Upload
decko-verdiansyah
View
295
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KEPUTUSAN INVESTASI
ROSANNA WULANDARI, SE,MM
KEPUTUSAN INVESTASI
Tugas manajer keuangan yang dilakukan secara rutin adalah bagaimana mengatur aliran dana
agar operasi perusahaan berjalan dengan baik. Tugas rutin tersebut tentu tidak banyak
menyita waktu dan perhatian karena sudah dilaksanakan berulang-ulang. Disamping tugas
rutin tersebut manajer keuangan mempunyai tugas tang cukup berat yaitu membuat
keputusan investasi. Keputusan investasi sangat penting dengan semakin besarnya dan
berkembangnya perusahaan. Semakin perusahaan berkembang, manajer dituntut mengambil
keputusan investasi, seperti pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian usaha
lainnya.
Investasi
Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu
asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang.
Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka
pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang,
Sedangkan dilihat dari jenis aktivanya, investasi dibedakan kedalam investasi kepada aktiva riil
dan investasi kepada aktiva non riil (aktiva financial)
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang
diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka
panjang pula.
Keputusan Investasi ini sering juga disebut sebagai capital budgeting yaitu seluruh proses
perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka kembalinya
dana tersebut melebihi satu tahun atau jangka panjang. Perencanaan terhadap keputusan
investasi sangat penting karena :
Dana yang dikeluarkan untuk keputusan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang
besar tersebuut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh
sekaligus.
Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus
menunggu selama jangka cukup lama untuk bisa memperoleh kembali dana tersebut.
Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan dimasa yang akan
datang. Kesalahan dalam meramalkan akan mengakibatkan terjadinya over atau under
investment yang akhirnya merugikan perusahaan
Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam
keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
Aliran Kas (CASHFLOW)
Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan bisa di tutup oleh
penerimaan-penerimaan dimasa yang akan datang.
Penerimaan – penerimaan tersebut berasal dari proyek keuntungan yang diperoleh atas
investasi yang bersangkutan.
Keuntungan atau laba yang digunakan untuk menutup investasi bisa dalam 2 pengertian yakni :
Laba Akuntansi, yaitu laba yang terdapat dalam laporan keuntungan yang disusun
bagian akuntansi yakni cukup dilihat dari laba pada laporan rugi-laba.
Laba Tunai, yaitu laba yang berupa aliran kas atau cashflow
Dalam investasi lebih banyak menggunakan konsep laba tunai atau cashflow, karena laba yang
dilaporkan dalam laporan akuntansi belum pasti dalam bentuk kas, sehingga dengan demikian
perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar dari pada keuntungan yang
dilaporkan dalam laporan akuntansi.
Penggolongan Cashflow
Cashflow yang berhubungan dengan suatu keputusan investasi bisa dikelompokkan dalam 3
macam aliran kas yaitu :
1. Initial cashflow
Adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan
investasi, initial cashflow biasanya dikeluarkan pada saat awal pendirian suatu proyek investasi
2. Operasional cashflow
Merupakan aliran kas yang akan digunakan untuk menutup investasi, operasional cashflow
biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi, dan berupa aliran kas bersih. Operasional
casflow sering disebut sebagai cashflow saja. Dengan demikian operational cashflow dapat
dihitung dengan menambahkan laba akuntansi (EAT) dengan penyusutan. Permasalahannya
operational cashflow ini muncul apabila dalam keputusan investasi sumber dana yang
digunakan berasal dari hutang, yang mengakibatkan (EAT) berbeda dan tentunya akan
mengakibatkan cashflownya menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan modal sendiri dan
dibelanjai dengan hutang.
3. Terminal cashflow
Merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek
investasi. Apabila suatu proyek investasi habis umur ekonomisnya biasanya masih ada
penerimaan kas. Terminal cashflow akan diterima pada akhir umur ekonomis, sehingga
nantinya akan diperhitungkan sebagai cashflow di tahun terakhir.
Metode Penilaian Investasi
Ada beberapa alat analisis atau metode dalam menilai keputusan investasi, metode penilaian
tersebut antara lain adalah :
1. Metode Accounting rate of return ( ARR )
2. Metode payback periode ( PB )
3. Metode Net Present Value ( NPV)
4. Metode Internal Rate Of Return (IRR )
5. Metode Profitability Index ( PI )
Metode Accounting Rate Of Return (ARR)
Adalah metode penilaian investasi yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dalam
investasi. Metoda ini menggunakan dasar laba akuntansi sehingga angka yang dipergunakan
adalah laba setelah pajak (EAT) yang dibandingkan dengan rata-rata investasi
rata-rata EAT
ARR = _______________ x 100%
rata-rata Investasi
Untuk menghitung rata EAT dengan cara menjumlahkan EAT selama usia investasi dibagi
dengan umur investasi. Sedangkan untuk menghitung rata-rata investasi adalah investasi + nilai
residu dibagi 2.
Contoh :
Sebuah proyek investasi membutuhkan dana sebesar Rp 400.000,- investasi ini mempunyai
usia ekonomis 3 tahun dan nilai residu Rp. 100.000,- selama usia investasi mendapat EAT
selama 3 tahun masing masing, tahun 1. Rp. 60.000,- tahun 2. Rp. 80.000,- tahun 3 Rp. 90.000,-
Maka berapa ARR ?
Misalkan keuntungan yang diharapkan sebesar 22%
Metode Payback Periode ( PB )
Kadang-kadang investor ingin mengetahui berapa lama semua investasi yang dikeluarkan dapat
ditutup kembali. Untuk mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali seperti
semula disebut sebagai payback periode.
Payback periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima. Untuk mengetahui kelayakan investasi
dengan metode ini adalah membandingkan masa payback periode dengan target lamanya
kembalian investasi.
Investasi
Payback periode = _______________ x 1 thn
Cashflow
Contoh:
Suatu proyek membutuhkan investasi sebesar 500.000.000,- dan setiap tahunnya menghasilkan
cashflow sebasar Rp. 200.000.000,- berapa PB nya ?
Misalnya proyek senilai 500.000.000,- menghasilkan cashflow selama 4 tahun masing-masing
Rp. 150.000.000, 200.000.000, 250.000.000, 300.000.000,-
Metode Net Present Value ( NPV )
Pada metode di depan keduanya mengabaikan adanya nilai waktu dari uang, padahal cashflow
yang digunakan untuk menutup investasi tersebut diterima dimasa yang akan datang,
sementara dana untuk investasi dikeluarkan pada saat sekarang. Oleh karena itu perlu metode
yang memperhatikan konsep time value of money adalah net present value.
Net Present Value adalah selisih antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang dari
investasi.
Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau cashflow
dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi.
Bila selisih antara PV dari cashflow lebih besar berarti terdapat NPV positif, artinya proyek
investasi layak, sebaliknya bila PV dari cashflow lebih kecil dibanding PV investasi, maka NPV
negative dan investasi dipandang tidak layak.
Contoh :
Proyek senilai Rp.600.000.000,- menghasilkan cashflow selama 4 tahun masing-masing, Rp
150.000.000,- Rp. 200.000.000,- Rp.250.000.000,- Rp. 300.000.000. bila diinginkan keuntungan
15 % maka NPV nya bisa dihitung sebagai berikut :
Metode Internal Rate Of Return ( IRR )
Bila pada metode Net Present Value mencari nilai sekarang bersih dengan tingkat discount rate
yang dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present value dari
investasi.
Dengan demikian Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat discount rate yang dapat
menyamakan PV of Cashflow dengan PV of Invesment.
Untuk mencari besarnya IRR diperlukan data NPV yang mempunyai dua kutub, positif dan
negative.
Setelah didapatkan NPV pada dua kutub positif dan negative selanjutnya dibuat interpolasi atau
bisa menggunakan formula sebagai berikut :
NVR rr
IRR = rr + ___________________ X (rt – rr)
TPV rr – TPV rt
Di mana :
rr = tingkat dicscount rate (r) lebih rendah
rt = tingkat dicscount rate (r) lebih tinggi
TPV = total present value
NPV = net present value
Contoh ;
Dengan menggunakan contoh perhitungan NPV di atas, yg telah ditemukan NPV positif
dengan tingkat discount rate 15% selanjutnya di cari NPV yang negative. Berapa IRR nya ?
Untuk mencari NPV jika sudah ditemukan NPV (+) untuk mencari NPV (-) naikan discount
ratenya dan sebaliknya.
Setelah IRR ditemukan untuk menilai apakah proyek layak dijalankan atau ditolak. Maka nilai
IRR dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Bila IRR lebih besar dibanding
keuntunggan yang disyaratkan berarti layak, demikian sebaliknya.
Profitability Index ( PI )
Metode Profitability Index ini mengandung perbandingan antara present value dari
penerimaan dengan present value dari investasi. Bila profitability index ini lebih besar dari 1,
maka proyek investasi dianggap layak untuk dijalankan. Metode ini lebih sering digunakan
untuk me-rangking beberapa proyek yang akan dipilih dari beberapa alternative proyek yang
ada. Untuk memilih proyek dari beberapa alternative proyek, yang diutamakan adalah yang
mempunyai profitability index paling besar.
Rumus yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut :
PV of cashflow
PI = ______________________
Investasi
Contoh Soal :
PT “MENAWAN” merencanakan sebuah proyek investasi yang diperkirakan akan menghabiskan
dana sebesar Rp 750.000,-. Dana tersebut Rp.100.000 merupakan modal kerja, dan sisanya
modal tetap dengan nilai residu diperkirakan sebesar Rp.150.000 dan mempunyai umum
ekonomis 5 tahun.
Proyeksi penjualan selama usia ekonomis diperkirakan sebagai berikut :
Tahun 1. Rp. 400.000
Tahun 2. Rp.450.000
Tahun 3. Rp. 500.000
Tahun 4. Rp. 550.000
Tahun5. Rp.600.000
Struktur biaya pada proyek in adalah biaya variable 40%, dan biaya tetap tunai selain
penyusutan sebesar Rp. 20.000,- per tahun. Pajak yang diperhitungkan 30% dan return yang
diharapkan 18%.