Upload
rizki-desvianto-w
View
6.625
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
KFA I
Identifikasi Obat
Bagian dari Farmasi Analisis
Tujuan
Mengetahui/menemukan komponen penyusun suatu
zat.
Identifikasi khas obet/komponennya harus diketahui.
Berbagai metode.
Bandingkan dengan identitas yang telah diketahui
(pustaka/buku perbandingan).
Prediksi Identitas
Sifat fisikokimia.
Komponen penyusun obat.
Unsur.
Ion.
Gugus fungsi, dll.
Cara Identifikasi
Cara Fisika
Keuntungan
1
Hasil lebih eksak, bahan tidak mengalami kerusakan
(dapat untuk uji lanjut), perlu instrument yang mahal
(seperti: kromatografi, polarografi, spektroskopi, konstanta
fisika (t.l, t.d, b.j, dll.) dan lain-lain).
Cara Kimia
Cara paling tua.
Prinsip
Penggunaan pereaksi yang dapat bereaksi dengan
senyawa yang dianalisis hasil yang dapat dianalisis.
- Pewarnaan.
- Pengendapan.
- Pembentukan gas
dan bau, dll.
Keuntungan
- Sederhana, cepat,
mudah diintrepertasikan.
- Tidak perlu bahan
dan instrument yang rumit dan mahal.
Kelemahan
- Tidak semua reaksi
kimia dapat digunakan.
- Harus memenuhi
syarat (jumlahnya).
Syarat
- Reaksi harus spesifik sulit.
2
- Reaksi warna-warni (empirik).
- Reaksi kristal Reaksi dilihat dibawah
mikroskop (mikrokristal dan uji kristalografi).
kristalografi menganalisis kristal-kristal yang
terbentuk.
- Reaksi pembentukan gas dan bau-bau.
- Reaksi umum dan Reaksi spesifik hanya
memberikan reaksi khusus untuk suatu senyawa.
Contoh: reaksi tiokrom vitamin B1.
Cara Biologi
(Sangat tidak spesifik), memiliki sifat terapeutik dan
farmakologia, menggunakan hewan
percobaan/mikroorganisme.
Langkah-langkah Sistematik
1. Pemeriksaan Pendahuluan
Organoleptis
Bentuk, warna, bau dan rasa.
Kelarutan
Dalam asam, basa, netral, pelarut organik, dingin,
panas, dll.
Penijaran
Organik, anorganik (menghasilkan zat sisa berupa
oksida logam)
Reaksi Nyata
3
2. Pemeriksaan Tahapan Fisika
Bila diduga zat murni perlu isolasi/rekristalisasi
(senyawa campuran).
Titik didih, indeks bias, titik leleh, instrument, dll.
3. Pemeriksaan Ion dan Gugus Fungsi
Langkah-langkah:
Senyawa anorganik/logam organik.
(anion anorganik, kation, kation dari logam organik).
Indentifikasi:
Sifat fisikokimia ion-ion penyusun.
Senyawa organik.
Identifikasi gugus fungsi:
Kumpulan atom yang merupakan bagian dari molekul
zat yang karena sifat fisikokimianya dapat berperan
dalam suatu reaksi (reaksi gugus fungsi).
Pemeriksaan Ion
Pemeriksaan Ion
- Anion anorganik
Arsenat, borat, tetaborat, bronida, klorida, ionida,
karbonat/dikarbonat, permanganate, nitrat/nitrit, fosfat,
sulfat/sulfit, tiosulfat, tiosianat, dll.
- Anion organik
Asetat, benzoat, glukonat, laktat, oksetat, salisilat,
sitrat, tartat, dll.
Pemeriksaan Kation
4
- Logam alkali Li, Na, K.
- Amonium.
- Alkali tanah Ca, Ba, Mg.
- Logam ringan Al.
- Logam berat Co, Fe, Mn, Cr, Zn, Bi, Pb, Cu,
Cd, As, Sb.
Ion logam ½ mulia Ag, Hg
Ion logam mulia
Senyawa logam organik
Feri fumanat, feri glukonat, Ca glukonat.
Ca pantotenat, dermatol Bi subgalat, tiocal Kalium
sulfur quaiacolat, dll.
Pemeriksaan Gugus Fungsi
- Alkohol.
- Fenol.
- Asam (karboksilat).
- Karbonil (akdelid/keton).
- Senyawa nitrogen (anion adifatik/aromatik,
primer/sekunder, nitro aromatic, asam amino, anida,
alkaloid), eter.
Langkah-langkah
- Tujuan: Mengetahui gugus fungsi dalam senyawa
obat untuk orientasi uji selanjutnya.
- Reaksi Umum: kadang-kadang Reaksi
spesifik/khusus.
5
- Gugus Fungsi: kumpulan atom.
Reaksi umum gugus fungsi alkohol.
primer, sekunder, tertier, monovalen, polivalen.
- Reaksi Umum:
Reaksi Diazo (Diazo A + Diazo B).
Tidak dapat diekstraksi oleh amilalkohol (beda
dengan fenol).
Esterifikasi (asam salisilat/benzoat).
Fenol
Monovalen, polivalen.
Reaksi umum:
Feri klorida warna.
Diazo warna dapat diekstraksi
amilalkohol/eter.
Marquis (formalin + asam sulfat pekat)
warna.
Beda polifenol dengan fenol polivalen.
Identifikasi formalin umumnya menggunakan asam
kromatofat (mengandung Fenol).
Ikatan Rangkap
Aquabrom warna hilang.
Bayer (KMnO4 + Na2CO3) warna hilang.
Deniges (HgO + H2SO4) endapan kuning.
6
Gugus Karbonil
Aldehid dan keton
Fenilhidrazon kristalografi.
Nessler endapan putih kuning muda.
Aldehid
Reduksi Cu alkalis/fehling.
Schiff (fucksin + SO2 jenuh).
Resorsin warna-warni.
Keton
Legal Rothera ungu biru.
Taufel Thaler merah.
Eter
Weber Tallens endapan merah.
KMnO4 + H2SO4 encer + asam oksalat
formaldehid.
Gugus Amino
Amino primer, sekunder, tertier.
Reaksi umum:
- Lakmus merah biru.
- Nessler.
7
- PbCl4 endapan.
- DAB (Dietil Amino Benzeldehid) – HCl
(amino aromatis primer memberi warna jingga
sampai merah).
Sulfonanida
Ehrlich (pDAB HCl) jingga.
Roux (r.p) warna.
Lucifer (batang korek api) jingga dalam batang
korek api terdapat lignin yang dapat memberi warna
jingga.
Barbital
Parri (kobalt nitrat + NH4OH) ungu.
Tidak selalu, tergantung pada substituen pada R1-
R4.
Phenobarbital lumiral.
Alkaloid
Senyawa N-Nitrogen heterosiklik.
Dragendorf.
Mayer endapan. DBM
Bouchardat endapan.
Endapan larut kembali dalam alkohol (membedakan
dengan protein).
8
Antibiotik/Antihistanin
Penambahan asam-asam pekat warna yang
bila di air warna hilang.
Uji mikrobiologis untuk antibiotic.
Asam Karboksilat
Reaksi asam.
Sublimasi mikrokristal.
Esterifikasi.
Iodoform.
Karbohidrat
Monosakarida, Olagosakarida, Polisakarida.
Reaksi umum:
Luff – schoorl.
Fehling.
4. Penetapan Identitas Zat
Tahap akhir identifikasi:
Gunakan baku murni zat yang diduga.
Pustaka.
Tahap Penetapan
1. Reaksi warna, kristal, spesifik.
Bandingkan dengan baku murni/konfirmasi pustaka.
2. Penetapan titik leleh (farmakope).
9
3. KK atau KLi (isolasi dan identifikasi).
4. Instrumen.
Analit yang digunakan adalah sementara obet hasil
isolasi/pemisahan.
Bahan Pembawa
Sediaan obat hamper selalu bercampur dengan bahan
pembawa.
Pembawa Anorganik
- Bolus Alba. Mg – Silikat/
- Talkum. Al –
Silikat???
- Magnesium Oksida.
- Kalsium Karbonat, dll.
Pembawa Organik
- Fruktosa, glukosa, sakarosa.
- Laktosa.
- Amilum.
- Sorbtol, dll.
Bahan Pembawa Dasar Salep
- Adeps Lanae.
- Lanolin.
- Vaselin.
- PEG, dll.
10
Larutan Pembawa
- Polar, semi polar dan non polar.
- Air.
- Alkohol/ (menanol?).
- Aseton.
- Benzen.
- Kloroform.
- Isopropano, dll.
Pemisahan
Stass-Otto-Gary
Prinsip:
- Pemisahan berdasarkan distribusi ke
dalam fasa air dan fasa pelarut organik.
- Pembentukan/penguraian garam.
(Perbedaan kelarutan—garam lebih hidrofil, asam/basa
lebih lipofil, keragaman sifat lipofil/hidrofil memungkinkan
pemisahan lebih lanjut).
Cara lain (Sudjadi)
- Distilasi.
- Pelelehan.
- Larutan cairan dalam cairan.
11
- Sublimasi.
- Ekstraksi/penyaringan.
- Kromatografi (cairan-cairan, cairan-
padatan, penukar ion, KLT/KCKT, KG, dll).
Sistematika Identifikasi Tunggal/Campuran
Uji pendahuluan.
Uji penggolongan.
Reaksi khusus/spesifik.
Reaksi kristal.
Sampel campuran
pemisahan/penyekatan.
Sampel Campuran
3 bagian
1. Uji pendahuluan dan uji penggolongan.
2. Penyekatan.
- Kloroform/asam barbital.
- Kloroform/basa alkaloid.
- Aseton/netral sulfa.
Uji tahap-tahap identifikasi terhadap isolat ini.
3. Cadangan.
Salep
12
Dalam beacker glass.
- Salep+cera+air dipanaskan
- Fasa air diuapkan serbuk.
- Fasa salep/cera, ekstraksi
washbenzen/petroleum eter (p.e.)+air, fasa air diuapkan.
Dalam tabung.
Salep+air+p.e. dikocok kuat, fasa air diuapkan.
ALKOHOL (R-OH)
- Monovalen dan polivalen.
- Alkohol primer, skunder, tersier.
Monovalen:
- Alifatik:
Primer : etanol, dsb.
Sekunder : isopropil alkohol, dsb.
Tersier : amilen hidrat.
- Aromatik: benzyl alkohol, cinnamil alkohol.
- Siklik: menthol, terpen hidrat.
Polivalen:
Cair : gliserol, etilen glikol, propilen glikol.
13
Padat: dulcit/dulcitol, mannit/mannitol.
Membedakan alkohol primer, sekunder,
dan tersier.
- Oksidasi:
Primer : aldehid.
Sekunder : keton.
Tersier : ≠
- Xantogenat (primer dan sekunder):
CS2+NaOH garam molibdat kompleks warna.
Uji alkohol polivalen.
- Meningkatkan keasaman asam borat.
- Cprifil biru jernih
- Landwehr kuning tua – cokelat.
Metanol (CH3-OH)
Sifat-sifat fisik.
Reaksi:
- Esterifikasi.
- Nitrobenzoil klorida metal nitrobenzoat (T.L.
96oC).
- Vivario Prussian blue.
- Dll.
Etanol (C2H5OH)
Esterifikasi
14
Salisilat, benzoat, asetat.
Iodoform.
Lanjutan iodoform isonitril
(bau spesifik, toksik).
n-propanol, isopropanol (C3H7OH)
Isopropanol T.D. = 82,5oC.
- Esterifikasi asam salisilat negatif.
- Vanilin-H2SO4 merah+air ungu.
- Paranitrobenzoil klorida isopropyl
nitrobenzoat (t.l. = 111oC).
n-propanol T.D. = 97-98oC.
- Iodoform ( - ).
- Vanilin-H2SO4.
- P.nitrobenzoil klorida.
Gliserol
Polivalen.
Kental, manis.
Kelarutan: larut dalam air, etanol, tidak
larut dalam kloroform dan petroleum eter.
Diuapkan di atas water bath tidak
pernah kering.
15
Cuprifil, Carletti (paling spesifik),
Mulliker.
Pembentukan akrolein (H2C=CH-
CH=O).
TEA/Trietanol Amin
Cairan kental, higroskopis.
Reaksi basa.
Reaksi parri
AgNO3 panaskan pada water bath (2’)
cincin perak.
n-butanol dan Isobutanol.
Cairan dengan indeks bias tinggi (n- = 1,3993; iso =
1,3076).
Titik didih (n- = 117oC – 118oC; iso = 108oC).
Terbakar dengan nyala kuat, uapnya merangsang
batuk (n-), mudah terbakar, mengiritasi kuat (iso).
- p-nitrobenzil klorida t.l.= 35oC (n-); 67oC (iso).
- 1% K4Fe(CN)6 lapisan air kuning (n-); cokelat
jingga (iso).
Benzylalkohol
Cair, aromatik lemah.
t.d. = 204,7oC.
16
Kelarutan air 1:25.
Bercampur dengan etanol, eter, kloroform.
HNO3 4N oksidasi lemah benzaldehid (bau
amandel).
K-bikromat oksidasi kuat benzaldehid.
Oksidasi lajut asam benzoat sublimasi..
Menthol
Kristal tidak berwarna, rasa sejuk, bau khas.
Tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol, eter,
kloroform.
H2SO4 pekat salisilaldehid, dipanaskan warna
merah.
H2SO4 pekat, vanillin/H2SO4 kuning jingga+air
violet (timol : biru violet).
Asam asetat glacial H2SO4 pekat negatif (timol:
hijau).
Kloral Hidrat
Hablur tidak berwarna, bau merangsang, rasa pahit
panas.
Mudah larut dalam air, etanol, eter, dan CHCl3.
t.l. = 57oC.
Menguap pelan-pelan di udara.
+ NaOH CHCl3+HCOONa+H2O.
17
Uji Beilstein (+).
+ aniline+NaOH padat bau isonitril.
Zat dalamair+resorsin+NaOH 2N add basa rosa
merah.
Fenol
Monovalen:
Fenol, o/m/p kresol, timol, naftol, eugenol, guiaijol, vanillin.
Polivalen.
Resorsin, pirokatekin, hidrokinon, pirogallol, floroglusin,
asam galat.
Asam lemah.
+ NaOH fenolat.
+NaHCO3 tidak membentuk garam.
Sedikit larut dalam air, makin banyak –OH (polifenol),
makin mudah larut dalam air.
Fenol polivalen bersifat reduktor.
Membedakan fenol monovalen dan polivalen.
Berdasarkan daya reduksi.
Lemah/negatif (mono), reaksi kuat (polivalen).
Distilasi uap, ikut terdistilasi: monovalen (kecuali alfa
dan beta naftol).
Tidak ikut terdistilasi uap: polivalen kecuali
pirokatekin.
18
FENOL/PHENOLUM
19
Hablur, tak berwarna/agak merah.
Bau spesifik, larut dalam etanol, eter, kloroform, t.l.39-
410C.
FeCl3 merah.
Marquis: merah.
Indofenol: NH4OH + Br2 hijau biru + asam
merah.
HNO3 encer, uapkan asam pikrat (trinitrofenol) t.l
121-1220C.
Kresol (Campuran o, m, p kresol)
Larutan jernih seperti minyak.
Kuning coklat
Bau seperti fenol.
FeCl3 biru violet.
Marquis merah.
Aqua brom mengendap.
Timol dan Karvakrol
Timol: hablur besar, bau seperti sirih, tidak larut dalam
air, larut dalam etanol, kloroform.
Karvakrol: zat cair.
FeCl3 tak berwarna + spiritus.
Timol hijau, karvakrol hijau kotor putih.
Marquis: merah.
20
CHCl3 + KOH dipanaskan merah violet.
Van Itallie: Timol merah, karvakrol tidak berwarna
dipanaskan putih.
α-naftol/β-naftol
α-naftol: hablur/jarum, di udara merah, sukar larut
dalam air dingin, mudah larut dalam air panas, etanol, eter,
CHCl3. T.l. 95-960C.
β-naftol: hablur mengkilap putih/agak merah, bau
lemah seperti fenol, rasa panas, dan pedas, sukar larut
dalam air dingin, mudah larut dalam etanol, eter. t.l. =
1230C.
FeCl3, fluorescensi, aqua brom/ammonia,
kloroform/KOH.
Pemisahan α dan β : CCl4, α larut.
Fenol-fenol lain
Alnilin
Resorsin
Hidrokinon
Pirogallol
Pirokatekin
Guaia Col.
Floroglusin
Tiokol (kalil sulfoguaicolas)
21
Tanin
Dermatol (bismuth sub gallas)
Meditren
Vioform
Pp (laxatol)
Nipogin, nipasol
22
ASAM
Teori asam.
KFA: senyawa organik dengan gugus karboksil.
Kimia:
1. Asam alifatis (formiat, asetat, dll), asam aromatis
(salisilat, benzoat, dll).
2. Asam monokarboksilat, asam polikarboksilat.
3. Asam jenuh, asam tak jenuh.
4. Asam tersubstitusi.
5. Asam amino, dll.
Penggolongan berdasarkan sifat fisika:
1. Turut distilasi uap: asam-asam monokarboksilat
(alifatis/aromatis).
2. Tidak turut distilasi uap: asam polikarboksilat.
Kelarutan:
- Larut air: alifatis C1-C4, sebagian larut: alifatis
C5-C8, tidak larut: > C9.
- Dalam air: umumnya larut.
Asam formiat/formic acid/asam semut
Zat cair, bau merangsang.
Tidak bercampur dengan air.
Daya reduksi kuat.
Reaksi-reaksi:
23
- Reduksi dengan Mg/HCl
formaldehid (fuchsin/H2SO4).
- Reduksi garam merkuri
(serullas).
- Mereduksi KMnO4.
- Mereduksi Ag
(AgNO3/Reinecke) Ag mengendap hitam.
- Mereduksi larutan fehling.
Asam asetat/acetic acrd
Cairan bening, bau
merangsang.
Larut dalam air,
alkohol.
Reaksi-reaksi:
- KHSO4 gerus
bau cuka.
- Kakodyl.
- Esterifikasi
etanol-amil alkohol.
Asam benzoat/acidum benzoicum
Krist
al, keeping, jarum.
24
Rasa
mula-mula manis kemudian menggigit.
Kelar
utan:
- Sukar larut dalam air dingin, mudah larut dalam air
panas.
- Mudah larut dalam alkohol, eter, kloroform.
Reak
si-reaksi:
- Esterifikasi.
- FeCl3 feri benzoat (↓ coklat).
- Reaksi kristal sublimasi, aseton air.
Asam salisilat
Kristal jarum/serbuk putih.
Kelarutan:
- Sukar larut dalam air dingin, mudah dalam air panas.
- Larut dalam alkohol, eter, kloroform.
Reaksi-reaksi:
- Feri klorida ungu stabil.
- Esterifikasi.
- Kristal sublimasi, aseton-air.
Asam-asam lainnya
Asam oksalat
25
Asam sitrat
Asam nikotinat
Asam sulfanilat
Asam asetat
Derivat asam karboksilat, dll.
ALKALOID
Senyawa beracun/tidak beracun yang
berpengaruh terhadap sistem saraf pusat.
Sifat basis, karena heterosiklik.
Sumber: tanaman dan hewan, sintesis.
- Tanaman dan hewan contoh: epinefrin,
adrenalin.
- Sintesis contoh: parasetamol, antalogin.
Senyawa organik mengandung atom-atom,
bersifat basa, berasal di tanaman dan mempunyai efek
farmakologis.
26
‘Alkali Like’ bersifat basa walau lemah.
Tata nama:
- Genus tumbuhan contoh: Atropin; nama tumbuhan
contoh: kokain, kinin, ergotamin; efek farmakologis
contoh: emetin, opiat; penemu awal contoh: pelletielin;
isomer contoh: pseudoefedrin (iso, neo, epi) untuk
menggantikan fenilpropanol.
Sifat fisiko-kimia:
- Mengandung satu atom N basa
lemah.
- Atom N dalam alkaloid berbentuk amin
primer, sekunder, tersier.
- Rasa pahit.
- Efek, farmakologis tertentu.
- Sebagian besar tidak/sedikit larut dalam
air.
- Alkaloid basa mudah larut dalam
pelarut organik/P.O.
- Alkaloid bentuk garam larut dalam air,
tidak dalam pelarut organik.
- Zat padat, kristal, amorf.
27
- Spesifik dalam satu jenis famili (morfin
analgesik / kodein-papaveraceae untuk menekan
batuk/antitusif, sirkum-loganiceae).
- Dalam beberapa famili (berberin dalam
Berberidaceae, Ranunculaceae, Rutaceae).
Papaverin tidak termasuk golongan O karena tidak
menimbulkan ketergantungan pada efek farmakologisnya.
Penggolongan alkaloid menurut struktur inti:
- Inti kirolin, isokinolin.
- Indol.
- Imidazol.
- Fenantren.
- Piridin, pirolidin, piperidin.
- Purin base (xanthin).
- Steroid.
- Anin, dll.
28
Reaksi umum alkaloid:
- Pengendapan: D, B, M.
- Warna: Asam sulfat, marquis formalin, frohde
famadat, mandolin malibdat, erdman, dll.
- Reaksi kristal: D, B, M, sublimate, kalium
fero/ferisianida, AuCl3, PtCl4, asam pikrat, asam pikrolon,
asam silikowolframat, asam fosfomolibdat, rekristralisasi
(aseton air, alkohol air).
Isolasi Alkaloid
- Kromatolografi.
KLT
Lempengannya (spot) lebih tebal yang preparatif dari
pada kuantitatif.
- Isolasi pada pH berlainan.
ditarik oleh pelarut kloroform (pelarut organik).
digunakan indikator universal/pH meter.
basa yang digunakan NH4OH sedikit cukup untuk
membentuk alkaloid, mudah menguap sehingga mudah
untuk mengisolasi.
1. Alkaloid Opium
29
Buah papaver somniferum.
Fenantren.
Morfin/psedomorfin, heroid (diasetitmorfin), codein (netil
morfin), thebain, pionin (etil morfin), dilaudin (hidro
morfin), dicodid (dihidro codein), eukodal (oksikodon).
Isokinolin.
Papaverin, Narcotin, Narcein.
Reaksi umum (kenantren).
King, Sanchez, Pesez, Marquis, Frohde.
Reaksi kristal.
Sublimat, Fe complex, dragendrof.
2. Alkaloid
Solanaceae
2 golongan:
- Atropin (atopin, homatropin, hiosianin, sleopolanin).
- Nicotin vitamin B complex dan derivate (asam
nikotonat, nicotinamid, coramin, INH (isoniazin
untuk obat TBC)).
Reaksi umum: midriatrik menggunakan
hewan percobaan, vitalli, guerbet, wasicky.
3. Alkaloid Semen Strychni
Striknin dari tumbuhan Strychos
nucsfomica dan brucin.
30
Reaksi spesifik: vitalli morin.
4. Alkaloid Radix Ipeca
Emetin Cephachin.
Dalam pulvis boveri golongan O (sebagai Radix
Ipeca).
Reaksi umum:
Frohde (emetin) dan Rx gugus fenol.
5. Alkaloid Derivat Xanthin
Kofein (1, 3, 7 trimetil xanthin).
Theobromin (3, 7 etimetil xanthin).
Teofilin (1, 3 dimetil xanthin).
Aminofilin (teofilin etilen diamin).
Rx: Murexide, madioksis, roux.
Aminofilin larut dalam air, teofilin tidak larut dalam air.
6. Alkaloid Cortex
Kinin sulfat/klorida, kinidin, sinkonidin.
Reaksi:
- Rasa pahit, fluoresensi dalam H2SO4 (kinin dan
kinidin hanya pada asam-asam beroksigen).
- Thalleiochin, Heraphathiet, Erythrochine.
31
- Reaksi kristal kalium ferosianida.
7. Alkaloid Secale Cornatum
Ergotamin, ergotoxin, ergometrin.
Reaksi:
- Dalam air berfluoresensi biru (ergometrin).
- Van Urk, Van Keller, Marquis, Frohde,
Ninhidrin/alkohol, HNO3 pekat, H2SO4 pekat.
8. Akaloid Derivat Anilin
Acetanilid.
Reaksi isonitril, sublimasi pesifik.
Fenasetin.
HNO3 mengendap kristal jarum kuning.
HCl 3N + Diazo A + B.
Reaksi kristal bouchardad.
Parasetamol.
Feriklorida, HCl 3N + diazotasi (jingga).
Reduksi Tollens.
9. Alkaloid Derivat Pirazolon
Pirazolin 5-on.
32
Antipirin.
FeCl3 merah darah, NaNO2 + HCl hijau, asam pikrat titik
lebur 1680C.
Piramidon/Aminofenaton.
FeCl3 ungu kemudian hilang, AgNO3 ungu
kemudian hilang.
Novalgin/Metampiron.
FeCl3 (biru), NaOCl (biru), H2O2 (biru merah), AgNO3
(biru merah).
Feril butazon, oksifonbutazon, azapropazon.
Reaksi:
- HCl p + eter, kocok + NaNO3 lapisan eter
kuning hijau.
- HAc glacial + HCl p, refluks, saring, filtrat + diazo
A dan B endapan merah coklat, + etanol larut
merah.
10. Alkaloid Anestetik
Devirat p. amino benzoic acid.
Anestesin (etil ester pABA).
Korek api, iodoform, pDAB.
Procain HCl (Novocain).
Reduksi kalomel, pDAB.
33
Stovain.
pDAB negatif, redusir kalomel, kristal AuCl3 atau AuBr3.
11. Alkaloid lain
Santanin obat cacing, Cocain, Reserpin, Yohimbin,
Heksamin, Vitamin larut air, dll.
SENYAWA BARBITURAT
Asam Barbiturat
Sintesa A. V. Bayer 1863 tidak bersifat hipnotik,
kondensasi asam malonat dan ureum ( senyawa
malonil urea).
34
Golongan Barbiturat
o S. S dwisubstitusi asam barbiturat.
o E. Fischer (1903) : Sintesa dietil malonat dan
ureum 5,5-dietil barbiturat (barbitura/veronal).
o Efek : Hipnotik/sedative, antiepilepsi,
narcosis.
o Dalam larutan basa mudah terurai terutama
bila dipanaskan.
Terjadi pembukaan cincin pada C4 dan C6
malondiamida.
o Sifat Fisika :
- Sukar larut dalam air, mudah larut dalam eter,
kloroform, etil asetat.
- … tajam
- Dapat menyublim untuk identifikasi.
- Zat padat, kristal tidak berwarna/putih,
pahit/sedikit pahit.
o Sifat Kimia:
- Asam barbiturat adalah asam kuat dengan nilai
pKa = 4.
35
Barbiturat asam lemah, pKa 7-7,5 (karena substitusi
kedua atom hydrogen pada C5).
- Barbitura dan derivate : bentuk keto-enol
dengan NaOH/KOH/NH4OH/alkali karbonat garam
larut dalam air.
o Isolasi
- Pengocokan dalam suasana asam, isolasi oleh
eter.
Otto Stass dan Edermann.
Muhiman dan Burgin
Buchri dan Perlia.
Van Italie.
- Cu piridin (Zwikker).
- Co-Ca kompleks (Pesez).
- Sublimasi mikro.
Penggolongan Barbiturat
o Turunan asam barbiturate : ureida
siklik (akhiran –al).
o Bukan turunan asam barbiturate
Ureida alifatik.
(Adalin, bromural, sulfonat, sedormid, trional, dll.).
Reaksi Senyawa Barbiturat
o Reaksi warna Parri dan Patjewijd.
36
Kobal nitrat/methanol + ammonia kompleks warna
ungu ( positif juga untuk theobromin, phtalamid).
o Zwikker (cupri sulfat/piridin), marquis, vanillin asam
sulfat, α-naftol/asam sulfat).
o Reaksi kristal.
Sublimasi Fe/Cu/Bi kompleks, aseton-air, Cu-piridin, dll.
Contoh Senyawa Barbiturat
Veronal (barbital), seneryl (buthetal), luminal
(fenobarbital), dial (allobarbital), amithal, isoporal,
pentotal/Na-tiopental (pembiusan pada operasi karena
kerja cepat), dilantin, dll.
ANTIBIOTIK
37
Bahan kimia yang dihasilkan mikroorgnisme yang
dapat membunuh / menghambat petumbuhan / reproduksi
mikroorganisme lain (bakterisida/bakteriostatik).
Semisintetik: bahan kimia yang dihasilkan
mikroorganisme modifikasi.
Antibakterial: bahan kimia yang bersifat bakterisida/
bakteriostatik terhadap pertumbuhan / reproduksi
mikroorganisme.
Sejarah Antibiotik
1929, Alexander Flemming:
penicillium notatum gram (+).
1940, Flory & Chain : isolasi
penicillium.
1944, Walksman : isolasi
streptomisin.
Karakteristik Antibiotik
Broad & Narrow spectrum.
Bactericid & Bakteriostatik.
Hasil metabolisme mikroorganisme (melalui
biosintesa/semisintetik/sintetik).
Tidak toksik terhadap ‘host’.
Tidak mempunyai efek samping merugikan.
Sensitivity dan Resistensi
Untuk antibiotik baru, mengetahui spectrum
antibiotik.
38
Antibiotik lama, mengetahui sensitivitas/resistensi
mikroorganisme terhadap antibiotik.
Metode :
- Disc/Swell Methode (kualitatif).
- Tube Dlution Methode (Kuantitatif).
- Static/cibe MIC & Minimum Bactericidal
Concentration/ MBC.
- Uji in vitro tidak selalu sama dengan in vivo.
(Tergantung BA – BE/Bioavailability – Bioequivalency
suatu produk, daya tahan tubuh, dll.).
- Mekanisme resistensi.
- Cross Resistension resistensi silang.
Penggolongan
Antibiotik β-laktam cincin β-laktam
kelemahanya : mudah terdegradasi oleh enzim β-
laktamase.
Antibiotik tetrasiklin.
Antibiotik kloramfenikol.
Antibiotik aminoglikosida.
Antibiotik lain (makrolid dan polipeptida).
Obat TBC dan lepra.
Obat fungi.
Sulfonamida (antibakterial).
Kemoterapi lain yang bekerja sebagai antibakteri.
Klasifikasi (dasar mekanisme kerja)
39
Menghambat sintesa protein bakteri.
Menghambat metabolisme asam nukleat bakteri.
Mempengaruhi permeabilitas membrane sel
bakteri kebocoran sitoplasma.
Mempengaruhi sintesa dinding sel bakteri dengan
menghambat pembentukan rantai peptida pada dinding
sel bakteri.
Antibiotik β-laktam
Cincin β-laktam.
Enzim laktamase
Penicilin, sefalosporin, β-laktam lain.
☺ β-laktam-penisilin.
- Struktur dasar –R (substituen).
- Penisilin G (Benzyl), F (Pentenyl), K (n-heptenyl),
α (p-hidroxy benzyl), dll.
- Penisilin alam, antistafilokokus, isoksazolil
(kloksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin, oksasiklin),
aminopenisilin / ampisilin / amoksisilin), penisilin
antipseudomonas.
- Analisis kualitatif:
Antara lain asam pekat, marquis, asam kromatopat,
dll. Instrument IR (pita gugus karbonil pada cincin β-
laktam), spektrofotometri UV-visibel.
☺ β-laktam-sefalosporin.
- Struktur dasar: ada 2 gugus -R (substituen).
40
- Enzim laktamase II (sefalosporinase).
- Generasi I-IV.
- Analisis kualitatif :
Reaksi warna (Ph. Eur asam sulfat/asam nitrat),
spektrofotometri UV, IR).
☺ β-laktam lain.
- Bukan penisilin/sefalosporin.
o Monobaktam; β-laktam siklik,
cincin tunggal, asam 3 aminobaktamat. Derivat:
antara lain aztreonam.
o Penghambat β-laktam.
Tidak sebagai obat tungga, tidak mempunyai
aktivitas antimikroba, menghambat β-laktamase
(suicide inhibitory). Contoh: asam klavulonat,
sulbaktam.
Antibiotik Tetrasiklin
Struktur dasar: cincin oktahidonaftasen, 1 gugus
dimetil amino, 1 gugus krboksimetamid.
Substituen : R1-R5.
Kristal warna kuning, sedikit larut dalam air,
amfoter (basa: gugus dimetilamino; asam: gugus
hidroksil enol pada C3).
Klortetrasiklin, oksitetrasiklin, tetrasiklin,
demeklosiklin, doksisiklin, monosiklin, dll.
Identifikasi:
41
- KLT, penampakan noda asam sulfat.
- Diazotasi sulfonilat warna-warna.
- Spektrofotometri UV.
- Fluoresensi (> kuat bila kompleks dengan kation).
- Asam sulfat-ferriklorida – warna-warna, dll.
Antibiotik Kloramfenikol
Struktur dasar: kloramfenikol (R=NO2), tiamfenikol
(R=CH3SO2), ester palmitat.
Analisis kualitatif: spektrofotometri β-laktam,
NaOH/piridin, fenol/NaOH, nitro aromatik reduksi-
azotasi.
Antibiotik Aminoglikosidum
Rangka dasar: monosakarida
(pentosa), aminomonosakarida (heksosa),
Aminosikloheksan dihubungkan dengan ikatan
glikosidik, aminoheksosa-o-aminosikloheksan-o-
pentosa.
Contoh: Neomisin, paromomisin,
streptomisin, kanamisin, gentamisin, tobramisin,
amikasin, dll.
Sifat Fisiko-kimia: Basa kuat
(terdapat beberapa pusat basa), hidrofil/sangat polar.
pH stabil 4,5 – 7. untuk terapi: bentuk SO4 (lebih stabil
daripada bentuk basa).
42
Identifikasi: SO4 positif, Mathol
(juga untuk kuantitatif), Naftol+Nahipoklorit merah.
Antibiotik Lain
Makrolidum
- 12-16 cincin lakton, 1-2 aminosakarida, ikatan
glikosidik.
- Sifat fisiko-kimia: basa sukar larut dalam air, larut
dalam etanol/pelarut organic lain, sangat pahit, pH<4
terurai, untuk sediaan ral dibuat sustained release
tahan getah lambung (mencegah untuk pecah di
lambug).
- Contoh: eritromisin.
- Identifikasi: Asam sulfat/aseton-HCl.
Antibiotik Polipeptida
- Polipeptida siklik homomer (terdiri hanya satuan
asam amino yang sejenis) & heteromer (terdiri dari
beberapa asam amino yang berbeda jenisnya).
- Ikatan peptide homodet (ikatan amida antara
asam amino) dan heterodet (ikatan amida dan sulfida
antara asam amino).
- Tirosidin: dekapeptida homomer homodet.
- Polimiksin, basitrasin, gramisidin, dll.
43
Spektinomisin
- Antibiotik trisiklik.
- Stretococus spectabilis.
- Cide/static.
- Untuk gonococcus.
- Alternative: benzil penisilin.
Linkomisin
- Linkomisin, klindamisisn.
Trans-1-metil-4-propil-L-prolin-(ikatan amida)-α-metil
tioglikosida.
44
45
ANTIHISTAMIN
Zat yang dapat menetralkan histamin dalam tubuh
yang dapat menyebabkan alergi.
Sintesis : garam-garam HCl, PO4, itrat, tartrat,
succinat.
Sifat Umum : pahit, basa (N tersier dalam keadaan
bebas), bentuk basa mudah larut dalam pelarut organic,
atau HCl encer (karena merupakan garam).
Bentuk garam mudah larut dalam alcohol atau air. Garam
HCl/ garam pikrat : identifikasi + l.
Reaksi umum :
Mirip Alkaloid.
Analisa :
Antihistamin + beberapa asam pekat warna-warna + H2O
berubah.
Lkaloid (beberapa) + Asam pekat warna + H2O warna
hilang.
Penggolongan :
1. Rumus umum
☺ R – X – C – C – N
X=O senyawa amino alkil eter.
X=C alkil amin.
X=H alkilendiamin.
46
R: cincin dengan 5 – 6 atom, dengan ikatan siklik,
aromatik, dan heterosiklik.
☺ R – O – C – C – N
Sifat sdatif lebih nyata.
- Difenhidramin Hcl (R/) Benadryl).
- Ambrodyl.
- Antenofen/Neo.
- Cliatine.
- Dan lain-lain.
☺ R – C – C – C – N
Kenyataan toxik
2 kerja ikutan
-CTrq
Bromphyminamin.
☺ R – N – C – C – N
Sifat dan nyata antihistamin.
Contoh: Tonsilamin, Pyribenzamin, dan lain-lain.
2. Tidak punya rumus
umum.
Derivat-derivat:
47
a. Piperazin,
antara lain: Longifen, Meklizin.
b. Pipenidin,
antara lain: Periactin, Theladin.
c. Fenotiazin,
antara lain: Phenengam/Prometazin, Largactyl.
d. Azofenotia
zin, antara lain: Isothipendilum, Prothipendilum.
e. Golongan
sisa: Indicol, Antiatin, Diaphen, dan lain-lain.
Identifikasi
1. Fisika
- + l dengan garam pikrat.
+ l asam garam HCl.
- Kromatografi.
- Indeks bias.
2. Kimiawi
Organoleptis.
Beilstein.
Fluorescensi.
Mayer&Bouchardat + alkohol larut.
Asan pekat warna-warna.
Marquis, Fe, Mandellin.
p-DAB HCl.
Dan lain-lain.
48
3. Kristal
Antara lain: M, B, D
KBq, y, dan lain-lain.
Pikrat
49