Upload
setiawansukmadjayac
View
101
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Ketrampilan motorik halusKetrampilan motorik halus
Ketrampilan motorik halus adalah gerakan gerakan yang merupakan hasil koordinasi otot otot halus, yang menuntut adanya kemampuan mengontrol gerakan gerakan halus.
Pada gerakan motorik halus, anak dituntut melakukan gerakan gerakan kecil yang tidak hanya mengandalkan kekuatan tapi juga butuh ketrampilan.
Ketrampilan motorik kasarKetrampilan motorik kasar
Ketrampilan motorik kasar adalah gerakan yang
terjadi karena adanya koordinasi otot otot besar,
koordinasi gerakan ini terjadi jika tubuh memiliki
kekuatan untuk melakukannya.
SEQUENCE OF MOTOR SEQUENCE OF MOTOR DEVELOPMENTDEVELOPMENT
• Perkembangan motorik kasar (gross motor development) mengacu pada control terhadap aktivitas yang membantu bayi bergerak mengelilingi (mengeksplorasi) lingkungannya merangkak, berdiri dan berjalan.
• Perkembangan motorik halus (fine motor development) bayi harus melakukan gerakan yang lebih kecil seperti meraih dan menggenggam.
• MILESTONES IN THE FIRST 2 YEARS.doc
Perkembangan motorik halusPerkembangan motorik halusumur 0 – 12 bulanumur 0 – 12 bulan
Pada akhir bulan kedua anak mulai dapat menggerakkan tangannya kearah benda yang menarik perhatiannya
Pada usia 4 bulan , bayi akan menggenggam benda benda yang menarik perhatiannya.
Pada usia 9 bulan dapat meraih berbagai bendadengan satu tangannya dan memindahkannyaketangan yang lain
Perkembangan motorik halusPerkembangan motorik halusumur 1 – 2 tahunumur 1 – 2 tahun
Usia 18 bulan telah mampu mengeluarkan sebuah benda dari wadah dengan menggunakan jarinya.dapat menyusun 3 buah balok, Usia 2 tahun telah mampu menyusun 6 buah balok. Tahun kedua dapat menjepit benda benda kecil, mulaitrampil menggunakan peralatan makan untuk makansendiri , dapat menggoreskan spidol atau krayon, anakdapat membalik halaman buku pada usia 16 bulan,dapat menjepit kertas, Pada usia 2 tahun anak telah
mahir memasukkan sendok kedalam mulutnya tanpa dibantu
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUSPERKEMBANGAN MOTORIK HALUSUMUR 2- 3 TAHUNUMUR 2- 3 TAHUN
Pada usia ini anak sudah mahir menggenggam dan
menjumput berbagai benda kecil dengan baik.
Anak pada usia ini semakin senang menggambar,
menggunting, bermain tangkap bola.
Perkembangan motorik halus Perkembangan motorik halus usia 3 – 4 tahunusia 3 – 4 tahun
Pada usia ini anak sudah dapat memegang pensil,Anak sudah dapat melempar bola, menangkap bola.Pada usia 3 tahun anak dapat mengancingkan baju.Pada usia 3,5 tahun anak bisa membuka ikat pinggangnya.Pada usia ini anak bisa membuat gambar lingkaran, garis vertikal, garis horisontal. segi tiga, segi empat.Pada akhor usia ini mampu menggambar yang bisa dikenali bentuknya , misal gambar rumah.
Ketrampilan motorik halus Ketrampilan motorik halus umur 4 – 5 tahunumur 4 – 5 tahun
- Anak dapat menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus , menggambar bentuk sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas, menajamkan pensil dengan raut pensil, menyikat gigi, mengancingkan pakaian, membuka dan menutup resleting, memakai sepatunya sendiri, makan menggunakan sendok garpu
Perkembangan motorik kasarPerkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar adalah gerakan yang
terjadi karena adanya koordinasi otot otot besar,
koordinasi gerakan ini terjadi jika tubuh memiliki
kekuatan untuk melakukannya.
Ketrampilan motorik kasarKetrampilan motorik kasarUsia 0 – 1 tahunUsia 0 – 1 tahun
Pada umur 3 bulan bayi menegakkan kepala dan pada usia 6 bulan bayi mencapai kematangan
pengontrolan gerak kepalanya.anak dapat berguling pada umur 5 bulan, dari posisiterlentang keposisi tengkurap atau sebaliknya.Pada umur 6 bulan gerakan ini dapat dilakukan bolak
balik.Bayi mulai belajar duduk pada usia 6 bulan dan dapat duduk dengan mantap pada usia 8 bulanMerangkak dapat dilakukan bayi pada umur 9 – 10
bulan
Ketrampilan motorik kasar Ketrampilan motorik kasar usia 1 – 2 tahunusia 1 – 2 tahun
- Anak mulai dapat berjalan pada usia 12 – 15 bulan- Anak umur 2 tahun biasanya sudah trampil
melompat lompat ditempat. Ketrampilan memanjat mulai pada anak usia 16 bulan Pada usia 18 bulan makin mahir naik tangga tanpa ditolong Pada usia 21 bulan anak dapat menuruni tangga
dengan satu tangan berpegangan pada sisi tangga. Pada usia 2 tahun anak sudah bisa menaiki dan
menuruni tangga sendiri .
Ketrampilan motorik kasarKetrampilan motorik kasarUsia 2 – 3 tahunUsia 2 – 3 tahun
Memasuki tahun ketiga usianya anak lincah bergerak,berlari, memanjat, menjelajahi ruang dan kemudianmelompat. Ditahun ketiga anak meniru orang tua misal mencuci piring, berbelanja, menjawab teleponPada usia 3 tahun anak menunjukkan minat untukmengendarai sepeda roda tiga.Anak juga dapat menendang bola ke sasaranKetrampilan melompat mulai nampak pada umur kira
kira 30 bulan.Anak mulai berlari pada usia 21 bulan
Ketrampilan motorik kasarKetrampilan motorik kasarusia 3 – 4 tahunusia 3 – 4 tahun
Anak pada usia 3 – 4 tahun berada pada fase ketika
mereka mulai mencari kesenangan melalui gerakan
gerakannya.
Pada usia ini anak mulai kejar kejaran, naik pohon, balap sepeda, menyusun balok, memasukkan air kedalam botol,bermain pasir, sianak dapat berdiri diatas satu kaki
Perkembangan motorik kasarPerkembangan motorik kasarumur 4 – 5 tahunumur 4 – 5 tahun
Pada usia ini anak mulai memiliki koordinasi dan
keseimbangan hampir menyerupai orang dewasa
Anak mampu melakukan gerakan meloncat, memanjat,
berlari, menaiki sepeda roda tiga, berdiri dengan satu kaki,berjungkir balik, bermain sepatu roda
Perkembangan BahasaPerkembangan BahasaAnak umur 0 - 1 tahunAnak umur 0 - 1 tahun
Ketika bayi baru lahir bayi sama sekali tidak memahami
ucapan ucapan kita
Pada usia 9 bulan, kata pertama yang dipahami adalah
Kata tidak.
Pada usia 9 bulan anak telah bereaksi dengan
memalingkan wajah kearah suara yang memanggil
namanya, pada usia ini anak dapat mengatakan cucu
sambil mengarahkan tangan dan menunjuk botol susu
Perkembangan BahasaPerkembangan Bahasaumur 1 – 2 tahunumur 1 – 2 tahun
Anak umur 1,5 tahun dapat berkomunikasi denganmenggunakan simbol dalam hal bahasaUsia 12 bulan telah memahami kata :haus yah, kita pergi yuk.Usia 18 bulan : telah memahami dan mampumenggunakan sekitar 50 kataIa sudah dapat mengikuti instruksi misal ambil balok
balok itu dan masukkan kedalam kotakia juga memberikan reaksi terhadap arahan, misal duduklah disini
Perkembangan BahasaPerkembangan BahasaUmur 2 – 3 tahunUmur 2 – 3 tahun
Usia 2 -3 th. anak telah dapat memahami kira kira 400 kataAnak mulai belajar menyebut nama makanannama binatang (guk guk untuk anjing)Mobil dengan brm brmPada usia 3-4 tahun anak dapat membuat kalimat dari 3 kata misal aku ambil boneka, main disini.Anak usia ini mulai mampu mengatakan hal hal yang berhubungan dengan tubuhnya misal cuci tangan,sakit perut, juga kata kata cantik, baik, nakal, kotor
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasaumur 4 – 5 tahunumur 4 – 5 tahun
Anak usia ini sudah bergabung dengan lembaga
pendidikan,mereka memiliki kesempatan berkomunikasi
dengan teman sebayanya
Perbendaharan kata bertambah banyak yaitu 1500 kata,
dan akan bertambah 1000 kata dalam tahun ini.
Sianak dapat menceritakan kisah kisah memakai kalimat
terdiri 5 – 8 kata
Sianak dapat memberi respons atas pertanyaan
misal berapa banyak, berapa panjang, berapa jauh,
dapat menjawab telpon
Perkembangan BahasaPerkembangan Bahasaumur 3 – 4 tahunumur 3 – 4 tahun
Ciri khas anak usia ini mengucapkan kalimat tanya untuk
Memenuhi rasa ingin tahunya misal ada apa ?, dimana?
bagaimana?, kenapa?
Pada usia 3-4 th kalimat sikecil sudah hampir lengkap,
Misal dio ingin makan.
Ia mampu menguasai 900- 1300 kata .
Anak juga dapat menceritakan pengalamannya kepada
orang lain.
Skala Yaumil -MimiSkala Yaumil -Mimi
• Bagian Psikologi F.K.U.I bersama I.D.A.I (Ikatan dokter Anak Indonesia) menyusun skema praktis perkembangan pada anak balita yaitu :
• Dari lahir sampai 3 bulan:
- belajar mengangkat kepala- belajar mengikuti obyek dengan matanya- melihat kemuka orang dengan tersenyum-bereaksi terhadap suara/bunyi-mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan kontak.- menahan barang yang dipegangnya- mengoceh spontan atau bereaksi dengan
mengoceh
• Dari 3 sampai 6 bulan:mengangkat kepala 90 derajat dan
mengangkat dada dengan bertopang
tangan- mulai belajar meraih benda-benda yang ada
dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya- menaruh benda-benda di mulutnya berusaha memperluas lapangan pandangan-tertawa den menjerit karena gembira bila
diajak bermain
- mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
• . Dari 6 – 9 bulan-dapat duduk tanpa dibantu-dapat tengkurep dan berbalik sendiri-dapat merangkak meraih benda atau mendekati
seseorang-memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain- memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk-bergembira dengan melempar benda-benda-mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti-mengenal muka anggota-anggota keluarga dan
takut kepada orang asing/lain-mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan,dan sembunyi-sembunyian
• Dari 9 -12 bulan
- dapat berdiri sendiri tanpa dibantu-dapat berjalan dengan dituntun
-menirukan suara-mengulang bunyi yang didengarnya-belajar menyatakan satu atau dua kata
-mengerti perintah sederhana atau larangan -memperlihatkan minat yang besar dalam
mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa
saja dan memasukkan benda¬benda ke mulutnya-berpartisipasi dalam permainan
Dari 12 bulan sampai 18 bulanDari 12 bulan sampai 18 bulan
• Berjalan dengan mengeksplorasi rumah serta
sekeliling rumah
• Menyusun 2 atau 3 kotak
• Dapat mengatakan 5 - 10 kata
• Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
• . Dari 18-24 bulan
- naik turun tangga-menyusun 6 kotak
-menunjuk mata dan hidungnya
-menyusun dua kata-belajar makan sendiri-menggambar garis di kertas atau pasir-mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/kencing-menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar-memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
• Dari 2 sampai 3 tahun:
- belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu
kaki -membuat jembatan dengan 3 kotak-mampu menyusun kalimat-mempergunakan kata-kata saya, bertanya,
mengerti kata kata yang ditujukan kepadanya-menggambar lingkaran-bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
• Dari 3 sampai 4 tahun:- berjalan jalan sendiri mengunjungi tetangga
• -berjalan pada jari kaki -belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri -
-menggambar garis silang- menggambar orang hanya kepala dan badan
- mengenal 2 atau 3 warna - bicara dengan baik - menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
- banyak bertanya - bertanya bagaimana anak dilahirkan- mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang
- mendengarkan cerita-cerita- bermain dengan anak lain- menunjukkan rasa sayang kepada saudara-
saudaranya - dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
• Dari 4 sampai 5 tahun:
- melompat dan menari
- menggambar orang terdiri dari kepala, lengan,
badan
- menggambar segi empat dan segi tiga
- pandai bicara- dapat menghitung jari-jarinya
- dapat menyebut hari-hari dalam seminggu- mendengar dan mengulang hal-hal penting dan
cerita
- minat kepada kata baru dan artinya
- memprotes bila dilarang apa yang diingininya
- mengenat 4 wama
-memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besardan kecil
-menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
Kedelapan tahapan perkembangan kepribadian dapat Kedelapan tahapan perkembangan kepribadian dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :digambarkan dalam tabel berikut ini :
Developmental stage
Fase Bayi ( 0-1 tahun )
Fase anak-anak ( 2-3 tahun )
Fase Pra sekolah(4-6 tahun)
Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )
Remaja ( 12 – 20 tahun )
Dewasa Awal (21-40 tahun)
Dewasa ( 41-65 tahun )
Usia tua ( >65 tahun )
Basic Components
Kepercayaan vs Kecurigaan
Otonomi vs Perasaan malu, ragu-ragu
Inisiatif vs Kesalahan
Kerajinan vs Inferioritas
Identitas vs Kekacauan Identitas
Keintiman vs Isolasi
Generativitas vs Stagnasi
Integritas vs Keputusasaan
Fase Bayi ( 0-1 tahun )Fase Bayi ( 0-1 tahun )
Kepercayaan vs Kecurigaan
Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya.
Tahap ini berlangsung pada masa oral. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan
PERKEMBANGAN KEPRIBADIANPERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Masa bayi (1- 12 bulan)
Teori Erikson (teori Psiko social)
-Trust vs mistrust
Orang tua yang memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup akan menumbuhkan rasa percaya diri anak
• Sebaliknya, jika seorang ibu tidak dapat memberikan kepuasan kepada bayinya, dan tidak dapat memberikan rasa hangat dan nyaman, maka bayi akan lebih mengembangkan rasa tidak percaya, dan dia akan selalu curiga kepada orang lain.
Umur 1 – 3 tahunUmur 1 – 3 tahun
• Fase mandiri vs malu malu/ ragu ragu
= Otonomi vs doubt
Pada masa ini , anak perlu dibimbing dengan akrab ,penuh kasih sayang tetapi juga tegas, sehingga anak tidak mengalami kebingungan.
• Apabila orang tua tidak mendukung usaha anak untuk belajar mandiri, atau selalu memanjakan anaknya , maka hal ini akan menimbulkan rasa malu, rasa ragu akan kemampuannya
Fase anak-anak(Fase anak-anak(11-3tahun)-3tahun)
Otonomi vs Perasaan malu, ragu-ragu
Masa kanak-kanak awal ditandai adanya kecenderungan otonomi– perasaan malu, ragu-ragu Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri (dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya)tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya
Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
Apabila dalam menjalin suatu relasi antara anak dan orangtuanya terdapat suatu sikap/tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian. Namun, sebaliknya jika orang tua dalam mengasuh anaknya bersikap salah (membatasi ruang gerak/eksplorasi lingkungan dan kemandirian), maka anak dalam perkembangannya akan mengalami sikap malu dan ragu-ragu.
Orang tua dalam mengasuh anak pada usia ini tidak perlu mengobarkan keberanian anak dan tidak pula harus mematikannya. Dengan kata lain, keseimbanganlah yang diperlukan di sini. Ada sebuah kalimat yang seringkali menjadi teguran maupun nasihat bagi orang tua dalam mengasuh anaknya yakni “tegas namun toleran”.
Masa pra sekolah ( 3 – 5 tahun)Masa pra sekolah ( 3 – 5 tahun)
• Fase Inisiative vs guilty = inisiatif vs rasa bersalah.• Pada masa ini anak berkembang rasa ingin tahu dan
daya imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya mengenai Segala sesuatu disekelilingnya yang tidak diketahuinya. Apabila orang tua mematikan inisiatif anak,
maka hal itu akan membuat anak merasa bersalah.
Masa-masa bermain merupakan masa di mana seorang anak ingin belajar dan mampu belajar terhadap tantangan dunia luar, serta mempelajari kemampuan-kemampuan baru. Dikarenakan sikap inisiatif merupakan usaha untuk menjadikan sesuatu yang belum nyata menjadi nyata, sehingga pada usia ini orang tua dapat mengasuh anaknya dengan cara mendorong anak untuk mewujudkan gagasan dan ide-idenya.
Jika orang tua mampu mendorong atau memperkuat kreativitas inisiatif dari anak, maka anak akan menampilkan diri lebih maju dan lebih seimbang secara fisik maupun kejiwaan. Akan tetapi jika orang tua tidak memberikan kesempatan anak untuk menyelesaikan tugas – tugasnya atau terlalu banyak menggunakan hukuman verbal atas inisiatif anak, maka anak akan tumbuh sebagai pribadi yang selalu takut salah
rangakain kata yang tepat untuk menggambarkan masa ini pada akhirnya bahwa keberanian, kemampuan untuk bertindak tidak terlepas dari kesadaran dan pemahaman mengenai keterbatasan dan kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Usia Sekolah (6 -11tahun)Usia Sekolah (6 -11tahun)
Kerajinan vs Inferioritas
Masa Sekolah ditandai adanya kecenderungan kerajinan–inferioritas. Pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar,.
Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
Saat anak-anak berada tingkatan ini area sosialnya bertambah luas dari lingkungan keluarga merambah sampai ke sekolah, sehingga semua aspek memiliki peran
Tingkatan ini menunjukkan adanya pengembangan anak terhadap rencana yang pada awalnya hanya sebuah fantasi semata, namun berkembang seiring bertambahnya usia bahwa rencana yang ada harus dapat diwujudkan yaitu untuk dapat berhasil dalam belajar. Anak pada usia ini dituntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil, apakah itu di sekolah atau ditempat bermain.
Melalui tuntutan tersebut anak dapat mengembangkan suatu sikap rajin. Berbeda kalau anak tidak dapat meraih sukses karena mereka merasa tidak mampu (inferioritas), sehingga anak juga dapat mengembangkan sikap rendah diri.
Oleh sebab itu, peranan orang tua maupun guru sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak pada usia seperti ini. Kegagalan di bangku sekolah yang dialami oleh anak-anak pada umumnya menimpa anak-anak yang cenderung lebih banyak bermain bersama teman-teman dari pada belajar, dan hal ini tentunya tidak terlepas dari peranan orang tua maupun guru dalam mengontrol mereka.
Apabila lingkungan orang tua dan sekitarnya, termasuk sekolah dapat menunjang akan menumbuhkan pribadi yang rajin dan ulet serta kompeten. Akan tetapi lingkungan yang tidak menunjang menumbuhkan pribadi – pribadi anak yang penuh ketidakyakinan atas kemampuannya ( inkompeten atau inferior ).
Remaja ( 12 – 20 tahun )Remaja ( 12 – 20 tahun )
Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap remaja, dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Masa remaja ditandai adanya kecenderungan identitas – kekacaun identitas.
Selama masa ini individu mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik, namun siap untuk memasuki suatu peranan yang berarti ditengah masyarakat, entah peranan ini bersifat menyesuaikan diri atau sifat memperbaharui, mulai menyadari sifat – sifat yang melekat pada dirinya sendiri.
Selain itu, didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitas diri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan.
Tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini yaitu pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat.
Jikalau antara identitas ego dan kekacauan identitas dapat berlangsung secara seimbang, maka kesetiaan akan diperoleh sebagi nilai positif yang dapat dipetik. Kesetiaan yang dimaksudkan yaitu setia dalam beberapa pandangan idiologi atau visi masa depan
Dewasa Awal (21-40tahun) Dewasa Awal (21-40tahun)
Keintiman vs Isolasi
Masa Dewasa Awal ditandai adanya kecenderungan keintiman – isolasi. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif dengan membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham.
Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
Dewasa ( 41-65 tahun )Dewasa ( 41-65 tahun )
Generativitas vs Stagnasi
Masa Dewasa ditandai adanya kecenderungan generativitas –stagnasi. Pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat.
Tugas yang harus dicapai pada tahap ini ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi)
Usia tua ( >65 tahun )Usia tua ( >65 tahun )
Integritas vs Keputusasaan
yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.
Masa hari tua ditandai adanya kecenderungan ego integritas – keputusasaan Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya.
Fase-fase Tujuan Akibatnya Fase Bayi ( 0-1 tahun )
Kepercayaan vs Kecurigaan
pengharapan dan kepercayaan rasa curiga, distorsi indrawi dan penakut
Fase anak-anak ( 2-3 tahun )
Otonomi vs Perasaan malu, ragu-ragu
kehendak dan kemandirian tergantung pada orang lain, kurangnya harga diri, dan merasa malu atau ragu-ragu
Fase Pra sekolah(4-6 tahun)Inisiatif vs Kesalahan
tujuan dan keberanian malignasi berdiam diri, ketidakpedulian, takut mengambil resiko.
Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )
Kerajinan vs Inferioritas
kompetensi Rendah diri, keahlian sempit dan lamban.
Remaja ( 12 – 20 tahun )
Identitas vs Kekacauan Identitas
kesetiaan dan loyalitas kejahatan, diskriminasi kelompok, fanatisme dan penolakan.
Dewasa Awal (21-40 tahun)
Keintiman vs Isolasi
cinta
Dewasa ( 41-65 tahun )Generativitas vs Stagnasi
kepedulian mandeg dan tidak produktif, penolakan.
Usia tua ( >65 tahun )
Integritas vs Keputusasaan
kebijaksanaan depresi dan keputusasaan.
Fase Perkembangan FreudFase Perkembangan Freud
1. Fase Oral
Pada tahun pertama kehidupan, kegiatan terutama dilakukan di sekitar mulut yang merupakan sumber kenikmatan bagi bayi.
2. Fase Anal
Pada tahun kedua berpindah dari mulut ke daerah anal. Pada fase inilah anak-anak diberi latihan soal-soal kebersihan ---> toilet training
3. Fase PhalikBerlangsung pada usia 4 tahun. Sumber kenikmatan berpindah ke daerah genital. Pada fase ini sering terjadi oedipus compleks, di mana anak merasa lebih sayang pada orang tua yang tidak sejenis dan benci pada orang tua yang sejenis. Tetapi perasaan ini menimbulkan rasa anxiety pada anak. Di mana pada anak laki-laki timbul kastrasi anxiety pada anak perempuan takut dihukum oleh ibunya.
4. Fase LatentSetelah melalui fase phalic yang penuh gejolak, anak memasuki fase latent, yang secara relatif tenang akan berlangsung sampai masa adolesence. Pada masa ini tidak ada perkembangan baru dalam seksualitas tetapi diisi dengan perkembangan intelektual yang pesat dan kecakapan sosial
5.Fase GenitalMerupakan akhir dari perkembangan
psikoseksual. Pada masa ini dorongan seksual mulai berkembang ke arah sikap dan perasaan seksual yang dewasa.
Frustrasi pada fase-fase perkembangan akan menghambat proses kematangan dan besar kemungkinan akan menimbulkan fiksasi. Fiksasi adalah perkembangan yang seolah-olah berhenti pada suatu fase tertentu, di mana di sini terdapat kebiasaan-kebiasaan dan pola penyesuaian diri yang bersifat kekanak-kanakan yang tetap berlangsung pada masa dewasa.