Upload
zhang-jie-li
View
120
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
هتاكربوهللاةمحرومكيلعمالسلا
(3x) أكبر الله أكبر الله أكبر الله
كثيرا لله والحمد كبيرا أكبر الله
ان� ب�ح� ة� الله� و�س� ي�ال� ب�ك�ر� أ�ص� ��ل�ه� و إ�ال� آلإ
د�ه، الله� د�ق� و�ح� ر� و�ع�د�ه� ص� ن�ص� ع�ب�د�ه� و�
ن�د�ه� ج� �أ�ع�ز م� و� اب� و�ه�ز� ز� د�ه� األ�ح� �ل�ه� و�ح� آلإ
� �ال �ي�اه� إ�ال� ن�ع�ب�د� و�ال� الله� إ ي�ن� إ ل�ص� ل�ه� م�خ�
ل�و� الد4ي�ن� و�ن� ك�ر�ه� و� ل�و� ال�ك�اف�ر� ك�ر�ه� و�
ر�ك�و�ن� ل�و� ال�م�ش� . ك�ر�ه� و� و�ن� ن�اف�ق� ال�م�
د� م� ع�ل� ال�ذ�ي� لله� ال�ح� ان� ج� م�ض� ر� ر� ه� ش�
ي�ام� ن�ي�ن� الص4 م� ؤ� ع�ل� ل�ل�م� ي�د� و�ج� ط�ر� ع� ال�ف�
ة� ي�اف� ي�ن� ض� ائ�م� �ة� ل�لص ح� ر� ، و�ف� ي�ن� ت�ق� ل�ل�م�
د� ه� �ل�ه� أ�ن� أ�ش� د�ه� الله� إ�ال� آلإ ر�ي�ك� و�ح� ال�ش�
د� ل�ه� ه� أ�ش� ي4د�ن�ا أ�ن� و� ن�ب�ي�ن�ا س� د�ا و� �م م�ح�
ل�ه� ع�ب�د�ه� و� س� اد�ق� و�ر� ي�ن، ال�و�ع�د� ص� األ�م�
ل4 اللهم ل4م� ف�ص� ب�ار�ك� و�س� ي4د�ن�ا ع�لى� و� س�
Lد �م اب� آله� و�ع�لى� م�ح� ح� ص�أ� ام� و� ال�ك�ر�
ل4م� ا و�س� ل�ي�م� ا، ت�س� ا ك�ث�ي�ر� �مب�اد� ب�ع�د�: أ� ي�اع� ف�
ي�ك�م� الله� و�ص��ي�اي� أ� إ و�ى و� الله� ب�ت�ق�
د� و�ط�اع�ت�ه� ق� از� ف� و�ن ف� ت�ق� ال�م�
الحمد ولله أكبر الله أكبر الله أكبر الله !
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
memiliki kesempurnaan pada seluruh nama dan sifat-Nya. Kita
memuji-Nya dan memohon pertolongan-Nya, serta memohon
ampunan-Nya. Kita berlindung kepada-Nya atas kesalahan diri-diri
kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Shalawat dan salam semoga
senantiasa Allah Subhanahu wa Ta’ala curahkan kepada Nabi kita
Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya, serta kepada seluruh
kaum muslimin dan muslimat yang benar-benar mengikuti
petunjuknya.
Khutbah Idul Fitri kali ini berjudul :
Memaafkan, Meminta Maaf dan Mendoakan
1
2
الحمد! ولله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
Hadirin-hadirat yang berbahagia.
Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini kita masuki dan kita lewati
dalam suasana perpolitikan di Tanah Air yang panas. Pemilu
Legislatif dan Pemilihan Presiden sudah kita lewati. Kita bersyukur
karena sudah ada Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih.
Harapan kita adalah pemimpin yang baru di negeri ini dapat
menjalankan tugas dengan baik sebagaimana yang dijanjikan dalam
kampanye yang lalu. Sebagai warga negara, setiap kita tentu harus
menghormati pemimpin meskipun bukan pilihan kita. Kecintaan
kita pada seorang pemimpin tidak boleh sampai menghilangkan
daya kritis, namun kebencian kita padanya juga tidak boleh
menghilangkan ketaatan. Karena itu, syarat menaati pemimpin
adalah selama perintahnya tidak mengandung kemaksiatan,
Rasulullah SAW bersabda:
�ن� ا � �ال ا �ر�ه� و�ك �ح�ب� ا �م�ا ف�ي و�الط�اع�ة� م�ع� الس� � �م ل �م�س� ال ع�ل�ى
�ط�اع�ة� و�ال م�ع� �س� ف�ال �ة& �م�ع�ص�ي ب �م�ر� ا �ن� ف�ا �ة& �م�ع�ص�ي ب ,ؤ�م�ر� يKewajiban taat dan patuh bagi seorang muslim (terhadap
pemimpinnya) itu dalam hal yang disukai maupun yang tidak
disukai selama tidak diperintah berbuat maksiat. Jika ia disuruh
berbuat maksiat, maka ia tidak perlu mendengar dan tidak perlu
taat (HR. Muslim).
الحمد! ولله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
Hadirin-hadirat yang berbahagia.
Sejak ufuk barat mulai menggelincir kemarin petang hingga
pada pagi hari Idhul Fitri saat ini, kita mendengar gemuruh suara
takbir yang tak henti-hentinya membahana ke seluruh dunia dan
menyebar luas ke alam semesta, membesarkan dan mengagungkan
Allah SWT. Namun, bersamaan dengan itu, nun jauh dalam lubuk
hati kita, gemuruh perasaan kita mengharu-biru, gemuruh suara
kepedihan dan kegembiraan, gemuruh tangis dan tawa kita yang
menyatu rasa. Kita menangis karena mengenang Ramadhan, yang
tiba-tiba meninggalkan kita, pada akhir waktunya, pada ujung
jangkanya, pada kesempurnaan bilangannya. Kita tertawa karena
tibalah kita pada hari bersyukur, yang mengantarkan kita pada
curahan hujan kasih sayang Allah, yang tidak ada batasnya, tidak
ada hingganya dan tidak ada henti-hentinya.
Baru saja kita meninggalkan rumah kita dengan iringan takbir.
Baru saja kita melanjutkan takbir di masjid ini. Baru saja kita
bersama-sama mengangkat tangan berulang kali mengucapkan
Allahu Akbar. Baru saja kita meratakan kening kita di atas sajadah
sambil menggumamkan Subhana Rabbiyal 'Ala wa bi hamdih.
Sekarang kita duduk bersimpuh di halaman kebesaran Allah SWT.
Marilah kita rasakan semilir angin pagi mengusap muka kita.
Marilah kita rasakan hangatnya matahari pagi merambat pada setiap
pori-pori kulit kita. Marilah kita hirup wewangian surgawi yang
memancar dari keberkahan Idul Fitri sambil menghayati dalam-
32
dalam isi khutbah Idul Fitri di pagi ini. Jangan ada yang bersuara,
biarkan rasa hening itu mengalir membasuh relung hati kita yang
selama ini terasa gersang dan tandus, dikemaraukan oleh rasa
galau .
الحمد! ولله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
Hadirin-hadirat, Jemaah Shalat Ied yang berbahagia.
Perlahan-lahan, sedikit demi sedikit marilah kita kosongkan pikiran
kita sejenak. Di hari yang fitri ini, dalam kondisi fitrah –seperti bayi
baru dilahirkan- Marilah kita ingat orang-orang yang kita cintai
dalam hidup ini. Kemanakah ayah atau ibu yang pada lebaran lalu
masih memeluk dan menyambut uluran tangan kita dengan kasih
sayangnya? Kemanakah kakek atau nenek, yang pada lebaran lalu
masih mencium kita? Kemanakah suami kita atau istri kita yang
pada lebaran lalu masih bersama-sama dengan keluarga?
Kemanakah anak kesayangan kita yang menjadi cerita kebanggaan
kita di hadapan teman-teman kita, yang pada lebaran-lebaran
kemarin dengan ciri khasnya menjengkelkan namun tetap membuat
kita tersenyum. Kemanakah kakak atau adik kita yang pada lebaran
lalu gelak tertawa berbagi bahagia bersama kita? Kemanakah,
tetangga, kekasih, sahabat yang lebaran lalu masih mengirimkan
kartu lebaran atau “SMS”, mengucapkan selamat hari raya idhul
fitri dan masih sempat menyalami kita? Barangkali ada di antara
mereka yang sekarang lagi di perantauan, lagi terbaring sakit atau
ada yang sudah dipanggil Allah untuk menghadap-Nya.
Hadirin-hadirat, Jemaah Shalat Ied yang berbahagia.
Kenanglah ayah-ibu kita karena mencintai orang tua kita adalah
utama. Allah berfirman :
Artinya : “Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula).” Q.S.
Al Ahqaaf : 15
Tanpa mereka, kita tidak akan di dunia ini. Kehebatan kita yang
membuat dada kita membusung tidak ada apa-apa artinya tanpa
mereka. Kasih sayang dan cinta mereka lah yang selalu
memanjakan kita sampai kita tua. Mereka menyayangi kita dengan
setulus hati, tanpa meminta balas budi. Mereka hanya
mengharapkan buah hatinya kelak akan menjadi anak yang shaleh,
bahagia, sukses, dan tidak lupa dengan jasa-jasa mereka.
Ibu yang sudah mengandung kita selama 9 bulan, dan melahirkan
kita ke dunia ini, dengan susah payah dan mempertaruhkan nyawa
demi sang buah hati. Ayah yang sudah bersusah payah mencari
nafkah, dari pagi sampai malam hanya untuk buah hatinya. Mereka
adalah guru pertama yang melatih kita berjalan, berbicara, dan
mengenali tentang dunia luar. Jika orang tua marah terhadap kita,
45
tandanya mereka bukan benci, melainkan mereka sayang dan
perhatian kepada kita. Kasih sayang mereka sangat tidak terhingga.
Mereka selalu ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Jasa-jasa
mereka terlalu banyak untuk dijelaskan.
Saat kita sakit, Ayah yang terlalu khawatir sementara ibu selalu
memperhatikan kita dengan lembut.
Mereka telah mencoba berusaha untuk menjadikan waktunya
bersama kita penuh dengan makna kehidupan, selalu mengenalkan
Allah SWT Sang Pencipta, selalu menanamkan IMAN. Ayah
menginginkan kebersamaannya dengan kita itu menjadi warisan
yang terindah darinya untuk kita, dunia dan akhirat.
Ketika kita sudah diwajibkan untuk sholat, ayah berkali-kali
mengingatkan kita untuk tidak lalai mengerjakan sholat di awal
waktu. Diri kita menjadi kesal karena ayah tak bosan-bosan
mengingatkan dan menasihati kita. Ketahuilah, ayah tahu apa yang
terbaik untuk kita. Kata ayah, “Aku tak mau dirimu memusuhiku
kelak di akhirat karena telah lalai mengajarkanmu.”
DAN renungkanlah dalam-dalam, apa yang telah kita perbuat
terhadap kedua orang tua kita? Justru setelah kita besar, kita sering
kali MEMBUAT ORANG TUA KITA MENETESKAN AIR
MATA KESEDIHAN DAN KEKECEWAAN KARENA KITA
MELAKUKAN BANYAK HAL YANG MEMBUAT ORANG
TUA KITA TERPUKUL DAN MALU. Di rumah, kita menjadi
anak yang bandel dan pelawan serta penuh dengan umpatan dan
caci maki. Di sekolah, kita menjadi pelajar yang sering bermasalah.
Di jalanan kita sering KEBUT-KEBUTAN dan membuat
pengendara lain JANTUNGAN. Di masyarakat kita sering ribut dan
rusuh, MEMBUAT ONAR. Di hadapan Allah, kita sering
mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa. Bahkan harta benda yang
ditinggalkan orang tua untuk kita, malah menjadi silang sengketa
dan malapetaka di antara sesama anggota keluarga. Apa
sesungguhnya yang ingin kita cari? Derajat, pangkat, ketenaran,
kebaggaan atau apa?
الحمد! ولله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
Hadirin-hadirat yang berbahagia.
Dalam suasana hening dan lembutnya semilir angin berhembus di
antara alunan takbir mengagungkan Asma Allah yang kita rasakan
saat ini, di hari penuh kemuliaan ini, marilah kita merendahkan hati
kita dari rasa bangga dan sombong, dari merasa hebat dan berkuasa,
sampai terasa sebuah pengakuan dalam jiwa kita terdalam bahwa
kita sesungguhnya sangat lemah dan tidak ada apa-apanya di
hadapan Allah SWT. Sampai kita bisa merasakan bahwa kita terlalu
banyak dosa dan penuh hina. Pada akhirnya, kita merasakan segala
kelemahan diri kita dan rupanya selama ini kita menggantungkan
segalanya kepada Kasih Sayang Allah, Yang Mengatur hidup kita
selama ini.
Memang, kita telah berusaha mengisi Ramadhan dengan amal-amal
terbaik kita. Tetapi, kita juga tahu, banyak sekali kekurangan kita.
6
87
Kemalasan kita lebih banyak dari ketaatan kita. Kealpaan kita lebih
besar dari zikir kita. Lidah-lidah kita lebih banyak bergunjing,
memaki atau mengeluarkan kata-kata yang tidak patut ketimbang
membaca Al-Quran, menyebut asma Allah, atau menghibur hamba-
hamba-Nya. Seluruh anggota badan kita lebih cepat memenuhi
perintah hawa nafsu daripada menjemput panggilan Ilahi Robbi
yang mengatur nafas kita selama ini.
Apa akibat dari semuanya ini? Kita terus menerus dirundung
musibah. Kegelisahan begitu lama sambung-menyambung dengan
kegelisahan dan kesusahan berikutnya. Kecemasan kita bertambah
setiap hari. Kita kejar kebahagian tapi kita sering menemukan
penderitaan hidup. Kita tak pernah tenang. Allah Swt berfirman,
30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ( QS. Al-Syura; 30).
Imam Ali bin Abu Thalib a.s bersabda, "Tidaklah urat terkilir, batu
tergelincir, tongkat tertusuk, kecuali karena dosa. Dan apa yang
diampuni Allah sungguh banyak. Barang siapa yang Allah
dahulukan siksanya atas dosa-dosanya di dunia ini, maka
sesungguhnya Allah terlalu mulia dan terlalu agung untuk
mengulangi siksanya lagi pada hari akhirat." ( Ushul Al-Kafi,
2:445)
Jadi apa pun yang menimpa kita berasal dari dosa-dosa yang kita
lakukan. Tubuh yang sakit, rezeki yang sempit, musuh yang
menyerang, bencana yang menimpa, hati yang terluka, semuanya
adalah akibat dosa. Tetapi Allah yang Maha Pengasih tidak selalu
menghukum dosa-dosa kita. Dengan sabar Dia membiarkan kita
dan menunggu kita untuk kembali pada-Nya. Allah selalu menanti
hamba-hamba-Nya yang mau melabuhkan perahunya pada tepian
lautan kasih sayang-Nya.
Allah berfirman,
"Sekiranya Allah menyiksa manusia karena apa yang mereka
lakukan, tentu tidak akan tinggal dipunggung bumi ini satu
makhluk pun ( yang hidup); tetapi Allah menangguhkan mereka
sampai ke waktu yang ditentukan. Maka apabila datang waktunya
maka sesungguhnya Allah selalu mengawasi hamba-hamba-Nya,"
(QS. Al Fatir; 45).
Allah Swt masih memberikan tempo kepada kita untuk bertaubat.
Bersihkan dosa-dosa kita dengan meninggalkan dosa-dosa itu
sekarang juga. Datanglah kepada Allah dengan penuh penyesalan.
Akui segala kesalahan dan kemaksiatan kita. Segera setelah Dia
9
10
Yang Maha Kasih menerima taubat kita, semua akibat buruk dosa
itu akan dihapuskan. Bukan itu saja Allah juga akan mengganti
seluruh keburukan kita dengan kebaikan. Allah akan mengganti
ketakutan kita dengan rasa damai, kekurangan kita dengan
kecukupan, kebodohan dengan pengetahuan, kesesatan dengan
petujuk.
Allah Swt berfirman,
"Kecuali orang yang bertaubat dan beramal shalih, maka mereka
akan Allah gantikan keburukannya dengan kebaikan. Adalah Allah
Maha Pengampun dan Maha Penyanyang." ( Al-Furqan; 70)
الحمد! ولله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
Hadirin hadirat yang berbahagia.
Dengarkanlah juga bagaimana Allah yang maha Pengasih memanggil hamba-hamba-Nya yang berdoa dengan sapaan yang sangat mesra.
Artinya : "Katakanlah; Hai hamba-hambaku yang telah melewati
batas dalam berbuat dosa. Janganlah kalian berputus asa dari kasih
sayang Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa seluruhnya.
Seungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyanyang.
Kembalilah kalian kepada Tuhanmu, berserah dirilah kepada-Nya,
sebelum datang kepada kalian azab kemudian kalian tidak lagi
dapat membela diri (QS Al-Zumar; 53-54)
Siapakah yang dipanggil Allah dalam ayat ini?
Allah tidak memanggil; Ya 'Ibadiyalladzina aqimush shalat-
"Wahai hamba-hambaku yang mendirikan shalat" atau Ya
'Ibadiyalladzina 'amilush shalihat- wahai hamba-hambaku yang
melakukan amal shaleh".
Yang dipanggil Allah untuk kembali kepangkuan-Nya adalah Ya
'Ibadiyalladzina asrafu 'ala anfusihim- wahai hamba-hamba-Ku
yang sudah melewati batas'. Yang dipanggil Allah adalah kita
semua, yang sudah menghabiskan usia kita dalam kemaksiatan.
Yang disapa Allah dengan penuh kasih adalah kita semua, yang
sudah membebani punggung kita dengan kedurhakaan. Yang
dipinta Allah tidak banyak. Janganlah berputus asa. Dosa-dosa
kalian besar, tetapi lebih besar lagi ampunan Allah. Kalian tidak
layak menggapai kasih sayang Allah, tetapi kasih sayang Allah
11
1212
sangat layak untuk mencapai kalian karena kasih sayang Tuhan
meliputi langit dan bumi.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…
Bapak, Ibu, Saudara-Saudaraku Kaum Muslimin Wal Muslimat
Hadirin Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah.
Rasulullah Saw bersabda; " Ada tiga dosa yang akan disegerakan
siksanya di dunia ini juga tidak akan ditangguhkan pada hari
akhirat; durhaka kepada orang tua, berbuat zalim kepada manusia,
dan tidak berterimakasih kepada kebaikan orang lain.”
Jika kita merasa kurang berkhidmat kepada orang tua, jika kita
selama ini mengabaikan mereka, jika kita tidak segan-segan
menyakiti hati mereka, segeralah datang kepada keduanya.
Bersimpuhlah di kaki mereka, cium tangan mereka, dan basahi
tangan yang pernah menimang kita dengan air mata, mintakan maaf
atas kekurangan pengkhidmatan kita kepada mereka. Jika di antara
keduanya sudah meninggalkan dunia, kirimkan doa yang tulus
kepada mereka. Antarkan doa itu dengan amal shalih dan hadiahkan
amal shalih itu kepada mereka. Ziarahilah kuburan mereka. Lalu
bertaubatlah kepada Allah. Mohonkan Rahmat-Nya agar Dia tidak
menurunkan azab-Nya kepada kita. Mohonkan kepada Allah agar
Dia mengasihi kedua orangtua kita sebagaimana mereka mengasihi
kita diwaktu kecil.
Jika kita pernah merampas hak orang lain atau menggunjing
dan memfitnah mereka atau memeras tenaga mereka untuk
keuntungan kita sendiri, atau menyakiti hati mereka dengan
penghinaan atau makian, atau mendengki mereka dan berusaha
menjatuhkan kehormatan mereka dengan tuduhan keji, atau
menyiksa mereka dengan lisan atau tindakan, atau kita
mengabaikan mereka ketika mereka meminta pertolongan, atau
tidak memaafkan mereka ketika mereka meminta maaf, sadarilah
bahwa kita sesungguhnya telah berbuat zalim kepada mereka.
Rasulullah bersabda :
Sب ي�ح� ا م� ي�ه� أل�خ� Sي�ح�ب ت�ى ح� Vع�ب�د ال�ي�ؤ�م�ن�
ه� س� �لن�ف�"Tidak sempurna iman seorang hamba sampai ia dapat
mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri"
Allah Swt berfirman:
Artinya : “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang
mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
Maka Sesungguhnya mereka Telah memikul kebohongan dan dosa
yang nyata.”
Kita telah mengundang azab Allah. Kembalikanlah segala hak
orang-orang yang telah kita rampas dan kita ambil untuk 13
14
keuntungan kita pribadi. Muliakanlah kehormatan mereka yang
telah kita rendahkan. Berbuat baiklah kepada mereka setelah kita
berbuat jahat kepada mereka. Mintalah maaf dengan tulus. Jika
mereka sudah meninggal dunia, ucapkan doa buat mereka.
Sebutkan nama-nama mereka dalam doa-doa kita. Hadiahkan amal
shaleh kepada mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah. Mohonkan
Rahmat-Nya agar Dia Yang Azabnya Amat Pedih tidak
menurunkan azabnya kepada kita dan kepada orang-orang yang
telah kita aniaya.
Jika kita pernah menerima kebaikan dari makhluk Allah, yang
lewat mereka Allah mengalirkan nikmatnya kepada kita, lalu kita
tidak membalas kebaikan itu dengan kebaikan, atau kita tidak
sedikitpun menampakkan terima kasih kita kepada mereka, itu
berarti kita juga telah mengundang azab Allah.
Mereka yang berbuat baik kepada kita tidak terhitung jumlahnya.
Di di antara mereka ada orangtua yang membesarkan kita, guru
yang mengajarkan ilmu kepada kita, kawan yang menolong kita,
istri atau suami yang berkhidmat kepada kita, pegawai yang
melaksanakan perintah kita dan telah melayani kita dengan baik.
Ada juga orang-orang kecil yang secara tidak langsung
membesarkan kita, tetapi selama ini kita abaikan dan terlupakan.
الحمد! ولله أكبر الله أكبر الله أكبر الله
Hadirin-hadirat yang dirahmati Allah ...
Mari kita isi sisa hidup kita di dunia ini dengan sedapat mungkin
meninggalkan perilaku dan kebiasaan yang dapat menyakiti hati
orang lain. Marilah kita mulai hidup kita ini sekarang dengan
berusaha untuk berbuat ihsan, yaitu ي�ر ال�خ� و� ع�ة� ن�ف� ال�م� ب�ذ�ل�atau memberi manfaat dan kebaikan serta membahagiakan orang
lain di sekitar kita. Maafkanlah segala kesalahan yang pernah
mereka lakukan terhadap kita, balaslah dengan memberi kebaikan
sekecil apapun.
Allahu Akbar; Allahu Akbar; Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Setelah shalat Id nanti, berkunjunglah kita kekuburan, kita ziarahi kuburan orang-orang terdekat kita atau kepada orang-orang yang pernah kita sakiti. Merenunglah di sana, di atas pusara ayah-ibu, kakek-nenek, atau orang-orang yang kita cintai. Kenanglah bahwa kita juga akan berbaring di bawah tanah seperti mereka dibungkus dengan kain kafan, tergolek seperti seonggok tubuh yang tak berguna dan terlupakan. Mohonkan kepada Allah supaya Dia memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka. Kita juga tidak tahu, mungkin saja setelah shalat Id nanti atau besok kita yang akan dipanggil Allah untuk menghadap-Nya. Kita juga akan diantarkan oleh kaum kerabat kita kekuburan. Untuk itu mulai saat ini marilah kita mengingat akan kematian, dengan selalu meninggalkan apa yang dilarang Allah dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya, serta dengan selalu membahagiakan hamba-hamba Allah di muka bumi ini. Amin Ya Rabbil 'Alamin.
هللاانلعج نينمالانيزئافلانممكاياو15
16
مكاياوانلخداو نيحلاصلاهدابعةرمزيفنيمحارلاريختناومحراورفغابرلقو
KHUTBAH KEDUA
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر كبيرا والحمXXد للXXه كثXXيرا وسXXبحان
الله بكرة وأصXXيال الإلXXه إال اللXXه واللXXه أكXXبر،
الله أكبر ولله الحمد
ت�ع�ي�ن�ه� ن�س� و� د�ه� م� ن�ح� لله� د� م� ال�ح� Zإ�ن
ن�ا س� �ن�ف� أ و�ر� ر� ش� م�ن� ب�الله� ذ� ن�ع�و� و� ه� ر� ت�غ�ف� ن�س� و�
Zل م�ض� ال� ف� الله� د�ه� ي�ه� م�ن� ال�ن�ا أ�ع�م� يZئ�ات� و�س�
� ال أ�ن� د� ه� أ�ش� ل�ه� اد�ي� ه� ال� ف� ل�ل� ي�ض� و�م�ن� ل�ه�
ع�ب�د�ه� د�ا Zم م�ح� Zأ�ن د� ه� أ�ش� و� الله� Zإ�ال إ�له�
ا ك�ث�ي�ر� ا ل�ي�م� ت�س� لZم� و�س� ل�ه� و� س� و�ر�
Lد �م ح� م� آل� و�ع�ل�ى Lد �م م�ح� ع�ل�ى ل4 ص� �م �لل�ه� ا
آل� و�ع�ل�ى ي�م� اه� �ب�ر� إ ع�ل�ى ل�ي�ت� ص� ك�م�ا
. ع�ل�ى ب�ار�ك� و� Vي�د ج� م� Vي�د م� ح� �ن�ك� إ ، ي�م� اه� �ب�ر� إ
ع�ل�ى ك�ت� ب�ار� ا ك�م� Lد �م م�ح� آل� و�ع�ل�ى Lد �م م�ح�
Vي�د م� ح� �ن�ك� إ ، ي�م� اه� �ب�ر� إ آل� و�ع�ل�ى ي�م� اه� �ب�ر� إ
ي�ن�. ل�م� ل�ل�م�س� ر� اغ�ف� �م �لل�ه� ا Vي�د ج� م�
ن�ات� ؤ�م� ال�م� و� ن�ي�ن� ؤ�م� ال�م� و� ، ل�م�ات� ال�م�س� و�
Vر�ي�ب ق� Vي�ع م� س� �ن�ك� إ ، و�ات� ا�أل�م� و� م� ن�ه� م� ي�اء� ا�أل�ح�
الدZع�و�ات� ي�ب� .م�ج�
“Robbanar fighlana waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa
rabbayaanaa shaghiiraa”
Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah dosa kedua orangtua kami…
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami sejak
kecil.
Ya Allah balaslah kebaikan mereka karena telah mendidik kami.
Berikanlah ganjaran kepada mereka karena telah memuliakan kami.
Jagalah mereka sebagaimana mereka telah memelihara kami pada
masa kecil kami.
Ya Allah, untuk setiap derita yang menimpa mereka karena kami,
untuk setiap hal yang tidak enak mengenai mereka karena kami,
untuk setiap hak mereka yang kami abaikan, jadikanlah itu semua
sebagia penghapus terhadap dosa-dosa mereka, jadikanlah itu
ketinggian dalam derajat mereka, kelebihan dalam kebaikan
mereka. Wahai Zat Yang Mengubah Keburukan Dengan Kebaikan
Secara Berlipat Ganda.
17
Ya Allah hari ini mereka tidak dapat berlebaran bersama kami,
tidak bisa kami ulurkan tangan kami untuk meminta maaf atas
dosa-dosa kami kepada mereka. Tidak bisa kami undang mereka
untuk berkumpul di rumah kami. Tetapi kami mohon Ya Allah
masukkanlah rasa bahagai kepada mereka. Harumkanlah kuburan
mereka dengan wewangian doa-doa kami. Sampaikanlah salam
kami yang tulus kepada mereka. Ringankan beban yang menimpa
mereka di alam kubur.
" Ya Allah, ya Tuhan kami, jika pada hari yang mulia ini, Engkau
hanya menyayangi orang yang menjalankan puasa dan shalat
malam dengan penuh keikhlasan; maka siapa lagi yang akan
menyayangi pendosa yang kurang beribadah seperti kami ini, yang
tenggelam dalam lautan dosa dan kemaksiatan."
" Ya Allah, ya Tuhan kami, jika Engkau hanya mengasihi orang-
orang yang taat, maka siapa lagi yang akan mengasihi orang yang
durhaka seperti kami. Sekiranya Engkau hanya akan menerima
orang-orang yang banyak amalnya saja, maka siapa lagi yang akan
menerima orang sedikit amalnya."
"Ya Ilahi, beruntunglah orang-orang yang berpuasa. Berbahagialah
orang-orang yang shalat malam. Selamat sejahteralah orang-orang
yang ikhlas. Sedangkan kami hanyalah hamba-hamba-Mu yang
berlumuran dosa. Sayangilah kami dengan kasih sayang-Mu.
Bebaskan kami dari api neraka dengan maaf-Mu. Ampuni dosa-
dosa kami dengan kasih-Mu, wahai Zat Yang Paling Pengasih dari
Segala Yang Mengasihi."
Ampuni Ya Allah.. kami para suami yang telah mendzalimi istri-
istri kami, juga ampuni para istri kami yang kurang dapat melayani
keluarganya. Ampuni jikalau kami salah mendidik keluarga dan
anak-anak kami Ya Allah..
Utuhkan kami di dunia, utuhkan kami di akhirat, di surga-Mu, Ya
Allah..
Selamatkan anak-anak kami, muliakanlah akhlaknya. Kuatkan
imannya, berilah mereka yang lebih baik daripada yang kami
dapatkan, jadikan mereka hamba-hamba yang Engkau banggakan di
singgasana-Mu yang mulia itu.
Duhai Allah yang maha Agung,
Karuniakanlah kepada kami keindahan Akhlak,
Kelembutan hati, kesejukan qalbu
Pancarkan dari diri kami, keindahan agama-Mu ya Allah
Pancarkan dari pribadi diri kami, keagungan agama-Mu ya Allah
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi cahaya bagi ummat-
Mu,
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi penyejuk bagi
ummat-Mu, menjadi penggelora semangat bagi hamba-hamba-Mu.
1918
Ya Allah hanya Engkaulah Tempat kami kembali, hanya engkaulah
Yang Maha Tahu sisa umur kami, berikan kesempatan bagi kami,
Ya Allah… mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga kami,
masyarakat kami, bangsa kami, dan utamanya bagi agama-Mu yang
lurus.
Ya Allah yang tak memerlukan penjelasan dan tafsiran, hajat kami kepada-Mu amatlah banyak dan Engkau Maha Tahu tentang hal itu. Ya Allah ya Bihaa, Ya Allah ya Bihaa, Ya Allah bi Khusnil Khatimah ...
ن�ة� س� ح� ة� ر� ا�أل�خ� و�ف�ي ن�ة� س� ح� الدZن�ي�ا ف�ي ء�ات�ن�ا ب�ن�ا ر�
. . العالمين رب لله والحمد النZار� ع�ذ�اب� ن�ا و�ق�
Wa shollalahu ‘ala nabiyyina muhammad, wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in, wattabi’in, wa mantabi ‘ahum bi ihsaanin ilaa yau middin. Walham dulillahi robbil ‘alamiin ...
Akhirnya, selamat hari Raya Idul Fitri, Taqabbalallahu minna wa minkum, kullu amin wa antum bi khair, minal a’idzin wal faaidzin.
والسالم عليكم ورحمة الله وبركاته
Memaafkan, Meminta Maaf
dan Mendo’akan Kebaikan
Oleh :
MUNZILI MAHMUN
Disampaikan di :MASJID AS SALAM
2120
KHUTBAHIDUL FITRI 1435 H
SENTEBANG, KECAMATAN JAWAISENIN, 28 JULI 2014
1 SYAWAL 1435 H