Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KETERSEDIAAN KOLEKSI PUSAT PERPUSTAKAAN
DALAM MENDUKUNG PENULISAN SKRIPSI
(ANALISIS SITIRAN SKRIPSI PRODI ILMU ALQURAN DAN
TAFSIR TAHUN 2013-2016)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
MUHYIDIN
NIM: 1112025100068
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440H / 2019M
i
ABSTRAK
Muhyidin (1112025100068) Ketersediaan Koleksi Pusat Perpustakaan
dalam Mendukung Penulisan Skripsi: Analisis Sitiran Skripsi Prodi
Ilmu Alquran Dan Tafsir Tahun 2013 - 2016
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sitiran yang terdapat dalam
skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir, yaitu berupa buku,
skripsi/tesis/disertasi, jurnal, ensiklopedi, internet, majalah, dan prosiding
sebagai bahan referensi. Sedangkan tujuan akhir dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui jenis literatur (bahan pustaka), paro hidup, serta
mengetahui sejauh mana ketersediaan sumber yang disitir tersebut pada
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dibatasi
hanya pada skripsi tahun 2013-2016. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis sitiran yaitu
menganalisa bahan pustaka yang digunakan sebagai acuan atau rujukan
dalam suatu penulisan. Adapun Sampel ditentukan dengan menggunakan
sampel acak (random sampling) sebanyak 60 sampel. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 60 skripsi diperoleh 2044 sitiran dengan rata-rata
34,06 sitiran. Buku merupakan jenis literatur yang paling banyak disitir
dengan frekuensi 1698 sitiran (83,0%) dan yang paling sedikit adalah serial
seperti buku tahunan sebanyak 2 sitiran dengan frekuensi (0,09%). Judul
buku yang paling banyak disitir pada skripsi adalah Tafsir al-Mishbah:
Pesan dan Kesan Alquran, lalu jurnal dengan frekuensi 66 sitiran (33,0%).
Judul jurnal yang sering disitir adalah Jurnal Ulumul Quran. Adapun
pengarang yang banyak disitir adalah M. Quraish Shihab dengan frekuensi
72 sitiran (23,2%), dan bahasa literatur yang disitir sebagian besar
menggunakan bahasa Indonesia dengan frekuensi 1.107 sitiran (54,1%),
yang kedua adalah bahasa Arab sebanyak 837 sitiran (40,9%), selanjutnya
adalah bahasa Inggris 94 sitran (4,5%), dan bahasa lainnya 6 sitiran (0,2%).
Paro hidup literatur yang disitir pada skripsi adalah 16 tahun menggunakan
rumus Struges. Literatur yang paling banyak disitir adalah buku dengan
jumlah 1.190 judul dan yang tersedia pada koleksi Pusat Perpustakaan
adalah 486 judul (40,8%). Lalu, jumlah jurnal yang disitir sebanyak 37
judul, dan yang tersedia 21 judul (50,7%). Dari 19 nama pengarang yang
sering disitir keseluruhan karyanya tersedia pada koleksi Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata kunci: Analisis sitiran, Ilmu Alquran dan Tafsir, Ketersediaan Koleksi
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT penulis sampaikan atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Nabi Besar Muhammad Saw. Beserta keluarganya, sahabat dan para
pengikutnya dan insya Allah kita semua termasuk di dalamnya.
Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat menyelesaikan
program studi Ilmu Perpustakaan dan juga guna memperoleh gelar sarjana
Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa
pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang telah berhasil
disusun ini. Dalam menyusun skripsi ini, penulis mendapatkan tambahan
semangat dan motivasi serta bimbingan hingga akhirnya skripsi ini selesai
dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.
iii
4. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberi masukan membangun serta meluangkan
waktunya untuk memberi pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Ibu Siti Maryam, M.Hum dan Ibu Melly Kartika Adellia, M.Hum
selaku dosen penguji pada sidang skripsi yang telah memberikan
masukan dalam perbaikan skripsi agar menjadi lebih baik
6. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akademis, sosial,
dan keagamaan.
7. Ayahanda, Ibunda tercinta dan kakak tersayang yang selalu
mencurahkan segala kasih sayang, memberikan motivasi, dukungan
moral dan materil kepada penulis untuk menyelesaikan studi.
8. Mas Akbar Sutanto dan Amelia Nugraha yang selalu memberikan
motivasi, dorongan moral dan materiil kepada penulis untuk
menyelesaikan studi. Serta Okta Reni Azrina, S.Ip, Abdul Azis, dan
teman sekaligus sahabat seperjuangan dalam meraih gelar sarjana.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat di masyarakat
kelak. Aamiin.
Jakarta, 20 April 2019
Muhyidin
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... I
KATA PENGANTAR ................................................................................. II
DAFTAR ISI ...............................................................................................IV
DAFTAR TABEL.......................................................................................VI
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ VII
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................... 1
B. PEMBATASAN MASALAH ....................................................................... 6
C. PERUMUSAN MASALAH ......................................................................... 6
D. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN ................................. 6
1. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
E. DEFINISI ISTILAH ................................................................................... 8
F. SISTEMATIKA PENELITIAN ..................................................................... 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................................... 11
A. INFORMASI ........................................................................................... 11
1. Definisi Informasi ............................................................................ 12
2. Sumber-sumber Informasi ................................................................ 14
3. Kebutuhan Informasi ........................................................................ 15
B. PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI .................................................. 16
1. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................. 19 2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................ 20
3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................... 22
C. PENGERTIAN KOLEKSI ......................................................................... 23
D. KETERSEDIAAN KOLEKSI ..................................................................... 25
E. JENIS KOLEKSI ..................................................................................... 27
F. DEFINISI ANALISIS SITIRAN ................................................................. 32
1. Tujuan Analisis Sitiran ..................................................................... 34
2. Kriteria Menyitir Dokumen .............................................................. 37
4. Manfaat Analisis Sitiran ................................................................... 39
5. Aplikasi Sitiran ................................................................................. 41
6. Ruang Lingkup dan Parameter Analisis Sitiran ............................... 42
G. PARO HIDUP LITERATUR ..................................................................... 44
H. PENELITIAN TERDAHULU ..................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 61
A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN .................................................. 61
B. SUMBER DATA ..................................................................................... 62
C. POPULASI DAN SAMPEL ....................................................................... 62
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................................. 63
v
E. TEKNIK PENGOLAHAN DATA ............................................................... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 66
A. PROFIL OBJEK PENELITIAN .................................................................. 66
1. Sejarah .............................................................................................. 66
2. Visi, Misi, dan Tujuan ...................................................................... 71
3. Struktur Organisasi ........................................................................... 73
4. Organisasi Koleksi ........................................................................... 75
5. Prosedur Pengorganisasian Koleksi ................................................. 77
6. Koleksi Tercetak............................................................................... 83
7. Peraturan dan Tata Tertib ................................................................. 86
8. Peraturan Umum .............................................................................. 86
9. Tata Tertib ........................................................................................ 87
B. HASIL PENELITIAN ............................................................................... 89
1. Karakteristik Literatur yang Disitir dalam Skripsi Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. .......................... 89
a. Rata-Rata Sitiran.......................................................................... 89
b. Jenis Literatur yang Disitir .......................................................... 89
c. Judul Buku yang Sering Disitir ................................................... 91
d. Jurnal yang Sering Disitir ............................................................ 93
e. Pengarang yang Sering Disitir ..................................................... 94
f. Bahasa Literatur yang Disitir ....................................................... 96
2. Paro Hidup Literatur dalam Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta........................................................... 97
3. Ketersediaan Literatur dalam Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ................... 100
a. Ketersedian Jenis Literatur ........................................................ 100
b. Ketersedian Judul Buku yang Sering Disitir. ............................ 101
c. Ketersedian Jurnal yang Sering Disitir ...................................... 103
d. Ketersedian Berdasarkan Nama Pengarang yang Disitir ........... 104
C. PEMBAHASAN .................................................................................... 106
1. Karakteristik Literatur yang Disitir dalam Skripsi Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ........................ 106
2. Paro Hidup Literatur dalam Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta......................................................... 110
3. Ketersediaan Koleksi Literatur Skripsi di Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. ................................................................ 112
BAB V PENUTUP .................................................................................... 117
A. KESIMPULAN ..................................................................................... 117
B. SARAN ............................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 120
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Klasifikasi DDC Ringkasan pertama ........................................... 77
Tabel 4.2 Klasifikasi DDC Ringkasan Kedua............................................. 77
Tabel 4.3 Klasifikasi DDC Ringkasan Ketiga ............................................. 78
Tabel 4.4 Klasifikasi DDC Ringkasan Ketiga Sub-Seksi ........................... 79
Tabel 4.5 Klasifikasi Islam .......................................................................... 80
Tabel 4.6 Koleksi Pusat Perpustakaan ......................................................... 84
Tabel 4.7 Koleksi Corners & Koleksi TAF Pusat Perpustakaan ................. 85
Tabel 4.8 Koleksi Games Pusat Perpustakaan ............................................. 85
Tabel 4.9 Biaya Tarif Pengunjung Non UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .. 87
Tabel 4.10 Jumlah Literatur yang Disitir ..................................................... 89
Tabel 4.11 Jenis Literatur yang Disitir ......................................................... 89
Tabel 4.12 Jenis Judul Buku yang Sering Disitir ......................................... 91
Tabel 4.13 Jurnal yang Sering Disitir .......................................................... 93
Tabel 4.14 Peringkat Pengarang yang Sering Disitir ................................... 94
Tabel 4.15 Bahasa yang Disitir .................................................................... 96
Tabel 4.16 Paro hidup Literatur Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN
Syarif Hidayatullah ...................................................................................... 97
Tabel 4.17 Ketersediaan Koleksi Jenis Literatur di Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................................ 100
Tabel 4.18 Ketersediaan Judul Buku yang Sering Disitir di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.......................................... 102
Tabel 4.19 Ketersediaan Jurnal yang Sering Disitir di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ................................................................ 103
Tabel 4.20 Ketersediaan Pengarang yang Sering Disitir di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.......................................... 104
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Pusat Perpustakaan ...................................... 75
Gambar 2 Punggung Buku ........................................................................... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan subsistem dari suatu
perguruan tinggi. Artinya keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan
tersebut adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Mengenai pentingnya posisi perpustakaan pada setiap institusi
pendidikan tinggi, sudah seharusnya setiap lembaga tersebut memiliki
sebuah perpustakaan yang lengkap dan berfungsi dengan baik, serta
dimanfaatkan secara maksimal. Fungsi utama dari perpustakaan
perguruan tinggi adalah sebagai sumber informasi atau sumber ilmu
pengetahuan yang dapat digunakan sebagai penunjang, pelengkap, atau
penambah ilmu pengetahuan yang diterima di ruang perkuliahan1.
Pentingnya perpustakaan dalam menunjang perkuliahan sangat
dirasakan oleh para mahasiswa, hal ini karena iklim belajar yang ada di
perguruan tinggi menuntut para mahasiswa untuk aktif dalam
memenuhi informasi yang dibutuhkannya, khususnya informasi yang
dapat menunjang tugas-tugas akademiknya2, yaitu tugas-tugas
1 James Thompson, An Introduction to University Library Administration (Hamden:
Archon Books And Clive Bingley, 1970). 2 M Yusuf Pawit, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung: PT Rosda Karya, 1995).
2
akademik yang berdasarkan pada kurikulum perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai ―Jantungnya
3
Universitas‖, karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses
pelaksanaan pembelajaran mungkin kurang optimal. Perpustakaan
perguruan tinggi berperan sebagai unsur penunjang pendidikan tinggi
harus merupakan suatu unit kerja yang aktif, harus betul-betul dapat
menunjang pelaksanaan pendidikan tinggi. Untuk menyiapkan anak
didiknya menjadi masyarakat yang berkemampuan, dibutuhkan sarana
yang dapat memadai. Maka perpustakaan perlu menyediakan koleksi
bahan pustaka yang sesuai bagi sivitas akademiknya‖3.
Sebagai salah satu Universitas Negeri di Jakarta, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (selanjutnya disebut UIN Jakarta) mempunyai 13
fakultas, salah satunya Fakultas Ushuluddin. Fakultas Ushuluddin
berdiri sendiri sejak tahun 1962 sebagai bagian dari fakultas di IAIN
cabang Jakarta. Sebagai fakultas tertua, ia memiliki sejarah yang cukup
panjang. Fakultas Ushuluddin mempunyai Program Studi Sarjana Ilmu
Alquran dan Tafsir.
Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir dalam proses kegiatan
belajar dan penelitian tugas akhir sangat membutuhkan sumber
informasi dari berbagai literatur seperti buku teks dan penunjang, buku
referensi, jurnal ilmiah, skripsi, laporan ilmiah, surat kabar, koleksi
digital, koleksi kitab-kitab dan hadis-hadis. Penelitian ilmiah untuk
menyelesaikan program studi sarjana S1 Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
adalah sebuah skripsi, yang dimana dalam proses membuatnya
membutuhkan sumber informasi dari berbagai literatur.
3 Soetimah, ―Perpustakaan Perguruan Tinggi,‖ Warta Perpustakaan Universitas Atmajaya,
1995.
4
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk
menyelesaikan studi tingkat Sarjana (S1). Tesis adalah karya tulis
ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan tingkat Magister (S2).
Sedangkan Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk
menyelesaikan studi tingkat Doktoral (S3)4.
Penelitian ilmiah berperan penting dalam membentuk integritas
ilmiah dosen maupun mahasiswa. Fungsi penelitian adalah sejauh mana
koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan peneliti dalam rangka
memenuhi kebutuhan literatur yang sedang atau yang akan dilakukan5.
Oleh sebab itu, literatur ilmiah menjadi koleksi penting yang harus
tersedia di Pusat Perpustakaan perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh informasi dari
beberapa mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir menyatakan bahwa
sebagian besar literatur ilmiah terutama buku teks tentang Ilmu Alquran
dan Tafsir minim tersedia di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Peneliti pun mengamati OPAC Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ketika mengetik
beberapa kata kunci tentang Ilmu Alquran dan Tafsir hasilnya buku teks
tersebut sebagian memang tidak tersedia di Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagian pula tersedia, namun ketika
dipastikan di rak koleksi, koleksi tersebut tidak ditemukan. Sedangkan
koleksi tersebut menjadi sumber ilmiah bagi penulisan skripsi
mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir.
4 Pedoman Akademik Strata 1 2012/2013 (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012).
5 Pergola Irianti, ―Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997-2006,‖ Berkala Ilmu
Perpustakaan Dan Informasi, 7, 3 (2007).
5
Oleh sebab itu, sangat diperlukan analisis sitiran terhadap skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir guna mengetahui secara rinci
dan spesifik literatur apa saja yang digunakan mahasiswa dalam
menulis. Dengan demikian, pustakawan dapat memilah koleksi yang
relevan mampu disediakan oleh Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, sehingga pelayanan koleksi dapat terlaksana
dengan optimal sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti sitiran yang
digunakan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir dalam
penulisan skripsi. Hasilnya dapat digunakan untuk menghitung paro
hidup literatur bidang Ilmu Alquran dan Tafsir di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga dapat mengetahui
bentuk literatur yang paling sering disitir sehingga bisa di ketahui
bahwa koleksi atau bahan pustaka yang di gunakan aktual dan relevan.
Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir merupakan salah satu jurusan Fakultas
Ushuludin di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Koleksi bidang Ilmu
Alquran dan Tafsir saat ini dirasa masih kurang tersedia di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seiring dengan
perkembangan disiplin ilmu tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas
maka judul penelitian ini adalah “Ketersediaan Koleksi Pusat
Perpustakaan dalam Mendukung Penulisan Skripsi (Analisis
Sitiran Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir Tahun 2013-2016)”
6
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan serangkaian pada latar belakang masalah di atas,
penulis akan membatasi ruang penelitian pada:
1. Karakteristik literatur pada skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
tahun 2013-2016.
2. Paro hidup literatur dalam skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir.
3. Ketersediaan literatur pada skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir di
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat
dirumuskan masalah yang akan diteliti yakni:
1. Bagaimana karakteristik literatur yang disitir pada skripsi Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
2. Bagaimana paro hidup literatur dalam skripsi Prodi Ilmu Alquran
dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
3. Bagaimana ketersediaan literatur pada skripsi Prodi Ilmu Alquran
dan Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana bentuk sitiran yang ada pada skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk
7
mencapai tujuan umum tersebut, berikut penjelasan mengenai
tujuan-tujuan khusus yang lebih spesifik dari penelitian, yaitu:
a. Untuk mengetahui karakteristik literatur yang disitir oleh
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Untuk mengetahui paro hidup yang disitir oleh mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
menulis Skripsi.
c. Untuk mengetahui ketersediaan literatur pada skripsi Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat bagi peneliti
1) Menjawab rasa ingin tahu peneliti terkait sitiran.
2) Memperdalam pemahaman peneliti atau mahasiswa tentang
analisis sitiran dan pengetahuan tentang penggunaan berbagai
bentuk literatur sebagai rujukan dalam penulisan karya tulis.
3) Sebagai pemenuhan syarat untuk mendapat gelar S1.
b. Manfaat bagi Perpustakaan:
1) Dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
dengan tepat dan terarah dalam menyediakan koleksi literatur
terkait studi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
8
Hidayatullah Jakarta yang akan dijadikan bahan bacaan
mahasiswa tersebut.
2) Dapat dijadikan evaluasi dan masukan bagi Pusat
Perpustakaan dalam proses penambahan koleksi literatur
yang ada.
c. Manfaat bagi mahasiswa lainnya
1) Untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin mengetahui
literatur apa saja yang paling banyak disitir, dan dirujuk.
Sehingga bisa dijadikan rujukan pula oleh pembaca.
2) Dapat dijadikan sebagai acuan untuk mereka (Mahasiswa)
yang ingin membuat karya tulis dengan tema yang serupa.
E. Definisi Istilah
Beberapa istilah di bawah berkaitan dengan penelitian ini agar
mudah dipahami oleh pembaca.
1. Literatur adalah bahan bacaan yang dipakai dalam berbagai
macam aktivitas baik secara intelektual ataupun rekreasi6.
2. Analisis sitiran adalah analisis atas sejumlah sitiran atau sejumlah
rujukan yang terdapat dalam tulisan ilmiah atau literatur primer7.
3. Paro hidup literatur, adalah jangka waktu yang diperlukan oleh
separuh literatur bidang tertentu yang disitir oleh literatur yang
dipublikasikan. Paro hidup literatur yang disitir merupakan
6 American Library Association. (1983). ALA Glossary of Library and Information Science.
Chicago: ALA 7 Martyn Jhon, ―Citation Analysis,‖ Journal of documentation, 31 (1975): 290.
9
ukuran waktu pada saat mana setengah dari semua literatur suatu
disiplin ilmu secara terus menerus digunakan sejak diterbitkan8.
4. Ketersediaan koleksi berasal dari kata sedia yang artinya sudah
selesai dibuat (disiapkan, diatur, dan sebagainya)9. Jadi
ketersediaan adalah kesiapan suatu alat (tenaga, barang, modal,
anggaran) untuk dapat dipergunakan atau dioperasikan dalam
waktu yang telah ditentukan‖.
F. Sistematika Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan
ini, sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi landasan teori terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
objek yang diteliti seperti perpustakaan perguruan tinggi, pengertian
koleksi, ketersedian koleksi, jenis kolesi, bahasa koleksi, usia koleksi,
pemanfaatan koleksi, analisis sitiran, penelitian terdahulu.
8 I Gede Surata, ―Karakteristik Literatur Yang Disitir Dalam Skripsi Jurusan Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Dan Universitas Indonesia
Tahun 1991-1995‖ (Universitas Indonesia, 1997). 9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008).
10
Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi metodologi penelitian yang berkaitan dengan jenis dan
pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data, waktu dan tempat
penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini merupakan bab inti yang menguraikan karakteristik literatur
yang disitir dalam skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, paro hidup literatur skripsi Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan tingkat
ketersediaan koleksi di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Bab V Penutup
Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini.
Penulis juga mencoba memberikan saran yang membangun untuk Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Informasi
Dewasa ini kata informasi sering kita dengar di media, baik
media cetak maupun media elektronik. Pada era informasi sekarang ini,
masyarakat sebagai pengguna perpustakaan dituntut untuk lebih
memahami apa esensi atau pentingnya informasi dalam menunjang
kehidupan sehari-hari.
Tidak ada seorangpun yang tidak membutuhkan informasi,
apapun jenis pekerjaan orang itu. Pelajar, mahasiswa, guru, pendidik,
dokter, ahli hukum, petani, nelayan dan sebagainya, tentu memerlukan
informasi untuk mendukung pekerjaan sehari-hari. Mahasiswa sangat
membutuhkan berbagai macam informasi untuk memenuhi tugas-tugas
akademiknya. Bahkan, mahasiswa harus mempunyai tingkat kesadaran
yang lebih tinggi dalam hal pencarian dan penguasaan informasi karena
tingkat penalaran maupun tingkat kematanganya sudah tampak.
Perpustakaan perguruan tinggi umumnya lebih banyak
dikunjungi para mahasiswa, kunjungan mereka tiada lain untuk mencari
―Sesuatu‖ yang bermanfaat bagi kehidupannya sebagai mahasiswa.
―Sesuatu‖ itu berupa berbagai jenis informasi akademik sebagai bahan
pendukung tugas-tugasnya. Tugas-tugas akademik ini berdasarkan
12
kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan, yang mengacu kepada
tri dharma perguruan tinggi10
.
1. Definisi Informasi
Informasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap orang,
namun apa jadinya jika seseorang berbicara informasi tetapi tidak
mengerti makna atau definisi dari informasi itu sendiri. Di bawah
ini penulis memberikan definisi informasi dari beberapa sumber.
Informasi dapat diartikan secara sempit dan luas, dalam
pengertian sempit informasi dapat diartikan: penerangan,
keterangan, kabar, berita dan pesan. Dalam pengertian luas
informasi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan. Dalam kajian
ilmu perpustakaan data yang diolah akan menjadi informasi dan
informasi yang telah diolah akan menjadi pengetahuan.11
.
Informasi adalah sekumpulan pesan yang mengurangi
ketidakpastian12
. Informasi bermakna kumpulan huruf, angka dan
gambar yang diperlukan seseorang untuk berbagai keperluan13
.
Informasi adalah benda abstrak yang dapat dipergunakan untuk
mencapai tujuan positif dan sebaliknya, informasi dapat
mempercepat atau memperlambat pengambilan keputusan.14
10
M Yusuf Pawit, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung: PT Rosda Karya, 1995). 11
Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat
Informasi (Jakarta: Panta Rei, 2005). 12
Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaeser, 2004). 13
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010). 14
J.B Wahyudi, Teknologi Informasi Dan Produksi Citra Bergerak (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1992).
13
Informasi adalah keterangan, pemberitahuan, kabar atau
berita15
. Oxford English Dictionary menyatakan ―informasi adalah
sesuatu yang dinyatakan atau dikatakan; inteligens, berita‖16
.
―Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa
juga berupa putusan-putusan yang dibuat17
.
Informasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang tampak
yang fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan
atau peristiwa masa depan18
. Informasi menurut Gordon B. Davis
dalam bukunya yang berjudul Management Information System
seperti yang telah dikutip oleh Zulkifliamsyah, ia menyatakan
bahwa data yang sudah di proses menjadi bentuk yang berguna
bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi
pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek
masa depan19
.
Dari sekumpulan teori yang telah dipaparkan, Informasi
dapat disimpulkan sebagai suatu kesatuan baik itu berupa angka,
hurup, dan simbol lainnya yang dapat diucapkan sehingga dapat
mengurangi ketidakpastian dan memiliki nilai pikir dan nilai guna
bagi pemakainya.
15
Save M Dagan, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nusantara (LPKN), 1997). 16
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaa(Jakarta: Universitas Terbuka, 2010). 17
M Yusup Pawit, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung: PT Rosdakarya, 1995). 18
Soejono Trimo, Dari Dokumentasi Ke Sistem Informasi Manajemen (Bandung: Remadja
Karya, 1987). 19
Zulkifliamsyah, Manajemen Sistem Informasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997).
14
2. Sumber-sumber Informasi
Pengguna informasi datang ke pusat-pusat informasi atau
perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkannya. Adalah
tugas para pustakawan untuk membantu mereka dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka. Karena itu
pustakawan harus dapat mengenal dengan baik sumber-sumber
informasi, memahami jenis-jenis pengguna dan jenis-jenis
informasi yang dibutuhkanya.
Adapun sumber-sumber informasi dapat dibagi menjadi 3
jenis yaitu:
a. Sumber informasi primer
Adalah karangan asli yang ditulis secara lengkap. Pada waktu
yang bersamaan pengguna informasi membutuhkan
pengetahuan yang luas mengenai suatu topik dengan
menggunakan langsung sumber informasi primer seperti:
Majalah ilmiah, buku teks, paten dan standar.
b. Sumber informasi sekunder
Adalah segala jenis ringkasan sumber primer dan merupakan
alat bantu untuk menemukan sumber informasi primer,
contohnya: ensiklopedi, kamus, bibliografi, kumpulan indeks,
kumpulan abstrak, sumber biografi, katalog perpustakaan dll.
c. Sumber informasi tersier
Adalah ringkasan dari sumber informasi sekunder atau memuat
daftar terbitan dari publikasi yang dimuat dalam penjelasan
15
masing-masing sumber tersebut dengan lengkap, contohnya
indeks abstrak dan bibliografi dari bibliografi20
.
3. Kebutuhan Informasi
Dalam kehidupan sehari-hari semua orang pasti akan
membutuhkan informasi, apapun jenis pekerjaannya. Kebutuhan
informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupan, penunjang
kegiatan, dan pemenuhan kebutuhan. Informasi dibutuhkan
karena bisa berfungsi banyak bagi kehidupan manusia.
Kebutuhan informasi merupakan perpaduan dari 2 suku
kata, yaitu kebutuhan dan informasi. Kebutuhan adalah keadaan
di mana manusia merasakan suatu kekurangan dan berupaya
untuk memenuhi kekurangan tersebut21
. Sedangkan informasi
yang bahasa latinnya ―informare‖ adalah membuat berbentuk,
membentuk melalui pendidikan, pesan dan keterangan. Selain
itu ‗information‖ dewasa ini juga diartikan penambahan
pengetahuan di pihak penerima, penerima informasi berupa
makhluk hidup maupun mesin22
.
Kebutuhan informasi setiap orang bermacam-macam,
mereka membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntunan
kehidupannya. Begitu juga pada sivitas akademika dalam
Perguruan tinggi, dimana sivitas akademika tersebut mempunyai
tugas untuk menjalankan fungsi-fungsi perguruan tinggi untuk
20
Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi (Bandung: Rekayasa Sains, 2004). 21
Ensiklopedi Indonesia, vol. 3 (Jakarta: Ichtiar Baru- Van Hoeve, 1982). 22
―Ibid,‖ h. 1446
16
mencapai tujuan dalam pelaksanaan tugas perguruan tinggi
tersebut. Kebutuhan informasi setiap sivitas akademika tentu
berbeda-beda, seperti halnya mahasiswa, dosen dan tenaga
administratif, mereka membutuhkan informasi sesuai kebutuhan
dan peranannya dalam lingkungan perguruan tinggi tersebut.
Misalnya pada mahasiswa S1 mereka membutuhkan
informasi dalam rangka:
a. Memenuhi tugas perkuliahan
b. Mendukung tugas praktek
c. Melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi
d. Melaksanakan pengabdian masyarakat
e. Melaksanakan kegiatan kemahasiswaan23
.
Berdasarkan paparan di atas, seharusnya perpustakaan
memahami kebutuhan informasi sivitas akademika, yaitu bahan
literatur apakah yang faktual dibaca dan apakah yang
seharusnya dibaca dan bahan-bahan tersebut harus disediakan
oleh perpustakaan.
B. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Setiap perpustakaan perguruan tinggi menyelenggarakan
perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan
memperhatikan standar nasional pendidikan24
. Perpustakaan perguruan
23
Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi Dan Layanaan Informasi
Untuk Akademika (UIN Jakarta: Diktat 2 Fakultas Adab dan Humaniora, 2006). 24
―Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Artikel Diakses Pada 7 Maret 2018 Dari
Http://Www.pnri.go.id/Assets/Uploads/2016/03/UU-43-2007-PERPUSTAKAAN.pdf,‖ n.d.
17
tinggi memiliki koleksi, untuk mendukung pelaksanaan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan perguruan
tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi25
. Setiap perpustakaan perguruan tinggi
mengalokasikan dana untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan untuk memenuhi standar nasional
pendidikan dan standar nasional perpustakaan.
Perpustakaan perguruan tinggi, yang mencakup universitas,
sekolah tinggi, institut, akademi, dan lain sebagainya26
. Perpustakaan
tersebut berada di lingkungan kampus. Pengguna perpustakaan adalah
sivitas akademi perguruan tersebut. Untuk tingkat universitas disebut
Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan (UPT Perpustakaan), selanjutnya
ada perpustakaan fakultas, perpustakaan jurusan, perpustakaan program
pascasarjana, dan sebagainya proses pendidikan di perguruan tinggi
tidak terlepas dari kegiatan pengembangan, inovasi, serta rekayasa ilmu
pengetahuan.
Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang terdapat
pada perguruan tinggi dengan tujuan utamanya yaitu membantu
perguruan tinggi mencapai tujuannya yang berupa Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat27
. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan
yaitu:
25
―Ibid.‖h. 15 26
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,
2006). 27
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010).
18
1. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan, mengelola, menyimpan, menyajikan,
dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
2. Dharma kedua yaitu penelitian, dilakukan melalui kegiatan
mengumpulkan, mengelola, menyimpan, menyajikan dan
menyebarluaskan informasi bagi peneliti.
3. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat,
diselenggarakan melalui mengumpulkan, mengelola, menyimpan,
menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat28
.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada
dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan unit yang menunjang
perguruan tinggi yang bersangkutan dalam mencapai tujuan. Perguruan
tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan
pendidikan tinggi baik perpustakaan universitas, fakultas, institut,
sekolah tinggi maupun politeknik29
.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada
pada suatu perguruan tinggi/universitas untuk menunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi, perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan
perguruan tinggi adalah perpustakaan universitas, fakultas, institut,
sekolah tinggi, politeknik dan lainnya.
28
Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: PNRI,
2000). 29
Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi.
19
1. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun,
menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua
koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya, dan
melayani masyarakat pengguna, dan melayani masyarakat
pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan30
.
Secara umum tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah
menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan,
mengolah, dan merawat pustaka serta mendayagunakan baik bagi
sivitas akademika maupun masyarakat luar kampus. Tugas
perpustakaan perguruan tinggi dapat dirinci sebagai berikut31
:
a. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan
menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.
b. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas-tugas dalam rangka studinya.
c. Mengikuti perkembangan mengenai program-program
penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi
induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan
lain yang diperlukan bagi para peneliti.
d. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang
baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.
30
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung
Seto, 2006). 31
Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: PNRI,
2002)
20
e. Menyediakan fasilitas, yang memungkinkan pengguna
mengakses perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data
melalui jaringan lokal (intranet) maupun global (internet) dalam
rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan.
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi-fungsi Tri
Dharma-nya yaitu32
:
a. Fungsi edukasi
Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi para sivitas
akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah
koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran,
pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi,
koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung
pelaksanaan evaluasi pembelajaran
b. Fungsi informasi
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses
oleh pengguna informasi.
c. Fungsi riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder
yang paling muktahir sebagai bahan untuk melakukan penelitian
dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi
pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak
dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan
32
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku
Pedoman (Jakarta: Depdiknas RI, 2004).
21
karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk
kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.
d. Fungsi rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan fungsi rekreasi yang bermakna
untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan
daya inovasi pengguna perpustakaan.
e. Fungsi publikasi
Perpustakaan juga selayaknya membantu melakukan publikasi
karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni sivitas
akademik dan staf non akademik.
f. Fungsi deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya
pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi.
g. Fungsi interpretasi
Perpustakaan seharusnya sudah melakukan kajian memberikan
nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang
dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan
dharmanya.
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau
sedikitnya dari dua segi yaitu33
:
a. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu
sebagai pusat:
1) Pengumpulan informasi
33
Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1995).
22
2) Pengolahan informasi
3) Penelusuran informasi
4) Pemanfaatan informasi
5) Penyebaran informasi
6) Pemeliharaan serta pelestarian informasi.
b. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga
macam fungsi yaitu
1. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan
dan pengajaran
2. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian,
dan sebagai pusat layanan informasi untuk program
pengabdian pada masyarakat.
3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sebagai bagian integral dari suatu perguruan tinggi,
perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan dengan tujuan
untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai
dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu34
:
1. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan,
menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa
dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
34
Sukarman, Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Perpustakaan Nasiaonal Republik Indonesia, 2004).
23
2. Dharma kedua yaitu penelitian, dilakukan melalui kegiatan
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan
menyebarluaskan informasi bagi para peneliti. Perpustakaan
bertugas sebagai penyedia informasi untuk mendukung suatu
penelitian, baik berupa buku, majalah, kamus atau literatur-
literatur lainya. Keberadaan literatur dalam kegiatan penelitian
mempunyai peranan yang dibutuhkan, sebagian dari kegagalan
suatu penelitian disebabkan antara lain keterbatasan literatur
saebagai sumber informasi. Mahasiswa dalam menyelesaikan
kegiatan penelitiannya berharap perpustakaan dapat
menyediakan literatur pendukung yang diperlukan oleh
peneliti.
3. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat,
diselenggarakan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah,
menyimpan dan menyebarluaskan informasi masyarakat.
C. Pengertian Koleksi
Koleksi dalam KBBI merupakan serapan dari bahasa Inggris
yaitu (collection) yang artinya kumpulan atau barang yang yang sengaja
dikumpulkan. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama
yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan35
. Hal ini
menentukan kelengkapan suatu unit dari perpustakaan itu sendiri.
Apabila perpustakaan tak memiliki koleksi di dalamnya maka tidak bisa
dikatakan sebuah perpustakaan.
35
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,
2006)
24
Adapun pengertian koleksi perpustakaan dalam KBBI Pusat
Bahasa adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dan
sebagainya) yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek,
koleksi juga dapat disebut kumpulan yang berhubungan dengan studi
penelitian.36
Sedangkan dalam aturan Badan Standarisasi Nasional,
koleksi perpustakaan adalah semua materi perpustakaan yang
dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemu balik dan didayagunakan bagi
pengguna guna memenuhi kebutuhan mereka37
.
Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk
karya tulis, karya cetak atau karya rekam dalam bentuk berbagai media
yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan
dilayankan38
. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah mengenai
program atau materi mata kuliah, disiplin ilmu dan materi pendukung
bagi jurusan, program studi, fakultas, universitas yang ada39
.
Maka dari berbagai pengertian dapat ditarik kesimpulan bahwa
koleksi perpustakaan adalah kumpulan materi dan program yang mana
dimiliki oleh perpustakaan untuk menyuplai dan menunjang mata
kuliah, disiplin ilmu, dan materi pedukung lainnya bagi pihak atau
lembaga yang terkait.
36
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. 37
Badan Standarisasi Nasional, SNI 7330:2009: Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional, 2009). 38
―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,h. 2. 39
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung
Seto, 2006).
25
D. Ketersediaan Koleksi
Ketersediaan koleksi berasal dari kata sedia yang artinya sudah
selesai dibuat (disiapkan, diatur, dan sebagainya)40
. Jadi ketersediaan
adalah kesiapan suatu alat (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk
dapat dipergunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah
ditentukan‖.
Ketersediaan koleksi merupakan salah satu unsur utama dan
terpenting yang harus ada di perpustakaan. Tanpa adanya ketersediaan
koleksi yang baik dan memadai, maka perpustakaan tidak dapat
memberikan layanan yang maksimal kepada para penggunanya.
Ketersediaan koleksi di perpustakaan selalu berkaitan dengan
proses pengadaan, karena pengadaan bahan pustaka merupakan
rangkaian dari kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan. Artinya
tersedianya koleksi di perpustakaan itu karena pengadaan yang telah
dilakukan oleh pihak perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan
koleksi akhirnya bermuara pada pengadaan bahan pustaka. Harus
disadari bahwa kebutuhan informasi pemakai itu sangat beragam dan
kebutuhan tersebut banyak dipengaruhi oleh latar belakang sosial
budayanya, termasuk pendidikannya, karena itu dalam pengadaan
koleksi (bahan pustaka) seharusnya diawali dengan kegiatan analisis
kebutuhan informasi, baik tingkat keluasan atau kedalaan informasi dan
40
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
26
kualitasnya agar dapat membangun koleksi sesuai dengan kebutuhan
pemakai41
.
Penulisan karya ilmiah tidak terlepas dari keharusan
menggunakan bahan pustaka sebagai bahan rujukan. Bahan pustaka
yang disitir dipakai sebagai dasar penyusuran argumentasi atau sebagai
bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh42
. Untuk mendukung
penulisan sebuah karya tulis inilah seorang peneliti membutuhkan
informasi sebagai sumber rujukan dalam penalitiannya. Sumber rujukan
adalah semua ini terbatas untuk memperoleh informasi. Sumber ini
terbatas pada rujukan saja tetapi juga mencakup sumber lain43
.
Dalam memperoleh sumber rujukan ini banyak sekali jenis dan
bentuk literatur yang dapat digunakan baik dalam bentuk cetak maupun
non cetak seperti buku teks, abstrak, indeks, kamus, ensiklopedia,
jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya. Pencarian informasi
sumber rujukan melalui maya atau internet dapat dilakukan melalui
mesin pencarian, database online, jurnal elekronik, referensi online, dan
informasi lainnya tersedia secara elekronik atau digital. Seorang peneliti
akan mudah mendapatkan informasi yang dikehendaki melalui
komputer dan media internet dengan jenis dan macam yang cakupannya
lebih luas lagi.
41
Mochammad Asrukin, ―Sebaran Pengadaan Buku Di Perpustakaan‖. Studi Kasus Di
Universitas Negeri Malang Dalam Jurnal FK P2T Forum Komunikasi Perpustakaan
Perguruan Tinggi Negeri‖ 1 (2006): 39. 42
Soehardjan, ―Pengertian Tentang Mutu Karya Tulis Ilmiah Dalam Jurnal Perpustakaan
Pertanian: Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Bogor,‖ 1, 9 (2003):
18. 43
Lasa H.S, Kamus Istilah Perpustakaan (Yogyakarta: Gajahmada University Press, 1998).
27
E. Jenis Koleksi
1. Sumber-sumber tercetak
a. Buku/Monograf
Buku didefinisikan sebagai kumpulan dari sebuah karya tulis
yang paling tidak memiliki lebih dari 48 halaman yang
mempunyai judul khusus tersendiri yang diikat satu ikatan yang
sama dalam sebuah jilidan. Buku bisa terdiri dari satu jilidan atau
volume bahkan juga bisa lebih. Sebuah buku dalam format
cetakan kadang disebut dengan istilah ―monograf‖ (monograph).
Monograf yang ada kaitannya antara satu dengan yang lainnya
mungkin memiliki set atau series. Copyan atau eksemplar dari
sebuah buku yang dicetak dari naskah atau pelat cetakkan yang
sama mempunyai edisi yang sama. Di dalam kontek pendidikan
dan dunia perpustakaan, media sumber informasi buku terdiri dari
fiksi dan non fiksi.
1) Buku Fiksi
2) Buku Non Fiksi
3) Buku Referensi
a) Kamus
b) Ensiklopedia
c) Buku tahunan (yearbook)
d) Buku panduan (handbook)
e) Direktori
f) Almanak
28
g) Buku tahunan berisi statistika dan informasi lain kadang
terbatas pada sebuah bidang saja.
h) Bibliografi
i) Indeks
j) Abstrak
k) Atlas
l) Dokumen pemerintah
m) Laporan hasil penelitian
b. Serial
Serial merupakan istilah yang biasa dalam dunia perpustakaan.
serial adalah penerbitan yang terbit secara kronologis untuk
periode waktu yang tidak terbatas. Serial mencakup periodikal,
surat kabar, laporan tahunan, majalah, buku tahunan, jurnal
ilmiah.
c. Grey Literature
Grey literature biasanya merujuk kepada beberapa penerbit oleh
pihak-pihak tertentu seperti pemerintah, akademis, bisnis, dan
industri baik dalam bentuk cetak (print) maupun dalam bentuk
elektronik, tapi penerbitnya tersebut tidak melalui jalur penerbitan
komersial dan penerbitannya tersebut tujuan utamannya adalah
bukan untuk aktifis bisnis dari organisasi bersangkutan.
2. Sumber-sumber Non Tercetak
a. Microform
29
Microform adalah istilah biasa yang digunakan untuk
menunjukkan bahan media sumber informasi yang berisi gambar
data diperkecil.
b. CD-ROM
CD-ROM yang merupakan singkatan dari ―Compact Disc Read-
Only Memory‖ adalah medium penyimpanan data optic yang
tidak mudah hilang, menggunakan format fisik yang sama
sebagaimana audio CDs.
c. Katalog Online (OPAC)
Katalog adalah salah satu sarana yang biasanya dimiliki
perpustakaan untuk menemukan kembali informasi di samping
sarana-sarana lainnya seperti abstrak, indeks, dan internet.
d. Penerbit elektronik
Kesadaran terhadap informasi elektronik adalah semakin tinggi,
khususnya pada sektor-sektor bisnis dan professional. Penerbit
elektronik adalah suatu sarana bantuan elektronik untuk
penerbitan tradisional. Contohnya CD-ROM, Jurnal elektronik,
Majalah online44
Empat jenis koleksi perpustakaan yaitu45
:
1. Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam
bentuk cetak, seperti:
44
Ida Farida, Information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2005). 45
Yuyu Yulia, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999).
30
a. Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh
dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan.
berdasarkan standar dari UNESCO, tebal buku paling sedikit 49
halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya
buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.
b. Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan
jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka
ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan dan
lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti
laporan tahunan, tri wulan, dan sebagainya.
2. Karya Non cetak
Karya non cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan
tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan
dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman
gambar, dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan
pustaka ini adalah bahan non buku ataupun bahan pandang dengar.
Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
a. Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam.
b. Gambar hidup dan rekaman video
31
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video.
Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk
pendidikan.
c. Bahan grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat
langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan
sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya
slide, transparansi, dan filmstrip).
d. Bahan kartografi
Yang termasuk dalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto
udara, dan sebagainya.
3. Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film
dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan memakai alat
yang dinamakan micro reader.
Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukan bahan
non cetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya
meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya.
ada tiga macam bentuk micro yang sering menjadi koleksi
perpustakaan yaitu:
a. Microfilm: bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa
ukuran film yaitu 16 mm dan 35 mm.
32
b. Mikrofis: bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105
mm x 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.
c. Microopaque: bentuk mikro dimana informasinya dicetak
kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran
sebesarnya mikrofis.
d. Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat
dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan
cakram atau disk. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras
seperti komputer, CD-ROM player, dan sebagainya.
F. Definisi Analisis Sitiran
Sitiran menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya menyebut
atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain;
mengutip46
. Sitiran adalah pernyataan yang diterima suatu dokumen
dari dokumen lain47
. Analisis merupakan terjemahan kata ―citation
analysis‖. Sedangkan pengertian ―Analisis sitiran dalam kamus istilah
perpustakaan adalah cara perhitungan atas karya tulis yang disitir oleh
para pengarang, karya itu digunakan untuk persiapan penulisan karya
tulis mereka‖48
. Analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran
dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang
46
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. 47
Purwani Istiana, ―Analisis Sitiran Terhadap Skripsi Jurusan Kartografi Dan Penginderaan
Jauh Fakultas Geografi Tahun 2005 Dan Ketersediannya Di Perpustakaan Fakultas
Geografi UGM,‖ Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 3 (2007). 48
H.S, Kamus Istilah Perpustakaan.
33
menyitir49
. Analisis sitiran dapat digambarkan sebagai rujukan yang
diterima oleh suatu karya-karya ilmiah lain selama periode tertentu
untuk melihat berbagai hal yang diperlukan.
Alasan pengarang menyitir karya sebelumnya:
1. Sebagai bahan latar belakang
2. Memberitahu pembaca tentang penelitian yang pernah dilakukan
3. Memperkuat atau mendukung sebuah temuan
4. Menerangkan konsep dan ide
5. Menerangkan suatu definisi, teori atau istilah
6. Menunjukan data dari penelitian sebelumnya
7. Sebagai bahan pembanding
8. Membantu menemukan kembali informasi yang dipakai dan
menujukan karya yang pernah dipublikasikan50
.
Konsep-konsep lain yang berkaitan dengan analisis sitiran
diantaranya adalah:
1. Pasangan bibliografis (bibliographic coupling), yaitu dua
dokumen akan dikatakan berpasangan secara bibliografis jika
dua dokumen tersebut memiliki setidaknya satu rujukan yang
sama, biasanya kedua dokumen ini memiliki subjek yang sama,
walaupun tidak menutup kemungkinan memiliki subjek yang
berbeda51
.
49
Sri Rochyanti Zulaikha, ――Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997 – 2006,‖
Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 7, 3 (2007): 39. 50
Istiana, ―Analisis Sitiran Terhadap Skripsi Jurusan Kartografi Dan Penginderaan Jauh
Fakultas Geografi Tahun 2005 Dan Ketersediannya Di Perpustakaan Fakultas Geografi
UGM.‖ 51
Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi (Bandung: Rekayasa Sains, 2004)..
34
2. Ko sitiran (co citation), yakni dua buah rujukan yang disitir
bersama-sama oleh dokumen yang terbit kemudian, dengan
demikian secara tidak langsung kedua rujukan tersebut saling
berhubungan52
.
3. Bibliometrik (bibliometrics), adalah seperangkat metode yang
digunakan untuk mengkaji atau mengukur informasi tertulis.
4. Indeks sitiran (citation index), adalah sebuah indeks sitiran yang
berisi deskrifsi bibliografis dokumen dikutip dan dokumen yang
mengutip, indeks ini dapat mempermudah pengguna untuk
menentukan dokumen mana yang mengutip dan dokumen mana
yang dikutip. Manfaat menggunakan indeks sitiran adalah
bahwa pengujian catatan kaki akan lebih mudah. Pengujian
catatan kaki bertujuan untuk melihat penulis ahli mana yang
diakui dan disitir secara berulang-ulang di dalam karya-karya
ilmiah53
.
1. Tujuan Analisis Sitiran
Analisis sitiran dapat dilaksanakan dengan tujuan antara
lain sebagai berikut:
1. Menyediakan kompilasi statistik tentang pengaruh seorang ahli
atau institusi ilmiah dibidang tertentu
2. Bagi penyedia dana riset: salah satu alat untuk seleksi terhadap
pelaksana riset yang akan diajak bermitra
52
―Ibid.‖ 53
Rizal Saiful Haq, ―‗Citation Impact : Suatu Instrumen Strategis Pemacu Universitas Riset
Dan Integrasi Ilmu,‘‖ Al-Maktabah 9 (2008): 244.
35
3. Pedoman bagi calon mahasiswa yang ingin memilih perguruan
tinggi. Sumber bagi koran atau media informasi lain yang ingin
melaporkan peringkat perguruan tinggi
4. Titik tolak untuk memacu peningkatan kualitas riset, periset,
lembaga riset, dan perguruan tinggi
5. Pedoman perencanaan pengembangan ilmu dan perencanaan
program riset.
6. Melihat kaitan antara bidang ilmu yang pernah terjadi maupun
yang baru dan ramalan kait-mengait bidang ilmu dimasa yang
akan datang.
7. Bagi perguruan tinggi sendiri sebagai:
a. Self assessment untuk mengetahui pengaruh riset mereka
dalam masyarakat, khususnya masyarakat ilmiah atau ilmu
pengetahuan itu sendiri.
b. Salah satu alat untuk mengukur kinerja staf akademiknya,
dosen, peneliti, guru besar dan unit-unit yang ada: fakultas,
jurusan, lembaga riset, lembaga studi dan lembaga-lembaga
lain.
c. Bagi perpustakaan perguruan tinggi, sebagai pedoman
dalam perencanaan pengembangan koleksi yaitu dalam
rangka pemilihan dan pengadaan koleksi, studi kebutuhan
pemakai, mendeteksi kecenderungan minat mereka dan
sumber serta saluran komunikasi yang mereka gunakan.
36
d. Mengetahui dampak sitiran54
.
Sitir-menyitir dan saling merujuk karya tulis bertujuan
untuk:
1. Membuktikan keaslian data
Dengan menyitir dan merujuk para pengarang karya tulis
mendapatkan data yang dapat dibuktikan keasliannya.
2. Memperkenalkan terbitan asli yang ide dan konsepnya sedang
dibahas. Dengan menyitir dan merujuk para pengarang karya
tulis dapat memperlihatkan terbitan asli yang ide dan konsepnya
sama dengan yang sedang dibahas dalam karya mereka.
3. Memperdebatkan suatu pernyataan
Dengan menyitir dan merujuk para pengarang karya tulis dapat
memperdebatkan data yang dimiliki oleh pengarang karya orang
lain. Apabila data tersebut tidak sesuai dengan yang seharusnya.
4. Membenarkan suatu pernyataan
Apabila data yang ditemukan akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan maka si pengarang karya tulis dapat membenarkan
data yang disitir tersebut.
5. Mengoreksi karya sendiri
Sitir-menyitir dan saling merujuk juga dapat digunakan untuk
mengoreksi karya si pengarang, apakah sudah benar, akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan atau belum.
6. Mengkritik karya orang lain
54
Rizal Saiful Haq, ―‗Citation Impact : Suatu Instrumen Strategis Pemacu Universitas Riset
Dan Integrasi Ilmu,‘‖ Al-Maktabah 9 (2008): 244.
37
Apabila data yang ditemukan tidak benar atau tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenaranya, maka pengarang karya
tulis dapat mengkritiknya pada karya tulis yang akan
dibuatnya55
.
2. Kriteria Menyitir Dokumen
Dalam penulisan karya ilmiah, dokumen yang disitir oleh
peneliti sebisa mungkin harus relevan dengan topik yang sedang
diteliti. Tidak semua dokumen yang berkaitan dapat langsung
dikutip atau disitir begitu saja. Persepsi peneliti dalam menilai
suatu dokumen bisa berbeda-beda meskipun dokumen tersebut
mengangkat topik yang sama. Oleh karena itu, peneliti harus
mengetahui kriteria dalam menyitir dokumen yang akan dijadikan
rujukan atau referensi. Kriteria merupakan suatu ―filter‖ yang
diaplikasikan seseorang dalam membuat keputusan menyitir.
Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen yang akan disitir
adalah:
1. Topik. Isi dokumen berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan penulis.
2. Disiplin ilmu atau subyek area. Penulis kemungkinan akan
menyitir dokumen yang mempunyai disiplin ilmu yang sama
dengan penelitian yang sedang dikerjakan.
55
H.S, Kamus Istilah Perpustakaan.
38
3. Keklasikan/kepeloporan, suatu dokumen berisi informasi yang
sangat substansial di bidangnya, karena memuat teknik, metode,
atau teori yang dipakai sepanjang waktu.
4. Nama jurnal dan bentuk dokumen.
5. Pengarang. Dokumen yang ditulis oleh orang yang menjadi figur
dalam bidangnya akan dipersepsi tinggi oleh penyitir, sehingga
berpeluang besar untuk disitir.
6. Kebaruan, dokumen disitir karena memuat informasi baru atau
informasi yang belum diketahui.
7. Penerbit. Reputasi institusi penerbit dapat menjamin mutu
terbitan.
8. Kemutakhiran. Kemutakhiran berkaitan dengan waktu
penerbitan56
.
Tidak hanya kriteria dari dalam dokumen saja yang perlu
menjadi penilaian terhadap dokumen yang akan disitir, tetapi ada
beberapa kriteria di luar dokumen yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kemudahan dalam mendapatkan dokumen.
2. Syarat khusus. Misalnya keahlian yang dibutuhkan untuk
menggunakan suatu dokumen, contohnya penguasaan bahasa.
3. Kendala waktu. Dokumen yang dianggap relevan sebagai
rujukan terkadang tidak dapat digunakan karena waktu yang
56
Peiling Wang and Soergel Dagobert, “A Cognitive Modela of Document Use During A Research Project. Studi I Document Selection,” Journal of The American Society for Information Science, February 1998, 116.
39
terbatas, seperti halaman terlalu tebal sehingga tidak sempat
terbaca57
.
4. Manfaat Analisis Sitiran
Penerapan analisis sitiran dalam sebuah penelitian akan
memberikan manfaat tertentu. Metode analisis sitiran dapat
memberikan informasi mengenai kegunaan sebuah literatur, hal ini
dapat terlihat dari frekuensi penggunaan literatur tersebut sebagai
rujukan atau sebagai bahan sitiran, semakin sering muncul dalam
sebuah laporan penelitian ataupun karya ilmiah lainnya
menunjukan bahwa literatur tersebut sangat dibutuhkan. Ada
beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan analisis sitiran
yang antara lain:
1. Dapat dipergunakan untuk mengukur komunikasi ilmiah dalam
disiplin ilmu tertentu.
2. Dapat mengidentifikasi karakteristik dokumen yang
dipergunakan dalam penelitian (seperti jurnal, buku dan jenis
lainnya).
3. Mengetahui usia literatur yang disitir.
4. Mengetahui subjek yang sering dirujuk58
.
Analisis sitiran merupakan metode efektif, namun kadang
terabaikan dalam hal pengembangan dam evaluasi koleksi59
. Pada
57 Juznia, Adriani. ―Studi Kualitatif Mengenai Alasan Menyitir Dokumen: Kasus Pada
Lima Mahasiswa Program Pasca Sarjana IPB.‖ Jurnal Perpustakaan Pertanian, 2, 11
(2002): 29 58
Pergola Irianti "Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997-2006,‖ Berkala Ilmu
Perpustakaan Dan Informasi, 7, 3 (2007)7-2006.‖
40
dasarnya metode ini adalah menghitung dan merangking jumlah
dokumen dirujuk baik dalam bibliografi maupun catatan kaki. Dari
pernyataan tersebut maka dapat diketahui bahwa sebenarnya
analisis sitiran memegang peranan yang cukup penting dalam
evaluasi koleksi. Berbanding lurus dengan hal itu manfaat dari
analisis sitiran yaitu:
1. Identifikasi literatur inti
2. Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan
pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu berlainan
3. Menduga keluasan literatur sekunder
4. Mengenali pemakai berbagai subjek
5. Mengenali kepengarangan dari arah gejalanya pada dokumen
berbagai subjek
6. Mengukur manfaat SDI (selective dessimination information)
dan retropeksi
7. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang,
dan mendatang
8. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu
9. Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang
tepat dalam batas anggaran belanja
10. Mengembangkan model eksperimental yang berkolerasi atau
melewati model yang ada
59
Pergola Irianti "Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997-2006,‖ Berkala Ilmu
Perpustakaan Dan Informasi, 7, 3 (2007)7-2006.‖.
41
11. Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen
di rak secara tepat
12. Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi
13. Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah
14. Memprakarsai sistem jaringan arus ganda yang efektif60
.
5. Aplikasi Sitiran
Analisis sitiran digunakan secara luas untuk mengkaji
berbagai aspek dokumen dalam konteks subjek dan perguruan
tinggi. Sebagai sebuah teknik yang baru muncul, analisis sitiran
memungkinkan ancaman baru dalam mempelajari fenomena
informasi. Penggunaan teknik analisis sitiran terbagi ke dalam
kategori sebagai berikut61
:
1. Pengembangan koleksi, kajian pemakai
Analisis sitiran digunakan untuk merumuskan kebijakan
langganan majalah dengan menilai majalah berdasarkan berapa
kali sebuah majalah disitir. Penggunaan lainya untuk
penghentian langganan berdasarkan sering atau tidaknya sebuah
majalah yang disitir. Juga dikaji nilai relatif dari berbagai jenis
dokumen terhadap berbagai kategori pemakai.
2. Temu balik informasi
3. Pengembangan dan pertumbuhan subjek dan literatur subjek
60
Istiana, ―Analisis Sitiran Terhadap Skripsi Jurusan Kartografi Dan Penginderaan Jauh
Fakultas Geografi Tahun 2005 Dan Ketersediannya Di Perpustakaan Fakultas Geografi
UGM.‖ 61
H.S, Kamus Istilah Perpustakaan.
42
Analisis sitiran digunakan untuk mengembangkan pengganti
dokumen. Hubungan kata kunci dokumen pemakai dan strategi
penelusuran, identifikasi berbantuan komputer mengenai artikel
yang menyitir dan akses terhadap literatur interdisipliner.
Produktifitas pengarang dan pengaruhnya terhadap pengarang
lain diukur melalui sitiran. Pasangan sitiran dan co sitiran
digunakan untuk mengkaji struktur pertumbuhan ilmiah sebuah
bidang/subjek dan membuat peta batas-batas berbagai subjek.
4. Kajian historis dan penelitian yang sedang berlangsung
Hubungan antara karya ilmiah dapat diwakili melalui daftar
pustaka yang terdapat dalam karya tersebut.
5. Pola komunikasi penelitian
Kajian dampak isolasi karena kendala bahasa, jarak,
ketidaktersediaan literatur ilmiah dan majalah dalam
komunikasi.
6. Ruang Lingkup dan Parameter Analisis Sitiran
Ruang lingkup analisis mencakup tiga jenis kajian literatur
atau dokumen. Ketiga literatur tersebut adalah 62
:
1. Literatur primer adalah literatur atau dokumen yang memuat
hasil penelitian asli atau penerapan sebuah teori ataupun
penjelasan teori dan ide sehingga merupakan informasi
langsung dari sebuah karya penelitian.
62
Joner Hasugian, ―Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu
Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,‖ Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan Dan Informasi, 2, 1 (2005).
43
2. Literatur sekunder adalah literatur atau dokumen yang
memberikan informasi tentang literatur primer.
3. Literatur tambahan (tersier) adalah literatur atau dokumen
yang memberikan informasi tentang sekunder.
Walaupun bibliometrika mengkaji ketiga jenis literatur
tersebut, namun dalam kenyataannya yang menjadi objek utama
analisis sitiran adalah majalah atau jurnal ilmiah. Hal ini tidak lain
karena bibliometrika menggangap jurnal ilmiah sebagai media
paling penting dalam komunikasi ilmiah. Jurnal sebagai objek
kajian bibliometrika memiliki parameter yang tidak dapat
dilepaskan dari ciri majalah, namun parameternya tetap dapat
digunakan untuk mengkaji sitiran karya ilmiah lainnya seperti
disertasi.
Adapun parameter yang umum digunakan untuk
menganalisanya adalah: pengarang, judul artikel, judul jurnal,
tahun terbit, referensi, dan deskriptor63
. Jika suatu majalah atau
jurnal semakin disitir atau dikutip maka semakin baik dan dianggap
relevan dengan penelitian yang dilakukan. Para ilmuwan pada
umumnya memandang majalah atau jurnal ilmiah menjadi bahan
rujukan standar dalam sebuah karya ilmiah.
Aspek-aspek yang dapat dikaji dalam analisis sitiran
adalah sebagai berikut: pola sitiran atau pola kutipan, karakteristik
63
Joner Hasugian, ―Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu
Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,‖ Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan Dan Informasi, 2, 1 (2005).
44
literatur rujukan, dan pola kepengarangan. Pola sitiran mencakup
jumlah sitiran dan jumlah otositiran (self-citation)64
. Otositiran
adalah artikel yang pengarangnya mengutip tulisan sendiri.
Karakteristik literatur adalah sifat yang berkaitan dengan jenis atau
bentuk.
Sumber informasi rujukan, tahun terbit, usia literatur,
tempat terbit, dan bahasa pengantar literatur yang dikutip.
Sedangkan pola kepengarangan mencakup jumlah penulis, penulis
yang paling sering dikutip, dan pengarang tunggal atau ganda.
G. Paro Hidup Literatur
Keusangan literatur merupakan penurunan penggunaan suatu
literatur pada suatu periode tertentu karena pada periode-periode
tersebut usia dari literatur tersebut lebih tua. Sehingga literatur tersebut
dianggap sebagai literatur kadaluarsa dan tidak layak lagi digunakan
sebagai bahan referensi65
. Paro hidup literatur sitiran adalah jangka
waktu yang diperlukan oleh separuh literatur bidang tertentu yang
disitir oleh literatur terakhir yang dipublikasikan66
. Dalam menilai
kualitas koleksi yang tersedia pada perpustakaan, perlu juga ditinjau
mengenai keusangan literatur. Keusangan literatur adalah penurunan
dalam menggunakan suatu literatur atau kelompok literatur (suatu
64
Sutardji, ―Pola Sitiran dan Pola Kepengarangan Pada Jurnal Penelitian Pertanian
Tanaman pangan,‖ Jurnal Perpustakaan Pertanian, 1, 12 (2003): 1–9. 65
Sri Hartinah, ―Keusangan Dan Paro Hidup Literatur,‖ Universitas Indonesia, Kumpulan
Makalah Kursus Bibliometrika, 2002. 66
Sri Hartinah, ―Keusangan Dan Paro Hidup Literatur,‖ Universitas Indonesia, Kumpulan
Makalah Kursus Bibliometrika, 2002.
45
topik) pada periode waktu tertentu karena literatur-literatur tersebut
telah berumur tua. Ada dua tipe keusangan literatur yaitu:
1. Obsolescence diacronous, merupakan ukuran keusangan literatur
dari sekolmpok literatur dengan cara memeriksa tahun terbit dari
sitiran yang diterima literatur tersebut. Half life atau paro hidup
literatur adalah ukuran dari obsolescene diachronous.
2. Obsolescene synchronous, merupakan ukuran keusangan literatur
dari sekelompok literatur dengan cara memeriksa tahun terbitan
referensi literatur. Median untuk sitiran (Median citation age)
termasuk dalam Obsolescene synchronous67
.
Fenomena keusangan atau paro hidup literatur merupakan
dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin dinamis.
Hal ini terjadi karena hanya literatur tertentu dan muktahir yang
menarik bagi ilmuwan praktisi, sedangkan literatur lebih tua digunakan
hanya apabila mengandung informasi yang cenderung menggabungkan
karya karya muktahir.
H. Penelitian Terdahulu
Dalam penelusuran, penulis menemukan tiga penelitian yang
relevan terkait dengan tema yang diambil. Keduanya merupakan yang
diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1. Nur Setiono (2009), Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif HIdayatullah Jakarta dengan judul
67
Sri Hartinah, ―Keusangan Dan Paro Hidup Literatur,‖ Universitas Indonesia, Kumpulan
Makalah Kursus Bibliometrika, 2002..
46
“Ketersediaan Koleksi Terbitan Berseri di Perpustakaan UIN
Jakarta: Analisis Sitiran Terhadap Artikel dalam Jurnal
Etikonomi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ketersediaan koleksi terbitan berseri pada Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yaitu, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial dan Perpustakaan Utama. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan mengambil artikel-artikel penulis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jurnal Etikonomi tahun 2002-
2006 sebagai sampel penelitian, yang terdiri dari 52 artikel.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode
dokumentasi, sedangkan analisis sitiran digunakan sebagai analisis
data. Pada penelitian ini diketahui bahwa, penggunaan literatur
oleh penulis hampir setengahnya literatur terbitan berseri 408
sitiran (39,53 %), sebagian besar non terbitan berseri 608 sitiran
(58,91 %), dan sebagian kecil internet 16 sitiran (1,55%). Literatur
terbitan berseri majalah hampir seluruhnya digunakan oleh penulis
yaitu, 372 sitiran (91,18 %). Bahasa pengantar literatur terbitan
berseri bahasa Inggris hampir seluruhnya digunakan oleh penulis
dengan 331 sitiran (81,13 %). Usia literatur terbitan berseri yang
digunakan oleh penulis sebagai rujukan lebih dari 50 % yang
digunakan sebagai referensi berusia 13,9 tahun relatif tua (kurang
mutakhir). Ketersediaan koleksi terbitan berseri pada Perpustakaan
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial terdiri dari, majalah hanya
sebagian kecil yaitu, 2,71 % atau 10 sitiran majalah dari 369 sitiran
47
majalah. Laporan tahunan, hanya sebagian kecil dengan persentase
18 % atau 2 sitiran laporan tahunan dari 11 sitiran laporan tahunan.
Sedangkan, ketersediaan koleksi terbitan berseri pada
Perpustakaan Utama hanya koleksi majalah saja yaitu, hanya
sebagian kecil 1 % dengan 3 sitiran artikel majalah dari 369 sitiran
majalah. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian penulis. Persamaan terletak pada lokasi penelitian yaitu
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan terletak pada
metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Perbedaan penelitian terletak pada tema penelitian yaitu tema
penelitian tentang jurnal etikonomi, sedangkan penulis penyitiran
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
ketersedian koleksi di Pusat Perpustakaan.
2. Nuriyah (2017). Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan SMA
Negeri 1 Kota Serang dan Pengaruhnya terhadap Siswa Jurusan
MIA (Matematika dan Ilmu Alam). Penelitian ini membahas
tentang ketersediaan koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Kota
Serang dan pengaruhnya terhadap siswa Jurusan MIA (Matematika
dan Ilmu Alam). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk
mengetahui ketersediaan koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1
Kota Serang berdasarkan perspektif siswa Jurusan MIA
(Matematika dan Ilmu Alam), (2) untuk mengetahui pengaruh
ketersediaan koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Kota Serang
terhadap siswa Jurusan MIA (Matematika dan Ilmu Alam) baik
48
dilihat dari intensitas kunjungan siswa dan prestasi belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah kuesioner. Sedangkan teknik analisis
data menggunakan regresi linear sederhana sebagai alat statistik
dengan bantuan software SPSS version 16. Populasi pada
penelitian ini adalah siswa-siswi Jurusan MIA (Matematika dan
Ilmu Alam) tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 1250 siswa. Dari
populasi tersebut diambil sampel berdasarkan rumus Slovin,
diperoleh sampel berjumlah 93 siswa. Hasil penelitian menunjukan
bahwa ketersediaan koleksi berdasarkan perspektif siswa Jurusan
MIA (Matematika dan Ilmu Alam) adalah tinggi/puas dengan nilai
rata-rata keseluruhan 3,16 yang berada pada skala 2,50 – 3,24
dalam skala interval. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan
koleksi terhadap intensitas kunjungan dan prestasi belajar siswa,
maka penulis mengemukakan 2 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis
menunjukkan pengaruh ketersediaan koleksi terhadap intensitas
kunjungan siswa dan ketersediaan koleksi terhadap prestasi belajar
siswa signifikansi (0,000). Sedangkan hasil akhir dari uji korelasi
dari variabel ketersediaan koleksi terhadap intensitas kunjungan
siswa adalah sangat kuat (0,757) dan uji korelasi variabel
ketersediaan koleksi terhadap prestasi belajar siswa adalah kuat
(0,600). Dengan demikian 2 hipotesis tersebut diterima. Penelitian
ini memiki persamaan dan perbedaan dengan penelitian penulis.
49
Persamaan terletak pada tema yaitu tentang ketersediaan dengan
metode penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif. Perbedaannya
adalah tidak membahas tentang sitiran.
3. Dwi Nugroho Putra (2016) ―Analisis Sitiran terhadap
Pemanfaatan Jurnal Elektronik pada Laporan Penelitian Dosen
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan, kemutakhiran dan
ketersediaan jurnal elektronik di Pusat Perpustakaan. Penelitian ini
dibatasi hanya pada laporan penelitian berbasis publikasi nasional
terakreditasi tahun 2015 yang tersedia di Pusat Penelitian dan
Penerbitan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis
sitiran terhadap daftar pustaka dari laporan penelitian. Populasi
pada penelitian ini berjumlah 40 judul penelitian. Namun, satu
kegiatan penelitian batal dilaksanakan dan satu lainnya tidak
tersedia selama penelitian ini berlangsung. Sehingga, populasi
pada penelitian ini berjumlah 38 judul penelitian. Hasil penelitian
menunjukan bahwa hampir seluruh dosen yaitu berjumlah 31
dosen (82%) dari 38 dosen memanfaatkan jurnal elektronik, hanya
sebagian kecil jurnal elektronik yang dimanfaatkan dengan
frekuensi 402 sitiran (18.41%) dari total 2.183 sitiran. Sebagian
besar jurnal elektronik yang dimanfaatkan tergolong mutakhir
dengan frekuensi 209 jurnal elektronik (52%) dari 402 jurnal
elektronik. Sebagian besar jurnal elektronik tersedia di Pusat
50
Perpustakaan dengan frekuensi 195 jurnal elektronik (68%) dari
288 nama jurnal elektronik yang dimanfaatkan. Penelitian ini
memiki persamaan dan perbedaan dengan penelitian penulis.
Persamaan terletak pada tema yaitu tentang analisis sitiran dengan
metode penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif. Perbedaannya
adalah membahas tentang pemanfaatan jurnal elektronik di Pusat
Perpustakaan.
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan
mencari fakta status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa yang pada masa
sekarang dengan interpretasi yang tepat.68
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
analisis yang dilakukan terhadap data yang berbentuk angka yang
merupakan representasi dari suatu kuantitas (kuantitas murni)
maupun angka yang merupakan hasil dari konfersi data kualitatif
(yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).69
68
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. Metodologi Penelitian. (Bandung: Mandar Maju,
2002), h. 33 69
Prasetya, Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori Dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 92.
62
B. Sumber Data
1. Data primer
Data Primer adalah data yang diambil secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus
dikumpulkan peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data
primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian
atau kegiatan dalam hasil penyajian. Data primer didapatkan dari
hasil pengumpulan data melalui daftar pustaka pada skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data
sekunder umumnya berupa buku, catatan/laporan, historis yang
tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data profil Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Populasi dan Sampel
Populasi (universe) adalah totalitas dari semua objek atau
individu yang dimiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
63
akan diteliti (bahan penelitian).70
Populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yaitu sebanyak 182 skripsi. Dalam pengumpulan
data penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampel
acak (random sampling) yang mana populasi melebihi 100 maka dapat
di ambil antara 10%-30%71
. Maka penulis mengambil 30% dari total
seluruh populasi yang dihitung menjadi 54,6 agar memudahkan penulis
disimpulkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60
sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumenter,
dengan menggunakan alat berupa daftar isian data sitiran. Selanjutnya
langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data, adalah sebagai
berikut:
1. Mencatat setiap data sitiran yang terdapat pada tiap-tiap skripsi pada
suatu lembar kerja (worksheet) dengan program microsoft office
excel, yaitu data berupa jenis literatur, judul buku, judul jurnal,
pengarang, bahasa dan paro hidup literatur. Untuk jenis literatur
dibagi menjadi buku, jurnal/majalah, sumber internet,
70
Iqbal, M. Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Ststistik Inferensif). (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005), h. 84 71 Arikunto Surhasini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rinneka Cipta, 1992).
64
skripsi/tesis/disertasi, lain-lain, makalah, serial (surat kabar, buletin,
dll), prosiding, dan peraturan/Undang-Undang. Khusus untuk
jurnal, akan didata mengenai judul-judul jurnal yang disitir untuk
mengetahui peringkat jurnal. Untuk aspek bahasa dibagi menjadi 4
kategori yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Arab, dan
bahasa lainnya.
2. Membuat daftar judul skripsi yang disusun berdasarkan tahun.
E. Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan
data atau informasi dalam penelitian ini adalah:
a. Tahap pengumpulan sampel
Pada tahap ini seluruh sampel yakni skripsi mahasiswa Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikumpulkan
kemudian dikaji lebih lanjut. Data skripsi tersebut diperoleh dari
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Tahap penyuntingan
Pada tahap ini seluruh data diambil dari daftar pustaka pada skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
c. Tahap pencocokan
65
Pada tahap ini seluruh sitiran yang telah diambil kemudian dicek
melalui Online Public Access Catalogue di Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
d. Tahap tabulasi
Pada tahap ini seluruh hasil pemeriksaan silang diterjemahkan dalam
bentuk tabel, agar dapat mempermudah dalam membantu
pemahaman terhadap hasil yang diperoleh.
e. Analisis data
Penganalisian data merupakan suatu proses lanjutan dari proses
pengolahan untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data,
kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap
hasil pengolahan data. Data-data yang diterima melalui daftar
pustaka kemudian diolah dengan menggunakan teknik perhitungan
persentase dengan menggunakan rumus72
:
Ket:
P : Persentasi
F : Frekuensi data yang dihitung persentasenya
N : Keseluruhan data
72
Anas, Sudijodo, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 1997) h. 46.
66
Parameter untuk penafsiran nilai persentase adalah:.73
0% = tidak satupun
1-25% = sebagian kecil
25-49% = hampir setengahnya
50% = setengahnya
51-75% = sebagian besar
76-99% = hampir seluruhnya
100% = seluruhnya
73
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa,
(Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992).
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah
Perpustakaan UIN pada awalnya merupakan peralihan
nama dari Perpustakaan IAIN Jakarta, yang didirikan seiring
dengan berdirinya IAIN itu sendiri, yaitu sejak berdirinya ADIA
(Akademi Dinas Ilmu Agama) pada tanggal 1 Juni 1957. Pada
waktu itu kondisi perpustakaan masih sangat sederhana, hanya
terdiri dari satu ruangan dengan koleksi sebanyak 2.000 eksemplar,
dan hanya dikelola oleh seorang pegawai. Pada tahun 1960-1964
Perpustakaan IAIN dipimpin oleh Drs. A. Syadali (beliau adalah
Rektor IAIN tahun 1984-1993). Di bawah kepemimpinannya
perpustakaan sudah mulai dikelola secara lebih sistematis. Pada
periode tersebut, koleksi buku diklasifikasi menurut DDC (Dewey
Decimal Classification). Di samping itu sistem peminjaman juga
sudah mulai tertib, dan jumlah pegawainya ada 4 orang.
Tahun 1964-1971 Perpustakaan IAIN dikepalai oleh Ny.
Nabilah Lubis, beliau adalah sarjana muda ilmu perpustakaan dari
Universitas Cairo, Mesir. Pada masanya Perpustakaan IAIN banyak
menerima sumbangan buku dari berbagai lembaga, khususnya
kedutaan Mesir dan Saudi Arabia, sehingga pada Januari 1969
jumlah koleksi menjadi 1.320 judul dan 10.999 bekas buku, 23
67
skripsi, dan 310 bekas majalah. Prof. DR. Nabilah Lubis saat ini
adalah guru besar pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta.
Selanjutnya, pada tahun 1971-1983 Perpustakaan IAIN dipimpin
oleh Ny. Dra. Hj. Halimah Madjid. Di bawah kepemimpinannya
perpustakaan ditata lebih teratur dan menempati ruang yang lebih
luas (gedung Aula Madya saat ini). Pada masa inilah puncak
prestasi perpustakaan berhasil diraih, tepatnya pada tahun 1980
Perpustakaan IAIN Jakarta tercatat sebagai perpustakaan perguruan
tinggi terbaik DKI Jakarta.
Berikutnya pada tahun 1983-1984, perpustakaan IAIN
dipimpin oleh Drs. M. Kailani Eryono, alumni Jurusan Ilmu
Perpustakaan dari Universitas Indonesia menggantikan posisi Ny.
Hj. Halimah Madjid. Pada masanya Perpustakaan IAIN
berkembang dengan cukup pesat. Selanjutnya pada tahun 1984-
1998 Drs. Zaenal Arifin Toy, MLIS. Alumni Jurusan bahasa
Inggris dari IAIN Jakarta dan Master di bidang Ilmu Perpustakaan
dari University of Illinois, Urbana-Champaign, menjadi kepala
Perpustakaan IAIN hingga tahun 1998. Pada masanya perpustakaan
sempat pindah ke gedung baru berlantai tiga di Jl. Kertamukti No.
5 Pisangan Ciputat. Saat ini gedung tersebut menjadi Fakultas
Psikologi. Di bawah kepemimpinan beliau telah dibentuk
Sekretariat Kerja Sama Perpustakaan (SKP) yang anggotanya
terdiri dari seluruh perpustakaan IAIN dan STAIN di Indonesia.
Selanjutnya SKP ini diubah namanya menjadi Jaringan
68
Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (JPPTI) yang dideklarasikan
di Surabaya pada tahun 2003.
Periode berikutnya (1998 hingga 2000) Perpustakaan
IAIN dipimpin oleh Drs. M. Djuhro S. Beliau juga seorang sarjana
Ilmu Perpustakaan dari Universitas Indonesia. Pada masa
kepemimpinannya perpustakaan kembali pindah ke gedung yang
lebih baru yang dibangun di atas tanah bekas gedung Sanggar
Pravitasari. Dengan demikian lokasi perpustakaan dan kampus
menjadi lebih dekat. Sejak tahun 2001 hingga akhir tahun 2006,
Perpustakaan Utama UIN Jakarta dikepalai oleh Dr. H. Udjang
Tholib, MA. Beliau pernah bekerja di perpustakaan ini pada tahun
1975-1985, dan pada tahun 1984 mengikuti Program Sertifikat
Tenaga Asisten Perpustakaan selama 8 bulan di Universitas
Indonesia. Berbagai upaya perbaikan telah dilaksanakan, antara
lain perbaikan gedung dan perlengkapannya, penerapan sistem
otomasi, penerapan sistem kemanan koleksi dengan sensormatic,
penambahan jenis layanan seperti warnet, audio visual, dan lain
sebagainya. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010,
Perpustakaan Utama UIN dipimpin oleh Dr. Muhammad Zuhdi,
dan pada tahun 2011-2013, Perpustakaan Utama dipimpin oleh
Nuryudi, MLIS dan sejak tahun 2013 sampai 2014. Perpustakaan
Utama yang sekarang berubah namanya menjadi Pusat
Perpustakaan dikepalai oleh seorang pustakawan yaitu Amrullah
Hasbana, S.Ag, SS, MA.
69
Selain Pusat Perpustakaan, ada beberapa perpustakaan
Fakultas yang tersebar dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Perpustakaan Fakultas ini merupakan bagian dari sistem
pembelajaran di lingkungan fakultas, dan karenanya menjadi basis
pembelajaran yang berfungsi sebagai Library and Learning
Resources Center (LLRC). LLRC merupakan bentuk implementasi
dari kebijakan universitas dalam rangka menjadikan perpustakaan-
perpustakaan fakultas sebagai working library yang dapat
memfungsikan dirinya untuk memberikan layanan kepada pemakai
lingkungan masing-masing Fakultas sehingga kedekatan koleksi
akan lebih dirasakan oleh pengguna di samping kebutuhan akan
kedalaman informasi pengguna pada masing-masing Fakultas akan
dapat diakses dan diperoleh dengan mudah. Pengembangan
Perpustakaan Fakultas ini sekali lagi merupakan kebijakan strategis
Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1998 tentang
konsep IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Winder
Mandate), yakni meningkatkan standarisasi fasilitas sarana dan
prasarana pendidikan di lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Program kebijakan Rektor tersebut di antaranya adalah
mendirikan serta mengembangkan perpustakaan di masing-masing
fakultas. Pendirian perpustakaan fakultas ini kemudian disahkan
dengan SK Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 040
Tahun 1999 tentang Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999/2000-2003/2004. Yang
70
salah satunya dinyatakan bahwa pengembangan perpustakaan di
lingkungan IAIN Jakarta dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Perpustakaan Utama sebagai perpustakaan riset, Perpustakaan
Fakultas sebagai perpustakaan kerja, dan Perpustakaan Pasca
Sarjana sebagai perpustakaan khusus.
Dalam pengembangannya terdapat beberapa Perpustakaan
Fakultas dilingkungan UIN Jakarta yang berperan sebagai
perpustakaan kerja (working library), dimana fungsinya adalah
memberikan layanan kepada masing-masing sivitas akademika
Fakultas. Perpustakaan Fakultas tersebut antara lain adalah:
Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Perpustakaan Fakultas Ushuluddin
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Perpustakaan Fakultas Dirasat Islamiyyah
Perpustakaan Fakultas Psikologi
Perpustakaan Ekonomi dan Bisnis
Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana
71
2. Visi, Misi, dan Tujuan
Perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi
senantiasa berupaya untuk menjadi sumber referensi terkemuka
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan baik bidang ke islaman
maupun bidang-bidang umum untuk keperluan akademik dan riset
ilmiah. Pusat Perpustakaan karenanya mengemban amanah
pencerdasan bangsa melalui perannya sebagai penyedia berbagai
informasi bagi masyarakat sivitas akademika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Di samping itu Perpustakaan adalah lembaga
pendukung tercapainya cita-cita Universitas. UIN Jakarta memilki
visi menjadi Universitas bertaraf Dunia (World Class University).
Untuk mendukung tercapainya cita-cita tersebut maka Pusat
Perpustakaan juga harus memilki cita-cita yang sama yaitu
menjadikan Perpustakaaan sebagai Perpustakaan bertaraf Dunia
dengan visi sebagai berikut
a. Visi
Terwujudnya Perpustakaan riset yang unggul, handal dan
terdepan sebagai pusat sumber informasi dan referensi
terkemuka dalam pengkajian, pengembangan, pengintegrasian
dan penerapan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan
keindonesiaan dalam jaringan informasi Nasional dan
Internasional.
72
b. Misi
1) Menyediakan sumber-sumber referensi yang lengkap dan
berkualitas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan baik
keislaman maupun bidang-bidang umum, sebagai
pendukung proses pembelajaran, pengajaran dan riset
ilmiah.
2) Menyediakan berbagai layanan berorientasi riset dan
teknologi yang tepat, akurat dan cepat dalam rangka
memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh Sivitas
akademika UIN Jakarta.
3) Mengembangkan pemanfaatan perpustakaan secara efektif
oleh seluruh sivitas akademika dengan melaksanakan
program-program literasi informasi
4) Memberikan akses ke sumber-sumber elektronik yang
menyajikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan memperluas
penggunaan akses ke sumber-sumber elektronik lainnya
5) Membangun kerjasama yang efektif dengan masyarakat
kampus dan institusi atau organisasi lain baik Nasional
maupun Internasional dalam kerangka pengembanagn
koleksi dan layanan perpustakaan
6) Mengembangkan kualitas SDM Perpustakaan dalam rangka
meningkatkan mutu layanan perpustakaan menuju
Perpustakaan bertaraf Dunia
73
7) Mengembangkan koleksi dan sumber-sumber informasi
berbasis riset dan teknologi untuk mendukung tercapainya
produk-produk riset dikalangan sivitas akademika
Universitas UIN Jakarta
c. Tujuan
Secara umum tujuan Pusat Perpustakaan UIN Jakarta
adalah mendukung keberhasilan semua aktivitas Tri Darma
Perguruan Tinggi yang berlangsung di UIN Jakarta baik dalam
bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian maupun
pengabdian pada masyarakat.
3. Struktur Organisasi
Secara organisasi Kepala Pusat Perpustakaan bertanggung
jawab langsung kepada Rektor melalui Pembantu Rektor Bidang
Akademik. Dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional, Kepala
Pusat Perpustakaan dibantu oleh tiga (3) sub bagian yaitu Kasub.
Bag. Administrasi Perpustakaan, Koordinator Layanan Teknis dan
Pengembangan Kerjasama dan Koordinator Layanan Pemustaka
dan Literasi Informasi dan juga dibantu oleh tiga (3) Sub
Koordinator, yaitu Sub. Koordinator Bidang Pengadaan,
Pengolahan, Pemeliharaan dan Koleksi, Sub Koordinator Bidang
Sirkulasi dan Referensi, dan Sub Koordinator TI dan Otomasi.
Adapun gambaran tentang struktur organisasi Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat sebagai
berikut:
74
75
Gambar 1 Struktur Organisasi Pusat Perpustakaan
4. Organisasi Koleksi
Kegiatan organisasi koleksi atau yang biasa disebut juga
sebagai kegiatan klasifikasi adalah kegiatan pengelompokan bahan
pustaka berdasarkan tingkat persamaan dan memilahnya
berdasarkan tingkat perbedaan. Perpustakaan dalam
mengorganisasikan koleksinya dapat menerapkan dua kategori
klasifikasi, yaitu:
a. Klasifikasi fundamental, yaitu pengelompokan bahan pustaka
berdasarkan isi (subjek) dokumen.
b. Klasifikasi artificial berdasar pada sifat-sifat dokumen tersebut,
seperti warna kulit buku, tinggi buku dan sebagainya.
76
Kegiatan pengorganisasian koleksi atau kegiatan klasifikasi
untuk memberikan kemudahan bagi pengguna (pemustaka) dalam
temu kembali informasi (information retrieval), selain itu koleksi
bahan pustaka yang terorganisir dengan sistem klasifikasi tertentu
dapat memberikan kemudahan dalam melakukan penyimpanan
dokumen ke dalam rak, karena buku-buku yang memiliki
kemiripan subyek terletak berdekatan sehingga memudahkan
penelusuran.
Kegiatan katalogisasi di perpustakan dibagi menjadi dua
yaitu katalogisasi subyek dan katalogisasi deskriptif. Kegiatan
katalogisasi subyek merupakan klasifikasi fundamental dimana
koleksi dianalisis dan kemudian dikelompokkan berdasarkan
isinya, sedangkan katalogisasi deskriptif adalah kegiatan
mendeskripsikan ciri fisik dokumen yang merupakan wakil
dokumen terhadap semua koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.
Wakil dokumen tersebut berupa katalog perpustakaan, yang akan
menjadi sarana temu balik terhadap semua dokumen yang dimiliki.
Fungsi katalog yaitu:
a. Sebagai sarana untuk menampilkan (query) seluruh koleksi yang
terdapat di perpustakaan.
b. Sebagai alat penelusur dalam memperoleh informasi.
c. Sebagai wakil semua koleksi yang dimiliki perpustakaan.
77
5. Prosedur Pengorganisasian Koleksi
Secara umum kegiatan pengorganisasian koleksi yang
dilakukan di Pusat Perpustakaan maupun di Perpustakaan-
Perpustakaan Fakultas UIN Jakarta mengacu pada standar Dewey
Decimal Classification (DDC), yaitu system persepuluhan yang
dibagi berdasarkan disiplin ilmu. DDC ini digunakan sebagai
pedoman pembuatan notasi atau nomor kelas untuk subyek-subyek
umum. Secara garis besar pembagian disiplin ilmu berdasarkan
Dewey Decimal Classification pada Ringkasan Pertama (First
Summary) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Klasifikasi DDC Ringkasan pertama
000 Karya umum
100 Ilmu filsafat
200 Agama
300 Ilmu sosial
400 Bahasa
500 Ilmu murni
600 Ilmu terapan
700 Kesenian dan olahraga
800 Kesusateraan
900 Geografi dan sejarah
Kemudian setiap ringkasan pertama dibagi menjadi 10
bagian yang disebut divisi atau Ringkasan Kedua (Second
Summary). Misalkan kelas utama teknologi (600) terdiri dari divisi-
divisi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Klasifikasi DDC Ringkasan Kedua
600 Teknologi
610 Ilmu kedokteran
78
620 Ilmu teknik
630 Ilmu pertanian
640 Kesejahteraan rumah tangga
650 Tatalaksana
660 Industri dan teknologi
670 Pengolahan bahan industri
680 Industri lain
690 Bangunan
Kemudian setiap divisi ini dibagi lagi menjadi 10 bagian
yang disebut seksi atau Ringkasan Ketiga (Third Summmary).
Misal bidang ilmu Kedokteran, setiap seksinya dapat dibagi
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Klasifikasi DDC Ringkasan Ketiga
610 Ilmu kedokteran
611 Anatomi manusia
612 Fisiologi manusia
613 Ilmu kesehatan umum
614 Kesehatan masyarakat
615 Farmakologi dan ilmu obat-
obatan
616 Penyakit
617 Ilmu bedah
618 Cabang ilmu kedokteran lain
619 Ilmu kedokteran hewan
Setiap seksi atau Ringkasan Ketiga, diperinci lagi menjadi
sub-seksi. Seperti terdapat dalam tabel di bawah ini:
79
Tabel 4.4 Klasifikasi DDC Ringkasan Ketiga Sub-Seksi
530 Fisika (Ilmu alam)
530.1 Teori fisika relativitas, quantum,
elektromagnetik, fisika, matematika
530.7 Instrumentasi
531 Mekanika zat padat
532 Mekanika zat cair
533 Mekanika gas
534 Bunyi dan getaran-getaran lainya
535 Cahaya (Optik), lensa, sinar infra merah, ultra
ungu
535.5 Sinar laser
535.6 Warna
536 Panas: Teori, transmisi, pengaruh panas,
temperature, kalorimetri
537 Listrik dan elektronika
537.2 Elektrostatika
537.5 Elektronika
538 Magnit
539 Fisika modern, fisika molekuler, atom dan
nuklir
Sistem klasifikasi standar yang mengacu kepada sistem
persepuluhan Dewey Decimal Classification digunakan oleh
seluruh perpustakaan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta baik Pusat Perpustakaan maupun Perpustakaan Fakultas.
Sedangkan bahan pustaka dengan subjek keislaman, penentuan
notasi atau nomor kelas didasarkan atas sistem klasifikasi dan tajuk
subyek islam: Adaptasi dan perluasan DDC seksi islam yang
80
diterbitkan oleh Kementerian Agama. Bagan ini pada dasarnya
merupakan pengembangan Dewey Decimal Classification (DDC)
seksi islam (kelas 297), kemudian dikembangkan menjadi kelas
2X0. Contoh klasifikasi buku kajian islam tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Klasifikasi Islam
2 X 0 Islam umum
2 X 1 Alquran dan ilmu yang berkaitan
2 X 2 Hadis dan ilmu yang berkaitan
2 X 3 Aqidah dan ilmu kalam
2 X 4 Fiqih
2 X 5 Akhlak dan tasawuf
2 X 6 Sosial dan budaya
2 X 7 Filsafat dan perkembangan
2 X 8 Aliran dan sekte
2 X 9 Sejarah islam dan biografi
Di samping kegiatan katalogisasi subjek yang akan
menghasilkan notasi atau nomor panggil sebagaimana yang telah
disebutkan di atas, maka diperlukan juga kegiatan katalogisasi
deskriptif atau pembuatan deskripsi bibliografi yang mencatat ciri
fisik dokumen yang berguna sebagai wakil dokumen yang dimiliki
oleh masing-masing perpustakaan. Kegiatan deskripsi bibliografi
ini didasarkan kepada suatu standar yaitu AACR (Anglo-American
Cataloging Rules) yang di adaptasikan dengan Peraturan
Katalogisasi Indonesia, kecuali untuk penentuan tajuk nama
81
pengarang. Penentuan tajuk nama pengarang didasarkan atas nama
sebenarnya. Sedangkan teknik penyusunan dan penempatan koleksi
di rak didasarkan pada metode yang beragam. Pada umumnya
koleksi disusun berdasarkan susunan berkelas (classified order),
tetapi ada juga Perpustakaan Fakultas yang menyusun koleksinya
berdasarkan program studi yang ada di Fakultas sebagai koleksi inti
(core collection). Koleksi lainnya dikelompokkan sebagai koleksi
umum atau koleksi pendukung. Di samping teknik di atas, ada juga
perpustakaan Fakultas yang menyusun dokumennya di rak dengan
memberikan ciri khas jenis koleksi yaitu selain dari pemberian
nomor panggil (call number) ditambahkan satu penciri lain berupa
warna untuk membedakan antara satu subyek dengan subyek yang
lain. Penambahan ciri khas ini dimaksudkan untuk lebih mengenali
koleksi dan untuk lebih memudahkan di dalam penempatan
koleksi. Contoh ciri khas tersebut adalah sebagai berikut:
a. Warna Kuning untuk koleksi program studi Pemikiran Politik
b. Warna Ungu untuk koleksi program studi Aqidah – Filsafat
c. Warna Biru Tua untuk koleksi program studi Perbandingan
Agama
d. Warna Biru Muda untuk koleksi program studi Sosiologi
Agama
e. Warna Hijau untuk koleksi program studi Tafsir – Hadits
f. Warna putih untuk koleksi umum atau pendukung
82
Sedangkan penempatan dokumen dengan sistem berkelas
(classified order) dapat terlihat pada gambar di bawah ini. Pada
punggung buku terlihat nomor panggil buku yang dapat menjadi
kode telusur bagi pengguna di dalam menemukan subyek yang
ingin dia cari.
83
Gambar 2 Punggung Buku
6. Koleksi Tercetak
Pusat Perpustakaan UIN memiliki koleksi-koleksi
tercetak, diantaranya:
1. Koleksi islam dan koleksi umum,
Merupakan buku-buku yang dapat dipinjam oleh pemustaka.
saat ini Pusat Perpustakaan memiliki 38.555 judul 100.000
eksemplar koleksi tercetak.
2. Koleksi referensi (rujukan)
Koleksi referensi (bahan rujukan) adalah koleksi-koleksi
yang menyediakan rujukan pada sumber-sumber referensi seperti
sumber biografi, bibliografi, sumber geografi, indeks, abstrak,
direktori, kamus, ensiklopedia, almanak, dan sumber-sumber
referensi lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam mencari
suatu informasi. Hingga saat ini Pusat Perpustakaan memiliki
koleksi referensi kurang lebih 172 judul, 421 eksemplar buku
rujukan (referensi) yang meliputi rujukan tentang kajian islam,
84
tafsir, hadis, rujukan dalam ilmu-ilmu sosial seperti pendidikan,
hukum, politik, ekonomi, dan berbagai biografi para tokoh.
3. Koleksi UIN-ana
UIN-ana adalah koleksi muatan lokal (local content) yaitu,
skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian yang merupakan
deposit karya para alumni UIN dan sebagian kecil berasal dari
karya tulis alumni McGill University (terutama tesis dan disertasi).
Jumlah koleksi jenis ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Koleksi Pusat Perpustakaan
No Jenis Bahan Jumlah
1 Skripsi 29.994 Judul
2 Tesis 10.140 Judul
3 Disertasi 267 Judul
4 Laporan Penelitian 1800 Judul
4. Koleksi Terbitan Berkala (Serial)
Koleksi ini terdiri dari Jurnal Ilmiah, Majalah Populer dan
Surat Kabar. Beberapa judul jurnal ilmiah yang dikoleksi oleh
Pusat Perpustakaan UIN, diantaranya adalah: al-Huda, Jauhar,
Studia Islamika, Kultur, al-Jami‘ah, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, Jurnal Adabiya, Archipel, International Journal of
Middle East Studies, Journal of Islamic Studies, Modern Asian
Studies, dll yang berjumlah 618 eksemplar. Sedangkan koleksi
majalah populer yang dilanggan saat ini adalah: Forum Keadilan,
Gatra, Tempo, Amanah, dan Alo Indonesia (berbahasa Arab) yang
85
berjumlah 260 eksemplar. Selain itu Pusat Perpustakaan juga
melanggan beberapa surat kabar harian yaitu Republika, Media
Indonesia, Tempo, dan Kompas.
5. Koleksi Corners & Koleksi TAF
Pusat Perpustakaan UIN saat ini memiliki koleksi corners dan
koleksi hibah yang diperoleh dari Yayasan Asia Foundations
sejumlah 4.156 judul 6.157 eksemplar dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Koleksi Corners & Koleksi TAF Pusat Perpustakaan
No Jenis Koleksi Jumlah Eksemplar
1 AMCOR (American Corner) 1449 1550
2 CRC (Canadian Resource
Center)
920 1188
3 Saudi Arabia 48 112
5 Munawir 114 179
6. Koleksi Games
Pusat Perpustakaan juga memilki koleksi games sejumlah 16
buah yang dapat digunakan sebagai hiburan sekaligus edukasi bagi
pengguna. Adapun koleksi games tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Koleksi Games Pusat Perpustakaan
No Judul Jumlah
1 Banagrams 1
2 Quddler For the Fun Words 1
3 Monopoly: the Fast Dealing Property Trading Game 1
4 Pandemic: a Game by Matt Leacock 1
5 Sequence: an Exciting Game of Strategy 1
86
6 Pictionary: the Game of Quick Draw 1
7 Clasic Game Collection wood Chess Set 1
8 Checkers 1
9 Uno Card Game 1
10 Politics 1
11 Loaded Question 1
12 Race for the White House 1
13 Stratego 1
14 Road to the White House 1
15 10 Days in the USA 1
16 Word (Galaxy of Wood Game) 1
7. Peraturan dan Tata Tertib
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menerapkan peraturan dan tata tertib berkaitan dengan akses
layanan yang harus diperhatikan dan ditaati oleh setiap pemustaka.
Peraturan dan tata tertib tersebut adalah sebagai berikut:
8. Peraturan Umum
a. Berpakaian rapi dan sopan (Kode Etik Mahasiswa).
b. Menyimpan tas, map, jaket (jas), case laptop dan buku pribadi
di tempat penyimpanan yang tersedia. Barang-barang berharga
harus dibawa.
c. Membawa kartu anggota sebagai identitas untuk masuk ke
Perpustakaan.
d. Menjaga ketenangan dan ketertiban selama berada di
perpustakaan.
87
e. Pengunjung Non UIN dikenakan biaya kunjungan sesuai tarif
yang berlaku
Tabel 4.9 Biaya Tarif Pengunjung Non UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Hari @ Rp. 4000
1 Minggu @Rp. 10000
1 Bulan @ Rp. 20000
9. Tata Tertib
Anggota/pengunjung Pusat Perpustakaan UIN Jakarta
dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Merusak, merobek, mencoret, mengotori buku-buku ataupun
peralatan dan perabot yang ada di perpustakaan
b. Membawa buku keluar tanpa melalui proses peminjaman
c. Membawa barang-barang milik pribadi ke dalam ruang koleksi
perpustakaan (kecuali barang berharga)
d. Menitipkan barang berharga di loker penitipan
e. Menggunakan kartu anggota milik orang lain
f. Makan, minum, merokok dan membuang sampah sembarangan
di perpustakaan
g. Memakai kaos oblong, sandal jepit dan kain sarung
h. Berbicara keras-keras (berisik), atau diskusi di ruang baca dan
membuat kegaduhan sehingga mengganggu pengunjung lain.
Pelanggaran dan Sanksi /Denda
Anggota/pengunjung perpustakaan yang terbukti melanggar
peraturan dan tata tertib yang berlaku akan dikenakan sanksi,
88
berupa denda, teguran lisan, teguran tertulis, hingga dikeluarkan
dari keanggotaan atau dikeluarkan dari UIN (disesuaikan dengan
jenis pelanggaran yang dilakukannya). Berikut ini adalah jenis
pelanggaran dan sanksinya:
a. Anggota/pengunjung yang merusak, menghilangkan, atau
mencoret-coret bahan pustaka harus mengganti dengan buku
baru yang sama, ditambah biaya processing, dan jika terlambat
dikenakan denda keterlambatan sesuai tarif yang berlaku
b. Apabila buku yang dihilangkan atau dirusak tersebut buku
langka, maka pengunjung/anggota berkewajiban menggantinya
dengan judul lain yang isinya relevan dengan buku yang hilang
tersebut, dan ditambah biaya prosessing sesuai tarif yang
berlaku.
c. Anggota yang terlambat mengembalikan buku-buku yang
dipinjamnya dikenakan denda sesuai tarif yang berlaku
d. Anggota/pengunjung perpustakaan yang terlambat
mengembalikan buku-buku yang dipinjam untuk fotokopi
dikenakan denda sesuai tarif yang berlaku.
89
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Literatur yang Disitir dalam Skripsi Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
a. Rata-Rata Sitiran
Tabel 4.10 Jumlah Literatur yang Disitir
Jumlah Skripsi Jumlah Sitiran Rata-Rata
Sitiran
60 2044 34,06
Pada tabel di atas, dijelaskan bahwa dari jumlah 60 judul
skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jumlah sitiran pada skripsi mahasiswa
Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berjumlah sebanyak 2044 sitiran dengan rata-rata sitiran 34,06
atau 34 sitiran.
b. Jenis Literatur yang Disitir
Jenis literatur yang digunakan pada skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terdapat 10 jenis literatur. Data jenisnya disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.11 Jenis Literatur yang Disitir
No Jenis literatur F % Frekuensi
judul
1 Buku 1698 83.05 1190
2 Skripsi/Tesis/Disertasi 88 4,30 74
3 Ensiklopedi 87 4,26 33
4 Journal/Article 66 3,00 37
5 Internet 60 2,50 49
90
6 Wawancara 20 0,88 20
7 Majalah/Koran 11 0,53 11
8 Makalah 9 0,44 7
9 Prosiding 3 0,14 3
10 Serial 2 0,09 2
Jumlah 2044 100 1426
Dilihat dari tabel jenis literatur yang disitir dalam skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dapat dijelaskan bahwa jenis literatur
yang paling banyak digunakan pada skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah Buku dengan frekuensi 1698 sitiran (83,05%) dengan
jumlah judul buku sebanyak 1190 judul, kemudian
Skripsi/Tesis/Disertasi dengan frekuensi 88 sitiran (4,30%)
dengan jumlah judul Skripsi/Tesis/Disertasi sebanyak 74 judul.
Lalu Ensiklopedi dengan frekuensi 87 sitiran (4,26%) dengan
jumlah judul Ensiklopedi sebanyak 33 judul. Jurnal/Artikel
dengan frekuensi 66 sitiran (3,00%) dengan jumlah judul
Jurnal/Artikel sebanyak 37 judul. Internet dengan frekuensi 60
sitiran (2,50%) dan jumlah judul Internet 49. Wawancara
dengan frekuensi 20 sitiran (0.88%) dengan jumlah judul 20
dan Majalah/Koran frekuensi 11 sitiran (0,53%) dengan jumlah
judul 11. Makalah dengan frekuensi 9 sitiran (0,44%) dengan
jumlah judul sebanyak 7. Prosiding yang terdiri dari kumpulan
artikel ilmiah dengan frekuensi 3 sitiran (0,14) dan Serial yang
terdiri dari buku tahunan dengan frekuensi 2 sitiran (0,09%).
91
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir dalam penulisan skripsi masih banyak
menggunakan buku sebagai sumber informasi utamanya.
c. Judul Buku yang Sering Disitir
Tabel di bawah ini menunjukkan judul buku yang sering disitir
pada skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.12 Jenis Judul Buku yang Sering Disitir
No Judul buku F %
1 Tafsir al-Mishbah: Pesan dan Kesan Alquran 19 7,4
2 Sharh Muslim 19 7,4
3 Sharh al-Bukhori 19 7,4
4 Al-Munawwir Kamus Bahasa Arab-indonesia 15 5,8
5 Mabahits Fi Ulum Alquran 13 5,1
6 Sharh Sunan at-Tirmidzi 13 5,1
7 Lisan al-Arab 13 5,1
8 Al-Jami li Ahkam alquran 12 4,7
9 Membumikan Alquran: Fungsi dan Peran
Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat
12 4,7
10 Al-Itqan Fi Ulum Alquran 11 4,3
11 Jami al-Bayan fi Ta‘wil alquran 11 4,3
12 Wawasan Alquran: Tafsir Maudhu‘I atas
Berbagai Persoalan Umat
11 4,3
13 Al-Burhan Fi Ulum alquran 10 3,9
14 Tafsir al-Maraghi 10 3,9
15 Fath al-Bari 9 3,5
16 Musnad Ahmad Bin Hambal 9 3,5
17 Tahdzib at Tahdzib 9 3,5
18 Studi ilmu Alquran 8 3,5
19 Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal 8 3,1
20 Sharh Sunan Abu Daud 8 3,1
21 al-Dur al-Manar fi Tafsir al-Manar 7 2,7
22 Shahih Ibnu Hibban 7 2,7
23 Shahih Sunan Nasa‘I 6 2,3
24 Shahih Ibn Majah 6 2,3
Jumlah 265 100
92
Judul buku yang sering di sitir mahasiswa Prodi Ilmu Alquran
dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat di lihat pada
tabel yang menunjukan bahwa penggunaan buku dengan judul
Tafsir al-Mishbah: Pesan dan Kesan Alquran dengan frekuensi
19 sitiran (7,4%), Sharh Muslim dengan frekuensi 19 sitiran
(7,4%), Sharh al-Bukhori dengan frekuensi 19 sitiran (7,4%),
al-Munawwir Kamus Bahasa Arab-Indonesia dengan frekuensi
15 sitiran (5,8%), Mabahits Fi Ulum Alquran dengan frekuensi
13 sitiran (5,1%), Sharh Sunan at-Tirmidzi dengan frekuensi
13 sitiran (5,1%). Lisan al-Arab dengan frekuensi 13 sitiran
(5,1%). al-Jami li Ahkam Alquran dengan frekuensi 12 sitiran
(4,7%). Membumikan Alquran: Fungsi dan Peran Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat 12 sitiran (4,7%). Al-Itqan Fi
ulum Alquran dengan frekuensi 11 sitiran (4,3%). Jami al-
Bayan fi Ta‘wil Aquran dengan frekuensi 11 sitiran (4,3%).
Wawasan Alquran: Tafsir Maudhu‘I atas Berbagai Persoalan
Umat dengan frekuensi 11 sitiran (4,3%). Al-Burhan Fi Ulum
Alquran dengan frekuensi 10 sitiran (3,9%). Tafsir al-Maraghi
dengan frekuensi 10 sitiran (3,9%). Fath al-Bari dengan
frekuensi 9 sitiran (3,5%). Musnad Ahmad Bin Hambal dengan
frekuensi 9 sitiran (3,5%). Tahdzib at Tahdzib dengan
frekuensi 9 sitiran (3,5%). Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal
dengan frekuensi 8 sitiran (3,1%). Sharh Sunan Abu Daud
93
dengan frekuensi 8 sitiran (3,1%). al-Dur al-Manar fi Tafsir al-
Manar dengan frekuensi 7 sitiran (2,7%). Shahih Ibnu Hibban
dengan frekuensi 7 sitiran (2,7%). Shahih Sunan Nasa‘I
dengan frekuensi 6 sitiran (2,3%). Shahih Ibn Majah dengan
frekuensi 6 sitiran (2,3%).
d. Jurnal yang Sering Disitir
Tabel di bawah ini jurnal yang sering di sitir pada skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.13 Jurnal yang Sering Disitir
No Judul jurnal F %
1 Jurnal Ulumul Quran 10 27,0
2 Islamia 8 21,6
3 Journal Islamic Studies 4 10,8
4 al-Mu‘ashirah 3 8,1
5 Journal of Alquran dan Al-hadith 3 8,1
6 Refleksi 3 8,1
7 Journal of Middle Eastern Studie 2 5,4
8 Jurnal Ulumul Hadits 2 5,4
9 Nida Alquran 2 5,4
Jumlah 37 100
Jurnal yang sering disitir dalam skripsi mahasiswa Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat
dilihat pada tabel yang menunjukkan bahwa Jurnal Ulumul
Quran dengan frekuensi 10 sitiran (27,0%), Islamia dengan
frekuensi 8 sitiran (21,6%), Journal Islamic Studies dengan
frekuensi 4 sitiran (10,8%), al-Mu‘ashirah dengan frekuensi 3
sitiran (8,1%), Journal of Alquran dan al-Hadith dengan
94
frekuensi 3 sitiran (8,1%), Refleksi dengan frekuensi 3 sitiran
(8,1%), Journal of Middle Eastern Studie dengan frekuensi 2
sitiran (5,4%), Jurnal Ulumul Hadits dengan frekuensi 2 sitiran
(5,4%), dan Nida Alquran dengan frekuensi 2 sitiran (5,4%).
e. Pengarang yang Sering Disitir
Tabel di bawah ini menunjukkan pengarang yang sering disitir
pada skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.14 Peringkat Pengarang yang Sering Disitir
No Pengarang F %
1 M. Quraish Shihab 72 23,2
2 Abu al-Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin
Ahmad bin Hajar al-Asqalani
32 10,3
3 Muhammad bin Ismail al-Bukhari 19 6,1
4 al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-
Qusyairi an-Naisaburi
19 6,1
5 Fazlur Rahman 19 6,1
6 Manna Khalil al-Qattan 17 5,4
7 A.W Munawwir 15 4,8
8 Abdurrahman bin Abi Bakr Jalaluddin al-Suyuti 14 4,5
9 Muhammad bin Mukrim bin Ali Abu al-Fadhl
Jamaluddin Ibnu Manzhur al-Anshari ar-Ruwaifi'i
al-Afriqi
13
4,1
10 Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at-Tirmidzi 13 4,1
11 Syaikh Imam al-Qurtubi 13 4,1
12 Abdullah Badr al-Din Muhammad Ibn Abdullah Ibn
Bahadur al-Zarkashi
10 3,2
13 Ahmad Mustofa al-Maraghi 10 3,2
14 Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin
Asad al-Marwazi al-Baghdadi
9 2,9
95
15 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy'ats as-Sijistani 8 2,5
16 Jamaluddin abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi 8 2,5
17 Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban bin
Muadz bin Ma'bad at-Tamimi Abu Hatim ad-
Darimi
7
2,2
18 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah
bin Majah al-Quzwaini
6 1,9
19 Ahmad bin Syu'aib al-Khurasany 6 1,9
Jumlah 310 100
Pengarang yang sering disitir dalam skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat
dilihat di tabel menunjukkan bahwa pengarang yang sering
disitir dalam skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah M. Quraish Shihab
dengan frekuensi 72 sitiran (23,2%), Abu al-Fadl Ahmad bin
Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Hajar al-Asqalani dengan
frekuensi 32 sitiran (10,3%), Muhammad bin Ismail al-Bukhari
dengan frekuensi 19 sitiran (6,1%), al-Imam Abul Husain
Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi dengan
frekuensi 19 sitiran (6,1%), Fazlur Rahman dengan frekuensi
19 sitiran (6,1), Manna Khalil al-Qattan dengan frekuensi 17
sitiran (5,4%), A.W Munawwir dengan frekuensi 15 sitiran
(4,8%), Abdurrahman bin Abi Bakr Jalaluddin al-Suyuti
dengan frekuensi 14 sitiran (4,5%), Muhammad bin Mukrim
bin Ali Abu al-Fadhl Jamaluddin Ibnu Manzhur al-Anshari ar-
Ruwaifi'i al-Afriqi dengan frekuensi 13 sitiran (4,1%), Abu Isa
Muhammad bin Isa bin Saurah at-Tirmidzi dengan frekuensi
96
13 sitiran (4,1%), Syaikh Imam al-Qurtubi dengan frekuensi 13
sitiran (4,1%), Abdullah Badr al-Din Muhammad Ibn Abdullah
Ibn Bahadur al-Zarkashi dengan frekuensi 10 sitiran (3,2%),
Ahmad Mustofa al-Maraghi dengan frekuensi 10 sitiran
(3,2%), Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad
al-Marwazi al-Baghdadi dengan frekuensi 9 sitiran (2,9%),
Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy'ats as-Sijistani dengan
frekuensi 8 sitiran (2,5%), Jamaluddin abi al-Hajjaj yusuf al-
Mizzi dengan frekuensi 8 sitiran (2,5%), Muhammad bin
Hibban bin Ahmad bin Hibban bin Muadz bin Ma'bad at-
Tamimi Abu Hatim ad-Darimi dengan frekuensi 7 sitiran
(2,2%), Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin
Majah al-Quzwaini dengan frekuensi 6 sitiran (1,9%), dan
Ahmad bin Syu'aib al-Khurasany (1,9%).
f. Bahasa Literatur yang Disitir
Tabel di bawah ini menunjukkan 4 bahasa yang disitir pada
skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.15 Bahasa yang Disitir
No Bahasa F %
1 Indonesia 1107 54,1
2 Arab 837 40,9
3 Inggris 94 4,5
4 Dll 6 0,2
Jumlah 2044 100
97
Dilihat dari bahasa literatur yang disitir dalam skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, pada tabel menunjukkan bahwa dalam
penulisan skripsinya mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar merujuk
literatur bahasa Indonesia dengan frekuensi 1107 sitiran
(54,1%), sedangkan bahasa Arab dengan frekuensi 837 sitiran
(40,9%), bahasa Inggris dengan frekuensi 94 sitiran (4,5%),
dan Bahasa Lain dengan frekuensi 6 sitiran (0,2%). Dalam
penggunaan bahasa mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta banyak menggunakan literatur
dengan bahasa pengantarnya bahasa Indonesia.
2. Paro Hidup Literatur dalam Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan
Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tabel di bawah ini menunjukkan paro hidup literatur pada
skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.16 Paro hidup Literatur Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah
No Periode Tahun
Terbit Referensi
Frekuensi %
Usia
sitiran
Banyak kumulatif % Kumulatif
1 1884 – 1896 121-132 6 6 0,3 0,3
2 1897 – 1908 109-120 8 14 0,4 0,7
3 1909 – 1920 97-108 4 18 0,2 0,9
4 1921 – 1932 85-96 16 34 0,8 1,7
5 1933 – 1944 73-84 9 43 0,4 2,1
6 1945 – 1956 61-72 22 65 1,1 3,2
98
7 1957 – 1968 49-60 49 114 2,4 5,6
8 1969 – 1980 37-48 110 224 5,4 11,0
9 1981 – 1992 25-36 357 581 17,5 28,5
10 1993 – 2004 13-24 755 1336 37,0 65,4
11 2005 – 2016 0-12 708 2044 34,6 100
Jumlah 2044 100
Interval dan kelompok tahun terbit tersebut dihitung menggunakan
rumus Struges sebagai berikut:
K = 1+ 3,3 log n
Keterangan:
K Jumlah Kelompok
N Jumlah Sampel
I Interval
K= 1+3,3 2044
K= 10,92 dibulatkan menjadi 11
Untuk menentukan interval tahun terbit:
Nilai median tabel dari nilai tersebut dapat disimpulkan dengan
rumus
=
=
=1022
99
Mdn Median
L Lower limit
Fkb Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval
mengandung median
Fi Frekuensi asli
I Interval
Perhitungan usia paro hidup
Paro hidup literatur yang disitir mahasiswa Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tabel
menunjukkan bahwa paro hidup literatur yang disitir dalam skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta adalah 16 tahun.
100
3. Ketersediaan Literatur dalam Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan
Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Berikut adalah hasil penelitian terkait ketersedian yang disitir
pada koleksi skripsi di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
a. Ketersedian Jenis Literatur
Tabel 4.17 Ketersediaan Koleksi Jenis Literatur di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
No Jenis koleksi Frekuensi
judul
koleksi
Frekuensi Ketersedian
Tersedia Tidak
Tersedia
1 Buku 1190 486 704
2 Skripsi/Tesis/Disertasi 74 27 47
3 Sumber Internet 49 0 49
4 Ensiklopedi 33 6 27
5 Jurnal/Artikel 37 21 16
6 Wawancara 20 0 20
7 Majalah/Koran 11 0 11
8 Makalah 7 0 7
9 Prosiding 3 0 3
10 Serial 2 0 2
Jumlah 1426 540 886
Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti jenis
literatur sebanyak 1.426 yang tersedia sebanyak 540 judul atau
(37,8%) dan tidak tersedia sebanyak 886 judul atau (62,1%).
Judul buku sebanyak 1190 judul dengan ketersedian Buku
sebanyak 486 judul, Skripsi/Tesis/Disertasi sebanyak 74 judul
dengan ketersedian 27, Ensiklopedi sebanyak 33 judul tersedia
5, Jurnal/Artikel sebanyak 37 judul dengan ketersedian 21
101
judul dan yang tidak tersedia 16, Internet dan Wawancara
sebanyak 69 judul tidak tersedia di pusat perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Majalah/Koran yang terdiri dari
surat kabar, bulletin, tabloid sebanyak 11 judul dan 11 judul
yang tidak tersedia, Makalah dengan frekuensi 9 judul dan
tidak tersedia 9 judul, Prosiding yang terdiri dari laporan
penelitian frekuensi 3 judul dan tidak tersedia 3 judul, Serial
yang berupa laporan tahunan atau buku tahunan sebanyak 2
judul dan tidak tersedia 2 judul di Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sesuai dengan hasil penelitian
dalam jumlah sitiran, jenis koleksi yang paling banyak
digunakan adalah buku.
Jumlah koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan UIN
Jakarta yaitu dengan jumlah koleksi tersedia 486 judul koleksi
(40.6%), dan hampir seluruhnya judul koleksi sebanyak 704
judul koleksi (59,4%) tidak tersedia
b. Ketersedian Judul Buku yang Sering Disitir.
Berikut adalah hasil penelitian ketersedian koleksi di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan 24
judul buku yang sering disitir pada skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
102
Tabel 4.18 Ketersediaan Judul Buku yang Sering Disitir di Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
No Judul buku F Tersedia/Tidak
tersedia
1 Tafsir al-Mishbah: Pesan dan Kesan
Alquran
19 Tersedia
2 Sharh Muslim 19 Tersedia
3 Sharh al-Bukhori 19 Tersedia
4 Al-Munawwir Kamus Bahasa Arab-
indonesia
15 Tersedia
5 Mabahits Fi Ulum alquran 13 Tersedia
6 Sharh Sunan at-Tirmidzi 13 Tersedia
7 Lisan al-Arab 13 Tersedia
8 Al-Jami li Ahkam alquran 12 Tersedia
9 Membumikan Alquran: Fungsi dan Peran
Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat
12 Tersedia
10 Al-Itqan Fi Ulum Alquran 11 Tersedia
11 Jami al-Bayan fi Ta‘wil alquran 11 Tersedia
12 Wawasan Alquran: Tafsir Maudhu‘I atas
Berbagai Persoalan Umat
11 Tersedia
13 Al-Burhan Fi Ulum alquran 10 Tersedia
14 Tafsir al-Maraghi 10 Tersedia
15 Fath al-Bari 9 Tersedia
16 Musnad Ahmad Bin Hambal 9 Tersedia
17 Tahdzib at Tahdzib 9 Tersedia
18 Studi ilmu Alquran 8 Tersedia
19 Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal 8 Tersedia
20 Sharh Sunan Abu Daud 8 Tersedia
21 Al-dur al-Manar fi Tafsir al-Manar 7 Tersedia
22 Shahih Ibnu Hibban 7 Tersedia
23 Shahih Sunan Nasa‘I 6 Tersedia
24 Shahih Ibn Majah 6 Tersedia
Jumlah 265
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, jumlah judul
buku yang sering disitir oleh mahasiswa Prodi Ilmu Alquran
dan Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebanyak 24 judul buku tersedia di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari sekian 486 judul buku
103
yang tersedia di pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
c. Ketersedian Jurnal yang Sering Disitir
Berikut adalah hasil penelitian ketersedian koleksi berdasarkan
9 judul jurnal yang sering disitir pada skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.19 Ketersediaan Jurnal yang Sering Disitir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
No Judul jurnal F Tersedia/Tidak
Tersedia
1 Jurnal Ulumul Quran 10 Tersedia
2 Islamia 8 Tidak Tersedia
3 Journal Islamic Studies 4 Tersedia
4 Al-Mu‘ashirah 3 Tersedia
5 Journal of Alquran dan al-Hadith 3 Tersedia
6 Refleksi 3 Tersedia
7 Journal of Middle Eastern Studie 2 Tersedia
8 Jurnal ulumul Hadits 2 Tersedia
9 Nida Alquran 2 Tersedia
Jumlah 37
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, jumlah judul
Jurnal/Artikel yang sering disitir oleh mahasiswa Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebanyak 8 judul jurnal dan semuanya
tersedia di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dari sekian 21 judul jurnal yang tersedia di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
104
d. Ketersedian Berdasarkan Nama Pengarang yang Disitir
Berikut adalah hasil penelitian ketersedian berdasarkan 19
nama pengarang yang sering disitir pada mahasiswa Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tabel 4.20 Ketersediaan Pengarang yang Sering Disitir di Pusat Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
No Pengarang F Tersedia/Tidak
Tersedia
1 M. Quraish Shihab 63 Tersedia
2 Abu al-Fadhl Ahmad bin Ali bin
Muhammad bin Ahmad bin
Hajar al-Asqalani
32 Tersedia
3 Muhammad bin Ismail al-
Bukhari
19 Tersedia
4 Al-Imam Abul Husain Muslim
bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-
Naisaburi
19 Tersedia
5 Fazlur Rahman 19 Tersedia
6 Manna Khalil al-Qattan 17 Tersedia
7 A.W Munawwir 15 Tersedia
8 Abdurrahman bin Abi Bakr
Jalaluddin al-Suyuti
14 Tersedia
9 Muhammad bin Mukrim bin Ali
Abu al-Fadhl Jamaluddin Ibnu
Manzhur al-Anshari ar-Ruwaifi'i
al-Afriqi
13 Tersedia
10 Abu Isa Muhammad bin Isa bin
Saurah at-Tirmidzi
13 Tersedia
11 Syaikh Imam al-Qurtubi 13 Tersedia
12 Abdullah Badr al-Din
Muhammad Ibn Abdullah Ibn
Bahadur al-Zarkashi
10 Tersedia
13 Ahmad Mustofa al-Maraghi 10 Tersedia
14 Ahmad bin Muhammad bin
Hambal bin Hilal bin Asad al-
Marwazi al-Baghdadi
9 Tersedia
15 Abu Dawud Sulaiman bin al-
Asy'ats as-Sijistani
8 Tersedia
105
16 Jamaluddin abi al-Hajjaj Yusuf
al-Mizzi
7 Tersedia
17 Muhammad bin Hibban bin
Ahmad bin Hibban bin Muadz
bin Ma'bad at-Tamimi Abu
Hatim ad-Darimi
7 Tersedia
18 Abu Abdullah Muhammad bin
Yazid bin Abdullah bin Majah
al-Quzwaini
6 Tersedia
19 Ahmad bin Syu'aib al-Khurasany 6 Tersedia
Jumlah 310
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terdapat 19 nama
pengarang yang sering disitir pada skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir yaitu M. Quraish Shihab, Abu al-
Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Hajar al-
Asqalani, Muhammad bin Ismail al-Bukhari, al-Imam Abul
Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Fazlur
Rahman, Manna Khalil al-Qattan, A.W Munawwir,
Abdurrahman bin Abi Bakr Jalaluddin al-Suyuti, Muhammad
bin Mukrim bin Ali Abu al-Fadhl Jamaluddin Ibnu Manzhur
al-Anshari ar-Ruwaifi'i al-Afriqi, Abu Isa Muhammad bin Isa
bin Saurah at-Tirmidz, Syaikh Imam al-Qurtubi, Abdullah
Badr al-Din Muhammad Ibn Abdullah Ibn Bahadur al-
Zarkashi, Ahmad Mustofa al-Maraghi, Ahmad bin Muhammad
bin Hambal bin Hilal bin Asad al-Marwazi al-Baghdadi, Abu
Dawud Sulaiman bin al-Asy'ats as-Sijistani, Jamaluddin abi al-
Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin
Hibban bin Muadz bin Ma'bad at-Tamimi Abu Hatim ad-
Darimi, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin
106
Majah al-Quzwaini, Ahmad bin Syu'aib al-Khurasany. Dengan
jumlah keseluruhan judul dari 19 nama pengarang di atas
tersedia di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
C. Pembahasan
1. Karakteristik Literatur yang Disitir dalam Skripsi Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Analisis sitiran adalah komponen utama dari kajian
bibliometrika. Analisis sitiran merupakan sebuah rujukan terhadap
suatu dokumen yang diberikan oleh dokumen lainnya yang lebih
dulu terbit. Analisis sitiran merupakan metode kajian evaluatif
dalam mengkaji penggunaan literatur, melalui analisis sitiran kita
dapat mengetahui jumlah sitiran, jenis dokumen yang disitir, usia
dokumen yang disitir, nama pengarang yang sering disitir, dan
judul buku atau jurnal apa yang sering disitir. Fungsi sitiran adalah
frekuensi dimana sebuah dokumen yang disitir dapat diambil
sebagai ukuran dampak atau pengaruh dari dokumen pada
dokumen yang mensitir.
Berdasarkan hasil penelitian dari 60 skripsi mahasiswa
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diperoleh
hasil bahwa, jumlah sitiran sebanyak 2044 sitiran dengan jumlah
rata-rata sitiran per skripsi adalah 34,06 atau 34 sitiran hasil
penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa masing-masing skripsi
memiliki jumlah sitiran yang berbeda. Hal ini salah satunya
107
disebabkan oleh perbedaan tema atau topik yang dibahas dalam
penelitian skripsi masing-masing. Tersedianya jumlah literatur
yang memadai dan yang relevan akan sangat menunjang penulisan
dan penelitian ilmiah, karena sedikit atau banyaknya jumlah
literatur yang disitir dalam suatu karya ilmiah mengindikasikan
luas atau sempitnya referensi yang dibaca untuk menulis suatu
karya ilmiah74
. Kondisi tersebut juga menunjukan adanya
perbedaan sitasi antara masing-masing mahasiswa dalam menulis.
Dari analisa 2044 sitiran pada skripsi Prodi Ilmu Alquran dan
Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun 2013-2016
didapatkan hasil bahwa buku adalah jenis literatur yang paling
banyak disitir dan banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam
penyusunan skripsi yang mencapai 1698 kali disitir kemudian yang
paling sedikit di sitir adalah serial dengan 2 sitiran. Buku adalah
bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang
paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Buku umumnya
berisi kajian yang sifatnya mendasar, dan juga mencakup hal-hal
yang sifatnya klasik75
. Buku banyak disitir oleh seorang peneliti
karena buku memiliki waktu terbit yang periodikal sehingga hal ini
berimplikasi pada kemudahan akses dalam memperoleh buku yang
dibutuhkan.
74 Priti Swasti, “Studi Karakteristik Literatur Yang Disitir Dalam Majalah Ilmiah Bidang Kelautan Terbitan Indonesia Tahun 1991-1996” (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, 1997). 75 Charles J Popovich, “The Characteristic of a Collection for Research and Business/Management,” College and Research Libraries, 1978, 113.
108
Hasil penelitian berdasarkan judul buku yang dilakukan
peneliti terhadap skripsi mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta terdapat 24 judul buku yang sering
disitir pada skripsi yaitu buku yang berjudul Tafsir al-Mishbah:
Pesan dan Kesan Alquran dengan 19 sitiran. Judul buku yang
sering disitir merupakan judul buku yang relevan untuk penulisan
skripsi mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir.
Dari penelitian berdasarkan jurnal artikel diketahui bahwa
skripsi mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menggunakan jurnal. Dalam hal ini
penggunaan jurnal dalam skripsi mahasiswa Ilmu Alquran dan
Tafsir UIN Syarif Hidayatulah Jakarta berbeda jauh dengan
penggunaan buku pada skripsi dengan jumlah sitiran sebanyak 66
sitiran dan jurnalnya adalah jurnal tercetak yang ada di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal merupakan
bagian penting dari sumber-sumber yang terdapat di perpustakaan.
Hal ini disebabkan karena jurnal memuat informasi muktahir, yang
lebih baru dari informasi di dalam buku76
. Penggunaan jurnal
merupakan bukan prioritas utama dalam penulisan skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menunjukkan 9 judul jurnal yang digunakan yaitu bahwa
76 A. Ridwan Siregar, “Metode Pengunaan Perpustakaan,” n.d., accessed September 1, 2016.
109
Jurnal Ulumul Quran dengan frekuensi 10 sitiran. Dalam penyitiran
jurnal mayoritas mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan penyitiran terhadap jurnal-
jurnal yang berkaitan dengan konsentrasi dari Ilmu Alquran dan
Tafsir yaitu bidang Ilmu Alquran dan Hadis.
Salah satu kriteria dalam penyitiran adalah berupa
pengarang yang dapat dilihat dari segi kepengarangan. Aspek
pengarang erat hubungannya dengan sumbangsih yang besar
terhadap suatu disiplin ilmu. Penelitian yang penulis lakukan
terhadap skripsi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menunjukkan peringkat pengarang yang sering disitir yaitu
M. Quraish Shihab dengan frekuensi 63 sitiran.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia
lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan. Ia
berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya,
Prof. KH. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru
besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai
salah seorang tokoh pendidik yang memiliki reputasi baik di
kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam
bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan
tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia
(UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan
Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga
110
tercatat sebagai mantan rektor pada kedua perguruan tinggi
tersebut: UMI 1959 – 1965 dan IAIN 1972 – 1977.
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa
pengarang yang disitir dalam penulisan skripsi mahasiswa Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan
literatur yang relevan dengan bidang keilmuan dan menyitir
literatur yang ditulis oleh penulis yang memiliki nilai pengarang
tinggi dan memiliki sumbangsih yang besar terhadap Ilmu Alquran
dan Tafsir. Penguasaan bahasa merupakan syarat khusus dalam
penilaian dokumen yang disitir. Penguasaan bahasa dalam
penulisan karya ilmiah dalam hal ini skripsi sangat diperlukan.
Dari penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan hasil
bahwa mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menggunakan literatur dalam bahasa
Indonesia, dengan jumlah disitir sebanyak 1.107 kali, bahasa Arab
sebanyak 837, bahasa Inggris sebanyak 94, dan bahasa lain-lain
seperti bahasa Sunda, bahasa Jawa 6. Penggunaan literatur bahasa
Indonesia menunjukkan bahwa aspek bahasa Indonesia merupakan
aspek yang banyak di gunakan bagi mahasiswa Ilmu Alquran dan
Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Paro Hidup Literatur dalam Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan
Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kriteria selanjutnya dalam penyitiran dokumen yaitu
aspek kebaharuan dimana aspek ini dilihat dari tahun terbit dari
111
dokumen yang disitir tersebut77
. Keusangan literatur merupakan
penurunan penggunaan suatu literatur suatu periode tertentu
karena pada periode-periode tersebut lebih tua. Sehingga literatur
tersebut dianggap sebagai literatur kadaluarsa dan tidak layak lagi
digunakan sebagai bahan referensi, serta menunjukkan jangka
waktu yang dibutuhkan oleh separuh literatur suatu bidang
tertentu yang disitir oleh literatur terakhir yang dipublikasikan78
.
Dari perhitungan yang sudah dilakukan oleh peneliti, paro hidup
literatur yang digunakan dalam penulisan skripsi mahasiswa Ilmu
Alquran dan Tafsir adalah 16 tahun. Rentang paro hidup 16 tahun
ini menunjukkan bahwa setengah dari literatur Ilmu Alquran dan
Tafsir berusia 16 tahun, sedangkan separuh sisanya berusia lebih
dari 16 tahun. Hal ini menunjukkan jika suatu dokumen penelitian
bidang Ilmu Alquran dan Tafsir menggunakan rujukan yang
berusia lebih dari 16 tahun dapat dikatakan bahwa referensi yang
digunakan telah usang. Fenomena keusangan atau paro hidup
literatur merupakan dampak dari perkembangan ilmu
pengetahuan yang semakin dinamis. Seperti penelitian yang
dilakukan di luar negeri, bahwa untuk bidang atau masalah-
masalah ilmu sosial perkembangan ilmu dan literaturnya sangat
77 Peiling Wang and Soergel Dagobert, “A Cognitive Modela of Document Use During A Research Project. Studi I Document Selection,” Journal of The American Society for Information Science, February 1998, 116. 78
Sri Hartinah, ―Keusangan Dan Paro Hidup Literatur,‖ Universitas Indonesia, Kumpulan
Makalah Kursus Bibliometrika, 2002
112
cepat dimana paro hidup yang dihasilkan hanya sekitar 2 tahun
saja79
.
Dari pendapat di atas menunjukkan bahwa adanya literatur
kadaluarsa pada disiplin Ilmu Alquran dan Tafsir. Hal ini dapat
dilihat dari tahun sitiran yang mana jika skripsi yang dilakukan
pada penelitian ini merupakan skripsi dari tahun 2013 hingga
tahun 2016, maka idealnya tahun terlama literatur yang digunakan
untuk disitir yaitu berkisar antara tahun 1996 diantara tahun 1993-
2004. Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis pada paro
hidup literatur dengan kisaran tahun 1993-2004 sebanyak 755
sitiran. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Alquran dan
Tafsir sudah menyitir literatur yang aktual atau literatur yang
terbaharu. Ditinjau dari aspek kebaharuan pada literatur dalam
skripsi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sudah terlihat dan terpenuhi.
3. Ketersediaan Koleksi Literatur Skripsi di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ketersedian koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah
bahan pustaka yang siap digunakan untuk menunjang program
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Koleksi
perpustakaan mengandung informasi yang sesuai dengan jenis
perpustakaannya. Dalam hal ini peneliti menemukan dalam
penelitiannya, Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
79 Sri Hartinah, ―Keusangan Dan Paro Hidup Literatur,‖ Universitas Indonesia, Kumpulan
Makalah Kursus Bibliometrika, 2002.
113
menyediakan informasi dan koleksi sesuai dengan konsentrasi
jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Dari penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti jenis literatur sebanyak 1.426 yang tersedia
sebanyak 540 judul atau (37,8%) dan tidak tersedia sebanyak 886
judul atau (62,1%). Jumlah judul koleksi yang setelah dilakukan
penelitian menunjukkan 1.190 judul, sedangkan yang tersedia
hanya 486 judul koleksi dan tidak tersedia sebanyak 704 judul
koleksi. Skripsi/Tesis/Disertasi sebanyak 74 judul dengan
ketersedian 27, Ensiklopedi sebanyak 33 judul tersedia 5,
Jurnal/Artikel sebanyak 37 judul dengan ketersedian 21 judul dan
yang tidak tersedia 16, Internet dan Wawancara sebanyak 69 judul
tidak tersedia di pusat perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Majalah/Koran yang terdiri dari surat kabar, bulletin,
tabloid sebanyak 11 judul dan 11 judul yang tidak tersedia,
Makalah dengan frekuensi 9 judul dan tidak tersedia 9 judul,
Prosiding yang terdiri dari kumpulan artikel ilmiah frekuensi 3
judul dan tidak tersedia 3 judul, Serial yang berupa buku tahunan
sebanyak 2 judul dan tidak tersedia 2 judul di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ketersediaan koleksi berdasarkan
9 judul jurnal dan semua judul tersedia. Ketersedian koleksi
berdasarkan 19 nama pengarang yang sering disitir dari 310 judul
tersedia di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dari persentase jumlah literatur tersebut, ketersedian koleksi di
114
dalam suatu perpustakaan dapat diketahui penafsiran nilai
persentasenya yaitu tersedia hampir sebagian kecilnya80
.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa koleksi yang
disediakan oleh perpustakaan hanya sebagian kecil yang digunakan
mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir dalam penulisan skripsi, dan
karena persentase jumlah literatur yang tersedia hampir
setengahnya dibandingkan dengan yang tidak tersedia maka dapat
dikatakan Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
belum cukup mampu menunjang dan mendukung pelaksanaan
program Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin. Jika
diperoleh hasil jumlah koleksi yang tersedia lebih sedikit dari
jumlah koleksi yang tidak tersedia maka pepustakaan tersebut tidak
cukup untuk mendukung program keilmuan yang menjadi objek
dalam penelitian di institusi yang bersangkutan81
. Pentingnya aspek
ketersedian koleksi dan rendahnya ketersediaan koleksi pada Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sangat
diperlukannya program pengembangan koleksi yang dilakukan oleh
pihak Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
80 Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa (Jakarta: Gramedia pustaka, 1992). 81 Yuyu Yulia and Janti Gristanawati Sujana, Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009).
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa
hal mengenai sitiran yang digunakan oleh mahasiswa jurusan Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam penulisan
skripsi di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1. Dari penelitian terhadap 60 skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran
dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diperoleh 2.044 sitiran
dengan rata-rata 34,06 sitiran per skripsi. Buku merupakan jenis
literatur yang paling banyak disitir dengan frekuensi 1.698 sitiran
(83,05 dan yang paling sedikit adalah Serial seperti buku tahunan
sebanyak 2 sitiran dengan frekuensi (0,09%). Hampir semuanya
menggunakan jenis literatur buku dalam penulisan skripsi Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul
buku yang paling banyak disitir pada skripsi mahasiswa Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah “Tafsir
al-Mishbah: Pesan dan kesan alquran” dari jumlah frekuensi
judul buku sebanyak 1.190 judul. Pada skripsi mahasiswa Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta frekuensi
Jurnal mencapai 66 sitiran (3,00%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta kurang berminat dalam menggunakan
jurnal. Jurnal yang paling sering disitir adalah “Jurnal Ulumul
Quran” dengan frekuensi 10 sitiran dari jumlah frekuensi judul
jurnal sebanyak 37 judul. Pengarang yang banyak disitir dalam
skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah ―M. Quraish Shihab‖ dengan frekuensi
72 sitiran. Bahasa literatur yang disitir sebagian besar
menggunakan bahasa Indonesia dengan frekuensi 1.107 yang
kedua adalah bahasa Arab sebanyak 837 sitiran (40,9%) dan sisa
nya adalah bahasa Inggris 94 sitran (4,5%) dan bahasa lainnya 6
sitiran (0,2%.
2. Paro hidup literatur yang disitir dalam skripsi mahasiswa Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah 16
tahun, menggunakan rumus Struges.
3. Dari 60 skripsi terdapat 1.426 judul literatur yang disitir. Literatur
yang paling banyak disitir adalah buku dengan jumlah 1.190 judul.
Lalu Jurnal sebanyak 37 judul. Dari judul literatur yang disitir
terdapat 540 (37,8%) yang tersedia, sedangkan literatur yang tidak
tersedia sebanyak 886 (74,4%). Judul buku yang disitir sebanyak
486 (40,8%) yang tersedia, sedangkan yang tidak tersedia
sebanyak 704 (59,1%). Dari jurnal yang disitir terdapat 21 jurnal
(50,7%) yang tersedia di perpustakaan, sedangkan yang tidak
tersedia sebanyak 16 (43,2%). Dari 19 nama pengarang yang
sering disitir keseluruhan karyanya tersedia di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah dipaparkan, ada beberapa hal
peneliti sarankan, yakni:
1. Mengadakan “survei pengguna” untuk pengembangan koleksi di
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Perlu diadakan kerjasama pengembangan koleksi antara Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan pihak
Fakultas, Jurusan dan Dosen Fakultas Ushuluddin Prodi Ilmu
Alquran dan Tafsir.
3. Melakukan evaluasi terhadap koleksi yang tersedia di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat
menambah koleksi sesuai referensi yang digunakan mahasiswa Ilmu
Alquran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga bisa
menunjang penelitian.
120
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Sudijodo. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo,
1997
American Library Association. (1983). ALA Glossary of Library and
Information Science. Chicago: ALA
Asrukin, Mochammad. ―Sebaran Pengadaan Buku Di Perpustakaan‖. Studi
Kasus Di Universitas Negeri Malang Dalam Jurnal FK P2T Forum
Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri‖ 1 (2006): 39.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 7330:2009: Perpustakaan Perguruan
Tinggi. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2009.
Basuki, Sulistyo. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains, 2004.
———. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas. Perpustakaan Perguruan
Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Depdiknas RI, 2004.
Ensiklopedi Indonesia. Vol. 3. Jakarta: Ichtiar Baru- Van Hoeve, 1982.
Farida, Ida. Information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur
Hidup. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
Hartinah, Sri. ―Analisis Sitiran (Citation Analysis.‖ Universitas Indonesia,
Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika, 2002.
———. ―Keusangan Dan Paro Hidup Literatur.‖ Universitas Indonesia,
Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika, 2002.
Hasugian, Joner. ―Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3)
Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.‖
Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan Dan Informasi, 2, 1 (2005).
H.S, Lasa. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajahmada University
Press, 1998.
Irianti, Pergola. ―Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997-2006.‖
Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 7, 3 (2007).
Istiana, Purwani. ―Analisis Sitiran Terhadap Skripsi Jurusan Kartografi Dan
Penginderaan Jauh Fakultas Geografi Tahun 2005 Dan
Ketersediannya Di Perpustakaan Fakultas Geografi UGM,‖ Berkala
Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 3 (2007).
Jhon, Martyn. ―Citation Analysis,‖ Journal of documentation, 31 (1975):
290.
Juznia, Adriani. ―Studi Kualitatif Mengenai Alasan Menyitir Dokumen:
Kasus Pada Lima Mahasiswa Program Pasca Sarjana IPB.‖ Jurnal
Perpustakaan Pertanian, 2, 11 (2002): 29.
M Dagan, Save. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga
Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), 1997.
NS, Sutarno. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Sagung Seto, 2006.
Pawit, M Yusuf. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: PT Rosda
Karya, 1995.
———. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: PT Rosda Karya,
1995.
Pawit, M Yusup. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: PT
Rosdakarya, 1995.
Pedoman Akademik Strata 1 2012/2013. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2012.
Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Jakarta: PNRI, 2000.
―Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,
Artikel Diakses Pada 13 April 2016 Dari
Http://Www.pnri.go.id/Assets/Uploads/2016/03/UU-43-2007-
PERPUSTAKAAN.pdf,‖ n.d.
Popovich, Charles J. ―The Characteristic of a Collection for Research and
Business/Management.‖ College and Research Libraries, 1978, 113.
Rimbarawa, Kosam. Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Jakarta: Hakaeser,
2004.
Saiful Haq, Rizal. ―‗Citation Impact : Suatu Instrumen Strategis Pemacu
Universitas Riset Dan Integrasi Ilmu.‘‖ Al-Maktabah 9 (2008): 244.
———. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi Dan Layanaan
Informasi Untuk Akademika. UIN Jakarta: Diktat 2 Fakultas Adab
dan Humaniora, 2006.
Saleh, Abdul Rahman. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Jakarta: Universitas Terbuka, 1995.
Siregar, A. Ridwan. ―Metode Pengunaan Perpustakaan,‖ n.d. Accessed
September 1, 2016.
Smith, Linda C. ―Analysis Citation.‖ Library Trends, 1, 30 (1981).
Soehardjan. ―Pengertian Tentang Mutu Karya Tulis Ilmiah Dalam Jurnal
Perpustakaan Pertanian : Pusat Perpustakaan Dan Penyebaran
Teknologi Pertanian. Bogor,‖ 1, 9 (2003): 18.
Soetimah. ―Perpustakaan Perguruan Tinggi.‖ Warta Perpustakaan
Universitas Atmajaya, 1995.
Sukarman. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan
Tinggi. Jakarta: Perpustakaan Nasiaonal Republik Indonesia, 2004.
Surata, I Gede. ―Karakteristik Literatur Yang Disitir Dalam Skripsi Jurusan
Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin Dan Universitas Indonesia Tahun 1991-1995.‖ Tesis,
Universitas Indonesia, 1997.
Surhasini, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rinneka Cipta, 1992.
Sutardji. ―Pola Sitiran dan Pola Kepengarangan Pada Jurnal Penelitian
Pertanian Tanaman pangan.‖ Jurnal Perpustakaan Pertanian, 1, 12
(2003): 1–9.
Sutarno NS. Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan
Masyarakat Informasi. Jakarta: Panta Rei, 2005.
Swasti, Priti. ―Studi Karakteristik Literatur Yang Disitir Dalam Majalah
Ilmiah Bidang Kelautan Terbitan Indonesia Tahun 1991-1996.‖
Tesis S2, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, 1997.
Thompson, James. An Introduction to University Library Administration.
Hamden: Archon Books And Clive Bingley, 1970.
Trimo, Soejono. Dari Dokumentasi Ke Sistem Informasi Manajemen.
Bandung: Remadja Karya, 1987.
―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan,‖ n.d.
Wahyudi, J.B. Teknologi Informasi Dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Wang, Peiling, and Soergel Dagobert. ―A Cognitive Modela of Document
Use During A Research Project. Studi I Document Selection.‖
Journal of The American Society for Information Science, February
1998, 116.
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman
Mahasiswa,. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992.
———. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa.
Jakarta: Gramedia pustaka, 1992.
Yulia, Yuyu. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,
1999.
Yulia, Yuyu, and Janti Gristanawati Sujana. Pengembangan Koleksi.
Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Zulaikha, Sri Rochyanti. ――Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun
1997 – 2006.‖ Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 7, 3
(2007): 39.
Zulkifliamsyah. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1997.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
NO Nama Judul Skripsi
1 Renold Yulio Aqsam al-qur'an perspektif hamid al-din al-farahi
dalam im'an fi aqsam al qur'an
2 Ali Musthofa
Asrori
Rekrutmen karyawan (isti'jar) pada kisah Nabi
Musa AS: Telaah kritis tafsir QS al-Qishash
[28]:26
3 Sugeng Sugiarto Hadis dalam Karya Ulama Indonesia: Telaah
terhadap Hadis-Hadis Kitab Al-Wasiyah fi al-
Akhlaq Sya'ir Jawa-Cirebon
4 Ratih Komalasari Surat al-Fatihah dalam Penafsiran M. Quraish
Shihab: Analisis terhadap Pemaknaan Kata
Kunci pada Tafsir Al-Misbah
5 Zaenal Mutaqin Motivasi Kerja dalam Al-Qur'an: Tela'ah Tentang
Buku Kerja dan Ketenagakerjaan; Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badang Litbang
dan Diklat Kementrian Agama RI Tahun 2010
6 Hasan Ismail Ke-hujjah-an hadis dasar-dasar NU (Nahdlatul
Ulama) dalam Kitab; Arba'in Haditsan
Tata'allaqu bi Mabad?i Jam'iyyah Nahdhah al-
'Ulama; karya KH. Hasyim Asy?ari
7 Misbak Sejarah pengumpulan al-Qur?an dalam
pandangan Ibn Ab? D?wud (studi analisis sejarah
pengumpulan al-Qur?an dalam Kitab al-
Mash?hif)
8 Muhammad
Luthfi
Damanhuri
Hadis-hadis asuransi (studi atas ketepatan
sebagai hujjah asuransi jiwa)
9 Firdausi Madh dan Dzamm dalam al-Qur'an
10 Khoirun Nisa Itikaf dalam perspektif hadis
11 Makhmudah Petunjuk-petunjuk al-Qur'an dari perspektif i'jaz
'ilmi
12 Abdul Manaf Konsep zuhud dalam kajian hadis
13 Junaedi Surat Jinn dalam pandangan masyarakat
sangiang: Tradisi membaca Surat Al-Jinn
sebelum menempati rumah baru
14 Salina Analisis pemahaman Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin terhadap ayat-ayat pelarangan zina
dalam al-Qur??n
15 Muhammad
Reza Fadil
Konsep preferensi di dalam al-Quran, studi
analisis kata khair pada ayat-ayat al-Quran
16 Amiruddin
Natonis
Dimensi kemusyrikan perspektif al-Qur?an: studi
kasus masyarakat Desa Pili Ntt Nusa Tenggara
Timur
17 Mabrur Jilbab dalam al-qur'an: analisa penafsiran
kontemporer QS.al-Nfir [24] 31, QS al-Ahzab
[33] 53 dan QS al-Ahzab [33] 59
18 Harisman Sa'id Hawwa dan penciptaan perempuan: studi
atas penafsiran Qs an-Nisa [4]:1
19 Zainal Fathoni Qisas menurut penafsiran Muhammad Ali
alSabuni dalam tafsir ayat al-Ahkam
20 Naelatus
Sa?adah
Konsep al-Syakhsiyyah al-Sawiyyah dalam al-
Qur`an Menurut Perspektif Muhammad?Utsman
Najati
21 Syaifuddin Kritik sanad dan matan hadis tentang usia
pernikahan Aisyah
22 Zulkarnain Ali Wali Allah dalam tafsir Al-Azhar (studi
penafsiran QS. Y?nus [10]: 62-64)
23 Zulkifli Natonis Larangan berzina dalam Al-quran dan ritual sifon
pada etnis suku timor NTT
24 M. Zamzami Kualitas hadis-hadis eskatologi dalam kitab
Daqaiqal-Akhbar
25 Ana Fauziah Nongkrong dalam Perspektif Hadis
26 Khoirun Nisa Kualitas sanad hadis dalam kitab Mukhtasar Ihya
Ulum Al-Din (Pasal yang menerangkan hak-hak
muslim, keluarga dan tetangga)
27 Asri Wiwit Putri Penggunaan Hadis Daif Dalam Praktek
Keagamaan Masyarakat
28 Ahmad
Damanhury AR.
Penggunaan kata taklif dalam al-quran
29 Syarifatunnisa Etika berbisnis dalam perspektif hadis: studi atas
hadis tentang ihtikar
30 Khairul Umam Flora dan fauna dalam perspektif hadis (kajian
terhadap hadis Habbat al-Sauda`, Kurma, Zaitun,
Lalat dan Kambing)
31 Abdus Salam Otentisitas Hadis-Hadis Hubungan Ulama
Dengan Umara Dalam Perspektif Al-Suyūṯī
32 Budiman Shah
Matondang
Tafaqquh fī al-dīn dalam al-Qur'an: studi
penafsiran Qs. Al-Taubah (9:122) menurut
Ṭanṭawī Jauharī dan Fethullah Gülen
33 Chairul Amin Menilai Keadilan Perawi Pro Mu'awiyyāh Dalam
Perang Siffin Kajian Kitab Ṣaḥīḥ Al-Bukhārī
34 Jajang Jaeni Pengamalan ḥadits anjuran pembacaan Surāt
Yāsin bagi orang yang sedang menghadapi
sakarāt al-maut: studi kasus dalam praktek
keagamaan desa Lengkong Kecamatan
Garawangi Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa
Barat)
35 Ahmad
Karomain
Semantik Al-Qurân Menurut Âisyah Abd
Alraḫmân Bint Al-Syâṯi Dan Toshihiko Izutsu:
Sebuah Kajian Perbandingan
36 Muhammad
Sholeh
Qabasun min Nūr Al-Qur'ān: telaah metodologi
penafsiran al-Ṣābūnī
37 Ahmad Royani Konsep naskh dalam al-Qur`an menurut sarjana
muslim kontemporer: analisis komparatif
pemikiran Abdullahi Ahmed An-Na?im Dan
Jasser Auda
38 Ahmad Nur
Ahsan
Penafsiran Jannah Dalam Kisah Nabi Adam
Perspektif Muhammad Abduh
39 Serpin Pesan-pesan akhlak dalam kisah Qabil dan Habil
(studi tafsir surah al-Ma?idah ayat 27-31)
40 Muhammad
Rasyidi
Kisah aṣhāb al-fīl dan kehancurannya: telaah atas
penafsiran mufassir klasik dan modern pada
Surah al-Fīl
41 M. Ghozali Analisis sanad dan matan hadis salat di atas
kendaraan
42 Muhammad
Hanif
Kejadian manusia dalam al-qur?an: kajian
komparatif antara tafsir al-qur?an dan sains
43 Chaerotun Nisa Ukhuwwah dalam Perspektif Hadis: Studi
Kandungan Hadis dalam Kitab Sahih Muslim
44 Siti Masitoh Kajian Hadis Tematik Seputar Darah Penyakit
45 Adi Fadilah Epistemologi Tafsir Al-Qur`An Kontemporer:
Analisis Komparatif Pemikiran Farid Esack Dan
Ziauddin Sardar
46 Ahmad Mulya
Turmuzi
Din Dalam Al-Quran: Analisis Din Dalam Tafsir
Al-Tabari Surah Al-Bayyinah Ayat 98: 5, QS Al-
Fatihah 1: 4, QS, Yusuf 12: 76
47 Andi Firman Pemahaman Umat Islam Terhadap Surah Yasin:
Studi Living Qur'an di Desa Nyiur Permai Kab.
Tembilahan, Riau.
48 Tajwidatul
Amanah
Sosialisasi Qirȃ'ah Sab?Ah Di Indonesia (Telaah
Atas Masuknya Qirâ'ah Sabʻah Dalam Cabang
Musabaqah Tilawatil Qur'an)
49 Ulfiana Pandangan John Wansbrough Terhadap
Otentisitas Al-Qur'an
50 M. Abu Bakar Undak Usuk Basa Sebagai Kearifan Lokal Dalam
Tafsir Rawdat Al-Irfan Fi Ma?rifat Al-Qur?an
51 Siti Masitoh Kajian Hadis Tematik Seputar Darah Penyakit
52 Umi Faridhoh Perempuan Adalah Aurat (Kajian Otentisitas Dan
Pemahaman Hadis)
53 Hana Natul
Maula
RESPON RASYĪD RIḌĀ TERHADAP
ORIENTALISME (Studi Analisis terhadap
Wahyu al-Qur?an)
54 Mhd Hanafi Walimah Dalam Perspektif Hadis (Studi Kasus Walimah Adat Minangkabau Di Nagari Guguak
Tabek Sarojo, Kecamatan Iv Koto, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat)
55 Ulfah Zakiyah Re-Interpretasi Hadis Perempuan Mayoritas
Penghuni Neraka (Kajian Atas Hadis Yang
Diklaim Misoginis)
56 Hani Royhani Kritik Hadis Hukuman Bunuh Bagi Orang
Murtad
57 Nurhidayat
Septiawan
Studi Kritik Sanad Hadis Dalam Kitab Tanbīh
Al-Ghāfilīn
58 Siti Sholikah KATA AL-TẬAH DAN AL-QUNỮT DALAM
AL-QURAN (Kajian tematik pada QS. al-
Nisâ?:69 dan 34, QS. Ậli-Imran: 149, QS. Al-
Ahzâb: 67, QS. Al- Nahl: 120, dan QS. Al-
Zuhruf: 9)
59 Ai Eli Latipah Ar-radd Ala Al-Albanii Fii Tadli'if At-tawassul
Fi Kitab "At-Tawassul Anwa'uhu Wa Ahkamuhu
60 Hani Royhani Kritik Hadis Hukuman Bunuh Bagi Orang
Murtad
Pengarang Judul tahun
M. Quraish shihab Membumikan al-Qur‘an: Fungsi dan
Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat bumikan al-qur‘an
1992 13
Quraish shihab Tafsir al-mishbah, pesan kesan dan
keserasian al-qur‘an
2000 19
M. Quraish shihab Sejarah dan ulumul qur‘an 2001 2
M. Quraish shihab Mukjizat al-qur‘an ditinjau dari aspek
kebahasaan, isyarat ilmiah dan
pemberitaan gaib
2007 4
M. Quraish shihab Tafsir al-qur‘an al-karim: tafsir atas
surat-surat pendek berdasarkan urutan
turunnya wahyu
1999 1
M. Quraish shihab Perempuan: dari nikah sampai seks,
dari nikah mut‘ah sampai nikah
sunnah, dari bias lama sampai bias
baru
2006 1
M. Quraish shihab Wawasan al-qur‘an 1997 11
M. Quraish shihab Lentera hati ― kisah dan hikmah
kehidupan
1996 5
Menabur Pesan Ilahi: al-Qur‘an dan
Dinamika Kehidupan Masyarakat
2006 1
M. Quraish Shihab Kaidah Tafsir 2013 3
Quraish Shihab Al-Lubab: Makna, Tujuan dan
Pembelajaran dar Surah-surah al-
Qur‘an
2012 3
M. Quraish Shihab Perjalanan Menuju Keabadian:
Kematian Surga Dan Ayat-Ayat Tahlil
2001 1
-- Perjalanan Menuju Keabadian;
Kematian Surga dan Ayat-Ayat Tahlil
2001 1
-- Fatwa-fatwa Sekitar Ibadah dan
Muamalah
1995 1
-- Rasionalitas al-Qur‘an (Studi Kritis
atas Tafsir al-Manar)
2006 1
-- Studi Kritis Tafsir al-Manar 1994 1
-- Secercah Cahaya Ilahi, Hidup Bersama al-Qur‘an
2014 1
-- Ibn Jarir al-Tabari: Guru Besar Para
Ahli Tafsir, dalam Jurnal Ulumul
Qur‘an
1989 1
M. Quraish Shihab Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah 2004 1
-- Setan dalam al-Qur‘an 2010 1
Asqalani Fath al-Bari 1990 9
Ibn hajar Al-asqalani Tahdhib al-tahdhib 1995 9
Ibn hajar Al-asqalani Ta‘rif ahl al-taqdis bi marstib al-
maushufin bi al-tadlis
1407h
1986
1
Taqrib al-tahdhib Ttp
1995
4
Lisan al-mizan 2002 2
Ithaf al-Maharah bi al-Fawaid al-
Mubatkirah min Athraf al-Asyarah
1995 1
--- Nuzatu al-Nazar Syarh Nukhbah al-
Fikr
2005 1
Ibn Hajar al-Asqalani Had as-Sari Muqaddimah Fath al-
Basri
2001 1
-- An-Nukat ala Kitab ibn as-Salah 1987 1
-- Nazhab an-Nazae bi Syarh Nukhbah
al-Fikar
2005
-- Al-Isabah fi Tamyiz as-Sahabah 2008 1
Abu al-Fadl ahmad ibn
Ali ibn Muhammad ibn
Ahmad ibn Hajar al-
Asqalani
Al-Mutalib al-Aliyah Bizawaid al-
Masaniah as-Samaniyah
Tt
1992
1
-- Bulugh al-Maram 1992 1
Muhammad bin Ismail
Abu Abdillah al-Bukhari
Sahih Bukhari 1422
2001
19
Imam muslim Sahih muslim 2006 19
Mana al-qattan Mabahis fi ulumal-qur‘an 1414
h
1993
13
Manna Khalil al-qattan Studi ilmu al-qur‘an 2004 3
-- Nuzul al-Qur‘an ala Sab‘ah ahruf 1991 1
A.W. Munawwir Al-munawwir kamus arab-indonesia 1990 15
Jalaluddin Abdurrahman
al-suyuthi
Tafsir jalalain 2005 1
Jalal al-din al-suyuti Al-itqan fii ulum al-qur‘an Tth
1999
11
Jalaluddi Abdurrahman
suyuthi
Terjemah asbabun nuzul 1986 1
Abdurrahman jalaluddin
al-suyuti
Al-dur al-manar fi tafsir al-manar 1993 1
Ibn al-mandzur Lisan al-arab 1992 13
Muhammad ibn Isa ibn
saurah ibn Musa ibn Adl
Dlahhak Abu Usman at-
Sunan at-Tirmidzi 1983 13
Turmudzi
Abu Muhammad ahmad
bin Ahmad Syamsuddin
al-Qurthubi
Aljami‘I Ahkamul Qur‘an 1995 12
Al-Qurtubi Kitab at-Tadzkirah 2008 1`
Abdullah Badr al-Din
Muhammad Ibn
Abdullah Ibn bahadur al-
Zarkashi
Al-Burhan fi Ulum al-Qur‘an 1957 10
Ahmad mustofa al-
maraghi
Terjemah tafsir al-maraghi 1989 10
Ahmad ibn Hambal Abu
Adillah
Musnad Ahmad ibn Hanbal 1985 9
Sulayman bin al-asyath
al-sajastani abi daud
Sunan abi daud 1997 8
Jamal al-din abi al-hajjaj
yusuf al mizzi
Tahdhib al-kamal fi asma‘al al-rijal 1986 8
Ibn hibban Shahih ibnu hibban 1993 7
Muhammad yazid abu
abdillah Muhammad bin
yazid al-qazwayni ibn
majah
Sunan ibn majah Tth
1952
6
Abu abd al-rahman bin
syua‘ib al-nasa‘i
Sunan al-nasa‘I 1381
1961
6
Taufik Adnan Amal Islam dan Tantangan Modernitas:
Studi atas Pemikiran Hukum Fazlur
Rahman
1996 2
Taufik Adnan Amal Rekonstruksi sejarah al-Qur‘an 2001 3
Fazlur Rahman Islam, terj. Ahsin Muhammad 1984 4
Rahman Fazlur major themes of the quran 1980 3
Rahman fazlur Ensiklipediana ilmu dan al-qur‘an
pener. Taufik Rahman
2007 1
Fazlur Rahman Tema Pokok al-Qur‘an 1996 2
Fazlur Rahman Islam and Modenity: Transformation
of an Intellectual Tradition
1996 1
Menafsirkan al-qur‘an‖ Judul Asli:
Interpreting the Qur‘an, dalam
Taufik Adnan Amal. Metode dan
Alternatif: Neomodernisme Islam
1994 1
Fazlur Rahman 714
Beberapa konsep Kunci Tentang
Etika al-Qur‘an‖ Judul asli. Some
Key Ethical Concept of Qur‘an,
dalam Adnan Amal, Metode dan
Alternatif:
1994 1
Konsep al-Qur‘an Tentang Tuhan,
Alam Semesta dan Manusia,
Diterjemahkan dari: The Quranic
Concept of God, The Universe and
Man, dalam Taufik Adnan Amal-----
-------
1994 1
Some Islamic Issues in the Ayyub
Khan Era, dalam D. P. Litle ed,
Essays in Honour of Niyazi Berkers
1976 1
Islamic Studies and The Future of
Islam, Dalam Malcolm H. Kerr, ed.
Islamic Studies: A Tradition and Its
Problems
1979 1
Islamic Modernism: Its Scope,
Method and Alternatives
1990 1
Review, dalam Toshihiko Izutsu,
God and Man in The Qur‘an:
Semantics of The Qur‘anic
Weltanschauung
2008 1
Membuka pintu ijtihad, terj. Anas
mahyuddin
1983 1
Sibawaihi Eskatologi al-Ghazali dan Fazlur
Rahman: Studi Komperatif
Epistemologi Klasik-Kontemporer
2004 2
Sibawaihi Hermeneutika al-Qur‘an Fazlur
Rahman
2007 1
]
BIODATA PENULIS
Muhyidin. Lahir di Subang 17 Mei 1991 anak
kedua dari Ayahanda Ahmad Sarya Saputra
S.Pd.I dan Ibunda Nunung Nurisah S.Pd.I.
Sekarang bertempat tinggal di Subang. Sekolah
yang ditempuh pertama kali Sd Purwasari selama
6 Tahun meneruskan Sekolah Menengah Pertama
di MTSN Ciwaringin Cirebon selama 3 tahun,
melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Klari Karawang.
Sekarang penulis sebagai Mahasiswa Aktif Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pernah
aktif sebagai Anggota biasa di Ikatan Mutakharrijin Madrasah Aliyah
Negeri (IMMAN) Cirebon sejak 2013. Selama menjadi mahasiswi Ilmu
Perpustakaan, penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan diantaranya PKL
di Perpustakaan Sekolah Adzkia Islamic School (2015), dan turut
berpastisipasi dalam mengadakan suatu acara dan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Babakan Madang Sentul Bogor bersama KKN Gemah
Ripah. Penulis menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Perpustakaan dengan
judul skripsi ―Ketersediaan Koleksi Pusat Perpustakaan dalam Mendukung
Penulisan Skripsi (Analisis Sitiran Skripsi Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir
Tahun 2013-2016) ‖