KMH-6B

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia Makanan Halal Asam Amino

Citation preview

Slide 1

Analisis profil as. Amino gelatin sapi dan babiKelompok 6Citra Reza APP1110102000028Hadi Qudsi1110102000066Khalida Handayani1110102000008Liana Puspita Cahyaningrum1110102000072Nirmala Kasih1110102000042Asam aminoAsam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau ). Asam amino merupakan monomer yang menyusun polimer-polimer pada protein. Asam amino dapat mengalami proses hidrilisis yang menghasilkan hidrolisat protein. Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein. Asam amino adalah komponen utama protein, yang ditemukan dalam semua organisme hidup dan memainkan peranan dalam sel hidup

GelatinGelatin merupakan campuran heterogen dari polipeptida yang diperoleh melalui hidrolisis kolagen dari jaringan ikat hewan.Di eropa sumber utama gelatin diekstrak dari kulit babi 80%, kulit sapi 15%, dan 5% sisanya berasal dari tulang babi dan sapi, unggas dan ikan berdasarkan cara pembuatannya, gelatin dibedakan atas dua jenis, yaitu gelatin tipe A dan tipe B Gelatin yang berasal dari kulit babi diperlakukan dengan metode asam (tipe A) untuk menghindari saponifikasi karena kandungan lemak yang tinggi di kulit. Umumnya, perlakuan asam terbatas pada jaringan hewan muda yang memiliki ikatan kovalen dalam kolagen yang lebih rendah yang menjamin kualitas gelatin yang baik.Perlakuan alkali (tipe B) digunakan untuk gelatin yang bersumber dari tulang

Gelatin merupakan salah satu bahan baku yang banyak digunakan dalam industri pangan seperti permen, es krim, produk susu, roti, kue, keju, yogurt, dan marshmallow. Gelatin digunakan sebagai stabilizer atau emulsifier, memperbaiki dan mempertahankan sistem emulsi produk pangan. Disamping itu, gelatin juga dimanfaatkan dalam industri kosmetik, farmasi,dan lain-lain Analisi As.Amino Gelatin Babi dan SapiKCKT/ HPLCPCA

7HPLC

IDENTIFIKASI ASAM AMINO DENGAN HPLCUntuk identifikasi senyawa organikTahap2 :Pembuatan hidrolisat protein(asam /basa),Derivatisasi InjeksiHIDROLISIS METODE ASAMSampel halus dicampur dgn 6 N HCL dan dimasukkan dalam gelas ampul, dialiri gas nitrogen, ampul gelas di sealed dgn api bunsen. Ampul gelas dimasukkan oven 110 oC selama 20 jam.(-) asam amino tryptophan rusak, sebagian cystein dan methionine juga rusak.

HIDROLISIS BASASampel halus di ekstrak dengan 4,2 N NaOH dimasukkan dalam ampul gelas, di sealed, dibekukan dalam es kering. Kemudian dipindahkan ke tabung gelas (Oehlhlegel glass), agar hidrolisat bisa divakumkan (0,18 mm Hg). Gelas ini pindahkan kesuhu kamar dimasukkan oven 110 OC selama 16jam. Note : khusus di gunakan untuk recovery tryptophan, dimana dgn methode asam 100% asam amino tryptophan rusak.Derivatisasi Tujuan :Meningkatkan deteksiMerubah struktur molekul(polaritas analit)m-> mhslkan puncak kromatografi yg lbh baikMubah matriks -> pemisahan lbh baikMstabilkan analit yg sensitif

Syarat rx derivatisasi :Produk yg dihslkan hrs mampu menyerap sinar uv/ s.tampak/ membentuk senyawa berfluoresen.Proses derivatisasi cepat dan hrs menghasilkan produk yg sebesar mungkin (100%)Produk harus stabil selama proses derivitasi dan deteksiSisa pereaksi u/ derivatisasi harus tdk menggangu pemisahan kromatografiNote:Derivatisasi dilakukan sebelum analit masuk kolom (pre-column derivatization) atau setelah analit keluar dari kolom (post-column derivatization)Kelebihan dari derivatisasi pra kolom yaitu waktu analisa cepat, dan cocok untuk analisa dengan jumlah residu yang lebih sedikit atau sekitar 20 residu.REAGEN DERIVATISASIGUGUS FUNGSIONALREAGEN U/ DIDETEKSI UV/VISREAGEN U/ DIDETEKSI FLUORESENAs.karboksilat; as.lemak; as.folat>P-nitrobenzil N,N-diisopropiliso urea (PNBDI)>3,5-dinitrobenzil N,N-diisopropiliso urea (DNBDI)>P-bromofenasil bromida (PBPB)

>4- bromometil-7-asetoksikumarin>4-bromometil-7- metoksikumarinalkohol>3,5-dinitrobenzil klorida (DNBC)>4-dimetilaminiazobenzen-4-sulfinil (Dabsyl-Cl)>1-naftilisosianat (NIC-1)Aldehid; keton>P-nitrobenziloksiamin hidroklorida (PNBA)>3,5-dinitrobenziloksiamin hidroklorida (DNBA)Dansil HidrazinAmin primerFluoresamin 0- ftalaldehid (OPA)Amin primer & sekunder> 3,5-dinitrobenzil klorida (DNBC)> N-Suksinimidil-p-nitrofenilasetat(SNPA)> N-Suksinimidil-3,5 dinitrofenilasetat(SDNPA)Dimetilaminiazobenzen-4-sulfinil (Dabsyl-Cl)Naftilisosianat (NIC-1)

7-kloro-4-nitrobenzo-2-oksa-1,3-diazol (NBD-Cl)7-fluoro-4-nitrobenzo-2-oksa-1,3-diazol(NBD-F)Dansil kloridaAs.amino4-dimetilaminiazobenzen 4-sulfinil (Dabsil-Cl)Flioresamin o- ftalaldehid (OPA)7-kloro-4-nitrobenzo-2-oksa-1,3-diazol (NBD-Cl)7-fluoro-4-nitrobenzo-2-oksa-1,3-diazol (NBD-F) Tingginya peak dari as.amino dpt digunakan untuk perbedaan yg sederhana dari gelatin babi dan sapiefektivitas pemisahan, kecepatan analisis dan sensitivitas deteks. karena dengan HPLC campuran analit dapat dipisahkan secara langsung dalam kolom yang sesuai, seperti dalam metoda analisis asam amino

Penggunaannya hanya untuk profil as.amino Untuk perbedaan antara analisa gelatin babi dan sapi mungkin tidak cukup dipercaya (memerlukan bantuan analisa lain)KeuntunganKerugianPERBEDAAN AA BABI DAN SAPI MENGGUNAKAN HPLCKonsentrasi dari aa. Yang lebih tinggi antara aa keduanyaBabi : as. Glutamat, trypthophan, phenylalanine, glutamine, tyrosine,methioninSapi : as.aspartat, asparagin, histidine, alanin, arginin, isoleusine, leusin, lysine

Bahan dan Larutan StandarBahan:Standar asam aminoortho-phtalaldehyde (OPA)2-mercaptoethanol (MCE)gelatin babi dan sapimethanol, tetrahydrofuran, NaOH, HCL, Pb(II)asetat, asam oksalatAir bidistilled steril Sampel permen (soft candy)

Larutan standar dan reagen:Larutan standar asam amino disiapkan dengan melarutkan 10 mg dari asam amino dengan air bidistilled sampai 10 ml dalam labu volumetri standarReagen derivatisasi OPA-MCE disiapkan dengan melarutkan 100 mg orto-phtalaldehid (OPA) dan 100 l 2-mercaptoethanol (MCE) dalam labu volumetri 50 ml. Tambahkan dengan 10 m metanol dan dibuat dalam volume menggunakan bufer borat (pH 9,1 0,05)

Preparasi sampel (soft candy)Cara kerjaKolom yang digunakan adalah EurospherSistem eluen terdiri dari dua komponen (sistem gradien) Eluen A adalah buffer asetat 0,01 M (pH: 5,9), sedangkan eluen B adalah metanol: buffer asetat 0,01 M (pH: 5,9): tetrahidrofuran (400: 75: 25 v / v / v).Laju alir eluen adalah 1,5 ml / menit. Detektor fluoresensi di set pada panjang gelombang eksitasi dan emisi di 340 dan 450 nm

profil asam amino ditentukan dengan menggunakan RP-HPLC dengan detektor fluorosensi, dan Langkah-langkah analisis meliputi hidrolisis gelatin untuk melepaskan residu asam amino dan derivatisasi asam amino dengan OPA-MCE.KEGUNAAN REAGENHCl 6N : mendestruksi sampel mnjd unsur2nya karena HCl bersifat oksidatir kuatNaOH 1M : menetralkanPengenceran dengan air steril dan di guncang pelan : membilas hidrolisatOPA-MCE: reagen derivatisasi gugus amine primer agar dapat terdeteksi dgn spektrofloromtr

5 ml Pb asetat (II) 40% : penjernih dan mengendapkan asam-asam organik.2 ml asam oksalat 15 % : mengendapkan Pb

Kegunaan menggunakan HPLC dengan fluorosensi dalam analisis ini adalah untuk memisahkan kadar asam amino yang terkandung dalam gelatin sapi dan babi. Kadar asam amino yang didapat kemudian diproses menggunakan PCAPenggunaan HPLC dalam determinasi asam amino banyak digunakan terutama dari segi efektivitas pemisahan, kecepatan analisis dan sensitivitas deteks. karena dengan HPLC campuran analit dapat dipisahkan secara langsung dalam kolom yang sesuai, seperti dalam metoda analisis asam aminoDerivatisasi dengan HPLC bertujuan untuk mengubah analit menjadi bentuk yang dapat terdeteksi oleh sistem detektor yang digunakan, sesuai dengan sensitivitas yang diperlukan. Untuk mendapatkan sensitivitas dan selektivitas yang tinggi digunakan detektor spektrofluorometer. Dalam hal ini derivatisasi dilakukan supaya didapat senyawa yang berfluoressensi kuat.

HASILHASILBabi : as. Glutamat, trypthophan, phenylalanine, glutamine, tyrosine,methioninSapi : as.aspartat, asparagin, histidine, alanin, arginin, isoleusine, leusin, lysine

PCAPrincypal Component AnalysisPCA adalah suatu alat yang digunakan untuk menganalisis data atau mengklasifikasi suatu data mislanya gelatin sapi atau babi dengan sistem mengurangi dimensi dari satu set data tapi bisa memberikan terhadap suatu variabel asli.Atau alat yang mampu meganalisa suatu senyawa berdasarkan asam amino pada proteinnyaLanjutan..Berdasarkan Kaiser criterionKomponen utama (PC) yang digunakan adalah PC dengan eigen Value (nilai ciri atau varians setiap komponen utama ) lebih dari 1 sedangkan proporsi keragaman yang dianggap cukup mewakili data jika keragaman kumulatif mencapai 70-80%PC diurutkan dari variasn terbesar hingga terkecilPC1 kombinasi linier dari suatu variabel yang diamali dan memiliki varians terbesarPC2 komponen dari suatu variable yang diamati yangberdifat ortogonal terhadap PC1 dan memiliki variasn kedua terbesar

Kurva score plot digunakan jk ada 2 komponen pertama yang merupakan nilai terbanyak dalam variabilitas di dalam dataKomponen utama pertama (PC1) sbg absisKomponen utama kedua (PC2) sbg ordinatKurva score plot digunakan untuk menaksir data yaitu sebagai dasar perbedaan gelatin sapi dan babii semakin dekat letak antara sampel pada score plot, maka semakin besar pula kemiripannya atau sampel merupakan kelompok yang samaPCA ( Principal Component Analysis)PCA merupakan suatu teknik untuk mengurangi banyaknya data ketika adanya korelasi, namun PCA tidak akan membantu saat variabel-variabel tidak memiliki korelasi. PCA digunakan untuk memilih variabel yang signifikan dari parameter persentase peak yang tinggi untuk tiap asam amino. Hasil PCA adalah komponen utama, dimana mengandung informasi untuk sebuah data yang pasti dari variabel data. PC1 memberikan variabel terbesar dari data, sementara PC2 menjelaskan variasi data terbesar selanjutnya, begitu seterusnya.Hasilnya adalah :

1 = PC1 (-) dan PC2 (-)2 = PC1 (+) dan PC2 (-)3 = PC1 (-) dan PC2 (-)4 dan 5 = PC1 (+) dan PC2 (+)6 dan 7 = PC1 (-) dan PC2 (+)

Kesimpulan Penggunaan kombinasi HPLC dan PCA dalam menentukan profil asam amino dari gelatin sapi atau babi dapat dilakukan hanya dalam skala laboratorium karena metode pembuatan gelatin yang masih sederhana. Penggunaan kombinasi HPLC dan PCA dalam menentukan profil asam amino dari gelatin sapi atau babi tidak dapat dilakukan dalam skala industri karena proses pembuatan gelatin dalam industri yang kompleks dapat mempengaruhi profil asam amino sehingga data yang dihasilkan tidak dapat dijadikan acuan.

pertanyaanTidak ada penanya.Dapus Analisis Komposisi Asam Amino Gelatin Sapi dan Gelatin babi Pada Produk Kapsul Lunak Simulasi Menggunakan Teknik Kombinasi High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan Principal Component Analysis (PCA)

Differentiation of Bovine and Porcine Gelatins in Soft Candy Based on Amino Acid Profiles and Chemometrics

% susut pengeringan = = = 88,44%