62
LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRODUK TERAPAN PENGEMBANGAN EKONOMI PARIWISATA : PASCA ERUPSI GUNUNG SINABUNG Tahun 1 dari Rencana 2 Tahun Dibiayai Oleh : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 337/II.3-AU/UMSU-LP2M/C/2017 TIM PENELITI : Zulaspan Tupti S.E, M.Si (Ketua- 011708731) Dr. Prawidya Hariani RS (Angggota 1 - 0124037101) Mukmin Pohan S.E, M.Si (Anggota 2 - 0112125901) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN PRODUK TERAPAN

PENGEMBANGAN EKONOMI PARIWISATA :PASCA ERUPSI GUNUNG SINABUNG

Tahun 1 dari Rencana 2 Tahun

Dibiayai Oleh :Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jendral Penguatan Riset dan PengembanganKementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Kontrak PenelitianNomor : 337/II.3-AU/UMSU-LP2M/C/2017

TIM PENELITI :

Zulaspan Tupti S.E, M.Si (Ketua- 011708731)Dr. Prawidya Hariani RS (Angggota 1 - 0124037101)Mukmin Pohan S.E, M.Si (Anggota 2 - 0112125901)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARATAHUN 2017

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan

Page 2: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …
Page 3: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

RINGKASAN

Indonesia sebagai wilayah ring of fire dunia elah menjadi daerah yang seringterkena bencana alam khususnya seperti letusan gunung berapi yang berada dikepulauan Indonesia kecuali Kalimantan. Pada propinsi Sumatera Utara erupsiGunung Sinabung telah terjadi sejak tahun 2010 dan sampai saat ini masih terysterjadi. Erupssi ini telah membuat perubahan cukup besar bagi masyarakat yangbermukim dilereng dan kaki Gunung tersebut. Permasalahan yang dihadapimelingkupi kepemilikan rumah dan kampong yang sudah terkena kondisi Sosialdan Ekonomi Petani di Desa Suka Meriah Kecamatan Payung Kabupaten KaroSumatera Utara. Penelitian ini akan memetakan permasalahan yang dihadapi olehmasyarakat sekitarnya dan mencoba memberikan alternatif baru khususnya untukmeningkatkan kesejahteraan rumah tangga petani yang dapat hidup harmonisdengan gunung api serta mampu menangkap peluang ekonomi yang timbul daribencana alam tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tentang dampak daribencana alam yakni meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo ProvinsiSumatera Utara, terhadap kondisi sosial, ekonomi, lingkungan, dan pengetahuanmasyarakat di wilayah desa yang menjadi jalur merah dan jalur hijau padaKecamatan Payung, Tiga Nderket, Namanteran dan Kecamatan Simpang Empat.

Tujuan penting lainnya yang ingin dicapai adalah untuk melihat peluangekonomi yang timbul sebagai akibat dari pasca erupsi Gunung Sinabung, dengantujuan melakukan diversifikasi sumber pendapatan rumah tangga petani diluarsumber utama dari produksi pertanian. Salah satu peluang yang akan diteliti lebihjauh adalah peluang dalam megembangkan desa wisata yang berbasis pertaniandan kondisi alam yang ada. Dampak positif dari erupsi ini kiranya memberikanpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petani di Desa Suka MeriahKecamatan Payung Kabupaten Karo.

Dampak ini diharapkan dapat merubah kearah yang lebih baik, khususnyauntuk kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan pengetahuan masyarakat yangterkena dampak erupsi. Desa yang terkena erupsi Gunung Sinabung dapatdijadikan salah satu desa yang memiliki nilai jual sebagai desa berbasis agrotourism dan eruption tourism. Dengan cara melakukan pengembanganpembangunan desa yang berbasis pariwisata, sekaligus mengubah cara berpikir(mindset) dan pengetahuan masyarakat tentang hidup berdampingan dengangunung berapi yang masih aktif.

Keyword : Erupsi, Rule Model, Development Tourism Village

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi

kesempatan pada saya untuk bisa menyelesakan Penelitian Produk Terapan pada

tahun pertama yakni 2017. Penelitian ini diajukan untuk membuat Penelitian

Produk Terapan pada tahun 2016 dan merupakan bahagian dari penelitian

Page 4: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

desentralisasi. Kemudian seiring dengan perubahan kebijakan dengan

menerbitkan Buku XI tentang Pedoman Penelitain dan Pengabdian yang

diterbitkan oleh Kemenristek Dikti Tahun 2017, maka penneltian ini yakni PPT

berubah menjadi Penelitian Kompettitif Nasional. Penelitian ini didanai oleh

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset

dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai

dengan Kontrak Penelitian Nomor : 337/II.3-AU/UMSU-LP2M/C/2017

Banyak kesulitan yang kami lakukan ketika mengumpulkan data di

lapangan dengan mewawancarai penduduk baik yang menjadi pengungsi ataupun

tidak tapi bermukim pada wilayah kecamatan yang tidak jauh dari kawasan

Gunung Sinabung Kabupaten Karo. Keterbatasan waktu dan biaya serta kondisi

cuaaca yang diikuti lanjutan erupsi Gunung Sinabung pada bulan Juli dan Agustus

2017 yang sangat aktif dengan mnegeluarkan Lava panas jadi hambatan

berikutnya. Jadwal untuk turun kelapangan menjadi banyak tertunda, termasuk

penerimaan dana yang sangat lambat kami terima pada tahun 2017, yakni pada

awal Agustus 2017, sehingga untuk membuat Laporan kemajuan dan akhir

menjadi sangat singkat sampai dengan melakukan tabulasi data. Namun kesulitan-

kesulitan baru sedikit dapat diatasi dengan melibatkan mahasiswa sebagai

surveyor sekaligus melakukan implementasi penelitian dalam kegiatan yang lebih

nyata sperti FGD dengan Pemerintahan Kecamatan Simpang Empat dan Naman

Teran. Dengan kesungguhan dan ketekunan yang tinggi baik Tim Peneliti bersama

dengan mahasiswa sebagai surveyor, maka kami dapat menyelesaikan aktivitas

dengan porsi 80% pada tahun pertama sekaligus membuat laporan akhir

penelitian. Semoga pada tahun-tahun berikutnya kami dapat mengerjakannya

sesuai dengan skedul dan memiliki hasil yang lebih opimal.

Semoga apa yang telah kami lakukan dapat memberi kontribusi bagi ilmu

pengetahuan dan dunia riset akademik, walaupun apa yang telah saya lakukan

hanyalah sebutir pasir ditengah lautan. Terimaksih juga kepada Direktorat Jendral

Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi yang

telah mendukung Tim peneliti secara finansial dalam bentuk pemberian berupa

pemenang Penelitian Produk Terapan tahun 2017. Akhirnya kami ucapkan

banyak terimakasih atas dukungan semua pihak dalam penyelesaiannya. Semoga

Page 5: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

Allah SWT dapat melancarkan semua usaha yang kita lalukan di dunia. Amiin ya

rabbal’alamiin.

Medan, 31 Oktober 2017

Tim Peneliti

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

Page 6: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

DAFTAR TABEL………………………………………………………….iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… iv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… v

RINGKASAN PENELITIAN..................................................................... vi

PRAKATA……………………………………………………………….... vii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………...... 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………….. . 4

1.3 Tujuan Peneltian...................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………….... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 7

2.1 Landasan Teori........................................................................ 7

2.1.1 Dampak Erupsi............................................................... 7

2.1.2 Dampak Bencana Alam terhadap kondisi Sosial Ekonomi

................................................................................... 8

2.1.3 Desa Wisata.................................................................... 8

2.1.4 Sosial Ekonomi............................................................... 9

2.1.5 Indikator Sosial............................................................... 10

2.1.6 Indikator Ekonomi.......................................................... 11

2.2 Penelitian Terdahulu................................................................ 13

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN…………………. . 17

3.1. Tujuan Penelitian…………………………………………… 17

3.2. Manfaat/Urgensi Penelitian………………………………… 18

BAB 4 METODE PENELITIAN.......................................................... . 17

4.1. Pendekatan Penelitian............................................................ 17

3.2 Tahapan Penelitian................................................................... 17

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI................................. 25

5.1. Gambaran Kabupaten Karo………………………………… 25

5.2. Wilayah Kecamatan terkena Erupsi Sinabung……………… 30

5.2. Recovery Resettlement Pemukiman…………………………35

Page 7: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .................................. 39

6.1. Tahapan Pengembangan Ekonomi Pariwisata...................... 39

6.2. Bagan tahapan tahun ke-2 .................................................... 20

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN………………………………... 40

7.1. Kesimpulan ............................................................................ 40

7.2. Saran ...................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. . 42

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 43

DAFTAR TABEL

Page 8: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

DAFTAR GAMBAR

Page 9: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

DAFTAR LAMPIRAN

Page 10: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara yang dilalui oleh jalur ring of fire

sehingga Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki gunung berapi

Page 11: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

terbanyak di dunia baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif.

Sehingga bukan hal yang baru lagi apabila terjadi bencana erupsi gunung

merapi di beberapa wilayah Indonesia, selama daerah tersebut dilalui oleh

jalur gunung merapi.

Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi terbesar di Pulau

Sumatera, dimana terdapat salah satu gunung yang masih aktif kegiatan

vulkanik nya yaitu Gunung Sinabung dengan titik puncak ketinggian 2.460

meter di atas permukaan laut. Gunung ini tertinggi kedua di Provinsi Sumatera

Utara setalah Gunung Sibuatan di Kabupaten Dairi. Gunung Sinabung tercatat

tidak pernah erupsi sejak tahun 1600, akan tetapi erupsi kembali terjadi pada

tahun 2010 hingga tahun 2016. Kondisi luncuran awan panas dari erupsi

Gunung Sinabung dapat dilihat pada Gambar 1-1 berikut ini :

Gambar 1-1

Peta Luncuran Awan Panas Gunung Sinabung Kabupaten KaroTahun 2014

Sumber : Google Image (www.googlemap.com)

Tercatat pada bulan juni hingga juli 2015 sebanyak 3.150 kepala keluarga

(KK) telah dievakuasi di 10 lokasi penampungan yang terletak di desa

Kabanjahe. Gunung Sinabung menyemburkan abu vulkanik hingga mencapai

ketinggian 7 s/d 8 kilometer dan menyebar jauh hingga mencapai Kota Medan

yang terletak ± 80 km dari lokasi gunung tersebut hingga mencapai wilayah

Provinsi Aceh.

Page 12: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

Dampak erupsi Gunung Sinabung sangat mempengaruhi kondisi masyarakat

disekitar kaki Gunung Sinabung, baik dari sektor ekonomi, sosial, dan juga

lingkungan. Kondisi dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap hasil pertanian

sayur dan buah di Kabupaten karo dapat dilihat dari gambar 1-2 berikut ini :

Sumber : Google Image

Akibat erupsi tersebut pemukiman penduduk disekitar Gunung Sinabung

meliputi yang berada diwilayah Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah pertanian

holtikultura dan perternakan mengalami kerugian sangat besar. Peran pemerintah

sangatlah diperlukan untuk memulihkan kembali wilayah yang terkena dampak

erupsi Gunung Sinabung. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah yaitu

Page 13: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

dengan merencanakan beberapa titik lokasi hunian sementara bagi para pengungsi

yang dibangun dikecamatan Simpang Empat, kecamatan Naman Teran, kecamatan

Tiga Nderket dan Kecamatan Berastagi.

Lokasi hunian sementara ini telah direncanakan pemerintah akan menjadi

hunian tetap dan dilengkapi oleh semua fasilitas sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh masyarakat, seperti pemberian lahan pertanian untuk

ditanami sebagai sumber pendapatan keluarga dengan luas 500 m2 untuk

setiap rumah tangga, serta rumah yang bertipe 45 dan telah dilengkapi kamar

mandi dengan sanitasi yang standar dan listrik serta air bersih.

Erupsi Gunung Sinabung tidak hanya berdampak negatif bagi masyarakat

sekitar, tetapi ada peluang yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Peluang ini

memberi alternatif untuk mendapatkan tambahan pendapatan bagi rumah

tangga Dengan terjadinya erupsi maka Desa Suka Meriah Kecamatan Payung

Kabupaten Karo dapat dijadikan sebuah desa dengan Rule Model

Development Tourism Village. Menjadikan desa tersebut sebagai desa wisata,

seperti dengan kegiatan agro tourism dan volcano tourism. Sebab daerah

yang terkena erupsi maka tanahnya akan menjadi lebih subur sehingga pasca

erupsi daerah sekitar gunung sinabung dapat dijadikan sebagai salah satu

wisata yang berbasis pertanian, dan juga sebagai desa wisata yang berbasis

education tentang pemahaman akan Gunung Sinabung itu sendiri, sehingga

akan memberikan nilai tambah untuk daerah itu sendiri atau indikator

ekonomi makro, sekaligus untuk pendapatan masyarakat sekitar erupsi.

Page 14: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

Menurut data terbaru gunung berapi yang meletus beberapa tahun

terakhir ini di Indonesia diantaranya adalah Gunung Merapi yang terletak di

Sleman Yogyakarta pada tahun 2010. Gunung Kelud yang terletak di

Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur

meletus kamis 13 februari 2014. Dan Gunung Slamet yang berada di lima

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yakni Tegal, Brebes, Pemalang,

Purbalingga dan Banyumas yang meletus 06 Agustus 2014. Beberapa wilayah

yang dulu menjadi daerah terkena erupsi kini telah berubah menjadi daerah

destinasi wisata seperti destinasi wisata merapi di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Penelitian bertujuan untuk membuat Rule Model Development Tourism

Village, yakni pengembangan sutau desa dengan basis pertanian dan berlokasi

dikaki gunung api yang aktif. Jadi dampak dari erupsi akan menimbulkan

peluang ekonomi bagi masayrakat desa dalam meningkatkan pendapatan

rumah tangga. Tujuan yang sangat penting lainnya agar pemerintah

Kabupaten setempat dapat mendukung pengembanagan desa tersebut dengan

menambah dan memperbaiki infrastruktur fisik pedesaan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor penentu apa saja yang mempengaruhi desa yang terkena

dampak erupsi Gunung Sinabung sebagai tourism village pasca erupsi 2. Bagaimana besarnya dampak positif yang diperoleh dengan menjadikan

desa korban erupsi sebagai desa berbasis pariwisata3. Bagaimana persepsi masyarakat sekitar Gunung Sinabung dalam melihat

keuntungan dan kerugian apabila desa tersebut dijadikan sebagai desa

wisata.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan atas rumusan masalah yang telah ditetapkan dari penelitian

adalah :

Page 15: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

1. Melakukan analisis tentang faktor-faktor apa saja dapat menentukan suatu

desa yang telah terkena dampak erupsi Gunung Sinabung sebagai lokasi

tourism village pasca erupsi.2. Menentukan seberapa besarnya dampak positif yang diperoleh dengan

menjadikan desa korban erupsi sebagai desa berbasis pariwisata.3. Menjabarkan tentang persepsi dari masyarakat yang berada disekitar

Gunung Sinabung dalam melihat keuntungan maupun kerugian apabila

desa tersebut dijadikan sebagai desa wisata volcanorist tourism village.

Untuk lebih detail capaian yang akan ditargetkan dari Penelitian Produk

Terapan untuk wilayah yang terkena bencana alam dapat dilihat pada Tabel

dibawah ini :

4.N

5. Jenis Luaran 6. Indikator Capaian

9. TS1)

10. TS+1

11.1

12. Publikasi Ilmiah 2)

13. Internasional 14. Draf

15. Reviewed

18. Nasional Terakreditasi

19. Draf

20. Terdaftar

21.2

22. Pemakalah dalam pertemuan ilmiah3)

23. Internasional 24. tidak ada

25. tidak ada

28. Nasional 29. Terdaftar

30. Sudah dilaksanakan

31.3

32. Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah4)

33. Internasional 34. tidak a

35. tidak ada

Page 16: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

da

38. Nasional 39. Draf

40. Terdaftar

41.4

42. Visiting Lecturer5)

43. Internasional 44. tidak ada

45. tidak ada

46.47.48.49.5

50.51.52.53. Hak Atas

Kekayaan Intelektual (HKI)6)

54. Paten 55. tidak ada

56. tidak ada

59. Paten sederhana 60. tidak ada

61. tidak ada

64. Hak Cipta 65. tidak ada

66. tidak ada

69. Merk dagang 70. tidak ada

71. tidak ada

74. Rahasia dagang 75. tidak ada

76. tidak ada

79. Desain Produk 80. ti 81. tid

Page 17: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

Industri dak ada

ak ada

84. Indikasi Geografis

85. tidak ada

86. tidak ada

89. Perlindungan Varietas Tanaman

90. tidak ada

91. tidak ada

94. Perlindungan Topografi SirkuitTerpadu

95. tidak ada

96. tidak ada

97.6

98. Teknologi Tepat Guna 7) 99. Belum/ tidak ada

100.Belum

/ tidak ada

101.7

102. Model /Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial8)

103.Draf

104.Penera

pan

105.8

106. Buku Ajar (ISBN)9) 107.Belu

m/ ti

108.Belum

/ tidak

Page 18: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

dak ada

ada

109.9

110. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)10)

111.1

112.2

113.

114.

115.

116.

117.

118.

119.

120.

121.

122.

123.

124.

125. BAB 2126. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori2.1.1 Dampak Erupsi

127. Bencana dan bahaya letusan gunung berapi berpengaruh

secara negatif dan positif. Adapun dampak negative akibat letusan gunung

berapi yaitu :a. Ketika Gunung berapi meletus dan mengeluarkan abu vulkanik,

maka abu vulkanik akan bertaburan diangkasa dan dapat mengganggu

penerbangan dan udara yang dihirup manusia akan menjadi beracun.b. Pada waktu gunung berapi meletus puluhan ribu manusia dan ternak

banyak yang menjadi korban.c. Awan panas yang dikeluarkan gunung berapi dapat menewaskan

makhluk dan tumbuh-tumbuhan

Page 19: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

d. Lahar dingin dan panas dapat merusak rumah, jembatan, dan daerah

pertanian.e. Bahan atau mineral yang dikeluarkan Gunung berapi kadang berhenti

dipuncak-puncak lereng dan turun bersama air hujan sebagai lahar

dingin dan membahayakan penduduk dibawahnya.128. Selain berdampak negatif erupsi Gunung berapi juga

mengakibatkan dampak positif yang sangat bermafaat bagi kehidupan

manusia. Sebuah gunung berapi tidaklah hanya membawa malapetaka bagi

masyarakat sekitarnya, tetapi juga mampu memberikan manfaat, adapun

dampak positif akibat letusan gunung berapi :

a. Ketika gunung berapi meletus dan mengeluarkan abu vulkanik, abu

ini dapat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya sehingga dapat

meningkatkan produksi pertanian penduduk. Yang seperi kita ketahui

banyak orang tinggal di lereng gunung yang berkerja sebagai petani.b. Didaerah vulkanis memungkinkan banyak turun hujan melalui hujan

orografis. Hal tersebut disebabkan gunung merupakan daerah

penangkap hujan yang baik.c. Didaerah gunung berapi memungkinkan dibangun pembangkit

tenaga listrik, yang berasal dari energi panas yang berada di sekitar

gunung berapi.d. Banyak ditemukan sumber air panas yang dapat dimanfaatkan

sebagai objek pariwisata.2.1.2 Dampak Bencana Alam terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

129. Dalam jangka waktu tertentu, kerusakan yang diakibatkan

oleh bencana alam dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan

ekonomi dan sosial suatu wilayah, diantaranya adalah peningkatan

pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan pasca bencana alam

dibandingkan dengan prabencana alam (Teori Creative Destruction oleh

Schumpeter). Material dari erupsi gunung berapi akan memberikan

kesuburan untuk lahan pertanian yang mendapat muntahan lahar panas dan

dingin yang mengendap ditanah.2.1.3 Desa Wisata

130. Pengembangan suatu desa menjadi desa wisata merupakan

dampak dari berubahnya minat wisatawan terhadap tujuan destinasi

wisata. Tumbuhnya trend dan pola pikir bahwa wisata yang mendominasi

Page 20: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

adalah wisata alam atau back to nature dalam paket petualangan di alam

sambil berinteraksi dengan masyarakat lokal, serta dapat mempelajari

budaya dan keadaan ekosistem alam mendorong pengembangan desa

wisata. 131. Kegiatan yang berbasis desa wisata memiliki potensi yang

sangat besar dalam sektor pariwisata, dan memberikan kontribusi yang

sangat besar bagi desa dan masyarakat yang berada di sekitarnya. 132. Adapun pengertian dari desa wisata adalah suatu bentuk integrasi

antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam

suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan

tradisi yang berlaku. Suatu desa wisata memiliki daya tarik yang khas

( dapat berupa keunikan fisik lingkungan, alam pedesaan, maupun

kehidupan sosial budaya masyarakatnya ) yang dikemas secara alami dan

menarik sehingga daya tarik pedesaan dapat menggerakkan kunjungan

wisatawan ke desa tersebut (Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011

: 1).133. Menurut R.S.Damardjati (1995:5) Agrowisata atau Agro

Tourism adalah wisata pertanian dengan objek kunjungan daerah pertanian

yang sifatnya khas, yang telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga

berbagai aspek yang terkait dengan jenis tumbuhan yang dibudidayakan

itu telah menimbulkan motivasi dan daya tarik bagi wisatawan yang

mengunjunginya. Aspek – aspek itu antara lain jenis tanaman yang khas,

cara budidaya dan pengelolaan produknya, penggunaan teknik dan

teknologi, aspek kesejarahannya, lingkungan alam dan juga sosial budaya

disekelilingnya. 134.

2.1.4 Sosial Ekonomi135. Menurut Georgio Grossan (1984) yang dimaksud dengan

sistem ekonomi adalah sekumpulan kompenen-kompenen atau unsur-

unsur terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, yang bukan saja saling

berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat tertentu

saling menopang dan mempengaruhi. Dengan demikian kompenen-

kompenen tersebut memliki hubungan fungsional yang dapat menjadi alat

koordinasi alokasi sumber daya ekonomi perekonomian yang didalamnya

Page 21: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

individu-individu dan keluarga-keluarga memliki kesalingtergantungan

disebut sosial ekonomi (socialeconomy) (Raharja dan Manurung, 2008)136. Sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat,

struktur kelompok dan organisasi, karakteristik populasi, adalah faktor-

faktor sosial yang menata prilaku manusia. Dalam organisasi, hubungan

antar anggota dengan ketua diatur dalam sistem peranan dan norma-norma

kelompok. Besar kecilnya organisasi akan mempengaruhi jaringan

komunikasi dan sistem pengambilan keputusan. Karakteristik populasi

seperti usia, kecerdasan, karakteristik biologis, mempengaruhi pola-pola

prilaku anggota-anggota populasi itu. Kelompok orang tua melahirkan

pola prilaku yang pasti berbeda dengan kelompok anak-anak muda. Dari

segi komunikasi, teori penyebaran inivasi (Roger & Shoemaker,1971) dan

teori kritik (Habernas, 1979) memperlihatkan bagaimana sistem

komunikasi sangat dipengaruhi oleh stuktur sosial (Rakhmat, 1992).137. Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi sesorang

dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas

ekonomi, pendidikan serta pendapatan. Dalam pembahasannya sosial dan

ekonomi sering menjadi objek pembahasan yang berbeda. Dalam konsep

sosiologi manusia sering disebut dengan makhluk sosial yang artinya

manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan dari orang lain,

sehingga arti sosial sering diartikan sebagai hal yang berkenaan dengan

masyarakat. Ekonomi berasal dari kata Yunani yaitu oikos yang berarti

keluarga atau rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan.138. Kerugian ekonomi pada usaha tani akibat erupsi Merapi

dapat berupa kerugian langsung karna tanaman dan ternak mati, penurunan

produksi, dan turunnya harga jual pada kondisi bencana. Kerugian pada

tingkat petani mencapai puluhan juta rupiah, sedangkan tingkat regional

mencapai triliunan rupiah (Ilham, 2010)139. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi

rendahnya keadaan sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat yaitu:

a. Tingkat pendidikanb. Pekerjaanc. Tingkat pendapatand. Kesehatane. Tempat tinggal

Page 22: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

f. Kepemilikan Lahang. Kesejahteraan h. Aktivitas ekonomi

2.1.5 Indikator Sosial

a. Tingkat pendidikan

140. Tingkat pendidikan sesuai dengan status sosial ekonomi

karena merupakan fenomena kesatuan sosial untuk semua individu.

Pencapaian pendidikan individu dianggap sebagai cadangan untuknya atas

semua prestasi dalam hidup, yang tercermin melalui nilai-nilai atau

derejatnya. Akibatnya, pendidikan memainkan peranan penting dalam

sebuah pendapatan sebagai keluarga atau individu. Secara realitas, bahwa

tingkat pendidikan juga menggambarkan tentang kualitas sumberdaya

manusia dan kondisi human capital yang ada di Indonesia.141.

b. Kesehatan

142. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan

sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomi pemeiharaan. Kesehatan adalah upaya penanggulangan dan

pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,

pengobatan, perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan

kesehatan adalah proses membantu seseorang dengan bertindak secara

sendiri-sendiri maupun secara kolektif, untuk membuat keputusan

berdesarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan

pribadinya dan orang lain.

c. Tempat tinggal

143. Tempat tinggal adalah bagian yang utuh dari pemukiman,

dan bukan hasil fisik semata, melainkan merupkan suatu proses yang terus

berkembang dan terkait dengan obilitas sosial ekonomi penghuninya

Page 23: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

dalam suatu kurun waktu, yang terpenting dari tempat tinggal adalah

dampak terhadap penghuni bukan wujud dan standar fisiknya.

d. Kepemilikan Lahan

144. Dengan lahan yang sempit pruduksi pertanian akan tidak

mampu untuk mencukupi biaya hidup keluarga tani. Tanah yang sempit

menyebabkan biaya produksi terlalu tinggi dibanding dengan persatuan

tanah yang luas, baik ditinjau dari segi tenaga kerja, penggunaan bibit,

pemupukan, penanggulngan hama dan penyakit maupun biaya peralatan

dengan daya manfaat rendah.2.1.6 Indikator Ekonomi

145. Ruang lingkup indikator ekonomi yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah :a. Pekerjaan

146. Pekerjaan didefenisikan secara umum sebagai sebuah

kegiatan aktif yang dilakukan manusia. Dalam arti sempit, istilah

pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan

sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang .

dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama

dengan profesi.b. Tingkat pendapatan

147. Tingkat pendapatan merupakan satuan tingkatan yang

berasal daari pemasukan keuntungan yang dihasilkan oleh penjualan

barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut

Vellarie J. Hull yang dikutip oleh Masri Singarimbun, bahwa jumlah

seluruh pendapatan dan kekayaan keluarga termasuk barang dan

hewan peliharaan dipakai untuk membagi kedalam tiga kelompok

tingkat pendapatan yaitu pendapatan tinggi, pendapatan menengan,

dan pendapatan rendah. Yang dimaksud dengan golongan

berpenghasilan rendah adalah golongan yang memperoleh pendapatan

atau penerimaan sebgai imbalan terhadap kerja mereka yang

jumlahnya jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah

kebutuhan pokok.

c. Kesejahteraan

Page 24: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

148. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk kearah keadaan yang

lebih baik, kondisi manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan

makmur, dalam keadaan sehat dan dalam keadaan damai. Dalam istilah

ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda, sejahtera

memiliki arti khusus dan resmi atau teknikal. Dalam istilah sosial,

kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. ini adalah istilah yang digunakan dalam ide Negara

yang sejahtera.

2.2 Penelitian Terdahulu

a. Deanne K. Bird et al (2010) Dampak bahaya vulkanik terhadap

Pariwisata dan pendidikan di selatan Islandia. Penelitian ini melibatkan

dua kelompok pemangku kepentingan : wisatawan dan karyawan

pariwisata ( selanjutnya disebut sebagai karyawan ) Hasil survei ini

menunjukkan bahwa upaya ini belum berhasil meningkatkan wisatawan

dan pengetahuan karyawan pariwisata. b. Wilson, T. et al. (2007) Dampak letusan Gunung Merapi terhadap

pertanian dan infrastruktur di Indonesia. Metode penulisan ini adalah

pengamatan dengan melakukan wawancara kepada petani dan penduduk

lokal serta wawancara dengan ahli pertanian dan ahli ilmu tanah. Letusan

Merapi menyebabkan kehancuran sebagian besar desa Bebeng / Kaliadem,

perpindahan puluhan ribu orang , dan dampak yang signifikan pada

pertanian daerah.c. Rosalina Kumalawati (2014) Dampak Banjir Lahar Pasca erupsi Gunung

Merapi 2010 pada Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kali Putih

Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak

banjir lahar pasca erupsi Gunung Merapi 2010 terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kali Putih Kabupaten Magelang. Metode yang

digunakan adalah metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa banjir lahar pascaerupsi Gunung Merapi

2010 mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat.d. Syafrul Yunardi menyoroti tentang dampak kebakaran hutan bagi kondisi

ekonomi sosial masyarakat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Page 25: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

metode penghitungan SNSE atau social accounting matrix (SAM) untuk

menghitung nilai penurunan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa setiap hektar areal hutan yang terbakar di Indonesia menimbulkan

dampak berupa penurunan pendapatan total sebesar 269 juta rupiah. e. Tri Siwi Nugrahani (2012) Dampak Erupsi Merapi Dan Kemiskinan Di

Kecamatan Cangkringan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

dampak letusan Merapi dan kemiskinan di wilayah cangkringan dengan

membandingkan tingkat kemiskinan Antara sebelum dan setelah kondisi

letusan. Penelitian ini menggunakan subjek penduduk di wilayah

Cangkringan dengan survey dan metode observasi, dan menggunakan

analisis data deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Cangkringan antara 2010

ke 2011 berkurang sekitar 1227 orang. f. Sudarmadji dan Darmakusuma Darmanto (2014) Dampak lingkungan

dan resiko bencana pengembangan desa wisata studi kasus di desa wisata

sambi. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Sambi yang terletak di

Lereng Selatan Gunungapi Merapi, untuk mempelajari dampak lingkungan

dan risiko bencana yang dihadapi. Penelitian dilakukan dengan

mengumpulkan data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan

dengan cara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Desa Wisata Sambi mempunyai potensi wisata untuk dikembangkan. g. Faris Zakaria dan Rima Dewi Suprihardjo (2014) Konsep

Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan

Pakong Kabupaten Pamekasan. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan

faktor-faktor yang dapat mendukung pengembangan kawasan desa wisata

dan perumusan konsep pengembangan kawasan desa wisata di Desa

Bandungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsep

pengembangan kawasan desa wisata di Desa Bandungan Kecamatan

Pakong, Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan

rasionalistik spasialn dengan menjadikan adat istiadat sebagai peraturan

kegiatan wisata, mengembangkan kawasan desa wisata berbasis

agrowisata, menyediakan fasilitas penginapan berkonsep tanean lanjheng,

menyediakan toko souvenir, menyediakan fasilitas rumah makan,

Page 26: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

memberikan pelatihan kepada masyarakat, menyediakan tempat rekreasi,

membuat web tentang kawasan desa wisata, melibatkan masyarakat dalam

proses pengembangan dan menerapkan peraturan zonasi.149.150.151.152.153.154.155.156.157.158.

159.

160.

161. Kerangka Konseptual Penelitian Produk Terapan Tahun I

162.

163.

164.

165.

166.

167.

168.

169.

170.

171.

172.

173.

174.

175.

Erupsi Gunung Sinabung

Identifikasi kondisi sosial ekonomi pasca Erupsi Gunung Sinabung

Membuat Root Case Analysis

Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Sekunder Data Pemetaan ( Pra dan Pasca) Erupsi

FGD Terhadap Masyarakat

FGD Terhadap Pemerintah

Page 27: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

176.

177.

178.

179.

180.

181.

182.

183.

184.

185.

186.

187. Kerangka Konseptual Penelitian Produk Terapan Tahun II

188.

189.

190.

191.

192.

193.

194.

195.

196.

197.

198.

199.200.201.

Menciptakan RegulasiRule Model Desa Wisata

Pembangunan Infrastruktur

Laporan

Mendapatkan peluang (ekonomi, sosial, dan budaya)

Studi Banding ke Desa Wisata Gunung Merapi Yogyakarta

FGD dengan Masyarakat Desa, dan Pemerintah Setempat

Pelatihan kepada masyarakat Desa Gunung Sinabung untuk household income generating

Publikasi

Jurnal Seminar

Page 28: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

202.

203.

204.

205.

206.

207.

208.

209.

210.

211. BAB 3

212. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

213. Berdasarkan pada rumusan permasalahan yang telah

ditetapkan dari penelitian ini, maka akan diformulasikan lebih jauh tentang

tujuan baik secara umum mapuun secara khusus dari penelitian ini beserta

bahagian dari manfaat dan urgensi yang dapat dikemukakan dari penelitian

dengan basis bencana alam. Adapaun tujuan dan manfaat yang akan

diuraikan lebih mendalam pada bahagian ini, sehingga penelitian

memberikani manfaat bagi daerah dan masyarakatnya.

3.1. Tujuan Khusus Penelitian

214. Adapun tujuan yang khususu dari penelitian ini berupa :

1. Melakukan identifikasi kondisi sosial ekonomi pasca erupsi Gunung

Sinabung serta menentukan wilayah kecamatan serta desa mana saja yang

dapat dijadikan rule model tourism village as effect of eruption mountain. 2. Melakukan FGD (focus group discussion) baik pada masyarakat dan

Pemerintah Kecamatan serta Desa yang terkena dampak langsung erupsi

Gunung Sinabung estimasi besarnya dampak positif yang diperoleh

dengan menjadikan desa korban erupsi sebagai desa berbasis wisata

Page 29: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

3. Membuat rule model tourism village berdasarkan pada peluang ekonomi

dan persepsi masyarakat yang berada disekitar Gunung Sinabung dalam

menentukan menjadi desa wisata.215.

1.3 Manfaat/Urgensi Penelitian

216. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

berupa :

1. Bagi masyarakat sekitar; Penelitian ini dapat memberikan informasi

tentang bagaimana dampak positif atau nilai tambah yang akan diperoleh

apabila desa yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung mampu

diubah menjadi desa wisata yang dahulunya hanya sebagai desa berbasis

pertanian holtikultura. Serta keuntungan baik secara moril maupun materil

yang akan diperoleh masyarakat sebagai tambahan pendapatan apabila

program ini dapat terlaksanakan.

2. Bagi Pemerintahan, Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan

bagi pemerintah dalam membuat rencana dan regulasi tentang penataan

kembali desa yang terkena erupsi serta mendukung program yang akan

dijalankan agar tidak ada pihak yang akan dirugikan baik secara sosial dan

ekonomi.

217.

218.

219.

220.

221.

222.

223.

224.

225.

226.

227.

Page 30: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

228.

229.

230.

231.

232.

233.

234.

235.

236.

237.

238.

239.

240. BAB 4

241. METODEPENELITIAN

242.

4.1. Pendekatan Penelitian

243. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan inovasi dan

pengembangan iptek-sosbud (penelitian terapan) yang dapat dimanfaatkan

oleh mnasyarakat ataupun industri. Penelitian ini akan merumuskan Rule

Model Development Tourism Village untuk desa yang terkena dampak

langsung dari bencana alam seperti erupsi Gunung Sinabung.244.

4.2. Waktu dan Lokasi4.2.1. Waktu (periode) Penelitian

245. Waktu yang digunakan dari penelitain ini dilaksanakan selama 9

(Sembilan) dari bulan April – Desember setiap tahunnya yakni tahun 2017

dan 2018. 4.2.2. Lokasi (tempat) Penelitian

246. Lokasi atau wilayah sebagai tempat penelitian adalah Kabupaten

Karo dimana erupsi Gunung Sinabung terjadi.

Page 31: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

247.

4.3. Jenis Data248. Adapun jenis data yang digunakan dari penelitian ini adalah :1. Data Kuantitatif2. Data Kualitatif249.

4.4. Tahapan Penelitian

250. Penelitian ini dilaksanakan selama dua tahun, dimana

kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pertama adalah dengan

terjadinya erupsi Gunung Sinabung maka peneliti akan melakukan

identifikasi kondisi sosial ekonomi pasca erupsi, selanjutnya membuat

root case analysis melalui sekunder data, pemetaan pra dan pasca erupsi

terhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya. Lalu melaksakan FGD

kepada masyarakat untuk memperkenalkan rule model desa wisata serta

melakukan FGD kepada pemerintah untuk menciptakan regulasi yang

tepat terutama dalam bidang pembangunan infrastruktur. Selanjutnya

melakukan publikasi untuk mendapatkan peluang demi pembangunan

sektor ekonomi, sosial, dan budaya. 251. Untuk tahun kedua kegiatan yang akan dilakukan adalah

melaksanakan studi banding ke desa wisata Gunung Merapi Jogjakarta,

FGD kepada masyarakat desa dan pemenrintah di Desa Gunung Sinabung

untuk melaksakan pelatihan kepada masyarakat tentang household income

generating, selanjutnya hasilnya akan du publikasikan melalui seminar

dan jurnal ilmiah. 252. Adapun alur yang akan diteliti dari penelitian terapan dapat

dilihat pada Fish Bone Diagram berikut ini :

Page 32: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

253.

Page 33: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

4.5. Tehnik Analisis Data

254. Adapun tehnik analisa yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Analisa Identifikasi Kondisi Sosial dan Ekonomi.

255. Melalui pengumpulan data sekunder untuk melihat indikator makro ekonomi dan

indikator sosial masyarakat di Kabupaten Karo melalui Publikasi data oleh Kantor BPS

Kabupaten Karo, guna melakukan evaluasi tentang fakta yang terjadi di Kabupaten Karo.

256. Serelah data itu terkumpul, maka akan dilakukan analisa tentang kondisi sosial

dan ekonomi yang terjadi di Kabupaten Karo Pasca Erupsi Gunung Sinabung

2. Analisa akar masalah (Root Cause Analysis)

257. Analisa Akar Masalah adalah metode analisa terstruktur yang digunakan untuk

menemukan dan mengkoreksi penyebab dari akar masalah yang mendasar. Hasil RCA dapat

menjelaskan Penyebab langsung (Direct Cause) serta penyebab tidak langsung (Indirect

Cause), serta akar penyebab/penyebab mendasar (Basic Cause).

258. Langkah pertama Analisis akar masalah dimulai dengan menentukan masalah

berdasarkan fenomena yang ada.

259. Langkah kedua, dengan mengumpulkan data sebagai bukti adanya permasalahan

juga untuk melihat dampak dari permasalahan tersebut. Data yang dikumpulkan berasal dari

institusi Pemerintah seperti Kantor BPS, Dinas Sosial, Pariwisata, Pertanian dan BPBD (Badan

Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Karo.

260. Langkah ketiga, identifikasi faktor-faktor kemungkinan. Pada langkah ini dapat

diketahui urutan penyebab yang mengarah ke permasalahan. Mengidentifikasi kondisi apa yang

memungkinkan masalah terjadi serta masalah lain yang terjadi.

261. Langkah keempat, identifikasi akar penyebab. Untuk mengetahui mengapa

faktor kausal ada dan apa alasan sebenarnya masalah terjadi.

262. Langkah kelima, menerapkan solusi. Pada langkah ini dijelaskan hal-hal yang

dapat dilakukan untuk mencegah masalah terjadi lagi serta bagaimana solusi yang dapat

diimplementasikan.

263.

264.

Page 31 of 63

Page 34: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

4.4. Luaran Penelitian 4.4.1. Tahun Pertama1. Kondisi Sosial dan Ekonomi Kabupaten Karo2. Rumusan Rancangan Rule Model Tourism Village after dissaster volcano in Karo Regency3. Rencana Publikasi dalam bentuk draft artikel ilmiah yang akan ikut pada seminar nasional

4.4.2. Tahun Kedua1. Penerapan membangun Desa Wisata yang memiliki ciri khas seperti Kampung Wisata

Kuliner, Kampung Wisata Handy craft dan Kampung wisata Agro dengan pengelolaan

yang lebih profesional sekaligus membuka lapangan kerja di desa. 2. Membangun website Desa Wisata sebagai implementasi pemasaran bisnis wisata yang

dikelola oleh Anak Muda Desa.3. Publikasi ilmiah untuk artikel sektor pariwisata pada Jurnal nasional4. Seminar Nasional sebagai penyaji/pembicara 265.266.267.268.269.270.271.272.273.274.275.276.277.278.279.280.281.

282.

283. BAB 5284. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

285.286. 5.1. Pemetaan Sebelum Erupsi Sinabung 287. 5.1.1. Gambaran Geografis Kabupaten Karo

288. Kabupaten Karo dahulu dikenal dengan nama Kabupaten Tanah Karo merupakan

salah satu Kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, dengan ibu kota kabupatennya

Kabanjahe. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25 km2 dan berpenduduk sebanyak

kurang lebih 400.000 jiwa. Kabupaten ini berlokasi di dataran tinggi Karo, yang berada di jajaran

Page 32 of 63

Page 35: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

Bukit Barisan Sumatera Utara. Kota Kabanjahe terletak sejauh 77 km dari kota Medan sebagai

ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

289. Secara geografis, Kabupaten Karo terletak pada koordinat 02° 50' sampai 03° 19'

Lintang Utara (LU) dan 97° 55' sampai 98° 38' Bujur Timur (BT) Wilayah Kabupaten Karo

terletak di dataran tinggi dengan ketinggian antara 600 sampai dengan 1.400 meter di atas

permukaan laut. Karena berada diketinggian tersebut, Tanah Karo Simalem, nama lain dari

kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17° C.

Kabupaten Karo Memiliki Batas Wilayah Yaitu Sebagai Berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi Aceh) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Samosir

290. Di dataran tinggi Karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan

dengan udara yang sangat sejuk dan berciri khas sebagai daerah pengahasil buah dan sayuran

(holtikultura). Di daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak yang masih

aktif dan berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti kata Sibayak adalah

Raja. Jadi Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang dari suku

Karo. Agar lebih mudah melihat Kabupaten Karo secara geografi adapat dilihat pada Gambar 5-1

beriku ini :

291.

292. Gambar 5-1

293. Peta Kabupaten Karo per Kecamatan

Page 33 of 63

Page 36: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

294.

295. Sumber : www.karokab.go.id

296.

297. 5.1.2. Sungai

298. Kabupaten Karo yang terletak di ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut,

merupakan daerah hulu sungai (DHS) bagi sejumlah sungai primer di Sumatera Utara. Tidak

Kurang 50 buah sungai ada di daerah ini. Sebagian besar bermuara ke Selat Malaka atau Pantai

Timur sedangkan 1 buah bermuara ke Danau Toba. Sungai-sungai yang bermuara ke pantai

Timur adalah Lau Biang, Lau Bengap, Lau Borus, Lau Gunung dan lain-lain. Sementara sungai

yang bermuara ke Danau Toba adalah sungai yang mewujudkan air terjun Sipiso Piso, dimana

dalam menjaga kestabilan ekosistem serta menjadi penahan (buffer) keseimbangan alam.

Page 34 of 63

Page 37: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

299. 5.1.3. Gunung

300. Pada daerah daratan tinggi Karo dan sepanjang pegunungan Bukit Barisan

terdapat sejumlah puncak atau gunung. Dua di antaranya gunung berapi aktif yaitu: Gunung

Sinabung dengan ketinggian mencapai 2.451 mdpl (meter diatas permukaan laut) dan Gunung

Sibayak yang mencapai 2.172 mdpl. Maka berdasarkan data ketinggian dari ke-2 gunung

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Gunung Sinabung adalah gunung berapi paling tinggi

di Provinsi Sumatera Utara, dan merupakan daerah yang paling subur dalam mengahsilkan

tanaman holtikultura dalam memenuhi kebutuhan kota Medan khsususnya dan Sumatera Utara

pada umumnya.

301. Selain kedua gunung berapi tersebut, masih terdapat sejumlah gunung lainnya

yang tinggi dan belum diukur seperti gunung Ketaren, gunung Barus, gunung Sibuaten, gunung

Macik, gunung Sipiso-piso, gunung Sembah Bala, gunung Kutu, gunung Pabo, gunung Singkut,

gunung Gajah, gunung Pertekteken dan lainnya. Kesemua gunung ini masuk dalam jajaran Bukit

Barisan yang membujur dari bahagian wilayah Utara sampai ke wilayah Selatan pulau Sumatera.

302. 5.1.4. Danau

303. Di Kabupaten Karo terdapat dua buah Danau yang cukup luas dan sangat terkenal

yaitu sebagian Danau Toba yang masuk dalam wilayah Tongging serta danau Lau Kawar yang

memiliki luas lebih kurang sebesar 200 Ha. Danau Lau Kawar ini diapit oleh alam pegunungan

yang dikelilingi hutan tropis atau hutan hujan (rain forest), dimana danau ini terletak diwilayah

Kecamatan Namanteran yang sebahagain wilayahnya terkena dampak langsung dari muntahan

erupsi gunung Sinabung.

304. Pada tepi Danau Lau Kawar terbentang lahan seluas 3 hektare yang digunakan

turis lokal maupun asing untuk destinasi wisata dan melakukan perkemahan sebelum terjadi

erupsi gunung Sinabung. Tetapi sekarang menjadi daerah yang sering terkena aliran lahar dingin

dari letusan gunung Sinabung. Maka wilayah danau Lau Kawar tidak menjadi tujuan wisata yang

sangat diminati oleh anak muda dalam kegiatan natural adventuring di Sumatera Utara maupun

tujuan wisata keluarga.

Page 35 of 63

Page 38: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

305. 5.2. Pemetaan Pasca Erupsi Gunung Sinabung

306. 5.2.1. Perkembangan Demografi (Penduduk) Kabupaten Karo

307. Gambaran tentang jumlah penduduk yang tersebar di seluruh Kecamatan untuk

Kabupaten Karo, kami beri tanda warna kuning, dimana kecamatan ini terkena dampak langsung

dari erupsi Gunung Sinabung seperti terkena muntahan langsung lahar panas dari letusan,

kemudian debu vulkanik yang melingkupi wilayah ini seperti rumah dan lahan tanaman buah

serta sayuran sehingga mengalami kerusakan saat akan dipanen. Selain itu aliran lahar dingin

juga ada yang mengalir di wilayah kecamatan ini seperti daerah Lau Kawar yang masuk pada

kecamatan Naman Teran. Adapun perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Karo dari tahun

2010 sampai dengan 2016 per Kecamatan dapat dilihat pada table 5-1 berikut ini :

308. Tabel 5-1

309. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Karo per Kecamatan Tahun2010-2016

Page 36 of 63

Page 39: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

310.

Sumber : BPS Kabupaten Karo (www.karokab.bps.go.id)

311. Berdasarkan pada Tabel 5-1 diatas dapat terlihat bahwa, yang paling banyak

penduduknya dengan urutan 3 besar, yakni kecamatan Kabanjahe sebagai ibukota Kabupaten

berada pada urutan pertama tahun 2016 sebanyak 73.479 orang , kemudian diikuti kecamatan

Berastagi mencapai 49.805 orang dan urutan ketiga adalah Kecamatan Tigapanah sebesar 33.687

orang. Sebaliknya yang paling sedikit penduduknya atau masuk 3 terendah adalah Kecamatan

Dolat Rayat hanya mencapai 9.378 orang, diikuti urutan terendah kedua yakni kecamatan

Kutabuluh 11.531 orang, kemudian yang masuk urutan terendah ketiga adalah Kecamatan

Payung sebanyak 12.024 orang. Kecamatan terakhir ini yang masuk sebagai daerah yang terkena

dampak langsung dari semburan abu vulkanik yang menimbun beberapa desa di wilayah

Page 37 of 63

Page 40: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

tersebut. Secara lebih sederhana dapat dilihat dari Tabel 5-2 tentang penyebaran penduduk dalam

bentuk persentase per Kecamatan di Kabupaten Karo Sebelum Erupsi Sinabung Tahun 2010 dan

Pasca Erupsi sebagai berikut :

312. Tabel 5-2

313. Distribusi Penduduk yang Bermukim per Kecamatan di Kabupaten Karo

314. Sebelum Erupsi Tahun 2010 dan Pasca Erupsi Tahun 2016

315.

316. Sumber : BPS Kabupaten Karo- Data diolah sendiri (www.karokab.bps.go.id)

317. Berdasarkan tabel 5-2 diatas, bahwa perbandingan penyebaran

penduduk sebelum dan setelah erupsi gunung Sinabung dapat dilihat bahwa tidak ada

perubahan distribusi penduduknya, dimana data kontribusi penduduk di kecamatan se-

Kabupaten Karo ternyata tidak mengalami perubahan. Padahal jumlah penduduk yang

bermukim pada wilayah yang terkena langsung erupsi gunung Sinabung pasti mengalami

penurunan untuk jumlah penduduk. Adapun kecamatan yang terkena langsung muntahan

dari hasil erupsi gunung Sinabung adalah :

1. Kecamaan Namanteran

Page 38 of 63

Page 41: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

2. Kecamatan Simpang Empat3. Kecamatan Payung 4. Kecamatan Merdeka5. Kecamatan Tigandreket

318. Tetapi data yang diambil dari BPS Kabupaten Karo dan BPS

Propinsi Sumatera Utara menunjukkan tidak adanya perubahan komposisi jumlah

penduduk, dimana pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten Karo telah melakukan

realokasi pemukiman penduduk dari Desa yang terkena bencana langsung eruspsi

Sinabung ke wilayah kecamatan yang relatif jauh dari kawasan Gunung Sinabung

tersebut yakni ke Desa Siosar Kecamatan Merek. Wilayah relokasi pemukiman

penduduk ini telah diresmikan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo pada Oktober 2017

kemarin, sebagai wilayah pemukiman yang permanen untuk pengungsi. Kondisi ii dapat

terlihat pada gambar berikut ini :

319. Gambar 5-2

320. Kawasan Realokasi Pemukiman Desa Siosar

321.

322. 5.3. Kondisi Ekonomi Makro Kabupaten Karo

323. 5.3.1. Nilai PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha

Page 39 of 63

Page 42: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

324. Perkembangan ekonomi pada suatu negara atau wilayah dapat

dilihat dari indikator ekonomi utama yakni Produk Domestik Bruto (PDB) atau di

Indonesia jika daerah disebut dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Maka

untuk melihat perekambangan ekonomi di Kabupaten Karo khsusunya sector ekonomi

bidang pertanian dan pariwisata akan dapat dilihat pada tabel PDRB berikut ini :

325. Tabel 5-3

326. Perkembangan Nilai PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha

327. Kabupaten Karo ADHK Tahun 2010 – 2016

328.

329.Sumber: BPS Kabupaten Karo Dalam Angka 2017

330. Bedasarkan pada tabel diatas, nilai PDRB sektor Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan merupakan sector utama yang menggerakkan pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Karo, dimana kabupaten ini merupakan lumbung produksi pangan

khususnya holtikultura (sayur dan buah-buahan) serta susu sapi. Selanjutnya sektor

perdagangan besar dan eceran, reparasi menduduki peringkat ke-2, kemudian diikuti oleh

sector konstruksi ke-3 serta Transportasi dan pergudangan ke-4. Sektor-sektor ini sangat

mendukung aktivitas produksi dan pemasaran dari sector pertanian subsektor holtikultura

serta bidang pariwisata yang diddukung oleh restoran hotel dan transportasi serta jasa

Page 40 of 63

Page 43: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

komunikasi dan informasi yang mendukung seluruh aktivitas tersebut. Selain itu, wilayah

kabupaten Karo yang letaknya tidak terlalu jauh dari kota Medan, sudah masuk dalam

kawasan metropolitan area di propinsi Sumatera Utara yakni MEBIDANGRO (Medan –

Binjai – Deli Serdang – Karo). Jadi wilayah Karo merupakan destinasi wisata yang wajib

dikunjungi jika wisatawan hendak berkunjung ke kota Medan.

331. 5.3.2. Pertumbuhan PDRB berdasarkan Lapangan Usaha

332. Perkembangan ekonomi secara lebih realistis akan dapat dilihat

pada data indikator ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi secara umum dan pertumbuhan

sektoral dari setiap sector ekonomi yang ada dala data PDRB Kabupaten Karo. Secara

umum artinya pertumbuhan ekonomi total sektoral, biasa disebut dengan pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Karo selama 6 tahun terakhir (2011-2016) rata-ratanya mencapai

5,18%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 5,75%.

Pertumbuhan ekonominya berada dibawah pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara,

dimana pasca erupsi gunung Sinabung pada tahun 2010 maka pertumbuhannya relatif

menurun, karena terjadi bencana erupsi gunung Sinabung yang telah merusak produksi

pertanian khusus sayur-mayur dan buah-buahan. Jadi secara total produksi akan

mengalami penurunan yang diikuti dengan turunnya petumbuhan ekonomi di wilayah

Karo.

333. Jika dilihat berdasarkan tabel di bawah ini, maka pertumbuhan

ekonomi sektoral yang paling tinggi adalah sector jasa Kesehatan dan sosial sebesar

12,53%, kemudian diikuti oleh sector Penyediaan Akomodasi Makanan dan Minuman

sebesar 7,77%. Sedangkan tertinggi ke-3 dan ke- 4 adalah sector Jasa keuangan dan

Asuransi 7,69% serta sector Jasa Pendidikan mencapai 7,55%. Sektor taransportasi lebih

rendah dibanding 4 sektor trsebut hanya mencapai 6,68%. Tapi ke-5 sektor ini

pertumbuhannya berada diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo.

334. Sebaliknya, 4 sektor unggulan di Kabupaten Karo seperti sektor

Pertanian, kehutanan dan perikanan hanya 4,38% menjadi sector yang pertumbuhannya

ekonominya paling rendah. Selanjutnya terendah ke-2 yakni sector Perdagangan Besar

dan Eceran mencapai 4,81%, sedangkan sector konstruksi mencapai pertumbuhan sebesar

Page 41 of 63

Page 44: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

4,93%. Jadi ada fenomena yang berkebalikan, dimana sector ekonomi unggulannya tetapi

memiliki pertumbuhan yang terendah di Kabupaten Karo. Artinya pemerintah kabupaten

harus memperbaiki agar sector ekonomi unggulan mencapai pertumbuhan ekonomi yang

relatif lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonominya. Recovery ekonomi

pasca erupsi gunung Sinabung harus memberikan multiplier effect secara ekonomi,

khususnya sektor-sektor ekonomi unggulan seperti Pertanian, Pariwisata dan Property

yang berhubungan dengan sarana pariwisata. Fenomena perkembangan ekonomi ini dapat

dilhat pada tabel 5-4 berikut ini :

335. Tabel 5-4

336. Perkembangan Pertumbuhan PDRB Sektor Lapangan Usaha KabupatenKaro

337. ADHK Tahun 2011 – 2016

338.

Page 42 of 63

Page 45: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

339.Sumber: BPS Kabupaten Karo Dalam Angka 2017

340.

341. 5.3.3. Kontribusi Sektoral dari PDRB

342. Berdasarkan pada kondisi realistis secara ekonomi dapat dilihat

pada data kontribusi atu dsitribusi sektoral ekonomi yang ada di Kabupaten Karo, maka

data Kontribusi sektoral dari PDRB Kabupaten Karo selama 5 tahun terakhir dapat dilihat

pada Tabel 5-5 berikut ini :

343. Tabel 5-5

344. Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Karo

345. ADHK Tahun 2010 – 2016

346.

347. Sumber: BPS Kabupaten Karo Dalam Angka 2017

348. Berdasarkan pada data kontribusi sektoral dari PDRB Kabupaten

Karo, maka 5 tahun terakhir yang paling tinggi adalah sector pertanian, kehutanan dan

Page 43 of 63

Page 46: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

perikanan, yang nilainya rata-rata mencapai 59,64%. Artinya penyumbang paling besar atau

lebih dari setengah dalam pembentukan output PDRB dihasilkan dari sektor pertanian,

karena sesuai dengan wilayah geografi daerah dataran tinggi sehingga menghasilkan

tanaman pangan khususnya holtikultura. Sektor ini akan rentan sekali dengan bencana alam

gunung berapi.349. 5.4. Kondisi Fisik Pasca Erupsi Gunung Sinabung350. 5.4.1. Kondisi Gunung Sinabung Masa Erupsi di Kabupaten Karo

351. Gunung Sinabung merupakan Gunung Api strato tipe B atau sejarah letusannya

tidak tercatat meletus sejak 1600-an. Untuk pertama kali setelah lebih dari 400 tahun tidur,

gunung itu meletus pertama pada 27 Agustus 2010. Letusan gunung dikategorikan tipe letusan

freatik yang diikuti jatuhan abu vulkanik yang menyebar ke wilayah timur-tenggara Gunung

Sinabung sehingga menutupi Desa Sukameriah, Gungpitu, Sigarang-Garang, Sukadebi, dan

Susuk. Erupsi Sinabung pada tahun 2010, hanya berlangsung dari bulan Agustus hingga

September.

352. Pada 2013, Gunung Sinabung kembali erupsi dan terus menunjukan aktivitas

vulkaniknya sampai sekarang ini. Karena sering menunjukan aktivitasnya, Gunung Sinabung

kemudian diklarifikasikan ke dalam tipe A.

353. Gunung Sinabung (bahasa Karo : Deleng Sinabung) adalah gunung api yang

berada di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Gunung Sinabung

bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan

menjadi puncak tertinggi ke 2 di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.451 meter. Gunung

ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus

pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi Nopember 2017 dan berlangsung hingga

kini tidak tahu kapan gunung ini akan berhenti meletus.

354. Gambar 5-3

Page 44 of 63

Page 47: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

355. Letusan Gunung Sinabung Tahun 2010356.

357. Gunung Sinabung dilihat dari Gundaling pada 13 September 2010

358. Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada

tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC),

gunung Sinabung mengeluarkan lava. Status gunung ini dinaikkan menjadi Awas. Dua belas ribu

warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung cenderung

meluncur dari arah barat daya menuju timur laut. Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu dari

Gunung Sinabung.

359. Pada tanggal 3 September 2010, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar

pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama

menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letuasn kedua terjadi bersamaan dengan

gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini. Selanjutnya

pada tanggal 7 September 2010, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan

terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini

terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.

360. Letusan Tahun 2013—2014361. Pada tahun 2013, Gunung Sinabung meletus kembali, sampai 18 September 2013,

telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama terjadi ada tanggal 15 September 2013 dini hari,

kemudian terjadi kembali pada sore harinya. Pada 17 September 2013, terjadi 2 letusan pada

siang dan sore hari. Letusan ini melepaskan awan panas dan abu vulkanik. Tidak ada tanda-tanda

sebelumnya akan peningkatan aktivitas sehingga tidak ada peringatan dini sebelumnya. Hujan

Page 45 of 63

Page 48: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

abu mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, tetapi

ribuan warga pemukiman sekitar terpaksa mengungsi ke kawasan aman. Akibat peristiwa ini,

status Gunung Sinabung dinaikkan ke level 3 menjadi Siaga. Setelah aktivitas cukup tinggi

selama beberapa hari, pada tanggal 29 September 2013 status diturunkan menjadi level 2,

Waspada. Namun demikian, aktivitas tidak berhenti dan kondisinya fluktuatif.

362. Memasuki bulan November, terjadi peningkatan aktivitas dengan letusan-letusan

yang semakin menguat, sehingga pada tanggal 3 November 2013 pukul 03.00 status dinaikkan

kembali menjadi Siaga. Pengungsian penduduk di desa-desa sekitar berjarak 5 km dilakukan.

363. Letusan-letusan terjadi berkali-kali setelah itu, disertai luncuran awan panas

sampai 1,5 km. Pada tanggal 20 November 2013 terjadi enam kali letusan sejak dini hari. Erupsi

(letusan) terjadi lagi empat kali pada tanggal 23 November 2013 semenjak sore, dilanjutkan pada

hari berikutnya, sebanyak lima kali. Terbentuk kolom abu setinggi 8000 m di atas puncak

gunung. Akibat rangkaian letusan ini, Kota Medan yang berjarak 80 km di sebelah timur terkena

hujan abu vulkanik. Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 status Gunung Sinabung

dinaikkan ke level tertinggi, level 4 (Awas). Penduduk dari 21 desa dan 2 dusun harus mulai

diungsikan. Kondisi letusan gunung Sinabung dapat dilihat pada gamabar dibawah ini :

364. Gambar 5-4

Page 46 of 63

Page 49: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

365. Letusan Gunung Sinabung Tahun 2014366.

Gunung Sinabung, tanggal 29 Januari 2014

367. Status level 4, dalam artian Status Awas ini terus bertahan hingga memasuki tahun

2014. Guguran lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi sampai 3 Januari 2014.

Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas

terus-menerus sampai hari berikutnya. Hal ini memaksa tambahan warga untuk mengungsi,

hingga melebihi 20 ribu orang.

368. Setelah kondisi ini bertahan terus, pada minggu terakhir Januari 2014 kondisi

Gunung Sinabung mulai stabil dan direncanakan pengungsi yang berasal dari luar radius bahaya

(5 km) dapat dipulangkan. Namun demikian, sehari kemudian 14 orang ditemukan tewas dan 3

orang luka-luka terkena luncuran awan panas ketika sedang mendatangi Desa Suka Meriah,

Kecamatan Payung yang berada dalam zona bahaya I.

Page 47 of 63

Page 50: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

369. Letusan 2016370. Pada tanggal 21 Mei 2016 pukul 16:48 WIB, Gunung Sinabung

kembali meletus dengan mengeluarkan awan panas. Awan panas ini menyelimuti Desa

Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Akibatnya 7 orang meninggal

dunia, dan 2 lainnya mengalami luka bakar. Para korban diketahui tengah berada di zona

merah di kawasan Desa Gamber yang beradius 4 Km dari Gunung Sinabung. Sampai

dengan 22 Mei 2016, telah terjadi 4 kali letusan. Menurut petugas pos gunung Sinabung,

luncuran awan panas akibat erupsi pertama kali terjadi sekira pukul 14.30 WIB.

371. Letusan 2017372. Ternyata pada tahun 2017 juga letusannya berturut-turut dari bulan

Agustus, Sepetember, Oktober sampai Nopember dimana luncuran awan panas dan debu

vulkanik masih terjadi di kawasan ini. Tapi di tahun 2016 dan 2017 sudah banyak desa

yang berada di lingkaran atau punggung gunung Sinabung sudah dikosongkan, dan tidak

boleh ditinggali lagi oleh masyarakat. Adapun kondisinya pada saat ini dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

373. Gambar 5-5

Page 48 of 63

Page 51: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

374. Letusan Gunung Sinabung Tahun 2016375.

376.

377. 5.4.2. Pemetaan Wilayah Kecamatan dan Desa yang Langsung Terkena oleh

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo

378. Wilayah yang terkena langsung muntahan vulkanik erupsi gunung Sinabung ada 4

Kecamatan di Kabupaten Karo yakni :

1. Kecamatan Namanteran2. Kecamatan Payung3. Kecamatan Simpang Empat4. Kecamatan Tiganderket

379. Sedangkan wilayah Desa yang terkena langsung dari erupsi Gunung Sinabungdapat dilihat pada Tabel 5-6 berikut ini :

380. Tabel 5-6

Page 49 of 63

Page 52: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

381. Wilayah Kecamatan dan Desa yang terkena langsung Erupsi GunungSinabung

382.N

383. KECAMATAN

384. DESA 385. KETERANGAN

386.1

387. NAMANTERAN

388. KutaRakyat

389.

390. 391. 392. KutaGugung

393.

394. 395. 396. Simacem 397.398. 399. 400. Berkerah 401.402. 403. 404. Sigarang

Garang405.

406. 407. 408. KutaTonggal

409.

410. 411. 412. SukaNalu

413.

414. 415. 416. SukaNdebi

417.

418.2

419. SIMPANG - 4

420. TigaSerangkai

421.

422. 423. 424. Gamber 425.426. 427. 428. Berastepu 429.430. 431. 432. Tiga

Pancur433.

434. 435. 436. Beganding

437.

438. 439. 440. PintuBesi

441.

442. 443. 444. Jeraya 445.446. 447. 448. Kuta

Tengah449.

450. 451. 452. 453.454.3

455. PAYUNG

456. Payung 457.

458. 459. 460. SukaMeriah

461.

462. 463. 464. Selandi 465.466. 467. 468. Guru

Kinayan469.

470. 471. 472. 473.474.4

475. TIGANDERKET

476. Mardinding

477.

Page 50 of 63

Page 53: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

478. 479. 480. Perbaji 481.482. 483. 484. 485.486. Ada 8 (delapan) desa yang wilayahnya berada di lingkaran Gunung

Sinabung dalam National Geographic (2016), dimana desa tersebut sebahagian sudah

masuk wilayah zona merah. Artinya wilayah dengan zona merah sudah tidak dapat

digunakan lagi sebagai tempat tinggal atau pemukiman. Adapun desa-desa yang

dimaksud adalah :

1. Sibintun : (Kecamatan Namanteran) 2. Tiga Serangkai : (Kecamatan Simpang Empat)3. Tiga Pancur : (Kecamatan Simpang Empat)4. Berganding : (Kecamatan Simpang Empat)5. Berastepu : (Kecamatan Simpang Empat)6. Guru Kinayan : (Kecamatan Payung)7. Mardingding : (Kecamatan Tiga Nderket)8. Payung : (Kecamatan Payung)

487. Selanjutnya terdapat 6 (enam) desa yang berada + 3 Km dari puncak kawah

Gunung Sinabung dalam kompas.com (2015) dari beberapa kecamatan yang terkena

langsung adalah :

1. Sigarang Garang : (Kecamatan Namanteran)2. Kuta Gugung : (Kecamatan Namanteran)3. Suka Nalu : (Kecamatan Namanteran)4. Suka Meriah : (Kecamatan Payung)5. Bekerah : (Kecamatan Namanteran)6. Simacem : (Kecamatan Namanteran)7. Suka Ndebi : (Kecamatan Namanteran) 488.5.5. Relokasi Penduduk yang menjadi Pengungsi karena Erupsi Gunung

Sinabung

489. Berdasarkan pada kondisi di lapangan akibat dari luncuran awan panas serta lahar

dingin yang merupakan dampak dari proses erupsi Gunung Sinabung, maka pemerintah telah

menetapkan daerah resettlement bagi pemukiman penduduk yang menjadi wilayah relokasi tetap

(permanent) bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung. Pada tahun 2017 tepatnya pada bulan

Nopember Pemerintah Pusat telah meresmikan wilayah relokasi tersebut yang akan menampung

penduduk dari 3 (tiga) desa.

Page 51 of 63

Page 54: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

490. Pasca lentusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada

Kamis 12 Oktober 2017 lalu, Presiden Joko Widodo berkunjung ke rumah hunian tetap

pengungsi erupsi Gunung Sinabung. Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, pada

Sabtu 14 Oktober 2017 kemarin, Jokowi sengaja hadir di lokasi untuk meninjau langsung

masyarakat pengungsi yang direlokasi dan berdialog dengan masyarakat.Di kawasan relokasi

tahap pertama ini bermukim 370 KK yang berasal dari Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah.

491. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Tanah Karo Matius

Sembiring mengatakan, BPBD telah bekerja cepat menyiram debu vulkanik di seputaran

permukiman warga di empat kecamatan. Akibat erupsi Gunung Sinabung, Kamis malam hingga

Jumat pagi pada akhir Oktober 2017, hujan debu vulkanik terjadi di empat kecamatan seperti

Kecamatan Munte, Merek, Payung dan Kuta Buluh.

492. Petugas BPBD dan kecamatan juga sudah membantu warga bersihkan debu di

fasilitas publik. Kerena itu, dia berkayakinan dalam beberapa hari kedepan seluruh permukiman

sudah bersih. Mudah-mudahan untuk beberapa hari kedepan sudah aman. Logistik tidak masalah,

saat ini masyarakat pengungsi masih makan secara teratur. Tetapi masih ada beberapa kecamatan

lain yang terkena dampak dari erupsi Gunung Sinabung masih belum berjalan normal untuk

mengatasi masalah makan dan pemukiman kembali. "Besar dugaan masih ada kecamatan lain

yang terkena hujan debu. Tapi, data yang saya peroleh masih terdapat empat kecamatan seperti

yang telah diuraikan diatas, yakni Kecamatan Naman Teran, Payung, Simpang Empat dan Tiga

Nderket yang wilayahnya persis di kaki gunung tersebut.

493. Sebaiknya jika masih ada masyarakat yang berada di zona merah, kurang dari

empat kilometer diharapkan segera keluar dari wilayah tersebut dan tinggal dikawasan

pemukiman sementara atau tetap. Namun, pengawasan untuk zona merah merupakan wewenang

penuh dari Kodim Tanah Karo, atau TNI sebagai bagian dari institusi Pemerintah dalam

menjalankan fungsinya sebagai pelindung masyarakat dalam menjalani kehidupan sebagai warga

Negara Indonesia. Artinya Pemerintah menjalankan fungsinya untuk member perlindungan dan

kenyamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

494. Kodim pasti akan melakukan tindakan tegas, jika mengetahui masih ada warga

yang melakukan kegiatan berkebun di zona merah tersebut. Enggak boleh itu, seluruh warga

Page 52 of 63

Page 55: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

yang mengungsi ke desa Siosar kecamatan Merek sudah dikasih tanah dan rumah untuk tempat

tinggal dan daerah untuk menanami tanaman sayur mayur maupun buah-buahan sebagai mata

pencaharian utama dari setiap kepala keluarga. Zona merah dilarang ada aktivitas tersebut.

Kondisi ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

495. Gambar 5-7

496. Kunjungan Presiden RI ketika Meresmikan Relokasi Perumahan

497. bagi Penungsi Gunung Sinabung Tahun 2017

498. Desa Siosar Kecamatan Merek Kabupaten Karo

499.

Sumber

: Kompas.com (2017)

500. Saat berkunjung ke rumah hunian tetap pengungsi erupsi Gunung Sinabung di

kawasan Siosar, Kabupaten Karo, Sabtu, 14 Oktober 2017. Presiden Joko Widodo

mengungkapkan rencana pemerintah untuk merekolasi pengungsi Gunung Sinabung yang lain.

Jokowi mengatakan relokasi untuk 1.873 KK rencananya akan selesai tahun ini. Pengungsi akan

disebar di 14 hamparan wilayah baik sebagai tempat tinggal maupun untuk pertanian sebagai

mata pencaharian keluarga. Sisanya kurang lebih 1.080 KK akan kita selesaikan tahun 2018

Page 53 of 63

Page 56: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

karena sudah ada penetapan dari Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutahan)

mengenai lokasi yang akan digunakan sebagai wilayah relokasi pengungsi Sinabung.

501. Pada desa Siosar ada 370 Kepala Keluarga yang menempati kawasan relokasi

tahap pertama itu. Mereka berasal dari Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah. Jokowi juga

melihat lahan pertanian tempat para pengungsi bercocok tanam. Di lokasi itu, warga pengungsian

menanam kentang. Jokowi mengaku puas melihat perkembangan itu. Artinya ini 370 KK sudah

beres direlokasi, sehingga kehidupan masyarakat pengungsi dapat berjalan normal.

502. Kepala BNPB Willem Rampangilei menambahkan mekanisme relokasi bagi

pengungsi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sudah selesai untuk 370 KK di Siosar.

Selanjutnya untuk tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK direlokasi mandiri di 14

hamparan lahan yang ditargetkan selesai pada akhir 2017. Tahap ketiga akan menampung 1.098

KK akan selesai pada 2018. Relokasi lahan pemukiman juga digunakan sebagai lahan pertanian.

Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare lahan.

503. Relokasi tahap ketiga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung adalah warga

dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar yang

rencananya ditempatkan di kawasan Desa Siosar, Kecamatan Merek di Kabupaten Karo.

5.6. Peluang Ekonomi menjadi Desa Wisata (Tourism Village)504.

505. Berdasarkan pada hasil Focus Group Discussion (FGD) yang

pertama telah dilakukan antara Tim Peneliti dengan aparatur Pemerintah kabupaten Karo,

tepatnya dengan Pemerintah Kecamatan Naman Teran dan Simpang Empat serta

Pemerintah desa Beganding yang berada di wilayah kecamatan Simpang Empat. Desa ini

menjadi desa yang berada di jalur hijau dan awalnya ikut mengungsi juga, tetapi saat ini

wilayah desa tersebut dapat ditempati kembali oleh masyarakat kampung tersebut.

506. Desa ini cukup denkat dengan perbatasan zona merah, dimana

desa-desa yang berada di jalur ini tidak boleh ditempati kembali sperti Berastepu dengan

kecamatan yang sama dengan Desa Beganding, yakni pada kecamatan Simpang Empat.

Ciri yang cukup menarik dari desa ini adalah masyarakat yang sangat toleransi dalam

Page 54 of 63

Page 57: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

kehidupan perbedaan agama yakni umat Islam dan Kristen, dimana sarana ibadah Mesjid

dan Gereja lokasinya salig berdampingan dan tidak ada keributan antar masyarakat dalam

kehidupan beragama. Maka desa ini dapat dikembang kan menjadi Kampung Wisata

Kuliner dan Kampung EcoAgrowisata untuk tanaman sayuran dan buah-buahan yang

subur di daerah ini. Artinya desa ini akan dijadikan destinasi wisata dengan basis pasca

bencana alam dari erupsi Gunung Sinabung dengan pemandangan yang cukup indah

untuk melihat Gunung Sinabung dari jarak yang relatif dekat tetapi masih berada di jalur

yang aman atau zona hijau.

507.508.

509.

510. BAB 6511. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

512. Idealnya sebuah penelitian harus dapat dikembangkan baik diawali dari

pembuktian teoritis sampai dengan penelitian implikasi kebijakan yang dapat diterapkan dalam

bentuk regulasi yang akan dilakukan oleh pemerintah. Regulasi dapat berupa bantuan

kemudahan dalam akses pembiayaan usaha maupun dalam proses produksi dan produk yang

dihasilkan. Tujuannya adalah untuk memberi peluang bagi pengusaha untuk lebih berkembang

sehingga dapat meningkatkan level usaha yang dijalani selama ini. Adapun bentuk rencana

penelitian berikutnya adalah :

1. Melakukan FGD kepada Masyarakat Lokasi Bencana, sehingga konsep tourism

village yang akan melibatkan masyarakat secara langsung sekaligus membuka peluang

ekonomi di desa tempat tinggal masyarakat.2. Melakukan FGD dengan aparat pemerintah khususnya Pemerintah Kecamatan dan

Desa yang terkena dampak dari erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, sebagai

Implikasi bagaimana pembuatan rule model ini melibatkan aparatur pemerintahan,

Page 55 of 63

Page 58: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

sehingga masyarakat dan pemerintah dapat bersinergi dalam memajukan ekonomi di

wilayah yang terkena bencana alam.3. Melakukan Study Banding ke wilayah bencana yang persis sama yakni Erupsi

Gunung Berapi; Tim Peneliti akan melakukan study banding ke wilayah DI Yogyakarta

dengan bencana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta, tetapi sekarang wilayah

tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang menyukai alam

pegunungan dengan berbagai macam aktivitas yang dapat dikembangkan. Maka konsep

ini memiliki dasar edutaiment dalam bisnis pariwisata. 4. Merumuskan rule model Tourism Village, setelah terjadi bencana alam dalam bentuk

dampak positif yang menjadi peluang aktivitas ekonomi baru menjadi penggerak

ekonomi di wilayah tersebut sekaligus membuka lapangan kerja di daerah bencana.

513.

Page 56 of 63

Page 59: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

514. BAB 7

515. KESIMPULAN DAN SARAN

516. 7.1. Kesimpulan

517. Adapun kesimpulan yang dapat dirumuskan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Masih sulit untuk turun kelapangan dan banyak aktivitas pangan yang belum bisa

dijalankan karena waktu, kucuran dana yang lebih lambat dan kondisi alam yang masih

mengalami erupsi pada bulan Juli akhir sampai dengan akhir Nopember 2017 kemarin.2. Tim baru mengunjungi wilayah yang sangat berdekatan dengan Gunung Sinabung, baik

untuk zona merah dan zona hijau dimana penduduk masih dapat bermukim di wilaah

kampungnya, maka masih melakukan obeservasi untuk melihat kondisi di lapangan.3. Fakta menujukkan bahwa ada sebahagian penduduk yang kampungnya terkena secara

langsung dari muntahan erupsi Gunung Sinabung untuk tidak boleh tinggal lagi di

wilayah tersebut, sehingga ancaman tempat tinggal dan usaha pertanian mereka juga

terancam. Dengan kata lain secara ekonomi tingkat kesejahteraaan nya menjadi menurun

drastis.4. Pada satu wilayah di Kecamatan Naman Teran dapat dikembangkan menjadi wilayah

Kampung wisata traditional handycraft serta membangun kawasan destinasi wisata

alam untuk olahraga misalnya Jalur Sepeda downhill, mobil offroad dan lainsebagainya

seperti yang ada di Provinsi DI Yogyakarta pasca erupsi Gunung Merapi.5. Desa Beganding di Kecamatan Simpang Empat dapat dijadikan Kampung Wisata

Kuliner dan EcoAgrowisata desa wilayah pegunungan yang membuat kenyamanan bagi

wisatawan dalam melakukan kunjungan ke wilayah destinasi wisata Gunung Berapi aktif.6. Membuka peluang ekonomi dalam bentuk Usaha Penegelolaan Paket wisata oleh Kaum

Muda Pedesaan yang terkena Erupsi Sinabung dengan menggunakan kemajuan teknologi

untuk memperkenalkan destinasi wisatanya. Artinya arus urbanisasi dalam mencari

pekerjaan ke kota dapat diminimalkan karean ada peluang ekonomi yang dapat dijalani

oleh masyarakat setempat.7. Membangun tempat wisata dengan basis Museum Bencana Gunung Berapi Sinabung dari

Rumah yang terkena bencana dan tidak boleh menjadi tempat tinggal kembali oleh

penduduknya, yakni di desa Berastepu Kecamatan Simpang Empat. Desa ini memiliki

satu rumah yang sangat permanen dan bagus yang dibelakangnya terlihat jelas posisi

gunung Sinabung. Jadi tempat ini akan dijadikan Museum Geologi khususnya

Page 57 of 63

Page 60: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

Vulkanologi dengan sisa barang yang ada dan diinterior lebih baik lagi agar menjadi

tempat wisata keilmuan sekaligus wisata sejarah Gunung berapi Sumatera Utara yang

telah 400 tahun tidak aktif, kemudian aktif lagi dan tidak tahu kapan berhenti.

518. 7.2. Saran

519. Saran juga akan kami lengkapi ketika membuat laporan akhir dari penelitian ini

adalah :

1. Bagi Pemerintah Propinsi Sumatera Utara; dapat membuat kebijakan yang lebih tepat

berdasarkan kondisi geografis dan kebencanaan, dimana pembangunannya harus

mengarah pada kondisi alam dan ramah terhadap lingkungan atau suistanability

economic development yang mengacu pada target capaian dari Suistanability

Development Goals (SDGs) sebagai implementasi dari kebijakan global via UNDP

(united nation development programme).2. Bagi Pemerintah Kabupaten Karo; dapat membuat Kebijakan yang lebih realitstis

dalam mepertahankan daerah ini memiliki keunggulan dari sektor pertanian khususnya

sub sektor tanaman Holtikultura dan sektor Pariwisata Alam Pegunungan. Kebijakan

yang ditempuh harus berdasarkan pada potensi alam baik pada saat tidak ada bencana

alam maupun sedang menjalani bencana alam. Bahwa kondisi ini memiliki peluang

ekonomi atau economic disaster yang akan membuka peluang ekonomi baru dan

lapangan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan masyarajat di Kabupaten Karo.3. Bagi Pemerintah Kecamatan pada Wilayah yang terkena Langsung Erupsi Gunung

Sinabung; membuat pemetaan wilayah dalam merencanakan pembangunan fisik di

daerahnya yang menjadi program Pemerintah Kabupaten, seperti pembangunan sarana

infrastruktur fisik yang dapat memberikan multiplier effect dalam kativitas ekonomi di

wilayah teritorialnya, sehingga ekonomi masayarakat secara umum akan meningkat.4. Bagi Pemerintah Desa yang terkena Erupsi; mampu menggunakan alokasi dana desa

(ADD) yang merupakan kebijakanpemerintah pusat dalam membangun ekonomi

beradasrkan pada wilayah pinggiran. Jika penggunaan dana desa ini dapat efisien dan

efektif dalam membangun sarana fisik dan non-fisik desa, maka peluang ekonomi akan

dapat dilaksakanan oleh masyarakat dalam bentuk yang lebih mandiri, atau bahkan desa

dapat membangun BUMDes yang dikelola secara profrsional.

Page 58 of 63

Page 61: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

5. Untuk Masyarakat Desa khususnya Anak Muda; mampu mencari peluang baru dalam

mengembangkan lapangan kerja di desa pasca erupsi Sinabung dengan melihat

perkembangan seperti daerah ini melalui internet, kemudian membuak usaha di desa

melalui website yang dapat dilihat orang secara langsung dari teknologi atau ICT

(information – communication – of Technology) misalnyadari Media social (medsos)

yang dapat dilihat dari device sperti computer, smartphone dan lain-lain.

520.

521.

522.

523.

524.

525.

526.

527.

528.

529.

530.

531.

532.

533.

534.

535.

536.

537.

538. DAFTAR PUSRAKA

539. Bird, Deanne,K. et all (2010) Dampak bahaya vulkanik terhadap pariwisata dan

pendidikan di Selatan Islandia. (Elsevier)

Page 59 of 63

Page 62: Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan …

540. BNPB R.I 2010 rencana penanggulangan bencana 2010 – 2014. Jakarta.

541.

542. BPS Kabupaten Karo (dalam berbagai tahun) di www.karokab.bps.go.id

543.

544. C.Tias, Dewani.(2008). Gunung meletus dan antisipasinya. Semarang aneka ilmu.

545. Darmanto, Darmakusuma dan Sudarmadji. (2014). Dampak lingkungan dan resiko

bencana pengembangan desa wisata studi kasus di desa wisata sambi.

546. Kumalawati, Rosalina (2014). Dampak banjir lahar pasca erupsi Gunung Merapi

2010 pada kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kali Putih Kabupaten Magelang.

547. Kompas online; website www.kompas.com

548. Kuncoro, Muudrajat. (2013). Metode riset untuk bisnis & ekonomi.Jakarta: PT

Erlangga.

549. National Geographic; website www.nationalgeographic.com

550. Nugrahani, Tri Siwi. (2012). Dampak erupsi merapi dan kemiskinan di Kecamatan

Cangkringan.

551. T, Wilson et all (2007). Dampak letusan gunung merapi terhadap pertanian dan

infrastruktur di Indonesia.

552. Weni R. Deka. (2009). Letusan Gunung Berapi. Jakarta PT Intan Sejati Klaten

553. Yunardi, Syafrul (2012); Dampak kebakaran hutan bagi kondisi ekonomi sosial

masyarakat di Indonesia

554. Zakaria, Fariz dan Rima Dewi Suprihardjo. (2014). Konsep pengembangan kawasan

desa wisata di desa bendungan kecamatan pakong kabupatem pemakasan.

555.

556.

557. LAMPIRAN

558.

Page 60 of 63