26
KETUBAN PECAH DINI 1 KETUBAN PECAH DINI DEFINISI Ada bermacam-macam definisi mengenai ketuban pecah dini. Ada teori yang mengatakan bahwa yang disebut pecah dini bila pecahnya ketuban beberapa jam sebelum inpartu misalnya, 2,4, dan 6jam. Ada juga mengatakan bahwa ketuban pecah dini adalah ketuban pecah sebelum inpartu yaitu bila permukaan pada primi kurang dari 3 jari dan pada multipara kurang dari 5 jari. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I dan kala II persalinan. Bisa juga belum pecah sampai saat mengedan sehingga kadang kalau perlu dipecahkan (amniotomi). ETIOLOGI Etiologi ketiban pecah dini belum diketahui jelas sampai sekarang. Anatomi dan Fisiolgi Air Ketuban Di dalam ruang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion dan khorion terdapat liquor amnii (air ketuban). Volume air ketuban pada hamil cukup POPPY EFFA DILLIANI (05171064) Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Ketuban Pecah Dini

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KTD

Citation preview

KETUBAN PECAH DINI

KETUBAN PECAH DINI21

KETUBAN PECAH DINIDefinisi

Ada bermacam-macam definisi mengenai ketuban pecah dini. Ada teori yang mengatakan bahwa yang disebut pecah dini bila pecahnya ketuban beberapa jam sebelum inpartu misalnya, 2,4, dan 6jam. Ada juga mengatakan bahwa ketuban pecah dini adalah ketuban pecah sebelum inpartu yaitu bila permukaan pada primi kurang dari 3 jari dan pada multipara kurang dari 5 jari. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I dan kala II persalinan. Bisa juga belum pecah sampai saat mengedan sehingga kadang kalau perlu dipecahkan (amniotomi).

Etiologi

Etiologi ketiban pecah dini belum diketahui jelas sampai sekarang.

Anatomi dan Fisiolgi Air Ketuban

Di dalam ruang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion dan khorion terdapat liquor amnii (air ketuban). Volume air ketuban pada hamil cukup bulan 1000-1500 ml, warna putih agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis, dan manis.

Asal air ketuban adalah dari fetal urine, trandusi dari darah ibu, sekresi dari epitel amnion dan teori lain mengemukakan air ketuban berasal dari plasenta.

Beberapa fungsi dari air ketuban ini adalah;1. Melindungi janin bergerak terhadap trauma dari luar2. Memungkinkan janin bergerak dengan bebas.3. Melindungi suhu tubuh janin.4. Meratakan tekanan di dalam uterus pada saat partus, sehingga cerviks membuka.5. Membersihkan jalan lahir dan mempengaruhi keadaan di dalam vagina.Pengaruh Ketuban Pecah Dini

KPD berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Jarak antara pecahnya ketuban dari persalinan disebut Periode Laten = LP= Lag Period. Makin muda umur kehamilan makin memanjang Lpnya, sedangkan lamanya persalinan lebih pendek dari biasa, yaitu pada primi 10 jam dan multi 6 jam

Pengaruh terhadap janin :

a. Infeksi intrauterin (amnionitis, vaskulitis)b. Meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal

Pengaruh terhadap ibu :

a. Infeksi intrapartum, apalagi bila terlalu sering diperiksa dalamb. Infeksi puerperalis (nifas)c. Peritonitisd. Septikemiae. Dry-laborf. Meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu.

Patogenesis

Taylor dkk, telah menyelidiki ketuban pecah dini ternyata ada hubungan dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Adanya hipermotalitas seperti rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah. Penyakit-penyakit seperti pielonefritis, sistitis, dan vaginitis terdapat bersama-sama dengan motilitas rahim.b. Selaput ketuban selalu tipis. c. Infeksi (amnionitis atau korioamnitis)d. Faktor-faktor lain : multipara, malformasi, serviks incompetent (serviks tipis/ kurang dari 93 mm).e. Ketuban pecah dini (KPD artificial)Cara menentukannya adalah dengan :

a. Memeriksa adanya cairan yang berisi mekoneum, verniks caseosa, rambut lanugo atau bila terjadi infeksi akan berbaub. Inspekulo : melihat apakah memang air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecahc. Gunakan kertas lakmus :

Bila biru (basa) ( air ketuban

Bila merah (asam) ( urind. Pemeriksaan pH forniks posterior : pada KPD biasanya pH bersifat basa (air ketuban)e. Pemeriksaan histopatologi air ketuban

f. Aborization dan sitologi air ketuban.

Gambar 1. Ketuban Pecah

Gambar 2. Inkompetensi leher RahimManifestasi Klinis

Bila terjadi air ketuban pecah dini, dapat ditemukan hal-hal seperti berikut ini :a. Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau, atau kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.b. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.c. Janin mudah diraba.d. Pada pemeriksaan dalam selaput ketuban tidak ada lagi, air ketuban sudah kering.e. Inspekulo: tampak air mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering.f. Dengan pemeriksaan USG dapat dilihat indeks cairan amnion berkurang dan pemeriksaan leukosit darah lebih 15.000/mm3 bila terjadi infeksi.Diagnosa

Diagnosis KPD ditegakkan dengan cara :

1. Anamnesa

Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba- tiba dari jalan lahir. Cairan yang berbau kahas, dan juga perlu diperhatikan warna keluarnya cairan tersebut, his belum teratur atau belum ada, dan belum ada pengeluaran lendir darah.2. Inspeksi

Tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas.3. Pemeriksaan dengan spekulum

Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar cairan dari orifisium uteri eksternum ( OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta batuk, mengedan atau mengadakan manuver valsava, atau bagian terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada fornik anterior.

4. Pemeriksaan Dalam

Didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan tocher perlu dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam, karena pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi patogen. Pemeriksaan dalam vagina hanya dilakukan kalau KPD sudah dalam persalinan atau dilakukan induksi persalinan dan batasi sesedikit mungkin.5. Pemeriksaan Laboraturium

( Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi, bau, dan pH nya. Cairan yang keluar dari vagina ini kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sektet vagina. Sekret vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah warna, tetap kuning.( Tes Lakmus ( tes Nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air ketuban (alkalis). pH air ketuban 7-7,5. Darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif palsu.

( Mikroskopik ( tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran daun pakis.( Pemeriksaan Ultrasonografi (USG), untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan yang sedikit. Namun sering terjadi kesalahan pada penderita oligohidromnion.PenatalaksanaanTerapi konservatif ( diharapkan ketuban menutup)

1. Istirahat total2. Sedative : fenobarbital ( luminal) 3 x 30mg/hari3. Minum 2 liter ( 10 gelas )/hari4. Antibiotik : Amoksisilin 3 x 500mg (5 hari)5. Dexametason 3 x 5mg/hari (2 hari) ( mematangkan paru6. Bila dalam 3 x 24 jam air ketuban tidak keluar ( mobilisasi7. Bila terjadi infeksi ( leukosit > 15.000,suhu > 38 oC, air Ketuban keruh ) ( akhiri kehamilan.( Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm ( < 37 minggu )

a. Penderita perlu dirawat dirumah sakit, ditidurkan dalam posisi trendelenburgb. Obat-obatan uteronelaksen atau tocolitic agent dapat diberikan untuk menunda proses persalinan

c. Pemberian kortikosteroid pada penderita KPD kehamilan kurang bulan agar tercapainya pematangan paru

d. Pemberian kortikosteroid antenatal pada preterm KPD telah dilaporkan secara pasti dapat menurunkan kejadian RDS ( Respiratory Distress Syndrome)

The National Institutes of Health (NIH) telah merekomendasikan penggunaan kortikosteroid pada KPD preterm untuk kehamilan 30-32 minggu yang tidak ada infeksi intraamnion. Sediaan terdiri atas :

( Betametason 2 dosis masing-masing 12 mg i.m tiap 24 jam

( Dexametason 4 dosis masing-masing 6 mg tiap 12 jam

e. Jika maturitas paru sudah matang, dilakukan induksi partus setelah observasi 24 jam.

f. Bila induksi partus gagal, dilakukan SC

g. Sementara PP 1,2 juta UI perhari, kalau perlu diberikan antibiotic oral seperti Amoksisilin 3 x 500mgh. Vitamin C dosis tinggi

i. Spasmolitik/ tokolitik, plasento_tropik.( Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm ( > 37 minggu )

a. Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu

b. Induksi persalinan segera diberikan atau ditunggu sampai 6-8 jam dengan alasan penderita akan menjadi inpartu dengan sendirinya.

Induksi dilakukan dengan memperhatikan Bishop Score :

a. Jika > 5 ( dapat dilakukan iduksi

b. Jika < 5 ( dilakukan pematangan serviksc. Jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan SC

Jadi pada ketuban pecah dini penyelesaian persalinan biasa :

Partus spontan Ekstraksi vakum

Embriotomi bila anak sudah meninggal

Seksio caesarea bila ada induksi obstetrik. KomplikasiPada anak :

1. IUFD dan IPFD2. Asfiksia3. Prematuritas

Pada ibu :

1. Partus lama dan partus kering2. Infeksi intrapartum (korioamnionitis) dengan tanda-tanda takikardia, nyeri tekan uterus, suhu > 380C, air ketuban perulen dan berbau busuk, leukosit > 15000/mm33. Prolaps tali pusat (tali pusat menumbung)4. Atonia uteri5. Perdarahan postpartum atau infeksi nifas

Prognosis

Ditentukan oleh cara penatalaksanaan dan komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul serta umur dari kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mochtar, Rustam: Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi edisi 2 Jakarta. EGC: 1998.

2. Manjoer Arif, dkk: Kapita Selekta. jilid 1 edisi I. Jakarta. Media FK UI 2 hal: 376-378: 2001.

3. Winkijasastro, Hanifa: Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo: 1999.

4. Ketuban Pecah Dini, available at ;http://