19
KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi Oleh: ALFIAN NURFAUZI E 100 130 022 PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

  • Upload
    vuduong

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN

PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Geografi Fakultas Geografi

Oleh:

ALFIAN NURFAUZI

E 100 130 022

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

i

Page 3: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PUBLIKASI ILMIAH

KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN

PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR

OLEH

ALFIAN NURFAUZI

E 100 130 022

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Geografi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari 2 Desember 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1.Ir. Taryono, M.Si. (……..……..)

(Ketua Dewan Penguji)

2.Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si. (.……………)

(Anggota I Dewan Penguji)

3.Drs. Yuli Priyana, M.Si. (…………….)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Drs. Yuli Priyana, M.Si.

Page 4: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

iii

NIK. 573

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 25 November 2017

Penulis

ALFIAN NURFAUZI

E100130022

Page 5: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

1

KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN

KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR

Abstrak

Tembakau merupakan komoditi unggulan sebagian besar penduduk

Indonesia, harga jual yang tinggi menjadikan tembakau kian banyak di

budidayakan oleh petani Indonesia dan seiring dengan meningkatnya populasi

manusia, komoditi tembakau yang dibutuhkan semakin banyak. Kebutuhan

lahan yang selalu meningkat mengakibatkan semakin langkanya lahan pertanian

untuk budidya tembakau unggul sehingga memerlukan optimalisasi pengunaan

sumberdaya lahan yang memungkinkan tetap tersedianya lahan untuk budidaya

tembakau secara berkelanjutan. Dalam penelitian ini menggunakan Metode

Survei yang meliputi pengamatan, pengukuran, pencatatan secara sistematik

terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian. Hasil Penelitian

menunjukan Karakteristik Satuan Lahan di Kecamatan Plaosan jika disesuaikan

dengan kelas Kesesuaian Lahan Tembakau termasuk pada kelas N2. Adapun

factor pembatas yang ada adalah: Kedalaman air tanah, Ketinggian tempat dan,

K2O. Distribusi tingkat Kesesuaian Lahan Tembakau di Kecamatan Palosan

berada pada kategori N2. Namun fakta yang ada di lapangan menunjukan bahwa

tanaman tembakau masih dapat dibudidayakan di Kecamatan Palosan adapun

pada Desa Ngancar, karena jenis tembakau dan pemberian pupuk untuk

mengatasi minimya nilai K20, irigasi dari air sungai.

Kata kunci : Tanaman Tembakau, Kesesuaian Lahan, Matching.

.

Abstracts

Tobacco is the leading commodity of most of Indonesia's population. high

prices make tobacco more and more cultivated by Indonesian farmers and along

with increasing human pollution, tobacco commodities are needed more and

more. the need for good cultivation or processing of Tobacco to meet the needs

that always increase along with the population. The ever increasing need for land

leads to the increasing scarcity of agricultural land for superior tobacco

cultivation, requiring the optimization of land use resources that enable the

continued availability of land for sustainable cultivation of tobacco. In this study

using Survey Method which includes observation, measurement, recording

systematically to the symptoms or phenomena that exist in the object of research.

The results showed the characteristics of land units in Plaosan subdistrict if

adjusted to the suitability class of tobacco land included in class N2. The limiting

factors are : Groundwater depth, Elevation of place and, K2O. The distribution of

land suitability rate of Tobacco Land in Kecamatan Palosan is in category N2. But

the facts that exist in the field shows that tobacco plants can still be cultivated in

Palosan District as for the villages ngancar, .because of the type of tobacco and

fertilizer to overcome the minimya value of K20, irrigation of river water.

Keywords: Tobacco Plants, Land Suitability, Matching.

Page 6: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

2

1.PENDAHULUAN

Tembakau merupakan komoditi unggulan sebagian besar penduduk

Indonesia. harga jual yang tinggi menjadikan tembakau kian banyak di

budidayakan oleh petani Indonesia dan seiring dengan meningkatnya populasi

manusia komoditi tembakau yang dibutuhkan semakin banyak, perlunya

penanaman atau pengolahan tembakau yang baik untuk memenuhi kebutuhan

yang selalu meningkat seiring dengan populasi penduduknya. Kebutuhan

lahan yang selalu meningkat mengakibatkan semakin langkanya lahan

pertanian untuk budidaya tembakau unggul, sehingga memerlukan

optimalisasi pengunaan sumberdaya lahan yang memungkinkan tetap

tersedianya lahan untuk budidaya tembakau secara berkelanjutan.

Kecamatan Plaosan merupakan bagian wilayah Kabupaten Magetan yang

terletak di kaki Gunung Lawu. Dengan kondisi demikian, tentu wilayah

tersebut mempunyai kondisi tanah yang berasal dari abu vulkanik maupun

iklim sedang yang baik untuk budidaya tanaman. salah satu jenis tanaman

yang cukup cocok untuk ditanami tanaman tembakau. usaha pengembangan

tembakau terus dilakukan secara intensif, akan tetapi pada tahun 2015 – 2016

(dapat dilihat pada tabel 1.1) ada masalah yang di temukan dalam

pembudidayaan tanaman tembakau di wilayah plaosan yaitu :

1. tidak semua jenis tanaman tembakau yang di tanam di wilayah ini dapat

tumbuh dengan baik sesuai yang di harapkan

2. pada beberapa wilayah, ditemukan tembakau yang daunnya mudah layu

dan mengeriting

Untuk mencapai maksut tersebut, sangatlah perlu menentukan pola tutupan

tanah dan membagi pola-pola tersebut ke dalam satuan-satuan yang relatif

homogen, memetakan persebaran satuan-satuan lahan sehingga

memungkinkan untuk diprediksi dan menentukan karakteristik daerah-

daerah yang bermanfaat untuk penggunaan lahan Tembakau yang

potensial.

Page 7: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

3

Tabel 1 Jumlah Produksi Tanaman Tembakau Kabupaten Magetan

No Kecamatan 2015 2016

Jumlah

Produksi

(ton)

Jumlah

Pekebun

(KK)

Luas

(ha)

Jumlah

Produksi

(ton)

Jumlah

Pekebun

(KK)

Luas

(ha)

1 Panekan 96,84 513 271 61,40 513 271

2 Plaosan 91,17 489 267 56,10 489 267

3 Parang 37,32 198 397 36,23 198 397

4 Sidorejo 121,88 645 311 77,92 645 311

Jumlah 347,21 1839 1246 231,66 1839 1246

Sumber : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan

Pangan Kabupaten Magetan (2017)

Hasil dari Tabel tersebut menunjukan bahwa penurunan yang

signifikan jumlah produksi Tanaman tembakau pada tahun 2015 – 2016.

Adanya penurunan jumlah panen tembakau pada Tahun 2015- 2016 tersebut,

perlu dikaji lebih lanjut agar dapat dilakukan penanganan dengan tepat. Untuk

itu maka perlu dilakukan uji kesesuiaian lahan untuk mengetahui potensi dan

peningkatan jumlah produksi tanaman tembakau khususnya di Plaosan karena

letaknya yang potensial untuk tanaman tembakau.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasrkan latar belakang tersebut diatas maka dapat di rumuskan sebagai

berikut.

1. Bagaimana karakteristk lahan setiap kelas kesesuain lahan di Kecamatan

Plaosan?

2. Bagaimana distribusi tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman Tembakau

di Kecamatan Plaosan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah.

1. Mengetahui karakteristk lahan setiap kelas Kesesuain lahan di

Kecamatan Plaosan.

Page 8: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

4

2. Mengetahui distribusi tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman

Tembakau di Kecamatan Plaosan.

2. METODE

Dalam penelitian ini menggunakan metode survei yang meliputi

pengamatan, pengukuran, pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau

fenomena yang ada pada obyek penelitian. Penelitian ini menggunakan

survey langsung yang dilakukan terhadap obyek di tempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa (Arikunto, 1993)

2.1 Populasi/ Obyek Penelitian

Populasi adalah seluruh subjek yang akan diteliti Populasi dalam

penelitian ini berupa seluruh lahan yang berada dalam administrasi Kecamatan

Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian (Arikunto, 1993)

2.2 Metode Pengambilan sampel

Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan,

misalnya karena alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak

dapat mengambil sampel yang besar dan jauh, walaupun cara seperti ini

diperbolehkan (Arikunto,1993), yaitu bahwa peneliti bisa menentukan sample

berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat – syarat yang harus dipenuhi :

a. pengambilan Sample harus didasarkan atas ciri – ciri, sifat – sifat atau

karakteristik tertentu, yang merupakan ciri – ciri pokok populasi.

b. penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada kesesuaian lahan tembakau di Kecamatan

Plaosan magetan yaitu pengumpulan data sekunder serta observasi langsung

dilapangan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain peta

jenis tanah, peta kemiringan lereng, peta kesesuaian lahan, data curah hujan yang

di berasal dari Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah Kabupaten

Page 9: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

5

Magetan. Observasi langsung dilakukan untuk pengambilan sampel tanah

menggunakan peta Satuan Lahan yang hasilnya akan di analisis di laboraturium.

2.4 Instrumen dan Bahan Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

untuk kegiatan pengumpulan data secara sistematis. Instrumen dan bahan dalam

penelitaian ini meliputi berikut ini

A. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk dokumentasi dan

pengambilan sampel

a. GPS untuk menentukan titik sampel

b. Perangkat Lunak ArcGIS 10.2 diperuntukan sebagai pengolah data

c. Bor tanah untuk mengambil sampel tanah

d. Daftar Check list

f. Smartphone untuk dokumentasi

B. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

a. Peta Administrasi Kecamatan Plaosan 2017

b. Peta Jenis tanah Kecamatan Plaosan 2017

c. Peta Penggunaan lahan Kecamatan Plaosan 2017

d. Peta Topografi Kecamatan Plaosan 2017

e. Peta Geologi Kecamatan Plaosan 2017

2.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik penelitian adalah tindakan operasional penelitian yang

dilakukan sehingga mencapai tujuan penelitian. Adapun teknik yang

dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi berikut ini,

A.Tahap persiapan

1) Studi kepustakaan yang berkaitan dengan subjek dan objek

penelitian.

2) Interpretasi peta terdiri dari :

(a) Peta administrasi dan peta topografi untuk menentukan letak,

luas, dan batas daerah penelitian.

(b) Peta geologi untuk mengetahui jenis batuan

Page 10: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

6

(c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas

penggunaan lahan.

(d) Peta jenis tanah untuk mengetahui persebaran jenis-jenis tanah

di daerah penelitian.

(e) Peta titik sampel untuk mengetahui daerahyang akan diambil

sampel secara representstif.

3) Pembuatan peta bentuk lahan, melalui interpretasi peta topografi,

peta administrasi dan interpretasi peta geologi.

4) Penggunaan peta satuan lahan, diperoleh dari overlay peta bentuk

lahan, peta lereng, peta tanah, dan peta penggunaan lahan.

5) Penetapan titik sampel dipilih daerah yang mudah dijangkau serta

mewakili populasi setiap satuan lahannya yang bersifat

representative, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.

B. Pelaksanaan

Pengumpulan data dilapangan meliputi pengukuran parameter

kesesuaian lahan untuk Tembakau dan pengambilan sampel tanah

pada setiap satuan lahannya lalu dilaboratorium meliputi tekstur tanah

(KpK, pH tanah, Ntotal, P2O5, K2O, Drainase).

Sedangkan peta topografi, geologi, tanah, lereng,

penggunaan lahan, iklim (curah hujan), hidrologi, pengairan di

peroleh dari instansi terkait.

C. Pengolahan data

Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data mentah

menjadi data yang telah dapat diproses atau siap dilakukan sebuah

analisis lebih lanjut untuk menjawab masalah dalam penelitian, tahap

pengolahan ini meliputi pengelompokan dan tabulasi data, pada

tahap ini data dikelompokkan atau diklasifikasi sesuai parameter-

parameter yang digunakan dalam menentukan tingkatan nilai

kesesuaian lahan untuk tembakau.

Page 11: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

7

Gambar 1 Peta Penetapan Titik Sampel Kecamatan Plaosan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Peta Satuan Lahan

Satuan lahan merupakan gabungan dari beberapa unit lahan yang

membentuk karakteristik tertentu. Satuan lahan pada penelitian ini tersusun

dari empat data spasial, yaitu peta bentuk lahan, peta penggunaan lahan, peta

jenis tanah, dan peta kemiringan lereng yang dianggap mempunyai

karakteristik yang sama sehingga dapat digunakan sebagai unit analisis yang

mewakili populasi. Keempat data tersebut di overlay menggunakan teknologi

SIG. Peta satuan lahan pada penelitian ini digunakan untuk unit analisis dan

pengambilan sampel, metode pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan metode acak purposive sampling. Penentuan titik sampel

dilakukan berdasarkan satuan lahan yang bersifat reprsentatif dan dapat

mewakili anggota populasi di kecamatan palaosan.

Berikut cara penulisan satuan lahan pada penelitian ini diawaali

dengan bentuk lahan, jenis penggunaan lahan, jenis tanah, kelas kemiringan

Page 12: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

8

lereng.Adapun satuan lahan yang terdapat pada wilayah penelitian ialah 51

satuan lahan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.

No Bentuk lahan Pengunaan

lahan Jenis tanah

Kemiringan

Lereng Satuan Lahan

1 Dataran Vulkan Hutan Grumosol (15-25%) DV-H-G-III

2 Dataran Vulkan Hutan Grumosol (8-15%) DV-H-G-III

3 Dataran Vulkan Hutan Andosol (>40%) DV-H-A-V

4 Dataran Vulkan Hutan Andosol (0-8%) DV-H-A-II

5 Dataran Vulkan Hutan Andosol (15-25%) DV-H-A-III

6 Dataran Vulkan Hutan Andosol (25-40%) DV-H-A-IV

7 Dataran Vulkan Hutan Andosol (8-15%) DV-H-A-III

8 Dataran Vulkan Hutan Latosol (15-25%) DV-H-L-III

9 Dataran Vulkan Hutan Latosol (25-40%) DV-H-L-IV

10 Dataran Vulkan Hutan Latosol (8-15%) DV-H-L-III

11 Dataran Vulkan Pemukiman Andosol (0-8%) DV-PM-A-II

12 Dataran Vulkan Pemukiman Andosol (15-25%) DV-PM-A-III

13 Dataran Vulkan Pemukiman Andosol (8-15%) DV-PM-A-III

14 Dataran Vulkan Pemukiman Latosol (0-8%) DV-PM-L-II

15 Dataran Vulkan Pemukiman Latosol (15-25%) DV-PM-L-III

16 Dataran Vulkan Pemukiman Latosol (8-15%) DV-PM-L-III

17 Dataran Vulkan Pemukiman Regosol (0-8%) DV-PM-R-II

18 Dataran Vulkan Pemukiman Regosol (15-25%) DV-PM-R-III

19 Dataran Vulkan Pemukiman Regosol (8-15%) DV-PM-R-III

20 Dataran Vulkan Pertanian Andosol (>40%) DV-P-A-V

21 Dataran Vulkan Pertanian Andosol (0-8%) DV-P-A-II

22 Dataran Vulkan Pertanian Andosol (15-25%) DV-P-A-III

23 Dataran Vulkan Pertanian Andosol (25-40%) DV-P-A-IV

24 Dataran Vulkan Pertanian Andosol (8-25%) DV-P-A-III

25 Dataran Vulkan Pertanian Latosol (0-8%) DV-P-L-II

26 Dataran Vulkan Pertanian Latosol (15-25%) DV-P-L-III

27 Dataran Vulkan Pertanian Latosol (25-40%) DV-P-L-IV

28 Dataran Vulkan Pertanian Latosol (8-25%) DV-P-L-III

29 Dataran Vulkan Pertanian Regosol (0-8%) DV-P-R-II

30 Dataran Vulkan Pertanian Regosol (15-25%) DV-P-RIII

31 Dataran Vulkan Pertanian Regosol (25-40%) DV-P-R-IV

32 Dataran Vulkan Pertanian Regosol (8-15%) DV-P-R-III

33 Dataran Vulkan Sawah Andosol (>40%) DV-S-A-V

34 Dataran Vulkan Sawah Andosol (0-8%) DV-S-A-II

35 Dataran Vulkan Sawah Andosol (15-25%) DV-S-A-III

36 Dataran Vulkan Sawah Andosol (25-40%) DV-S-A-IV

37 Dataran Vulkan Sawah Andosol (8-25%) DV-S-A-III

38 Dataran Vulkan Sawah Latosol (0-8%) DV-S-L-II

39 Dataran Vulkan Sawah Latosol (15-25%) DV-S-L-III

40 Dataran Vulkan Sawah Latosol (8-15%) DV-S-L-III

41 Dataran Vulkan Sawah Regosol (0-8%) DV-S-R-II

42 Dataran Vulkan Sawah Regosol (15-25%) DV-S-R-III

43 Dataran Vulkan Sawah Regosol (8-15%) DV-S-R-III

Tabel 2 Variabel Satuan Lahan

Page 13: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

9

Gambar 2 Peta Satuan Lahan Kecamatan Plaosan

3.2 Karakteristik Lahan Kecamatan Plaosan serta Hasil Analisis Survei

dan Uji Laboratorium

1. DV-H-G-III (Dataran vulkan – Hutan – Grumusol - 15-25%)

Satuan lahan DV-H-G-III mempunyai karakteristik lahan sebagian

berikut. Berdasarkan data sekunder diperoleh hasil Temperetur sebesar

19ᵒc dengan intensitas hujan sebesar 2276mm/tahun. hasil survei di

lapangan memperoleh hasil antara lain, kedalaman air tanah >4m,

ketinggian tempat berada pada ketinggian 2000 mdpal, penggenangan air

tidak pernah, kemiringan lereng 15-25%, batuan di permukaan sebanyak

<0,01%, Kedalaman efektif 1,4m, singkapan batuan <0,01%, dan hasil

44 Dataran Vulkan Semak Grumosol (>40%) DV-SE-G-V

45 Dataran Vulkan Semak Grumosol (15-25%) DV-SE-G-III

46 Dataran Vulkan Semak Grumosol (25-40%) DV-SE-G-IV

47 Dataran Vulkan Semak Grumosol (8-15%) DV-SE-G-III

48 Dataran Vulkan Semak Andosol (>40%) DV-SE-A-V

49 Dataran Vulkan Semak Andosol (15-25%) DV-SE-A-III

50 Dataran Vulkan Semak Andosol (25-40%) DV-SE-A-IV

51 Dataran Vulkan Semak Andosol (8-15%) DV-SE-A-III

Sumber : Data Primer dan Analisis laboraturium, 2017

Page 14: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

10

analisis laboratorium diperoleh hasil Tekstur tanah Geluh, Drainase tanah

Baik, KPK 18.40 me%, ph 6,61, Ntotal 0,23%, P2O5 tersedia 6.00 ppm

serta K2O 0,23me%.

2. DV-H-A-V (Dataran vulkan – Hutan – Andosol - >40%)

Satuan lahan DV-H-A-V mempunyai karakteristik lahan sebagian

berikut. Berdasarkan data sekunder diperoleh hasil Temperetur sebesar

19ᵒc dengan intensitas hujan sebesar 2276mm/tahun. hasil analisis

laboratorium diperoleh hasil Tekstur tanah Geluh, Drainase tanah Baik,

KPK 20.00 me%, ph 6,29, Ntotal 0,17%, P2O5 tersedia 5.34 ppm serta

K2O 0,22 me%. dan Hasil survei di lapangan memperoleh hasil antara

lain, kedalaman air tanah >4m, ketinggian tempat berada pada

ketinggian 1200 mdpal, penggenangan air tidak pernah, kemiringan

lereng >40%, batuan di permukaan sebanyak 0,1-3%, Kedalaman efektif

1m, singkapan batuan < 0,01%.

3. DV-H-L-III (Dataran vulkan – Hutan – Latosol – 15-25%)

Satuan lahan DV-H-L-III mempunyai karakteristik lahan sebagian

berikut. Berdasarkan data sekunder diperoleh hasil Temperetur sebesar

19ᵒc dengan intensitas hujan sebesar 2276mm/tahun. hasil survei di

lapangan memperoleh hasil antara lain, kedalaman air tanah >4m,

ketinggian tempat berada pada ketinggian 1012 mdpal, penggenangan

air tidak pernah, kemiringan lereng 15-25%, batuan di permukaan

sebanyak 3-15%, Kedalaman efektif 1,1m, singkapan batuan 0,1-3%,

dan hasil analisis laboratorium diperoleh hasil Tekstur tanah

Lempungan, Drainase tanah Baik, KPK 19.20 me%, ph 6,38, Ntotal

0,14%, P2O5 tersedia 7.66 ppm serta K2O 0,25me%.

4. DV-PM-R-II (Dataran vulkan – Pemukiman – Regosol – 0-8%)

Satuan lahan DV-PM-R-II mempunyai karakteristik lahan sebagian

berikut. Berdasarkan data sekunder diperoleh hasil Temperetur sebesar

19ᵒc dengan intensitas hujan sebesar 2276mm/tahun. hasil survei di

lapangan memperoleh hasil antara lain, kedalaman air tanah >4m,

ketinggian tempat berada pada ketinggian 712 mdpal, penggenangan air

Page 15: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

11

tidak pernah, kemiringan lereng 0-8%, batuan di permukaan sebanyak

0,1-3%, Kedalaman efektif 1,2m, singkapan batuan <0,01%, dan hasil

analisis laboratorium diperoleh hasil Tekstur tanah Geluh lempungan,

Drainase tanah Baik, KPK 27.20 me%, ph 6,54, Ntotal 0,16%, P2O5

tersedia 8.26 ppm serta K2O 0,27me%.

3.3 Distribusi Kesesuaian lahan Tembakau di Kecamatan Plaosan

1. DV-H-G-III (Dataran vulkan – Hutan – Grumusol - 15-25%)

Berdasarkan uji laboratorium dan observasi lapangan, diketahui

bahwa satuan lahan DV-H-G-III termasuk dalam kelas kesesuaian lahan

N2. Artinya, satuan lahan DV-H-G-(15-25%) tidak sesuai secara

permanen untuk ditanami tumbuhan tembakau. Variabel yang menjadi

faktor penghalang ialah variabel keberadaan unsur hara yaitu, P2O5 600

ppm dan K2O 0.23% . Dua senyawa tersebut merupakan senyawa

penting dalam tanah untuk tumbuh kembang tanaman. P2O5 merupakan

basa kuat yang memeiliki fungsi sebagai disinfektan alami. Jika kadar

P2O5 dlam tanah minim, maka kemungkinan tanaman terserang bakteri

tanah akan semakin besar pula. K2O merupakan senyawa yang

menyuburkan tanah. Keberadaaanya sangat dibutuhkan untuk tumbuh

kembang tanaman. Variabel lereng juga turut mempengaruhi seberapa

besar tingkat kesesuain lahan untuk tanaman tembakau. Satuan lahan

DV-H-G-(15-25%) berada pada kemiringan lereng 15-25%. Semakin

besar nilai kemiringan lereng, semakin besar pula potensi erosi. Erosi

secara tidak langsung akan melarutkan senyawa - senyawa yang

dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya tanaman tembakau.

2. DV-H-A-V (Dataran vulkan – Hutan – Andosol - >40%)

Berdasarkan survei dan uji laboraturium, diketahui Satuan lahan

DV-H-A-V termasuk kelas kesesuaian lahan N2, artinya satuan lahan

DV-H-A-V tidak sesuai secara permanen untuk ditanami tembakau,

karena mempunyai kemiringan 40% sehingga semakin besar kemiringan

lereng semakin besar bahaya erosi yang di timbulkan, dan unsur hara

Page 16: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

12

P2O5 dan K2O yang sangat dominan untuk tumbuh kembang tanaman

tembakau juga mempunyai nilai N2.

3. DV-H-L-III (Dataran vulkan – Hutan – Latosol – 15-25%)

Satuan lahan DV-H-L-III mempunyai karakteristik lahan sebagian

berikut. Berdasarkan data sekunder diperoleh hasil Temperetur sebesar

19ᵒc dengan intensitas hujan sebesar 2276mm/tahun. hasil survei di

lapangan memperoleh hasil antara lain, kedalaman air tanah >4m,

ketinggian tempat berada pada ketinggian 1012 mdpal, penggenangan air

tidak pernah, kemiringan lereng 15-25%, batuan di permukaan sebanyak

3-15%, Kedalaman efektif 1,1m, singkapan batuan < 0,01%, dan hasil

analisis laboratorium diperoleh hasil tekstur tanah Lemungan, Drainase

tanah Baik, KPK 19.20 me%, ph 6,38, Ntotal 0,14%, P2O5 tersedia 7.66

ppm serta K2O 0,25me. berdasarkan data observasi dilapangan dan data

sekunder menunjukan bahwa satuan lahan DV-H-L-(15-25%) termasuk

kelas kesesuaian lahan N2.

4. DV-PM-R-II (Dataran vulkan – Pemukiman – Regosol – 0-8%)

Satuan lahan DV-PM-R-II termasuk kedalam kelas N2 karena

kedalaman air permukaan tidak memenuhi syarat pengolongan kelas dan

mempunyai nilai N2 serta pada analisi lab ditemukan nilai N2 pada

retensitas hara K2O 0.27 me% yang menyebabkan satuan lahan DV-PM-

R-(0-8%) tidak sesuai secara permanen untuk tanaman tembakau.

Page 17: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

13

Gambar 3 Peta Kesesuaian Lahan Kecamatan Plaosan

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Karakteristik lahan setiap kelas Kesesuaian lahan Temabaku di Kecamatan

Plaosan berada pada kelas N2 yang dipengaruhi faktor pembatas berupa

Kedalaman Air tanah, Ketinggian tempat, K2O, dan Kemiringan lereng 25%

- <40%.

Distribusi tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman Tembakau di Kecamatan

Plaosan berada pada tingkat kelas kesesuaian lahan N2 secara merata.

4.2 Saran

Survei dilakukan pada saat musim penghujan dan musim kering sehingga

data yang diperoleh lebih akurat dan lebih mengambarkan keadaan yang

sebenarnya di lapangan.

Data sekunder sebaiknya data yang terbaru dan dapat dipertangung

jawabkan.

Page 18: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

14

DAFTAR PUSTAKA

Apridayanti, 2015. Analisis Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Sawah dan

kedelai di Kecamatan Cawas di Kabupaten Klaten. skripsi, Surakarta

Fakultas Geografi UMS.

Arikunto, 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Azis Aprianto, 2004. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tembakau Di

Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. skripsi, Surakarta Fakultas

Geografi UMS.

Badan Pusat Statistik Kecamatan Plaosan. 2017. Plaosan dalam Angka. Plaosan :

Badan Pusat Statistik Kecamatan Plaosan

Brady,N.C. and R.R.Weil. 2002. The Nature and Properies of Soils, 14th Edition.

Cornell University.

Budi Susetya. Dkk. 2014 . Analisis Spasial Kemampuan dan Kesesuaian Lahan

untuk Mendukung Model Perumusan Kebijakan Manajemen Lanskap

di Sempadan Ciliwung, Kota Bogor. Majalah Ilmiah Globe. 16 (1),

51- 58.

FAO,1976. A framework For For Land Evaluation. FAO soil Buletin No.32.

Waginingen : ILRI.

Fauzi Yulian, dkk. 2009. Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota

Bengkulu MelaluiPerancangan Model Spasial dan Sistem Informasi

Geografis. Forum Geografi, Vol.23, No.2. Hal 101-111.

Hadi, Prajogo u, Friyatno Supena. 2000. Peranan Sektor Tembakau dan Industri

Rokok dalam Perekonomian Indonesia. Jurnal Argo Ekonomi, Vol.

26, No.1 Hal 90-121.

Karmono, dkk. 1985. Deskripsi Tanah dan Uji Medan. Jakarta : Departemen

Kehutanan.

Listiyati, Alif kiky, dkk. 2012. Ekstraksi Nikotin dari Daun Tembakau dan

pemanfaatanya sebagai Insektisida Nabati Pembunuh. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa, Vol. 2. Hal 67-90.

Page 19: KESESUAIAN LAHAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PLAOSAN …eprints.ums.ac.id/58169/25/NASKAH PUBLIKASI-200.pdf · (c) Peta penggunaan lahan untuk mengetahui batas-batas penggunaan lahan. (d)

15

Masri RM. 2012. Analisis Keruangan Lahan Untuk Permukiman di Kabupaten

Bandung dan Bandung Barat. Forum Geograf, Vol.26, No.2.Hal 190-

201

Pabundu Tika MM, Moh. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi

Aksara.

Priyana, Yuli. (2008). Dasar – dasar Meteorologi Dan Klimatologi. Surakarta :

Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Priyana, Yuli. (2008). Groundwater (Air Tanah). Surakarta : Fakultas Geografi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sartohadi, Junun., Suratman, Jamulya., Indah Sari, Nur. (2014). Pengantar

Geografi Tanah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sitorus,s. 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : Transito.

Siagian,Togi Pardo. Dkk. 2015. Evaluasi Kriteria Kesesuaian Lahan Permukiman

dengan Analitical Hierarchy Process. Semarang. Jurnal Geodesi

Undip

Sudarmanto. 1978. Budidaya Tembakau. Jakarta : Yasaguna.

Sudharmanto dan Ahmad Abdullah. 1985. Budidaya Tanaman Tembakau Di

beberapa Tempat Di Indonesia. Jakarta : Yasaguna

Suharjo.1996. Jenis-Jenis Tanah. Diklat Kuliah : Fakultas Geografi Universitas

Muhamadiyah Surakarta

Taryono, 1997. Sumber Daya Lahan. Diktat Kuliah. Surakarta : Fakultas Geografi

Univesitas Muhamadiyah Surakarta.

Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi

Lahan. Bogor : Departemen Penelitian.

W Lestari, NM Simanungkalit. 2012. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan

Wilayah Pesisir Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Geografi. Hal 57- 68.

Zuidam, R.A Van. 1979. ITC Textbook VII-6, Terrain Alalysis and Classification

Using Aerial Photoraphy. NY, U.S.A : Alplaus.