35
KESEHATAN & KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN KERJA

KESEHATAN KERJA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KESEHATAN KERJA

KESEHATAN &KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN KERJA

Page 2: KESEHATAN KERJA

KESEHATAN KERJAKESEHATAN KERJA(Occupational Health)(Occupational Health)

Kesehatan kerja : ilmu yang mendalami Kesehatan kerja : ilmu yang mendalami masalah hubungan dua arah antara pekerjaan masalah hubungan dua arah antara pekerjaan dan kesehatan.dan kesehatan.

Kesehatan pekerjaan Kesehatan pekerjaan Hub antara status kesehatan pekerja dengan Hub antara status kesehatan pekerja dengan

kemampuannya untuk melakukan tugas yang kemampuannya untuk melakukan tugas yang harus dikerjakannya.harus dikerjakannya.

Tuj utama : mencegah timbulnya gangguan Tuj utama : mencegah timbulnya gangguan kesehatan daripada mengobatinya.kesehatan daripada mengobatinya.

Page 3: KESEHATAN KERJA

Pada thn 1950, satu komisi bersama Pada thn 1950, satu komisi bersama antara ILO dan WHO menyusun definisi antara ILO dan WHO menyusun definisi kesehatan kerja.kesehatan kerja.

Merup.promosi dan pemeliharaan Merup.promosi dan pemeliharaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan fisik, mental, dan sosial pekerja pada jabatan apapun dengan pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-baiknya.sebaik-baiknya.

Page 4: KESEHATAN KERJA

Sejumlah kaum profesional terlibat dalam Sejumlah kaum profesional terlibat dalam bidang ini :bidang ini :

- - dokterdokter - perawat- perawat

- ahli higiene industri- ahli higiene industri - sarjana hukum- sarjana hukum

- ahli toksikologi- ahli toksikologi - ahli laboratorium- ahli laboratorium

- ahli mikrobiologi- ahli mikrobiologi - ahli epidemiologi- ahli epidemiologi

- ahli ergonomi- ahli ergonomi - insinyur keselamatan- insinyur keselamatan

Page 5: KESEHATAN KERJA

Pengendalian Bahaya KesehatanPengendalian Bahaya Kesehatan

TAHAPANTAHAPAN PETUGAS YANG BERTANGGUNGJAWAB PETUGAS YANG BERTANGGUNGJAWAB UNTUK MENGENDALIKANUNTUK MENGENDALIKAN

Penemuan gangguan Penemuan gangguan kesehatankesehatan

Diagnosis penyakitDiagnosis penyakit

Terapi (mungkin)Terapi (mungkin)

Penemuan penyebab Penemuan penyebab lingkunganlingkungan

Pemantauan & Pemantauan & pengendalian penyebabpengendalian penyebab

Pemantauan kesehatan Pemantauan kesehatan pekerjapekerja

Pekerja/petugas keselamatan/perawat/dokterPekerja/petugas keselamatan/perawat/dokter

Perawat/dokterPerawat/dokter

DokterDokter

Ahli higiene/perawat/dokter/ahli toksikologiAhli higiene/perawat/dokter/ahli toksikologi

Ahli higiene/insinyur keselamatan/ahli ergonomi Ahli higiene/insinyur keselamatan/ahli ergonomi dan/atau dokterdan/atau dokter

Perwata/dokter/ahli epidemiologi/ahli toksikologiPerwata/dokter/ahli epidemiologi/ahli toksikologi

Page 6: KESEHATAN KERJA

Status kesehatan seseorang , menurut Blum (1981) ditentukan oleh 4 faktor :

1. Lingkungan : lingk.fisik (alami,buatan), kimia (organik/anorganik, logam berat, debu), biologi (virus,bakteri,mikroorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan dan pekerjaan).

2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.

3. Pelayanan kesehatan : promotif, preventiv, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi.

4. Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.

Page 7: KESEHATAN KERJA

Hubungan antara pekerjaan dan kesehatan Hubungan antara pekerjaan dan kesehatan seseorang mulai dikenal sejak beberapa abad seseorang mulai dikenal sejak beberapa abad lalu, antara lain didapatkannya penyakit lalu, antara lain didapatkannya penyakit akibat cacing atau gejala sesak nafas akibat akibat cacing atau gejala sesak nafas akibat timbunan debu dalam paru pada pekerja timbunan debu dalam paru pada pekerja pertambangan.pertambangan.

Status kesehatan pekerja produktivitas kerja Status kesehatan pekerja produktivitas kerja ““Kesehatan kerja” (Suma’mur, 1976) : spesialisasi ilmu Kesehatan kerja” (Suma’mur, 1976) : spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masy.pekerja memperoleh derajat agar pekerja/masy.pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh penyakit gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingk.kerja serta terhadap penyakit faktor pekerjaan dan lingk.kerja serta terhadap penyakit umum.umum.

Page 8: KESEHATAN KERJA

Kesehatan kerja lebih memfokuskan lingkup Kesehatan kerja lebih memfokuskan lingkup kegiatannya pada peningkatan kualitas hidup kegiatannya pada peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upaya tenaga kerja melalui penerapan upaya kesehatan yang bertujuan untuk :kesehatan yang bertujuan untuk :

1.1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja.pekerja.

2.2. Melindungi dan mencegah pekerja dari semua Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja atau gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja atau pekerjaannya.pekerjaannya.

3.3. Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental dan pendidikan atau keterampilannya.fisik, mental dan pendidikan atau keterampilannya.

4.4. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Page 9: KESEHATAN KERJA

Rekomendasi Komite Bersama ILO/WHO pada tahun 1995 :Rekomendasi Komite Bersama ILO/WHO pada tahun 1995 :menekankan upaya pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan menekankan upaya pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan kapasitas kerja, perbaikan lingk dan pekerjaan yang mendukung kapasitas kerja, perbaikan lingk dan pekerjaan yang mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja serta mengembangkan keselamatan dan kesehatan pekerja serta mengembangkan organisasi dan budaya kerja agar tercapai iklim sosial yang organisasi dan budaya kerja agar tercapai iklim sosial yang positif, kelancaran produksi dan peningkatan produktivitas.positif, kelancaran produksi dan peningkatan produktivitas.

Kesehatan kerja : promotif, preventif, kuratif dan Kesehatan kerja : promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.rehabilitatif.

Upaya promotif : penyuluhan, pelatihan dan Upaya promotif : penyuluhan, pelatihan dan peningkatan pengetahuan tentang upaya hidup sehat peningkatan pengetahuan tentang upaya hidup sehat dalam bekerja.dalam bekerja.

Upaya preventif : disiplin dalam bekerja.Upaya preventif : disiplin dalam bekerja.

Page 10: KESEHATAN KERJA

FAKTOR RESIKO DI TEMPAT KERJAFAKTOR RESIKO DI TEMPAT KERJA ““Hazard” atau potensi bahaya : menunjukkan adanya Hazard” atau potensi bahaya : menunjukkan adanya

sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau perusahaan.dialami oleh tenaga kerja atau perusahaan.

Kesehatan dan kinerja sesorang pekerja sangat Kesehatan dan kinerja sesorang pekerja sangat dipengaruhi oleh :dipengaruhi oleh :1. Faktor mesin/peralatan : cedera, kecelakaan kerja.1. Faktor mesin/peralatan : cedera, kecelakaan kerja.2. Fisiologik dalam beban kerja : gangguan 2. Fisiologik dalam beban kerja : gangguan

muskuloskeletal, low back pain, kelelahan.muskuloskeletal, low back pain, kelelahan.3. Faktor fisik : noise induced hearing loss, gangguan 3. Faktor fisik : noise induced hearing loss, gangguan

neuro vaskuler, efek radiasi.neuro vaskuler, efek radiasi.4. Faktor kimia : intoksikasi, alergi, kanker.4. Faktor kimia : intoksikasi, alergi, kanker.

Page 11: KESEHATAN KERJA

5. Faktor biologik : infeksi, alergi.5. Faktor biologik : infeksi, alergi.

6. Faktor psikologik : stress psikis, depresi, ketidakpuasan.6. Faktor psikologik : stress psikis, depresi, ketidakpuasan.

7. Faktor psikososial : konflik, monotoni, kualitas kerja.7. Faktor psikososial : konflik, monotoni, kualitas kerja.

Dalam tindak lanjut pengendalian potensi bahaya Dalam tindak lanjut pengendalian potensi bahaya kesehatan, masing-masing aktivitas dan kesehatan, masing-masing aktivitas dan penanggungjawabnya adalah :penanggungjawabnya adalah :- Pengenalan pengaruh thd kesehatan : pekerja, bagian Pengenalan pengaruh thd kesehatan : pekerja, bagian

keselamatan kesehatan kerja, paramedik/dokter.keselamatan kesehatan kerja, paramedik/dokter.- Diagnosis penyakit/gangguan kesehatan : Diagnosis penyakit/gangguan kesehatan : paramedik/dokter.paramedik/dokter.- Penetapan faktor penyebab di lingk.kerja : ahli Penetapan faktor penyebab di lingk.kerja : ahli higiene/kerja, paramedik/dokter, ahli toksikologi.higiene/kerja, paramedik/dokter, ahli toksikologi.

Page 12: KESEHATAN KERJA

- Monitoring, pengendalian faktor penyebab : ahli higiene Monitoring, pengendalian faktor penyebab : ahli higiene industri, ahli keselamatan kerja, ahli ergonomi, dokter.industri, ahli keselamatan kerja, ahli ergonomi, dokter.

- Monitoring kesehatan : paramedik/dokter, ahli Monitoring kesehatan : paramedik/dokter, ahli epidemiologi, ahli toksikologi.epidemiologi, ahli toksikologi.

Ilmu kedokteran kerja (occupational medicine) : aspek Ilmu kedokteran kerja (occupational medicine) : aspek klinik berupa diagnosis, pengelolaan dan pencegahan klinik berupa diagnosis, pengelolaan dan pencegahan penyakit akibat kerja.penyakit akibat kerja.

Page 13: KESEHATAN KERJA

LINGKUNGAN KERJA DAN KESEHATAN PEKERJALINGKUNGAN KERJA DAN KESEHATAN PEKERJA

Hubungan Lingk.Kerja dan Kesehatan KerjaHubungan Lingk.Kerja dan Kesehatan Kerja

Potensi/resikobahaya Pekerja Gangguan

kesehatan

Lingk.kerja Terpapar/terpajanBerakibat

Terserap Tidak berakibat

Identifikasi pengujian

pengendalianPemeriksaan kes.

pemantauan biomedik

Page 14: KESEHATAN KERJA

• Manajemen Kesehatan KerjaManajemen Kesehatan Kerja

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Adanya komitmen dan kebijakan tertulis pihak 1. Adanya komitmen dan kebijakan tertulis pihak manajemen dalam aspek kesehatan kerja yang manajemen dalam aspek kesehatan kerja yang sekaligus dikaitkan dengan aspek keselamatan sekaligus dikaitkan dengan aspek keselamatan kerja dan lingk.secara menyeluruh.kerja dan lingk.secara menyeluruh.

2. 2. Ditetapkannya tujuan atau goal yang akan Ditetapkannya tujuan atau goal yang akan dicapai dicapai melalui penerapan standar, pedoman, melalui penerapan standar, pedoman, petunjuk dan petunjuk dan syarat kesehatan kerja lainnya.syarat kesehatan kerja lainnya.

3. 3. Perlunya perencanaan sekaligus disertai Perlunya perencanaan sekaligus disertai program program kes.kerja yang terintegrasi dengan aspek kes.kerja yang terintegrasi dengan aspek

manajemen lainnya.manajemen lainnya.

Page 15: KESEHATAN KERJA

4. 4. Penerapan yang didukung oleh kegiatan nyata berupa Penerapan yang didukung oleh kegiatan nyata berupa pengukuran dan pemantauan lingk.kerja dan pengukuran dan pemantauan lingk.kerja dan pengujian kesehatan pekerja.pengujian kesehatan pekerja.

5. 5. Dalam periode tertentu perlu dilakukan audit untuk Dalam periode tertentu perlu dilakukan audit untuk memperoleh gambaran tentang aspek kesehatan di memperoleh gambaran tentang aspek kesehatan di tempat kerja.tempat kerja.

PROGRAM KESEHATAN KERJAPROGRAM KESEHATAN KERJA

1.1. Identifikasi potensi bahaya.Identifikasi potensi bahaya.

2.2. Analisa resiko.Analisa resiko.

3.3. Survailan kesehatan pekerja.Survailan kesehatan pekerja.

4.4. Pemantauan biologik.Pemantauan biologik.

5.5. Pengendalian lingk.kerja.Pengendalian lingk.kerja.

Page 16: KESEHATAN KERJA

6. Pelayanan kesehatan kerja.6. Pelayanan kesehatan kerja.7. Konsultasi dan komunikasi.7. Konsultasi dan komunikasi.8. Pelatihan kesehatan kerja.8. Pelatihan kesehatan kerja.

Beberapa hal yang perlu diperbaiki :Beberapa hal yang perlu diperbaiki : Kesehatan kerja seolah-olah hanya merupakan Kesehatan kerja seolah-olah hanya merupakan

tanggungjawab dokter/paramedis perusahaan atau tanggungjawab dokter/paramedis perusahaan atau bag.dari poliklinik di perusahaan; sesungguhnya bag.dari poliklinik di perusahaan; sesungguhnya yang tepat adalah penerapan kesehatan kerja yang tepat adalah penerapan kesehatan kerja merupakan tanggungjawab setiap orang.merupakan tanggungjawab setiap orang.

Keberadaan poliklinik atau rujukan ke pelayanan Keberadaan poliklinik atau rujukan ke pelayanan kesehatan “langganan” perusahaan cenderung kesehatan “langganan” perusahaan cenderung untuk kuratif terhadap semua penyakit/gangguan untuk kuratif terhadap semua penyakit/gangguan kesehatan; yang seharusnya lebih pada aspek kesehatan; yang seharusnya lebih pada aspek pelayanan kesehatan kerja yang terfokus pada pelayanan kesehatan kerja yang terfokus pada promotif dan preventif.promotif dan preventif.

Page 17: KESEHATAN KERJA

Pemberian makanan/minuman tambahan (extra Pemberian makanan/minuman tambahan (extra fooding) dianggap telah mewakili terselenggaranya fooding) dianggap telah mewakili terselenggaranya penerapan kesehatan kerja; dalam penerapan penerapan kesehatan kerja; dalam penerapan kesehatan kerja seharusnya diupayakan kecukupan kesehatan kerja seharusnya diupayakan kecukupan kebutuhan kalori/gizi untuk bekerja (gizi kerja).kebutuhan kalori/gizi untuk bekerja (gizi kerja).

Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan terutama Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan terutama secara periodik masih bersifat “umum” padahal secara periodik masih bersifat “umum” padahal dalam pengertian kesehatan kerja, pemeriksaan dalam pengertian kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan bagi pekerja dilaksanakan dalam rangka kesehatan bagi pekerja dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan keselamatan kerja tanpa penyelenggaraan keselamatan kerja tanpa mengabaikan standar pemeriksaan kesehatan mengabaikan standar pemeriksaan kesehatan menurut ilmu kedokteran.menurut ilmu kedokteran.

Page 18: KESEHATAN KERJA

Penyediaan dan penanggulangan alat pelindung diri Penyediaan dan penanggulangan alat pelindung diri dianggap sebagai sarana utama untuk melindungi dianggap sebagai sarana utama untuk melindungi tenaga kerja dari semua resiko di tempat kerja, tenaga kerja dari semua resiko di tempat kerja, sedang yang lebih tepat penggunaan alat pelindung sedang yang lebih tepat penggunaan alat pelindung diri merupakan alternatif terakhir bila pengendalian diri merupakan alternatif terakhir bila pengendalian teknis tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan teknis tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan sebagai pendukung efektivitas teknologi sebagai pendukung efektivitas teknologi pengendalian lainnya.pengendalian lainnya.

Kondisi dan lingk.kerja dipandang sebagai resiko Kondisi dan lingk.kerja dipandang sebagai resiko pekerjaan dan harus diterima dalam bekerja.pekerjaan dan harus diterima dalam bekerja.

Melalui penerapan kesehatan kerja, tenaga kerja Melalui penerapan kesehatan kerja, tenaga kerja diharapkan agar tetap sehat, melalui pemeliharaan diharapkan agar tetap sehat, melalui pemeliharaan dan peningkatan status kesehatan, berkualitas dan dan peningkatan status kesehatan, berkualitas dan produktif.produktif.

Page 19: KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA(Occupational safety)(Occupational safety)

Diartikan sebagai bidang kegiatan yang Diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.lingkungan dan situasi kerja.

Sec.filosofi : sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budayanya.

Page 20: KESEHATAN KERJA

• Secara keilmuan : suatu pengetauan dan Secara keilmuan : suatu pengetauan dan penerapannya dalam usaha mencegah penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit penyakit akibat kerja.akibat kerja.

UU Keselamatan Kerja : UU No.1 Tahun 1970, UU Keselamatan Kerja : UU No.1 Tahun 1970, yang ruang lingkupnya berhubungan dengan yang ruang lingkupnya berhubungan dengan mesin, landasan tempat kerja dan lingk.kerja, mesin, landasan tempat kerja dan lingk.kerja, serta cara mencegah terjadinya kecelakaan serta cara mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, memberikan dan penyakit akibat kerja, memberikan perlindungan kepada sumber-sumber produksi perlindungan kepada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.produktivitas.

Page 21: KESEHATAN KERJA

Dalam konsep pengelolaan keselamatan kerja Dalam konsep pengelolaan keselamatan kerja modern (Modern safety Management) dikenal 2 modern (Modern safety Management) dikenal 2 definisi keselamatan kerja :definisi keselamatan kerja :

- - bebas dari kecelakaan-kecelakaan atau bebas dari kondisi sakit,luka atau bebas dari kerugian.

- sebagai pengontrolan kerugian.

KECELAKAAN KERJA

Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia,merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

Page 22: KESEHATAN KERJA

Kecelakaan (accident) dibagi atas 2 Kecelakaan (accident) dibagi atas 2 golongan :golongan :

1. 1. Kecelakaan industri (industri accident): Kecelakaan industri (industri accident): kecelakaan yang terjadi di tempat kerja kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena karena adanya sumber bahaya atau bahaya adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.kerja.

2. Kecelakaan dalam perjalanan (community 2. Kecelakaan dalam perjalanan (community accident) : kecelakaan yang terjadi diluar accident) : kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja.hubungan kerja.

Page 23: KESEHATAN KERJA

PENGERTIAN HAMPIR CELAKAPENGERTIAN HAMPIR CELAKA Hampir celaka (incident/near-miss/near Hampir celaka (incident/near-miss/near

accident) : suatu kejadian atau peristiwa accident) : suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.terhadap proses.

Page 24: KESEHATAN KERJA
Page 25: KESEHATAN KERJA

KONSEP-KONSEP DASAR PENCEGAHAN KONSEP-KONSEP DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJAKECELAKAAN KERJA

SEBAB-SEBAB KECELAKAANSEBAB-SEBAB KECELAKAAN

1. Penyebab Langsung (immediate causes)1. Penyebab Langsung (immediate causes)

2. Penyebab dasar (basic causes)2. Penyebab dasar (basic causes)

Kekurangan Kekurangan KontrolKontrol

Tidak cukup Tidak cukup

1.1.ProgramProgram

2.2.Standar Standar ProgramProgram

3.3.Pemenuhan Pemenuhan ProgramProgram

Penyebab Penyebab DasarDasar

1.1. Faktor Faktor manusiamanusia

2.2. Faktor Faktor pekerjaanpekerjaan

Penyebab Penyebab LangsungLangsung

1.1. Tindakan Tindakan yang tdk yang tdk standarstandar

2.2. Kondisi Kondisi yang tdk yang tdk standarstandar

InsidenInsiden

Kontak Kontak dengan dengan energi atau energi atau bahan bahan

KerugianKerugian

1.1. ManusiaManusia

2.2. Harta Harta bendabenda

3.3. ProsesProses

Page 26: KESEHATAN KERJA

PENYEBAB LANGSUNGPENYEBAB LANGSUNG

a.a. TindakanTindakan-tindakan yang tidak aman -tindakan yang tidak aman (unsafe acts) yaitu, tingkah laku atau (unsafe acts) yaitu, tingkah laku atau perbuatan yang akan menyebabkan perbuatan yang akan menyebabkan kecelakaan.kecelakaan.

b.b. Kondisi-kondisi yang tidak aman Kondisi-kondisi yang tidak aman (unsafe condition) yaitu keadaan yang (unsafe condition) yaitu keadaan yang akan menyebabkan kecelakaan.akan menyebabkan kecelakaan.

Page 27: KESEHATAN KERJA

Tindakan-tindakan yang tidak StandarTindakan-tindakan yang tidak Standar

1.1. Mengoperasikan alat/peralatan tanpa wewenang.Mengoperasikan alat/peralatan tanpa wewenang.

2.2. Gagal untuk memberi peringatanGagal untuk memberi peringatan

3.3. Gagal untuk mengamankanGagal untuk mengamankan

4.4. Bekerja dengan kecepatan yang salahBekerja dengan kecepatan yang salah

5.5. Menyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsiMenyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsi

6.6. Memindahkan alat-alat keselamatanMemindahkan alat-alat keselamatan

7.7. Menggunakan alat yang rusakMenggunakan alat yang rusak

8.8. Menggunakan alat dengan cara yang salahMenggunakan alat dengan cara yang salah

9.9. Kegagalan memakai alat pelindung/keselamatan diri secara Kegagalan memakai alat pelindung/keselamatan diri secara benarbenar

10.10. Membongkar secara salahMembongkar secara salah

Page 28: KESEHATAN KERJA

11. Menempatkan/menyusun secara salah11. Menempatkan/menyusun secara salah

12. Mengangkat secara salah12. Mengangkat secara salah

13. Mengambil posisi yang salah13. Mengambil posisi yang salah

14. Memperbaiki alat/peralatan yang sedang jalan/hidup/bergerak14. Memperbaiki alat/peralatan yang sedang jalan/hidup/bergerak

15. Bersenda gurau di tempat kerja15. Bersenda gurau di tempat kerja

16. Mabuk karena minuman berakohol dan atau minuman/obat keras 16. Mabuk karena minuman berakohol dan atau minuman/obat keras lainnyalainnya

Kondisi-kondisi yang tidak amanKondisi-kondisi yang tidak aman1.1. Peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak memadai atau Peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak memadai atau

tidak memnuhi syarattidak memnuhi syarat

2.2. Bahan. Alat-alat/peralatan rusakBahan. Alat-alat/peralatan rusak

3.3. Terlalu sesak/sempitTerlalu sesak/sempit

4.4. Sistem-sistem tanda peringatan yang kurang memadai.Sistem-sistem tanda peringatan yang kurang memadai.

Page 29: KESEHATAN KERJA

5. Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan5. Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan

6. Kerapihan/tata letak (house keeping) yang jelek6. Kerapihan/tata letak (house keeping) yang jelek

7. Lingkungan berbahaya/beracun : gas,debu,asap,uap, dll.7. Lingkungan berbahaya/beracun : gas,debu,asap,uap, dll.

8. Bising8. Bising

9. Paparan radiasi9. Paparan radiasi

10. Ventilasi dan penerangan yang kurang10. Ventilasi dan penerangan yang kurang

PENYEBAB DASAR (Basic Cause)PENYEBAB DASAR (Basic Cause)Terdiri dari 2 : faktor manusia/pribadi (personal factor) dan faktor Terdiri dari 2 : faktor manusia/pribadi (personal factor) dan faktor kerja/lingkungan kerja (job/work environment).kerja/lingkungan kerja (job/work environment).

a.a. Faktor manusia/pribadi, antara lain karena Faktor manusia/pribadi, antara lain karena Kurangnya kemampuan fisik,mental dan psikologiKurangnya kemampuan fisik,mental dan psikologi.. Kurangnya/lemahnya pengetahuan dan Kurangnya/lemahnya pengetahuan dan

keterampilan/keahlian keterampilan/keahlian StresStres Motivasi yang tidak cukup/salahMotivasi yang tidak cukup/salah

Page 30: KESEHATAN KERJA

b. Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena :b. Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena : Tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasanTidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan Tidak cukup rekayasa (engineering)Tidak cukup rekayasa (engineering) Tidak cukup pembelian/pengadaan barangTidak cukup pembelian/pengadaan barang Tidak cukup perawatan (maintenance)Tidak cukup perawatan (maintenance) Tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan barang-barangTidak cukup alat-alat, perlengkapan dan barang-barang Tidak cukup standar-standar kerjaTidak cukup standar-standar kerja PenyalahgunaanPenyalahgunaan

KURANGNYA KONTROL TERHADAP PROGRAM K3KURANGNYA KONTROL TERHADAP PROGRAM K3Program K3 sedikitnya harus mengandung unsur:Program K3 sedikitnya harus mengandung unsur:

What? Apa yang dikerjakan.What? Apa yang dikerjakan. Who? Siapa yang mengerjakan?Who? Siapa yang mengerjakan? When? Kapan? Berapa sering?When? Kapan? Berapa sering?

Page 31: KESEHATAN KERJA

PENCEGAHAN KECELAKAANPENCEGAHAN KECELAKAAN Lingkungan Mikro (Micro System)Lingkungan Mikro (Micro System)

Peningkatan usaha keselamatan dan kesehatan kerja Peningkatan usaha keselamatan dan kesehatan kerja dapat ditujukan pada :dapat ditujukan pada :

a. Melalui perencanaan mesin/peralatan dengan a. Melalui perencanaan mesin/peralatan dengan memperhatikan segi-segi keselamatan dan memperhatikan segi-segi keselamatan dan kesehatan kerjanya.kesehatan kerjanya.

b. Merancang peralatan/lingkungan kerja yang sesuai b. Merancang peralatan/lingkungan kerja yang sesuai dengan batas kemampuan pekerjaan agar tercipta dengan batas kemampuan pekerjaan agar tercipta “The Right Design for“The Right Design for Humans”.Humans”.

Page 32: KESEHATAN KERJA

c.c. Pada tingkat pembelian harus diperhatikan mutu Pada tingkat pembelian harus diperhatikan mutu dan syarat keselamatan dan kesehatan dari dan syarat keselamatan dan kesehatan dari

barang yang dibeli.barang yang dibeli.

d. d. Pengelolaan (misalnya : penyusunan) bahan-bahan Pengelolaan (misalnya : penyusunan) bahan-bahan produksi harus secara benar.produksi harus secara benar.

e. e. cara pembuangan bahan buangan cara pembuangan bahan buangan memperhitungkan memperhitungkan kemungkinan bahayanya, baik bagi kemungkinan bahayanya, baik bagi masyarakat masyarakat maupun lingkungan.maupun lingkungan.

Page 33: KESEHATAN KERJA

Usaha kedua : sistem manajemen dari perusahaan atau unit kerja yang bersangkutan, yang meliputi :

a.a. Penyebaran “Health & Safety Policy Statement”, yang Penyebaran “Health & Safety Policy Statement”, yang diikuti dengan pelaksanaan dan pengawasannya.diikuti dengan pelaksanaan dan pengawasannya.

b.b. Penentuan struktur, pelimpahan wewenang dan Penentuan struktur, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dalam segi keselamatan dan tanggungjawab dalam segi keselamatan dan kesehatan kerja yang jelas dan tegas, dan petugas kesehatan kerja yang jelas dan tegas, dan petugas operasi dinilai berdasar atas keberhasilannya dalam operasi dinilai berdasar atas keberhasilannya dalam melaksanakan “Safe Production” (Keselamatan kerja melaksanakan “Safe Production” (Keselamatan kerja terpadu dalam produksi).terpadu dalam produksi).

c.c. Menentukan, melaksanakan, dan mengawasi Menentukan, melaksanakan, dan mengawasi sistem/prosedur kerja yang benar.sistem/prosedur kerja yang benar.

Page 34: KESEHATAN KERJA

d. d. Membuat suatu sistem untuk menentukan dan Membuat suatu sistem untuk menentukan dan mengatasi bahaya yang mungkin timbul di tempat mengatasi bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja.kerja.

e. e. Menciptakan sistem pendidikan (termasuk dalam segi Menciptakan sistem pendidikan (termasuk dalam segi K3 yang terpadu).K3 yang terpadu).

f. f. Penggunaan standar dan kode yang up to date Penggunaan standar dan kode yang up to date (mutakhir) dan dapat diandalkan.(mutakhir) dan dapat diandalkan.

g. g. Menciptakan sistem pengamat yang dapat Menciptakan sistem pengamat yang dapat menunjukkan adanya ketimpangan pada sistem menunjukkan adanya ketimpangan pada sistem manajemen yang ada.manajemen yang ada.

Page 35: KESEHATAN KERJA

• Lingkungan Makro (Macro System)Lingkungan Makro (Macro System)

Perbaikan yang dilakukan antara lain :Perbaikan yang dilakukan antara lain :- memasukkan materi manajemen - memasukkan materi manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai keselamatan dan kesehatan kerja sebagai salah satu mata pelajaran di PT.salah satu mata pelajaran di PT.- mengawasi pelaksanaan UU Keselamatan - mengawasi pelaksanaan UU Keselamatan Kerja beserta peraturan pelaksanaannya Kerja beserta peraturan pelaksanaannya dan menindak tegas setiap dan menindak tegas setiap pelanggarannya.pelanggarannya.- memasukkan segi keselamatan dan - memasukkan segi keselamatan dan kesehatan kerja ke kesehatan kerja ke dalam program Litbang dalam program Litbang

Teknologi Tinggi Research & Development Teknologi Tinggi Research & Development of of Advanced Technology).Advanced Technology).