Upload
nguyenngoc
View
221
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI
PROGRAM ACARA KOMEDI
(Studi Kesenjangan Kepuasan tentang Tingkat Kesenjangan Kepuasan
Pemirsa Televisi dalam Menonton Program acara Opera Van Java Trans 7
dan Segeerrr Beneerrr ANTV di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana untuk
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pada Jurusan Ilmu Komunikasi
GURIT BUDI RAHARJO
D1208568
Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
i
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:
KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI
PROGRAM ACARA KOMEDI
(Studi Kesenjangan Kepuasan tentang Tingkat Kesenjangan Kepuasan Pemirsa
Televisi dalam Menonton Program Acara Opera Van Java Trans7 dan Segeerrr
Beneerrr ANTV di Kalangan Mahasiswa Transfer S1
Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 UNS)
Oleh: Gurit Budi Raharjo
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi dan siap diuji oleh Dewan Penguji
Skripsi pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 12 Oktober 2010
Pembimbing. 1 Pembimbing. 2
Dra. Hj. Sofiah, M.Si. Dra. Indah Budi Rahayu, S.E.
NIP. 19530726 197903 2 001 NIP. 19580317 199010 2 001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh panitia penguji skripsi progran Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Hari : Tanggal : Tim penguji Skripsi : Ketua : Prof. Pawito, Ph.D ( )
NIP. 19540805 198503 1 002 Sekretaris : Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D ( )
NIP. 19710217 199802 1 001 Penguji I : Dra. Hj. Sofiah, M.Si. ` ( )
NIP. 19530726 197903 2 001 Penguji II : Dra. Indah Budi Rahayu, S.E. ( )
NIP. 19580317 199010 2 001
Mengetahui Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. H. Supriyadi, SU NIP. 19530128 198103 1 002
iii
MOTTO
v Kesalahan merupakan awal dari kesuksesan apabila dapat
mengambil hikmah dari kesalahan tersebut
v Optimis adalah kata kunci dalam melakukan segala hal
v Cobaan merupakan ujian untuk menaikkan derajat kita
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak yang memberikan aku semangat
2. Ibu yang sudah menjadi wanita tegar
3. Kakak yang baik hati
4. Gurit yang telah menemaniku
5. Sahabat- sahabatku semua yang sudah
mau jadi tempat curhatku
6. Teman-teman Komunikasi tranfer 2008.
7. semua orang yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’Alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah atas kehadirat ALLAH SWT atas segala anugerah dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi “EKUITAS MEREK
DAN LOYALITAS (Studi Korelasi Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Pembentukan
Loyalitas Konsumendalam Pemilihan Jenis Provider IM3 dan XL di Kalangan
Mahasiswa Swadana Transfer S1 Komunikasi Angkatan 2008 UNS)
Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Penulis
sebagai mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Keberhasilan ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu penulis
dengan sepenuh hati. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moral. Ucapan terima
kasih ini Penulis sampaikan kepada:
1. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Prahastiwi Utari, M. Si., Ph. D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
vi
3. Drs. Surisno Satrjo Utomo, M Si, selaku dosen pembimbing pertama dan
pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi serta dorongan
kepada penulis sehingga skripsi ini selesai tepat waktu.
4. Drs. Subagyo, S. U, selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak yang telah hidup tenang di sisi-Nya, terima kasih telah menjadi bapak
yang baik buat aku, makasih buat semua dukungan dan doanya.
6. Ibu yang menjadi sosok tegar buatku dan kakakku, makasih buat doa,
dukungan, dan kasih sayang yang telah kau berikan
7. Kakakku yang selalu mendukung dan memberikan support buatku.
8. Gurit yang sudah mendukung dan menemani aku
9. Nethy, Laras, Okta, Niken yang menjadi tempat berbagi canda, duka dan
menjadi sahabat yang terbaik
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kurangan Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan dan kelapangan hati penulis menerima saran maupun kritik
yang sifatnya membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’Alaikum Wr. Wb
Surakarta, Oktober 2010 Penulis. Dila Putri Maharani
vii
viii
MOTTO
· Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk
mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan
belajar membangun kesempatan untuk berhasil
(Mario Teguh)
· Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian
kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena
beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan
(Mario Teguh)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
· Ayah dan Ibu yang tak henti-hentinya
memanjatkan doa dan selalu memberikan
kasih sayang.
· Adikku satu-satunya
· Dila yang membantu mengerjakan skripsiku
· Teman-teman terbaikku.
· Semua orang yang telah baik kepadaku.
x
KATA PENGANTAR
Terima kasih Tuhan atas rancangan rencanamu yang indah, hingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI
PROGRAM ACARA KOMEDI (Studi Kesenjangan Kepuasan tentang Tingkat
Kesenjangan Kepuasan Pemirsa Televisi dalam Menonton Program acara Opera Van
Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV di kalangan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS)
Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Penulis
sebagai mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Keberhasilan ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu penulis
dengan sepenuh hati. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moral. Ucapan terima
kasih ini Penulis sampaikan kepada:
10. Dra. Hj. Sofiah, M Si, selaku dosen pembimbing pertama dan pembimbing
akademik yang telah memberikan motivasi serta dorongan kepada penulis
sehingga skripsi ini selesai tepat waktu.
xi
11. Dra. Indah Budi Rahayu, S.E, selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan arahan dan masukan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan.
12. Prof. Pawito, Ph.D dan Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, yang telah bersedia
menjadi penguji skripsi penulis dan memberikan saran sehingga skripsi ini
menjadi lebih baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kurangan Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan dan kelapangan hati penulis menerima saran maupun kritik
yang sifatnya membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Oktober 2010 Penulis. Gurit Budi Raharjo
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................................................. i
PERSETUJUAN.................................................................................................. i
PENGESAHAN ................................................................................................... ii
MOTTO ............................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR................................................................... x
ABSTRAKSI........................................................................................................ xii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
E. Landasan Teori ........................................................................................... 9
a. Komunikasi secara umum ................................................................. 9
b. Komunikasi Massa ............................................................................. 11
c. Televisi sebagai Media Massa Elektronik .......................................... 13
viii
d. Pengertian Komedi ............................................................................. 16
e. Intensitas............................................................................................. 18
f. Tingkat Kepuasan ............................................................................... 19
g. Teori Uses and Gratifications ............................................................ 21
h. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 25
F. Definisi Konseptual dan Operasional ......................................................... 26
1. Definisi Konseptual .............................................................................. 26
a. Gratifications Sought ........................................................................ 26
b. Media Use ......................................................................................... 28
c. Gratifications Obtained .................................................................... 26
d. Gratifications Discrepancy .............................................................. 27
2. Definisi Operasional ............................................................................ 27
a. Gratifications Sought ........................................................................ 27
b. Media Use ......................................................................................... 30
c. Gratifications Obtained .................................................................... 32
d. Gratifications Discrepancy .............................................................. 33
J. Metodologi Penelitian ................................................................................. 34
1. Jenis Penelitian ..................................................................................... 34
2. Metode Penelitian ............................................................................... 34
3. Lokasi Penelitian ................................................................................. 34
4. Populasi ............................................................................................... 35
5. Teknik Pengumpulan Sampel ............................................................. 35
6. Jenis Data ............................................................................................ 36
ix
7. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 36
8. Pengujian Data ..................................................................................... 37
9. Teknik Analisis Data .......................................................................... 39
BAB II. DESKRIPSI LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN
A. Program S-1 Non Reguler Ilmu Komunikasi ............................................. 41
B. Identitas Responden ................................................................................... 44
C. PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh ....................................................... 46
D. Program Komedi Opera Van Java ............................................................. 53
E. PT. Cakrawala Andalas Televisi ................................................................ 55
F. Program Acara Segeerr Beneerrr .............................................................. 59
BAB III. PEMAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Variabel Gratifications Sought .................................................. 61
B. Deskripsi Variabel Media Use ................................................................... 74
C. Deskripsi Variabel Gratifications Obtained ............................................... 79
BAB IV. ANALISIS DATA
A. Uji Validitas .............................................................................................. 90
B. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 91
C. Analisis Gratifications Discrepancy ......................................................... 92
D. Media yang Lebih Memuaskan Responden .............................................. 127
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 129
1. Kepuasan yang diharapkan .................................................................. 129
2. Pola penggunaan media ...................................................................... 130
x
3. Kepuasan yang diperoleh .................................................................... 131
4. Kesenjangan kepuasan ......................................................................... 132
5. Media lebih memuaskan responden .................................................... 134
B. Saran .......................................................................................................... 135
1. Untuk Opera Van Java Trans7 ............................................................ 135
2. Untuk Segeerr Beneerrr ANTV ........................................................ 136
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
TABEL
Tabel II.1 Stasiun Pemancar ANTV ..................................................................... 58
Tabel III.1 GS Motif Informasi OVJ ..................................................................... 62
Tabel III.2 GS Motif Indentitas OVJ .................................................................... 64
Tabel III.3 GS Motif Integrasi dan Interaksi Sosial OVJ ...................................... 65
Tabel III.4 GS Motif Hiburan OVJ ....................................................................... 66
Tabel III.5 GS Motif Infomasi Segeerr Beneerrr ................................................ 68
Tabel III.6 GS Identitas Segeerr Beneerrr ........................................................... 69
Tabel III.7 GS Motif Integrasi dan Iinteraksi Segeerr Beneerrr .......................... 70
Tabel III.8 GS Motif Hiburan Segeerr Beneerrr ................................................. 72
Tabel III.9 Tingkat Keseringan Responden Menonton OVJ dan Seger bener ..... 74
Tabel III.10 Selesai Tidaknya Responden Menonton ........................................... 75
Tabel III.11 Responden Melakukan Aktivitas Lain Saat Menonton .................... 76
Tabel III.12 Responden Fokus Tanpa Memindah-mindahkan Channel ............... 77
Tabel III.13 Responden berbincang setelah menonton ......................................... 77
Tabel III.14 GO Motif Informasi OVJ ................................................................ 79
Tabel III.15 GO Motif Identitas OVJ .................................................................... 81
Tabel III.16 GO Motif Integrasi dan Interaksi OVJ .............................................. 82
Tabel III.17 GO Motif Hiburan OVJ .................................................................... 83
Tabel III.18 GO Motif Informasi Segeerr Beneerrr ............................................. 84
xii
Tabel III.19 GO Motif Identitas Segeerr Beneerrr ............................................... 86
Tabel III.20 GO Motif Integrasi dan Interaksi Segeerr Beneerrr ......................... 87
Tabel III.21 GO Motif Hiburan Segeerr Beneerrr ............................................... 88
Tabel IV.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Kesenjangan Kepuasan ....................... 91
Tabel IV.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ......................................................... 92
Tabel IV.3 GD dan Pemenuhan Motif Informasi dari OVJ dan Seger bener ....... 121
Tabel IV.4 GD dan Pemenuhan Motif Identitas Pribadi ....................................... 122
Tabel IV.5 GD dan Pemenuhan Motif Integrasi dan Interaksi Sosial .................. 124
Tabel IV.6 GD dan Pemenuhan Motif Hiburan .................................................... 126
GAMBAR
Gambar 1 Bagan Proses Komunikasi.................................................................... 11
Gambar 2 Bagan Model Expectancy & Value ...................................................... 24
Gambar 3 Bagan Alur Pemikiran .......................................................................... 26
xii
ABSTRAK Gurit Budi Raharjo. D1208568. Kesenjangan Kepuasan Pemirsa Televisi Program Acara Komedi (Studi kesenjangan kepuasan tentang tingkat kepuasan pemirsa televisi dalam menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr beneerrr ANTV di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer angkatan 2008 FISIP UNS). Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta. 2010
Skripsi ini berawal dari ketertarikan peneliti akan perkembangan siaran televisi di
awal tahun 2010 yang semakin marak dengan tayangan-tayangan yang bergenre komedi, antara lain Opera Van Java di Trans7 dan Segerrr Benerrr di ANTV. Kedua acara ini memiliki banyak persamaan dan mempunyai rating yang cukup tinggi. Maka dari itu, peneliti berusaha meneliti terpaan program acara komedi di televisi dan kesenjangan kepuasan di kalangan mahasiswa swadana transfer komunikasi angkatan 2008 FISIP UNS, alasan penulis memilih mahasiswa swadana transfer komunikasi angkatan 2008 sebagai objek penelitian karena mereka menonton dan menggunakan acara ini sebagai media pemuasan kebutuhan akan acara komedi, dari prasurvey diketahui sebanyak 61 orang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang diharapkan sebelum menggunakan media (Gratifications Sought/GS) dan kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan media (Gratifications Obtainedt/GO), yang dimaksud media disini adalah Opera Van Java dan Segerrr Benerrr.
Penelitian ini tergolong kedalam penelitian kuantitatif dengan format deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik pengambilan sampel sensus dan teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan teknik kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dengan menggunakan tehnik kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus discrepancy Palmgreen. Karena fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kesenjangan kepuasan (GD) yang dapat diukur dari kepuasan yang diharapkan (GS) dan kepuaasan yang diperoleh (GO).
Rumus discrepancy yang digunakan, dioperasionalkan dengan perhitungan cros tabulation atau tabulasi silang, dimana item-item dalam GS disilangkankan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang tersebut terjadi dengan menghitung tingkat kesenjangan kepuasan dengan menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO nya. Setelah diketahui tingkat kesenjangan ini, maka akan dapat pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden.
Dari analisis kesenjangan dalam penelitian ini diketahui bahwa program acara Opera Van Java dan Segerrr Benerrr mampu memberikan kepuasan kepada responden. Kesenjangan kepuasan yang diperoleh reponden setelah menonton Opera Van Java termasuk dalam kategori sedang 16,67% (tingkat pemenuhan 83,33%) dan Segeerrr Beneerrr di ANTV termasuk kategori rendah 23,58% (tingkat pemenuhan 76,42%), hal ini berarti program acara Opera Van Java lebih mampu memuaskan responden dibanding program acara Segerrr Benerrr.
xiii
ABSTRACT
Gurit Budi Raharjo. D1208568. Television Audience Satisfaction gap Comedy Event Program (Study disparities about the level of satisfaction in watching television viewers Van Java programs Trance Opera 7 and Segeerrr beneerrr quiz among the students of Communication Studies 2008 FISIP Swadana Transfer FISIP UNS). Thesis. Department of Communication Science Faculty of Social Science and Politic Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010
This thesis originated from the interest of researchers will be the development of television broadcasting in early 2010 that the more lively with the shows that comedy genre, such as Opera Van Java in Trans7 and Segerrr Benerrr in the quiz. Both events have many similarities and have a high enough rating. Thus, the researchers tried to examine exposure to comedy programs on television and satisfaction gap in communication among the students self-fund transfers force 2008 FISIP UNS, the reason the author chose self-financing student transfers force communication 2008 as a research object because they are watching and using this event as a medium for satisfying needs going to comedy shows, from prasurvey known to as many as 61 people. The purpose of this study was to describe the extent to which satisfaction gap between the expected satisfaction prior to using the media (Gratifications sought / GS) and the satisfaction obtained after using the media (Gratifications Obtainedt / GO), which referred to the media here is Opera Van Java and Segerrr Benerrr. This research is classified into quantitative research with a descriptive format that aims to explain, summarize a variety of conditions, situations, or a variety of variables that occur in people who become the object of the study was based on what happened. Then lifted to the surface character or description of the condition, situation or variable. In this study, researchers used census sampling techniques and techniques of primary data collection using the questionnaire technique, while the secondary data obtained using literature techniques. The data analysis technique used in this research is to use the discrepancy formula Palmgreen. Because the primary focus of this study was to determine the satisfaction gap (GD), which can be measured from the expected satisfaction (GS) and kepuaasan obtained (GO). Discrepancy formula is used, operated by the calculation of cross tabulation or cross tabulation, in which the items in the GS disilangkankan with items in the GO. From the cross tabulation is incurred by calculating the level of satisfaction gap by calculating the number of respondents who experienced a mismatch between his GS and GO. Now we know the level of this gap, it will be well known level of satisfaction obtained by the respondents. From the analysis of gaps in this research note that Opera Van Java programs and Segerrr Benerrr capable of providing satisfaction to respondents. The gap obtained respondents' satisfaction after watching Opera Van Java is included in the category are 16.67% (83.33% completion rate) and Segeerrr Beneerrr in ANTV including low category 23.58% (76.42% completion rate), this means Opera Van Java programs are better able to gratify respondents than Benerrr Segerrr program.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Televisi merupakan bagian dari industri media massa yang paling
digemari dan dicari orang saat ini. Sebagai media massa yang paling digemari,
kelebihan televisi terletak pada kemampuan menghasilkan gambar dan suara
secara bersamaan dan serempak. Media ini mampu menjangkau daerah dan
khalayak yang luas secara cepat dan menembus batas ruang dan waktu,
menjadikan media ini menjadi sangat potensial untuk mendorong
terbentuknya efek-efek komunikasi pada khalayak seperti yang diharapkan
komunikator pada proses komunikasi efektif.
Perkembangan televisi sangatlah cepat hingga kini bermunculan televisi-
televisi swasta yang mengudara secara nasional maupun lokal. Kehadiran
stasiun televisi swasta nasional dan lokal telah membawa angin segar bagi
perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia. Masyarakat lebih mempunyai
alternatif dalam menonton media massa audio visual untuk memenuhi
kebutuhan informasi, pendidikan maupun hiburan.
Perkembangan ini mengakibatkan persaingan di dunia pertelivisian di
Indonesia semakin marak. Stasiun televisi berlomba-lomba menghadirkan
tayangan unggulan sebagai bentuk pelayanan jasa kepada konsumennya. Di
awal tahun 2010, industri pertelevisian semakin marak dengan tayangan-
tayangan yang bergenre komedi, baik yang berupa Sketsa, Sitkom, dll, bahkan
2
acara-acara talkshow, reality show, dll banyak yang membuatnya dengan
nuansa komedi, antara lain adalah program acara Opera Van Java yang di
tayangkan di Trans7 dan acara Segeerrr Beneerrr di ANTV. Kedua acara
tersebut hampir mempunyai banyak kesamaan dalam konsep. Akan tetapi
acara Opera Van Java terlebih dahulu hadir di hadapan pemirsa, setelah itu
acara segeerrr beneerrr baru di tayangkan.
Opera van Java adalah sebuah acara komedi di stasiun televisi Indonesia
Trans 7 yang ditayangkan setiap Senin sampai Minggu pada pukul 20.00-
21.00. Ide acara ini adalah seperti pertunjukan wayang orang pada kebudayaan
Jawa. Para wayang itu diperankan oleh beberapa pelawak terkenal, seperti
Nunung Srimulat, Andre Taulani, Azis Gagap, dan Sule. Selain wayang, juga
terdapat dalang yang diperankan oleh Parto Patrio serta para pemain gamelan
dan dua orang pesinden, Rina dan Dewi Gita, beserta para bintang tamu
lainnya. Uniknya, hanya dalang yang mengetahui jalan ceritanya. Bintang
tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya.
Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi atau latar
belakang panggung seperti ini sudah lama menjadi andalan beberapa stasiun
televisi, seperti acara Ngelaba di TPI, Ekstra Vaganza di TransTV, dan lain-
lain. Namun ada yang berbeda pada Opera Van Java ini, yaitu penggunaan
properti panggung berbahan styrofoam yang siap untuk dihancurkan. Selain
itu, format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauan-
kekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi
tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan
3
penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan
melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak
dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi
banyolan dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami
jalan ceritanya. Betul-betul kocak, santai dan menghibur.
Sementara program Segerrr Benerrr di ANTV ditayangkan setiap Senin
s/d Rabu, 21.00 WIB, akan berbenah dengan set baru yang lebih dinamis.
Komedi series ini menggunakan format Samrah yang merupakan cabang
komedi Lenong dengan ciri khas penonton duduk di lantai mengitari
panggung dan penonton diberikan kebebasan berinteraksi dengan komedian
yang tampil. Dengan makin memperkental kekonyolan duet komedian
tradisional dan modern, penampilan Olga, Polo, Ohang dan grup Cagur makin
menarik, dan juga menampilkan gamelan dan sebagai pengantar cerita adalah
Soimah dengan busana kebaya sebagai ciri khas Sinden, serta menampilkan
bintang tamu 2 atau 3 bintang tamu (wanita – pria) sesuai kreatif cerita
membuat orang tertawa sepanjang acara. Latar belakang panggung juga
mneggunakan Styrofoam yang siap dihancurkan. Dalam acara ini juga
terdapat kekacauan-kekacauan dari para pemainnya, perbedaan acara ini
dengan Opera Van Java, Segeerrr Beneerrr melibatkan penonton dalam
pertunjukannya.
Kedua acara ini mendapat apresiasi yang baik dari pemirsa, hal ini
dibuktikan dengan rating yang cukup tinggi, menurut www.indorating.com
peringkat pertama acara komedi TV diduduki oleh Opera Van Java (TRANS7)
4
4.89, kemudian Segeerrr beneerrr (ANTV) 4.88, Abdel dan Temon
(GlobalTV) 4.00, Suami Suami Takut Istri (Trans TV) 3.77 dan OKB (Trans7)
3.50. Rating yang cukup tinggi ini tergambar juga pada dinding facebook
Opera Van Java di mana sudah terdaftar 427.783 penggemar. Begitu juga
dengan facebooknya segeerrr beneerrr dengan 221.371 penggemar.
( www.indorating.com diakses tanggal 13 April 2010).
Kedua acara ini sama-sama ditayangkan pada jam prime time, sehingga
segmentasi pasar ditujukan bagi semua umur. Selain itu, kedua acara ini
merupakan alternatif tontonan bagi pekerja yang menginginkan acara hiburan
segar setelah pulang kerja. Akan tetapi kedua acara ini juga memiliki
kekurangan antara lain ada adegan yang menampilkan kekerasan sehingga
dalam setiap penayangannya, anak-anak wajib didampingi orangtua.
Keputusan untuk menggunakan suatu media tertentu, berhubungan
dengan faktor kepuasan yang diperoleh dari media tersebut. Setiap khalayak
memiliki pertimbangan tersendiri untuk menentukan media mana yang
dipilihnya. Mereka akan mencari program mana yang akan memenuhi
harapan-harapannya serta tingkat kepuasan yang diperolehnya. Karena setiap
pemirsa mempunyai latar belakang dan motif yang berbeda-beda, tentunya
berbeda pula program acara mana yang mereka anggap menarik, mungkin
Opera Van Java di Trans7 atau Segeerrr Beneerrr di ANTV.
Dari kedua tayangan di atas merupakan program komedi yang serupa
tapi tak sama. Masing-masing menawarkan kelebihan yang berbeda dalam
penyajiannya kepada pemirsa. Hanya pemirsa sendirilah yang mengetahui
5
program dan media mana yang dianggap memberi kontribusi yang paling
besar bagi pemuasan kebutuhannya terhadap hiburan.
Namun dalam penggunaan media komunikasi tertentu seringkali terjadi
kesenjangan kepuasan antara apa yang diharapkan khalayak media dengan
tingkat kepuasan nyata yang diperoleh khalayak setelah mengkonsumsi media
tersebut. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti kesenjangan dan tingkat
kepuasan pada kedua acara tersebut.
Penelitian ini dilakukan di kalangan mahasiswa1SI Komunikasi Transfer
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
(FISIP UNS) angkatan 2008 dengan alasan bahwa populasi tersebut memiliki
derajat keseragaman (degree of homogeneity) dan mereka menonton kedua
acara ini. Dari pra survey yang telah dilakukan 61 responden tergolong
pemirsa tayangan komedi dan pernah menonton tayangan Opera Van Java dan
Segeerrr Beneerrr dengan tingkat terpaan cukup tinggi, artinya mereka
memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap televisi sebagai salah satu
bentuk pencarian informasi dan hiburan.
Kedua, menyangkut alasan derajat kemampuan peneliti yang sangat
dipengaruhi oleh tenaga, biaya dan waktu yang membuat peneliti tidak
memiliki daya untuk mengambil jumlah sampel yang lebih besar lagi,
responden sebanyak 61orang bisa dijadikan sampel. Sekaran memberikan
pedoman penentuan besarnya sampel penelitian, jumlah sampel lebih besar dari
30 dan lebih kecil dari 500 telah mencukupi untuk semua penelitian. Alasan
lain bahwa mahasiswa angkatan 2008 S1 Komunikasi transfer merupakan
6
kesatuan mahasiswa belum ada yang lulus sehingga memudahkan peneliti
untuk penggambilan data.
Dengan otoritas yang dimiliki, pemirsa lebih bebas memilih dan
menentukan acara komedi mana yang lebih mampu memuaskan kebutuhan
mereka. Karena perbedaan latar belakang dan motif yang dimilikinya, ada
mahasiswa yang menganggap Opera Van Java Trans7 lebih memuaskan tetapi
ada pula yang menganggap Segeerrr Beneerrr ANTV lebih memuaskan.
Oleh karena itu, dengan penelitian ini peneliti ingin meneliti kesenjangan
dan tingkat kepuasan pada kedua acara tersebut di kalangan mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP UNS angkatan 2008.
7
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kepuasan yang diharapkan responden (Gratification
Sought/GS) dari menonton program acara komedi Opera Van Java di
Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV?
2. Bagaimanakah penggunaan media (media use) responden dari
menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan
Segeerrr Beneerrr di ANTV?
3. Bagaimanakah tingkat kepuasan yang diperoleh responden
(Gratification Obtained/GO) dari menonton program acara komedi
Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV?
4. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy)
yang diperoleh responden setelah menonton progran acara komedi
Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang diharapkan responden
(Gratification Sought/GS) dari menonton program acara komedi Opera
Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
2. Untuk mengetahui penggunaan media (media use) responden dari
menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr
Beneerrr di ANTV.
8
3. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden
(Gratification Obtained/GO) dari menonton program acara komedi Opera
Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
4. Untuk mengetahui kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy)
yang diperoleh responden setelah menonton progran acara komedi Opera
Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Praktis
a. Memberi informasi mengenai kepuasan yang diharapkan mahasiswa
Ilmu Komunikasi Swadana Transfer angkatan 2008 FISIP UNS
dalam menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7
dan Segeerrr Beneerrr di ANTV
b. Hasil ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai
acara mana (antara Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr
di ANTV) yang lebih bisa memuaskan mahasiswa Ilmu Komunikasi
Swadana Transfer angkatan 2008 FISIP UNS.
2. .Manfaat Teoritis
a. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan metodologi dalam
mengungkap permasalahan kesenjangan kepuasan dalam menonton
program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr
Beneerrr di ANTV
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi pada penelitian lebih
lanjut.
9
E. LANDASAN TEORI
a. Komunikasi Secara Umum
Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication
berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis
yang berarti sama. Sama disini berarti sama makna.(Effendy, 1993:1)
Komunikasi mempunyai banyak arti dan masing-masing
memberikan penekanan arti, ruang lingkup dan konteks yang berbeda.
Fenomena komunikasi adalah sesuatu yang konstan dan tidak berubah
tetapi hanya pemahamannya saja yang berubah. Riswandy merumuskan
berbagai definisi komunikasi mempunyai beberapa pokok pengertian,
yaitu :
Ø Komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan,
penyampaian, penurunan dan pengolahan pesan. Membentuk pesan,
artinya menciptakan ide atau gagasan.
Ø
Ø Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para
pelaku yang terlibat dan dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua
orang, antara beberapa orang atau banyak orang.
Ø Komunikasi bersifat transaksional, yang akan berhasil bila kedua belah
pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan mengenai hal-hal yang
dikomunikasikan.
10
Ø Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, bahwa para pelaku
yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta
tempat yang sama. (Riswandy, 2009:5-7)
Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, kita merujuk pada
pendapat Harold D Lasswell dalam buku “A Confenience Way to Describe
An Act of Communication is to Answer The Following Questions,” yang
menjelaskan cara yang terbaik untuk memahami komunikasi ialah
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who, Says What, In Which
Channel, To Whom dan With What Effect (Effendy, 2001:10).
Berdasarkan pendapat tersebut, komunikasi dapat dipahami sebagai
suatu proses yang menjelaskan; siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa,
kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil pengaruh apa. Kemudian,
paradigma Lasswell tersebut menjadi dasar bagi Philip Kotler dalam
merumuskan proses komunikasi yang disajikan dalam bagan model berikut:
BAGAN 1
PROSES KOMUNIKASI PHILIP KOTLER BERDASARKAN
PARADIGMA HAROLD LASSWELL
Sumber : (Effendy, 2001:11)
Sender Encoding Decoding Receiver
Media
Message
Noise
Feedback Response
11
Dari gambar bagan di atas (Effendy, 2001:11) menerangkan unsur-
unsur dalam proses komunikasi yang ideal setidaknya meliputi:
1) Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
2) Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
3) Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
4) Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.
5) Decoding: Proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6) Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. 7) Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
diterima pesan. 8) Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. 9) Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Komunikan merupakan salah satu dari unsur proses komunikasi,
sehingga penelitian ini merupakan penelitan komunikasi dikarenakan meneliti
salah satu dari unsur komunikasi yaitu komunikan atau khalayak.
b. Komunikasi Massa
Joseph A. Devito dalam bukunya Communicology: An Introduction
to the Study of Communication memberikan definisi yaitu:
”Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan keoada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi; agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan / atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan
12
menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.” (Effendy, 1993:14-15)
Sedangkan Bittner merumuskannya secara sederhana sebagai
berikut ”Mass Communication is message communicated through a mass
medium to a large number of people.” (Komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang).
(Rakmat, 1994:188)
Menurut Gustavo Cardozo dalam International Journal of Communication 2 (2008:587) yang berjudul From Mass to Networked Communication: Communicational Models and the Informational Society. The current media system is organized is its network organizational form. But it is also remarkable that, in the network society, the organization and development of the media system depends, to a large extent, on how we socially appropriate the media and not just how media companies and the state organize communication. From a world of mass communication organized by mass mediated content distribution organizations, we are moving into a world of network mediated communication still built by big media conglomerates.
(http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/877/448)
Menurut Gustavo Cardozo, perkembangan tehnologi telah
merubah penyebaran komunikasi massa yang sekarang sangat dipengaruhi
oleh media yang besar, di Indonesia seperti siaran televisi. Televisi dapat
menyiarkan informasi kepada khalayak luas dalam waktu bersamaan.
Komunikasi massa mempunyai karakteristik yang disebabkan sifat-
sifat komponennya, yaitu
Ø Komunikator terlembaga.
Ø Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan kepada
khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, dan tidak mengenal
batas geografis dan kultural.
13
Ø Bentuk kegiatan melalui media massa bersifart umum, dalam arti
perorangan atau pribadi.
Ø Pola penyampaian pesam media massa berjalan secara cepat dan
mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas
baik secara geografis maupu kultural.
Ø Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah.
Umpan balik dari kahlayak berlangsung secara tertunda.
Ø Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana,
terjadwal, dan terorganisasi.
Ø Penyampaian pesan melalui medai massa dilakuka secara berkala.
Ø Isi pesan yang disampaikan melalui media massa mencangkup
berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial budaya, dan
keamanan, baik yang bersifat informatif, edukatif, maupun hiburn.
Ø Media massa mengutamakan unsur isi daripada hubungan.
Ø Media massa menimbulkan keserempakan.
Ø Kemampuan respon alat indera terbatas. (Riswandi, 2009:105-108)
c. Televisi Sebagai Media Massa Elektronik
Yang dimaksud dengan televisi disini adalah televisi siaran
(television broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi
dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yakni: berlangsung satu
arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya
14
menimbulkan keserempakan dan komunikannya heterogen. (Effendy,
1993:21).
Televisi merupakan salah satu tekhnologi komunikasi modern
yang mampu menyebarkan informasi secara cepat.
Menurut Kurt Lang & Gladys Engel Lang (2009:39) dalam International Journal of Communication 3 yang berjudul Mass Society, Mass Culture, and Mass Communication. From a sociological perspective, the most striking feature of modern communication technology is its capacity to expand social relations beyond the clan, the tribe, and the local community. (http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/407)
. Menurut Kurt Lang & Gladys Engel Lang, fitur yang paling
mencolok dari teknologi komunikasi modern adalah kapasitasnya untuk
memperluas hubungan sosial. Hal ini juga sama terjadi di Indonesia bahwa
televisi sebagai tekhnologi komunikasi modern, mampu menjadi media
untuk memperluas informasi kepada siapapun.
Dilihat dari pengertian komunikasi massa, televisi termasuk dalam
komunikasi massa yang memiliki asumsi pokok yang diterangkan oleh
Dennis McQuail sebagai berikut:
1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat.
2. Media merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya.
3. Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan bermasyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.
4. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni
15
dan simbol tapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. (Nurudin, 2007:34)
Pemenuhan kebutuhan akan program juga bisa dilihat dari fungsi
televisi itu sendiri. Televisi juga memiliki tiga fungsi yakni:
1. Fungsi penerangan, stasiun televisi selain menyiarkan informasi dalam
bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar,
dilengkapi gambar-gambar yang sudah tentu faktual. Juga diskusi
panel, ceramah, komentar, dan lain-lain, dan semuanya realistis.
2. Fungsi pendidikan, sebagai media komunikasi massa, televisi
merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarka acara pendidikan
pada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Karena
kemampuannya itulah fungsi pendidikan yang diakndung televisi
ditingkatkan lagi, sehingga menjadi sarana pendidikan formal jarak
jauh.
3. Fungsi hiburan, fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran
tampaknya dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran
diisi acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti, oleh karena dilayar
televisi dapat ditampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan
kenyataan, serta dapat dinikmati oleh seluruh khalayak baik yang tidak
mengerti bahasa asing, bahkan yang tuna aksara. (Effendy, 1993:24-
26)
16
Dalam acara Opera Van Java maupun Segeerrr Beneerrr, tidak
dapat dipungkiri fungsi hiburan sangat dominan dibandingkan kedua
fungsi televisi lainnya. Hal ini dapat dimengerti, oleh karena televisi dapat
menampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan kenyataan, dan
dapat dinikmati di rumah untuk menghibur tiap-tiap keluarga.
d. Pengertian Komedi
Di dalam komunikasi, komedi atau biasa disebut humor sering
digunakan sebagai sarana persuasif, sebab pesan atau informasi yang
disampaikan terkesan santai dan menghibur.
Dengan acara komedi, khalayak tidak merasa dijejali dengan
informasi yang menjemukan, tetapi akan lebih menyajikan hal-hal yang
ringan dan lebih menghibur. Humor dapat menciptakan impresi atau kesan
yang lebih mendalam pada diri khalayak dan ditujukan untuk mampu
mempengaruhi mereka untuk mengikuti anjuran yang disampaikan.
Berbicara mengenai komedi atau humor, dikenal beberapa teori
humor. Diantaranya menurut Berger:
1. Teori Superioritas dan Degradasi
Teori ini untuk menganalisis jenis-jenis humor yang termasuk
satire. Satire merupakan humor yang mengungkapkan kejelekan,
kekeliruan, atau kelemahan orang, gagasan atau lembaga untuk
memperbaikinya. Objek yang membuat tertawa adalah objek yang
ganjil ataupun menyimpang.
17
2. Teori Bisosiasi
Menurut teori ini, humor timbul karena kita menemukan hal-hal
yang tidak diduga atau biasa (unexpected turns), atau kalimat yang
menimbulkan dua asosiasi (puns).
3. Teori Pelampiasan Inhibisi
Teori ini adalah teori yang paling teoritis, sehingga tidak begitu
banyak manfaatnya. Kita banyak menekan ke alam bawah sadar
kita pengalaman-pengalaman yang tidak enak atau keinginan-
keinginan yang tidak bisa kita wujudkan. Salah satu diantara
dorongan yang kita tekan itu adalah dorongan agresif. Dorongan
agresif masuk ke alam bawah sadar kita dan bergabung dengan
kesenangan bermain dari masa kanak-kanak kita. Jika dorongan itu
kita lepaskan kedalam bentuk yang bisa diterima oleh masyarakat,
kita melepaskan inhibisi. Kita bisa merasa senang karena lepas dari
masalah yang menghimpit kita. Kita senang, karena itu kita
tertawa. (Rakhmat, 1992:126)
Berdasarkan tujuan komunikasinya, humor bisa dikelompokkan
dalam tiga jenis, yaitu:
1. Humor Kritik
Humor jenis ini biasanya lahir dari rasa tidak puas hati seseorang
atau kelompok terhadap lingkungan. Karena itu humor jenis ini
mengandung sindiran atau kritikan yang amat tajam terhadap
golongan atau oknum tertentu.
18
2. Humor Meringankan Beban Pesan (relief tension humor)
Biasanya untuk melengkapi pesan-pesan yang disampaikan atau
memperjelas suatu maksud, sehingga lebih mudah untuk
dipahami.
3. Humor Semata-mata Hiburan (only recreation humor)
Merupakan humor yang sedang melucu, hanya untuk membuat
orang tersenyum atau tertawa.
Humor dalam komunikasi juga efektif untuk menarik perhatian
publik sebagai sumber media alternatif yang bisa menginformasikan
publik dan mempengaruhi.
Meskipun memasukkan humor dalam komunikasi akan sangat
efektif, namun perlu ditekankan pula bahwa penggunaan humor haruslah
tepat dan tidak berlebihan. Penggunaan humor yang berlebihan akan
menyebabkan arah komunikasi menjadi kabur, sehingga pesan yang
disampaikan tidak tercapai. (Ruslan, 1995:19)
e. Intensitas
Intensitas adalah sesuatu yang dapat diukur berdasarkan sejauh mana
kedalaman suatu informasi dapat dipahami oleh responden. Yang dapat
dilihat dari:
Ø Penggunaan Media
Media yang dimaksud adalah program acara Opera Van Java di Trans7
dan Segerrr Benerr di Antv
19
Ø Frekuensi
Frekuensi adalah tingkat keseringan responden dalam menonton
tayangan dimaksud. Dalam peneiltian ini adalah berapa kali responden
menonton program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan
Segeerrr Beneerrr di ANTV
Ø Longitivity (durasi)
Menunjuk pada aktifitas responden saat menggunakan media televisi.
Digambarkan oleh perilaku responden saat mengikuti acara tersebut,
pemahaman terhadap acara tersebut, dan apakah mengikutinya sampai
selesai atau tidak.
f. Tingkat Kepuasan
Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata puas mengandung
pengertian perasaan yang melegakan atau menyenangkan, ditambah
dengan awalan ke- dan akhiran –an menjadi bermakna memiliki. Jadi,
kepuasan bisa diartikan dengan perasaan melegakan karena tercapainya
pengharapan terhadap sesuatu yang diinginkan.
Kepuasan sangat dibutuhkan oleh semua orang. Dengan kepuasan,
khlayak/responden akan memperoleh perasaan senang dan lega karena
informasi / hiburan yang tersaji di media massa. Hal tersebut yang
nantinya akan mengukur tingkat kepuasan penonton.
Di era sekarang ini, dimana khalayak merupakan seseorang yang
aktif dan dinamis, keberadaan media massa sebagai sumber sumber tidak
20
lagi dominan. Penontonlah yang menggerakkan media massa untuk
memenuhi kebutuhan / kepentingan mereka. Maksudnya bahwa penonton
punya otoritas personal untuk menentukan akan konsumsi media apa,
sesuai dengan motivasinya. Hal ini terjadi karena banyaknya alternatif
pemuas bagi penonton untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak hanya dari
media massa, namun juga sumber-sumber lain dalam lingkungan
sosialnya.
Penonton bergerak hanya semata-mata untuk memenuhi
kebutuhannya saja. Motivasi yang berbeda satu orang dengan lainnya,
menyebabkan penonton cenderung memilih media yang paling dapat
memenuhi kebutuhannya. Kewenangan untuk memilih inilah yang disebut
sebagai otoritas penonton dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.
Ada banyak motif yang mendorong seseorang untuk mengunakan
televisi sebagai salah satu alat pemuas kebutuhannya. McQuail dalam
buku Rachmat Kriyantono mengkategorikan motif pengonsumsian media
sebagi berikut:
1. Motif informasi, pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila mereka: a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan masyarakat terdekat. b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan
kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia. c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah. d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat. e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Motif identitas pribadi, pengguna dikatakan memiliki motif identitas pribadi apabila mereka: a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan
pribadi mahasiswa itu sendiri. b. Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai dalam media.
21
c. Memperoleh nilai lebih sebagai mahasiswa. 3. Motif integrasi dan interaksi sosial, pengguna dikatakan memiliki
motif integrasi dan interaksi sosial apabila mareka: a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial. b. Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan
orang lain disekitarnya. c. Dapat menjalankan peran sosial sebagai mahasiswa. d. Keinginan untuk dekat dengan orang lain. e. Keinginan untuk dihargai dengan orang lain.
4. Motif hiburan, pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila mereka: a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan. b. Bisa bersantai dan mengisi waktu luang. c. Bisa menyalurkan emosi d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan. (Kriyantono,
2007:211-212) Televisi digunakan khalayak sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Apabila keinginan da kebutuhan tersebut dapat terpenuhi
maka akan timbul suatu kepuasan. Asumsi bahwa khalayak aktif mencari
pemuasan kebutuhan individualnya melalui media massa melahirkan
pendekatan baru dalam penelitian komunikasi, yaitu pendekatan tentang
kebutuhan individu terhadap pesan-pesan media berdasarkan asas-asas
manfaat dan kepuasan, yang disebut Uses and Gratifacations Theory.
g. Teori Uses and Gratifications
Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch dalam buku
Jalaludin Rakhmat menjelaskan bahwa Uses and Gratifications meneliti
asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan
harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang
membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada
kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat
22
lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Mereka
merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori:
1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengkaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada amggota khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebijh luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.
4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dari motif pada situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteleiti lebih dahulu orientasi khalayak. (Rakhmat, 1999:205)
Selain model Uses and Gratifications milik Katz, Blumler, dan
Michael Gurevitch diatas, ada bermacam- macam model Uses and
Gratifications, salah satunya model Uses and Gratifications Palmgreen
(1985) yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan model Uses and
Gratifications Palmgreen karena model ini mengukur kesenjangan
(discrepency) antar kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yang
diperoleh (GO) yang cocok digunakan untuk penelitian ini.
Palmgreen membuat model yang berangkat dari kenyataan bahwa
model-model dari Uses and Gratifications terdahulu gagal mengukur
perbedaan antara apa yang dicari khalayak dengan apa yang diperoleh dari
pengalaman dengan media. Palmgreen kemudian membuat model untuk
23
mengukur kesenjangan (discrepency) antar kepuasan yang dicari (GS)
dengan kepuasan yang diperoleh (GO).
Model GS-GO Palmgreen ini didasarkan pada teori nilai dan
harapan (Expectancy & Value Theory). Individu memiliki otoritas
kebutuhan bedasarkan harapan-harapan dan evaluasi yang mereka
lakukan. Dan digambarkan oleh Palmgreen sebagai berikut:
Bagan 1.2 Model Expectancy & Value
Sumber: (Rachmat Kriyantono, 2007: 208)
Dari gambar diatas, kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai akan
menentukan pencarian kepuasan, yang akhirnya menentukan perilaku
konsumsi terhadap media.
Palmgreen dalam buku Rachmat Kriyantono menjelaskan menurut
teori nilai pengharapan, orang mengarahkan diri pada dunia berdasrkan
pada kepercayaan dan evaluasi-evaluasi mereka tentang nilai tersebut.
Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang dibayangkan akan
diterima seseorang setelah ia menggunkan media massa tertentu (misal :
radio, tv, koran). Sedangkan Gratication Obtained (GO) merupakan
Kepercayaan-kepercayaan (beliefs)
Evaluasi-evaluasi
Pencarian kepuasan (GS)
Konsumsi media
Perolehan kepuasan yang diterima (GO)
24
kepuasan yang diperoleh seseorang setelah ia menggunakan media massa
tersebut. (Kriyantono, 2007:206-207)
Pada dasarnya Palmgreen dalam gratification sought percaya
manusia menggunakan televisi di dorong oleh motif-motif. Contoh jika
pemirsa percaya bahwa acara Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr dapat
memberikan hiburan yang menarik, maka pemirsa akan menggunakan
acara tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.
Kepercayan pemirsa televisi tidak hanya ditentukan oleh dirinya
sendiri ada banyak faktor baik personal maupun eksternal yang
mempengaruhinya dalam membangun kepercayaan. Litteljohn
mengatakan bahwa kepercayaan seseorang tentang isi media dapat
dipengaruhi oleh (1) budaya dan institusi sosial seseorang, termasuk media
itu sendiri; (2) keadaan-keadaan sosial seperti ketersediaan media; (3)
variabel-variabel psikologis tertentu, seperti intovert-ekstrovert dan
dogmatis. Nilai-nilai dipengaruhi oleh (1) faktor-faktor kultural dan sosial
(2) kebutuhan-kebutuhan dan (3) Variabel-variabel psikologi. (Kriyantono
2007:207)
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap acara Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr melalui pendekatan
uses and gratification dengan fokus pada pengukuran kesenjangan
kepuasan antara kedua acara tersebut.
25
h. Kerangka Pemikiran
Alur pemikiran dalam penelitian ini digambarkan secara ringkas
pada bagan 1.3 yang tertera di bawah. Bagan tersebut menggambarkan
proses terbentuknya kesenjangan kepuasan (GD) antara program acara
Opera Van Java dan Segeerr Beneerrr secara skematis. Dari masing-
masing kedua acara tersebut akan dicari tingkat kepuasan yang diharapkan
(GS) dan tingkat kepuasan yang diperoleh (GO) setelah mengkonsumsi
kedua acara tersebut. Selanjutnya akan muncul kesenjangan kepuasan dari
masing-masing acara tersebut. Dari hasil tersebut dapat dibandingkan
tingkat kesenjangan kepuasan yang diperoleh dan akan diketahui acara
mana yang memiliki tingkat kepuasan paling tinggi.
Untuk mempermudah dalam memahami alur pemikiran penelitian
ini, maka penulis membuat kerangka pemikiran dalam bagan berikut:
BAGAN 1.3
ALUR PEMIKIRAN
Kepercayaan-kepercayaan (beliefs)
Evaluasi-evaluasi
Pencarian kepuasan (GS)
Konsumsi media OVJ
Perolehan kepuasan yg diterima (GO)
Ksenjangan kepuasan (GD) OVJ
Kepercayaan-kepercayaan (beliefs)
Evaluasi-evaluasi
Pencarian kepuasan (GS)
Konsumsi media Sgerr Bner
Perolehan kepuasan yg diterima (GO)
Ksenjangan kepuasan Sgerr Bnerr
26
F. DEFINISI KONSEPSIONAL DAN OPERASIONAL
1. Definisi Konsepsional
a. Gratification Sought (Kepuasan yang Diharapkan)
Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang dibayangkan
akan diterima seseorang sebelum ia menggunkan media massa tertentu
(misal : radio, tv, koran) (Kriyantono 2007:206).
Dalam penelitian ini gratification sought merupakan kebutuhan
yang diharapkan pemenuhan kepuasannya dari program acara komedi
Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr.
b. Media Use (Penggunaan Media)
Penggunaan media adalah jumlah waktu yang digunakan dalam
berbagai media jenis media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan
antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau
dengan media secara keseluruhan (Rakhmat, 1999:66).
Dalam penelitian ini media use adalah perilaku mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP UNS angkatan 2008. Sebelum, saat, dan setelah
menggunakan media yang dilihat dari pilihan, tingkat perhatian, frekuensi
dan curahan waktu rata-rata yang diberikan responden pada acara komedi
Opera Van Java dan Segeerrr Beneerrr.
c. Gratification Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)
Gratification Obtained adalah kepuasan nyata yang diperoleh
seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (Kriyantono,
2007:207).
27
Pada penelitian ini Gratification Obtained menunjukkan tingkat
kepuasan seberapa jauh acara komedi Opera Van Java dan Segeerrr
Beneerrr memberikan sumbangan berupa kepuasan nyata yang diperoleh
responden setelah menyaksikan acara tersebut.
d. Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan)
Gratification Discrepancy adalah perbedaan perolehan kepuasan
yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengkonsumsi media tertentu.
Semakin kecil discrepancy-nya, semakin memuaskan media tersebut
(Kriyantono 2007:207-208).
2. Definisi Operasional
a. Gratification Sought (GS)
Dioperasionalkan dengan memberikan item-item pertanyaan
kepuasan yang diharapkan responden dalam menyaksikan program acara
komedi Opera Van Java Trans7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV.
Variabel ini dibagi empat kelompok kebutuhan yang
dioperasionalkan dalam 13 item pertanyaan pencarian kepuasan, yaitu:
1). Motif informasi
a) Untuk memperoleh informasi tentang komedian pendatatang baru
b) Untuk menambah informasi komedian yang sedang naik daun
c) Untuk memperoleh pengetahuan aksi panggung artis komedi
d) Untuk memperoleh pengetahuan tata panggung acara komedi
28
2). Motif identitas pribadi
a) Untuk menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang
lain
b) Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain
3) Motif integrasi dan interaksi sosial
a) Untuk memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain
b) Untuk berkumpul dengan teman dan keluarga
4) Motif hiburan
a) Untuk melupakan segala permasalahan yang ada
b) Sebagai sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah
c) Untuk menyalurkan emosi
d) Menonton televisi sebagai hiburan dan kesenangan semata
e) Menonton televisi dapat menghilangkan stres
Setiap pertanyaan diberikan empat alternatif jawaban. Untuk
mengukurmya, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan skala
sikap Liker dengan meniadakan Ragu/ragu atau Tidak tahu. Dengan alasan
agar tidak memiliki makna ganda dan menghilangkan banyak data dalam
penelitian. Skala ini menunjukkan kuatnya keinginan responden untuk
mencari pemuasan melalui menonton acara komedi Opera Van Java di
Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
Tinggi rendahnya diukur dengan distribusi frekuensi pada
pertanyaan-pertanyaan GS dengan kategori sebagai berikut:
29
1) Tinggi; menunjuk bahwa responden sangat mencari pemuas
kebutuhan pada tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item
tertentu responden menjawab Sangat Setuju (SS) dengan skor 4
2) Sedang; menunjuk bahwa responden mencari pemuas kebutuhan pada
tayangan tersebut, dan terjadi jika untuk item-item tertentu responden
menjawab Setuju (S) dengan skor 3
3) Rendah; menunjuk bahwa responden tidak ada keinginan untuk
mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut, dan terjadi jika
untuk item-item tertentu responden menjawab Tidak Setuju (TS)
dengan skor 2
4) Sangat Rendah; menunjuk bahwa responden sangat tidak ada
keinginan untuk mencari pemuas kebutuhan pada tayangan tersebut,
dan terjadi jika untuk item-item tertentu responden menjawab Sangat
Tidak Setuju (STS) dengan skor 1
Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 13x4=52
(sebagai batas atas) dan nilai terendah 13x1=13 (sebagai batas bawah).
Untuk menentukan empat kelas yang menyatakan tingginya harapan
responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui program komedi
tersebut maka diperoleh range (jarak) interval :
Batas atas-bata bawah i = --------------------------------
Jumlah kelas 52 - 13
i = -------------------------------- 4
i = 9, 75 dibulatkan menjadi 10
30
b. Media use
Media use merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan
media. Tingkat penggunaan media pada responden dalam penelitian ini
dihitung berdasarkan tingkat perhatian dan frekuensi menonton responden
yang diberikan pada acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr
Beneerrr di ANTV.
Variabel ini diukur dengan indikator pertanyaan sebagai berikut:
1) Tingkat Perhatian
Tingkat perhatian responden tehadap acara komedi Opera Van Java
diTrans7dan Segeerrr Beneerrr di ANTV, terbagi menjadi tiga:
a) Pra Actifity (pra aktivitas/ sebelum terpaan media)
Menunjuk pada aktifitas responden sebelum menggunakan media
televisi. Digambarkan dengan aktivitas pencarian informasi acara
televisi oleh responden dan setelah mendapat informasi tersebut apakah
responden sengaja meluangkan waktu untuk menontonnya atau tidak.
b) Duractivity (selama terpaan media)
Menunjuk pada aktifitas responden saat menggunakan media
televisi. Digambarkan oleh perilaku responden saat mengikuti acara
tersebut, pemahaman terhadap acara tersebut, dan apakah mengikutinya
sampai selesai atau tidak.
31
c) Post activity (paska aktivitas/setelah terpaan media)
Menunjuk pada aktifitas khalayak setelah terpaan media, yaitu
setelah menyaksikan acara tersebut apakah responden
memperbincangkannya dengan orang lain dalam interaksi sosialnya.
2) Frekuensi menonton
Yaitu tingkat keseringan responden dalam menonton tayangan
dimaksud. Dalam peneiltian ini adalah berapa kali responden menonton
program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di
ANTV dikategorikan sebagai berikut:
Ø Opera Van Java, 7 kali dalam seminggu (Senin – Minggu)
a) Sangat tinggi, jika responden menonton 6 – 7 kali dalam
seminggu
b) Tinggi, jika responden menonton 4 – 5 kali dalam seminggu
c) Sedang, jika responden menonton 2 –3 kali dalam seminggu
d) Rendah, jika responden menonton 0 - 1 kali dalam seminggu
Ø Segeerrr Beneerrr, 3 kali dalam seminggu (Senin – Rabu)
a) Sangat tinggi, jika responden menonton 3 kali dalam
seminggu
b) Tinggi, jika responden menonton 2 kali dalam seminggu
c) Sedang, jika responden menonton 1 kali dalam seminggu
d) Rendah, jika responden tidak pernah menonton dalam
seminggu
32
3) Isi Media
Menunjuk pada isi dari tayangan televisi tersebut apakah bisa
memanuhi motif-motif kebutuhan yang diharapkan responden saat
menonton tayangan tersebut, apabila motif-motif kebutuhan yang
diharapkan responden bisa dipenuhi dalam acara komedi Opera Van Java
dan Segeerrr Beneerrr, maka kedua acara komedi tersebut mampu
memenuhi kebutuhan responden.
c. Gratification Obtained (GO)/ Kepuasan yang diperoleh
Merupakan sejumlah kepuasan nyata yang diperoleh responden
atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah responden
menyaksikan program acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan
Segeerrr Beneerrr di ANTV. Tingkat kepuasan yang diperoleh diukur
dengan tiga belas item pertanyaan kepuasan seperti pada grafication
sought. Untuk mengukurnya, pemberian skor dilakukan dengan
menggunakan skala sikap Likert dengan menggunakan empat alternatif
jawaban dengan meniadakan Ragu-ragu/Tidak tahu. Dengan alasan agar
tidak memiliki makna ganda dan menghilangkan banyak data dalam
penelitian.
1) Sangat Puas (skor 4); menunjuk bahwa harapan responden sangat
terpenuhi kebutuhannya setelah menonton acara tersebut
2) Puas (skor 3); menunjuk bahwa harapan responden cukup terpenuhi
kebutuhannya setelah menonton acara tersebut
33
3) Tidak puas (skor 2); artinya responden kurang terpenuhi kebutuhannya
setelah menonton acara tersebut
4) Sangat tidak puas (skor 1); artinya responden sama sekali tidak
terpenuhi kebutuhannya setelah menonton acara tersebut
d. Grafication Discrepancy (kesenjangan kepuasan)
Merupakan kesenjangan kepuasan yang diukur berdasarkan
perhitungan perbedaan nilai kepuasan yang diharapkan (Grafication
Sought/GS) dan kepausan yang diperoleh (Grafication Obtained/GO)
acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
Kesenjangan kepuasan dikukur dengan menyilangkan nilai GS dengan
nilai GO yang diperoleh sehingga akan tampak apakah ada kesenjangan
kepuasan yang dialami responden setelah menonton program komedi
Opera Van Java di Trans7 dan Segeerrr Beneerrr di ANTV.
34
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Penelitian
kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkas
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di
masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.
Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang
kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. ( Bungin, 2006:36).
Dengan kata lain melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu
dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa, atau
membuat prediksi. (Rakhmat, 1999:24-25)
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai
instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi
tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
(Kriyantono, 2007:60)
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Jurusan Ilmu Komunikasi Transfer
angkatan 2008, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret, yang beralamatkan di Jl. Ir Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta.
Adapun alasan pemilihannya karena heterogenitas mahasiswa-mahasiswa
35
ilmu komunikasi transfer FISIP UNS dan tingginya terpaan media televisi
serta segmentasi acara yang mewakili.
4. Populasi
Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, dan
sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
(Bungin, 2006:99)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa ilmu
komunikasi transfer angkatan 2008 yang masih aktif dan tercatat pada
program S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS angkatan 2008 yang
menonton dan mengikuti acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan
segerrr benerrr di ANTV dari pra survey diketehui sebanyak 61 orang.
5. Sampel dan Teknik pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek
penelitian. Sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Karakteristik populasi di atas menggiring ipeneliti
untukimelakukan pengambilan sampel dengan metode Sampel Jenuh.
Sampel jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini digunakan karena
sampel yang diambil jumlahnya sama dengan jumlah populasi yaitu 61
orang. (Sugiyono, 2006:78)
36
6. Jenis Data
a. Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
responden. Data ini didapatkan dari survey yang menggunakan
instrumen pengumpulan data berupa kuesioner (questionnaire).
b. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung
atau dengan cara mengutip dari sumber lainnya guna melengkapi data
primer. Data ini diperoleh dari catatan-catatan, buku-buku literatur,
maupun website. Adapun yang termasuk data sekunder dalam penelitian
skripsi ini meliputi gambaran umum FISIP UNS dan landasan teori
yang diperlukan peneliti.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Kuesioner (Questionnaire)
Teknik Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara
menyebarkan kuisioner atau angket (daftar pertanyaan) yang harus diisi
responden.
b. Teknik Kepustakaan
Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang sering
digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Metode
observasi, kuisioner, atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan
37
penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan informasi
yang mendukung analisis dan interpretasi data. (Kriyantono, 2007:116)
8. Pengujian Data
a. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Data dikatakan valid, jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur
oleh instrumen tersebut. Instrumen disusun dengan memecah variabel
menjadi subvariabel berikut dengan indikator-indikatornya.
Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap
faktor terkait. Jika ternyata tidak valid maka butir pertanyaan yang tidak
valid tersebut akan disingkirkan dari kuesioner atau diperbaiki. Untuk
menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang
dimaksud dikorelasikan dengan skor total variabel, dimana skor butir
dipandang sebagai nilai X dan skor total variabel sebagai nilai Y.
Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” data tersebut
bertanda positif dan r hasil > r tabel dengan derajat kebebasan (df) = n-2,
dalam hal ini n = jumlah sampel, maka butir pertanyaan atau variabel
tersebut valid. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir maka
dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi
38
syarat ditinjau dari validitasnya, sehingga berdasar perhitungan ini
peneliti dapat merevisi butir-butir pertanyaan yang dimaksud.
b. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen
jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski
berkali-kali digunakan akan mendapatkan hasil yang serupa.
Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach
Alpha (α). Variabel dikatakan konsisten jika memiliki nilai Cronbach
Alpha (α) > 0,60 (Arikunto, 1988:190-191). Adapun rumus alpha yang
dimaksud yaitu:
Dengan keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Ʃ σb2 = jumlah varians butir
σt2 = varians total
[ ]k
(k-1) 1 ̶ r11 = [ Ʃ σb
2
σt2 ]
39
9. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus discrepancy. Karena fokus utama penelitian ini
adalah untuk mengetahui kesenjangan kepuasan antara menonton acara
Opera Van Java di Trans7 dan Segerrr Benerrr di ANTV. Untuk
memudahkan menganalisa, data yang dikumpulkan dari hasil sensus
disederhanakan dalam bentuk kode secara manual yang dikenal dengan
istilah coding sheet. Untuk perhitungan data statistiknya, rumus yang
digunakan peneliti adalah rumus discrepancy dari palmgreen yaitu:
ååå¹=
ij
ji
jin
jin
D..
..
Keterangan :
D : Discrepancy
N : Jumlah sampel
I : Kepuasan yang diharapkan
J : Kepuasan yang diperoleh dimana i ¹ j
Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasiolkan dengan
perhitungan cros tabulation (cros Tab) atau tabulasi silang, dimana item-
item dalam GS dicroskan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang
tersebut terjadi dengan menghitung tingkat kesenjangan kepuasan yang
terjadi dengan menghitung jumlah responden yang mengalami
ketidaksesuaian antara GS dan GO nya. Dalam hal ini GS lebih besar dari
GO.
40
Setelah diketahui tingkat kesenjangan ini terjadi, maka akan dapat
pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya
kepuasan yang mampu diberikan oleh acara Opera Van Java di Trans7 dan
Segerrr Benerrr di ANTV kepada responden dapat dilihat dengan
mengurangi tingkat kepuasan maksimal (100%) dengan tingkat kesenjangan
kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap itemnya. Menunujuk pada
penelitian ini terdahulu ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%
atau apabila kesenjangan kepuasan berkisar antara 0-30% maka kebutuhan
tersebut dianggap memuaskan.
Apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka
presentase diatas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan
responden. Sebaliknya apabila kesenjangan kepuasan menunjukkan angka
dibawah 30% berarti media tersebut mampu memuaskan responden.
Semakin besar angka kesenjangan berarti suatu media semakin tidak mampu
memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin kecil angka kesenjangan
semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan
responden.
Tingkat kepuasan tersebut diklarifikasikan kedalam 3 kategori:
a. Rendah, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30%
b. Sedang, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20%
c. Tinggi, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10%
(Palmgreen dan Rayburn, 1985 dalam Sukma, 2003: 38)
41
BAB II
DESKRIPSI LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN
A. Program S-1 Non Reguler Ilmu Komunikasi (Untuk Angkatan 2008
program ini bernama Swadana Transfer)
Fokus pembangunan nasional pada dekade mendatang adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Usaha yang dilakukan terutama melalui jalur
pendidikan. Jadi, ada hubungan yang bersifat interdependensi antara
pembangunan pendidikan dan usaha peningkatan sumber daya manusia. Untuk
melakukan pembangunan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan
ini hanya bisa dicapai melalui pendidikan, sebaliknya penyelenggaraan
pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan.
Dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia, pendidikan formal
merupakan sarana yang hingga kini paling menonjol. Tidak ada suatu jenis dan
bentuk pendidikan yang kontribusinya terhadap pembangunan, terhadap
peningkatan sunber daya manusia sebesar sumbangan yang diberikan oleh
pendidikan formal telah diakui perannya dalam pembangunan.
Bagi perguruan tinggi, salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikannya
adalah melahirkan lulusan sarjana yang dapat diharapkan dapat bekerja di
masyarakat. Namun demikian, satu hal dan hal lain tidak semua mahasiswa di
perguruan tinggi dapat menyelesaikan pendidikannya hingga mencapai gelar
sarjana (S-1). Banyak diantara mereka yang berhenti kuliah di tengah jalan
mungkin karena adanya beberapa kendala dan kemudian bekerja, atau karena
42
memang memilih jenjang pendidikan hanya pada tingkat sarjana muda/diploma
III. Padahal, tuntutan kerja pada saat ini atau tuntutan karir pribadi menghendaki
jenjang pendidikan hingga sarjana.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan jenis dan bentuk pendidikan
tinggi formal yang memungkinkan para mahasiswanya dapat berkuliah tanpa
harus meninggalkan pekerjaanya atau berhenti bekerja. Hal ini mungkin apabila
program pendidikan tinggi formal itu diselenggarakan pada sore/malam hari, di
luar jam kerja. Program non regular FISIP UNS diadakan untuk menjawab
permasalahan ini.
Dengan program pendidikan lanjutan ini, pemerintah akan memperoleh
keuntungan ganda. Pertama, pemerintah akan memperoleh tenaga kerja yang
kualitasnya telah ditingkatkan, kedua tidak perlu mengadakan rekruitmen tenaga
kerja baru, serrta yang ketiga dengan program ini setidak-tidaknya tidak
menambah jumlah pengangguran.
a. Tujuan Pendidikan
1. Meningkatkan penguasaan teori dan konsep, kapabilitas intelektual, serta
etika profesi dan wawasan yang luas di bidang ilmu-ilmu sosial dan politik
2. Meningkatkan kemampuan analitik mahasiswa, sehingga mereka lebih
dapat menganalisa permasalahan pembangunan, khususnya sector
pembangunan yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
3. Meningkatkan kemampuan di bidang penelitian agar lebih dapat
mengidentifikasi dan merumuskan yang permasalahan pembangunan,
khususnya sektor yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya.
43
b. Visi Program S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS
Program S-1 Non Reguler jurusan komunikasi FISIP UNS dikembangkan
dan diarahkan pada upaya peningkatan ketrampilan dan pengetahuan di bidang
ilmu sosial dan politik, dan lebih khusus lagi pada bidang keilmuan
administrasi, komunikasi dan sosiologi sehingga lebih mampu memberikan
kontribusi terhadap proses pembangunan nasional, terutama dalam hal
perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring dan evaluasi. Secara tidak
langsung kemampuan demikian akan sangat membantu dalam memacu proses
pembangunan di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan dan
melembagakan tertib administrasi maupun menciptakan iklim komunikasi yang
kondusif, baik di lingkungan instansi tempat kerja maupun di masyarakat.
c. Misi Program S-1 Non Reguler Jurusan Komunikasi FISIP UNS
Dengan harapan-harapan yang tertuang dan visi tersebut di atas, maka misi
yang diemban oleh program S-1 Non Reguler FISIP UNS adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang program
Sarjana (S-1)
2. Memberi wawasan yang lebih luas agar lebih professional dalam
menangani masalah-masalah pembangunan
3. Meningkatkan kemampuan bagi yang sedang/telah/pernah bekerja
sehingga dapat memperoleh jenjang pendidikan S-1 sesuai dengan ilmu
yang dipelajarinya.
(Sumber : Bagian Pendidikan FISIP UNS)
44
B. Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini diambil dari populasi mahasiswa ilmu
komunikasi transfer angkatan 2008 yang masih aktif dan tercatat pada program
S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS angkatan 2008 yang menonton dan
mengikuti acara komedi Opera Van Java di Trans7 dan segerrr benerrr di
ANTV sebanyak 61 orang.
1.1 Latar Belakang
Responden yang dipakai untuk penelitian adalah mahasiswa
komunikasi jalur swadana transfer angkatan 2008 yang terdiri dari dua kelas
yaitu kelas A dan kelas B. Mahasiswa berasal dari kota Solo, Sragen,
Madiun, Purwokerto, Tegal, Palembang, Jakarta, Bandung. Kebanyakan
mereka berasal dari Luar Kota Solo dan sebagian besar mereka kos di daerah
sekitar Kampus. Usia rata-rata mahasiswa antara 22 – 25 tahun. Menurut
jenis kelamin, mayoritas mahasiswa yang diambil sebagai sampel mayoritas
wanita dengan jumlah laki-laki 24 orang (39,34 %) dan wanita 37orang
(60,66%).
1.2. Status Sosial Ekonomi
Hasil survey menyatakan bahwa status sosial mahasiswa komunikasi
swadana transfer angkatan 2008, yaitu :
· Ada sebagian mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sehingga mereka
memeperoleh penghasilan dan bisa membiayai kuliah sendiri, dan ada
45
sebagian mahasiswa yang hanya kuliah saja dan mereka masih dibiayai
orang tua.
· Dari kedua kelas yang sudah bekerja hanya sekitar 15 orang dan lainnya
hanya kuliah saja.
· Rata-rata penghasilan orang tua mereka termasuk dalam golongan
menengah dan menengah ke atas.
· Sebagian besar orang tua mahasiswa bekerja sebagai Pegawai Negri, Guru,
dan Wiraswasta.
1.3. Gaya Hidup dan Media Yang Dipakai
Gaya hidup mahasiswa sebagian besar ada yang sudah bekerja dan
sebagian hanya kuliah saja. Mahasiswa yang sudah bekerja sebagian
menghabiskan waktu mereka untuk bekerja dan waktu untuk bermain-main
hanya sedikit, sedangkan mahasiswa yang hanya kuliah saja kemungkinan
untuk bermain bersama teman-teman lebih besar, sehingga terjalin
pertemanan yang lebih erat diantara mahasiswa.
46
1. PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
1. Sejarah Singkat
Trans7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan
hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal
dari kerja sama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia
pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans7 lahir sebagai sebuah statsiun swasta yang
menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan
penuh hiburan serta kiepribadian bangsa yang membumi. Trans7 berdiri
dengan ijin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan
Nomor 809/BH.09.05/III/2000 dengan nama TV7 yang sahamnya sebagian
besar dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Pada tanggal 22
Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor
8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada 4 Agustus 2006, Para
Group melalui PT TRANS Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual
Nusantara Tivi 7. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember
2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya 7.
Dibawah naungan PT. TRANS Corporation yang merupakan bagian dari
manajemen PARA GROUP, Trans7 diharapkan dapat menjadi televisi yang
maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif,
kreatif, dan inovatif.
Pada akhir semester kedua 2006 sampai dengan semester awal tahun
2007, Trans7 memiliki target 60 % sampai dengan 80 % untuk in house
production dan sisanya 40 % sampai dengan 20 % adalah program lokal dan
47
international acquisition. Presentase program luar negeri berjumlah 43 % dan
program produksi lokal berjumlah 57 % Trans7 mengedepankan program
Informasi dan hiburan meliputi berita sebesar 29 %, Olahraga 5 % dan program
yang diproduksi oleh Trans7 sebesar 17 % dan sisanya sebesar 49 % adalah
program Internasional dan production house lokal.
Trans7 berkomitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsanya,
dengan menyajikan program Informasi seperti Redaksi Pagi, Redaksi Siang,
Redaksi Sore, dan Redaksi Malam. Dikemas secara apik dan dinamis, update
dan informatif.
Trans7 juga menghadirkan program berita lainnya seperti Selamat Pagi,
TKP, Kupas Tuntas, Lacak, Fenomena yang memberikan wawasan bagi
pemirsa. Tidak kalah informatif, program Informasi seperti Asal Usul, Kajian
Silaturahim, Wanita dalam Berita, Infotainment Pagi, Infotainment Siang,
Infotainment weekend dan Cipika-Cipiki semakin lengkap menambah
cakrawala diruang keluarga. Tidak hanya menyajikan program Informasi saja,
Program Sport Trans7 yang selalu dinanti oleh para pecinta olahraga Moto GP
2007, merupakan ajang balap motor yang menarik untuk diikuti. Trans7 juga
menyajikan tayangan olahraga setiap hari dilayar pemirsa seperti program
Sport 7 serta up date olahraga dunia One Stop Football, Highlight Moto GP,
Highlight Otomotif, serta plesetan dan tips dunia olahrga yang menarik
dikemas dalam program Sportawa.
Dunia anak tidak pernah lepas dari Porgram Trans7, hadir bersama Si
Bolang dan Buku Harian Si Unyil, Trans7 memberikan pengetahuan dan
48
hiburan untuk anak-anak Program Si Bolang merupakan program dokumenter
petualangan yang menghadirkan anak-anak diseluruh penjuru Indonesia. Lain
halnya dengan program Buku Harian Si Unyil, program ini memberikan ilmu
pengetahuan umum yang mendasar bagi si kecil. Dilengkapi dengan sajian
film-film berkwalitas seperti program acara Theater7, Theater Malam dan
Theater Fajar yang hadir setiap hari mengisi layar kaca pemirsa.
Program hiburan seperti Plesetan Misteri, Wisata Belanja, Kisah
selebriti, Rumpi, program Talk Show Empat Mata bersama Tukul Arwana,
OKB, Beauty n Azis, Pas Mantab serta Opera Van Java siap mengisi hari-hari
pemirsa Trans7 dengan canda tawa, maka jangan pernah lewatkan sajian
program acara yang dikemas secara cerdas, tajam, menghibur dan membumi
hanya di Trans7.
2. Visi dan Misi
Vision
· In the long time run, Trans7 aim to be the best tv station in
Indonesia and allover asia.
· Trans7 is committed to always provide the best to all shareholders
by brodcasting high quality programs while maintaining the
morality and working culture which could be accepted by the
shareholders.
49
Mission
· Trans7 become a place for ideas and aspiration to educated and
plays a role in improving the quality of life of Indonesian.
· Trans7 is committed to maintain the nation’s unity as well as the
democratic values by renewing programs of high standard and
morality which could be accepted by people and associate.
3. DEWAN KOMISARIS
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama Chairul Tanjung
Komisaris 1. Agung Adiprasetyo
2. Ishadi SK
3. Asih Winanti
b. DEWAN DIREKTUR
Direktur Utama Wishnutama
Wakil Direktur Utama Atiek Nur Wahyuni
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Ch. Suswati Handayani
50
4. STATSIUN TRANMISI
Trans7 saat ini memilik 26 statsiun tranmisi yang mampu menjangkau
lebih dari 133 juta penonton televisi di Indonesia.
Jakarta 49 UHF
Bandung 44 UHF
Semarang 41 UHF
Yogyakarta / Solo 46 UHF
Surabaya 56 UHF
Madiun 40 UHF
Kediri 45 UHF
Malang 60 UHF
Denpasar 45 UHF
Medan 41 UHF
Palembang 22 UHF
Lampung 22 UHF
Pekanbaru 30 UHF
Makasar 41 UHF
Manado 32 UHF
51
Pontianak 31 UHF
Samarinda 49 UHF
Banjarmasin 22 UHF
Purwokerto 22 UHF
Tegal 53 UHF
Cirebon 47 UHF
Garut 32 UHF
Jayapura 22 UHF
Kupang 36 UHF
Balikpapan 22 UHF
Padang 23 UHF.
52
5. Logo Perusahaan
Logo Trans7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan
ketegasan, karakter yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah
beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan
keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada
posisi terhormat diantara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik
dan mudah diingat, diharapkan membawa Trans7 ke tengah masyarakat
Indonesia dan pemirsa setianya.
Sumber : Handbook Broadcaster Development Program TRANS corp Company
53
2. Program Komedi “Opera Van Java”
Opera Van Java adalah sebuah acara komedi di stasiun televisi Indonesia,
Trans7. Ide acara ini adalah seperti pertunjukan wayang orang pada kebudayaan
Jawa. Para wayang itu diperankan oleh beberapa pelawak terkenal, seperti
Nunung Srimulat, Azis Gagap, dan Sule. Selain wayang, juga terdapat dalang
yang diperankan oleh Parto Patrio serta para pemain gamelan dan sinden.
Uniknya, hanya dalang yang mengetahui jalan ceritanya. Bintang tamu juga kerap
ditampilkan pada tiap episodenya.
Walaupun ide dasarnya adalah pewayangan, namun cerita yang diangkat
tak melulu cerita-cerita rakyat Indonesia, tapi bisa juga cerita dari negara lain,
seperti Cinderella dan Sun Go Kong. Pada akhir acara, Ki Dalang Parto Patrio
selalu mengucapkan kalimat terakhir khas Opera Van Java yang berbunyi: Di sana
gunung, di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa. Wayangnya bingung,
dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa. Ketemu lagi di Opera Van
Java... Yaa... Eeee...!
Acara ini disiarkan setiap malam, kecuali Sabtu malam, Pkl 20.00 wib,
dan di bulan puasa ditambah dengan jam siaran menemani pemirsa makan
sahur. Acara berbentuk pertunjukan wayang orang yang dimodifikasi sebagai
lawakan ini, digawangi oleh Sule (anggota grup lawak SOS), Aziz Gagap, Andre
Stinky, Nunung Srimulat, Parto Patrio sebagai dalang atau sutradara, dua orang
pesinden, Rina dan Dewi Gita, beserta para bintang tamu lainnya.
Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi atau latar
belakang panggung seperti ini sudah lama menjadi andalan beberapa stasiun
54
televisi, seperti acara Ngelaba di TPI, Ekstra Vaganza di Trans TV, dan lain-
lain. Namun ada yang berbeda pada Opera Van Java ini, yaitu penggunaan
properti panggung berbahan styrofoam yang siap untuk dihancurkan.
Lihatlah gaya Sule atau pemain lainnya, yang menyuruh Aziz Gagap untuk
menduduki kursi yang terbuat dari styrofoam, yang pasti akan hancur
berantakan. Atau pentungan yang patah ketika dipukulkan ke kepala. Gaya yang
pernah ngetop di dunia lawakan zamannya Charlie Chaplin ini – waktu itu
bahannya bukan dari styrofoam tapi karet, berhasil diangkat kembali oleh Opera
Van Java, dan sekarang ditiru oleh banyak acara lawakan di stasiun televisi
lainnya.
Selain itu, format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan
“kekacauan-kekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa
menjadi tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan
penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan
melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak
dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan
dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya.
Betul-betul kocak, santai dan menghibur.
Sumber : http: //www.trans7.co.id/frontend/home/view/154
55
3. PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV)
1. Sejarah Berdirinya Antv
ANTV yang berdiri sejak tanggal 1 Januari 1993 merupakan stasiun televisi
swasta yang dimiliki oleh konglomerat Aburizal Bakrie dan sekarang dikelola
oleh anaknya yang bernama Anindya Bakrie sebagai Presiden Direktur.
Mulanya ANTV adalah stasiun televisi lokal yang siarannya di wilayah
Lampung dan sekitarnya. Dengan izin siaran lokal itu ANTV mengudara selama
lima jam sehari.
Pada tanggal 18 Januari 1993 ANTV mendapat ijin siaran nasional melalui
Keputusan Menteri Penerangan RI No. 04A/1993. Sepuluh hari setelah ijin
tersebut keluar ANTV mengudara secara nasional. Studio ANTV yang semula
berada di Lampung dipindahkan ke Jakarta.
Tepat pada tanggal 1 Maret 1993, ANTV untuk pertama kalinya
memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum
DPR/MPR. Saat itu, ANTV berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya
kegiatan penting kenegaraan. Momen istimewa itu yang kini dijadikan sebagai
hari jadi ANTV.
Dalam perjalanan usahanya ANTV banyak mengalami perkembangan.
Pada tanggal 30 September 2005 ANTV berhasil menjalin kerjasama strategis
dengan jaringan televisi dunia STAR. Kerjasama ini ditandai dengan masuknya
20% saham STAR ke ANTV. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan bergabungnya STAR mengantar ANTV tampil sebagai salah satu
stasiun televisi nasional yang mempunyai jaringan terluas di tingkat dunia.
56
Hingga tahun 2007, ANTV memiliki 23 stasiun relay yang tersebar di beberapa
daerah potensial. ANTV mampu menjangkau 154 kota dan dapat dinikmati oleh
lebih dari 129 juta pemirsa. Dengan demikian ANTV menjadi stasiun televisi
keempat yang memiliki daya jangkau siaran terluas, diterima oleh pemirsa
indonesia.
Berkat kerja keras seluruh karyawan ANTV yang berpengalaman di dunia
penyiaran dan juga sistem manajemen modern ANTV berhasil meraih beberapa
penghargaan tingkat nasional maupun internasional. Tingkat nasional, ANTV
berhasil meraih sejumlah penghargaan dari Panasonic Award, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Award, Festival Sinetron Indonesia (FSI), Museum Rekor
Indonesia (MURI), dan lain-lain. Adapun penghargaan tingkat internasional yang
pernah diraih ANTV di antaranya tiga penghargaan dari Asian Television Award
untuk kategori Best Sport Program dan Best News Program.
a. Visi dan Misi ANTV
Menjadi stasiun televisi yang berkelas dunia yang dibuat untuk Indonesia,
oleh Indonesia, memberikan kepada stakeholder pelayanan terbaik dari segi
kualitas, kretifitas, dan berbeda dengan stasiun televisi lainnya.
b. Program ANTV
Sejak April 2002, ANTV melebarkan sasaran pemirsa. Semula target utama
program-program ANTV ditujukan untuk anak-anak remaja (teeneger), kini
ANTV membidik keluarga sebagai target utama pemirsanya.
c. Filosofi Logo ANTV
Logo ANTV merupakan kombinasi dari dua kekuatan yang saling
57
melengkapi, yaitu STAR dengan pengalaman internasionalnya dan ANTV
dengan pengetahuan dan keahlian lokalnya. Perpaduan logo STAR dengan
kotak channel dan logo ANTV yang sudah ada kedalam bentuk dan format
yang unik. Pancaran yang tebal dan berwarna merah menggambarkan
kekuatan dan kepercayaan diri ANTV menuju masa deoan gemilang, yang
memperlihatkan ANTV dipersembahkan sebagai kebanggan Indonesia. Warna
putih melambangkan tekad ANTV menjalankan usahanya berdasarkan asas
ketentuan yang berlaku dilandasi nilai-nilai kejujuran, ketulusan, serta
menjunjung tinggi integritas bangsa.
d. Organisasi ANTV
Jajaran komisaris
Presiden komisaris : Paul Francis Aiello
Komisaris : Sanjay Das
Omar Lutfi Anwar
Haji Azkarmin Zaini
Nalinkant amratlal Rathod
Jajaran Direksi
Presiden Direktur : Anindya N. Bakrie
Direktur : Rajan Putri
Robertus Bismarka Kurniawan
Sukarni Ilyas
Daniel G. Resowijoyo
58
e. Alamat ANTV
PT. Cakrawala Andalas Televisi
Gedung Sentra Mulia Lt. 18
Jl. H.R Rasuna Said Kav.X-6, No. 8 Jakarta Selatan 12940
Telp : 62-21 5222086
Faks : 62-21 5277068
Email : [email protected]
f. Stasin Pemancar ANTV
No. LOKASI FREKUENSI
1. Jakarta 47 UHF
2 Bandung 58 UHF
3. Yogyakarta 30 UHF
4. Semarang 26 UHF
5. Surabaya 24 UHF
6. Medan 29 UHF
7. Denpasar 25 UHF
8. Makasar 25 UHF
9. Lampung 30 UHF
10. Palembang 26 UHF
11. Malang 44 UHF
12. Madiun 36 UHF
13. Kediri 55 UHF
59
14. Cirebon 42 UHF
15. Garut 22 UHF
16. Purwokerto 37 UHF
17. Pekanbaru 44 UHF
18. Padang 45 UHF
19. Manado 40 UHF
20. Magetan 36 UHF
21. Banjarmasin 40 UHF
22. Pontianak 41 UHF
23. Batam 53 UHF
Sumber : http://www.an.tv/corporate/
4. Program Komedi “Segeerrr Beneerr”
Komedi series dalam format SAMRAH, cabang komedi Lenong dengan
ciri khas penonton duduk di lantai mengitari panggung dan penonton diberikan
kebebasan berinteraksi dengan komedian yang tampil. Tayang setiap hari Senin
hingga Rabu pkl. 19:30 WIB, Olga Syahputra, Ohang, Adul, Opie Kumis, dan
Yadi Sembako akan tampil bersama 2 atau 3 bintang tamu (wanita – pria) sesuai
kreatif cerita. Bintang tamu seperti penyanyi solo/grup/band, tokoh-tokoh/pejabat
penting, olahragawan/olahragawati, orang-orang dengan sosok yang unik. Sebagai
pengantar cerita adalah Soimah dengan busana kebaya sebagai ciri khas Sinden.
Pesinden lazimnya menyinden atau berolah vokal dengan mengenakan
kain kebaya. Mereka bertimpuh atau duduk dalam posisi kedua kaki tertekuk dan
60
tertindih pantat. Soimah menyebutnya dengan istilah ndeprok. Kini mereka
berdiri, terkadang berjingkrak menari dan meneriakkan lagu rock. Sosok Soimah
ditampilkan untuk memberikan nuansa lokal. Pesinden pada acara tersebut
memang hanya dipinjam citranya sebagai bagian dari dagelan Segerr Beneerrr.
Format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauan-
kekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi tidak
bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan penampilan,
menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan
“kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak dibebani harus
memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan dan kekonyolan
pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya. Betul-betul
kocak, santai dan menghibur.
Sumber : http: //www.an.tv/hiburan/segerrr_benerrr.php
61
BAB III
DESKRIPSI VARIABEL GRATIFICATION SOUGHT, MEDIA USE, DAN
GRATIFICATION OBTINED
A. Deskripsi Variabel Gratification Sought
Gratification Sought (GS) merupakan tingkat kepuasan yang
diharapkan melalui penggunaan media tertentu. Garitification Sought dalam
penelitian ini merupakan kebutuhan-kebutuhan yang dicari pemenuhan
kepuasannya dari responden dalam menyaksikan program acara komedi Opera
Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Jenis-jenis kebutuhan yang
dicari pemenuhan kepuasannya meliputi 4 motif yaitu motif informasi, motif
identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan yang
dijabarkan dalam 13 pertanyaan.
Pertanyaan masing-masing diberi 4 alternatif jawaban yang dapat
dipilih responden yaitu sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju
(skor 2), sangat tidak setuju (skor 1). Gambaran tingkat kepuasan yang
diharapkan oleh responden berita dalam menyaksikan program acara komedi
Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV akan dijelaskan dalam
table berikut. Tabel ini berisi kecenderungan pada 13 pertanyaan kebutuhan
Gratifications Sought.
62
Tabel III.1 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Informasi
dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Menonton Opera Van Java akan menambah informasi tentang komedian pendatang baru
28 (45,9)
31 (50,8)
2 (3,3)
0 (0,0)
2. Menonton Opera Van Java akan
menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun
26 (42,6)
34 (55,7)
1 (1,6)
0 (0,0)
3. Menonton Opera Van Java akan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi
22 (36,1)
35 (57,4)
4 (6,6)
0 (0,0)
4. Menonton Opera Van Java akan memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
31 (50,8)
26 (42,6)
4 (6,6)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 4
Berdasarkan tabel III.1 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
informasi yang diharapkan dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu :
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java untuk menambah informasi tentang komedian pendatang baru. Hanya
masuk kategori sedang dikarenakan responden selain mencari pemuas
kebutuhan pada acara Opera van Java juga dari acara lain salah satunya
dari acara Segerrr Beneerrr.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java untuk menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun.
Hanya masuk kategori sedang dikarenakan di Opera van Java memang tiap
63
episode mendatangkan bintang tamu tetapi tidak semuanya komedian bisa
dari kalangan artis, presenter atau olahragawan sehingga responden juga
mencari pemuas kebutuhan pada acara lain salah satunya dari acara
Segerrr Beneerrr
3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
57,4%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java untuk memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi.
Hanya masuk kategori sedang dikarenakan responden selain mencari
pemuas kebutuhan pada acara Opera van Java juga dari acara lain salah
satunya dari acara Segerrr Beneerr .
4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat
setuju 50,8 %. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori
tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada
acara Opera van Java untuk memperoleh pengetahuan tentang tata
panggung acara komedi dikarenakan setting panggung Opera van Java tiap
episode selalu berubah yang membuat responden sangat berharap pada
acara Opera van Java.
64
Tabel III.2 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Identitas
dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Menonton Opera Van Java akan dapat menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain
23 (37,7)
34 (55,7)
4 (6,6)
0 (0,0)
2. Menonton Opera Van java akan
dapat memberikan informasi kepada orang lain
28 (45,9)
31 (50,8)
2 (3,3)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
Berdasarkan tabel III.2 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
identitas pribadi yang diharapkan dari Opera Van Java Trans 7 yaitu :
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java, Opera Van Java memang menghadirkan lawakan yang segar
sehingga responden mengharapkan setelah menonton acara ini dapat
memberikan masukan untuk dapat menambah kepercayaan diri dalam
bergaul.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java. Dengan pesan- pesan yang ditampilkan oleh acara Opera van Java,
responden berharap acara ini mampu memberikan informasi yang berguna
untuk menambah pengetahuan responden mengenai acara komedi yang
menghibur karena acara ini sering dibicarakan di kampus.
65
Tabel III.3
Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS
F (%) F (%) F (%) F (%) 1.
Menonton Opera Van Java akan memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain
28 (45,9)
32 (52,5)
1 (1,6)
0 (0,0)
2. Menonton Opera Van Java akan
dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
23 (37,7)
33 (54,1)
5 (8,2)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
Berdasarkan tabel III.3 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
integrasi dan interaksi sosial yang diharapkan dari program Opera Van Java
Trans 7 yaitu :
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
52,5%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java. Opera van Java diharapkan memberikan konstribusi bagi responden
agar setelah menonton acara ini dapat menjadi bahan pembicaran yang
hangat dikarenakan Opera van Java selalu memberikan tayangan yang
menghibur dan segar.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
54,1%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java untuk berkumpul dengan teman dan keluarga. Hal ini dikarenakan
jam penayangan Opera van Java pada Pukul 20.00, sehingga merupakan
waktu yang tepat untuk bersantai setelah seharian menjalankan aktivitas.
66
Tabel III.4 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Hiburan
dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Menonton Opera Van Java akan melupakan segala permasalahan yang ada
28 (45,9)
29 (47,5)
4 (6,6)
0 (0,0)
2. Menonton Opera Van Java akan
menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah
25 (41,0)
34 (55,7)
2 (3,3)
0 (0,0)
3.
Menonton Opera Van Java akan dapat menyalurkan emosi
24 (39,3)
35 (57,4)
2 (3,3)
0 (0,0)
4. Menonton Opera Van Java dapat sebagai hiburan dan kesenangan semata
31 (50,8)
26 (42,6)
4 (6,6)
0 (0,0)
5.
Menonton Opera Van Java akan dapat menghilangkan stress
21 (34,4)
37 (60,7)
3 (4,9)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5
Berdasarkan tabel III.4 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
hiburan yang diharapkan dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu :
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
47,5%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java. Dengan kelucuan-kelucuan disetiap penampilannya responden
mengharapkan dengan menonton Opera Van Java mampu melupakan
permasalahan walaupun hanya sementara.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java. Jam penayangan Opera van Java diyakini responden menjadi sarana
mengisi waktu luang setelah pulang kuliah karena sebagian besar
67
responden adalah mahasiswa yang ngekost dan membutuhkan hiburan
setelah pulang kuliah.
3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
57,4%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java untuk menyalurkan emosi. Acara yang menghibur ini diyakini
responden mampu menyalurkan emosi, dengan kelucuannya Opera van
Java mampu mengubah emosi seseorang menjadi lebih baik setelah
menonton dan tertawa terbahak-bahak.
4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat
setuju 50,8 %. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori
tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada
acara Opera van Java untuk memperoleh hiburan dan kesenangan semata
dikarenakan acara Opera van Java merupakan acara komedi yang tidakm
terlalu berbobot yang bertujuan untuk menghibur sehingga responden
sangat berharap dapat terpenuhi kebutuhan akan hiburan dengan menonton
acara Opera van Java.
5. No.5 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
60,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.5 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Opera van
Java untuk menjadi sarana menghilangkan stress walau hanya sementara.
68
Tabel III.5 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Informasi
dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan menambah informasi tentang komedian pendatang baru
24 (39,3)
34 (55,7)
3 (4,9)
0 (0,0)
2. Menonton Segeerrr Beneerrr akan
menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun
28 (45,9)
32 (52,5)
1 (1,6)
0 (0,0)
3. Menonton Segeerrr Beneerrr akan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi
30 (49,2)
27 (44,3)
4 (6,6)
0 (0,0)
4. Menonton Segeerrr Beneerrr akan memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
28 (45,9)
32 (52,5)
1 (1,6)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 4
Berdasarkan tabel III.5 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
informasi yang diharapkan dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu :
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr untuk menambah informasi tentang komedian pendatang baru.
Hanya masuk kategori sedang dikarenakan responden selain mencari
pemuas kebutuhan pada acara Segerrr Beneerrr juga dari acara lain salah
satunya dari acara Opera van Java.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
52,5%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segerrr
Beneerrr untuk menambah informasi tentang komedian yang sedang naik
daun.
69
3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat
setuju 49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori
tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada
acara Segerrr Beneerrr untuk memperoleh pengetahuan tentang aksi
panggung artis komedi. Responden menilai bahwa nama besar komedian
seperti Olga, Cagur dan Opie Kumis sangat diharapkan mampu
memberikan aksi panggung yang menarik sehingga responden sangat
berharap terpenuhi kebutuhannya dengan menonton Segerrr Beneerrr
4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
52,5 %. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segerrr
Beneerrr untuk memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara
komedi.
Tabel III.6 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Identitas
dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain
27 (44,3)
30 (49,2)
4 (6,6)
0 (0,0)
2. Menonton Segeerrr Beneerrr akan
dapat memberikan informasi kepada orang lain
28 (45,9)
31 (50,8)
2 (3,3)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
Berdasarkan tabel III.6 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
identitas pribadi yang diharapkan dari Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu :
70
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr. Segeerrr Beneerrr memang menghadirkan lawakan yang segar
sehingga responden mengharapkan setelah menonton acara ini dapat
memberikan masukan untuk dapat menambah kepercayaan diri dalam
bergaul. Terbukti dengan acara ini sering diperbicangkan dengan orang
lain.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr. Dengan lawakan yang ditampilkan oleh acara Segeerrr Beneerrr,
responden berharap acara ini mampu memberikan informasi yang berguna
untuk menambah pengetahuan responden mengenai acara komedi yang
menghibur karena acara ini sering dibicarakan di kampus.
Tabel III.7 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Integrasi
dan Interaksi Sosial dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain
21 (34,4)
33 (54,1)
7 (11,5)
0 (0,0)
2. Menonton Segeerrr Beneerrr akan
dapat berkumpul Setelah teman dan keluarga
27 (44,3)
31 (50,8)
3 (4,9)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
71
Berdasarkan tabel III.7 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
integrasi dan interaksi sosial yang diharapkan dari program Segeerrr Beneerrr
ANTV yaitu:
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
54,1%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr. Segeerrr Beneerrr diharapkan memberikan konstribusi bagi
responden agar setelah menonton acara ini dapat menjadi bahan
pembicaran yang hangat dikarenakan Segeerrr Beneerrr selalu
memberikan tayangan yang menghibur dan segar terbukti dengan
responden yang sering tanpa memindah-mindahkan chanel tv saat
menonton acara ini.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr untuk menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang
lain. Apabila responden tidak menonton acara ini, maka ada perasaan yang
kurang enak karena nantinya akan menjadi topik perbincangan dikalangan
mahasiswa.
72
Tabel III.8 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diharapkan (GS) Motif Hiburan
dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan melupakan segala permasalahan yang ada
28 (45,9)
31 (50,8)
2 (3,3)
0 (0,0)
2. Menonton Segeerrr Beneerrr akan
menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah
25 (41,0)
31 (50,8)
5 (8,2)
0 (0,0)
3.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat menyalurkan emosi
30 (49,2)
28 (45,9)
3 (4,9)
0 (0,0)
4. Menonton Segeerrr Beneerrr dapat sebagai hiburan dan kesenangan semata
30 (49,2)
27 (44,3)
4 (6,6)
0 (0,0)
5.
Menonton Segeerrr Beneerrr akan dapat menghilangkan stress
22 (36,1)
34 (55,7)
5 (8,2)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5
Berdasarkan tabel III.8 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan motif
hiburan yang diharapkan dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu :
1. No.1 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.1 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr untuk melupakan segala permasalahan yang ada walaupun hanya
sesaat.
2. No.2 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
50,8%. Dalam distribusi frekuensi, no.2 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr untuk menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah.
Dengan jam tayang pukul 19.30, dirasa sangat cocok untuk mengisi waktu
luang mahasiswa.
73
3. No.3 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat
setuju 49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.3 termasuk dalam kategori
tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada
acara Segeerrr Beneerrr untuk dapat menyalurkan emosi. Dengan lawakan
komedian sekelas Olga dan Cagur, responden sangat berharap emosi
tersalurkan setelah menonton acara ini walaupun hanya sementara.
4. No.4 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala sangat
setuju 49,2%. Dalam distribusi frekuensi, no.4 termasuk dalam kategori
tinggi. Hal ini berarti responden sangat mencari pemuas kebutuhan pada
acara Segeerrr Beneerrr untuk memperoleh hiburan dan kesenangan
semata dikarenakan acara Segeerrr Beneerrr memang mengedepankan
tayangan hiburan sehingga responden sangat berharap dapat terpenuhi
kebutuhannya dengan menonton acara Segeerrr Beneerrr.
5. No.5 prosentase terbesar terdapat pada item kebutuhan pada skala setuju
55,7%. Dalam distribusi frekuensi, no.5 termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini berarti responden mencari pemuas kebutuhan pada acara Segeerrr
Beneerrr untuk menjadi sarana menghilangkan stress.
74
B. Deskripsi Variabel Media Use
Penggunaan media (media use) merupakan perilaku khalayak dalam
menggunakan isi suatu media. Dalam penelitian ini berarti bahwa pola
penggunaan media dalam menonton program acara Opera Van Java Trans 7
dan Segeerrr Beneerrr ANTV dalam upaya memenuhi kebutuhan di kalangan
mahasiswa Ilmu Komunikasi Transfer angkatan 2008. Pengukuran pola
penggunaan media ini dioperasionalkan melalui tiga indikator yaitu frekuensi
menonton, durasi menonton, dan intensitas menonton.
1. Penggunaan Media Berdasarkan Frekuensi Menonton
Frekuensi (tingkat keseringan menonton) merupakan ukuran yang
digunakan untuk mengetahui tingkat penggunaan media di kalangan
responden. Untuk mengetahui tingkat keseringan dalam menonton program
acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV perlu
diketahui terlebih dahulu frekuensi tayangan masing-masing acara.
Tabel III.9 Tingkat Keseringan Responden Menonton acara Opera Van Java Trans 7
dan Segeerrr Beneerrr ANTV
Frekuensi Menonton Opera Van Java Segeerrr Beneerrr F % F %
Sangat Sering 20 32,7 16 26,2 Sering 32 52,5 26 42,6 Tidak Sering 7 11,5 15 24,6 Sangat Tidak Sering 2 3,3 4 6,6 Jumlah 61 100 61 100
Sumber : pertanyaan no. 1
Tabel II.9 menggambarkan frekuensi menonton kategori sering
pada program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar dibandingkan
Segeerrr Beneerrr ANTV. Hal ini berarti tingkat keseringan menonton
75
Opera Van Java Trans 7 lebih besar daripada tingkat keseringan menonton
Segeerrr Beneerrr. Secara umum tingkat keseringan menonton kedua media
masih tergolong sering karena masih banyak responden yang sering
menonton kedua acara tersebut. Bisa dikatakan bahwa responden tertarik
dengan kedua acara ini karena kedua acara ini menghibur.
Tabel III.10 Selesai Tidaknya Responden Menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan
Segeerrr Beneerrr ANTV
Selesai atau Tidak Opera Van Java Segeerrr Beneerrr F % F %
Sangat Sering 22 36,1 18 29,5 Sering 33 54,1 26 42,6 Tidak Sering 5 8,2 15 24,6 Sangat Tidak Sering 1 1,6 2 3,3 Jumlah 61 100 61 100
Sumber : pertanyaan no. 2
Tabel II.10 menggambarkan tingkat perhatian yang diberikan
responden pada program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar
dibandingkan Segeerrr Beneerrr ANTV. Responden yang menyatakan
sering selesai mengikuti acara Opera Van Java Trans 7 (54,1%) lebih besar
daripada yang menyatakan sering selesai mengikuti acara Segeerr Beneerrr
(42,6%). Sebagian besar responden menyatakan sering mengikuti acara
sampai selesai sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat
perhatian responden terhadap kedua acara tersebut tergolong sering.
76
Tabel III.11 Responden Melakukan Aktivitas Lain Saat Menonton acara Opera Van
Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
Melakukan Aktivitas Lain
Opera Van Java Segeerrr Beneerrr F % F %
Sangat Sering 4 6,5 6 9,8 Sering 6 9,8 10 16,4 Tidak Sering 28 45,9 25 41,0 Sangat Tidak Sering 23 37,7 20 32,8 Jumlah 61 100 61 100
Sumber : pertanyaan no. 3
Tabel II.11 menunjukkan bahwa tingkat keseringan melakukan
aktivitas saat menonton program acara Segeerrr Beneerrr ANTV lebih
besar daripada Opera Van Java Trans 7. Namun responden yang
menyatakan tidak sering melakukan aktivitas lain saat menonton Segeerrr
Beneerrr ANTV lebih besar jika dibandingkan dengan Opera Van Java
Trans 7. Sedangkan responden yang menyatakan sangat tidak sering
melakukan aktivitas saat menonton program acara Opera Van Java Trans 7
sebesar 37,7% dibandingkan dengan Segeerrr Beneerrr ANTV sebesar
32,8% Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perhatian responden terhadap
program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar daripada Segeerrr
Beneerrr ANTV.
Tabel di atas juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat
perhatian responden terhadap kedua acara tersebut tergolong tidak sering
karena responden menyatakan tidak sering melakukan aktivitas lain saat
menonton program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr
ANTV.
77
Tabel III.12 Responden Fokus Tanpa Memindah-Mindah Chanel TV Saat Menonton
acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
Fokus tanpa Memindah Chanel
Opera Van Java Segeerrr Beneerrr F % F %
Sangat Sering 21 34,4 18 29,5 Sering 30 49,2 24 39,4 Tidak Sering 6 9,8 13 21,3 Sangat Tidak Sering 4 6,5 6 9,8 Jumlah 61 100 61 100
Sumber : pertanyaan no. 4
Tabel III.12 menunjukkan bahwa tingkat perhatian yang diberikan
responden terhadap program acara Opera Van Java Trans 7 lebih besar
daripada Segeerrr Beneerrr ANTV. Hal ini menunjuk pada prosentase
responden yang menyatakan sering fokus dan tanpa memindah-mindah
chanel TV pada saat menonton Opera Van Java Trans 7 (49,2%) lebih
besar daripada Segeerrr Beneerrr (39,4%). Namun secara keseluruhan
terlihat bahwa memang sebagian besar responden fokus dalam menonton
acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV.
Tabel III.13 Responden Berbincang dengan Orang Lain setelah Menonton acara Opera
Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
Berbincan dengan Orang Lain
Opera Van Java Segeerrr Beneerrr F % F %
Sangat Sering 22 36,1 17 27,9 Sering 35 57,3 22 36,1 Tidak Sering 2 3,3 17 27,9 Sangat Tidak Sering 2 3,3 5 8,1 Jumlah 61 100 61 100
Sumber : pertanyaan no. 5
78
Pada tabel III.13 dapat dilihat bahwa tingkat perhatian yang
diberikan responden, sering berbincang dengan Orang Lain setelah
menonton acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV.
Opera Van Java Trans 7 lebih besar (57,3%) dibandingkan Segeerrr
Beneerrr (36,1%). Hal ini berarti bahwa responden selalu berbincang
dengan orang lain setelah menonton kedua program acara tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan menonton dua program acara tersebut mampu
membantu responden untuk lebih interaktif dengan orang lain. Hal ini juga
menunjukkan bahwa tingkat perhatian responden untuk berbincang dengan
orang lain cukup besar.
79
C. Deskripsi Variabel Gratification Obtained (GO)
Gratification Obtained dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kepuasan
yang diperoleh responden menyaksikan program acara komedi Opera Van
Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Gratification Obtined dihitung
berdasarkan 13 pertanyaan yang diajukan untuk masing-masing media.
Kategori penilaian terdiri dari 4 skala yaitu sangat setuju (4), setuju (3), tidak
setuju (2), sangat tidak setuju (1). Dalam analisis ini penggambaran tentang
kepuasan yang diperoleh mahasiswa transfer swadana komunikasi dapat
dilihat dari tabel berikut :
1. Gratification Obtained Opera Van Java
Tabel III.14 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Informasi
dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Opera Van Java menambah informasi tentang komedian pendatang baru
26 (42,6)
31 (50,8)
4 (6,6)
0 (0,0)
2. Setelah menonton Opera Van Java
menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun
26 (42,6)
21 (34,4)
14 (23,0)
0 (0,0)
3. Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi
22 (36,1)
22 (36,1)
17 (27,9)
0 (0,0)
4. Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
31 (50,8)
16 (26,2)
14 (23,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 4
80
Berdasarkan tabel III.14 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif informasi yang diperoleh dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu :
1. No1, Setelah menonton Opera Van Java menambah informasi tentang
komedian pendatang baru prosentase terbesar ada di setuju 50,8%. Hal ini
berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah
menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan menambah
informasi tentang komedian pendatang baru.
2. No.2, Setelah menonton Opera Van Java menambah informasi tentang
komedian yang sedang naik daun prosentase terbesar ada di sangat setuju
42,6%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya
setelah menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan menambah
informasi tentang komedian yang sedang naik daun.
3. No.3, Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang
aksi panggung artis komedi prosentase terbesar ada di sangat setuju 36,1%
dan setuju 36,1%. Dari hasil ini bisa dikatakan harapan responden cukup
terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java untuk
memenuhi kebutuhan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung
artis.
4. No.4, Setelah menonton Opera Van Java memperoleh pengetahuan tentang
tata panggung acara komedi prosentase terbesar ada di sangat setuju
50,8%. Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya
setelah menonton Opera Van Java untuk memperoleh pengetahuan tentang
tata panggung acara komedi.
81
Tabel III.15 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Identitas
dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Opera Van Java menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain
23 (37,7)
15 (24,6)
23 (37,7)
0 (0,0)
2. Setelah menonton Opera Van java
memberikan informasi kepada orang lain
28 (45,9)
19 (31,1)
14 (23,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
Berdasarkan tabel III.15 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif identitas pribadi yang diperoleh dari Opera Van Java Trans 7 yaitu :
1 No1, setelah menonton Opera Van Java menambah kepercayaan diri
dalam bergaul dengan orang lain prosentase terbesar ada di sangat
setuju 37,7% dan tidak setuju 37,7%. Hal ini berarti harapan responden
cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java
untuk memenuhi kebutuhan menambah kepercayaan diri dalam
bergaul dengan orang lain .
2. No2, setelah menonton Opera Van java memberikan informasi kepada
orang lain prosentase terbesar ada di sangat setuju 45,8%. Hal ini
berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah
menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan memberikan
informasi kepada orang lain.
82
Tabel III.16 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Opera Van Java memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain
28 (45,9)
15 (24,6)
18 (29,5)
0 (0,0)
2. Setelah menonton Opera Van Java
dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
23 (37,7)
18 (29,5)
20 (32,8)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
Berdasarkan tabel III.16 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif integrasi dan interaksi sosial yang diperoleh dari program Opera Van
Java Trans 7 yaitu :
1. No1, setelah menonton Opera Van java memperoleh bahan pembicaraan
dengan orang lain prosentase terbesar ada di sangat setuju 45,9%. Hal ini
berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah
menonton Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan bahan pembicaraan
dengan orang lain.
2. No.2, setelah menonton Opera Van java dapat berkumpul dengan teman
dan keluarga prosentase terbesar ada di sangat setuju 37,7%. Hal ini berarti
harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton
Opera Van Java untuk memenuhi kebutuhan dapat berkumpul dengan
teman dan keluarga
83
Tabel III.17 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Hiburan
dari Opera Van Java Trans 7
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Opera Van Java melupakan segala permasalahan yang ada
28 (45,9)
16 (26,2)
17 (27,9)
0 (0,0)
2. Setelah menonton Opera Van Java
menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah
25 (41,0)
20 (32,8)
16 (26,2)
0 (0,0)
3.
Setelah menonton Opera Van Java dapat menyalurkan emosi
24 (39,3)
20 (32,8)
17 (27,9)
0 (0,0)
4. Setelah menonton Opera Van Java sebagai hiburan dan kesenangan semata
31 (50,8)
17 (27,9)
13 (21,3)
0 (0,0)
5.
Setelah menonton Opera Van Java dapat menghilangkan stress
21 (34,4)
29 (47,5)
11 (18,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5
Berdasarkan tabel III.17 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif hiburan yang diperoleh dari program Opera Van Java Trans 7 yaitu :
1. No1, setelah menonton Opera Van java melupakan segala permasalahan
yang ada prosentase terbesar ada di sangat setuju 45,9%. Hal ini berarti
harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton
Opera Van Java untuk melupakan segala permasalahan yang ada.
2. No2, setelah menonton Opera Van java menjadi sarana mengisi waktu
luang setelah pulang kuliah prosentase terbesar ada di sangat setuju 41%.
Hal ini berarti harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah
menonton Opera Van Java untuk sarana mengisi waktu luang setelah
pulang kuliah.
3. No.3, setelah menonton Opera Van java dapat menyalurkan emosi
prosentase terbesar ada di sangat setuju 39,3%. Hal ini berarti harapan
84
responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van
Java untuk dapat menyalurkan emosi.
4. No.4, setelah menonton Opera Van java sebagai hiburan dan kesenangan
semata prosentase terbesar ada di sangat setuju 50,8%. Hal ini berarti
harapan responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah menonton
Opera Van Java sebagai hiburan dan kesenangan semata.
5. No.5, setelah menonton Opera Van java dapat menghilangkan stress
prosentase terbesar ada di setuju 47,5%. Hal ini berarti harapan responden
cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van Java dapat
menghilangkan stress
2. Gratification Obtained Segeerrr Beneerrr
Tabel III.18 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Informasi
dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah informasi tentang komedian pendatang baru
16 (26,2)
32 (52,5)
13 (21,3)
0 (0,0)
2. Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr
menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun
17 (27,9)
37 (60,7)
7 (11,5)
0 (0,0)
3. Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi
17 (27,9)
40 (65,6)
4 (6,6)
0 (0,0)
4. Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
14 (23,0)
46 (75,4)
1 (1,6)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 4
85
Berdasarkan tabel III.18 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif informasi yang diperoleh dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu :
1. No1, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah informasi tentang
komedian pendatang baru prosentase terbesar ada di setuju 52,5%. Hal ini
berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah
menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan menambah
informasi tentang komedian pendatang baru.
3. No.2, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah informasi tentang
komedian yang sedang naik daun prosentase terbesar ada di setuju 60,7%.
Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah
menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan menambah
informasi tentang komedian yang sedang naik daun.
4. No.3, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan
tentang aksi panggung artis komedi prosentase terbesar ada di setuju
65,6%. Dari hasil ini bisa dikatakan harapan responden cukup terpenuhi
kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi
kebutuhan memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis.
5. No.4, Setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh pengetahuan
tentang tata panggung acara komedi prosentase terbesar ada di sangat
setuju 75,4%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi
kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi
kebutuhan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun.
86
Tabel III.19 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Identitas
dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain
18 (29,5)
39 (63,9)
4 (6,6)
0 (0,0)
2. Setelah menonton Segeerrr Beneerrr
memberikan informasi kepada orang lain
12 (19,7)
47 (77,0)
2 (3,3)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
Berdasarkan tabel III.19 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif identitas pribadi yang diperoleh dari Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu :
1. No1, setelah menonton Segeerrr Beneerrr menambah kepercayaan diri
dalam bergaul dengan orang lain prosentase terbesar ada di sangat
setuju 63,9%. Hal ini berarti harapan responden cukup terpenuhi
kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi
kebutuhan menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang
lain .
2. No2, setelah menonton Segeerrr Beneerrr memberikan informasi
kepada orang lain prosentase terbesar ada di setuju 77%. Hal ini berarti
harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton
Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan memberikan informasi
kepada orang lain.
87
Tabel III.20 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain
9 (14,8)
45 (73,8)
7 (11,5)
0 (0,0)
2. Setelah menonton Segeerrr Beneerrr
dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
13 (21,3)
45 (73,8)
3 (4,9)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 2
Berdasarkan tabel III.20 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif integrasi dan interaksi sosial yang diperoleh dari program Segeerrr
Beneerrr ANTV yaitu:
1. No1, setelah menonton Segeerrr Beneerrr memperoleh bahan pembicaraan
dengan orang lain prosentase terbesar ada di setuju 73,8%. Hal ini berarti
harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton
Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan bahan pembicaraan dengan
orang lain.
2. No.2, setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat berkumpul dengan teman
dan keluarga prosentase terbesar ada di sangat setuju 73,8%. Hal ini berarti
harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton
Segeerrr Beneerrr untuk memenuhi kebutuhan dapat berkumpul dengan
teman dan keluarga
88
Tabel III.21 Gambaran tentang Tingkat Kepuasan yang Diperoleh (GO) Motif Hiburan
dari Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan SS S TS STS F (%) F (%) F (%) F (%)
1.
Setelah menonton Segeerrr Beneerrr melupakan segala permasalahan yang ada
20 (32,8)
39 (63,9)
2 (3,3)
0 (0,0)
2. Setelah menonton Segeerrr Beneerrr
menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah
17 (27,9)
39 (63,9)
5 (8,2)
0 (0,0)
3.
Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr dapat menyalurkan emosi
16 (26,2)
45 (68,9)
3 (4,9)
0 (0,0)
4. Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr sebagai hiburan dan kesenangan semata
17 (27,9)
40 (65,6)
4 (6,6)
0 (0,0)
5.
Setelah Menonton Segeerrr Beneerrr dapat menghilangkan stress
13 (21,3)
43 (70,5)
5 (8,2)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1- 5
Berdasarkan tabel III.21 di atas dapat dilihat prosentase kebutuhan
motif hiburan yang diperoleh dari program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu :
1. No1, setelah menonton Segeerrr Beneerrr melupakan segala permasalahan
yang ada prosentase terbesar ada di setuju 63,9%. Hal ini berarti harapan
responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr
Beneerrr untuk melupakan segala permasalahan yang ada.
2. No2, setelah menonton Segeerrr Beneerrr menjadi sarana mengisi waktu
luang setelah pulang kuliah prosentase terbesar ada di setuju 68,9%. Hal
ini berarti harapan responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah
menonton Segeerrr Beneerrr untuk sarana mengisi waktu luang setelah
pulang kuliah.
3. No.3, setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat menyalurkan emosi
prosentase terbesar ada di setuju 68,9%. Hal ini berarti harapan responden
89
cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr untuk
dapat menyalurkan emosi.
4. No.4, setelah menonton Segeerrr Beneerrr sebagai hiburan dan kesenangan
semata prosentase terbesar ada di setuju 65,6%. Hal ini berarti harapan
responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Opera Van
Java sebagai hiburan dan kesenangan semata.
5. No.5, setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat menghilangkan stress
prosentase terbesar ada di setuju 70,5%. Hal ini berarti harapan responden
cukup terpenuhi kebutuhannya setelah menonton Segeerrr Beneerrr dapat
menghilangkan stress
90
BAB IV
ANALISIS GRATIFICATIONS DISCREPANCY DAN MEDIA YANG
LEBIH MEMUASKAN RESPONDEN
Pengujian data dalam penelitian ini meliputi; uji validitas, uji reabilitas dan
uji discrepancy. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan statistic
discrepancy Palmgreen sebagai ukuran yang terbaik dan paling banyak digunakan
karena penghitungannya melibatkan semua skor. Adapun masing-masing teknik
uji statistik yang digunakan di dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut:
A. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.
Pengujian ini dilakukan dengan mengkorelasikan butir-butir pertanyaan di
dalam kuesioner terhadap faktor terkait. Jika ternyata butir pertanyaan
kuisioner tidak valid maka butir pertanyaan yang dimaksud akan segera
direvisi dan diperbaiki hingga pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu
mengungkapkan apa yang hendak diukur.
Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” pada data tersebut
bertanda positif, dan r hasil > r tabel dengan derajat kebebasan (df.) = n-2, maka
butir pertanyaan atau variabel tersebut valid. Hasil analisis uji validitas
kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
91
Tabel IV.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Kesenjangan Kepuasan
No Gratifications Discrepancy rhitung rtabel Keterangan
Motif Informasi 1. Menambah informasi tentang komedian pendatang
baru 0,730 0,254 Valid
2. Menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun
0,588 0,254 Valid
3. Memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi 0,610 0,254 Valid
4. Memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
0,617 0,254 Valid
Motif Identitas Diri 5. Menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan
orang lain 0,732 0,254 Valid
6. Memberikan informasi kepada orang lain 0,765 0,254 Valid Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
7. Memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain 0,682 0,254 Valid 8. Dapat berkumpul dengan teman dan keluarga 0,658 0,254 Valid
Motif Hiburan 9. Melupakan segala permasalahan yang ada 0,479 0,254 Valid 10. Menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang
kuliah 0,625 0,254 Valid
11. Dapat menyalurkan emosi 0,577 0,254 Valid 12. Sebagai hiburan dan kesenangan semata 0,655 0,254 Valid 13. Dapat menghilangkan stress 0,594 0,254 Valid
Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir, maka dapat diketahui
dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari
validitasnya. Hasil analisis data didapatkan bahwa rhasil semua butir
pertanyaan.>.rtabel dan bertanda positif yang berarti kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah valid.
B. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu kuesioner
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
92
reliabel jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski
berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa.
Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach
Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas untuk penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No Variabel Cronbach Alpha Nunnally Keterangan
1. Motif Informasi 0,742 0,60 Reliabel
2. Motif Identitas Pribadi 0,790 0,60 Reliabel
3. Motif Integrasi dan Interaksi 0,707 0,60 Reliabel
4. Motif Hiburan 0,723 0,60 Reliabel
Karena setiap variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar
dari 0,60. Maka hasil analisis data untuk uji reliabilitas instrumen penelitian
dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah reliabel.
C. Analisis Gratifications Discrepancy
Gratification Discrepancy merupakan kesenjangan antara kepuasan
yang diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh
(Gratification Obtained). Dalam penelitian ini kesenjangan kepuasan
merupakan perbandingan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan
yang diperoleh menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7
93
dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Untuk mengukur kesenjangan kepuasan dari
kedua media tersebut digunakan statistic discrepancy Palmgreen dengan
rumus sebagai berikut :
D = å åå¹
i j
ji
jin
jin
..
..
D = Discrepancy
n = jumlah sampel
i = kepuasan yang dicari (GS)
j = kepuasan yang diperoleh (GO)
Melalui uji statistik tersebut dapat diketahui data kuantitatif terhadap
kesenjangan kepuasan dalam menyaksikan program acara komedi Opera Van
Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV. Rumus di atas dioperasionalkan
dengan Cross Tab (tabulasi silang), dimana setiap item dalam GS di cross kan
(disilangkan) dengan item-item sejenis yang terdapat dalam GO.
Besar kecilnya tingkat kesenjangan yang dialami responden
menunjukkan besar kecilnya tingkat kemampuan media dalam memberikan
kepuasan dengan berbanding terbalik. Artinya jika semakin besar angka
kesenjangan, maka kemampuan media dalam memberikan kepuasan kepada
responden semakin kecil. Sebaliknya, jika semakin kecil angka kesenjangan
maka kemampuan media dalam memberikan kepuasan kepada responden
semakin besar.
94
Besarnya kepuasan yang mampu diberikan oleh program acara komedi
Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV kepada responden
dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan
100%) dengan tingkat kesenjangan yang dialami responden pada setiap item
kebutuhannya. Melihat penelitian terdahulu, ditetapkan batasan kepuasan
minimal sebesar 70 %, atau jika tingkat kesenjangan yang dialami responden
berkisar antara 70-100 % atau jika tingkat kesenjangan yang dialami
responden berkisar antara 0-30 %, maka kebutuhan tersebut dianggap
memuaskan apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan
prosentase di atas 30 % berarti media tersebut dianggap tidak mampu
memuaskan responden. Tingkat kesenjangan kepuasan tersebut
dikelompokkan dalam 3 kategori berikut :
1. Rendah, jika prosentase kesenjangan kepuasan sebesar 21-30%
2. Sedang, jika prosentase kesenjangan kepuasan sebesar 11-20%
3. Tinggi, jika prosentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10%
Besarnya kesenjangan kepuasan yang dialami oleh responden dalam
menyaksikan program acara komedi Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr
Beneerrr ANTV dapat dilihat pada uji kesenjangan sebagai berikut :
95
1. Menambah Informasi Tentang Komedian Pendatang Baru
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 2 0 0 2
S 0 0 31 0 31
SS 0 2 0 26 28
Total 0 4 31 26 61
Sumber : pertanyaan no 1 dan 14
å¹ ji
jin .. = 2
ååi j
jin .. = 61
D = %100612
´
= 3,28%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 3 0 0 3
S 0 6 28 0 34
SS 0 4 4 16 24
Total 0 13 32 16 61
Sumber : pertanyaan no 1 dan 14
96
å¹ ji
jin .. = 14
ååi j
jin .. = 61
D = %1006114
´
= 22,95%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item menambah informasi tentang
komedian pendatang baru, diketahui bahwa angka kesenjangan yang
dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 3,28%,
sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV sebesar 22,95%.
Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari
11%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk
dalam kategori tinggi, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr yang
mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori
rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans
7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr
Beneerr ANTV untuk item menambah informasi tentang komedian
pendatang baru.
97
2. Menambah Informasi Tentang Komedian Yang Sedang Naik Daun
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 1 0 0 1
S 0 13 21 0 34
SS 0 0 0 26 26
Total 0 14 21 26 61
Sumber : pertanyaan no 2 dan 15
å¹ ji
jin .. = 13
ååi j
jin .. = 61
D = %1006113
´
= 21,31%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 1 0 0 1
S 0 6 26 0 32
SS 0 0 11 17 28
Total 0 7 37 17 61
Sumber : pertanyaan no 2 dan 15
98
å¹ ji
jin .. = 17
ååi j
jin .. = 61
D = %1006117
´
= 27,87%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item menambah informasi tentang
komedian yang sedang naik daun, diketahui bahwa angka kesenjangan
yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka
21,31%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 27,87%.
Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari
30%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk
dalam kategori rendah, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr
ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30%
termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program
Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan
program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menambah informasi tentang
komedian yang sedang naik daun meskipun sama-sama dalam kategori
rendah.
99
3. Memperoleh Pengetahuan Tentang Aksi Panggung Artis Komedi
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 12 23 0 35
SS 0 0 0 22 22
Total 0 17 22 22 61
Sumber : pertanyaan no 3 dan 16
å¹ ji
jin .. = 12
ååi j
jin .. = 61
D = %1006112
´
= 19,67%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 0 27 0 27
SS 0 0 13 17 30
Total 0 4 40 17 61
Sumber : pertanyaan no 3 dan 16
100
å¹ ji
jin .. = 13
ååi j
jin .. = 61
D = %1006113
´
= 21,31%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item memperoleh pengetahuan
tentang aksi panggung artis komedi, diketahui bahwa angka kesenjangan
yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka
19,67%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 21,31%.
Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari
20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk
dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV
yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk
kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van
Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program
Segeerrr Beneerr ANTV untuk item memperoleh pengetahuan tentang aksi
panggung artis komedi.
101
4. Memperoleh Pengetahuan Tentang Tata Panggung Acara Komedi
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 10 16 0 26
SS 0 0 0 31 31
Total 0 14 16 31 61
Sumber : pertanyaan no 4 dan 17
å¹ ji
jin .. = 10
ååi j
jin .. = 61
D = %1006110
´
= 13,39%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 1 0 0 1
S 0 0 32 0 32
SS 0 0 14 14 28
Total 0 1 46 14 61
Sumber : pertanyaan no 4 dan 17
102
å¹ ji
jin .. = 14
ååi j
jin .. = 61
D = %1006114
´
= 22,95%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item memperoleh pengetahuan
tentang tata panggung acara komedi, diketahui bahwa angka kesenjangan
yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka
13,39%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 22,95%.
Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari
20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk
dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV
yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk
kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van
Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program
Segeerrr Beneerr ANTV untuk item memperoleh pengetahuan tentang tata
panggung acara komedi.
103
5. Menambah Kepercayaan Diri Dalam Bergaul Dengan Orang Lain
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 0 30 0 30
SS 0 0 9 18 27
Total 0 4 39 18 61
Sumber : pertanyaan no 5 dan 18
å¹ ji
jin .. = 9
ååi j
jin .. = 61
D = %100619
´
= 14,75%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 17 17 0 34
SS 0 0 0 23 23
Total 0 23 15 23 61
Sumber : pertanyaan no 5 dan 18
104
å¹ ji
jin .. = 17
ååi j
jin .. = 61
D = %1006117
´
= 27,87%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item menambah kepercayaan diri
dalam bergaul dengan orang lain, diketahui bahwa angka kesenjangan
yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka
14,75%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 27,87%.
Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari
20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk
dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV
yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk
kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van
Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program
Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menambah kepercayaan diri dalam
bergaul dengan orang lain.
105
6. Memberikan Informasi Kepada Orang Lain
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 2 0 0 2
S 0 12 19 0 31
SS 0 0 0 28 28
Total 0 14 19 28 61
Sumber : pertanyaan no 6 dan 19
å¹ ji
jin .. = 12
ååi j
jin .. = 61
D = %1006112
´
= 19,67%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 2 0 0 2
S 0 0 31 0 31
SS 0 0 16 12 28
Total 0 2 47 12 61
Sumber : pertanyaan no 6 dan 19
106
å¹ ji
jin .. = 16
ååi j
jin .. = 61
D = %1006116
´
= 26,23%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item memberikan informasi
kepada orang lain, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami
program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 19,67%, sedangkan
untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 26,23%. Kesenjangan kepuasan
program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan
kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang,
adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat
kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas
menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih
memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV
untuk item memberikan informasi kepada orang lain.
107
7. Memperoleh Bahan Pembicaraan Dengan Orang Lain
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 7 0 0 7
S 0 0 33 0 33
SS 0 0 12 9 21
Total 0 7 45 9 61
Sumber : pertanyaan no 7 dan 20
å¹ ji
jin .. = 12
ååi j
jin .. = 61
D = %1006112
´
= 19,67%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 1 0 0 1
S 0 17 15 0 32
SS 0 0 0 28 28
Total 0 18 15 28 61
Sumber : pertanyaan no 7 dan 20
108
å¹ ji
jin .. = 17
ååi j
jin .. = 61
D = %1006117
´
= 27,87%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item memperoleh bahan
pembicaraan dengan orang lain, diketahui bahwa angka kesenjangan yang
dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 19,67%,
sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 27,87%. Kesenjangan
kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka
pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam
kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang
mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori
rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans
7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr
Beneerr ANTV untuk item memperoleh bahan pembicaraan dengan orang
lain.
109
8. Dapat Berkumpul Dengan Teman Dan Keluarga
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 3 0 0 3
S 0 0 31 0 31
SS 0 0 14 13 27
Total 0 3 45 13 61
Sumber : pertanyaan no 8 dan 21
å¹ ji
jin .. = 14
ååi j
jin .. = 61
D = %1006114
´
= 22,95%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 5 0 0 5
S 0 15 18 0 33
SS 0 0 0 23 23
Total 0 20 18 23 61
Sumber : pertanyaan no 8 dan 21
110
å¹ ji
jin .. = 15
ååi j
jin .. = 61
D = %1006115
´
= 24,59%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item dapat berkumpul dengan
teman dan keluarga, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami
program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 22,95%, sedangkan
untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 24,59%. Kesenjangan kepuasan
program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 30%, maka pemenuhan
kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori rendah,
adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat
kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas
menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih
memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV
untuk item dapat berkumpul dengan teman dan keluarga meskipun sama-
sama termasuk kategori rendah.
111
9. Melupakan Segala Permasalahan Yang Ada
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 2 0 0 2
S 0 0 31 0 31
SS 0 0 8 20 28
Total 0 2 39 20 61
Sumber : pertanyaan no 9 dan 22
å¹ ji
jin .. = 8
ååi j
jin .. = 61
D = %100618
´
= 13,11%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 13 16 0 29
SS 0 0 0 28 28
Total 0 17 16 28 61
Sumber : pertanyaan no 9 dan 22
112
å¹ ji
jin .. = 13
ååi j
jin .. = 61
D = %1006113
´
= 21,31%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item melupakan segala
permasalahan yang ada, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami
program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 13,11%, sedangkan
untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 21,31%. Kesenjangan kepuasan
program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan
kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang,
adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat
kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas
menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih
memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV
untuk item melupakan segala permasalahan yang ada.
113
10. Menjadi Sarana Mengisi Waktu Luang Setelah Pulang Kuliah
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 5 0 0 5
S 0 0 31 0 31
SS 0 0 8 17 25
Total 0 5 39 17 61
Sumber : pertanyaan no 10 dan 23
å¹ ji
jin .. = 8
ååi j
jin .. = 61
D = %100618
´
= 13,11%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 2 0 0 2
S 0 14 20 0 34
SS 0 0 0 25 25
Total 0 16 20 25 61
Sumber : pertanyaan no 10 dan 23
114
å¹ ji
jin .. = 14
ååi j
jin .. = 61
D = %1006114
´
= 22,95%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item menjadi sarana mengisi
waktu luang setelah pulang kuliah, diketahui bahwa angka kesenjangan
yang dialami program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka
13,11%, sedangkan untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 22,95%.
Kesenjangan kepuasan program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari
20%, maka pemenuhan kebutuhan yang didapatkan responden termasuk
dalam kategori sedang, adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV
yang mempunyai tingkat kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk
kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan bahwa program Opera Van
Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden dibandingkan program
Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menjadi sarana mengisi waktu luang
setelah pulang kuliah.
115
11. Menyalurkan Emosi
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 3 0 0 3
S 0 0 28 0 28
SS 0 0 14 16 30
Total 0 3 42 16 61
Sumber : pertanyaan no 11 dan 24
å¹ ji
jin .. = 14
ååi j
jin .. = 61
D = %1006114
´
= 22,95%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 2 0 0 2
S 0 15 20 0 35
SS 0 0 0 24 24
Total 0 17 20 24 61
Sumber : pertanyaan no 11 dan 24
116
å¹ ji
jin .. = 15
ååi j
jin .. = 61
D = %1006115
´
= 24,59%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item menyalurkan emosi,
diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van
Java Trans 7 menunjukkan angka 22,95%, sedangkan untuk program
Segeerrr Beneerrr sebesar 24,59%. Kesenjangan kepuasan program Opera
Van Java Trans 7 lebih kecil dari 30%, maka pemenuhan kebutuhan yang
didapatkan responden termasuk dalam kategori rendah, adapun untuk
program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan
lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas menunjukkan
bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden
dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item menyalurkan
emosi meskipun sama-sama dalam kategori rendah.
117
12. Sebagai Hiburan dan Kesenangan Semata
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 9 17 0 26
SS 0 0 0 31 31
Total 0 13 17 31 61
Sumber : pertanyaan no 12 dan 25
å¹ ji
jin .. = 9
ååi j
jin .. = 61
D = %100619
´
= 14,75%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 4 0 0 4
S 0 0 27 0 27
SS 0 0 13 17 30
Total 0 4 40 17 61
Sumber : pertanyaan no 12 dan 25
118
å¹ ji
jin .. = 13
ååi j
jin .. = 61
D = %1006113
´
= 21,31%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item sebagai hiburan dan
kesenangan semata, diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami
program Opera Van Java Trans 7 menunjukkan angka 14,75%, sedangkan
untuk program Segeerrr Beneerrr sebesar 21,31%. Kesenjangan kepuasan
program Opera Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan
kebutuhan yang didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang,
adapun untuk program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat
kesenjangan lebih kecil dari 30% termasuk kategori rendah. Hasil di atas
menunjukkan bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih
memuaskan responden dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV
untuk item sebagai hiburan dan kesenangan semata.
119
13. Dapat Menghilangkan Stress
a. Opera Van Java Trans 7
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 3 0 0 3
S 0 8 29 0 37
SS 0 0 0 21 21
Total 0 11 29 21 61
Sumber : pertanyaan no 13 dan 26
å¹ ji
jin .. = 8
ååi j
jin .. = 61
D = %100618
´
= 13,11%
b. Segeerrr Beneerrr ANTV
GS/GO STS TS S SS Total
STS 0 0 0 0 0
TS 0 5 0 0 5
S 0 0 34 0 34
SS 0 0 9 13 22
Total 0 5 43 13 61
Sumber : pertanyaan no 13 dan 26
120
å¹ ji
jin .. = 9
ååi j
jin .. = 61
D = %100619
´
= 14,75%
Dari perhitungan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
kesenjangan kepuasan responden untuk item dapat menghilangkan stress,
diketahui bahwa angka kesenjangan yang dialami program Opera Van
Java Trans 7 menunjukkan angka 13,11%, sedangkan untuk program
Segeerrr Beneerrr sebesar 14,75%. Kesenjangan kepuasan program Opera
Van Java Trans 7 lebih kecil dari 20%, maka pemenuhan kebutuhan yang
didapatkan responden termasuk dalam kategori sedang, adapun untuk
program Segeerrr Beneerrr ANTV yang mempunyai tingkat kesenjangan
lebih kecil dari 20% termasuk kategori sedang. Hasil di atas menunjukkan
bahwa program Opera Van Java Trans 7 bisa lebih memuaskan responden
dibandingkan program Segeerrr Beneerr ANTV untuk item dapat
menghilangkan stress meskipun sama-sama termasuk kategori sedang.
Melalui uji kesenjangan di atas, diperoleh besarnya kesenjangan
yang terjadi. Selain itu dapat diketahui juga tingkat kepuasan yang
diperoleh responden dari kedua acara tersebut. Berikut data selengkapnya :
121
Tabel IV. 3 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Informasi dari Program
Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan Opera Van Java Segeerrr Beneerrr K (%) P (%) K (%) P (%)
1.
Menambah informasi tentang komedian pendatang baru
3.28% 96.72% 22.95% 77.05%
2. Menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun
21.31% 78.69% 27.87% 72.13%
3. Memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi
19.67% 80.33% 21.31% 78.69%
4. Memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
13.39% 86.61% 22.95% 77.05%
Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 item kebutuhan akan motif
informasi, responden akan yang dicarikan pemenuhannya melalui kedua
media, Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu
memenuhi 4 item kebutuhan dari 4 item kebutuhan akan motif informasi.
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pada program Opera Van
Java Trans 7 prosentase kesenjangan terkecil terletak pada item menambah
informasi tentang comedian pendatang baru yaitu sebesar 3,28% (tingkat
pemenuhan 96,72 %) sedangkan prosentase terbesar terdapat pada program
Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu pada item menambah informasi tentang
komedian yang sedang naik daun sebesar 27,87 % (tingkat pemenuhan
72,13%). Hasil di atas menunjukkan bahwa seluruh item kebutuhan untuk
program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu
memuaskan responden, namun Opera Van Java Trans 7 lebih mampu
memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan motif informasi.
122
Dari tabel diatas, item kebutuhan menambah informasi tentang
komedian pendatang baru Opera Van Java mempunyai angka pemenuhan
kebutuhan yang paling besar, hal ini dikarenakan Opera Van Java lebih
menyeleksi bintang tamu yang dihadirkan dibandingkan Segeerrr Beneerrr
yang hanya memilih bintang tamu berdasarkan grup band atau penyanyi yang
sedang naik daun. Penyeleksian bintang tamu ini membuat Opera Van Java
memperoleh pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi dibanding Segeerrr
Beneerrr baik item kebutuhan menambah informasi tentang komedian
pendatang baru maupun item kebutuhan lainnya dalam motif informasi.
Tabel IV. 4 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Identitas Pribadi dari
Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan Opera Van Java Segeerrr Beneerrr K (%) P (%) K (%) P (%)
1.
Menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain
19.67% 80.33% 26.23% 73.77%
2. Memberikan informasi kepada orang lain
19.67% 80.33% 27.87% 72.13%
Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 item kebutuhan akan motif
identitas pribadi, responden akan yang dicarikan pemenuhannya melalui kedua
media, Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr mampu memenuhi 2
item kebutuhan dari 2 item kebutuhan akan motif identitas pribadi.
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pada program Opera Van
Java Trans 7 prosentase kesenjangan terkecil terletak pada item menambah
123
kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain dan memberikan informasi
kepada orang lain yaitu sebesar 19,67% (tingkat pemenuhan 80,33%)
sedangkan prosentase terbesar terdapat pada program Segeerrr Beneerrr
ANTV yaitu pada item memberikan informasi kepada orang lain sebesar
27,87% (tingkat pemenuhan 72,13%). Hasil di atas menunjukkan bahwa
seluruh item kebutuhan untuk program acara Opera Van Java Trans 7 dan
Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memuaskan responden, namun Opera Van
Java Trans 7 lebih mampu memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan
motif identitas pribadi.
Dari table diatas, Opera Van Java memang lebih unggul dalam
pemenuhan motif identitas pribadi dibandingkan Segeerrr Beneerrr. Hal ini
dikarenakan Opera Van Java memberikan lawakan yang lebih segar dan
menghibur sehingga responden menggunakan lawakan itu untuk menambah
kepercayaan diri dalam bergaul.
124
Tabel IV. 5 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Integrasi dan Interaksi
Sosial dari Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan Opera Van Java Segeerrr Beneerrr K (%) P (%) K (%) P (%)
1.
Memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain
19.67% 80.33% 27.87% 72.13%
2. Dapat berkumpul dengan teman dan keluarga
22.95% 77.05% 24.59% 75.41%
Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 item kebutuhan akan motif
integrasi dan interaksi sosial, responden akan yang dicarikan pemenuhannya
melalui kedua media, Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr mampu
memenuhi 2 item kebutuhan dari 2 item kebutuhan akan motif integrasi dan
interaksi sosial. Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa pada program
Opera Van Java Trans 7 prosentase kesenjangan terkecil terletak pada item
memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain yaitu sebesar 19,67%
(tingkat pemenuhan 80,33%) sedangkan prosentase terbesar terdapat pada
program Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu pada item memperoleh bahan
pembicaraan dengan orang lain sebesar 27,87% (tingkat pemenuhan 72,13%).
Hasil di atas menunjukkan bahwa seluruh item kebutuhan untuk program
acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu
memuaskan responden, namun Opera Van Java Trans 7 lebih mampu
memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan motif integrasi dan interaksi
sosial.
125
Dari tabel diatas, Opera Van Java lebih unggul dalam pemenuhan
kebutuhan motif integrasi dan interaksi social dibandingkan Segeerrr beneerrr.
Hal ini dikarenakan cerita yang dihadirkan Opera Van Java lebih memiliki
benang merah dan dikemas lebih menarik. Walaupun kedua acara ini sama-
sama memiliki ciri yang jalan ceritanya tidak linier atau sering menampilkan
kekacauan ditengah-tengah jalan cerita tetapi kehadiran dalang dalam Opera
Van Java mampu mengembalikan cerita ke benang merah berbeda dengan
Segeerrr Beneerrr tidak ada yang berperan mengembalikan jalan cerita ke
benang merah, sehingga Opera Van Java lebih mempunyai isi dan pesan yang
digunakan responden sebagai bahan pembicaraan dengan orang lain.
Sedangkan pada item kebutuhan dapat berkumpul dengan teman dan
keluarga kedua acara ini memiliki nilai pemenuhan yang tidak jauh berbeda
Opera Van Java (77,05%) dan Segeerrr beneerrr (75,41%), hal ini
dikarenakan kedua acara ini sama-sama ditayangkan pada jam prime time
sehingga sangat cocok sebagai acara hiburan untuk berkumpul dengan teman
dan keluarga.
126
Tabel IV. 6 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan Motif Hiburan dari Program
Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan Opera Van Java Segeerrr Beneerrr K (%) P (%) K (%) P (%)
1.
Melupakan segala permasalahan yang ada
13.11% 86.89% 21.31% 78.69%
2. Menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah
13.11% 86.89% 22.95% 77.05%
3. Dapat menyalurkan emosi 22.95% 77.05% 24.59% 75.41% 4. Sebagai hiburan dan kesenangan
semata 14.75% 85.25% 21.31% 78.69%
5. Dapat menghilangkan stress 13.11% 86.89% 14.75% 85.25% Sumber : hasil analisis kesenjangan kepuasan Keterangan: K = Kesenjangan P = Pemenuhan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 item kebutuhan akan motif
hiburan, responden akan yang dicarikan pemenuhannya melalui kedua media,
Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr mampu memenuhi 5 item
kebutuhan dari 5 item kebutuhan akan motif hiburan. Berdasarkan tabel di
atas, dapat kita lihat bahwa pada program Opera Van Java Trans 7 prosentase
kesenjangan terkecil terletak pada item melupakan segala permasalahan yang
ada, menjadi sarana untuk mengisi waktu luang setelah pulang kuliah dan
dapat menghilangkan stress yaitu sebesar 13,11% (tingkat pemenuhan
86,89%) sedangkan prosentase terbesar terdapat pada program Segeerrr
Beneerrr ANTV yaitu pada item dapat menyalurkan emosi sebesar 24,59%
(tingkat pemenuhan 75,41%). Hasil di atas menunjukkan bahwa seluruh item
kebutuhan untuk program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr
Beneerrr ANTV mampu memuaskan responden, namun Opera Van Java Trans
7 lebih mampu memenuhi kepuasan responden akan kebutuhan motif hiburan.
127
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Opera Van Java lebih
memuaskan dalam pemenuhan motif hiburan dibandingkan dengan Segeerrr
Beneerrr. Hal ini dikarenakan Opera Van Java memiliki artis yang lebih
berpengalaman dan lebih lama berkecimpung di dunia komedi Indonesia.
Seperti nunung yang merupakan komadian jebolan Srimulat dan Parto jebolan
Patrio yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para responden. Disamping itu
bintang tamu yang dihadirkan Opera Van Java lebih berkompetan sehingga
acara ini lebih menghibur. Setting lokasi Opera Van Java yang tiap episode
berubah-ubah membuat acara ini tidak membosankan untuk ditonton. Dari
segi cerita Opera Van Java lebih memiliki benang merah dan pesan yang
membuat acara ini secara keseluruhan lebih menghibur dibandingkan dengan
Segeerrr beneerrr.
D. Media Yang Lebih Memuaskan Responden
Berdasarkan analisis kesenjangan dalam penelitian ini, secara
keseluruhan dalam memenuhi kebutuhan responden baik Opera Van Java
Trans 7 maupun Segeerrr Beneerrr mampu memenuhi kebutuhan responden
atau mampu memberikan kepuasan kepada responden.
Berdasarkan 4 tabel analisis kesenjangan dengan 13 item kebutuhan
yang ada dapat diketahui bahwa ada 13 item kebutuhan yang mampu dipenuhi
oleh Program Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV yaitu
menambah informasi tentang komedian pendatang baru, menambah informasi
tentang komedian yang sedang naik daun, memperoleh pengetahuan tentang
128
aksi panggung artis komedi, memperoleh pengetahuan tentang tata panggung
acara komedi, menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain,
memberikan informasi kepada orang lain, memperoleh bahan pembicaraan
dengan orang lain, dapat berkumpul dengan teman dan keluarga, melupakan
segala permasalahan yang ada, menjadi sarana mengisi waktu luang setelah
pulang kuliah, dapat menyalurkan emosi, sebagai hiburan dan kesenangan
semata dan dapat menghilangkan stress.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa program Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV keduanya mampu memenuhi
kebutuhan responden, akan tetapi Opera Van Java Trans 7 lebih mampu
memenuhi kebutuhan responden jika dibandingkan dengan Segeerrr Beneerrr
ANTV
129
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang terpaan program acara komedi di
televisi dan kesenjangan kepuasan dalam menonton program acara Opera Van
Java Trans 7 dan Segeerrr beneerrr ANTV di kalangan mahasiswa Ilmu
Komunikasi Transfer angkatan 2008 FISIP UNS dapat ditarik kesimpulan:
1. Kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought)
Dari 13 item pertanyaan yang diberikan, hasil prosentasenya dapat
diketahui bahwa kategori setuju adalah yang paling menonjol. Secara umum
responden mengharapkan semua kebutuhannya dapat dicarikan
pemenuhannya melalui program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr
beneerrr ANTV. Hal ini bisa kita lihat dari masing-masing item kebutuhan
yang memiliki nilai tertinggi. Tidak ada satupun item kebutuhan yang
memperoleh prosentase tertinggi pada skala tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
Dari 13 item kebutuhan yang ada, pada program Opera Van Java Trans
7 ada 1 item kebutuhan yang memiliki prosentase tertinggi pada skala setuju
yaitu pada motif hiburan pada pernyataan bahwa menonton Opera Van Java
akan dapat menghilangkan stress yaitu 60,7% (37 responden dari 61
responden). Sedangkan untuk program Segeerrr beneerrr ANTV, prosentase
130
tertinggi skala setuju terletak pada motif informasi untuk item menonton
Segeerrr Beneerrr ANTV akan menambah informasi tentang komedian
pendatang baru yaitu 55,7%. Prosentase di atas menunjukkan bahwa item
kebutuhan menghilangkan stress dan menambah informasi tentang komedian
pendatang baru merupakan kebutuhan yang paling diharapkan untuk dapat
dipenuhi melalui program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr
beneerrr ANTV.
Sedangkan 12 item kebutuhan lainnya memiliki prosentase terbesar pada
skala setuju pada program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr
beneerrr ANTV. Berdasarkan tabel kepuasan yang diharapakan dari 4 motif
menunjuk pada skala setuju. Ini berarti bahwa, responden cukup
mengharapkan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang ditawarkan.
2. Pola Penggunaan Media (Media Use)
Dari data pola penggunaan media yang dilakukan oleh responden dapat
diketahui :
a. Frekuensi menonton rata-rata menjawab sering dimana prosentase tingkat
frekuensinya adalah 52,5 % (Opera Van Java Trans 7) dan 42,6 %
(Segeerrr Beneerr ANTV).
b. Selesai tidaknya responden mengikuti acara rata-rata menjawab sering
dimana prosentase tertinggi terletak pada skala sering yaitu sebesar 54,1 %
(Opera Van Java Trans 7) dan 42,6 % (Segeerrr Beneerrr ANTV).
131
c. Responden melakukan aktivitas lain saat menyaksikan acara rata-rata
menjawab tidak sering yaitu sebesar 45,9 % pada program Opera Van
Java Trans 7 dan 41% (Segeerrr Beneerrr)
d. Responden fokus tanpa memindah-mindahkan chanel TV saat menonton
acara rata-rata menjawab sering dengan prosentase nilai teringgi yaitu
49,2 % (Opera Van Java Trans 7) dan 39,4 % (Segeerrr Beneerrr ANTV)
e. Responden berbincang dengan orang lain setelah menonton acara rata-rata
menjawab sering dengan prosentase nilai teringgi yaitu 57,3 % (Opera
Van Java Trans 7) dan 36,1 % (Segeerrr Beneerrr ANTV).
Dari hasil ini dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat perhatian
responden cukup tinggi dalam menonton program acara Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV.
3. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obatined)
Secara keseluruhan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh responden
setelah menyaksikan acara Opera Van Java Trans7 dan Segeerrr Beneerrr
ANTV cukup tinggi. Tidak satupun item kebutuhan pada kedua media yang
memiliki prosentase terbesar pada skala sangat tidak setuju dan tidak setuju.
Dari 13 item kebutuhan, Opera Van Java Trans7 memperoleh prosentase
tertinggi pada skala sangat setuju sebanyak 9 item kebutuhan yaitu informasi
tentang komedian yang sedang naik daun, memperoleh pengetahuan tentang
tata panggung acara komedi, memberikan informasi kepada orang lain,
memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain, dapat berkumpul dengan
132
teman dan keluarga, melupakan segala permasalahan yang ada, menjadi
sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah, sebagai hiburan dan
kesenangan semata dan dapat menyalurkan emosi. Hal ini berarti harapan
responden sangat tepenuhi setelah menonton program acara Opera Van Java
Trans 7.
Segeerrr Beneerr ANTV memperoleh prosentase tertinggi pada skala
setuju sebanyak 13 item kebutuhan. Hal ini berarti harapan responden cukup
tepenuhi setelah menonton program acara Segeerrr Beneerr ANTV. Melalui
perhitungan prosentase dari tabel kepuasan yang diperoleh dari setiap item
kebutuhan dapat diketahui bahwa program acara Opera Van Java Trans 7
lebih memuaskan dibandingkan dengan Segeerrr Beneerrr ANTV.
4. Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy)
Dari analisis kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy)
berdasarkan masing-masing item kebutuhan diperoleh bahwa Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu memenuhi 13 item dari 13 item
kebutuhan. Untuk memudahkan melihat kesenjangan dari kedua program
acara tersebut maka dibuat tabel sbb:
133
Tabel V Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Pemenuhan dari Program Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
NO. Item Kebutuhan Opera Van Java Segeerrr Beneerrr K (%) P (%) K (%) P (%)
1.
Menambah informasi tentang komedian pendatang baru
3.28% 96.72% 22.95% 77.05%
2. Menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun
21.31% 78.69% 27.87% 72.13%
3. Memperoleh pengetahuan tentang aksi panggung artis komedi 19.67% 80.33% 21.31% 78.69%
4. Memperoleh pengetahuan tentang tata panggung acara komedi
13.39% 86.61% 22.95% 77.05%
5.
Menambah kepercayaan diri dalam bergaul dengan orang lain
19.67% 80.33% 26.23% 73.77%
6 Memberikan informasi kepada orang lain 19.67% 80.33% 27.87% 72.13%
7.
Memperoleh bahan pembicaraan dengan orang lain
19.67% 80.33% 27.87% 72.13%
8. Dapat berkumpul dengan teman dan keluarga 22.95% 77.05% 24.59% 75.41%
9.
Melupakan segala permasalahan yang ada 13.11% 86.89% 21.31% 78.69%
10. Menjadi sarana mengisi waktu luang setelah pulang kuliah 13.11% 86.89% 22.95% 77.05%
11. Dapat menyalurkan emosi 22.95% 77.05% 24.59% 75.41% 12. Sebagai hiburan dan kesenangan
semata 14.75% 85.25% 21.31% 78.69%
13. Dapat menghilangkan stress 13.11% 86.89% 14.75% 85.25% Rata-Rata 16,67% 83,33% 23,58% 76,42%
Dari 13 item kebutuhan yang dapat dipenuhi Opera Van Java Trans 7,
tingkat kesenjangan yang paling kecil adalah menambah informasi tentang
komedian pendatang baru yaitu 3,28 % (tingkat pemenuhan 96,72 %)
sedangkan tingkat kesenjangan paling besar terdapat pada item pertanyaan
dapat berkumpul dengan teman dan keluarga dan dapat meyalurkan emosi
22,95 % (tingkat pemenuhan 77,05%), sedangkan pada program acara
Segeerrr Beneerrr ANTV, tingkat kesenjangan paling besar terdapat pada item
134
pertanyaan dapat menghilangkan stress yaitu 14,75% (tingkat pemenuhan
85,25 %) sedangkan tingkat kesenjangan paling besar terdapat pada item
pertanyaan menambah informasi tentang komedian yang sedang naik daun,
memberikan informasi kepada orang lain dan memperoleh bahan pembicaraan
dengan orang lain yaitu 27.87% (tingkat pemenuhan 72,13 %), hal ini berarti
program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV mampu
memenuhi kepuasan responden.
Terpenuhinya kebutuhan yang diharapkan oleh kedua media terutama
Opera Van Java Trans 7 berdasarkan analisis kesenjangan dapat dipengaruhi
oleh faktor pola penggunaan media oleh responden kurang tinggi atau
tergolong sedang. Tingkat pola penggunaan media yang baik pada penelitian
ini berpengaruh pada tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Kendala
yang dihadapi responden dalam penggunaan media menjadikan kebutuhan
informasi yang diberikan oleh media tidak dapat secara maksimal dapat
diterima oleh responden, padahal kepuasan yang diharapkan responden cukup
tinggi. Hal ini menyebabkan kesenjangan kepuasan pada banyak item
kebutuhan responden setelah menyaksikan program acara Opera Van Java
Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV.
5. Media yang lebih memuaskan responden
Berdasarkan analisis kesenjangan kepuasan pada masing-masing motif
kebutuhan responden dari 4 motif dengan 13 item kebutuhan, semua item
kebutuhan dapat dipenuhi oleh Opera Van Java Trans 7 maupun Segeerrr
135
Beneerrr Antv. Kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang
diperoleh responden setelah menonton progran acara komedi Opera Van Java
di Trans 7 termasuk kategori sedang 16,67% (tingkat pemenuhan 83,33%) dan
Segeerrr Beneerrr di ANTV termasuk kategori rendah 23,58% (tingkat
pemenuhan 76,42%). Sehingga program acara Opera Van Java Trans 7
mempunyai prosentase kesenjangan yang lebih kecil dibandingkan dengan
program acara Segeerrr Beneerrr ANTV. Hal ini berarti program acara Opera
Van Java Trans7 lebih memuaskan dibandingkan program acara Segeerrr
Beneerrr ANTV.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian di mahasiswa komunikasi jalur swadana transfer
terhadap program acara Opera Van Java Trans 7 dan Segeerrr Beneerrr ANTV
maka penyusun menyarankan :
1. Untuk Opera Van Java Trans 7
Dari hasil penelitian diketahui tingginya harapan responden akan
kebutuhan untuk dapat menghilangkan stress untuk dapat dicarikan
pemenuhannya melalui program acara Opera Van Java Trans 7. Sehingga tim
kreatif Opera Van Java Trans 7 diharapkan mampu memberikan ide-ide
terobosan yang segar sehingga pemirsa tidak bosan dengan Opera Van Java
Trans 7.
136
2. Untuk Segeerrr Beneerrr ANTV
Dari hasil penelitian pada program acara Segeerrr Beneerrr ANTV
diketahui tingginya harapan responden untuk menambah informasi tentang
komedian pendatang baru untuk dicarikan pemenuhannya melalui program
acara Segeerrr Beneerrr. Sehingga produser Segeerrr Beneerrr ANTV perlu
mencari bakat-bakat komedian baru yang berkualitas, yang mampu menghibur
pemirsa.