Upload
grey-dx
View
1.144
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
untuk presentasi tentang makalah yang bertemakan organisasi internasional
Citation preview
I. Pendahuluan
II.
A. Latar Belakang
Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada satu negara pun di
dunia yang dapat hidup sendiri dalam hubungannya dengan negara lain.
Fungsi sosial dari suatu negara terhadap negara lain sangatlah besar dan
oleh karena itu maka eksistensi dari suatu organisasi sangatlah diperlukan.
Organisasi ini berfungsi sebagai wadah negara-negara dalam menyalurkan
aspirasi, kepentingan, dan pengaruh mereka. Terdapat banyak organisasi
yang tumbuh dan berkembang di dunia, mulai dari organisasi antar keluarga,
antar daerah, antar propinsi sampai ke lingkup yang lebih luas yaitu antar
negara yang berada dalam satu kawasan.
Sebagai anggota masyarakat internasional, suatu negara tidak dapat
hidup tanpa adanya hubungan dengan negara lain. Hubungan antar negara
sangat kompleks sehingga di perlukan pengaturan. Untuk mengaturnya agar
mencapai tujuan bersama, negara-negara membutuhkan wadah yaitu
Organisasi Internasional. Timbulnya hubungan internasional secara umum
pada hakikatnya merupakan proses perkembangan hubungan antar negara.
Dengan membentuk organiasasi, negara-negara akan berusaha mencapai
tujuan yang menjadi kepentingan bersama dan menyangkut bidang
kehidupan yang luas.
B. Landasan Teori
Organisasi Internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa
negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai
persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian atau charter. Menurut
Boer Mauna, organisasi internasional adalah himpunan negara-negara yang
merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan
bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.
Sedangkan menurut Clive Archer organisasi internasional sebagai
suatu struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu
kesepakatan antara anggota-anggota (pemerintah atau non pemerintah)dari
dua atau lebih negara yang berdaulat dengan tujuan untuk mengejar
kepentingan bersama para anggotanya.
Hukum internasional adalah sebagai tatanan hukum yang mengatur
hubungan antara masyarakat internasional, dan organisasi internasional
merupakan salah satu anggota dari masyarakat internasional. Status
organisasi internasional dalam hukum internasional adalah:
· Sebagai subjek hukum internasional
· Membantu pembentukan hukum internasional
· Sebagai forum untuk membicarakan, mencari jalan yang dihadapi oleh
anggotanya
· Sebagai alat untuk memaksakan agar kaidah hukum internasional ditaati
Dalam mendirikan suatu organisasi internasiol, negara mengadakan
kesepakatan yang dirumusakan dalam suatu instrumen hukum yang disebut
instrumen pokok atau anggaran dasar yang semuanya merupakan perjanjian
multilateral. Terdapat tiga aspek pembentukan organisasi internasional
yaitu:
· Aspek administratif
Perlu dibentuk sekretariat tetap yang berada di salah satu negara anggota
yang diteteapkan melalui Headquarter agreement dan perlu adanya stf
personalia.
· Aspek filosofi
Pembentukan organisaasi intenasional dipengaruhi oleh falsafah kehidupan
bersama negara di suatu kawasan.
· Aspek hukum
Organisasi internasional dibentuk melalui perjanjian antara tiga negara atau
lebih dari satu pihak. Suatu organisasi hakikatnya merupakan suatu
kesatuan yang menurut hukum dipisahkan dari setiap organisasi lainnya dak
akan berdiri dari satu badan atau lebih.
Boweet mengklasifikasikan organisasi internasional
berdasarkan:
· Fungsi: organisasi politik, organisasi administrasi, organisasi-orgasnisasi
yang mempunyai kompetensi luas dan organisasi-organisasi yang
mempunyai kompetensi terbatas.
· Sifat: global dan regional
· Perjanjian: antarnegara dan antarpemerintah dan nonpemerintah
· Kewenangan: yang mempunyai kewenangan suprasional dan tidak
mempunyai kewenangan suprasional.
Menurut T. Sugeng Istanto, oraganisasi internasional diklasifikasikan
menjadi dua yaitu organisasi internasional privar dan organisasi
internasional publik. Organisasi Internasional privat adalah organisasi dari
badan bukan pemerintah atau orang-perorangan yang melakukan kerjas
sama untuk kepentingan internasional yang diselenggarakan badan-badan
sejenis di berbagai negara, sedangkan yang dimaksud organisasi
internasional publik adalah organisasi dari pemerintah negara yang
melakukan kerja sama untuk kepentingan internasional.
C. Perumusan Masalah
Dalam perkembangannya saat ini Organisasi ini berfungsi sebagai
wadah negara-negara dalam menyalurkan aspirasi, kepentingan, dan
pengaruh mereka. Oleh karena itu perlu dipelajari lebih dalam mengenai
organisasi internasional terutama dalam hal:
1. Hakekat Organisasi Internasional !
2. Klasifikasi Organisasi Internasional !
3. Pendirian Organisasi Internasional !
4. Contoh Organisasi Internasional !
5. Pembubaran Organisasi Internasional !
II. Pembahasan
A. Hakekat Organisasi Internasional
Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum
internasional sekarang tidak diragukan lagi, walaupun pada mulanya belum
ada kepastian mengenai hal ini. Dalam merumusakan definisi organisasi
nasional, para sarjana tidak merumuskannya secara langsung akan tetapi
cenderung mengilustrasikan substansi dari pada organisasi internasional
yang mengarah pada kriteria-kriteria serta elemen-elemen dasar atau
minimal yang harus dimiliki oleh suatu entitas yang bernama organisasi
internasional.
Sumaryo Suryokusumo berpendapat bahwa organisasi internasional
adalah suatu proses, organisasi internasional juga menyangkut aspek-aspek
perwakilan dari tingkat proses tersebut yang telah dicapai pada waktu
tertentu. Organisasi Internasional juga diperlukan dalam rangka kerjasama
menyesuaikan dan mencari kompromi untuk menentukan kesejahteraan
serta memecahkan persoalan bersama serta mengurangi pertikaian yang
timbul.
T. Sugeng Istanto menjelaskan bahwa yang dimaksud organisasi
internasional dalam pengertian luas adalah bentuk kerja sama antar pihak-
pihak yang bersifat internasional untuk tujuan yang bersifat internasional.
Pihak-pihak yang bersifat internasional dapat berupa orang-perorangan,
badan-badan bukan negara yang berada diberbagai negara atau pemerintah
negara. Adapun yang dimaksud dengan tujuan internasional adalah tujuan
bersama yang menyangkut kepentingan berbagai negara.
B. Klasifikasi Organisasi Internasional
Shermers mengklasifikasikan organisasi internasional berdasarkan
struktur dan fungsi organisasi internasional menjadi empat macam:
· Organisasi publik dan privat
- Organisasi Internasional publik adalah organisasi yang didirikan
berdasarkan penjanjian antar negara.
- Organisasi Internasional privat adalah organisasi yang didirikan
berdasarkan hukum internasional privat dan tunduk pada hukum nasional
suatu negar.
· Organisasi universal dan tertutup
- Organisasi Internasional universal adalah organisasi yang memiliki karakter
“universalitas, ultimate necessity, yaitu secara pesat organisasi ini menjadi
kebutuhan yang harus dipenuhi dan ketiga heterogenitas yakni dibangun
atas dasar perbedaan pandangan politik, perbedaan budaya serta perbedaan
tahap kemajuan.
- Organisasi Internasional tertutup adalah organisasi yang besifat tertutup
yang artinya perhimpunan tidak akan menerima keanggotaan selain dari
groupnya atau komunitas secara terbatas.
· Organisasi suprasional dan organisasi antar pemerintah
- Organisasi Internasional suprasional merupakan organisasi kerjasama baik
dalam bidang legislasi, yudikasi dan eksekutif bahkan sampai warga negara.
- Organisasi Internasional, organisasi antar pemerintah hanya terbatas pada
organ tertentu yaitu eksekutif. Untuk IGO diterapkan pada kerjasama
antarpemerintah maupun organ-organ pemerintah selain suprasional.
· Organisasi umum dan Organisasi fungsional
- Organisasi Internasional umum sering disebut dengan organisasi politik,
dengan ciri vastness of the fields juga termanifestasi dalam delegasi-
delegasi diplomatik dan delegasi politik untuk tujuan politik.
- Organisasi fungsional sering disebut dengan organisasi tehnis yang
memiliki kekhususan dalam bidang fungsi spesifik.
Menurut Theodore A. Columbis dan James H, klasifikasi IGO dibagi empat
berdasarkan keanggotaan dan tujuannya yaitu:
· Organisasi Internasional dengan anggota global dengan tujuan umum.
· Organisasi internasional dengan anggota global dengan tujuan khusus.
· Organisasi internasional dengan anggota regional dengan tujuan umum.
· Organisasi internasional dengan anggota regional dengan tujuan khusus.
C. Pendirian Organisasi Internasional
Prasyarat untuk berdirinya suatu organisasi adalah adanya keinginan
untuk bekerja sama, begitu juga prasyarat untuk berdirinya suatu organisasi
internasional yaitu adanya keinginan untuk bekerja sama yang jelas-jelas
kerjasama tersebut akan bermanfaat dalam bidangnya dengan syarat
organisasi tidak melanggar kekuasaan dan kedaulatan negara anggota
dalam suatu organisasi internasional.
Thomas L. Karnes berpendapat bahwa syarat yang harus dipenuhi
untuk mendirikan organisasi suprasional dapat dijelaskan sebagai berikut:
· No supranational authority is possible without representative government in
the participating states, the electrorate of democratioc state will never
trasnfer power to an organization partly composed of dictatorship. A
dictatorship will not accept direct communication between internastional
organization and its citizens.
· The state concered must have a sufficiently developed governmental
structure. A supranational organization can not function properly if it is
unable to make states.
· Nationalism should be not be a prominent feature of any of the participant
states.
· The states should have sufficient common interest. This may also include
such factors as the size of their respective national debts.
Syarat-syarat pendirian organisasi internasional dapat dikembangkan dari
unsur-unsur perjanjian internasional sebagai mana tertuang dalam Konvensi
Wina 1969 yang menegaskan bahwa:
“an international agreement concluded between states in written form and
governed by international law, whether embodied in a single instrument or in
two or more related instrument, and whatever its particular designation”
Berdasarkan unsur-unsur diatas maka persyaratan suatu organisasi
internasional dapat diperinci sebagai berikut:
· Dibuat oleh negara sebagai para pihak
· Berdasarkan perjanjian tertulis dalam satu, dua, atau lebih instrumen
· Untuk tujuan tertentu
· Dilengkapi dengan organ
· Berdasarkan hukum internasional
D. Contoh Organisasi Internasional
Liga Bangsa – Bangsa ( LBB )
Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan
setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919, tepatnya pada 10 Januari 1920. Fungsi - fungsi
utamanya termasuk melucuti senjata, mencegah perang melalui keamanan kolektif,
menyelesaikan pertentangan antaranegara-negara melalui negosiasi dan diplomasi, serta
memperbaiki kesejahteraan hidup global.
Ide untuk mendirikan LBB dicetuskan Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson,
meskipun AS sendiri kemudian tidak pernah bergabung dengan organisasi ini. Sejumlah 42
negara menjadi anggota saat LBB didirikan. 23 di antaranya tetap bertahan sebagai anggota
hingga LBB dibubarkan pada 1946. Antara 1920-1937, 21 negara masuk menjadi anggota,
namun tujuh di antara keduapuluh satu anggota tambahan ini kemudian mengundurkan diri
(ada yang dikeluarkan) sebelum 1946.
LBB tidak mempunyai angkatan bersenjata dan bergantung kepada kekuatan
internasional untuk menjaga agar resolusi-resolusinya dipatuhi. Meskipun awalnya
menunjukkan keberhasilan dalam menjalankan tugasnya, LBB akhirnya gagal mencegah
berbagai serangan yang dilakukan Kekuatan Porospada tahun 1930-an. Munculnya Perang
Dunia II kembali memperjelas keadaan bahwa LBB telah gagal dalam tugasnya mencegah
pecahnya perang. Setelah Perang Dunia II, pada 18 April 1946, LBB resmi dibubarkan dan
digantikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Organ Liga Bangsa – Bangsa terdiri dari:
· Alat Perlengkapan Utama LBB
Assembly ( majelis ), Majelis terdiri dari perwakilan negara anggota LBB, setiap anggota
mempunyai satu suara. Memiliki fungsi sebagai sidang umum dan terdiri dari delegasi setiap
negara anggota dan bersidang setiap tahun.
· Council
Terdiri dari negara – negara sekutu utama dan negara sekutu bersama dengan empat wakil
negara anggota yang dipilih antara anggota LBB. Tugas dewan antara lain:
- Menetapkan jabatan sekretariat, memelihara inventaris liga
- Merumuskan rencana pengurangan persenjataan nasional
- Bertindak sebagai juru damai untuk menyelesaikan sengketa
· Sekretariat
Kedudukan sekretariat di markas Besar LBB yaitu di Jeneva, dengan tugas menangani soal
kearsipan, penelitian, laporan, analisa pekerjaan dan merupak pusat informasi.
Dalam perkembangan sejarahnya cita-cita masyarakat internasional bahwa LBB dapat
menyelesaikan persoalan-persoalan dunia internasional itu tidak tercapai. Masyarakat
internasional kurang menghargai LBB sebagai organisasi internasional kurang menghargai
konvenan sebagai dasar hukum bagi kelangsungan kerjasama internasional. Puncak
kegagalan LBB adalah pecahnyaPerang Dunia II bulan September tahun 1939. Hal ini ironis
sekali karena negara-negara yang seharusnya menyelesaikan sengketa berdasarkan
konvenan LBB tetapi menjadi negara yang memulai perang. Akan tetapi LBB dalam bidang
tertentu telah berhasil yaitu dengan membentuk Internastional Labaour Organization (ILO)
dan Organisasi penangan pengungsi pada tahun 1921.
Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB )
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations
atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh
negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional,
pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama -
dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House,
London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang
bergabung menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan
kemerdekaannya masing-masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali
Vatikan. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antar-
negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas
Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan
adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen
(Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor
permanen di PBB).
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang
menjabat sejak 1 Januari 2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan
dari Ghana.
Organisasi ini memiliki enam organ utama:
o Majelis Umum (majelis musyawarah utama)
o Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian
dan keamanan)
o Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan
kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan)
o Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan
oleh PBB)
o Mahkamah Internasional (organ peradilan primer)
o Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-
1945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh
seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-
Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan
meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan
internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai
seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-
Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali
secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam
Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai
di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang
terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada
24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis,
Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota
lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan
di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope
Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung
Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di
Amerika Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai
kampanye "get US out of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa
tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government" atau Pemerintah
Seluruh Dunia.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis
terlambat diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga
Perancis awalnya tidak diikutsertakan dalam konferensi yang membahas
pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le
machin (dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa
aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia
lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara
langsung.
Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut:
§ Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
§ Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan
derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara
lain.
§ Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi,
sosial, budaya, dan kemanusiaan.
§ Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
§ Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
§ Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk
mencapai tujuan PBB.
Peran PBB terhadap hubungan internasional sangat banyak. diantaranya adalah:
§ Menyelesaikan konflik – konflik yang terjadi antar Negara anggota PBB dengan menjadi pihak
ketiga
§ Menindak pihak pihak yang melakukan pelanggaran internasional
E. Pembubaran Organisasi Internasional
Suatu organisasi internasional pada umumnya dalam konstitusinya tidak mencantumkan
mengenai pembubaran organisasi, akan tetapi dengan berdirinya suatu organisasi
internasional akan selalu mempertahankan berdirinya organisasi internasional tersebut. Dan
apabila terdapat pembubaran organisasi internasional atau membubarkan diri itu
dikarenakan oleh dua hal yaitu:
· Penutupan ( tugasnya sudah selesai )
· Penggantian ( organisasi lain telah mengambil alih fungsi )
Pembubaran suatu organisasi internasional dapat dirumuskan dalam ketentuan atau
anggaran dasar pendiriannya. Pada umumnya dapat dilihat dari kondisi berikut ini:
· Ketentuan Konstitusinya
Melalui metode ini organisasi mencamtumkan secara ekslisit sampai kapan berlakunya
traktat dan konstitusinya.
· Ketentuan Dalam Traktat Lain
Pola berakhirnya organisasi internasional adalah dengan adanya ketentuan traktat atau
protokol baru yang dibuat dan diselenggarakan oleh partner yang sama. Selain itu
dimungkinkan kehadiran suatu organisasi internasional dalam satu bidang akan
menghapuskan beberapa organisasi yang telah ada sebelumnya.
· Ketentuan Rapat atau Kongres Umum
Suatu organisasi yang mencamtumkan waktu pembubarannya, maka organisasi tersebut
akan memberdayakan kongres umum untuk memutuskan.
· Amandemen Konstitusi
Merupakan hal yang dapat diterima melalui prosedur yang telah disepakati bersama
antarnegara anggota.
· Perubahan Keadaan
Pembubaran organisasi internasional dapat terjadi apabila terdapat perubahan keadaan
fundamental atas suatu yang menjadi objek perjanjian.
Pembubaran Organisasi Internasional memiliki konsekuesi terhadap fungsi dan
peraturan yang dibuat oleh organisasi internasional. Berikut konsekuensi pembubaran
organisasi internasional terhadap :
· Fungsi Organisasi
Dengan bubarnya organisasi maka aktivitas organiasi tersebut akan berhenti dan fungsinya
dapat diambil alih oleh satu atau beberapa organisasi lain.
· Ketentuan Organisasi Internasional
Ketentuan suatu organisasi internasional tertentu dapat dikatakan tidak belaku apabila
organisasi tersebut bubar. Bentuk-bentuk norma hukum yang dihasilkan yaitu:
- Rekomendasi dan Deklarasi
- Konvensi
- Peraturan internal
- Regulasi yang bersifat umum
- Keputusan yang mengikat
- Perjanjian
- Kontrak
· Personalia yang bekerja di Organisasi Internasional
Setelah pembubaran organisasi internasional biasanya organisasi pengganti mengambil alih
personel organisasi yang dibubarkan, terutama yang lebih berpengalaman.
· Kekayaan Organisasi Internasional
Kekayaan Organisasi Internasional yang bubar akan dibagi antara para anggota secara
proposional sesuai dengan kontribusi mereka.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Organisasi Internasional sebagai wadah bagi negara dalam
berinterakasi dengan negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari
masyarakat sosial yang mana pada hakekatnya sebagai bagian dari
masyarakat sosial, negara tidak dapat hidup sendiri diperlukan adanya
interaksi antar negara melalu Organisai Internasional.
Terbentuknya Organisasi Internasional dengan didasari keinginan
untuk bekerja sama antar negara anggota Organisasi Internasional,
keinginan untuk bekerja sama yang telah di sepakati antar anggota
Organisasi Internasional membentuk suatu komitmen untuk saling bekerja
sama, salah satunya kerja sama dalam menyelesaikan konflik-konflik yang
ada di dunia internasional, tidak hanya itu saja antar anggota Organisasi
Internasional dapat saling membantu dalam hal memberi bantuan apabila
salah satu negara anggota Organisasi Internasional terkena bencana alam.
Maka dari itu terbentuknya Organisasi Internasional menjadi komitmen
bersama antar negara anggota Organisasi Internasional untuk saling bekerja
sama sesuai dengan kesepakatan terbentuknya Organisasi Internasional.
Liga Bangsa-Bangsa salah satu organisasi internasional yang memiliki
cita-cita awal pembentukan organisasi internasional guna menyelesaikan
sengketa, akan tetapi negara anggota Liga Bangsa-Bangsa malah memulai
perang, tidak hanya kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam menyelesaikan
sengketa tetapi Liga Bangsa-Bangsa berhasil yaitu dengan membentuk
Internastional Labaour Organization (ILO) dan Organisasi penangan
pengungsi pada tahun 1921.
Setelah Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal dalam cita-cita awal
menyelesaikan sengketa dan sejak pecahnya Perang Dunia II, maka
dibentuklah PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa ), Organisasi Internasional
yang masih ada sampai saat ini dengan tujuan: Memelihara perdamaian dan
keamanan dunia, Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa
berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri,
dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, Mengembangkan
kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi,
sosial, budaya, dan kemanusiaan, Menyelesaikan perselisihan dengan cara
damai dan mencegah timbulnya peperangan.
Diambil Dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_internasional diakses 8 Oktober 2012 | 07.00 WIB.
Aryuni Yuliantiningsih,2012, Bahan Kuliah Hukum Organisasi Internasional, ;Purwokerto.
Hal 5.
Dw, Boweet, Hukum Organisasi Internasional, 1995, hal 13-15
Sumaryo Suryokusumo, Hukum Organisasi Internsional, 1990, hal 10.
T. Sugeng Istanto, Hukum Internasional, 1994, hal 23.
Aryuni Yuliantiningsih,2012, Bahan Kuliah Hukum Organisasi Internasional, ;Purwokerto hal.
12-14.
Ade Maman Suherman, 2003, Organisasi Internasional & Integrasi Ekonomi Regional Dalam
Perspektif Hukum dan globalisasi, Purwokerto, hal. 61-62.
http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Bangsa-Bangsa diakses 10-10-2012 | 23.50 WIB .
http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsadiakses 10-10-2012 | 21.00
WIB.
Aryuni Yuliantiningsih,2012, Bahan Kuliah Hukum Organisasi Internasional, ;Purwokerto hal.
29-30