Upload
dhea-hurisfa
View
254
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sebuah suri tauladan yang baik. Mantan pencandu yang menjadi cahaya bagi sekelilingnya.
Citation preview
Back to Album Sudah Tahukah Anda ?'s Photos Sudah Tahukah Anda ?'s Page Previous Next
Timeline PhotosCreate AdSponsored
Shop Online MODENA.co.id
Harga promo terbaik,extra masa garansi,bebas kirim & pasang,gratis kontrak servis.
Rahmi Kiv and Reignfancy Thetheaterofdreamlike Modena Indonesia.
Aneka Hape Seken Kerenberniaga.com
Android, Blackberry,iPhone, Mito, semua jenishape keren harga paten.Cek berniaga.com.
Bunda, Bisnis Online Yuk!disini-semangatku.blogspot.com
Ga pake ninggalin sikecil,malah bisa bantu suamiutk beliin sikecil susu. Kliksini ya.
Mahasiswa Berpenghasilankantoronlineku.blogspot.com
Seorang mahasiswa bisaberpenghasilan sambilkuliah & bisa membantukebutuhan orang tuanya
Harga Kebaya 150Rb-2JTberniaga.com
Aneka kebaya harga mulai150Rb s/d 2 Jutaan. Cekdi berniaga.com.
Career with Maybankgoaheadchallenge.com
Get a fast pass to join ourGlobal MaybankApprentice Programme.
Mau minyak goreng gratis?visa.co.id
Cukup dengan belanjapakai kartu Debit Visa diCarrefour Hypermarketmin. Rp 500,000*
Shared with:
Sudah Tahukah Anda ?
... KISAH BIOGRAFI USTAD JEFRY AL BUCHORI, .. MANTAN PECANDU YANG TOBAT
YANG MENJADI USTAD YANG TERKENAL ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim Ustadz ganteng ini laris diminta berdakwah.
Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan
tajam. Proses pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan
yang tenang dan menenteramkan. Simak kisahnya yang sangat memikat mulai nomor
ini.
Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku. Maklum, masa
laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa
menjadi pelajaran bagi orang lain. Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman
hidupku pada para pembaca. Insya Allah, ada gunanya.
Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu
aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak
tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki,
dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima
cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami tidak
berjauhan.
Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh
tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu
Mulyana asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau
tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai
lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih.
Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat.
Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam
menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan
membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya
dia tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.
Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran
agama. Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi.
Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku
suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3
aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua.
BERKEPRIBADIAN GANDA ...
Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di
Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak
semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.
Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar
atau tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering
membuat orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.
Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain,
kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai
hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.
Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi
lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan
keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat
drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di
Album: Timeline Photos
Open Photo Viewer
Download
Report
Public
Like Comment
Search for people, places and things Dhea Aldhiya Home
drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di
pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.
Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah
kenapa, aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan
pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi.
Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren.
Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan
pelajaran, aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA,
Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai
beranjak remaja justru jadi makin nakal.
KENAL DUNIA MALAM ...
Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku
juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi
memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku
seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.
Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku
tak punya teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul
dengan pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah
ini aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda.
Malah makin parah.
Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16
tahun, aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku,
yang penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang,
aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu
mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.
Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam
dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia.
Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer.
Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya
selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.
Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin
waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih
positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990
aku berhasil lulus SMA.
MAIN SINETRON ...
Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya
salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu
aktif di dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting.
Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke
Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya
mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.
Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat
kampus Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa.
Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.
Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah
satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak
suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih akting
secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, aku
sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, aku
berhasil mendapat peran.
Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih
dipandang sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku.
Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau
juga pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari
beliaulah aku menuruni darah seni.
Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus
begini. Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan
pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang
berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti
keinginan orang tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan
orang tuaku pecah.
Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah.
Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak
punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari
mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku
semata.
Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin
mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama
Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD
Mochtar.
Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria
Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku
bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin
menjadi. Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.
***
DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH ...
Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin
tenggelam dalam dunianya yang kelam.
Chat (Off)
Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih
menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya,
sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke
Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang
kumainkan ditayangkan.
Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka
mengakui, ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai
tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan
Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.
Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting
menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa
mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak.
Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum on, kuminum satu lagi.
Begitu seterusnya.
Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di
tangan saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-
goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas.
Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung.
KECANDUAN KIAN PARAH
Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main
karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku
berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti
itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata.
Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya
yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.
Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku
menurut. Begitu aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih
dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak
meski makam akan ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali
perbuatanku. Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan
ucapannya.
Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah
yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya
begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan
makin menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya
karena merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan
lagi nasihatnya.
Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan
ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku
sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di
rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman,
tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah
yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.
Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran
seperti ini mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku
makin jauh dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa
di bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba
dan orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di
mana aku bisa berbuat maksiat.
Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti
hilang. Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah,
bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan
moral terus kulakukan.
NAMA DICORET ...
Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas,
suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah
perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja.
Aku selalu berburuk sangka pada apa pun.
Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang
kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa
setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu,
siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku.
Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang
berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah
gila.
Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam
daftar hitam dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku
sebagai pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu
aku termasuk playboy.
Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya.
Umi tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang
berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah
kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.
Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya
padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat
suatu proses yang begitu mencekamku.
DIAJAK UMI UMRAH
Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku
sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada
sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada
diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap
tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat
hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.
Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati
datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang
cewek. Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa
takut mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak
meninggalkanku dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.
Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini. Pelan-
pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui
Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar
biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan
memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.
Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini
aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa
peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di
Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti
saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.
Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu
keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan
sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar
pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku
menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.
Bagai sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan
terbayang jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang
besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di
Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.
Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak
dosa yang kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi,
aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya
manfaat untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang
tak berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam
kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.
*****
BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP ...
Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih
sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya.
Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi
penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku
tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Aku
memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena
kami sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temanku masih
saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai.
Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng,
dan satu teman lain. Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku.
Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak
terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak
mau menerima teleponku.
Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama
Jeffry. Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi.
Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang
sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah.
Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya
lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh bersyukur, Allah masih berkenan
menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam hidupku. Ia mau menerimaku apa
adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang
kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah
majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.
CUEK SAAT PACARAN ..
(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi
goreng di Menteng sekitar tahun 1996 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku
bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan,
karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun
melarangku.
Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi
dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai
dekat dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena
enggak pernah jadian. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia
cuek setengah mati.
Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah
di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik
taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu,
mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti nonton
sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.
Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan.
Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas
berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya.
Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur
muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau
meninggalkan dia sendiri.
Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin
Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin
mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media.
Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga kami sering tak
ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya
pacar lagi. Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi
perhatian. Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.)
JUALAN KUE ...
Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku. Padahal, aku
sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah sayang padaku. Allah
menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari
yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya
akan membawa perubahan besar dalam hidupku.
Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar biasa, Umi tetap menerimaku
dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku
sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus
kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung
sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.
Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999.
Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat
menghadiri pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 5 bulan
setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang.
Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun
merasakan getahnya. Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan
uangnya untuk membeli barang haram tersebut.
Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba
berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi
kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue.
Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa
buah. Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 300. Akhirnya kami
berhenti berjualan kue. Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh
perjuangan sekaligus kesabaran.
MAKAN SEPIRING BERDUA ...
(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang
yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski
dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena
paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak
sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi.
Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya, beliaulah yang
membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua, karena
memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami
penganggur, apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja.
Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi
kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku.
Beruntung, Umi sangat sayang padaku.
Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup. Kami sama-
sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan,
hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia
sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)
HIDUP DI JALAN ALLAH ...
Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi dalam hidupku
pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku yang setengah tahun silam
meninggal karena kanker otak, memintaku menggantikannya memberi khotbah Jumat
di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di
Singapura.
Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal
ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35
ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan padanya, ini uang
halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan.
Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang
kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan
diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak
semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku
karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.
Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan
sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota
dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin
berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria.
Mereka, kan, juga punya hak untuk mendapatkan dakwah.
Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba
Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga
hadir di tengah kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku.
Kehidupan kami makin lengkap rasanya.
Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih
baik. Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani
hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik.
Wallahualam bishshawab, ..
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah
....
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI# with Rika Rumiati Assajjad, Danang
Lovely Sera, Bajang Labuan, Iin Zsyita Aathiroh, Vita Yuhana, Jamal SiUdin, Alfi
Khanza Al Zahra, Karima Rima, Rafa Rafqiuttz, suhardi al bulukh, Ag Satoto, Reza
Ibra Kadabra, Radid Muhammad Firdaus, Ranny Herina, Elvis Bae, Dewi
Lestariastanto, Rizal Chili, Imam Surya Kusumah, Kurnia Phoetri Setiawan, Sutan
Sinaro, BarokahHoney Simsalabim, Iin Indriani, Gany Amelia, Cindy Aulia, Ria
Anggraini Part II, Ismavioletvitrya Slalu Dicintai, Ind Rastafara Gakgimball, Mbell
Gembel Gembel, sil, Dhean Ria Avianti, Bee Chile, Intan Nirmala, Istiqomah Jasmin,
Aydha Yuniar, Fadhiell Chaiiank Vl, JUlyah Key, Yusi Ani, Aslim Lubis, Ivank El Rifani,
Riska Azzahra, She Kheyzhora, Noviantika Yuanis, Kirana Aulia Wardhani, Yngo Noae
Wish, Ukhti Mulyatie, Aby Ar Rahman, Zeexs Zijaxs, Ana Syafitri, Dina Kholida and
Rochyadi Dwi Purnomo.
Like Comment Share April 26
6,809 people like this.
2,174 shares
Rackaher Lee Pesan terakhir dan dakwah beliau,
Ustadz Jefry Al-Bukhori
Ciri-Ciri Kiamat Besar Menurut Agama
Islam Ditandai Dengan:
... See More
Like Reply 386 April 26 at 5:19pm
6 Replies
Mita Khan Al-Farizi Ternyata rencana ALLAH SUBHANAHU
WATA'ALA sangatlah indah......dan Hamba-Nya yang satu ini telah
mendapat husnul khatimah (baik di penghujung) ...Insha ALLAH
Selamat jalan ..... ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA telah menyediakan
tempat terindah buatm... See More
Like Reply 88 April 26 at 5:00pm
3 Replies
Rury Saja Iya mmg seperti itu biografi yg pernah sy baca ttg ust.
Jefry.dan st jaya2x beliau sbg pemain sinetron sy msh SD kala itu..
Lebih baik menjadi mantan pelaku maksiat dan meninggal dalam taobat..
Daripada menjadi mantan ustadz dan meninggal dlm keadaan maksiat..
semoga kisahnya menjadi inspiras utk smua..
Like Reply 47 April 26 at 5:30pm via mobile
2 Replies
Adhasari Agung Nisa esan terakhir dan dakwah beliau,
Ustadz Jefry Al-Bukhori
Ciri-Ciri Kiamat Besar Menurut Agama
Islam Ditandai Dengan:
... See More
Like Reply 21 April 26 at 6:57pm
Rahdmi Aufa Bunda walau di awal kehidupan'a sangat hitam tpi di
akhir hayatmu mndapatkan hidayah ,,,semua cerita hidupmu bs jd
tauladan yg baik ,,, Allah mnjemputmu krn sangat mnyayangimu ,, moga
Allah menempatkanmu di surgaNYA yg plng indah aamiin
Like Reply 19 April 26 at 5:08pm
Cha Czii TWzevendth contoh infirasi bagi anak muda sekrg !
Like Reply 16 April 26 at 4:58pm
Marwan Naxbungsu kau ajarkan kami untk bngkt dari
keterpurukan, terima ksih ustazd,
Smga ALLAH, menempatkanmu d' tempat pling indah..
Remember In Peace!
Like Reply 15 April 26 at 5:03pm
3 Replies
Thawiie Aguestien hidup ku pun kelam ak sllu jauh dari allah tp
semjk ak sering baca " tantang agama hati ku begitu takut akan
karma dan asab allah dan kini akvmasi berusaha untuk kembali ke jalan
allah karna ak ingin mendapat kan kasih dan cinta nya amin
Like Reply 13 April 26 at 6:07pm
Meisya Sievailwa yaALLAH aku jdi t'hru tentang ksh hdup pk ustad
jefry
Like Reply 10 April 26 at 5:30pm
Rachel Chorry subhanallah
Write a comment...
Rachel Chorry subhanallah
Like Reply 12 April 26 at 4:58pm
Ly Caroline Dion SubhanAllah...
sungguh crita yg mngharukan...
smoga amal dan ibadahnya ditrima di sisi Ilahi, serta mendptkn tmpat yg
trindah di sisinya... Amiiin
Like Reply 3 April 26 at 9:17pm
Helmianah Simian Ya Allah tempatkanlah Dia di tempat yg paling
baik disisiMu Ya Allah..
Dan semoga amal ibadah y di diterima,dimaafkan segala
keslahannya,diampuni segala dosa2nya dan keluarga yg di tinggalkan di
beri kesabaran,ketabahan dan keikhlasan Amiin ya Allah amiin ya robbal
alamiin..
Like Reply 3 April 26 at 5:29pm
Fadli Cules mantap ustad,setelah ku membaca...merinding semua
bulu romaku,walau kau tak akan membaca komen ku ini,tp ku sangat
bahagia dapat membaca riwayat hdup mu.....SELAMAT JALAN SAHABAT
SEMOGA APA YG KAU BERIKAN INI DAPAT BERMANFAAT BAGI KAMI
SMUA,DAN KAU DAPAT DITERIMA DISISI ALLAH
SWT.....AMIEEENNNNNN
Like Reply 3 April 26 at 5:12pm
Ieda Cueweq Berbintangcancer tauladan yg baek ,,,
Like Reply 3 April 26 at 5:00pm
Jos Sandy Pemberontak Sandywara sore
Like Reply 1 April 26 at 5:08pm
Maundri Nur Fauziah uje , surga menantimu
Like Reply 1 April 26 at 9:37pm
Evo Karthika Sy suka akting alm. sinetron Kerinduan,akting nya
mirip biography beliau,pemuda nakal,berambut panjang tp ganteng..
Like Reply 1 April 26 at 6:47pm
Puput Dili Masih bagus ,
mantan org nakal ,
dri pada
mantan org baik
Like Reply 1 April 26 at 6:04pm
Cinta Imelda Putry selamat jln ustad jafry semoga engkau di
terima di sisi allah swt karen engkau ustad yg berhati mulia semoga
ustad di negri kita ini bisa Jdi ustad seperti engkau yg hati'y mulia....
Like Reply 2 April 28 at 8:45am
Mar'atus Sholihah smpe nangis bacanya.. skng trharunyaa
Like Reply 2 April 28 at 5:42am
Suro Gledekk Inilah bukti bahwah Allah maha pmberi petunjuk maha
pengampun dan mmbukakan pintu tobat untuk umatnya...Smoga ini
smua bisa jd motivasi kita smua yg tinggal d alam fana ini ...Amin
Like Reply 3 April 26 at 10:31pm via mobile
Sastra Enruch Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarkaatuhu...
Sungguh perjalan hidup yg luar biasa Indahnya...
Like Reply 1 April 26 at 6:59pm
Adilukas Bobonaro Selamat tinggal uje.
Semoga muncul uje uje baru
Like Reply 1 April 26 at 6:53pm
Fatimah Azzahra
Like Reply 1 April 26 at 6:48pm
Bunga Emoon Diery sdiih..dnger kisahnya uje,
selamat jalan uje,sm0ga kau dberikan tempat terbaik di sisi-NYA
Like Reply 2 April 26 at 6:02pm
Boedhi Fochesa allah maha penyayang n pengasih, slmt jalan uje,
smga amal ibdahmu dtrma olh allah swt amiiin
Like Reply 2 April 26 at 5:29pm
Maiel ItsLoyal AtagfiruLlahh..
Like Reply 1 April 26 at 5:00pm
Noni Simpang subhanallah
Like Reply April 26 at 7:47pm
Riska Azzahra SubhanAllah .
Like Reply April 26 at 5:55pm
Bunda Cari Ayah subhanallahh.....
Like Reply April 26 at 5:17pm via mobile
Nurwani Anggraini Semua akan indah tepat pada waktu nya,itulah
janji Allah,dan Allah tak pernah ingkar JAnji
Like Reply April 26 at 5:43pm
Aremania MIlanisti Subhannallah...
Like Reply April 26 at 6:37pm
Srie Yanie Subhanallaah, (alm) uje meninggal dgn khusnul khotimah.
Meski sy blm pernah ketemu lgsung hanya melihat lewat tv dan
mendengarkan dakwah nya yg gampang di serap.
Like Reply April 26 at 5:59pm
About Create Ad Create Page Developers Careers Privacy Cookies Terms Help
Facebook 2013 English (US)
47 of 404
Like Reply April 26 at 5:59pm
Icha ga bisa bilang apa2 lg kecuali subhanallah sungguh
menabjubkan
Like Reply April 26 at 5:38pm
Ariel Tetep DhErisk gabung yukbro di Pasti Ketawa
Like Reply April 26 at 5:24pm
Ropi Last SUBHANALLAH
Like Reply April 26 at 5:21pm
Nyun'y Ntet KHeai ya Allah sampai ngeluarin air mata baca nya..
T.T
Like Reply April 26 at 5:08pm via mobile
Faisal Arsad subhanalloh,ntah hrs bilang apa,kmi ingin skali menjadi
lebih baik,ya Allah berikan lah hidayahmu,amin..
Like Reply 1 May 4 at 7:28am via mobile
Tina Richter sangat terharu membacanya dari kisah hidup pak jefry
yang semula berlimpah harta benda sampai kekurangan makan.dari
kelalaian sampai sadar ke jalan lurus.semoga arwahnya diterima alloh
SWT.Amiiiiin!!!
Like Reply 1 April 28 at 2:27am
Bita Sarwono amin
Like Reply 1 April 27 at 8:57pm via mobile
Ana Kurnia Putri Berusaha selalu menjadi org yg baik setiap
hari..2hal harus di ingat Ridho orgtua adalah Ridho Allah SWT.
Semoga kita termasuk org yg mendapat Ridho ilahi.
...........
Like Reply April 27 at 4:14pm
Virdya Firdaus Subhanallah
Allahhu akbar,,,!!
Sngt trharu,,smga bs jd mnf2t byk qt smw khusus ny org moslem,,!
Dn slamt jln Uje,,,!!!
Like Reply April 27 at 9:53am via mobile
Fitri Mustikasari Smoga Allah menerima seluruh amal ibadah dan
mengampuni dosa2nya amiin...
Like Reply 1 April 27 at 6:49am via mobile
Dwi Kurningsih Salut aq kagum pd pipik yng mncintai uje dngn
setulus hti
Like Reply 1 April 26 at 11:04pm via mobile
Donny Fine allah huakbar uje enkw akan mendpatkan surganya
allah.
amien
Like Reply April 26 at 10:54pm
Novasa Adiyani Subhanallah UJE memang menginspirasi umat islam.
Like Reply 1 April 26 at 10:00pm
Ani Bungsu The best,,,moga jd renungan kt smua bahwa tk ada mnusia yg
buruk d dunia ini lw kt dkat & ingat bahwa ALLAH sllu ada utk kt,,,AMIN
Like Reply 1 April 26 at 9:57pm
View more comments