2
Pikiran Rakyat ecUNPAD ) O(NON UNPAD ) ( ) o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu e Minggu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 @> 27 28 29 30 31 OPeb o Mar OApr OMei eJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes Burhanuddin Abdullah Komit Membangun Kop- J, _ L.- ~_ as} B AGI Burhanuddin Ab- dullah, kehidupan ada- lah kurva yang berge- jolak, kurva yang naik setinggi- tingginya kemudian turun ke tempat yang paling rendah. "Seperti rollercoaster yang sungguh menakutkan bila ber- gerak turun, berteriak seakan jantung akan copot. But i'm a survivor, " tegasnya saat dite- mui di kediamannya di Cihan- juang, Kota Cimahi, Sabtu (28/5). Hal itu seolab menampikan kekhawatiran akan kemam- puan dirinya untuk bertahan • setelah menerima vonis lima tabun penjara karena kasus aliran dana Bank Indonesia pa- da 2008. Rollercoasteryang di- tumpanginya turun dengan cepat ke tempat yang paling rendah, rumah tahanan. Disebut turun drastis karena setahun sebelumnya, 2007, merupakan periode yang penuh anugerah sekaligus pun- cak dari aktualisasi diri Burhanuddin sebagai "sopir" mesin perekonomian negeri ini. Dalam bukunya, Mengadili De- wan Gubernur Bank Indone- sia, Burhanuddin menyatakan, ."Saya bersyukur mendapat kenikmatan dan memperoleh banyak anugerah pada tahun 2007 ini. Saya mendapat begi- tu banyak penghargaan. Saya mendapat Bintang Maha Pu- tera Utama dari Pemerintah Republik Indonesia, Gubernur Bank Sentral Terbaik dari Global Finance, alumnus ter- baik dari Michigan State Uni- versity (MSU), serta penghar- gaan akademis doktor honoris causa dari Universitas Dipone- goro dan Universitas Padjadja- ran. Saya tentu bersyukur ':tas anugerab tersebut. Akan tetapi, sayajuga bertanya-tanya, akan ada apa... dalam hidup saya ini...." Beruntung saya berkesem- patan memotret kebahagiaan Burhanuddin saat menerima penghargaan Gubernur Bank Sentral Terbaik dari Global Fi- nance di Washington D.C. pada Oktober 2007. Penghargaan yang diberikan dalam rangka- ian pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia itu tampaknya menjadi kunjungan terakhir Burhanuddin ke luar negeri karena tak berapa lama kemu- dian Burhanuddin dikenai ce- gah tangkal (cekal). Namun pa- da Maret 2008, Burhanuddin mendapat izin khusus dari KPK untuk mengikuti pertemuan Gubernur Bank Sentral yang tergabung dalam Islamic Fi- nancial Service Board (IFSB) di Jeddab, Arab Saudi . Dalam suatu kesempatan makan malam di Baltimore AS seusai menerima penghargaan tersebut, Burhanuddin menga- takan hidup ini bagaikan lima bola. Bola-bola itu adalah pekerjaan, keluarga, pertem- anan, kesehatan, dan semangat Kliping Humas Onpad 2011 -

Komit Membangun Kop- as}pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...20110626-komitmembangunkoperasi.pdf · aliran dana Bank Indonesia pa-da 2008. Rollercoasteryang di-tumpanginya turun dengan

  • Upload
    doandat

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komit Membangun Kop- as}pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...20110626-komitmembangunkoperasi.pdf · aliran dana Bank Indonesia pa-da 2008. Rollercoasteryang di-tumpanginya turun dengan

Pikiran Rakyat ecUNPAD )O(NON UNPAD )

( )o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu e Minggu

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1618 19 20 21 22 23 24 25 @> 27 28 29 30 31

OPeb oMar OApr OMei eJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Burhanuddin Abdullah

Komit Membangun Kop- J, _L.- ~_

•as}

B AGI Burhanuddin Ab-dullah, kehidupan ada-lah kurva yang berge-

jolak, kurva yang naik setinggi-tingginya kemudian turun ketempat yang paling rendah."Seperti rollercoaster yangsungguh menakutkan bila ber-gerak turun, berteriak seakanjantung akan copot. But i'm asurvivor, " tegasnya saat dite-mui di kediamannya di Cihan-juang, Kota Cimahi, Sabtu(28/5).

Hal itu seolab menampikankekhawatiran akan kemam-puan dirinya untuk bertahan

• setelah menerima vonis limatabun penjara karena kasusaliran dana Bank Indonesia pa-da 2008. Rollercoasteryang di-tumpanginya turun dengancepat ke tempat yang palingrendah, rumah tahanan.

Disebut turun drastis karenasetahun sebelumnya, 2007,merupakan periode yangpenuh anugerah sekaligus pun-cak dari aktualisasi diriBurhanuddin sebagai "sopir"mesin perekonomian negeri ini.Dalam bukunya, Mengadili De-wan Gubernur Bank Indone-sia, Burhanuddin menyatakan,."Saya bersyukur mendapatkenikmatan dan memperolehbanyak anugerah pada tahun2007 ini. Saya mendapat begi-tu banyak penghargaan. Sayamendapat Bintang Maha Pu-tera Utama dari PemerintahRepublik Indonesia, GubernurBank Sentral Terbaik dari

Global Finance, alumnus ter-baik dari Michigan State Uni-versity (MSU), serta penghar-gaan akademis doktor honoriscausa dari Universitas Dipone-goro dan Universitas Padjadja-ran. Saya tentu bersyukur ':tasanugerab tersebut. Akan tetapi,sayajuga bertanya-tanya, akanada apa... dalam hidup sayaini.. .."

Beruntung saya berkesem-patan memotret kebahagiaanBurhanuddin saat menerimapenghargaan Gubernur BankSentral Terbaik dari Global Fi-nance di Washington D.C. padaOktober 2007. Penghargaanyang diberikan dalam rangka-ian pertemuan tahunan DanaMoneter Internasional (IMF)dan Bank Dunia itu tampaknyamenjadi kunjungan terakhirBurhanuddin ke luar negerikarena tak berapa lama kemu-dian Burhanuddin dikenai ce-gah tangkal (cekal). Namun pa-da Maret 2008, Burhanuddinmendapat izin khusus dari KPKuntuk mengikuti pertemuanGubernur Bank Sentral yangtergabung dalam Islamic Fi-nancial Service Board (IFSB) diJeddab, Arab Saudi .

Dalam suatu kesempatanmakan malam di Baltimore ASseusai menerima penghargaantersebut, Burhanuddin menga-takan hidup ini bagaikan limabola. Bola-bola itu adalahpekerjaan, keluarga, pertem-anan, kesehatan, dan semangat

Kliping Humas Onpad 2011 -

Page 2: Komit Membangun Kop- as}pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...20110626-komitmembangunkoperasi.pdf · aliran dana Bank Indonesia pa-da 2008. Rollercoasteryang di-tumpanginya turun dengan

hidup. "Bola pertama adalahbola karet, seolah kita bermainjuggling. Sementara empat bo-la lainnya adalah bola kacayang akan sulit untuk memu-ngutnya bila pecah beranta-kan," katanya sambil mengu-nyah kepiting bumbu lada hi-tarn.Beberapa bulan kemudian,

tepatnya 28 Januari 2008,Burhanuddin dinyatakan seba-gai tersangka kasus aliran danaBI. Proses pengadilan terusbergulir hingga Burhanuddindikenai vonis lima tahun pen-jara. Ini adalah kurva kehidu-pan paling rendah yang harus .dilaluinya, jauh lebih rendahdari pada saat dirinya lengsersebagai Menko Perekonomiandi Kabinet Gotong Royong dan"menganggur" selama 2 tahun.

**INGATAN saya kemudian

bergerak lebih jauh lagi ke be-lakang, tepatnya awal tahun2006. Saat itu, di padang golfBandung Giri Gahana (BGG)Jatinangor, Burhanuddin ber-main satuflight dengan Direk-tur Utama Bank Jabar (sebe-lum berubah menjadi BankBJB) Umar Sjarifudin, Pemim-pin Bank Indonesia BandungM. D. Soegiarto, dan DirekturBank BNI. Di ruang VVIP BGGbersama rombongan satuflight-nya kami berbincangagak lama, dari soal perekono-mian, Ki Sunda, hingga keingi-nan dirinya untuk menulis."Saya ingin jadi novelis. Saya

ini sejak SPMA menjadi pem-baca buku yang keras, semuajenis buku saya baca, terutamabuku filsafat, agama, sejarah,dan sastra," katanya.Kini, lima tahun kemudian,

Burhanuddin benar-benar•menyalurkan hobi menulisnya.

Pada Juli 2011 akan terbit duabuku terakhimya, menjadikan-nya buku ke-5 yang dibuatBurhanuddin. Dari lima bukuitu, tiga buku di antaranyadibuat selama dalam rumahtahanan. "Waktu yang me-limpah memberi keleluasaankepada saya untuk mencu-rahkan pikiran, perasaan, danpemahaman saya," katanya.Dua buku yang pertama

dibuat adalah Jalan MenujuStabilitas Mencapai Pemban-gunan Ekonomi Berkelanjutanberisi kumpulan pidatonya pe-riode 2003-2005 (Januari2006), dan Menanti Kemak-muran Negeri yang meru-pakan kumpulan artikelnya pe-riode 1985-2005 (Juni 2006).Sementara buku Mengadili

Dewan Gubernur Bank In-donesia; Catatan Akhir Per-jalanan Karir merupakan ver-si ringkas kehidupannya yangberisi kompilasi kronologis,teriakan ketidakadilan, rapuh-nya independensi bank sen-tral, perasaan yang berkeca-muk, hingga hikmah yang bisadiambil.Buku ini dicetak dua kali

pada Juli dan Agustus tahun2009, hanya beberapa bulansetelah vonis dijatuhkan pada29 Oktober 2008. Distribu-sinya relatif terbatas hanyaberdasarkan pesanan parakoleganya, kendati sempat ju-ga beredar di tiga toko bukuGramedia di Jakarta.Dua buku lainnya yang

akan segera diterbitkan adalahRecollection of Thoughts,berupa kumpulan renungantentang berbagai masalah ke-hidupan serta buku Demi Sta-bilitas, Biografi Sebuah Kebi-jakan adalah suatu knowledgemanagement yang diharap-

DUDI SUGANDI/"PR"

kan menjadi warisan modelkepemimpinannya di Bank In-donesia.

**MEMELIHARA empat bo-

la kaca yang merepresentasikanempat aspek kehidupan, yaknipekerjaan, keluarga, pertema-nan, kesehatan, dan semangathidup tetap dipegang teguhBurhanuddin. Diskusi yangrutin dilakukan dengan kolega,teman, dan sahabatnya dariberbagai latar belakang, kemu-dian mengejawantah pada ko-mitmen untuk turut sertamembangun koperasi. Oleh ka-

rena itu, didirikanlahMasyarakat KoperasiIndonesia (MKl).

"Saya ingin MKl

menjadi source of advise of thelast resort (mengadaptasifungsi BI sebelumnya sebagailender of the last resort). Kamisiap memberikari pembinaanbila koperasi sudah mengalami. jalan buntu dan lembaga per-koperasian mili pemerintahjuga sudah tu n tangan,"katanya.MKl yang dibe tuk 21 Mei

2011 tersebut m miliki tigakegiatan utama.y kni disemi-nasi informasi, kajian microji-nance, dan Koperasi Serba Us-aha Mataholang.Seluruh informasi yang ingin

disampaikan termasuk kajian-kajian dari Centre of Microji-nance Study and Developmentdiakomodasi dalam majalanbulanan Kontras. Burhanuddinberharap hal itu bisa memberiinspirasi para pe gurus kop-erasi untuk men embangkanusahanya.Mataholang aru saja

melakukan kerja sama denganMetro Money E change Re-source Bhd., Posi 0, dan BP~KS untuk melayani transaksipengiriman uang ·emmitance)dari para tenaga kerja Indone-sia (TKl) di Malaysia. Potensiindustri ini sangat besarrBayangkan saja, setiap tahunpara TKl mengirimkan uang-nya ke Indonesia sebesar 2,7miliar dolar AS. Darijumlah inibaru 10 persen yang bisa ter-layani secara elektronik, sisa-nya mereka bawa dalam ben-tuk tunai ke Indonesia.Dana yang terkumpul seba-

gian akan digunakan untukpengembangan dan pembinaankoperasi di Indonesia.Itulah buah karya Burhanud-

din. Sebagai survivor, ia sudahmenaiki kurva kehidupannyalagi, kurva kehidupan yang di-jalani bersama dengan teman,saudara, dan keluarganya.(Dadang H rmawanj"PR")***

• Nama: Burhanuddin Abdullah

• Pendidikan:

- Sarjana Pertanian Universitas Padjadjaran- Memperoleh Gelar M.A. di Michigan State University

Departemen Pertanian Aceh (1974-1975)

• Karier:

Staf di PT Unilever, Tea Departnientllntraport Teh Jaya (1976-1978)Staf Urusan Kredit di Bank Indonesia (1979-1981)

Staf Gubernur BI (1986-1989)Staf Urusan Riset dan Statistik (1984-1986)

Staf padaAsia Pacific Department IMF (1989-1990)Assistant to Executive Director of IMF for South-East Asia and PacificGroupKepala Bagian Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan InternasionalBI (1994)Wakil Kepala Urusan Luar Negeri BI (1996-1997)Wakil Kepala Urusan Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI (1997-1998)

Deputi Gubernur BI (2000)Direktur Direktorat Luar Negeri BI (1998-2000)

Gubernur Bank Indonesia (2003-2008).Menko Perekonomian (2001)

A: