Upload
phamanh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Teknologi lnformasi
Komitmen pada pengembangan jaringan pe nkan lektronik berhasil meningkatkan
lum tran ksi perbankan melalui berbagai ilihan e-channel N I.
BNI's commitment in e-channel has succeeded in the of transaction volume using the Bank's diverse
selection of electronic channels.
Sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia, BNI senantiasa menempatkan teknologi informasi sebagai
salah satu komponen penting dari strateginya serta terus membangun kompetensi teknologinya sejajar dengan standar dan praktik-praktik yang berlaku secara internasional.
Sebagai bagian dari komitmennya pada praktik tata kelola perusahaan yang baik, pengembangan teknologi di BNI selalu mengikuti semua peraturan yang diterbitkan oleh bank sentral ataupun badan regulator
nasional dan internasional lainnya. Berkenaan dengan
penerapan manajemen risiko Tl, BNI telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia PBI 9/15/2007 Di tahun 2009 praktik tata kelola teknologi BNI kembali berhasil meraih sertifikasi ISO 9001-2000 untuk bidang system
development life cycle (SDLC), IT operation services
dan IT security management.
lnisiatif teknologi informasi ditentukan oleh Komite Pengarah Teknologi lnformasi. Komite tersebut bertugas menetapkan cetak biru teknologi BNI, memutuskan prioritas investasi dan pengembangan, serta mengevaluasi kinerja implementasi teknologi BNI
102
As one of Indonesia's banks, BNI always considers technology a vital component of its
strategy and consistently pursues higher technology competence in line with international standards and global business
As part of its commitment in good corporate
governance BNI technology always considers the prevailing regulations issued by the Bank Indonesia as well as other national and international regulatory bodies. In 2009, the Bank's good governance practices were
with the extension of the ISO 9001-2000 certification for the system development life cycle (SDLC), IT operation services and IT service management processes.
Information technology initiatives are governed by the Information Technology Steering Committee. The
Committee determines the Bank's technology blue print, its investment and development priorities as well as evaluates the performance of BNI's technology
I From Management 54 I Business Review
Untuk menjamin proses perubahan teknologi yang
terkoordinasi, BNI juga telah membentuk Komite
Pengontrol Perubahan (Change Control Committee) yang bertugas mengelola seluruh proses perubahan
teknologi agar selaras dengan strategi bisnis dan
pengembangan produk BNI.
Sejalan dengan proses reorientasi BNI menuju model
'customer centric' yang berorientasi pad a nasa bah,
BNI telah menyiapkan Rencana StrategikTI 2009-2013
dengan melibatkan divisi Tl serta juga semua unit
pengguna Tl. Rencana Strategik tersebut menguraikan
peta perjalanan (roadmap) implementasi BNI dalam
membangun pondasi teknologi guna mendukung
agenda baru BNI. BNI juga telah memiliki dokumen
acuan IT Guiding Principles guna mempercepat
proses pengambilan keputusan yang bersifat teknis
dan memastikan pengembangan teknologi berbasis
service oriented architecture (SOA) sehingga dapat
memperpendek proses pengembangan produk ke
pasar serta menjamin tingkat layanan superior ke
seluruh organisasi BNI.
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
To ensure that technology change is well coordinated,
BNI established the Change Control Committee,
which manages the Bank's entire technology change
management process to ensure alignment with BNI's
business and product development strategies.
In line with BNI's reorientation toward a customer
centric model, BNI has prepared its IT Strategic Plan
2009-2013 period, involving the Bank's IT division as
well as all IT user units. The Strategic Plan details
BNI's implementation roadmap in developing the
necessary technology platform to support the Bank's
new agenda. BNI has also established its IT Guiding
Principles to facilitate all technical decision-making
processes as well as to ensure the development
of application technology on the basis of a service
oriented architecture platform. This will result in a
shorter time-to-market in product development as well
as ensure a superior level of service throughout the
organization.
103
Teknologi lnformasi
Selama tahun 2009, telah dicapai banyak kemajuan di
berbagai bidang sesuai dengan target-target yang telah
ditetapkan dalam dokumen peta perjalanan Tl BNI.
Berbagai produk dan fitur baru telah diluncurkan
melalui jaringan perbankan elektronik BNI, yang
meliputi jaringan ATM, Cash Deposit Machine (CDM),
layanan perbankan internet personal dan korporat,
phone banking, serta layanan SMS dan mobile
banking. Agar dapat terus memberikan kenyamanan
layanan perbankan, sebanyak 1.025 mesin ATM baru
telah diluncurkan sepanjang tahun 2009 sehingga di
akhir 2009 jaringan ATM BNI meliputi lebih dari 4.000
mesin ATM.
Komitmen BNI dalam pengembangan jaringan
perbankan elektronik telah berhasil meningkatkan
rasio transaksi cabang dan transaksi elektronik dari
64% berbanding 36% selama semester pertama 2008
menjadi 56% berbanding 44% di semester ke dua
2009.
Guna membantu meningkatkan efektivitas proses
pengambilan keputusan, kami telah menyempurnakan
sistem pendukung keputusan (decision support
system) yang kini dapat memberikan dukungan
pada aktivitas-aktivitas cash prediction report, cash
forecasting, performance measurement system,
financial information management assessment,
customer data integration, customer relationship
management, dan risk management system.
104
Progress in all areas continued during the year in
completing key milestones on the Bank's IT roadmap.
New products and features were introduced within
BNI's comprehensive e-channel selections, which
include ATMs, Cash Deposit Machines (CDM),
personal and corporate internet banking, phone
banking, as well as SMS and mobile banking services.
1,025 new ATM machines were added during the year
to offer an even more convenient banking experience
to the customers, bringing the Bank's total ATMs to
more than 4,000 machines by the end of the year.
BNI's commitment in e-channel development over the
years has succeeded in improving the Bank's branch
to electronic channel transaction volume composition
from 64% to 36% during the first semester of 2008 to
56% to 44% in second semester 2009.
To support the needs for a more effective decision
making process, we upgraded the existing decision
support systems that currently provide support
for the Bank's cash prediction and forecasting,
performance measurement, financial information
management assessment, customer data integration,
customer relationship management and risk
management activities.
2009
I From Management 54/ Business Review
Kemajuan juga telah diraih di bidang pengembangan
berbagai fitur berbasis teknologi, baik untuk
mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga yang
stabil maupun meningkatkan pendapatan fee income.
Menyusul keberhasilan peluncuran perdana sistem
pembayaran prepaid, con tactless berbasis smart card pada acara Java Jazz di bulan Maret 2009, BNI telah
memperluas layanan sistem prepaid tersebut dengan
implementasi di Taman 1m pian Jaya Ancol dan outletoutlet Alfamart.
Sebagai bagian dari komitmen BNI untuk berperan
sebagai jembatan antara dunia dan Indonesia, di
tahun 2009 BNI telah ditunjuk sebagai satu-satunya
bank persepsi untuk penerimaan negara dari luar
negeri. Guna memfasilitasi transaksi tersebut, telah
dikembangkan aplikasi online Modul Penerimaan
Negara (MPN) yang diimplementasikan di cabang
cabang luar negeri BNI di London, New York, Tokyo,
Hong Kong dan Singapura.
Di tahun 2009 juga telah diluncurkan sistem Smart
Remittance yang menawarkan kemudahan transaksi
remittance domestik dan internasional melalui lebih
dari 950 cabang domestik BNI, lima cabang luar negeri
serta perwakilan di beberapa negara TimurTengah
dan 1.365 bank koresponden di seluruh dunia. Sejak
diluncurkan di bulan April 2009, pendapatan dari
transaksi remittance tumbuh dari Rp 126 miliar
menjadi Rp 169 miliar sehingga berhasil
memenangkan penghargaan "The Best Remittance Provider of the Year in South East Asia- Indonesia"
dari Alpha South East Asia.
Bagi para nasabah korporasi, BNI menawarkan
berbagai kemudahan transaksi berbasis teknologi
untuk memenuhi kebutuhan manjemen supply chain nasabah, termasuk layanan Online Payment Billing System, Internet Banking Corporate, Cash Management System and Student Payment Center.
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
We also progressed in developing more technology
based features to help grow strong and stable third
party funds as well as to improve fee-based income
earnings.
Following the initial launching of BNI's new,
contactless and smart card based prepaid payment
system during the Java Jazz music event March 2009,
we extended the service with its implementation in
the Jaya Ancol amusement park and Alfamart outlets.
As part of its commitment to bridge the world and
Indonesia, in 2009 BNI was appointed as the only
bank to receive overseas payment for state income.
To facilitate this transaction, a comprehensive online
application called Modul Penerimaan Negara (MPN),
has been developed and implemented within the
Bank's overseas' branches in London, New York,
Tokyo, Hong Kong and Singapore.
2009 witnessed the launching of BNI's Smart
Remittance system, offering convenient domestic
and international remittance transactions through the
Bank's over 950 domestic branches, five overseas
offices, representatives in several Middle East
countries as well as 1 ,365 correspondent banks
worldwide. Since its introduction in April 2009,
revenues from remittance transactions grew from
Rp 126 billion to Rp 169 billion and won the "Best
Remittance Provider of the Year in South East Asia
Indonesia" from Alpha South East Asia.
For the corporate customers, BNI offers various
technology based transaction services to meet their
supply chain management needs, including Online
Payment Billing System, Internet Banking Corporate,
Cash Management System and Student Payment
Center services.
105
Teknologi lnformasi
Di sektor pendidikan, BNI terus mengembangkan
kemitraannya dengan lebih dari 54 institusi pendidikan
terkemuka dengan meluncurkan sistem terbaru yang
menawarkan proses data yang lebih cepat dari tiga
hari menjadi kurang dari satu hari.
BNI juga telah menyelesaikan proyek pilot sistem
pengelolaan kas (cash management svstem) baru
yang akan menawarkan solusi keuangan yang
komprehensif bagi para nasabah korporasi, meliputi
fasilitas pengelolaan cash inflow dan outflow,
pembayaran elektronik, cash collection serta fasilitas
pelaporan keuangan yang canggih. Di tahun 2009,
sistem tersebut telah diimplementasikan guna
melayani para nasabah di industri Minyak dan Gas.
Guna memenuhi terus meningkatnya kebutuhan
sistem yang handal yang beroperasi selama
7x24 jam, kami juga berhasil meraih kemajuan di
sektor infrastruktur teknologi, baik melalui proses
penyempurnaan sistem yang berkesinambungan
maupun investasi di bidang piranti keras, jaringan
dan fasilitas disaster recoverv. Guna mencapai target efisiensi operasional, kami telah melakukan upaya
peningkatan efisiensi sistem, standarisasi teknologi
serta meluncurkan sistem paperless dan VOIP guna
mendorong efisiensi operasi perbankan. Selama tahun
2009, kami berhasil meraih sekitar 20% peningkatan
efisiensi biaya otomasi teknologi informasi.
Selama tahun 2010, BNI akan terus melakukan
inovasi melalui peluncuruan produk dan fitur baru
berbasis teknologi, terutama di sektor customer
relationship management, trade finance, treasurv
dan business intelligence. Selain itu BNI juga
akan terus memperkuat sistem enterprise risk
106
In the education sector, BNI continued to grow
its with over 54 leading educational
institutions in the country following the introduction
of an upgraded system that promises considerable
response time from three days to less
than a one day data processing time.
We also the pilot project of a new cash
management system that will offer a comprehensive
financial solution for corporate customers,
encompassing facilities for cash inflow and outflow
management electronic payment cash collection as
well as state-of-the-art financial reporting. The new
system had already been in 2009 to
serve our corporate customers in the Oil and Gas
To meet the Bank's ever demand for a
reliable, 7x24 hours system availability, progress was
also recorded on the infrastructure front through
continuous system fine tuning as well as ongoing
investment in the Bank's hardware, network and
disaster recovery facilities. To meet its operational
efficiency targets, we initiated efforts for system as well as standardization,
and launched bank-wide paperless and VOIP
to promote more cost effective
banking operation. As a result, in 2009 we succeeded
in gaining roughly a 20% efficiency improvement
within the Bank's information technology operations.
Further innovation initiatives will continue in 2010
through the introduction of new IT based products
and features, in particular in the areas of customer
relationship management trade finance, treasury
I From Management 54/ Bus1ness Revievv
management-nya, serta implementasi lanjutan
sehubungan dengan ketentuan Basel II serta terus
melakukan penyempurnaan fungsi call center, identity
management dan operasional Tl.
Sehubungan dengan proses pemisahan divisi
perbankan syariah menjadi entitas independen, BNI
menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung
semua perusahaan anak dengan menyediakan
infrastruktur dan jaringan yang dibutuhkan guna
merealisasikan rencana pengembangan usahanya.
Ke depan, makin meningkatnya kesadaran konservasi
energi dan lingkungan akan mendorong prioritas BNI
dalam implementasi Green IT, seperti penggunaan
teknologi berenergi rendah serta proses otomasi yang
mendorong penghematan penggunaan peralatan
kantor yang berasal dari sumber daya alami.
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
and business
are initiatives to
management system, Basel II related
management
of sharia division into
an BNI restates its commitment
to support all subsidiaries the necessary
infrastructure and network to meet their
increased concems over energy
conservation and environmental will
determine BNI's future
Priorities
include among others, the
in the future
of low energy
as well as further automation to
conserve the use of sourced office
107
Ia Iui
I an I
k n
laan risi
m k risi
an an
Through an integrated and comprehensive risk management framework and internal control structure, BNI is able to ensure early identification of risks, allowing further actions to minimize the impact of any risk.
BNI melakukan pengelolaan risiko yang mencakup
keseluruhan lingkup aktivitas usaha di BNI, berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara
fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan
risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko
yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan
menjadi strategic partner bagi unit bisnis dalam
mendapatkan hasil optimal dari operasi perusahaan.
Dengan mengandalkan tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance) dan manajemen
risiko yang solid, BNI dapat terhindar dari dampak
buruk krisis perekonomian global yang mulai melanda
sektor keuangan dunia pada akhir tahun 2008. Dengan
arahan dan pegawasan dari Direksi serta Dewan
Komisaris, pengelolaan risiko dijalankan secara pruden
sehingga BNI berhasil mengidentifikasi secara cepat dan tepat setiap adanya perubahan indikator-indikator
·pasar dan keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja
bank selama tahun 2009.
Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari
pengembangan dan peningkatan, secara kontinu dan
berkelanjutan, terhadap kerangka sistem pengelolaan
risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu
dan komprehensif, sehingga dapat memberikan
informasi adanya potensi risiko secara lebih dini
dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang
memadai untuk meminimalkan dampak risiko.
108
BNI's risk management framework encompasses the
Bank's all business activities by maintaining balance
between business operation and its risk management
By well
management
operational outcomes.
Thanks to its good corporate governance and solid
risk management practices, BNI was able to avoid
the adverse impacts of the global economy crisis that
began to affect the global financial industry at the end
of 2008. Under the direction and supervision of the
Board of Directors and Board of Commissioners, risk
management was conducted prudently, allowing BNI
to and accurately any changes in
market and financial indicators that could impact BNI's
performance in 2009.
The Bank's successful performance was the result
of ongoing development and improvement of BNI's
integrated and comprehensive risk management
framework and internal control structure to ensure
presentation of information on risk ""Tom·'"'" that drives further actions to minimize the
any risk.
I From Management 54 I Business Review
Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai
perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi selalu
dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan parameter risikonya.
Dalam mengembangkan Manajemen Risiko, BNI selalu berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama Basel Accord II, serta best practices dari perbankan internasional.
Untuk mewujudkan manajemen risiko yang solid,
diperlukan suatu metode pengelolaan risiko yang baik dalam suatu struktur manajemen risiko yang terintegrasi. Berbagai inisiatif serta langkah-langkah telah dilakukan untuk meletakkan landasan yang
kuat bagi pengembangan manajemen risiko yang terintegrasi tersebut di BNI.
Secara organisasi, BNI telah menunjuk seorang Direktur yang bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko yaitu Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko.
Untuk membantu Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, BNI juga telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertanggungjawab terhadap aktivitas manajemen risiko, yaitu Divisi Manajemen Risiko (MAR) yang independen terhadap Divisi/satuan
yang melakukan fungsi operasional!bisnis maupun yang melakukan fungsi audit
Fungsi pengawasan atas penerapan manajemen risiko dilakukan Dewan Komisaris secara aktif antara lain dengan memberikan persetujuan dan melakukan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko, alokasi tanggung jawab kepada manajemen untuk melaksanakan kebijakan manajemen risiko serta memutuskan kategori transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
BNI's risk management framework is presented
through its policies, procedures, transaction limits, lines of authority and other risk management tools, entailing the bank's entire business activities. Periodic
reviews were regularly conducted to ensure that these policies and procedures are always in line with the latest business development.
Risk management policies at BNI always adhere to Bank Indonesia regulations on the Application
of Risk Management for Commercial Banks, and the documents from Basel Committee on Banking Supervision, particularly the Basel Accord II, as well as international best practices adopted by the banking
industry.
A solid risk management practice requires the development of a good risk management method within a well integrated risk management structure. Various initiatives and steps have been undertaken
to establish the necessary strong foundation that will support the development of a well integrated risk management at BNI.
Organizationally, BNI has appointed its Compliance and Risk Management Director to oversee the bank's risk management activities. To assist the Compliance and Risk Management Director, BNI has formed a Risk Management Taskforce, called the Risk Management Division, responsible for the bank's risk management
activities. This Division works independently from other operational, business and audit Divisions/units.
The Board of Commissioners actively oversees the implementation of risk management, among other
measures through the approval and evaluation of risk management policies, allocation of responsibilities to the management to implement those risk management policies, and determination of transactions that requires the prior approval of the Board of Commissioners.
109
Manajemen Risiko
Selain hal tersebut, dalam rangka membantu
pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko
yang efektif, BNI juga telah membentuk Komite Risiko
& Kapital (KRK), yang beranggotakan Direksi dan
Pemimpin Divisi, dan diketuai langsung oleh Direktur
Utama. Komite Risiko & Kapital ini terdiri dari 4 sub
Komite, yaitu Sub Komite Manajemen Risiko (RMC),
Sub Komite Kebijakan Kredit (CPC), Sub Komite Asset & Liability (ALCO) dan Sub Komite Anggaran.
Sub Komite Manajemen Risiko memiliki tugas dan
tanggung jawab utama mengidentifikasi seluruh
jenis risiko, menetapkan kebijakan dan strategi serta
mekanisme manajemen risiko, memastikan aktivitas
pengelolaan bisnis BNI memenuhi ketentuan internal
dan eksternal serta melakukan pemantauan secara
periodik dampak implementasi kebijakan dan strategi
terhadap parameter risiko.
Sub Komite Kebijakan Kredit memiliki tugas dan
tanggung jawab utama untuk mengevaluasi dan
menyetujui usulan maupun perbaikan terhadap
kebijakan, sistem manajemen dan prosedur
perkreditan yang telah ada maupun yang baru,
memberikan arahan terkait ketaatan terhadap
kebijakan dan prosedur kredit yang berlaku serta
menetapkan alat pengukuran dan pengendalian risiko
kredit dan batasan-batasannya.
Sub Komite Asset & Liability memiliki tugas dan
tanggung jawab utama untuk merumuskan kebijakan
dan strategi serta membuat keputusan strategis yang
diperlukan dalam pengelolaan aset dan kewajiban BNI.
Sub Komite Anggaran memiliki tugas dan tanggung
jawab utama untuk melakukan penyempurnaan
dan pengembangan kualitas kebijakan dan sistem
manajemen peranggaran BNI yang efektif dan adaptif
terhadap perkembangan lingkungan usaha guna
tercapainya kinerja sesuai Rencana Bisnis Bank.
Penggunaan sistem operasi perusahaan yang
tersentralisasi menjamin ketersediaan data risiko yang
terkini dan komprehensif. Dengan dukungan sistem
ini, data risiko secara bankwide dapat cepat diketahui,
sebagai contoh kualitas pinjaman dapat dilihat secara
harian. Sebagai sarana pendukung dalam pengelolaan
risiko, secara bertahap juga sudah dikembangkan
database masing-masing jenis risiko, yang bermanfaat
110
To assist in the of effective risk
management systems and processes, BNI has
established the Risk & Committee (I<RK).
is
the President Director, the Committee
of BNI's Board of Directors and
Division Heads. The Risk and Committee
consists of four sub committees, the Risk
Sub-Committee (RMC), the Credit
Sub-Committee the Asset and Liability Sub-
Committee (ALCO) and the Sub-Committee.
The Risk Sub-Committee is tasked with
all kinds of risks,
all business activities are in full
internal and external
tasked with
the
Bank's risk parameters.
management system and
on adherence to
and
measurement as well as credit risk management tools
and pararneter limits.
The main duties of the Asset & Sub-
Committee are to formulate the necessary
and needed to manage the Bank's assets
and liabilities.
management system and
to in BNI's environment and that
support the attainment of business targets defined in
the Bank's business
The
system ensures the
and risk management data.
this centralized system, bank-wide risk data can be
availability of daily
information on credit
efforts were also launched to build databases for
each risk type to be used in the identification,
i From Management 54 I Business Review
dalam identifikasi, pengukuran, pemantauan,
pengendalian, dan modeling terhadap risiko tersebut.
BNI telah menetapkan strategi dalam meletakkan
kerangka pengembangan manajemen bank berbasis
risiko dalam format Arsitektur Manajemen Risiko BNI.
Strategi tersebut berisi tahapan-tahapan yang harus
dilakukan dalam pengembangan manajemen risiko
yang disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan Bank
Indonesia (diantaranya adalah Road Map rencana
implementasi Basel II dari Bank Indonesia) maupun
prinsip-prinsip dan pedoman-pedoman dari Basel
Committee on Banking Supervision.
Pengembangan dan implementasi manajemen
bank berbasis risiko telah dimulai sejak tahun 2000
dengan menggunakan pendekatan pengukuran risiko
berbasis internal sebagai bagian dari pengelolaan
risiko serta diharapkan selesai seluruhnya pada tahun
2011. Di sisi lain, dalam hal perhitungan kecukupan
modal, BNI juga mempersiapkan diri sesuai dengan
arahan Bank Indonesia. Di tahap awal, perhitungan
kecukupan modal dilakukan dengan metode yang
paling sederhana (standardized approach) yang
merupakan model yang dapat diaplikasikan di seluruh
bank. Agar tercipta suatu kondisi yang sehat, BNI
juga melakukan sertifikasi terhadap seluruh Buku
Pedoman Perusahaan (SOP) yang ada dengan melihat
kecukupan aspek manajemen risiko dan kepatuhan
terhadap ketentuan yang ada, baik ketentuan internal
maupun eksternal.
Pengembangan budaya risiko turut membantu dalam
mewujudkan manajemen risiko yang terintegrasi. BNI
telah menanamkan budaya sadar risiko di kalangan
karyawannya dengan memberikan pemahaman
yang memadai mengenai faktor-faktor risiko yang
terkait dengan pekerjaan atau fungsinya sehari-hari.
Komunikasi dengan karyawan dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung, seperti sosialisasi
ke unit-unit penyampaian buku glosari manajemen
risiko dan booklet pemberdayaan & aktualisasi
manajemen risiko ke seluruh unit sisipan mengenai
perkembangan manajemen risiko pada pertemuan
rutin pegawai, menyisipkan materi manajemen
risiko ke dalam seluruh pelatihan pegawai, serta
pembahasan dan informasi manajemen risiko di web
internal BNI.
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
measurement,
those risk types.
evaluation and
BN I has established a strategy to set up its risk
based bank management framework within its Risk
Architecture.
This strategy details steps in the
of risk management that are
with Bank Indonesia's
Bank Indonesia's Road Map in the
of the Basel II accord) as well as
issued by the Basel Committee on
of risk based
of
an internal method n-.r""''"r< in 2011. To
preparatory steps in line with the
of Bank Indonesia. the first stage, the Bank
used the method (standardized
To promote a
certified all current Standard
into account adherence to risk management
and to all internal and
of a risk conscious culture supports
risk management
a risk culture within the entire
are made aware of the risk
factors related to their work and functions.
both socialization
in the units, of a risk management
book, booklets on risk management enablement
and actualization, risk management discussions in
risk management
programs, as weli as risk n1anagement
discussions and in BNI's intranet.
111
Manajemen Risiko
BNI juga menyertakan pegawainya dalam Program
Sertifikasi Manajemen Risiko baik Level 1, Level 2,
Level 3 maupun Level 4. Dengan mengikuti Program
Sertifikasi tersebut maka pemahaman, kesadaran,
dan kompetensi terkait manajemen risiko di kalangan
pegawai akan meningkat.
Proses dan penilaian risiko dilakukan oleh masing
masing unit mengingat risiko yang dihadapi merupakan
risiko individual yang melekat pada produk, transaksi,
maupun proses pada unit yang bersangkutan.
Sementara itu Divisi Manajemen Risiko bertanggung
jawab untuk menetapkan kebijakan dan prosedur
manajemen risiko serta melakukan serangkaian proses
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, mengukur
termasuk menguji pengukuran dan pelaporan risiko
yang dilaporkan oleh para pemilik risiko tersebut.
Divisi Manajemen Risiko menyampaikan Laporan
Evaluasi Risiko kepada Direksi secara periodik,
yaitu harian, mingguan, dan bulanan tergantung
kepentingannya, serta menyampaikan beberapa jenis
laporan lainnya kepada Dewan Komisaris serta kepada
pihak eksternal terkait, seperti Bank Indonesia.
BNI telah melakukan proses penilaian (assessment)
risiko terhadap seluruh produk dan aktivitas baru serta
melaporkan produk dan layanan baru yang disediakan
bagi nasabah tersebut ke Bank Indonesia. Pada tahun
2009, BNI telah melakukan assessment dan membuat
laporan terhadap 8 produk dan layanan baru.
Pengelolaan Setiap Jenis risiko BNI melakukan pengelolaan setiap kategori risiko
sesuai definisi Bank Indonesia meliputi risiko kredit,
pasar, operasional, likuiditas, kepatuhan, hukum,
strategi, dan reputasi.
Pengelolaan risiko kredit yang komprehensif sangat
diperlukan terkait dengan aktivitas penyaluran dana
masyarakat ke segmen korporasi, menengah, kecil
dan konsumer. Sehubungan dengan hal tersebut, BNI
melakukan:
112
BNI also enrolled its employees in a risk management
certification program, i.e. Level 1, 2, 3 and 4. By
participating in this Certification Program, employees
gain better risk comprehension, awareness and
competences.
The process of risk management within BNI begins at
the organization unit level, considering that risks faced
are individual risks related to products, transactions
and processes are within the respective organizational
units.
Meanwhile, the Risk Management Division is tasked
with the formulation of risk management policies
and procedures as well as the implementation of a
series of processes to identify, assess, measure and
examine all risk measurements and reports submitted
by the respective risk owners.
The Risk Management Division submits Risk
Evaluation Reports on a daily, weekly and monthly
basis as needed to the Board of Directors and
prepares several kinds of reports for the Board of
Commissioners and related external parties such as
for Bank Indonesia.
BNI has conducted risk assessments on every new
product and activity and as required, reporting the
results to Bank Indonesia. Throughout 2009, BNI
performed risk assessments and submitted reports on
eight new products and services.
"'"·"' ... '"'"'.,. of Each Risk cate~1mv BNI manages different categories of risks as defined
by Bank Indonesia, i.e. credit, market, operational,
liquidity, compliance, legal, strategic and reputation
risks.
A comprehensive credit risk management approach
is crucial to support the channeling of funds to the
corporate, medium and small sized companies as well
as to the consumer segments. For that purpose, BNI
implemented the following approaches:
I From Management 54 I Business Review
• Penerapan Four-eye Principles dalam manajemen risiko kredit, dimana persetujuan kredit dilakukan
oleh unit bisnis dengan terlebih dahulu mendapat penilaian risiko (risk assessment) berikut rekomendasi mitigasi risiko dari unit risiko.
• Penetapan Loan Exposure Limit (LEU, batas maksimum pinjaman dalam negeri di akhir tahun untuk setiap sektor ekonomi di masing-masing
segmen, sebagai pedoman ekspansi pinjaman dan sebagai salah satu upaya mengurangi risiko konsentrasi pinjaman.
• Pengembangan dan reviewterhadap Industry
Risk Rating (IRR), penilaian tingkat risiko industri
berdasarkan kondisi makro ekonomi, struktur industri, karakteristik industri, prospek industri,
riwayat pinjaman, kinerja keuangan industri dan penyesuaian kondisi regional serta terhadap standar keuangan industri yang ditetapkan (termasuk referensi rasio keuangan) untuk masing-masing
segmen. • Pengembangan model dan validasi Internal Rating
System untuk segmen korporasi, menengah dan
kecil. • Pengembangan database risiko kredit termasuk
sistem dan infrastruktur penunjang dalam rangka persiapan implementasi perhitungan kecukupan modal dengan pendekatan standardized.
• Pengelolaan aktivitas dan portofolio kredit yang lebih prudent antara lain dengan melakukan penyempurnaan aplikasi serta penyempurnaan kewenangan pemutus kredit, implementasi aktivitas Business Risk Review (BRR), penyesuaian dan pemurnian segmentasi kredit, pemantauan dan
simulasi/scenario analisis NPL serta pelaksanaan stress testing risiko kredit untuk menilai ketahanan bank mengahadapi krisis.
Pergerakan variabel pasar (suku bunga, nilai tukar dan harga pasar) dari portfolio yang dimiliki, menyebabkan BNI harus terus melakukan penilaian risiko pasar atas
portfolio tersebut. Oleh sebab itu BNI telah: • Mengembangkan sistem aplikasi pengelolaan
risiko dengan strategi dan formula yang terus disempurnakan dan sistem pemantauan risiko secara lebih terintegrasi ke dalam Treasury
Management Information System untuk meningkatkan pengendalian risiko nilai tukar, risiko
suku bunga, dan risiko likuiditas.
2oon
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
" Implementing the Four-eye Principle on credit risk management where credit approvals are made by business units only after receiving risk assessment
and mitigation risk recommendations from the risk
department. " Implementing Loan Exposure Limit (LEU, which
defines maximum end-of-year loan limits in each
economic sector and segment. LEL is used to guide credit expansion efforts and as a tool to
minimize loan concentration risk. " Reviewing and enhancing Industry Risk Rating
(IRR), which assesses an industry's risk level based on macro-economic conditions, industry structure,
characteristics and prospects, loan history, industry financial performance, and adjustments on regional conditions, as well as the definition of industry financial standards (including references on financial
ratios).
" Developing and validating the Internal Rating System for corporate, middle and consumer
segment. " Developing a credit risk database which includes
its supporting systems and infrastructure in
preparation of the capital adequacy calculation based on the standardized approach.
" Prudent activity and credit portfolio management, through application and credit approval authority enhancements, implementation of Business Risk
Review, credit segmentation adjustments and fine tuning, NPL scenario analysis simulation and
monitoring, stress tests to assess the Bank's ability to weather crisis, and others.
BNI needs to continuously monitor any movement in market variables (interest and exchange rates, market
value) to assess the impact of market risk on the Bank's portfolio, including: .. Development of a risk management system, which
strategies and formulas are continuously improved, a more integrated risk monitoring systems with the Treasury Management Information System for better exchange rates, interest rates and liquidity
risk management.
113
Manajemen Risiko
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap limit
limit risiko pasar yang terdiri dari limit VaR dan
budget loss limit untuk aktivitas trading book serta
banking book bagi unit bisnis Tresuri dan dealing
room cabang Luar Negeri. Sementara limit yang
terkait dengan likuiditas antara lain SR (Secondary
Reserve) Ideal, limit Asset Liability Gap dan limit
on-shore loan. Limit-limit tersebut dipantau secara
harian, mingguan, dan bulanan.
• Mengembangkan fungsi validator dan middle office
dalam rangka pengembangan infrastruktur untuk
penerapan internal model.
• Mengembangkan sistem aplikasi pengelolaan
risiko pasar baru yang lebih lengkap, lebih maju dan
terintegrasi dengan segenap unit bisnis termasuk
risiko pasar di cabang-cabang luar negeri dan
perusahaan anak.
• Menghasilkan informasi dan analisa risiko pasar
secara berkala (harian, mingguan, bulanan, dan
triwulanan).
• Melakukan perhitungan Kewajiban Pemenuhan
Modal Minimum (KPMM) dengan menggunakan
metode standar sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia yang berlaku.
Risiko operasional yang dihadapi oleh BNI cukup
signifikan terkaitnya dengan kompleksitas dan
keragaman produk dan aktivitas perbankan yang
ditawarkan kepada nasabah. Untuk mendukung
pengelolaan risiko operasional tersebut maka BNI
telah:
• Membangun dan mengembangkan perangkat risiko
operasional (PERISKOP) yang berbasis web, yang
menjadi alat monitoring potensi risiko operasional
(operational risk self assessment). kerugian risiko
operasional (loss event data base), Key Risk
Indicator (KRI) dan pelaporan.
• Penyelesaian mapping business lines dan
penambahan akun pencatatan untuk menampung
dan mencatat kerugian risiko operasional (beban
risiko operasional). dimana keduanya merupakan
beberapa komponen untuk melakukan perhitungan
risiko operasional dengan Standardized Approach
dan Advanced Measurement Approach.
114
" Regular evaluation on market risk limits, covering
VaR and budget loss limits for trading book and
banking book activities in the Treasury unit and
overseas branch dealing rooms. Limits related
to liquidity risks cover Secondary Reserve ideals,
Asset Liability Gap and on-shore loan limits. These limits are monitored on a da"lly, weekly and monthly
basis. " Developing the validator and middle office functions
to support infrastructure development for internal
model implementation.
,. Development of a new, more comprehensive and
advanced market risk management application
system, which is well integrated with all unit
businesses, including market risks in overseas
branches and subsidiaries.
• Periodic publication market risk information and
analysis (daily, weekly, monthly and quarterly).
" Calculation of Minimum Capital Requirement using the standardized method following the prevailing
Bank Indonesia regulation.
risks
considering the complexity of its activities and the
diverse range of products that the Bank offers. To
support its operational risk management BNI has
implemented the following approaches:
" Development of a web based tool (PERISKOP) to
monitor any operational risk potential (operational
risk self assessment) using a loss event database,
Key Risk Indicator (KRI) and reporting mechanism.
" Completing business line process mapping and new account additions to record operational risk
related losses. These two components are used for
operational risk calculation using Standardized and
Advanced Measurement Approaches.
2009
I From Management 54/ Business Review
• Penetapan limit kewenangan transaksi berdasarkan
tingkat otoritas dan pengalaman pejabat yang
bersangkutan.
• Pembentukan Trade Processing Centeryang secara
signifikan mengurangi risiko yang melekat pada
proses yang bersifat desentralisasi.
• Penyusunan dan Piloting Business Continuity Plan
(BCP) BNI, baik di Kantor Pusat, Wilayah, Sentra
sentra Kredit, dan Cabang.
• Melakukan uji coba perhitungan risiko operasional
dalam Quantitative Impact Study dengan
pendekatan yang paling sederhana (Basic Indicator
Approach).
Dalam menjalankan aktivitas perbankan, BNI wajib
mengikuti peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku sehingga kegagalan dalam
melaksanakan undang-undang dan ketentuan tersebut
mengakibatkan risiko kepatuhan bagi BNI. Untuk
memitigasi risiko tersebut, BNI:
• Melakukan penilaian tingkat kepatuhan BNI
terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang
undangan yang berlaku.
• Menetapkan kebijakan dan prosedur risiko
kepatuhan, sebagai pedoman kerja dalam
manajemen risiko kepatuhan.
• Mengefektifkan peran pengendalian intern yang
independen, melalui quality assurance yang ada di
setiap Unit (pada level Cabang, Wilayah maupun
Kantor Pusat). Staf Quality Assurance bertanggung
jawab kepada Divisi Kepatuhan, bukan kepada Unit
di mana mereka ditugaskan.
Perjanjian/kontrak yang dilakukan oleh BNI dengan nasa bah, debitur dan counterparty lainnya
menimbulkan potensi risiko hukum yang telah
diantisipasi dengan cara:
• Melakukan kajian berkala terhadap dokumen
hukum, perjanjian dan kontrak dengan pihak ketiga
serta mengevaluasi kelemahan perjanjian yang
dapat menimbulkan risiko hukum bagi BNI.
• Melakukan penilaian atas risiko hukum yang
tercermin dari besarnya gugatan, perkara yang
ditujukan ke BNI.
• Menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan
risiko hukum.
Bt\]! I Laporan Tahuna~: 2009
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
• Setting transaction limit authority based on
authority level and experience of related officers.
• Formation of a Trade Processing Center that
significantly reduces risks in a decentralized
process.
• Setting and piloting of BNI's Business Continuity
Plan (BCP) at the headquarter, regional, credit
center and branch levels.
• Performing operational risk calculations through
Quantitative Impact Studies utilizing the Basic
Indicator Approach.
In conducting its banking activities, BNI is subject to
all prevailing regulations so that any failure to meet
these regulations will expose BNI to compliance risk. BNI adopts the following approaches to mitigate any
impact from compliance risks:
o Assessing BNI's adherence to Bank Indonesia
regulations and all prevailing laws.
• Formulating compliance risk policies and
procedures as guidelines in adherence to risk
management principles.
o Enhancing the effectiveness of internal control
through existing quality assurance in every unit
(Branch, Regional or Head Office). The Quality
Assurance staff is responsible and reports to the
Compliance Division, not to the Units where they
are assigned.
All agreements and contracts between BNI and its
customers, debtors and counterparts have legal risk potential that need to be addressed through:
• Regular reviews on legal documents, agreements
and third party contracts and evaluation to identify
weaknesses that could cause legal risks for BNI.
• Legal risk assessments on outstanding legal cases.
• Setting and reevaluating policies and procedures to
manage legal risks.
115
Manajemen Risiko
Menyadari bahwa dalam bisnis perbankan, kepercayaan dan keyakinan nasabah memegang peranan yang sangat penting, maka BNI meminimalisir potensi terjadinya risiko reputasi dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: • Melaksanakan evaluasi secara harian atas risiko
reputasi yang dihadapi BNI dan dituangkan dalam suatu Laporan Media Monitoring. Pengelolaan risiko reputasi ini secara komprehensif dilakukan oleh Divisi Komunikasi Perusahaan.
" Menetapkan parameter risiko reputasi dan mitigasi dalam pengelolaan risiko reputasi.
" Menetapkan kebijakan dan prosedur komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi
massa yang positif. • Mengklasifikasikan media massa yang ada ke
dalam beberapa kelompok sesuai dengan sirkulasi dan cakupan geografis. Masing-masing kelompok media ini ditangani secara berbeda sesuai dengan tingkat risiko reputasi yang ditimbulkannya.
• Memantau penyelesaian komplain nasabah.
Penetapan dan pelaksanaan strategi bank dan
pengambilan keputusan yang kurang tepat yang diakibatkan kelemahan bank dalam mengantisipasi perubahan kondisi eksternal, berpotensi menimbulkan risiko strategis. Oleh sebab itu, BNI: • Aktif melakukan pengukuran risiko strategis serta
menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko strategis.
• Membentuk Komite Pengadaan yang bertanggung jawab atas penunjukan pihak ketiga seperti perusahaan asuransi, appraisal, akuntan publik dan konsultan manajemen.
Gangguan atau bencana yang diakibatkan oleh faktor alam ataupun yang diakibatkan perbuatan manusia yang dapat berupa tindak kekerasan, konflik horisontal dan ancaman teroris dapat terjadi pada fungsi-fungsi usaha BNI yang kritikal sehingga menyebabkan
terganggunya aktivitas bisnis dan layanan BNI.
116
Realizing the importance of customer trust and confidence in the banking business, BNI puts effort in minimizing any potential impact of reputation risk
through the following steps: " Daily reputation risk evaluation published in the
Media Monitoring Report. The Bank's reputation risk is managed by BNI's Corporate Communication Division.
" Setting the parameters of reputation risks and mitigation plans in managing reputation risks.
" Establishment of communication policies and procedures to ensure consistent message dissemination and media coverage as well as
positive mass communication. " Mass media classification based on circulation
and geographic coverage. Each media group is managed differently based on its reputation risk level.
" Monitoring the resolution of customer complaints.
Inadequate strategy formulation and strategy implementation due to weaknesses in anticipating changes in the external environment may result in higher exposure to strategic risks. To manage strategic risk, BNI has implemented: .. Active strategic risk measurement and formulation
of strategic risk management policies and procedures.
" Establishment of a Procurement Committee responsible for the appointment of third parties,
such as insurance, appraisal, public accountant and management consultant firms.
Disturbances or disasters caused by nature or human error, violence, horizontal conflicts or terrorist attacks may happen to critical business functions within BNI that can disrupt the continuity of the Bank's business and service activities.
I From Management 54 I Business Review
Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka BNI
telah memiliki Rencana Keberlangsungan Usaha/
Business Continuity Plan (BCP) yang diharapkan dapat
meminimalisir risiko operasional pada saat terjadinya
kondisi darurat atau bencana.
Pengembangan perangkat tersebut sejalan dengan
peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan bank
untuk melaksanakan proses pengendalian risiko untuk
mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha bank serta selaras dengan
persyaratan pada dokumen Basel II yang mewajibkan
Bank untuk memiliki rencana keberlangsungan usaha
dan rencana darurat (business continuity plans dan
contingency plans) guna memastikan kemampuan
Bank untuk dapat tetap beroperasi dan membatasi
kerugian jika terjadi gangguan terhadap aktivitas
bisnisnya.
Terkait dengan implementasi BCP BNI telah
menetapkan Buku Pedoman Kebijakan, Rencana
Penanggulangan Bencana, Panduan Penyusunan,
Panduan Pengujian dan Pemeliharaan BCP serta
penyusunan standarisasi petunjuk (signage)
keselamatan gedung/keselamatan.
Evaluasi dan pengujian atas implementasi BCP di
seluruh unit operasional BNI telah dilakukan secara
rutin tiap tahun untuk mengetahui tingkat kesiapan
masing-masing unit ditinjau dari segi organisasi
maupun infrastruktur BCP yang dimilikinya. Hasil
dari evaluasi dan pengujian rutin tersebut terlihat
dari penanganan yang sistematis dan terarah dalam
menghadapi bencana gempa bumi Sumatera Barat
tahun 2009 sehingga aktivitas operasional BNI di lokasi
bencana dapat tetap berjalan pada tingkatan tertentu
walaupun beberapa sarana dan prasarana penunjang
aktivitas bisnis mengalami kerusakan.
Salah satu kunci sukses BNI dalam mengantisipasi
potensi risiko yang mungkin timbul akibat krisis
keuangan global tahun 2009 yang telah berdampak
pada perekonomian nasional Indonesia adalah berkat
tersedianya Kebijakan Pengelolaan Krisis atau yang
disebut juga dengan Crisis Management Protocol
(CMP). Kebijakan yang bersifat permanen tersebut memiliki fokus untuk pengelolaan 2 (dua) risiko
terpenting terkait dengan situasi krisis yaitu risiko
likuiditas dan risiko reputasi.
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
To anticipate these kinds of events, BNI has
established a Business Continuity Plan (BCP), aimed
at minimizing exposures to operational risks in the
event of emergency or disaster situations.
The BCP adheres to Bank Indonesia regulations
requiring all banks to implement the necessary risk
mitigation process to manage risks that may disrupt
the business continuity of the banks. The BCP is also
in accordance to requirements stated in the Basel II
documents requiring banks to establish their business
continuity and contingency plans to ensure the banks'
operational continuity and to limit any business loss
caused by these disturbances.
To support the implementation of BCP BNI has
developed its Policy Guideline Manual, Disaster
Response Plan, Composition Guidelines, Guidelines
for BCP Assessment and Maintenance, as well as
standardization of building safety and signage safety.
Every year, routine evaluation and testing initiatives
on the implementation of BCP throughout BNI's
operating units are conducted to gauge the level of
readiness within each unit in terms of organizational
as well as infrastructure readiness. The result of
these routine evaluations is well demonstrated in the
systematic disaster management approach shown
during the West Sumatera earthquake in 2009 that
allowed BNI to maintain a certain level of operation
activities in the disaster area, even when certain
supporting facilities were badly damaged.
BNI's Crisis Management Protocol (CMP) is one of
the Bank's key success factors in anticipating any
potential risk that emerged during the global economic
crisis in 2009, which also impacted Indonesia's
domestic economy. CMP represents a permanent
policy that addresses two of the most critical risk
areas in the event of a crisis, namely liquidity and
reputation risks.
117
Manajemen Risiko Risk Management
Dalam kebijakan tersebut telah ditetapkan secara jelas mengenai kriteria atas kondisi yang dianggap sebagai krisis, prosedur penanganan krisis dan strategi mitigasi risiko, kewenangan pejabat terkait serta mekanisme pelaporannya, untuk menjamin efektivitas implementasi CMP pada saat terjadinya krisis.
Basel
Persiapan yang dilakukan BNI dalam mengantisipasi penerapan manajemen risiko sesuai Basel II Accord yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision, telah berjalan sesuai dengan roadmap yang ditetapkan sejak awal.
Berbagai inisiatif yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut khususnya terkait dengan implementasi Pilar 1 antara lain:
• Pembentukan organisasi Divisi Manejemen Risiko yang memiliki fokus pengelolaan risiko khususnya Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional
• Memperkuat infrastruktur pengeloaan informasi khususnya database untuk masing-masing pengelolaan risiko
• Memperkuat permodalan dengan pelaksanaan Secondary Public Offering di tahun 2007 dan
pembuatan rencana lainnya. • Aktif terlibat di dalam Quantitative Impact Study
(QIS 4 dan 5} yang diadakan oleh Basel Committee
on Banking Supervision melalui Bank Indonesia untuk melihat efek dari implementasi Basel II terhadap rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM atau CAR} BNI.
• Meningkatkan kompetensi para pegawai, secara periodik pegawai diikutkan dalam berbagai forum seminar, workshop, maupun training baik di dalam maupun luar negeri.
Rencana implementasi Basel II mengacu kepada dokumen Basel, Bank Indonesia dan Arsitektur Manajemen Risiko sebagai berikut:
118
The policy provides details of crisis characteristics, procedures of crisis management and risk mitigation
strategies, authority of related officers and the reporting mechanism to ensure effective CMP implementation during crisis.
~<'r<>n'""''~'"'"' for Basel II Accord BNI continues to execute its preparation steps in accordance to the roadmap prepared earlier in anticipation of the implementation of risk
management based on the Basel II Accord concept published by the Basel Committee on Banking Supervision.
Various initiatives have been completed, in particular those related to the implementation of Pillar 1, including: • Establishment of the Risk Management Division
organization focusing on risk management, particularly related to credit, market and operation risks.
• Strengthening of information processing infrastructure, including databases to manage each risk category.
• Capital structure improvement initiatives through BNI's Secondary Public Offering in 2007 and other plans.
• Active participation in the Quantitative Impact Study (QIS 4 and 5} organized by Basel Committee
on Banking Supervision through Bank Indonesia to study the impact of Basel II implementation to BNI's capital adequacy ratio.
• Periodic staff competency development through various domestic and overseas seminars, workshops and training.
BNI Basel II implementation plan is developed with reference to documents of Basel II, Bank Indonesia, and BNI Risk Management Architecture as follows:
BNI I Annual Report 2009
I From fv1anagement 54 I Business Review 92 I Functional Review 123 I Corporate Data
Q) Q) I 1§ ·E (f)(.)
"""0-~ c..o w 0
c 0
'+0 ro
,<,> Ci Q_
<(
c Q)
E Q)
:; (f) ro Q)
~
Risk Management Architecture
BNI Risk-Based Value Creation
Capital Management • Cap. Budgeting
Share Price
Risk-Based Risk-Based Performance Portfolio
• Cap. Structuring Risk-Based Pricing
Bank Risk Analytics
Measurement Management • Cap. Allocation • Regulatory Cap
Rating
• Economic Cap
Risk Based Bank Management
Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kembali kerugian yang disebabkan oleh unpaid L/C seperti yang terjadi pada tahun 2003, berbagai upaya perbaikan telah dilakukan oleh BNI terkait dengan risiko operasional yang terjadi pada aktivitas Trade
Finance, yaitu: • Proyek Enhancing Internal Control (EIC)
To minimize the possible reoccurrence of losses from unpaid Letters of Credits that happened in 2003, various improvement initiatives have been launched to mitigate operational risks related to Trade Finance
activities: " Internal Control Enhancing Project
To strengthen BNI's risk management practices,
0
5 N ch 0 0 N
I' 0 0
"" 5 0 N
Dalam rangka memperkuat pelaksanaan manajemen risiko di BNI, Manajemen memandang perlu dilakukannya assessment terhadap kecukupan internal control di seluruh aktivitas vital di dalam
the Bank's management decided to perform assessment on the internal control adequacy within BNI's entire vital business activities, including Credit Functions, Treasury, International Banking,
2003 119
Manajemen Risiko
proses bisnis yang dilakukan BNI seperti Credit
Functions, Treasury, International Banking,
Procurement, Internal Audit, Internal Control,
Branches Operations dan Training Program. Dalam
proyek assessment ini, BNI dibantu oleh konsultan
yang telah memiliki pengalaman untuk melakukan
assessment tersebut. Proyek tersebut telah
selesai pada tahun 2007 dan seluruh rekomendasi
perbaikan yang dihasilkan telah diimplementasikan
dengan baik, yang berdampak kepada internal
control yang lebih kuat dan kondisi good corporate
governance yang baik.
• Pengelolaan Transasksi Trade Finance yang lebih
prudent
Untuk mewujudkan pengelolaan transaksi trade
finance yang lebih prudent maka BNI melakukan
inisiatif dengan mengimplementasikan Trade
Processing Center (TPC), yaitu sentralisasi terkait
aktivitas pemprosesan transaksi trade finance,
ditunjang dengan penyesuaian terhadap limit terkait
negosiasi wesel ekspor dan perbaikan manajemen
sumber daya manusia dalam aktivitas trade finance
terse but.
• Fungsi Internal Control yang independen
Memperkuat fungsi pengendalian internal
diharapkan dapat membantu dalam pengawasan
aktif terhadap pelaksanaan aktivitas trade finance.
lnisiatif yang telah dilakukan oleh BNI adalah
dengan memisahkan fungsi Quality Assurance dari
unit yang disupervisi sehingga dapat tercipta suatu
aktivitas pengendalian internal harian yang lebih
independen.
lnisiatif lain yang telah diimplementasikan oleh BNI
untuk menghasilkan pengelolaan risiko operasional
yang lebih baik adalah:
• Sentralisasi Sistem Core-Banking
I mplementasi sistem Core-Banking yang
tersentralisasi bertujuan untuk meminimalisasi
kerugian operasional yang dapat dialami oleh bank
yang disebabkan oleh unmatched transactions.
• Business Continuity Plan (BCP)
BCP digunakan untuk memastikan bahwa
operasional bank tetap berjalan dengan baik pada
saat terjadinya gangguan atau bencana yang
disebabkan alam, manusia, kerusuhan, konflik
120
Procurement, Internal Audit, Internal Control,
Branches Operations and the Training Program.
The assessment process was conducted with
an external consultant experienced in performing
this assessment. Completed in 2007, all
recommendations submitted by the project have been implemented resulting in stronger internal
control and improved good corporate governance
practice.
.. More prudent Trade Finance Transaction
Management To ensure more prudent trade finance transaction
management, BNI has implemented its Trade
Processing Center (TPC), which centralizes related
trade finance transactions, supported by limit
adjustments in export negotiations and by human
resource management related in trade finance
activities.
Independent Internal Control Function
A stronger internal control function can result
in more active supervision on trade finance
activities. BNI has separated the Quality Assurance
function from the supervised units to ensure more
independent daily internal control.
Other initiatives implemented to improve operational
risk management include:
" Centralization of Core Banking System
The implementation of a centralized core banking
system is set to minimize losses from operational
risk due to unmatched transactions.
Business Continuity Plan (BCP)
BCP is used to ensure ongoing bank operation
in the event of disturbances or disasters caused
by nature, human error, violence, horizontal
conflicts or terrorist attacks. BNI has conducted
I From Management 54/ Business Review
horizontal atau serangan teroris. Untuk memastikan bahwa pada saat pelaksanaannya tidak terjadi
gangguan maka BNI melakukan evaluasi dan pengujian terhadap implementasi BCP diseluruh unit khususnya terkait dengan kesiapan organisasi
dan infrastruktur.
Mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, BNI melakukan penilaian terhadap profil risiko secara keseluruhan serta melaporkan hasil
penilaian tersebut kepada Bank Indonesia setiap Triwulanan. Penilaian profil risiko ditentukan dengan mengkombinasikan hasil penilaian risiko yang melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dengan
kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control
system). Sistem pengendalian risiko meliputi: • pengawasan aktif Komisaris dan Direksi Bank;
• kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; • kecukupan identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan sistem informasi manajemen risiko; dan
• Sistem pengendalian intern yang komprehensif.
Predikat risiko inheren mencerminkan potensi timbulnya risiko pada Bank, yang terdiri dari rendah (low), moderat (moderate), dan tinggi (high).
Sedangkan predikat penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system) terdiri dari lemah (weak), dapat diandalkan (acceptable), kuat (strong). Kombinasi dari hasil penilaian risiko inheren
dengan sistem pengendalian risiko akan menghasilkan predikat risiko komposit menjadi tiga, yaitu rendah (low), moderat (moderate), dan tinggi (high).
Pencapaian yang sangat membanggakan adalah mulai tahun 2009, yaitu semenjak penyampaian laporan profil risiko untuk posisi Desember 2008, BNI telah mampu menyajikan laporan profil risiko secara konsolidasi yaitu gabungan antara BNI dengan seluruh anak perusahaannya.
Adapun profil risiko posisi Desember 2009 (Unconsolidated) adalah sebagai berikut:
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
thorough evaluation and testing covering BCP implementation within the units, focusing on
organizational and infrastructure readiness.
Based on the guidelines of Bank Indonesia, BNI conducts regular assessment of the Bank's risk profile and on a quarterly basis, reports the assessment
results to Bank Indonesia. The risk profile is determined by combining assessment results of inherent risk exposure on functional activities and the adequacy of the risk control system. The risk control
system covers: • Active monitoring by the Board of Commissioners
and Board of Directors; ,. Adequacy of policies, procedures and limit
determination; ., Adequacy of risk management identification,
measurement monitoring and information systems;
" Comprehensive internal control system.
The inherent risk level reflects the potential of risk occurrences within the Bank, and is graded on a scale of low, moderate and high. Assessments of adequacy of risk control systems are based on a scale of weak,
acceptable and strong. Combining the gradings of inherent risk level and risk control systems gives the composite risk rating of low, moderate and high.
Since submitting its December 2008 risk profile
report, BNI has been able to achieve positive progress beginning in 2009 where the Bank is now able to provide a consolidated risk profile report covering BNI
and all subsidiaries.
Unconsolidated Risk Profile Report as of December
2009:
121
Manajemen Risiko Risk
Profil Risiko BNI BNI Risk Profile
------Penilaian Profil Risiko Posisi Desember 2009 Risk Profile Scoring as of December 2009
Jenis Risiko Risiko lnheren Sistem Pengendalian Risiko
Risk Type Inherent Risk Risk Control System Risiko Komposit
1 Kredit Credit - Portofolio Pinjaman Loan 96.94% - Portofolio Tresuri & lnvestasi Treasury & Investment 3.06%
2 Pasar Market
3 Likuiditas Liquidity
4 Operasional Operational
5 Hukum Legal
6 Reputasi Reputation
7 Strategik Strategic
8 Kepatuhan Compliance
Predikat Risiko Bank Secara Keseluruhan Bank Risk Predicate
Konversi Skor vs Predikat Score Conversion vs Predicate
1\.et ... "'' ·~o· Assessment
Risiko lnheren
Inherent Risk
Sistem Pengendalian Risiko
Risk Control
Risiko Komposit Composite Risk
Skor Score
58.95
81.05
59.63
67.34
49.15
75.89
93.93
79.45
75.36
81.55
Hasil Penilaian Predikat Risiko Komposit
Predicate Scoring of Composite Risk
Sistem Pengendalian Lemah
Risiko Weak
I Bobot
22.05%
12.50%
15.00% I I
115.00%
10.00%
I 10.00%
I 7.50%
7.50%
100%
I
I '
Risk Control Dapat Diandalkan
Acceptable
Kuat
Strong I
I
Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2009,
inherent risk BNI memperoleh predikat SEDANG
dengan tingkat pengendalian risiko KUAT, sehingga
risiko komposit BNI berada pada posisi SEDANG KE
RENDAH.
122
Skor x Tingkat Risiko Skor
I Skor x Pengendalian Composite Risk
Bobot Risk Level Score Bobot Bobot Control
Dapat Sedang 67.77 22.50% 15.25 Diandalkan Sedang
Moderate Acceptable Moderate
13.42
8.42 Sedang 66.32 I
12.50% 8.29
I Dapat Sedang
Moderate Diandalkan Moderate Acceptable
7.37 Sedang 72.40 15.00% 10.86
I Kuat I Sedang Ke Rendah
Moderate Strong I Moderate to Low
11.38 Rendah 66.67 15.00% 10.00 Dapat Rendah Low Diandalkan Low
Acceptable
9.39 Rendah 71.83 10.00% 7.18 Kuat Rendah Low Strong I Low
7.94 Rendah 76.22 10.00% 7.62
I Kuat I Rendah
Low Strong Low
5.65 Rendah 78.30 7.50% 5.87 I Kuat Rendah Low Strong Low
6.12 Rendah 76.73
I 7.50% 5.57 Kuat
I Rendah
Low Strong Low
69.70 Sedang
I 100% 70.83 Kuat Sedang Ke
Moderate Strong Rendah Moderate to Low
Skor Score Predikat Predicate
70- 100 Rendah Low
40-70 Sedang Moderate
0-40 Tinggi High
70- 100 Kuat Strong
40-70 Dapat Diandalkan Acceptable
0-40 LemahWeak
Risiko lnheren Inherent Risk
Rendah Low Sedang Moderate Tinggi High ' Rendah ke Sedang Sedang ke Tinggi Tinggi
Low to Moderate Moderate to High High
Rendah Sedang Tinggi
Low I Moderate High
Rendah I Sedang ke Rendah Tinggi ke Sedang
Low i Moderate to Low High to Moderate
Based on the December 2009 risk profile assessment,
BNI's inherent risk was MODERATE with STRONG
risk·control profile. Overall, BNI's composite risk
assessment was in the MODERATE to LOW category.
3N! I Annual Report 2009
Struktur Organisasi
~--r
' '
124
SATUAN PENGAWASAN
INTERN Internal Audit
DIVIS I PERENCANAAN
STRATEGIS Strategic Planning
Division
DIVIS! @ KOMUNIKASI
PERUSAHAAN & KESEKRETARIATAN
Corporate Communications
Division (Corporate Secretary)
DIVIS I KEPATUHAN Compliance
Division
DIVIS! HUKUM Legal Division
DIVIS I MANAJEMEN
RISIKO Risk Management
Division
DIVIS I PENGENDALIAN
KEUANGAN Financial Control
Division
DIVISI UMUM General Affairs
Division
UNIT PENGEMBANGAN
PERUSAHAAN ANAK
Subsidiaries Management Unit
DIVIS I KORPORASI1
Corporate Banking Division 1
DIVIS I KORPORASI2
Corporate Banking Division 2
DIVIS I KREDIT KHUSUS
Loan Recovery Division
DIVIS I JASA KEUANGAN &
DANA INSTITUSI Corporate Funding &
Financial Division
DIVIS I TRANSACTIONAL
BANKING & FINANCIAL SERVICES Transactional Banking & Financial Services
Division
DIVIS I TRESURI Treasury Division
DIVIS I INTERNASIONAL
International Division
I From Management 54 I Business Review
DIVISI DIVISI KREDIT USAHAKECIL KONSUMEN Small Business Consumer Loan
Division Division
DIVISI USAHA DIVIS I MENENGAH BISNIS KARTU
Middle Business Card Business Division Division
DIVISI USAHA DIVISI WEALTH SYARIAH MANAGEMENT
Sharia Banking Wealth Management Division Division
UNIT DANA PENSIUN LEMBAGA
KEUANGAN Pension Fund .Unit
2009
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
DIVIS I DIVISITEKNOLOGI
JARINGAN & INFORMASI
LAYANAN Network & Service
Information
Division Technology Division
DIVISI DIVISI SLJMBER OPERASIONAL DAYA MAN USIA
Banking Operations Human Resources Division Division
DIVIS I DIVISI PENDIDIKAN
DANA&JASA &PELATIHAN
KONSUMEN Consumer. Funding & Training &
Service Division Development Division
DIVIS I RISIKO KREDIT
Credit Risk Division
Keterangan I Legend
G) Chief Risk Officer memayungi Enterprise Risk Management
Chief Risk Officer oversees Enterprise Risk Management
® Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan juga merupakan
Corporate Secretary BNI
Head of Corporate Communications Division also serves as the Corporate
Secretary
@ Chief Information Officer fokus pada pengembangan BNI menjadi
technology-driven secara bankwide
Chief Information Officer focuses on developing BNI to become technology
driven bankwide
--- Garis Komunikasi/Penyampaian lnformasi
Communication Line/Information Delivery
125
Dewan Komisaris
126
I From Management 54 I Business Review
Peter B. Stok Komisaris Utama/Komisaris lndependen President Commissioner/ Independent Commissioner
60 tahun, Komisaris Utama BNI sejak 4 Agustus 2009.
Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris lndependen
PT Bank Permata Tbk (2008-2009), Presiden Direktur
PT Bank Niaga Tbk (2000-2006), Executive Vice President
PT Bank Mandiri Tbk (1999-2000), Direktur Utama
PT Bank Dagang Negara (1998-1999), Komisaris Utama
PT Danamon (1998-1999), Direktur Utama PT Aerowisata
(1998-Desember 1998), Wakil Presiden Direktur PT Bank
Pelita (1997-1998), Komisaris PT Niaga Aset Manajemen
(1995-1998). Memperoleh Sarjana Ekonomi dari
Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1989.
Age 60, President Commissioner of BNI since August 4,
2009. Previously served as Independent Commissioner of
PT Bank Permata Tbk (2008-2009), President Director of
PT Bank Niaga Tbk (2000-2006), Executive Vice President
PT Bank Mandiri Tbk (1999-2000), President Director
PT Bank Dagang Negara (1998-1999), President
Commissioner of PT Danamon (1998-1999), President
Director of PT Aerowisata (1998-December 1998),
Vice President Director PT Bank Pelita (1997-1998),
Commissioner PT Niaga Aset Manajemen (1995-1998).
Earned his Degree in Economics from Padjadjaran
University, Bandung (1989).
BNI/ Laporan Tahu:wn 2009
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
Achjar lljas Komisaris lndependen Independent Commissioner
62 tahun, Komisaris lndependen BNI sejak 19 Mei 2005.
Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris lndependen
BNP Paribas Indonesia (2005-Juni 2007), Ketua Majelis
Ekonomi PP Muhammadiyah (2005-2006), anggota
Dewan Penasehat Absindo (2002-2007). Gubernur
Pengganti Bank Dunia (1999-2002), anggota Dewan
Direksi SEACEN (1999-2002), anggota Komite Eksekutif
APRACA (1999-2002), Deputi Gubernur Bank Indonesia
(1998-2002). Jabatan dan kegiatan beliau lainnya sampai
saat ini adalah sebagai anggota Dewan Penasehat IAEI,
anggota Dewan Penasehat Absindo serta pengajar
pada LPPI dan beberapa universitas dan perguruan
tinggi di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
dari Universitas Indonesia (1973). Master of Arts in
Economics dari Duke University (1984) dan Magister llmu
Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran (2003).
Age 62, Independent Commissioner of BNI since May
19, 2005. Previously Independent Commissioner of
BNP Paribas Indonesia (2005-June 2007), Chairman
of Economic Council PP Muhammadiyah (2005-2006),
Member of the Advisory Board of Absindo (2002-2007),
alternate Governor of the World Bank (1999-2002),
Member of the Board of Directors of SEACEN (1999-
2002), Member of the Executive Committee of APRACA
(1999-2002), Deputy Governor of Bank Indonesia (1998-
2002). Other position and activities include Member of
Advisory IAEI, Absindo and lecturer at LPPI and some
universities in Jakarta. Earned a Bachelor Degree in
Economics from the University of Indonesia (1973), a
Master of Arts in Economics from Duke University (1984)
and Master Degree in Business Law from Padjadjaran
University (2003).
127
Dewan Komisaris
Achil Ridwan Djayadiningrat Komisaris lndependen Independent Commissioner
61 tahun, Komisaris lndependen BNI sejak 24 Maret
2008. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan,
Hukum dan Sumber Daya Manusia PT Bank Negara
Indonesia (2007-6 Februari 2008). Direktur Kepatuhan
PT Bank Negara Indonesia (2003-2008). Stat Ahli Dewan
Gubernur Bank Indonesia (2000-2003). anggota Dewan
Komisaris lndover Bank, Amsterdam (2000-2003) dan
Pimpinan Bank Indonesia Yogyakarta (1998-2000).
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Indonesia (1979) dan Master of arts in Economics
dari Arthur D. Little School of Management Education
Institute, Boston, USA (1983).
Age 61, Independent Commissioner of BNI since March
24, 2008. Previously held various positions at BNI:
Managing Director in Compliance, Legal and HRD (2007-
February 6, 2008), Managing Director in Compliance
(2003-2008). Expert Staff to the Board of Bank Indonesia
(2000-2003), Commissioner of lndover Bank, Amsterdam
(2000-2003) and Head of Bank Indonesia Yogyakarta.
Earned a Bachelor Degree in Economics from the .
University of Indonesia (1979), and an MA from the
Arthur D. Little School of Management Education
Institute, Boston, USA (1983).
Fero Poerbonegoro Komisaris Commissioner
54 tahun, Komisaris BNI sejak 11 Maret 2008.
Sebelumnya menjabat sebagai DirekturTresuri dan
Private Banking BNI (2006-6 February 2008), Direktur
Tresuri dan Keuangan sekaligus CFO BNI (2005-2006).
DirekturTresuri dan lnternasional (2003-2005). Project
Manager New Core Banking System BNI (2002-2003) dan
DirekturTresuri dan lnternasional PT Bank Central Asia
(1998-2002). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Brawijaya (1981) dan Magister Manajemen di
bidang Keuangan dari Universitas Gadjah Mada (1995).
Age 54, Commissioner of BNI since March 11, 2008.
Previously held various positions at BNI; as Managing
Director in Treasury and Private Banking (2006-6 February
2008), Managing Director in Treasury and Finance as
CFO (2005-2006), Managing Director in Treasury and
International (2003-2005) and Project Manager of New
Core Banking at BNI (2002-2003). Managing Director in
Treasury and International of Bank Central Asia (1998-
2002). Earned a Bachelor Degree in Economics from
Brawijaya University (1981) and a Master of Management
in Finance from Gadjah Mada University (1995).
128
Suwarsono Wakil Komisaris Utama/Komisaris lndependen Vice President Commissioner/ Independent Commissioner
69 tahun, Wakil Komisaris Utama BNI sejak 4 Juli 2005.
Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (2004-Juni 2007).
Komisaris Utama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (2001-
2004), Penasihat PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (2000-
2001), KoordinatorTim Pengelola Bank Duta di BPPN
(1999-2000), Direktur Utama PT Bank Kesejahteraan
Ekonomi (1995-1999) dan Direktur Bank Duta (1990-
1995). Jabatan terakhir di BNI adalah Pemimpin Divisi
Hukum (1990). Pensiun dari BNI pada tahun 1996.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah
Mada (1965).
Age 69, Vice President Commissioner of BNI since July
4, 2005. Previously Vice President Commissioner of
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (2004-June 2007), and
previously as President Commissioner (2001-2004).
Advisor of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (2000-2001),
Coordinator of ManagementTeam at Bank Duta for I BRA
(1999-2000), President Director of PT Bank Kesejahteraan
Ekonomi (1995-1999), and Director of PT Bank Duta
(1990-1995). Last position at BNI as General Manager
in Legal Division (1990). Pensioned from BNI in 1996.
Earned a Bachelor Degree in Law from Gadjah Mada
University (1965).
I From Management 54/ Business Review
81-Ji/
H.M.S. Latif Komisaris Commissioner
59 tahun, Komisaris BNI sejak 19 Mei 2005. Sebelumnya
menjabat sebagai anggota DPR/MPR Rl (2004-2009)
dan Direktur Utama PT Bank Syariah lkhwanul Ummah
Makasar (1993-1999). Jabatan dan kegiatan lainnya
sampai saat ini adalah sebagai anggota IRPA Jakarta.
Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Jakarta, Pengurus Pusat IAEI Jakarta. Pengurus Yayasan
Pondok Pesantren Darud Da'wah wal lrsyad (DDI)
Jakarta. Pengurus Pondok Pesantren Syekh Lasagena
Belawa Sulawesi Selatan dan Ketua Dewan Pembina
YABNI Wilayah 7 Bank BNI. Memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Hasanuddin (1977).
Age 59, Commissioner of BNI since May 19, 2005.
Previously served as Member of Parliament Rl (2004-
2009) and President Director of PT Bank Syariah
lkhwanul Ummah, Makassar (1993-1999). Member of
Indonesian Risk Professional Association (IRPA) Jakarta,
Central Committee member of Masyarakat Ekonomi
Syariah (MES) Jakarta, Central Committee Member of
IAEI Jakarta, Board of Management of Yayasan Pondok
Pesantren Darud Da'wah wal lrsyad (DDI) Jakarta, and
Secretary General of Pondok Pesantren Syekh Lasagena
Belawa- South Sulawesi and Supervision Council
Chairman YABNI Region 7 Bank BNI. Earned a Bachelor
Degree in Economics from Hasanuddin University (1977).
2009
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
Parikesit Suprapto Komisaris Commissioner
58 tahun, Komisaris BNI sejak 4 Juni 2007. Saat ini juga
menjabat sebagai Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha
Perbankan dan Jasa Keuangan. Jabatan sebelumnya
yaitu sebagai Asisten Deputi Bidang Restrukturisasi
dan Privatisasi Usaha Jasa Keuangan, Konstruksi
dan Lainnya (2002-2005). Direktur Resrukturisasi dan
Privatisasi Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Depkeu
(2001-2002) dan Direktur Analisis lnformasi Usaha Jasa
Keuangan Kantor Meneg/ Badan Penanaman Modal
dan Pembinaan BUMN (2000-2001 ). Mempero\eh
gelar Sarjana Ekonomi dari Seko\ah Tinggi Manajemen
lndustri (1980). Master of arts in Economics dari Indiana
University (1990) dan Doctor of Philosophy in Economics
dari University of Notre Dame (1995).
Age 58, Commissioner of BNI since June 4, 2007.
Concurrently serves as Deputy on Banking and Financial
Service of SOE (since 2006). Previous position as
Assistant Deputy on Restructuring and Privatization of
Financial Service Enterprise, Construction and others
(2002-2005), Director Restructuring and Privatization
Directorate General Supervision BUMN of Financial
Service Enterprise (2001-2002). Director of Information
Analysis in Financial Service Enterprises of BUMN
(2001-2002). Earned his Bachelor's Degree in Economics
from Industry Management College (Sekolah Tinggi
Manajemen lndustri), Jakarta (1980). Master of Arts in
Economics from Indiana University (1990) and Doctor of
Philosophy in Economics from the University of Notre
Dame (1995).
129
Direksi
130
I From Management
Gatot M. Suwondo Direktur Utama
54 I Business Review
President Director (Chief Executive Officer/CEO)
55 tahun, Direktur Utama BNI sejak 6 Februari 2008.
Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BNI
dari 19 Mei 2005 sampai 6 Februari 2008, Direktur Bank
Danamon (2001-2005), Group Head Credit Restructuring
& Settlement di Bank Duta (1999), dan Group Head
Corporate & Merchant Banking di Bank Duta (1998).
Memperoleh gelar Sarjana Akutansi dari Mindanao State
University, Marawi City, Philippines (1979) dan Master
of Business Administration dari International University,
Manila, Philippines (1982).
55, President Director of BNI since February 6,
2008. Previously served as Vice President Director of
BNI from 19 May 2005 to February 6, 2008, Managing
Director of Bank Danamon (2001-2005 ), Group Head
Credit & Settlement of Bank Duta (1999),
and Group Head Corporate & Merchant of Bank
Duta (1998). Earned a Bachelor Degree in Accounting
from Mindanao State University, Marawi City, Philippines
(1979) and Master of Business Administration from
International University, Manila, Philippines (1982).
Yap Tjay Soen Direktur Keuangan Chief Financial Officer (CFO)
56 tahun, Direktur BNI sejak 17 Mei 2008. Sebelumnya
menjabat sebagai Komisaris lndependen Bank
Mandiri (2005-2007), Komisaris BNI (2004-2005),
Komisaris lndependen PT Aneka Tambang (2002), dan
Presiden Direktur PTTuban Petrochemical Industries
(2002), Deputy President Director Bank lnternasional
Indonesia (2001 ), CEO Divisi Auto 2000 Group PT Astra
International (1988) dan Vice President Citibank (1988).
Memperoleh gelar Bachelor of Engineering, McGill
University (1976), Master of Business Administration in
Finance, McGill University (1980).
Age 56, Director of BNI since May 17, 2008. Previously
served as Independent Commissioner of Bank Mandiri
(2005-2007). Commissioner of BNI (2004-2005),
Independent Commissioner of PT Aneka Tambang (2002),
President Director of PTTuban Petrochemical Industries
(2002), Deputy President Director of Bank lnternasional
Indonesia (2001), CEO of Auto 2000 Group PT Astra
International (1988) and Vice President of Citibank (1988).
Earned Bachelor of Engineering, McGill University (1976),
Master of Business Administration in Finance, McGill
University (1980).
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
Felia Salim Wakil Direktur Utama Vice President Director (Chief Risk Officer/CRO)
52 tahun, Wakil Direktur Utama BNI sejak 11 April 2008.
Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris lndependen
BNI dari 19 Juli 2004 sampai 6 Februari 2008, Direktur
PT Bursa Efek Jakarta (1994-1999), Ketua Sekretaris
Komite Kebijakan Sektor Keuangan (2000-2001), Deputi
Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2001 ),
Pjs. Executive Director Partnership Governance Reform
(2002) dan Pjs. Executive DirectorTifa Foundation (2003).
Jabatan lainnya sebagai Komisaris lndependen Good
Year (mulai 2003), Advisory Board - Financial Governance
Technical Support AUSAID (mulai 2004) dan Ketua pada
Governing Board of the Partnership for Governance
Reform (mulai 2004). Memperoleh gelar Bachelor of Arts
dari Carleton University (1983).
Age 52, Vice President Director of BNI since April 11,
2008. Previously served as Independent Commissioner
of Bank BNI from July 19, 2004 to February 6, 2008,
Director of PT Bursa Efek Jakarta (1994-1999),
Chairman of the Secretariat at the Financial Sector
Policy Committee (2000-2001), Deputy Chairman of
the Indonesian Bank Agency (2001 ),
Executive Director of Partnership for Governance
Reform (2002), the Acting Executive Director ofTifa
Foundation (2003). Currently also serves as Independent
Commissioner at Good Year (since 2003), Advisory
Board- Financial Governance Technical Support AU SAID
(since 2004) and Chairman of the Governing Board of
The Partnership for Governance Reform (2004). Earned a
Bachelor of Arts from Carleton University (1983).
131
Direksi
Ahdi Jumhari Luddin Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Managing Director Compliance & Risk Management
56 tahun, Direktur BNI sejak 24 Maret 2008. Jabatan
sebelumnya Direktur di Direktorat Pengawas Bank 1,
Bank Indonesia (2006-2007) dan Direktur di Direktorat
Pengawas Bank 2, Bank Indonesia (2004-2006).
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas
Indonesia (1982), Master of Science in Policy Economic,
University of Illinois (1989).
Age 56, Director of BNI since March 24,2008. Previously
held various positions at Bank Indonesia, held as Director
Banking Supervisory, Bank Indonesia 1 (2006-2007) and
as Director Banking Supervisory, Bank Indonesia 2 (2004-
2006). Earned a Bachelor Degree of Accounting from the
University of Indonesia (1982) and a Master of Science in
Policy Economics, University of Illinois (1989).
Achmad Baiquni Direktur Usaha Kecil, Menengah & Syariah Managing Director SmaiL Middle Business & Sharia Banking
53 tahun, Direktur BNI sejak 15 Desember 2003.
Sebelumnya di BNI menjabat sebagai Pemimpin Divisi
Pengelolaan Bisnis Personal (2003). Pemimpin Divisi
Pemasaran Ritel (2002) dan Pemimpin Wilayah 4
Bandung (2000). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
dari Universitas Padjadjaran (1982) dan Magister Bisnis
Manajemen dari Asian Institute of Management.
Filipina (1992).
Age 53, Director of BNI since December 15, 2003.
Previously held various positions at BNI as General
Manager of Personal Business Management Division
(2003). Retail Marketing Division (2002) and Regional
Manager of Regional Office 4 Bandung (2000). Earned
a Bachelor degree in Economics from Padjadjaran
University (1982) and a Magister in Business
Management from the Asian Institute of Management,
Philippines (1992)
132
Suwoko Singoastro Direktur Jaringan & Operasi Managing Director Network & Banking Operations
56 tahun, Direktur BNI sejak 11 Maret 2008. Sebelumnya
di BNI menjabat sebagai Executive Vice President
Jaringan Distribusi (2007), Pemimpin Divisi Jaringan
(2006-2007), Pemimpin Divisi Operasional (2004-2006)
dan Pemimpin BNI Cabang Singapore (2000-2004).
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas Negeri
Jember (1980). Master Finance dari Virginia Polytechnic
Institute & State University (1987).
Age 56, Director of BNI since 11 March 2008. Previously
held various positions at BNI as Executive Vice President
in Network and Operations (2007). as General Manager
of Network Division (2006) General Manager of Operation
Division (2004-2006) and Branch Manager Singapore
(2000-2004). Earned a Bachelor Degree in Economics
from Jember University (1980). a Master in Finance from
Virginia Polytechnic Institute & State University (1987).
Krishna Suparto Direktur Korporasi Managing Director Corporate Banking
54 tahun, Direktur BNI sejak 12 Maret 2008. Sebelumnya
menjabat sebagai Senior Advisor PT Amaco Asia (2007).
Presiden Direktur PT Barclays Capital Securities Indonesia
(2003-2006). Direktur Bank Danamon (2000-2003) dan
Direktur Bank Bumiputera (1995-1999). Memperoleh
gelar Sarjana di bidang Adminsitrasi Niaga, Universitas
Indonesia (1982).
Age 54, Director of BNI since 12 March 2008. Previously
served as Senior Advisor PT Amaco Asia (2007),
President Director of PT Barclays Capital Securities
Indonesia (2003-2006) Director of Bank Danamon (2000-
2003) and Director of Bank Bumiputera (1995-1999).
Earned a Bachelor Degree in Business Administration
from the University of Indonesia (1982).
I From Management 54/ Business Review
Bien Subiantoro DirekturTresuri & lnternasional Managing Director Treasury & lntenational
52 tahun, Direktur BNI sejak 15 Desember 2003.
Sebelumnya di Bank Mandiri menjabat sebagai Senior
Vice President International Banking, Financial Institutions
and Overseas Network Group Head (2003). Executive
Vice President Corporate Banking, Corporate Relationship
Group Head (2003). dan Vice President Electronic
Banking Group Head (2001-2003). Memperoleh gelar
Sarjana Teknik lndustri, lnstitutTeknologi Bandung
(1982). Magister Akuntansi Manajemen dari Universitas
Indonesia (1992) dan MBA dari University of Oregon USA
(1995).
Age 52, Director of BNI since December 15, 2003.
Previously held various positions at Bank Mandiri as
Senior Vice President International Banking, Financial
Institutions and Overseas Network Group Head (2003).
Executive Vice President Corporate Banking, Corporate
Relationship Group Head (2003), and Vice President
Electronic Banking Group Head (2001-2003). Earned
a Bachelor degree in Industrial Engineering from the
Bandung Institute ofTechnology (1982), a Master
in Management Accounting from the University of
Indonesia (1992) and an MBA from the University of
Oregon, USA (1995)
2009
92/ Functional Review
Darwin Suzandi Direktur Konsumer Managing Director Consumer Banking
123/ Corporate Data
53 tahun, Direktur BN I sejak 11 Maret 2008. Sebelumnya
menjabat di BNI sebagai Pemimpin Divisi Jaringan dan
Layanan (2008). Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia
(2006-2007). Project Manager Divisi Perencanaan
Strategis (2005-2006). Pemimpin Divisi Perencanaan
Strategis (2004-2005). Pemimpin Divisi Analisa Risiko
Kredit (2003-2004) dan Pemimpin wilayah 4 Bandung
(2000-2003). Memperoleh gelar Sarjana Manajemen
Keuangan, Universitas Kristen Indonesia (1981).
Master International Business & General Management,
University of Wisconsin (1991).
Age 53, Director of BNI since March 11, 2008. Previously
held various positions at BNI as General Manager of
Network and Service Division (2008). General Manager
of Human Resources Division (2006-2007). General
Manager of Planning and Strategic Division (2005-2006),
General Manager of Credit Risk Analyst Division (2003-
2004) and Region Manager 4, Bandung (2000-2003).
Earned a Bachelor Degree in Finance from the Indonesian
Christian University (1981 ), and a Master of International
Business & General Management from the University of
Wisconsin (1991).
133
Profil Komite-Komite
Komite Audit Audit Committee
Achil Ridwan Djayadiningrat Ketua Chairman
61 tahun, Ketua Komite Audit BNI sejak Mei 2009. Saat
ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris lndependen
BNI sejak Maret 2008.
Age 61, Chairman Audit Committee BNI since May
2009. he also serves as
Commissioner BNI since Mar·ch 2008.
Setyo Buwono Anggota (pihak independen) Member (independent party)
58 tahun, Anggota Komite Audit BNI sejak April 2008.
Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Kelompok
Penyelamatan Kredit (1998-2003), Wakil Pemimpin Divisi
Hukum (2003-2005), Ketua Tim Litigasi Hukum (2005-
2007) hingga pensiun pada Februari 2007. Memperoleh
gelar Sarjana bidang Hukum Perdata, UGM (1976) dan
Magister Manajemen Keuangan, UGM (1995).
Age 58, Member of Audit Committee BNI since
2008. Previously held various position as Head of Loan
RecoveryTeam (1998-2003), Head Legal Division
(2003-2005), Head of Legal Litigation Team (2005-2007)
until retirement in 2007 Earned a Bachelor
degree in Civil Law from UGM (1976) and a Master of
Financial Management from UGM (1995).
H.M.S. Latif Anggota Member
59 tahun, Anggota Komite Audit BNI sejak Mei 2008.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris BNI sejak
Mei 2005.
Age 59. Member of Audit Committee since May 2008.
he also serves as Commissioner BNI since
May 2005.
134
Darminto Anggota (pihak independen) Member (independent party)
56 tahun, Anggota Komite Audit BNI sejak Juli 2008.
Saat ini menjadi Staf Pengajar Program S1 Akuntansi dan
Program Pasca Sarjana Manajemen dan Akuntasi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sebelumnya
menjabat Director pada divisi Financial Advisory Services
pada Kantor Akuntan Publik HTM-DTT (1999-2002),
Anggota Komite Audit PT Garuda Indonesia (Persero),
Wakil Rektor II Bidang Non Akademik, Universitas
Indonesia (2002-2007). Memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi, Universitas Indonesia (1982), Master of
Business Administration, State University of New
York (1987), double majors in Corporate Finance and
Management Information Systems.
Age 56, Member of Audit Committee BNI since July 2008.
Currently is a Lecturer in Undergraduate and Graduate
program of Accounting and Management, Economics
Faculty, Universitas Indonesia. Previously served as
Director of Financial Advisory Services in HTM-DTT
Accounting Firm (1999-2002), Audit Committee member
of PT Garuda Indonesia (Persero), Non-Academic
of Rector Universitas Indonesia (2002-2007). Earned a
Bachelor degree of Accounting from Universitas Indonesia
(1982), a Master of Business Administration from State
University of New York (1987), double in Corporate
Finance and Management Information Systems.
Alexander Zulkarnain Anggota (pihak independen) Member (independent party)
44 tahun, Anggota Komite Audit BNI sejak 2007. Saat
ini menjabat Auditor Ahli Muda lnspektorat Jenderal
Departemen Keuangan sejak 2004, Auditor KAP Safril
Nahar & Rekan (1994). Memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi, STAN (1994), dan Magister Keuangan, STIE
IPWI (1999).
Age 44, Member of Audit Committee since 2007.
serves as Auditor in General
JPnrirnnP>lT of Finance since 2004, Auditor in Safril Nahar
& Rekan accounting firm (1994). Earned a Bachelor degree
in Accounting from STAN (1994), a Master of Finance from
STIE IPWI (1999).
2009
I From Management 54/ Business Review
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Suwarsono Ketua Chairman
69 tahun, Ketua Komite Pemantau Risiko BNI sejak
April 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil
Komisaris Utama/Komisaris lndependen BNI sejak Juli
2005.
69, Chairman of Risk Monitoring Committee BNI
since April 2008. Currently also serves as Vice Chairman/
Independent Commissioner BNI since July 2005.
Fero Poerbonegoro Ketua Chairman
54 tahun, Anggota Komite Pemantau Risiko BNI sejak
April 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai
Komisaris BNI sejak Maret 2008.
Age 54, Member of Risk Monitoring Committee BNI
since .A.pril 2008. Currently also serves as Commissioner
BNI since March 2008.
Ibrahim Husain Anggota (pihak independen) Member (independent party)
57 tahun, Anggota Komite Pemantau Risiko BNI sejak
2005. Sebelumnya beliau menjabat Auditor lnspektorat
Jenderal Departemen Pertahanan (2000-2008), Pengajar
di Akademi Akuntansi Gatot Subroto (1990-2002) dan
UPN Veteran Jakarta (1989-2002). Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi, Universitas Hasanuddin.
Age 57, Member of Risk Monitoring Committee since
2005. Previously served as Auditor of Inspectorate
General Department of Defence (2002-2008), Lecturer on
.A.cademy of Accounting Gatot Subroto (1990-2002) and
UPN Jakarta (1989-2002). Earned a Bachelor degree in
Economics from Universitas Hasanuddin.
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
Setiawan Boedihardjo Anggota (pihak independen) Member (independent party)
59 tahun, Anggota Komite Pemantau Risiko sejak 2007.
Sebelumnya menjabat berbagai posisi di BNI hingga
pensiun pada 2006 sebagai Auditor Kredit di Satuan
Pengawasan Intern, selanjutnya menjabat Pemimpin SPI
Dana Pensiun BNI. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi,
UGM (1980).
Age 59, Member of Risk Monitoring since 2007.
Previously held various positions in BNI until retirement
in 2006 as Credit Auditor in Internal Control Unit, and
subsequently served as Head of Internal Audit Control
of BNI Pension Fund. Earned a Bachelor degree in
Economic from UGM (1980).
Subardiah Anggota (pihak independen) Member (independent party)
56 tahun, Anggota Pemantau Risiko BNI sejak Oktober
2009. Sebelumnya menjabatWakil Pemimpin Divisi
Manajemen Risiko Bank BNI (2005-2008). Koordinator
Pengembangan Enterprise Risk Wide Management (REM) BNI (2008-2009) dan sebagai tenaga pengajar
Risk Management Sertification di Divisi Pelatihan dan
Pengembangan BNI dan Bank Indonesia (sampai dengan
saat ini). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas
Riau (UNRI) Pekanbaru (1978) dan Magister Management
Universitas Gadjahmada (UGM) Yogyakarta.
56 tahun, Anggota Pemantau Risiko BNI sejak Oktober
2009. Sebelumnya menjabatWakil Pemimpin Divisi
Manajemen Risiko Bank BNI (2005-2008). Koordinator
Pengembangan Enterprise Risk Wide Management (REM) BNI (2008-2009) dan sebagai tenaga pengajar
Risk Management Sertification di Divisi Pelatihan dan
Pengembangan BNI dan Bank Indonesia (sampai dengan
saat ini). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas
Riau (UNRI) Pekanbaru (1978) dan Magister
Universitas Gadjahmada (UGM) Yogyakarta.
135
Profil Komite-Komite of Committees
Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee
Achjar lljas Ketua Chairman
62 tahun, Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
BNI sejak April 2007. Saat ini beliau juga menjabat
Komisaris lndependen BNI sejak Mei 2005.
Age 62, Chairman of Remuneration and Nomination
Committee BNI since April 2007. Currently serves as
Independent Commissioner BNI since May 2005.
Peter B. Stok Anggota Member
60 tahun, Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
BNI sejak Agustus 2009. Saat ini beliau juga
menjabat Komisaris Utama/Komisaris lndependen
BNI sejak Agustus 2009.
Age 60, Member of Remuneration and Nomination
Committee BNI since August 2009. Currently
serves as President Commissioner/Independent
Commissioner BNI since August 2009.
136
Disril Revolin Putra Anggota Member
44 tahun, Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
BNI sejak April 2008. Saat ini juga menjabat sebagai
Pemimpin Divisi SDM BNI sejak Januari 2008.
Sebelumnya menjabat Wakil Pemimpin Divisi Hukum
(2006-2008), Pemimpin Kelompok di Divisi Hukum
(2006), Pemimpin Cabang Utama Tebet (2005-2006),
Pemimpin Cabang Jembatan Ampera Palembang (2004-
2005), Pemimpin Bidang Operasional Cabang Utama
Tangerang (2002-2004), Pemimpin Bidang Operasional
Cabang Wonogiri (2000-2002), Pengelola Hubungan
Ketenagakerjaan Divisi Sumber Daya Manusia (1999-
2000). Memperoleh gelar Sarjana di bidang Hukum
Perdata, Universitas Islam Jakarta (1989) dan Magister di
bidang Hukum Ekonomi, Universitas Indonesia (1998).
Age 44, Member of Remuneration and Nomination
Committee BNI since April 2008. Currently serves as
Head of Human Resources Division BNI. Previously held
various positions as Deputy Head Legal Division (2006-
2008), Team Leader Legal Division (2006), Main Branch
Manager, Tebet (2005-2006), Branch Manager, Jembatan
Ampera Palembang (2004-2005), Operations Main Branch
Manager, Tangerang (2002-2004), Operations Branch
Manager, Wonogiri (2000-2002), Employee Relations
Manager HR Division (1999-2000). Earned a Bachelor
degree in Civil Law, Universitas Islam Jakarta (1989),
and Master degree in Economics Law from Universitas
Indonesia (1998).
Bi\Ji I Annual Report 2009
I From Management
Parikesit Suprapto Anggota Member
54 I Business Review
58Tahun, Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi BNI
sejak April 2007 Saat ini beliau juga menjabat sebagai
Komisaris BNI sejak Juni 2007
Age 58, Member of Remuneration and Nomination
Committee BNI since April 2007 Currently serves as
Commissioner BNI since June 2007
ldayu Nilawati Anggota (pihak independen) Member (independent party)
59 tahun, Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi BNI
sejak Juni 2007 Sebelumnya menjabat berbagai posisi
di BNI, antara lain Senior Advisory of Organizational & HR Development Project (2006-2007), Internal Pro-
hire & Project Analysis (2005-2006), Deputy GM 3 of
Operational Division (2004-2005), Deputy Region Office
Manager of Retail Business Wilayah 04 (2003-2004),
Hub Manager Jakarta (2002-2003), Hub Manager Bogor
(2001-2002). Memperoleh gelar Sarjana Matematika, IKIP
Jakarta (1972), Sarjana Ekonomi, Universitas Indonesia
(1978), Magister Manajemen, lnstitutTeknologi Bandung (1996).
59, Member of Remuneration and Nomination
Committee BNI since June 2007 Previously held various
positions in BNI, as Senior Advisory of
& HR (2006-2007), Internal Pro-
(2005-2006), Deputy GM 3 of
Division (2004-2005), Region Office
Manager of Retail Business Region 04 (2003-2004),
Hub Manager Jakarta (2002-2003), Hub Manager Bogor
(2001-2002). Earned a Bachelor degree in Mathematics,
I KIP Jakarta (1972), a Bachelor degree in Economics,
Universitas Indonesia (1978), a Master of from (1996)
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
Arief Adhi Sanjaya Anggota (pihak independen) Member (independent party)
32 tahun, Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
April 2008. Saat ini menjabat Senior Analyst & Auditor
Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan
sejak 2000, Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta sejak 2005,
lnstruktur Garuda Indonesia Training Center sejak 2007
Memperoleh gelar Diploma Akuntansi, STAN (1999),
Sarjana Akuntansi, Universitas Indonesia (2003), Master
in Laws, Universitas Indonesia (2005), Master in Public
Administration, Lee Kuan Yew School of Public Policy,
National University of Singapore (2007).
Age 32, Member of Remuneration and Nomination
Committee BNI since April 2008. Currently serves
as Senior Analyst & Auditor in Directorate General of
Taxation Department of Finance since 2000, Lecturer in
of Economics University of Muhamadiyah
Prof. Dr. Hamka since 2005, Instructor in Garuda Training
Center since 2007. Earned a Diploma in Accounting from
STAN (1999), a Bachelor in from Universitas
Indonesia (2005), a Master in Public Administration from
Lee Kuan Yew School of Public Policy, National of (2007)
137
Profil Komite-Komite
Satuan Pengawasan Intern Internal Control Unit
Muhammad An as Malia SH, LL.M Pemimpin Satuan Pengawasan Intern Head of Internal Control Unit
52 tahun, Pemimpin Satuan Pengawasan Intern BNI
sejak Juni 2006. Sebelumnya Pemimpin Divisi Kepatuhan
(2004-2006), Wakil Pemimpin Divisi Kepatuhan (2004),
Wakil Pemimpin Divisi Hukum dan Kepatuhan (2003-
2004), Wakil Pemimpin Wilayah (2002-2003), Pemimpin
Kantor Cabang Samarinda (2001-2002), Acting General
Manager BNI Cabang Tokyo (2001 ). Memperoleh gelar
Sarjana di bidang Hukum, Universitas Trisakti (1981),
Master of Laws dari Law School Tulane University USA
(1998).
Age 52, Head of Internal Control Unit of BNI since
June 2006. Previously Head of Compliance Division
(2004-2006), Deputy Head of Legal and Compliance
Division (2003-2004), Deputy Head Area (2002-2003),
Head of Branch Office Samarinda (2001-2002), Acting
General Manager BNI Tokyo (1998-2001 ). Obtained a
Bachelor degree in Law from Universitas Trisakti (1981),
and a Master of Laws degree from Law School Tulane
University, USA (1998).
138
Sekretaris Peru sa haan Corporate Secretary
lntan Abdams Katoppo Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
44 tahun, Sekretaris Perusahaan BNI sejak Agustus 2005.
Sebelumnya menjabat Deputy Corporate Secretary and
Investor Relations di PT Bimantara Citra Tbk (2003-2004),
Vice President, Group Head Agency Communications
& Investor Relations di Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (2000-2001), Assistant Vice President, Head
Corporate Communication Division di Bursa Efek Jakarta
(1997-2000), Marketing Manager American Express
TRS (1996-1997), Brand Manager PT Unilever Indonesia
Tbk (1994-1996). Memperoleh gelar Sarjana di bidang
Psikologi, Universitas Indonesia (1990) dan Magister
Manajemen Keuangan dan Pasar Modal, Universitas
Indonesia (2004).
Age 44, Corporate Secretary of BNI since August 2005.
Previously served as Deputy Corporate and
Investor Relations at PT Bimantara CitraTbk (2003-204),
VP, Group Head of Agency Communications & Investor
Relations at Indonesian Banking Restructuring
(2000-2001), Assistant VP, Division Head of Corporate
Communications at Jakarta Stock Exchange (1997-
2000), Marketing Manager at American Express TRS
(1996-1997), Brand Manager PT Unilever lndonesiaTbk
(1994-1996). Obtained a Bachelor degree in Psychology
from Universitas Indonesia (1990) and a
in Financial Management and Capital Market from
Universitas Indonesia (2004).
I From Managen1ent
INTAN ABDAMS KATOPPO
Sekretaris Perusahaan
Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan
Corporate Secretary
Corporate Communication Division
GEGER N MAULANA
Divisi Pengendalian Keuangan
Financial Control Division
M. ANAS MALLA
Satuan Pengawas Intern
Internal Audit
HEMAWATI
Divisi Operasional
Division
HENRISA YUNAN LUBIS
Divisi Teknologi lnformasi
I nforrnation Division
RUDHYANTO MOODUTO
o·1visi Jaringan & Layanan
Network & Services Division
SUTANTO
Divisi Manajernen Risiko
Risk Division
HARRY PRAKOSO
Divisi Risiko Kredit
Credit Risk Division
ADE DERMAWAN NASUTION
Divisi Kredit Khusus
Loan Recovery Division
MAX NIODE
Divisi Hukurn
Division
AGUNG ABADI
Divisi Kepatuhan
Compliance Division
54 I Bus1ness Rev1ew 92 I Functional Review 123 I Corporate Data
Pejabat Senior
IMAM BUDI SARDJITO
Divisi Perencanaan Strategis
Division
DISRIL REVOLIN PUTRA
Divisi Sumber Daya Manusia
Human Resources D1vision
TATAK SURYADI
Divisi Umum
General Affairs Division
DIAH SULIANTO
Divisi Kredit Konsumen
Consumer Loans Divis1on
WIWEKO PROBOJAKTI
Divisi Bisnis Kartu
Card Centre Division
HERRY SIDHARTA
Divisi Usaha Menengah
Medium-size Business Division
SABDOTRIHIDAYAT
Divisi Usaha Kecil
Small-size Business Division
RIZOULLAH
Divis·l Usaha Syariah
Sharia Business Division
R L DWI MUTIARI
DOODY SULASMONO
Divisi Korporasi 1
Corporate Division
ALIMIN HAMDY
Divisi Korporasi 2
Corporate Division
ADI SETIANTO
Divisi Jasa Keuangan dan Dana
lnstitusi
Corporate
Services Division
and F1nancial
FABIANUS SUDJATMOKO
Divisi Tresuri
Division
ANGGORO EKO CAHYO
Divisi Dana dan Jasa Konsumen
Consumer and
Division
AGUS PRAMONO
Unit Pengembangan Perusahaan Anak
Subsidiaries
BAMBANG ENDRATNO
Unit Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Pension Fund Unit
BOMEN LUMBANRAJA
Change Management Office
Office
SUSILO PRAYITNO
Divisi Pendidikan & Pelatihan
Training & Development Division
LYNNA MULIAWAN
Divisi Wealth Management
Wealth Divis1on
SHAHJOHAN JOHNNY AZIS
Divisi lnternasional
International Divis1on
IWAN KAMARUDDIN
Divisi Transactional Banking & Financial
Services
Transactional
Services Division
& Financial
139
k n
INDIVIDUAL INDIVIDUAL BISNIS BUSINESS
Kredit Loans Kredit Loans
BNI Griya Mortgage Loan Cash Collateral Credit Cash Collateral Credit
BNIOTO Auto Loan Kartu Kredit Credit Card
BNI Multiguna Multi purpose Loan Kredit Ekspor Export Facility
BNI Fleksi Unsecured Loan Kredit lmpor Import Facility
BNIInstan Cash Collateral Loan Kredit lnvestasi Investment Loan
Ka rtu Kred it Credit Card Kredit Koperasi Primer Prime Cooperatives Loan
KreditTKI Indonesian Migrant Workers Loan Kredit Modal Kerja Working Capital Loans
Kredit Usaha Kecil Small Business Loan Kredit Sindikasi Syndicated Loan
Kredit Penerusan Two Step Loan
Simpanan Savings Simpanan Savings
Giro Current Account Debit Card Debit Card
Kartu Debet Debit Card DPLK Pension Fund
Private Banking Private Banking Giro Current Account
Deposito Deposits
Tabungan Tresuri Treasury
Tabungan Pendidikan Educational Savings Foreign Exchange Foreign Exchange
Fixed Income Fixed Income
Tresuri Treasury Money Market Money Market
Foreign Exchange Foreign Exchange Banknotes Banknotes
Fixed Income Fixed Income
Money Market Money Market Layanan Services
Banknotes Banknotes Advisory Advisory
Agen Pembayaran Paying Agent
Layanan Services Arranger Sindikasi Arranger for Syndicated Loan
ATM ATM lnkaso Collection
Cek Multi Guna Rupiah Traveller's Cheque Commercial Paper Commercial Paper
lnkaso Collections Ekspor Export
Kiriman Uang Domestik Domestic Remittance Escrow Agent Escrow Agent
Kiriman Uang International Overseas Remittance Facility Agent Facility Agent
Layanan Prima Priority Banking Garansi Bank Bank Guarantees
Perbankan Mobile Mobile Banking lmpor Import
ONH Haj Pilgrim Payment lnfonas Cash Management
Pembayaran Payment Services Investment Services Investment Services
Phone Banking Phone Banking Jasa Kustodi Custodian Services
Private Banking Private Banking Payment Centre Payment Centre
Referensi Bank Bank Reference Repo & Reverse Repo Repo & Reverse Repo
Sate Deposits Box Safe Deposits Box Security Agent Security Agent
SMS Banking SMS Banking Settlement Bank Bank Settlements
Cek Perjalanan Traveller's Cheque Sinking Fund Sinking Fund
Uang Kertas Asing Bank Notes Surat Kredit Berdokumen Domestic UC
Dalam Negeri
Wali Amanat Trustee
140
I From Management
SYARIAH
INDIVIDUAL
Pembiayaan
iB Griya (Murabahah)
iB Oto (Murabahah)
iB Multiguna (Murabahah
& ljarah)
iB Cerdas (ljarah)
iB Sehat (ljarah)
iB Sakinah (ljarah)
iB Hasanah Card
Rahn
Simpanan
iB Giro (Wadiah)
iB Giro USD (Wadiah)
iB Tabungan (Mudharabah)
+ Syariah Card
iB Tabungan Prima
(Mudharabah)
iB Tabungan International
(Mudharabah)
iB Haji (Mudharabah)
Tabungan Mahasiswa
(Wadiah) + KTM
iB Deposito (Mudharabah)
iB Deposito USD
Co Branding Card
Layanan
Transfer/Kiriman Uang
Kliring
Jual-beli Valas
Kiriman Uang dari/
ke Luar Negeri
Cek
Anjungan Tunai Mandiri
Internet Banking
SMS Banking
Phone Banking
Sistem Pembayaran Gaji
Pengelolaan Keuangan
Perusahaan/1 nstitusi
Sistem Pembayaran SPP
54/ Business Review
SHARI A
INDIVIDUAL
Financing
Islamic Mortgage Financing
Islamic Auto Financing
Islamic Multipurpose
Financing
Islamic Student Financing
Islamic Healthy Financing
Islamic Wedding Financing
Islamic Credit Card
Pawning
Deposit
Islamic Current Account
Islamic USD Current Account
Islamic Saving Account
Islamic Prime Saving Account
Islamic International Saving
Account
Islamic Saving Account for
Islamic Saving Account for
University Student
Islamic Time Deposit
Islamic USD Time Deposit
Co Branding Card
Services
Transfer
Settlement/RTGS
Banknotes
Remittance
Draft
ATM
Internet Banking
SMS Banking
Phone Banking
Payroll Center
Cash Management
Student Payment Center
92/ Functional Review
BISNIS
Pembiayaan
Pembiayaan lnvestasi -
Murabahah
Pembiayaan Modal Kerja -
Mudharabah
Pembiayaan Modal Kerja -
Musyarakah
Pembiayaan lnvestasi- IMBT
Bank Guarantee
Oardhul Hasan
Trade Finance
Layanan
Kiriman Uang
lnkaso
Garansi Bank
123/ Corporate Data
BUSINESS
Funding
Investment
1\!lurabahah
Working
Financing Mudharabah
Investment IMBT
Bank Guarantee
Oardhul Hasan
Trade Finance
Services
Remittance
Collecf1on
Bank Guarantee
141
n
Gedung BNI
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta 10220
PO Box 2955 Jakarta 10220
PO Box 4412 JKT
Tel. : +62 21 2511946
(140 lines)
I-Telex : 765597KBBNI lA
765185BNIDLN lA
765186BNIDLN lA
Fax. : +62 21 2511214
E-mail : [email protected]
CHANGE MANAGEMENT OFFICE
(CMO)
Gedung BNI Lt. 21
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta 10220
Tel. : (021) 5728311,5728747
Fax. : (021) 5703225
CHIEF INFORMATION OFFICER (CIO)
Gedung Landmark Tower A
Lt. 11, 12,14
Jl. Jend Sudirman No. 1
Jakarta 12910
Tel. : (021) 5213717, 5728422
Fax. : (021) 5209210, 5213728
DIVIS! KOMUNIKASI PERUSAHAAN &
KESEKRETARIATAN (KMP)
Gedung BNI Lt. 24
Tel. : (021) 5728037, 5728387
Fax. : (021) 5728295, 5728053
DIVIS! KEPATUHAN (KPN)
Gedung BNI Lt.10
Tel. : (021) 5728401, 5728591
Fax. : (021) 5703436
142
DIVIS! HUKUM (HUK)
Gedung BNI Lt.10
Tel. : (021) 5728575, 5728583
Fax. : (021) 2511081
DIVIS! MANAJEMEN RISIKO (MAR)
Gedung BNI Lt. 26 & 27
Tel. : (021) 5728530, 5728544
Fax. : (021)2511148
DIVIS! PENGENDALIAN KEUANGAN
(PKU)
Gedung BNI Lt.12
Jl. Jend Sudirman Kav.1
Jakarta
Tel. : (021) 5728680, 5728681
Fax. : (021) 5749257, 2511193
DIVIS! UMUM (UMM)
Gedung BNI,
Jl Sultan Hasanuddin No.3 & 4
Kebayoran Baru
Jakarta 12160
Tel. : (021) 7399927
Fax. : (021) 7264414, 7264368
DIVIS! KORPORASI 1 (KPS)
Gedung BNI Lt. 3
Tel. : (021) 5728141, 5728265
Fax. : (021) 2511130, 5727425
DIVIS! KORPORASI 2 (KPD)
Gedung BNI Lt. 3
Tel. : (021) 5728174, 5729671
Fax. : (021) 5729567
DIVIS! KREDIT KHUSUS (KKS)
Gedung BNI Lt.15
Tel. : (021) 5728757, 5729259
Fax. : (021) 5701273, 5733486
DIVIS! JASA KEUANGAN & DANA
INSTITUSI (JDI)
Gedung BNI Lt. 16
Tel. : (021) 5729323, 5728601
Fax. : (021) 2510163, 5740279
DIVIS I TRANSACTIONAL BANKING &
FINANCIAL SERVICES (TBS)
Gedung Wisma 46 Lt. 3
Tel. : (021) 5728268 ext 2067
Fax. : (021)5728874
DIVISITRESURI (TRS)
Gedung BNI Lt. 6
Tel. : (021) 5728365, 5728341
Fax. : (021) 5739913
DIVIS! INTERNASIONAL (INT)
Gedung BNI Lt. 8
Tel. : (021) 5728470, 5728477
Fax. : (021) 2511103
Trade Processing Centre
Gedung Wisma 46 Lt.5 & 6
Tel. : (021) 5728693, 5728702
Fax. : (021) 2510164, 2510957
DIVIS! USAHA KECIL (USK)
Gedung BNI Lt. 11
Tel. : (021) 5728614, 5728632
Fax. : (021) 2511162, 2510523
DIVIS! USAHA MENENGAH (UMN)
Gedung BNI Lt. 9
Tel. : (021) 5729866, 5729470
Fax. : (021) 2510524, 2511120
DIVIS! USAHA SYARIAH (USY)
Gedung BNI Lt. 22
Tel. : (021) 5728773, 5728772
Fax. : (021)2511153
DIVIS! KREDIT KONSUMEN (KSN)
Gedung BNI Lt. 18 & 23
Tel. : (021) 5729228, 5728523
Fax. : (021) 2511158, 5703242
DIVIS! BISNIS KARTU (BSK)
Gedung Wisma 46 Lt. 37,38, 39 & 42
Tel. : (021) 5729601, 5729749
Fax. : (021) 5729607, 5728800
! From Management 54/ Business Review 92/ Functional Review 123/ Corporate Data
DIVIS! WEALTH MANAGEMENT (WEM)
Gedung BNI Lt. 23
Tel. : (021) 5728899, 5728290
Fax. : (021) 57900959, 57900967
DIVIS! JARINGAN & LAYANAN (JAU
Gedung BNI Lt. 4
Tel. : (021) 5728201, 5729910
Fax. : (021) 2510176, 2510177
DIVIS! OPERASIONAL (OPR)
Gedung BNI Basement 1,
Lt. 17, 18, 19, 20 & 21
Tel. : (021) 5729968, 5729099
Fax. : (021) 5702351, 5733708
DIVIS! DANA & JASA KONSUMEN (DJK)
Gedung Wisma 46 Lt. 40
Jl. Jend Sudirman Kav.1
Tel. : (021) 5728975, 5729221
Fax. : (021) 2510160, 2510161
DIVIS I TEKNOLOGIINFORMASI (TEK)
Gedung Landmark Tower A
Lt. 11, 12, 14
Jl. Jend Sudirman No.1,
Jakarta 12910
Tel. : (021) 5213717, 5728422
Fax. : (021) 5209210, 5213728
DIVIS! SUMBER DAYA MAN USIA (SDM)
Jl. S Parman Kav. 55-56,
Slipi, Jakarta 10260
Tel. : (021) 53651262,53677255
Fax. : (021) 53651263, 53677254
Kelompok Rekrutmen & Asesmen
Jl. Mataram No.59
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Tel. : (021) 7201857, 7201417
Fax. : (021) 7202029
DIVIS! PENDIDIKAN dan PELATIHAN
Jl. Lada No. 1, Lantai 1 & 4,
Jakarta Kota 11110
Tel. : (021) 69837222, 2601177
Fax. : (021) 69837051,2601225
DIVISI RISIKO KREDIT (DRK)
Gedung BNI Lt.20
Tel. : (021) 5728143, 5728167
Fax. : (021) 5763836
SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
Gedung BNI Lt. 27
Tel. : (021) 5728873
Fax. : (021) 5728877
SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
Area 1 Gedung BNI Lt. 27
Tel. : (021)5729414
Fax. : (021) 2511123
SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
Area 2
Gedung BNI Lt. 27
Tel. : (021)5729917
Fax. : (021) 5729795
SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
Area 3
Jl. Ahmad Yani No. 286
Gedung Graha Pangeran Lt. 5
Surabaya 60234
Tel. : (031) 8292807
Fax. : (031) 8292759
UNIT DANA PENSIUN LEMBAGA
KEUANGAN (DLK)
Gedung BNI Lt. 24
Tel. : (021) 5729960, 5728254
Fax. : (021) 2510175
UNIT PENGEMBANGAN PERUSAHAAN
ANAK (PPA)
Gedung BNI Lt.14
Tel. : (021) 5728861, 5728077
Fax. : (021) 5728838
143
Jaringan Kantor
KANTOR WILAYAH 01 MEDAN
Jl. Pemuda No. 12, Lantai 4
Medan 20151
Tel. : (061)4567110,4567002
Fax. : (061) 4567105,4515754
KANTOR WILAYAH 02 PADANG
Jl. Dobi No 1 - Padang 25119
Tel. : (0751) 890005-08
Fax. : (0751) 890010, 890011
KANTOR WILAYAH 03 PALEMBANG
Jl. Jend. Sudirman No. 132
Palembang 30126
Tel. : (0711) 361961-62-63-65
Fax. : (0711)361966,374160
KANTOR WILAYAH 04 BANDUNG
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3
Bandung 40117
Tel. : (022) 4240457, 4240534
Fax. : (022) 4240432 - 4238408
KANTOR WILAYAH 05 SEMARANG
Jl. Letjen. MT Haryono No. 16
Semarang 50122
Tel. : (024) 3556747, 3556746
Fax. : (024) 3547686, 3563214
KANTOR WILAYAH 06 SURABAYA
Jl. Jend. A. Yani No. 286
Gedung Graha Pangeran Lt. 4
Surabaya 60292
Tel. : (031) 8292820 S/D 8292826
Fax. : (031) 8292805, 8292841
KANTOR WILAYAH 07 MAKASSAR
Jl. Jend. Sudirman No. 1
Makassar 90115
Tel. : (0411) 317488, 321946,
321926
Fax. : (0411) 319562, 325395
144
KANTOR WILAYAH 08 DENPASAR
Jl. Raya Puputan No. 27 Renon
Denpasar- Bali 82265
Tel. : (0361) 263304- 263308-
262144
Fax. : (0361) 227874, 263319
KANTOR WILAYAH 09 BANJARMASIN
Jl. Lambung Mangkurat No. 30
Banjarmasin 70111
Tel. : (0511) 3357063- 64- 65
Fax. : (0511) 3357066, 3354409
KANTORWILAYAH 10 JAKARTA
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 55
Jakarta Pusat 10210
Tel. : (021) 2500025, 5706057,
5701436
Fax. : (021) 2500033, 5712167
KANTORWILAYAH 11 MANADO
Jl. Dotulolong Lasut No. 1
Manado 95122
Tel. : (0431) 865314, 865935
Ext. 9401
Fax. : (0431) 851852, 865458
KANTOR WI LA YAH 12 JAKARTA
Jl. Lada No.1
Jakarta 11110
Tel. : (021) 2601214, 2601177
Ext. 9305
Fax. : (021) 2601165, 2601568
CABANG SINGAPORE
39 Robinson Road
#01-02, 02-02 and 06-01/04
Robinson Point
Singapore 068911
Tel. : +65 6225 7755
Fax. : +65 6225 4757
CABANG HONG KONG
G/F Far East Finance Center, 16
Hartcourt Road Hong Kong
Tel. : +852 25299871, 28618600
Fax. : +852 28656500
CABANG TOKYO
Kokusai Bid 1st Floor 3-1-1 Marunounchi
Chiyoda-Ku
Tokyo 100-0005 Japan
Tel. : +81 3 3214 6565, 3214 5621
Fax. : +81 3 3212 6428, 3201 2633
CABANG LONDON
Pinners Ha\1105/108 Old Broad Street
London EC2N 1 EN, United Kingdom
Tel. : +44 (0) 20 7638 4070
Fax. : +44 (0) 20 7256 9945
KANTOR PERWAKILAN NEWYORK
One Exchange Plaza
55 Broadway
New York NY10006 USA
Tel. : +1 212 943 4750
+ 1 212 943 4760
Fax. : + 1 212 344 5723
I From Management 54 I Bus>ness Review
Outlet Konvensional Conventional Outlet
Outlet Syariah Sharia Outlet
Luar Overseas
Total Total
BNI Weekend Banking
Cabang Branch
166
26
5
197
749
31
780
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
Outlet BNI
36 59
36 59
BNI Weekend Banking
Payment Point
4
4
1,014
57
5
1,076
BNI memiliki 21 outlet weekend banking yang tersebar di
seluruh jaringan wilayah di Indonesia.
BNI has 21 outlets in its weekend banking network
spread throughout the region in Indonesia.
BNI Call
Layanan 24 Jam BNI Call
lnformasi layanan perbankan 24 jam dapat diperoleh
melalui BNI Call di (021) 5789 9999 atau 68888 melalui
ponsel. Layanan BNI Call dapat juga diakses melalui
telepon lokal di 22 kota di bawah ini:
(0542) 73 9999
(022) 425 8899
(0511) 335 9999
(0778) 42 9999
(0251) 390 999
(0361) 24 9999
Fax. : Layanan Phone Plus/ATM
Phone Plus/ATM Services
Layanan Kartu Kredit
Card Center Services
E-mail: Layanan ATM
ATM Services
Layanan Phone Plus
Phone Plus Services
Layanan Kartu Kredit
Card Center Services
BNI Call
24 Services
24-hours services information can be accessed
BNI Call at (021) 5789 9999 or 68888 through
cellular BNI Call services can also be accessed
through local call in 22 cities below:
Medan
Padang
(021) 570 9501' 570 9502
(021) 572 8800
145
n
Nama Perusahaan
Name of
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pendirian Perusahaan
Establishment Date
July 5, 1946
Komposisi Pemegang Saham
(per 31 Desember 2009}
The Ownership
(as of December 31, 2009)
• Negara Republik Indonesia
Republic of Indonesia
• Masyarakat Public
Pencatatan Saham
Listing
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock
Bidang Usaha
Line of Business
Perbankan
Kode Saham
Ticker Code
BBNI
146
76.36%
23.64%
Akuntan Publik
Public Accountant
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
(Ernst & Young)
Indonesia Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Tel. (62-21) 52895000
Fax. (62-21) 52894100
Biro Administrasi Efek
Share
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo
Wisma Diners Club Annex
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34
Jakarta 10220
Tel. (62-21) 5709009
Fax. (62-21) 5709026
Hubungan Investor
Investor Relations
Corporate Communication Division
Gedung BNI, Lt. 24
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta 10220
Tel. (62-21) 2511946, 5728387, 5728037
Fax. (62-21) 5728295, 5728053
E-mail: [email protected]
Website: www.bni.co.id
54/ Review
Materi & Penjelasan
Umum
1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa lnggris.
2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama perusahaan dan tahun Laporan Tahunan ditampilkan di: 1. Sampul muka, samping, dan belakang. 2. Setiap halaman.
4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.
II. lkhtisar Data Keuangan Penting
1. lnformasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 tahun.
lnforrnasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha. 2. Laba (rugi) kotor. 3. Laba (rugi) usaha .. 4. Laba (rugi) bersih. 5. Laba (rugi) bersih persaham. 6. Modal kerja bersih. 7. Jumlah investasi. 8. Jumlah aktiva. 9. Jumlah kewajiban. 10. Jumlah Ekuitas. 11. Rasio-rasio keuangan secara umum dan yang relevan dengan industri perusahaan.
2. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan (dicatatkan) untuk setiap masa triwulan dalam 2 tahun buku terakhir (jika ada). Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.
Dalam bentuk tabel dan grafik.
3. Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan yang masih beredar, tingkat bunga, dan tanggal jatuh tempo dalam 2 tahun buku terakhir.
1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar. 2. Tingkat bunga. 3. Tanggal jatuh tempo. 4. Peringkat obligasi.
IlL Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1. Laporan Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).
2. Laporan Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis,
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2. Prospek usaha. 3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah dilaksanakan
oleh perusahaan. 4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).
B1/18 B2/103-104
B1/32-35
B1/44-49
92/ Rev1ew 123/ Corporate Data
lndeks untuk Bapepam-LK
General
6. 7
& Explanation
outstand1ng
IlL Board of Commissioners' and Board of Directors' Report
Board Report
147
lndeks untuk Bapepam-lK
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri. 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya. 4. Penjelasan tertulis dalam sural tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari
IV. Profil Perusahaan
1. Nama dan ala mat
Meliputi informasi tentang nama dan ala mat, kode pos, nomor telepon dan/atau nomor faksimili, email, website.
2. Riwayat sing kat perusahaan.
3. 8idang usaha.
Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.
4. Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan
5. Visi dan Misi Perusahaan.
Mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang visi perusahaan. 2. Penjelasan tentang misi perusahaan.
6. Nama, jabatan, dan riwayat hidup sing kat anggota Dewan Komisaris.
lnformasi memuat antara lain: 1. Nama. 2. Jabatan. 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja.
7. Nama, jabatan, dan riwayat hidup sing kat anggota Direksi.
lnformasi memuat antara lain: 1. Nama. 2. Jabatan. 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja.
8. Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
lnformasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. 2. Jumlah karyawan untuk mclsrr1a-mcrsrr1a 3. Pelatihan karyawan yang telah dan 4. Adanya persamaan kesempatan 5. Biaya yang telah dikeluarkan.
9. Komposisi Pemegang sa ham.
148
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. 2. Direktur dan Komisaris yang memiliki sa ham. 3. Pemegang sa ham masyarakat dengan kepemilikan sa ham
masing kurang dari 5%.
81/13-15
81/146,
B1/12
81/126-129
B1/130-133
Conta1ns the follov.nng items: 1 Signatures are set on a separate page. 2. Statement that the Board of Directors and the Board of
Commtssioners are fully responsible for the accuracy of the annual
3. by all members of the Board of Commissioners and Board D1rectors, stat1ng their names and titles/positions_
A written explanation 1'n a separate letter from each mernber of the Board of Commissioners or Board of Directors who refuses to sign
written explanation 1n a separate letter from the event that there 1s no written explanation
member.
company.
Includes 1nformat1on on name and address, Zip code, telephone and/or facsimile, ema1l, website.
2. Bnef history of the company.
3. Freid of busrness.
Includes the types of products and or servrces produced.
Ll. Organizational structure.
In the forn1 of a chart giving the names and titles.
5. Company vision and mtssion.
Includes the followrng: 1 Explanation on the company vision.
Explanation on the company mission.
6. Name, tttle, and brief curriculum vitae of the members of U1e Board of Cornrrnsstoners.
The information should conta1n: 1. Name. 2. Title. J. Age. 4. Education.
Name, title, and bnef curriculum vttae of the members of the Board of Directors.
The tnfortTlation should contain: Name.
2. Title. 3. Age. 4. Educatron. 5. Working experience.
8. Number of (comparative in two years} and description of competence (for example: education and training of employees!.
The information should conta1n: 1. The number ot employees for each level of the organization. 2. The number of employees for each level of education. 3. of employees that has been and will be conducted. 4. of equal opportunny to ali employees. 5. Expenses incurred.
9. Composition of shareholders.
Should include: 1 Names of shareholders havn1g 5% or more shares. 2. D1rectors and Commissioners who own shares. 3. Publ1c sharehoiders having respective share ownership of less than
5%.
I From Management 54/ Business Review
Materi & Penjelasan
10. Daftar anak perusahaan dan/a tau perusahaan asosiasi.
lnformasi memuat antara lain: 1. Nama anak perusahaan/perusahaan asosiasi. 2. Presentase Kepemilikan saham. 3. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau perusahaan
asosiasi. 4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan
asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
11. Kronologi pencatatan saham.
Mencakup antara lain: 1. Kronologi pencatatan saham. 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah
sa ham. 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku. 4. Nama Bursa dimana sa ham perusahaan dicatatkan.
12. Kronologi pencatatan Efek lainnya.
Mencakup antara lain: 1. Kronologi pencatatan efek lainnya. 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek
lainnya. 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan
akhir tahun buku. 4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan. 5. Peringkat efek.
13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.
lnformasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat Biro Administrasi Efek. 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik. 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
14. Akuntan perseroan.
lnformasi memuat antara lain: 1. Berapa periode audit akuntan telah mengaudit laporan
perusahaan. 2. Berapa periode audit kantor akuntan publik telah
keuangan perusahaan. 3. Besarnya fee audit. 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa finansial
15. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan nasional maupun internasional.
lnformasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan. 2. Tahun perolehan. 3. Badan pemberi penghargaan. 4. Masa berlaku.
16. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
1 . Tinjauan operasi per segmen bisnis.
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi. 2. Penjualan/pendapatan usaha. 3. Profitabilitas. 4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi untuk masing-masing
segmen bisnis.
Buku/Hal Book/Page
81/88-91
B1/18
tidak ada pencatatan efek lainnya
no other securities
listing
B1/146
B1/146 B3/53
B1/24-25
B1/142-144
B1/56-87
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
Subject & Explanation
10. List of subsidiaries and/or affdiated companies.
Name of compan1es. 2. Percentage of share ownership. 3. Information on the field of business of the subsidiary or affiliated
company. 4. Explanation the operational status of the subsrdiary or
affilrated operating or not yet operating).
caused changes 1n Hie number of shares. Changes tn the number of shares from the beginning of listing up to the end of the frnancral year. Name of Stock Exchange where the company shares are listed.
12. Chronology of other securities listing.
Includes among others: 1. Chronology of other secuntres listing. 2. Types of corporate action that caused changes 111 the number of
securities. 3. 1r1 the number of securities from the tnitial hsttng up to the
end the financial year. 4. Name of Stock Exchange where the cornpany·s other securities are
listed. 5. Rating of the securittes.
and address of instttution and or profession supporting the market.
Information contains, among others: Name and address of Share Regrstrar. Name and address of the Publrc Accountants' Offrce.
accountant
The rniormation should contain: 1. How many audit periods has the accountant audited the financial
statements of the company. 2. How many audit periods has the public accountant firm audited the
financral statements of the company. 3. The amount of audit fee. 4. Other service provided by the accountant in addition to financial
audit.
15. Reward and certification received by the company. both on a national scale and international scale.
Information should include: 1. Name of the reward. 2. Year of receiving the award. 3. Institution presenting the award. Ll. Period of" valld.1ty.
16. Name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any).
V. Management Analysis and Discussion on Company Performance
1. Operational review per business segment.
Contarns description of: 1 Product1on. 2. Sales/income from business. 3. Profitability. 4. lncreaseidecrease in production capacity in each business
segment.
149
lndeks untuk Bapepam-lK
Materi & Penjelasan
2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aktiva lancar, aktiva tidak lancar, dan jumlah aktiva. 2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban. 3. Penjualan/pendapatan usaha. 4. Beban usaha. 5. Laba/Rugi bersih.
3. Bahasan dan analisis ten tang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar hutang. 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
Buku/Hal Subject
-----~---~~-------~-~~~·---+---------~------~~--~-----~-----~~-
4. Bahasan tentang struktur modal, kebijakan manajemen atas struktur modal, dan tingkat likuiditas perusahaan.
Penjelasan atas: 1. Struktur modal. 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal. 3. Tingkat likuiditas perusahaan.
5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut. 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut. 3. Mata uang yang menjadi denominasi. 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi
risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Ada atau tidak ada pengungkapan. ------- ---------··-------- ---
7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
not disclosed
82/5-7
8. Jika laporan keuangan atau penurunan tidak ada yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib pengungkapan disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan not disclosed atau adanya produk atau jasa baru.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
of funds expected to fulf1! 3 Currency of denom1nat•orL
taken by the company to protect currency aga1nst risks.
pos1t1on of
------------------····-··------------+------ --··+---··························-------- ------·······-·-----------··········-
9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 tahun.
10. lnformasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggallaporan akuntan.
Uraian kejadian penting setelah tanggallaporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
12. Uraian tentang aspek pemasaran.
150
Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
82/5
tidak ada
no important events
81/53
81/56-87
9
Is d1sclosed or not.
10. Matenal infonT\at1on and report
of Important events the accountant's including their 1mpact on performance and business 1n the
1 1 Descnpllon of
12
I From Management 54/ Busrness Revrew
Materi & Penjelasan
13. Pernyataan rnengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jurnlah dividen kas per saharn dan jurnlah dividen per tahun yang diurnurnkan atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir.
Memuat uraian mengenai: 1. 8esarnya dividen untuk masing-masing tahun. 2. 8esarnya Payout Ratio.
14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umurn.
Memuat uraian rnengenai: 1. Total perolehan dana. 2. Rencana penggunaan dana. 3. Rincian penggunaan dana. 4. Saldo. 5. Perubahan penggunaan dana {jika ada).
15. lnformasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi hutang/modal, transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan pihak afiliasi.
16. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
17 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, ala san dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
VI. Tata Kelola Perusahaan
1. Uraian Dewan Komisaris.
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi
anggota Dewan Kom·rsaris. 3. Frekuensi pertemuan. 4. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.
2. Uraian Direksi.
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi
anggota Direksi. 3. Frekuensi pertemuan. 4. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi.
3. Komite Audit
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit 2. Uraian tugas dan tanggung jawab. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit 5. lndependensi anggota Komite Aud'rt
4. Komite Remunerasi dan Nominasi.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup sing kat anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi. 2. lndependensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Remunerasi dan
Nominasi.
tidak ada penawaran
umum
no public offering
82/126 83/69-70
tidak ada perubahan peraturan
perubahan kebijakan
no changes in policy
81/36-41 83/10-19
83/20-28
83/87-91
81/136-137 83/38-43
2.
92/ Functiona: Review 123/ Corporate Data
governrnent
changes 1n the account:ng poi:cy
Descnpt:on shm,!d contam
Corporate Governance
Jnforniat10n on
The mformal!on shouid conta1n 1 Description the Implemented by the Board of
1nformatJon should mciude·
an1ount of Commissioners
Scope of work and responsibiliw of each member of Drrectors
remunerat1on 3. Frequency meet1ngs. 4. Attendance of the Board of Directors in the 5.
Includes among others· 1. Name, title, and curqculum v1tae of the of Audrt
Committee. 2. Descnpt!on of tasks and rcsponsib!litles,
Frequency of the attendance Audit Comm:ttee. Brief report on
5, Independence of
Remuneration and Norn;nat1on Committee
Includes among others: 1 ~~arne, of the
2.
3.
Committee. 5 Frequency of and the of
and Norninat1on Comn:1aee.
151
lndeks untuk Bapepam-LK
Materi &
5. Komite Pemantau Risiko.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hid up sing kat anggota Komite Pemantau
Risiko. 2. lndependensi anggota Komite Pemantau Risiko. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Pemantau Risiko. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Pemantau
Risiko.
6. Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komitEhain. 2. lndependensi anggota komite lain. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite Jain. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite Jain.
7. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan.
8. Uraian
Mencakup antara lain: 1. lnformasi tentang keberadaan SPJ. 2. Penjelasan tentang aktivitas SPJ. 3. Penjelasan mengenai pengendalian internal perusahaan.
9. Uraian tentang Unit Audit Internal.
Mencakup antara lain: 1. lnformasi tentang keberadaan Unit Audit Internal. 2. Penjelasan tentang Piagam Audit Internal. 3. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Unit Audit 4. Uraian pelaksanaan liegiatan Unit Audit Internal. 5. Nama dan riwayat hidup sing kat kepala Unit Audit Internal.
10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.
Mencakup antara Jain: 1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
(misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara Jain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah).
2. Upaya untuk mengelola risiko terse but.
11. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen. 2. Program peningkatan layanan kepada 3. Biaya yang telah dikeluarkan.
12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang
152
tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai "community development program" yang telah dilakukan.
Mencakup antara Jain informasi tentang: 1. Mitra Usaha binaan Perusahaan. 2. Program pengembangan pendidikan. 3. Program perbaikan kesehatan. 4. Program pengembangan seni budaya. 5. 6iaya yang telah dikeluarkan.
63/32-38
63/29-43
61/138 63/71-76
63/47-52
63/63-67
93-101
Includes among others: 1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Risk
Monitoring Committee. 2. Independence of the members of the Risk Monitoring Committee. 3. of the tasks and responsibilities.
carried out by the Risk Monitoring Committee.
includes among others: 1 !'~a me, t1tle, and brief curriculum vitae of the members of the
committees. 2. Independence of the members of the comm1ttees. 3. Descnption of the tasks and responsibilities.
/-\ctivities carried out by the committees. 5. Frequency of meet1ngs and the attendance of the committees.
7. Description of tasks and function of the Corporate Secretary.
Includes arnong others: 1. informat1on on the existence of the Internal Audit Unit 2. Explanation on the Internal Audit Charter
Explanation on the duties and responsibilities of the !nterna! Audit Unit Activities carried out by the Internal Audit Un!t. Name and brief curriculum vitae of the Head of the Internal Audit,
Descriotion of the company's risk rnanagement.
Includes among others: 1 Explanation of the risks faced by the company (for example:
nsks caused by fluctuation of the exchange rate or interest rate, co!Tlpetltion in business, supply of mw materials, provisions set by other countries or international regulations, and government policies).
to manage those risks.
protection.
incurred in related to mrnr:tr,;mv on cornmttrnent to consumer
Information includes among others: 1 Setting Center for Consumer Complaint 2, Program improving services to consumers. 3. Expenses incurred.
12. Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, on "community development program" which have been
Information includes among others: 1. Supervised Business Partner. 2. Education development program. 3. Health improvement program. 4. Culture development program. 5. Expenses incurred.
I From Management 54/ Bus1ness Review
13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Aktivitas pelestarian lingkungan. 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan. 3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan. 4. 6iaya yang telah dikeluarkan.
14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat.
Mencakup antara lain: Information includes: 1. Pokok perkara/gugatan. 2. Kasus posisi. 3. Status penyelesaian perkara/gugatan. 4. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.
15. Akses informasi dan data perusahaan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin dsb.
16. Etika Perusahaan.
Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan Code of Conduct. 2. lsi Code of Conduct. 3. Penyebaran Code of Conduct kepada karyawan dan upaya
penegakannya. 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan yang dimiliki
VII. lnformasi Keuangan
1. Sural Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi alas Laporan Keuangan.
Kesesuaian dengan peraturan 6apeparn No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
2. Opini akuntan alas laporan keuangan.
Kesesuaian dengan SPAP-IAI.
3. Deskripsi Auditor lndependen di Opini.
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan. 2. Tanggal Laporan Audit. 3. No. ijin KAP (jika ada).
4. Laporan keuangan yang lengkap.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Neraca. 2. Laporan laba rugi. 3. Laporan perubahan ekuitas. 4. Laporan arus kas. 5. Catalan alas laporan keuangan.
5. Perbandingan tingkat profitabilitas.
6. Penyajian Laporan Arus Kas.
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode langsung (direct methodi. 2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan. 3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. 4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran
kas kepada pelanggan (custome!l, karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.
5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.
tidak ada perkara signifikan
no significant cases
61/145-146 63/64-65,
73-76
63/77-78
62/18-19
62/19
62/20-158
92 I Functional Review 123/ Corporate Data
!nformat:on Includes. 1. Matena! of case/c!a1m 2. Case status
Status of sett!ernent of case/ciann. trnpacts on the fmanc1ai cond1t1on of the cornpany.
data.
aval!abllity of access to corporme infor:-natlon for through mass mading
16 Company
Conta1ns 1nformat:on orr 1. of the Code of Conduct 2. Content of the Code of Conduct 3 D1stnbution of the Code of Conduct to empioyees and efforts
to uphold Code. Staterrtent concern1ng the corporate culture
Statement by the Board of Dnectors concerr::ng the Responsibility of the Board of Directors on the F1nanetai
!;:dependent Auditor m the OpJnion
Comprehensive fmancrai smternent
the foliovv1ng prov!s;ons: Uses method
2_ Grouped into three '"'"''nr'P'
3. 4.
statement:
act1vtty: operational
-------------------------~----~--~L-------------~--------------------------
153
lndeks untuk Bapepam-LK
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. 2. Pengakuan pendapatan dan beban. 3. Penilaian investasi. 4. Penilaian dan metode penyusutan aktiva tetap. 5. Dasar perhitungan laba per sa ham.
8. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan lstimewa.
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Rincian jenis transaksi. nama pihak yang memiliki hubungan istimewa.
dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait. 2. Dirinci jumlah masing-masing pas aktiva, kewajiban, penjualan dan
pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aktiva, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban).
3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang/piutang sehubungan dengan transaksi terse but.
4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa. 5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan
kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.
1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.
2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini. 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak ILKPI hasil rekonsiliasi telah
sesuai dengan SPT. 4. Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan
pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
10. Aktiva & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing Hal-hal yang harus diungkapkan.
11.
154
1. Rincian aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah.
2. Posisi neto dari aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing. 3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah. 4. Kebijakan manajemen risiko mata uang asing. 5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak
melakukannya.
tentang pihak-pihak yang terkait, periods berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periods pelaporan, dan pembatasan-pembatasan lainnya.
2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periods berlakunya perikatan. nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi.
3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang pihakpihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan. periods berlakunya jaminan, nilai jaminan.
4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait. jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).
5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hid up, diungkapkan uraian sing kat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.
82/126-128
Includes at least: 1. Basic concept in presenting a financ1al statement.
Recognition of Income and overhead. 3. Assessment for investment. 4. Assessment and method of depreciating fixed assets. 5. Basis for calculating profit per share.
8. Transaction V·Jith Affiliated Part1es.
Issues thee should be disclosed are: 1 Details on the wpe of transaction, name of the affiliated party, and total
accounts receivable and or related debts. 2. Details on the individual assets. liabilities, sales and pu1·c11ase !charge)
to the affiliated parties and percentage against the total assets, liabilitieS, sales and purchases.
3. Explanation of transactions that are not related to the core business and the amount of debt/accounts rece1vable in connection with sa1d transactiOn, Nature of the affiliation, type and element of transact1on wnh affiliated partieS.
5. Price policy and terms of transact:on and a staternent on whether the application of said price pol1cy and terms are the same as the price policy and terms for transaction with a third party.
(Income) and result w:th the current rate and
the tax rate. 2. Fiscal reconciliation and calculation of current 1ax. 3. Statement that the amount of Taxable Prof1t as calculated through
reconciliation IS in accordance with the Tax F\eturn. 4. Details of the assets anclliabiiities in deferred tax presented in the
balance sheet in each period of presentation, and amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement
the sa1d amount 1s not evident 1r1 the asset or liability of deferred tax acknowledged 1n the balance sheet.
5. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.
Assets and Liabilities in Foreign Currency.
1. Details of the assets and liabilities in foreign currency and the equivalent :n rupiah.
2. Net position of assets and liabilities 1n foreign currency. 3. Details of futures contract foreign currency and equivalent :n
4. 5.
currency. IS the reason?
and distribution. license, a description
on the related parties, penod of validity, for determ1ning compensation and fine, amount of charge or mcome in the
period, and other restrictions. 2. the form of a which requires the
use of funds 1n the future, such as: construction, purchase agreement, investment, etc., a description on the related parties 1n the period of validity, totai value, currency, and port:on realized. For giving warranty/guarantee, a descnption on the parties to be covered and the party the guarantee, and separating the affiliated parties and third party the covered, the reason for issuing guarantee, period the guarantee, and value (amount) of the LavJsuits/d:sputes, the amount being disputed, the background, content and status of the case, and a
regulat:ons that bind the company, for example 1n
issues, a brief description of the regulation and