Upload
marina-lucuh
View
308
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 kentang akhir
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar masyarakatmenggantungkan hidup pada sektor pertanian. Saat ini sektor pertanian sangat
prospektif untuk dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang melimpah, serta adanya penerapan teknologi dan pemasaran dalam
mendukung pengembangan usaha pertanian.
Salah satu sektor pertanian yang memegang peranan penting dan perlu
dikembangkan adalah hortikultura khususnya tanaman sayuran yaitu kentang. Kentang
(Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki peran penting
dalam menunjang ketahanan pangan maupun sebagai usaha dalam bidang pertanian
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kentang termasuk dalam klasifikasi
tanaman sebagai berikut (Sunarjo, 2004):
Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo : Tubiflorae (berumbi)
Famili : Solanaceae (berbunga terompet)
Genus : Solanum (daun mahkota berletakan satu sama lain)
Seksi : Petota
Species : Solanum tuberosum L.
Saat ini konsumsi kentang segar terus-menerus berkembang terutama dinegara
maju. Jumlah pemanfaatan kentang meningkat setelah diolah menjadi produk bernilai
tambah untuk memenuhi permintaan terutama dari makanan cepat saji (FAO 2008).
Cina adalah produser terbesar penghasil kentang dengan pengeluaran 72.000.000 ton,
diikuti Rusia 35.718.000 ton, India 26.280.000 ton, Ukraina 19.102.300 ton, USA
17.653.950 ton, Jerman 11.604.500 ton dan Polandia 11.221.100 ton pada tahun 2007.
Namun, hamper setengah dari pasokan kentang dunia dikonsumsi di Asia terutama di
Cina 52.882.000 ton (FAO 2008). (jurnal potato peels: a source of nutritionally.)
Hasil utama tanaman kentang adalah umbi, bahan pangan yang kaya akan
vitamin dan mineral. Komposisi utama umbi kentang terdiri atas 80% air, 18% pati
dan 2% protein. Selain mineral, kalsium, fosfor, dan zat besi, umbi kentang juga
mengandung mineral lain, yaitu magnesium, kalium, natrium, klorin, sulfur, tembaga,
mangan dan kobalt (Pitojo, 2004). Warna yang terdapat pada kentang juga dianggap
sebagai sumber penting antioksidan alami. Delapan varietas kentang ini (salad blue,
8/10/2019 kentang akhir
2/20
Shetland, black, blue congo, blaue St, galler, highland burgundy red, viollete valvi )
mengandung mayoritas antioksidan (antosianin, asam klorogenik, dan asam askorbat)
yang dapat menangkal radikal bebas yang memberi dampak negative terhadap
senyawa biologi penting (lipid, protein, dan asam nukleat) (jurnal quality of coloured
varieties of potato).
Menurut Muchtadi, D., 1996 mutu sayuran setelah dipanen tidak dapat
ditingkatkan, hanya dapat dipertahankan. Mutu yang baik dapat diperoleh bila
pemanenan dilakukan pada tingkat kedewasaan yang cukup. Komoditas hortikultura
tetap melakukan proses respirasi dan metabolisme setelah panen serta secara kualitatif
dapat mengalami kerusakan 20 %-40 % yang disebabkan ketidaktepatan waktu panen,
kerusakan mekanis, fisik, dan fisiologis (Winarno dan Aman, 1981).
Umbi kentang yang telah dipanen sering kali mengalami kerusakan akibatpengangkutan hasil produk dari lapangan atau penanganan pasca panen yang kurang
intensif sehingga tidak sedikit hasil panen terbuang sia-sia. Cara untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan yang intensif pada setiap tahapan
mulai dari kegiatan budidaya di lapangan, pengangkutan, perlakuan pasca panen
dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan penyimpanan seperti suhu dan
kelembaban, sampai dengan pemasaran. (Ismawati, 2009).
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah tanaman Kentang adalah untuk mengetahui
proses pemanenan, perlakuan pasca panen yang diberikan, perubahan-perubahan yang
dialami setelah panen dan bagaimana cara mengatasinya serta untuk mengetahui
bagaimana penyimpanan yang baik agar tanaman kentang tetap memiliki nilai dan
mutu yang baik hingga sampai ditangan konsumen.
C.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penanganan panen dan pascapanen yang baik pada tanaman
kentang?
2. Bagaimana fisiologi pada tanaman kentang?
8/10/2019 kentang akhir
3/20
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pemanenan Tanaman KentangPanen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),
tetapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk
penyimpanan dan pemasaran. Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan panen adalah
mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat,
dengan kerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya yang
rendah. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, 2 hal utama yang perlu
diperhatikan pada pemanenan, yaitu (Unpad, 2009) :
1. Menentukan waktu panen yang tepat, yaitu menentukan kematangan yang tepat
dan saat panen yang sesuai, dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
a. cara visual / penampakan : misalnya melihat warna kulit, bentuk buah, ukuran,
perubahan bagian tanaman seperti daun mengering dan lain-lain.
b. Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak, umbi keras, buah mudah
dipetik dan lain-lain.
c. Cara komputasi, yaitu menghitung umur tanaman sejak tanaman atau umur
buah dari mulai bunga mekar.
d. Cara kimia, yaitu dengan melakukan pengukuran / analisis kandungan zat atau
senyawa yang ada dalam komoditas, seperti : kadar gula, kadar tepung, kadar
asam, aroma dan lain-lain.
2. Melakukan penanganan panen yang baik, yaitu menekan kerusakan yang dapat
terjadi. Dalam suatu usaha pertanian (bisnis) cara-cara panen yang dipilih perlu
diperhitungankan, disesuaikan dengan kecepatan atau waktu yang diperlukan
(sesingkat mungkin) dan dengan biaya yang rendah.
Mutu kentang sangat dipengaruhi oleh waktu / umur panen karena pada umur
tertentu merupakan titik optimal dimana kandungan pati yang cukup tinggi dan sudah
tidak terjadi penambahan yang berarti. Umur panen kentang bibit antara 100-110 HST,
sedangkan untuk konsumsi berumur sekitar 120 HST
(http://ekaboymaster.blogspot.com). Tanaman kentang dapat pula dipanen setelah
berusia tua, yakni 3 bualn sampai 4 bulan. Hal yang penting diperhatikan dalam
menentukan panen adalah ciri-ciri ketuaan umbi dan penampilan visual
http://ekaboymaster.blogspot.com/http://ekaboymaster.blogspot.com/8/10/2019 kentang akhir
4/20
tanaman(jurnal rantai nilai komoditas kentang). Secara fisik tanaman kentang
sudah dapat dipanen apabila daunnya telah berwarna kekuning-kuningan yang bukan
disebabkan serangan penyakit, batang tanaman telah berwarna kekuningan dan agak
mengering. Selain itu tanaman yang siap panen kulit umbi akan lekat sekali dengan
daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.()
Panen dilakukan saat cuaca cerah dan tidak turun hujan supaya umbi yang
dihasilkan kering (). Saat turun hujan biasanya panen dihentikan karena bila panen
diteruskan, umbi akan basah sehingga dapat menyebabkan umbi busuk dan
penyimpanan di gudang sangat beresiko munculnya jamur dan sumber penyakit
lainnya. Metode dan peralatan yang digunakan untuk pemanenan tanaman kentang
tergantung pada luas lahan yang dipanen, karakteristik tanah, topografi, tujuan kentang
yang akan dipanen untuk disimpan atau dijual langsung
kepasar(httpmfile.narotama.ac.id)
B. Fisiologi Tanaman Kentang
1. Transpirasi
Transpirasi juga dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk
uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air darijaringan tanamana melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi
porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui
stomata. Oleh sebab itu dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari
jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui
stomata (Aadesanjaya, 2010).
Banyaknya air yang hilang ke atmosfer melalui tanaman untuk menghasilkan1
kg berat kering tumbuhan, paling tidak ada 2 alasan mengapa hal ini
terjadi (Aadesanjaya, 2010) :
a. Bahan yang terkandung dalam tanamana sebagian besar adalah senyawa
kerangka karbon dimana karbon tersebut berasal dari udara dalam bentuk
karbon diksida (CO2). Tumbuhan menyerap CO2 tersebut melalui stomata. Jika
tumbuhan ingin menyerap lebih banyak CO2maka stomata harus dibuka lebar-
lebar. Konsekuensinya jika stomata membuka lebar maka akan semakin
banyak tumbuhan kehilangan air, karena baik CO2 maupun uap air bergerak
melalui stomata yang sama.
8/10/2019 kentang akhir
5/20
b. Pada siang hari tumbuhan menerima radiasi matahari, sebagian dari radiasi
matahari ini akan diserap tumbuhan. Jika serapan energi matahari ini tidak
dilambangi dengan usaha untuk membebaskan energi tersebutm, maka suhu
tumbuhan akan meningkat. Peningkatan suhu yang berlebihan akan sangat
mengganggu metabolisme tumbuhan. Transpirasi merupakan proses yang
membutuhkan banyak energi dalam tahap penguapan dari molekul-molekul air.
Untuk menguapkan 1gram air dibutuhkan energi lebih dari 580 kalori.
2. Respirasi
Secara fisiologis bagian tanaman yang dipanen dan dimanfaatkan untuk
konsumsi segar adalah masih hidup, dicirikan dengan adanya aktivitas
metabolisme yang dinamakan respirasi. Respirasi berlangsung untuk memperolehenergi untuk aktivitas hidupnya. Dalam proses respirasi ini, bahan tanaman
terutama kompleks karbohidrat dirombak menjadi bentuk karbohidrat yang paling
sederhana (gula) selanjutnya dioksidasi untuk menghasilkan energi. Hasil
sampingan dari respirasi ini adalah CO2, uap air dan panas. Semakin tinggi laju
respirasi maka semakin cepat pula perombakan-perombakan tersebut yang
mengarah pada kemunduran dari produk tersebut. Air yang dihasilkan
ditranspirasikan dan jika tidak dikendalikan produk akan cepat menjadi layu.
Sehingga laju respirasi sering digunakan sebagai index yang baik untuk
menentukan masa simpan pascapanen produk segar. Berbagai produk mempunyai
laju respirasi berbeda, umumnya tergantung pada struktur morfologi dan tingkat
perkembangan jaringan bagian tanaman tersebut. Secara umum, sel-sel muda
yang tumbuh aktif cenderung mempunyai laju respirasi lebih tinggi dibandingkan
dengan yang lebih tua atau sel-sel yang lebih dewasa (Unud, 2009).
Laju respirasi menentukan potensi pasar dan masa simpan yang berkaitan erat
dengan; kehilangan air, kehilangan kenampakan yang baik, kehilangan nilai
nutrisi dan berkurangnya nilai cita rasa. Masa simpan produk segar dapat
diperpanjang dengan menempatkannya dalam lingkunngan yang dapat
memeperlambat laju respirasi dan transpirasi melalui penurunan suhu produk,
mengurangi ketersediaan O2 atau meningkatkan konsentrasi CO2 , dan menjaga
kelembaban nisbi yang mencukupi dari udara sekitar produk tersebut (Unud,
2009).
Proses utama respirasi adalah mobilisasi senyawa organik dan oksidasi
senyawa. Senyawa tersebut secara terkendali untuk membebaskan energi bagi
8/10/2019 kentang akhir
6/20
pemeliharaan dan perkembangan tumbuhan. Reaksi respirasi (oksidasi biologis)
suatu karbohidrat misalnya glukosa berlangsung dalam tiga tahap
adalah (Aadesanjaya, 2010) :
a.
Glikolisis
Merupakan serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa
menjadi dua molekul asam piruvat, jalur reaksi ini disebut juga jalur Embden-
Meyerhoff-Parnas (EMP), merupakan dasar dari respirasi anaerobik atau
fermentasi.
b. Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat
Senyawa-senyawa yang dihasilkan tahap ke-2 diuraikan menjadi CO2
dinamakan daun asam sitrat karena senyawa C6 yang pertama kali dibentukdalam daur ini adalah asam sitrat. Daur ini dikenal dengan daur krebs. Nama lain
dari itu serta asam-asam dengan tiga gugus karboksil.
c. Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris
Hidrogen yang dihasilkan oleh substrat pada tahap ke-1 hingga ke-3 akhirnya
berkombinasi dengan oksigen membentuk air. Agar dapat berlangsung terjadi
suatu angkutan hidrogen sepanjang suatu rantai sistem redoks yaitu melalui
suatu sistem angkutan/transport elektron.
Temperatur merupakan faktor paling penting yang sangat berpengaruh
terhadap kehidupan komoditas setelah panen. Umumnya, setiap kenaikan sebesar
18 F meningkatkan respirasi anatara 2 sampai kali. Respirasi jika terus meningkat
akan mempengaruhi kualitas umbi kentang. Bobot umbi akan terus berkurang dan
penampakan umbi akan semakin rusak (UMY, 2009).
Laju respirasi berbanding terbalik dengan lama hidup. Semakin laju respirasi
lebih tinggi maka lama hidup lebih pendek. Karena produk hortikultura masih
hidup (dan kadang-kadang masih tumbuh), seringkali melanjutkan perkembangan
yang dapat merusak kualitasnya. Oleh karena itu Respirasi dapat mengakibatkan
morfologis (bentuk dan struktur). Selain kerusakan morfologis, produk tanaman
juga mengalami kerusakan fisiologis, yaitu kerusakan atau perombakan jaringan
yang tidak berhubungan dengan patogen, hama atau kerusakan mekanis.Penyebab
kerusakan fisiologis yaitu (UMY, 2009):
- Temperatur; yang mengakibatkan chilling injury atau freezing injury
- Perubahan konsentrasi gas dalam atmosfer; O2rendah atau CO2meningkat
8/10/2019 kentang akhir
7/20
- Nutrsisi; defisiensi kalsium atau keracunan boron.
3. Produksi Etilen
Hormon Gas Etilen adalah hormon yang berupa gas yang dalam kehidupan
tanaman aktif dalam proses pematangan buah. Aplikasi mengandung ethephon,
maka kinerja sintetis etilen berjalan optimal sehingga tujuan agar buah cepat
masak bisa tercapai. Pada saat buah mengalami masa pematangan, saat itu
jaringan yang ada pada buah meningkatkan produksi gas etilen gas etilen ini
mampu memecahkan klorofil pada buah yang masih muda hingga mengakibatkan
buah tersebut hanya memiliki xantofil dan xarotein atau zat yang membuat kulit
buah menjadi merah atau orange. karna klorofil telah tereduksi oleh gas etilen tadi
hanya itu fungsi etilen dalam pematangan buah, kalau masalah rasa, dari asammenjadi manis pada saat buah itu masak, itu tergantung pada sempurna atau
tidaknya pemecahan sel-sel gabus pada buah atau bisa juga dikarenakan oleh
faktor genetik.
Etilen dalam ruang penyimpanan dapat berasal dari produk atau sumber
lainnya. Sering selama pemasaran, beberapa jenis komoditi disimpan bersama,
dan pada kondisi ini etilen yang dilepaskan oleh satu komoditi dapat merusak
komoditi lainnya. Gas hasil bakaran minyak kendaraan bermotor mengandung
etilen dan kontaminasi terhadap produk yang disimpan dapat menginisiasi
pemasakan dalam buah dan memacu kemunduran pada produk non-klimakterik
dan bunga-bungaan atau bahan tanaman hias. Kebanyakan bunga potong sensitive
terhadap etilen (Unud, 2009).
Cara kerja dan fungsi hormon gas etilen:
a. Mendorong pematangan,
b.
Memberikan pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh dari hormon
auksin.
c. Mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun,
batang, dan bunga.
d.
Meristem apikal tunas ujung, daun muda, embrio dalam biji.
Manfaat memperlambat respirasi dan proses meatabolisme lain (misalkan
pematangan & senesen) yaitu (UMY, 2009):
a. Mengurangi kepekaan terhadap etilen (pada < 8% O2atau > 1% CO2).
8/10/2019 kentang akhir
8/20
b. Mengurangi perkembangan beberapa kerusakan
c.
Fisiologis (mis. chilling injury).
d. Dapat menghambat perkembangan patogen.
e. Dapat digunakan untuk membunuh serangga.
C. Teknologi Pasca Panen
Dibidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan
atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas
berada di tangan konsumen. Perlakuan-perlakuan pascapanen adalah bertujuan
memberikan penampilan yang baik dan kemudahan-kemudahan untuk konsumen,
memberikan perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan.
Sukses penanganan pascapanen memerlukan koordinasi dan integrasi yang hati-hatidari seluruh tahapan dari operasi pemanenan sampai ke tingkat konsumen untuk
mempertahankan mutu produk awal.
Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar
dan mudah rusak(perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan
mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti
pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, polong alot,
ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll.
Berikut penanganan pascapanen tanaman kentang:
1. Pencucian / Pembersihan
Kebanyakan buah dan sayuran membutuhkan pembersihan untuk
menghilangkan kotoran seperti debu, insekta atau residu penyemprotan
yang dilakukan sebelum panen. Pembersihan adalah proses menghilangkan kotoran
yang menempel pada umbi. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran yang masih
menempel pada umbi supaya umbi terlihat menarik. Selama pembersihan, usahakan
umbi kentang bebas dari segala kotoran yang menempel pada umbi seperti tanah,
sisa tanaman atau akar tanaman dengan cara dipangkas, setelah itu dicuci dengan
air bersih secara hati-hati (http://cybex.deptan.go.id). Petani konvensional hampir
tidak pernah membersihkan umbi. Untuk memasarkan kentang di pasar
swalayan/ke luar negeri, kentang harus dibersihkan terlebih dulu. Bersihkan umbi
dari segala kotoran yang menempel dengan lap. Lakukan perlahan-lahan jangan
sampai menimbulkan lecet-lecet. Selain itu umbi dapat dibersihkan dengan cara
8/10/2019 kentang akhir
9/20
8/10/2019 kentang akhir
10/20
Gambar 2. Sortasi Kentang
3.
Grading dan standarisasi
Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam
kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan seterusnya, atau kelas A, kelas B, kelas C dan
seterusnya. Grading/pengkelasan umbi kentang dapat pula digolongkan menjadi :
(1) Kelas AL ( > 200 gram/umbi ); (2) Kelas A (120 - 200 gram/umbi); (3) Kelas B
(80 - 120 gram/umbi); dan (4) Kelas C (50 - 80 gram/umbi) (cybex.deptan.go.id).
Pada beberapa komoditas ada kelas super-nya. Tujuan dari tindakangrading ini
adalah untuk memberikan nilai lebih (harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang
lebih baik. Standard yang digunakan untuk pemilahan (kriteria) dari masing-
masing kualitas tergantung dari permintaan pasar. Standarisasi merupakan
ketentuan mengenai kualitas atau kondisi komoditas berikut kemasannya yang
dibuat untuk kelancaran tataniaga/ pemasaran. Standarisasi pada dasarnya dibuat
atas persetujuan antara konsumen dan produsen, dapat mencakup kelompok
tertentu atau wilayah / Negara /daerah pemasaran tertentu (Unpad, 2009).
Gambar 3. Grading kentang
8/10/2019 kentang akhir
11/20
4.
Curing
Curing sering diterapkan pada sayuran seperti bawang-bawangan dan kentang,
yaitu dengan cara membiarkan komoditi terkena sinar matahari sejenak setelah
panen atau dengan perlakuan pemanasan dengan menggunakan uap secara
terkendali. Proses curingadalah cara efektif dan efisien untuk mengurangi
kehilangan air, perkembangan penyakit pada beberapa sayuran umbi.
Perlakuan curingpada kentang, memberikan kemampuan permukaan yang
terpotong, pecah atau memar saat panen, untuk melakukan penyembuhan melalui
perkembangan jaringan periderm pada bagian yang luka.
Cara pemulihan kentang dilakukan dengan menjemur kentang selama 1 2
jam sampai tanah yang menempel pada umbi kering dan mudah dilepaskan/ umbidibersihkan, telah itu juga segera disimpan di tempat yang dingin / sejuk dan
kering. Untuk kentang segera disimpan di tempat gelap (tidak ada
penyinaran) (Unpad, 2009).
5. Waxing atau coating
Waxing atau coating merupakan pelapisan permukaan sayuran atau buah agar
menambah baik penampilannya. Pelapisan dimaksudkan untuk melapisi permukaan
kentang dengan bahan yang dapat menekan laju respirasi maupun menekan laju
transpirasi selama penyimpanan atau pemasaran. Pelapisan juga bertujuan untuk
menambah perlindungan bagi kentang terhadap pengaruh luar. Beberapa penelitian
membuktikan bahwa pelapisan dapat memperpanjang masa simpan dan menjaga
produk segar dari kerusakan.
Pelilinan (waxing) merupakan salah satu pelapisan pada buah untuk
menambah lapisan lilin alami yang biasanya hilang saat pencucian, dan juga untuk
menambah kilap buah. Keuntungan lain pelilinan adalah menutup luka yang ada
pada permukaan sayuran atau buah (Unpad, 2009).
Prinsip-prinsip dalam melakukan pelilinan adalah sebagai berikut (Deptan,
2008) :
a. Penggunaan emulsi lilin harus tepat
b. Penggunaan emulsi lilin yang ada di pasaran atau emulsi lilin buatan sendiri
dengan bahan baku lilin lebah
c. Pelapisan lilin sebaiknya dilakukan dengan sistem penyemprotan
8/10/2019 kentang akhir
12/20
d. Penutupan luka yan terjadi pada saat pemanenan, sehingga mengurangi resiko
terjadinya infeksi oleh patogen
e. Membatasi pengaruh lingkungan penyimpanan, sehingga laju respirasi dan
transpirasi dapat terhambat.
Syarat-syarat umbi kentang yang akan dilapisi lilin adalah sebagi berikut
(Deptan, 2008) :
a. Umbi harus betul-betul sehat
b.
Umbi tidak mengandung panas lapangan
c. Umbi harus dicuci terlebih dahulu dengan larutan pencuci anti bakteri
d. Umbi harus dalam kondisi bersih dan kering
Keuntungan pelapisan lilin pada umbi kentang adalah sebagai berikut (Deptan,
2008) :
a. Kualitas umbi kentang konsumsi dapat dipertahankan
b. Penampilan umbi kentang lebih menarik
c. Kehilangan bobot umbi kentang dapat dihindari
6. Pengemasan
Pengemasan adalah memasukkan dan menyusun hasil panen kedalam suatu wadah
atau tempat yang cocok dan baik sehingga komoditi tersebut terlindungi dari kerusakan
mekanis, fisiologis, kimiawi, dan biologis (http://nixiemeilya.blogspot.com). Pengemasan
dilakukan agar melindungi komoditas dari kerusakan, memudahkan penanganan,
meningkatkan pelayanan dalam pemasaran, mengurangi / menekan biaya
transportasi/ biaya tataniaga. Pengemasan bertujuan untuk melindungi hasil
terhadap kerusakan, mengurangi kehilangan air, dan mempermudah dalam hal
pengangkutan dan perhitungan (Satuhu, 2004). Menurut Rahardi (1993) kemasanyag baik memiliki syarat-syarat sebagai berikut: tidak toksik, dapat menjamin
sanitasi dan syarat-syarat kesehatan, serta ukuran, bentuk, dan berat harus sesuai
dengan bahan yang akan dikemas. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam melakukan pengemasan:
a. Pengemasan harus dilakukan dengan hati-hati terutama mencegah terluka,
terjatuh atau kerusakan lain.
b. Hanya komoditas yang baik yang dikemas (melalui sortasi)
c. Tempat pengemasan harus bersih dan hindari kontaminasi
http://nixiemeilya.blogspot.com/http://nixiemeilya.blogspot.com/8/10/2019 kentang akhir
13/20
d. Container atau wadah dan bahan pengemas lain, juga pengisi atau pelindung,
harus bersih atau untuk yang tidak didaurpakai seperti kardus, plastic
transparan dan lain-lain, harus yang baru.
e. Bahan pengemas harus kuat, sesuai dengan sifat dan kondisi produk yang
dikemas dan lama penyimpanan/ pengangkutan.
f. Jangan memasukkan terlalu banyak kentang di dalam karung yang digunakan
untuk pengangkutan.
g.
Jangan menggunakan wadah yang dipakai untuk penggunaan lain tanpa
dibersihkan dengan seksama.
Alat pengemas diharuskan bersih dan terbuat dari bahan yang ringan.
Pengemas harus berventilasi dan di bagian dasar dan tepi diberi bahan yang
mengurangi benturan selama pengangkutan.
Gambar 4. Penanganan kentang saat pengemasan.
Hasil panen yang hilang di gudang dapat disebabkan oleh banyaknya umbi
kentang yang busuk akibat penyimpanan yang ditumpuk terlalu lama dan turunnya
berat kering kentang karena proses respirasi yang terjadi didalam umbi
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kehilangan hasil
diantaranya: kegiatan panen tidak dilakukan saat hujan sehingga umbi yang akan
disimpan di gudang dalam keadaan kering dan sangat kecil kemungkinannya busuk,
panen harus dilakukan secara hati-hati agar umbi tidak terkena cangkul sehingga
kualitas umbi dapat dipertahankan, sebaiknya setelah kentang dipanen langsung
disortir dan digrading tanpa harus menyimpan terlalu lama di gudang agar tidak
terjadi kehilangan hasil yang cukup besar, dan digunakan agrosip untuk melindungi
bibit kentang dari hama gudang. Agrosip berbentuk bubuk dan penggunaannya
dengan cara menaburkannya diatas bibit kentang yang akan disimpan (Ismawati,
2009).
8/10/2019 kentang akhir
14/20
7.
Penyimpanan
Penyimpanan merupakan hal yang penting dilakukan dalam penanganan
pascapanen. Tujuan dari penyimpanan antara lain yaitu :memperpanjang kegunaan
(dalam beberapa kasus, meningkatkan kualitas), menampung produk yang
melimpah, menyediakan komoditas tertentu sepanjang tahun, membantu dalam
pengaturan pemasaran, meningkatkan keuntungan financial bagi produsen dan
mempertahankan kualiatas dari komoditas yang disimpan . Menurut pantastico dkk
(1986) tujuan utama penyimpanan adalah mengendalikan laju transpirasi, respirasi,
infeksi penyakit, dan mempertahankan produk dalam bentuk yang paling berguna
bagi konsumen. Menurut Sumoprastowo (2004) penyimpanan adalah upaya untuk
memperpanjang ketersediaan produk sehingga membantu memenuhi kebutuhanpemasaran, distribusi, dan penggunaan.
Umbi kentang disimpan pada suhu 150C-250C dan kelembaban 85%-95% selama 10
hari atau lebih untuk meningkatkan pembentukan peridermis dan penyembuhan luka
akibat panen. Setelah penyembuhan, suhu penyimpanan diturunkan, besarnya penurunan
suhu bergantung pada lamanya penyimpanan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penyimpanan tanaman kentang yaitu, sebaiknya menyimpan umbi pada rak yang
memungkinkan sirkulasi udara sejuk dari bawah, menggunakan kipas angin pada
malam hari untuk memasuki udara sejuk ke dalam tempat penyimpanan kentang
(Gambar.5), menyimpan kentang dalam krat plastik yang dapat dikembalikan
(Gambar.6), menutup pintu tempat penyimpanan pada pagi, siang dan sore hari
agar kentang tetap sejuk. Selain itu, jangan menyimpan kentang yang terkena
penyakit atau rusak (Gambar.7), menyimpan kentang pada lantai tanah dan
memberikan ventilasi pada kentang di siang hari (Gambar.8). Kondisi penyimpanan
yang paling ideal adalah ruangan yang dilengkapi pengaturan kelembaban dan suhu yang
tepat. Dalam berbagai tipe penyimpanan berskala besar yang modern, kentang disimpan
pada tumpukan yang besar atau didalam ruangan. Tumpukan tersebut bila terlalu besar
dapat mengganggu ventilasi dan menyebabkan rusaknya umbi yang berada di lapisan
bawah tumpukan. Sebagian besar produsen memiliki ruang penyimpanan bersuhu rendah
untuk memperpanjang umur simpan dan menyediakan pasokan kentang secara terus
menerus. (http://nixiemeilya.blogspot.com)
Namun demikian, beberapa metode yang ada untuk peyimpanan jangka
panjang kentang tidak memadai untuk mengontrol kerusakan. Dalam beberapa
bulan penyimpanan, kerusakan menyebabakan sekitar 50%produk hilang (rusak).
Penurunan berat kentang dan pembusukan adalah masalah utama yang dihadapi
8/10/2019 kentang akhir
15/20
selama masa penyimpanan. Perpanjangan masa simpan dan dan pengurangan
kehilanagan pasca penyimpanan dengan metode radiasi akan membantu untuk
memastikan pasokan tetap memadai dan menstabilkan harga (jurnal impact of
post-harvest radiation reatment timing. )
Gambar 5 Gambar 6
a. Kentang rusak b. pintu penyimpanan terbuka
Gambar 7 Gambar 8
8. Pengangkutan
Pengangkutan umumnya diartikan sebagai penyimpanan berjalan. Semua
kondisi penyimpanan pada komoditas yang diangkut harus diterapkan. Hal yang
perlu diperhatikan dalam pengangkutan kentang yaitu, jangan memasukkan terlalu
banyak kentang di dalam karung yang digunakan untuk pengangkutan, jangan
menggunakan wadah yang dipakai untuk penggunaan lain tanpa dibersihkan
dengan seksama. Kentang dalam wadah yang digunakan untuk keperluan lain bisa
terkontaminasi pathogen manusia seperti Salmonella, yang kemudian
bias memasuki areal masak di dapur dan jangan menggunakan wadah yang terlalu
besar. Kentang sebaiknya disimpan dan diangkut dalam krat plastik yang dapat
dikembalikan.
8/10/2019 kentang akhir
16/20
Prinsip dasar dari penanganan pasca panen yang baik (Unpad, 2009) :
a.
Mengenali sifat biologis hasil tanaman yang akan ditangani
- Hasil pertanian yang telah dipanen masih hidup, masih melakukan respirasi,
dan transpirasi, sehingga penanganan pasca panen yang dilakukan harus
selalu memperhatikan hal ini.
- Sifat biologi setiap hasil pertanian berbeda, perlakuan pasca panen yang
tepat untuk tiap komoditas akan berbeda.
- Bagian tanaman yang dimanfaatkan juga berbeda-beda sifatnya (daun,
batang, bunga, buah, akar).
- Struktur dan komposisi hasil tanaman dari tiap bagian tanaman berbeda.
Perubahan-perubahan yang terjadi dari bagian tanaman setelah panen:
Perubahan fisik / morfologis seperti daun menguning, bunga layu, batang
memanjang atau mengeras, buah matang menjadi ranum atau bonyok, dan
lain-lain
Perubahan komposisi : kadar air berkurang, karbohidrat pati menjadi gula
dan sebaliknya, protein terurai, lemak menjadi tengik, vitamin dan mineral
hilang / berkurang, timbul aroma / bau.
b.
Mengetahui jenis kerusakan yang dapat terjadi
Kerusakan FisikFisiologis
Perubahan-perubahan terjadi karena proses fisiologi (hidup) yang terlihat
sebagai perubahan fisiknya seperti perubahan warna, bentuk, ukuran,
lunak, keras, alot, keriput, dll. Juga bisa terjadi timbul aroma, perubahan
rasa, peningkatan zat-zat tertentu dalam hasil tanaman tersebut.
Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, gesekan, tekanan, tusukan, baik antar
hasil tanaman tersebut atau dengan benda lain. Kerusakan ini umumnya
disebabkan tindakan manusia yang dengan sengaja atau tidak sengaja
dilakukan. Atau karena kondisi hasil tanaman tersebut (permukaan tidak
halus atau merata, berduri, bersisik, bentuk tidak beraturan, bobot tinggi,
kulit tipis, dll.). Kerusakan mekanis (primer) sering diikuti dengan
kerusakan biologis (sekunder).
Kerusakan Biologis
8/10/2019 kentang akhir
17/20
Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman : pengaruh etilen.
Penyebab kerusakan biologis dari luar : Hama dan penyakit.
c. Melakukan penanganan yang baik
Menggunakan teknologi yang baik dan menyesuaikan dengan tujuan
penanganan
Hindari kerusakan apapun penyebabnya dalam penanganan pasca panen.
Penanganan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah
yang ditentukan
Mempertimbangkan hubungan biaya dan pemanfaatan.
Faktor yang berpengaruh pada kerusakan hasil tanaman :
- Faktor biologis : repirasi, transpirasi, pertumbuhan lanjut, produksi etilen,
hama penyakit.
- Faktor lingkungan : Temperatur, kelembaban, komposisi udara, cahaya,
angin, tanah/media
8/10/2019 kentang akhir
18/20
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Tanaman hortikultura (kentang) mudah mengalami kerusakan pascapanen yang
dapat menurunkan kualitas produk.
2.
Penanganan yang tepat dan benar pada kegiatan pascapanen perlu dilakukan untuk
tetap menjaga kualitas produk.
3. Pertimbangan-pertimbangan penting dalam penanganan pascapanen produk buah
dan sayur, yaitu:
a.
Pertimbangan fisiologis (laju respirasi, transpirasi, dan gas etilen)b.
Pertimbagan fisik
c. Pertimbangan patalogis
d. Pertimbangan kondisi lingkungan
e.
Pertimbangan ekonomis
f. Penanganan pascapaen tanaman kentang antara lain; sortasi, penyucian,
grading, curing, waxing, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan.
B. Saran
Peningkatan produksi kentang dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja
dalam melaksanakan kegiatan budidaya di lapangan dan penanganan pasca panen
yang lebih intensif agar persentase kehilangan hasil dapat
diminimalkan. Penerapan teknologi yang lebih maju lagi dalam hal budidaya tanaman,
pasca panen, dan pemasaran kentang sangat diperlukan untuk mengolah produk
hortikultura merupakan produk yang rentan akan kerusakan.
8/10/2019 kentang akhir
19/20
8/10/2019 kentang akhir
20/20
Umy. 2009. Laju Respirasi.
http://umy.ac.id/ppt//Respirasi%20-%20Internal%20%26%20Lingkungan.ppt diakses
pada 19 Oktober 2014.
Unpad. 2009.Penanganan Pascapanen Hasil Pertanian.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/11/penangan-pasca-panen-hasil-pertanian.pdf diakeses pada 19
Oktober 2014.
Unud. 2009.Penanganan Pascapanen.
http://staff.unud.ac.id/madeutama/wp-content/uploads/2009/06/5-penanganan-
pascapanen.pdf diakses pada 19 Oktober 2014.
http://umy.ac.id/ppt/Respirasi%20-%20Internal%20%26%20Lingkungan.ppthttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/penangan-pasca-panen-hasil-pertanian.pdfhttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/penangan-pasca-panen-hasil-pertanian.pdfhttp://staff.unud.ac.id/madeutama/wp-content/uploads/2009/06/5-penanganan-pascapanen.pdfhttp://staff.unud.ac.id/madeutama/wp-content/uploads/2009/06/5-penanganan-pascapanen.pdfhttp://staff.unud.ac.id/madeutama/wp-content/uploads/2009/06/5-penanganan-pascapanen.pdfhttp://staff.unud.ac.id/madeutama/wp-content/uploads/2009/06/5-penanganan-pascapanen.pdfhttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/penangan-pasca-panen-hasil-pertanian.pdfhttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/penangan-pasca-panen-hasil-pertanian.pdfhttp://umy.ac.id/ppt/Respirasi%20-%20Internal%20%26%20Lingkungan.ppt