7
KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH ROWATIB DAN HUKUM-HUKUMNYA Posted on November 10, 2012 | 4 Komentar Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz Diriwayatkan dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, seorang istri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ُ دْ عَ بَ نِ ه يِ لَ صُ ُ تْ حِ رَ ب اَ مَ فَ ةَ ب يِ بَ حُ مُ ْ تَ ل اَ . قِ ةَ بَ جْ ل ىِ فٌ تْ يَ / بُ ةَ لَ ىِ 2 نُ / بَ لاِ 6 ْ وَ ِ ةَ بَ جْ ل ىِ ف اً تْ يَ / بُ ةَ لُ َ ىَ 2 نَ بَ لاِ 6 ٍ ةَ ض يِ رَ فَ رْ يَ غ اً عُ وَ طَ يً ةَ عْ كَ رَ ةَ رْ N شَ عْ ىَ نْ 2 يِ Q بٍ مْ وَ يَ لُ كِ َ ِ ىِ لَ صُ يٍ مِ لْ سُ مٍ دْ بَ عْ نِ م اَ م“Tidaklah seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah 12 (dua belas) raka’at karena Allah pada setiap harinya, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.”. (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata; “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah lagi meninggalkan shalat-shalat sunnah (rowatib) tersebut.” (HR. Muslim no. 728). (*) BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH DARI HADITS INI: 1) Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan dan keagungan pahala shalat sunnah rawatib. 2) Keutamaan shalat sunnah rawatib bisa didapatkan oleh seorang muslim n muslimah dengan menunaikan seluruh shalat tersebut atau sebagiannya sj. Hal ini berdasarkan hadits yg diriwayatkan oleh Ummu Habibah radhiyallahu anha di atas. Dan jg berdasarkan hadits-hadits shohih berikut ini: (*) Dari Ummu Habibah radhiyallahu anha, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda (yg artinya): “Barangsiapa menjaga 4 raka’at sebelum sholat Zhuhur dan 4 rakaat setelahnya maka ia akan dijauhkan dari api neraka.”(HR. Abu Dawud dan dinyatakan SHOHIH oleh Syaikh al-Albani rahimahullah). (*) Dan diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda (yg artinya): “2 rakaat (sebelum) Subuh itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim). 3) Shalat sunnah rawatib ialah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu yang lima waktu.

Keutamaan Sholat Sunnah Rowatib Dan

Embed Size (px)

Citation preview

KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH ROWATIB DANHUKUM-HUKUMNYAPosted onNovember 10, 2012|4 KomentarOleh: Muhammad Wasitho Abu FawazDiriwayatkan dari Ummu Habibah radhiyallahu anha, seorang istri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda: . Tidaklah seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah 12 (dua belas) rakaat karena Allah pada setiap harinya, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.. (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu anha berkata; Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah lagi meninggalkan shalat-shalat sunnah (rowatib) tersebut. (HR. Muslim no. 728). (*)BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH DARI HADITS INI:1) Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan dan keagungan pahala shalat sunnah rawatib.2) Keutamaan shalat sunnah rawatib bisa didapatkan oleh seorang muslim n muslimah dengan menunaikan seluruh shalat tersebut atau sebagiannya sj.Hal ini berdasarkan hadits yg diriwayatkan oleh Ummu Habibah radhiyallahu anha di atas. Dan jg berdasarkan hadits-hadits shohih berikut ini:(*) Dari Ummu Habibah radhiyallahu anha, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda (yg artinya): Barangsiapa menjaga 4 rakaat sebelum sholat Zhuhur dan 4 rakaat setelahnya maka ia akan dijauhkan dari api neraka.(HR. Abu Dawud dan dinyatakan SHOHIH oleh Syaikh al-Albani rahimahullah).(*) Dan diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda (yg artinya): 2 rakaat (sebelum) Subuh itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. (HR. Muslim).3) Shalat sunnah rawatib ialah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu yang lima waktu.4) Sholat sunnah Rowatib berjumlah 12 (dua belas) rokaat pada setiap harinya, yaitu:4 rakaat sebelum shalat Zhuhur,2 rakaat sesudah sholat Zhuhur,2 rakaat sesudah sholat Maghrib,2 rakaat sesudah sholat Isya dan2 rakaat sebelum sholat Shubuh.Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam di dalam hadits yg diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha.CATATAN: Untuk 4 rakaat sebelum Zhuhur, maka yg sesuai sunnah n lebih utama ialah dikerjakan dengan cara 2 rakaat + 2 rakaat.5) Wajibnya mengikhlaskan setiap amal ibadah karena mengharap pahala n ridho Allah Taala semata. Sbgmn ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam di dalam hadits ini (Karena Allah).6) Keutamaan melaksanakan amal ibadah secara kontinyu meskipun hanya sedikit,sebagaimana yang dilakukan oleh Ummu Habibah radhiyallahu anha.Dan di dalam hadits yg shohih, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:(Ahabbul Amaali ilallahi Adwamuha wa in Qolla)Artinya: Amalan (ibadah) yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang paling kontinyu dikerjakan meskipun sedikit..(HR. al-Bukhari no. 6099, dan Muslim no. 783).7) Shalat sunnah dan ibadah-ibadah sunnah lainnya memiliki faedah n keutamaan yg besar, yaitu dapat menutupi kekurangan yang ada pada shalat atau ibadah-ibadah yg hukumnya wajib.Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku pernah mendengarRasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda (yg artinya):Sesungguhnya (amalan) yang pertama kali dihitung dari seorang muslim pada hari kiamat adalah shalat wajib. Apabila nilai shalat wajibnyasempurna maka sempurna pula balasannya. Namun apabila tidak sempurna maka dikatakan: Lihatlah! Apakah orang ini memiliki perhitungan shalat sunnah? Apabila ia memiliki perhitungan shalat sunnah maka kekurangan pada shalat wajibnya akan disempurnakan oleh shalat sunnahnya.Selanjutnya berlaku demikian pada seluruh amalan (ibadah) wajib lainnya.(HR. Ibnu Majah, Abu Dawud, an-Nasai, dan at-Tirmidzi. Hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh Syaikh al-Albani rahimahullah).Oleh karena itu, tidak sepantasnya bagi kita untuk meremehkan ibadah-ibadah sunnah setelah dapat menunaikan ibadah-ibadah yg wajib. Apalagi ibadah-ibadah wajib yg kita kerjakan masih sangat jauh dari nilai sempurna baik secara lahir maupun batin.8) Mengerjakan Shalat sunnah rawatib di dalam rumah itu lebih baik n lebih utama daripada di masjid. Bahkan sekalipun dibandingkan dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.Hal ini berdasarkan hadits Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:(Ijaluu min sholaatikum fi Buyuutikum, wa Lajaluuha Qubuuron)Artinya: Jadikanlah sebagian dari sholat-sholat (sunnah) kalian di dalam rumah kalian, dan janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. (HR. Imam Al-Bukhari dan Muslim).Dan di dalam riwayat lain, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:(Fasholluu Fi Buyuutikum ayyuhan-naasu Fa inna Afdhola ash-Sholaati Sholaatu al-mari Fi Baitihi illa al-Maktuubah)Artinya: maka hendaklah kalian menunaikan shalat di rumah-rumah kalian. Sesungguhnya sebaik-baik shalat seseorang adalah shalat di rumahnya, kecuali shalat wajib. (HR. Imam al-Bukhari dan Muslim).CATATAN: Sholat sunnah rowatib lebih utama dikerjakan di dalam rumah daripada di masjid jika tidak dikhawatirkan terlambat dari sholat berjamaah bersama imam. Adapun jk dikhawatirkan terlambat, maka yg lebih utama adalah melaksanakannya di masjid agar ia mendapatkan beberapa keutamaan, diantaranya:a. Keutamaan sholat sunnah rowatib,b. Keutamaan sholat fardhu berjamaah, danc. Keutamaan sholat di shof pertama.9) Apabila seseorang sedang menunaikan shalat sunnah rawatib kemudian terdengar kumandang iqamah sholat, maka hendaknya dia putuskan shalat sunnahnya tersebut. Hal ini berdasarkan hadits yg diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasululullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:(Idzaa uqiimat ash-sholaatu Fa Laa Sholaata illa al-Maktuubah)Artinya: Apabila iqomah sholat telah dikumandangkan, maka tidak ada shalat kecuali shalat yang wajib.. (Hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh Syaikh al-Albani rahimahullah di dlm kitab Irwa al-Gholil).10) Bila seseorang dalam keadaan safar (bepergian jauh), maka tidak dianjurkan baginya untuk melakukan sholat sunnah rowatib.Hal ini berdasarkan hadits shohih yg diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma.Adapun shalat sunnah rawatib 2 rakaat sebelum shalat Subuh, maka seorang musafir sangat dianjurkan untuk melaksanakannya. Hal ini berdasarkan hadits Shohih yg diriwayatkan oleh imam al-Bukhari rahimahullah dari Aisyah radhiyallahu anha.Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Diantara tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika safaryaitu mencukupkan dengan menunaikan shalat wajib saja. Tidak pernah diriwayatkan bahwa beliau menunaikan shalat sunnah baik sebelum maupunsesudah shalat wajib. Dikecualikan dari hal ini adalah shalat witir dan shalat sunnah (rowatib) sebelum Subuh. (Lihat kitab Zaadul Maad dengan dinukil dari kitab al-Mulakhash al-Fiqhi karya syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan).Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah berkata: Tidak pernah diriwayatkan sebuah dalil tentang ditinggalkannya shalat sunnah sepanjang yang kami ketahui kecuali shalat sunnah rawatib Zhuhur, Maghrib, dan Isya. (Lihat Shifat al-Hajjhal.13)11) Apabila seseorang telah selesai menunaikan shalat wajib, maka hendaknya ia tidak menunaikan shalat sunnah rawatib secara langsung tanpa diselingi dengan zikir setelah shalat wajib, atau pembicaraan tertentu atau beranjak ke tempat lain.Hal ini sebagaimana disebutkan oleh seorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa beliau Shallallahu Alaihi Wasallam pernah menunaikan shalat Ashar. Lalu seseorang berdiri untuk menunaikan shalat (sunnah). Ternyata Umar bin Khoththob melihat orang tersebut dan berkata: Duduklah! Sesungguhnya celakanya Ahlul Kitab itu karena tidak adanya sela di antara shalat mereka. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda (yg artinya): (Umar) Ibnul Khaththab telah berbuat baik.(Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah karya syaikh Al-Albani, no. 2549).Demikian beberapa hukum sholat sunnah rowatib dan pelajaran penting serta faedah ilmiyah yg dapat kami sebutkan dari hadits ini. Semoga menjadi ilmu yg bermanfaat. Dan semoga Allah memberikan taufiq-Nya kpd kita semua utk dapat melaksanakan setiap amal ibadah yg diridhoi n dicintai-Nya dengan ikhlas n sesuai tuntunan Nabi-Nya hingga akhir hayat.(Artikel ini ditulis untuk BlackBerry Grup Majlis Hadits.PIN:296A5B45)About these ads

HADITS-HADITS SHOHIH TENTANG KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH DI DALAMRUMAHPosted onNovember 13, 2012|2 KomentarOleh: Muhammad Wasitho Abu FawazPada beberapa waktu yang lalu kita telah menyampaikan hadits shohih tentang keutamaan sholat sunnah rowatib yang dilakukan oleh seorang muslim dan muslimah pada setiap hari sebanyak 12 rokaat secara kontinue. Maka pada kesempatan kali ini kami akan menyebutkan beberapa hadits shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam yang berkaitan dengan keutamaan mengerjakan sholat sunnah di dalam rumah.Adapun hadits-hadits tersebut adalah sebagaimana berikut ini:HADITS PERTAMA: : 1) Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Wahai manusia (kaum muslimin, pent), sholatlah kalian di rumah-rumah kalian, karena shalat seseorang yang paling afdhal (lebih utama) itu dikerjakan di rumahnya, kecuali shalat fardhu.(Hadits ini SHOHIH. Diriwayatkan oleh An-Nasaa-i III/198, dan ditakhrij olehAl-Albani dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah nomor: 1508).HADITS KEDUA: : : 2) Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhu radhiyallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Bila seseorang dari kalian selesai shalat di masjid, hendaknya iamenjadikan sebagian shalat di rumahnya, sebab Allah menjadikan kebaikan dari shalatnya di rumahnya. (Hadits SHOHIH, diriwayatkan oleh imam Muslim no. 778).HADITS KETIGA: : 3) Dari Abu Musa radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan orang mati. (Hadits Shahih, diriwayatkan Al-Bukharinomor.6407).HADITS KEEMPAT: : : : , , 4) Dari Abdullah bin Saad radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Mana yang lebih utama; shalat di rumahku atau shalat di masjid? Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, Tidakkah kamu lihat rumahku? Betapa dekatnya ia dari masjid. Sungguh aku shalat (sunnah) di rumahku lebih aku sukai daripada shalat di masjid, kecuali shalat yang diwajibkan. (Diriwayatkan Ahmad (IV/342), Ibnu Khuzaimah (II/210), Ibnu Majah (8731) dan ditakhrij Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah (1133).)(*) BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG TERKANDUNG DALAM HADITS-HADITS INI:1) Hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa melaksanakan sholat-sholat sunnah di dalam rumah, baik itu sholat sunnah Rowatib, sholat Dhuha, Tahajjud atau Qiyamul Lail maupun sholat sunnah mutlak itu lebih baik n lebih utama daripada melaksanakannya di masjid. Bahkan sekalipun dibanding sholat di masjidil Haram n masjid Nabawi.. Dikecualikan sholat Tahiyyatul Masjid maka ia harus dikerjakan di masjid karena sholat tahiyyatul masjid tidaklah disunnahkan melainkan berkaitan dengan masuk masjid.2) Sholatnya wanita muslimah yg paling utama adalah dikerjakan di dalam rumahnya, baik itu sholat fardhu yg 5 waktu maupun sholat sunnah. Namun, jika wanita muslimah ingin mengerjakan sholat di masjid maka hukum boleh n sah.Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:(La Tamnauu imaa-allahi al-masaajid, wa Buyuutuhunna Khoirun Lahunna)Artinya: Janganlah kalian melarang para wanita (muslimah) menghadiri masjid (utk sholat di dalamnya, prnt), meskipun rumah-rumah mereka itu lebih baik bagi mereka.Dibolehkannya wanita muslimah mengerjakan sholat di masjid dengan syarat aman dari fitnah kaum lelaki, yakni tidak bersolek, n tidak memakai parfum, n senantiasa berpakaian yg syari tanpa menampakkan auratnya.3) Diantara hikmah dianjurkannya mengerjakan sholat sunnah di rumah ialah agar menjadikan rumah tidak seperti kuburan yg dihuni oleh orang-orang mati. Mereka telah terputus dari amal ibadah kpd Allah.4) Di dalam hadits-hadits ini jg terdapat petunjuk bahwa seorang muslim dilarang menjadikan kuburan sebagai tempat beribadah kpd Allah, baik dengan baca Al-Quran, Dzikir n wirid, sholat, menyembelih hewan, mempersembahkan sedekah n nadzar, dsb.Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:(La Tajaluu Qobrii Iidan, wa Sholluu Alaiyya fa inna sholaatakum Tablughuni Haitsuma Kuntum)Artinya: Janganlah kalian menjadikan kuburanku sbgai tempat berkerumun utk beribadah. Dan hendaklah kalian bersholawat kepadaku dimana pun kalian berada, karena sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku.Demikian beberapa pelajaran penting dan faedah ilmiyah yg dpt kami sebutkan dari hadits-hadits shohih ini. Semoga Allah memberikan kpd kita tambahan ilmu yg bermanfaat, n memudahkan kita utk dapat mengamalkan apa sj yg dicintai n diridhoi-Nya hingga akhir hayat. (Solo, 11 November 2012).Bila saudara/i ingin mengetahui AMALAN-AMALAN YANG BERMANFAAT BAGI ORANG MATI, silakan baca artikel kami di LINK berikut ini. KLIK: