Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 204 TAHUN 2020
TENTANGPROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS) REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2020
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Quick
Wins, perlu dilakukan penentuan pelaksanaan Quick Wins,
pelaksanaan monitoring, dan pelaksanaan evaluasi Program
Percepatan (Quick Wins) re formasi birokrasi di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi
Birokrasi Kementerian Perhubungan Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 4916);
2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
- 2 -
3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Quick Wins;
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1756);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PROGRAM
PERCEPATAN (QUICK WINS) REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2020.
PERTAMA : Menetapkan Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi
Birokrasi Kementerian Perhubungan Tahun 2020 yang
bertujuan untuk memperbaiki sistem dan mekanisme kerja serta
produk utama (core business) sehingga manfaatnya dirasakan
secara cepat oleh pemangku kepentingan (stakeholders)
Kementerian Perhubungan.
KEDUA : Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi Birokrasi
Kementerian Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, terdiri atas:
1. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat:
a. Program E-SK.RB (SK Rancang Bangun Elektronik);
b. Program Jembatan Timbang Online;
c. Program E-Ticketing (Tiket Elektronik);
d. Program E-Tilang (Tilang Elektronik);
e. Program Pembangunan Sistem Pemantauan Lalu Lintas
Kapal di Danau Toba; dan
f. Program Automatic Identification System (AIS) pada kapal
di Danau Toba.
- 3 -
2. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut:
a. Sistem Elektronik Terintegrasi (SEHATI) yang
mengintegrasikan Sistem Informasi Kepelabuhanan
(SIMPEL), Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan
Kapal (SIMLALA), Sistem Informasi Perkapalan dan
Kepelauatan (SIMKAPEL) dan Sistem Informasi
Manajemen Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (SIM
KPLP) ;
b. Sistem Informasi e-Pas Kecil pada 15 (lima belas) lokasi;
c. Pemanduan elektronik (e-Piloting); dan
d. Pengembangan Inaportnet pada 20 (dua puluh) lokasi
pelabuhan.
3. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara:
Pembangunan/ pengembangan Sistem Informasi Perizinan
ELT, Mode-S, AASL di Direktorat Navigasi Penerbangan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
4. Direktorat Jenderal Perkeretaapian:
Aplikasi Public Service Obligation Online (Aplikasi PSO
Online).
5. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan:
Self Assesment Approvai Online Pendidikan dan Pelatihan
Kepelautan.
6. Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan:
a. Implementasi Aplikasi E-Survey,
b. Forum Riset dan Inovasi Transportasi (FRIT); dan
c. Pengembangan Standing Water Detector di Bandar Udara
di Indonesia.
7. Inspektorat Jenderal:
a. Pengembangan Aplikasi Mobile SIMADU (Sistem
Manajemen Pengaduan); dan
b. Pengembangan Aplikasi SITAKON (Sistem Informasi
Tanya dan Konsultasi).
- 4 -
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
8. Badan Pengelolaan Transportasi Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi:
Sinergitas Integrasi Moda di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi dengan Pemerintah Daerah.
Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan
memonitor dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan
Keputusan Menteri ini dan melaporkan hasilnya kepada Tim
Pengarah Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan secara
berkala.
: Para pejabat Eselon I bertanggung jawab dan menindaklanjuti
pelaksanaan Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi
Birokrasi pada masing-masing unit kerja, serta melakukan
pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan
Menteri ini.
: Kemajuan Program Percepatan (Quick Wins) Reformasi Birokrasi
Kementerian Perhubungan dilaporkan kepada Menteri
Perhubungan secara berkala dan sewaktu-waktu oleh masing-
masing pejabat Eselon I.
- 5-
KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
5. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
6. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
7. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
8. Para Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Perhubungan;
9. Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Juli 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI