Upload
zustila
View
327
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hhhhhh
Citation preview
Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan tetapi
fenomena-fenomena tersbut mempunyai hubungan dengan adanya tegangan
permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan
dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran yang bukan suatu aliran,
laba-laba air yang berada di atas permukaan air, gelembung-gelembung sabun,
pisau silet yang diletakkan perlahan-lahan di atas permukaan zat cair yang
terapung, dan naiknya air pada pipa kapile. Hal tersebut dapat terjadi karena
adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat
cair dengan bahan lain.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat
cair (fluida) yang berada pada keadaan diam (statis).
Suatu molekul dalam fase cair dapat dianggap secara sempurna dikelilingi
oleh molekul lainnya yang secara rata-rata mengalami daya tarik yang sama ke
semua arah. Gejala ini yang disebut dengan tegangan permukaan.
Oleh karena itu dilakukan percobaan penentuan tegangan permukaan
dengan metode berat tetes agar dapat mengetahui nilai tegangan permukaan dari
suatu larutan dan dapat menganalisa fenomen-fenomena yang berhubungan dalam
kehidupan sehari-hari dengan mempelajari tentang tegangan permukaan.
1.2 Tujuan
- Mempelajari tentang tegangan permukaan zat cair
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan
permukaan
- Mengetahui konsep tegangan permukaan dalam kehidupan
sehari-hari
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
elastic. Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan
atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas
permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau
ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru.
Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di
permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan zat cair sedikit
melengkung ke bawah tampak silet itu berada. Lengkungan itu memperluas
permukaan zat cair namun zat cair dengan tegangan permukaannya berusaha
mempertahankan luas permukaan-nya sekecil mungkin.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat
cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan
didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada
setia garis di permukaan fluida.
Permukaan fluida yang berada dalam keadaan tegang meliputi permukaan
luar dan dalam (selaput cairan sangat tipis tapi masih jauh lebih besar dari ukuran
satu molekul pembentuknya), sehingga untuk cincin dengan keliling L yang
diangkat dari permukaan fluida dapat ditentukan dari pertambahan
panjang pegas halus penggantung cincin (Dianometer) sehingga tegangan
permukaan fluida memiliki nilai sebesar :
Dimana : = tegangan permukaan (N/m)
F = Gaya (Newton)
L = Panjang permukaan selaput fluida (m)
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada
antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih
kecil dari pad tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak
bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara
(Hamid.2010)
Faktor yang mempengaruhi
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv
berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada
zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan yang sering
digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa kapiler.
Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak,
yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding.
Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya
kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi).
Molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap
molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di bawah.
Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-
menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol
pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya molekul cairan yang
terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan
bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke
bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang
terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan
menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis.
Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan :
- Metode kenaikan kapiler
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik
melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan
tidak bias untuk mengukur tegangan antar muka.
- Metode tersiometer Du-Nouy
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan
ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan
untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan
tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut.
(Atfins. 1994)
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut
dalam suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama
molekul zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan
monomolecular yang disebut dngan molekul surfaktan. Faktor-faktor yang
menpengaruhi :
- Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya
energy kinetik molekul
- Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan
permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan,
sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang
berada dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan
menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan.
- Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan
mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun
merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Sturktur surfaktan secara 3 dimensi
Molekul surfaktan yang bersifat amfifil yaitu suatu molekul yang
mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan ujung non
polar (hidrifobik). Sifat surfaktan yang amfifil menyebabkan surfaktan diadsorpsi
pada antar muka baik itu cair/gas (yang tidak saling bercampur).
Surfaktan akan selalu berada pada antar muka suatu cairan (berbeda jenis),
bila jumlah gugus hidrofil dan lipofilnya seimbang. Tapi, apabila suatu surfaktan
memiliki gugus hidrofil lebih besar lipofil, maka surfaktan akan lebih berada pada
fase air dan sedikit berada pada antar muka. Sebaliknya, bila suatu surfaktan
memiliki gugus hidrofil lebih kecil dari lipofil maka surfaktan akan lebih berada
pada fase minyak dan sedikit berada pada antar muka.
Surfaktan dapat digunakan menjadi dua golongan besar yaitu, surfaktan
yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam pelarut air.
Surfaktan yang larut dalam minyak : Ada tiga yang termasuk dalam
golongan ini, yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorocarbon, dan
senyawa silicon.
Surfaktan yang larut dalam pelarut air : Golongan ini banyak digunakan
antara lain sebagai zart pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa,
detergen, zat flotasi, oencegah korosi, dan lai-lain. Ada empat yang temasuk
dalam golongan ini yaitu surfaktan anion yang bermuatan negative, surfaktan
yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan
surfaktan amfoter yang bermuatan negative dan positif bergantung pada pH-nya.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan
ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh
kepala-kepala hidrofiliknya terentang menjauhi permukaan air. Sabun dapat
membentuk misel (miceves), suatu molekul sabun mengandung suatu rantai
hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul sabun
bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat
hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul
sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan
mudah akan tersuspensi di dalam air. Larutan surfaktan dalam air menunjukkan
perubahan sifat fisik yang mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu.
Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh pembentukan agregat atau
penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada
konsentrasi kritik misel (KMK).
Tegangan permukaan juga merupakan sifat fisik yang berhubungan
dengan gaya antarmolekul dalam cairan dan didefinisikan sebagai hambatan
peningkatan luas permukaan cairan. Awalnya tegangan permukaan didefinisikan
pada antar muka cairan dan gas. Namun, tegangan yang mirip juga ada pada
tegangan antar muka cairan-cairan, atau padatan dan gas. Tegangan semacam ini
secara umum disebut dengan tegangan antar muka.
(Douglas.2001)
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antar
muka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil
dari pada tegangan permukaan karena gaya adhesi dua cairan yang tidak
bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara.
Faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan yaitu :
- Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya
energi kinetik molekul.
- Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan
permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan,
sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang
berada dipermukaan caiaran membentuk lapisan monomolekular, maka akan
menurunkan tegangan permukaan. Zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan.
- Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan
mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun
merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Aplikasi konsep tegangan dalam kehidupan sehari-hari antara lain.
Mencuci dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang lebih
bersih, gelembung sabun atau air berbentuk bulat, dank lip tidak tenggelam
dalam air.
- Mencuci dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang
lebih bersih.Tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi
suhu air, makin kecil tegangan permukaan air dan ini berarti makin baik
kemampuan air untuk membasahi benda. Karena itu, mencuci dengan air
panas menyebabkan kotoran pada pakaian lebih mudah larut dan cucian
menjadi lebih bersih. Detergen sintetis modern juga didesain untuk
meningkatkan kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada
pakaian, yaitu dengan menurunkan tegangan permukaan air. Banyak
kotoran yang tidak larut dalam air segar, tetapi larut dalam air yang diberi
detergen.
- Gelembung sabun atau air berbentuk bulat. Gelembung sabun atau tetes
air berbentuk bulat karena dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan.
Gelembung sabun memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan
diantara kedua selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya
tegangan permukaan menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung
memperkecil luas permukaannya. Ketika selaput air sabun berkontraksi
dan berusaha memperkecil luas permukaannya, timbul perbedaan tekanan
udara di bagian luar selaput (tekanan atmosfir) dan tekanan udara di
bagian dalam selaput. Tekanan udara yang berada di luar selaput (tekanan
atmosfir) turut mendorong selaput air sabun ketika ia melakukan
kontraksi, karena tekanan udara di bagian dalam selaput lebih kecil.
Setelah selaput berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang
terperangkap di antara dua selaput) ikut tertekan, sehingga menaikkan
tekanan udara di dalam selaput sampai tidak terjadi kontraksi lagi. Dengan
kata lain, ketika tidak terjadi kontransi lagi, besarnya tekanan udara di
antara dua selaput sama dengan jumlah tekanan atmosfir dengan gaya
tegangan permukaan yang mengerutkan selaput. Pada tetes air hanya
memiliki satu selaput tipis, yakni pada bagian luar tetes air. Bagian
dalamnya penuh dengan air. Akibat adanya gaya kohesi, maka timbul
tegangan permukaan. Bagian tetes air ditarik ke dalam, akibatnya air
berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya. Tekanan
atmosfir yang berada di luar turut membantu menekan tetes air. Kontraksi
akan terhenti ketika tekanan pada bagian dalam air sama dengan jumlah
tekanan atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan
selaput air.
- Klip tidak tenggelam dalam air. Ketika klip diletakkan secara hati-hati
ke atas permukaan air, molekul-molekul air yang terletak di permukaan
agak ditekan oleh gaya berat klip tersebut, sehingga molekul-molekul air
yang terletak di bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk menopang
klip tersebut. Biasanya klip terbuat dari logam, sehingga kerapatannya
lebih besar dari kerapatan air. Karena massa jenis klip lebih besar dari
massa jenis air, maka seharusnya klip tenggelam. Tapi kenyataannya klip
terapung. Fenomena ini merupakan salah satu contoh dari adanya tegangan
permukaan. Dalam kenyataannya, bukan hanya klip (penjepit kertas),
tetapi juga bisa benda lain seperti jarum. Apabila kita meletakkan jarum
secara hati-hati di atas permukaan air, maka jarum akan terapung. Adanya
tegangan permukaan cairan juga menjadi alasan mengapa serangga bisa
mengapung di atas air.
- Metode tegangan permukaan: Metode kenaikan kapiler Tegangan permukaan
diukur dengan melihat ketinggian air/cairan yang naik melalui suatu kapiler.
Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka. Sudut kontak air dan
pipa kapiler. Dengan metode pipa kapileryaitu dengan mengukur tegangan
permukaan zat cair dan sudut kelengkungannya denganmemakai pipa berdiameter.
Salah satu ujung pipa tersebut dicelupkan kedalam permukaan zat cair maka zat
cair tersebut permukaannya akan naik sampai ketinggian tertentu.
- Metode tersiometer Du-Nouy : Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini
adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang
dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan
antar muka dari cairan tersebut. Perhitungan tegangan permukaan dengan metode
Du Nouy :
Y= (Skala yang terbaca (dyne))/(2 x keliling cincin) x Faktor Koreksi.
- Metode Drop Out (tetes) : bila cairan tepat akan menetes, maka gaya tegangan
permukaan sama dengan gaya yang disebabkan oleh massa cairan sebagai berat
itu sendiri. Gaya berat cairan = m.g.
Pada grafiik pengaruh surfaktan dapat dilihat pada konsentrasi surfaktan
10 tegangan permukaannya 31,5264, pada konsentrasi surfaktan 20 % tegangan
permukaannya 30,0460, pada konsentrasi surfaktan 30 % tegangan permukaannya
25,8729. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi surfaktan
maka tegangan permukaannya akan semakin kecil.
Pada grafik pengaruh suhu dapat dilihat pada suhu 66° C tegangan
permukaannya 14,7624, pada suhu 71° C tegangan permukaannya 9,9618, pada
suhu 74° C tegangan permukaannya 9,4084. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi suhu maka tegangan permukaan akan semakin kecil.
Pada grafik pengaruh surfaktan tegangan permukaannya semakin kecil
apabila konsentrasi surfaktannya besar, dikarenakan keberadaan zat terlarut dalam
suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut
akan meningkatkan viskositas, sehingga tegangan permukaan akan bertambah
besar. Tapi apabila zat yang ada dipermukaan cairan membentuk lapisan
monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan zat tersebut yang
disebut dengan surfaktan.
Pada grafik pengaruh suhu, tegangan permukaan semakin kecil pada saat
suhu semakin tinggi. Karena suhu mempengaruhi tegangan permukaan, karena
pada saat suhu meningkat, energy kinetic molekul juga meningkat, dan tegangan
permukaan menurun.
Prinsip dari percobaan ini yaitu menentukan tegangan permukaan dengan
metode berat tetes, yang meliputi faktor-faktor suhu, surfaktan, dan zat terlarut
dalam melakukan percobaan ini. Melihat perubahan tegangan permukaan dengan
menggunakan suhu yang berbeda-beda, dan dengan surfaktan yang berbeda pula
konsentrasinya.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Tegangan permukaan zat cair adalah kecendrungan permukaan zat
cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutup oleh
suatu lapisan elastis.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah suhu:
tegangan suatu permukaan menurun dengan meningkatnya suhu,
karena meningkatnya energy kinetic molekul; zat terlarut (solute):
keberadaan zat terlarut mempengaruhi tegangan permukaan,
penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan,
sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar; surfaktan: zat
yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk
terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka.
- Aplikasi konsep tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari
antara lain, mencuci dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan
cucian yang lebih bersih, gelembung sabun atau air berbentuk bulat,
dank klip tidak tenggelam dalam air.
hubungan antar muka
Bila beberapa bentuk saling berhubungan, terjadi ikatan antara bentuk tersebut.
Keadaan permukaan dari bentuk molekul selalu berbeda.hubungan ini disebut
hubungan antar muka.
Sifat hubungan antar muka ini banyak manfaatnya. Sebagai contoh hubungan
antar muka: bentuk cair dengan gas, cairan dengan padatan, padatan dengan
padatan, padatan dengan gas. Hubungan ini sangat dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan antar muka.
Hubungan antar muka ini banyak kepentinganya terutama dalam pembuatan obat
dan pengobatan
Sebagai contoh sifat granule, pembuatan tablet lapis, pembuatan emulsi dan
suspensi, serta pengobatan diare, dan penyerapan macet.
Tegangan permukaan
Permukaan dan tegangan permukaan
Dalam keadaan cair zat tersusun sebagai molekul yang mempunya daya tarik
menarik yang sama.karena pada permukaan, cairan berhubungan dengan udara
atau bagian samping berhubungan dengan permukaan wadah, terjadi hubungan
dengan molekul berbeda serta tegangan permukaan berbeda, kemungkinan terjadi
tarik menarik atau saling tolak menolak. Daya tarik ini disebut adhesi sedangkan
pada molekul cairan disebut kohesi.
Masing-masing cairan mempunyai kekuatan yang disebut dengantegangan
permukaan.tegangan permukaan ini merupakan kekuatan yang ingin
mempersatukan masing-masing molekul untuk menyatu membentuk volume yang
sekecil kecilnya, maka dari itu tetesan cairan yang menetes selalu berbentuk bulat
karena volume yang terkecil ada bulatan.
Karena masing-masing cairan mempunyai tegangan permukaan yang berbeda,
maka cairan satu dengan yang lain dapat bercampur atau tidak mau bercampur
tergantung pada perbedaan tegangan permukaan masing-masing zat. Keadaan ini
menyebabkan cairan dapat membasahi atau tidak membasahi permukaan.
Tegangan permukaan merupakan kekuatan per luas permukaan.
Mengukur tegangan permukaan
Untuk mengetahui adanya tegangan permukaan dan besarnyategangan permukaan
dengan cara:
1. Metoda kenaikan kapiler
Digunakan tabung kapiler yang dimasukkan kedalam cairan.maka cairan di dalam
kapiler kemungkinan permukaanya lebih tinggi atau lebih rendah tergantung
cairannya. Air lebih tinggi dari permukaan cairan di wadah dan bentuk permukaan
cekung ini karena air membasahi gelas. Air raksa permukaannya lebih rendah di
dalam tabung daripada didalam wadah, karena air raksa tidak membasahi gelas
2. Metode cincin du nay
Cincin du nay merupakan timbangan dengan dilengkapi cincin dari logam platina
atau kadang-kadang diganti dengan gelas kaca yang tebal agar permukaan luas.
Jika dimasukkan cincin tersebut pelan-pelan pada permukaan cairan, neraca tidak
setimbang lagi seolah-olah cincin atau kaca didorong oleh permukaan cairan, agar
seimbang kembali perlu penambahan anak timbangan, tergantung kepada jenis
cairan.
Koefisien penyebaran
Bila minyak kita tuangkan dalam air maka minyak akan menyebar di permukaan
air membentuk bulatan-bulatan seperti lapisan film.
Adanya daya kohesi dan adhesi atas permukaan menyebabkan terjadinya sedut
kontak yang besarnya berbeda. Ini terlihat apabila cairan diteteskan pada suatu
permukaan.
Bila cairan membasahi, maka sudut kontak kecil namun bila cairan berwujud
tetesan, maka sudut kontak besar.
Besarnya sudut kontak tergantung kepada besarnya tegangan permukaan natara
cairan dan permukaan dimana cairan diteteskan.
Surfaktan
Air tidak bercampur dengan minyak. Bila bulu ituk tidak terbasahi didalam air
karena bulunya dilapisi minyak. Bila disabun maka akan basah hal ini karena
minyak mempunyai tegangan permukaan yang berbeda dengan air. Dengan
adanya sabun maka perbedaan tegangan permukaan dapat diturunkan sehinga air
dapat bercampur dengan minyak. Maka sabun disebut sebagai zat yang dapat
menurunkan tegangan perumkaan (surface active agent). Hal ini disebabkan sabun
mempunyai gugus yang suka air yang suka minyak xat ini disebut ampifilik.
HLB : hydropil lypofil balance. Sifat suka air dan suka minyak disebut surfaktan.
Karena mempenyai keseimbangan gugus suka air dan minyak yang disebut HLB
Penggunaan surfaktan : membuat emulsi,suspensi, spon mencuci, sebagai anti
busa serta peningkatan kelarutan.
Adsorbsi pada permukaan padat
Adsorbsi pada permukaan padat terjadi terhadap cairan,gas maupun padat dengan
padat
1. Adsorpsi gas dan padat : prinsip yang digunakan proses penghilangan bau
ruangan, pengukuran ukuran permukaan partikel
2. Adsorpsi cairan-padat : prinsip yang digunakan pada proses menghilangkan
warna cairan, kromatografi, mencuci, pembasah padat
3. Adsorpsi gas-padat : adsorpsi ini tergantung pada zat padat sebagai
pengadsorpsi, yaitu luas permukaan, tekanan gas dan suhu. Arang aktif yaitu
arang yang dipanaskan, mempunyai adsorpsi yang kuat. Maka digunakan untuk
menyerap mikoorganisme pada penyebab diase atau menghilangkan cairan
menjernihkan air minum. Kaolin digunakan pada prinsip pengobatan sakit perut
untuk menyerap bakteri (mikoorganisme penyebab sakit). Didalam kombinasi
obat perlu hati-hati. Beberapa alkoloida atau obat-obat yang takarannya kecil tidak
boleh dicampur dengan carbo adsorben karena fungsi obat akan hilang akibat
carbo adsorben.
4. Adsorpsi cairan-zat padat : adsorpsi ini perlu diperhatikan terutama zat-zat
yang bersifar higroskopis yang akan mencerap uap air akibatnya obat-obat
menjadi basah. Penggunaan surfaktan sebagai pembasah,sebagai pembasah
surfaktan digunakan untuk memudahkan pembuatan suspensi terhadap zat-zat
yang sulit dibasahi. Tablet yang perlu ditambah surfaktan :
saponin,sapamin,sodium lauril sulfat. Penggunaan surfaktan sebagai anti busa,
busa adalah gas yang terperangkap didalam tabungyang elastis.penambahan
surfaktan sebagai aiti busa yang dapat memecah gelembung gas. Prinsip ini
digunakan untuk menghilangkan busa pada wkt mncuci (molto anti busa). Pada
pengobatan digunakan flatulen (mis,simeticon pd obat antasida)
5. Adsorpsi padat-padat : keadaan adsorbsi antar permukaan terjadi proses
caking pada suspensi. Adsorpsi tergantung pada luas permukaan. Antar
permukaan terjadi energi bebas pada permukaan. Antar partikel saling tarik
menarik. Daya tarik menarik ini dipengaruhi oleh luas permukaan partikel.
Semakin kecil partikel semakin luas permukaanya. Daya tarik menarik antara
permukaan ini menyebabkan partikel mengalir membentuk partikel lebih
besar,terjadi peningkatan bobot jenis, maka kestabilan suspensi akan terjaga.
Pengaruh hubungan antar muka terhadap sifat aliran adalah semakinkecil pertikel
maka daya tarik menarik antara permukaan semakin besar. Karena daya tarik
menarik semakin besar, maka sifat aliran semakin menurun. Ini penting pada
pembuatan tablet dan pengisisan kapsul, maka sebelumnya dibuat bentuk granul
untuk meningkatkan BJ dan ukuran partikel agar pengisian kapsul dan bobot
tablet seragam.
Posted 2 years ago