10
Kepedihan Siksa Neraka Oleh Deni Rusman ٌ ة َ ك ٓ ٰ َ لَ م ا َ هۡ يَ لَ عُ ةَ ار َ ج حۡ ل ٱَ وُ اس َ ّ " ل ا ٱ َ هُ ودُ قَ ٱ وٗ ار َ " نۡ مُ ك لۡ هَ ٱَ وۡ مُ كَ سُ " ف" نَ ٱْ ٱٓ و ُ قْ وٱُ " نَ م ٱَ ءَ 5 ن ي " ذَ ّ ل ا ٱَ هُ ّ يَ آ ٰ َ نَ 5 ونُ رَ مۡ ؤُ ي اَ مَ 5 ونُ لَ عۡ " فَ نَ وۡ مُ هَ رَ مَ ٱٓ اَ مَ َ ّ ٱَ 5 ونُ صۡ عَ ن اَ ّ لٞ ٱدَ ذ L شٞ N اظَ ل " ع٦ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At-Tahrim: 6) Neraka dalam bahasa Arab disebut An-Naar, secara bahasa berarti "api". Lafal an-naar banyak disebut kan di dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang berarti api neraka. Di antaranya ialah Artinya: "Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian untuk mereka dari api neraka. Disiramkan air yang yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu hancur luluhlah segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): "Rasailah adzab yang membakar ini." (QS. Al-Hajj: 19-22) Artinya: "(Bukan demikian), yang benar, barang siapa yang berbuat dosa dan ia telah diliputi dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 81) # Di dalam hadits disebutkan, Rasulullah SAW bersabda: "Api neraka itu dinyalakan seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan atasnya selama seribu tahun lagi hingga berwarna putih, kemudian seribu tahun lagi hingga menjadi hitam yang amat kelam. (HR. Tirmidzi) Diriwatkan dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Page | 1

Kepedihan Siksa Neraka

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kepedihan Siksa Neraka

Citation preview

Page 1: Kepedihan Siksa Neraka

Kepedihan Siksa NerakaOleh Deni Rusman

اس� لن��� ا ا وق�ود�ه�� ار� � ن�� �يك ل � وأ ك نف�س�� � أ و�ا � ق��� وا ذ�ين ءامن��� ل��� ا "ه�� ي $�أ ٱي م� م� م� ٱ

ه� ر م�� ا أ ه م�� لل��� ون ص��� دا ال� ي ة/ غ�ال ش��� �ك�� $�ئ ا مل ه�� ة� عل ار ح�ج�� م�و ٱ م� د� د� م م ٱ

ون مر� � عل�ون ما ي م�وي ٦م�

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At-Tahrim: 6)

Neraka dalam bahasa Arab disebut An-Naar, secara bahasa berarti "api". Lafal an-naar banyak disebut kan di dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang berarti api neraka. Di antaranya ialah

Artinya: "Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian untuk mereka dari api neraka. Disiramkan air yang yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu hancur luluhlah segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): "Rasailah adzab yang membakar ini." (QS. Al-Hajj: 19-22)

Artinya: "(Bukan demikian), yang benar, barang siapa yang berbuat dosa dan ia telah diliputi dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 81)

#

Di dalam hadits disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:

"Api neraka itu dinyalakan seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan atasnya selama seribu tahun lagi hingga berwarna putih, kemudian seribu tahun lagi hingga menjadi hitam yang amat kelam. (HR. Tirmidzi)

Diriwatkan dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba terdengar suara benda yang jatuh. Lalu Nabi SAW bertanya: "Tahukah kalian suara apa itu?" Kami menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Nabi SAW bersabda: "Ini adalah suara jatuhnya batu yang dilemparkan ke dalam neraka selama 70 tahun silam, dan sekarang ia baru jatuh di dalam neraka." (HR. Muslim)

Suhu inti Matahari berkisar dari 15.000.000 derajat Celsius pada inti dalam, sedangkan pada inti luar suhu mencapai 7.000.000 derajat Celsius. Dan suhu pada permukaan matahari 'hanya' 6.000 derajat Celsius

Diriwayatkan pula bahwa matahari dan bulan yang merupakan dua makhluk besar, bagaikan dua ekor sapi digulung di dalam neraka. Imam Thahawi dan Salamah bin Abdurrahman meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Matahari dan bulan menjadi dua ekor sapi yang tergulung di dalam neraka pada hari kiamat.

Page | 1

Page 2: Kepedihan Siksa Neraka

"Api yang kalian nyalakan di dunia ini, adalah hanya satu bagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahanam. Para sahabat bertanya: "Demi Allah, yang ini saja (nyala api di dunia) sudah cukup (untuk menghanguskan) ya Rasulullah?" Beliau bersabda: "Sesungguhnya panasnya itu masih lebih enam puluh sembilan lagi, masing-masing dari semua bagian (dari enam puluh sembilan itu) memiliki tingkat kepanasan yang sama (seperti panasnya api di dunia yang hanya sati bagian itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Andaikata orang yang ada di dalam neraka Jahannam atau penghuni neraka itu, dikeluarkan tangannya kepada penduduk dunia, niscaya terbakarlah dunia karena sangat panasnya api neraka itu."

"Andaikata seorang penduduk neraka Jahanam dikeluarkan daripadanya, kemudian dilihat oleh manusia penduduk dunia, niscaya matilah semua penduduk dunia ketika melihatnya, karena Murka Allah pada penduduk neraka itu."

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Allah SWT pernah memerintahkan Malaikat Jibril pergi kepada Malaikat Malik untuk mengambil sedikit dari api nereka, dan memberikannya kepada Nabi Adam, agar dengan api itu, ia dapat menanak. Maka pergilah Malaikat Jibril kepada Malaikat Malik si penjaga nerakan. Sesampainya Jibril di neraka, Malik bertanya kepadanya: "Apa yang engkau inginkan dari neraka, hai Jibril?" Malaikat Jibril berkata kepada Malik: "Saya menginginkan sebutir kurma dari api neraka." Malaikat Malik berkata kepadanya: "Andai aku memberikan kepadamu sebutir kurma dari api neraka, maka seluruh langit dan bumi akan hangus terbakar karenanya."

Jibril kembali berkata: "Kalau begitu, berilah aku separuhnya." Malaikat Malik menjawab: "Andaikata aku memberikan apa yang engkau minta itu, niscaya langit tidak akan menurunkan hujan walau setitikpun dan bumi tidak akan dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan karena panasnya." Kemudian Malaikat Jibril menghadap kepada Allah, seraya berkata: "Seberapa kecil saya harus mengambil api neraka?" Allah menjawab: "Ambillah sebutir atom (satuan terkecil dari suatu benda) dari api neraka."

Kemudian Jibril mengambil sebutir atom dari api neraka, lalu membasuh (mencelupkannya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh lautan. Setelah itu, baru dibawa kepada Nabi Adam dan diletakkan di suatu gunung yang sangat besar. Seketika gunung itu menjadi hancur karenanya. Selanjutnya api neraka yang sebutir atom itu dikembalikan pada tempatnya kembali ddi neraka. Kendatipun api neraka itu telah dikembalikan di tempatnya semula di neraka, namun asap dan sisa-sisanya tetap melekat pada pohon-pohon, besi dan bebatuan, yang dapat berfungsi sebagai sumber pengapian sampai saat ini. Demikian gambaran tingkat panasnya api nereka.

Bahan Bakar Api Neraka

Al-Qur'an dengan tegas menjelaskan apa yang menjadi bahan bakar api neraka yang terus berkobar dan menyala dengan dahsyat itu. Seperti dijelaskan dalam ayat:

اس� لن��� ا �ي وق�ود�ه�� �ت ل ار لن��� � �ق�وا ت � ف وا عل��� � ولن ت وا عل��� � ت �ن ل إ ٱف�� ٱ ٱ ٱ م� م� م�$ف�ر�ين ك � �ع�د� ل ح�جار أ مو م �� ة م ٢٤ٱ

"Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakann bagi orag-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 24)

#

Dalam Kitab Bidayatul Hidayah disebutkan bahwa gema nyala api Neraka Jahanam begitu sangat mengerikan sehingga membuat merinding siapa saja yang mendengarnya, sekalipun

Page | 2

Page 3: Kepedihan Siksa Neraka

dia adalah malaikat. Suara menggelegar dan mengerikan hingga dapat didengar 500 tahun perjalanan, merupakan sebuah angka yang sangat panjang buat manusia di dunia ini.

Malaikat-malaikat yang bertugas didalamnya pun sangat ketakutan, bulu kuduk merinding, meski para malaikat itu telah mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Tak pelak lagi, para penghuninya merintih, menjerit serta melolong seperti keledai yang meringkik dengan keras.

Para penghuni neraka Jahanam akan menangis smpai-sampai air matanya habis. Kalau air mata sudah habis, maka yang keluar adalah darah, bukan air mata lagi.

Rasulullah SAW bersabda, "Wahai manusia sekalian, menangislah. Jika tidak dapat menangis, maka paksakan dirimu untuk menangis. Karena sesungguhnya ahli neraka itu akan terus menangis hingga air matanya mengalir seperti air yang mengalir di sungai. Sampai air mata itu habis dan matanya pun pecah-pecah. Seandainya ada perahu yang diletakkan di situ, niscaya berlayarlah ia."(HR. Ibnu Majah).

Rasa Putus Asa Penghuni Neraka Jahanam

Kelak semua yang di neraka Jahanam sangat memohon agar dapat dikeluarkan dari siksa neraka. Mereka benar-benar sudah tidak tahan lagi. Rasa putus asa, bahkan frustasi sudah mencapai puncaknya.

Penghuni neraka berkata, "Wahai malaikat, tolong keluarkan kami dari sini, kami berjanji akan beramal saleh jika kami dikembalikan lagi ke alam dunia."

Namun, harapan mereka kosong, jelas tak ada arti. Doanya pun sia-sia belaka. Keinginannya hanya sebatas lidah saja. Para malaikat berkata, "Sesungguhnya kalian akan tetap di neraka ini."

#

Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik “Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yang berbeda dari biasanya. Rasulullah bertanya: Wahai Jibril, kenapa Aku melihat raut mukamu berbeda?

Jibril menjawab, "Wahai Muhammad, aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka dinyalakan. Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa -- neraka, siksa kubur dan siksa Allah itu sangat dasyat-- untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman itu."

Rasulullah menjawab: "Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku."

Jibril berkata:  "Baik, ...Ketika Allah swt menciptakan neraka, apinya dinyalakan seribu tahun hingga berwarna hitam pekat, nyala dan baranya tidak pernah padam."

"Demi Dzat yang mengutus engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya neraka itu berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena panasnya."

"Demi Dzat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada baju penghuni neraka itu digantung diantara langit dan bumi, niscaya semua penghuni dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya."

Page | 3

Page 4: Kepedihan Siksa Neraka

"Demi Dzat yg mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya sehasta dari mata rantai sebagaimana yang disebutkan didalam al qur’an diletakkan di puncak gunung, niscaya bumi sampai kedalamnya akan meleleh."

"Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada seorang berada di ujung barat dunia ini disiksa, niscaya orang yang berada di ujung timur akan terbakar karena panasnya."

Neraka itu mempunyai 7 pintu dan masing-masing pintu dibagi-bagi untuk laki-laki dan perempuan.

Rasulullah bertanya; “Apakah pintu-pintu itu seperti pintu kami?”

Jibril menjawab; “Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yang satu berada dibawah pintu yang lain. Jarak pintu yang satu dengan pintu yang lain sejauh perjalan 70 tahun. Pintu yang dibawahnya lebih panas 70 x lipat dari pintu yang diatasnya."

"Musuh-musuh Allah diseret kesana dan jika mereka sampai di pintu itu, malaikat Zabaniyah menyambut mereka dengan membawa rantai dan belenggu. Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan lehernya, dan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu.

Setiap orang yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalam neraka."

Rasulullah bertanya, "Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?"

Jibril menjawab,  "Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah.  Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah.

Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ;"Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Pintu kedua namanya Jahim.  Yakni pintu neraka tingkatan ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah.  Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

Pintu ketiga namanya Saqar, tempat arang-orang shabi'in. Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.

Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)

Pintu keempat namanya Ladza,  berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi. Ladza merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4.  Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar.

Dalam hal ini Allah telah berfirman : Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah

Page | 4

Page 5: Kepedihan Siksa Neraka

api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Pintu kelima namanya Huthamah, tempat orang-orang Yahudi. Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis.  Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an : "Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6).

Pintu keenam namanya Sa'ir, merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2.  Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12).

Selanjutnya Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah Saw. kemudian Rasulullah bertanya, "Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?"

Jibril menjawab : "Pintu ke tujuh namanya pintu neraka Jahanam. Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama).  Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia."

Rasulullah pingsan mendengar penjelasan Jibril tersebut. Jibril meletakan kepala Rasulullah di pangkuannya sampai Beliau sadar kembali.

Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu'alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah Saw.?" Namun tidak ada yang menjawab, sehingga meraka pun menangis dan terjatuh.

Rasulullah bersabda: "Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih.  Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?"

Jibril menjawab, "benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.

Kemudian Rasulullah saw. menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah Saw. lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan shalat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam shalat beliau menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.

Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah beliau dan mengucapkan, ”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW. ?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu.

Umar r.a. datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu' alaikum, yaa ahlal baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah Saw.?" Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.

Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan pintu ia berkata, " Assalaamu' alaikum, wahai putri Rasulullah Saw” sementara Ali r .a. sedang tidak ada di rumah.

Salman lantas berkata, "Wahai putri Rasulullah Saw ., dalam beberapa hari ini Rasulullah Saw. suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk shalat dan tidak pemah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah beliau."

Page | 5

Page 6: Kepedihan Siksa Neraka

Fathimah lantas pergi ke rumah beliau (Rasulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah Saw. Fathimah mengucapkan salam dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya adalah Fathimah."

Waktu itu Rasulullah Saw. sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan bertanya, ”Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya." Maka dibukakanlah pintu untuk Fathimah.

Fathimah menangis sejadi-jadinya, karena melihat keadaan Rasulullah yang pucat pasi, tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab karena banyak menangis.

Fathimah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa dirimu wahai ayahku?"  Beliau bersabda, "Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan melukiskan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih."

Fatimah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?" Beliau bersabda, "Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, dan mereka tidak dibelenggu ataupun dirantai."

Fatimah bertanya," Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke eraka oleh malaikat?"  Beliau bersabda, "Laki-laki ditarik jenggotnya, sedangkan perempuan dengan ditarik rambut ubun-ubunnya. Banyak di antara umatku yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya untuk digiring ke neraka berkata, ”Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.

”Banyak di antara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka berkata, ”Sungguh aku sangat malu.” Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, ”Siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak dibarengkan dengan golongan setan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?”

Malaikat itu menjawab, "Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan seperti itu.” Malik berkata kepada mereka, ”Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian ini?” (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahwa ketika mereka ditarik oleh malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik, mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad Saw. karena seramnya Malaikat Malik).

Mereka menjawab, ”Kami adalah umat yang diturunkan Al-Quran kepada kami dan termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.”  Malik berkata, "Al-Quran hanya diturunkan untuk umat Muhammad Saw .”

Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, 'Kami termasuk umat Muhammad Saw” .  Malik berkata kepada mereka, ”Bukankah di dalam Al-Quran ada larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah Ta'ala?”

Ketika mereka berada di tepi neraka dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata ”Wahal Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.”Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.

Malik lantas berkata, ”Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini karena takut kepada siksaan Allah, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.”

Malik lalu berkata kepada Zabaniyah, ”Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka.”

Page | 6

Page 7: Kepedihan Siksa Neraka

Ketika mereka dilempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serempak mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah...., sehingga api neraka langsung menjadi padam.

Kemudian Malik berkata, ”Wahai api, sambarlah mereka!” Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallaah. Malik berkata lagi kepada api neraka, ”Sambarlah mereka”.

Api itu menjawab, ”Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah.” Malik berkata, ”Benar, namun begitulah perintah Allah Arasy”.  Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar sampai dua telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya, dan ada yang disambar sampai lehemya.

Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata,  ”Jangan membakar muka mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud Kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut :"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung".(QS. Al-Mursilat : 32) "Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.(QS. Al-Hijr : 43)

Hadits Qudsi: “Aku telah menyiapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh apa yang belum pernah dilihat oleh mata, yang belum pernah didengar oleh telinga dan bahkan tak pernah terlintas dalam hati manusia”

Page | 7