21
MINYAK BUMI

Kimia - Minyak Bumi 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Chemistry

Citation preview

Page 1: Kimia - Minyak Bumi 2

MINYAK BUMI

Page 2: Kimia - Minyak Bumi 2

A. ASAL PEMBENTUKAN MINYAK BUMIMinyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas

hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di

lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik

lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme

tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut

lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara

itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik

tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses pembentukan minyak bumi dan gas

ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang

berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah

ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Walupun minyak

bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di

daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.

Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak

bumi, antara lain:

1. Teori Anorganik (Abiogenesis)

Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam

alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan

dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan

bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-

karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli

yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah,

jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi.

Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam

beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum

dinyatakan seperti dibawah ini:

Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses

kimia, yaitu :

a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)

2 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 3: Kimia - Minyak Bumi 2

Reaksi yang terjadi:

alkali metal + CO2 karbida

karbida + H2O ocetylena

C2H2 C6H6 komponen-komponen lain

Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan

bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi

maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena

suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak

bumi.

b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)

Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian

bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup

banyak karbida di alam.

2.Teori Organik (Biogenesis)

Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk

karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus

karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan

permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah

dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut

dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama,

karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2

diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat

dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke

atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan,

hewan dan mikroorganisme).

3 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 4: Kimia - Minyak Bumi 2

P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal

dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa

minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:

- Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya

kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat

dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.

- Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan

unsur vanadium, nikel, dsb.

- Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang

terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup

besar.

- Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral

sedimentasi.

- Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.

- Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.

Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu:

1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:

- pengumpulan zat organik dalam sedimen

- pengawetan zat organik dalam sedimen

- transformasi zat organik menjadi minyak bumi.

4 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 5: Kimia - Minyak Bumi 2

2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap.

3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi

akumulasi komersial.

Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium,

namun berbagai faktor geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta

penyebarannya didalam sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang

kemudian di kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:

Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine,

fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai. Minyak bumi

memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon. Temperatur reservior rata-rata

107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin

sudah tidak bertahan. Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya

forfirin dan belerang.

Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi. Proses transformasi zat

organik menjadi minyak bumi.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:

1. Degradasi thermal

Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan

tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.

2. Reaksi katalis

Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.

3. Radioaktivasi

Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk

hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.

4. Aktifitas bakteri.

Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi

dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa,

serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.

Zat organik sebagai bahan sumber

Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dap[at disimpulkan

5 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 6: Kimia - Minyak Bumi 2

bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat

organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua

jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.

B. PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Ditinjau dari proses terbentuknya, maka minyak bumi berada kurang lebih 3-4 km

dari bawah permukaan tanah. Untuk memperoleh minyak bumi, dilakukan dengan

cara pengeboran. Hasilnya berupa minyak mentah yang belum dapat digunakan,

sehingga harus diolah lebih lanjut. Minyak mentah dipisahkan menjadi sejumlah

fraksi-fraksi melaui proses distilasi/penyulingan bertingkat. Pemisahan minyak

mentah ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) tidak mungkin

dapat dilakukan. Selain tidak praktis, juga terlalu banyak senyawa-senyawa yang ada

dalam minyak bumi. Alasan lain karena senyawa hidrokarbon mempunyai isomer

yang titik didih berdekatan.

Pada proses penyulingan minyak bumi. Ada dua proses, yaitu : Primary Processing

dan Secondary Processing. Berikut disajikan skema penyulingan minyak bumi :

1. Primary Processing

6 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 7: Kimia - Minyak Bumi 2

Proses tahap pertama dalam penyulingan minyak bumi yaitu proses distilasi

bertingkat. Distilasi bertingkat, merupakan proses distilasi yang dilakukan

berulang kali, untuk mendapatkan berbagai macam fraksi yang berbeda titik

didihnya.

Fraksi-fraksi hasil distilasi bertingkat dapat dilihat pada skema di atas, dengan

keterangan sebagai berikut :

a. Fraksi Pertama adalah elpiji. Elpiji merupakan gas yang dicairkan atau biasa

disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fungsinya sebagai bahan bakar

kompor gas, mobil degan BBG (Bahan Bakar Gas), atau diolah menjadi bahan

kimia lain.

7 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

a

b

c

d

e

Page 8: Kimia - Minyak Bumi 2

b. Fraksi Kedua adalah gas bumi atau dikenal dengan istilah nafta. Nafta tidak

dapat langsung dipakai, namun diolah dahulu menjadi bensin atau bahan

petrokimia lain.

c. Fraksi Ketiga adalah kerosin atau minyak tanah dan avtur, yang digunakan

sebagai bahan bakar pesawat jet.

d. Fraksi Keempat adalah solar. Solar biasa dipakai sebagai bahan mesin diesel.

e. Fraksi Kelima merupakan residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang.

Residu ini dapat diolah ke dalam tahap selanjutnya menjadi senyawa karbon

lain, aspal, dan lilin.

2. Secondary Processing

Proses tahap kedua ini merupakan proses lanjutan dari primary processing.

Proses-proses yang terjadi pada tahap kedua ini meliputi :

a. Cracking (Perengkahan)

Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar

menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini

adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.

Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi

gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan)

yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan

(2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan

bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang

buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-

heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.

Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :

a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan

tekanan yang rendah.

Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :

`

8 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 9: Kimia - Minyak Bumi 2

b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis

yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan

katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis

karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik

ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :

c. Hidrocracking

Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi

untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada

tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang

yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang

kemudian dipisahkan.

b. Reforming

Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu

kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik

(rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul

yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga

disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan

pemanasan.

Contoh reforming adalah sebagai berikut :

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari

hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi.

Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3

atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :

9 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 10: Kimia - Minyak Bumi 2

c. Akilasi dan Polimerasi

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih

panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4,

HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.

Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :

M CnH2n Cm+nH2(m+n)

Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana

menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

d. Treating (Pemurnian)

Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-

pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :

Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang

dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.

10 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 11: Kimia - Minyak Bumi 2

Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi

dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point

yang rendah.

Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak

pelumas

Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas,

namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah,

termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses

pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang

yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam.

Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara

lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain.

Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur

elemental.

Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari

minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :

1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta

2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk

senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi

selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa belerang

tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur tersebut

kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.

Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi yang lain yaitu bio-

desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak

bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah

hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme

mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran

proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan

11 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 12: Kimia - Minyak Bumi 2

teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit

disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan

untuk proses bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian

lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.

Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan

sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan

menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger.

Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk

menyingkirkan sulfur dari batubara.

Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas

Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell

Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara

komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-

desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.

Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida

dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan

mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-

desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan

pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme.

Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor

THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen

sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi

kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda

dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair

murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur

yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan

reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Absorpsi H2S oleh senyawa soda

12 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 13: Kimia - Minyak Bumi 2

Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme

Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :

dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen

sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang

sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)

pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1

proses- gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas

berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal

ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang memerlukan

pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.

menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk

melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi

sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging

atau blocking) pada pipa

Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada

berbagai kondisi proses

Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada

suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan

Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator

amine, fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah

yang tidak dapat diproses dengan pelarut.

e. Blending

Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam

rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai

persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di

barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik,

terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses

13 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 14: Kimia - Minyak Bumi 2

pengolahannya.

Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi

menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh

kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif.

Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan

pencemaran udara.

C. Fraksi Gas

Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak bumi.

Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu antara lain

metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat dipergunakan sebagai :

1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik

Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam

mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan dengan gas

dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-

kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali.

Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan

sebagai:

- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium.

- Mengelas besi tuang.

- Menyolder dan mengelas solder.

- Menyemprot Jogam.

- Memotong besi dengan gas karbit.

- Penerangan pantai.

Butana dipakai dalam rumah tangga sebagai :

- Pemanas ruangan.

- Penerangan.

- Pemakaian di dapur.

Butana mempunyai batas meledak yang lebih kecil bila dibandingkan dengan propana.

14 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 15: Kimia - Minyak Bumi 2

2. Karbon hitam (Carbon Black)

Karbon hitam (Carbon black) adalah arang halus yang dibuat olehpembakaran yang tidak

sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai :

- Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina.

- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda.

Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidangdatar yang

didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang inidan dibagi

berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akanmenghasilkan 4

atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asamarang dan sebagainya.

3. Tujuan-tujuan Sintesis

Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas alamo

Proses pembuatan lainnya, yaitu :

- Pembuatan zat cair dari metana.

- Pembuatan bensin-bensin untuk kapal terbang yang bernilai tinggi dengan cara

menggandeng (alkylering) iso-butana dengan butena-butena.

D. KEGUNAAN MINYAK BUMI

Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar minyak

atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di

era industrialisasi.

Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:

15 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011

Page 16: Kimia - Minyak Bumi 2

Minyak tanah rumah tangga

Minyak tanah industri

Pertamax

Pertamax Plus

Premium

Bio Premium

Bio Solar

Pertamina DEX

Solar transportasi

Solar industri

Minyak diesel

Minyak bakar

Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang

ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana

yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain seperti

pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, kenaikan tersebut sering memicu

terjadinya kenaikan pada harga barang-barang lainnya seperti barang konsumen,

sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat.

16 | Kimia - Minyak Bumi oleh Kelompok 3 / Tahun 2011