8
A. KLASIFIKASI KERAMIK Keramik dapat di klasifikasikan sesuai dengan fussion temperature, aplikasi, teknik pembuatan pabrik, dan fase kristalin. 1. Berdasarkan Fusion Temperature High Fusing Ceramic (1315-1370) derajat celcius Medium Fusing Ceramic (1090-1260) derajat celcius Low Fusing Ceramic (870-1065) derajat celcius Keramik ini terdiri dari tiga bahan utama yaitu, kuarsa, feldspar, dan clay (atau kaolin) yang akanmempengaruhi Fusion Temperature sesuai jumlah komposisinya. High Fusing gigi tiruan strength terkuat, tidak dapat larut, menjaga keakuratan bentuk gigi dalam proses pembakan yang berulang. Medium Fusing dan Low Fusing ceramic-metal, all- ceramic restorasi. 2. Berdasarkan Aplikasi Keramik memilikii dua aplikasi utama pada kedokteran gigi. Yang pertama adalah keramik untuk pembuatan crown gigi tiruan cekat sebagian dengan logam-keramik dan yang kedua adalah pembuatan crown gigi tiruan cekat sebagian dengan komposisi keseluruhan keramik. (all-ceramic crown inlays, onlays, veneers), sebagai tambahan ceramic orthodontic brackets, fondasi dari dental implant, dan pembuatan gigi tiruan ceramic juga tersedia.

Kera Mik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kera Mik

A. KLASIFIKASI KERAMIK

Keramik dapat di klasifikasikan sesuai dengan fussion temperature, aplikasi, teknik

pembuatan pabrik, dan fase kristalin.

1. Berdasarkan Fusion Temperature

High Fusing Ceramic (1315-1370) derajat celcius

Medium Fusing Ceramic (1090-1260) derajat celcius

Low Fusing Ceramic (870-1065) derajat celcius

Keramik ini terdiri dari tiga bahan utama yaitu, kuarsa, feldspar, dan clay (atau kaolin) yang

akanmempengaruhi Fusion Temperature sesuai jumlah komposisinya.

High Fusing gigi tiruan strength terkuat, tidak dapat larut, menjaga

keakuratan bentuk gigi dalam proses pembakan yang berulang.

Medium Fusing dan Low Fusing ceramic-metal, all-ceramic restorasi.

2. Berdasarkan Aplikasi

Keramik memilikii dua aplikasi utama pada kedokteran gigi. Yang pertama adalah

keramik untuk pembuatan crown gigi tiruan cekat sebagian dengan logam-keramik

dan yang kedua adalah pembuatan crown gigi tiruan cekat sebagian dengan komposisi

keseluruhan keramik.

(all-ceramic crown inlays, onlays, veneers), sebagai tambahan ceramic orthodontic

brackets, fondasi dari dental implant, dan pembuatan gigi tiruan ceramic juga tersedia.

3. Berdasarkan Fabrication Method

Fabrication technique yang paling terkenal untuk restorasi logam-keramik disebut

sintering (proses pembakaran serbuk padat ceramic untuk memastikan pemadatan

yang optimal).

Ini dihasilkan dari eliminasi cairan melalui pori dan viscous flow ketika temperature

pembakan dicapai.

All-ceramic restorations dapat pula diproduksi dengan menggunakan sintering, namun

all-ceramic restoration mampu mencakup tehnik pengolahan yang lebih luas seperti

slip-casting, heat pressing, dan tehnik mesin. Beberapa tehnik, seperti tehnik

menggunakan mesin dan heat pressing dapat dikombinasikan untuk menghasilkan

restorsasi akhir.

4. Berdasarkan Fase Kristalin

Page 2: Kera Mik

Setelah tehnik pembuatan dan pembakaran, keramik gigi terbagi dalam dua fase :

a. Fase glassy (mengelilingi fase kristalin)-(GM-Glassy matrix)

b. Fase Kristalin (LC-Leucite crystal)

B. Aplikasi Umum Keramik

1. Metal-Ceramic Crowns

Keramik secara luas digunakan sebagai pelapis material pada metal-ceramic crowns.

Ini sebagai hasil dari perpaduan yang berhasil dari koefisien thermal expansion antara

keramik dengan logam alloy dan menerima ikatan logam-keramik yang tepat.

Lapisan glazed pada keramik memberikan kestabilan warna, aman terhadap jaringan

lunak, biokompatible dan memiliki difusi yang rendah terhadap perubahan

temperatur.

2. All-ceramic Crowns, Inlay, Onlay

Inlay dan onlay keramik pada gigi posterior dapat menggantikan resin komposit, dan

memiliki sifat yang lebih resisten terhadap abrasif, maka diperlukan poles, agar tidak

mngabrasi gigi antagionisnya.

C. Komposisi

1. SiO2(silika)

a. Quartz kristalin, kristobalit kristali, tridymite kristalin, silika nonkristal

Sumber gambar: Craig’s Restorative Dental Material

Page 3: Kera Mik

b. Memiliki titik leleh yang tinggi

c. Ditambahkan fluks (low fusing glass) untuk menurunkan titik leleh dan untuk

mencegah deformasi pada proses sintering. Sintering merupakan proses

pemanasan dari partikel-partikel untuk mendapat ikatan antarpartikel dan

menaikkkan kepadatan struktur.

2. K2O.Al2O3.6SiO2 (feldspar potas)

3. Na2O. Al2O3.6SiO2 (feldspar soda)

4. Pigmen

D. Sifat Keramik

1. Sifat Mekanik

Brittle Fracture

Proses fraktur karena brittle adalah:

1. Formation (Pembentukan) of crack.

2. Propagation (Perambatan) of crack.

Fracture Toughness

Kemampuan keramik menahan frakture sampai saat crack.

Delayed Fracture/Stastic fatigue

Fraktur keramik yang terjadi perlahan-lahan dengan stress yang statik.

2. Struktur Kristal

Ikatan keramik merupakan gabungan antara ikatan ion dan ikatan kovalen.

Ikatan ion ditentukan dari perbedaan elektronegatif anatara kation (+) dan

anion (-). Ikatan ion kristal biasanya antara kation golongan alkalis atau alkalin

dengan anion oksigen atau halogen.

RESTORASI KERAMIK-LOGAM

- Restorasi all keramik sangat baik penampilannya dan terlihat natural, tetapi brittle dan

cenderung mudah fraktur.

- Sebaliknya pada metal restorasi kuat tetapi tidak dapat digunakan pada gigi anterior,

hanya acceptable pada gigi poterior

Page 4: Kera Mik

- Kombinasi keduanya metal keramik restorasi memiliki kekuatan yang baik dan

penampilan yang diharapkan.

1. Persyaratan Sistem Metal-Keramik

a. Alloy harus memiliki temperatur lebur yang tinggi 1000C karena temperatur

pembakaran keramik yang tinggi.

b. Keramik mempunyai titik lebur yang rendah (<all ceramic restorations), sehingga

tidak terjadi distorsi pada metal coping.

c. Keramik harus melapisi logam campur secara merata untuk menghindari voids.

d. Ikatan yang baik antara metal dengan keramik didapatkan dengan interaksi keramik

dengan oksida metal pada permukaan metal dan kekasaran pada coping metal.

e. Koefisien termal ekspansi keramik dan metal harus kompatibel agar tidak terjadi

crack pada proses pembuatan

f. Kekakuan dan kekuatan pada inti logam sangat penting untuk pembuatan fixed-bridge

dan crown posterior. Tingginya kekakuan menurunkan stress keramik, tingginya

kekuatan penting untuk regio interproksimal fixed-bridge.

g. Tingginya ketahanan terhadap kelenturan: penting karena coping relatif tipis.

h. Casting metak coping: harus akurat.

i. Desain restorasi yang baik: ketebalan preparasi harus cukup.

2. Persyaratan Keramik Untuk Restorasi Keramik-Logam:

a. Dapat tetap memberikan penampilan natural dari gigi.

b. Low fuse temperature.

c. Koefisien ekspansi termal yang sesuai dengan metal.

d. Adaptasi yang baik dengan keadaan di dalam mulut (oral environment).

e. Tidak abrasif terhadap gigi antagonisnya.

3. Ikatan Keramik-Logam

a. Perlekatan keramik dan metal di dapat dari difusi antara permukaan oksida alloy dan

keramik.

b. Terbentuknya lapisan oksida pada permukaan metal sangat berperan pada perlekatan

yang baik antara keramik-logam.

c. Kekasaran dari permukaan metal coping dapat memberikan perlekatan yang baik.

Page 5: Kera Mik

4. Aplikasi dan Kondensasi

a. Setelah mendapatkan metal coping, diberi lapisan tipis opaque porcelain

b. Bubuk dentin porcelain dicampur dengan air distilasi __> creamy konsistensi

c. Dilakukan kondensasi pada metal frame work

d. Drying: restorasi diletakkan di dalam prheated porcelain furnace terbuka selama 5-8

menit. Proses pengeringan ini sangan penting sebelum pembakaran, untuk membuang

sisa air

e. Pembakaran (firing/sintering)

f. Penambahan bahan glazing

g. Pendinginan(cooling)

5. Logam untuk Metal Keramik

Noble(noun, nobility)

Metal yang tahan terhadap korosi dan oksidasi karena sifatnya yang inertness

Nobel yang digunakan di kedokteran gigi yakni:

Gold

Grup Platinum (Pt, Pd, Ir, Os, Rh, Ru)

Menurut Phillips, 1982: Ag tidak termasuk nobel karena mengalami oksidasi dalam

mulut.

NonNobel

Metal non-nobel yang mengalami oksidasi

Sebagai alternatif nobel disebut sebagai “base metal” atau “nonprecious”

Precious

Metal yang memiliki nilai komersial intrinsik yang tinggi berdasarkan persediaan dan

permintaan

C/Gold, silver, berilium, gallium, dan indium

Macam-macamnya:

Noble metal termasuk precious namun tidak semua precious metal adalah

noble.

Semi-precious: ½ alloy precious + ½ alloy non-precious.

Metal/ alloy yang tidak memiliki nilai intrinsik tinggi.

Page 6: Kera Mik

6. Logam untuk Restorasi Metal Keramik

Nobel Alloy Base Metal Alloy

Au-Pt-Pd Ni-Cr

Au-Pd-Ag Co-Cr

Pd-Ag

Au-Pd

Pd-Cu