16
TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI RESUME Chapter 7 Faktor-faktor Penentu Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Perusahaan Kecil Chapter 8 Start-Ups and Entry Barriers: Small and Medium Sized Firms Population Dynamics Dosen : Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M.Ec Oleh : Monicha Septya Harni H34110009 Taufiq Surahman H34110054 Murni Anggraeni H34110111

kewirausahaan

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASIRESUME

Chapter 7

Faktor-faktor Penentu Kelangsungan Hidup

dan

Pertumbuhan Perusahaan KecilChapter 8

Start-Ups and Entry Barriers: Small and Medium Sized Firms Population DynamicsDosen :Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M.EcOleh :Monicha Septya Harni H34110009

Taufiq Surahman

H34110054Murni Anggraeni

H34110111

SEKOLAH PASCA SARJANAPROGRAM STUDI MAGISTER SAINS AGRIBISNISINSTITUT PERTANIAN BOGOR2015Faktor-Faktor Penentu Kelangsungan Hidup

dan Pertumbuhan Perusahaan KecilPenentuan kelangsungan hidup perusahaan kecil dan pertumbuhan

Beberapa hasil penelitian dari literatur pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup bisnis telah muncul pada beberapa dekade terakhir. Caves (1998) meneliti lebih dari 80 teori dan artikel empiris berhubungan pada perputaran dan pergerakan dari perusahaan (besar dan kecil); Sutton (1997) meringkas hasil dari sejumlah artikel mengenai Hukum Gibrat dari proporsi pertumbuhan perusahaan dan hubungan ini pada konsentrasi industri; Geroski (1995) mengidentifikasi sejumlah fakta style dan hasil pada area masuknya industri; serta Storey (1994) meringkas penelitian antara lain pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sangat kecil hingga tahun 1993. Bab ini berfokus pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan kecil dengan menguji teori, menggambarkan kekurangan teori, kemenarikan teori, yang menawarkan pengujian dampak. Literatur ekonomi industri pada umumnya memiliki perbedaan dalam mendefinisikan perusahaan kecil pada literatur dan jurnal mengenai perusahaan kecil. Hall (1987) menggunakan kata perusahaan dalam analisis dari pertumbuhan dan kelangsungan hidup dan mendefinisikan kecil, dalam istilah sub-median employment size di Amerika Serikat, sebagai perusahaan menengah yang memiliki 2.300 pekerja. dari nilai tengah rata-rata ukuran pekerjaan pada sektor kata US dengan ukuran rata-rata perusahaan memiliki 2300 karyawan.

Definisi

Perusahaan kecil merupakan usaha yang jumlah karyawannya di bawah ambang batas tertentu (Bank of England, 2003). Berger dan Udell (1998) mendefinisikan perusahaan kecil sebagai suatu usaha dengan karyawan kurang dari 20 orang dan penjualan tahunannya kurang dari US$ 2 juta. Berdasarkan laporan dari The UKs Bolton Committee (Bolton, 1971), sebuah perusahaan disebut perusahaan kecil jika memenuhi 4 (empat) kriteria :

1. Merupakan badan usaha mandiri yang tidak disubsidi oleh perusahaan yang lebih besar.

2. Memiliki bagian yang kecil dari keseluruhan pasar (diukur dari penjualan) dan tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga.

3. Pemilik dan manajer perusahaan adalah orang yang sama.

4. Jumlah karyawan kurang dari 100.

Kebanyakan definisi-definisi yang dibuat peneliti dan pemerintah saat ini memiliki kesamaan, yaitu didasarkan pada jumlah tenaga kerja.

Pertumbuhan, berdasarkan teori perusahaan klasik, diukur menurut perubahan keuntungan arus kas. Perusahaan dalam model klasik, pada kondisi kompetitif, oligopoli, maupun monopolistik, bertujuan mengejar profit atau memaksimumkan kesejahteraan. Perusahaan kecil seringkali meminimumkan laporan penjualan mereka untuk menghindari pajak. Perubahan (pertumbuhan) dapat terjadi secara absolut atau proporsi dan dapat diukur secara absolut maupun proporsi. Pada pokok bahasan materi ini, pertumbuhan mengacu kepada perubahan secara proporsi beberapa tingkat variabel perusahaan, seperti tingkat tenaga kerja, penjualan, dan aset per tahun.

Perusahaan akan keluar secara sukarela dari industri jika value untuk melanjutkan usaha lebih kecil dari value untuk keluar dari industri. Penghentian sukarela terjadi ketika perusahaan telah dijual, digabungkan, atau ditutup oleh pemiliknya. Penghentian secara tidak sukarela atau bankrut adalah ketika perusahaan ditutup oleh kreditur perusahaan tersebut. Keluar dapat dibedakan dengan kegagalan. Kegagalan perusahaan didefinisikan secara pragmatis berdasarkan batasan sanggup membayar utang dan tidak sanggup membayar utang. Dalam hal ini, perusahaan tidak mampu membedakan keluar secara sukarela dan terpaksa.

Terlihat bahwa isu pertumbuhan dan kelangsungan hidup memiliki keterkaitan yang erat. Kelangsungan hidup adalah kondisi yang penting untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, sementara estimasi pertumbuhan akan dipengaruhi estimasi tingkat kelangsungan hidup perusahaan.

Hukum Gibrat dan variansinya

Hukum Gibrat menjelaskan bagian penting pola pertumbuhan perusahaan yang diamati. Secara umum, distribusi ukuran perusahaan yang ada di dalam industri adalah sejumlah besar perusahaan kecil dan sejumlah kecil perusahan besar. Secara pasti distribusi tersebut dapat diidentifikasikan sebagai lognormal (Hart dan Prais, 1956), Pareto (Simon dan Bonini, 1958), dan Yule (Ijiri dan Simon, 1964). Penelitian tersebut berdasarkan model stokastik parametrik dari pertumbuhan perusahaan yang menjelaskan distribusi ukuran yang diamati yang pada prinsipnya merupakan ukuran yang diaplikasikan dari jumlah ukuran distribusi perusahaan, yang dapat diteliti maupun yang tidak dapat diteliti. Model yang paling terkenal adalah model Hukum Gibrat (Gibrats Law) dari proporsi pertumbuhan (Gibrat, 1931). Hukum Gibrat mengasumsikan populasi perusahaan yang konstan, padahal keluarnya perusahaan sangat sering terjadi pada perusahaan kecil. Model-model Hukum Gibrat mengabaikan pengaruh-pengaruh sistematis terhadap pertumbuhan yaitu dampak usia dan ukuran perusahaan.

Terdapat beberapa bantahan mengenai hukum Gibrat tersebut, antara lain artikel yang ditulis oleh Jovanovic (1982). Model Jovanovic menghasilkan seperangkat kondisi yang beragam mengenai hubungan antara usia dan ukuran perusahaan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan, serta rata-rata dan ragam distribusi ukuran perusahaan. Model tersebut menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih tua memiliki variasi tingkat pertumbuhan dan kemungkinan untuk gagal yang lebih kecil. Penemuan Hymer dan Pashigans juga menunjukkan hal yang sama. Sementara itu, penelitian oleh Evans (1987a,b) menunjukkan bahwa perusahaan yang baru akan tumbuh dengan cepat dan bangkrut lebih cepat dibandingkan perusahaan lain yang lebih besar yang telah ada, serta tingkat pertumbuhannya akan menurun seiring dengan umur perusahaanKelangsungan Hidup Bisnis-bisnis Kecil (Survival of small businesses)

Penelitian mengenai kelangsungan hidup sebuah bisnis dimulai sejak bisnis tersebut memulai perjanjian dalam satu atau dua tahun kehidupan perusahaan Bruedel at al (1992). Pada umumnya studi mengenai usaha kecil banyak yang mengalami kesulitan dikarenakan usaha kecil hanya memiliki karyawan yang relatif sedikit dan hanya dapat bertahan sampai pada umur 6 tahun. Menurut Cressy (1993), kegagalan sebuah perusahaan umumnya terjadi pada enam tahun pertama dan kebanyakan perusahaan akan mati di dua sampai tiga tahun pertama. Penelitian dilakukan juga oleh beberapa ahli yaitu: Bruderl, et al (1992) menganalisis perusahaan baru di German, Cressy (1996) menganalisis perusahaan baru di UK, Mata and Portugal (1994) menganalisis perusahaan baru di Portugis. Cressy (1997, 2005) berpendapat bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kelangsungan perusahaan yaitu ditentukan oleh dua tahun pertama pendiriannya, dimana jika perusahaan bertahan pada dua tahun pertamanya maka untuk bertahan jangka panjang sangat tinggi.Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan Dan Kendala Kredit

Kendala biaya biasanya terjadi jika wirausaha tidak mendapatkan kesejahteraan dan tidak mendapatkan pinjaman untuk membiayai kegiatan produksi yang sedang berjalan atau tidak dapat mempertahankan NPV bernilai positif. Evans dan Jovanovic (1989) membuat teori terkait kendala kredit antara lain proporsi jumlah pinjaman bank akan cenderung berdasarkan aset perusahaan dibandingkan dengan keuntungan pada arus kas perusahaan. Orang yang mapan dapat bertahan karena memulai bisnis dengan tingkat permodalan yang lebih efisien (Evans dan Jovanovic, 1989).

Struktur Model Evans-JovanovicKendala sebenarnya dari survival bukanlah dari aspek keuangan melainkan human sebagai modal utama dari entrepreneur (Cressy, 1996). Astebro-Bernhardt (2003) mengemukakan bahwa saat human capital meningkat maka marginal kesejahteraan akan menurun dan saat entrepreneurial ability yang meningkat mengakibatkan peningkatan efek kesejahteraan. Sedangkan Parker-Van Praag (2003) menyimpulkan bahwa kendala biaya akan meningkatkan performance perusahaan secara langsung (melalui entrepreneurial ability terhadap produktivitas) dan tidak langsung dari menurunkan kendala biaya itu sendiri.

Control Aversion, Outside Equity and Growth

Outside equity adalah solusi apabila pinjaman tidak dapat ditingkatkan oleh perusahaan kecil karena keterbatasan jaminan. Perusahaan kecil dianggap tidak berprospek mendapatkan modal pengembalian yang lebih tinggi sehingga pemberi modal enggan untuk memberikan pinjamannya kepada perusahaan kecil. Pemberi modal akan berinvestasi jika perusahaan tumbuh secara cepat di 3-5 tahun pertama yaitu 30% per tahun. Umur dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Kegagalan perusahaan umumnya terjadi pada enam tahun pertama dan kebanyakan perusahaan akan mati di dua sampai tiga tahun pertama. Kendala biaya memiliki dampak yang lebih besar kepada perusahaan yang hanya memiliki modal rendah dalam pertumbuhan perusahaannya

Start-Ups and Entry Barriers: Small and Medium Sized Firms Population DynamicsPendahuluan

Mc. Alfee mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan subjek yang berbeda. Dimana variable umur lebih dominan dibandingkan dengan skala usaha. Kewiruasahaan berkaitan dengan manusia yang memiliki peran mengidentifikasi peluang dan mengeksplolasi peluang tersebut.

Fokus dalam chapter ini adalah menjelaskan usia pembentukan sebagai ukuran sebuah perusahaan baru yang masuk industri yang berfungsi sebagai variabel operasional dalam kewirausahaan serta mendiskusikan beberapa variabel penting sebelum masuk ke dalam industri.

Business Information Tracking System (BITS)

BITS merupakan fasilitas untuk melacak pekerja, gaji, dan kerjasaama antar perusahaan serta jumlah pegawai. Dari data tersebut akan dibuat Statistic of US Business (SUSB), hal tersebut digunakan untuk melacak perusahaan dari waktu ke waktu serta perubahan kepemilikan suatu perusahaan. BITS merupakan produk yang unik dari catatan kompleks dari pengelolaan Sensus terhadap informasi semua bisnis di United States.

SSEL (Standard Statistical Establisment List) merupakan data ter-update yang dilakukan secara berkelanjutan dari berbagai sumber. Data pada SSEL atas lokasi sekumpulan unit bisnis kemudian agak kurang konsisten dan komprehensif dibandingkan dengan lokasi dari perusahaan yang mandiri. Survey dilakukan terhadap perusahaan besar dan kecil yang menghasilkan bahwa terdapat perbedaan pelaporan pembentukan, penutupan, atau perubahan kepemilikan beberapa lokasi perusahaan multi unit yang lebih kecil menyebabkan kesalahan lonjakan dalam beberapa data pembentukan tenaga kerja, sebagai pekerjaan sementara agregat dari lokasi cakupan selanjutnya benar didistribusikan ke daftar terbaru dari lokasi yang sebenarnya.

Publikasi Sensus tahunan Country Business pattern (CBP) menyediakan data agregat lembaga terpilih dari SSEL dan diedit secara luas dan dibentuk pada tingkat agregat. CBP penduduk SSEL mewakili seluruh perusahaan sektor swasta kecuali yang aktif dalam produksi pertanian, rel kereta api, besar pensiun, kesehatan dan kesejahteraan dana, dan rumah tangga.

Microdata CBP memberikan titik awal untuk setiap file SUBS tahunan. Hal tersebut diproses lebih lanjut untuk menghitung kode Metropolitan Area Statistik (MSA), dan untuk meningkatkan pelaporan kode industri dengan menggunakan kode industri dari SSEL tahun berikutnya. Data SUBS ditabulasi dan diproses untuk pengungkapan sejumlah tabel standarisasi berdasarkan ukuran perusahaan untuk kantor advokasi dari SBA, dan database SUSB agregat (publik) dari Sensus Bereau.

Sebuah File Pointer Longitudinal dibangun untuk menghubungkan setiap catatan tahun berdirinya dengan catatan tahun-tahun sebelumnya untuk pendirian yang sama, memungkinkan untuk perubahan dalam mengidentifikasi atau kepemilikan tetap berjalan didirikan. CFN merupakan nomor identifikasi sensus, yang menandakan masing-masing pendirian perusahaan baru, dan umunya tetap konsisten dari waktu ke waktu. Perubahan status kepemilikan perusahaan ataupun perubahan dari perusahaan tunggal menjadi multi akan menyebabkan perubahan dalam CFN.

File BITS dibangun dengan menggabungkan file tahunan SUBS dengan menggunakan File Pointer Longitudinal untuk membuat catatan longitudinal yang tunggal untuk setiap pendirian yang muncul di salah satu file tahunan.Menggunakan BITS Sensus untuk Mengeksplorasi Kewirausahaan, Geografi, dan Pertumbuhan Ekonomi

Kelemahan dasar dari model pertumbuhan endogen adalah bahwa ia gagal untuk mengakui bahwa hanya beberapa persediaan agregat produk yang bermanfaat secara ekonomis. Dalam rangka untuk memperbaiki keterbatasan dari model pertumbuhan endogen dan untuk menentukan sifat mekanisme transmisi yang membiaskan pengetahuan dan mengubahnya, melalui kewirausahaan, pertumbuhan, maka diusulkan beberapa asumsi, yaitu:

1. Perusahaan baru diasumsikan sebagai mekanisme guna mengusahakan pengetahuan produk baru.

2. Setiap perusahaan baru akan mewujudkan ide baru, inovasi atau meningkatkan kemampuan kompetitif produk yang dihasilkan. 3. Dampak situasi pengetahuan terutama peristiwa lokal, ada beberapa dampak situasi antar wilayah yang penting.

Ketiga asumsi tersebut jika ditambahkan ke model pertumbuhan endogen maka dapat dicirikan sebagai filter yang menentukan proporsi produk lokal yang diubah menjadi produk perusahaan bermanfaat secara ekonomis tertentu (Acs et al, 2004). Ini menunjukkan bahwa peningkatan persediaan produk (melalui R & D dan pendidikan) akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi hanya jika produk bermanfaat secara ekonomis dan jika perekonomian dilimpahi dengan faktor produksi yang dapat dipilih, dievaluasi, dan diubah ubah dari produk non komersil menjadi barang komersil. Jika kondisi ini tidak terpenuhi maka peningkatan persediaan produk mungkin tidak berdampak pada pertumbuhan.

Berdasarkan asumsi 1 dan 2, fungsi produksi standar kemudian dimodifikasi sesuai dengan kewirausahaan. , dimana :

merupakan kapasitas penyerapan perusahaan berkuasa,

sebagai pendekatan untuk kewirausahaan dengan prinsip ekonomi

merupakan produk baru yang diproduksi oleh perusahaan i, x adalah vektor yang merepresentasikan input.Pembangunan Variabel untuk Pemerikasaan EmpirisDalam rangka untuk menguji hipotesis mengenai bagaimana dan mengapa suatu daerah berbeda dalam hal pembentukan perusahaan-perusahaan baru dan pertumbuhan tenaga kerja, kita membutuhkan data BITS yang dapat merepresentasikan seluruh sektor industri, yang membedakan pembentukan usaha perusahaan-perusahaan, mengidentifikasi perkembangan perusahaan baru, serta memspesifikkan lokasi dan perubahan tenaga kerja pada setiap pembentukan dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan data BITS, kita dapat memeriksa dampak eksternalitas (aktivitas kewirasuahaan) tersebut terhadap pertumbuhan lapangan pekerjaan regional (daerah) dari sudut pandang kewirausahaan. Analisa ini dapat juga diinterpretasikan sebagai sebuah penyelidikan dampak persaingan lokal terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, yang menghasilkan temuan bahwa tingkat kewirausahaan yang lebih tinggi sangat dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih cepat.

HASIL EMPIRIS

Variasi Spasial dalam Kewirausahaan

Hipotesis Pusat dan Estimasi Model

Terdapat empat faktor penentu variasi spasial dalam peningkatan jumlah perusahaan, yaitu : (1) Peningkatan jumlah perusahaan yang tinggi, (2) Peningkatan jumlah pengangguran (3) Restrukturisasi industri sebaiknya mempromosikan bentuk baru dan (4) Adanya budaya kewirausahaan seharusnya dapat meningkatkan jumlah kegiatan memulai usaha baru.Kita dapat mengestimasi model dimana variabel dependen merupakan jumlah rata-rata kelahiran perusahaan baru per tahun t dibagi jumlah angkatan kerja dalam setahun t (ribuan).

Variable eksogen

Ukuran perusahaan ini dapat dilihat dari jumlah lapangan pekerjaan per tahun t dibagi jumlah perusahaan dalam tahun t di wilayah tersebut. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap tingkat pendirian perusahaan dalam suatu regional. Pertumbuhan populasi merupakan jumlah peningkatan rata-rata tahunan dalam suatu wilayah dalam periode sebelumnya. Tingkat Pengangguran adalah penghitungan tradisional untuk tahun pertama dari periode pengukuran awal usaha- jumlah rata-rata pengangguran pada tahun t dibagi angkatan kerja pada tahun t. Persentase kepemilikan dalam perekonomian diukur sebagai angka dari jumlah pemilik dalam tahun t dibagi dengan jumlah angkatan kerja pada tahun t. Pemilik adalah anggota dari angkatan kerja yang juga memiliki usaha sendiri. Untuk mengukur modal tenaga kerja dalam perekonomian, kita memasukkann dua pengukuran dari pencapaian pendidikan dalam setiap wilayah.

Modal Tenaga Kerja dan Kewirausahaan

Hipotesis Utama dan Estimasi Model

Daerah yang memiliki sumber daya tenaga kerja terdidik dalam jumlah yang banyak seharusnya memiliki aktivitas pemulaian bisnis yang lebih banyak, dan tingkat pembentukan perusahaan baru lokal seharusnya berhubungan positif dengan tingkat pencapaian pendidikan lokal. Selanjutnya, wilayah yang secara relatif telah memiliki perkembangan secara intens dari pelayanan bisnisnya akan mencapai level yang lebih tinggi dari bentuk perusahaan baru, hal ini dapat dilihat dari bagian besar yang berasal dari penyebarluasan dari pengetahuan spesifik yang terkait

Variabel Exogen

Pendidikan formal sendiri sesungguhnya tidak memberikan kemampuan maupun ide untuk menciptakan bisnis sendiri. Akan tetapi, pendidikan yang lebih tinggi mendidik individu untuk secara rasional mengolah dan memproses informasi yang diperoleh. Jumlah dari penyebarluasan pengetahuan potensial diharapkan menjadi fungsi jumlah pendirian bisnis sejenis, bergantung pada populasi dari suatu wilayah perekonomian.