104
KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA PADA USULAN TOPIK PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI PARA GURU SEKOLAH DASAR PADA BEBERAPA SEKOLAH DI SERANG- BANTEN TAHUN 2019 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Theresia Indri Septiyanti 151114003 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA

PADA USULAN TOPIK PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI PARA

GURU SEKOLAH DASAR PADA BEBERAPA SEKOLAH DI SERANG-

BANTEN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Theresia Indri Septiyanti

151114003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

i

KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA

PADA USULAN TOPIK PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI PARA

GURU SEKOLAH DASAR PADA BEBERAPA SEKOLAH DI SERANG-

BANTEN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Theresia Indri Septiyanti

151114003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

iv

HALAMAN MOTTO

Apa yang dapat Anda lakukan untuk mempromosikan perdamaian dunia?

Pulanglah dan cintai keluarga Anda

(Mother Teresa)

Hal baik yang anda lakukan hari ini mungkin saja akan dilupakan besok.

Sekalipun begitu berbuat baiklah apapun yang terjadi.

(Mother Teresa)

Kekuatan tidak berasal dari kemenanganmu, perjuanganmu lah yang

mengembangkan kekuatanmu. Ketika kamu melewati waktu-waktu sulit dan

memilih untuk tidak menyerah, itulah arti kekuatan.

(Mahatma Gandhi)

Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah, dan aku percaya itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku yang sederhana ini untuk :

Allah Bapa Yang Maha pengasih dan penyayang yang senantiasa

melindungi dan menyertai hidup saya.

Orang yang paling saya cintai di dunia ini, mamah saya ibu Lucia

Setiawati.

Bapak saya Julianus Sibarani yang saya sayangi

Orang-orang hebat yang sangat saya cintai mbah kung JP Soekarno dan

mbah putri Maria Siyah

Satu-satunya saudara kandung yang nyebelin tapi sangat saya sayangi

Maria Febriyanti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

viii

ABSTRAK

KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA

PADA USULAN TOPIK PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI PARA

GURU SEKOLAH DASAR PADA BEBERAPA SEKOLAH DI SERANG-

BANTEN TAHUN 2019

Theresia Indri Septiyanti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan

mengelola emosi pada guru sekolah dasar di beberapa sekolah dasar di Serang-Banten

tahun 2018; (2) Mengetahui topik-topik program pengembangan diri yang dapat

dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi para guru sekolah

dasar di Sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek

penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa sekolah di Serang-Banten

berjumlah 52 guru.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Skala Kemampuan

Mengelola Emosi 53 item. Skala disusun berdasarkan aspek-aspek mengelola emosi

menurut Goleman (1998) yaitu mengendalikan diri, sifat dapat dipercaya, sifat

bersungguh-sunguh, adaptabilitas dan inovasi. Nilai koefisien reliabilitas instrumen

menggunakan pendekatan Alpha Cronbach (α) sebesar 0,953. Teknik analisis data

menggunakan statistik deskriptif kategorisasi, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah

dan sangat rendah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mengelola emosi para guru

sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten memiliki kemampuan

mengelola emosi sebagai berikut: 29 guru sekolah dasar (55,8%) memiliki kemampuan

mengelola emosi sangat baik, 18 guru sekolah dasar (34,6%) memiliki kemampuan

mengelola emosi baik, 5 guru sekolah dasar (9,6%) memiliki kemampuan mengelola

emosi sedang, tidak ada guru sekolah dasar (0%) memiliki kemampuan mengelola

emosi buruk, tidak ada guru sekolah dasar (0%) memiliki kemampuan mengelola emosi

sangat buruk. Melalui hasil perhitungan capaian skor item instrumen, teridentifikasi 2

item yang berada pada kategori sedang yang dijadikan dasar penyusunan usulan topik-

topik program pengembangan diri. Adapun usulan topik-topik program pengembangan

diri adalah (1) Saya guru kreatif dan berinovatif; (2) Saya pandai menilik diri.

Kata Kunci: Kemampuan mengelola emosi, Guru sekolah dasar, Topik-topik

pengembangan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

ix

ABSTRACT

THE EMOTIONAL MANAGEMENT SKILL AND ITS IMPLEMENTATION ON

THE TOPIC PROPOSAL OF SCHOOL TEACHERS’ SELF-DEVELOPMENT

PROGRAMS IN SOME SCHOOLS IN SERANG-BANTEN IN 2019

Theresia Indri Septiyanti

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This study was aimed to: (1) Describe the level of emotional management skills of

elementary school teachers in several elementary schools in Serang-Banten in 2018; (2)

Know the topics of self-development programs that can be developed to improve the

emotional management skills of elementary school teachers at school. The type of this

study is quantitative descriptive research. The research subjects were 52 primary school

teachers in several schools in Serang-Banten.

The data collection technique used in this study was the Emotional Management

Ability Scale with 53 items. The scale was arranged based on aspects in managing

emotion according to Goleman (1998), namely self-control, trustworthiness, sincerity,

adaptability and innovation. The reliability coefficient of the instrument used the

Cronbach Alpha approach (α) of 0.953. Data analysis techniques used was categorical

descriptive statistics, namely very good, good, moderate, bad and very bad.

The results of this study indicate that the elementary school teachers’ emotional

management skill in several elementary schools in Serang-Banten has the following

emotional management skills level: 29 elementary school teachers (55.8%) have very

good emotional management skills, 18 elementary school teachers (34 , 6%) have good

emotional management skills, 5 elementary school teachers (9.6%) have moderate

emotional management skills, and none of elementary school teachers (0%) have bad and

very bad emotional management skills. Through the results of the score calculation of the

instrument items, 2 items were identified in the medium category which were then used as

the basis for the preparation for the self-development programs topics. The proposed

topics for self-development programs are (1) I am a creative and innovative teacher; (2) I

am good at reflect on myself.

Keywords: emotional management skill, elementary school teachers, self-development

topics.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat

dan berkat-Nya yang begitu besar kepada peneliti hingga akhirnya penelitian ini

dapat selesai dengan baik. Banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat luar

biasa bagi peneliti, hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir

dari awal sampai akhir. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta

kerjasama yang baik dari pihak lain yang terlibat, penulisan skripsi ini tidak akan

berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. selaku Dosen pembimbing yang

dengan sabar memotivasi dan memberikan banyak masukan dalam

mengerjakan skripsi.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang

telah memberikan ilmu dan pengalaman bagi peneliti selama belajar di

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

5. Sekretariat Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Bapak Stefanus Priyatmoko yang telah membantu administrasi.

6. Beberapa sekolah dasar di Serang-Banten yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ...........................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ..............................................................................................................ix

KATA PENGANTAR ..........................................................................................xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ..................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 9

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 10

G. Batasan Istilah .................................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Kemampuan Mengelola Emosi .............................................. 12

1. Pengertian Emosi ..................................................................... 12

2. Kategori Emosi......................................................................... 13

3. Fungsi Emosi ............................................................................ 14

4. Proses Terjadinya Emosi .......................................................... 15

5. Kemampuan Mengelolaan Emosi ............................................ 15

6. Aspek-aspek Pengelolaan Emosi ............................................. 16

B. Hakikat Guru SD dan kompetensi kepribadian .................................... 19

1. Pengertian Guru SD ................................................................. 19

2. Peran Guru SD ......................................................................... 20

3. Karakteristik Guru SD.............................................................. 22

4. Kompetensi Kepribadian Guru ................................................ 24

5. Kemampuan Mengelola Emosi Guru SD ................................. 26

6. Peran Guru SD sebagai Pembimbing ....................................... 27

7. Pengembangan Diri Guru SD .................................................. 28

8. Masa Dewasa ........................................................................... 29

C. Kajian Penelitian yang Relevan .......................................................... 35

D. Kerangka Pikir ..................................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 38

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 38

C. Subjek Penelitian ................................................................................. 38

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 39

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 40

1. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40

2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 41

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................... 44

1. Validitas Instrumen ................................................................. 44

2. Reliabilitas Instrumen ............................................................. 47

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 48

1. Menentukan Skor ..................................................................... 49

2. Membuat Tabulasi Data ........................................................... 49

3. Menentukan Kategori ............................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 53

1. Kemampuan Mengelola Emosi para Guru Sekolah Dasar di

Serang-Banten ................................................................................ 53

2. Identifikasi Item yang Perolehan Skornya Rendah ........................ 55

B. Pembahasan ................................................................................................ 57

1. Deskripsi Kemampuan Mengelola Emosi para Guru Sekolah Dasar

di Serang-Banten ........................................................................... 57

2. Kemampuan Mengelola Emosi para Guru Sekolah Dasar di

Serang-Banten ............................................................................... 61

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 63

B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 64

C. Saran .................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

LAMPIRAN .......................................................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

xiv

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 2.1 Skema Kerangka Kreativitas .................................................... 27

Tabel 3.1 JumlahSubjek Penelitian ............................................................ 39

Tabel 3.2 Norma Skoring Skala Kemampuan Mengelola Emosi ................. 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Kemampuan Mengelola Emosi ............................ 43

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hail Uji Validitas Skala .......................................... 45

Tabel 3.5 Kisi-kisi Skala Kemampuan Mengelola Emosi ............................ 46

Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Kemampuan Mengelola Emosi ........................ 47

Tabel 3.7 Kriteria Guilford ............................................................................ 48

Tabel 3.8 Norma Kategorisasi ....................................................................... 50

Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Kemampuan Mengelola Emosi ..................... 51

Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi .... 52

Tabel 4.1 Kategoriasai Kemampuan Mengelola Emosi ................................ 53

Gambar 4.1 Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi ........................................ 55

Tabel 4.2 Distribusi Perolehan Skor Item ...................................................... 55

Tabel 4.3 Item-Item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategori Sedang .. 56

Tabel 4.4 Usulan Topik-Topik Pengembangan Diri ...................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ......................................................................................................... 69

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 69

Lampiran 2 Skala Penelitian ............................................................................. 74

Lampiran 4 Tabulasi Data ................................................................................ 79

Lampiran 7 Uji validitas .................................................................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Emosi adalah perasaan yang sedemikian intensifnya atau berangsur-

angsur dalam artian perasaan yang sungguh-sungguh dan terus menerus

hingga membawa pada sebuah tindakan. Perasaan sedih, bahagia, senang,

kecewa, marah, benci, cinta, takut dan lainnya merupakan contoh dari emosi.

Menurut Goleman, (2007) “Akar kata emosi adalah movere, kata kerja

Bahasa Latin yang berarti “menggerakan, bergerak”, ditambah awalan “e”

untuk memberi arti “bergerak menjauh” menyiratkan bahwa kecenderungan

bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Emosi mendorong seseorang

untuk melakukan sebuah tindakan. Ketika seseorang emosi maka ia akan

merespon dengan tindakan, contohnya emosi marah mendorong seseorang

untuk bertindak seperti memukul, emosi bahagia mendorong seseorang untuk

bertindak seperti tertawa, tersenyum dan sebagainya.

Goleman, (2007) juga mengatakan para ahli sosiologi menunjuk pada

keunggulan perasaan dibandingkan nalar pada saat-saat kritis semacam itu bila

mereka menyimpulkan tentang mengapa evolusi menempatkan emosi sebagai

titik pusat jiwa manusia. Menurut para sosiologi, emosi menuntun kita

menghadapi saat-saat kritis dan tugas-tugas yang terlampau riskan bila hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

2

memakai kekuatan otak, kehilangan yang menyedihkan, bertahan mencapai

tujuan kendati dilanda kekecewaan, keterkaitan dengan pasangan, membina

keluarga. Setiap emosi menawarkan pola persiapan tindakan tersendiri;

masing-masing menuntun kita kearah yang telah terbukti berjalan baik ketika

menangani tantangan yang datang berulang-ulang dalam hidup manusia.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia

didasarkan pada emosi. Emosilah yang berperan penting dalam perilaku

manusia. Contohnya menurut hasil wawancara dari rekan guru pada salah satu

sekolah di Serang Banten. Seorang guru SD yang kurang dapat mengontrol

emosinya dengan baik. Guru SD yang membawa emosinya saat di rumah

sampai ke Sekolah. Guru tersebut melampiaskan perasaan marahnya terhadap

murid di sekolah.

Ketika seorang anak melakukan satu kesalahan guru tersebut

meluapkan emosinya yang sudah lama ia tahan. Guru tersebut membentak

anak di depan teman-teman sekelasnya hingga muridnya tidak ingin sekolah

lagi karena merasa malu. Guru tersebut tanpa pikir panjang langsung

membentak murid, tanpa memperhitungkan dampaknya. Dari contoh tersebut

dapat kita lihat betapa berperannya emosi dalam sebuah tindakan. Emosi akan

mendorong seseorang untuk bertindak.

Setiap guru pasti memiliki emosi dalam dirinya, tetapi setiap guru juga

wajib mengelola emosinya tersebut. Guru yang mampu mengelola emosinya

berarti juga mampu mengendalikan diri. Mengelola perasaan-perasaan yang

menekan sehingga emosi yang muncul dari dirinya tidak menimbulkan sesuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

3

yang negatif. Emosi akan mendorong seseorang untuk bertindak, maka dari itu

penting guru memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik. Emosi positif

cenderung mendorong seseorang untuk bertindak atau melakukan hal yang

positif, tetapi emosi negatif cenderung mendorong seseorang untuk bertindak

atau melakukan hal yang negatif pula. Maka dari itu pentinggnya memiliki

pengelolaan emosi yang baik pada setiap guru sekolah dasar.

Guru sekolah dasar yang mampu mengelola emosinya berarti memiliki

sifat dapat dipercaya. Guru sekolah dasar yang memiliki sifat dapat dapat

dipercaya merupakan guru sekolah dasar yang memiliki sikap maupun sifat

kejujuran dan selalu menunjukan sikap yang baik serta selalu mengakui juga

bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat. Contohnya ketika

ulangan akhir semester guru sekolah dasar dengan jujur memberikan nilai

sesuai dengan hasil yang diperoleh siswa.

Guru sekolah dasar perlu memiliki keterampilan mengelola emosi yang

baik. Terlebih pekerjaan seorang guru sekolah dasar berhadapan langsung

dengan manusia. Guru sekolah dasar yang setiap hari berhadapan langsung

dengan manusia akan sangat dibutuhkan keterampilan mengelola emosi yang

baik karena dengan memiliki keterampilan mengelola emosi yang baik guru

sekolah dasar memiliki adaptabilitas yang baik. Guru sekolah dasar yang

memiliki adaptabilitas berarti guru sekolah dasar yang memiliki kemandirian,

keluwesan dalam menghadapi tantangan serta dapat memahami situasi yang

ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

4

Guru sekolah dasar selalu dipandang sebagai figure. Guru sekolah dasar

akan mencerminkan sosok figur yang akan ditiru terlebih oleh para murid-

muridnya. Guru sekolah dasar merupakan figur yang sangat berarti bagi siswa

terlebih pada siswa sekolah dasar atau masa kanak-kanak. Maka dari itu perlu

bagi guru sekolah dasar untuk memiliki sifat bersungguh-sungguh. Sifat

bersungguh-sungguh berarti bertanggung jawab atas semua pekerjaannya.

Guru sekolah dasar memiliki peran yang berarti bagi perkembangan

siswa sekolah dasar terutama pada masa kanak-kanak. Siswa sekolah dasar

yang sedang berada pada tahap perkembangan kanak-kanak menurut Erikson

dalam Upton, (2012) pada tahap usia sekolah 6 tahun hingga 11 tahun (tahap

usia sekolah) merupakan masa dimana seseorang perlu mengatasi tuntutan-

tuntutan sosial dan akademik baru. Keberhasilan yang diperoleh anak akan

memunculkan rasa berkemampuan, sedangkan kegagalan memunculkan

perasaan inferioritas. Industry vs inferiority (merasa bangga atau puas dengan

keberhasilan dalam tugas-tugasnya di sekolah vs merasa tidak kompeten).

Guru sekolah dasar sekolah dasar seharusnya bisa membimbing anak

agar melewati tahap perkembangannya dengan baik, maka dibutuhkan

kemampuan inovasi seperti terbuka dengan gagasan orang lain, dan update

dengan informasi yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk membantu dalam

membimbing anak agar melewati tahap perkembangannya dengan baik karena

jika anak tidak melewatkan tahap perkembangannya dengan baik maka akan

berdampak pada tahap perkembangan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

5

Guru sekolah dasar harus memiliki keterampilan yang baik dalam

mendidik anak terlebih pada siswa sekolah dasar yang masih berada pada

masa masa perkembangan kanak-kanak, salah satunya keterampilan

pengelolaan emosi. Anak harus selalu didukung agar anak dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal. Guru sekolah dasar yang memiliki pengelolaan

emosi yang baik akan mendorong perilaku-perilaku yang baik juga, yang akan

menghasilkan anak yang berkarakter baik.

Ada beberapa kasus yang secara real terjadi pada beberapa orang yang

dapat menggambarkan pentingnya pengelolaan emosi yang baik pada siswa

Sekolah Dasar yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

VIVAnews -- Kasus kekerasan yang dilakukan seorang guru terhadap

siswanya kembali terjadi. Di Lebak, Banten, siswa SDN 2 Karanganyar harus

menjalani perawatan akibat luka-luka lebam di sekujur tubuhnya karena di

pukuli gurunya. Sementara guru kelas 2 SD itu, pelaku pemukulan kini harus

menjalani pemeriksaan di Polres Lebak, untuk mempertanggung jawabkan

perbuatannya. Informasi yang diterima VIVAnews, Rabu, 2 Desember 2009,

kasus itu bermula ketika korban memperagakan gelagat oknum guru dengan

berpura-pura batuk dihadapan rekan-rekannya.

Tapi, perbuatan itu ternyata dilaporkan oleh salah seorang rekan korban

kepada oknum guru tersebut. Mendengar laporan itu sang guru pun berang dan

langsung menemui korban yang pada saat itu masih berada di dalam

kelas. Tanpa bertanya lagi, guru itu langsung menyeret korban, di hadapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

6

para siswa, guru itu kemudian menghujan bogem mentah kearah korban

sambil membenturkan muka korban ke dingding tembok.

Mengetahui anaknya diperlakukan tidak layak, orang tua korban

Ahmad Riyanto mendatangi guru itu dan langsung membalas perlakukan

tersangka terhadap anaknya. Di temui usai menjalani pemeriksaan di Polres

Lebak, guru yang bernama Ujang membantah dirinya telah memukuli korban.

Menurut dia saat itu dirinya hanya memberikan efek jera kepada korban,

karena kelakukan korban dianggap mengganggu ketertiban siswa. "Saya tidak

menampar, melainkan hanya memegang muka korban untuk menakut-nakuti

korban agar tidak melakukan perbuatan itu lagi," tutur Ujang.

Sementara, Kanit I Polres Lebak Iptu Syah Johan membenarkan

pihaknya telah memeriksa tersangka Ujang di duga telah melakukan

penganiyaan terhadap korban Aceng. "Untuk menindaklanjuti laporan dari

korban, tersangka kami periksa," katanya.

Kasus lainnya yaitu kasus realita yang terjadi pada penulis. Saat peneliti

masih menduduki bangku kelas 1 sekolah dasar, peneliti diajarkan oleh guru

yang mudah emosi. Saat guru tersebut kesal guru itu akan membentak,

mencubit, menjewer, memukul, bahkan penulis pernah di lempar memakai

penghapus papan tulis karena tidak mendengarkan guru tersebut saat

menerangkan.

Guru tersebut juga memarahi anak yang tidak dapat membaca dan

memberi cap sebagai “anak bodoh” penulis di cap oleh guru tersebut sebagai

“anak bodoh” sehingga dijauhi oleh teman-temannya. Ketika peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

7

dipindahkan ke Sekolah lain dan mendapatkan guru yang dapat mengontrol

emosi dengan baik, peneliti merasa nyaman di sekolah baru dan dapat

bersosialisasi dengan baik di sekolah baru.

Dari kedua contoh kasus tersebut, dapat kita lihat betapa berperannya

emosi seorang guru Sekolah Dasar terhadap perkembangan anak didiknya.

ketika emosi kurang dapat dikontrol, maka akan menciptakan tindakan yang

kurang baik dan dapat berdampak negatif seperti anak tidak ingin pergi ke

sekolah lagi lalu anak dijauhi oleh teman-temannya dan kehilangan

kepercayaan dirinya. Tetapi juga sebaliknya ketika emosi dapat kita kontrol

akan meciptakan tindakan yang benar dan berdampak positif.

Guru sekolah dasar yang memiliki kemampuan mengelola emosi yang

baik memiliki ciri seperti; mampu bersikap toleran terhadap frustasi dan

mampu mengelola amarah secara lebih baik, lebih mampu mengungkapkan

amarah dengan tepat tanpa berkelahi, dapat mengendalikan perilaku agresif

yang merusak diri sendiri dan orang lain, memiliki perasaan yang positif

tentang diri sendiri, sekolah dan keluarga, memiliki kemampuan untuk

mengatasi ketegangan jiwa (stress), dapat mengurangi rasa kesepian dan

cemas dalam pergaulan.

Keterampilan mengelola emosi terbentuk berdasarkan faktor-faktor

yaitu; faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor perkembangan dan

kematangan, faktor lingkungan, faktor budaya dan agama. Keterampilan

mengelola emosi juga terbentuk berdasarkan aspek-apek seperti;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

8

mengendalikan diri, memiliki sifat dapat dipercaya, sifat bersungguh-sunguh,

adaptabilitas dan inovasi.

Berdasarkan latar belakang di atas tersebut, maka peneliti bermaksud

mengadakan penelitian dengan judul “Kemampuan Mengelola Emosi dan

Implementasinya pada Usulan Topik Program Pengembangan Diri para Guru

Sekolah Dasar pada beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten Tahun 2019”.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

berbagai masalah sebagai berikut:

1. Masih adanya guru sekolah dasar yang melakukan kekerasan verbal pada

siswa.

2. Masih adanya guru sekolah dasar yang mengabaikan siswa.

3. Masih adanya guru sekolah dasar yang melakukan kekerasan fisik pada

siswa.

4. Masih adanya guru sekolah dasar yang belum siap menerima anak saat

sedang emosi.

5. Masih adanya guru sekolah dasar yang memberikan nilai tidak sesuai

dengan hasil belajar siswa.

6. Masih adanya guru sekolah dasar yang belum mampu beradaptasi dengan

lingkungan baru.

7. Belum adanya pencegahan yang diberikan untuk guru-guru sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

9

C. Pembatasan masalah

Fokus penelitian ini diarahkan pada kemampuan mengelola emosi dan

implementasinya pada usulan topik program pengembangan diri para guru

sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten tahun 2019.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Seberapa baik kemampuan mengelola emosi pada guru sekolah dasar di

beberapa sekolah dasar di Serang-Banten tahun 2019.

2. Topik-topik program pengembangan diri apa sajakah yang dapat diusulkan

untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi di Sekolah berdasarkan

skor butir kemampuan mengelola emosi yang masih rendah.

E. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui kemampuan mengelola

emosi dan implementasinya pada usulan topik program pengembangan diri

para guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten tahun

2019.

1. Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan mengelola emosi pada guru

sekolah dasar di beberapa sekolah dasar di Serang-Banten tahun 2019.

2. Mengetahui topik-topik program pengembangan diri yang dapat

dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi guru di

Sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

10

F. Manfaat penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi bidang ilmu

pendidikan untuk memperluas pemahaman dalam melihat kemampuan

mengelola emosi pada guru sekolah dasar di beberapa sekolah dasar di

Serang-Banten tahun 2019.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

Memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan

mengelola emosi. Penelitian ini juga dapat digunakan oleh guru

terlebih guru Sekolah Dasar untuk menilik diri. Penelitian ini juga

memberikan informasi implementasi pada usulan topik program

pengembangan diri.

b. Bagi Prodi/Fakultas

Penelitian ini memberikan informasi dan dapat dijadikan bahan

pertimbangan sebagai upaya mengoptimalkan pendidikan karakter

terutama dalam kepribadian Guru pada tingkat kemampuan

mengelolah emosi guru sekolah dasar tahun 2019.

c. Bagi peneliti selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

11

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan acuan untuk

mengembangkan penelitian khususnya mengenai kemampuan

mengelola emosi pada guru sekolah dasar di beberapa sekolah dasar di

Serang-Banten di lingkungan sekolah.

G. Batasan Istilah

1. Kemampuan Pengelolaan emosi

Kemampuan pengelolaan emosi adalah suatu kemampuan dalam diri

manusia untuk mengelola setiap emosi-emosi yang diraskan. Emosi yang

dirasakan harus disadari dengan betul agar dapat dikelola dengan baik.

Jika emosi dapat dikelola dengan baik, dan dapat dikontrol dengan baik

maka tindakan yang dilakukan atas emosi tersebut akan baik. Sebaliknya,

jika emosi tidak dikelola dengan baik maka tindakan atas emosi yang

dirasakan pun tidak akan baik. Kemampuan mengelola emosi mencangkup

kemampuan mengendalikan diri, sifat dapat dipercaya, sifat bersungguh-

sungguh, adaptabilitas, inovasi.

2. Guru Sekolah Dasar

Guru Sekolah Dasar merupakan seorang pendidik profesional

dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi anak Sekolah Dasar yang sekitaran

usia 6-12 tahun. Dalam artian Guru ialah wadah, wadah dalam membentuk

kepribadian seseorang baik secara kognitif maupun psikologis anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan kajian pustaka tentang kemampuan mengelola

emosi. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada sumber buku atau

bacaan yang dapat dipertanggung jawabkan. Masing-masing sub bagian landasan

teori dijabarkan secara singkat, padat, dan jelas.

A. Hakikat Kemampuan Pengelolaan Emosi

1. Pengertian Emosi

James (Safaria & Saputra, 2009) Emosi adalah keadaan jiwa yang

menampakan diri dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh. Ketika

seseorang mengalami emosi secara sadar atau tidak sadar terjadi

perubahan-perubahan pada tubuh seseorang tersebut.

Seperti ketika seseorang merasa malu akan tampak perubahan pada

kulitnya yang memerah, saat seseorang merasa takut maka bulu kuduknya

akan merinding, ketika seseorang marah otot-otot tangannya akan

menegang, energi tubuhnya memuncak, dan sebagainya.

Chia, 1985 (Safaria & Saputra, 2009) Emosi berasal dari kata e yang

berarti energi dan motion yang berarti getaran. Emosi kemudian bisa

dikatakan sebagai sebuah energi yang terus bergerak. Kata bergerak berarti

emosi seseorang dapat bergerak atau berubah-ubah dalam diri manusia.

Emosi yang merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang

khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian

kecenderungan bertindak (Goleman, 1998). Emosi atau perasaan-perasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

13

seperti marah, senang, sedih, bahagia, takut, kecewa, cinta, benci, dan

sebagainya akan mempengaruhi bagaimana kita berpikir mengenai

perasaan itu dan bagaimana kita bertindak.

Chaplin (2002) merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang

terangsang dari organisme mencangkup perubahan-perubahan yang

disadari, yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku.

Emosi adalah suatu perasaan yang pasti dialami oleh setiap manusia.

Perasaan-perasaan tersebut seperti marah, gembira, sedih, cemas, bahagia,

takut, putusasa, kecewa, dan sebagainya. Emosi yang dirasakan disadari

atau tidak, akan mempengaruhi seseorang dalam berpikir maupun

bertindak.

2. Kategori Emosi

Emosi akan mendorong seseorang untuk bertindak. Menurut Saputra

& Safaria (2009) emosi dibagi menjadi dua ketegori, yaitu emosi positif

dan emosi negatif, yaitu:

a. Emosi positif

Emosi positif atau bisa disebut dengan afek positif. Emosi positif

memberikan dampak yang menyenangkan dan menenangkan. Macam

dari emosi positif ini seperti tenang, santai, rileks, gembira, lucu, haru

dan senang. Ketika kita merasakan emosi positif ini, kitapun akan

merasakan keadaan psikologis yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

14

b. Emosi negatif

Emosi negatif atau bisa disebut afek negatif. Ketika kita merasakan

emosi negatif ini maka dampak yang kita rasakan adalah negatif, tidak

menyenangkan dan menyusahkan. Macam dari emosi negatif di

antaranya sedih, kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya, frustasi,

marah, dendam, dan masih banyak lagi.

3. Fungsi Emosi

Emosi pada diri manusia juga memilki fungsi bagi kehidupan manusia.

Safaria & Saputra (2009) memaparkan fungsi emosi adalah sebagai

berikut:

a. Emosi berfungsi sebagai bentuk komunikasi yang dapat mempengaruhi

orang lain.

Guratan ekspresi yang terlihat pada raut muka seseorang adalah

bagian dari emosi. Sejak dahulu di dalam kehidupan masyarakat

primitif, dan di dalam dunia buas binatang, guratan ekspresi

merupakan bentuk komunikasi yang lebih cepat dari kata-kata. Saat

sekarang pada masyarakat modern, gurutan ekspresi merupakan bentuk

komunikasi yang lebih cepat dari kata-kata. Contohnya ketika

seseorang marah ia secara tidak sadar akan mnegerutkan dahi, orang

yang melihatnya akan langsung menangkap ia merasa marah.

b. Emosi dapat mengorganisasi dan memotivasi tindakan.

Emosi secara teoritis dapat memotivasi perilaku. Pada situasi

yang penting, emosi dapat bereaksi dalam menghadapi situasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

15

Kita tidak perlu untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk

menghadapi situasi tersebut karena emosi akan mempersiapkan

segalanya untuk dapat melewati rintangan yang ada dalam pikiran kita

dan yang ada di lingkungan kita. contohnya ketika seseorang sedang

merasa takut secara tidak sadar emosi dapat mengorganisasi dan

memotivasi tindakannya dengan berlari.

4. Proses Terjadinya Emosi

Saputra & Safira, 2009 Menurut pandangan teori kognitif, emosi

lebih banyak ditentukan oleh hasil interpretasi kita terhadap sebuah

peristiwa. Kita bisa memandang dan menginterpretasikan sebuah peristiwa

dalam persepsi atau penilai negatif, tidak menyenangkan,

menyengsarakan, menjengkelkan, mengecewakan, atau sebaliknya dalam

persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang indah,

sesuatu yang mengharukan, atau membahagiakan.

Interpretasi yang kita buat atas sebuah peristiwa mengkondisikan

dan membentuk perubahan fisiologis kita secara internal. Ketika kita

menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka perubahan fisiologis

kita pun menjadi lebih positif.

5. Kemampuan Pengelolaan Emosi

Menurut Shapiro, 1997 (Safaria & Saputra, 2009) individu yang

memiliki kemampuan mengelola emosi akan lebih cakap menangani

ketegangan emosi. Karena kemampuan mengelola emosi ini akan

mendukung individu menghadapi dan memecahkan konflik interpersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

16

dan kehidupan secara efektif. Safaria & Saputra, 2009 Pemahaman,

penerimaan diri akan suasana emosi, mengetahui secara jelas makna dari

perasaan, mampu mengungkapkan perasaan secara konstruktif merupakan

hal-hal yang mendorong tercapainya kesejahteraan psikologis,

kebahagiaan, dan kesehatan jiwa individu.

Orang yang mampu memahami emosi apa yang sedang mereka

alami dan rasakan, akan lebih mampu mengelola emosinya secara positif.

Sebaliknya, orang yang kesulitan memahami emosi apa yang sedang

bergejolak dalam perasaannya, menjadi renta dan terpenjara oleh emosinya

sendiri. Mereka menjadi bingung dan bimbang akan makna dari suasana

emosi yang sedang mereka rasakan.

Jadi kemampuan mengelola emosi adalah suatu kemampuan dalam

diri manusia untuk mengelola setiap perasaan-perasaan yang muncul

terhadap dirinya dan mampu mengungkapkannya dengan baik. Jika emosi

dapat dikelola dengan baik, maka tindakan yang dilakukan atas emosi

tersebut pun dapat dikontrol dengan baik pula.

6. Aspek-aspek Pengelolaan Emosi

Menurut Goleman (1998) Kemampuan mengelola emosi merupakan

salah satu aspek yang terkandung dalam kecerdasan emosi (mengenali

emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi

orang lain, membina hubungan. Kelima aspek tersebut pada dasarnya

saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Kecapakan keterampilan emosi

seseorang untuk mengendalikan diri, memiliki sifat dapat dipercaya, sifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

17

bersungguh-sunguh, adaptabilitas dan inovasi (Goleman 1998). Berikut

adalah aspek-aspek kemampuan mengelola emosi:

a. Mengendalikan diri

Orang yang mampu mengendalikan diri, sehingga seseorang dapat

mengelola emosi dari segi diri sendiri hingga dalam mengelola sebuah

perasaan-perasaan yang menekan seseorang dari sedih sampai senang

maupun bahagia. Contohnya ketika guru SD sedang merasa kesal

menghadapi siswa SD yang tidak nurut, guru tersebut dapat

menenangkan diri dengan mencoba menarik nafas hingga merasa lebih

tenang. Guru harus mampu mengendalikan diri ketika emosi melanda

dirinya dengan hal positif.

b. Sifat dapat dipercaya

Orang yang memiliki sifat dapat dipercaya merupakan seseorang yang

memiliki sikap maupun sifat kejujuran dan selalu menunjukkan sikap

yang baik serta selalu mengakui juga bertanggung jawab atas

kesalahan yang telah diperbuat. Contohnya ketika guru SD

memberikan penilaian terhadap siswa SD, guru tersebut dengan jujur

memberi nilai sesuai dengan hasil yang diperoleh dari kemampuan

siswa. Guru SD tersebut memiliki sifat dapat dipercaya.

c. Sifat bersungguh-sungguh

Orang yang memiliki sifat bersungguh-sungguh merupakan seseorang

yang menjunjung tinggi rasa tanggung jawa atas semua yang akan

dilakukan dan selalu memiliki komitmen yang tinggi untuk menuju apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

18

yang ingin dicapai. Contohnya ketika guru SD membuat program

tahunan guru tersebut manjalankan program dengan tuntas sesuai

dengan program tahunan yang telah dibuat. Sifat bersungguh-sungguh

guru SD tersebut tercermin dari kesungguhan menjalankan tugas

hingga selesai.

d. Adaptabilitas

Orang yang adaptabilitas merupakan seseorang yang memiliki

kemandirian, keluwesan dalam menghadapi tantangan serta dapat

memahami situasi yang ada. Contohnya guru SD yang setiap tahun

berganti siswa-siswi baru dapat dengan luwes menghadapi siswa-siswi

baru. Guru tersebut dapat beradaptasi dengan sesuatu yang baru ia

temui.

e. Inovasi

Orang inovasi merupakan seseorang yang mampu atau memiliki sikap

keterbukaan dengan gagasan dari orang lain serta selalu update dengan

informasi yang ada. Dari penjelasn diatas dapat disimpulkan seseorang

yang dapat mengelola emosi dengan baik berarti memiliki kemampuan

mengendalikan diri, sifat dapat dipercaya, sifat dapat bersungguh-

sungguh, mampu beradaptasi, dan memiliki inovasi. Contohnya ketika

siswa SD tak juga paham dengan materi yang diajarkan oleh guru SD

mencoba berinovasi dengan bermain dan belajar guna mempermudah

amnak memahami materi yang diajarkan. Guru SD yang berinovasi

mampu menciptakan ide-ide yang kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

19

B. Hakikat Guru Sekolah Dasar

1. Pengertian Guru Sekolah Dasar

UU no. 14 Tahun 2015 tentang Guru, Guru ialah seorang pendidik

profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan

pendidikan menengah. Menurut Suparlan (2005), guru dapat diartikan

sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional,

intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.

Seperti yang telah dijelaskan diatas guru ialah seorang pendidik

profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru juga

bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik

spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya Dalam

artian Guru ialah wadah, wadah dalam membentuk kepribadian seseorang

baik secara kognitif maupun psikologis anak.

Suharjo (2006) menyatakan bahwa sekolah dasar pada dasarnya

merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program

pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Dalam PP Nomor

74 tahun 2008 pasal 1 menyatakan bahwa sekolah dasar (SD) adalah salah

satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan

umum pada jenjang pendidikan dasar. Dari pemaparan tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

20

disimpulkan sekolah dasar adalah satuan pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar

dengan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun.

Jadi guru sekolah dasar ialah seorang pendidik profesional dengan

tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik di dalam sebuah satuan

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada

jenjang pendidikan dasar dengan program pendidikan enam tahun bagi

anak-anak usia 6-12 tahun.

2. Peran Guru

Guru memiliki peran yang sangat banyak dalam kehidupan ini.

terlebih dalam proses pendidikan, guru lah yang sangat berperan dalam hal

pendidikan. Surya, 2013 menyebutkan bahwa di Sekolah ia berperan

sebagai perancang pengajaran, pengelola pengajaran, penilai hasil

pembelajaran, pengarah pembelajaran, dan sebagai pembimbing siswa. Di

dalam keluarga guru berperan sebagai pendidik. Sedangkan di masyarakat,

guru berperan sebagai Pembina masyarakat, pendorong masyarakat,

penemu masyarakat, dan sebagai agen masyarakat. Guru juga berperan

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

21

Dalam hubungannya dengan aktivitas pengajaran dan administrasi

pendidikan, guru berperan sebagai

a. Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai aktivitas-aktivitas

pendidikan.

b. Wakil masyarakat di sekolah, sebagai pembawa suara dan kepentingan

masyarakat dalam pendidikan.

c. Seorang pakar dalam bidangnya, menguasai materi pembelajaran.

d. Penegak disiplin bagi siswa.

e. Pelaksanaan administrasi pendidikan, yaitu bertanggung jawab agar

pendidikan dapat berlangsung dengan baik.

f. Pemimpin generasi muda.

g. Penerjemah kepada masyarakat, yaitu menyampaikan berbagai

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.

Dipandang dari orientasi dirinya pribadi, guru dapat berperan sebagai:

a. Pekerja sosial, yaitu seseorang yang harus memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

b. Pelajar dan ilmuwan, yaitu seseorang yang harus senantiasa belajar

secara terus menerus untuk mengembangkan penguasaan ilmunya.

c. Orangtua, artinya guru adalah wali orangtua di sekolah bagi setiap

siswa.

d. Model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku baik yang

harus dicontoh oleh siswa-siswanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

22

e. Pemberi keselamatan, artinya guru senantiasa memberikan rasa aman

bagi setiap siswanya selama dalam didikan gurunya.

Dipandang dari sudut pandang psikologis, guru sebagai:

a. Pakar psikologi pendidikan, artinya seseorang yang memahami

psikologi pendidikan dan mampu mengaplikasikannya dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.

b. Seniman dalam hubungan antar manusia, artinya guru adalah oang

yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan antar

manusia secara efektif, khususnya dengan siswa sehingga dapat

mencapai tujuan pendidikan.

c. Pembentuk kelompok, yaitu mampu menciptakan kelompok dan

aktivitas-aktivitas sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan.

d. Inovator, yaitu orang yang mampu menciptakan suatu pembaharuan

untuk membuat sesuatu hal yang lebih baik.

e. Petugas kesehatan mental, artinya guru bertanggung jawab bagi

terciptanya kesehatan mental para siswa.

3. Karakteristik Guru

Surya (2013) menyimpulkan enam karakteristik Guru, yaitu:

a. Guru yang terwujud dalam kualitas kepribadian yang utuh paripurna,

dengan ciri-ciri antara lain: memiliki filsafat hidup yang menjadi

landasan kehidupan, konsisten dan keikhlasan dalam semua perbuatan,

berjiwa penyabar, berpenampilan simpatik dan memiliki daya Tarik

magnetik pedagogis, sehingga penampilannya menjadi sumber model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

23

atau teladan, memiliki daya adaptasi tinggi, memiliki daya adaptasi

tinggi, memiliki kesehatan jasmani, dan rohani secara paripurna.

b. Guru yang memiliki jiwa semangat, dan nilai-nilai keguruan berbasis

kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual secara terpadu yang

secara intrinsik tertanan dalam dirinya dan tercermin dalam perilaku

keguruannya. Hal itu dilandasi dengan penguasaan ilmu keguruan yang

teraplikasikan secara nyata dalam kinerjanya.

c. Secara cerdas menguasai semua materi ajar secara akademik,

konsepsional dan aplikatif serta senantiasa terus menerus

dikembangkan secara berkesinambungan sesuai dengan tuntutan

lingkungan dan perkembangan zaman. Materi ajar bukan hanya

sekedar informasi kosongnamun merupakan substansi yang

kontekstual dan bermakna dalam keseluruhan proses pembelajaran dan

kehidupan nyata.

d. Guru yang secara arif memiliki pemahaman terhadap semua peserta

didik secara utuh dan objektif. Yang diwujudkan dalam pendekatan

yang bersifat personal, yang membuat peserta didik memperoleh rasa

penerimaan dan penghargaan akan harga dan martabat dirinya. mereka

bersedia untuk berkomunikasi secara akrab diluar aktivitas di kelas

dalam beragam tempat, waktu, dan situasi untuk berdiskusi berbagai

hal.

e. Guru yang memiliki kompetensi komunikasi instruksional

(pengajaran) berbagai pedagosis, sebagaimana tercermin dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

24

pengumuman berbagai strategi dan metode mengajar secara tepat

menyenangkan, dan efektif. Secara pedagogis semua proses

pembelajaran dilakukan dalam suasana interaksi pedagogis yang

mampu membuat getaran psikologis pada diri para siswa. Dengan

demikian semua yang disampaikan akan tersimpan dalam memori

jangka panjang sehingga terus melekat hingga sepanjang masa.

f. Guru yang menjadi bagian dari lingkungan kehidupan spiritual dan

sosial, yang tercermin dalam kecerdasan dalam kehidupan sebagai

warga masyarakat dan hamba Allah. Hal itu terwujud dalam

penampilannya di lingkungan sosial sebagai sumber model dan

menjadi tokoh panutan di masyarakat dalam berbagai aspek dan

dimensi kehidupan.

4. Kompetensi Kepribadian Guru

Menurut Buchari Alma (2010), “kompetensi kepribadian adalah

kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang

kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku

sehari-hari”. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan pasal 28 ayat 3 butir b, menyatakan

bahwa “kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantab, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

didik, dan berakhlak mulia”. Guru sekolah dasar merupakan panutan untuk

siswa-siswinya. Kepribadian yang baik sangatlah penting dimiliki oleh

guru sekolah dasar, karena guru sekolah dasar menjadi contoh untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

25

siswa-siswinya. Menurut Syaiful Sagala (2009), beberapa hal yang harus

dimiliki guru dalam kompetensi kepribadian antara lain :

a. Mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai

norma hukum, norma sosial dan etika yang berlaku.

b. Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai

pendidik yang memiliki etos kerja sebagai guru.

c. Arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik,

sekolah, dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam

berpikir dan bertindak.

d. Berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh

positif terhadap peserta didik.

e. Memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani

oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religius, jujur, ikhlas, dan

suka menolong.

Dilihat dari kompetensi kepribadian, guru yang memiliki

kompetensi kepribadian yang baik berarti mantap, stabil, dewasa, arif,

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia, juga

siap mengikuti perkembangan ilmu dan kependidikan melalui berbgai

media komunikasi yang mutakhir. Agar guru memiliki kompetensi

kepribadian yang baik, guru harus memiliki kemampuan mengelola emosi

yang baik.

Dengan memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik, guru

mampu mengelola perasaan pikiran dan tindakan agar semakin menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

26

pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, serta dapat menjadi

teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Serta guru yang memiliki

kemampuan mengelola emosi yang baik, juga memiliki sifat inovatif

sehingga dapat mengikuti perkembangan ilmu dan kependidikan melalui

berbgai media komunikasi yang mutakhir.

5. Kemampuan Mengelola Emosi Guru SD

Kemampuan mengelola emosi adalah suatu kemampuan dalam diri

manusia untuk mengelola setiap perasaan-perasaan yang muncul terhadap

dirinya dan mampu mengungkapkannya dengan baik. Orang yang mampu

memahami emosi apa yang sedang mereka alami dan rasakan, akan lebih

mampu mengelola emosinya secara positif. Sebaliknya, orang yang

kesulitan memahami emosi apa yang sedang bergejolak dalam

perasaannya, menjadi renta dan terpenjara oleh emosinya sendiri. Mereka

menjadi bingung dan bimbang akan makna dari suasana emosi yang

sedang mereka rasakan.

Kemampuan mengelola emosi sangat dibutuhkan oleh seorang guru

sekolah dasar. Dalam kesehariannya yang banyak berinteraksi baik oleh

warga lingkungan sekolah maupun luar sekolah pasti banyak hal yang

dapat menimbulkan emosional. Emosi dapat merugikan diri sendiri dan

orang lain.

Guru sekolah dasar yang tidak dapat mengelola emosi, akan

berdampak buruk bagi perkembangan peserta didik. Tetapi guru sekolah

dasar yang memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

27

mengontrol dirinya sehingga tidak merugikan orang lain akibat

emosionalnya. Contohnya ketika seorang guru kurang dapat beradaptasi

dengan siswa yang berbeda bahasa, siswa menjadi tidak nyaman

mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

Jadi kemampuan mengelola emosi guru sekolah dasar adalah suatu

kemampuan yang dimiliki oleh guru sekolah dasar untuk mengelola setiap

perasaan-perasaan yang muncul terhadap dirinya dan mampu

mengungkapkannya dengan baik. Jika emosi dapat dikelola dengan baik,

maka tindakan yang dilakukan atas emosi tersebut pun dapat dikontrol

dengan baik pula.

6. Peran guru sekolah dasar sebagai pembimbing

Guru sekolah dasar memiliki peran yang sangat besar dalam

tumbuh kembangnya anak, baik akademik maupun kepribadian anak.

Maliki (2016) mengatakan Guru mempunyai peranan dan kedudukan

instrument kunci dalam keseluruhan pembangunan masyarakat pada

umumnya. Guru juga merupakan faktor utama dalam dalam keseluruhan

proses pendidikan. Proses pendidikan akan berjalan dengan baik jika guru

sekolah dasar dapat mengelola emosinya dengan baik. Guru sekolah dasar

yang pandai mengendalikan diri dapat menghantarkan siswa menjadi lebih

baik.

Guru sekolah dasar harus memiliki kemampuan mengelola emosi

yang baik, karena guru sekolah dasar merupakan pedoman siswa.

Rochman dalam Maliki (2016) mengatakan bahwa guru mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

28

peranan dalam kedudukan kunci di dalam proses pendidikan terutama

pendidikan formal bahkan pembangunan masyarakat umum. Surya dalam

Maliki (2016) mengatakan bahwa guru yang baik dan efektif ialah guru

yang dapat memainkan peranan –peranan tertentu dengan baik. Peranan-

peranan tersebut adalah sebagai perancang pembelajaran, pengelolaan,

pengajaran, penilaian hasil pembelajaran, pengaruh pembelajaran, dan

sebagai pembimbing siswa.

Rochman dalam Maliki (2016) memberikan tulisan yang sangat

mendukung peran guru, baik di sekolah maupun di masyarakat, yakni :

kepribadian guru merupakan bagian terpenting dalam meraih kesuksesan

pembelajaran sehingga akan tercipta peserta didik yang memiliki kualitas.

Kemampuan mengelola emosi guru sekolah dasar sangat berdampak

terhadap siswa. Kepribadian guru sekolah dasar merupakan bagian

terpenting dalam proses pembelajaran. Guru sekolah dasar yang dapat

mengelola emosinya dengan baik berarti dapat mengelola pikiran dan

tindakannya juga baik terhadap siswa maupun masyarakat sekolah lainnya.

7. Pengembangan diri guru sekolah dasar

Hasibuan (2014) Pengembangan diri merupakan katalis bagi

transformasi mendalam dari dalam diri individu. Pengembangan diri

terkait erat dengan perbaikan diri, bahkan secara konotatif sangat mungkin

bermakna sama. Pengembangan diri guru sekolah dasar merupakan

perubahan diri agar menjadi semakin lebih baik lagi dari sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

29

Hasibuan (2014) Perbaikan diri diawali dengan pengenalan siapa

diri sendiri yang sesungguhnya. Self-improvement is about knowing who

your self really are. Disinilah mulai kebangkitan rasa ingin tahu, sebagai

awal dari pengetahuan. Perbaikan diri merupakan petualangan penemuan

oleh diri sendiri, kemampuan pribadi keluar dari tradisi anti-perubahan dan

memasuki zona kehidupan baru untuk tumbuh dan berkembang secara

individual. Self-improvement is about honesty, compassion and integrity to

one’s self. Jadi, ada dimensi harga-diri, kemauan bangkit, dan integritas

dalam rangka perbaikan diri.

Pengembangan diri guru sekolah dasar adalah perbaikan diri guru

sekolah dasar dengan tujuan mengetahui betul diri pribadi, kemauan untuk

bangkit, serta memperbaiki kesalahan-kesalahan diri. Pengembangan diri

guru sekolah dasar sangat dibutuhkan guna menilik diri dan memperbaiki

diri. Guru sekolah dasar yang telah melakukan pengembangan diri

diharapkan dapat lebih baik dari sebelumnya dan dapat menjadi panutan

yang baik bagi para siswanya.

8. Masa deawasa

Guru sekolah dasar merupakan individu yang telah memasuki masa

dewasa. Menurut Jahja (2011) dewasa adalah orang yang bukan lagi anak-

anak dan telah menjadi pria atau wanita seutuhnya. Masa dewasa biasanya

dimulai sejak usia 18 tahun hingga kira-kira usia 40 tahun dan biasanya

ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin anak

telah berkembang dan mampu berproduksi. Pembagian masa dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

30

menurut Elizabeth B. Hurlock dalam Jahja (2011) membagi masa dewasa

menjadi tiga bagian :

a. Masa dewasa awal (masa dewasa dini/young adult)

Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa

reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan

ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen,

dan masa ketergantungan perubahan nilai-nilai, kreatifitas dan

penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara

21 sampai 40 tahun.

b. Masa dewasa madya (middle adulthood)

Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60

tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain;

masa dewasa madya merupakan masa transisi, di mana pria dan

wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa

dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan

ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama

lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-

kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi

kebutuhan pribadi dan sosial.

c. Masa dewasa lanjut (masa tua/older adult)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

31

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.

Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang

ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan

psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan

dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut:

perubahan yang menyangkut kemampuan motoric, kekuatan fisik,

perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf,

dan penampilan.

Jahja (2011) masa dewasa adalah masa awal seseorang dalam

menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-

harapan sosial baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai

kehidupannya memerankan peran ganda seperti peran sebagai suami/istri

dan peran dalam dunia kerja (berkarir).

Jahja (2011) Masa dewasa dikatakan sebagai masa sulit bagi individu

karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan

ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri.

Ciri-ciri masa dewasa dini yaitu :

a. Masa pengaturan (settle down)

Pada masa ini, seseorang akan “mencoba-coba” sebelum ia

menentukan mana yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan

permanen.

b. Masa usia produktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

32

Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini

merupakan masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan

hidup, menikah, dan bereproduksi/menghasilkan anak.

c. Masa bermasalah

Pada masa ini seseorang seseorang harus mengadakan penyesuaian

dengan peran barunya (perkawinan vs. pekerjaan). Jika ia tidak

dapat mengatasinya, maka akan menimbulkan masalah. Ada tiga

faktor yang membuat masa ini begitu rumit yaitu; pertama,

individu ini kurang siap dalam menghadapi babak/peran baru

dalam dirinya dan tidak dapat menyesuaikan. Kedua, karena

kurang persiapan, maka ia kaget dengan dua peran/lebih yang

harus diembannya secara serempak. Ketiga, ia tidak memperoleh

bantuan dari orang tua atau siapa pun dalam menyelesaikan

masalah.

d. Masa ketegangan emosional

Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an), kondisi

emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan

mudah memberontak. Namun ketika telah berumur 30-an,

seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.

e. Masa keterasingan sosial

Masa dimana seseorang mengalami “krisis isolasi”, ia terisolasi

atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan sosial dibatasi

karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Keterasingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

33

diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat untuk

maju dalam berkarir.

f. Masa komitmen

Pada masa ini setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah

komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup, tanggung jawab, dan

komitmen baru.

g. Masa ketergantungan

Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia 20-an, seseorang

masih punya ketergantungan pada orang tua atau

organisasi/instansi yang mengikatnya.

h. Masa perubahan nilai

Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa

dini berubah karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin

meluas.

i. Masa penyesuaian diri dengan hidup baru

Ketika seseorang telah mencapai masa dewasa berarti ia harus

lebih bertanggung jawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai

peran ganda. (peran sebagai orang tua dan pekerja)

j. Masa kreatif

Dinamakan masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas

untuk berbuat apa yang diinginkan. Namun kreativitas tergantung

pada minat, potensi, dan kesempatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

34

Menurut Dr. Harold Shyrock dari Amerika Serikat faktor yang dapt

menunjukan kedewasaan yaitu:

a. Fisik

Secara fisik, usia, rangka tubuh, tinggi, dan lebarnya tubuh

seseorang dapat menunjukan sifat kedewasaan pada diri seseorang.

Faktor-faktor ini memang biasa digunakan sebagai ukuran

kedewasaan. Akan tetapi, segi fisik saja belum dapat menjamin

ketepatan bagi seseorang untuk dapat dikatakan dewasa.

b. Kemampuan mental

Orang yang telah dewasa dalam cara berpikir dan tindaknya

berbeda dengan orang yang masih kekanak-kanakan sifatnya.

Dapat berpikir secara logis, pandai mempertimbangkan segala

sesuatu dengan adil, terbuka dan dapat menilai semua pengalaman

hidup merupakan salah satu ciri-ciri kedewasaan pada diri

seseorang.

c. Pertumbuhan sosial

Perasaan simpatik pada seseorang dan bahkan terhadap seorang

yang tidak ia sukai sekalipun merupakan ciri kedewasaan secara

sosial. Orang yang dapat berbuat seperti itu dia pasti pandai

menguasai keadaan meskipun terhadap orang yang berlaku tidak

baik terhadap dirinya meskipun untuk hal yang paling menyakitkan

dalam hatinya sekalipun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

35

d. Emosi

Kedewasaan seseorang itu dapat dilihat dari cara seseorang dalam

mengendalikan emosi ini. jika orang pandai mengendalikan

emosinya, maka berarti semua tindakan yang dilakukannya bukan

hanya mengandalkan dorongan nafsu, melainkan dia telah

menggunakan akalnya juga. Orang yang telah menguasai dan

mengendalikan emosinya dengan disertai oleh kemampuan mental

yang cukup dewasa, dia pasti dapat mengendalikan dirinya menuju

kehidupan yang bahagia dikarenakan selalu bersifat terbuka dalam

menghadapi berbagai kenyataan-kenyataan hidup, tabah dalam

menghadapi setiap kesulitan dan persoalan hidup, dan dapat merasa

puas dan sanggup menerima segala sesuatunya dengan lapang

dada.

e. Pertumbuhan moral dan spiritual

Kematangan spiritual dan moral bagi seseorang yang mendorong

dia untuk mengasihi dan melayani orang lain dengan baik. Oleh

sebab itu, pertumbuhan ini harus telah dimulai sejak awal dan

dikembangkan untuk dapat menghayati rahmat Tuhan. Sehingga,

dengan demikian orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang

yang pandai mensyukuri nikmat-Nya.

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Indah Nuraeny

tahun 2016 dengan judul “Kemampuan Mengelola Emosi Mahasiswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

36

Sedang Menyusun Skripsi (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Prodi BK USD

Angkatan Tahun 2012)”, didapatkan hasil bahwa kemampuan mengelola

emosi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada mahasiswa prodi BK

USD angkatan tahun 2012 dengan kategori tinggi berkisar 79,03 %. Kategori

tinggi dapat diartikan baik. Relevansi penelitian di atas dengan penelitian ini

terletak pada aspek kemampuan mengelola emosi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Maria Kurniawati tahun

2008 dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap

Profesionalisme Guru ditinjau dari Locus of Control dan Masa Kerja,

diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap

profesionalisme guru ditinjau dari locus of control dan masa kerja. Relevansi

penelitian diatas dengan penelitian ini adalah emosi sebagai salah satu

komponen yang dibahas, serta subyek penelitian yaitu guru.

D. Kerangka Pikir

Pada bagian ini dipaparkan mengenai kerangka pikir peneliti.

Kemampuan mengelola emosi menurut Goleman (1998) memiliki lima aspek.

Kelima aspek tersebut apabila mampu dilakukan oleh seseorang atau dialami

oleh seseorang dapat membantu seseorang untuk memiliki kemampuan

mengelola emosi. Di dalam dirinya. agar lebih mudah untuk dipahami,

kerangka pikir penelitian dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikit ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

37

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pikir Pengelolaan Emosi

Asumsi Awal

Kemampuan Mengelola Emosi

Guru SD Rendah

Aspek Kemampuan

Mengelola Emosi Menurut

Goleman (1998)

1. Mengendalikan Diri

2. Sifat Dapat

Dipercaya

3. Sifat Bersungguh-

sungguh

4. Adaptabilitas

5. Inovasi

Kemampuan Mengelola

Emosi Guru SD

Usulan Topik-topik Pengembangan Diri untuk Meningkatkan

Kemampuan Mengelola Emosi para Guru Sekolah Dasar pada

Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

38

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek

penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik dan instrumen

pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono: 2016). Penelitian ini digunakan penulis

untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan mengelola emosi para

guru sekolah dasar pada beberapa sekolah di Serang-Banten.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan pada 5 Sekolah di Serang-Banten,

yaitu; SD Negeri Kota Baru, SD Negeri Lopang Cilik, SD Negeri Serang 17,

SD Negeri Taman Baru 1, SD Negeri Taman. Pengambilan data dalam

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun ajaran 2018/2019 pada

tanggal 12 sampai 15 Februari 2019.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar di Serang-Banten

yang berjumlah 52 guru. Alasan memilih guru sekolah dasar, karena penting

seorang guru SD memiliki pengelolaan emosi yang baik. Emosi guru

sekolah dasar sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara peneliti tertarik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

39

meneliti kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar pada

beberapa sekolah di Serang-Banten.

Tabel 3.1

Jumlah Subjek Penelitian

Nama Sekolah Jumlah

SD Negeri Kota Baru 9 Orang

SD Negeri Lopang Cilik 11 Orang

SD Negeri Serang 17 11 Orang

SD Negeri Taman Baru 1 10 Orang

SD Negeri Taman 11 Orang

Total 52 Orang

Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2016), Purposive sampling merupakan teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala seuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).

Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan mengelola emosi guru

sekolah dasar. Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan

mengelola perasaan-perasaan yang dirasakan sehingga pikiran dan tindakan

yang dilakukan lebih positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

40

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,

berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya,

maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber

sekunder. Sugiyono (2016). Penelitian ini menggunakan sumber data

primer karena sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data tidak melalui orang lain. Teknik yang digunakan pada

penelitian ini adalah menggunakan skala. Menurut Azwar (1999) skala

merupakan alat ukur psikologi untuk mengukur aspek afektif. Menurut

Periantalo (2015) karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu:

a. Mengungkap aspek nonkognitif, artinya skala tidak mengungkap

aspek kognitif (pengetahuan). Skala mengungkap aspek bagaimana

manusia merespon. Semua jawaban dalam skala benar.

b. Aspek diungkap melalui item. Ungkapan tersebut diwakili oleh item

yang berasal dari indikator perilaku yang dibuat.

c. Menghasilkan skor. Skala psikologi merupakan bagian dari

pengukuran psikologi. Pengukuran menghasilkan skor. Skor

merupakan suatu kontinum interval. Skor bergerak dari angka

tertentu menuju angka tertentu. Skor didapat dari penjumlahan item.

Skor mempunyai klasifikasi tertentu. Klasifikasi memiliki interpretasi

atau makna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

41

d. Melalui proses psikometri. Skala diuji cobakan melalui proses

psikometri yang dimulai dari penetapan konstrak yang hendak

diungkap.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah Skala kemampuan mengelola emosi. Skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut

bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif

(Sugiyono:2016). Pengisian skala ini bertujuan untuk mengumpulkan data

mengenai kemampuan mengelola emosi guru sekolah dasar pada beberapa

sekolah dasar di Serang-Banten.

Penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2016)

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala

Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. item

pertanyaan yang terdapat pada skala penelitian ini terdiri dari pertanyaan

favorable (pernyataan positif) dan unfavorable (pernyataan negatif). Pada

instrumen skala ini peneliti menyediakan empat pilihan jawaban yaitu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

42

sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Peneliti tidak

mencantumkan alternatif jawaban ragu-ragu untuk menghindari

kecenderungan responden memberikan jawaban netral. Norma skoring

yang digunakan dalam pengolahan ini adalah:

Tabel 3.2

Norma Skoring Skala Kemampuan Mengelola Emosi

Alternatif Jawaban Item Favorabel Item Unfavorabel

sangat sesuai 4 1

sesuai 3 2

tidak sesuai 2 3

sangat tidak sesuai 1 4

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan pada inventori

kemampuan mengelola emosi ini dengan memilih salah satu alternatif

jawaban dengan memberikan tanda centang (). Skoring dilakukan dengan

menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Semakin

tinggi jumlah skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula kemampuan

mengelola emosi, sebaliknya jika semakin rendah jumlah skor yang

diperoleh maka semakin rendah pula kemampuan mengelola emosi. Kisi-

kisi Skala kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar pada

beberapa sekolah di Serang-Banten. Tampak pada tabel kemampuan

mengelola emosi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

43

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Skala Kemampuan Mengelola Emosi

No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah

item

Sub

Total Favorable Unfavorable

1. Mengendalikan

diri Mampu bersikap

tenang saat emosi. 1,29,57 28,56 5

15 Berpikir positif

ketika menghadapi

masalah.

27,55 2,30,58 5

Mengelola perasaan

yang menekan diri. 59 26,54 5

2. Sifat dapat

dipercaya Membangun

kepercayaan. 25,53 4,60 5

13

Berperilaku sesuai

dengan moral. 5,33 24,52 4

Mengakui

kesalahan yang

diperbuat tanpa

menutupinya.

23,51 6,34 4

3. Sifat

bersungguh-

sungguh

Bertanggung jawab

atas dirinya dan

pekerjaanya.

7,35 22,50 4

12

Menjalankan

komitmennya

dengan sungguh-

sungguh.

21,49 8,36 4

Tepat waktu dalam

menyelesaikan

pekerjaan.

9,37 20,48 4

4. Adaptabilitas Mampu

menyesuaikan

dengan lingkungan

baru

19,47 10,38 4

8 Mampu

menyesuaikan

dengan orang-orang

baru.

11,39 18,46 4

5. Inovasi Terampil mencari

berbagai informasi. 17,45 12,40 4

12

Memiliki kemauan

menambah

wawasan.

13,41 16,44 4

Berani menciptakan

gagasan-gagasan

baru.

15,43 14,42 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

44

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berati instrumen tersebut

dapat digunkan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono:2016). Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara

mengkorelasikan skor-skor setiap item yang digunakan terhadap skor-skor

ciri melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment.

Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Formula:

Keterangan:

= korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir

N = jumlah subyek

X = skor item kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

45

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

(Statistic Programme for Social Science), dari hasil penghitungan

diperoleh 53 yang memiliki korelasi ≥ 0,30, sedangkan 7 item memiliki

korelasi ≤ 0,30. Hasil penghitungan koefisien korelasi item instrumen

penelitian dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Skala Kemampuan Mengelola Emosi

No. Aspek Indikator

Nomor Butir Jumlah

item Valid Tidak

Valid

1. Mengendalika

n diri Mampu bersikap tenang saat

emosi.

1,28,29,57,

56

- 5

Berpikir positif ketika

menghadapi masalah. 2,30,55,56

27 4

Mengelola perasaan yang

menekan diri. 3,59,26,54 31 4

2. Sifat dapat

dipercaya Membangun kepercayaan. 25,53,4,60 32 4

Berperilaku sesuai dengan moral. 5,33, 24,52 - 4

Mengakui kesalahan yang

diperbuat tanpa menutupinya. 6,23, 34,51 - 4

3. Sifat

bersungguh-

sungguh

Bertanggung jawab atas dirinya

dan pekerjaanya. 7,22,35,50 - 4

Menjalankan komitmennya

dengan sungguh-sungguh. 21,49, 8,36 - 4

Tepat waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan. 9,37,20 48 3

4. Adaptabilitas Mampu menyesuaikan dengan

lingkungan baru 19,47,10,38 - 4

Mampu menyesuaikan dengan

orang-orang baru. 11,39,46,18 - 4

5. Inovasi Terampil mencari berbagai

informasi. 17,45 12,40 2

Memiliki kemauan menambah

wawasan. 41, 16,44 13 3

Berani menciptakan gagasan-

gagasan baru. 14,15,43,43 - 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

46

Tabel 3.5

Kisi-kisi Skala Kemampuan Mengelola Emosi (Setelah Uji Validitas)

No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah

item

Sub

Total Favorable Unfavorable

1. Mengendalika

n diri

Mampu bersikap

tenang saat emosi. 1,29,57 28,56 5

13

Berpikir positif

ketika menghadapi

masalah.

55

2,30,58

4

Mengelola perasaan

yang menekan diri. 3,59 26,54 4

2. Sifat dapat

dipercaya

Membangun

kepercayaan. 25,53 4,60 4

12

Berperilaku sesuai

dengan moral. 5,33 24,52 4

Mengakui kesalahan

yang diperbuat tanpa

menutupinya.

23,51 6,34 4

3. Sifat

bersungguh-

sungguh

Bertanggung jawab

atas dirinya dan

pekerjaanya.

7,35 22,50 4

11

Menjalankan

komitmennya dengan

sungguh-sungguh.

21,49 8,36 4

Tepat waktu dalam

menyelesaikan

pekerjaan.

9,37 20 3

4. Adaptabilitas Mampu

menyesuaikan

dengan lingkungan

baru

19,47 10,38 4

8 Mampu

menyesuaikan

dengan orang-orang

baru.

11,39 18,46 4

5. Inovasi Terampil mencari

berbagai informasi. 17,45 - 2

9

Memiliki kemauan

menambah wawasan. 41 16,44 3

Berani menciptakan

gagasan-gagasan

baru.

15,43 14,42 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

47

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran.

Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu

memberikan hasil ukur yang terpercaya disebut sebagai reliabel (Azwar,

2009). Menurut Azwar (2009) pengukuran yang menggunakan instrumen

pendidikan dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila alat

ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa

yang hendak diukur. Perhitungan reliabilitas instrumen penelitian ini

menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:

(

)

Keterangan:

α : Reliabilitas skala

dan

: Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

: Varians skor skala

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

SPSS Statistics Versi 20. Dari Hasil perhitungan didapat skor berikut :

Tabel 3.6

Reliabilitas Skala Kemampuan Mengelola Emosi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,953 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

48

Berdasarkan perhitungan reliabilitas ditemukan nilai koefisien

reliabilitas skala kemampuan mengelola emosi sebesar 0,953. Nilai

tersebut kemudian dikonsultasikan ke Tabel Kriteria Guilford di bawah

ini:

Tabel 3.7

Tabel Kriteria Guilford

Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kemampuan mengelola emosi sebesar 0,953 termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Artinya skala ini layak untuk mengukur kemampuan mengelola emosi guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi

data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data dari tiap

variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan

perhitungan statistik. Deskriptif kategorisasi pada penelitian ini adalah

menggunakan nilai-nilai mean, standar deviasi, skor maksimum dan skor

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91–1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71–0,90 Tinggi

3. 0,41-0,70 Cukup

4. 0,21-0,40 Rendah

5. <0,20 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

49

minimum. Langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan skor

Penentuan skor dilakukan dengan mengacu pada pedoman skoring

yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti melihat sifat pertanyaan favorable

maupun unfavorable dan memberikan nilai dari angka 1 sampai 4

berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden. Setelah itu peneliti

memasukkan hasil tersebut pada tabulasi data dan menghitung total jumlah

skor item serta jumlah skor.

2. Membuat Tabulasi Data

Menyusun tabulasi data dan menghitung total jumlah skor masing-

masing subjek serta jumlah skor item dengan menggunakan microsoft

office excel 2010. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara

statistik menggunakan program SPSS Statistics Versi 20.

3. Menentukan Kategori

Menurut Azwar (2009) pengkategorian memiliki tujuan untuk

menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah

berdasarkan atribut yang diukur secara berjenjang dan menurut suatu

kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi jenjang

kemampuan mengelola emosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dari sangat tinggi sampai sangat rendah. Perhitungan dalam penggolongan

norma kategorisasi adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

50

Tabel 3.8

Norma Kategorisasi

Norma/Kriteria Skor Kategori

μ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ Sangat Rendah

Keterangan:

Skor Rata-Rata Maksimum

Teoretik

: Skor tertinggi yang didapat

Skor Rata-Rata Minimum

Teoretik

: Skor terendah yang didapat

Rata-Rata Teoritik (µ) : Rata-rata teoretis skor maksimum

dan skor minimum

Standar Deviasi (σ) : Luas jarak rentang dibagi 6

Uraian kategori tersebut diterapkan sebagai pengelompokan tinggi

rendahnya kemampuan mengelola emosi guru sekolah dasar pada beberapa

sekolah dasar di Serang-Banten dengan jumlah 53 item valid diperoleh

hasil skor sebagai berikut skor subjek sebagai berikut:

Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : 53 x 4 = 212

Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : 53 x 1 = 53

Luas Jarak : 212 – 53 = 159

Standar Deviasi (σ) : (212-53) : 6 = 26,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

51

Rata-Rata Teoritik (µ) : (212+53) : 2 = 132,5

Tabel 3.9

Norma Kategorisasi Kemampuan Mengelola Emosi Guru Sekolah

Dasar pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

S

el

ai

n

n

orma kategorisasi untuk mengukur kemampuan mengelola emosi guru

sekolah dasar, peneliti juga menyusun kategorisasi perolehan skor butir

pengukuran dengan menggunakan norma yang sama. Adapun skor-skor

yang digunakan menyusun kategorisasi perolehan skor adalah sebagai

berikut :

Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : 52 x 4 = 208

Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : 52 x 1 = 52

Luas Jarak : 208 -52 = 268

Standar Deviasi (σ) : (208-52) :6 = 26

Rata-Rata Teoritik (µ) : (208+52) : 2 = 130

Hasil perhitungan analisis data skor skala pengukuran kemampuan

mengelola emosi subjek disajikan dalam norma kategorisasi item

Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai

Skoring Kategori

μ + 1,5 σ < X 175 – 212 Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 147 – 174 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 120 – 146 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 94 – 119 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ 53 – 93 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

52

Kemampuan Mengelola Emosi Guru Sekolah Dasar pada Beberapa

Sekolah Dasar di Serang-Banten sebagai berikut pada tabel:

Tabel 3.10

Norma Kategorisasi Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi Guru Sekolah

Dasar pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai

Skoring Kategori

μ + 1,5 σ < X 169 – 208 Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 143 – 168 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 117 – 142 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 91 – 116 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ 52 – 90 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi hasil penelitian serta pembahasan dari hasil penelitian

tersebut. Peneliti memaparkan hasil penelitian berdasarkan masalah yang telah

dipaparkan dalam bab 1, yaitu tentang kemampuan mengelola emosi dan

implementasinya pada usulan topik program pengembangan diri para guru sekolah

dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten tahun 2019.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu :

1. Kemampuan Mengelola Emosi Para Guru Sekolah Dasar pada

Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten.

Berdasarkan perolehan data penelitian yang diperoleh melalui

Skala kemampuan mengelola emosi, dapat dilihat gambaran kemampuan

mengelola emosi para guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di

Serang-Banten pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Kategorisasi Kemampuan Mengelola Emosi Para Guru Sekolah Dasar pada

Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi 169 - 208 29 55,8%

Tinggi 143 - 168 18 34,6%

Sedang 117 - 142 5 9,6%

Rendah 91 - 116 0 0%

Sangat Rendah 52 - 90 0 0%

Jumlah 52 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

54

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa:

a. Sebanyak 29 Guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di

Serang-Banten yang memiliki kategori kemampuan mengelola emosi

sangat tinggi dengan presentase 55,8%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa 29 guru memiliki kemampuan mengelola emosi yang sangat

baik.

b. Sebanyak 18 Guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di

Serang-Banten yang memiliki kategori kemampuan mengelola emosi

tinggi dengan presentase 34,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 18

guru memiliki kemampuan mengelola emosi baik.

c. Sebanyak 5 Guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di

Serang-Banten yang memiliki kategori kemampuan mengelola emosi

sedang dengan presentase 9,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 5

guru memiliki kemampuan mengelola emosi sedang.

d. Tidak ada Guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-

Banten yang memiliki kategori kemampuan mengelola rendah dengan

presentase 0%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada guru yang

memilki kemampuan mengelola emosi buruk.

e. Tidak ada Guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-

Banten yang memiliki kategori kemampuan mengelola emosi sangat

rendah dengan presentase 0%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak

ada guru yang memiliki kemampuan mengelola emosi sangat buruk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

55

Kategorisasi kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar

pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten. Digambarkan dalam

gambar di bawah ini.

Gambar 4.1

Kemampuan Mengelola Emosi Guru Sekolah Dasar

pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten.

2. Identifikasi Item yang Perolehan Skornya Rendah.

Perolehan skor butir-butir pengukuran kemampuan mengelola emosi

dikategorisasi berikut ini:

Tabel 4.2

Distribusi Perolehan Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi Guru

Sekolah Dasar pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

0

10

20

30

40

Sangat Tinggi55,8 %

Tinggi 34,6% Sedang 9,6% Rendah 0% Sangat rendah0%

Kategorisasi kemampuan mengelola emosi para

guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar

di Serang-Banten

Kategori Interval Frekuensi Persentase Nomor Item

Sangat

Tinggi 175 - 212 13 24,5%

9,16,21,24,26,28,30,50,

52,54,56,57,60

Tinggi 147 - 174 38 71,6%

1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,14,17,

18,19,20,22,23,25,29,33,34,

35,36,37,38,39,41,42,43,44,

45,46,47,49,51,53,55,59

Sedang 120 - 146 2 3,8% 15,58

Rendah 94 - 119 0 0% -

Sangat

Rendah 53 - 93 0 0% -

Jumlah 53 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

56

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa 24,5% atau 13

item yang masuk kategori sangat tinggi, 71,6% atau 38 item yang masuk

kategori tinggi, 3,8% atau 2 item yang masuk kategori sedang, 0% atau 0

item yang masuk kategori rendah, 0% atau 0 item yang masuk kategori

sangat rendah. Jumlah keseluruhan item adalah 53 item.

Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan sedang, tinggi, sangat

tinggi skor item kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar

pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten dari kategori item sedang

terdapat 2 butir yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun topik

program pengembangan diri untuk meningkatkan kemampuan mengelola

emosi para guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-

Banten. Item tersebut dapat dilihat pada item di bawah ini:

Tabel 4.3

Item-Item Pernyataan yang Tergolong dalam Kategorisasi Sedang

Kemampuan Mengelola Emosi Guru Sekolah Dasar

pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten.

No. No.

Item Aspek Indikator Rumusan Pertanyaan Skor

1. 15 Inovasi Berani

menciptakan

gagasan-gagasan

baru.

Saya berani

memunculkan ide

walaupun banyak yang

tidak suka.

138

2. 58 Mengendalikan

diri

Berpikir positif

ketika menghadapi

masalah.

Saya menyalahkan

rekan guru lain saat

mengalami kegagalan.

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

57

Item yang tergolong sedang pada tabel di atas akan digunakan

sebagai dasar penyusunan topik-topik pengembangan diri dalam

meningkatkan kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar pada

beberapa sekolah dasar di Serang-Banten.

B. Pembahasan

1. Deskripsi Kemampuan Mengelola Emosi Para Guru Sekolah Dasar

pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan

bahwa kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar pada

beberapa sekolah dasar di Serang-Banten sebagian besar memiliki

kemampuan mengelola emosi dengan kategori sangat tinggi dengan

persentase 55,8% atau sekitar 29 guru. Kategori tinggi dengan persentase

34,6% atau sekitar 18 guru. Kategori sedang dengan persentase 9,6%

atau sekitar 5 guru. Kategori rendah dengan persentase 0% atau tidak ada

guru. Kategori sangat rendah dengan persentase 0% atau tidak ada guru.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti melihat kemungkinan

yang menyebabkan penelitian ini mengungkap hasil tersebut. Peneliti

melihat bahwa hasil penelitian kurang mencerminkan kenyataan

sesungguhnya terkait dengan kemampuan mengelola emosi. Walaupun

dalam skala penelitian, peneliti sangat menjaga privasi subjek dengan

tidak mencantumkan nama pada identitas skala penelitian tetapi guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

58

pastinya ingin menampilkan diri mereka yang baik adanya walaupun

sebenarnya kurang sesuai dengan keadaannya saat itu.

Kategori sangat tinggi diartikan bahwa kemampuan mengelola

emosi guru sangat baik. Kategori tinggi diartikan bahwa kemampuan

mengelola emosi guru baik. Kategori sedang diartikan bahwa

kemampuan mengelola emosi guru sedang. Kategori rendah diartikan

bahwa kemampuan mengelola emosi guru buruk. Kategori sangat rendah

diartikan bahwa kemampuan mengelola emosi guru sangat buruk.

Guru yang memiliki kemampuan mengelola emosi yang sangat

baik dan baik kemungkinan dipengaruhi oleh pemahaman, penerimaan

diri akan suasana emosi, mengetahui secara jelas makna dari perasaan,

mampu mengungkapkan perasaan secara konstruktif (Safaria & Saputra,

2009) artinya guru dapat memahami dan menerima suasana emosi yang

dirasakan, mampu mengungkapkan perasaannya secara konstruktif atau

dalam artian lain yaitu membangun.

Guru sekolah dasar yang usianya rata-rata diatas 30 tahun sudah

dapat mengelola emosinya dengan baik sejalan sengan teori psikologi

perkembangan, Jahja (2011) ketika telah berumur 30-an, seseorang akan

cenderung stabil dan tenang dalam emosi. Namun ketika telah berumur

30-an, seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.

Para guru sekolah dasar sudah memasuki masa dewasa yang berarti

dapat mengelola emosinya denga baik. Sejalan dengan teori psikologi

perkembangan Jahja (2011) masa dewasa menggambarkan segala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

59

organisme yang sudah matang. Orang dewasa memiliki perasaan

simpatik kepada orang lain dan bahkan terhadap seseorang atau hal-hal

yang paling tidak ia sukai sekalipun. Orang dewasa juga menyalurkan

emosi dengan dikendalikan oleh akal dan pertimbangan sehat akan dapat

melahirkan sebuah tindakan yang telah dewasa, dan yang tetap akan

berada dalam peraturan dan norma-norma yang berlaku dalam agama.

Kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar pada

beberapa sekolah dasar di Serang-Banten yang tergolong sangat baik

berarti para guru memiliki kemampuan mengelola emosi yang cukup

dewasa Jahja (2011) orang yang telah menguasai dan mengendalikan

emosinya dengan disertai oleh kemampuan mental yang cukup dewasa,

dia pasti dapat mengendalikan dirinya menuju kehidupan yang bahagia

dikarenakan selalu bersifat terbuka dalam menghadapi berbagai

kenyataan-kenyataan hidup, tabah dalam menghadapi kesulitan dan

persoalan hidup, dan dapat merasa puas dan sanggup menerima segala

sesuatunya dengan lapang dada.

Kemampuan mengelola emosi para guru sekolah dasar pada

beberapa sekolah dasar di Serang-Banten yang masuk dalam kategori

kemampuan mengelola emosi sangat tinggi dan tinggi yaitu memiliki ciri

aspek pengelolaan emosi yaitu (Goleman 1998). aspek-aspek

kemampuan mengelola emosi: mengendalikan diri, sifat dapat dipercaya,

sifat bersungguh-sungguh, adaptabilitas, dan inovasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

60

Kemampuan mengelola emosi guru yang baik dan sangat baik

sejalan dipengaruhi oleh pikiran yang rasional serta norma-norma yang

berlaku sejalan dengan yang dikatakan oleh Goleman (1998) emosional

dan rasional pada umumnya bekerja dalam keselarasan yang erat, saling

melengkapi cara-cara mereka yang amat berbeda dalam mencapai

pemahaman guna mengarahkan kita menjalani kehidupan duniawi.

Dalam artian para guru mampu mengelola emosinya berkaitan dengan

pikiran yang rasional. Sebagai contoh guru yang merasa sangat marah

kepada siswa rasa marah menimbulkan keinginan untuk memukul siswa,

tetapi pikiran yang rasional mampu mengarahkan guru untuk tidak

memukul melainkan memberi bimbingan siswa tersebut agar menjadi

lebih baik.

Kemungkinan juga kemampuan mengelola emosi sebagian kecil

para guru sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten

yang masuk dalam kategori kemampuan mengelola emosi sedang yaitu

kurangnya memiliki ciri aspek pengelolaan emosi.

Sebagian Guru yang kemampuan mengelola emosi masuk dalam

kategori kemampuan mengelola emosi sedang yang kurang dapat

mengelola emosi dengan sangat baik dapat dipengaruhi oleh masa

bermasalah dalam masa perkembangan dewasa sejalan dengan teori

psikologi perkembangan masa dewasa Jahja (2011) masa dewasa dapat

dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah, seseorang harus

mengadakan penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan vs.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

61

pekerjaan). Jika ia tidak dapat mengatasinya, maka ia akan menimbulkan

masalah.

Sebagian guru yang kurang dapat mengelola emosinya juga

kemungkinan guru yang berusia kurang dari 30 tahun. Sejalan dengan

teori psikologi perkembangan dalam Jahja (2011) saat masa ketegangan

emosional Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an), kondisi

emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah

memberontak. Namun ketika telah berumur 30-an, seseorang akan

cenderung stabil dan tenang dalam emosi.

2. Topik-topik Usulan Program Pengembangan Diri yang Sesuai untuk

Meningkatkan Kemampuan Mengelola Para Emosi Guru Sekolah

Dasar pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

Berdasarkan hasil analisis item pernyataan pada Skala Kemampuan

Mengelola Emosi, sebagian besar para guru sekolah dasar pada beberapa

sekolah dasar di Serang-Banten tahun 2019 telah menunjukan

kemampuan mengelola emosi pada kategori tinggi. Selain itu, peneliti

juga memperoleh dua item pernyataan yang memiliki capaian skor

sedang. Item-item yang memiliki skor sedang tersebut teridentifikasi

pada nomor item 13, dan 51 atau dapat dilihat pada tabel 4.4.

Berdasarkan item-item yang capaian skornya endah, peneliti

mencoba mengusulkan topik-topik program pengembangan diri. Usulan

topik-topik program pengembangan diri ini dimaksudkan agar para guru

sekolah dasar pada beberapa sekolah dasar di Serang-Banten tahun 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

62

yang memiliki kemampuan mengelola emosi sedang dapat

meningkatkannya, sedangkan untuk yang memiliki kemampuan

mengelola emosi tinggi dapat mempertahankannya. Hal ini penting untuk

dilakukan karena guru yang memiliki kemampuan mengelola emosi baik,

dapat menjadi panutan yang baik serta dapat menciptakan proses

pembelajaran yang optimal.

Tabel 4.4

Usulan Topik Pengembangan Kemampuan Mengelola Para Emosi Guru

Sekolah Dasar pada Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten

No. Item Indikator Aspek Topik Tujuan Metode

13. Saya berani

memunculkan

ide walaupun

banyak yang

tidak suka.

Inovasi Guru berani

menciptakan

gagasan-

gagasan

baru.

Saya guru

kreatif dan

berinovasi.

Guru dapat

berani

menciptakan

ide-ide

kreatif tanpa

rasa takut

karena

berbeda.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi

51. Saya

menyalahkan

rekan guru

lain saat

mengalami

kegagalan.

Mengendali

kan diri

Guru

berpikir

positif ketika

menghadapi

masalah.

Saya pandai

menilik diri.

Guru mampu

berintrospsek

si diri, tidak

menyalahkan

keadaan dan

orang lain.

Presentasi,

diskusi,

dinamika

kelompok,

refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

63

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran

berdasarkan hasil penelitian Kemampuan Mengelola Emosi dan Implementasinya

pada Usulan Topik Program Pengembangan Diri para Guru Sekolah Dasar pada

Beberapa Sekolah Dasar di Serang-Banten.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai jawaban atas pembahasan dalam

penelitian ini :

1. Sebagian besar kemampuan mengelola emosi guru sekolah dasar pada

beberapa sekolah dasar di Serang-Banten berada pada kategori sangat

baik meskipun ada beberapa guru sekolah dasar pada beberapa sekolah

dasar di Serang-Banten yang berada pada kategori baik dan sedang.

2. Analisis skor item pernyataan, terdapat dua item pernyataan yang

tergolong dalam kategori sedang. Dari dua item pernyataan tersebut

satu item termasuk dalam aspek mengendalikan diri. Apabila dilihat

secara rinci, mengendalikan diri yang dimaksud seperti, menyalahkan

rekan ketika mengalami kegagalan. Satu aspek lainnya adalah aspek

inovasi. Apabila dilihat secara rinci, inovasi yang dimaksud seperti,

kurang berani memunculkan ide karena banyak yang tidak suka

3. Berdasarkan hasil item dengan kategori sedang, peneliti mengusulkan

topik-topik pengmbangan diri. Beberapa topik pengembangan diri yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

64

diusulkan seperti, “Saya pandai menilik diri”, “Saya guru kreatif dan

berinovasi”. Usulan topik-topik bimbingan yang telah peneliti usulkan kiranya

dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan

prosedur ilmiah yang ada. Namun, dalam penelitian ini peneliti menyadari

masih banyak kekurangan. Beberapa keterbatasan yang peneliti sadari yaitu:

1. Alat pengukuran (skala) yang digunakan penulis belum cukup kuat

untuk mengukur kemampuan mengelola emosi, walaupun reliabilitas

termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini dikarenakan penulis

hanya mengacu pada satu pandangan teori (Daniel Goleman).

2. Skala kemampuan mengelola emosi hanya dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing yang dianggap sebagai expert judgement. Peneliti

tidak mengkonsultasikan kepada ahli lain yang terkait dengan fokus

penelitian.

3. Pencarian sumber pustaka yang sesuai denag variabel penelitian ini

sangat terbatas. Hal ini dikarenakan lebih banyak sumber pustaka yang

meneliti emosi secara umum, sedangkan peneliti mengangkat variabel

penelitian pengelolaan emosi secara spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

65

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran

untuk beberapa pihak :

1. Bagi Kepala Sekolah pada beberapa Sekolah di Serang-Banten

Bagi Bapak/Ibu Kepala Sekolah pada beberapa Sekolah di

Serang-Banten, anda dapat menyusun topik-topik pengembangan diri

yang didasarkan pada kebutuhan guru saat itu untuk meningkatkan dan

mempertahankan kemampuan mengelola emosi para guru pada

beberapa sekolah di Serang-Banten.

2. Bagi Peneliti Lain

Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, terdapat

beberapa saran untuk peneliti lain, sebagai berikut :

a. Peneliti sebaiknya melakukan observasi dan wawancara secara

mendalam guna memperkuaat pengukuran skala kemampuan

mengelola emosi.

b. Peneliti sebaiknya mencari lebih banyak lagi bahan bacaan yang

mendukung guna memperdalam teori-teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

66

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Asrosi. (2011). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Buchari Alma. (2010). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.

Cicilia I.N. (2016). Kemampuan Mengelola Emosi Mahasiswa yang Sedang

Menyusun Skripsi Tugas Akhir. Tidak di Terbitkan. Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Goleman, Daniel. (2007). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia.

Hasibuan, Madaliya. (2014). Pengembangan Diri Menjadi Agen Pembelajar

Sejati [Versi elektronik]. Analytica Islamica, Vol. 3, No. 2, 2014:

296-313.

Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta:

PRENADAMEDIA GROUP.

Maliki,M.PD.I.(2016).Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar.Jakarta:

KENCANA.

NCE | Banten. (2009). “Lagi, Guru Aniaya Siswa SD Terjadi di Banten”.

PT Viva Media Baru, Rabu, 2 Desember 2009. Banten.

Pemerintah Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 No. 41. Jakarta: Sekretariat Negara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang

Guru.

Pemerintah Indonesia. (2005). Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen. Lembaran RI Tahun 2005 No. 157.

Jakarta: Sekretariat Negara.

Periantalo, Jelpa. (2015). Penyusunan Skala Psikologi : Asyik, Mudah &

Bermanfaat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

67

Saputra & Safaria. (2009). Manajemen Emosi Sebuah Panduan Cerdas

Bagaimana.Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda.Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Sugiono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek.

Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.

Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan Fungsi dan Teori. Yogyakarta:

CAPS.

Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Surya, Mohamad. (2013). Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi. Bandung:

ALFABETA.

Syaiful Sagala. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga

Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Upton, Penney. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

68

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

69

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

SD Negeri Kota Baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

70

SD Negeri Lopang Cilik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

71

SD Negeri Serang 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

72

SD Negeri Taman Baru 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

73

SD Negeri Taman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

74

Lampiran 2

Skala Penelitian

SKALA

Oleh:

Theresia Indri Septiyanti

151114003

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

75

A. Identitas

1. Jenis Kelamin :

2. Usia :

B. Kata Pengantar

Pada kesempatan ini saya meminta kesediaan anda untuk mengisi

kuesioner yang saya sediakan. Saya sangat berharap anda mengisi

kuesioner ini dengan teliti, jujur, sesuai dengan pengalaman yang anda

alami. Jawaban yang diberikan akan saya jamin kerahasiaannya. Atas

kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

C. Petunjuk Pengisian

Bacalah masing-masing pernyataan dengan urut dan teliti. Berikanlah

tanda ceklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan diri dan

keseharian anda. Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:

1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan

pengalaman dalam kehidupan

sehari-hari anda.

2. Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan diri dengan

pengalaman dalam kehidupan

sehari-hari anda.

3. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan

pengalaman dalam kehidupan

sehari-hari anda.

4. Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai dengan

pengalaman dalam kehidpuan

sehari-hari anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

76

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya bersikap tenang saat saya harus menghadapi siswa yang

bermasalah.

2. Saya menyalahkan keadaan atau siswa saat mengalami

kegagalan dalam mengajar.

3. Saya tetap sabar saat merasa kesal pada siswa.

4. Saya kurang membuat siswa nyaman saat berinteraksi.

5. Saya mengatur pernapasan saat saya marah.

6. Saya tidak suka jika siswa mengabaikan kesalahannya.

7. Saya mampu memenuhi seluruh tugas-tugas yang diberikan oleh

kepala sekolah

8. Terkadang saya tergoda dengan godaan-godaan diluar sana saat

sedang merekap nilai rapot.

9. Saya lebih mendahulukan mengerjakan merekap nilai rapot

dibanding berjalan-jalan.

10. Saya merasa canggung saat kempul rekan satu gugus.

11. Saya mampu menghadapi perbedaan watak siswa yang berbeda-

beda.

12. Saya merasa gagal jika gagasan saya berbeda dari yang lain..

13. Saya berani memunculkan ide walaupun banyak yang tidak

suka.

14. Saya malas bertanya pada rekan kerja walau saya kurang paham.

15. Saya menggunakan teknologi guna mencari berbagai informasi.

16. Saya canggung saat menyesuaikan diri dengan wali murid baru.

17. Saya mampu menyesuaikan diri dengan kultur budaya siswa

yang berbeda-beda.

18. Saya menyelesaikan program tahunan lebih lama dari terget

waktu yang ditentukan.

19. Saya melaksanakan tugas mengajar dengan sepenuh hati.

20. Saya lebih senang berbincang dengan guru lain dari pada

mengerjakan tugas koreksian

21. Saya intospeksi diri sendiri saat mengalami kegagalan.

22. Saya membanting barang saat saya marah.

23. Saya memberikan nilai sesuai dengan hasil kerja siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

77

No. Pernyataan SS S TS STS

24. Saya langsung memukul siswa karena merasa kesal

25. Merasa cemas saat harus menghadapi siswa yang bermasalah.

26. Saya tabah saat kecewa dengan prestasi siswa yang menurun.

27. Saya memarahi siswa saat mood saya tidak bagus.

28. Saya berbicara halus walau saya merasa tersinggung.

29. Saya berpikir siswa yang menyebabkan kegagalan dalam

mengajar

30. Saya dapat merencanakan segala sesuatu dengan matang tanpa

bantuan orang lain. Saya berusaha mengerjakan pekerjaan

sendiri tanpa merepotkan guru lain.

31. Terkadang saya mengabaikan RPP yang harus saya buat.

32. Saya mengerjakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah

dibuat.

33. Saya sulit untuk menyesuaikan diri dengan rekan kerja yang ada

di lingkungan baru.

34. Saya mampu memaklumi perbedaan pendapat.

35. Saya melakukan sharing kelas guna menambah wawasan saya.

36. Saya takut di cap aneh karena gagasan saya berbeda.

37. Saya berani mengemukakan ide-ide saya didepan umum.

38. Saya merasa kesal jika ada siswa yang mengomentari meteri

yang saya sampaikan.

39. Saya berani bertanya jika saya tidak tahu walaupun pada siswa

saya sendiri.

40. Saya terbuka hanya pada orang-orang yang sudah saya kenal.

41. Ketika berpindah sekolah saya dapat memahami peraturan-

peraturan yang ada di lingkungan baru.

42. Saya selalu berusaha menganalisis soal walaupun rumit.

43. Saya membiarkan anak diluar kelas saat jam pelajaran karena

saya sedang banyak pekerjaan

44. Saya meminta maaf saat saya melakukan kesalahan.

45. Saya memukul siswa yang membuat saya kesal.

46. Saya berbicara jujur sesuai dengan keadaan siswa yang

sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

78

No. Pernyataan SS S TS STS

47. Saya sering marah-marah sendiri tanpa tahu penyebabnya.

48. Saya dapat menerima kritikan guru-guru lain dengan lapang

dada.

49. Saya memarahi siswa saat saya sedang mengalami masalah

keluarga.

50. Saya menangis sewajarnya saat perpisahan dengan siswa saya.

51. Saya menyalahkan rekan guru lain saat mengalami kegagalan.

52. Saya mampu memaafkan orang tua murid yang membuat saya

sakit hati.

53. Saat marah teradang saya memakai kata-kata kasar.

-Terima Kasih-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

79

Lampiran 3

TABULASI DATA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 28 29 30

Nama JK usia

1 L 33 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3

2 P 47 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3

3 P 58 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3

4 P 49 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3

5 P 57 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3

6 P 59 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3

7 L 57 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 1 4 2 3 2 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3

8 P 35 3 3 2 2 4 4 3 3 4 1 2 4 4 3 3 3 1 1 4 3 2 3 4 4 4 2 3

9 L 38 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

10 P 32 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 1 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

11 P 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4

12 P 29 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2

13 P 56 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

14 P 36 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3

15 P 29 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

16 P 45 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4

17 P 52 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 28 29 30

Nama JK usia

18 P 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

19 P 58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 P 42 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

21 P 27 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

22 P 53 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 2 4

23 P 48 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4

24 P 38 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25 P 41 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

26 P 53 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

27 P 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28 P 57 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3

29 P 39 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

30 P 51 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4

31 P 28 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

32 P 53 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

33 P 40 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3

34 P 51 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4

35 L 51 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4

36 P 32 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

81

1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 28 29 30

Nama JK usia

37 P 47 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4

38 L 51 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1

39 P 43 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4

40 L 42 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

41 P 48 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

42 P 53 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4

43 P 37 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4

44 P 38 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4

45 L 34 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

46 P 27 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4

47 P 51 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3

48 P 49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4

49 P 22 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4

50 P 36 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4

51 P 28 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 1 4 2 4 2 4 3 3 1 3 3 2

52 P 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

82

33 34 35 36 37 38 39 41 42 43 44 45 46 47 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

Nama JK usia

1 L 33 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 4 3 2 2

2 P 47 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3

3 P 58 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 4 3 2 2

4 P 49 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3

5 P 57 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 4 3 2 2

6 P 59 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 1 3 3 4 2 3 3

7 L 57 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 4 3 2 2

8 P 35 2 4 2 2 3 4 3 2 4 3 3 1 4 2 2 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3

9 L 38 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 P 32 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 3 1 2

11 P 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3

12 P 29 2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4

13 P 56 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 3 1 3

14 P 36 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 1 4 1 3

15 P 29 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 3 1 3

16 P 45 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

17 P 52 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

83

33 34 35 36 37 38 39 41 42 43 44 45 46 47 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

Nama JK usia

18 P 27 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

19 P 58 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 P 42 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3

21 P 27 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3

22 P 53 1 3 1 1 2 3 3 1 3 3 1 3 2 1 1 3 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3

23 P 48 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3

24 P 38 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25 P 41 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

26 P 53 2 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

27 P 60 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

28 P 57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

29 P 39 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

30 P 51 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1 4 1 4 4 3 3

31 P 28 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

32 P 53 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4

33 P 40 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3

34 P 51 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3

35 L 51 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3

36 P 32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

84

33 34 35 36 37 38 39 41 42 43 44 45 46 47 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

Nama JK usia

37 P 47 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3

38 L 51 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3

39 P 43 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3

40 L 42 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

41 P 48 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4

42 P 53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3

43 P 37 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3

44 P 38 4 4 3 3 2 4 4 3 4 1 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 2 4 4 2 1 3

45 L 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

46 P 27 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4

47 P 51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3

48 P 49 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3

49 P 22 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

50 P 36 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3

51 P 28 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 1 4 3 2

52 P 30 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

85

Lampiran. 4 Uji Validitas

No Parameter Hasil Hitung Keterangan

1

Pearson Correlation ,473**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

2

Pearson Correlation ,777**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

3

Pearson Correlation ,457**

Sig. (2-tailed) ,001 Valid

N 52

4

Pearson Correlation ,725**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

5

Pearson Correlation ,509**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

6

Pearson Correlation ,562**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

7

Pearson Correlation ,419**

Sig. (2-tailed) ,002 Valid

N 52

8

Pearson Correlation ,498**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

9

Pearson Correlation ,465**

Sig. (2-tailed) ,001 Valid

N 52

10

Pearson Correlation ,587**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

11

Pearson Correlation ,566**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

12

Pearson Correlation ,242

Sig. (2-tailed) ,084 Tidak Valid

N 52

13

Pearson Correlation ,208

Sig. (2-tailed) ,139 Tidak Valid

N 52

14

Pearson Correlation ,497**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

15 Pearson Correlation ,539**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

86

No Parameter Hasil Hitung Keterangan

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

16

Pearson Correlation ,387**

Sig. (2-tailed) ,005 Valid

N 52

17

Pearson Correlation ,571**

Valid

Sig. (2-tailed) ,000

N 52

18

Pearson Correlation ,570**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

19

Pearson Correlation ,601**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

20

Pearson Correlation ,667**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

21

Pearson Correlation ,429**

Sig. (2-tailed) ,002

N 52 Valid

22

Pearson Correlation ,719**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

23

Pearson Correlation ,693**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

24

Pearson Correlation ,456**

Sig. (2-tailed) ,001

N 52 Valid

25

Pearson Correlation ,574**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

26

Pearson Correlation ,665**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

27

Pearson Correlation ,261

Sig. (2-tailed) ,061 Tidak Valid

N 52

28

Pearson Correlation ,493**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

29

Pearson Correlation ,466**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

30

Pearson Correlation ,515**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

31 Pearson Correlation ,254

Sig. (2-tailed) ,070 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

87

No Parameter Hasil Hitung Keterangan

N 52

32

Pearson Correlation ,272

Sig. (2-tailed) ,051 Tidak Valid

N 52

33

Pearson Correlation ,503**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

34

Pearson Correlation ,737**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

35

Pearson Correlation ,448**

Sig. (2-tailed) ,001

N 52 Valid

36

Pearson Correlation ,592**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

37

Pearson Correlation ,447**

Sig. (2-tailed) ,001 Valid

N 52

38

Pearson Correlation ,408**

Sig. (2-tailed) ,003 Valid

N 52

39

Pearson Correlation ,599**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

40

Pearson Correlation ,187

Sig. (2-tailed) ,185 Tidak Valid

N 52

41

Pearson Correlation ,648**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

42

Pearson Correlation ,495**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 Valid

43

Pearson Correlation ,425**

Sig. (2-tailed) ,002 Valid

N 52

44

Pearson Correlation ,608**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

45

Pearson Correlation ,409**

Sig. (2-tailed) ,003 Valid

N 52

46

Pearson Correlation ,370**

Sig. (2-tailed) ,007 Valid

N 52

47

Pearson Correlation ,602**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI DAN IMPLEMENTASINYA … · Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah para guru sekolah dasar pada beberapa

88

No Parameter Hasil Hitung Keterangan

48

Pearson Correlation ,266

Sig. (2-tailed) ,056 Tidak Valid

N 52

49

Pearson Correlation ,472**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

50

Pearson Correlation ,657**

Valid

Sig. (2-tailed) ,000

N 52

51

Pearson Correlation ,618**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

52

Pearson Correlation ,392**

Sig. (2-tailed) ,004 Valid

N 52

53

Pearson Correlation ,451**

Sig. (2-tailed) ,001 Valid

N 52

54

Pearson Correlation ,614**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

55

Pearson Correlation ,395**

Sig. (2-tailed) ,004 Valid

N 52

56

Pearson Correlation ,449**

Sig. (2-tailed) ,001 Valid

N 52

57

Pearson Correlation ,510**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

58

Pearson Correlation ,447**

Sig. (2-tailed) ,001 Valid

N 52

59

Pearson Correlation ,768**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

60

Pearson Correlation ,551**

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI