Upload
others
View
28
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
KEMAJUAN EKONOMI DAN POLITIK
KERAJAAN MELAYU PATANI
PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA UNGU 1624-1635
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk memenuhi Syarat mendapat Gelar Sarjana (S1) Humaniora
OLEH:
Dida Nuraida
NIM: 106022000902
JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M/1432 H
ii
KEMAJUAN EKONOMI DAN POLITIK
KERAJAAN MELAYU PATANI
PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA UNGU 1624-1635
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk memenuhi Syarat mendapat gelar Sarjana (S1) Humaniora
Oleh:
Dida Nuraida
NIM: 106022000902
Pembimbing
Prof. Dr. M. Dien Madjid
NIP: 19490706 1971091 001
JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M/1432 H
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “KEMAJUAN EKONOMI DAN POLITIK
KERAJAAN MELAYU PATANI PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA
UNGU 1624-1635”. Telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 20
April 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada Program Sudi Sejarah dan Peradaban
Islam.
Ciputat, 20 April 2011
Sidang Munaqosyah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA Shalikatus Sa’diah, M.Pd
NIP. 19591222 199103 1 003 NIP. 19750417 200501 2 007
Anggota
Penguji I Penguji II
Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA Drs. Saidun Derani, MA
NIP. 19591222 199103 1 003 NIP. 195702271 19903 1 001
Pembimbing
Prof. Dr. M. Dien Madjid
NIP. 19490706 197109 1 001
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli dari saya sendiri yang diajukan
untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana dalam jenjang
Strata satu (S1) di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam ketentuan yang berlaku di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan dari jiplakan karya orang lain maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 20 April 2011
Dida Nuraida
v
Abstrak
Dida Nuraida
Kemajuan Ekonomi dan Politik Kerajaan Melayu Patani Pada Masa
Pemerintahan Raja Ungu 1624-1635
Patani adalah sebuah propinsi di Thailand Selatan. Wilayah-wilayah lain
sepeti propinsi Patani, Yala, Narathiwat dan Songhkla merupakan propinsi-
propinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam dengan Identitas Melayu.
Namun secara keseluruhan Kaum Muslim di Thailand selatan merupakan
penduduk minoritas yang besar.
Perkembangan Islam di Thailand selatan khususnya Patani berkembang
pesat setelah banyak pedagang dari luar Patani berdatangan . Patani memiliki
sebuah kerajaan yang berjaya yaitu Kerajaan Melayu Patani, terbentuk di abad ke
16 dengan sebelumnya kerajaan ini bernama Langkasuka. Kerajaan Langkasuka
berada di pedalaman, yang membuat perdagangan dan perniagaan merosot.
Dengan hal itu maka Phya Tuk Naqpa atau Sultan Ismail Syah memindahkan
ibukota Kerajaan Langkasuka ke pesisir. Ia adalah Raja yang pertama kali
memeuluk Islam dan orang yang membuka negeri Patani.
Kerajaan Patani bertambah maju perniagaannya dikarenakan memiliki
letak yang strategis dan memiliki alam yang sangat mendukung, pelabuhannya
membuat kapal-kapal yang datang terlindungi dari ombak dan angin. Kerajaan
Patani mencapai puncak kegemilangannya saat dipimpin oleh raja-raja
perempuan, salah satunya adalah Raja Ungu (1624-1635). Ia adalah permaisuri
dari Sultan Pahang. Masa pemerintaha Raja Ungu, Patani mendapatkan serangan
dari Kerajaan Ayuthia, kerajannya orang-orang Siam. Dengan beberapa
keunggulan dan teknik peperangan maka serangan-serangan dari Siam dapat di
patahkan.
Peneitian ini bertujuan untuk menjelaskan lebih dalam bagaimana sejarah
kerajaan Patani dan perkembangan Islam di Patani, menguraikan apa saja
kemajuan ekonomi dan politik yang dicapai Kerajaan Melayu Patani saat di
pimpin oleh Raja Ungu, dapat mengetahui apa saja hal yang menyebabkan
kerajaan Patani mengalami kemunduran. Penelitian ini menggunakan metode
historis yang bersifat deskriftif analitis. Tahapan yang di tempuh dalam penelitian
ini terdapat 4 tahapan, diantaranya: Heuristik (Pengumpulan data), Verifikasi
(Kritik Sumber), Interpretasi (Analisis sejarah) dan Historiografi (Penulisan
Sejarah).
vii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT semata.
Salawat serta salam senantiasa tercurahkan pada muara ilham, lautan ilmu yang
tidak pernah larut yakni keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW, serta
keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya.Amin
Tentunya dalam menyelesaikan skripsi ini saya tidak semata berhasil
dengan tenaga dan upaya sendiri namun banyak pihak yang telah berpartisipasi
dalam terselesaikannya penulisan skripsi ini baik yang bersifat moril maupun
materil, maka dengan ini sepatutnya penulis menyampaikan banyak terima kasih
atas kerjasamanya dan dorongannya. Rasa terimah kasih yang begitu tinggi saya
sampaikan kepada :
1. Dr. H. Abd Wahid Hasyim M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. H. M. Ma’ruf Misbah MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban
Islam dan Shalikatus Sa’diyah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sejarah dan
Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. M. Dien Madjid selaku Dosen Pembimbing yang banyak sekali
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
4. Seluruh Dosen-dosen Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam yang memberikan
sumbangsih ilmu dan pengalamannya.
5. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
viii
6. Kedua orangtuaku, Mamah dan Babeh yang telah memberikan perhatian dan
curahan kasih sayangnya yang luar biasa, sehingga penulis selalu dapat
termotivasi dan dapat menyelesaikan penelitian ini.
7. Kakak-kakak dan adik penulis, Teh Puji, Teh Titah dan Anggi yang selalu
mendorong dan memberikan semangat kepada penulis.
8. Seluruh Kawan-kawan di Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam khusunya
angkatan 2006, Konsentrasi Asia Tenggara, Rere, Adul, Kiki, Ervan,
Nengkom, Halimah, Mahes, Ojie, dan juga Konsentrasi Timur Tengah yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, juga perkumpulan anak-anak SPI
Besement Adab, terima kasih atas segala bantuan, semangat, kritik dan saran
yang semua terangkum dalam sebuah kenangan indah yang tidak dapat penulis
lupakan.
9. Mas Reihan dan Mba Aris, terima kasih atas semua kebaikanya selama penulis
berada di Jogjakarta, Ka Wera Mahasiswa asal Patani di Indonesia terima
kasih atas pinjaman buku-bukunya.
10. Kawan-kawan KOHATI HMI cabang Ciputat, terimakasih atas pengertian-
pengertiannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Sekali lagi penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dan mendukung serta membimbing dan mengarahkan
Penulis hingga terselesaikannya skripisi ini. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, maka dari itu semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembaca
sekalian dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Ciputat, 20 April 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii
Lembar Pernyataan ...................................................................................... iv
Abstrak ............................................................................................................. v
Daftar Lampiran ............................................................................................ vi
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Daftar Isi ......................................................................................................... ix
BAB I : Pendahuluan ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................ 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 7
D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8
E. Metode Penelitian ................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan ............................................................ 13
BAB II : Sejarah Perkembangan Islam di Patani
( Masa Raja Ungu 1624-1635)
A. Sejarah Awal Patani ............................................................... 14
B. Masuknya Islam di Patani ...................................................... 18
C. Perkembangan Islam di Patani Pada Masa Raja Ungu ........... 22
1. Saluran Islamisasi Masa Raja Ungu Melalui Perdagangan 24
2. Saluran Islamisasi Masa Raja Ungu Melalui Politik .......... 32
x
BAB III : Akhir Pemerintahan Raja Ungu Patani: Sebuah Gambaran
Umum
A. Berakhirnya Pemerintahan Raja Ungu .................................... 44
B. Kemunduran Kerajaan Patani Setelah Pemerintahan
Raja Ungu ............................................................................. 45
1. Bidang Perdagangan............................................................... 46
2. Bidang Politik ........................................................................ 47
BAB IV : Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................ 50
B. Saran ........................................................................................ 52
Daftar Pustaka ............................................................................................... 54
Lampiran-lampiran ...................................................................................... 59
vi
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Peta Patani digabungkan ke dalam Pemerintahan Thailand
Lampiran 2 : Sumber Catatan Mengenai Langkasuka
Lampiran 3 : Silsilah Raja Patani menurut Ibrahim Syukri
Lampiran 4 : Silsilah Raja Patani Menurut Hikayat Patani
Lampiran 5 : Gambar Masjid Geresiek
Lampiran 6 : Pengeluaran Negeri Patani
Lampiran 7 : Peta negeri Patani dibagi tujuh bagian
Lampiran 8 : Pemerintahan Tujuh Negeri Patani tahun 1816
Lampiran 9 : Barang Keluaran Patani yang di eksport dan di import
Lampiran 10 : Peta Kerajaan Melayu Patani Besar
Lampiran 11 : Meriam di Depan Gedung Pertahanan
Lampiran 12 : Peta kota Patani
Lampiran 13 : Silsilah Raja Patani keturunan Kelantan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wilayah Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang berpenduduk
Muslim terbanyak, masuknya Islam di Asia Tenggara telah tejadi sekitar abad ke
7M. Di Asia Tenggara penyebaran Islam dominan melalui perdagangan, politik,
ekonomi dan sufi. Keadaan ekonomi lancar dan situasi politik stabil membuat
Agama Islam lebih bebas dan mudah berkembang. Perkembangan Islam di
berbagai wilayah mana pun termasuk Asia Tenggara sangat terpengaruh oleh
perkembangan Islam di Timur Tengah1, juga tidak dapat terlepas dari faktor
ekonomi dan politik.
Asia Tenggara adalah wilayah kepulauan yang letaknya sangat strategis
untuk jalur perdagangan. Penduduk pesisir wilayah di Asia Tenggara bermata
pencaharian sebagai pedagang. Kontak awal pedagang Asia dengan dunia
Muslim bermula dari keterlibatan para pedagang Cina dengan para pedagang
Muslim. melalui jalur sutera, suatu jalur atau jalan yang menghubungkan Asia
dari pantai timur Cina ke laut Mediterania. Jaringan ini merupakan jalur
perdagangan berbagai jenis barang, dan emas. Hal ini juga berarti adanya
pembauran kebudayaan atau penyebaran pemikiran dan kebiasaan diantara
berbagai kebudayaan yang ada. 2
1 Dalam perkembangan pengkajian Islam, terutama masa Bani Abasiah di Kota Baghdad
(750-1258) mencapai kegemilangan dalam perkembangan Islam. 2 Yong Mun Cheong (Ed). Eksplorasi Sejarah India, Asia Tenggara Cina. (Federal
Publication: Singapura, 1999) hal 81
2
Pada abad ke 13 para pedagang di wilayah Asia Tenggara telah menjalin
hubungan dagang dengan pedagang Muslim yang berasal dari Cina, Bengal,
Gujarat, Iran, Yaman dan Arab. Saat itu di Asia Tenggara salah satu pusat
perniagaan yang cukup besar adalah kerajaan Sriwijaya yang bercorak Budha.
Selepas keruntuhan kerajaan Sriwijaya, pusat perdagangan beralih ke kerajaan
Pasai, Malaka, Johor, Patani, Aceh dan Brunei. 3 Malaka pun saat itu membangun
kerja sama perdagangan dengan India, Jawa dan Cina. Selain menjadi pusat
perdagangan, Malaka juga mengkonsolidasikan politiknya menjadi pusat
penyebaran Islam di Asia Tenggara.4 Salah satu kerajaan di Asia Tenggara yang
dipengaruhi oleh kerajaan Malaka adalah kerajaan Patani di Thailand Selatan.
Kerajaan tersebut pun telah mengukir sejarah dalam perkembangan dunia politik
dan perdagangan Islam.
Letak Patani yang berada di Thailand Selatan secara geografis sangat
strategis, karena mudah dijangkau oleh para pelancong untuk mencari
penghidupan ataupun penyebaran agama. Mayoritas penduduk Thailand memeluk
agama Budha, hanya sedikit sekali yang beragama Islam dan Konghucu, Umat
Islam di Thailand meskipun minoritas tetapi cepat berkembang dan bahkan
merupakan masyarakat minoritas terbesar setelah Cina. Patani dijuluki tempat
kelahiran Islam di Asia Tenggara dan sebagai pusat penyebaran Islam di Asia
Tenggara.5
Kantong-kantong Muslim di kawasan Thailand terdapat di propinsi Patani,
Yala, Satun, Narathiwat dan Songkhla. Di propinsi tersebut dihuni rata-rata 70-
3 Anthony Reid. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 ( Yayasan Obor
Indonesia, 1992, Jakarta) hal 10 4 Lihat Lampiran 1
5 www.artikelilmiah.wordpres.com
3
80% Muslim, selain itu Muslim juga tersebar di beberapa wilayah seperti
Pattalung, Krabi dan Nakorn Srithamarrat. Patani merupakan salah satu wilayah di
Thailand yang pernah mengukir sejarah besar kegemilangan kejayaaan Islam.
Peralihan agama penduduk wilayah Patani diperkirakan terjadi sejak abad 12-15,
salah satu buktinya yaitu ditemukannya batu nisan Muslim bertarikh 1082 dan
1025 di Jawa dan di Campa. 6
Islam masuk ke Patani diperkirakan sekitar abad ke 10-11 M dibawa oleh
pedagang-pedagang Arab seperti dari Yaman, yang sejak zaman Nabi Muhammad
telah menjadi tempat persinggahan dagang dan juga India. Mereka diberi gelar
”Khaek”7 oleh penduduk Asli Thailand yang berarti pendatang atau orang yang
datang menumpang. Dalam buku Emanuel Gedinho d’Eredia, Agama Islam
masuk lebih dahulu ke Patani dan Pahang daripada ke Malaka. Dalam sejarah
Kelantan, sekitar tahun 1150 M, seorang Syeikh dari Patani telah datang ke
Kelantan dan menyebarkan agama Islam.
Patani diperintah oleh Raja Phya Tuk Naqpa, orang yang diperkirakan
membuka negeri Patani. Raja dikabarkan menderita sakit yang tak kunjung
sembuh. Beliau mendengar ada seorang tabib, Syeikh Said Barsisa dari Pasai,
seorang Muslim yang mampu menyembuhkan sakitnya. Setelah raja sembuh dari
sakitnya, beliau bersama keluarga dan pembesar istana memeluk Agama Islam.
Raja Phya Tuk Naqpa berganti nama menjadi Sultan Ismail Shah. Sejak saat itu
6 Fatimi 1963:40&43 dalam Wayne A Bongas. Islamic Cemeteries in Patani (The
Malaysian Historical. Kuala Lumpur. 1988) hal 5 7 Dalam buku Taufik Abdullah dijelaskan Khaek adalah sebutan bagi para pedagang arab
dan India yang datang dan menetap di Patani, Khaek dalam bahasa Thai berarti pendatang atau
tamu, tetapi karena waktu istilah ini mengacu pada tamu asing atau imigran kulit hitam atau lebih
populer adalah orang Melayu dan India yang menetap di Muanghtai. Dan dalam konteks ini adalah
orang-orang Muslim yang tinggal di Thailand Selatan.
4
mulailah Islam berkembang dan akibatnya pengaruh Hindu-Budha mulai
berkurang, lemah dan akhirnya hilang dari Patani. 8
Setelah berkembangnya Islam di Patani maka Pelabuhan Patani mampu
menarik perhatian saudagar-saudagar dari timur seperti Jepang, China, Siam9 dan
kepulauan Melayu. Pelabuhan Patani mulai ramai sehingga membuat perniagaan
bertambah maju dan ekonomi Patani mulai berkembang. Tahun 1511, Malaka
jatuh ke tangan Portugis. Sejak itu para pedagang dari Eropa mendatangi Asia
Tenggara terutama kepulauan Melayu termasuk Patani. Tahun 1516, Patani
menerima kunjungan kapal perniagaan Portugis yang pertama kali dengan seizin
sultan, hal ini menandakan awal perniagaan bangsa Eropa di Patani. 10
Puncak kejayaan Patani saat dipimpin oleh Raja-raja Perempuan, bermula
dari Raja Hijau, Raja Biru, Raja Ungu dan Raja Kuning.11
Asal mulanya Patani
diperintah oleh perempuan karena terjadinya peristiwa pembunuhan yang
melibatkan anggota pewaris tahta kerajaan Patani. Saat itu, raja Patani tidak
meninggalkan keturunan laki-laki, maka akhirnya perempuan dipilih menjadi
raja.
Masa pemerintahan raja perempuan tidak dapat dipandang sebelah mata,
terutama dalam bidang ekonomi dan politik. Setelah menjalin hubungan dengan
8 Haji Abdul Halim Bashah. Raja Campa dan Dinasti Jembal dalam Patani Besar Patani,
Kelantan dan Terengganu. (Pustaka Reka, Kelantan 1994) hal 46-48 9 Siam menunjukkan sekelompok etnis yang merupakan penduduk asli Thailand yang
asal-usulnya sebagai pendatang dari utara kemudian berbentuklah kerajaan Siam. Dalam Etnis
Siam pernah berdiri beberapa kerajaan, seperti Sukhothai, Ayuthya, dan Cholburi (wilayah yang
pernah menjadi pusat kerajaan Thailand tersebut, sekarang berubah menjadi propinsi), yang
berkuasa di Thailand bagian Utara dan Tengah. Kerajaan-kerajaan tersebut berorientasi Budha.
Siam menjadi musuh semenjak Patani menyerang kerajaan Ayuthia 1563, akan di bahas di bab
selanjutnya 10
Ahmad Fathy Al-Fatani. Pengantar Sejarah Patani. (Pustaka Darussalam, Alor Setar)
hal 14 11
Selama Penelitian, Penulis tidak dapat menemukan mengapa nama-nama raja
perempuan di Patani menggunakan nama-nama warna.
5
Portugis, Siam dan Jepang. Pada masa Pemerintahan raja perempuan, Patani
mulai bekerja sama dengan Belanda, Inggris dan Jepang (pada pemerintahan Raja
Hijau hubungan diplomatik diresmikan). Abad 17-18, Patani menjadi pelabuhan
enterport yang penting bagi perdagangan di negeri sekitar, karena didukung oleh
alam pantai yang indah, membuat Patani bertambah ramai dikunjungi.
Keadaan ekonomi dan perdagangan yang baik Patani didukung juga oleh
kestabilan politik, terutama pada masa pemerintahan Raja Ungu Patani. Pada
masa ini Patani menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan, walapun sempat di
serang oleh Siam, namun karena didukung oleh alam yang memadai serta sumber
daya manuasia yang baik, Patani masih bisa mempertahankan kedaulatannya
semenjak terbentuknya kerajaan Patani pada abad ke-16 hingga akhirnya jatuh ke
tangan Siam tahun 1785.12
Raja Ungu naik tahta tahun 1624. Raja Ungu sebagai Permaisuri Pahang,
kembali ke Patani setelah suaminya meninggal. Ia dianggap sebagai raja
perempuan Patani yang paling handal dan ambisius. Masa pemerintahannya tidak
lama. Dalam masa pemerintahannya, Patani mengalami sebuah pertempuran
besar dengan Siam dari tahun 1632-1634. Pertahanan kota Patani saat diperintah
oleh Raja Ungu sangat unggul karena dibuat benteng di sekelilingnya. Kebesaran
Raja Ungu juga tidak dapat terlepas dari pengalamannya yang pernah hidup
bersama sultan Pahang. Usia Raja Ungu saat memerintah Patani tidak muda. Hal
tersebut menandakan bahwa ia sudah matang dalam menjalankan roda
12
Nik Anwar Nik Mahmud. Sejarah Perjuangan Melayu Patani 1785-1954. ( UKM:
Malaysia, 1999) hal 20, lihat juga Ahmad Fathy Al-Fatani. Pengantar Sejarah Patani. (Pustaka
Darussalam, Alor Setar) lihat juga Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani (UKM:
Malaysia, 2002)
6
pemerintahan di Patani. Nik Abdul Rakib Bin Nik Hassan13
juga mengatakan
keberhasilan pemerintahan Raja Ungu tidak terlepas dari sistem pemerintahan
Pahang yang di terapkan di Patani yang saat itu juga mulai mengalami kemajuan.
Kenaikan tahta raja perempuan di Patani merupakan sebuah kejadian yang
tak terduga. Hal itu akibat dari peristiwa pembunuhan pada pewaris tahta
keturunan laki-laki. Namun Patani masih berdiri dan kokoh menjadi sebuah
kerajaan yang besar pada zamannya. Zaman yang diperintah oleh raja Perempuan
ini terkenal dengan nama “Zaman Ratu-ratu”. Pada masa inilah Patani menikmati
zaman keemasannya yang megah dan berjaya.14
Bahasan mengenai pemerintahan Patani pada umumnya dan raja
perempuan pada khususnya sering kali terabaikan, beberapa literatur lebih banyak
menonjolkan integrasi Patani ke dalam pemerintahan Thailand ataupun
kebijakan Politik di Patani pada perkembangan Islam di Thailand. Pemerintahan
raja perempuan tidak dapat diabaikan, mengingat pada masa tersebut, Patani
mendapatkan masa keemasannya.
Dengan melihat hal tersebut, maka masa pemerintahan raja perempuan
terutama masa pemerintahan Raja Ungu dalam bidang ekonomi dan Politik, dan
juga hal-hal apa saja yang menyebabkan Patani dapat gemilang pada masa
pemerintahan raja perempuan. Oleh karena itu penulis mengangkat tema skripsi
ini dengan judul Kemajuan Ekonomi dan Politik Kerajaan Melayu Patani
Pada Masa Pemerintahan Raja Ungu 1624-1635.
13
Kepala bagian Malay Studies di Prince Of Songkhla University, disampaikan pada
Stadium General yang diadakan di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 3 Mei 2011. 14
Ahmad Fathy Al-Fatani. Pengantar Sejarah Patani. (Pustaka Darussalam, Alor Setar)
hal 20
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pada penulisan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah pada
kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh pemerintahan Raja Ungu di Kerajaan
Melayu Patani dalam bidang politik dan ekonomi. Masa kegemilangan kerajaan
Patani saat dipimpin oleh ke empat raja-raja Perempuan yang bermula dari Raja
Hijau, Raja Biru, Raja Ungu dan Raja Kuning, dan masa pemerintahannya sering
disebut dengan “Zaman Ratu-ratu”.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis memberikan
rumusan pada penulisan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah masuknya Islam di Patani?
2. Bagaimana perkembangan Islam masa Raja ungu?
3. Faktor apa Saja yang menyebabkan Raja Ungu Patani mengalami
Kemjauan di Bidang ekonomi dan politik?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Pada penulisan skripsi ini ada beberapa tujuan yang di inginkan dan harus
diketahui antara lain:
1. Untuk menjelaskan lebih dalam bagaimana sejarah masuknya Islam di
Patani.
2. Untuk menguraikan perkembangan Islam yang terjadi di masa
pemerintahan Raja Ungu.
3. Untuk dapat mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan kerajaan
Patani mengalami kemajuan dalam bidang ekonomi dan politik.
Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :
8
1. Agar dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa maupun
masyarakat umum mengenai kemajuan ekonomi dan politik yang di
capai Kerajaan Patani saat dipimpin oleh Raja Ungu.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan untuk memperkaya khasanah
sejarah Asia Tenggara pada umumnya dan Thailand Selatan (Patani)
pada khususnya.
3. Dapat menambah wawasan pengetahuan para guru sejarah tentang
sejarah Asia Tenggara pada umumnya dan Thailand Selatan pada
khususnya serta menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya.
D. Tinjauan Pustaka
Dengan skripsi yang berjudul Kemajuan ekonomi dan politik keRajaan
Melayu Patani pada masa pemerintahan Raja Ungu 1624-1635, tema ini
merupakan bahasan yang masuk ke dalam pembahasan Islam di Asia Tenggara.
Buku-buku yang dapat dijadikan sumber tulisan selain yang berasal dari
Indonesia atau tulisan-tulisan yang dibuat oleh penulis Indonesia dapat juga di
peroleh dari Malaysia ataupun dari Patani itu sendiri. Kajian tentang Patani
memang sudah banyak dilakukan. Namun, kajian klasik atau kerajaan Melayu
khususnya tentang raja-raja Perempuan yang berkuasa di Patani masih sedikit.
Buku karangan Ahmad Fathy Al-Fatani yang berjudul Sejarah Pengantar
Patani15
adalah buku yang dapat dijadikan referensi, buku ini merupakan terbitan
dari Kelantan. Buku tersebut merupakan buku pengantar mengenai Islam di
Patani, hingga Patani menjadi sebuah kerajaan yang benar-benar sukses di
zamannya. Dalam buku ini juga dijelaskan tentang kerajaan Patani yang dipimpin
15
Ahmad Fathy Al-Fatani. Pengantar Sejarah Patani. (Pustaka Darussalam, Alor Setar)
9
oleh ratu-ratu atau dalam buku Ahmad Fathy Al-Fatani ini disebut dengan Zaman
Ratu-ratu. Periode masa pemerintahan ratu-ratu ini berlangsung selama kurang
lebih satu abad sebelum raja perempuan yang terakhir yaitu Raja Kuning
meninggal dunia.16
Dalam masa pemerintahan ratu-ratu inilah Patani mengalami
masa keemasannya yang sangat megah dan berjaya di Asia Tenggara yang hampir
menyamai Aceh di Nusantara. Buku Pengantar Sejarah Patani cukup lengkap,
pertama menceritakan tentang masa-masa awal Patani dibuka sebagai pelabuhan
dan tempat tinggal. Sebelumnya Patani adalah sebuah negeri dengan nama
Langkasuka dengan penduduk beragama Hindu yang dipengaruhi oleh India. Saat
Sriwijaya dari Nusantara meluaskan wilayahnya ke Patani maka Patani
mengalami perpindahan agama ke agama Budha. Akhirnya Islam masuk ke
Patani dan menjadi kerajaan besar. Peran masuknya Islam ke Patani tidak terlepas
dari Samudra Pasai17
yang ditulis dalam buku ini, Ahmad Fathy Al-Fatani
melihat dari Hikayat Patani bahwa Islam masuk ke Patani melalui orang-orang
Samudra Pasai yang datang ke Patani sekitar abad ke 10-11 M. Selain
menceritakan konflik-konflik antara Patani dan Siam, Ahmad Fathy Al-Fatani
menceritakan tempat-tempat yang bersejarah bagi Patani. Berbagai makam-
makam raja-raja Patani terdahulu, masjid-masjid peninggalan yang bersejarah,
dan berbagai tempat yang mengisaratkan bahwa Patani pernah berjaya pada masa
dulunya. Gambar-gambar tempat tersebut juga dapat dilihat dalam buku ini.
Berdasarkan kesamaan tema antara buku ini dan skripsi, buku Ahmad Fathy
hanya menyajikan bab mengenai raja Perempuan dalam satu subab saja.18
16
Ibid 24 17
Ibid 13 18
Ibid 20
10
Buku Patani dalam Tamadun Melayu karya dari Mohd Zamberi A.
Malek19
adalah buku yang membahas mengenai Patani. Mulai dari sejarah
Kerajaan Patani sampai Patani saat ini, tidak ada literatur detail yang membahas
mengenai raja-raja Perempuan, buku ini sangat lengkap menjelaskan tentang
Patani termasuk hal yang sangat detail seperti adat, kepercayaan, ulama-ulama
Patani. Buku ini memang secara khusus tidak menjelaskan pemerintahan raja
perempuan dalam satu bab melainkan membagi-bagi bab berdasarkan keseluruhan
atau tematik seperti Patani sebagai lambang kegemilangan dan Patani sebagai
pusat pengkajian Islam Nusantara. Bab yang disajikan buku tidak dalam metode
kronologi berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa. Namun, jika dibaca
lebih teliti akan mendapatkan hasil yang diinginkan mengenai pemerintahan raja
perempuan. Walaupun, informasi yang di dapat tidak berupa per bab atau pun sub
bab.
Sajian yang memberikan tentang tema sejarah Patani dan Pemerintahan
raja perempuan terdapat dalam buku Umat Islam Patani Sejarah dan Politik,
masih karangan Mohd. Zamberi A. Malek20
. Tidak seperti buku yang sebelumnya,
dalam buku ini Malek lebih menguraikan isi buku dalam metode kronologi
berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa, mulai dari Patani Pra Islam, Patani
mendapatkan nama, Patani dipimpin oleh raja dan raja perempuan keturunan
Dinasti Seri Wangsa, masa Kejatuhan Patani dan Patani hingga saat ini. Kajian
raja perempuan dalam buku ini dimuat per bab yang memudahkan dalam
penelitian, tetapi pada bahasan mengenai Raja Ungu buku ini hanya mengulas
19
Mohd Zamberi A. Malek. Patani Dalam Tamadun Melayu ( Dewan Bahsa dan Pustaka,
1994, Kualalumpur) 20
Mohd Zamberi A. Malek .Umat Islam Patani Sejarah dan Politik (Hizbi Shah Alam:
Kelantan, 1993)
11
keadaan Politik, yaitu saat masa pemerintahan Raja Ungu mendapatkan serangan
yang bertubi-tubi dari kerajaan Ayuthia.21
Tentara yang dikerahkan kerajaan
Ayuthia untuk menyerang Patani disebut-sebut sebagai angkatan perang yang
terbesar pada masa itu. Walapun pembahasan dalam buku ini hanya mewakili
keadaan politik Raja Ungu, tetapi dalam bab –bab yang lainnya bisa dijadikan
referensi untuk skripsi ini, yaitu menjelaskan tentang Sejarah masuknya Islam di
Patani dan hal-hal yang terkait di bab ke 2. Kemudian yang menarik dalam buku
ini adalah dijelaskan dengan detail tentang sumber-sumber atau sebutan bagi
Langkasuka mulai dari sumber China, Arab dan sumber lokal.22
E. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan didalam penyusunan skripsi ini adalah
metode historis dan bersifat deskriftif analitis. Metode historis adalah proses
menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau23
.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat membantu untuk mengetahui
fakta dan sejarah pada masa lampau. Adapun dalam melakukan penelitian ini
penulis menggunakan metode historis yang meliputi 4 tahapan24
, yaitu:
A. Heuristik
Heuristik adalah kegiatan untuk mencari data atau pengumpulan bahan-
bahan atau sumber sejarah. Hal ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan
seorang peneliti. Adapun dalam pengumpulan data-data dan sumber yang akan
digunakan dalam membuat skripsi ini penulis menggunakan metode library
research, penulis mencari buku-buku di perpustakaan yang berhubungan dengan
21
Ibid hal 64 22
Ibid hal 13 23
Louis Gottschalk. Mengerti Sejarah. (UI Pers: Jakarta 1975) hal 32 24
Dudung Abdurahman. Metode Penelitian Sejarah.( Logos: Jakarta. 1999) hal 54
12
judul. Jika menurut Mustika Zed dalam bukunya Studi Kepustakaan ada beberapa
langkah dalam penelitian yang menggunakan studi kepustakaan di antaranya,
menyiapkan alat perengkapan, menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan
waktu, membaca dan mencatat bahan penelitian.
Sumber yang digunakan tidak hanya berasal dari buku melainkan juga
berupa surat kabar, majalah serta artikel-artikel yang diperoleh dari internet.
Sumber-sumber tertulis tersebut ditemukan di Perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaaan
Nasional RI, Perpustakaan FIB UI, Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus, dan
milik pribadi Mahasiswa Patani di Ciputat dan Jogyakarta, juga mengunjungi
Ipmiti di Jogyakarta, selain buku-buku dari perpustakaan-perpustakaan penulis
juga mendownlod buku dari Internet.
B. Verifikasi
Setelah melakukan heuristik atau pengumpulan sumber-sumber maka
tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah kritik sumber. Kritik sumber
adalah usaha untuk mendapatkan sumber-sumber yang relevan dangan cerita
sejarah yang ingin disusun sesuai dengan judul. Setelah mencari sumber-sumber
dari perpustakan yang telah disebutkan, penulis akan melakukan verifikasi.
C. Interpretasi
Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis
sejarah. Tujuannya agar data yang ada mampu untuk mengungkap permasalahan
yang ada, sehingga diperoleh pemecahannya. Dalam hal ini penulis akan melihat
fakta satu sama lain yang telah ditemukan dari hasil heuristik dan verfikasi.
Dalam hal tersebut, penulis akan menjelaskan masalah Kerajaan Patani kemudian
13
kemajuan ekonomi dan politik yang dicapai Kerajaan Patani saat dipimpin oleh
Raja Ungu. Dalam usaha menafsirkan fakta-fakta yang ada dilakukan beberapa
hal sebagai berikut: (1) diseleksi, (2) disusun, (3) diberikan tekanan, (4)
ditempatkan dalam urutan yang kausal.25
D. Historiografi
Historiografi adalah sejarah penulisan sejarah, tahap ini adalah tahap yang
terakhir dalam menulis skripsi ini. Setelah melakukan tahap heuristik, verifikasi
dan interpretasi, selanjutnya historiografi dengan menulis dalam suatu urutan yang
sistematik yang telah diatur dalam pedoman penulisan skripsi. Dalam penulisan
ini penulis berusaha menyusun cerita sejarah menurut urutan peristiwa,
berdasarkan kronologi waktu dan tema-tema tertentu yang akhirnya isi inti dari
skripsi atau klimaks dari skripsi ini.
F. Sistematika Penulisan
Agar dapat memudahkan dalam penelitian maka penulis akan membagi
penulisan skripsi ini dalam empat bab, adapun bagian-bagian dari bab tersebut
adalah sebagai berikut:
BAB I adalah Latar belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
25
Louis Gottschalk. Mengerti Sejarah. hal 20
14
BAB II Adalah isi dalam penelitian ini, diantaranya Sejarah Awal Patani,
Masuknya Islam di Patani, Perkembangan Islam di Patani pada masa Raja Ungu,
Islamisasi melalui bidang perdagangan dan politik.
BAB III merupakan akhir dari penelitian ini yang berisi tentang akhir
pemerintahan Raja Ungu dan Kemerosotan Kerajaan Patani dengan faktor-faktor
yang menyebabkan Kerajaan Patani mengalami Kemunduran yang merupakan
sebuah gambaran umum.
BAB IV Terdapat Penutup yang berupa kesimpulan dan saran.
15
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI PATANI
(MASA RAJA UNGU PATANI 1624-1635)
A. Sejarah Awal Patani
Patani merupakan wilayah yang berada di bagian selatan Thailand1,
wilayah yang didominasi oleh etnis Melayu Islam. Wilayah Thailand bagian
selatan yang banyak dihuni oleh umat Islam ini berjumlah 2,3 juta atau sekitar
4% dari seluruh penduduk Thailand.2 Menurut Chiwat Sathanand
3, populasi
muslim di Thailand di atas 10%, dengan analisa bahwa perkiraan jumlah masjid di
Patani sebanyak 3113 dan perkiraan jumlah rumah sekitar 183 dan masing-masing
dengan 8 orang anggota maka sejumlah 4,5 juta atau 7,3 persen dari total populasi
di empat provinsi selatan sekitar 70 persen dari penduduk Melayu Muslim. 4
Wilayah di selatan Thailand yang banyak dihuni umat Islam meliputi
Patani, Yala, Narathiwat, dan Satun. Mereka memiliki budaya tersendiri jika
dibandingkan dengan penduduk Thailand di wilayah lain yang mayoritas
beragama Budha.5
1 Lihat lampiran 2
2 Laporan sensus tahun 2007 yang dilakukan oleh Kantor Survei Thailand atau NTSO
menunjukkan bahwa ada sekitar 2 juta orang yang tinggal di provinsi Patani, Yala, Narathiwat,
Satun dan Songkhla. Satu juta Muslim mendiami provinsi-provinsi tengah-selatan dekat Nakorn
Sri Thammarat. Satu juta Muslim orang tinggal di daerah Bangkok di Thailand pusat. Mereka
memiliki daerah tempat tinggal untuk waktu yang sangat lama dan mereka tidak pernah
berasimilasi ke Thailand moderen. Dalam buku Howard federspiel, Sulthan, Shamas and Saints. 3 Changwad adalah sebutan Wilayah adalah istilah Siam, atau disini lebih dikenal dengan
istilah provinsi 4 Jon Fuston, Artikel Thailand dalam Voices Of Islam in Southeast Asia: A contemporary
Sourcesbook Ed, Greg Fedly dan Virginia Matheson Hooker. Institute Of Southeast Asian Studies.
2006. Hal 77 5 Skripsi Gerakan Muslim Melayu Tahiland Selatan 1973-1980 M ( Gerakan Minoritas
Melawan Mayoritas) dalam Faculty of Law, Thailand and the Islamic World (Bangkok:
Chulalongkorn University, tt.), hlm. 7.
16
Awalnya Patani dikenal dengan nama Langkasuka6, namun masih banyak
perdebatan sarjana-sarjana mengenai letak negara Langkasuka. Hikayat Merong
Mahawangsa 7 mengatakan Kerajaan Langkasuka terbagi atas dua bagian,
terletak di kawasan tebing Sungai Merbok dan terletak di pantai laut China
selatan.8
Tersebutlah kisah di zaman Kedah tua Raja Merong Mahawanga
memerintah di Langkasuka putera dan puteri disuruh merantau mencari
negeri laka-lakanya termasuk puteranya Merong Mahawangsa Maha Pudiati
yang gagah perkasa.
Cucunya seorang puteri puteri menunggang di atas gajah “kemala johari”
diiringi para menteri dan pengawal negeri mengikut arah tujuan gajah
bistari.
Berhentilah gajah di sebatang kali dekat laut tempat yang hendak di terokai
bukit bakau, hutan rimba semua sudah dijelajahi di tempat tanahnya yang
rata diperbuatlah negeri. Puteri menamakannya negeri Patani mengambil
sempena „Lela Misani” nama sebilah keris dikatakan banyak sakti
dikurniakan oleh ayahanda Maha Pudiati.
Tersangatlah mansyhur ini negeri banyak datang dagang dan santri menjadi
6 Langkasuka adalah Kerajaan yang dipercayai sebagai kerajaan Patani, Langkasuka juga
dikenali sebagai Lang-ya-shiu, Lang-chia-shu (China), Langasyuka (Arab) dan Ilangasoka
(inkripsi Tangore) yang terletak di kawasan yang dikenali sebagai Patani (dahulunya Kedah).
Langkasuka adalah kerajaan Hindu Melayu Siam yang terletak di Semenanjung Malaysia.
Kerajaan ini bersama dengan Kerajaan Kedah Tua mungkin merupakan kerajaan yang paling awal
di Tanah Melayu. Menurut satu sumber, kerajaan ini muncul pada kurun ke-2 masehi. Legenda
orang Melayu mempercayai bahwa Langkasuka terletak di Kedah, dan kemudian berpindah ke
Patani. Dipercayai bahawa Langkawi berasal dari perkataan Langkasuka. Sumber-sumber sejarah
tidak banyak tetapi berdasarkan satu rekaman sejarah Dinasti Liang China (500 M) merujuk
kerajaan itu sebagai "Langgasu" yang muncul pada kurun pertama masehi. Nama Langkasuka juga
ada disebut dalam tulisan-tulisan Melayu dan Jawa, sementara tulisan-tulisan dari China pernah
menyebut sebuah negeri yaitu Lang-ya-hsiu atau Lang-chia-shu. Pada tahun 515 M Raja
Bhagadatta menjalinkan hubungan dengan China. Hubungan itu dikuatkan lagi dengan utusan-
utusan yang datang pada tahun 523, 531 dan 568 masehi. Pada kurun ke-12, Langkasuka
merupakan negeri di bawah naungan kerajaan Srivijaya dan pada kurun ke-15, kerajaan Sriwijaya
digantikan dengan Kerajaan Patani.
7 Hikayat Merong Mahawangsa mengatakan Patani berada di pantai barat berlainan
dengan pendapat lain yang mengatakan berada di pantai Timur. Hikayat Merong Mahawangsa
dalam buku Haji Abdul Halim Bashah , Raja Campa dan Dinasti Jembal Dalam Patani Besar,
Patani Kelentan, Terengganu. 8 Lihat lampiran 3
17
pelabohan besar yang sangat dihormati selepas Malaka Jatuh ke tangan
feringgi.i
Menurut Sejarah Melayu Langkasuka terletak di wilayah Patani.
Maka Cau seri bangsapun menyuruh mencari Tanah yang baik hendak berbuat
negeri. Maka ada seorang payang diam di tepi laut, pak tani namanya. Pak tani
itulah yang elok pada mata patik sekalian. Maka cau seri bangsapun
berangkatlah ketempat tani itu . makadilihatnya baginda tempat sungguh baik,
tiada bersalahan seperti berita orang itu, maka cau seri bangsapun berbuat
negeri lah disana. Maka negeri itu dinamakan baginda Patani mengikut payang
itu. Maka disebutlah orang Patani.
Istilah Patani mengundang keingintahuan mengenai mengapa nama
Langkasuka berubah menjadi Patani. Beberapa teori muncul seiring dengan
penyebutan istilah Patani. Menurut Hikayat Patani karya A. Teeuw dan Wyat,
negeri Patani berasal dari kata Pak Tani. Dalam Hikayat tersebut diceritakan
bahwa Phya Tuk Naqpa anak dari Phya Tub Kerub Mahajana keturunan dari raja
Langkasuka yang memerintah kota Mahligai9. Letak kota Mahligai yang berada di
pedalaman menyebabkan Phya Tuk Naqpa berinisiatif untuk memindahkan
ibukota kerajaan lebih ke pesisir. Hal ini berpengaruh terhadap sektor
perdagangan yang menyebabkan sulitnya para saudagar dari wilayah luar Patani
untuk bertransaksi jual beli jika pusat kota berada di pedalaman sehingga
perdagangan dan perniagaan kerajaan merosot.
Dikisahkan Phya Tuk Naqpa berburu ke sebuah hutan yang berpangkal
pada sebuah pantai, di pantai tersebut terdapat semua pondokan yang didiami oleh
seorang yang bernama Pak Tani yang baik hati. Phya Tuk Naqpa melihat keadaan
yang cukup memungkinkan untuk memindahkan kota Mahligai, maka Phya Tuk
9 Ibukota Kerajaan Langkasuka
18
Naqpa memerintahkan negerinya pindah ke pesisir dan beliau menyebut negeri itu
sebagai Pak Tani, namun lama-kelamaan karena faktor penyebutan maka
disebutlah Patani.
Pantai yang ditemukan oleh Phya Tuk Naqpa adalah pantai yang luar biasa
indah, tanahnya datar, tinggi dan bebas daripada banjir. Pantainya berupa teluk
yang luas dengan sebuah tanjung yang panjang terbentang. Pantai yang cocok
untuk menjadi pelabuhan yang baik karena terlindung dari bahaya ombak dan
angin ribut. Selain itu, terdapat sungai yang menghubungkan ke darat.10
Cerita Bahari Orang Patani juga memiliki pendapat yang berbeda tentang
asal-muasal kata Patani, kata Patani berasal dari kata “ Pantai ini”. Pendapat
tersebut menceritakan bahwa serombongan Raja dan para pengikutnya pergi
berburu. Saat berburu rombongan menemukan Kijang yang tersesat di hutan,
Kijang yang diburu itu lari menuju pantai dan menghilang di sana. Beberapa lama
kemudian, raja memutuskan berburu lagi dan menanyakan kemana larinya Kijang
tersebut, rombongan mengatakan bahwa Kijang berlari ke arah Pantai ini. Lama-
kelamaan sebutan pantai ini berubah menjadi Patani.
Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, Patani banyak dikunjungi dan
semakin padat penduduknya, Patani dijadikan tempat yang layak untuk sebuah
pemerintahan. Dinasti Seri Wangsa11
yang memerintah saat itu mendirikan sebuah
Istana dalam kota Geresik, berdekatan dengan Sungai Panyeri. Kubu pertahanan
juga dibangun untuk menahan musuh yang akan menyerang.
10
Ahmad Fathy Al-Fatani. Sejarah Pengantar Patani. 11
Dinasti seri Wangsa adalah keturunan dari Raja Langkasuka dan orang yang pertama
kali membuka negeri Patani, Dinasti Seri wangsa memerintah di Patani hanya sampai Raja Kuning
(1635-1688)
19
B. Masuknya Islam di Patani
Sebelum datangnya Islam, masyarakat Patani memeluk agama Budha dan
Hindu12
. Keberadaan orang-orang Hindu juga berdasarkan catatan beberapa
pengembara yang di ketahui bahwa di Patani ditemukan beberapa orang kaum
Brahmin dari India yang tinggal di istana raja yang dikenali dengan nama Bhaga
Datta. Bukti ini mengisarakan bahwa agama Brahmana Hindu telah ada sejak
tahun 450 M. 13
Setelah bertahun-tahun lamanya orang Siam dan Hindu tinggal dan
berbaur, lama kelaman kekuasaan orang Hindu tergantikan oleh orang-orang
Siam. Bertahun-tahun orang-orang Siam berdiam dan memerintah di Tanah
Melayu, namun kesinarannya tergantikan saat kerajaan Sriwijaya dari Sumatera
datang ke Tanah Melayu dan menaklukan negeri disana.14
Kerajaan Sriwijaya
pada mulanya menaklukan Nakorn Sri Thamarat pada tahun 775 M kemudian
mereka mengembangkan wilayah kekuasaanya ke Patani, karena kerajaan
Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Budha maka agama Budha ini di sebarkan
keseluruh penjuru Patani, maka orang-orang dari agama Hindu konversi menjadi
agama Budha, hal ini dibuktikan dengan di temukanya sebuah berhala Budha di
Goa Wad Tham di daerah Yala. Dalam buku Ahmad Fathty Al-fatani,
Langkasuka memasuki masa keemasan pada masa Budha, saat itu kerajaan
Sriwijaya bersatu dengan Kerajaan Sailendra di Jawa dan membentuk suatu kuasa
12
Sriwijaya adalah sebuah kerajaan Besar yang bercorak Budha yang ada sekitar abad
ke 7 M yang ibukotanya terletak di Palembang Sumatera, Sriwijaya adalah sebuah kerajaan yang
besar yang wilayah kekuasaannya mencakup Nusantara dan Semenanjung Malaya. 13
Ahmad fathy Al-Fatani. Sejarah Pengantar Patani. ( Pustaka Darusslam, Alor Setar,
Kelantan 1994) hal 3-7 14
Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani (UKM, Bangi 2002 ) hal 3
20
yang sangat besar, kerajaan Sailendra di Jawa memilih Patani untuk pusat
pemerintahan di Tanah Melayu. Kerajaan ini dijalankan tanpa menggunakan
kuasa tentara dan birokrasi tetapi menggunakan kuasa laut dan perniagaan melalui
penguasaan pelabuhan-pelabuhan yang penting.
Teori masuknya Islam di Asia Tenggara umumnya dan Patani khususnya
memang masih diperdebatkan. Beberapa hal cenderung terhadap satu teori namun,
data yang mendukung teori tersebut masih kurang. 15
Islam di Patani mulai ada
sejak abad ke 10-11 M, tetapi Islam di Patani baru kokoh berkembang sekitar
abad ke 15-16 M. Sama seperti yang membawa agama Islam di Nusantara, agama
Islam yang masuk Patani juga dibawa oleh para kaum Pedagang. Para Pedagang
tersebut menetap di Patani dan mereka diberi gelar Khaek oleh orang-orang Siam.
Menurut Buku Emanuel Gedinho d‟Eredia yang di tulis tahun 1613 agama Islam
masuk ke Patani lebih dulu dibanding ke Malaka, hanya saja perkembangan Islam
lebih cepat di Malaka dibanding di Patani karena raja Patani yang saat itu
memerintah belum memeluk Islam. Kekuatan Islam di Asia tenggara dan
termasuk Patani merupakan sebuah identitas dan kesatuan yang kuat dalam satu
sistem agama Islam. Penyebaran Islam yang terjadi di abad ke-16 semakin
meningkat, sehingga kekuatan Asia Tenggara selain melawan penjajahan juga
berjuang dalam membawa identitas agama Islam, budaya dan adat.16
Bukti lain yang menguatkan bahwa Patani merupakan kerajaan yang
berubah menjadi corak Islam adalah ditemukannya batu nisan Raja Islam pertama
Patani yang bentuknya sama dengan batu nisan Raja Pasai yang pertama kali
15
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad
XVII&XVIII. ( Kencana, 2008, Jakarta) hal 2 16
Howard Federspiel. Sulthans, Shamans dan Saints: Islam and Muslims in Southeast
Asia. (University of Hawai„i Press: USA). Hal 38
21
memeluk Islam, Sultan Malik As-Shaleh yang bertarikh 1297 M. Hal ini
membuktikan telah terjadi hubungan antara Patani dan Kerajaan Samudra Pasai.
Hamka mengatakan Islam pada masa Langkasuka sudah mulai ramai
dengan saudagar Islam yang berdakwah bagi masyarakat setempat. Hal tersebut
juga terkait dengan penemuan prasasti Pathalung yang mengatakan Islam berasal
dari Campa pada abad ke 11-12 M. Bukti–bukti paling awal permulaan Islam di
semenanjung tanah Melayu dapat ditemukan pada prasasti di sungai Tersat
Trengganu. Menurut Syekh Naguib Al – Attas bahwa mengenai tahun penulisan
di prasasti tersebut ialah pada hari Jum‟at 4 Rajab 702 H bersamaan dengan 22
Februari 1303 M.17
Sementara di Kelantan, menurut Sa‟ad khri (1974) dalam
sejarah Kelantan bahwa ditemukan sekeping uang dinar emas pada tahun 1914 M,
di satu sisi kepingan tersebut tertulis kalimat “Al-Julus Kelantan”, dan angka arab
“ovv” yang berarti “menduduki tahta Kelantan tahun 577” dan di sisi lain tertulis
pula kata “Al-Mutawakkil” yang artinya “yang bertawakkal”, yaitu gelaran bagi
pemerintah. Sedangkan angka 577 merupakan tahun Hijriah yang bersamaan
dengan tahun 1181 M. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam abad ke-12 telah
berdiri sebuah kerajaan Islam di Kelantan, daerah Pantai Timur semenanjung
Malaysia.
Dalam Hikayat Patani, dikatakan bahwa raja yang pertama kali masuk
Islam adalah Phya Tuk Naqpa seorang anak dari Phya Tuk Kerub Mahajana raja
dari Langkasuka. Raja Phya Tuk Naqpa menderita sakit, seluruh ahli pengobatan
telah dipanggil untuk menyembuhkan penyakit raja namun hasilnya tetap sama,
raja belum diberikan kesembuhan. Akhirnya, ada seorang yang bernama Syeikh
17
Wikipedia.com / sejarah Islam di Thailand. com
22
Said berasal dari Pasai. Ia termasuk dari sekelompok orang yang berimigrasi dari
Pasai ke wilayah-wilayah Nusantara atau Semenanjung karena banyaknya
masyarakat di sekeliling mereka yang masih beragama Hindu. Maka, mereka
memutuskan melakukan Imigrasi.18
Syeikh Said kemudian dipanggil menghadap
istana untuk menyembuhkan raja, Syekh Said memenuhi panggilan dan berkata
setelah raja sembuh maka raja diharuskan membaca syahadat dan memeluk Islam.
Atas tuntutan dari Syekh Said maka raja bersedia jika ia sembuh kelak maka ia
akan memeluk agama Islam. Setelah sembuh dari penyakitnya raja mengingkari
janjinya kepada Syekh Said.
Setelah sembuh dari penyakit dan mengingkari janji, raja kembali sakit,
dan sama seperti sebelumnya tidak ada yang dapat menyembuhkan maka
dipanggil kembali Syekh Said untuk mengobati raja, Syekh Said mengulang
kembali persayaratan yang diajukan sama seperti mengobati sang raja pada
pertama kali, raja pun kembali berjanji akan masuk Islam jika sembuh dari
penyakitnya . Penyakit pun sembuh namun raja masih ingkar akan janjinya
sehingga ia pun sakit lagi. Hal teresbut terulang sampai tiga kali, setelah itu raja
memenuhinya dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat dan memeluk Islam.
Langkah raja masuk agama Islam diikuti oleh kerabat kerajaan dan masyarakat.
Setelah masuk Islam, Raja Phya Tuk Naqpa mengganti namanya dengan nama
Sultan Ismail Syah. Terdapat perbedaan antara Hikayat Patani dengan Sejarah
Kerajann Melayu Patani karya Ibrahim Syukri, dalam Sejarah Kerajaan Melayu
Patani Phya Tuk Naqpa merubah nama menjadi Sultan Muhamad Syah.19
18
Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani. Hal 32 19
Lihat lampiran 4 dan 5, perbedaan silsilah Raja-Raja Patani menurut Hikayat Patani
dan Sejarah Kerajaan Melayu Patani.
23
Setelah raja masuk Islam maka diikuti oleh rakyatnya, Syiar Islam
berkembang pesat. Agama Islam menjadi identitas masyarakat di Patani. Mulailah
dikirim berbagai utusan ke negeri-negeri lain untuk menyebarkan Islam dan
memperkenalkan Islam, raja Patani mulai mengutus orang untuk ke Malaka dan
Ayuthia20
dan wilayah-wilayah lain yang belum mengenal Islam.
C. Perkembangan Islam di Patani Pada Masa Raja Ungu
Islam di Patani telah lama ada yaitu sekitar Abad ke 10-11 M. Namun,
perkembangan pesatnya baru terjadi di sekitar abad ke 16 dan dapat dikatakan
setelah kejatuhan Malaka ke tangan Portugis Tahun 1511 M. Meskipun demikian,
kegiatan lain yang berbau Bid‟ah dan kufarat masih dilakukan, sebutan
Sinkretisme masih melekat. 21
Menurut Hikayat Patani, Syeikh Said yang meng-
Islamkan raja Patani juga ditugaskan untuk mengajarkan Islam di sana.
Kedatangan Islam membawa banyak perubahan. Adapun perubahan seperti
pemikiran, kebudayaan bahasa, pendidikan, dan politik.22
.
Pada masa pemerintahan Sultan Mansur Syah23
, ia menggunakan waktu
dengan mempelajari ilmu agama Islam tentang hukum Islam ataupun segala
sesuatu yang berkaitan dengan Islam. Masjid juga banyak didirikan pada masa
pemerintahan Raja Mansur syah. Di Patani, Masjid tidak hanya dijadikan tempat
ibadah tetapi juga dijadikan tempat pengajaran agama Islam. Hikayat Patani
menceritakan:
20
Ayuthia adalah kerajaan dari bangsa Siam, merupakan Kelanjutan dari Kerajaan
Sukhothai. 21
Haji Abdul Halim Bahsah ( Abhar), Raja Campa dan Dinasti Jembal dalam Patani
Besar Patani, Kelantan dan Terengganu.47-52 22
Mohd Zamberi A. Malek. Patani dalam Tamadun Melayu ( Dewan Bahsa dan Pustaka,
1994, Kualalumpur) hal 13-14 23
Raja ke tiga Patani, memerintah dari Tahun 1564-1572
24
Syahdan Agama Islam pun makin masyurlah daripada segala dusun…mengikut
Syariat nabi Muhammad, Salla Llahu alaihi wassalam. Sorang ulama pula telah
di tunjuk guna mengajarkan sultan Mansur Syah tentang dasar pemerintahan
negeri berdasarkan hukum-hukum Islam.24
.
Selain mengembangkan Islam dalam negeri, Patani juga mengembangkan
Islam ke berbagai wilayah, Patani mengutus orang-orang nya untuk menyebarkan
Islam di luar Patani, ke Campa maupun Nusantara. Meneruskan langkah
penyebaran Islam, ulama dari Patani dikirim ke berbagai wilayah di Nusantara
maupun Semenanjung.
Dalam hal kesustraan di Patani mulai berkembang tulisan Jawi yang
semakin luas. Sistem pondokan mulai diperkenalkan di Patani, di antara pondok
di Patani yang terkenal adalah Pondok Dala, Dermin, Semela, Dual, Kota,
Geresik, Teluk Manak. Pelajar-pelajar yang datang tidak hanya dari negeri Patani
sendiri tetapi juga dari negeri-negeri lain. Perkembangan bahasa Melayu juga
mulai berkembang dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya khutbah
disampaikan dengan bahasa Melayu.
Pondok-pondok di Patani biasanya terdapat di pedalaman karena
merupakan bentuk pengasingan diri dari pengaruh luar agar pelajaran Islam benar-
benar meresap. Wan Husein yang pertama kali mendirikan Pondok di Patani,
adalah hafidz Al-Quran yang berasal dari kampung Sena dan berpindah ke
Pekbun. Wan Husein pernah ke Jawa dan belajar Islam di sana. Jika di Jawa,
Maulana Malik Ibrahim yang memperkenalkan pondok, sedangkan di Patani
24
Mohd Zamberi A. Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik. Hal 38.
25
diperkenalkan oleh Wan husein. Di samping itu Wan Husein juga mendirikan
masjid Teluk Manak. 25
Identitas Melayu Muslim Patani yang paling signifikan adalah peradaban
manuskrip atau naskah-naskah Melayu dalam tulisan Jawi. Tulisan Jawi adalah
yang paling sesuai dengan masyarakat Melayu Islam di Patani. Penggunaan
bahasa Melayu di Patani memiliki sejarah yang panjang, bermula pada kerajaan
Langkasuka yang disebutkan oleh Negarakertagama tahun 1635 bahwa
Langkasuka berada di bawah naungan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini
menandakan bahwa Patani menggunakan adat dan bahasa Melayu.26
1. Saluran Islamisasi Masa Raja Ungu Melalui Perdagangan
Sekitar abad 15, Islam telah kokoh menjadi agama resmi di Patani. Seiring
perjalanan waktu, Islam telah menyebar ke seluruh Semenanjung Malaya.
Kekuatan Islam di Semenanjug juga tidak dapat terlepas dari faktor ekonomi
masyarakat yang cukup baik sehingga memudahkan Islam berkembang dengan
luas. Hal ini didukung oleh alam wilayah Patani yang sangat baik, wilayah yang
stategis.
Patani menjadi pelabuhan yang penting sejak zaman kerajaan Langkasuka,
kerajaan Langkasuka saat itu menguasai jalur perdagangan timur-barat melalui
Segenting Kra dan kekuasaannya meliputi kawasan Semenanjung Malaya hingga
Teluk Benggala. 27
Saat dibawah pemerintahan Sriwijaya, Patani mulai menapaki
kemajuan, ramai dan terkenal. Hasil negeri Patani pada waktu itu banyak berupa
25
Haji Abdul Halim Bahsah ( Abhar), Raja Campa dan Dinasti Jembal dalam Patani
Besar Patani, Kelantan dan Terengganu hal 67-69. Lihat juga lampiran 6 26
Howard Federspiel. Sulthans, Shamans dan Saints: Islam and Muslims in Southeast
Asia. Dalam skripsi Proses Integrasi Patani ke Teoriti Thailand. 27
Nik Anwar nik Mahmud. Sejarah Perjuangan Melayu Patani 1785-1954 (University
Kebangsaan Malaysia. 1999) Hal 15
26
pertanian dan perniagaan. Beberapa pengetahuan bernilai seperti teknik membajak
dan berdagang diterima oleh orang Patani dari orang Jawa. Besarnya upeti yang
diberikan setiap tahun kepada kerajaan Sriwijaya menunjukkan bahwa Patani
ketika itu kaya dan makmur.
Dalam buku Umat Islam Patani Sejarah dan Politik karya Mohd Zamberi
A. Malek, teluk Patani berbentuk tanjung dan terdapat sebidang tanah sempit
yang panjangnya kira-kira tujuh hingga delapan kilometer yang terhubung dengan
tanah besar, arah bagian timur-barat membengkok seperti tanduk yang akan
memberikan perlindungan terhadap kapal-kapal yang berlabuh.28
Oleh karena itu,
para pedagang yang datang membawa kapal tidak khawatir kapalnya yang akan
terkena ombak atau hempasan angin karena pelabuhan terlindungi. Selanjutnya
bukti pelabuhan Patani ramai dan dikunjungi adalah tulisan-tulisan pelawat asing
yang datang ke Patani seperti Van Neck, Nicholas Gervaise, Alexander Hamilton,
John Smith, Joost Schouten, John Nieuhoft dan Godinho de Eredia. Salah satunya
adalah tulisan dari Van Neck yang berisi:
….She Has reigned verry peacefully together with her Councillors (Whon they
call mentery) for about 13 or 15 so that all her subject are better pleased with her
rule than that of the deseased king, as all food stuffs are at present very cheap
there, which during the kings time were hall all exspensive again ( so they say) as
a result of the heavy exactions which were made than….29
Patani muncul sebagai pusat perdagangan yang penting setelah jatuhnya
Malaka ke tangan Portugis tahun 1511. Hal pertama yang dilakukan Portugis
adalah mengadakan hubungan dengan seluruh negeri di Nusantara dan
28
Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik . hal 33 29
Mohd Zamberi Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik
27
Semenanjung, Patani juga telah di datangi oleh orang-orang Portugis.30
Patani
menjadi tempat aktivitas perdagangan bagi Portugis dan juga bagi negeri-negeri
lain. Patani menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara.
Menurut Uka Tjandrasasmita bahwa Selat Malaka, Semenanjung dan
Nusantara dengan pemukiman masyarakat di pesisir sejak masa pra-sejarah
mempunyai peranan penting sebagai jalur pelayaran dan perdagangan. Posisi
strategis yang dimiliki pelabuhan dagang menjadi penting dengan didukung oleh
beberapa faktor seperti produksi pertanian yang menyebabkan para pedagang
Arab, Nusantara, India dan China mencari barang-barang dan memusatkan
kegiatan perdagangannya disana.
Dalam buku Mohd Zamberi A Malek Patani dalam Tamadun Melayu
disebutkan beberapa faktor penting mengapa Pelabuhan Patani begitu berperan
penting, diantaranya31
:
1. Peranan kerajaan Melayu Langkasuka pada zaman dahulu sebagai
pelabuhan penting dipercayai berada di lokasi yang sama.
2. Dilihat dari posisinya, pelabuhan Patani sangat strategi.
3. Pelabuhan Patani sebagai tempat yang cocok dalam singgahan kapal-
kapal jika terdapat angin muson timur laut.
4. Sumber daya alam yang mencukupi seperti rempah-rempah.
5. Tempat pertemuan antara pedagang Barat, Cina, Jepang dan Tanah
Melayu..
6. Kestabilan politik dan pemerintahan Patani serta kemudahan seperti sistem
cukai, dan keperluan-keperluan lain.
30
Ibid hal 34 31
Ibid hal 20
28
Masih dalam buku A. Malek, semenanjung Malaya disebut sebagai
semenanjung emas, yaitu wilayah Patani hingga Pahang. Patani terkenal dengan
penghasil emas, penghasil biji timah, biji besi, bauksit.32
Saat Patani di bawah
pengaruh Siam, Patani diharuskan mengirim upeti. Upeti yang diberikan Kerajaan
Patani kepada Kerajaan Siam berupa bunga emas, atau upeti berbentuk pohon
yang terbuat dari Emas dan perak. 33
Upeti diberikan oleh Patani bernilai £ 1000
setiap tiga tahun sekali. Siam menganggap bahwa pengiriman upeti ini sebagai
tanda bahwa negeri yang bersangkutan takluk di bawah naungan Siam, tetapi
negeri-negeri yang lain seperti juga Patani menganggap bahwa pengiriman upeti
sebagai tanda persahabatan diplomatik.
Siam dan Inggris pada saat mengadakan perjanjian34
, menetapkan Patani
di bawah pengaruh Siam, Siam memahami mengapa tetap membiarkan wilyah
Patani tetap dalam pengawasannya, karena Patani sangat kaya akan sumber daya
alamnya, jika dilepaskan pemasukan akan berkurang. Selain itu, Siam tidak ingin
negeri-negeri
32
Lihat Lampiran 7 33
DGE Hall. Sejarah Asia Tenggara. Hal 32-33 juga dalam Haji Abdur Rahman Dawud
Sejarah Negara Pattani Darusalam terbitan Patani. 34
Pada tahun 1906 setelah hampir se-abad wilayah Patani di bagi-bagi menjadi wilayah
kecil, Siam kemudian menjadikan wilayah-wilayah tersebut hanya menjadi empat wilayah saja,
yaitu Patani (memasukkan Nongchik dan Jambu), Yala (memasukkan Reman), Teluban dan
Legeh. Dan Legeh pada tahun 1915 berubah menjadi Narathiwat, dan pada tahun 1916 istilah
negeri dihapus dan digantikan dengan istilah wilayah atau yang lebih di kenal di Thailand dengan
Changwad. Pembagian ini didasarkan atas Perjanjian antara Siam dan Inggris terhadap masalah
wilayah akan akan masuk ke dalam kekuasaan masing-masing, maka terjadilah perjanjian
Bangkok yang dilegitimasi oleh Kerajaan Siam dan Inggris yang dilaksanakan pada 10 Maret
1909 untuk membagi wilayah-wilayah Patani Besar dan membuat perbatasan antara negeri Thai
dan Malaysia, dari hasil perjanjian tersebut maka di peroleh hasil bahwa Kelantan, Perlis, Kedah
dan Terengganu masuk ke dalam wilayah Inggris atau sekarang masuk ke dalam kawasan negara
Malaysia. Patani Narathiwat, Songhkla, Yala dan Satun masuk ke dalam wilayah Thailand, dalam
Wan Kamal Muzani. Minoritas Muslim Cabaran dan Harapan Menjelang Abad 21. (Bangi:
Fakulti Pengajian Islam-Universiti Kebangsaan Malaysia, 2002). Hal 11. lihat Juga Lampiran 8
dan 9
29
Melayu Islam bersatu dalam satu naungan karena akan berakibat buruk bagi
kepentingan Politik Siam.
Raja Hijau35
banyak membawa perkembangan bagi Patani, untuk urusan
perdagangan luar negeri. Pada masa pemerintahannya, banyak negara-negara
Eropa yang datang mengunjungi Patani untuk mengadu nasib. Patani telah
menjalin hubungan dengan Portugis pada masa Sultan Ismail Syah. Pada masa
Ratu Hijau dibangun hubungan diplomatik dengan Belanda, Inggris dan Jepang.
Hal ini disebabkan Portugis yang memberlakukan sistem cukai yang begitu tinggi
di Malaka sehingga banyak para pedagang yang pindah ke Patani. Dalam urusan
dalam negeri, Raja Hijau menjalankan proyek menggali terusan dari Keresiek
hingga ke Pangkalan Tembangan untuk kemudahan lalu lintas juga untuk
persediaan air minum.36
Setelah Raja Hijau Meninggal dunia, Raja Biru adik dari Raja Hijau naik
tahta, ia telah mengadakan pembangunan terhadap terusan tambangan yang sering
membanjiri dan meruntuhkan tebing, dan juga membuat air di sungai Keresiek
menjadi tawar sehingga membuat pedagang garam merugi. Pada masa Raja Hijau
banyaknya para pedagang dari negara Eropa membuat persaingan perdagangan
semakin meningkat, terutama antara Inggris dan Belanda.
Para pedagang Jepang pada masa pemerintahan Raja Hijau juga telah
melakukan hubungan, walaupun sebelumnya mereka telah berniaga di Patani
namun baru pada masa pemerintahan Raja Hijau Jepang mengadakan hubungan
35
Dalam sejarahnya, Perempuan memerintah adalah hal yang paling baru di
Semenanjung Malaya, dia adalah Raja Hijau perempuan yang pertama kali menjadi Raja, Raja
Hijau adalah anak perempuan dari Sultan Mansur Syah yang menaiki tahta pada tahun 1584, lebih
jelasnya pada subab selanjutnya. 36
Haji Abdul Halim Bashah. Raja Campa dan Dinasti besar dalam Patani Besar, Patani,
Kelantan dan Terengganu hal 87
30
yang resmi. 37
Hubungan dengan Siam pun cukup baik, banyak pedagang Siam
yang berniaga di Patani, dan orang-orang Patani yang datang ke Siam. Hal
tersebut juga dilakukan dengan mengantar masing-masing utusan ke Patani dan
Siam.38
Tahun 1602, Belanda tiba di Patani dalam mengadakan perjanjian
perdagangan. Portugis yang telah ada di Patani sebelum Belanda merasa terusik
dengan kedatangan orang-orang Belanda. Keadaan ini bertambah dengan
persaingan di Malaka antara Belanda dan Portugis. 39
Kegiatan perdagangan
Belanda di Patani terus meningkat, hal tersebut menyebabkan persaingan menjadi
kuat, Selain di Patani, VOC40
Belanda juga mendirikan loji-loji di Brunei,
Ayuthia. Persaingan dagang antara Portugis dan Belanda sudah merambat kepada
perampasan kapal atau penyerangan kapal, hal ini dilakukan oleh kapal Magalane
dan Fayeth milik Portugis menyerang kapal Der gaude milik Belanda. 41
Selain
berniaga dengan Portugis dan Belanda, Patani mendapat kunjungan dari Inggris
pada tahun 1611 yang menambah kesibukan pelabuhan Patani,42
Patani adalah
negeri Melayu pertama yang dikunjungi oleh Inggris, hal ini di sambut baik oleh
Raja Hijau, perundingan pun dilakukan dalam menetapkan harga-harga barang
dan cukai pelabuhan.
Selain bermusuhan dengan Portugis, Belanda juga bersaing dengan
Inggris, perampasan kapal terjadi pada tahun 1618 ketika Inggris menawan kapal
37
Ibrahim Syukri. Sejarah Kerajaam Melayu Patai. hal 41 38
Ibid hal 41 39
Mohd Zamberi A Malek. Patani dalam Tamadun Melayu. Hal 22-23 40
VOC adalah singkatan dari Veerenigde Oost Indische compaigne, merupakan serikat
dagang milik Belanda yang berada di Asia Tenggara, didirikan pada tahun 1602. Jika di Indonesia
(Batavia) pada awalnya VOC hanya merupakan Serikat dagang namun lama kelamaan
memonopoli perdagangan dan menjajah sebagian wilayah Indonesia khususnya pulau Jawa. 41
Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik. hal 52 42
Ibid . Hal 92
31
milik Belanda dari Patani menuju Banten, tindakan serupa juga dilakukan oleh
Belanda ketika kapal Inggris bernama Hound and Sampson tiba di Patani dan
berakibat pada pembunuhan salah satu awaknya, John Jourdain. Persaingan antara
Belanda dan Inggris telah dipulihkan dalam perjanjian Antwerp43
tahun 1619.
Tetapi perdagangan Belanda dan Inggris di Patani tidak bertahan lama, rempah-
rempah yang diekspor ke Eropa tidak lagi banyak peminat, maka Jan Pieter Zoon
Coen44
akan menutup loji-loji yang kurang menguntungkan. Tahun 1623, loji di
Patani resmi ditutup. Begitu juga dengan Inggris mengikuti langkah Belanda
menutup lojinya di Patani. 45
Setelah wafatnya Raja Biru, maka yang dilantik menjadi raja Patani adalah
Raja Ungu. Raja ungu adalah permaisuri Sultan Abdul Ghofur dari Pahang46
, ia
telah lama tidak tinggal di Patani tetapi pada masa pemerintahan Raja Hijau, Raja
Ungu dijemput untuk kembali tinggal di Patani. Raja Ungu menaiki tahta pada
tahun 1624 dan memakai gelaran Paduka Syah Alam, Raja Ungu menolak gelaran
yang diberikan Siam yaitu Phra Nang Cao Yang47
atau Raja Nan Cayang. Pada
masa pemerintahannya Raja Ungu sangat memusuhi Siam dan menolak
memberikan upeti seperti para pendahulunya.48
43
Perjanjian Antwerp adalah perjnjian yang terjadi antara Belanda dan Inggris terkait
masalah perdagangan di Asia Tenggara, hasil dari perjanjian Antwerp adalah kedua syarikat
dagang Belanda dan Inggris tetap berhubungan baik dalam perdagangan rempah-rempah di
Kepulauan Nusantara Melayu. Dalam buku Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah
dan Politik. Hal 63 44
Jan Pieter Zoon Coen adalah Gubernur jandral VOC 45
Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik hal 52-64 46
Merupakan Sultan Pahang ke XII dan merupakan Sultan Pahang yang terakhir 1592-
1614 47
Phra Nang cao Yang adalah gelaran yang diberikan oleh Raja Siam terhadap Raja di
Patani yang Artinya adalah raja Perempuan, sebelumnya Raja Hijau dan Raja Biru menerima
gelar tersebut, tetapi Raja Ungu menolak pemeberian gelar tersebut. 48
Haji Abdul Halim Bahsah ( Abhar), Raja Campa dan Dinasti Jembal dalam Patani
Besar Patani, Kelantan dan Terengganu hal 100
32
Kemajuan Patani bergantung pada sistem pelabuhan bebas, setiap kapal-
kapal yang datang dari Eropa, Asia barat, India maupun China dikenakan bayaran
cukai impor sebanyak 6% dan 1% oleh perbendaharaan negeri Patani. Kapal-kapal
yang datang dari Asia Tenggara kepulauan Nusantara dan Timur Jauh tidak
membayar Cukai tetapi diharuskan mematuhi sistem pembelian dengan penjualan
sebanyak 25% muatan kargo dengan harga pasaran potongan sebanyak 20%.
Sistem ini menunjukan ciri perdagangan yang tipikal sebagai tempat perdagangan
antar bangsa.49
Patani juga menerima barang-barang impor50
dari luar daerah, seperti
beras., seperti juga sagu, ubi-ubian, dan gandum. Sekitar abad 15 beras sudah
menjadi favorit di Asia Tenggara dan dapat tumbuh dengan baik. Patani
merupakan wilayah pengimpor beras dari Siam dan Kamboja. 51
Wilayah di Asia Tenggara dikenal dengan wilayah yang banyak
menghasilkan rempah-rempah, Diapit oleh dua negeri besar penghasil pakaian
terbaik seperti pakaian dari sutra yang dihasilkan Cina dan pakaian dari kapas
yang dihasilkan oleh India membuat wilayah Asia Tenggara menjadi konsumen
dari negeri-negeri produsen tersebut. Namun, beberapa wilayah juga
menghasilkan kapas seperti di tepi barat sungai Mekong di atas Phenom Penh dan
wilayah ini mengekspor ke beberapa wilayah seperti Patani, Buton, Sulawesi dan
Kamboja.52
Perhiasan merupakan barang yang utama setelah pakaian. Perhiasan emas
biasanya dicari sebagai suatu cara untuk menabung atau simbol kekayaan atau
49
Ibid hal 23 50
Lihat Lampiran 10 51
Anthony Reid. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 hal 24-26 52
Ibid hal 103-104
33
status dari seseorang. Emas yang sangat murni dan lunak digunakan untuk tujuan
mudah dibentuk, dipotong atau dijual kembali, dan secara keseluruhan kawasan di
Asia Tenggara kaya akan emas. 53
2. Saluran Islamisasi Masa Raja Ungu Melalui Politik
Sistem politik yang dianut Asia Tenggara pada umumnya sangat
dipengaruhi oleh China dan India Kuno, seperti kebudayaan yang besar di India
dan China masyarakat di Asia Tenggara juga awalnya berkelompok dan bersuku-
suku. Timbulnya kebudayaan di suatu wilayah salah satunya di tentukan oleh
faktor geografis. Wilayah semenanjung yang letaknya geografis merupakan jalur
perdagangan antara India dan China oleh sebab itu banyak timbul kerajaan seperti
Funan, Sriwijaya, Majapahit dan Malaka.54
Masuknya Islam di Patani menyebabkan sistem pemerintahan yang semula
sistem kerajaan berubah menjadi sistem khalifah dengan berpegang pada hukum
Islam. Patani juga memiliki hierarki otoritas keagamaan berdasarkan hukum Islam
(Syariah). Sultan memliki mufti sebagai konselor utama agama. Mufti adalah
pejabat tertinggi negara dalam mengeluarkan fatwa dan interpretasi Al-Quran dan
memiliki kewenangan mengkritisi sultan jika sultan keluar dari syariah. Di bawah
mufti terdapat seorang kadi, sebagai hakim Islam dan penasehat keagamaan
kepada bupati, imam khatib dan bilal.55
Kuatnya Islam di Patani dalam bidang
politik dan ekonomi membuat banyak hubungan dengan wilayah-wilayah lain.
53
Ibid hal 110 54
Yong Mun Cheong (Ed). Eksplorasi Sejarah India, Asia Tenggara Cina. (Federal
Pubilcation: Singapura, 1999) hal 62-73 55
Abdurahman dawud sejarah negara Patani Darussalam, Yala dalam bahasa Jawi hal 15,
dalam skripsi Proses Integrasi Patani Ke dalam Teoriti Thailand 1902-1932.
34
Di tingkat pusat, pembesar memegang jabatan-jabatan sebagai bendahara.
Bendahara diangkat untuk membantu sultan dalam menjalankan pemerintahan.
Dalam struktur pemerintahan kesultanan Patani, sultan mempunyai kekuasaan
yang mutlak. Sultan memerintah berdasarkan adat Temenggung dan hukum Islam.
Struktur pemerintahan Patani merupakan warisan sistem politik Melayu
tradisional. Sultan merupakan penguasa tertinggi di Patani dalam menjalankan
roda pemerintahan.56
Setiap daerah atau kabupaten, terdapat pangeran atau wakil yang
menggantikan sebagai penguasa lokal, yang bertanggung jawab terhadap
keputusan penting seperti deklarasi perang dan menandatangani perjanjian. Di
tingkat kota, terdapat pejabat keliling dari kerajaan di bawah perintah sultan dan
pangeran serta terdapat pejabat daerah di daerah-daerah. Dalam perekonomian
terdapat shah bandar yang mengelola pasar, gudang, dan keperluan
perdagangan.57
Sultan Ismail Syah meninggal pada tahun 1530 yang telah menduduki
tahta Patani selama 30 tahun. Sultan Ismail Syah meninggalkan tiga orang anak
yaitu Sultan Muzaffar Syah, sultan Mansyur Syah dan Raja Aisyah. Setelah
Sultan Ismail Syah tiada, digantikan oleh anaknya Sultan Muzaffar Syah. Setelah
cukup makmur dalam bidang ekonomi dan Politik maka Sultan Muzaffar Syah
mencoba menjalin hubungan diplomatik dengan beberapa negara, antara lain
dengan Siam, Siam merupakan suatu kekuatan besar yang berkuasa di
56
Kerajaan Melayu Tradisional dalam www.scribd.com 57
Abdurahman Dawud sejarah negara Patani Darussalam, Yala dalam bahasa Jawi hal 15,
dalam skripsi Proses Integrasi Patani Ke dalam Teoriti Thailand 1902-1932.
35
semenanjung utara, dan Patani sudah diklaim di bawah naungan Siam sejak
kerajaan Sukhothai58
.
Sekitar tahun 1550 Burma menyerang Siam, Siam yang dari awal sudah
mengklaim Patani di bawah naungannya maka mereka meminta bantuan kepada
Patani untuk membantu peperangan yang terjadi antara Siam dan Burma, Patani
mengirim pasukan yang didalamnya terdapat Sultan Muzaffar Syah dan Sultan
Mansur Syah. Tujuan pasukan datang ke dalam peperangan adalah untuk
membantu Siam namun, kenyataannya pasukan Patani malah menyerang Siam.
Serangan ke atas Siam ini menjadi awal bagi permusuhan Siam dan Patani hingga
saat ini, penjajahan yang terus berlangsung mengakibatkan kerugian besar yang
diterima oleh rakyat Patani.
Gugurnya Sultan Muzaffar Syah dalam pertempuran menyebabkan Patani
dipimpin oleh sang adik, Sultan Mansyur syah.59
Sultan Mansyur Syah merasa
perlu adanya perbaikan hubungan dengan Kerajaan Ayuthia. Maka dipersiapkan
utusan dalam mencairkan hubungan di antara Siam dan Patani. Sepulangnya
utusan yang datang ke Siam, kabar baik yang diterima oleh Sultan Mansyur Syah.
Sultan Mansyur Syah hanya memerintah sekitar delapan tahun 1564-1572.
Setelah wafatnya Sultan Mansyur Syah, maka yang berhak menaiki tahta
kerajaan, sesuai dengan wasiat beliau adalah anak dari Sultan Muzaffar Syah yaitu
Raja Bambang (anak Gundik) dan sultan Patik Siam yang saat itu berusia 9 tahun.
Dalam peraturan istana dikatakan bahwa anak dari Gundik60
tidak dapat menaiki
tahta maka dengan adanya aturan tersebut Sultan Patek Siam dilantik menjadi raja
58
Kerajaan Sukhothai adalah kerajan yang didirikan oleh orang-orang Siam, setelah
jatuhnya kerajaan Sukhothai maka digantikan oleh kerajaan Ayuthia sampai akhirnya pusat
pemerintahan Siam berada di tangan Dinasti Bangkok. 59
Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan politik. hal 34-39 60
Sebutan bagi perempuan simpanan raja atau sering dikenal dengan istilah selir.
36
meskipun usianya masih 9 tahun. Kelangsungan pemerintahan yang dipimpin
oleh Patek Siam tidak bertahan lama karena Raja Bambang kakak dari Patek Siam
iri dan tidak suka melihat adiknya menjadi raja. Percobaan pembunuhan pun
dilakukan oleh Raja Bambang dan dibantu oleh Seri Amarat. Hasil dari rencana
pembunuhan ini telah memakan korban yaitu Patek Siam, Raja Aisyah dan Raja
Bambang Sendiri.
Peristiwa di Patani yang diperintah oleh anak yang berusia sepuluh tahun
terulang kembali. Patek Siam wafat pada 1573 maka Sultan Bahadur Syah
diangkat menjadi raja Patani, Sultan Bahadur syah adalah anak dari Sultan
Mansyur Syah. Anak-anak Mansyur Syah yang lain adalah Raja Hijau, Raja Biru,
Raja Ungu, Raja Emas Kerenceng dan laki-laki Raja Bima (anak Gundik). Anak
Sultan Mansyur Syah yang lain tidak bisa menaiki tahta karena mereka
perempuan dan Raja Bima adalah anak dari Gundik.
Peristiwa pembunuhan yang terjadi di dalam Istana Patani pada masa
pemerintahan sultan Patek Siam terulang kembali pada masa Sultan Bahadur
syah, Raja Bima saudara dari Sultan Bahadur merasa iri dan membunuh Sultan
Bahadur Syah yang dibantu Oleh Seri Amar Pahlawan. Dengan peristiwa ini
maka perempuan-perempuan menaiki tahta kerajaan dan mencapai masa
keemasan pada pemerintahan raja-raja perempuan.61
Wafatnya Sultan Bahadur Syah pada tahun 1584 maka terjadi
kebimbangan di kalangan kerajaan, karena menurut undang-undang yang berlaku
yang mengikuti sistem pemerintahan Melayu yang dapat diangkat menjadi raja
adalah kerabat dekat laki-laki dari raja atau anak laki-laki raja, sedangkan di
61
Ahmad Fathy Al-Fatani. Pengantar Sejarah Patani. hal 20
37
Patani Raja Mansyur Syah meninggalkan anak-anak Perempuan, Raja Hijau, Raja
Biru, Raja Ungu dan Raja Emas Kerenceng ( Meninggal Saat Usianya 5 Tahun).
Perundingan pun terjadi dikalangan Istana maka Raja Hijau anak sulung
dari Sultan Mansyur Syah dilantik menjadi Raja Patani tahun 1584, masa
pemerintahan Raja Hijau cukup lama sekitar 32 tahun. Kenaikan tahta Raja Hijau
tidak didukung sepenuhnya oleh rakyat, banyak pihak yang tidak setuju dengan
kenaikan Raja Hijau, maka dari itu terdapat pemberontakan yang dilakukan oleh
Bendahara62
Kayu Selat beserta pengikut dari Sai diikuti oleh 5000 orang.
Masa pemerintahan Raja Hijau terbilang aman dan penuh kemakmuran,
namun pada masa ini telah terjadi percobaan penyerangan terhadap Patani yang
dilakukan oleh Raja Siam Naresuan pada tahun 1603. Armada Siam yang
dipimpin oleh Opya Deca ini gagal dalam menyerang Patani dikarenakan kesiapan
dari orang-orang Melayu Patani. Selain itu, rakyat Patani sudah dapat
menggunakan senjata api yang diperkenalkan oleh para pedagang dari Eropa.63
Di masa Raja Biru, ia rajin mengadakan kunjungan ke Kelantan untuk
menjalin hubungan, akhirnya di tahun 1619 negeri Patani dan Kelantan
digabungkan,64
Penggabungan ini terjadi cukup lama sekitar 131 tahun . Dalam
mengukuhkan pertahanan kerajaan Patani pada masa Raja Biru dibuat meriam
untuk digunakan dalam perang, meriam tersebut adalah Seri Patani, Seri Nagari
dan Seri Mahalela. Meriam-meriam tersebut di letakan di benteng pertahanan
Patani sehingga jika ada musuh yang menyerang langsung dapat digunakan.
Patani merupakan Kerajaan yang gemilang baik dalam hal perdagangan,
perpolitikan hingga pusat penyebaran Islam. Namun hal itu tidak bertahan lama
62
Bendahara adalah perdana menteri 63
Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik. hal 50 64
Lihat Lampiran 11
38
akibat serangan dari Siam, Patani akhirnya jatuh ke tangan Siam pada tahun 1785
dan berbagai meriam tersebut dirampas oleh Siam. Hingga saat ini meriam
tersebut masih ada dan diletakan di depan Gedung Kementrian Pertahanan yang
dijadikan sebagai Tugu kemenangan. 65
Setelah pemerintahan Raja Biru yang relatif aman dan damai, Raja Ungu
yang memerintah Patani tidak lama, namun pada masanya sempat menyeret
Patani kepada peperangan dengan Siam. Walapun beberapa serangan telah
dilakukan oleh Siam, Patani masih bertahan hingga jatuhnya Patani tahun 1785.
Kestabilan Patani menjadikan Patani sebagai kerajaan yang kuat dan dihormati
oleh negeri-negeri Jiran termasuk Ayuthia sendiri.66
Pada masa Kerajaan Sukhothai dan Ayuthia, Patani dianggap berada di
bawah naungan kerajaan Siam. Masa pemerintahannya organisaikan ke dalam
admisnistrasi militer dan sistem pemerintahan pusat. Dibawah administrasi sipil
terdapat departemen pemerintahan lokal yang mengontrol kota-kota dan propinsi
dan amdministrasi militer memiliki peraturan dimana para pemuda harus wajib
militer.67
Namun, pemerintahan Siam mendapat sedikit kesulitan dalam menegaskan
pengendalian atas negara-negara yang berada di bawah naungannya. Hal ini
disebabkan karena jarak dari ibu kota kepada negara-negara Melayu terlalu jauh
untuk memungkinkan integrasi yang sebenarnya ke Ayuthia.68
Menurut Nik
Anwar Nik Mahmud, kedudukan Patani yang bersebelahan
65
Lihat lampiran 12 66
Nik Anwar nik Mahmud. Sejarah Perjuangan Melayu Patani 1785-1954. hal 18 67
Yong Mun Cheong (Ed). Eksplorasi Sejarah India, Asia Tenggara dan China. (Federal
Publication: Singapura. 1999) hal 75
68
Howard Federspiel M. 2007. Sultans, shamans, and saints : Islam and Muslims in
Southeast Asia. (University of Hawai„i Press: USA). Hal 27
39
dengan Siam menjadikan hubungan kedua negeri agak istimewa. Kedua negeri
ini saling bekerjasama dalam hal perdagangan, saling mengirimkan utusan,
namun negeri ini saling menyerang dan menjadi musuh walaupun dalam
sejarahnya Patani yang pertama kali menyerang Ayuthia namun Ayuthia yang
lebih sering menyerang Patani.
Pengklaiman negeri Patani di bawah naungan Siam dibuktikan dengan
prasasti yang ditemukan di Nakhorn Sri Tammarat atau Ligor yang merupakan
prasasti Raja Ram Khamhaeng (1283-1337). Raja Ram Khamhaeng mengadakan
ekspedisi ke selatan semenanjung dan menaklukan kerajaan-kerajaan Melayu
seperti Langkasuka. Namun, beberapa sarjana juga meragukan prasasti tersebut
dengan mengatakan bahwa itu hanyalah pernyataan saja yang bertujuan
mengagung-agungkan kerajaan Ram Khamhaeng .69
Beberapa faktor yang menyebabkan pertahanan Patani begitu kuat dari
serangan Siam. Negeri Patani memiliki sungai yang menghubungkan darat dan
lautan, sungai tersebut sempit dan jika ada kapal musuh yang masuk melalui
sungai maka kapal akan berjalan dengan lambat dan hal ini dapat dimanfaatkan
oleh tentara Patani untuk menembakkan meriam dan senapan.70
Pada bagian
pantai di Patani terdapat pula sebuah benteng, terletak di arah barat laut ibukota
dan terletak di arah timur laut ibukota. Sedangkan di sebelah timur Patani terdapat
benteng yang kokoh yang tebal yang dikenal dengan nama benteng Raja Biru.71
Untuk lebih mempertahankan negeri Patani, maka Raja Ungu bekerja sama
dengan tentara Portugis.
69
Ibid hal 17 70
Lihat lampiran 13 71
Ahmad Fathy Al-Fatani. Sejarah Pengantar Patani. hal 24
40
Dalam peperangan antara Siam dan Patani, sebelumnya Raja Ungu telah
mengatur strategi dalam peperangan. Strategi yang dilakukan Raja Ungu adalah
mengutus tentara Patani untuk meyerang Pathalung yang berdekatan dengan
Ligor. Alasannya adalah tentara Siam biasanya akan menyerang Patani melalui
Ligor.72
Siam pun melakukan strategi yang sama dengan Patani, Siam juga bekerja
sama dengan tentara asing yaitu tentara Belanda. Strategi Siam untuk menyerang
Patani adalah meminta bantuan Belanda yang berpusat di Jakarta. Faktor yang
menyebabkan Belanda membantu Siam adalah Patani dibantu oleh Portugis, yang
latar belakangnya adalah saingan dagang Belanda di Asia Tenggara. Jika Belanda
membantu Siam menaklukan Patani, maka Belanda dapat menyingkirkan Portugis
dalam persaingan dagang. Selain alasan itu, terdapat dua pedagang VOC dan
tujuh orang Jepang yang bekerja pada VOC ditawan di Patani. Hal lain yang
membuat hubungan keduanya erat dikarenakan Patani telah mengadakan
kerjasama dengan Portugis. Gubernur Jendral VOC mengirim surat kepada Raja
Siam untuk memecahkan kerjasama antara tentara Patani-Portugis.
Untuk menjaga hubungan baiknya dengan Siam maka pihak VOC
mengirimkan lima buah kapal ke Ayuthia dan dua kapal yang terpisah untuk
singgah ke Patani yang dipimpin oleh Antonij Caen untuk membujuk Raja Ungu
mengantar utusan ke Siam dalam rangka perdamaian dan juga meminta Raja
Ungu untuk membebaskan Kapal orang-orang Siam yang pernah ditawan pihak
Patani.
72
Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik. hal 66
41
Datangnya utusan dari pihak Belanda tidak diterima dengan baik oleh Raja
Ungu. Raja Ungu justru mengirimkan pesan bahwa Raja Siam adalah penjahat,
pembunuh, pengkhianat dan tidak berhak mendapatkan kedudukan sebagai raja.
Raja yang dimaksud adalah Raja Phrasat Thong. Raja Phrasat Thong menaiki
tahta di tahun 1630. Sebelumnya Ayuthia diperintah oleh Raja IntaRaja II namun
di tahun 1624 meninggal dunia dan digantikan oleh Raja Jetta 1628-1630 dan
kemudian digantikan oleh Raja Atityanong 1630, belum sempat memerintah Raja
Atityanong beserta seluruh keluarga dibunuh oleh Raja Phrasat Thong. Akibat
perstiwa tersebut, Raja Ungu menolak memberikan upeti seperti para
pendahulunya dan menolak mengakui kekuasaan Raja Phrasat Thong dan
menyatakan diri bahwa Patani bebas dari naungan Siam.73
Serangan ke Patani terjadi 1634, persiapan dilakukan dengan sangat baik.
Dalam buku Mohd Zamberi A Malek dikatakan 30.000 tentara Siam berkuda dan
bergajah disiapkan untuk menyerang Patani dengan gabungan tentara dari Ligor,
Singgora dan Pathalung. Perkiraaan jumlah tentara Siam sekitar 60.000 orang.
Tentara terbesar yang pernah dikerahkan oleh Siam. Tentara sebanyak ini
hanyalah digunakan untuk menyerang negeri Patani yang jumlah penduduknya
lebih sedikit dibandingkan dengan Siam.74
Siam menyerang Patani, saat keadaan Siam sedang tidak stabil. Siam
sedang berurusan dengan Burma dan Kamboja yang sering memberikan ancaman
terhadap kestabilan politik Siam. Siam tetap bertekad untuk menyerang Patani.
Utusan ke Belanda telah dikirim ke Jakarta, dan pihak Belanda telah setuju untuk
membantu Siam dalam menyerang Patani. Kapal Belanda akan diberangkatkan
73
Ibid hal 66 74
Ibid hal 68
42
dengan persenjataan yang lengkap dan akan dipimpin oleh Komandan Class
Bruijn.
Patani dibantu oleh 50 buah kapal dari Johor dan Pahang serta 6 kapal dari
Portugis berasal dari Malaka. Kubu pertahanan orang-orang Patani dilengkapi
dengan benteng yang tebal dan masing-masing sisi diletakkan meriam. Setelah
tujuh hari peperangan ternyata jumlah makanan tentara Siam semakin menipis,
dan menyebabkan mereka untuk mundur. Saat itu juga tentara Siam menunggu
datangnya kapal Belanda yang telah dijanjikan. Mundurnya tentara Siam
menandakan kekalahan perang dengan Patani tahun 1634.
Kabar mundurnya tentara Siam dari Patani didengar oleh Raja Siam.
Kegagalan dan mundurnya tentara Siam ini memalukan mereka terutama kepada
pihak raja dan negara Siam. Dan yang lebih memalukan lagi mereka merupakan
sebuah angkatan besar tetapi tidak berjaya menundukan sebuah kerajaan kecil
terlebih sedang dipimpin oleh seorang raja perempuan. Raja Siam Phrasat Thong
terlalu marah sehingga tidak mengijinkan tentaranya masuk kedalam istana
sebelum ada laporan yang pasti mengenai hasil peperangan. Raja Phrasat Thong
menyalahkan tentara Siam yang terlalu cepat meninggalkan Patani dan tidak
menunggu kedatangan kapal Belanda, 75
Siam juga menyiapkan hukuman bagi Belanda yang telah mengingkari
janji dalam membantu Siam. Namun, pihak Belanda berdalih bahwa mereka telat
datang karena mereka telah banyak menenggelamkan kapal Patani di lautan. 76
Angkatan Perang Belanda pimpinan Class Bruijn telah berlayar menuju Patani
tetapi angkatan Belanda terlambat datang dan mengetahui bahwa angkatan Perang
75
Ibid hal 69 76
Ibid hal 70
43
Siam telah mundur dari Patani. Mengetahui keterlambatan pihak Belanda maka
Raja Siam memutuskan hubungan dagang dengan VOC dan memulangkan para
pegawainya, pegawai Siam dan Belanda tidak dizinkan untuk berhubungan. Joost
Schouten dan Class Bruijn datang ke Ayuthia untuk menerangkan mengapa
mereka tidak datang dalam pertempuran antara Patani dan Siam. Dari penjelasan
tersebut, Raja Siam dapat menerima dan mereka kembali menjalankan kerjasama.
Siam kalah dalam peperangan maka Siam kembali menyiapkan angkatan
yang lebih besar dari sebelumnya. Dari pengalaman kekalahan dulu, Siam
menyiapkan lebih dari 100 buah kapal perang juga senjata-senjata dan kapal-kapal
yang diimpor dari negeri Jiran. Siam juga meminta pihak Belanda di Jakarta untuk
membantu dan diharapkan datang tepat pada waktunya. Namun, pihak Belanda
tidak dapat membantu karena situasi politik yang telah berbeda.
Belanda hanya akan mengutus orang untuk bertemu dengan Raja Ungu
untuk berunding. Orang itu adalah Anthonij Caen. Perwakilan tersebut
ditugaskan untuk membujuk Raja Ungu untuk memutuskan hubungan baiknya
dengan Portugis. Caen juga menyuruh Raja Ungu mengantar utusan ke Siam
untuk mengadakan perdamaian dan meminta Patani mengembalikan Kapal Siam
yang pernah ditawan Patani. Campur tangan juga dilakukan oleh Pihak Kedah
pimpinan Sultan Rijaludin Muhamad Syah, ia meminta kepada pihak Siam untuk
mengirim utusan ke Patani untuk mendapatkan perdamaian. Sultan Kedah juga
menyatakan jika Siam menyerang kembali Patani maka hasilnya akan sama, Siam
akan mengalami kekalahan justru semakin parah dari sebelumnya. Akhirnya
utusan dari Siam dikirim ke Patani dan meminta Raja Ungu mengirim kembali
upeti seperti biasanya sebagai tanda perdamaian dengan Raja Siam. Raja Ungu
44
tetap bersikeras tidak mau mengantar upeti kepada Siam. Atas saran dari
Belanda, baru Raja Ungu mengantarkan utusan untuk meminta maaf dan
menyambung kembali hubungan diplomatik yang pernah terputus dan juga
bersepakat tidak akan meminta ganti rugi akibat perang.77
Tahun 1635 Raja Ungu wafat, pada masa pemerintahannya ia dapat
menstabilkan Politik patani ke tahap yang membanggakan. Menurut Joost
Schouten, pengarah VOC di Ayuhthia, Raja Ungu adalah Raja perempuan yang
berani di zamannya. Ia sanggup berhadapan dengan penjajah yang besar dan
kejayaannya menentang Siam dengan mempertahankan kedaulatan negeri
Patani.78
Hikayat Patani mengatakan salah satu teknik yang dilakukan oleh
tentara Patani adalah mereka menyamar sebagai tentara Siam yang terdiri atas
tentara campuran. Mereka menyebabkan bekalan tentara Siam habis. Hal ini
dikatakan dalam Buku Haji Abdul Halim Bahsah sebagai teknik perang yang
tidak pernah dilakukan di masa itu.
77
Ibid hal 72 78
Ibid hal 72
45
BAB III
AKHIR PEMERINTAHAN RAJA UNGU PATANI:
SEBUAH GAMBARAN UMUM
A. Berakhirnya Pemerintahan Raja Ungu
Raja Ungu meninggal pada tahun 1635, dengan meninggalkan negeri
Patani dalam keadaan damai namun tidak selamanya. Tahta kerajaan Patani jatuh
kepada Raja Kuning anak bersama Sultan Abdul Ghofur Pahang.1 Raja Kuning
adalah raja Patani yang ke-sembilan dan raja perempuan yang ke-empat. Pada
masa pemerintahannya Raja Kuning menerima kembali gelaran Phra Nang Chao
Yang atau Raja Nan Cayang yang diberikan Siam.2 Pada pemerintahan Raja
Kuning meletus kembali peperangan antar Patani dan Siam, dan merupakan kali
ke-empat sejak tahun 1603. Penyerangan yang terjadi ke Patani hanya sebagai
penanda bahwa Raja Siam baru saja menaiki tahta.
Tahun 1641 Raja Kuning berkunjung ke Ayuthia untuk memperbaiki
hubungan. Setelah peristiwa ini Patani aman untuk beberapa waktu tanpa
diganggu dan menikmati akhir zaman kekemasannya serta menjadi sebuah negara
yang sangat berpengaruh di antara kerajaan negeri-negeri Melayu saat itu.3 Raja
Kuning merupakan raja terakhir dari Dinasti Seri Wangsa, keturunan raja Patani
yang pertama kali membuka negeri Patani. Setelah itu Patani diperintah oleh raja
Kelantan dan dikenal dengan istilah raja-raja Kelantan4. Pada saat itu negeri
1 Ahmad Fathy Al-Fatani. Sejarah Pengantar Patani. hal 24
2 Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik. hal 72
3 Ibid hal 25
4 Lihat lampiran 14
46
Kelantan berada di bawah Patani besar yang pernah dicetuskan oleh Raja Biru dan
Sultan Abdul Kadir Kelantan.5
Dalam bidang perdagangan, sebuah serikat perkapalan kerajaan telah
didirikan untuk meningkatkan taraf perdagangan dan produksi dalam negeri
dalam menstabilkan ekonomi Patani. 6 Barang-barang ekspor diperdagangkan.
Misi perdagangan ini diketuai oleh Nahkoda Sandang yang bergelar saudagar raja,
Kapal-kapal perdagangan dikirim ke beberapa tempat dan pelabuhan menjalankan
perniagaan dalam persaingan bebas dengan perusahaan-perusahaan perorangan.7
Di samping berdagang, Raja Kuning gemar dengan bercocok tanam, sehingga
pada masa pemerintahannya ia tidak menggunakan uang negara dalam kehidupan
sehari-hari melainkan memakai uang dari hasil penjualan bunga dan tanaman
yang ada dalam istana. 8
Patani terus menjadi pusat kegiatan penyebaran agama Islam hingga akhir
abad ke 17. Usaha-usaha menyebarkan Islam terus dilakukan, salah satunya
dengan mengirim ulama Patani Syekh Abdul Jalil Al-Fatani ke Kalimantan dan
wilayah-wilayah sekitarnya.9 Patani menjadi pusat institusi yang mempelopori
kebudayaan Melayu.10
B. Kemunduran Kerajaan Patani Setelah Pemerintahan Raja Ungu
Berakhir
Kegemilangan negeri Patani tidak berlangsung lama. Patani menjadi
sebuah kerajaan yang berpengaruh hanya sekitar 2 abad dengan puncak kekuasaan
5 Ahmad Fathy Al-Fatani. Sejarah Pengantar Patani. hal 34
6 Ibid hal 114
7 Mohd Zamberi A Malek. Patani dalam Tamadun Melayu. Hal 24
8 Ibrahim Syukri. Sejarah Kerajaan Melayu Patani. Hal 59
9 Mohd Zamberi A Malek. Patani dalam Tamadun Melayu. Hal 34
10 Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik hal 74
47
berada di tangan raja-raja Perempuan keturunan Dinasti Seri Wangsa. Setelah
Raja Kuning wafat maka yang menaiki tahta kerajaan adalah keturunan dari
Kelantan.
Dalam Hikayat Patani, keturunan Kelantan yang pertama kali dilantik
menjadi raja Patani adalah Raja Bakal dari Kampung Teluk. Diangkatnya
keturunan Kelantan menjadi raja Patani, karena dalam negeri Patani tidak ada
yang keturunan raja. Dewan Majlis Permusyawaratan Patani pun akhirya memilih
keturunan raja yang berasal dari Kelantan. Alang Yunus adalah raja keturunan
Kelantan yang terakhir memerintah Patani. Pemerintahannya tidak lama, hanya
sampai satu tahun karena ia dibunuh oleh saudara tuanya. Hal tersebut
menyebabkan perang saudara yang terjadi dalam pemerintahan negeri Patani.
1. Bidang Perdagangan
Saat Patani mengalami konflik dan kekacauan politik akibat perang
saudara, para pedagang Eropa memindahkan pusat perniagaan mereka ke negeri
lain. Pedagang yang bertahan di Patani hanyalah pedagang yang berasal dari
Jepang, China dan pedagang Islam dari Arab.11
.
Berkurangnya jumlah pedagang di Patani menyebabkan hasil dari negeri
pun mengalami kekurangan. Kekuatan politik dan daya tarik pelabuhannya
sebagai pusat dagang utama juga semakin redup, seiring dengan makin banyaknya
pusat-pusat dagang yang baru seperti Johor, Malaka, Aceh, Banten dan Batavia
(Jakarta).
Sebagai negara maritim, ekonomi Patani sangat tergantung pada
perniagaan. Kemerosotannya pada bidang ini telah menyebabkan barometer
11
Ibid Hal 67
48
ekonomi Patani anjlok. Sejak awal abad ke-18, pelabuhan Patani hanya sebagai
tempat persinggahan saja bukan pusat dagang dan bisnis lagi. Ditambah lagi
faktor ketidakstabilan politik, perpecahan wilayah dan krisis pucuk pimpinan.
2. Bidang Politik
Semasa pemerintahan Raja Kuning, ia telah melakukan perubahan besar
dalam perpolitikan Patani. Hal tersebut merupakan awal dari kelemahan
pemerintahannya. Kebijakan yang diambil sangat berlawanan dengan yang
dilakukan pendahulunya, Raja Ungu. Raja Kuning pada masa pemerintahanya
mencoba untuk berhubungan baik dengan Siam dan mengirim kembali upeti yang
tidak pernah dilakukan oleh Raja Ungu. Kunjungan-kunjungan kedua negeri pun
sering dilakukan demi hubungan baik yang terjalin.12
Menjelang akhir pemerintahan Raja Kuning, Kerajaan Melayu Patani
memasuki masa kemerosotan, salah satu faktor dipacu oleh hubungan psikologis
dengan suaminya. Yang Dipertuan Muda Johor berselingkuh dengan penari Istana
dan membuat Raja Kuning tidak fokus memberikan perhatian terhadap negeri
terutama sistem pertahanan yang begitu lemah. Dengan terjadinya hal tersebut
maka pembesar Istana Raja Kali berusaha untuk merebut kekuasaan Raja
Kuning.13
Pada masa pemerintahan keturunan Kelantan, dari pemerintahan Raja
Bakal hingga Along Yunus, Patani relatif aman tidak ada serangan dari pihak
manapun, terutama dari Siam. Hal tersebut karena saat itu Siam sedang
mengalami kekacauan politik akibat serangan dari Burma. Walaupun aman dari
12
Haji Abdul Halim Bahsah ( Abhar), Raja Campa dan Dinasti Jembal dalam Patani
Besar Patani, Kelantan dan Terengganu hal 113 13
Mohd Zamberi A Malek. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik hal 81-82
49
serangan Siam namun secara tidak langsung telah melibatkan negeri-negeri
Melayu utara termasuk Patani menjadi rebutan.
Pada tahun 1776 Phya Taksin14
berjaya dalam mengalahkan Burma dan
dapat mengusirnya dari Ayuthia. Dan negeri-negeri Melayu yang berada di
Semenanjung kembali menjadi perhatian, pertama-tama Siam menyerang Ligor,
Singgora dan Pathalung. Semasa Siam diserang oleh Burma negeri-negeri ini
membelot dan memerdekakan diri dari Siam. Setelah Siam berjaya kembali Siam
meminta pertangungjawaban dari raja-raja negeri tersebut.
Sekitar abad ke 17, Patani mengalami penurunan kekuasaan, saat Siam
diserang oleh Burma maka pengiriman upeti dihentikan. Upaya Siam
menaklukan Patani sudah dimulai tahun 1603. Hal tersebut disebabkan oleh sakit
hati karena pernah diserang oleh Patani tahun 1563 atau iri hati karena
kemakmuran yang dinikmati Patani selama abad ke 17 dan separuh abad ke 18,
atau apakah motif agama yang menyebabkan semua ini.
Serangan Siam ke Patani seperti yang telah dijelaskan terjadi dua kali saat
Patani di bawah pimpinan Raja Ungu, tetapi saat itu Patani masih bisa
mempertahankan kemerdekaan dan serangan yang ke-empat saat Raja Kuning
memererintah. Tidak adanya serangan dari Siam membuat Patani bukan berbenah
diri, melainkan lalai dalam pertahanan. Dalam sejarah Patani tahun antara
kemangkatan Raja Kuning hingga jatuhnya Patani ke tangan Siam dikenal
sebagai tahun yang tidak menentu, selama tahun ini Patani tidak memiliki raja
yang tetap dan layak memerintah tidak seperti para pendahulunya terutama pada
masa raja-raja perempuan. Keadaan seperti ini telah menyebabkan tumpuan tidak
14
Panglima perang Siam yang di beri kuasa dalam menumpas serangan Burma
50
dapat diberikan bagi memajukan dan mengokohkan ekonomi serta pertahanan
Patani. Waktu dihabiskan untuk berebut kekuasaan dan selisih faham di antara
anggota keluarga.
Munculnya tokoh yang dapat mengusir Burma dari Ayuthia membuat
Siam bangkit kembali, maka kali ini pandangan mata Siam jatuh ke Patani. Siam
menyerang Patani tahun 1785, saat itu Patani berada di bawah kepemimpinan
Sultan Muhamad. Akibat dari keadaan yang tenang tanpa diserang musuh maka
pertahanan begitu lemah, alat-alat perang yang tersimpan di dalam gudang sudah
lama tidak digunakan dan keadaannya sangat buruk. Angkatan perang tidak
memiliki senjata perang yang baru. Berbeda dengan Siam yang memiliki senjata
yang lebih baru dan canggih.15
Saat Patani hidup dalam kelalaian dan kubu
pertahanan yang lemah, prajurit yang tidak terlatih, persiapan logistik yang
tergesa-gesa membuat Patani tidak dapat meredam serangan Siam.
Dalam buku Ibrahim Syukri ada beberapa hal yang menyebabkan Patani
mengalami kekalahan, diantaranya:
1. Rahasia pertahanan dan kekuatan orang-orang Patani telah pecah karena
terdapat pengkhianat.
2. Sultan Muhamad meninggal dalam peperangan.
3. Kelengkapan dan senjata-senjata perang yang tidak memadai.
4. Kekuatan orang-orang Siam yang lebih banyak dibanding dengan pasukan
orang Patani.
Setelah kekuatan Patani dapat dikalahkan, maka Patani berada di bawah
penjajahan Siam dan hal ini yang menandakan jatuhnya Patani hingga saat ini.
15
Ibrahim Syukri. Sejarah Kerajaan Melayu Patani. hal 73
51
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam di wilayah manapun termasuk Asia Tenggara tidak
dapat terlepas dari faktor ekonomi dan politik, keadaan ekonomi lancar, dan
situasi politik stabil maka Islam akan lebih bebas dan mudah berkembang. Asia
Tenggara adalah wilayah kepulauan yang letaknya sangat strategis untuk jalur
perdagangan. Beberapa pesisir wilayah di Asia Tenggara menggantungkan hidup
dengan perdagangan. Pada masa yang paling awal kontak dengan dunia Muslim
terjadi antara keterlibatan para pedagang Muslim dengan pedagang Cina, pada
abad ke 13 Asia Tenggara telah menjalin hubungan dengan beberapa Muslim
seperti Muslim Cina, Bengal, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia.
Puncak dari kegemilangan Patani saat Patani dipimpin oleh raja-raja
perempuan, bermula dari Raja Hijau, Raja Biru, Raja Ungu dan Raja Kuning.
Patani pada abad 17-18 merupakan pelabuhan utama yang penting bagi
perdagangan di negeri sekitar, didukung oleh alam yang membuat Patani
bertambah ramai di kunjungi. Keadaan ekonomi dan perdagangan yang baik juga
didukung oleh kestabilan politik. Patani pada masa pemerintahan Raja Ungu
merupakan kekuatan yang tak tergoyahkan, walapun sempat diserang oleh musuh
bebuyutan Siam namun karena didukung oleh beberapa hal Patani masih bisa
mempertahankan kedaulatannya mulai dari kerajaan Patani terbentuk di abad ke
15 hingga akhirnya jatuh ke tangan Siam 1785.
52
Beberapa faktor yang menyebabkan perdagangan Patani dengan negeri-
negeri lain begitu maju dan pertahanan Patani begitu kuat dari serangan Siam:
1 Negeri Patani memiliki alam yang luar biasa dan strategis yang
memungkinkan para pedagang dan pelancong yang membawa kapal tidak
khawatir kapalnya akan terkena hempasan ombak. Pelabuhan Patani
sebagai tempat yang cocok dalam singgahan kapal-kapal jika terdapat
angin muson timur laut. Selain itu, Patani memiliki sumber daya alam
yang mencukupi seperti rempah-rempah, tempat pertemuan antara
pedagang barat dan Cina, Jepang, kestabilan politik pemerintahan Patani
serta kemudahan seperti sistem cukai.
2. Negeri Patani memiliki sungai yang menghubungkan darat dan lautan,
sungai tersebut sempit dan jika kapal musuh yang masuk melalui kapal
tersebut maka kapal tersebut berjalan dengan lambat dan dapat
dimanfaatkan oleh Patani dengan menembakan meriam dan senapan. Pada
bagian pantai di Patani terdapat pula sebuah benteng, terletak di arah barat
laut ibukota dan terletak di arah timur laut ibukota. Strategi Perang yang
diterapkan memiliki keungggulan yang luar biasa yang terjadi di zaman
itu, peralatan perang yang lengkap memberikan keuntungan tersendiri,
seperti dibuatnya meriam-meriam dan juga benteng pertahanan, kerjasama
dengan negeri lain juga merupakan faktor yang sangat mendukung seperti
dengan tentara Portugis, Johor dan Pahang.
53
B. Saran
Hasil dari penelitian ini yang tertera dalam kesimpulan merupakan sebuah
proses yang telah berjalan masa pemerintahan raja perempuan Patani Raja Ungu.
Dalam penulisaan skripsi diakui penulis masih memiliki kekurangan terutama
masalah sumber primer, keterbatasan tersebut dikarenakan penguasaan bahasa
yang kurang terutama dalam bahasa Arab-Melayu dan bahasa Thai.
Sejarah Kerajaan Patani memiliki Sejarah yang panjang dan pernah
berjaya pada masanya. Saran yang diajukan oleh penulis kepada para penulis lain ,
bahwa hendaknya menuliskan tentang sejarah yang lebih terpinggirkan, bukan
menulis sejarah yang sudah terkenal dan memang mendapat tempat yang khusus
dalam pemerintahan setempat, bukan hanya di Patani saja, tetapi sejarah-sejarah
lain yang perlu dukungan dan agar diketahui oleh orang-orang di bagian dunia di
manapun. Khusus untuk pemerintahan raja perempuan penulis juga
mengharapkan agar bahasan tentang pemerintahan perempuan yang berkuasa dan
mencapai zaman keemasan lebih diperhatikan, terkadang penulisan sejarah
perempuan terpengaruh oleh budaya yang sedang berkembang, sistem dalam
pandangan budaya patriaki perempuan dianggap sebagai mahluk pinggiran atau
second class yang selalu berada di bawah laki-laki, tetapi masa raja perempuan
Patani hal ini tidak terbukti.
Jika para penulis lain ingin menuliskan hal serupa, maka hendaknya
diketahui benar, apa saja aspek yang mendukung penelitiannya nanti. Jika kita
melihat Wilayah Patani saat ini pastilah sangat berbeda dengan sejarah Patani
abad 16-17, diharapkan bagi para pembaca khususnya masyarakat Patani
memahami betul sejarah masa lampau mereka, dengan memahami sejarah, rakyat
54
Patani dapat berjuang mempertahankan kedaulantan mereka dan melihat bahwa
Patani pernah berjaya dalam bidang perdagangan, perpolitikan yang menyebabkan
Patani mencapai masa keemasannya, dengan mempelajari sejarah Patani dapat
kembali merenggut kembali kejayaannya sama seperti abad sebelumnya.
Perjuangan ini tentu saja tidak dapat diraih sendiri, membutuhkan publikasi dari
penulis lain untuk mengenalkan Patani pada dunia.
Daftar Pustaka
Buku-buku
Sumber Primer
Binci, Arifin dkk. Patani Darussalam. Yala: Center Of Southern Thai Islamic
Culture. 2000.
Fatani, Ahmad Fathy. Pengantar Sejarah Patani. Kedah: Pustaka
Darussalam. 1994.
Syukri, Ibrahim. Sejarah KeRajaan Melayu Patani. Malaysia: UKM. 2002.
Teeuw, A dan Wyaat. Hikayat Patani. Jakarta: KITLV. 1970
Sumber Sekunder
Abd. Jalil Bin Borhan. Sejarah Islam ke Nusantara. Jakarta: STPM.
Abdullah, Taufik. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru
Van Hoeve. 2002.
Abdullah, Taufik. Islam di Asia Tenggara Persfektif Kontemporer. Jakarta :
LP3ES. 1990
Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos. 1999.
Al-Habib Alwi bin Thahir Al-Hadad. Masuknya Islam di Timur Jauh. Jakarta:
Lentera. 2001.
Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Nusantara 16-17.
Jakarta: Kencana Prenada. 2004.
Bashah, Haji Abdul Halim. Raja Campa dan Dinasti Jembal dalam Patani Besar,
Patani, Kelantan dan Terengganu. Kelantan : Pustaka Reka. 1994.
Bongas, Wayne A. Islamic Cemeteries in Patani . Kulala Lumpur: The
Malaysian Historical. 1988.
Cheong , Yong Mun (Ed). Eksplorasi Sejarah India, Asia Tenggara dan
China. Singapura: Federal Publication. 1999.
Federspiel, Howard M. Sultans, shamans, and saints : Islam and Muslims in
Southeast Asia. USA: University of Hawai‘i Press. 2007.
Forbes, Andrew Dw. The Muslim Of Thailand vol 2 politic of the Malay. Road
Gaya India: Speaking South East Asian. Sagar, Ram. Center For South
East Asian Studies. 1989.
Gombrich, Richard F. Theravada Buddhism A social history from ancient
Benares to modern Colombo Second edition. New York: Taylor &
Francis e-Library. 2006.
Gottschalk, Louis. Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI
Press. 1986.
Hall, DGE. Sejarah Asia Tenggara. Surabaya: Usaha Nasional. 1988.
Hasbullah, Moeflich (Ed). Asia Tenggara konsentrasi Baru Kebangkitan Islam.
Bandung: Fokusmedia. 2003.
Hasjmy, A. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. Aceh:
Offset. 1993.
Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Penelitian
Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1992.
Kettani, M. Ali. Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, Terj. Zarkowi
Soejoeti. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005.
Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
1999.
Lombard, Denys. KeRajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda 1607-1638.
Jakarta: Pustaka Gramedia.
Malek, Mohd Zamberi A. Patani dalam Tamadun Melayu. Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia. 1994.
Malek, Mohd Zamberi A. Umat Islam Patani Sejarah dan Politik. Kelantan:
Hisbi Shah Alam. 1993.
Man. Wk Che. Muslim Seperatism The Moros of Southern filipines and the
Malays of Southern Thailand. New York: Singapore Oxford University
Press. 1990.
Mubarok, Jaih. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
2004.
Mujani, Wan Kamal. Minoritas Muslim Cabaran dan Harapan Menjelang
Abad 21. Bangi: Fakulti Pengajian Islam-Universiti Kebangsaan
Malaysia. 2002.
Nik anuar Nik Mahmud. Sejarah Perjuangan Melayu Patani. 1785-1954.
Malaysia: University Kebangsaan Malaysia. 1999.
Nurdi, Herry. Perjuangan Muslim Patani. Jakarta: Sabili. 2010.
Nasuhi, Hamid. Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, Tesis dan
Disertasi). Jakarta: Ceqda. 2007
Piter, Gowing. “Moro dan Khek: Kedudukan Minoritas Muslim di Filipina dan
Thailand” dalam Islam di Asia Tenggara Perkembangan Kontemporer.
Jakarta: LP3ES. 1990.
Pitsuwan, Surin. Islam di Muanghtai Nasionalisme Melayu Masyarakat
Patani. Jakarta: LP3ES. Terjemahan Islam and Malay Nationalism: A
Case Study Of The Malay Muslim of Southern Thailand. 1985.
Poesponegoro, Marwati Djoened. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta:
Balai Pustaka. 1993.
Reid, Anthony. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. 1992.
Reid. Anthony. Sejarah Moderen Awal Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES. 2004.
Ricklefs, MC. Sejarah Moderen Indonesia 1200-2008. Jakarta: Serambi. 2009.
Siddique, Sharon dan Abdullah, Taufik. Tradisi dan Kebangkitan Islam di
Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES. 1989.
Tjandrasasmita, Uka. Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: KPG Gramedia.
2009.
Zed, Mustika. Metode penelitian kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia. 2008.
Skripsi
Gerakan Muslim Melayu Thailand Selatan 1973-1980 (Gerakan Miniritas
melawan Mayoritas). 2010. Usaman Bueto. Fakultas Adab UIN Sunan
Kalijaga Jogyakarta.
Proses Integrasi Patani ke dalam Teoriti Thailand. 2010. Wilda Darnela.
Fakultas Abad dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Situs dan Website
www.sabrizain.com
Syed Muhammad Naquib al-Attas. Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan
Melayu. Malaysia: UKM. 1972. Pdf.
Yudolf Yuniarto. Intergrasi Muslim Patani: Reidentitas soaial atas dominasi
Nasional Thailand. LIPI. Pdf.
bebaspataniwordpress.com
http://pmiirayonibnuaqil.blogspot.com/2010/06/kronologi-sejarah-
nusantara-abad-xvi.html
http://www.scribd.com/doc/17762720/Melayu-Petanidoc-an-Article-for-
Jurnal
Ahmad Amir Bin Abdulla, Melayu Petani: A Nation Survives dalam Melayu-
Patani doc-an-Article-for-Jurnal
http://www.96147.com/us/pemerintahan%20keRajaan%20patani-pdf.html
http://www.96147.com/us/langkasuka-pdf.html
Utusan-Melayu-Patani.netfirms.com
Majalah Tempo online, 21 Juli 1984
Googlebook.com