Upload
gilang-ramadhan
View
49
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Kiat Berbisnis Tanpa Suap dan Korupsi
Mas Achmad Daniri Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance
Persoalan Bangsa?
Berbagai kalangan terperangah atas kasus korupsi
penyediaan Qur'an dan penyelenggaraan haji di Kementerian Agama;
Sebelumnya Oktober 2013 Ketua MK tertangkap tangan dalam kasus suap pengadilan PILKADA;
Kabarnya hasil PILEG juga dipenuhi dengan politik uang, bahkan jual beli suara disetiap tahapan penghitungan suara;
Banyak orang menggugat, apa yang salah dengan pembangunan moralitas bangsa dan negara sampai-sampai Ketua MK dan Menteri Agama dengan seluruh kewenangan, kehormatan dan kewibawaan yang dimilikinya justru melakukan tindakan yang seharusnya dilawan dan diperangi.
Persoalan Bangsa?
Terbentuk stigma, tanpa suap bisnis tidak akan berjalan.
Pelaksanaan kebijakan dan peraturan Pemerintah di level operasional seringkali tidak berjalan.
Korupsi dan suap menjadi hal biasa, bahkan dilakukan secara berjamaah.
Indikator makro ekonomi yang positif tidak diikuti sektor riel (indikator makro baik, tapi angka pengangguran dan kemiskinan masih tinggi).
Inti persoalan: Lack of Moral/Ethics, Governance, and Law Enforcement.
Fakta berbicara:
Singapura dan China berhasil
mengatur negaranya dengan law enforcement;
Negara2 Skandinavia berhasil menanam kan kepada rakyatnya: Perilaku yang bermartabat, Taat Asas dan Hukum;
Orang Indonesia yang bermukim di sana, bisa menyesuaikan dengan lingkungan.
Dampak lemahnya etika bisnis & Governance
Sumber: BUMN Online, 2003
GEJALA UMUM 1 : MARK UP PROYEK
INVESTASI
GEJALA UMUM 2: KOMISI DLM PENGADAAN
BARANG & JASA
GEJALA UMUM 3: SUAP DLM PERIJINAN
Pertumbuhan vs Pemerataan
* Sumber : Bambang Soebijanto
Dampak Bad Governance
Bad governance menyebabkan beban APBN, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran, sehingga tidak cukup mampu menggerakkan roda perekonomian untuk mendukung pertumbuhan sekaligus memperkecil kesenjangan ekonomi.
Daya saing negara menjadi sangat lemah, tidak cukup mampu untuk menarik investasi.
Menghambat pemerataan kesempatan berusaha.
Untuk itu perlu implementasi good governance, baik di sektor penyelenggara negara,dunia usaha, maupun masyarakat.
Investasi, Korupsi dan Governance
Kemudahan dalam menjalankan Bisnis dan komitmen anti Korupsi termasuk faktor penentu daya tarik investor untuk menentukan pilihannya;
Jika menginginkan investasi yang lebih besar, kita harus menangani isu anti suap & korupsi sebagai prioritas utama;
Good Governance, Kampanye Anti Suap & Korupsi, serta Penegakan Hukum merupakan perangkat yang ampuh untuk secara bersama-sama memerangi suap & korupsi untuk mewujudkan iklim bisnis yang sehat dan meningkatkan daya saing global.
Commitment System Culture
CGC CORPORATE GOVERNANCE COMMITMENT
GGC GOOD GOVERNED COMPANY
GCC GOOD CORPORATE CITIZEN
GCG: PENCIPTAAN NILAI TAMBAH & PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN
Taat terhadap pedoman GCG baik yang wajib maupun bersifat kebijakan
Operasional yang baik melalui kontrol internal, pengendalian resiko, dan penerapan WBS
Korporasi diterima sebagai bagian dari Masyarakat melalui Pendekatan CSR
Source: Road Map GCG, Komite Nasional Kebijakan Governance
Strategi Implementasi GCG: Migrasi dari Komitmen Sistem - Kultur
MAS ACHMAD DANIRI LEAD BY GCG
Mencegah Perilaku Korupsi & Suap Ethics is Good Business
SISTEM PENGAWASAN ANTARA LAIN: MELALUI SISTEM MANAJEMEN RISIKO, SISTEM KEPATUHAN, SISTEM AUDIT, DAN WBS; PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA: KOMPETENSI DAN KARAKTER (INTEGRITAS, KEMATANGAN & SIKAP MENTAL); PANUTAN DAN KEPEMIMPINAN: MEMBERI TELADAN YANG BAIK, PEMBINAAN DAN BIMBINGAN (COACHING & COUNSELING)
KOMBINASI YANG TEPAT ANTARA :
Sumber: Komite Nasional Kebijakan Governance
WBS : Sistem Pelaporan Pelanggaran
Prasyarat agar sistem ini menjadi efektif : 1. Kepastian perlindungan pelapor. 2. Investigasi dan follow up dari pelaporan.
Secara jangka panjang akan mengubah perilaku dari perilaku diam, fitnah atau surat kaleng, menjadi perilaku jujur, terbuka, transparan dan amanah.
Sistem ini melibatkan pegawai dan stakeholder untuk menjadi pengawas atas dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Sistem ini dibangun dengan memanfaatkan TI dengan tujuan mendukung independensi, perlindungan pelapor dan proses investigasi secara akurat.
Organisasi yang menggunakan sistem ini harus mempunyai komitmen untuk menjalankan kegiatannya secara beretika.
Buat rencana jangka panjang dan
langkah bertahap Jalin kerjasama dengan kelompok
anti suap Kuatkan payung keagamaan, adat
dan komunitas Fokus pada pencegahan dan
penanggulangan yang komprehensif
Tips Berbisnis Tanpa Suap
Susun panduan etika berbisnis dalam berinteraksi dengan pegawai, klien, pemasok, pesaing, asosiasi bisnis, komunitas dan regulator
Kuasai prosedur lelang dan perijinan terkait
Kampanyekan etika bisnis
Bangun berbisnis secara berintegritas
Laksanakan dengan konsisten
Lakukan evaluasi dan monitoring. Strategi
Panduan
Implementasi
Tips Melawan Suap dan Korupsi
Kuasai semua peraturan & prosedur yang terkait dengan bidang usaha anda.
Siapkan tim dengan jejaring yang luas, dekat dengan media.
Jadikan perilaku etis menjadi landasan dalam membangun kultur perusahaan.
Yakinlah bahwa berbisnis secara terhormat merupakan komitmen utama, dan akan menjaga reputasi anda.
Buat kolaborasi yang mengarah kepada pembentukan konsensus atas pemberlakuan kode etik bersama dengan perusahaan sejenis (berikut pemasok dan distributor).
Tips Melawan Suap dan Korupsi
Jangan sekali-kali melakukan penyimpangan, tetap teguh terhadap prinsip untuk tidak melakukan suap/korupsi.
Buat jadual yang memadai di dalam mengajukan aplikasi perijinan.
Kembangkan melalui program Community Development & Corporate Social Responsibility.
Tekanan dari pihak luar (Kedutaan besar, JETRO, Transparency International, ICW, dll).
Membudayakan GCG secara internal dan Kampanye Anti Korupsi dan Suap.
STRATEGI KAMPANYE GERAKAN ANTI SUAP DAN KORUPSI
Upaya sosialisasi dan edukasi berbisnis tanpa suap kepada UKM salah satunya ditempuh melalui pelatihan Manual Anti Suap untuk UKM secara berjenjang
Buku Manual ini akan menjadi sarana efektif untuk menyebarluaskan rujukan praktik anti suap bagi UKM sehingga menjelma menjadi budaya anti suap di dalam kegiatan bisnis.
Penyusunan Manual dan Modul Kampanye
Gerakan Anti Suap
Launching Manual dan Modul Kampanye
Gerakan Anti Suap yang ditandai dengan pelatihan
dan penandatanganan Pakta Anti Suap
Kampanye Gerakan Anti Suap
Perusahaan,Kementerian,Lembaga,Pemda kepada
pemasok melalui pelatihan &
penandatanganan pakta anti suap secara
berjenjang.
STRATEGI KAMPANYE GERAKAN ANTI SUAP DAN KORUPSI
Setiap penandatangan Pakta Anti Suap berkewajiban untuk melakukan hal yang sama kepada para pemasok Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan perusahaan melalui pendekatan berjenjang. Disamping itu mereka juga berkomitmen menerapkan Whistle Blowing System.
Guna membangun rasa memiliki Kampanye Gerakan Anti Suap,
langkah sosialisasi menjadi tanggung jawab perusahaan kepada pemasok. Bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah sebagai bagian dari program CSR perusahaan terhadap pemasok, khususnya UKM.
Jika semua pelaku bisnis dan stakeholder telah melaksanakan
Pelatihan dan Pakta Anti Suap, maka bisnis UKM sebagai pihak yang paling lemah tentu akan berkembang sehat, karena secara moral tidak akan diperlakukan tidak etis.
Kesimpulan
Korupsi dan suap akan membatasi penerimaan negara sehingga tidak cukup untuk menggerakkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi;
Korupsi dan suap akan menurunkan daya saing ekonomi, tidak cukup untuk menarik investasi;
Oleh karena itu, tidak ada cara lain, selain kita memerangi korupsi dan suap;
Strategi yang paling ampuh adalah menggalang semua komponen bangsa melawan korupsi dan suap;
Pilih imam yang memiliki komitmen melaksanakan Good Governance, pada setiap level jabatan publik dan swasta, dengan kualifikasi: credible, capable, creative, and brave (3C+B).
Kita Semua Komponen Bangsa tidak terkecuali Dunia Bisnis merupakan:
Bagian dari solusi? atau
Bagian dari masalah?
Bagian Dari Solusi: Dengan meminjam nasehat AaGym: Mulai Dari Yang Sederhana; Mulai Dari Diri Sendiri: Bagian, Divisi,
Perusahaan dan seterusnya; serta Mulai dari saat ini juga.
Terima Kasih
Mas Achmad Daniri
Leader in the field of Capital Market, Corporate Governance (GCG) and Corporate Social Responsibility (CSR) in Indonesia. Consistently successful in leading the Jakarta Stock Exchange during difficult financial crisis. Initiator for empowering of supervision function on listed companies by promoting of independent commissioner and distribution of duties within the board. Currently serving as Chairman of Indonesia National Committee on Governance (KNKG), member of Independent Team of National Bureaucracy Reform (TI-RBN) and member of Ethics Committee on Governance Level in Financial Service Authority (OJK). He also member of Board of Commissioner PT. Pupuk Indonesia Holding Company, PT. Lotte Chemical Nusantara and PT. AJB Bumiputera. Formerly he was a member of Selection Committee of Commissioners of Financial Service Authority (OJK). At the time of preparation of ISO 26000, he was Chairman of the National Mirror Committee on Social Responsibility (MCSR), to spread the concept and practice of CSR in accordance with the contents of ISO 26000. During this period he established a consulting firm that promotes the practices of Good Corporate Governance and Corporate Social Responcibility, becoming Senior Consultant of Mitra Bhadra Consulting (MBC). Core competence in: Capital Market, Corporate Governance, and Corporate Social Responsibility.
Kiat Berbisnis Tanpa Suap dan KorupsiPersoalan Bangsa?Slide Number 3Persoalan Bangsa?Fakta berbicara:Slide Number 6Pertumbuhan vs PemerataanDampak Bad Governance Investasi, Korupsi dan GovernanceSlide Number 10Slide Number 11Mencegah Perilaku Korupsi & SuapWBS : Sistem Pelaporan PelanggaranSlide Number 14Tips Melawan Suap dan KorupsiTips Melawan Suap dan KorupsiSTRATEGI KAMPANYE GERAKAN ANTI SUAP DAN KORUPSI STRATEGI KAMPANYE GERAKAN ANTI SUAP DAN KORUPSI KesimpulanKita Semua Komponen Bangsa tidak terkecuali Dunia Bisnis merupakan:Slide Number 21Slide Number 22