Upload
duongtruc
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat Kode Pos 10710 Telp : (021) 3522003 Fax : (021) 3511467 Web : www.ekon.go.id
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Menteri/Pimpinan Lembaga
sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan
keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah salah satu entitas pelaporan yang
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan
dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai
laporan, khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi
pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Di samping itu laporan
keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Jakarta, April 2017
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
Darmin Nasution
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Pernyataan Tanggung Jawab iv
Pernyataan telah direviu v
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 4
II. Neraca 5
III. Laporan Operasional 6
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 7
V. Catatan atas Laporan Keuangan 8
A. Penjelasan Umum 8
A.1. Profil Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 8
A.2. Rencana Strategis 10
A.3. Capaian Kinerja Output Tahun 2016 12
A.4. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 13
A.5. Dasar Pengukuran 13
A.6. Kebijakan Akuntansi 14
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 21
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 21
B.2. Belanja Negara 22
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 27
C.1. Aset Lancar 27
C.2. Aset Tetap 28
C.3. Aset Lainnya 31
C.4. Kewajiban Jangka Pendek 33
C.5. Ekuitas 34
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 35
D.1. Pendapatan Penerimaan Bukan Pajak 35
D.2. Beban Pegawai 35
D.3. Beban Persediaan 36
D.4. Beban Barang dan Jasa 36
D.5. Beban Pemeliharaan 37
D.6. Beban Perjalanan Dinas 37
D.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi 37
D.8. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 38
D.9. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 38
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 40
E.1. Ekuitas Awal 40
E.2. Surplus (Defisit) LO 40
E.3. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi / Kesalahan Mendasar 40
E.4. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan 40
E.5. Transaksi antar Entitas 40
E.6. Ekuitas Akhir 41
F. Pengungkapan Penting Lainnya 42
F.1 Rekening Pemerintah 42
F.2 Pengungkapan Lain-Lain 42
Laporan-Laporan Pendukung
Lampiran Pendukung
• Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
• Ikhtisar Laporan Keuangan Unit/Badan Lainnya
• Daftar Rekening
• Daftar Saldo Piutang
• Nota Kesepakatan Laporan Keuangan Asersi Final Tahun 2016
• Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi BPK-RI
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 - Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2016 dan 2015 1
Tabel 2 - Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 2
Tabel 3 - Tujuan dan Sasaran Strategis 12
Tabel 4 - Capaian Kinerja Anggaran dan Output Per Unit Kerja Eselon I/Badan 13
Tabel 5 - Penggolongan Kualitas Piutang 19
Tabel 6 - Masa Manfaat Aset Tetap 20
Tabel 7 - Masa Manfaat Aset Tak Berwujud 20
Tabel 8 - Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 21
Tabel 9 - Perbandingan Rincian Realisasi PNBP TA 2016 dan TA 2015 21
Tabel 10 - Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Program Tahun 2016 22
Tabel 11 - Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2016 22
Tabel 12 - Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan TA 2015 23
Tabel 13 - Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015 24
Tabel 14 - Perbandingan Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 25
Tabel 15 - Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 26
Tabel 16 - Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 26
Tabel 17 - Rincian Persediaan 28
Tabel 18 - Rincian Aset Tetap 29
Tabel 19 - Rincian Mutasi Saldo Peralatan dan Mesin 29
Tabel 20 - Rincian Mutasi Tambah Saldo Peralatan dan Mesin per Sub Kelompok Barang 30
Tabel 21 - Rincian Mutasi Kurang Saldo Peralatan dan Mesin (Penghentian Aset dari Penggunaan) 30
Tabel 22 - Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 31
Tabel 23 - Rincian Hasil Normalisasi dan Amortisasi Pertama Kali ATB per 1 Januari 2016 32
Tabel 24 - Rincian Transaksi Aset Tak Berwujud Tahun 2016 32
Tabel 25 - Rincian Aset Lain-Lain Tahun 2016 33
Tabel 26 - Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Tahun 2016 33
Tabel 27 - Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga 34
Tabel 28 - Rincian Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 35
Tabel 29 - Rincian Beban Pegawai 35
Tabel 30 - Rincian Beban Persediaan 36
Tabel 31 - Rincian Beban Barang dan Jasa 36
Tabel 32 - Rincian Beban Pemeliharaan 36
Tabel 33 - Rincian Beban Perjalanan Dinas 37
Tabel 34 - Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 38
Tabel 35 - Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 38
Tabel 36 - Rincian Beban Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 38
Tabel 37 - Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Tahun 2016 40
Tabel 38 - Rincian Nilai Transaksi antar Entitas 41
Tabel 39 - Rincian Pagu Self Blocking Anggaran Tahun 2016 per Unit Kerja 44
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan -0-
Executive Summary
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2016 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai,
dan telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, April 2017
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
.ttd
Darmin Nasution
ii
i
iv
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT
Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
Kami telah mereviu Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun Anggaran 2016 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 2016, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk
periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam laporan
keuangan adalah merupakan penyajian manajemen Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih sempit
dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa
laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor
17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.
Jakarta , April 2017
Inspektur,
ttd
Mirza Sofjanhadi Mashudi NIP 197001181996031001
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan -0-
Executive Summary
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan -1-
RINGKASAN
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian periode Tahun 2016 ini telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP), dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
yang mencakup unsur-unsur pendapatan-LRA dan belanja selama periode 1 Januari 2016 sampai
dengan 31 Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 2016 adalah berupa Pendapatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp5.742.154.977,00.
Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp302.263.523.130,00 atau
sebesar 82,40% dari alokasi anggaran sebesar Rp366.822.235.000,00. Terdapat pagu dana yang
dikenakan kebijakan penganggaran berupa Blokir Mandiri (Self-Blocking) sebesar
Rp49.999.678.000,00. Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar
Rp302.263.523.130,00 atau sebesar 95,40% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang
diblokir. Ringkasan perbandingan Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun 2016 dan 2015 dapat
disajikan sebagai berikut.
Tabel 1 Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran
Tahun 2016 dan 2015
1. Pendapatan Negara dan Hibah 116.640.000 5.742.154.977 4922,97% - 768.322.169 -
2. Belanja Negara 366.822.235.000 302.263.523.130 82,40% 329.204.232.000 232.513.452.677 70,63%
No URAIANTahun 2016
ANGGARAN REALISASI %
Tahun 2015
ANGGARAN REALISASI %
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per tanggal
pelaporan. Nilai Aset per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp31.461.087.453,00 yang terdiri dari Aset
Lancar (neto) sebesar Rp1.570.590.157,00, Aset Tetap (neto) sebesar Rp26.439.112.921,00, dan Aset
Lainnya (neto) sebesar Rp3.451.384.375,00. Jumlah Kewajiban adalah sebesar
Rp3.708.762.919,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Adapun jumlah Ekuitas adalah
sebesar Rp 27.752.324.534,00.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan -2-
Ringkasan perbandingan Neraca per 31 Desember 2016 dengan Neraca per 31 Desember 2015 dapat
disajikan sebagai berikut.
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 (Rp) (%)
2 3 4 5
ASET
ASET LANCAR 1.570.590.157 2.623.352.952 (1.052.762.795) -40,13%
ASET TETAP 26.439.112.921 25.239.449.282 1.199.663.639 4,75%
ASET LAINNYA 3.451.384.375 1.222.891.000 2.228.493.375 182,23%
JUMLAH ASET 31.461.087.453 29.085.693.234 2.375.394.219 8,17%
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 3.708.762.919 884.258.285 2.824.504.634 319,42%
EKUITAS DANA
EKUITAS 27.752.324.534 28.201.434.949 (449.110.415) -1,59%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 31.461.087.453 29.085.693.234 2.375.394.219 8,17%
UraianKenaikan (Penurunan)
1
JUMLAH (Rp)
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi,
surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai
dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp17.896.989,00, sedangkan jumlah beban operasional
adalah sebesar Rp297.903.660.978,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai
Rp(297.885.763.989,00). Kegiatan Non Operasional surplus sebesar Rp4.742.418.378,00 sedangkan
Pos-Pos Luar Biasa bersaldo nihil, sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar
Rp(293.143.345.611,00).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar
Rp28.201.434.949,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp293.143.345.611,00, dikurangi Koreksi yang
mengurangi ekuitas sebesar Rp3.827.132.957,00, dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar
Rp296.521.368.153,00, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai
Rp27.752.324.534,00.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan -3-
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai
suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi
yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal
31 Desember 2016, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas,
yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Sedangkan dalam
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode per tanggal
31 Desember 2016, diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan
timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari
rekening kas negara.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan -4-
Catatan atas Laporan Keuangan
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN
31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
2 3 4 5 6
PENDAPATAN B.1
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1.1 116.640.000 5.742.154.977 4922,97 768.322.169
JUMLAH PENDAPATAN 116.640.000 5.742.154.977 4922,97 768.322.169
BELANJA B.2
1. Belanja Pegawai B.2.1 75.395.969.000 61.635.489.342 81,75 57.242.882.181
2. Belanja Barang B.2.2 281.894.000.000 231.209.124.137 82,02 172.572.131.071
3. Belanja Modal B.2.3 9.532.266.000 9.418.909.651 98,81 2.698.439.425
JUMLAH BELANJA 366.822.235.000 302.263.523.130 82,40 232.513.452.677
1
URAIAN CATATAN
31-Des-15
REALISASI
31-Des-16
ANGGARAN REALISASI %
• Terdapat pagu dana yang dilakukan kebijakan penganggaran berupa Blokir Mandiri (Self-Blocking)
sebesar Rp49.999.678.000,00.
• Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau sebesar
95,40% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir.
• Persentase realisasi belanja pada TA 2016 sebesar Rp302.263.523.130,00 (95,40%) tersebut mengalami
peningkatan dibandingkan realisasi belanja tahun 2015 sebesar Rp232.502.832.677,00 (70,63%) dan
tahun 2014 sebesar Rp204.576.326.895,00 (69,80%).
II. NERACA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 (Rp) (%)
2 3 3 5 6
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 3.668.316 506.146.176 (502.477.860) -99,3%
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 606.105.149 307.667.588 298.437.561 97,0%
Piutang Bukan Pajak C.1.3 274.402.796 441.961.357 (167.558.561) -37,9%
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.1.4 (1.372.014) (2.209.806) 837.792 -37,9%
Piutang Bukan Pajak (Netto) 273.030.782 439.751.551 (166.720.769) -37,9%
Persediaan C.1.5 687.785.910 1.369.787.637 (682.001.727) -49,8%
JUMLAH ASET LANCAR 1.570.590.157 2.623.352.952 (1.052.762.795) -40,1%
ASET TETAP C.2
Peralatan dan Mesin C.2.1 49.184.004.206 54.253.506.073 (5.069.501.867) -9,3%
Gedung dan Bangunan C.2.2 21.631.671.705 19.733.715.055 1.897.956.650 9,6%
Aset Tetap Lainnya C.2.3 63.071.925 63.071.925 - 0,0%
Akumulasi Penyusutan C.2.4 (44.439.634.915) (48.810.843.771) 4.371.208.856 -9,0%
JUMLAH ASET TETAP 26.439.112.921 25.239.449.282 1.199.663.639 4,8%
ASET LAINNYA C.3
Aset Tak Berw ujud C.3.1 4.473.600.090 1.222.891.000 3.250.709.090 265,8%
Aset Lain-lain C.3.2 3.383.047.381 863.209.500 2.519.837.881 291,9%
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.3.3 (4.405.263.096) (863.209.500) (3.542.053.596) 410,3%
JUMLAH ASET LAINNYA 3.451.384.375 1.222.891.000 2.228.493.375 182,2%
JUMLAH ASET 31.461.087.453 29.085.693.234 2.375.394.219 8,2%
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.4
Utang kepada Pihak Ketiga C.4.1 3.702.180.638 378.112.109 3.324.068.529 879,1%
Uang Muka dari KPPN C.4.2 3.668.316 506.146.176 (502.477.860) -99,3%
Utang Jangka Pendek Lainnya C.4.3 2.913.965 - 2.913.965 0,0%
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 3.708.762.919 884.258.285 2.824.504.634 319,4%
JUMLAH KEWAJIBAN 3.708.762.919 884.258.285 2.824.504.634 319,4%
EKUITAS C.5 -
Ekuitas 27.752.324.534 28.201.434.949 (449.110.415) -1,6%
JUMLAH EKUITAS 27.752.324.534 28.201.434.949 (449.110.415) -1,6%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 31.461.087.453 29.085.693.234 2.375.394.219 8,2%
C.5.1
NAMA PERKIRAAN CatatanKenaikan (Penurunan)
1
JUMLAH
III. LAPORAN OPERASIONAL
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN
31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
KENAIKAN
(PENURUNAN)
31-Des-16 31-Des-15 JUMLAH
2 3 4 5
D.1
Pendapatan Negara Bukan Pajak 17.896.989 12.467.275 5.429.714
17.896.989 12.467.275 5.429.714
Beban Pegawai D.2 61.568.805.899 57.207.477.088 4.361.328.811
Beban Persediaan D.3 4.154.534.994 5.612.394.083 (1.457.859.089)
Beban Barang dan Jasa D.4 133.170.452.881 87.173.939.221 45.996.513.660
Beban Pemeliharaan D.5 6.217.764.149 4.711.382.497 1.506.381.652
Beban Perjalanan Dinas D.6 87.420.823.010 74.863.607.406 12.557.215.604
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 5.372.117.837 5.835.145.535 (463.027.698)
Beban Peny isihan Piutang Tak Tertagih D.8 (837.792) 1.279.905 (2.117.697)
Beban Lain-lain - - -
297.903.660.978 235.405.225.735 62.498.435.243
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (297.885.763.989) (235.392.758.460) (62.493.005.529)
SURPLUS / DEFISIT PELEPASAN ASET NON LANCAR D.9 3.557.059.628 - 3.557.059.628
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL LAINNYAD.10 1.185.358.750 263.259.298 922.099.452
Beban Luar Biasa - - -
SURPLUS/DEFISIT LO (293.143.345.611) (235.129.499.162) (58.013.846.449)
JUMLAH
PENDAPATAN
JUMLAH PENDAPATAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
POS LUAR BIASA
URAIAN CATATAN
1
KEGIATAN OPERASIONAL
KEGIATAN NON OPERASIONAL
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
31-Des-16 31-Des-15 JUMLAH %
2 3 3 5 6
E.1 28.201.434.949 31.204.786.631 (3.003.351.682) -9,6%
E.2 (293.143.345.611) (235.129.499.162) (58.013.846.449) 24,7%
E.3 - - - 0,0%
E.4 (3.827.132.957) 381.016.972 (4.208.149.929) -1104,5%
Peny esuaian Nilai Aset - 623.536.346 (623.536.346) -100,0%
Koreksi Nilai Persediaan - - - -
Selisih Rev aluasi Aset Tetap - - - -
Koreksi Nilai Aset Non Rev aluasi E.4.1 (677.340.900) - (677.340.900) -
Koreksi Lain-Lain E.4.2 (3.149.792.057) (242.519.374) (2.907.272.683) 1198,8%
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.5 296.521.368.153 231.745.130.508 64.776.237.645 28,0%
KENAIKAN/ PENURUNAN EKUITAS (449.110.415) (3.003.351.682) 2.554.241.267 -85,0%
EKUITAS AKHIR E.5 27.752.324.534 28.201.434.949 (449.110.415) -1,6%
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI
EKUITAS
URAIAN CATATANKENAIKAN (PENURUNAN)
1
EKUITAS AWAL
JUMLAH
SURPLUS/DEFISIT LO
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -8-
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum dan Profil
Kementerian
Koordinator Bidang
Perekonomian
A.1. PROFIL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terbentuk pada tanggal 25 Juli 1966 dengan
nama Kementerian Utama Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN). Seiring dengan
pergantian Pemerintahan, nama Kementerian juga ikut beberapa kali berubah. Nama
"Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian" sendiri baru dimulai pada tahun 2000.
Pada tahun 2014 pergantian kepemerintahan baru menyebabkan perubahan pada struktur
kelembagaan pemerintah pusat. Proses penataan organisasi pun dilakukan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, menyesuaikan rekomendasi restrukturisasi organisasi,
berdasarkan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
Penetapan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mengatur peranan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk
menjalankan tugas menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan
Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian.
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang perekonomian;
b. pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di
bidang perekonomian;
c. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
d. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian;
e. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengoordinasikan Kementerian Keuangan;
Kementerian Ketenagakerjaan; Kementerian Perindustrian; Kementerian Perdagangan;
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Kementerian Pertanian; Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
PertanahanNasional; Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah; dan Instansi lain yang dianggap perlu.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -9-
Setelah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 sesuai hal tersebut di atas,
maka diperlukan turunan peraturan dimaksud untuk mengatur kelembagaan internal
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini terwujud dalam Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang ditetapkan tanggal 19 Mei 2015.
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatur struktur Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, terdiri atas:
a. Sekretariat Kementerian;
b. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan;
c. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian;
d. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup;
e. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah;
f. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri;
g. Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
h. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional;
i. Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Politik, Hukum, dan Keamanan;
j. Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman;
k. Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
l. Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah; dan
m. Staf Ahli Bidang Pengembangan Daya Saing Nasional.
Struktur organisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -10-
Rencana Strategis
A.2. RENCANA STRATEGIS
Sesuai tugas dan fungsi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mempunyai
Rencana Strategis yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019. Dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan
kendala yang ada atau mungkin timbul. Renstra Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mencakup Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran untuk Tahun 2015 sampai dengan
Tahun 2019 dengan berdasarkan RPJMN Nasional.
Visi, Misi, Sembilan Prioritas Nasional (Nawa Cita) dan Sasaran Pembangunan Nasional di
Bidang Ekonomi sebagaimana tersebut dalam RPJMN 2015 -2019. Kondisi umum,
permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi lima tahun ke depan tersebut menjadi dasar
pertimbangan dalam perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dalam mengupayakan terwujudnya pembangunan nasional di bidang
ekonomi dapat dicapai dengan optimal. Adapun Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebagai berikut.
VISI
Visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini mendukung Visi Presiden yakni “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut disusun berdasarkan kristalisasi dari pernyataan
komponen organisasi itu sendiri yang disepakati sebagai nilai-nilai dasar kepribadian organisasi yang profesional, integritas,
kerjasama, inovasi dan responsibility yang disingkat dengan “PIKIR”. Keyakinan nilai-nilai dasar organisasi akan memberikan
keyakinan kepada pegawai bahwa keinginan yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan dapat diwujudkan.
Visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mempunyai makna tentang koordinasi dan sinkronisasi yaitu
merupakan proses mengupayakan terjadinya kesamaan persepsi, pemikiran dan tindakan dalam mewujudkan pencapaian tujuan.
Sedangkan pengendalian merupakan bagian proses koordinasi dan sinkronisasi yang penekanannya pada setiap pusat-pusat
pertanggungjawaban diupayakan dapat mewujudkan tujuan organisasi sesuai rencana dan dilakukan secara efektif dan efisien.
Adapun makna kata efektif dan berkelanjutan mempunyai arti sebagai berikut. Efektif memberikan arti bahwa kinerja hasil
koordinasi dan sinkronisasi memberikan manfaat dan dampak yang signifikan bagi upaya pencapaian sasaran pembangunan di
bidang ekonomi. Sedangkan kata berkelanjutan mempunyai makna bahwa koordinasi harus dilakukan secara terus menerus dan
proaktif supaya pelaksanaan pembangunan perekonomian yang dilakukan oleh sektor dan pelaku ekonomi dapat berjalan sinergi
sehingga pembangunan ekonomi yang dicapai dapat berkesinambungan.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -11-
MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut di atas, dibutuhkan tindakan nyata dalam penetapan Misi yang sesuai dengan peran
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, adalah sebagai berikut:
Misi tersebut merupakan langkah peran fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mengupayakan/memastikan
Misi Presiden antara lain “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera serta Mewujudkan
Bangsa yang Berdaya Saing”, yang pelaksanaannya diwujudkan melalui kinerja lintas sektor di bidang ekonomi. Untuk
meningkatkan kinerja lintas sektor di bidang ekonomi dengan optimal tersebut dibutuhkan suatu usaha untuk menyatukan tindakan
kebulatan pemikiran, kesatuan tindakan, dan keselarasan dari berbagai intansi terkait, agar pelaksanaan kinerja sektor dapat
bersinergi dengan baik dan terlaksana sesuai rencana. Sejalan dengan strategi dan aktivitas yang dilakukan dalam upaya
pencapaian rencana dimaksud, pengendalian pelaksanaan kebijakan/program secara intensif diupayakan untuk mengatasi
permasalahan yang timbul dalam proses pencapaian kinerja dapat diantisipasi secara dini sehingga progress kinerja dalam
melaksanakan kebijakan/program di bidang ekonomi berjalan dengan optimal.
PETA STRATEGI KINERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
PERIODE 2015-2019
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -12-
Tujuan Strategis
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, dirumuskan tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah:
1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
2. Terwujudnya kinerja organisasi yang baik
Tujuan tersebut di atas dapat dicapai, apabila pelaksanaan kebijakan/program sektor/lintas sektor di bidang ekonomi
mempunyai komitmen yang tinggi meningkatkan kinerjanya dengan optimal. Dengan mengupayakan optimalisasi kinerja
sektor/bidang dimaksud, maka target sasaran kinerja di bidang ekonomi yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019
dapat diwujudkan, sehingga pada akhirnya sasaran pembangunan dibidang perekonomian yang berwawasan lingkungan
danpeningkatan kesejahteraan rakyat akan tercapai. Oleh karena itu, upaya-upaya pencapaian target-target sasaran
ekonomi, antara lain difokuskan pada target sasaran makro ekonomi, target sasaran kedaulatan pangan, target sasaran
kedaulatan energi, target sasaran pembangunan infrastruktur dan target sasaran ketahanan air. Tujuan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian yang ditetapkan akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan (periode 2015-2019).
Untuk mewujudkan keberhasilan tujuan tersebut akan diukur dengan indikator dan sasaran strategis.
Sasaran strategis :
Sasaran strategis yang ingin dicapai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka mewujudkan tujuan-
tujuan tersebut di atas dan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran-sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 3 Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator
1. Terwujudnya pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan
1. Terwujudnya Sinkronisasi dan
Koordinasi Kebijakan Bidang
Perekonomian
Persentase kebijakan baru bidang perekonomian yang terimplementasi
2. Terwujudnya pengendalian
kebijakan perekonomian
Persentase revisi kebijakan Bidang Perekonomian yang terimplementasi
2. Terwujudnya kinerja organisasi
yang baik
3. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik
Tingkat Kinerja Manajemen Kementerian
A.3. CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2016
Sehubungan dengan kewajiban pelaporan keuangan dan kinerja sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, tabel di bawah ini menyajikan Laporan
Capaian Kinerja Anggaran (Finansial) dan Kinerja Output (Fisik) untuk Tahun Anggaran 2016 per Unit Eselon I.
Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau sebesar 95,40% dari total
pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir, sebesar Rp316.822.557.000,00. Persentase realisasi belanja pada
TA 2016 sebesar Rp302.263.523.130,00 (95,40%) tersebut mengalami peningkatan dibandingkan realisasi belanja
tahun 2015 sebesar Rp232.502.832.677,00 (70,63%) dan tahun 2014 sebesar Rp204.576.326.895,00 (69,80%).
Capaian kinerja output sebagaimana disajikan merupakan rekapitulasi dari laporan yang disampaikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen sampai dengan bulan Desember 2016, berdasarkan pemantauan atas target capaian output
kegiatan yang disajikan dalam RKAKL Tahun Anggaran 2016.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -13-
1
NO. Pagu DIPA Blokir Mandiri Pagu Setelah Blokir Realisasi Net % Realisasi
Anggaran
Target
Kinerja
%
Capaian
%
Finansial
% Capaian
Fisik
1 49.322.000.000Rp 9.900.000.000Rp 39.422.000.000Rp 33.533.870.544Rp 85,06% 87 96,55% 85,06% 96,55%
2 14.699.480.000Rp 2.800.000.000Rp 11.899.480.000Rp 11.687.621.801Rp 98,22% 37 98% 98,22% 98%
3 17.404.500.000Rp 1.900.000.000Rp 15.504.500.000Rp 12.599.076.861Rp 81,26% 45 95% 81,26% 95%
4 9.086.000.000Rp 1.600.000.000Rp 7.486.000.000Rp 7.334.532.433Rp 97,98% 34 100% 97,98% 100%
5 18.255.070.000Rp 1.800.000.000Rp 16.455.070.000Rp 15.113.947.235Rp 91,85% 59 92% 91,85% 92%
6 35.250.001.000Rp 8.248.850.000Rp 27.001.151.000Rp 26.496.788.814Rp 98,13% 86 96% 98,13% 96%
7 10.879.600.000Rp 1.900.000.000Rp 8.979.600.000Rp 8.876.024.489Rp 98,85% 93 96% 98,85% 96%
8 16.375.629.000Rp 2.000.000.000Rp 14.375.629.000Rp 14.330.762.509Rp 99,69% 16 106% 99,69% 106%
9 67.863.605.000Rp 8.851.150.000Rp 59.012.455.000Rp 58.944.438.064Rp 99,88% 16 100% 99,88% 100%
10 127.686.350.000Rp 10.999.678.000Rp 116.686.672.000Rp 113.346.460.380Rp 97,14% 86 99% 97,14% 99%
ANGGARAN DAN KINERJA PER UNIT ESELON I TAHUN ANGGARAN 2016 366.822.235.000Rp 49.999.678.000Rp 316.822.557.000Rp 302.263.523.130Rp 95,40% 559 97% 95,40% 97%
Kedeputian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri
Kedeputian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah
UNIT KERJA / ESELON I
Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian
Kedeputian Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam,
dan Lingkungan Hidup
Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan
Daya Saing KUKM
Kedeputian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas
(KPPIP)
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tabel 4 Capaian Kinerja Anggaran dan Output Per Unit Kerja Eselon I/Badan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2016
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -14-
Pendekatan
Penyusunan Laporan
Keuangan
Dasar Pengukuran
A.4. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan
yang dikelola oleh entitas pelaporan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur
manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini merupakan laporan
konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, termasuk tingkat pelaporan Eselon I, serta satuan kerja yang bertanggung jawab
atas anggaran yang diberikan.
Untuk periode pelaporan di tahun anggaran 2016, satuan kerja yang dicakup dalam Laporan
Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meliputi dua satuan kerja, yaitu Kantor
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (427752) dan Satuan Kerja Sekretariat Dewan
Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (427755), yang keduanya dikonsolidasikan dalam satu unit
pelaporan tingkat Eselon I pada Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Sistem Akuntansi
Instansi dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya
untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Dalam penyusunan laporan keuangan digunakan basis akuntansi akrual untuk Neraca, Laporan
Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas, adapun untuk Laporan Realisasi Anggaran
menggunakan akuntansi berbasis kas.
A.5. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Satker Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan
menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari
imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -15-
Kebijakan Akuntansi
Pendapatan-LRA
Pendapatan-LO
A.6. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Di samping itu, dalam penyusunannya
telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebagai berikut:
(1) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan KUN yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintahdan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi
pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan
bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(2) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui
pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran
masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja
Beban
(3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -16-
Aset
(5) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut,
dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan,
dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing
disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah
dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima
pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo
12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan
dengan harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila
diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.
AsetTetap
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Nilai Aset tetap
disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -17-
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di
atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan,
dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Piutang Jangka
Panjang
c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih
dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara
angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita
acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah
dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian
Negara/daerah.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai
negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang
diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan
yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam
pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca
disajikan sebagai aset lainnya.
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka
panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset
Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan
lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan
setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas
dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa
manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Aset Tak Berwujud meliputi software
komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil
kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -18-
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan sebagai Kemitraan
dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang dibatasi penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa
aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional entitas. Aset Lain-lain
berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan.
Kewajiban
(6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul
antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan,
entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena
perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan
menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-
undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar
atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban
dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali
transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena
perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,
diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih
lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -19-
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih
(8) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase
tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang
dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang
dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan
Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:
Tabel 5 Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Penyusutan Aset Tetap
(9) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan
Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No. 90/PMK.06/2014
tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
• Tanah
• Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
• Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi
rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per
31 Desember 2013 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2013. Sedangkan
untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2013, nilai yang disusutkan adalah
berdasarkan nilai perolehan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa
memperhitungkan adanya nilai residu.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum -20-
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka
Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum
tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d.20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d.50 tahun
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5 s.d.40 tahun
Alat Tetap Lainnya 4 tahun
Amortisasi Aset
Tak Berwujud
(10) Amortisasi Aset tak Berwujud
Amortisasi barang milik negara berupa Aset Tak Berwujud adalah alokasi harga perolehan Aset tak
Berwujud secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya, yang hanya dapat diterapkan
atas Aset Tak Berwujud yang memiliki masa manfaat terbatas. Kebijakan amortisasi Aset Tak
Berwujud didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara
Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Enittas Pemerintah Pusat.
Amortisasi Aset Tak Berwujud dilakukan terhadap Perangkat Lunak (Software) komputer, Lisensi,
Waralaba (franchise), Hak Cipta (copyright), dan Hak Paten.
Amortisasi tidak dilakukan terhadap:
• Aset tak berwujud dalam kondisi usang/atau rusak berat, serta telah diusulkan kepada
Pengelola Barang atau Pengguna Barang, untuk dilakukan pemindahtanganan, pemusnahan,
atau penghapusannya; dan
• Aset tak berwujud yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah serta
telah diusulkan kepada Pengelola Barang atau Pengguna Barang, untuk dilakukan
penghapusannya.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri
Keuangan Nomor: 620/KMK.06/2015 tentang Masa Manfaat dalam rangka Amortisasi Barang Milik
Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Enittas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang,
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim. 20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan 25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram. 50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -21-
Realisasi Pendapatan
Negara dan Hibah
Rp5.742.154.977,00
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar
Rp5.742.154.977,00, atau hampir 50 kali lebih besar dibandingkan estimasi pendapatan yang
ditetapkan pada anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2016,
sebesar Rp116.640.000,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah adalah merupakan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.
Rincian realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya sampai dengan tanggal pelaporan
dapat dilihat dalam Tabel berikut ini.
Tabel 8 Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
No UraianEstimasi
Pendapatan
1 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN 116.640.000 3.557.176.268 3049,7%
2 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah - 23.970.984 -
3 Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran Yang Lalu - 2.161.007.725 -
Jumlah 116.640.000 5.742.154.977 4923,0%
%Realisasi
Realisasi PNBP pada Tahun Anggaran 2016 mengalami peningkatan sebesar
Rp4.973.832.808,00 atau naik sebesar 647,36% dibandingkan realisasi PNBP pada periode
yang sama di tahun 2015. Peningkatan terbesar realisasi PNBP disebabkan terdapatnya
Pendapatan dari Pemindahtangan BMN berupa kendaraan dinas roda empat dan kendaraan
dinas roda dua yang dijual melalui lelang pada tahun 2016. Perbandingan realisasi PNBP
disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 9 Perbandingan Rincian Realisasi PNBP
TA 2016 dan TA 2015
(Rp) %
1 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN 3.557.059.628 - 3.557.059.628 -
2 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN 116.640 116.640 - -
3 Pendapatan Denda 23.970.984 6.160.000 17.810.984 289,14%
4Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun
Anggaran Yang Lalu2.161.007.725 762.045.529 1.398.962.196 183,58%
Jumlah 5.742.154.977 768.322.169 4.973.832.808 647,36%
No UraianKenaikan (Penurunan)
TA 2016 TA 2015
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -22-
Realisasi Belanja Negara
Rp179.592.596.124,00
B.2. Belanja Negara
Realisasi Belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016
adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau mencapai 82,40% dari alokasi anggaran sebesar
Rp366.822.235.000,00. Realisasi belanja tersebut seluruhnya merupakan realisasi belanja dari
Transaksi Kas, setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp622.697.554,00. Rincian
anggaran dan realisasi belanja tahun 2016 berdasarkan program dapat dilihat pada Tabel
berikut ini.
Tabel 10
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 2016
Kode
ProgramUraian Program Anggaran
Realisasi Belanja
(Neto)(%)
Pengembalian
Belanja
01.
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kemenko Perekonomian
127.686.350.000 113.346.460.380 88,77% 79.039.165
06.Program Koordinasi Kebijakan Bidang
Perekonomian239.135.885.000 188.917.062.750 79,00% 543.658.389
Jumlah 366.822.235.000 302.263.523.130 82,40% 622.697.554
Realisasi belanja dengan sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp300.553.984.867,00 dari total
pagu sebesar Rp362.322.235.000,00. Adapun pagu anggaran dengan sumber dana hibah luar
negeri sebesar Rp4.500.000.000,00, s.d. tahun 2016 terealisasi sebesar Rp1.709.538.263,00.
Berdasarkan jenis belanja, rincian anggaran dan persentase realisasi terhadap anggarannya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 11 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja
Tahun Anggaran 2016
1 2 3 4 5 6
51 Belanja Pegawai 75.395.969.000 61.635.489.342 13.760.479.658 81,75%
52 Belanja Barang 281.894.000.000 231.209.124.137 50.684.875.863 82,02%
53 Belanja Modal 9.532.266.000 9.418.909.651 113.356.349 98,81%
366.822.235.000 302.263.523.130 64.558.711.870 82,40%JUMLAH BELANJA
Kode
Jenis
Belanja
Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja
% Realisasi
Terhadap
Anggaran
Sisa Pagu
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -23-
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini.
Realisasi belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016
mengalami kenaikan sebesar Rp69.750.070.453,00 atau 30% dari realisasi belanja periode
yang sama di tahun 2015. Peningkatan nominal terbesar terjadi pada realisasi belanja barang,
yaitu naik sebesar Rp58.636.993.066,00 atau 33,98% dari realisasi belanja barang pada tahun
2015. Adapun untuk belanja modal mengalami peningkatan capaian persentase tertinggi, yaitu
sebesar 249,05% dibandingkan periode yang sama di tahun 2015. Perbandingan realisasi
belanja pada periode TA 2016 dan TA 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut ini
Tabel 12
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan TA 2015
TA 2015 Rp %
51 Belanja Pegawai 61.635.489.342 57.242.882.181 4.392.607.161 7,67%
52 Belanja Barang 231.209.124.137 172.572.131.071 58.636.993.066 33,98%
53 Belanja Modal 9.418.909.651 2.698.439.425 6.720.470.226 249,05%
302.263.523.130 232.513.452.677 69.750.070.453 30,00%JUMLAH
Kode
Jenis
Belanja
Uraian Jenis Belanja
Realisasi Belanja (Rp) Naik / (Turun)
TA 2016
-
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
300.000.000.000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
75.395.969.000
281.894.000.000
9.532.266.000
61.635.489.342
231.209.124.137
9.418.909.651
Grafik 1
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja
Tahun Anggaran 2016
Anggaran
Realisasi
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -24-
Realisasi Belanja Pegawai
Rp61.635.489.342,00
B.2.1. Belanja Pegawai
Pada tahun 2016, pagu Belanja Pegawai telah terealisasi sebesar 81,75% atau sebesar
Rp61.635.489.342,00 dari pagu sebesar Rp75.395.969.000,00. Adapun pagu anggaran pada
kelompok Belanja Pegawai yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar
Rp11.256.632.000,00 yang dialokasikan seluruhnya pada akun Belanja Pegawai Transito.
Dengan demikian, total realisasi belanja bersih Belanja Pegawai dengan memperhitungkan
pagu blokir mandiri adalah sebesar 96,10%.
Nominal pagu dan realisasi terbesar pada Belanja Pegawai adalah kelompok belanja Tunjangan
Khusus dan Belanja Pegawai Transito yang digunakan untuk pembayaran tunjangan kinerja
pegawai, yang terealisasi sebesar 77,07% dari total pagu kelompok belanja dimaksud.
Realisasi Belanja Pegawai tahun 2016 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015, dengan
capaian masing-masing sebesar Rp61.635.489.342,00 dan Rp57.242.882.181,00, atau naik
sebesar 7,67%. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi Belanja Tunjangan Khusus sebesar
Rp2.924.047.865,00 atau naik sebesar 7,70% dibanding periode yang sama di tahun 2015.
Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan jumlah pegawai, perubahan struktur
peringkat jabatan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor
6 Tahun 2016 tentang Kelas Jabatan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, serta pembayaran Tambahan Tunjangan Terbatas Tahunan yang dilakukan
berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 05 Tahun 2016
tentang Perhitungan Capaian Kinerja Dalam Rangka Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai
di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Adapun Pengembalian Belanja Pegawai pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah
sebesar Rp34.605.915,00 dan Rp39.559.917,00. Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 13
Perbandingan Belanja Pegawai
Tahun 2016 dan 2015
Pagu Realisasi % Naik (turun)% kenaikan
/(turun)
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 22.043.713.000 20.635.637.196 93,61% 19.331.939.902 1.303.697.294 6,74%
5115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS 196.875.000 157.500.000 80,00% - 157.500.000 -
5122 Belanja Lembur 145.784.000 2.408.000 1,65% - 2.408.000 -
5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 53.009.597.000 40.874.550.061 77,11% 37.950.502.196 2.924.047.865 7,70%
Pengembalian Belanja Pegawai (34.605.915) (39.559.917) 4.954.002 -12,52%
75.395.969.000 61.635.489.342 81,75% 57.242.882.181 4.392.607.161 7,67%JUMLAH KELOMPOK BELANJA PEGAWAI
Tahun 2016
Realisasi
Tahun 2015
Perbandingan Realisasi
Kelompok
BelanjaUraian
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -25-
Realisasi Belanja Barang
Rp231.209.124.137,00
B.2.2. Belanja Barang
Pada tahun 2016, pagu Belanja Barang telah terealisasi sebesar 82,20% atau sebesar
Rp231.209.124.137,00 dari pagu sebesar Rp281.894.000.000,00. Adapun pagu anggaran pada
kelompok Belanja Barang yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar
Rp38.743.046.000,00 yang dialokasikan pada akun Belanja Barang Transito. Dengan demikian,
total realisasi belanja bersih Belanja Barang, dengan memperhitungkan pagu blokir mandiri
adalah sebesar 95,08%.
Nominal realisasi terbesar pada belanja barang terdapat pada kelompok akun Belanja Jasa
sebesar Rp90.851.204.207,00 atau 95,84% dari total pagu kelompok akun Belanja Jasa
sebesar Rp94.798.861.000,00. Realisasi nominal terbesar kedua Belanja Barang merupakan
kelompok akun belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri, yang terealisasi sebesar 94,85% atau
sebesar Rp68.371.516.330,00 dari pagu sebesar Rp72.086.118.000,00.
Realisasi belanja barang dalam periode tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 33,98%
dibandingkan tahun 2015, dengan capaian realisasi masing-masing adalah sebesar
Rp231.209.124.137,00 dan Rp173.327.186.299,00. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi
Belanja Jasa sebesar Rp32.024.019.039,00 atau naik sebesar 54,44% dibanding periode yang
sama di tahun 2015. Kenaikan realisasi kelompok akun Belanja Jasa tersebut disebabkan
antara lain adanya peningkatan penggunaan sewa ruang kantor, sewa kendaraan dinas
operasional, serta kontrak jasa konsultan.
Adapun Pengembalian Belanja Barang pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah
sebesar Rp588.091.639,00 dan Rp755.055.228,00. Rincian Belanja Barang disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 14
Perbandingan Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015
Pagu Realisasi % Naik (turun)% kenaikan
/(turun)
5211 Belanja Barang Operasional 7.488.893.000 7.460.506.694 99,62% 5.614.914.956 1.845.591.738 32,87%
5212 Belanja Barang Non Operasional 75.407.437.000 35.562.151.071 47,16% 23.338.342.553 12.223.808.518 52,38%
5218 Belanja Barang Persediaan 4.315.965.000 4.276.909.934 99,10% 5.666.531.474 (1.389.621.540) -24,52%
5221 Belanja Jasa 94.798.861.000 90.851.204.207 95,84% 58.827.185.168 32.024.019.039 54,44%
5231 Belanja Pemeliharaan 5.884.668.000 5.824.564.609 98,98% 4.415.425.229 1.409.139.380 31,91%
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 72.086.118.000 68.371.516.330 94,85% 53.820.881.214 14.550.635.116 27,04%
5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 21.912.058.000 19.450.362.931 88,77% 21.643.905.705 (2.193.542.774) -10,13%
Pengembalian Belanja Barang (588.091.639) (755.055.228) 166.963.589 -22,11%
281.894.000.000 231.209.124.137 82,02% 172.572.131.071 58.636.993.066 33,98%
Perbandingan Realisasi
JUMLAH KELOMPOK BELANJA BARANG
Kelompok
BelanjaUraian
Tahun 2016
Tahun 2015
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran -26-
Realisasi Belanja Modal
Rp3.968.951.246,00
B.2.3. Belanja Modal
Pada tahun 2016, pagu Belanja Modal telah terealisasi sebesar 98,81% atau sebesar
Rp9.418.909.651,00 dari pagu sebesar Rp9.532.266.000,00. Nominal pagu terbesar pada
belanja modal ada pada kelompok belanja modal peralatan dan mesin, sebesar
Rp4.188.590.000,00, diikuti belanja modal lainnya yang digunakan untuk perolehan aset tak
berwujud dalam bentuk perangkat lunak komputer (software) dan lisensi, dengan pagu sebesar
Rp3.445.719.000,00. Capaian nominal terbesar realisasi belanja modal terdapat pada kelompok
Belanja Modal Peralatan dan Mesin, yang terelisasi sebesar
Rp4.154.276.311,00 atau 99,18%. Nominal terbesar kedua atas realisasi Belanja Modal adalah
akun Belanja Modal Lainnya, berupa pengadaan untuk Aset Tak Berwujud dalam bentuk
software komputer dan pembelian lisensi, yaitu dengan nilai total realisasi sebesar
Rp3.366.676.690 atau mencapai 97,71% dari total pagu akun Belanja Modal Lainnya. Adapun
untuk Belanja Modal Gedung dan Bangunan terealisasi hampir 100% dari total pagu, yaitu
sebesar Rp1.897.956.650,00.
Realisasi belanja modal pada tahun 2016 mengalami kenaikan signifikan sebesar 471,88%.
dibandingkan tahun 2015, dengan capaian realisasi masing-masing sebesar
Rp9.418.909.651,00 dan Rp1.647.003.600,00. Peningkatan realisasi ini disebabkan
meningkatnya kebutuhan terkait penyediaan ruang kerja, sarana dan prasarana, serta
kebutuhan terkait aset tak berwujud. Tidak terdapat pengembalian atas Belanja Modal pada
tahun 2016 dan 2015. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 15
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015
Pagu Realisasi % Naik (turun)% kenaikan
/(turun)
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4.188.590.000 4.154.276.311 99,18% 1.306.813.600 2.847.462.711 217,89%
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.897.957.000 1.897.956.650 100,00% - 1.897.956.650 -
5361 Belanja Modal Lainnya 3.445.719.000 3.366.676.690 97,71% 340.190.000 3.026.486.690 889,65%
Pengembalian Belanja Modal - - - 0,00%
9.532.266.000 9.418.909.651 98,81% 1.647.003.600 7.771.906.051 471,88%
Perbandingan Realisasi
JUMLAH KELOMPOK BELANJA MODAL
Kelompok
BelanjaUraian
Tahun 2016
Tahun 2015
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 27 -
Aset lancar Rp1.570.590.157,00
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. Aset Lancar
Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki
untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Nilai Aset
Lancar per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp1.570.590.157,00 dan Rp2.623.352.952,00, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 16
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
No. Aset Lancar TA 2016 TA 2015
1 Kas di Bendahara Pengeluaran 3.668.316Rp 506.146.176Rp
2 Kas Lainnya dan Setara Kas 606.105.149Rp 307.667.588Rp
3 Piutang Bukan Pajak 274.402.796Rp 441.961.357Rp
4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih (1.372.014)Rp (2.209.806)Rp
5 Persediaan 687.785.910Rp 1.369.787.637Rp
Jumlah 1.570.590.157Rp 2.623.352.952Rp
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp3.668.316,00
C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 bersaldo sebesar
Rp3.668.316,00, adapun saldo per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp506.146.176,00. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola,
dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Tambahan
Uang Persediaan (TUP) Tahun Anggaran 2016 yang belum dipertanggungjawabkan atau
disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca.
Kas Lainnya dan Setara Kas - Rp606.105.149,00.
C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas
Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 bersaldo
sebesar Rp606.105.149,00 dan Rp307.667.588,00, yang merupakan kas yang berada di
bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo
rekening di bank maupun uang tunai.
Piutang Bukan Pajak
Rp274.402.796,00
C.1.3 Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp274.402.796,00 dan Rp441.961.357,00 yang merupakan semua hak atau
klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan
pada tanggal pelaporan.
Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016 terdiri dari piutang atas kelebihan pembayaran
kepada pihak ketiga sebesar Rp185.911.296,00, serta pemotongan penghasilan kepada
Pegawai yang belum dilunasi yang belum dibayarkan kembali sampai dengan tanggal neraca,
sebesar Rp88.491.500,00.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 28 -
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih - Piutang Bukan
Pajak (Rp1.372.014,00)
C.1.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih atas Piutang Jangka Pendek per tanggal
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar minus Rp1.372.014,00 dan
Rp2.209.806,00. Nilai tersebut merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka
pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.
Piutang jangka pendek per 31 Desember 2016 pada Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian keseluruhannya digolongkan dalam piutang dengan kualitas lancar. Dengan
demikian perhitungan penyisihan piutang tak tertagih jangka pendek menggunakan nilai
penyisihan sebesar 0,5%.
Persediaan
Rp687.785.910,00
C.1.5 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah
sebesar Rp687.785.910,00 dan Rp1.369.787.637,00. Persediaan pada Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional perkantoran. Rincian Persediaan per 31 Desember 2016
dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 17 Rincian Persediaan
No. Uraian 31-Des-16 31-Des-15
1 Barang Konsumsi 583.086.911 1.244.023.377
2 Bahan Untuk Pemeliharaan 63.677.774 79.761.210
3 Persediaan Lainnya 41.021.225 46.003.050
687.785.910Rp 1.369.787.637Rp Jumlah
Saldo persediaan per 31 Desember 2016 berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir. Semua jenis persediaan pada tanggal
pelaporan berada dalam kondisi baik.
Aset Tetap
Rp26.439.112.921,00
C.2 Aset Tetap
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah
sebesar Rp26.439.112.921,00 dan Rp25.239.449.282,00 yang merupakan aset berwujud
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan
operasional entitas. Rincian Aset Tetap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 29 -
Tabel 18
Rincian Aset Tetap
No. Uraian 31-Des-16 31-Des-15
1 Peralatan dan Mesin 49.184.004.206 54.253.506.073
2 Gedung dan Bangunan 21.631.671.705 19.733.715.055
3 Aset Tetap Lainnya 63.071.925 63.071.925
Total Nilai Perolehan 70.878.747.836 74.050.293.053
Akumulasi Penyusutan 44.439.634.915 48.810.843.771
26.439.112.921 25.239.449.282 Jumlah
Peralatan dan Mesin
Rp49.184.004.206,00
C.2.1 Peralatan dan Mesin
Saldo Aset Tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp49.184.004.206,00 dan Rp54.253.506.073,00.
Penambahan nilai peralatan dan mesin terdiri atas realisasi Belanja dalam rangka perolehan
Aset Tetap Peralatan dan Mesin pada tahun 2016 adalah sebesar Rp4.175.328.311,00, yang
dicatat melalui transaksi pembelian sebanyak 408 unit aset tetap sebesar
Rp4.161.759.413,00 dan melalui transaksi pengembangan langsung nilai aset sebesar
Rp37.762.998,00 dan pengembangan melalui Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) senilai
Rp8.400.000,00. Adapun mutasi kurang berupa penghentian aset dari penggunaan aktif
dengan total senilai Rp9.277.424,00 atas 437 aset tetap peralatan dan mesin. Akumulasi
Penyusutan Peralatan dan Mesin s.d. 31 Desember 2016 sebesar Rp41.259.911.609,00,
sehingga nilai buku Peralatan dan Mesin per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp7.924.092.597,00.
Rincian mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 19 Rincian Mutasi Saldo Peralatan dan Mesin
Uraian TransaksiJumlah
UnitSaldo
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 7.299 54.253.506.073
Mutasi Masuk
- Pembelian 408 4.161.759.413 - Pengembangan melalui KDP - 8.400.000
- Pengembangan Nilai Aset - 37.762.998
Total Mutasi Masuk 4.207.922.411
Mutasi Kurang
- Penghentian Aset dari Penggunaan Aktif 437 (9.277.424.278)
Total Mutasi Kurang (9.277.424.278)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 7.270 49.184.004.206
Akumulasi penyusutan s.d. 31 Des 2016 (41.259.911.609)
Nilai Buku Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 7.270 7.924.092.597
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 30 -
Transaksi penambahan saldo peralatan dan mesin melalui pembelian terdiri dari:
Tabel 20 Rincian Mutasi Tambah Saldo Peralatan dan Mesin
per Sub Kelompok Barang
Kelompok
BMNMutasi Tambah Peralatan dan Mesin Kuantitas Nilai
A. Transaksi Pembelian
301 ALAT BESAR 15 506.867.284Rp
302 ALAT ANGKUTAN 3 70.785.000Rp
303 ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR 11 45.897.000Rp
305 ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 202 1.070.694.925Rp
306 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI & PEMANCAR 22 357.791.750Rp
307 ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 31 60.801.675Rp
308 ALAT LABORATORIUM 2 15.868.400Rp
310 KOMPUTER 122 2.033.053.379Rp
Total Transaksi Pembelian 408 4.161.759.413Rp
B. Transaksi Pengembangan Nilai Aset
301 ALAT BESAR 0 30.805.500Rp
310 KOMPUTER 0 6.957.498Rp
Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset 37.762.998Rp
C. Transaksi Pengembangan Melalui KDP
301 ALAT BESAR 0 4.600.000Rp
310 KOMPUTER 0 3.800.000Rp
Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset 8.400.000Rp
408 Rp 4.207.922.411 Mutasi Tambah Peralatan dan Mesin
Tahun 2016
Transaksi kurang peralatan dan mesin berasal dari penghentian aset dari penggunaan aktif
atas rencana penghapusannya sejumlah barang milik negara dalam kondisi rusak berat, yang
terdiri atas:
Tabel 21 Rincian Mutasi Kurang Saldo Peralatan dan Mesin
Penghentian Aset dari Penggunaan
301 ALAT BESAR 2 (1.210.000)
302 ALAT ANGKUTAN 59 (6.520.507.997)
305 ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 231 (735.356.984)
306 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 17 (55.575.145)
310 KOMPUTER 128 (1.964.774.152)
437 (9.277.424.278)
Kode BarangJumlah
UnitRupiah Aset
J U M L A H
No.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 31 -
Gedung dan Bangunan
Rp21.631.671.705,00
C.2.2 Gedung dan Bangunan
Nilai perolehan gedung dan bangunan per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah masing-masing sebesar Rp21.631.671.705,00 dan Rp19.733.715.055,00. Sedangkan
nilai buku Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan
Rp18.451.948.399,00, yaitu sebesar nilai perolehan gedung dan bangunan dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya sebesar Rp3.179.723.306,00. Penambahan nilai gedung diperoleh
dari Belanja Modal akun Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (533121) sebesar
Rp1.897.956.650,00 berupa penggantian lift pada gedung Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian pada Medan Merdeka Barat; kapitalisasi atas pembangunan ruang data/server,
serta ruang kerja.
Aset Tetap Lainnya
Rp63.071.925,00
C.2.3 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp63.071.925,00. Aset Tetap Lainnya pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
secara fisik berupa koleksi Buku Perpustakaan dan Bahan Kartografi.
Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap
(Rp44.439.634.915,00)
C.2.4 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per tanggal
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp44.439.634.915,00 dan
Rp48.810.843.771,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap
yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 tersaji
pada Tabel di bawah ini.
Tabel 22 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016
No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 49.184.004.206 41.259.911.609 7.924.092.597
2 Gedung dan Bangunan 21.631.671.705 3.179.723.306 18.451.948.399
3 Aset Tetap Lainnya 63.071.925 - 63.071.925
70.878.747.836 44.439.634.915 26.439.112.921Jumlah
Aset Lainnya
Rp3.451.384.375,00
C.3 Aset Lainnya
Saldo Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp3.451.384.375,00 dan Rp1.222.891.000,00 yang merupakan aset yang tidak dapat
dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 32 -
Aset Tak Berwujud
Rp4.473.600.090,00
C.3.1 Aset Tak Berwujud
Saldo nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp4.473.600.090,00 dan Rp1.222.891.000,00. Aset Tak Berwujud
merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset
Tak Berwujud pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berupa software dan
lisensi yang digunakan untuk menunjang operasional kantor.
Pada tahun 2016 dilakukan proses normalisasi dan amortisasi pertama kali untuk Barang Milik
Negara berupa Aset tak Berwujud, dengan laporan ringkas hasil normalisasi dan amortisasi
pertama kali atas ATB untuk posisi per tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 23 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016
No.Jenis Aset Tak
BerwujudKuantitas
Nilai Sebelum
Normalisasi
Nilai
Normalisasi
Nilai Amortisasi
Pertama Kali
Nilai Buku per
1 Januari 2016
1 Software Komputer 12 1.117.703.500 - 695.521.919 422.181.581
2 Lisensi 1 105.187.500 - 5.259.375 99.928.125
13 1.222.891.000 - 700.781.294 522.109.706Jumlah
Adapun rincian mutasi Aset Tak Berwujud sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 24 Rincian Transaksi Aset tak Berwujud Tahun 2016
Jenis Transaksi Aset Tak Berwujud Nilai
Saldo Awal 1.222.891.000Rp
- Software (12 Unit) 1.117.703.500Rp
- Lisensi (1 Unit) 105.187.500Rp
Mutasi Tambah 3.371.736.690Rp
Pembelian Software Komputer (16 Unit) 1.215.636.690Rp
Pembelian Lisensi (3 Unit) 2.148.000.000Rp
Pengembangan Nilai Aset Software 3.040.000Rp
Pengembangan Melalui KDP Software 5.060.000Rp
Mutasi Kurang 121.027.600Rp
Penghentian dari Penggunaan
Software Komputer (2 Unit) 121.027.600Rp
4.473.600.090Rp
- Software (26 Unit) 2.220.412.590Rp
- Lisensi (4 Unit) 2.253.187.500Rp
Saldo ATB per 31 Desember 2016
Aset Lain-lain
Rp3.383.047.381,00
C.3.2 Aset Lain-lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp3.383.047.381,00 dan Rp863.209.500,00. Aset lain-lain merupakan Barang Milik Negara
(BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional
entitas, atau dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Saldo Aset Lain-Lain per
31 Desember 2016 dan 2015, terdiri atas:
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 33 -
Tabel 25 Rincian Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016
No. Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
1 Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 3.262.019.781 863.209.500
2 Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan 121.027.600 -
3.383.047.381Rp 863.209.500Rp Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Aset Lain-lain
(Rp4.405.263.096,00)
C.3.3 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain per tanggal
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar minus Rp4.405.263.096,00 dan
minus Rp863.209.500,00.
Tabel 26 Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2016
No Aset Lainnya Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
A Aset Tak Berwujud
1 Software Komputer 2.220.412.590 941.817.093 1.278.595.497
2 Lisensi 2.253.187.500 123.178.125 2.130.009.375
4.473.600.090 1.064.995.218 3.408.604.872
B Aset Lainnya
1 Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 3.262.019.781 3.219.240.278 42.779.503
2 Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan 121.027.600 121.027.600 -
3.383.047.381 3.340.267.878 42.779.503
7.856.647.471 4.405.263.096 3.451.384.375
Jumlah A. Aset Tak Berwujud
Jumlah B. Aset Lainnya
Total
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Rp3.708.762.919,00 C.4. Kewajiban Jangka Pendek
Saldo Kewajiban Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp3.708.762.919,00 dan Rp884.258.285,00 yang merupakan Kewajiban yang
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan.
Utang kepada Pihak Ketiga
Rp3.702.180.638,00
C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-
masing sebesar Rp3.702.180.638,00 dan Rp378.112.109,00. Utang kepada Pihak Ketiga
merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera
diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan).
Utang Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2016 terdiri atas Belanja Pegawai yang masih
harus dibayar dari beban Tahun 2016, belanja langganan daya dan jasa yang belum
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca - 34 -
diselesaikan kepada Penyedia Barang sampai dengan tanggal pelaporan dan utang kepada
Pihak Ketiga Lainnya berupa pencairan dana SPM-LS Bendahara yang belum dibayar kepada
yang berhak.
Tabel 27 Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
Uraian Akun Keterangan
Belanja Pegawai yang masih harus
dibayar3.286.792.824
Beban Belanja Pegawai Tahun 2016 yang belum ditagihkan sampai dengan tanggal
neraca
Belanja Barang yang masih harus
dibayar91.677.414
Belanja Langganan Daya dan Jasa bulan Desember 2016 yang belum dibayarkan
sd. Tanggal neraca
Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya 323.710.400 SPM-LS Bendahara Belum Dibayarkan Kepada Yang Berhak, berupa Uang Makan
Pegawai dan Tunjangan Tambahan Tahunan Terbatas
Utang kepada Pihak Ketiga
per 31 Desember 20163.702.180.638
Saldo
Uang Muka dari KPPN
Rp3.668.316,00
C.4.2 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp3.668.316,00 dan Rp506.146.176,00. Uang Muka KPPN merupakan UP/TUP yang masih
berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Utang Jangka Pendek Lainnya
Rp2.913.965,00
C.4.3 Utang Jangka Pendek Lainnya
Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2016 bersaldo sebesar Rp2.913.965,00,
sedangkan per 31 Desember 2015 bersaldo Nihil. Utang jangka pendek lainnya merupakan
saldo kas yang berasal dari pungutan pajak oleh Bendahara Pengeluaran yang belum
disetorkan ke Kas Negara sampai dengan tanggal pelaporan.
EKUITAS
Ekuitas
Rp27.752.324.534,00
C.5. Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan
lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
C.5.1 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp27.752.324.534,00 dan Rp28.201.434.949,00.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional - 35 -
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan pendapatan, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit
dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan PNBP
Rp17.896.989,00
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp17.896.989,00. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya merupakan pendapatan-LO yang
diperoleh dari Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan, serta Pendapatan dari Denda
Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 28 Rincian Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 116.640 116.640 -
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian
Pekerjaan 17.780.349 12.350.635 5.429.714,00
17.896.989 12.467.275 5.429.714,00 Jumlah
Tahun 2016 Tahun 2015 Naik/Turun
Pendapatan PNBP Lainnya
URAIAN
Beban Pegawai
Rp61.568.805.899,-
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai untuk periode Tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar
Rp61.568.805.899,00 dan Rp57.207.477.088,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi,
baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tabel 29 Rincian Beban Pegawai
URAIAN JENIS BEBAN Tahun 2016 Tahun 2015 Naik (Turun)% Naik
(Turun)
Beban Gaji Pokok PNS 12.231.873.980 11.121.629.860 1.110.244.120 10,0%
Beban Pembulatan Gaji PNS 181.475 203.504 (22.029) -10,8%
Beban Tunj. Suami/Istri PNS 821.708.220 782.534.368 39.173.852 5,0%
Beban Tunj. Anak PNS 220.847.815 209.839.868 11.007.947 5,2%
Beban Tunj. Struktural PNS 4.217.795.000 3.865.755.000 352.040.000 9,1%
Beban Tunj. PPh PNS 426.441.206 491.372.934 (64.931.728) -13,2%
Beban Tunj. Beras PNS 619.263.420 596.291.100 22.972.320 3,9%
Beban Uang Makan PNS 1.725.926.000 1.867.537.800 (141.611.800) -7,6%
Beban Tunjangan Umum PNS 352.065.000 358.385.000 (6.320.000) -1,8%
Beban Tunjangan Pegawai Non PNS 157.500.000 - 157.500.000 0,0%
Beban Uang Lembur 2.408.000 - 2.408.000 0,0%
Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 40.827.401.698 37.953.487.571 2.873.914.127 7,6%
Pengembalian Beban Pegawai (34.605.915) (39.559.917) 4.954.002 -12,5%
Jumlah 61.568.805.899 57.207.477.088 4.361.328.811 7,6%
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional - 36 -
Beban Persediaan
Rp4.154.534.994,-
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan selama Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp4.154.534.994,00 dan Rp5.612.394.083,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk
mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai. Rincian Beban Persediaan untuk
periode tahun 2016 dan tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 30 Rincian Beban Persediaan
Uraian Jenis Beban Tahun 2016 Tahun 2015 Naik / (Turun) %
Beban Persediaan konsumsi 4.133.835.889 5.595.462.083 (1.461.626.194) -26,1%
Beban Persediaan Lainnya 20.699.105 16.932.000 3.767.105 22,2%
Pengembalian Beban Persediaan - - - -
Jumlah Beban Persediaan 4.154.534.994 5.612.394.083 (1.457.859.089) -26,0%
Beban Barang & Jasa
Rp133.170.452.881,,-
D.4 Beban Barang dan Jasa
Beban Barang dan Jasa pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp133.170.452.881,00 dan Rp87.173.939.221,00. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa adalah sebagai
berikut:
Tabel 31 Rincian Beban Barang dan Jasa
Uraian Jenis Beban Tahun 2016 Tahun 2015 Naik (Turun) %
Beban Barang Operasional 7.460.506.694 5.614.914.956 1.845.591.738 32,9%
Beban Barang Non Operasional 35.224.937.071 23.298.112.553 11.926.824.518 51,2%
Beban Langganan Listrik 486.767.834 391.367.175 95.400.659 24,4%
Beban Langganan Telepon 460.340.245 554.509.921 (94.169.676) -17,0%
Beban Langganan Air 38.221.024 21.045.732 17.175.292 81,6%
Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya 2.019.235.190 1.203.452.925 815.782.265 67,8%
Beban Jasa Konsultan 42.892.738.748 36.723.343.825 6.169.394.923 16,8%
Beban Sewa 22.145.269.143 7.168.826.751 14.976.442.392 208,9%
Beban Jasa Profesi 5.532.040.000 4.107.770.000 1.424.270.000 34,7%
Beban Jasa Lainnya 17.112.156.183 8.410.512.816 8.701.643.367 103,5%
Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin 1.458.400 0 1.458.400 -
Pengembalian Beban Barang dan Jasa (203.217.615) (319.917.433) 116.699.818 -36,5%
Jumlah Beban Barang dan Jasa 133.170.452.917 87.173.939.221 45.996.513.696 52,8%
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional - 37 -
Beban Pemeliharaan
Rp6.217.764.149,00
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp6.217.764.149,00 dan Rp4.711.382.497,00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang
dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam
kondisi normal. Rincian beban pemeliharan adalah sebagai berikut:
Tabel 32 Rincian Beban Pemeliharaan
Uraian Jenis Beban Tahun 2016 Tahun 2015 Naik (Turun) %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 3.884.795.711 1.153.893.394 2.730.902.317 236,7%
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 1.879.604.398 3.261.531.835 (1.381.927.437) -42,4%
Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 453.364.040 295.957.268 157.406.772 53,2%
Jumlah 6.217.764.149 4.711.382.497 1.506.381.652 32,0%
Beban Perjalanan Dinas
Rp87.420.823.010,00
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp87.420.823.010,00 dan Rp74.863.607.406,00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang
terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian
Beban perjalanan Dinas adalah sebagai berikut:
Tabel 33
Rincian Beban Perjalanan Dinas
Uraian Jenis Beban Tahun 2016 Tahun 2015 Naik (Turun) %
Beban Perjalanan Biasa 20.905.412.292 20.667.240.009 238.172.283 1,2%
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 547.448.600 298.565.000 248.883.600 83,4%
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 17.257.942.850 9.457.547.097 7.800.395.753 82,5%
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 29.647.110.410 23.236.942.478 6.410.167.932 27,6%
Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1.273.055.274 1.619.321.370 (346.266.096) -21,4%
Beban Perjalanan Lainnya- Luar Negeri 18.174.727.572 20.019.129.247 (1.844.401.675) -9,2%
Pengembalian Beban Perjalanan Dinas (384.873.988) (435.137.795) 50.263.807 -11,6%
Jumlah Beban Perjalanan Dinas 87.420.823.010 74.863.607.406 12.557.215.604 16,8%
Beban Penyusutan dan
Amortisasi
Rp5.372.117.837,00
D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi s.d. Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp5.372.117.837,00 dan Rp5.835.145.535. Beban penyusutan adalah merupakan
beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi
digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Pada
Tahun 2016, penghitungan amortisasi atas Aset Tak Berwujud pertama kali dilaksanakan, dengan
demikian tidak dapat dilakukan pembandingan dengan saldo pada Tahun 2015. Rincian Beban
Penyusutan dan Amortisasi s.d. periode tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional - 38 -
Tabel 34. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
Uraian Jenis Beban Tahun 2016 Tahun 2015 Naik (Turun) %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 4.433.099.161 5.440.471.234 (1.007.372.073) -18,5%
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 417.003.203 394.674.301 22.328.902 5,7%
Beban Amortisasi Software 357.819.324 - 357.819.324 -
Beban Amortisasi Lisensi 117.918.750 - 117.918.750 -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam 9.503.450 - 9.503.450 -
Beban Penyusutan Aset Tetap yang T idak Digunakan dalam 36.773.949 - 36.773.949 -
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 5.372.117.837 5.835.145.535 (463.027.698) -7,9%
Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih
(Rp837.792,00)
D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
untuk periode Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar minus Rp837.792,00 dan
Rp1.279.905,00. Saldo minus atas Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih terjadi atas
penyesuaian atas saldo pada akun penyisihan piutang tak tertagih periode berjalan dengan periode
sebelumnya. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah sebagai berikut:
Tabel 35.
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Uraian Jenis Belanja Tahun 2016 Tahun 2015 Naik (Turun) %
Beban Penyisihan Piutang PNBP (698.794) 1.610.743 (2.309.537) -143,4%
Beban Penyisihan Piutang Lainnya (138.998) (330.838) 191.840 58,0%
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih (837.792) 1.279.905 (2.117.697) -165,5%
Surplus/ Defisit Dari
Kegiatan Non
Operasional
Rp4.742.418.378,00
D.9. KEGIATAN NON OPERASIONAL
Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 2016 sebesar
Rp4.742.418.378,00, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 36. Rincian Beban Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Uraian Jenis Beban Tahun 2016 Tahun 2015 Naik (Turun) %
Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional:
- Surplus (Defisit) dari Pelepasan aset non lancar 3.557.059.628 0 3.557.059.628 -
# Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 3.557.059.628 0 3.557.059.628 -
a. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 3.557.059.628 0 3.557.059.628 -
- Surplus (Defisit) dari kegiatan non operasional lainnya 1.185.358.750 263.259.298 922.099.452 350%
# Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 1.702.684.944 263.259.298 1.439.425.646 547%
a. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 5.428.722 0 5.428.722 -
b. Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 1.647.241.655 263.259.298 1.383.982.357 526%
c. Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 50.014.567 0 50.014.567
# Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (517.326.194) 0 (517.326.194) -
a. Beban Penyesuaian Nilai Persediaan (517.326.194) 0 (517.326.194) -
Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional 4.742.418.378 263.259.298 4.479.159.080 1701%
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional - 39 -
Surplus dari Pelepasan Aset Non Lancar diperoleh dari Pendapatan Pemindahtanganan BMN
Lainnya, berupa hasil lelang atas Barang Milik Negara yang telah dihentikan dari operasional
Pemerintahan sebesar Rp3.557.059.628,00. Adapun Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya diperoleh dari Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu dan
Pendapatan/Beban dari Penyesuaian Nilai Persediaan. Penerimaan Kembali Belanja Tahun
Anggaran Yang Lalu merupakan setoran atas belanja tahun 2015, yaitu atas Belanja Barang
sebesar Rp1.647.241.655,00 dan atas Belanja Pegawai sebesar Rp5.428.722,00, yang disetorkan
pada tahun 2016. Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan sebesar Rp50.014.567,00 dan Beban
Penyesuaian Nilai Persediaan sebesar minus Rp517.326.194,00, timbul karena kebijakan penilaian
persediaan menggunakan metode Harga Perolehan Terakhir.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Perubahan Ekuitas - 40 -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp28.201.434.949,00
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp28.201.434.949,00 dan Rp31.204.786.631,00.
Surplus(defisit) LO
Rp(293.143.345.611,00)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah defisit sebesar Rp(293.143.345.611,00) dan Rp(235.129.499.162,00). Defisit LO
merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional,
dan kejadian luar biasa.
Dampak Kumulatif
Perubahan Kebijakan
Akuntansi
Nihil
E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi
Tidak terdapat Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi pada 31 Desember 2016 dan
tahun 2015.
Koreksi Nilai Aset Non
Revaluasi
Rp677.340.900,00
E.4 Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan
E.4.1 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi
Saldo Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp677.340.900,00, adapun pada tahun 2015 bersaldo nihil. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai. Pada
tahun 2015 akun Koreksi Nilai Aset non Revaluasi menggunakan pos akun Penyesuaian Nilai
Aset, sebesar Rp623.536.346,00.
Tabel 37
Rincian Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi Tahun 2016
Tambah Kurang
Peralatan dan Mesin (23.440.394) (23.440.394)
Gedung dan Bangunan -
Aset Tetap Lainnya - -
Aset Tak Berwujud 700.781.294 700.781.294
Jumlah 700.781.294Rp (23.440.394)Rp 677.340.900Rp
TotalJenis Aset TetapKoreksi
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Perubahan Ekuitas - 41 -
Koreksi Lain-Lain
Rp(3.149.792.057,00)
E.4.2 Koreksi Lain-Lain
Koreksi lain-lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 bersaldo
Rp(3.149.792.057,00), adapun untuk tahun 2015 bersaldo Rp(242.519.374,00). Koreksi lain-lain
merupakan koreksi selain yang terkait dengan barang milik negara, antara lain koreksi atas
pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang, dan utang. Pada tahun 2016, saldo
pos Koreksi Lain-lain merupakan penyesuaian atas nilai ekuitas tahun 2015, berupa Beban Belanja
Pegawai Tahun 2015 yang pada akhir Tahun 2015 belum diakui sebagai penambah beban tahun
2015 dan sebagai Belanja Pegawai yang masih Harus Dibayar.
Transaksi Antar Entitas
Rp(296.521.368.153,00)
E.5 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp(296.521.368.153,00) dan Rp(231.745.130.508,00). Rincian Transaksi
antar Entitas s.d. 31 Desember 2016 terdiri dari:
Tabel 38
Rincian Nilai Transaksi antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain 5.742.154.977
Ditagihkan ke Entitas Lain (302.263.523.130)
Jumlah (296.521.368.153)
NilaiJenis Beban
Ekuitas Akhir
Rp27.752.324.534,00
E.6 Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp27.752.324.534,00 dan Rp28.201.434.949,00.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya - 42 -
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1. REKENING PEMERINTAH
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggunakan dua rekening untuk
menampung uang keperluan belanja Negara dalam rangka pelaksanaan APBN, yang
seluruhnya bersaldo Nihil per tanggal pelaporan 31 Desember 2016, yaitu:
• Satuan Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (427752) mengelola
rekening pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Departemen Keuangan dengan
nomor rekening 0507.01.000149.30.3.
• Satuan Kerja Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (427755)
mengelola rekening pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Departemen Keuangan
dengan nomor rekening 0507.01.000148.30.7.
F.2. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
F.2.1. Piutang Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Terdapat beberapa catatan terkait pengelolaan Piutang PNBP Lainnya pada Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016, sebagai berikut:
1. Saldo awal piutang per 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp441.961.357,00.
2. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, telah dilakukan penyetoran ke kas negara
untuk pembayaran pelunasan piutang dengan total nilai setoran sebesar
Rp 353.469.857,00.
3. Saldo piutang per 31 Desember 2016 atas piutang yang belum dilunasi adalah sebesar
Rp270,881,146,00. Sampai dengan penyusunan laporan keuangan ini dilaksanakan per
tanggal 28 Februari 2017, sisa piutang tersebut adalah sebesar Rp 88.491.500,00,
sedangkan atas piutang sebesar Rp182.389.646,00 telah dilakukan pelunasan
seluruhnya.
F.2.2. Aset Tetap Peralatan dan Mesin dalam Kondisi Rusak
Di dalam saldo aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2016, terdapat aset dalam
kondisi rusak yang diperkirakan dengan nilai total sebesar Rp599.338.977,57. Aset tersebut
belum dapat diproses dalam Aplikasi SIMAK BMN untuk dihentikan dari penggunaan dan
direklasifikasi ke aset lain-lain, dikarenakan item peralatan dan mesin dimaksud belum dapat
diidentifikasi secara individual. Peralatan dan mesin tersebut diperkirakan telah habis masa
manfaatnya.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya - 43 -
F.2.3. Penghapusan Aset Tetap dan Penjualan Barang Milik Negara
Pada tahun 2016 telah dilakukan Penghapusan Barang Milik Negara melalui Keputusan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 167 Tahun 2016 dan Nomor 170 Tahun
2016 tentang Penghapusan Barang Milik Negara Selain Tanah Dan/Atau Bangunan di
Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2016. Penghapusan
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan lelang atas Barang Milik Negara berupa 59 unit
kendaraan roda empat dan 14 unit kendaraan roda dua dengan total nilai perolehan sebesar
Rp 6.878.613.997,00, dan menghasilkan pendapatan hasil lelang pada tahun 2016 sebesar
Rp3.557.059.628,00.
F.2.4. Temuan APIP Belum Ditindaklanjuti
Pada Tahun 2015, berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut atas Laporan Hasil Audit
(LHA) Inspektorat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2007-
2009, diketahui bahwa terdapat temuan yang belum selesai tindak lanjutnya, yang belum
selesai dilakukan verifikasi oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dengan total nilai sebesar Rp2.345.873.827,00.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pada tahun 2016 telah dilakukan penyetoran ke Kas
Negara sebesar Rp 1.251.881.807,00. Dengan demikian, besaran temuan APIP yang belum
selesai diverifikasi adalah sebesar Rp1.093.992.020,00.
F.2.5. Revisi DIPA dan Kebijakan Blokir Mandiri Pagu Anggaran (Self-Blocking)
Pada Tahun 2016, terdapat sebelas (11) revisi yang dilakukan atas DIPA Bagian Anggaran
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (BA-035), yaitu pada:
• Satuan Kerja 427752 (Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
melaksanakan revisi atas DIPA nomor DIPA-035.01.1.427752/2016 sebanyak 8 (delapan)
kali, dengan tanggal revisi terakhir 7 Desember 2016 dan besaran pagu sebesar
Rp350.446.606.000,00 dengan kebijakan pengenaan pagu yang diblokir mandiri sebesar
Rp47.999.678.000,00.
• Satuan Kerja 427755 (Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus),
melaksanakan Revisi atas DIPA nomor DIPA-035.01.1.427755/2016 sebanyak 3 (tiga)
kali, dengan tanggal revisi terakhir 20 September 2016 dan besaran pagu sebesar
Rp16.375.629.000,00 dengan kebijakan pagu yang diblokir sebesar Rp2.000.000.000,00.
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya - 44 -
Kebijakan pengenaan pagu anggaran yang diblokir tersebut selanjutya berdampak pada
pengelolaan pagu anggaran pada seluruh unit kerja, dengan besaran alokasi yang diblokir
sesuai rincian sebagai berikut.
Tabel 39 Rincian Pagu Self Blocking Anggaran Tahun 2016 per Unit Kerja
NO. UNIT KERJA Pagu DIPA Blokir Mandiri Pagu Setelah Blokir
1 Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan 49.322.000.000Rp 9.900.000.000Rp 39.422.000.000Rp
2 Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian 14.699.480.000Rp 2.800.000.000Rp 11.899.480.000Rp
3Kedeputian Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan
Lingkungan Hidup17.404.500.000Rp 1.900.000.000Rp 15.504.500.000Rp
4Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya
Saing KUKM9.086.000.000Rp 1.600.000.000Rp 7.486.000.000Rp
5 Kedeputian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri 18.255.070.000Rp 1.800.000.000Rp 16.455.070.000Rp
6Kedeputian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah35.250.001.000Rp 8.248.850.000Rp 27.001.151.000Rp
7 Kedeputian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional 10.879.600.000Rp 1.900.000.000Rp 8.979.600.000Rp
8 Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 16.375.629.000Rp 2.000.000.000Rp 14.375.629.000Rp
9 Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) 67.863.605.000Rp 8.851.150.000Rp 59.012.455.000Rp
10 Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 127.686.350.000Rp 10.999.678.000Rp 116.686.672.000Rp
366.822.235.000Rp 49.999.678.000Rp 316.822.557.000Rp PAGU PER UNIT KERJA TAHUN ANGGARAN 2016
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan -5-
LAMPIRAN PENDUKUNG
NERACA
PER DESEMBER 2016 DAN 2015(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017 2:17 PM
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
NAMA PERKIRAAN
1
Kenaikan (Penurunan)
5
JUMLAH
%Jumlah
2 3 4
2016 2015
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 3,668,316 506,146,176 (502,477,860) (99.28)
Kas Lainnya dan Setara Kas 606,105,149 307,667,588 298,437,561 97.00
Piutang Bukan Pajak 274,402,796 441,961,357 (167,558,561) (37.91)Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang BukanPajak (1,372,014) (2,209,806) 837,792 (37.91)
Piutang Bukan Pajak (Netto) 273,030,782 439,751,551 (166,720,769) (37.91)
Persediaan 687,785,910 1,369,787,637 (682,001,727) (49.79)
1,570,590,157JUMLAH ASET LANCAR 2,623,352,952 (1,052,762,795) (40.13)
ASET TETAP
Peralatan dan Mesin 49,184,004,206 54,253,506,073 (5,069,501,867) (9.34)
Gedung dan Bangunan 21,631,671,705 19,733,715,055 1,897,956,650 9.62
Aset Tetap Lainnya 63,071,925 63,071,925 0 0.00
Akumulasi Penyusutan (44,439,634,915) (48,810,843,771) 4,371,208,856 (8.96)
26,439,112,921JUMLAH ASET TETAP 25,239,449,282 1,199,663,639 4.75
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud 4,473,600,090 1,222,891,000 3,250,709,090 265.82
Aset Lain-lain 3,383,047,381 863,209,500 2,519,837,881 291.91
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya (4,405,263,096) (863,209,500) (3,542,053,596) 410.34
3,451,384,375JUMLAH ASET LAINNYA 1,222,891,000 2,228,493,375 182.23
31,461,087,453JUMLAH ASET 29,085,693,234 2,375,394,219 8.17
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga 3,702,180,638 378,112,109 3,324,068,529 879.12
Uang Muka dari KPPN 3,668,316 506,146,176 (502,477,860) (99.28)
Utang Jangka Pendek Lainnya 2,913,965 0 2,913,965 0.00
3,708,762,919JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 884,258,285 2,824,504,634 319.42
3,708,762,919JUMLAH KEWAJIBAN 884,258,285 2,824,504,634 319.42
EKUITAS
EKUITAS
Ekuitas 27,752,324,534 28,201,434,949 (449,110,415) (1.59)
27,752,324,534JUMLAH EKUITAS 28,201,434,949 (449,110,415) (1.59)
27,752,324,534JUMLAH EKUITAS 28,201,434,949 (449,110,415) (1.59)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 31,461,087,453 29,085,693,234 2,375,394,219 8.17
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
0 111611 0 0Kas di Bendahara Pengeluaran
0 111613 3,668,316 0Kas di Bendahara Pengeluaran TUP
0 111821 606,105,149 0Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
0 115211 185,911,296 0Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak
0 115212 88,491,500 0Piutang Lainnya
0 115411 0 0Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan
0 116211 0 929,557Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang PNBP
0 116212 0 442,457Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Lainnya
0 117111 583,086,911 0Barang Konsumsi
0 117113 63,677,774 0Bahan untuk Pemeliharaan
0 117199 41,021,225 0Persediaan Lainnya
0 117911 0 0Persediaan yang Belum Diregister
0 132111 49,184,004,206 0Peralatan dan Mesin
0 132211 0 0Peralatan dan Mesin Belum Diregister
0 133111 21,631,671,705 0Gedung dan Bangunan
0 133211 0 0Gedung dan Bangunan Belum Diregister
0 135121 63,071,925 0Aset Tetap Lainnya
0 136111 0 0Konstruksi Dalam pengerjaan
0 137111 0 41,259,911,609Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
0 137211 0 3,179,723,306Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
0 162151 2,220,412,590 0Software
0 162161 2,253,187,500 0Lisensi
0 162191 0 0Aset Tak Berwujud Lainnya
0 162311 0 0Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
0 166112 3,262,019,781 0Aset Tetap yang tidak digunakan dalam OperasiPemerintahan
0 166113 121,027,600 0Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalamOperasional Pemerintahan
0 166411 0 0Aset Lainnya yang Belum Diregister
0 169122 0 3,219,240,278Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang TidakDigunakan dalam Operasi Pemerintahan
0 169315 0 941,817,093Akumulasi Amortisasi Software
0 169316 0 123,178,125Akumulasi Amortisasi Lisensi
0 169318 0 121,027,600Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidakdigunakan dalam Operasional Pemerintahan
0 212111 0 3,286,792,824Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar
0 212112 0 91,677,414Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar
0 212191 0 323,710,400Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya
0 219511 0 3,668,316Uang Muka dari KPPN
0 219961 0 2,913,965Utang Pajak Bendahara Pengeluaran yang BelumDisetor
0 313111 0 302,263,523,130Ditagihkan ke Entitas Lain
0 313121 5,742,154,977 0Diterima dari Entitas Lain
0 391111 0 28,201,434,949Ekuitas
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
0 391116 0 23,440,394Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
0 391118 700,781,294 0Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi
0 391119 3,149,792,057 0Koreksi Lainnya
3 423129 0 3,557,059,628Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
3 423141 0 116,640Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
3 423752 0 17,780,349Pendapatan Denda Keterlambatan PenyelesaianPekerjaan Pemerintah
3 423951 0 5,428,722Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TahunAnggaran Yang Lalu
3 423952 0 1,647,241,655Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun AnggaranYang Lalu
3 491511 0 50,014,567Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan
3 511111 12,231,873,980 0Beban Gaji Pokok PNS
3 511119 181,475 0Beban Pembulatan Gaji PNS
3 511121 821,708,220 0Beban Tunj. Suami/Istri PNS
3 511122 220,847,815 0Beban Tunj. Anak PNS
3 511123 4,217,795,000 0Beban Tunj. Struktural PNS
3 511125 426,441,206 0Beban Tunj. PPh PNS
3 511126 619,263,420 0Beban Tunj. Beras PNS
3 511129 1,725,926,000 0Beban Uang Makan PNS
3 511151 352,065,000 0Beban Tunjangan Umum PNS
3 511512 157,500,000 0Beban Tunjangan Pegawai Non PNS
3 512211 2,408,000 0Beban Uang Lembur
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
3 512411 40,827,401,698 0Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
3 521111 4,347,728,676 0Beban Keperluan Perkantoran
3 521114 49,995,975 0Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
3 521115 1,070,340,000 0Beban Honor Operasional Satuan Kerja
3 521119 1,992,442,043 0Beban Barang Operasional Lainnya
3 521211 15,428,047,376 0Beban Bahan
3 521213 18,526,130,875 0Beban Honor Output Kegiatan
3 521219 1,270,758,820 0Beban Barang Non Operasional Lainnya
3 522111 486,767,834 0Beban Langganan Listrik
3 522112 460,340,245 0Beban Langganan Telepon
3 522113 38,221,024 0Beban Langganan Air
3 522119 2,019,235,190 0Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya
3 522131 42,892,738,748 0Beban Jasa Konsultan
3 522141 22,145,269,143 0Beban Sewa
3 522151 5,532,040,000 0Beban Jasa Profesi
3 522191 17,112,156,183 0Beban Jasa Lainnya
3 523111 3,852,201,611 0Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
3 523121 1,912,198,498 0Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
3 524111 20,906,311,092 0Beban Perjalanan Biasa
3 524113 546,549,800 0Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
3 524114 17,257,942,850 0Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
3 524119 29,647,110,410 0Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
3 524211 1,273,055,274 0Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri
3 524219 18,174,727,572 0Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
3 591111 4,433,099,161 0Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
3 591211 417,003,203 0Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
3 592115 357,819,324 0Beban Amortisasi Software
3 592116 117,918,750 0Beban Amortisasi Lisensi
3 592118 9,503,450 0Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidakdigunakan dalam Operasional Pemerintahan
3 592222 36,773,949 0Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang TidakDigunakan dalam Operasional Pemerintah
3 593111 4,133,835,889 0Beban Persediaan konsumsi
3 593113 453,364,040 0Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan
3 593149 20,699,105 0Beban Persediaan Lainnya
3 593311 517,326,194 0Beban Penyesuaian Nilai Persediaan
3 594211 0 681,186Beban Penyisihan Piutang PNBP
3 594212 0 156,606Beban Penyisihan Piutang Lainnya
3 595112 1,458,400 0Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin
3 511111 0 2,848,391Pengembalian Beban Gaji Pokok PNS
3 511119 0 2,399Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS
3 511123 0 11,510,000Pengembalian Beban Tunj. Struktural PNS
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
3 511151 0 1,110,000Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS
3 512411 0 19,135,125Pengembalian Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan)
3 521111 0 3,390,000Pengembalian Beban Keperluan Perkantoran
3 521119 0 750,150Pengembalian Beban Barang Operasional Lainnya
3 521213 0 197,677,501Pengembalian Beban Honor Output Kegiatan
3 522131 0 1,400,000Pengembalian Beban Jasa Konsultan
3 524111 0 114,791,291Pengembalian Beban Perjalanan Biasa
3 524114 0 4,060,000Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket MeetingDalam Kota
3 524119 0 189,961,888Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket MeetingLuar Kota
3 524219 0 76,060,809Pengembalian Beban Perjalanan Lainnya - LuarNegeri
388,944,608,324 388,944,608,324JUMLAH
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
0.0 115612 64,558,711,870 0Piutang dari KPPN
0.0 219711 5,625,514,977 0Utang Kepada KUN
2.0 423141 116,640,000 0Estimasi Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, danBangunan Yang Dialokasikan
2.0 511111 0 12,682,871,000Allotment Belanja Gaji Pokok PNS
2.0 511119 0 482,000Allotment Belanja Pembulatan Gaji PNS
2.0 511121 0 900,331,000Allotment Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
2.0 511122 0 250,030,000Allotment Belanja Tunj. Anak PNS
2.0 511123 0 4,299,220,000Allotment Belanja Tunj. Struktural PNS
2.0 511124 0 25,200,000Allotment Belanja Tunj. Fungsional PNS
2.0 511125 0 484,858,000Allotment Belanja Tunj. PPh PNS
2.0 511126 0 701,051,000Allotment Belanja Tunj. Beras PNS
2.0 511129 0 2,073,680,000Allotment Belanja Uang Makan PNS
2.0 511147 0 240,000,000Allotment Belanja Tunj. Lain-lain Termasuk UangDuka PNS Dalam dan Luar Negeri
2.0 511151 0 385,990,000Allotment Belanja Tunjangan Umum PNS
2.0 511511 0 0Allotment Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS
2.0 511512 0 196,875,000Allotment Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS
2.0 512211 0 145,784,000Allotment Belanja Uang Lembur
2.0 512411 0 41,752,965,000Allotment Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan)
2.0 512412 0 11,256,632,000Allotment Belanja Pegawai Transito
2.0 521111 0 4,352,443,000Allotment Belanja Keperluan Perkantoran
2.0 521114 0 53,110,000Allotment Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
2.0 521115 0 1,073,740,000Allotment Belanja Honor Operasional Satuan Kerja
2.0 521119 0 2,009,600,000Allotment Belanja Barang Operasional Lainnya
2.0 521211 0 16,211,943,000Allotment Belanja Bahan
2.0 521212 0 38,743,046,000Allotment Belanja Barang Transito
2.0 521213 0 19,179,355,000Allotment Belanja Honor Output Kegiatan
2.0 521219 0 1,279,453,000Allotment Belanja Barang Non Operasional Lainnya
2.0 521811 0 4,309,965,000Allotment Belanja Barang Persediaan BarangKonsumsi
2.0 521813 0 6,000,000Allotment Belanja Barang Persediaan Pita Cukai,Meterai dan Leges
2.0 522111 0 474,032,000Allotment Belanja Langganan Listrik
2.0 522112 0 462,500,000Allotment Belanja Langganan Telepon
2.0 522113 0 38,350,000Allotment Belanja Langganan Air
2.0 522119 0 2,053,048,000Allotment Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya
2.0 522131 0 45,618,610,000Allotment Belanja Jasa Konsultan
2.0 522141 0 22,525,705,000Allotment Belanja Sewa
2.0 522151 0 5,857,482,000Allotment Belanja Jasa Profesi
2.0 522191 0 17,769,134,000Allotment Belanja Jasa Lainnya
2.0 523111 0 3,915,248,000Allotment Belanja Pemeliharaan Gedung danBangunan
2.0 523121 0 1,969,420,000Allotment Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
2.0 524111 0 21,238,226,000Allotment Belanja Perjalanan Biasa
2.0 524113 0 597,936,000Allotment Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
2.0 524114 0 19,521,158,000Allotment Belanja Perjalanan Dinas Paket MeetingDalam Kota
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
2.0 524119 0 30,722,438,000Allotment Belanja Perjalanan Dinas Paket MeetingLuar Kota
2.0 524211 0 1,286,500,000Allotment Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri
2.0 524219 0 20,625,558,000Allotment Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
2.0 532111 0 4,188,590,000Allotment Belanja Modal Peralatan dan Mesin
2.0 533121 0 1,897,957,000Allotment Belanja Penambahan Nilai Gedung danBangunan
2.0 536111 0 3,445,719,000Allotment Belanja Modal Lainnya
3.0 423129 0 3,557,059,628Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
3.0 423141 0 116,640Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
3.0 423752 0 23,970,984Pendapatan Denda Keterlambatan PenyelesaianPekerjaan Pemerintah
3.0 423951 0 115,746,922Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TahunAnggaran Yang Lalu
3.0 423952 0 2,045,260,803Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun AnggaranYang Lalu
3.0 511111 12,240,449,480 0Belanja Gaji Pokok PNS
3.1 511111 0 2,848,391Pengembalian Belanja Gaji Pokok PNS
3.0 511119 183,038 0Belanja Pembulatan Gaji PNS
3.1 511119 0 2,399Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS
3.0 511121 826,100,140 0Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
3.0 511122 220,971,529 0Belanja Tunj. Anak PNS
3.0 511123 4,240,545,000 0Belanja Tunj. Struktural PNS
3.1 511123 0 11,510,000Pengembalian Belanja Tunj. Struktural PNS
3.0 511125 430,430,209 0Belanja Tunj. PPh PNS
3.0 511126 618,466,800 0Belanja Tunj. Beras PNS
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
3.0 511129 1,710,926,000 0Belanja Uang Makan PNS
3.0 511151 347,565,000 0Belanja Tunjangan Umum PNS
3.1 511151 0 1,110,000Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS
3.0 511512 157,500,000 0Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS
3.0 512211 2,408,000 0Belanja Uang Lembur
3.0 512411 40,874,550,061 0Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
3.1 512411 0 19,135,125Pengembalian Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan)
3.0 521111 4,347,728,676 0Belanja Keperluan Perkantoran
3.1 521111 0 3,390,000Pengembalian Belanja Keperluan Perkantoran
3.0 521114 49,995,975 0Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
3.0 521115 1,070,340,000 0Belanja Honor Operasional Satuan Kerja
3.0 521119 1,992,442,043 0Belanja Barang Operasional Lainnya
3.1 521119 0 750,150Pengembalian Belanja Barang Operasional Lainnya
3.0 521211 15,544,433,876 0Belanja Bahan
3.0 521213 18,741,698,375 0Belanja Honor Output Kegiatan
3.1 521213 0 197,677,501Pengembalian Belanja Honor Output Kegiatan
3.0 521219 1,276,018,820 0Belanja Barang Non Operasional Lainnya
3.0 521811 4,270,909,934 0Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
3.0 521813 6,000,000 0Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai danLeges
3.0 522111 473,334,772 0Belanja Langganan Listrik
3.0 522112 462,431,180 0Belanja Langganan Telepon
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
3.0 522113 38,196,195 0Belanja Langganan Air
3.0 522119 2,019,235,190 0Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya
3.0 522131 43,066,026,894 0Belanja Jasa Konsultan
3.1 522131 0 1,400,000Pengembalian Belanja Jasa Konsultan
3.0 522141 22,134,560,643 0Belanja Sewa
3.0 522151 5,532,640,000 0Belanja Jasa Profesi
3.0 522191 17,124,779,333 0Belanja Jasa Lainnya
3.0 523111 3,912,366,111 0Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
3.0 523121 1,912,198,498 0Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
3.0 524111 20,906,326,092 0Belanja Perjalanan Biasa
3.1 524111 0 114,791,291Pengembalian Belanja Perjalanan Biasa
3.0 524113 546,549,800 0Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
3.0 524114 17,258,372,850 0Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
3.1 524114 0 4,060,000Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas PaketMeeting Dalam Kota
3.0 524119 29,660,267,588 0Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
3.1 524119 0 189,961,888Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas PaketMeeting Luar Kota
3.0 524211 1,273,055,274 0Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri
3.0 524219 18,177,307,657 0Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
3.1 524219 0 76,060,809Pengembalian Belanja Perjalanan Lainnya - LuarNegeri
3.0 532111 4,154,276,311 0Belanja Modal Peralatan dan Mesin
3.0 533121 1,897,956,650 0Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan
NERACA PERCOBAAN
PER DESEMBER 2016(DALAM RUPIAH)
Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA
KODETRANS
1 2
KODEPERKIRAAN NAMA PERKIRAAN
3 4
DEBET KREDIT
5
3.0 536111 3,366,676,690 0Belanja Modal Lainnya
JUMLAH 373,187,087,531373,187,087,531
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJATINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA
S.D BULAN DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.B.S.1
lap_lra_sdfs_v2
28/02/17 6:57 PM1
MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN
KODE URAIAN ANGGARANSEMULA
ANGGARANSETELAH REVISI BELANJA PENGEMBALIAN
BELANJA BELANJA NETTO
%REALISASIANGGARAN
SISA ANGGARANREALISASI BELANJA
1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=5/4 9=4-7
RUPIAH MURNI01
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Kemenko Perekonomian01
Peningkatan Pelayanan Perencanaan2486 4,500,000,000 4,500,000,000 4,443,161,825 11,611,500 4,431,550,325 98.48 68,449,675
Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukumdan Humas2487 7,500,000,000 7,500,000,000 7,224,467,419 20,822,600 7,203,644,819 96.05 296,355,181
Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen)2488 114,030,445,000 112,586,350,000 98,902,327,719 46,605,065 98,855,722,654 87.8 13,730,627,346
Pengawasan Inspektorat2489 600,000,000 600,000,000 574,613,695 0 574,613,695 95.77 25,386,305
Penelaahan Kebijakan Bidang Perekonomian2490 2,500,000,000 2,500,000,000 2,280,928,887 0 2,280,928,887 91.24 219,071,113
JUMLAH BELANJA PROGRAM 01 127,686,350,000129,130,445,000 113,425,499,545 79,039,165 113,346,460,380 93.868 14,339,889,620
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian06
Koordinasi Kebijakan Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran2492 3,000,000,000 2,191,878,000 1,787,609,266 2,790,000 1,784,819,266 81.43 407,058,734
Koordinasi Pengembangan dan Penerapan Sistem NasionalSingle Windows dan Integrasi ke dalam Sistem ASW2495 2,500,000,000 1,924,220,000 1,372,778,791 61,245,700 1,311,533,091 68.16 612,686,909
Koordinasi Penataan Kelembagaan Pengembangan UKMBerbasis Teknologi2496 1,500,000,000 1,155,000,000 742,591,927 0 742,591,927 64.29 412,408,073
Koordinasi Kebijakan Bidang BUMN2498 2,000,000,000 1,470,048,000 1,116,812,857 0 1,116,812,857 75.97 353,235,143
Koordinasi Kebijakan Bidang Penguatan Pasar Dalam Negeridan Tertib Usaha2499 2,000,000,000 1,539,900,000 1,292,555,899 0 1,292,555,899 83.94 247,344,101
Koordinasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional2500 4,500,000,000 3,466,717,000 2,715,869,107 74,922,600 2,640,946,507 76.18 825,770,493
Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Daerahdan Sektor Riil2501 2,000,000,000 1,400,000,000 1,034,134,713 0 1,034,134,713 73.87 365,865,287
koordinasi Kebijakan Bidang Industri Ekstraktif2502 2,700,000,000 4,535,000,000 3,519,862,448 0 3,519,862,448 77.62 1,015,137,552
Koordinasi Kebijakan Bidang Fiskal2503 2,300,000,000 41,504,913,000 27,540,287,752 83,607,001 27,456,680,751 66.15 14,048,232,249
Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Energi2504 2,300,000,000 1,471,000,000 1,312,432,080 0 1,312,432,080 89.22 158,567,920
Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Daya Saing Koperasidan UMKM2505 2,000,000,000 1,540,000,000 1,494,551,067 3,687,784 1,490,863,283 96.81 49,136,717
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJATINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA
S.D BULAN DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.B.S.1
lap_lra_sdfs_v2
28/02/17 6:57 PM2
MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN
KODE URAIAN ANGGARANSEMULA
ANGGARANSETELAH REVISI BELANJA PENGEMBALIAN
BELANJA BELANJA NETTO
%REALISASIANGGARAN
SISA ANGGARANREALISASI BELANJA
1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=5/4 9=4-7
Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air2506 7,500,000,000 6,934,001,000 4,977,664,908 14,920,000 4,962,744,908 71.57 1,971,256,092
Koordinasi Kebijakan Sistem Transportasi Multi Moda2507 7,300,000,000 5,550,000,000 5,008,664,324 13,486,400 4,995,177,924 90 554,822,076
Koordinasi Kebijakan Bidang Tata Kelola Kehutanan2508 2,300,000,000 2,409,600,000 2,120,175,384 13,369,000 2,106,806,384 87.43 302,793,616
Koordinasi Kebijakan Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup2509 2,300,000,000 1,771,000,000 1,527,606,072 0 1,527,606,072 86.26 243,393,928
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Amerika danPasifik2510 2,000,000,000 1,306,000,000 956,941,838 0 956,941,838 73.27 349,058,162
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia2511 3,000,000,000 2,605,600,000 2,224,162,173 0 2,224,162,173 85.36 381,437,827
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Eropa,Afrika dan Timur Tengah2512 2,650,000,000 2,106,000,000 1,640,005,766 0 1,640,005,766 77.87 465,994,234
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateraldan Pembiayaan2513 2,704,830,000 2,160,830,000 1,603,840,717 0 1,603,840,717 74.22 556,989,283
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Regionaldan Sub Regional2514 3,245,170,000 2,701,170,000 2,451,073,995 0 2,451,073,995 90.74 250,096,005
Koordinasi Kebijakan Produktifitas Energi2515 3,600,000,000 2,717,900,000 2,425,884,001 3,052,387 2,422,831,614 89.14 295,068,386
Koordinasi Kebijakan Pangan2516 4,900,000,000 5,751,290,000 4,841,916,979 2,414,037 4,839,502,942 84.15 911,787,058
Koordinasi Kebijakan Bidang Pasar Modal dan LembagaKeuangan2518 3,000,000,000 2,755,161,000 2,141,422,957 0 2,141,422,957 77.72 613,738,043
Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Industri2519 2,000,000,000 1,540,000,000 1,472,635,160 27,188,900 1,445,446,260 93.86 94,553,740
Koordinasi Kebijakan Penataan Ruang dan Kawasan StrategisEkonomi2520 5,400,000,000 12,240,000,000 7,630,287,423 1,165,000 7,629,122,423 62.33 4,610,877,577
Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Ekspor dan FasilitasiPerdagangan Internasional2521 2,000,000,000 1,539,163,000 1,350,860,850 47,790,299 1,303,070,551 84.66 236,092,449
Koordinasi Kebijakan Pengembangan Investasi2522 4,000,000,000 8,245,070,000 7,144,004,777 23,609,850 7,120,394,927 86.36 1,124,675,073
Koordinasi Kebijakan Peternakan dan Perikanan2524 2,100,000,000 1,680,000,000 1,434,237,730 0 1,434,237,730 85.37 245,762,270
Koordinasi Kebijakan Perkebunan dan Hortikultura2525 4,200,000,000 3,117,900,000 2,336,958,642 0 2,336,958,642 74.95 780,941,358
Koordinasi Kebijakan Bidang Agribisnis2526 2,100,000,000 2,470,290,000 1,786,625,949 6,311,647 1,780,314,302 72.07 689,975,698
Koordinai Kebijakan Perumahan, Pertanahan, dan PembiayaanInfrastruktur2527 4,000,000,000 3,050,000,000 2,640,505,778 16,492,900 2,624,012,878 86.03 425,987,122
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJATINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA
S.D BULAN DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.B.S.1
lap_lra_sdfs_v2
28/02/17 6:57 PM3
MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN
KODE URAIAN ANGGARANSEMULA
ANGGARANSETELAH REVISI BELANJA PENGEMBALIAN
BELANJA BELANJA NETTO
%REALISASIANGGARAN
SISA ANGGARANREALISASI BELANJA
1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=5/4 9=4-7Koordinasi Kebijakan Bidang Prasarana dan Sarana Pangandan Pertanian2528 2,100,000,000 1,680,000,000 1,297,458,185 850,000 1,296,608,185 77.18 383,391,815
Koordinasi Kebijakan Bidang Telematika dan Utilitas2529 3,900,000,000 3,020,000,000 2,589,079,947 5,138,000 2,583,941,947 85.56 436,058,053
Koordinasi Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus5047 18,300,000,000 16,375,629,000 14,343,984,009 13,221,500 14,330,762,509 87.51 2,044,866,491
Koordinasi Percepatan dan Perluasan Pembangunan EkonomiIndonesia5200 6,200,000,000 4,456,000,000 3,709,613,334 7,824,600 3,701,788,734 83.07 754,211,266
Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif5226 2,300,000,000 1,771,000,000 1,495,212,114 4,600,000 1,490,612,114 84.17 280,387,886
Koordinasi Kebijakan. Bidang Pengembangan Kewirausahaan5227 2,000,000,000 1,540,000,000 1,232,561,778 1,460,000 1,231,101,778 79.94 308,898,222
Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Daya Saing EkonomiKawasan5228 2,000,000,000 1,540,000,000 1,226,582,696 7,699,551 1,218,883,145 79.15 321,116,855
Koordinasi Kebijakan Bidang Ketenagakerjaan5229 2,000,000,000 1,540,000,000 1,244,225,504 83,745,318 1,160,480,186 75.36 379,519,814
Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan InfrastrukturPrioritas5266 90,284,552,000 67,863,605,000 58,967,503,979 23,065,915 58,944,438,064 86.86 8,919,166,936
JUMLAH BELANJA PROGRAM 06 234,635,885,000226,184,552,000 187,751,182,876 543,658,389 187,207,524,487 80.645 47,428,360,513
JUMLAH BELANJA RUPIAH MURNI 355,314,997,000 362,322,235,000 301,176,682,421 622,697,554 300,553,984,867 82.114 61,768,250,133
HIBAH LUAR NEGERI09
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian06
koordinasi Kebijakan Bidang Industri Ekstraktif2502 6,300,000,000 4,500,000,000 1,709,538,263 0 1,709,538,263 37.99 2,790,461,737
JUMLAH BELANJA PROGRAM 06 4,500,000,0006,300,000,000 1,709,538,263 0 1,709,538,263 37.99 2,790,461,737
JUMLAH BELANJA HIBAH LUAR NEGERI 6,300,000,000 4,500,000,000 1,709,538,263 0 1,709,538,263 37.99 2,790,461,737
366,822,235,000361,614,997,000 302,886,220,684 622,697,554 302,263,523,130 81.16 64,558,711,870JUMLAH
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJATINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035
Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.B.KL.1
lap_lra_bel_akun
28/02/17 6:56 PM1
MENURUT JENIS BELANJA / AKUN
KODE URAIAN ANGGARANSEMULA
ANGGARANSETELAH REVISI BELANJA PENGEMBALIAN
BELANJA BELANJA NETTO
%REALISASIANGGARAN
SISA ANGGARANREALISASI BELANJA
1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=5/4 9=4-751 BELANJA PEGAWAI5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS511111 Belanja Gaji Pokok PNS 12,682,871,000 12,682,871,000 12,240,449,480 2,848,391 12,237,601,089 96.51 445,269,911511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 482,000 482,000 183,038 2,399 180,639 37.97 301,361511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 528,331,000 900,331,000 826,100,140 0 826,100,140 91.76 74,230,860511122 Belanja Tunj. Anak PNS 160,030,000 250,030,000 220,971,529 0 220,971,529 88.38 29,058,471511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 4,313,800,000 4,299,220,000 4,240,545,000 11,510,000 4,229,035,000 98.64 70,185,000511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 0 25,200,000 0 0 0 0 25,200,000511125 Belanja Tunj. PPh PNS 323,022,000 484,858,000 430,430,209 0 430,430,209 88.77 54,427,791511126 Belanja Tunj. Beras PNS 546,051,000 701,051,000 618,466,800 0 618,466,800 88.22 82,584,200511129 Belanja Uang Makan PNS 2,447,680,000 2,073,680,000 1,710,926,000 0 1,710,926,000 82.51 362,754,000511147 Belanja Tunj. Lain-lain Termasuk Uang Duka PNS Dalam dan 240,000,000 240,000,000 0 0 0 0 240,000,000511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 308,490,000 385,990,000 347,565,000 1,110,000 346,455,000 90.05 39,535,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5111 21,550,757,000 22,043,713,000 20,635,637,196 15,470,790 20,620,166,406 93.61 1,423,546,5945115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS511512 Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS 0 196,875,000 157,500,000 0 157,500,000 80 39,375,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5115 0 196,875,000 157,500,000 0 157,500,000 80 39,375,0005122 Belanja Lembur512211 Belanja Uang Lembur 634,284,000 145,784,000 2,408,000 0 2,408,000 1.65 143,376,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5122 634,284,000 145,784,000 2,408,000 0 2,408,000 1.65 143,376,0005124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito512411 Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) 53,210,928,000 41,752,965,000 40,874,550,061 19,135,125 40,855,414,936 97.9 897,550,064512412 Belanja Pegawai Transito 0 11,256,632,000 0 0 0 0 11,256,632,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5124 53,210,928,000 53,009,597,000 40,874,550,061 19,135,125 40,855,414,936 77.11 12,154,182,064JUMLAH KELOMPOK BELANJA 51 75,395,969,000 75,395,969,000 61,670,095,257 34,605,915 61,635,489,342 81.79 13,760,479,658
52 BELANJA BARANG5211 Belanja Barang Operasional521111 Belanja Keperluan Perkantoran 5,061,540,000 4,352,443,000 4,347,728,676 3,390,000 4,344,338,676 99.89 8,104,324521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 45,200,000 53,110,000 49,995,975 0 49,995,975 94.14 3,114,025521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 1,220,980,000 1,073,740,000 1,070,340,000 0 1,070,340,000 99.68 3,400,000521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 1,961,550,000 2,009,600,000 1,992,442,043 750,150 1,991,691,893 99.15 17,908,107
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5211 8,289,270,000 7,488,893,000 7,460,506,694 4,140,150 7,456,366,544 99.62 32,526,4565212 Belanja Barang Non Operasional521211 Belanja Bahan 14,372,190,000 16,211,943,000 15,544,433,876 0 15,544,433,876 95.88 667,509,124
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJATINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035
Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.B.KL.1
lap_lra_bel_akun
28/02/17 6:56 PM2
MENURUT JENIS BELANJA / AKUN
KODE URAIAN ANGGARANSEMULA
ANGGARANSETELAH REVISI BELANJA PENGEMBALIAN
BELANJA BELANJA NETTO
%REALISASIANGGARAN
SISA ANGGARANREALISASI BELANJA
1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=5/4 9=4-7521212 Belanja Barang Transito 1,000,000,000 38,743,046,000 0 0 0 0 38,743,046,000521213 Belanja Honor Output Kegiatan 17,111,155,000 19,179,355,000 18,741,698,375 197,677,501 18,544,020,874 97.72 635,334,126521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 2,502,024,000 1,279,453,000 1,276,018,820 0 1,276,018,820 99.73 3,434,180
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5212 34,985,369,000 75,413,797,000 35,562,151,071 197,677,501 35,364,473,570 47.16 40,049,323,4305218 Belanja Barang Persediaan521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 5,491,110,000 4,309,965,000 4,270,909,934 0 4,270,909,934 99.09 39,055,066521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan Leges 0 6,000,000 6,000,000 0 6,000,000 100 0
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5218 5,491,110,000 4,315,965,000 4,276,909,934 0 4,276,909,934 99.1 39,055,0665221 Belanja Jasa522111 Belanja Langganan Listrik 379,500,000 474,032,000 473,334,772 0 473,334,772 99.85 697,228522112 Belanja Langganan Telepon 878,220,000 462,500,000 462,431,180 0 462,431,180 99.99 68,820522113 Belanja Langganan Air 36,000,000 38,350,000 38,196,195 0 38,196,195 99.6 153,805522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 2,377,864,000 2,053,048,000 2,019,235,190 0 2,019,235,190 98.35 33,812,810522131 Belanja Jasa Konsultan 66,135,638,000 45,618,610,000 43,066,026,894 1,400,000 43,064,626,894 94.4 2,553,983,106522141 Belanja Sewa 27,593,148,000 22,525,705,000 22,134,560,643 0 22,134,560,643 98.26 391,144,357522151 Belanja Jasa Profesi 6,487,550,000 5,857,482,000 5,532,640,000 0 5,532,640,000 94.45 324,842,000522191 Belanja Jasa Lainnya 22,464,194,000 17,769,134,000 17,124,779,333 0 17,124,779,333 96.37 644,354,667
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5221 126,352,114,000 94,798,861,000 90,851,204,207 1,400,000 90,849,804,207 95.84 3,949,056,7935231 Belanja Pemeliharaan523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 1,670,780,000 3,915,248,000 3,912,366,111 0 3,912,366,111 99.93 2,881,889523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2,544,054,000 1,969,420,000 1,912,198,498 0 1,912,198,498 97.09 57,221,502
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5231 4,214,834,000 5,884,668,000 5,824,564,609 0 5,824,564,609 98.98 60,103,3915241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri524111 Belanja Perjalanan Biasa 25,395,886,000 21,238,226,000 20,906,326,092 113,892,491 20,792,433,601 98.44 445,792,399524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 960,550,000 597,936,000 546,549,800 898,800 545,651,000 91.41 52,285,000524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 18,300,784,000 19,521,158,000 17,258,372,850 4,060,000 17,254,312,850 88.41 2,266,845,150524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 30,401,330,000 30,722,438,000 29,660,267,588 189,961,888 29,470,305,700 96.54 1,252,132,300
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5241 75,058,550,000 72,079,758,000 68,371,516,330 308,813,179 68,062,703,151 94.86 4,017,054,8495242 Belanja Perjalanan Luar Negeri524211 Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1,450,000,000 1,286,500,000 1,273,055,274 0 1,273,055,274 98.95 13,444,726524219 Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 25,743,381,000 20,625,558,000 18,177,307,657 76,060,809 18,101,246,848 88.13 2,524,311,152
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5242 27,193,381,000 21,912,058,000 19,450,362,931 76,060,809 19,374,302,122 88.77 2,537,755,878JUMLAH KELOMPOK BELANJA 52 281,584,628,000 281,894,000,000 231,797,215,776 588,091,639 231,209,124,137 82.23 50,684,875,863
53 BELANJA MODAL
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJATINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035
Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.B.KL.1
lap_lra_bel_akun
28/02/17 6:56 PM3
MENURUT JENIS BELANJA / AKUN
KODE URAIAN ANGGARANSEMULA
ANGGARANSETELAH REVISI BELANJA PENGEMBALIAN
BELANJA BELANJA NETTO
%REALISASIANGGARAN
SISA ANGGARANREALISASI BELANJA
1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=5/4 9=4-75321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4,457,550,000 4,188,590,000 4,154,276,311 0 4,154,276,311 99.18 34,313,689
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5321 4,457,550,000 4,188,590,000 4,154,276,311 0 4,154,276,311 99.18 34,313,6895331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan533121 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 0 1,897,957,000 1,897,956,650 0 1,897,956,650 100 350
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5331 0 1,897,957,000 1,897,956,650 0 1,897,956,650 100 3505361 Belanja Modal Lainnya536111 Belanja Modal Lainnya 176,850,000 3,445,719,000 3,366,676,690 0 3,366,676,690 97.71 79,042,310
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5361 176,850,000 3,445,719,000 3,366,676,690 0 3,366,676,690 97.71 79,042,310JUMLAH KELOMPOK BELANJA 53 4,634,400,000 9,532,266,000 9,418,909,651 0 9,418,909,651 98.81 113,356,349JUMLAH BELANJA 361,614,997,000 366,822,235,000 302,886,220,684 622,697,554 302,263,523,130 82.57 64,558,711,870
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATANTINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.P.KL.3
lap_lra_pen_es1_akun_kl_v
28/02/17 6:53 PM1
(dalam rupiah)
MENURUT ESELON I / AKUN
KODE URAIAN ESTIMASI PENDAPATANPENDAPATAN PENGEMBALIAN
PENDAPATAN PENDAPATAN NETTO
% REALISASIPENDAPATAN
REALISASI PENDAPATAN
1 2 3 4 5 6=4-5 7=6/301 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 0 3,557,059,628 0 3,557,059,628 0
423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 116,640,000 116,640 0 116,640 0.1
423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan 0 23,970,984 0 23,970,984 0
423951 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 0 115,746,922 0 115,746,922 0
423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu 0 2,045,260,803 0 2,045,260,803 0
JUMLAH PENDAPATAN 01 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG 5,742,154,977 0 5,742,154,977 0.02116,640,000
JUMLAH PENDAPATAN 5,742,154,977 0 5,742,154,977 0.02116,640,000
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJATINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN: 035
Kode LapTanggalHalamanPrg ID
::::
LRA.B.S.2
lap_lra_bel_es1wilsat_kl_v2
28/02/17 6:58 PM1
MENURUT ESELON I / WILAYAH / SATUAN KERJA
KODE URAIAN ANGGARANSEMULA
ANGGARANSETELAH REVISI JUMLAH S/D BULAN
INIPENGEMBALIAN S/D
BULAN INIJUMLAH NETTO S/D
BULAN INI
%REALISASIANGGARAN
SISA ANGGARANREALISASI BELANJA
1 2 3 4 5 6 7=5+6 8=5/4 9=4-701 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
035010100K Kode UAPPAW Tidak Ada427752 MENKO BIDANG PEREKONOMIAN 343,314,997,000 350,446,606,000 288,542,236,675 609,476,054 287,932,760,621 82.16 62,513,845,379427755 SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KAWASAN EKONOMI
KHUSUS18,300,000,000 16,375,629,000 14,343,984,009 13,221,500 14,330,762,509 87.51 2,044,866,491
JUMLAH BELANJA Kode UAPPAW Tidak Ada 361,614,997,000 366,822,235,000 302,886,220,684 622,697,554 302,263,523,130 84.84 64,558,711,870JUMLAH BELANJA 01 361,614,997,000 366,822,235,000 302,886,220,684 622,697,554 302,263,523,130 84.84 64558711870JUMLAH BELANJA 361,614,997,000 366,822,235,000 302,886,220,684 622,697,554 302,263,523,130 169.67 64,558,711,870
Kementerian Negara/Lembaga: (01) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun Anggaran : 2016
Kas di BLU Deposito
1 427752 - -
2 427755 - -
- -
DAFTAR SALDO KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN
KAS LAINNYA DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DARI HIBAH,
KAS DAN DEPOSITO PADA SATKER BLU
PER 31 DESEMBER 2016
-
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan
Ekonomi Khusus
Jumlah
- -
NOKode
Satker
Daftar Saldo Kas di
Bendahara Pengeluaran
Daftar Saldo Kas
Lainnya di K/L dari
Hibah
Nama Satker
Satker BLU
Menko Bidang Perekonomian
3.668.316
3.668.316 -
Saldo Awal Mutasi Piutang Saldo Akhir
31 Des 2015 Tahun Anggaran 2016 31 Desember 2016 LancarKurang
LancarDiragukan Macet
A. 322.148.616 345.501.540 185.911.296 96.459.817 -
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (482.299) -
1) Piutang Jangka Pendek
a. Piutang Bukan Pajak 322.148.616 136.237.320 185.911.296 185.911.296 - -
b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak 1.610.743 (681.186) 929.557 929.557 - -
2) Piutang Jangka Panjang
a. Piutang Jangka Panjang lainnya - - - - -
b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka - -
Panjang Lainnya
B. Piutang Lainnya 119.812.741 31.321.241 88.491.500 88.491.500
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Lainnya 599.064 (156.607) 442.457 442.457
JUMLAH TOTAL 441.961.357 345.501.540 274.402.796 96.459.817
PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH 2.209.806 (837.792) 1.372.014 1.372.014
DAFTAR KUALITAS PIUTANG DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
PER 31 DESEMBER 2016
NAMA PERKIRAANNo.
PNBP
Nilai Agunan
atau Barang
Sitaan
Penggolongan
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Kementerian Negara/Lembaga : (035) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun Anggaran : 2016
No.
Tanggal Pembayaran /
Penyetoran ke Kas
Negara
Nilai Terutang Jumlah
1 3 4 5
1 4 Januari 2017 118.390.400 118.390.400
2 20 Januari 2017 205.320.000 205.320.000
3Januari -
Februari - April 20172.913.965 2.913.965
4Januari -
Februari 2017252.456.922 252.456.922
5 19 Januari 2017 27.023.862 27.023.862
606.105.149 TOTAL
Jenis Transaksi
2
Uang Makan bulan Desember 2016 yang belum dibayarkan
kepada pegawai
Tambahan Tunjangan Terbatas Tahunan (T4) yang belum
diterima yang berhak di tahun 2016.
Utang Pajak Bendahara Pengeluaran yang Belum
Disetorkan s.d. 31 Desember 2016
Kelebihan Belanja TA 2016 SPM LS Bendahara yang Belum
Disetorkan s.d. 31 Desember 2016
Kelebihan Belanja SPM LS Bendahara yang Belum
Disetorkan s.d. 31 Desember 2016 atas Temuan APIP TA
2007-2009
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN (035)
NAMA KELOMPOK KODE TUJUAN
NOMOR REKENING NAMA REKENING BANK REKENING SATKER PEMBUKUAN REKENING US DOLLAR RUPIAH STATUS KPPN PEMBERI PERSETUJUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 0507.01.000149.30.3 Bendahara Pengeluaran Bank Rakyat 20 427752 Operasional Kantor 0 0 1 KPPN Jakarta II
35 Perekonomian Indonesia Kantor Menko Perekonomian S-1087/WPB.12/KP.0230/2015
BA 035.427752 20 Maret 2015
2 0507.01.000148.30.7 Bendahara Pengeluaran Bank Rakyat 20 427755 Operasional Kantor 0 0 1 KPPN Jakarta II
BA 69 Perekonomian Indonesia Sekretariat Dewan Nasional S-1104/WPB.12/KP.0230/2015
Kawasan Ekonomi Khusus 23 Maret 2015
BA.035.427755
0 0
SALDO PER 30 JUNI 2016 PERSETUJUAN
Jumlah
DAFTAR REKENING
PER 31 DESEMBER 2016
IDENTITAS REKENINGNOMOR
URUT
KODE1 2 6
URAIAN7
NILAINILAI
INTRAKOMPTABEL
NILAI
132111 PERALATAN DAN MESIN
SAT
KUANTITAS KUANTITAS KUANTITAS3 8 9
INTRAKOMPTABELLAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN
TAHUN ANGGARAN 2016RINCIAN PER BIDANG BARANG
4 5
GABUNGANINTRA & EKSTRAKOMPTABEL
EKSTRAKOMPTABEL
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
JENIS TRANSAKSI
25-04-2017 1
TanggalHalaman
::
Kode Lap. : LBCIIBT
ALAT BESAR 18 18 0 630,047,284 0 630,047,2843.01
5 5 0 88,984,500 0 88,984,500SALDO AWAL
15 15 0 506,867,284 0 506,867,284Pembelian101
0 0 0 30,805,500 0 30,805,500UnitPengembangan Nilai Aset202
0 0 0 4,600,000 0 4,600,000UnitPengembangan Melalui KDP208
-2 -2 0 -1,210,000 0 -1,210,000Penghentiaan Aset Dari Penggunaan401
ALAT ANGKUTAN 81 81 0 11,554,499,995 0 11,554,499,9953.02
137 137 0 18,004,222,992 0 18,004,222,992UnitSALDO AWAL
3 3 0 70,785,000 0 70,785,000UnitPembelian101
-59 -59 0 -6,520,507,997 0 -6,520,507,997UnitPenghentiaan Aset Dari Penggunaan401
ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR 18 18 0 75,255,340 0 75,255,3403.03
7 7 0 29,358,340 0 29,358,340BuahSALDO AWAL
11 11 0 45,897,000 0 45,897,000BuahPembelian101
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 4,900 4,900 0 16,758,824,065 0 16,758,824,0653.05
4,929 4,929 0 16,423,486,124 0 16,423,486,124SALDO AWAL
202 202 0 1,070,694,925 0 1,070,694,925BuahPembelian101
-231 -231 0 -735,356,984 0 -735,356,984BuahPenghentiaan Aset Dari Penggunaan401
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 753 753 0 3,507,424,697 0 3,507,424,6973.06
748 748 0 3,205,208,092 0 3,205,208,092SALDO AWAL
22 22 0 357,791,750 0 357,791,750BuahPembelian101
-17 -17 0 -55,575,145 0 -55,575,145BuahPenghentiaan Aset Dari Penggunaan401
ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 31 31 0 60,801,675 0 60,801,6753.07
31 31 0 60,801,675 0 60,801,675Pembelian101
ALAT LABORATORIUM 19 19 0 38,935,400 0 38,935,4003.08
17 17 0 23,067,000 0 23,067,000BuahSALDO AWAL
KODE1 2 6
URAIAN7
NILAINILAI
INTRAKOMPTABEL
NILAI
132111 PERALATAN DAN MESIN
SAT
KUANTITAS KUANTITAS KUANTITAS3 8 9
INTRAKOMPTABELLAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN
TAHUN ANGGARAN 2016RINCIAN PER BIDANG BARANG
4 5
GABUNGANINTRA & EKSTRAKOMPTABEL
EKSTRAKOMPTABEL
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
JENIS TRANSAKSI
25-04-2017 2
TanggalHalaman
::
Kode Lap. : LBCIIBT
2 2 0 15,868,400 0 15,868,400BuahPembelian101
KOMPUTER 1,450 1,450 0 16,558,215,750 0 16,558,215,7503.10
1,456 1,456 0 16,479,179,025 0 16,479,179,025SALDO AWAL
122 122 0 2,033,053,379 0 2,033,053,379BuahPembelian101
0 0 0 6,957,498 0 6,957,498BuahPengembangan Nilai Aset202
0 0 0 3,800,000 0 3,800,000BuahPengembangan Melalui KDP208
-128 -128 0 -1,964,774,152 0 -1,964,774,152BuahPenghentiaan Aset Dari Penggunaan401
TOTAL 0 49,184,004,206 49,184,004,206
KODE1 2 6
URAIAN7
NILAINILAI
INTRAKOMPTABEL
NILAI
133111 GEDUNG DAN BANGUNAN
SAT
KUANTITAS KUANTITAS KUANTITAS3 8 9
INTRAKOMPTABELLAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN
TAHUN ANGGARAN 2016RINCIAN PER BIDANG BARANG
4 5
GABUNGANINTRA & EKSTRAKOMPTABEL
EKSTRAKOMPTABEL
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
JENIS TRANSAKSI
25-04-2017 3
TanggalHalaman
::
Kode Lap. : LBCIIBT
BANGUNAN GEDUNG 1 1 0 21,631,671,705 0 21,631,671,7054.01
1 1 0 19,733,715,055 0 19,733,715,055UnitSALDO AWAL
0 0 0 1,876,656,650 0 1,876,656,650UnitPengembangan Nilai Aset202
0 0 0 21,300,000 0 21,300,000UnitPengembangan Melalui KDP208
TOTAL 0 21,631,671,705 21,631,671,705
KODE1 2 6
URAIAN7
NILAINILAI
INTRAKOMPTABEL
NILAI
135121 ASET TETAP LAINNYA
SAT
KUANTITAS KUANTITAS KUANTITAS3 8 9
INTRAKOMPTABELLAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN
TAHUN ANGGARAN 2016RINCIAN PER BIDANG BARANG
4 5
GABUNGANINTRA & EKSTRAKOMPTABEL
EKSTRAKOMPTABEL
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
JENIS TRANSAKSI
25-04-2017 4
TanggalHalaman
::
Kode Lap. : LBCIIBT
BAHAN PERPUSTAKAAN 165 165 0 63,071,925 0 63,071,9256.01
165 165 0 63,071,925 0 63,071,925BuahSALDO AWAL
TOTAL 0 63,071,925 63,071,925
KODE1 2 6
URAIAN7
NILAINILAI
INTRAKOMPTABEL
NILAI
166112 ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI
SAT
KUANTITAS KUANTITAS KUANTITAS3 8 9
INTRAKOMPTABELLAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN
TAHUN ANGGARAN 2016RINCIAN PER BIDANG BARANG
4 5
GABUNGANINTRA & EKSTRAKOMPTABEL
EKSTRAKOMPTABEL
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
JENIS TRANSAKSI
25-04-2017 5
TanggalHalaman
::
Kode Lap. : LBCIIBT
ALAT BESAR 2 2 0 1,210,000 0 1,210,0003.01
2 2 0 1,210,000 0 1,210,000Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya188
ALAT ANGKUTAN 0 0 0 0 0 03.02
14 14 0 358,106,000 0 358,106,000UnitSALDO AWAL
59 59 0 6,520,507,997 0 6,520,507,997UnitReklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya188
-73 -73 0 -6,878,613,997 0 -6,878,613,997UnitUsulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (BMN YangDihentikan)
396
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA 231 231 0 735,356,984 0 735,356,9843.05
231 231 0 735,356,984 0 735,356,984BuahReklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya188
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 17 17 0 55,575,145 0 55,575,1453.06
17 17 0 55,575,145 0 55,575,145BuahReklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya188
KOMPUTER 131 131 0 2,469,877,652 0 2,469,877,6523.10
3 3 0 505,103,500 0 505,103,500BuahSALDO AWAL
128 128 0 1,964,774,152 0 1,964,774,152BuahReklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya188
TOTAL 0 3,262,019,781 3,262,019,781
Lukita Dinarsyah Tuwo19610925 198801 1 001
Penanggung Jawab UAPB
Jakarta, 31 Desember 2016
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
REKAPITULASI PEMUTAKHIRAN DATA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SAMPAI DENGAN SEMESTER II TAHUN 2016
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lukita Dinarsyah Tuwo NIP 19610925 1988011001
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4,
Jakarta Pusat 10710
No Objek Pemeriksaan Temuan Pemeriksaan Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Nilai Penyerahan Aset atau
Penyetoran Uang ke Kas Negara/
Daerah/ Perusahaan (Rp)
Sesuai dengan Rekomendasi
Belum Sesuai dan Dalam
Proses tindak Lanjut
Belum Ditindak lanjuti
Tidak Dapat Ditindaklanjuti dengan
alasan yang Sah
Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2005
4 Rp100.070.000,00 4 Rp100.070.000,00 4 Rp100.070.000,00 - - - - - - Rp100.070.000,00
2 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2006
6 Rp1.242.689.594,00 6 Rp767.089.594,00 6 Rp767.089.594,00 - - - - - - Rp544.145.069,46
3 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2007
3 - 3 - 3 - - - - - - - -
4 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2008
2 Rp41.250.000,00 2 Rp41.250.000,00 2 Rp41.250.000,00 - - - - - - Rp41.250.000,00
5 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2009
2 - 2 - 2 - - - - - - - -
6 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010
4 Rp40.919.700,00 4 - 4 - - - - - - - Rp40.919.700,00
7 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2011
5 Rp933.723.000,00 7 Rp163.198.000,00 7 Rp163.198.000,00 - - - - - - Rp163.198.000,00
8 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2012
8 Rp427.891.722,42 14 Rp370.199.025,00 14 Rp370.199.025,00 - - - - - Rp370.199.025,00
9 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2013
7 Rp121.741.830,00 12 Rp117.003.330,00 12 Rp117.003.330,00 - - - - - - Rp117.003.330,00
10 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2014
8 Rp88.192.500,00 25 Rp88.192.500,00 24 Rp88.192.500,00 1 - - - - - Rp88.192.500,00
11 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2015
7 Rp542.541.780,00 13 Rp542.541.780,00 12 Rp542.541.780,00 1 - - - - - Rp217.701.561,00
Total 56 Rp3.539.020.126,42 92 Rp2.189.544.229,00 88 Rp2.189.544.229,00 2 - - - - - Rp1.682.679.185,46
MONITORING PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN ANGGARAN 2014
No
Temuan Pemeriksaan Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Nilai Penyetoran Uang ke
Kas Negara
Keterangan Judul Jumlah Nilai Uraian Jumlah Nilai
A. Hasil Pemeriksaan BPK atas LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2014
1 Pengendalian atas Belanja Pemeliharaan Komputer Belum Memadai
1 - BPK merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan secara berjenjang kepada Kepala Biro Umum untuk: a) Menyusun petunjuk pelaksanaan yang secara spesifik
mengatur tata cara pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan mesin;
b) Melakukan inventarisasi dan pelabelan kembali terhadap seluruh BMN Kemenko Perekonomian;
c) Memberikan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Bagian Pengelolaan BMN yang tidak cermat dalam penatausahaan BMN; 2) Kepala Sub Bagian Pemeliharaan karena belum optimal melakukan pengawasan dalam kegiatan pemeliharaan komputer; dan
d) Menganggarkan pembelian aplikasi perkantoran yang original.
4 - 1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-237/SES.M.EKON /07/2015 tanggal 23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 kepada Kepala Biro Umum, dan telah ditindaklanjuti dengan: a. Menerbitkan nota dinas nomor ND-451/SET.M.EKON.3/07/ 2015 tanggal
23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 kepada Kepala Bagian Rumah Tangga untuk :
1) Menyusun petunjuk pelaksanaan yang secara spesifik mengatur tata cara pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan mesin;
2) Memberikan pembinaan kepada Kepala Subbagian Pemeliharaan untuk meningkatkan pengawasan dalam kegiatan pemeliharaan komputer.
b. Menerbitkan nota dinas nomor ND-452/SET.M.EKON.3/07/ 2015 tanggal 23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 kepada Kepala Bagian Pengelolaan BMN untuk :
1) Menyelesaikan inventarisasi dan pelabelan kembali terhadap seluruh BMN Kemenko Perekonomian;
2) Lebih cermat dalam penatausahaan BMN; serta. 2. Sesmenko telah memerintahkan Kepala Biro Perencanaan melalui surat nomor S-235/SES.M.EKON/07/2015 tanggal 23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 agar meneliti usulan anggaran pembelian aplikasi perkantoran yang original;
3. Pelaksanaan inventarisasi telah dimulai dengan melakukan rapat perisapan Inventarisasi Tahun 2016 yang diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 16 Desember 2016, berdasarkan Surat tugas Nomor 285.1/SES.M.EKON/09/2016 Tanggal 15 Desember 2016.
- Belum sesuai dan dalam proses tindak lanjut
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4,
Jakarta Pusat 10710
MONITORING PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN ANGGARAN 2015
No. TEMUAN REKOMENDASI PENJELASAN TINDAK LANJUT KET
1.
Kemenko Perekonomian Belum Mengenakan Denda Keterlambatan Sesuai Kontrak Atas Pelaksanaan Jasa Konsultasi Penilaian Strategis Proyek Kereta Api Cepat Jakarta- Bandung .
BPK merekomendasikan agar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memerintahkan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) untuk menagih dan menyetor kekurangan denda keterlambatan sebesar Rp43.120.000,00 ke Kas Negara.
1. Sesmenko telah memerintahkan PPK terkait melalui surat Nomor S-247/SES.M.EKON/05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 untuk menagihkan kekurangan denda keterlambatan sebesar Rp43.120.000,00 kepada Penyedia Jasa yang bersangkutan;
2. Penyetoran atas denda keterlambatan sebesar Rp43.120.000,00 telah dilakukan pada tanggal 8 Juni 2016 dengan NTPN bukti setor DABE00SDLVKNM3G8.
Selesai Dilaksanakan
2. Hasil Perencanaan dan Perancangan Sistem Teknologi Informasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Belum Dapat Dimanfaatkan Sesuai yang Direncanakan
BPK RI merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk: 1. Memberikan pembinaan kepada PPK dalam
penyusunan HPS; 2. Memberikan pembinaan kepada PPHP dan
PPK dalam melakukan pengawasan final pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya;
3. Melakukan usaha-usaha untuk dapat segera memanfaatkan hasil pekerjaan pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring.
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-248/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK agar lebih cermat memperhatikan KAK dalam penyusunan HPS, serta mempertimbangkan prinsip-prinsip kehematan dan keahlian dalam menghitung HPS pada kegiatan pengadaan barang dan jasa.
2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-249/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK dan PPHP agar: a. PPK lebih cermat mengawasi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang diuraikan dalam kontrak/surat perjanjian;
b. PPHP lebih cermat dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa untuk meneliti kesesuaian hasil pekerjaan yang diterima dengan spesifikasi pekerjaan yang diuraikan dalam kontrak/surat perjanjian.
3. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-250/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Deputi Bidang Kooridnasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah selaku Ketua Pelaksana Harian Informasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) untuk melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu dalam pemanfaatan hasil pekerjaan pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring.
4. Pada bulan Mei 2016, telah dilakukan pengadaan Microsoft Licensed Software User Content Management Server Skala Enterprise untuk mendukung implementasi pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring.
Selesai Dilaksanakan
3. Pembayaran Biaya Langsung Non Personil (Reimbursable) Atas Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Kajian Value For Money Untuk Jalan Tol Serang Panimbang Tidak Sesuai Dengan Bukti Pengeluaran Konsultan
BPK RI merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk:
1. Memberikan pembinaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran dalam melakukan pengendalian dan pengawasan pembayaran kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya;
2. Memberikan pembinaan kepada PPK untuk lebih cermat dalam menguji bukti tagihan;
3. Meminta penyedia jasa untuk menyetorkan kelebihan pembayaran biaya langsung non personil sebesar Rp124.962.500,00 ke Kas Negara.
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-251/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK untuk lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan kontrak/pekerjaan dan lebih cermat dalam melakukan pengujian tagihan pembayaran.
2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-252/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Kepala Bagian Keuangan, selaku PPSPM agar lebih cermat dalam menguji bukti tagihan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran APBN.
3. Penyedia jasa terkait telah diminta dan telah menyetorkan kelebihan pembayaran biaya langsung non personil sebesar Rp124.962.500,00 ke Kas Negara pada tanggal 15 April 2016, dengan Nomor Bukti Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 7B56F1NFJEHPO6NO.
Selesai Dilaksanakan
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4,
Jakarta Pusat 10710
No. TEMUAN REKOMENDASI PENJELASAN TINDAK LANJUT KET
4. Pertanggungjawaban Uang Persediaan Sebesar Rp401,66 Juta Tidak Lengkap
BPK RI merekomendasikan Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk:
1. Memberikan pembinaan kepada PPK dan Bendahara untuk lebih cermat dalam menguji bukti tagihan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran APBN; dan
2. Menginstruksikan kepada PPK untuk melengkapi bukti yang sah atas pengeluaran sebesar Rp 401.664.280,00 dan menyetorkan ke Kas Negara bila tidak dapat melengkapi bukti yang sah.
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-259/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK untuk lebih cermat dalam menguji bukti tagihan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran APBN.
2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-254/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK dan Bendahara Pengeluaran Pembantu Kegiatan 2488 Tahun 2015 agar: a. Melengkapi bukti yang sah atas pengeluaran sebesar Rp 401.664.280,00 dan menyampaikan
kepada Inspektur untuk dilakukan verifikasi; b. Dalam hal masih terdapat kekurangan bukti yang disampaikan, agar menyetorkan ke Kas
Negara. 3. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-255/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal
Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Inspektur agar memverifikasi kelengkapan bukti-bukti belanja yang disampaikan, dalam hal masih terdapat kekurangan bukti yang disampaikan, agar meminta Pejabat Pembuat Komitmen terkait untuk menyetorkan ke Kas Negara;
4. Pengumpulan bukti-bukti telah selesai dilaksanakan oleh Inspektorat, dengan kelengkapan bukti pendukung telah dilengkapi ke dalam dokumen pembayaran terkait.
Selesai Dilaksanakan
5. Pembayaran Tiket Pesawat
didasarkan pada Invoice yang
Tidak Valid dan Pelaksana
Perjalanan Dinas Tidak Sepenuhnya
Mengikuti acara “26th ERC and 66th
IEC Meeting” Sesuai Jadwal.
BPK RI merekomendasikan Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk:
1. Meminta kepada pelaksana perjalanan dinas untuk mempertanggungjawabkan tiket pesawat sesuai biaya riil dan menyetor ke kas Negara bila ada kelebihan pengeluaran dibanding bukti biaya riil;
2. Meminta kepada pelaksana perjalanan dinas untuk menyetorkan ke Kas Negara atas selisih uang harian selama tidak mengikuti acara pertemuan selama 2 hari sebesar total Rp15.915.000,00.
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-256 dan S-257/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Pelaksana Perjalanan Dinas terkait untuk: a. Mempertanggungjawabkan tiket pesawat sesuai biaya riil dan menyampaikan bukti pembelian
tiket riil ke Inspektur; b. Menyetorkan ke kas Negara apabila terdapat kelebihan pengeluaran dibanding bukti biaya riil; c. Meminta kepada pelaksana perjalanan dinas untuk menyetorkan ke Kas Negara atas selisih
uang harian selama tidak mengikuti acara pertemuan selama 2 (dua) hari. 2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-258/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal
Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Inspektur agar memverifikasi biaya riil tiket pesawat yang disampaikan dan apabila terdapat kelebihan pengeluaran dibanding bukti biaya riil, agar meminta pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk menyetorkan kelebihan pengeluaran ke Kas Negara.
3. Penyetoran atas temuan dimaksud telah dilakukan dengan bukti setor sebagai berikut: a. NTPN 77A6F1D41KT6OJN8, 26 Mei 2016, sebesar Rp 7.566.355 b. NTPN 032322J4JPTMJUN8, 26 Mei 2016, sebesar Rp 8.349.082 c. NTPN 5969F5QA93OG9CT6, 6 Juni 2016, sebesar Rp 15.700.000 d. NTPN 926452960NK6B5V8, 6 Juni 2016, sebesar Rp 15.650.000
Selesai Dilaksanakan
6. Kemenko Perekonomian Belum Memperoleh Harga Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri yang Ekonomis
BPK RI merekomendasikan Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk: 1. Melakukan konfirmasi tiket dimaksud ke
Maskapai Garuda; dan 2. Melaporkan agen perjalanan tersebut
apabila ternyata benar ada perbedaan harga.
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-259/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK untuk: a. Lebih cermat dalam memverifikasi dan mengesahkan pertanggungjawaban belanja perjalanan
dinas, khususnya dalam meneliti kewajaran harga tagihan tiket perjalanan dinas luar negeri. b. Menyegerakan pembayaran tiket perjalanan dinas luar negeri kepada Agen Perjalanan, dengan
cara:
• Mengoptimalkan penggunaan Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan dan/atau pembayaran melalui SPM LS Nominatif sebelum perjalanan dinas dilakukan.
• Meminta pelaksana perjalanan dinas luar negeri untuk segera mempertanggungjawabkan bukti-bukti perjalanan dinas, dan agar segera menyusun Surat Permintaan Pembayaran (SPP), dalam hal pembayaran dilakukan setelah perjalanan dinas luar negeri dilaksanakan.
Selesai Dilaksanakan
No. TEMUAN REKOMENDASI PENJELASAN TINDAK LANJUT KET
2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-260/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Inspektur agar: a. Melakukan konfirmasi atas tiket-tiket perjalanan dinas luar negeri; b. Melaporkan agen perjalanan terkait dalam hal terdapat perbedaan harga antara harga yang
dibayarkan ke maskapai penerbangan dengan harga yang ditagihkan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
3. Konfirmasi atas harga tiket ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan e-audit ada perbedaan, tim telah melakukan konfirmasi ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, untuk memastikan data mana yang benar melalui Surat Nomor 01/PTL Kemenko/01/2017 kepada Plh Senior Manager Corporate, Premium, and Community Sales PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta. Namun, belum memperoleh jawaban atas konfirmasi tersebut. Pelaksanaan tindak lanjut dilakukan oleh Sekretariat Kemenko Perekonomian dengan perhitungan selisih sebesar Rp 2.353.624,00 (USD185,5).
4. PT Radian Kharisma Wisata (Annisa Travel) telah melakukan penyetoran ke kas negara pada tanggal 22 November 2016 sebesar Rp 2.353.624 dengan nomor NTPN 2EC9003MFCSHOS19 sebagai pengembalian kelebihan pembayaran tiket Tahun 2015;
5. Kepala Biro Umum telah menerbitkan surat Nomor S-987/SET.M.EKON.3/11/2016 tanggal 25 November 2016, hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Head of Branch Office Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero), terkait melaporkan agen perjalanan dimaksud dalam hal terdapat perbedaan harga.
7. Daftar Asset pada SIMAK BMN dan pada SAIBA terdapat selisih
BPK merekomendasikan agar Menko Perekonomian melalui Sesmenko Perekonomian memerintahkan Kepala Biro Umum untuk meng-update data ruangan dalam aplikasi SIMAK BMN secara tertib.
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-261/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Kepala Biro Umum untuk memerintahkan Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) untuk melakukan pemutakhiran yang diperlukan dalam Aplikasi SIMAK BMN untuk menjaga kesesuaian data.
2. Kepala Biro Umum telah menerbitkan surat Nomor ND-292/SET.M.EKON.3/05/2016 tanggal 30 Mei 2016 kepada Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara untuk melakukan pemutakhiran yang diperlukan dalam Aplikasi SIMAK BMN untuk menjaga kesesuaian data dalam aplikasi dengan kondisi sebenarnya.
Akan dilakukan perbaikan
Aplikasi SIMAK (Belum selesai dan dalam
Proses Tindak Lanjut)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat Kode Pos 10710 Telp : (021) 3522003 Fax : (021) 3511467 Web : www.ekon.go.id