengan diiringi rebana atau

terbang)

4) Doa Maulidurrasul SAW

5) Mauidhoh hasanah

6) Membaca sholawat Fii Hubby Sayyidina Muhammad

Page 107: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

90

7) Ceremony lempar buah (oleh habaib dan para kyai) (Dokumen

rangkaian amaliah jama’ah Al Khidmah dalam berbagai majelis).

Gambar. 1.6. Majelis Haul Akbar Kedinding Surabaya 2015

k. Majelis Nisfu Sya’ban

Urutan acaranya sebagai berikut:

1) Membaca surat Al-Fatihah (hadharah)

2) Istighatsah

3) Membaca surat Yasin

4) Doa suarat Yasin

5) Doa Nisfu Sya’ban.

l. Majelis tahlil/iklil

Urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Membaca surat al-Fatihah (hadharah)

2) Membaca Istighatsah

3) Membaca surat Yasin

4) Membaca doa Surat Yasin

5) Tahlil (mengacu pada kitab al-Iklil)

6) Doa tahlil

7) MaulidurrasulSAW (Fihubby/Asyraqal)

Page 108: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

91

8) Sambutan Shohibul bait/pinisepuh

9) Mauidhah hasanah atau ceramah agama

10) Penutup doa.

m. Majelis lamaran (khithbah)

Urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Membaca surat al-Fatihah (Hadharah)

2) Maulidurrasul SAW (Fihubby/Asyraqal)

3) Pengajuan lamaran dari wali pihak laki-laki atau wakilnya

4) Jawaban pihak perempuan ataua wakilnya

5) Doa.

n. Majelis akad nikah

Urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Taukili wali (kalau memang diwakilkan)

2) Pembukaan dengan membaca surat al-Fatihah

3) Maulidurrasul SAW (Fihubby/Asyraqal)

4) Khutbah nikah

5) Akad nikah

6) Doa akad nikah

7) Sambutan shohibul bait

8) Mauidhah hasanah atau ceramah agama

9) Penutup doa Maulidurrasul SAW.

Page 109: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

92

Gambar 1.7. Akad Nikah di rumah Bapak Junaedi di Kalirejo Ungaran Timur

dan mauidhoh hasanah oleh Habib Umar al-Jilanani (Makah).

o. Majelis Walimatul Ursy

Urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Pembukaan dengan membaca surat al-Fatihah

2) Pembacaan ayat suci al-Qur’an al-Karim

3) Maulidurrasul SAW (Fihubby/Asyraqal)

4) Sambutan Shohibul bait (atau tuan rumah)

5) Mauidhah hasanah

6) Penutup doa Maulidurrasul SAW.

p. Majelis Walimatul Hamli/tujuh bulan masa kehamilan

Urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Membaca surat al-Fatihah

2) Membaca Istighatsah

3) Pembacaan surat Muhammad, surat Thoha, surat Yusuf, Surat

Maryam (dibaca secara perorangan dan bersama-sama)

4) Doa

5) Maulidurrasul SAW (Fihubby/Asyraqal)

6) Sambutan Shohibul bait/pinisepuh

7) Mauidhah hasanah atau ceramah agama

Page 110: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

93

8) Penutup doa MaulidurrasulSAW.

q. Majelis Walimatut Tasmiyah/pemberian nama potong rambut bayi

Urutan acaranya adalah sebagai berikut:

1) Membaca surat al-Fatihah (hadharah)

2) Membaca Istighatsah

3) Membaca surat Yasin

4) Membaca doa surat Yasin

5) MaulidurrasulSAW (Asyraqalan) disertai dengan potong rambut

kepala bayi

6) Sambutan Shahibul bait/tuan rumah

7) Mauidhah hasanah atau ceramah agama

8) Penutup doa MaulidurrasulSAW.

r. Kegiatan Al Khidmah atas undangan pribadi atau lembaga lain.

Seluruh agenda acara dikordinaskan dengan pengurus Al Khidmah.

Adapun acara yang dapat dipenuhi adalah sebagai berikut:

1) Haul

2) Tahlil

3) Tasyakuran

4) Keselamatan lamaran atau Khitbah

5) Akad nikah

6) Walimatul Ursy

7) Walimatul Hamli

8) Walimatut Tasmiyah

Page 111: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

94

9) Serta kegiatan kegiatan-kegiatan agama lainnya (Al-Ishaqi,

2011:98-102).

3. Bentuk Amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah

Kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah yang dilakukan di Kabupaten

Semarang yaitu majelis rutinan atau disebut dengan Selapanan. Majelis

Dzikir Selapanan tersebut dilakukan setiap hari Jum’at pahing malam

Sabtu Pon di Masjid Agung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI)

Kabupaten Semarang tepatnya di depan rumah Dinas Bupati Kabupaten

Semarang. Majelis Selapanan di Kabupaten Semarang dengan acara

initinya pembacaan Manakib Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. dan

MaulidurrasulSAW. Majelis tersebut dihadiri oleh segenap jama’ah Al

Khidmah se-Kabupaten Semarang dan dari berbagai daerah atau

kecamatan. Dari beberapa daerah terdiri dari Kecamatan Ungaran Barat,

Ungaran Timur, Gunung Pati, Bergas, Pringapus, Suruh, Tuntang,

Bandungan, Ambarawa, Tengaran, Bancak, Bringin, Pabelan, Susukan,

Kaliwungu dan Kota Madya Salatiga. Acara Selapanan dimulai dari

pukul 18.00 WIB dengan melakukan sholat magrib berjama’ah sampai

pukul 23.00 WIB. Karena jama’ah Al Khidmah setiah ada mejlisan bisa

dipastikan jam 23.00 WIB sudah selesai jikalau lebih kira-kira 15 menit

(wawancara dengan Kyai M. Zaenuri).

Adapun tata cara dan urutan kegiatanMajelis Dzikir Al Khidmah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pembacaan Wasilah (lantaran)

Page 112: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

95

Pembacaan wasilah yaitu upaya sebagai tawasul yang ditujukan

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya Nabi, para sahabat,

Tabi’in,Tabi’ut Tabi’in, para guru-guru, masyayikh, orang tua yang

telah mendahului kita dan muslimin muslimat. Tawasulan di baca oleh

seorang imam majelis yang duduk di depan berhadapan denga para

jama’ah. Ketika pembacaan tawasulan para jama’ah membaca surat al-

Fatihah setelah imam majelis membaca sampai syai’ul lillaahi lanaa

walahum al-Faatihah. Dengan membaca wasilah dan surat al-Fatihah

tersebut para jama’ah berharap mendapat syafaat dari Rasulullah SAW

di dunia maupun di akhirat dan berharap mendapat barokahnya majelis

tersebut.

Adapun bacaan wasilah yang dilakukan oleh jama’ah Al Khidmah

adalah sebagai berikut:

Page 113: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

96

b. Pembacaan Istighotsah

Pembacaan Istighotsah yaitu membaca bacaan-bacaan dzikir yang

isinya memohon ampunan kepada Allah SWT, berisi pujian-pujian, dan

pengagungan nama-nama Allah SWT. Majelis Dzkikr Al Khidmah

dalam membaca Istighotsah masing-masing dibaca sebanyak 7/11/100

kali. Bacaan Istighotsah tersebut yaitu:

Page 114: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

97

(Al-Ishaqy, 2012:12)

c. Pembacaan surat Yasin

Pembacaan surat Yasin dilakukan oleh orang yang sudah ditunjuk

sebagai pembaca. Pembaca tersebut bisa disebut juga sebagai team

(anggota) pembaca. Tim pembaca terdiri dari pembacaan surat Yasin,

pembacaan maulid ad-Diba’i, manakib dan sholawat.

d. Doa surat Yasin

Doa yasin dibaca oleh salah satu dari imam majelis dzikir atau

kyai, sesepuh yang berkenan untuk membacanya. Ketika doa surat

yasin sedang dibaca maka para jama’ah mengikuti dan mengamini

bacaan doa surat yasin tersebut. Adapun doa surat yasin yang dibaca

yaitu:

e. Pembacaan Manakib Syeh Abdul Qadir Al-Jailani r.a.

Membaca manakib Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. berati

membaca sejarah biografi kehidupan, karamah, dan kemulyaannya

Page 115: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

98

sebagai Sulthanul Auliya’ (pemimpinnya para wali). Dalam manakib

selain berisi tentang sejarah tetapi juga berisi doa-doa yang dipanjatkan.

Majelis Dzikir Al Khidmah dalam membaca manakibnya Syeh Abdul

Qadir al-Jailani r.a. Dengan dilagukan yang unik dan khas ala Al

Khidmah. Manakibnya Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. terdiri dari

tujuh bab. Ada doa yang dipanjatkan para jama’ah yang dibaca secara

serentak oleh majelis dzikir yaitu ketika berpindah dari bab satu ke bab

berikutnya. Selain itu juga di dalam manakib ketika disebut nama Syeh

Abdul Qadir al-Jailani r.a. Para jama’ah membaca surat al-Fatiah secara

bersama. Bacaan doa yang ada di dalam manakibnya Syeh Abdul Qadir

al-Jailani r.a. yaitu:

f. Pembacaan Doa Manakib

Setelah selesai pembacaan manakib maka dilanjutkan dengan

membaca doa manakib dan membaca nadham atau puji-pujian kepada

Allah SWT. Nadhaman tersebut dibaca oleh team (anggota) yang

bertugas dan bacaannya juga mempunyai lagu yang khas. Bacaan

Nadhaman tersebut yaitu:

Page 116: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

99

.(Al-Ishaqy, 2012: 123-124

Setelah pembacaan nadham di atas, amak dilanjutkan

dengan membaca Nadham al-Istiqbaalaat wat Tawajjuhaat

wal Munaajaat dengan dilagukan khas Majelis Dzikir Al Khidmah.

Dalam pembacaan nadham tersebut dibaca oleh tim pembaca manakib

dan untuk para jama’ah membaca tahlil La Ilaha Illallah sampai selesai

pembacaan nadham. Adapun nadham al-Istiqbalat wa Tawajuhat

wal Munajat tersebut yaitu:

.(al-Ishaqy, 2012: 161-162)

g. Pembacaan Doa Tahlil

Pembacaan doa tahlil bisa dimintakan atau dibaca oleh kyai dan

masyayikh ataupun seseorang yang dianggap mampu. Doa tahlil bisa

menggunakan doa dengan kalimat yang panjang atau bisa juga

semampu dan sekehendak yang berdoa. Ketika Kyai atau sesepuh

membaca doa para jama’ah mengamini doa tahlil tersebut dengan

khusyuk dan penuh ta’dzim.

Page 117: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

100

h. Pembacaan MaulidurrasulSAW

Majelis dzikir Al Khidmah dalam pembacaan Maulidurrasul

SAW bisa dilakukan dengan membaca shalawat Fihubby Sayyidina

Muhammad atau membaca Maulidad-Diba’iy karangan al-Imam al-

Hafidz Abdurrahman ad-Diba’i. Ditengah-tengah pembacaan maulid

semua jama’ah berdiri ketika pembacaan Mahal al-Qiyam atau disebut

juga Asroqalan dengan dengan diiringi rebana. Para jama’ah mengikuti

dengan khusyuk dan bahkan sampai ada yang meneteskan air mata,

karena para jama’ah meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW hadir

dalam majelis tersebut. Adapun Asyraqalan yang biasa dibaca oleh

jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah adalah sebagai berikut:

i. Pembacaan Doa Maulidurasul SAW

Doa Maulidurrasul SAW dibaca oleh salah seorang kyai,

masyayikh atau ustadz setelah pembacaan Mahal al-Qiyam.

Page 118: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

101

j. Sambutan-Sambutan

Sambutan yang pertama dimintakan kepada Ketua Al Khidmah

sebagai ungkapan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan Majelis

Dzikir Al Khidmah tersebut. Sambutan yang kedua dimintakan oleh

ketua panitia, ketua ta’amir masjid atau pejabat pemerintah.

k. Mauidhah Hasanah

Untuk mengisi acara sebagai penceramah atau bisa disebut

mauidhah hasanah itu biasanya disampaikan oleh seorang kyai, atau

ustadz yang diundang dari luar daerah. Terkadang juga Mauidhah

hasanah dimintakan langsung kepada ketua toariqoh pusat. Tetapi jika

momentnya dalam rangka Haul Akbar di Kedinding Surabaya,

Tausiyyah atau Mauidhah hasanah diisi secara langsung oleh cucu

Syeh Abdul Qadir Al-Jailani r.a. yang ke 17 yakni al-Habib Umar al-

Hadi al-Jailani r.a. dari Kota Suci Makah al-Mukarromah.

Dalam penyampaian mauidhah hasanah mengenai pembahasan

atau tausiyah yang disampaikan bervariasi, diantarnya yaitu yang

berkaitan dengan ilmu fikih, tauhid, muamalah, Qishat al-Ulama’,

akhlak dan lain-lain. Tetapi biasanya lebih ditekankan pada kajian ilmu

tasawuf dan akhlak.

l. Doa Penutup

Doa penutup berati akhir dari serangkaian acara Majelis Dzikir,

biasanya di baca oleh seoarang kyai atau masyayikh. Setelah pembacaan

doa penutup dilanjutkan dengan acara ramah tamah bagi para habaib,

Page 119: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

102

para kyai, para masyayikh dan para tamu undangan termasuk dari

pejabat pemerintah.

4. Bentuk Amaliyah Majelis Khusushiyah

Majelis khushushy merupakan salah satu bagian dari kegiatan

rutinitas yang dilakukan oleh Majelis Dzikir Al Khidmah. Majelis

khushushymerupakan“Rabithoh al-Qolbiyyah wa Shilaturruhiyyah” yaitu

untaian, rangkaian, jalinan, dan ikatan detak hati, desah nafas, langkah

perjalanan lahir batin, jasmani dan rohani, bersama-guru-guru, sampai

kehadirat Baginda Habibillah, Rasulullah SAW. dan Malaikat Jibril a.s.

dimohonkan, dihantarkan dan dihaturkan keharibaan Allah SWT. Majelis

Khushushy betujuan demi meraih lembut, halus, besar dan agungnya kasih

sayang, pengampunan, keberkahan dan kemulyaan dari Allah SWT.

Ternaungi dan terlindungi, selamat dan aman dari segala ujian, cobaan,

mushibah, malapetaka dan dari sesiapa yang berencana atau berbuat buruk

dan jahat dan dari segala fitnah di dunia dan di akhirat.

Majelis Khushushy juga dapat menjadikan seseorang terobati dan

tersembuhkan dari segala penyakit dan sakit lahir, batin, jasmani dan

rohani. Terurai dan terlepas dari segala persoalan, permasalahan,

keresahan, keriasuan, kegelisahan, kesediahan dan kegoncangan.

Terpenuhi dan teratasinya segala hajat, kebutuhan, kepentingan, amanat

dan tanggung jawab. Terbuka dan bersinarnya penuh cahaya hati serta

rohani, di dalam bersimpuh, menghadap keharibaan Allah SWT. seakan-

Page 120: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

103

akan menatap dan melihat Allah SWT. Atau merasa ditatap, diperhatikan

dan dilihat oleh Allah SWT (Al-Ishaqy, 2011: – ).

Majelis khususiyah di kabupaten semarang dilakukan diberbagai

daerah maupun kecamatan. Pelaksanaan tempat dan waktu majelis

khushusy diberbagai daerahpun juga berbeda-beda. Bagi para jama’ah

sudah mengikuti Mubaya’ahThariqahQadiryah wa Naqsyabandiyah al-

Utsmaniyah oleh KH. Ahmad Asrori al-Ishaqi wajib mengikuti majelis

khushusiyah. Tetapi bagi jama’ah yang belum pernah baiat tetap

diperkenankan untuk mengikuti majelis Khushusiyah. Bacaan Khushushy

al-Khotmy tersebut adalah sebagai berikut:

a. Membaca Tawasulan

.(al-Ishaqy, 2012: 1)

b. Membaca shalawat

c. Membaca surat Al-Insyirah 79 kali, atau kurang dari 79 kali.

Page 121: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

104

d. Membaca surat Al Ikhlash 100 kali, atau kurang dari 100 kali.

e. Membaca tawasul singkat untuk di tujukan kepada guru-guru.

f. Membaca shalawat dan doa (atau kurang 100 x) yiatu sebagai berikut:

g. Membaca tawasulan (al-Fatihah) dilanjutkan dengan shalawat, yaitu:

Page 122: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

105

h. Kemudian berhenti dan diam sejenak dengan penuh ketenangan,

hadapkan dan dekatkan hati keharibaan Allah SWT yang Maha Besar

dan Maha Agung, dengan disertai rasa rendah diri, diletakkan dirinya di

bawah telapak kaki semua makhluk Allah SWT, dan tidak sekali-kali

merasa dirinya lebih baik dan utama dari orang lain, merasa penuh lalai,

lemah, serba kurang, sembrono (tidak hati-hati), durhaka dan hina (Al-

Ishaqy, 2012: 14-30). Atau bisa berdoa sesuai apa yang menjadi hajat

dan keinginan pribadi masing-masing jama’ah. Kemudian ditutup doa

yaitu:

.

i. Setelah berdoa dilanjutkan membaca shalawat lagi, yaitu:

Page 123: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

106

j. Kemudian diam sejenak berdoa lagi dengan penuh hadhir dan khusyu’

(tenang) hati dan rohani dengan ketenangan, hadapkan dan dekatkan

hati kehadirat Allah SWT yang Maha Besar dan Agung. Setelah itu

membaca doa:

(Al-Ishaqy, 2012:31-40).

k. Membaca shalawat (nadhaman) al-Fariidatul Jaliilah fii Nadlmi

Asmaa’i Masyayihissilsilah, yaitu:

Page 124: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

107

l. Kemudian yang terakhir membaca Ash-Shalawat ar-Roliyyah, yaitu

sholawat karangan syekh Romli Tamim Rejoso Jombang seorang

Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah guru dari Kyai

Utsman al-Ishaqy (ayahanda KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi). Adapun

bacaan sholawatnya yaitu:

m. Mauidhah Hasanah dan Ta’lim

Dalam memberikan Mauidhah hasanah ketika majelis

khushusydisampaikan oleh Imam Khushushy atau sesepuh yang hadhir,

atau biasanya secara langsung disampaikan langsung oleh ketua Al

Khidmah Kabupaten Semarang yaitu kyai M. Zaenuri. Setelah Mauidah

hasanah selesai dilanjutkan membaca kitab Al-Muntakhabat (karangan

KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy) oleh para sesepuh, masyayikh dan kyai-

kyai di tempat diadaknnya majelis Khushusiyah.

n. Mushafahah (berjabat tangan)

Page 125: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

108

Pada acara Mushafahah ini para jama’ah Al Khidmah membentuk

lingkaran dengan berbaris. Mushafahah di mulai dari imam khushusy

yang kemudian diikuti oleh para jama’ah dengan diiringi lantunan

sholawat Allahumma sholli ‘Ala Muhammad.

o. Ramah-tamah (makan bersama) di serambi masjis-masjid dimana

tempat yang diselenggarakannya majelis Khusushyah se-Kabupaten

Semarang, dengan hidangan dan minuman alakadarnya.

C. Standar Operating Prosedure (SOP) Kegiatan Al Khidmah

Untuk mneyelenggarakan majelis dzikir Al Khidmah diberbagai tempat

maka mepunyai syarat-syarat dan hal-hal yang harus memenuhi Standar

Operatting Procedur (SOP), diantaranya yaitu:

1. Penetapan Tempat Majelis Khushushy

a. Pengurus Thoriqoh mengajukan penetapan tempat kepada Guru

Thoriqoh, melalui pengurus pusat.

b. Tempat majelis Khushusy harus segera ditempati setelah

disampaikan / diahturkan kepada guru Thoriqoh.

c. Pengurus Al Khidmah bertanggung jawab untuk mencari beberapa

alternatif calon tempat majelis Khushusy, dengan memperhatikan

beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1) Mendapat restu dari pinisepuh, Kepala Desa, dan masyarakat

desa setempat dan apabila di Masjid/Musholla juga mendapat

restu dari takmir/nadzir (ketua/pengurus masjid).

Page 126: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

109

2) Luas tempatnya dapat menampung seluruh calon jama’ah

majelis Khushusy.

3) Mudah di jangkau dari berbagai jurusan/arah dan tempat.

4) Tidak bersamaan dan terganggu dengan acara kegiatan lain.

5) Jarak dengan tempat majelis khushusy lainnya minimal 3 km

atau lain desa yang berjauhan/secara bergilir antara desa yang

berdekatan.

2. Pelaksanaan Majelis Khushushy

1) Setelah tempat dan waktu khushusy disampaikan/dihaturkan kepada

guru Thoriqoh dan meneriam penetapannya maka para

murid/jama’ah di desa dan daerah yang terdekat, harus segera

melaksanakan Majelis Khushusy.

2) Pada putaran 1-5 yang menjadi imam Khushusy adalah Imam

Khushusy yang ditinjuk oleh guru Thoriqoh atau Imam Khushusydari

daerah terdekat dengan sepengetahuan dan persetujuan pengurus

Thoriqoh wilayahnya.

a. Selanjutnya pengurus Thoriqoh memilih 2-3 orang calon Imam

Khushusy setempat, disampaikan/dihaturkan kepada guru Thoriqoh

(Pedoman Kepemimpinan, Kepengurusan dalam kegiatan, amaliah

ath-Thoriqoh dan Al Khidmah, 2003:18-19).

3. Penyelenggaraan Majelis Dzikir, Maulid, Manakib dan Ta’lim

a. Setiap majelis Khushusy wajib menyelenggarakan majelis dzikir,

maulid, dan manakib sertta ta’lim minimal sebulan sekali

Page 127: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

110

b. Di setiap desa boleh diselenggarakan secara istiqomah / tetap dan

secara bergilir antara tempat pertempat atau rumah per rumah

c. Majelis dzikir maulid dan manakib serta ta’lim dipimpin oleh

seseorang yangtelah dipilih dan ditetapkan oleh jama’ah dari imam

khushusy/kyai dan ustadz dan pinisepuh yang diundang dari luar

murid dan selain jama’ah Al Khidmah

d. Majelis tersebut yerbuka umtuk umum dan mengundang para

kyai/ustadz/pinisepuh dan tokoh masyarakat setempat

e. Dalam mejelis yang lebih besar (kubro) juga mengundang para

kyai/ustadz, para pinisepuh, para pejabat pemerintahan, kumpulan-

kumpulan dan lembaga-lembaga serta organisasi-organisasi dari

dalam dan luar daerah dan wilayahnya (Pedoman Kepemimpinan,

Kepengurusan dalam kegiatan, amaliyah Ath-Thoriqoh dan Al

Khidmah, 2003:22).

D. Pengalaman Jama’ah Al Khidmah Kabupaten Semarang dalam

Membetuk Keluarga Sakinah

Jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah di Kabupaten semarang

mempunyai motivasi dan pengalaman spiritual yang berbeda-beda dalam

mengikuti majelis dzikir. Setelah penulis melakukan wawancara terhadap

jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang pengalamannya,

yaitu:

Peran yang diharapkan dan yang hendak di capai bagi jama’ah Majelis

Dzikir Al Khidmah diantaranya adalah yang terdapat dalam misi Al Khidmah

Page 128: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

111

itu sendiri yaitu mewujudkan keluarga yang sholih sholihah sejahtera lahir

dan batin yang senang berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan manakib

serta kirim doa kepada orang tua. Kunci dari ketenanagn jiwa dan keluarga

adalah Waladin Sholihin Yad’ulah (anak sholih yang bisa mendoakan orang

tuanya). Mendoakan bukan hanya kepada kedua orang tuanya saja, tetapi juga

kepada para guru, masyarakat. Jika menginginkan keluarganya sakinah maka

harus di dasari dengan kesabaran, estu (sungguh-sungguh) dan di imbangi

dengan dzikir tentunya. Tetapi perlu di ingat bahwa keharmonisan dalam

keluarga tidak hanya terpicu pada mengikuti majelis dzikir saja, tetapi harus

dengan ikhtiar bekerja.

Tawasulan dan tabarukan kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani r.a

melalai pembacaan manakibnya itu juga merupakan kunci untuk mewujudkan

keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah. Selain itu, jama’ah majelis

dzikir Al Khidmah berharap akan mendapatkan syafa’at dari Rasulullah

dengan melantunkan sholawat Nabi Muhammad, kirim do’a kepada

masyayikh, kirim doa kepada kedua orang tua dan muslimin muslimat.

Para jama’ah merasakan dan mengakui bahwa peran dari kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Dzikir Al Khidmah sangatlah besar.

Salah satu peran dari mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah yaitu untuk

mewujudkan pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT dan mewujudkan

keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah serta suka mendoakan kepada

kedua orang tua, guru-guru sehingga dengan harapan bisa mencontoh akhlak

para Salafuna as-Sholih lebih-lebih dapat mencontoh akhlak Rasulullah

Page 129: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

112

SAW. Kemudian diantara manfaatnya mengikuti kegiatan majelis dzikir Al

Khidmah yakni hati menjadi tenang tidak tergesa-gesa dalam melakukan

sesuatu, beban berat menjadi terasa ringan, dan menjadi salah satu sebab

berkah rizqinya. Karena barang siapa berdzikir maka hatinya akan menjadi

tenang. Seperti firman Allah dalam al-Qur’an “Alaa Bidzikrillahi

Tathmainnul Quluub” (dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang).

Para jama’ah sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan Majelis

Dzikir Al Khidmah, selain mengajak dirinya pribadi untuk berdzikir kepada

Allah, tetapi juga mengajak keluarga, kerabat, tetangga, teman kerja ataupun

kepada masyarakat yang ada di lingkungannya untuk berbondong-bondong

mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah. Para jama’ah yang sudah punya

keyakinan dan I’tiqad yang sangat kuat, majelis dzikir dijadikan sebagai

wadah dan sarana untuk mewujudkan keluarga yang sakianh, mawaddah dan

rahmah. Tidak heran jika di dalam majelis dzikir banyak jama’ah yang

meneteskan air mata ketika do’a maupun dzikir Fida’ (membaca Laa ilaha

illallah).

Dalam bahasan peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam membentuk

keluarga sakinah, bahwa Majelis Dzikir Al Khidmah mempunyai peran dan

manfaat yang sangat besar dalam mensucikan jiwa (Tazkiyatun nufus),

menjernihkan akal pikiran dan menjadikan hati tenang. Ketika hati selalu di

ajak untuk berdzikir maka hati akan menjadi sehat, bukan hati saja tetapi

seluruh anggota tubuh juga akan merasakan efek positif dari dalam hati.

Itulah perlunya berdzikir setiap saat, dzikir tidak harus mengkhususkan pada

Page 130: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

113

waktu-waktu tertentu tetapi dzkir bisa dilakukan di manapun dan dalam

keadaan apapun. Jika tidak bisa dengan lisan maka dzikir bisa dilakukan di

dalam hati (wawancara dengan bapak kyai M. Zaenuri).

1. Bapak Kyai Moh. Zaenuri

Peran yang diharapkan dan yang hendak di capai bagi jama’ah

Majelis Dzikir Al Khidmah diantaranya adalah yang terdapat dalam misi

Al Khidmah itu sendiri yaitu mewujudkan keluarga yang sholih sholihah

sejahtera lahir dan batin yang senang berkumpul dalam majelis dzikir,

maulid dan manakib serta kirim doa kepada orang tua. Kunci dari

ketenanagn jiwa dan keluarga adalah Waladin Sholihin Yad’ulah (anak

sholih yang bisa mendoakan orang tuanya). Mendoakan bukan hanya

kepada kedua orang tuanya saja, tetapi juga kepada para guru, masyarakat.

Jika menginginkan keluarganya sakinah maka harus di dasari dengan

kesabaran, estu (sungguh-sungguh) dan di imbangi dengan dzikir tentunya.

Tetapi perlu di ingat bahwa keharmonisan dalam keluarga tidak hanya

terpicu pada mengikuti majelis dzikir saja, tetapi harus dengan ikhtiar

bekerja.

Salah satu peran dari mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah yaitu

untuk mewujudkan pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT dan

mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah serta suka

mendoakan kepada kedua orang tua, guru-guru sehingga dengan harapan

bisa mencontoh akhlak para Salafuna as-Sholih lebih-lebih dapat

mencontoh akhlak Rasulullah SAW. Kemudian diantara manfaatnya

Page 131: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

114

mengikuti kegiatan majelis dzikir Al Khidmah yakni hati menjadi tenang

tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu, beban berat menjadi terasa

ringan, dan menjadi salah satu sebab berkah rizqinya. Karena barang siapa

berdzikir maka hatinya akan menjadi tenang. Seperti firman Allah dalam

al-Qur’an “Alaa Bidzikrillahi Tathmainnul Quluub” (dengan mengingat

Allah-lah hati menjadi tenang).

Para jama’ah sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan

Majelis Dzikir Al Khidmah, selain mengajak dirinya pribadi untuk

berdzikir kepada Allah, tetapi juga mengajak keluarga, kerabat, tetangga,

teman kerja ataupun kepada masyarakat yang ada di lingkungannya untuk

berbondong-bondong mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah. Para jama’ah

yang sudah punya keyakinan dan I’tiqad yang sangat kuat, majelis dzikir

dijadikan sebagai wadah dan sarana untuk mewujudkan keluarga yang

sakianh, mawaddah dan rahmah. Tidak heran jika di dalam majelis dzikir

banyak jama’ah yang meneteskan air mata ketika do’a maupun dzikir

Fida’ (membaca Laa ilaha illallah).

Majelis Dzikir Al Khidmah mempunyai peran dan dalam mensucikan

jiwa (Tazkiyatun nufus), menjernihkan akal pikiran dan menjadikan hati

tenang. Ketika hati selalu di ajak untuk berdzikir maka hati akan menjadi

sehat. Bukan hati saja tetapi seluruh anggota tubuh juga akan merasakan

efek positif dari hati. Itulah perlunya berdzikir setiap saat, dzikir tidak

harus mengkhususkan pada waktu-waktu tertentu tetapi dzkir bisa

dilakukan di manapun dan dalam keadaan apapun. Jika tidak bisa dengan

Page 132: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

115

lisan maka dzikir bisa dilakukan di dalam hati (wawancara dengan bapak

kyai M. Zaenuri).

2. Bapak KH. Masykur

KH. Masykur selaku imam khusushy sekaligus penasihat Al

Khidmah Kabupaten Semarang menjelaskan, bahwa dzikir itu sangat

penting sekali bagi seorang hamba. Karena dzikir itu melebihi dari semua

ibadah. Bahkan dzikir itu lebih utama dan lebih penting dari pada berdoa.

Dzikir dapat menenangkan hati, pikiran, jiwa, ruh dan dapat di jadikan

terapi dalam berkeluarga. Bukan hanya dalam hal keluarga saja tetapi

dzikir itu bisa di gunakan sebagai jembatan apapun. Ketika menginginkan

keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah serta kehidupan yang damai

sejahtera itu lewat dzikir.

Majelis Dzikir Al Khidmah adalah sebagai wadah untuk menampung

umat supaya diselamatkan di dunia dan di akhirat. Dengan cara mengajak

keluarga, kerabat terdekat, tetangga dan para masyarakat untuk bersama-

sama berdzikir mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kuncinya jika

menginginkan keluarga yang sakinah, itu harus di dasari dengan keyakinan

dan kesungguhan dalam beribadah. Pada zaman sekarang jika orang tua

menasihati anak-anaknya itu terasa berat sekali. Tetapi dengan ikhtiyar

orang tua untuk menjembatani dan mengantarkan menjadi anak sholih

sholihah maka di ajak ke tempat-tempat majelis dzikir. Mengajak keluarga

untuk di antarkan ke tempat-tempat majelis dzikir supaya mendapat nur

para auliya’ karena di dalam mejelis dzikir itu para masyayikh,

Page 133: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

116

Auliya’illah (wali-wali Allah) dan Rasulullah SAW itu hadir di tempat

majelis tersebut.

Adanya ikatan batin antara jama’ah Al Khidmah dengan guru maka

akan merasa selalu mendapat bimbingan dan arahan supaya menjadi orang

yang beruntung baik dirinya sendiri maupun keluarganya. Dengan cara

mencontoh kehidupan Rasulullah SAW dan para guru di dalam majelis

dzikir. Supaya hati kita tidak merasa sombong dan merasa yang paling

benar sendiri. Cobaan yang berupa apapun itu harus di jalani dengan penuh

kesabaran dan tawakal yang kuat. Karena amalan-amalan yang dilakuakn

oleh Majelis Dzikir Al Khidmah itu banyak sekali nur (cahaya) dan sirr

(rahasia-rahasia) yang tidak tampak (wawancara dengan KH. M.

Masykur).

3. Bapak Amir Mahmud

Peran majelis Dzikir Al Khidmah dalam membentuk keluarga

sakinah menjadi controlling dalam diri sendiri dan keluaga, hati tidak

mudah marah (penyabar), senantiasa di cintai keluarga terlebih istri,

hubungan dengan masyarakat menjadi lebih erat dan jiwa sosial semakin

tinggi serta dapat mengahadipi suatu masalah dengan bijaksana. Peran

Majelis Dzikir Al Khidmah tidak sebatas itu saja, tetapi bisa lebih dalam

lagi maknanya yakni pada hakikatnya dzikir itu sebagai sarana seorang

hamba untuk menuju dan taqarrub keharibaan Allah SWT untuk

menggapai ridha-Nya. Menjalankan perintah guru, mengikuti jejak para

Page 134: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

117

Salafuna as-Sholih adalah sebagai media dan pengharapan akan dilirik,

dilihat dan diakui sebagai umatnya Rasulullah SAW.

Bahwa semua kegiatan keagamaan yang dilakukan majelis Dzikir Al

Khidmah adalah bertujuan untuk mengharap ridha dari Allah SWT dan

mengharap berkah dari para guru-guru dan para masyayikh. Selain amalan-

amalan dzikir juga ada mejelis kirim doa kepada kedua orang tua, para

guru-guru dan para sesepuh pini sepuh (orang tua yang di tuakan) yang

telah mendahului kita. (wawancara dengan ustadz Amir Mahmud).

4. Bapak Amir Safrudin

Bapak Amir Safrudin adalah seorang wiraswasta yang merupakan

bagian dari jama’ah majelis dzikir Al Khidmah sejak tahun 2005. Awal

mula yang memotivasi beliau ikut Majelis Dzikir Al Khidmah karena

keluarganya merasa masih kurang harmonis dan seringnya terjadi

percekcokan dalam rumah tangga dan hati yang masih gelisah. Beranjak

dari situlah ketika ia mendengarkan radio Rasika FM Ungaran

mendengarkan ceramah seoarng kyai yang menurutnya pas dan enak di

dengar, dengan tutur bahasa yang santun dan ceramahnya mengena.

Penceramah yang santun itu adalah KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi, beliau

adalah pengasuh pondok pesantren kedinding Surabaya sekaligus pendiri

Jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah. kemuadian ia mencari informasi

tentang jama’ah Al Khidmah dengan mendengarkan jadwal majelisan yang

disiarkan radio Rasika FM. Pertama kali ia mengikuti Majelis Dzikir Al

Khidmah bertempat di SD Islam Srondol Semarang dalan acara haul dan

Page 135: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

118

pembacaan manakib Syeh Abdul Qadir al-Jailani. Pada waktu itu ia

terkagum dan hatinya gemetar melihat jama’ah yang memakai pakaian dan

peci putih-putih. Sepulang dari majelis tersebut ia merasa senang dan ingin

mengikuti terus. Tetapi tidak semulus yang ia banyangkan karena keluarga

yang belum mendukung lebih-lebih mendapat cercaan dan kritikan dari

mertuanya yang tidak mendukungnya juga.

Tiga tahun setelah mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah ia baru

merasakan manfaat dan perubahan yang sangat luar biasa. Keluarga yang

awalnya tidak mendukung akhirnya malah ikut juga menjadi jama’ah

Majelis Dzikir Al Khidmah. rasakan yaitu jiwanya menjadi tenang tidak

grusa-grusu (tergesa-gesa), menjadi penyabar, tidak mudah mengeluh,

lebih tawakal dan keluarga terasa lebih harmonis dibanding sebelum

mengikuti majelis dzikir ibarat mobil itu ada remya. Ia mengatakan jika

bisa istiqomah mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah Insya Allah rizqi

akan selalu ada, hati tidak merasa grangsang (hampa) dan hati akan

terhiasi dengan ketenangan. Atas keyakinannya tersebut beliau

menambahkan jika orang mencari bekal akhirat maka dunia akan

mengikutinya (wawancara dengan bapak Amir Syafrudin).

5. Bapak Guritno

Bapak Guritno adalah seorang wiraswasta, yang berprofesi sebagai

seorang parkir di rumah makan mbok Yem Mbener, Tengaran. Tetapi

beliau juga salah satu orang kepercaayaannya Wali Kota Salatiga (bapak

Page 136: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

119

Yuliyanto, SE. MM). Bapak Guritno bertempat tinggal di desa Tegal

Waton Rt 29/08 Tengaran, Kab. Semarang mempunyai istri satu dua anak.

Pertama kali kenal Majelis Dzikir Al Khidmah pada tahun 2003

mendengarkan suara dan ceramahnya KH. Asrori dari tetangga yang

sedang mendengarkan radio Rasika FM. Ia tersadar dan termotivasi ingin

mencari guru pembimbing dunia dan akhirat. Karena guru (kyai) yang ia

hormati sejak kecil mengalami kecelakaan dan menjadi lupa ingatan. Dari

situlah beliau memantapkan hatinya untuk masuk Thariqohnya KH.

Ahmad Asrori Al-Ishaqy. Ia mengikuti majelis mubaya’ah (perjanjian

seorang mursyid dengan calon murid Thoriqoh) di Masjid Baitur Rahman

Semarang hatinya tambah yaqin dan tambah mantap, menurutnya inilah

amaliyah yang bisa dijadikan pegangan dunia akhirat.

Kaitannya dengan peran majelis dzikir maupun amaliyah sebelum

dan sesudah mengikuti Al Khidmah Bapak Guritno menuturkan bahwa

manfaat dan efek samping dari dzikiran banyak sekali. Sebelumnya ia

merasa resah dan khawatir jika tidak punya uang, dan istrinya sering

marah-marah jika Bapak Guritno pulangnya sampai larut malam. Tetapi

pada akhirnya menjadi baik setelah adanya keyakinan yang kuat bahwa

dzikir mampu mejadikan hati lebih lunak dan kehidupan lebih baik

diantaranya yaitu dari segi ekonomi semakin membaik, dari pihak keluarga

juga semakin mendukung, mendpat rizqi yang tak terduga, hidup menjadi

tenang, rumah tangga lebih harmonis. Intinya dari semunya tersebut adalah

ketakwaan dan keikhlasan (wawancara dengan bapak Guritno).

Page 137: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

120

6. Mas Mohammad Irsyadi, S.Pd.I.

Mas Mohammad Irsyadi, S.Pd.I. adalah salah seorang jama’ah Al

Khidmah yang masih relatif muda. Ia saat ini berumu 28 tahun mempunyai

istri satu dan satu anak. Ia mengikuti Al Khidmah pada tahun 2012, karena

termotivasi dari temannya bernama M. Ikhsan Ari Wibowo, yaitu salah

seorang jama’ah Al Khidmah Kampus. Dari obrolan kecil sambil minup

kopi akhirnya ya Ikhsan bercerita tentang ceramahnya KH. Ahmad Asrori

Al Ishaqi. Kemudian Mas Mohammad Irsyadi tertarik sesosok kyai yang

kharismatik yaitu KH Ahmad Asrori Al Ishaqy. Kemudian ia mengikuti

majelis Khushusy di Masjid Sabilal Muttaqin Tingkir Lor, yang sampai

sekarang ia aktif dalam bebagai kegiatan di Al Khidmah.

Berhubungan dengan peran Majelis Dzikir Al Khidmah dengan

pembentukan keluarga sakinah ia menjelaskan, bahwa istrinya adalah

seorang yang tomboy, agamanya masih awam dan terkadang masih sering

marah tanpa mengetahui penyebabnya. Tetapi setelah menjadi bagian dari

jama’ah majelis Dikir Al Khidmah lambat laun keluarganya menjadi baik

dan hatinya terasa ada kedamaian. Hingga sekarang yang ia rasakan ketika

dalam keluarga menjadi tumbuhnya kasih sayang saling mengerti dan

memahami satu sama lain. Ia menegaskan ketika seseorang berdzikir

kepada Allah SWT, maka semua urusan, masalah dalam rumah tangga dan

kehidupan sehari-hari dengan sendirinya akan cepat terselesaikan. Ibarat

seperti air yang selalu mengalir tanpa adanya hambatan (wawancara

dengan Mas Mohammad Irsyadi, S.Pd.I.).

Page 138: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

121

7. Bapak Mohammad Suhudi

Bapak Moh. Suhudi adalah seorang wiraswasta berumur 63 tahun. Ia

menjadi pegikut jama’ah Al Khidmah sejak tahun 1988. Waktu masih

muda dulunya ia adalah seorang pemabuk, terminal adalah tempat

kesehariannya. Pada akhirnya ia diajak oleh tetangganya yaitu mbah

Sholeh, dalam majelis khushushy di Semarang. Pertama kali ia marasa

minder karena merasa tak pantas ikut dalam majelis dzikir tersebut. Tetapi

setelah selesai majelis tersebut ia dinasihati mbah Sholeh untuk menjadi

orang yang lebih baik dan mencari keselamatan di dunia dan di akhirat.

Baru kemudian ia berubah drastis yang semula sering minum-minuman

dan ke terminal setelah taubat majelis dzkir di manapun kalau ia bisa di

kunjunginya, misalnya di Pekalongan, Kendal, Demak, Semarang, Gresik,

Surabaya dan di berbagai tempat.

Bapak Mohammad Suhudi menuturkan bahwa majelis dzkir Al

Khidmah itu luar biasa manfaat dan perannya. Sebelumnya ia seorang

pemabuk keluarga amburadul (hidup yang tidak teratur) tetapi setelah

mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah kehidupannya jadi lebih baik,

keluarga jadi tenteram, dan urusan dunia terasa menjadi berkah. Ia

menjelaskan lagi itu semua karena anugrah dari Allah SWT dan sebuah

motivasi hidup untuk jadi lebih baik. Ia juga berpesan kepada penulis

ketika sudah berkeluarga nanti, pastinya banyak permasalahan yang

muncul dari perkara kecil maupun besar. Untuk meredamkan dan

Page 139: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

122

menjadikan obatnya adalah dengan berdzikir (wawancara dengan bapak

Mohammad Suhudi).

8. Bapak Muhamad Turkhamun

Merupakan pengikut jama’ah Al Khidmah sejak tahun 2002. Yang

mulanya kenal Al Khidmah lantaran kerja di Surabaya jarak 1 kilo meter

dengan Pondok Pesantren Al-Fitrah. Ketika shalat jum’at di salah satu

Masjid di Kedinding Lor, kebetulan yang menjadi khatib khutbah jum’at

Kyai Ahmad Asrori Al-Ishaqy. Dari situ ia tertarik dengan isi khutbah

dengan penyampaian tutur bahasa yang halus dan berkharisma. Ia mencari

informasi tantang sesosok kyai kharismatik terebut, yang pada akhirnya di

antar di pondok oleh seseorang di Pondok Pesantren Al-Fitrah Surabaya.

Dalam hal peran Majelis Dzikir Al Khidmah dengan pembentukan

keluarga sakinah bapak Turkhamun menjelaskan, bahwa mengikuti

Majelis Dzikir Al Khidmah termotivasi ingin diarahkan dan mendapat

bimbingan dari seorang guru dalam hal ini kyai. Saya sangat beruntung

sekali bisa berkumpul dengan orang-orang sholih dan para ulama’. Bagiku

Al Khidmah sangat berberan dalam keluarga dan banyak manfaatnya,

diantarnya ibadah bisa lebih giat, lebih dewasa dalam menyikapi

permasalahan, keluarga tambah adem ayem (damai sejahtera), hati jadi

tenang, masalah berat jadi ringan dan tentunya istri makin sayang dan

lebih perhatian. saya merasakan perubahan sejak ikut Majeleis Dzikir Al

Khidmah, yaitu ekonomi semakin baik, keluarga tidak banyak menuntut,

Page 140: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

123

anak tidak nakal dan dengan lingkungan masyarakat semakin erat

(grapyak) (wawancara dengan bapak Turkhamun).

9. Mas M. Abdul Aziz

Mas M. Abdul Aziz lahir di Kabupaten Semarang taggal 9

September 1984. Ia bekerja sebagai wiraswasta yang sekarang tinggal di

Desa Beji Lor Rt. 03/05 Kecamatan Suruh. Ia menjelaskan awal mulanya

kenal majelis Dzikir Al Khidmah mulai tahun 2003 sewaktu diajak

kyainya untuk menghadiri majelis Haul di Desa Ngroto Kecamatan Gubug

kabupaten Grobogan dengan status santri Pondok Pesantren Tajul Ulum

Brabo Kabupaten Grobogan.

Ia menikah pada tahun 2007 yang sekarang sudah mempunyai 1

anak. Kaitannya dengan peran majelis dzikir Al Khidamh dalam

pembentukan keluarga sakinah ia menjelaskan, ketika ia masih dipondok

itu sangat mbeling (nakal) dan sering melanggar peraturan pondok. Setelah

keluar dari pondok saya menikah dengan seorang gadis dari Suruh.

Kaitannya dengan pembentukan keluarga sakinah majelis dzikir Al

Khidmah yang saya ikuti sekarang ternyata lama-kelamaan memberi

pengaruh positif dan kehidupan bagi keluarga. Dulu ketika masih muda

sering berpacaran dan menggoda cewek. Tetapi sekarang karena ia sudah

mengikuti Majelis Dzikir dan setiap ada majelis menggunakan baju dan

kopiah putih, ia merasa malu jika kelakuan tidak baik bahkan melakukan

perbuatan maksiat. Dzikir itu bisa mendatangkan ketenangan dalam hati,

bisa dijadikan sebagai control keluarga, rizqi selalu ada dan istri semakin

Page 141: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

124

sayang. Kasih sayang sangat perlu sekali, karena dengan adanya cinta dan

kasih sayang akan mensuport untuk menjadi lebih baik dan semangat

dalam beribadah (wawancara dengan mas M. Abdul Azis).

BAB IV

PERAN MAJELIS DZIKIR

AL KHIDMAHDALAM PEMBENTUKAN

KELUARGA SAKINAH DI KABUPATEN SEMARANG

A. Pembentukan Keluarga Sakinah Melalui Tarbiyah Ruhiyah dan

Tarbiyah Imaniyah

Page 142: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

125

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada

Majelis Dzikir Al Khidmah di Kabupaten Semarang bahwa kegiatan dan

amaliyah yang dilakukan itu mengarahkan dan memberikan pendidikan

bagi jama’ahnya. Melalui tarbiyah ruhiyah (pendidikan ruh) dan tarbiyah

imaniyah (pendidikan keimanan) jama’ah majelis Dzikir Al Khidmah di

Kabupaten Semarang mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari.

M. Quraish Shihab (2008:131) mengutip pendapat Imam Ghozali

diantara manfaat dzikir yaitu:

1. Memiliki semangat yang kuat, kaya hati, dan lapang dada.

2. Meraih mawaddah atau kecintaan pihak lain.

3. Keberkahan dalam jiwa, ucapan perbuatan, pakaian, bahkan tempat

melangkah dan duduk.

4. Pengabul doa

Dijelaskan pada BAB II hasil dari wawancara dengan KH. Masykur

yaitu adanya ikatan batin antara jama’ah Al Khidmah dengan guru maka

akan merasa selalu mendapat bimbingan dan arahan supaya menjadi orang

yang beruntung baik dirinya sendiri maupun keluarganya. Dengan cara

mencontoh kehidupan Rasulullah SAW dan para guru di dalam majelis

dzikir.

Manfaat dzikir bimbingan dari seorang guru tersebut di atas bahwa

Majelis Dzikir Al Khidmah berperan dalam pembentukan keluarga

Page 143: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

126

sakinah. Karena dengan kelapangan dada dan mengaplikasikan kehidupan

sehari-hari lebih-lebih bisa memncontoh perilaku Rasulullah dengan

membiasakan perilaku dan mengucapkan perkataan yang santun. Hal

tersebut dapat mulai dari seorang suami sebagai kepala rumah tangga

dengan memberikan contoh kepada istri dan anak-anaknya.

Demi terbentuknya keluarga sakinah seorang suami harus pandai

memelihara dan menjaga istrinya secara lahir dan batin. Sehingga suami

dapat menjadi istrinya sebagai istri idaman dan istri yang ideal, ibu rumah

tangga yang baik dan bertanggung jawab. Jika suami bertanggung jawab

memberikan nafkah lahir dan batin maka seorang istri bertanggung jawab

atas pendidikan anak, controlling perekonomian keluarga dan mampu

berupaya untuk menjadiakn rumahnya seperti taman surga. Suasana

harmonis dan kesakinahan keluarga sangat ditentukan dengan kerja sama

yang bagus antara suami istri dalam menciptakan suasana yang kondusif

dan hangat, tidak membosankan, apalagi menjenuhkan.

Setiap orang yang sudah berkeluarga dan berumah tangga dituntut

untuk berperilaku sesuai dengan syari’ah Islam. Karena perilaku seseorang

dapat menentukan baik atau tidaknya suatu perbuatan. Dengan demikian

setiap anggota keluarga diharapkan mempunyai aklak yang baik dan

berbudi pekerti yang luhur. Hal tersebut akan memberikan dampak yang

positif juga terhadap masyarakat dan keluarga. Maka orang tua perlu

memberikan pendidikan agama kepada anggota keluarga dan anak-

anaknya supayanya menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah. Tentu

Page 144: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

127

hal tersebut tidaklah mudah, tetapi bukan berati tidak akan bisa

mewujudkannya.

Hal tersebut dapat diperkuat dari hasil wawancara penulis dengan

jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah (bapak Kyai M. Zaenuri) Peran dari

mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah yaitu untuk mewujudkan pribadi

yang bertakwa kepada Allah SWT dan mewujudkan keluarga yang

sakinah, mawaddah dan rahmah serta suka mendoakan kepada kedua

orang tua, guru-guru sehingga dengan harapan bisa mencontoh akhlak para

Salafuna as-Sholih lebih-lebih dapat mencontoh akhlak Rasulullah SAW.

Kemudian diantara manfaatnya mengikuti kegiatan Majelis Dzikir Al

Khidmah yakni hati menjadi tenang tidak tergesa-gesa dalam melakukan

sesuatu, beban berat menjadi terasa ringan, mensucikan jiwa (Tazkiyatun

nufus), yaitu dapat menjernihkan akal pikiran dan menjadi salah satu sebab

berkah rizqinya. Ketika hati selalu di ajak untuk berdzikir maka hati akan

menjadi sehat, bukan hati saja tetapi seluruh anggota tubuh juga akan

merasakan efek positif dari dalam hati.

Berhubungan dengan peran Majelis Dzikir Al Khidmah dengan

pembentukan keluarga sakinah (mas Mohammad Irsyadi, S.Pd.I.)

menjelaskan, bahwa sebelum mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah

istrinya adalah seorang yang tomboy, agamanya masih awam dan

terkadang masih sering marah tanpa mengetahui penyebabnya. Tetapi

setelah menjadi bagian dari jama’ah Majelis Dikir Al Khidmah lambat

laun keluarganya menjadi baik dan hatinya terasa ada kedamaian. Hingga

Page 145: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

128

sekarang yang ia rasakan ketika dalam keluarga menjadi tumbuhnya kasih

sayang saling mengerti dan memahami satu sama lain.

Senada dengan yang di tuturkan oleh mas Abdul Aziz setelah

mengikuti majelis Dzikir Al Khidmah lambat laun memberi pengaruh

positif dan kehidupan bagi keluarga. Ketika masih muda ia sering

berpacaran dan menggoda cewek. Tetapi sekarang karena ia sudah

mengikuti Majelis Dzikir dan setiap ada majelis menggunakan baju dan

kopiah putih, ia merasa malu jika kelakuan tidak baik bahkan melakukan

perbuatan maksiat.

Peran Majelis Dzikir Al Khidmah dengan pembentukan keluarga

sakinah bapak Turkhamun menjelaskan, bahwa mengikuti Majelis Dzikir

Al Khidmah termotivasi ingin diarahkan dan mendapat bimbingan dari

seorang guru dalam hal ini kyai. Saya sangat beruntung sekali bisa

berkumpul dengan orang-orang sholih dan para ulama’.

Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa Majelis Dzikir Al

Khidmah memberikan peran dan pengaruh yang signifikan. Hal tersebut

berati jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah mendapatkan manfaat

dariadanya tarbiyah ruhiyah (pendidikan ruh/jiwa) dan tarbiyah imaniyah

(pendidikan keimanan) dalam pembentukan keluarga sakinah. Melalui

pendidikan tersebutlah para jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah akan

terdidik, terlatih dan terarah supaya menjadi manusia bertakwa

mempunyai keimanan yang kuat, pandai bersyukur kepada Allah SWT,

Page 146: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

129

pandai mendoakan kepada orang tua, guru-guru, para salafuna as-Sholih

lebih-lebih dapat menyenangkan hati Rasulullah SAW.

B. Pembentukan Keluarga Sakinah Melalui Kegiatan dan Amaliyah

Dzikir Al Khidmah

Rangkaian amaliyah yang dilakukan oleh jama’ah Majelis Dzikir Al

Khidmah dalam berbagai majelis sangatlah banyak sekali. Majelis tersebut

dilakukan di beberapa daerah mulai tingkat Desa, tingkat Kecamatan,

tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi dan sampai tingkat Manca Negara.

Seperti yang di jelaskan penulis pada BAB ke III rangkaian amaliyah

Majelis Dzikir Al Khidmah diantaranya meliputi:

Majelis Dzikir, Maulid, Manakib serta ta’lim adalah mejelis yang

mengamalkan bacaan al-Fatihah, Istighatsah, Maulid Nabi Muhammad

SAW. dan Manakib Syekh Abdul Qadir al-Jailani r.a. serta ta’lim.

Jika seseorang melakukan dzikir dan membaca sejarahnya

auliyaillah (para keksaih Allah SWT) seperti dalam manakibnya syeh

Abdul Qadir al-Jailani r.a. dan bersholawat kepada Rasulllah SAW maka

diharapkan bisa meneladani kehidupannya. Maka hal tersebut sangat

didambakan bagi pasangan suami istri supaya dapat mencontoh kehidupan

Rasulullah SAW. Dengan begitu kehidupan dan pembentukan keluarga

sakinah dikit demi sedikit akan menjadi lebih baik dan lebih harmonis.

Dari serangkaian kegiatan dan amaliyah yang dilakukan oleh

Majelis Dzikir Al Khidmah mampu memberikan dorongan motivasi untuk

meningkatkan keharmonisan keluarga dan meningkatkan kualitas ibadah.

Page 147: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

130

Karena antara dzikir dan kesakinahan sebuah keluarga sangat erat sekali

hubungannya. Amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah sangatlah bervariasi

mulai dari majelis khotmil qur’an, majelis manakib, majelis haul, majelis

akad nikah dan lain-lain. Amaliyah tersebut berguna dan berdampak pada

perubahan para jama’ahnya. Perubahan tersebut dirasakan oleh pelakunya

sendiri maupun oleh oleh kelurganya. Bahkan manfaat dampak tersebut

merambah sampai lingkungannya dan masyarakat.

Hal tersebut diperkuat dari hasil wawancara dengan KH. Masykur

bahwa Majelis Dzikir Al Khidmah dengan memberi penjelasan bahwa

amaliyah yang ada pada Majelis Dzikir Al Khidmah mampu menenangkan

hati, pikiran, jiwa, ruh dan dapat di jadikan terapi dalam berkeluarga.

Bukan hanya dalam hal keluarga saja tetapi dzikir itu bisa di gunakan

sebagai jembatan apapun. Ketika menginginkan keluarga sakinah,

mawaddah dan rahmah serta kehidupan yang damai sejahtera itu lewat

dzikir. Jika punya cita-cita atau apapun hajat dan keinginan seseorang itu

bisa lewat dzikir, minta dimasukkan surga atau minta diselamatkan dari

neraka lewat dzikir, ketika sakit meminta kesembuhan lewat dzikir, rizqi

yang kurang berkah supaya menjadi berkah juga lewat dzikir.

Bapak Amir Safrudin menuturkan, tiga tahun setelah mengikuti

Majelis Dzikir Al Khidmah merasakan manfaat dan perubahan yang

sangat luar biasa. Keluarga yang awalnya tidak mendukung akhirnya

malah ikut juga menjadi jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah.

Page 148: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

131

Peran majelis dzikir maupun amaliyahthariqat sebelum dan

sesudah mengikuti Al Khidmah Bapak Guritno menuturkan bahwa

manfaat dan efek samping dari dzikiran banyak sekali. Sebelumnya ia

merasa resah dan khawatir jika tidak punya uang, dan istrinya sering

marah-marah jika Bapak Guritno pulangnya sampai larut malam. Tetapi

pada akhirnya menjadi baik setelah adanya keyakinan yang kuat bahwa

dzikir mampu mejadikan hati lebih lunak dan kehidupan lebih baik

diantaranya yaitu dari segi ekonomi semakin membaik, dari pihak

keluarga juga semakin mendukung, mendpat rizqi yang tak terduga, hidup

menjadi tenang, rumah tangga lebih harmonis. Intinya dari semunya

tersebut adalah ketakwaan dan keikhlasan

Bapak Mohammad Suhudi menuturkan bahwa majelis dzkir Al

Khidmah itu luar biasa manfaat dan perannya. Sebelumnya ia seorang

pemabuk keluarga amburadul (hidup yang tidak teratur) tetapi setelah

mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah kehidupannya jadi lebih baik,

keluarga jadi tenteram, dan urusan dunia terasa menjadi berkah.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa adanya suatu keterlkaitan

dan suatu efek (pengaruh) antara amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah

dengan pembentukan keluarga sakinah. Walaupun sebelumya para

jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah masih banyak kekurangan dan

keterbatasan, mulai dari ekonomi yang pas-pasan, anak nakal dan

permasalahan lain yang dihadapi dalam rumah tangga. Tetapi setelah

Page 149: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

132

melakukan amaliyah-amaliyah dan mengikuti menjelis dzikir perubahan

yang dirasakan sangat besar sekali manfaatnya.

Maka hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan dan amaliyah

Majelis Dzikir Al Khidmah mampu dijadikan sebagai media ketenangan

jiwa dan hati. Ketika jiwa dan hati menjadi tenang maka kehidupannya

menjadi sejahtera. Sejahtera bukan berati banyaknya harta yang melimpah

ruah, tetapi yang dimksud sejahtera karena tenangnya hati dan pikiran

yang menjadikannya bersikap sabar dan tawadhu’. Dengan tersebut secara

otomatis akan memberikan dampak kepada keluarga untuk membentuk

keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

C. Pembentukan Keluarga Sakinah Melalui Pembersihan Hati

Salah satu dai fungsi berdzikir adalah bertujuan untuk

membersihkan hati. Karena hati merupakan anggota tubuh yang sangat

penting (ungen). Hati untuk mengontrol anggota tubuh manusia. Hati

manusia itu diumpamakan seperti selembar kertas putih yang bersih,

ketika seseorang berbuat dosa maka munculah sebuah titik hitam pada

kertas tersebut. Tetapi ketika ia beristighfar dan mengerjakan amal sholih

bintik hitam itupun menjadi hilang. Demikian seterusnya hati akan tetap

bersih selama ia tetap beristghfar dan mengerjakan amal-amal sholih. Jika

ia tidak pernah beristighfar ataupun berdzikir maka hati itu akan dipenuhi

bintik hitam yang pada akhirnya akan menutupi seluruh hatinya menjadi

hitam legam penuh kegelapan. Sesuai yang tertera pada BAB II bahwa

Setiap manusia terkadang merasakan gelisah dan terfokus hanya kepada

Page 150: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

133

permasalahan dunia semata. Namun jika seseorang mampu memutuskan

dirinya dari berbagai kesedihan dan ketakutan dunia, dan mencurahkan

perhatiannya pada dzikir, maka hijab-hijab pun akan tersingkap dari

hatinya. Orang yang senantiasa berdzikir, maka maka Allah membebaskan

hatinya dari semua belenggu keduniawian.

Dengan demikian seseorang yang hanya terfokus pada hal-hal yang

berhubungan dengan duniawiyah semata, maka dalam menjalani hidup

pasti lebih mementingka nafsu atau kepuasan meteriil semata. Berbeda

dengan seseorang yang tekun beribadah dan memperbanyak berdzikir

dengan tujuan akhirat tetapi secara kesinambungan urusan dunia akan

mengikutinya. Ketekunan dalam beribadah juga bisa dijadikan sebagai

barometer (tolak ukur) kesakinahan sebuah keluarga. Ketika keluarga yang

dilandasi dengan saling mengerti satu sama lain.

Seperti yang termaktub pada BAB III pengalaman jama’ah Majelis

Dzikir Al Khidmah bapak Amir Safrudin dan bapak Turkhamun, hasil

wawancara tersebut menunjukkan adanya perubahan yang ia rasakan yaitu

jiwanya menjadi tenang tidak grusa-grusu (tergesa-gesa), menjadi

penyabar, tidak mudah mengeluh, lebih tawakal dan keluarga terasa lebih

harmonis dibanding sebelum mengikuti majelis dzikir, ibarat mobil itu ada

remya. Ia juga mengatakan jika bisa istiqomah mengikuti Majelis Dzikir

Al Khidmah Insya Allah rizqi akan selalu ada. Al Khidmah sangat

berberan dalam keluarga dan banyak manfaatnya, diantarnya ibadah bisa

lebih giat, lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan, keluarga tambah

Page 151: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

134

adem ayem (damai sejahtera), hati jadi tenang, masalah berat jadi ringan

dan tentunya istri makin sayang dan lebih perhatian. Dzikir mempunyai

Peran dan manfaat yang sangat besar dalam mensucikan jiwa (Tazkiyatun

nufus), menjernihkan akal pikiran dan menjadikan hati tenang. Ketika hati

selalu di ajak untuk berdzikir maka hati akan menjadi sehat, bukan hati

saja tetapi seluruh anggota tubuh juga akan merasakan efek positif dari

dalam hati.

Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa antara teori dengan

hasil penelitian adanya keterkaitan dalam pembersihan hati dalam

membentuk keluarga sakinah. Bahwa setiap jama’ah Majelis Dzikir Al

Khidmah diharapkan menjadi pribadi yang sabar, tidak mudah mengeluh

dan lebih tawakal. Sifat-sifat tersebut merupakan upaya untuk

membersihkan hati dari sifat-sifat tercela dan maksiat. Mewujudkan

pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT dan mewujudkan keluarga yang

sakinah, mawaddah dan rahmah adalah harapan setiap orang. Mendoakan

kepada kedua orang tua, guru-guru juga berupakan bentuk dari berbakti

kepada orang tua.

D. Pembentukan Keluarga Sakinah Melalui Mauidhoh Hasanah

Peran yang diharapkan dan yang hendak di capai bagi jama’ah

Majelis Dzikir Al Khidmah diantaranya dijelaskan pada BAB III yang

terdapat dalam visi Al Khidmah itu sendiri yaitu mewujudkan keluarga

yang sholih sholihah sejahtera lahir dan batin yang senang berkumpul

dalam majelis dzikir, maulid dan manakib serta kirim doa kepada orang

Page 152: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

135

tua. Dengan didukung oleh salah satu misinya yaitu Mewujudkan keluarga

dan masyarakat yang shalih-shalihah sejahtera lahir dan batin, yang senang

berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan manaqib serta kirim doa

kepada orang tua.

Seseorang jika melakukan sesuatu dengan kemauan sendiri akan

merasa berat. Tetapi jika sesuatau itu atas saran dan dorongan dari seorang

guru atau kyai maka terasa lebih diperhatikan. Melalui maudhoh hasanah

para jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah mendapatkan ilmu tambahan

selain manfaat dari amaliyah dzikirnya. Nasihat atau arahan dari seoarang

kyai selalu dinantikan bagi seseorang yang masih awam tentang

agamanya. Ketidak mampuannya untuk belajar mengkaji suatu ayat atau

kitab-kitab klasik tinggalan para salafuna as-Sholih maka jama’ah lebih

memilih untuk mendengarkan mauidhoh hasanah dari seorang kyai atau

orang yang lebih alim.

Isi dari mauidhoh hasanah diantaranya juga menyangkut masalah

kekeluargaan. Seperti yang di tuturkan oleh bapak Mohammad Suhudi

Tetapi setelah selesai majelis tersebut ia dinasihati mbah KH. M. Sholih

yang merupakan sesepuh sekaligus sebagai imam Khushusy. Bapak

Suhudi ingin menjadi orang yang lebih baik dan mencari keselamatan di

dunia dan di akhirat. Ia berubah drastis yang semula sering minum-

minuman ke terminal-terninal. Pada akhirnya ia bertaubat dan menjadi

aktif menghadiri majelis dzikir di berbagai daerah. Ia juga berpesan

kepada penulis ketika sudah berkeluarga nanti, pastinya banyak

Page 153: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

136

permasalahan yang muncul dari perkara kecil maupun besar. Untuk

meredamkan dan menjadikan obatnya adalah dengan berdzikir.

Dapat dipahami bahwa mauidhoh hasanah dari para kyai juga

mampu memberikan dorongan dan perubahan individu dan keluarga

menjadi lebih baik. Membentuk pribadi yang sholih tidaklah mudah.

Ketika seseorang bertaubat yang semula melakukan kejelekan belum tentu

orang lain mau memaafkan perbuatan yang sebelum bertaubat. Dengan

adanya nasihat dan perkataan yang bijak dari oarang yang alim (berilmu)

itu berdampak pada kesakinah dalam keluarga. Dari hal tersebut mauidhoh

hasanah yang dilakukan oleh para sesepuh, kyai jama’ah Majelis Dzikir Al

Khidmah dapat membentuk keluarga sakinah yang sejahtera lahir maupun

bathin.

Peran majelis Dzikir Al Khidmah dalam membentuk keluarga

sakinah yaitu menjadi controlling dalam diri sendiri dan keluaga, hati

tidak mudah marah (penyabar), senantiasa di cintai keluarga terlebih istri,

hubungan dengan masyarakat menjadi lebih erat dan jiwa sosial semakin

tinggi serta dapat mengahadipi suatu masalah dengan bijaksana. Peran

Majelis Dzikir Al Khidmah tidak sebatas itu saja, tetapi bisa lebih dalam

lagi maknanya yakni pada hakikatnya dzikir itu sebagai sarana seorang

hamba untuk menuju dan taqarrub keharibaan Allah SWT untuk

menggapai ridha-Nya. Menjalankan perintah guru, mengikuti jejak para

Salafuna as-Sholih adalah sebagai media dan pengharapan akan dilirik,

dilihat dan diakui sebagai umatnya Rasulullah SAW. Majelis Dzikir Al

Page 154: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

137

Khidmah adalah majelis dzikir yang sangat kompleks, karena bayak sekali

amaliah-amaliahnya yang dilakukan. Mulai dari majelis istighotsah,

manakib, tahlil, majleis haul, maulid,khotmil qur’an, majelis akad nikah,

khitanan dan lain-lain.

Selain hal tersebut di dalam amaliyah-amaliyah Majelis Dzikir Al

Khidmah terdapat doa-doa yang di panjatkan kepada Allah SWT.

Memohon semoga selalu diberi tetap Iman, Islam, ihsan, istiqomah dalam

beribadah, kesabaran, deberi kelancaran rizqi, dikabulkan segala hajat dan

urusanya, dijadikannya anak yang sholih sholihah dan keturunannya,

keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah serta mendoakan kepada

para guru-guru dan orang tua.

Sesuai analisis penulis kegiatan dan amaliyah jama’ah Majelis

Dzikir Al Khidmah menunjukkan pernyataan yang sama, bahwa Majelis

Dzikir Al Khidmah mempunyai peran untuk mewujudkan dan membentuk

keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah serta sejahtera lahir dan batin

bagi para jama’ah maupun pengurus Al Khidmah. selain itu juga Majelis

Al Khidmah sebagai wadah umat yang senang berdzikir dan

hendakmendekatkan diri kepada Allah SWT dan sebagai terapi ketenangan

jiwa. Maka setiap jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah diharapkan bisa

menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat serta dapat meneruskan

amaliyah-amaliyah para salafuna as- Sholih ila yaumil qiyamat. Terlebih

bisa berkontribusi untuk ikut serta membangun umat dan mewujudkan

Page 155: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

138

baldatun thoyyibatun warobbun ghafur (Negara yang baik dan Negara

yang mendapatkan ampunan oleh Allah SWT).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 156: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

139

Setelah penulis melakukan penelitian dan observasi terhadap Majelis

Dzikir Al Khidmah di Kabupaten Semarang, maka dari pembahasan dan

analisis dalam skripsi ini, penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan dan amaliyah yang dilakukan oleh Majelis Dzikir Al Khidmah

meliputi istighasah, majelis tahlil, maulid, manakib, khotmil qur’an

majelis kirim doa kepada oran tua dan guru-guru. Amaliyah tersebut

merupakan bagian dari ajaran para Rasulullah SAW dan salafuna as-

Sholih yaitu mempunyai tujuan yang baik. Dengan berdzikir dan

mendoakan orang tua berati merupakan bentuk bakti anak kepada orang

tua. Orang tua akan senang ketika anaknya mendoakannya. Maka akan

timbullah rasa kasih sayang antara anak dengan orang tua, orang tua

dengan anak atau seluruh anggota keluarganya.

2. Pengalaman jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang

selama mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah merasakan ketenangan

jiwa dan rohani ketika mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah. sebelum

mengikuti majelis dzikir al khidmah jiwa dan pikiran jama’ah kurang

tenang yang sering kali marah-marah tampa adanya sebab. Setelah

mengikuti majelis dzikir Al Khidmah masalah dan urusan keluarga yang

membebaninya menjadi cepat terselesaikan serta mencari rizqi menjadi

mudah dan berkah. Bertambahnya kasih sayang antara suami istri, saling

pengertian itu dapat menjadi bekal kehidupan yang sejahtera lahir

maupun batin. Sehingga perubahan yang di alami jama’ah Al Khidmah

mampu membawa keluarganya untuk menuju keluarga sakinah dan

Page 157: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

140

berharap menjadi orang yang beruntung di dunia dan di akhirat dengan

ridho Allah SWT.

3. Majelis Dzikir Al Khidmah mempunyai peran dan manfaat dalam

membentuk kelurga sakinah. Diantaranya yaitu para jama’ah yang aktif

dan istiqomah dalam mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah merasakan

ketenangan, kenyamanan, ketentraman kesabaran hati dan lebih tawakal

yang membawa dirinya menjadi lebih baik. Ditambah dengan mendapat

ilmu agama dari penyampaian seorang kyai (penceramah) serta semakin

bertakwa kepada Allah. Jiwa tenang berdampak pada kejernihan pikiran

yang jernih dan membawa pengaruh pada perkataan, tindakan dan budi

pekerti yang luhur. Sehinga hal tersebut berpengaruh pada kepribadian

yang mulia naik bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan

masyarakat.

B. Saran-saran

Setelah penulis mengetahui dan melakukan observasi, yang kaitannya

dengan kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah di Kabupaten Semarang menurut

penulis masih ada hambatan dan kendala yang sekiranya perlu dibenahi atau

diperbaiki. Karena dengan adanya saran dari penulis ini, bertujuan demi

mewujudkan suatu majelis dzikir yang kuat dan solid (kompak).Oleh

karenanya penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada Pengurus

Page 158: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

141

a. Lebih menggiatkan dalam sosialisasi dan menginformasi apapun

bentuk kegiatannya kepada para jama’ah baik melalui Undangan,

SMS, Facebook ataupun dengan media-media yang lain.

b. Perlu adanya kaderisai tim pembaca manakib, penabuh terbang dan

MC supaya ketika tim inti berhalangan maka sudah ada

penggantinya.

c. Menjalin keharmonisan pengurus dengan pengurus, pengurus dengan

jama’ah, jama’ah dengan jama’ah ataupun dengan pemerintahan dan

sering-sering melakukan silaturrahim dengan para kyai dan sesepuh.

d. Harus mempunyai komitmen dan bisa mengajak jama’ah untuk tidak

terpengaruh dan ikut dengan partai politik.

2. Kepada Jama’ah

a. Untuk bisa lebih istiqomah dan ikhlas dalam mengikuti Majelis

Dzikir Al Khidmah.

b. Untuk bisa mengajak keluarga, saudara, teman dan tetangga di setiap

ada kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah, dengan harapan cita-cita Al

Khidmah sebagai oase dunia bisa terealisasikan.

c. Diniatkan dalam mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah semata-mata

untuk mencari ridha para guru, orang tua dan Allah SWT.

3. Kepada Pemerintah

a. Hendaknya dapat meberikan ijin dan dukungan penuh di setiap

terselenggaranya Majelis Dzikir Al Khidmah dimanapun berada

Page 159: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

142

lebih-lebih memberikan bantuan moril demi ikut mensukseskan

penyelenggaraan maejelis dzikir.

b. Untuk bisa menjaga keharmonisan masyarakat dan mewujudkan

kabupaten Semarang menjadi damai, aman, sejahtera dan mapan.

c. Jangan memanfaatkan Majelis Dzikir Al Khidmah untuk kepentingan

pribadi dan semisal kampaye demi maksud politik tertentu.

4. Kepada asyarakat

a. Senantiasa memberikan kenyamanan di linggkungan masyarakat

yang diadakkannya suatu Majelis Dzikir Al Khidmah.

b. Senantiasa mengikuti kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah walaupun

tidak sebagai jama’ahnya.

c. Ikut serta mensosialisasikan program dan kegiatan jama’ah Al

Khidmah dimanapun tempat.

Page 160: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

DAPFTAR PUSTAKA

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga Dalam Perspektif Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Al-Ishaqy, Ahmad Asrori. 2003. Pedoman Kepemimpinan dan Kepengurusan

dalam Kegiatan dan Amaliyah Ath-Thariqah dan Al Khidmah, cet. Ke-1.

Semarang: Jama’ah Al Khidmah.

Al-Ishaqy, Ahmad Asrori. 2011. Pedoman Kepemimpinan dan Kepengurusan

Dalam Kegiatan dan Amaliah ath-Thariqah dan Al Khidmah, cet. Ke-VII.

Semarang: Jama’ah Al Khidmah.

Al-Ishaqy, Ahmad Asrori. 2011. Al-Anwar Al-Khushushy Al-Khotmiyyah. Cet.

Ke-9. Surabaya: Al-Wafa.

Al-Ishaqy, Al-Faqir, Al-Mudznib, Az-Zalil Ibnu Al-Yaum. 2011. Al-Faidhur

Rahmani. Surabaya: Al-Wafa.

Al-Ishaqi, Ahmad Asrori. 2006. Pedoman Kepemimpinan, Kepengurusan dalam

Kegiatan, Amaliyah Ath-Thoriqoh dan Al Khidmah. Surabaya: Pengurus

Pusat Al Khidmah.

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2002. Fawaidu Al-Adzkar (Dzikir Cahaya

Kehidupan), cet. Ke-1. Jakarta: Gema Insani Press.

Al-Aziz, Moh Saefullah. 1978. Risalah Memahami Ilmu Tasawwuf. Surabaya:

Terbit Terang.

Al-Kandahlawi, Maulana Moh. Zakariyya. 2003. Fadhilah Amal. Yogyakarta:

Ash-Shaaf.

Al-Ghazali, Abu Hamid. 1994. Rahasia Zikir dan Do’a. Bandung: Kharisma.

Al-Ghazali, Munajat. 1998. Dzikir dan Doa Wacana Amaliah Keseharian (judul

asli “Al-Adzkar wad-Da’awaat, Ad-Da’awaat al-Mustajabah wa Mafatih

al-Faraj”). Surabaya: Risalah Gusti.

Al-Sakandari, Ahmad Ibnu Athaillah. 2010. Terjemah Al Hikam. Surabaya:

Mutiara Ilmu.

Al-Sakandari, Ibn Athaillah. 2000. Zikir Penentram Hati. Jakarta: Zaman.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aceh, Abubakar. 1996. Pengantar Ilmu Tarekat (Uraian Tentang Mistik) Cet ke -

XIII. Solo: Ramadhani.

Page 161: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

Azzam, Abdul Azis Muhammad. 2009. Fikih Munakahat. Jakarta: Amza.

Amin, Samsul Munir dan Al-Fandi, Haryanto. 2013. Etika Berdzikir, Cet. Ke-2.

Jakarta: Amzah.

Bisri, Musthofa. 1999. Pesan Islam Sehari-hari Ritus Dzikir dan Gempita Ummat.

Surabaya: Risalah Gusti.

Chotimah, Khusnul. 2009. Peran Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) Dalam Membina Keluarga Sakinah di Kota Salatiga

Tahun 2008. Salatiga: STAIN.

Departemen Agama RI. 2005. Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah. Jakarta: Ditjen Bimas PH.

Departemen Agama RI, 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edidi Baru.

Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan.

Fadlillah, M. 2014. Menikah Itu Indah. Yogyakarta: Elangit7 Publishing.

Fuadi, Muhammad Faiz. 2012. Peran Majelis Dzikir Dan Sholawat An-Najaah

Krapyak Yogyakarta Terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Fajri, Em Zul dan Senja, Ratu Aprilia. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

Edisi Revisi. Jakarta: Difa Publisher.

Ghozali, Muh Luthfi. 2006. Percikan Samudra Hikam, jilid 1. Semarang: Abshor.

Ghozali, Ahmad. 2006. Zikir dan Amalan Nabi Sehari-hari. Jakarta : Zahra

Hurlock, Elizabeth, B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Ruang Kehidupan, Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Hawari, Dadang. 1996. al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Ilmu Kesehatan

Jiwa. Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

Hawari, Dadang. 1997. Doa dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis.

(Jakarta: Dana Bhakti Primayasa).

Harahap, Shahrin. 1996. Islam Dinamis Menegakkan Nilai-Nilai Ajaran al-

Qur’an dalam Kehidupan Modern di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Masyhudi, In’ammuzahiddin dan Wahyu, A. Nurul. 2006. Berdzikir dan Sehat

Ala Ustad Haryono. Semarang: Syifa Press.

Kisyik, Abdul Hamid. 2005. Bimbingan Islam Untuk Mencapai Keluarga

Sakinah. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Majid, M. Amin, dan Aziz, Tirmidzi Abdul. 2004. Analisa Zikir dan Doa. Jakarta:

Pinbuk Press.

Page 162: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

Mahmud, Abdul Halim. 2004. Terapi Dengan Dzikir Mengusir Kegelisahan &

Merengkuh Ketenangan Jiwa. Jakarta: Misykat PT. Mizan Publika.

Murtiningsih, Sri. 2008. Keluarga Sejahtera & Kesehatan Reproduksi dalam

Pandangan Islam. Jakarta: KIE.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Masiswa.

Yogyakarta: Trust Media.

Pengurus Pusat Al Khidmah. 2014. Kebijakan Umum Pengurus Pusat Al Khidmah

Masa Khidmah 2014-2018. Malang:

Pengurus Pusat Al Khidmah Pelajar & Mahasiswa. 2013. Pendidikan Anggota

Dasar Al Khidmah Kampus Se-Jawa Tengah. Semarang: Pengurus Al

Khidmah Kampus Indonesia.

Saebani, Beni Ahmad. 2001. Fiqh Munakahah 1. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Shihab, M.Quraish. 2008. Wawasan al-Qur’an Tentang Dzikir dan Doa. Jakarta:

Lentera Hati.

Soetjipto, Ahmad. 1986. Dzikrullah. Yogyakarta: LPPM IAIN Sunan Kalijaga.

Sholikhin, Muhammad. 2008. Tamasya Qalbu. Yogyakarta: Mutiara Media.

Soelaeman, M.I. 1994. Pendidikan dalam Keluarga. Bandung: Alfabeta.

Subandi. 2009. Psikologi Dzikir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Subhan, Zaitunah. 2005. Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta: LKiS.

Susanto, Faisal Bahar. 2006. Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah (Tinjauan

Historis Dan Kritik Edukatif Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah di Balak

Kabupaten Semarang). Surakarta: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Suyadi. 2008. Quantum Dzikir. Yogyakarta: Diva Press.

Turkamani, Husain ‘Ali. 1992. Bimbingan Keluarga & Wanita Islam mengungkap

Rahasia Isu Emansipasi. Jakarta: Pustaka Hidayah.

Ulfatmi, 2011. Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kementrian

Agama RI.

Wibowo, Nur Ikhsan Ari. 2013. Hubungan Keaktifan Mengikuti Majelis Dzikir

Dengan Sikap Sabar Jama'ah Al-Khidmah Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga Tahun 2013. Salatiga. STAIN.

WJS, Perwadarminto. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Page 163: KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/280/1/Khoirul Anam_21111017.pdf · Para Staff Perpustakaan IAIN Salatiga, PERSIPDA

Yusuf, Muhammad Amir. 2014. Pengaruh Majelis Dzikir Terhadap

Keharmonisan Keluarga (Studi kasus majelis dzikir Al-Khidmah di pondok

pesantren Hidayatul Falah Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga.

http://qultummedia.com/55-kabar-qultum/review/701-konsep-membangun-

keluarga-sakinah-dan-sejahtera. diakses pada tanggal 9 Agustus 2015

http://alkhidmahrobayan.blogspot.com/2012/06/kh.html diakses pada tanggal 17

Agustus 2015.

Dokumen Rangkaian dan Amaliyah Jama’ah Al Khidmah Kabupaten Semarang.

Wawancara dengan ketua Umum Al Khidmah Kabupaten Semarang Bapak kyai

M. Zaenuri.

Wawancara dengan penasihat (Imam khushushy) Al Khidmah Kabupaten

Semarang Bapak KH. M. Masykur.