26
A. PENDAHULUAN Kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan suatu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa yang bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapat diperkuliahan agar mempunyai pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kehidupan mahasiswa itu sendiri. Hasil dari kuliah kerja lapangan ini sedikit banyak akan meningkatkan ilmu dan pengetahuan mahasiswa tentang berbagai prosedur kerja di industri farmasi maupun rumah sakit tempat kuliah kerja lapangan tahun 2014 ini dilaksanakan. Lulusan sarjana farmasi tentu nantinya ada yang mengabdi disebuah perusahaan industri farmasi maupun rumah sakit. Suatu Perguruan Tinggi seharusnya sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dunia kerja. Peran seorang farmasis semakin banyak dibutuhkan seiring pertumbuhan manusia dan kemajuan teknologi. Persaingan yang terjadi juga semakin sengit baik antar

KKL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdvsavjhsadjvscas

Citation preview

A. PENDAHULUAN

Kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan suatu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa yang bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapat diperkuliahan agar mempunyai pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kehidupan mahasiswa itu sendiri. Hasil dari kuliah kerja lapangan ini sedikit banyak akan meningkatkan ilmu dan pengetahuan mahasiswa tentang berbagai prosedur kerja di industri farmasi maupun rumah sakit tempat kuliah kerja lapangan tahun 2014 ini dilaksanakan. Lulusan sarjana farmasi tentu nantinya ada yang mengabdi disebuah perusahaan industri farmasi maupun rumah sakit. Suatu Perguruan Tinggi seharusnya sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dunia kerja.

Peran seorang farmasis semakin banyak dibutuhkan seiring pertumbuhan manusia dan kemajuan teknologi. Persaingan yang terjadi juga semakin sengit baik antar sesama farmasis maupun industriindustri yang bergerak di bidang farmasi. Industriindustri tersebut berusaha menjaring lulusanlulusan yang memiliki kualitas terbaik. Semakin banyak tenaga farmasis yang dibutuhkan maka semakin banyak pula lowongan kerja yang disediakan oleh indutri farmasi. Peluang ini perlu dilihat oleh mahasiswa sebagai jalan untuk masuk ke dunia kerja bidang industri. Adanya peluang ini perlu dilihat oleh Perguruan Tinggi / Universitas yang memiliki jurusan farmasi untuk menghasilkan lulusanlulusan terbaik sehingga bisa bersaing dan mudah untuk masuk ke dunia kerja.

Program studi Farmasi UNTAN melihat peluang ini sebagai tantangan untuk menghasilkan lulusanlulusan yang terbaik yang mampu bersaing. Pelaksanaan KKL ke industri farmasi dan rumah sakit ini diharapkan sebagai penunjang bagi mahasiswa untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih baik dengan melihat proses kerja secara nyata di lingkungan industri dan rumah sakit. Program studi Farmasi UNTAN merupakan satu satunya program studi strata satu (S1) farmasi yang ada di provinsi Kalimantan Barat. Khusus untuk di Kalimantan Barat, belum ada industi farmasi yang beroperasional. Hal ini menjadi dasar program studi Farmasi UNTAN untuk melaksanakan KKL di industi farmasi yang berada di luar Kalimantan Barat. Oleh karena itu tempat yang menjadi tujuan KKL ini adalah di pulau Jawa yaitu di kota Jakarta dan Bandung.

B. PERMASALAHAN

Mahasiswa farmasi UNTAN belum mengetahui gambaran secara umum proses kerja secara nyata yang ada di industri farmasi. Hal ini menjadi tantangan mengingat persaingan untuk masuk ke dunia kerja khususnya di industri farmasi tidak hanya persaingan antar perguruan tinggi di Kalimantan Barat tetapi juga dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia maupun Internasional sehingga mahasiwa farmasi UNTAN dituntut untuk memiliki pengalaman & pengetahuan awal mengenai dunia kerja di industri farmasi.

C. TUJUAN & SASARAN

Tujuan utama dari kuliah kerja lapangan ini adalah untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan awal bagi mahasiswa farmasi UNTAN mengenai proses kerja secara nyata di industri farmasi agar mengenal dunia kerja. Selain itu tujuan lainnya adalah untuk menjalin hubungan yang baik antara program studi Farmasi UNTAN dengan industri farmasi yang ada di Indonesia. Adapun sasaran dari kuliah kerja lapangan ini adalah seluruh mahasiswa farmasi UNTAN angkatan 2011.

D. AGENDA KEGIATAN

No

Tanggal

Jam

Kegiatan

1

Senin, 2 Juni 2014

05.30 06.00

Kumpul di Bandara Supadio

06.00 07.00

Cek In Bandara

07.30 09.00

Perjalanan Pontianak Jakarta

09.00 10.30

Pengambilan Bagasi

10.30 12.30

Perjalanan ke PT. PRAFA (Bogor)

12.30 13.30

Ishoma

13.00 15.00

Kunjuangan di PT. PRAFA

15.00 17.30

Perjalanan ke Hotel

17.30 19.00

Cek In Hotel (POP Hotel, Tebet)

19.00 20.30

Makan Malam

20.30 Selesai

Istirahat

2.

Selasa, 3 Juni 2014

06.00 07.00

Makan Pagi

07.00 09.00

Perjalanan ke PT. MARTINA BERTO

09.00 12.00

Kunjungan di PT. MARTINA BERTO

12.00 13.00

Ishoma

13.00 16.00

Perjalanan ke Bandung

16.00 18.00

Cek In Hotel (V Hotel, Bandung)

18.00 19.30

Makan Malam

19.00 - Selesai

Istirahat

3.

Rabu, 4 Juni 2014

06.00 07.00

Makan Pagi

07.30 09.00

Perjalanan ke PT. Caprifarmindo Lab

09.00 11.00

Kunjungan di PT. Caprifarmindo Lab

11.00 12.30

Ishoma

12.30 14.00

Perjalanan ke Industri Obat Tiga Puspa

14.00 16.00

Kunjungan di Industri Obat Tiga Puspa

16.00 17.00

Perjalanan Kembali ke Hotel

17.00 18.30

Makan Malam

18.30 Selesai

Istirahat

4.

Kamis, 5 Juni 2014

06.00 07.00

Makan Pagi

07.30 08.00

Perjalanan ke RS. Hasan Sadikin

08.30 12.00

Kunjungan di RS. Hasan Sadikin

12.00 13.30

Ishoma

13.30 18.00

Wisata Belanja (Ciwalk, Bandunga)

18.00 18.45

Perjalanan Kembali ke Hotel

19.00 20.00

Makan Malam

20.00 Selesai

Istirahat

5.

Jumat, 6 Juni 2014

06.00 07.00

Makan Pagi

07.00 09.00

Perjalanan ke deRanch (Lembang)

09.00 13.00

Wisata di deRanch (Lembang)

12.00 13.00

Ishoma

13.00 15.00

Perjalanan Kembali ke Bandung (Drop 1)

15.00 18.00

Perjalanan Kembali ke Jakarta (Drop 2)

E. BIAYA KEGIATAN

No

Uraian

Jumlah (Per Mahasiswa)

1

Tiket Pesawat

Rp 800.000,-

2

Penginapan Hotel 4 Malam

Rp 800.000,-

3

Transportasi

Rp 300.000,-

4

Tiket Masuk Trans Studio (Bandung)

Rp 300.000,-

5

Makan 9 Kali (@ 30.000,-)

Rp 270.000,-

6

Biaya Operasional Tour

Rp 330.000,-

7

Jasa Perusahaan

Rp 300.000,-

SUB TOTAL

Rp 3.100.000,-

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan kuliah kerja lapangan yang dilaksanakan pada tahun 2014 ini diikiuti oleh mahasiswa farmasi angkatan 2011 sebanyak 60 mahasiswa. KKL berlangsung selama 5 hari dari tanggal 2 6 Juni 2014. Kota yang menjadi tujuan adalah kota Jakarta dan Bandung dimana banyak terdapat industri industri farmasi. Hari pertama kegiatan berkunjung ke PT. PRAFA yang berlokasi di Citeurep, Bogor. PT. PRAFA didirikan pada tahun 1960 oleh Tjipto Pusposuharto, yang berawal dari sebuah industri rumah tangga dengan karyawan berjumlah 20 orang di area berukuran 325 m2. PT. PRAFA melakukan merger dengan Darya Varia Group dan dibeli oleh First Pacific Investment, Hongkong, pada tahun 1995. Darya Varia Group terdiri dari tiga perusahaan yaitu PT. Darya Varia Laboratoria, PT. Kenrose Indonesia dan PT. Dupa dengan distributor PT. Wigo Distributor Farmasi. Tahun 1998 PT. Dupa dan PT. Kenrose ditutup sebagai upaya restrukturisasi usaha bagi perseroan (Darya Varia Group).Sejak tanggal 21 Desember 2001 hingga sekarang Darya Varia Group diambil alih oleh United Laboratories, Inc. (UNILAB), Filipina. Selain Darya Varia Group yang kini hanya terdiri dari PT. Darya Varia Laboratoria (DVL) dan PT. Pradja Pharin (PRAFA), UNILAB juga memiliki perusahaan farmasi lain di Indonesia yakni PT. Medifarma Laboratories. Pada tahun 2009, Darya Varia Group melakukan project spesialization yakni PT. Medifarma Laboratories dikhususkan dalam produksi high volume solid order dan obat-obat bebas (Over The Counter/OTC), PT. Darya Varia Laboratories untuk produksi kapsul gelatin lunak (soft gelatin capsules), sediaan cair dan semisolid serta PT. PRAFA diarahkan pada produksi low volume solid order, produk etikal (solid dan injeksi), antibiotik betalaktam dan cephalosporin (solid dan injeksi), serta produk toll manufacturing. Oleh karena banyaknya prinsipal lokal dan multinasional yang melakukan toll manufacturing, PT. PRAFA lalu dikhususkan sebagai Centre of Excellent Toll Manufacturing. Sehubungan dengan adanya project spesialization pada Darya Varia Group pada tahun 2009, PT. PRAFA saat ini hanya memproduksi sediaan tablet dan kapsul dalam skala kecil, infus 100 mL, larutan injeksi, suspensi injeksi, injeksi kering serta sirup kering untuk obat etikal, antibiotik betalaktam dan cephalosporin. Sebagai Centre of Excellent Toll Manufacturing, PT. PRAFA banyak menerima kontrak produksi dari perusahaan farmasi (prinsipal) lain. Dengan demikian, produk yang dihasilkan oleh PT. PRAFA dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yakni produk keluaran PT. PRAFA sendiri atau yang disebut sebagai original product dan produk keluaran prinsipal lain yang diproduksi oleh PT. PRAFA lewat kerjasama toll manufacturing.

Hari kedua kunjungan yaitu ke PT. Martina Berto di Pulogadung, Jakarta. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC.Martha Tilaar, (Alm) Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady.Pada tahun 1981, perusahaan mendirikan pabrik modern pertama di Jl.Pulo Ayang No 3, Pulogadung Industrial Estate, yang memproduksi kosmetik dan jamu dengan merek "Sariayu Martha Tilaar" untuk pertama kalinya.Pada tahun 1986, Perusahaan mendirikan pabrik modern kedua di Jl.Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung ("Pabrik Pulo Kambing").Adanya pertumbuhan penjualan yang pesat, pada tahun 1995, perusahaan mengalihkan produksi herbal untuk Gunung Putri, Bogor. Sementara factrory Pulo Ayang ditransfer ke anak perusahaan, yaitu PT Cempaka Belkosindo Indah yang memproduksi kosmetik dengan merek "Mirabella" dan "Cempaka".Pada tahun 2005, PT Cempaka Indah Belkosindo digabung dengan perusahaan sehingga merek "Mirabella" dan "Cempaka" juga dikombinasikan dengan produksi di pabrik Pulo Kambing.Selanjutnya, Pulo Ayang pabrik dialihkan dan memungkinkan sebagai kantor penjualan samping untuk perusahaan Distribution Center, yang terletak di Jl.Pulo Ayang No 24-25, Kawasan Industri Pulogadung.Pada tahun 1993, perusahaan mengakuisisi PT Cedefindo, yang mana bidang usaha utama adalah Kontrak Manufaktur (Makloon) dalam produk kosmetik, sebagai perluasan bisnis perusahaan untuk hulu.Selanjutnya, perusahaan menjual aset pabrik di Gunung Putri dan kemudian terus menjalankan pabrik jamu dengan perjanjian sewa sampai akhir 2011. Aktivitas perusahaan utama adalah :

Memproduksi barang kosmetik dan obat tradisional (jamu)

Pemasaran dan Niaga kosmetik, perawatan kecantikan dan barang obat tradisional.

Selain itu, perusahaan memiliki dukungan dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh anak perusahaannya, PT Cedefindo, yang kosmetik manufaktur kontrak atau makloon dengan kering, semi-padat, cair, dan aerosol. Selain itu, termasuk layanan formulasi, pendaftaran, pembuatan bahan baku / kemasan, proses produksi, pengemasan, dan satu-stop layanan logistik untuk internal Martha Tilaar Group dan eksternal kepada perusahaan lain.

Kunjungan pada hari ketiga yaitu ke PT Caprifarmindo Laboratories yang berlokasi di Padalarang, Bandung. PT Caprifarmndo laboratories memiliki arus Good Manufacturing Practices (cGMP) Sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Untuk Obat & Makanan Pengendalian Republik Indonesia (BPOM RI), WHO GMP dan TGA Australia dan Pharmaceutical Inspection Cooperation / Skema fasilitas manufaktur compliant (PIC) untuk memproduksi Non-Betalactam dan Non-Cephalosporin formulasi. Fitur yang menonjol dari Caprifarmindo :

Toll Manufacturing untuk Pasar Domestik

Toll Manufacturing untuk Ekspor

Siap menerima Produk oleh Dokter, Rumah Sakit, dll negara lain

Disertifikasi oleh HSA (Health Science Authority) Singapura

Persetujuan dari berbagai badan pengawas seperti PIC (s), TGA Australia, Inggris, MHRA, US FDA, dll akan lebih mudah

Fasilitas yang tersedia :

1. Laboratorium kimia

Dilengkapi dengan Spektrofotometer Serapan Atom, High Performance Liquid Chromatograph, Kromatografi Gas, Total Organic Carbon Analyzer, Particle Counter, dan lainlain.

2. Laboratorium Mikrobiologi

Dilengkapi dengan Endotoksin Meter, Laminar Air Flow Cabinet, Biologi Keselamatan Kabinet, Autoclave dan spektrofotometer.

3. Instrumentasi Room

Saldo Sample Room, Dalam Process Control Room, Room iklim

Tugas Q & A Caprifarmindo Laboratories :

Untuk menjamin bahan yang digunakan dalam produksi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan

Untuk menjamin proses manufaktur dilakukan sesuai dengan proses divalidasi dan GMP saat ini

Untuk menjamin produk yang dipasarkan dirilis berdasarkan spesifikasi yang ditentukan. Spesifikasi ditentukan berdasarkan kompendium resmi saat ini (USP, EP, BP, JP, IP) dan pedoman resmi lainnya.

Sedangkan R & D untuk formulasi penelitian yaitu mengembangkan formulasi untuk tablet, kapsul, sirup, semisolids dan supositoria.Metode R & D Standardisasi Analisis: Solid & Semipadat Pengembangan Analytical, Liquid steril & Non Steril Pengembangan Analytical, Kemasan Pengembangan dan Stabilitas diluncurkan produk baru. Kolaborasi dengan PT Sanbe FARMA didukung oleh 17 Apoteker, 28 Kimia Analis dan 11 Apoteker Asisten.

Caprifarmindo memiliki 3 utilitas utama untuk mendukung semua proses produksi.

1. Hot dimurnikan Air Sistem Looping

Air dimurnikan ini dihasilkan dari unit pembangkit dimurnikan Air garis Osmotron Basic 9.000 liter per jam. Unit pemurnian air dirancang dengan kaki mati penuh disetujui zona bebas melalui inline dekat lingkaran re-sirkulasi. Osmotron feed dihasilkan air murni dengan katup inlet (dua baris stream) yang terletak di bagian atas tangki penyimpanan PW dengan kapasitas 10.000 liter.

2. Steam Boiler

Sistem ini meliputi 2 unit OMNICAL Boiler Steam dengan kapasitas 3,5 ton untuk setiap unit.

3. Compressed Air

Sistem ini meliputi 3 unit Bebas Minyak Compressed Air Atlas Copco.Ini menghasilkan OFDA (Bebas Minyak Kering Air) dengan kapasitas pembangkitan total 1.740 m3/jam.

Selanjutnya kunjungan dilakukan ke PT Tiga Puspa yang berlokasi di Taman Holis Indah, Bandung. Tiga Puspa berdiri pada awal 2000-an, di mana saat itu perusahaan ini berbentuk Perusahaan Jamu yang menggaungkan produk obat herbal Ling Shen Yao. Berawal dari kemahiran, kegemaran dan ketekunan Pak Saleh, ayahanda dari Yopimesa Gunawan (Pimpinan PT Tiga Puspa) dalam meracik ramuan obat herbal telah menemukan ramuan alami yang berkhasiat dalam mengatasi berbagai penyakit kronis terutama kanker. Pada awal mula, ramuan tradisional yang dikembangkan secara konservatif ini diuji dengan parameter bukti subjektif, berdasar pada pengalaman kesembuhan Pak Saleh sendiri yang saat itu menderita penyakit benjolan di punggungnya dan hampir merenggut nyawanya. Berdasar kepada hasil dari pembuktian empirik banyak orang yang sembuh dari berbagai penyakit kronis, di era modern, pada 2005, PT Tiga Puspa mengembangkan perluasan produksinya di berbagai hal. Mutu produk yang menjadi referensi utama ditingkatkan dengan dilengkapi sertifikasi BPOM dan DEPKES RI. Kini Ling Shen Yao dalam bentuk tablet tidak lagi sebagai obat tradisional biasa, namun disebut sebagai Obat Herbal Terstandar dengan melalui pengujian mutu, efek dan keamanan pra klinis. Modernisasi juga diperluas pada wilayah produksi, di mana produksi obat diaplikasikan lewat peralatan modern yang canggih, terstandar, dan higienis dari hulu hingga hilirnya yang selalu diarahkan kepada cara pembuatan obat yang baik yang diawasi oleh seorang apoteker. Saat ini sarana dan proses produksinya sudah sampai tahap persetujuan denah pabrik CPOTB dari Badan POM RI. PT Tiga Puspa menggandeng guru besar Farmasi ITB Prof. Dr. Andreanus A. Soemardji, Apt, DEA, Ling Shen Yao mendapat perhatian lebih dan dari beberapa pengujian dibuktikan bahwa Ling Shen Yao memenuhi standar mutu, keamanan, dan khasiat sebagai Obat Herbal terstandar. Pada uji toksisitas terhadap hewan uji, Ling Shen Yao terbukti aman dikonsumsi dalam taraf dosis tinggi sekali pun. Pengembangan pada dunia farmasi yang lebih luas, Yopimesa Gunawan sebagai Direktur Utama PT Tiga Puspa berkomitmen penuh meneruskan warisan ilmu dari sang ayah, saat ini mengembangkan produk herbal kesehatan yang diharapkan dapat sebagai obat komplementer bahkan alternatif kesehatan dalam pelayanan kesehatan terutama sebagai obat produksi Indonesia yang bermutu. Hasilnya tercetus berbagai produk obat herbal baru produksi Tiga puspa yang nantinya akan berjalan dan beredar secara luas bersamaan dengan produk awal Ling Shen Yao yang tetap diharapkan dalam masyarakat. Pada belenggu dunia medis barat yang lebih dikenal secara luas lewat modernisasi yang lebih dulu dicetuskan, PT Tiga Puspa bercita-cita dapat menjadi produsen obat alami herbal sebagai upaya pengobatan kesehatan alternatif yang bergerak secara holistik sebagaimana dasar pengobatan obat tradisional dengan tetap berpegang kepada mutu, khasiat dan keamanan obat. Selain Ling Shen Yao, PT Tiga Puspa juga memproduksi produk herbal lain yaitu Metama yang indikasinya untuk sakit maag, Rheumapas yang indikasinya untuk meredakan nyeri sendi akibat asam urat, Hepatural yang dapat membatu memelihara kesehatan fungsi hati.

Hari terakhir KKL yaitu melakukan kunjungan ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pada tahun 1920, rumah sakit ini dibangun dengan kapasitas 300 tempat tidur oleh pemerintah Belanda dan selesai tahun 1923. Pada tanggal 15 Oktober 1923 diresmikan dan diberi namaMet Algemeene Bandoengsche Ziekenhui. Dalam perkembangan selanjutnya, rumah sakit masuk ke dalam naungan Kotapraja Bandung dan diberi nama Rumah Sakit Rantja Badak (RSRB), sesuai dengan sebutan nama kampung lokasi berdirinya rumah sakit ini yaitu Rantja Badak. Pimpinan masih tetap oleh W. J. van Thiel sampai tahun 1949, Setelah itu rumah sakit dipimpin oleh Dr Paryono Suriodipuro sampai tahun 1953. Pada tahun 1954, oleh Menteri Kesehatan, RSRB ditetapkan menjadi RS Propinsi dan langsung di bawah Departemen Kesehatan. Pada tahun 1956, RSRB ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat dengan kapasitas perawatan meningkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 8 Oktober 1967, RSRB berganti nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sebagai penghormatan terhadap almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967 sewaktu masih menjabat sebagai Direktur dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD). Master Plan RSHS yang mendukung fungsi RSHS sebagai RS Pendidikan, pertama kali dirancang pada tahun 1972, yang kemudian dikaji ulang dan dikembangkan menjadi Master Plan RSHS tahun 1982. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan, dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peningkatan cakupan, jangkauan dan mutu pelayanan rumah sakit, melalui soft loan dari OECF/JBIC (Jepang), tersusun Master Plan RSHS tahun 1995 sebagai Model RS Pendidikan di Indonesia, dengan filosofi integral pelayanan medis dan pendidikan kedokteran untuk peningkatan kualitas hidup manusia. Peran RSHS dalam dunia pendidikan diawali pada tahun 1957, saat berdirinya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FKUP), sebagai sarana pendidikan bagi para calon dokter. Selanjutnya status sebagai RS Pendidikan dikukuhkan pada tahun 1971, dilengkapi dengan Piagam Kerjasarna antara RSHS dengan FKUP yang kemudian dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya (1974, 1578, 1986, 2003, dan 2OO8). Kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian terus dikembangkan dan diperluas dengan berbagat Institusi pendidikan bagi tenaga medik, paramedik keperawatan, dan tenaga kesehatan lainnya, serta tenaga non kesehatan. Pengembangan RSHS sebagai model RS Pendidikan di Indonesia telah dituangkan dalam Master Plan RSHS tahun 1995. Fasilitas unggulan yang dimiliki oleh RS Hasan Sadikin adalah RSHS ditetapkan sebagai Pusat Rujukan Nasional Pelayanan Kedokteran Nuklir dan satu-satunya pusat Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir di Indonesia.Bagian Kedokteran Nuklir RSUP.Dr. Hasan Sadikin / FK Unpad mulai memberikan pelayanan sejak awal tahun 1970 untuk tindakan diagnostik dan pengobatan menggunakan radiofarmaka. Diagnosis menggunakan kamera gamma dan radiofarmaka didasarkan pada perubahan fisiologik atau biokimiawi yang terjadi di tingkat sel maupun molekuler. Karakteristik ini menjadikan teknik diagnostik kedokteran nuklir sangat sensitif dibandingkan dengan teknik yang didasarkan pada perubahan anatomis. Selain diagnosis, radiofarmaka juga digunakan untuk pengobatan, menentukanstagingdan pemantauan keberhasilan pengobatan. Sidik perfusi miokard (SPM) menggunakan TI-201 atau Tc-99 m dapat menilai normal tidaknya aliran darah koroner ke otot jantung, sedangkan fungsi kontraktilitas jantung dapat dinilai dengan pemeriksaan MUGA. SPM merupakan salah satu pemeriksaan yang direkomendasikan oleh ACC & AHA Task Force sebagai modalitas untuk memisahkan penderita risiko sebagai modalitas untuk memisahkan penderita risiko rendah dan tinggi. Sidik tulang merupakan pemeriksaan terpilih untuk deteksi dini anak sebar berbagai jenis kanker ke tulang dan digunakan juga untuk pemantauan hasil pengobatan, karena sangat sensitive, sehingga dapat mendeteksi jauh sebelum kelainan tersebut dapat dideteksi dengan teknik pencitraan lain. Skintimamografi dengan Tc-99m MIBI digunakan untuk deteksi kanker payudara dan penyebarannya ke kelenjar getah bening di axilia. Pemeriksaan menggunakan SPECT dapat di gunakan untuk diagnose kelainan serebrovaskuler seperti stroke, alzhaimer, tumor otak dan epilepsy. Berbagai jenis penyakit yang sudah dapat diobati dengan radionuklida di RSHS antara lain hipertiroidi, kanker tiroid, hemangioma kulit, keloid, nyeri tulang pada proses metastasis ke tulang.

G. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Kuliah kerja lapangan merupakan suatu agenda kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa.

2. Kuliah kerja lapangan yang dilaksanakan memberikan banyak informasi mengenai berbagai kegiatan yang ada di industri serta rumah sakit yang ada di Jakarta maupun Bandung.

Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan penyelenggaraan kuliah kerja lapangan antara lain melakukan penyusunan agenda acara sedetail mungkin serta koordinasi yang matang antara pihak panitia serta pihak pelayanan jasa tour, selain itu dapat mengagendakan lebih banyak tempat kunjungan sehingga akan memperkaya informasi yang diperoleh nantinya.

H. LAMPIRAN FOTO KKL TAHUN 2014