Kisah Hidup Ustad JEfri Al- Buchori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sebuah suri tauladan yang baik. Mantan pencandu yang menjadi cahaya bagi sekelilingnya.

Citation preview

  • Back to Album Sudah Tahukah Anda ?'s Photos Sudah Tahukah Anda ?'s Page Previous Next

    Timeline PhotosCreate AdSponsored

    Shop Online MODENA.co.id

    Harga promo terbaik,extra masa garansi,bebas kirim & pasang,gratis kontrak servis.

    Rahmi Kiv and Reignfancy Thetheaterofdreamlike Modena Indonesia.

    Aneka Hape Seken Kerenberniaga.com

    Android, Blackberry,iPhone, Mito, semua jenishape keren harga paten.Cek berniaga.com.

    Bunda, Bisnis Online Yuk!disini-semangatku.blogspot.com

    Ga pake ninggalin sikecil,malah bisa bantu suamiutk beliin sikecil susu. Kliksini ya.

    Mahasiswa Berpenghasilankantoronlineku.blogspot.com

    Seorang mahasiswa bisaberpenghasilan sambilkuliah & bisa membantukebutuhan orang tuanya

    Harga Kebaya 150Rb-2JTberniaga.com

    Aneka kebaya harga mulai150Rb s/d 2 Jutaan. Cekdi berniaga.com.

    Career with Maybankgoaheadchallenge.com

    Get a fast pass to join ourGlobal MaybankApprentice Programme.

    Mau minyak goreng gratis?visa.co.id

    Cukup dengan belanjapakai kartu Debit Visa diCarrefour Hypermarketmin. Rp 500,000*

    Shared with:

    Sudah Tahukah Anda ?

    ... KISAH BIOGRAFI USTAD JEFRY AL BUCHORI, .. MANTAN PECANDU YANG TOBAT

    YANG MENJADI USTAD YANG TERKENAL ...

    Bismillahir-Rahmaanir-Rahim Ustadz ganteng ini laris diminta berdakwah.

    Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan

    tajam. Proses pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan

    yang tenang dan menenteramkan. Simak kisahnya yang sangat memikat mulai nomor

    ini.

    Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku. Maklum, masa

    laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa

    menjadi pelajaran bagi orang lain. Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman

    hidupku pada para pembaca. Insya Allah, ada gunanya.

    Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu

    aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak

    tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki,

    dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima

    cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami tidak

    berjauhan.

    Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh

    tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu

    Mulyana asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau

    tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai

    lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih.

    Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat.

    Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam

    menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan

    membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya

    dia tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.

    Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran

    agama. Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi.

    Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku

    suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3

    aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua.

    BERKEPRIBADIAN GANDA ...

    Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di

    Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak

    semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.

    Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar

    atau tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering

    membuat orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.

    Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain,

    kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai

    hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.

    Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi

    lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan

    keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat

    drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di

    Album: Timeline Photos

    Open Photo Viewer

    Download

    Report

    Public

    Like Comment

    Search for people, places and things Dhea Aldhiya Home

  • drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di

    pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.

    Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah

    kenapa, aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan

    pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi.

    Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren.

    Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan

    pelajaran, aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA,

    Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai

    beranjak remaja justru jadi makin nakal.

    KENAL DUNIA MALAM ...

    Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku

    juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi

    memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku

    seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.

    Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku

    tak punya teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul

    dengan pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah

    ini aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda.

    Malah makin parah.

    Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16

    tahun, aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku,

    yang penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang,

    aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu

    mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.

    Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam

    dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia.

    Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer.

    Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya

    selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.

    Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin

    waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih

    positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990

    aku berhasil lulus SMA.

    MAIN SINETRON ...

    Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya

    salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu

    aktif di dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting.

    Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke

    Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya

    mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.

    Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat

    kampus Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa.

    Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.

    Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah

    satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak

    suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih akting

    secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, aku

    sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, aku

    berhasil mendapat peran.

    Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih

    dipandang sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku.

    Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau

    juga pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari

    beliaulah aku menuruni darah seni.

    Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus

    begini. Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan

    pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang

    berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti

    keinginan orang tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan

    orang tuaku pecah.

    Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah.

    Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak

    punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari

    mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku

    semata.

    Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin

    mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama

    Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD

    Mochtar.

    Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria

    Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku

    bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin

    menjadi. Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.

    ***

    DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH ...

    Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin

    tenggelam dalam dunianya yang kelam.

    Chat (Off)

  • Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih

    menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya,

    sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke

    Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang

    kumainkan ditayangkan.

    Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka

    mengakui, ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai

    tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan

    Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.

    Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting

    menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa

    mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak.

    Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum on, kuminum satu lagi.

    Begitu seterusnya.

    Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di

    tangan saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-

    goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas.

    Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung.

    KECANDUAN KIAN PARAH

    Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main

    karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku

    berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti

    itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata.

    Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya

    yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.

    Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku

    menurut. Begitu aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih

    dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak

    meski makam akan ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali

    perbuatanku. Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan

    ucapannya.

    Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah

    yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya

    begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan

    makin menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya

    karena merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan

    lagi nasihatnya.

    Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan

    ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku

    sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di

    rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman,

    tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah

    yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.

    Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran

    seperti ini mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku

    makin jauh dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa

    di bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba

    dan orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di

    mana aku bisa berbuat maksiat.

    Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti

    hilang. Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah,

    bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan

    moral terus kulakukan.

    NAMA DICORET ...

    Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas,

    suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah

    perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja.

    Aku selalu berburuk sangka pada apa pun.

    Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang

    kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa

    setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu,

    siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku.

    Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang

    berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari,

    berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah

    gila.

    Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam

    daftar hitam dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku

    sebagai pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu

    aku termasuk playboy.

    Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya.

    Umi tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang

    berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah

    kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.

    Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya

    padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat

    suatu proses yang begitu mencekamku.

    DIAJAK UMI UMRAH

    Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku

    sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada

  • sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada

    diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap

    tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat

    hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.

    Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati

    datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang

    cewek. Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa

    takut mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak

    meninggalkanku dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.

    Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini. Pelan-

    pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui

    Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar

    biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan

    memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.

    Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini

    aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa

    peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di

    Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti

    saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.

    Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu

    keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan

    sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar

    pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku

    menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.

    Bagai sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan

    terbayang jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang

    besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di

    Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.

    Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak

    dosa yang kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi,

    aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya

    manfaat untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang

    tak berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam

    kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.

    *****

    BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP ...

    Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih

    sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya.

    Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi

    penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku

    tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Aku

    memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena

    kami sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temanku masih

    saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai.

    Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng,

    dan satu teman lain. Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku.

    Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak

    terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak

    mau menerima teleponku.

    Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama

    Jeffry. Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi.

    Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang

    sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah.

    Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya

    lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh bersyukur, Allah masih berkenan

    menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam hidupku. Ia mau menerimaku apa

    adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang

    kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah

    majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.

    CUEK SAAT PACARAN ..

    (Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi

    goreng di Menteng sekitar tahun 1996 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku

    bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan,

    karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun

    melarangku.

    Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi

    dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai

    dekat dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena

    enggak pernah jadian. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia

    cuek setengah mati.

    Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah

    di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik

    taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu,

    mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti nonton

    sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.

    Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan.

    Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas

    berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya.

    Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur

    muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau

    meninggalkan dia sendiri.

    Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin

  • Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin

    mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media.

    Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga kami sering tak

    ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya

    pacar lagi. Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi

    perhatian. Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.)

    JUALAN KUE ...

    Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku. Padahal, aku

    sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah sayang padaku. Allah

    menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari

    yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya

    akan membawa perubahan besar dalam hidupku.

    Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar biasa, Umi tetap menerimaku

    dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku

    sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus

    kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung

    sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.

    Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999.

    Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat

    menghadiri pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 5 bulan

    setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang.

    Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun

    merasakan getahnya. Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan

    uangnya untuk membeli barang haram tersebut.

    Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba

    berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi

    kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue.

    Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa

    buah. Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 300. Akhirnya kami

    berhenti berjualan kue. Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh

    perjuangan sekaligus kesabaran.

    MAKAN SEPIRING BERDUA ...

    (Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang

    yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski

    dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena

    paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak

    sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi.

    Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya, beliaulah yang

    membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua, karena

    memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami

    penganggur, apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja.

    Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi

    kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku.

    Beruntung, Umi sangat sayang padaku.

    Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup. Kami sama-

    sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan,

    hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia

    sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)

    HIDUP DI JALAN ALLAH ...

    Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi dalam hidupku

    pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku yang setengah tahun silam

    meninggal karena kanker otak, memintaku menggantikannya memberi khotbah Jumat

    di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di

    Singapura.

    Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal

    ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35

    ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan padanya, ini uang

    halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan.

    Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang

    kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan

    diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak

    semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku

    karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.

    Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan

    sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota

    dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin

    berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria.

    Mereka, kan, juga punya hak untuk mendapatkan dakwah.

    Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba

    Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga

    hadir di tengah kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku.

    Kehidupan kami makin lengkap rasanya.

    Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih

    baik. Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani

    hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik.

    Wallahualam bishshawab, ..

    #Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah

    ....

    Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

  • Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

    Salam Terkasih ..

    Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

    ... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

    ~ o ~

    Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...

    Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

    #BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI# with Rika Rumiati Assajjad, Danang

    Lovely Sera, Bajang Labuan, Iin Zsyita Aathiroh, Vita Yuhana, Jamal SiUdin, Alfi

    Khanza Al Zahra, Karima Rima, Rafa Rafqiuttz, suhardi al bulukh, Ag Satoto, Reza

    Ibra Kadabra, Radid Muhammad Firdaus, Ranny Herina, Elvis Bae, Dewi

    Lestariastanto, Rizal Chili, Imam Surya Kusumah, Kurnia Phoetri Setiawan, Sutan

    Sinaro, BarokahHoney Simsalabim, Iin Indriani, Gany Amelia, Cindy Aulia, Ria

    Anggraini Part II, Ismavioletvitrya Slalu Dicintai, Ind Rastafara Gakgimball, Mbell

    Gembel Gembel, sil, Dhean Ria Avianti, Bee Chile, Intan Nirmala, Istiqomah Jasmin,

    Aydha Yuniar, Fadhiell Chaiiank Vl, JUlyah Key, Yusi Ani, Aslim Lubis, Ivank El Rifani,

    Riska Azzahra, She Kheyzhora, Noviantika Yuanis, Kirana Aulia Wardhani, Yngo Noae

    Wish, Ukhti Mulyatie, Aby Ar Rahman, Zeexs Zijaxs, Ana Syafitri, Dina Kholida and

    Rochyadi Dwi Purnomo.

    Like Comment Share April 26

    6,809 people like this.

    2,174 shares

    Rackaher Lee Pesan terakhir dan dakwah beliau,

    Ustadz Jefry Al-Bukhori

    Ciri-Ciri Kiamat Besar Menurut Agama

    Islam Ditandai Dengan:

    ... See More

    Like Reply 386 April 26 at 5:19pm

    6 Replies

    Mita Khan Al-Farizi Ternyata rencana ALLAH SUBHANAHU

    WATA'ALA sangatlah indah......dan Hamba-Nya yang satu ini telah

    mendapat husnul khatimah (baik di penghujung) ...Insha ALLAH

    Selamat jalan ..... ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA telah menyediakan

    tempat terindah buatm... See More

    Like Reply 88 April 26 at 5:00pm

    3 Replies

    Rury Saja Iya mmg seperti itu biografi yg pernah sy baca ttg ust.

    Jefry.dan st jaya2x beliau sbg pemain sinetron sy msh SD kala itu..

    Lebih baik menjadi mantan pelaku maksiat dan meninggal dalam taobat..

    Daripada menjadi mantan ustadz dan meninggal dlm keadaan maksiat..

    semoga kisahnya menjadi inspiras utk smua..

    Like Reply 47 April 26 at 5:30pm via mobile

    2 Replies

    Adhasari Agung Nisa esan terakhir dan dakwah beliau,

    Ustadz Jefry Al-Bukhori

    Ciri-Ciri Kiamat Besar Menurut Agama

    Islam Ditandai Dengan:

    ... See More

    Like Reply 21 April 26 at 6:57pm

    Rahdmi Aufa Bunda walau di awal kehidupan'a sangat hitam tpi di

    akhir hayatmu mndapatkan hidayah ,,,semua cerita hidupmu bs jd

    tauladan yg baik ,,, Allah mnjemputmu krn sangat mnyayangimu ,, moga

    Allah menempatkanmu di surgaNYA yg plng indah aamiin

    Like Reply 19 April 26 at 5:08pm

    Cha Czii TWzevendth contoh infirasi bagi anak muda sekrg !

    Like Reply 16 April 26 at 4:58pm

    Marwan Naxbungsu kau ajarkan kami untk bngkt dari

    keterpurukan, terima ksih ustazd,

    Smga ALLAH, menempatkanmu d' tempat pling indah..

    Remember In Peace!

    Like Reply 15 April 26 at 5:03pm

    3 Replies

    Thawiie Aguestien hidup ku pun kelam ak sllu jauh dari allah tp

    semjk ak sering baca " tantang agama hati ku begitu takut akan

    karma dan asab allah dan kini akvmasi berusaha untuk kembali ke jalan

    allah karna ak ingin mendapat kan kasih dan cinta nya amin

    Like Reply 13 April 26 at 6:07pm

    Meisya Sievailwa yaALLAH aku jdi t'hru tentang ksh hdup pk ustad

    jefry

    Like Reply 10 April 26 at 5:30pm

    Rachel Chorry subhanallah

    Write a comment...

  • Rachel Chorry subhanallah

    Like Reply 12 April 26 at 4:58pm

    Ly Caroline Dion SubhanAllah...

    sungguh crita yg mngharukan...

    smoga amal dan ibadahnya ditrima di sisi Ilahi, serta mendptkn tmpat yg

    trindah di sisinya... Amiiin

    Like Reply 3 April 26 at 9:17pm

    Helmianah Simian Ya Allah tempatkanlah Dia di tempat yg paling

    baik disisiMu Ya Allah..

    Dan semoga amal ibadah y di diterima,dimaafkan segala

    keslahannya,diampuni segala dosa2nya dan keluarga yg di tinggalkan di

    beri kesabaran,ketabahan dan keikhlasan Amiin ya Allah amiin ya robbal

    alamiin..

    Like Reply 3 April 26 at 5:29pm

    Fadli Cules mantap ustad,setelah ku membaca...merinding semua

    bulu romaku,walau kau tak akan membaca komen ku ini,tp ku sangat

    bahagia dapat membaca riwayat hdup mu.....SELAMAT JALAN SAHABAT

    SEMOGA APA YG KAU BERIKAN INI DAPAT BERMANFAAT BAGI KAMI

    SMUA,DAN KAU DAPAT DITERIMA DISISI ALLAH

    SWT.....AMIEEENNNNNN

    Like Reply 3 April 26 at 5:12pm

    Ieda Cueweq Berbintangcancer tauladan yg baek ,,,

    Like Reply 3 April 26 at 5:00pm

    Jos Sandy Pemberontak Sandywara sore

    Like Reply 1 April 26 at 5:08pm

    Maundri Nur Fauziah uje , surga menantimu

    Like Reply 1 April 26 at 9:37pm

    Evo Karthika Sy suka akting alm. sinetron Kerinduan,akting nya

    mirip biography beliau,pemuda nakal,berambut panjang tp ganteng..

    Like Reply 1 April 26 at 6:47pm

    Puput Dili Masih bagus ,

    mantan org nakal ,

    dri pada

    mantan org baik

    Like Reply 1 April 26 at 6:04pm

    Cinta Imelda Putry selamat jln ustad jafry semoga engkau di

    terima di sisi allah swt karen engkau ustad yg berhati mulia semoga

    ustad di negri kita ini bisa Jdi ustad seperti engkau yg hati'y mulia....

    Like Reply 2 April 28 at 8:45am

    Mar'atus Sholihah smpe nangis bacanya.. skng trharunyaa

    Like Reply 2 April 28 at 5:42am

    Suro Gledekk Inilah bukti bahwah Allah maha pmberi petunjuk maha

    pengampun dan mmbukakan pintu tobat untuk umatnya...Smoga ini

    smua bisa jd motivasi kita smua yg tinggal d alam fana ini ...Amin

    Like Reply 3 April 26 at 10:31pm via mobile

    Sastra Enruch Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarkaatuhu...

    Sungguh perjalan hidup yg luar biasa Indahnya...

    Like Reply 1 April 26 at 6:59pm

    Adilukas Bobonaro Selamat tinggal uje.

    Semoga muncul uje uje baru

    Like Reply 1 April 26 at 6:53pm

    Fatimah Azzahra

    Like Reply 1 April 26 at 6:48pm

    Bunga Emoon Diery sdiih..dnger kisahnya uje,

    selamat jalan uje,sm0ga kau dberikan tempat terbaik di sisi-NYA

    Like Reply 2 April 26 at 6:02pm

    Boedhi Fochesa allah maha penyayang n pengasih, slmt jalan uje,

    smga amal ibdahmu dtrma olh allah swt amiiin

    Like Reply 2 April 26 at 5:29pm

    Maiel ItsLoyal AtagfiruLlahh..

    Like Reply 1 April 26 at 5:00pm

    Noni Simpang subhanallah

    Like Reply April 26 at 7:47pm

    Riska Azzahra SubhanAllah .

    Like Reply April 26 at 5:55pm

    Bunda Cari Ayah subhanallahh.....

    Like Reply April 26 at 5:17pm via mobile

    Nurwani Anggraini Semua akan indah tepat pada waktu nya,itulah

    janji Allah,dan Allah tak pernah ingkar JAnji

    Like Reply April 26 at 5:43pm

    Aremania MIlanisti Subhannallah...

    Like Reply April 26 at 6:37pm

    Srie Yanie Subhanallaah, (alm) uje meninggal dgn khusnul khotimah.

    Meski sy blm pernah ketemu lgsung hanya melihat lewat tv dan

    mendengarkan dakwah nya yg gampang di serap.

    Like Reply April 26 at 5:59pm

  • About Create Ad Create Page Developers Careers Privacy Cookies Terms Help

    Facebook 2013 English (US)

    47 of 404

    Like Reply April 26 at 5:59pm

    Icha ga bisa bilang apa2 lg kecuali subhanallah sungguh

    menabjubkan

    Like Reply April 26 at 5:38pm

    Ariel Tetep DhErisk gabung yukbro di Pasti Ketawa

    Like Reply April 26 at 5:24pm

    Ropi Last SUBHANALLAH

    Like Reply April 26 at 5:21pm

    Nyun'y Ntet KHeai ya Allah sampai ngeluarin air mata baca nya..

    T.T

    Like Reply April 26 at 5:08pm via mobile

    Faisal Arsad subhanalloh,ntah hrs bilang apa,kmi ingin skali menjadi

    lebih baik,ya Allah berikan lah hidayahmu,amin..

    Like Reply 1 May 4 at 7:28am via mobile

    Tina Richter sangat terharu membacanya dari kisah hidup pak jefry

    yang semula berlimpah harta benda sampai kekurangan makan.dari

    kelalaian sampai sadar ke jalan lurus.semoga arwahnya diterima alloh

    SWT.Amiiiiin!!!

    Like Reply 1 April 28 at 2:27am

    Bita Sarwono amin

    Like Reply 1 April 27 at 8:57pm via mobile

    Ana Kurnia Putri Berusaha selalu menjadi org yg baik setiap

    hari..2hal harus di ingat Ridho orgtua adalah Ridho Allah SWT.

    Semoga kita termasuk org yg mendapat Ridho ilahi.

    ...........

    Like Reply April 27 at 4:14pm

    Virdya Firdaus Subhanallah

    Allahhu akbar,,,!!

    Sngt trharu,,smga bs jd mnf2t byk qt smw khusus ny org moslem,,!

    Dn slamt jln Uje,,,!!!

    Like Reply April 27 at 9:53am via mobile

    Fitri Mustikasari Smoga Allah menerima seluruh amal ibadah dan

    mengampuni dosa2nya amiin...

    Like Reply 1 April 27 at 6:49am via mobile

    Dwi Kurningsih Salut aq kagum pd pipik yng mncintai uje dngn

    setulus hti

    Like Reply 1 April 26 at 11:04pm via mobile

    Donny Fine allah huakbar uje enkw akan mendpatkan surganya

    allah.

    amien

    Like Reply April 26 at 10:54pm

    Novasa Adiyani Subhanallah UJE memang menginspirasi umat islam.

    Like Reply 1 April 26 at 10:00pm

    Ani Bungsu The best,,,moga jd renungan kt smua bahwa tk ada mnusia yg

    buruk d dunia ini lw kt dkat & ingat bahwa ALLAH sllu ada utk kt,,,AMIN

    Like Reply 1 April 26 at 9:57pm

    View more comments